2 minute read

Capaian Imunsiasi Polio Kecamatan Cabangbungin

KABUPATEN BEKASI –Puskesmas Cabangbungin berhasil mensukseskan

Pencanangan Sub Pekan

Advertisement

Imunisasi Nasional (PIN)

Polio selama hampir satu pekan pada tahap pertama di wilayahnya dengan maksimal.

Koordinator Imunisasi Puskesmas Cabangbungin, Husni Kamali menjelaskan dari data Pusdatin, terdapat

7.145 anak balita usia 0 - 59 bulan yang menjadi target imunisasi polio.

Sasaran tersebut berada di 71 Posyandu yang terdiri dari 8 desa yang berada di Kecamatan Cabangbungin yakni Desa Lenggahjaya, Setiajaya, Setialaksana, Sindangsari, Jayalaksana, Lenggahsari, Jayabakti, dan Sindangjaya.

Husni menjelaskan, pencapaian ini tidak lepas dari dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah kecamatan, desa

Tembus

dan seluruh stakeholder selama berlangsungnya pencanangan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio pada tahap pertama di wilayahnya.

“Selama berlangsungnya kegiatan Sub PIN Polio ini, kami telah berkoordinasi dan berkolaborasi dengan kepala puskesmas Cabangbungin, tenaga kesehatan (Nakes), pemerintah Kecamatan dan desa, babinsa, bimaspol, kader posyandu, PKK dan unsur terkait lainnya yang telah sama-sama mensukseskan program ini dengan maksimal,” paparnya.

Selain itu, dia menambahkan, dengan mengundang para warga melalui koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan aparatur desa setempat, strategi tersebut dinilai ampuh dan efektif.

Hal ini terbukti dengan semangat dan antusias warga yang berbondongbondong mendatangi pos pelayanan imunisasi polio.

“Alhamdulillah dengan antusias warga di wilayah Cabangbungin, capaian kita sudah mencapai 98,1 persen mulai dari tanggal 3 April sampai sekarang, artinya sebanyak 7.006 anak balita yang berhasil kita imunisasi vaksin polio dan untuk sisanya akan kita lakukan door to door di lapangan,” ujarnya.

Dia juga berharap, untuk tahap selanjutnya dapat berjalan lebih baik agar generasi muda dapat menjadi generasi yang kuat, sehat dan cerdas serta dapat terhindar dari virus polio atau penyakit lumpuh layu permanen.

“Ya, harapannya semoga lebih baik lagi, mengingat untuk tahap kedua nanti, semoga semangat dan antusias warga semakin meningkat lagi untuk imunisasi dan semoga generasi kita dapat menjadi anak yang sehat dan kuat serta dapat terhindar dari penyakit polio ini,” tandasnya. (bbs/ wyd) kekurangan asupan tapi kadang- kadang perilaku masyarakat. Makanya, kita akan fokus pada sosialisasi tersebut hingga ke tingkat desa,” jelasnya. Ia menambahkan, suksesnya penanganan stunting di Kabupaten Bekasi juga dikarenakan komitmen dari pimpinan dalam hal ini kepala daerah. Dimana, Pj Bupati Bekasi mampu mengkoordinasikan semua organisasi perangkat daerah (OPD) yang terlibat dalam penanganan stunting. Kemudian koordinasi yang dilakukan oleh OPD terhadap penanganan stunting. “Juga dibarengi dengan komitmen dari anggaran.

Jadi, bedanya dengan program lain kalau stunting setiap komitmen dibarengi dengan anggaran,” imbuhnya. Tidak hanya itu, komitmen yang terbangun dari mulai tingkat Camat dan Kepala Desa hingga pendamping di tiap desa dalam pengentasan stunting. “Ya, saat ini tiap Puskesmas ada satu pendamping yakni programmer gizi, Kesehatan masyarakat. Mereka yang memasukan entry setelah bulan penimbangan. Setelah bulan Februari dan Agustus untuk dimasukan ke aplikasi E-PPGBM,” imbuhnya.

Kemudian, Supriadinata menambahkan, hasil analisa yang dilakukan akan diberikan dua penanganan sensitif dan spesifik.

“Kalua dari kesehatan spesifik seperti pemberian vitamin penambah darah untuk remaja putri, dan juga kita berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan. Kemudian dengan Kementerian Agama ada MOU tentang pembinaan dan edukasi pada pasangan menikah dan yang belum menikah,” terangnya. Selain itu, lanjutnya, memberikan edukasi, di masa kehamilan dan ada pembinaan untuk remaja bagaimana untuk menunda kehamilan atau mengandung. “Kemudian bagaimana pola asuh anak tentang air susu eksklusif dan makanan tambahan setelah enam bulan, kemudian ke lahir, di hamil juga ada pendamping jadi setiap satu ibu hamil ada satu pendamping bidan dan satu kader,” tukasnya. (bbs/wyd)

Terminal Kalijaya Rutin Cek Kondisi Kendaraan

KABUPATEN BEKASIJelang pelaksanaan mudik lebaran tahun 2023. Pengelola Terminal Kalijaya Cikarang secara rutin melakukan melakukan pemeriksaan kendaraan (Ramp Check) Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP). Pemeriksaan rutin terhadap kendaraan itu agar para pemudik lancar, aman tanpa kendala diperjalanan.

Administrasi LLAJ

Wilayah 1 Terminal Kali Jaya Cikarang, Rizky Rizaldi menjelaskan, pengecekan kendaraan bus tersebut seperti komponen kendaraan vital rem, lampu, roda, dan palu pemecah kaca. “Ya, kita setiap paginya di Terminal Kalijaya Cikarang, secara rutin melakukan ramp check untuk keselamatan berlalu lintas dalam bus dan mencegah terjadinya kecelakaan pada arus mudik tahun ini,” ujarnya pada Rabu (12/04).

Lebih lanjut, kata dia, Terminal Kalijaya akan mendirikan posko mudik dari Polres Metro Bekasi dan juga Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi. Dengan begitu, bagi masyarakat yang kelelahan saat mengendarai kendaraannya bisa beristirahat terlebih dahulu dan pemudik yang kurang fit badan nya bisa di cek Kesehatan di posko tersebut. Selain itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang akan mudik lebaran,

This article is from: