1 minute read

Bawaslu Minta Jabatan PNS Maju Bacaleg Dinonaktifkan

KARAWANG- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Karawang, Jawa Barat meminta jabatan aparatur sipil negara (ASN) yang mendaftar bakal calon anggota legislatif (bacaleg) Pemilu 2024 untuk dinonaktifkan. Hal itu diutarakan Koordinator Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Karawang, Engkus

Kusnadi kepada awak media, pada Jumat (12/5).

Advertisement

Ia mengungkapkan, aturan bagi ASN yang mencalonkan diri telah diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) 10 tahun 2022. Syarat tersebut ASN itu harus mengajukan pengunduran diri terhitung mulai tanggal (TMT) SK (surat keputusan) yang telah ditandatangi oleh atasan tertinggi.

“Bagi ASN yang mencalonkan diri wajib untuk menunjukkan surat pengunduran diri,” katanya. Kusnadi melanjutkan, ASN wajib menunjukkan SK pengunduran diri diberikan waktu hingga November atau sebelum DCT (daftar calon tetap).

Jika tidak, kata Kusnadi, maka bakal dicoret sebagai calon legislatif. “Setelah surat pengunduran diri, maka wajib sebelum DCT wajib menujukkan SK pengunduran diri,” terang dia.

Kusnadi juga minta jabatan PNS maju Bacaleg dinonaktifkan. Seperti jabatan kepala dinas, atau jabatan lainnya dalam instansinya. Sebab, dikhawatirkan akan ada penyalahgunaan jabatan. Apalagi, seharusnya ketika PNS mengundurkan diri secara otomatis gugur kewajibannya. “Itu juga kan menurut PP nomor 11 tahun 2017 tentang manajemen ASN yang bersangkutan,” tutupnya. (bbs/mhs)

Huma Eco-Enzyme Jadi Solusi Urai Sampah Organik

KARAWANG – Menelisik kondisi sampah yang semakin memprihatinkan, Huma Eco-Enzym menjadi salahsatu solusi yang di nilai mampu mengurai masalah terbesar bagi lingkungan, khususnya sampah organik.

Dalam kegiatannya, Huma Eco-Enzym mengolah dan memanfaatkan sampah organik yang berasal dari sampah rumahan, seperti kulit buah, sisa sayuran, kulit sayuran dan biji buah untuk selanjutnya di sulap melalui fermentasi menjadi pupuk alami, filter udara, hingga sabun pembersih.

Untuk itu dalam beberapa tahun terakhir, pengelola Eco-Enzym, Siti Kumalaningsih tidak pernah berhenti mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam mengelola sampah.

Saat ini, ia bersama sejumlah mahasiswa London School of Publik Relation (LSPR) Jakarta berupaya memasyarakatkan manfaat Eco-Enzym secara luas.

“Saya selaku pegiat lingkungan, khusus dalam hal pengolahan sampah organik jelas merasa senang dengan kehadiran mereka, karena dengan ilmu mereka yang di dapat di kampusnya, mereka mampu mengkomunikasikan dan mengajak masyarakat untuk turut serta mengolah sampah organik,” ujar Ningsih.

Di Huma Eco-Enzym, lanjut Ningsih, ketika masyarakat sadar dengan manfaat Eco-Enzym, selain bersih dari sampah, hasil fermentasi sampah organik ini memiliki banyak manfaat bagi kehidupan masyarakat sehari-hari.

“Kita ajak masyarakat, khususnya masyarakat Perum Permata Indah Permai (PIP) yang ada di lingkungan kita dulu, agar sampah organik bisa di manfaatkan, terutama kulit buah dan sisa sayuran. Seperti yang sudah kami lakukan di Huma EcoEnzym,” terangnya.

Selain itu, Ningsih juga memiliki harapan kepada mahasiswa LPSR agar menjadi jembatan bagi masyarakat, agar masyarakat bisa hidup sehat tanpa sampah. (*/rie)

This article is from: