X-Media Edisi XVIII 2021

Page 1

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)

1


SALAM REDAKSI “Satu-satunya cara untuk memahami perubahan adalah dengan terjun ke dalamnya, bergerak dengannya, dan bergabung dengan tariannya.” Ada banyak kata bijak tentang perubahan, namun apa yang diungkapkan Alan Wilson Watts makin menyadarkan kita untuk bisa melalui masa pandemi Covid-19 dengan terus bergerak dan melakukan perubahan. Tidak mudah memang melewati kondisi ini dengan berbagai pembatasan aktivitas. Namun di satu sisi, pendemi ini justru mendorong digitalisasi berbagai layanan di institusi. Dalam X-Media edisi XVIII kali ini kami akan mengulas giat dan kiat ASN di masa pandemi, yang juga dikupas dalam Laporan Khusus Refleksi Setahun Pandemi Covid-19. Kantor Regional X BKN sejak penetapan bencana nonalam penyebaran Covid-19 sebagai bencana nasional, terus berupaya berinovasi. Tersaji dalam Laporan Utama berbagai inovasi yang dikembangkan dan dimanfaatkan Kanreg X BKN dalam memberikan pelayanan. Mulai dari X-Apple, SIMADE, SI-MANTAN, Aksi NSPK, Aplikasi Lapor Umum, Konsultasi Kepegawaian Online serta X-Virtual Office untuk integrasi aplikasi layanan internal dan eksternal. Kami juga dengan bangga memperkenalkan Nakhoda baru Kantor Regional X BKN, Bapak Paulus Dwi Laksono, yang dengan semangatnya

2

terus menginspirasi untuk berkarya. Selain itu, berbagai event Kantor Regional dengan wilayah kerja Bali, NTB dan NTT di era new normal juga kami hadirkan dalam rubrik Event. Sebagian besar kegiatan menggunakan platform digital, masuk kerja dengan metode WFH dan WFO adalah adaptasi ASN masa kini yang juga dikupas dalam beberapa artikel menarik. Untuk menguatkan komitmen seluruh pegawai dalam pelayanan publik, Kantor Regional X BKN juga sudah merumuskan dan menerapkan nilainilai budaya kerja Integritas, Adaptif, Inovatif, Kolaboratif, dan Melayani. Kelima nilai budaya kerja ini menjadi spirit dalam menjalankan peran kami sebagai pelayan publik dan pelaksana kebijakan publik. Kangen berwisata di masa pandemic, tenang saja di rubrik pojok wisata kali ini kami hadirkan ‘fakecation’ dimana kita bisa jalanjalan walau di rumah saja. Jangan lupa intip tips untuk tetap waras di masa pandemic, dan juga tentang pentingnya digital account security awareness untuk melindungi akun dari potensi peretasan atau pembobolan. Akhir kata, dengan segala kerendahan hati kami persembahkan X-Media Edisi XVIII semoga dapat memberikan inspirasi untuk terus berkarya dalam kerja nyata. Selamat membaca, dan salam hangat dari Pulau Dewata. Tim Redaksi

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)


DAFTAR ISI EDISI XVIII - APRIL 2021

LAPORAN UTAMA 4

DIGITALISASI LAYANAN KEPEGAWAIAN RESPON INOVATIF KANTOR REGIONAL X BKN DI MASA PANDEMI COVID-19

LAPORAN KHUSUS 8

REFLEKSI SETAHUN PANDEMI COVID-19: “JANGAN KASI KENDOR”

PROFIL

11 LEBIH DEKAT DENGAN KAKANREG X BKN CANANGKAN SEMANGAT KANREG X BKN REBORN, BANGUN ZONA INTEGRITAS WBK/WBBM

ARTIKEL

14 WORK FROM HOME Bekerja Dinamis dan Fleksibel di Masa Pandemi 16 Aparatur Sipil Negara Tetap Produktif di Tengah Pandemi 18 ASN, Adaptasi New Normal, dan Tantangannya di Era Digital 20 Jajak Pendapat Pelayanan Pensiun: Penerapan Teknologi Informasi untuk Pelayanan Pensiun Lebih Baik

EVENT

22 KRX Reborn Revitalisasi Komitmen dan Semangat Baru Kantor Regional X BKN 24 Geliat Reformasi Birokrasi Kantor Regional X BKN Denpasar Meneguhkan Komitmen Reformasi Sepenuh Hati 26 Jelang Tutup Tahun 2020 Kanreg X BKN Internalisasikan Budaya Kerja dan Motto 27 Kunjungan Kerja Wakil Kepala BKN: Fokus dan Produktif Menjadi Kunci Sukses 28 “Gercep” Kanreg X BKN Pelopori Pelaksanaan Feedback Hasil Penilaian Kompetensi 30 MANFAATKAN TEKNOLOGI INFORMASI, KANREG X BKN LAYANI PNS DI WILAYAH 3T 31 MEMASUKI ERA NEW NORMAL, KANTOR REGIONAL X BKN SELENGGARAKAN SEMINAR VIRTUAL 32 Seminar Sosialisasi Peran JPN BEKERJA TENANG, IKUTI ATURAN, LANGKAH ASN UNTUK DAPATKAN PERLINDUNGAN HUKUM

RESENSI BUKU 33 AGILITY, BUKAN SINGA YANG MENGEMBIK

TIPS

35 Pentingnya Digital Account Security Awareness

POJOK WISATA 37 FAKECATION

KONTEMPLASI 39 Menggerutu pada Hujan Ibarat Mengkhianti Pendoa di Musim Kemarau

INFO SEHAT

TIM REDAKSI Penanggung jawab : Drs. Paulus Dwi Laksono H.,M.A.P Redaktur : I Ketut Buana Redaktur Pelaksana : Rama Beta Herdian I Made Yudana Ni Made Purnami Astari Editor : Kadek Putra Widyasrama I Gusti Ayu Agung Diah Acintya Fotografer & Desain grafis : Binanda Triska Eryyanti Adi Wahyu Wicaksono I Nyoman Suartawan I Gede Komang Puja Aditya Sekretaris Redaksi : Mela Melati I Putu Ari Kurniawan Alamat Redaksi : Redaksi X-Media Kantor Regional X Badan Kepegawaian Negara Denpasar Jl. By Pass I Gusti Ngurah Rai No. 646 Denpasar - Bali Telp : 0361-728384 Website : https : //denpasar.bkn.go.id Email : kanreg10bkn@gmail.com redaksixmedia@gmail.com

40 Tetap Waras Saat Pandemi 41 ENGLISH SENTENCES 101 43 KANREG MENJAWAB X-MEDIA, Media Kepegawaian n Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)

3


LAPORAN UTAMA

Digitalisasi Layanan Kepegawaian Respon Inovatif Kantor Regional X BKN di Masa Pandemi Covid-19 Wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di awal Tahun 2020 melanda dunia termasuk di Indonesia. Hal ini mengakibatkan seluruh pembatasan kegiatan tatap muka dan penerapan physical distancing dalam semua kegiatan, termasuk dalam pelayanan kepegawaian. Kantor Regional X BKN sebagai salah satu representasi Badan Kepegawaian Negara di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur meresepon situasi pandemi yang melahirkan kebiasaan baru yaitu menjaga jarak, memakai masker, dan rajin mencuci tangan dengan melakukan adaptasi dan inovasi sehingga tetap dapat memberikan layanan terbaik bagi pemangku kepentingan. Dengan semangat adaptasi dan kolaborasi dari para pihak yang terkait, berbagai bentuk inovasi layanan pun terlahir dalam situasi pandemi. Sehingga pandemi Covid-19 telah memaksa implementasi digitalisasi layanan terwujud jauh lebih cepat dari perkiraan, sehingga pelayanan kepegawaian dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. Inovasi Digitalisasi Layanan Kepegawaian di Masa Pandemi Selama masa pandemi, Kantor Regional X BKN telah mengembangkan dan juga memanfaatkan sejumlah inovasi, diantaranya Aplikasi X-Apple untuk layanan kenaikan pangkat dan pensiun, Sistem Informasi Manajemen Arsip Digital Pensiun (SIMADE) untuk pelayanan pensiun, Konsultasi Kepegawaian Online, Peningkatan Pelayanan Kepegawaian di Daerah 3T secara daring, AKSI NSPK untuk asistensi dan sosialisasi implementasi Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria. SI-MANTAN untuk manajemen tata naskah kepegawaian dan Aplikasi Lapor Umum (ALU) untuk layanan internal

4

supporting unit, serta Virtual X Office untuk integrasi aplikasi layanan internal dan eksternal. Melalui pemanfaatan inovasi-inovasi tersebut, pelayanan kepegawaian dan layanan internal Bagian Tata Usaha dapat tetap dapat berjalan dalam situasi pandemi dan bahkan dapat berlangsung lebih efektif dan efisien karena dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja karena dapat diakses secara online oleh pegawai Kantor Regional X BKN maupun stakeholder terkait.

Aplikasi X-APPLE dan SIMADE

Pandemi Covid-19 dimana segala aktivitas tatap muka dibatasi, namun proses layanan Kepegawaian harus tetap berjalan. Disinilah awal terjadinya Percepatan digitalisasi layanan kepegawaian berbasis less paper dan X-Apple secara otomatis mengambil perannya. Hal tersebut menunjukkan bahwa penerapan digitalisasi layanan kepegawaian dapat beradaptasi dengan perkembangan situasi dan perkembangan teknologi. Dengan harapan kedepan seluruh layanan Kantor Regional X BKN dapat diterapkan secara digital untuk mencapai layanan yang Profesional, Unggul dan Bermartabat. Aplikasi X-Apple telah digunakan dalam proses penetapan nota pertimbangan teknis pensiun dan proses penetapan pertimbangan teknis kenaikan pangkat. Adapun manfaat dari inovasi ini diantaranya; untuk di Bidang Pengangkatan dan Pensiun, berkas dengan status Bahan Tidak Lengkap (BTL) berkurang drastis bahkan hampir tidak ada. Selanjutnya memudahkan penelusuran berkas/data dan tidak rentan hilang. Manfaat lainnya adalah penetapan Pertimbangan Teknis dan SK Pensiun menjadi jauh lebih cepat dan lebih efisien, baik dari sisi tenaga, penggunaan Alat Tulis Kantor dan juga anggaran.

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)


Bimbingan Teknis lainnya melalui daring, salah satunya Bimbingan Teknis Manajemen Kepegawaian se-wilayah kerja Kantor Regional X BKN.

Layanan Konsultasi dan Sosialisasi secara Daring

Pelayanan konsultasi kepegawaian sejak bulan Juni 2020 telah dilakukan secara daring, demikian juga kegiatan sosialisasi, rapat koordinasi dan rapat penyelesaian permasalahan kepegawaian telah dilakukan secara daring. Bahkan dalam situasi pandemi tercatat 5 (lima) kegiatan sosialisasi dapat berlangsung dengan lancar, dari target 2 (dua) sosialisasi yang semula direncanakan secara offline. Sosialisasi dan konsultasi secara daring dapat diikuti oleh peserta yang lebih banyak dari berbagai daerah yang terkoneksi dengan internet, sehingga jangkauan peserta menjadi lebih luas. Tentu hal ini memberikan dampak efektifitas dan efisiensi dari pelaksanaan konsultasi dan sosialisasi. Di tahun yang sama, Kantor Regional X BKN juga melaksanakan

Peningkatan Pelayanan Kepegawaian (P2K) Secara Daring

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2020 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 20202024, di wilayah kerja Kantor Regional X BKN terdapat 14 (empat belas) daerah kabupaten yang termasuk kategori tertinggal. Bahkan beberapa daerah tersebut terletak di perbatasan terluar wilayah Indonesia. Untuk memberikan pelayanan kepada daerah-daerah tertinggal dan terluar, Kantor Regional X BKN melakukan kegiatan Peningkatan Pelayanan Kepegawaian (P2K) secara daring pada tanggal 4-5 November 2020. Adapun wilayah yang disasar adalah Kabupaten Malaka, salah satu daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berbatasan langsung dengan wilayah Timor Leste. Kegiatan ini disambut positif oleh PNS yang bertugas di wilayah terpencil yang selama ini belum pernah tersentuh sosialisasi kepegawaian, karena kesulitan akses dan keterbatasan anggaran yang tersedia. Kegiatan ini tetap dapat berlangsung di tengah situasi pandemi dengan memanfaatkan media daring. Bahkan sebelumnya kegiatan ini sempat dihapuskan karena adanya pemotongan anggaran. Dengan pemanfaatan media daring, kegiatan ini dapat dilakukan dalam

X-MEDIA, Media Kepegawaian n Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)

5


bentuk sosialisasi peraturan, asistensi penyelesaian permasalahan teknis kepegawaian dan Brain Storming Evaluasi Layanan; “ASN Bicara, BKN Mendengar”.

• Virtual X Office Konsepsi integrasi aplikasi-aplikasi baik yang digunakan untuk menunjang pelayanan internal maupun eksternal digagas dengan tujuan untuk memudahkan user dalam mengakses berbagai aplikasi layanan internal dan eksternal dalam satu landing page yan terintegrasi. •

Layanan AKSI NSPK

Untuk layanan sosialisasi dan asistensi manajemen ASN khususnya penerapan Norma, Standar Prosedur dan Kriteria (NSPK), Kantor Regional X BKN pada awal Desember 2020 meluncurkan layanan Adaptasi dan Kolaborasi Sosialisasi dan Asistensi Penerapan NSPK Manajemen ASN (AKSI NSPK). Layanan berbasis media sosial ini menyajikan berbagai konten Youtube yang berisi sosialisasi dan asistensi penerapan NSPK Manajemen ASN. Konten dalam layanan ini juga berisi topik-topik aktual yang relevan dengan manajemen ASN. PNS dapat menyimak sosialisasi dan asistensi dengan menonton konten youtube yang tersedia. AKSI NSPK juga disambut hangat oleh PNS yang bertugas di daerah pelosok namun sudah terkoneksi dengan internet yang selama ini jarang mendapatkan sosialisasi kepegawaian, sehingga mereka mendapatkan informasi yang cukup terkait penerapan NSPK manajemen kepegawaian. •

Aplikasi SI-MANTAN (Sistem informasi manajemen tata naskah)

Aplikasi ini digunakan untuk memudahkan tracking penyimpanan tata naskah pada lemari Rol O Pack dn sekaligus untuk penyimpanan tata naskah digital. Dengan pemanfaatan aplikasi ini oleh pengelola Tata Naskah di Kantor Regional X BKN Denpasar dapat mempercepat pencarian tata naskah yang disimpan di lemari penyimpanan tata naskah.

6

Aplikasi Lapor Umum (ALU)

Untuk mendukung layanan internal dalam hal pemeliharaan inventaris kantor, peminjaman kendaraan dan pencatatan ekspedisi persuratan maka pada Tahun 2020 juga telah diluncurkan Aplikasi Lapor Umum (ALU). Aplikasi ini memungkinkan untuk mendokumentasikan dan memproses kegiatan pemeliharaan inventaris kantor, peminjaman kendaraan operasional kantor dan juga perekaman ekspedisi persuratan. Adanya aplikasi ini memungkinkan terselenggaranya layanan internal lebih efektif dan efisien serta akuntabel. •

Kebijakan Work from Home di Masa Pandemi

Keterbatasan tatap muka dan berkumpul dengan physical distancing selama pandemi Covid-19, maka diikuti dengan penerapan kebijakan bekerja dari rumah (Work from Home). Kebijakan tersebut diatur dalam SE Menteri PANRB Nomor 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Instansi Pemerintah, kemudian ditindaklanjuti dengan Surat Edaran Kepala BKN Nomor 20/SE/IX/2020 tentang Sistem Kerja Pegawai Dalam Tatanan Normal Baru di Lingkungan Badan Kepegawaian Negara. Hal tersebut memberikan ruang bagi PNS termasuk di Kantor Regional X BKN untuk dapat bekerja dari rumah. Terlepas dari beberapa kelemahan bekerja dari rumah, kebijakan ini setidaknya dapat memberi waktu yang lebih fleksibel dan lebih mendekatkan dengan keluarga sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja pegawai. Kondisi Sebelum dan Sesudah Penerapan Inovasi Layanan Sebelum pandemi Covid-19 melanda yang melahirkan berbagai inovasi tersebut dalam bahasan sebelumnya, hampir seluruh layanan kepegawaian berlangsung secara tatap muka atau luring. Semua dilakukan dengan aktivitas bekerja di kantor (Work from Office)

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)


dan memerlukan tatap muka atau formulir fisik. Hal ini berpotensi membuat layanan menjadi lambat dan juga berpotensi ada kehilangan dokumen. Atas berbagai adaptasi dengan situasi normal baru yang melahirkan berbagai inovasi termasuk konsep flexible working tersebut ternyata tetap meningkatkan kepuasan masyarakat atas layanan Kantor Regional X BKN. Hal ini terkonfirmasi dari hasil pengukuran indeks kepuasan masyarakat atas layanan Kantor Regional X BKN selama periode 2016-2020.

dilakukan evaluasi dan mekanisme umpan balik dari para pemangku kepentingan untuk mendapat masukan bagi penyempurnaan dan perbaikan berkelanjutan. Hal lain yang diupayakan adalah melakukan kajian dan analisis afektivitas aplikasi dan pemanfaatannya, disamping mengikuti kebijakan pusat untuk terwujudnya data kepegawaian yang terintegrasi. Untuk mengatasi keterbatasan bandwith dilakukan upaya penambahan kapasitas jaringan internet dengan melibatkan provider terkait. Upaya Perbaikan Berkelanjutan

Perbandingan Capaian IKM Kantor Regional X BKN 2016-2020

Selama 5 (lima) tahun terakhir, indeks kepuasan masyarakat (IKM) atas layanan kepegawaian Kantor Regional X BKN menunjukan kenaikan yang signifikan pada Tahun 2020, saat pandemi Covid-19 melanda dan layanan digital secara masif diterapkan. Instansi pengusul dan masyarakat PNS merasa lebih puas dengan model layanan yang dapat berlangsung lebih praktis, lebih cepat, murah dan juga akuntabel. Hal ini terkonfirmasi dari rerata indeks kepuasan masyarakat (IKM) Kanreg X BKN pada Tahun 2020 mencapai 85,04 dari target 85. Tantangan dan Hambatan Tantangan dan hambatan dari inovasi-inovasi tersebut antara lain; aplikasi yang masih bersifat parsial, sektoral dan belum terintegrasi. Kemudian banyak aplikasi yang oleh sebagian pemangku kepentingan justru dianggap merepotkan, apalagi beberapa aplikasi yang masih harus terus dimutahirkan supaya semakin meningkat kinerjanya. Keterbatasan koneksi internet di beberapa wilayah kerja dan juga keterbatasan bandwith yang dialokasikan sehingga dapat mengurangi kinerja aplikasi itu sendiri. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, telah dan terus diupayakan berbagai terobosan diantaranya

Wujud kebiasan baru di masa pandemi Covid-19 yang membatasi kontak fisik, secara langsung telah melahirkan berbagai adaptasi dan inovasi untuk tetap produktif dalam melayani stakeholder di wilayah kerja Kantor Regional X BKN. Dalam implementasinya berbagai bentuk upaya inovasi untuk merespon situasi pandemi ini tidak terlepas dari kendala dan hambatan. Untuk itu perlu dilakukan analisis yang lebih komprehensif tentang tantangan kedepan yang diikuti dengan perumusan kebijakan dalam situasi normal baru. Disamping itu perlu disiapkan payung hukum untuk implementasi berbagai inovasi layanan kepegawaian tersebut, sehingga tidak menimbulkan permasalahan hukum di kemudian hari, termasuk penyesuaian proses bisnis dan prosedur operasional standar. Selanjutnya agar dilakukan perumusan kebijakan penerapan aplikasi yang terstandar yang berlaku satu di seluruh Kantor Regional dan pusat, sehingga tidak terjadi perbedaan yang mencolok dalam hal prosedur dan hasil layanan di Kantor Regional yang satu dengan yang lain. Selain itu penyiapan sarana-prasarana digital berdasarkan analisis kebutuhan, misalnya kecukupan bandwith, ketersediaan jaringan internet, dan dukungan saranaprasarana yang memadai sehingga dapat mendukung implementasi adaptasi dan inovasi digitalisasi layanan kepegawaian juga tidak kalah pentingnya. Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia juga perlu diperhatikan, karena implementasi digitalisasi layanan kepegawaian hanya akan terwujud jika mind set penggunanya sejalan dalam pemanfaatan teknologi informasi. Untuk itu budaya kerja yang berintegritas, adaptaif, inovatif, kolaboratif dan melayani agar terus diinternalisasikan untuk mendukung peningkatan pelayanan publik secara berkelanjutan. (boent)

X-MEDIA, Media Kepegawaian n Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)

7


LAPORAN KHUSUS

REFLEKSI SETAHUN PANDEMI COVID-19: “JANGAN KASI KENDOR” Selalu ada hikmah dibalik setiap pristiwa. Kalimat bijak ini tepat untuk menggambarkan refleksi setahun Pandemi Codid-19 yang melanda dunia. Pandemi ini membawa ekses negatif yang luas di banyak aspek kehidupan, sosial dan perekonomian. Ratus Juta penduduk dunia terpapar Virus dan jutaan diantaranya meninggal dunia. Pada aspek sosial tidak aklah hebatnya, interaksi langsung dibatasi dan timbul kebiasaan baru menjaga jarak, dan pemakaian masker menjadi kebiasaan baru. Sementara di bidang perekonomian, pandemic ini telah menghantam semua sector. Yang paling dirasakan adalah negara-negara yang selama ini mengandalkan sektor pariwisata dan transportasi. Pembatasan orangorang untuk bepergian menyebabkan pertumbuhan ekonomi smapai minus dua digit. Disisi lain pandemi telah berkontribusi untuk mempercepat penerapan digitalisasi pelayanan dalam berbagai sektor. Khusus dalam pelayanan kepegawaian, pandemi telah mengubah proses bisnis yang selama ini lebih banyak dengan meodet luring menjadi serba daring. Semua layanan mendadak dan dipaksa berlangsung secara daring. Adaptasi ini mautidak mau harus dilakukan karena dalamn situasi pandemi ada pembatasan pertemuan-pertemuan secara luring, pembatasan jarak. Berbagai inovasi pun terlahir dalam situasi seperti ini. Refleksi setahun pandemi bukan tentang perayaan ulang tahun pandemi Covid-19. Kalau pun kita ibaratkan sebagai seorang bayi yang terlahir ke dunia, jangankan merayakan ulang tahunnya, kapan, dimana, dan bagaimana kelahirannya saja kita tidak benarbenar paham. Otoritas kesehatan internasional dan peneliti dari berbagai negara masih berdebat soal asal muasal virus SarsCov-2 yang menyebabkan pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) ini.

8

Pengumuman penutupan layanan pertama kali pada tanggal 22 Maret 2020 Bagaimana Kantor Regional X BKN Menyikapi nya? Sejak Indonesia digemparkan dengan adanya kasus 01 dan 02 pada 2 Maret 2020, seluruh mekanisme kehidupan masyarakat Indonesia disesuaikan, termasuk mekanisme urusan pemerintahan. Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyikapi kondisi ini dengan awalnya berpedoman pada Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), dan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Covid-19 Sebagai Bencana Nasional. Hingga kemudian terbitlah SE Menpan RB Nomor 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Upaya Pencegahan Covid-19 di Lingkungan Instansi Pemerintah. Isi surat edaran tersebut secara keseluruhan adalah mengatur bahwa ASN dapat dijadwalkan bekerja dari rumah selama kondisi pandemi serta berbagai protokol pada instansi pemerintahan. Suatu hal yang selama ini pantang dan ragu-ragu dibayangkan oleh para ASN terjadi juga. Dikatalis Covid-19, ASN kini mengenal istilah Work From Home (WFH).

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)


PROTOKOL PENCEGAHAN COVID-19 ADALAH KERJA TIM Mari kita melihat gambaran besar dari apa yang telah kita lalui selama setahun ini. Protokol Covid-19 bukan hanya soal WFH/WFO, meski hal inilah yang menjadi perubahan besar pada pola kerja ASN Kantor Regional X BKN. Terlebih lagi, protokol pencegahan Covid-19 bukan sekedar perkara siapa yang taat dan siapa yang tidak. Jangankan yang tidak taat protokol, yang taat pun masih beresiko terpapar. Pelaksanaan protokol kesehatan bukan sekedar urusan orang per orang, melainkan sebuah kerjasama tim. Efektivitasnya adalah ketika setiap orang dapat memainkan peranannya dengan baik. Atas hal tersebut, demi pemantauan dan koordinasi upaya bersama mengatasi pandemi ini, dibentuklah Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melalui Surat Keputusan Kepala Kantor Regional X BKN Nomor 26/KEP/KR.X/2020, yang diketuai oleh Ade Judi Basma Hantana. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memiliki tugas menetapkan, menerapkan rencana, mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi operasional dan kegiatan-kegiatan percepatan penanganan Covid-19, melakukan pengawasan pelaksanaannya, hingga melaporkan kepada Kepala Kantor Regional X BKN. Sejak Gugus Tugas dibentuk, berbagai percepatan penanganan telah diupayakan. 1. Strategi WFH/WFO WFH/ WFO dijadwalkan sesuai beban kerja dan jumlah pegawai di masing-masing unit. Gugus Tugas senantiasa menyesuaikan kebijakan WFH/ WFO agar selaras dengan kebijakan nasional. Pada kenyataannya tidak semua pegawai menjalankan WFH/WFO sesuai jadwal. Kebanyakan karena kendala teknis dan keperluan dokumen serta sarana dan prasarana. Sebagian pegawai menerapkan jadwal dengan disiplin, sebagian lainnya terpaksa tetap ke kantor karena keperluan dan tanggung jawab pekerjaan. Pada kondisi ini, koordinasi dan kerjasama diperlukan untuk mengusahakan agar komposisi jumlah pegawai di kantor tetap sesuai X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)

9


protokol. Bantulah rekan yang terpaksa ke kantor dengan menjadi pihak yang mau bekerja dari rumah, demikian juga jangan mempermasalahkan seseorang yang taat menjalankan jadwal WFH hanya karena “terkesan” lebih santai. 2. Pengecekan suhu tubuh Pegawai yang datang ke kantor harus melalui satu pintu dan melalui pengecekan suhu tubuh terlebih dahulu. Mereka yang suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat Celcius, tidak diijinkan masuk ke kantor. Penerapan protokol ini tidak sesederhana kedengarannya. Bukan perkara mudah untuk menghentikan pegawai di gerbang masuk kantor, maupun mencegah pegawai yang ada saja mencoba untuk masuk lewat pintu belakang kantor. Pengecekan sederhana yang mungkin manfaatnya tidak kita rasakan langsung. Namun sebaiknya protokol ini tidak dilupakan atau diabaikan secara perlahan. Meskipun kita mengenal istilah Orang Tanpa Gejala (OTG), setidaknya kita mampu menyaring pegawai yang kondisinya benarbenar tidak aman untuk bekerja di kantor. Entah dengan dugaan telah terinfeksi atau justru beresiko tertular. 3. Pelaksanaan Rapid Test dan Swab PCR masal Sebagai tindakan antisipatif, pada tanggal 15 Juli 2020 telah dilakukan Rapid Test bagi seluruh pegawai. Masih teringat, bagaimana rasa gugup saat akan mengetahui apakah kita terpapar atau tidak. Hasil tes saat itu menyatakan tidak terdapat pegawai dengan hasil reaktif. Namun seiring berjalannya waktu, ditambah resiko penularan dari berbagai kegiatan yang mulai dilakukan, mulai lah bermunculan pegawai yang berstatus positif Covid-19. Atas hal ini kemudian dilaksanakan Swab PCR masal bagi seluruh pegawai Kantor Regional X BKN yang dilaksanakan selama 3 (tiga) hari yaitu tanggal 5,6, dan 13 Oktober 2020 bertempat di RS Udayana. 4. Transparansi Kantor penanganan Covid-19

10

Regional

X

BKN

Kita ini manusia, sangat alami jika kita bingung dan panik menghadapi kondisi ini. Tapi karena kita manusia lah, kita mampu beradaptasi dengan begitu indahnya dalam setiap kekacauan. Kantor Regional X BKN layak diacungi jempol sebagai salah satu satuan kerja BKN yang dengan berani menerapkan transparansi dalam penanganan Covid-19. Pegawai yang terpapar Covid-19 diumumkan secara terbuka kepada seluruh pegawai. Hal ini adalah tindakan yang sangat dihindari bahkan enggan dilakukan satuan kerja lainnya. Setiap pegawai berhak untuk tahu kondisi yang sebenar-benarnya demi kebaikan masing-masing. Terlebih lagi, pegawai Kantor Regional X BKN terbukti berhasil tidak overpanic dan diskriminatif terhadap mereka yang terpapar. Yang ada justru limpahan dukungan, dan doa untuk rekanrekan pegawai yang terpapar. Covid-19 bukanlah aib, mengucilkan yang terpapar tidak akan memutus rantai penyebarannya.

“Jangan Kasi Kendor” Tindakan dan upaya tersebut tentunya di luar protokol standar yang juga telah senantiasa diterapkan seperti rutin melakukan penyemprotan disinfektan, himbauan untuk mengenakan masker, rajin mencuci tangan (termasuk peletakan hand sanitizer di berbagai tempat strategis), serta pertemuan-pertemuan yang diusahakan dengan mode online. Protokol kesehatan adalah aturan dan ketentuan yang perlu diikuti oleh segala pihak agar dapat beraktivitas secara aman pada saat pandemi Covid-19. Protokol kesehatan bukan hanya urusan Gugus Tugas, namun seluruh pegawai. Maka, jika memang kita belum keluar dari masa pandemi ini - secara kondisi maupun berdasarkan peraturan dan edaran yang diperbaharui - seharusnya tidak ada tindakan atau pembenaran yang mengarah ke pengabaian protokol tersebut. Keberhasilan kerja tim ini adalah sebanyak mungkin pagawai tetap sehat dan produktif selama pandemi Covid -19. Maka, mari kita melihat sekeliling, dan mencoba jujur terhadap diri sendiri. Protokol-protokol apa saja yang belum kita terapkan, atau malah, telah kita kendorkan?. (GC)

dalam

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)


PROFIL

Lebih Dekat dengan Kakanreg X BKN

Canangkan Semangat Kanreg X BKN Reborn, Bangun Zona Integritas WBK/WBBM

Saat awal-awal pembangunan Zona Integritas di Badan Kepegawaian Negara, Kantor Regional X BKN Denpasar pernah menjadi rujukan dalam pelaksanaaan pembangunan ZI dan Reformasi Birokrasi bagi Kantor Regional lainnya dan juga beberapa unit kerja di BKN pusat. Bahkan Kantor Regional X BKN Denpasar tercatat sebagai unit kerja yang pertama mengembangkan dan mengunakan aplikasi Whistle Blowing System (WBS). Namun hingga kini status WBK atau WBBM belum juga disandang oleh Kantor Regional X BKN Denpasar. Bagaimana kiat-kiat nakhoda baru Kantor Regional X BKN dalam pembangunan Zona Integritas, pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan juga peningkatan kinerja Kantor Regional X BKN? Berikut wawancara X Media Kantor Regional X BKN dengan Kepala Kantor Regional X BKN Denpasar, Drs. Paulus Dwi Laksono Harjono. MAP.

nakhoda baru di Kantor Regional X BKN, apa rencanarencana yang akan Bapak lakukan? Terima kasih mbak, terima kasih sudah diterima dengan baik oleh teman-teman Kantor Regional X BKN, semenjak saya dilantik secara resmi pada tanggal 16 Oktober 2020 oleh Kepala BKN dan dikukuhkan oleh Gubernur Bali pada tanggal 12 November 2020. Jauh sebelum saya bertugas di Kantor Regional X BKN Denpasar, sewaktu saya masih bertugas di BKN pusat, saya banyak mendengar kemajuan-kemajuan dan inovasi-inovasi yang digagas di Kantor Regional X BKN. Bahkan kami juga sempat belajar/studi banding ke Kantor Regional X BKN, terutama tentang pembangunan dan pemanfaatan aplikasi WBS.

Syukur saya dalam keadaan baik dan sehat dalam mengemban tugas-tugas di Kantor Regional X BKN.

Untuk itu saya ingin semangat kejayaan itu terlahir kembali (reborn), dan tugas saya adalah menggali semua potensi yang dimiliki Kantor Regional untuk dapat menunjukkan eksistensinya dalam memberikan pelayanan terbaik bagi stakeholder khususnya di wilayah Bali, NTB dan NTT.

Selamat datang dan selamat bergabung dengan keluarga besar Kantor Regional X BKN Bapak. Sebagai

Apa strategi yang akan diakukan untuk mewujudkan Kanreg X BKN Reborn?

Apa kabar Bapak? Terima kasih sudah berkenan menerima X-Media di tengah-tengah kesibukan Bapak.

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)

11


Sementara untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, kami menaruh perhatian pada daerah 3T. Di Kantor Regional X BKN Denpasar sendiri berdasarkan Keputusan Presiden 63 Tahun 2020 masih terdapat 14 daerah NTT dan NTB yang masuk kategori tertinggal Tahun 2020-2024. Untuk itu kami telah melaksanakan kegiatan Pendekatan Pelayanan Kepegawaian (P2K) pada bulan November 2020 dan dilanjutkan pada Februari 2021. Dengan mendekatkan pelayanan ini, kami berharap kehadiran kami baik secara langsung maupun daring dapat memberikan manfaat kepada daerah sasaran. Hal pertama yang saya lakukan tentu ‘menemukenali’ masalah yang ada, mengidentifikasi sumber daya yang dimiliki, lalu menyiapkan sejumlah strategi untuk menggerakan potensi yang dimiliki oleh Kanreg ini bergerak seirama dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik. Upaya-upaya apa yang dilakukan untuk menjalankan strategi tersebut? Upaya yang dilakukan meliputi aspek internal dan eksternal. Untuk internal dimulai dari menciptakan iklim yang mendukung, kemudian memastikan diri hadir untuk memberikan dorongan dan motivasi bagi setiap upaya peningkatkan pelayanan publik. Untuk itu perlu dirumuskan dan disosialisasikan nilai-nilai budaya kerja yang sudah dirumuskan oleh tim. Terakhir tentu mendorong seluruh tim mengimplementasikan nilai budaya kerja tersebut. Selanjutnya dari aspek eksternal, tentu perlu dilakukan upaya-upaya pendekatan pelayanan terutama di wilayah yang selama ini belum terjangkau secara optimal, baik karena faktor geografis maupun kendala keterbatasan anggaran. Wah menarik Bapak, upaya internal maupun eksternal yang dilakukan. Kira-kira seperti apa wujud konkret yang dilakukan untuk implementasi dari dua upaya tersebut? Untuk aspek internal telah dirumuskan nilai-nilai budaya kerja yang meliputi integritas, adaptif, inovatif, kolaboratif dan melayani. Kelima nilai budaya kerja ini sangat sesuai dengan kondisi kekinian dan menjawab perubahan lingkungan strategis terutama adaptasi normal baru. Nilai-nilai tersebut telah disosialisasikan baik secara luring maupun daring, melalui seminar dan sosialisasi melalui media visual dan audio visual.

12

Wah, jadi sekarang Kanreg X BKN sudah mempunyai Nilai Budaya Kerja. Apa makna nilai budaya kerja tersebut? Nilai budaya kerja Kanreg X BKN yaitu integritas, adaptif, inovatif, kolaboratif dan melayani merupakan satukesatuan yang saling terkait. Integritas adalah dasar dan fondasi dari setiap gerak langkah seluruh insan Kantor Regional X BKN. Adaptif, inovatif dan kolaboratif adalah strategi, dimana seluruh insan Kanreg X mesti mampu menyesuaikan diri dengan setiap perubahan yang terjadi, kemudian diikuti dengan upaya-upaya inovatif sesuai kebutuhan stakehorder, dan menerapkan polapola kerja kolaboratif antara bagian/bidang dan antar individu. Kemudian dengan landasan integritas disertai upaya-upaya yang adaptif, inovatif dan kolaboratif ditujukan untuk menjalankan peran ASN dalam melayani publik. Hal ini sesuai dengan dengan ketentuan UU 5 tahun 2014 dimana ASN berperan sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa. Apa kaitan strategi tersebut dengan pembangunan ZI dan RB di Kanreg X BKN?

upaya

Pada prinsipnya pembangunan ZI ataupun RB sejalan dengan strategi yang dilakukan tersebut. Upaya-upaya tersebut merupakan implementasi dari pembangunan ZI dan RB juga. Untuk itu tim ZI dan RB yang dibentuk juga mesti sejalan dengan tupoksi sehari-hari yang dilaksanakan pegawai. Dengan demikian semangat ZI dan RB langsung terimplementasi atau terwujud dalam setiap kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sehari-hari. Saat ini pemanfaatan media sosial sebagai sarana edukasi sangat meningkat. Bagaimana Bapak menyikapi hal tersebut, dan bagaimana Kanreg X BKN

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)


dapat memanfaatkan medsos ini untuk menjalankan tugas sebagai pembina dan penyelenggara manajemen ASN? Media sosial jika digunakan dengan bijak menjadi salah satu sarana untuk membangun citra positif organisasi. Namun harus dikelola dengan baik, tidak hanya memunculkan kegiatan, tapi juga informasi, karena inilah yang sangat dibutuhkan masyarakat. Jadi saya bersama dengan talent-talent Kanreg X BKN berkomitmen untuk semakin mengoptimalkan kanal media sosial Kanreg X BKN untuk berbagi informasi. Baik berupa live youtube untuk sosialisasi atau bimtek, giat channel Aksi NSPK, dan juga sedang dirancang X-Podcast. Peraturan turunan terkait kepegawaian pasca lahirnya UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara kini semakin bertambah, jadi PR kita untuk membagikannya dengan cara yang santai, menyenangkan dan mudah dipahami masyarakat PNS, nah disini kita dapat memanfaatkan medsos sebagai media sosialisasinya. Dengan kolaborasi semua unit di Kanreg X BKN, saya yakin hal ini bisa terwujud dan memberi manfaat. Wah menarik Bapak. Lalu setelah beberapa bulan bertugas di Kantor Regional X BKN, menurut Bapak apa yang menjadi kekuatan dan hal-hal yang perlu dikembangkan lagi di Kanreg X BKN? Potensi SDM yang luar biasa, yang didominasi oleh generasi milenial yang super kreatif, kemudian disokong oleh pegawai yang juga mempunyai pengalaman panjang dan matang. Kombinasi keduanya dapat menjadi kekuatan untuk percepatan pelaksnaan berbagai program dan kegiatan di Kanreg X BKN. Suasana kreativitas ini perlu diberikan ruang dan arah yang terintegrasi serta saling melengkapi sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik. Sementara hal yang perlu dikembangkan terkait dengan pola-pola komunikasi efektif dengan stakeholder sehingga diperoleh kesamaan gerak dan langkah dalam menjalankan peran untuk mewujudkan pelayanan yang profesional dan bermartabat. Sebelum bertugas di Kanreg X BKN, sebelumnya Bapak sudah berhasil mewujudkan pembangunan Zona Integritas di kanreg IX BKN. Hal-hal apa yang relevan diimplementasikan di Kanreg X BKN dalam konteks pembangunan ZI? Dalam bertugas di setiap tempat tentu mempunyai karakteristik unik yang mesti didekati dengan strategi tetentu juga. Untuk itu pendekatkan dan strategi yang

dilakukan di Denpasar yang mempunyai karakterisjtik yang berbeda dengan tempat tugas saya sebelumnya. Namun ada juga hal-hal yang secara umum mempunyai karakateristik yang sama dan bersifat umum, misalnya kita sama-sama menjalankan peran di Kantor Regional yang mempunyai lingkup tugas yang sama juga. Hal-hal penting yang relevan untuk diterapkan adalah upaya-upaya kolaboratif pegawai milenial dan senior sehingga mempunyai semangat yang sama dalam mewujudkan Zona Integritas dan Reformasi Birokrasi. Terakhir Bapak, apa harapan Bapak untuk pegawai dan stakeholder Kanreg X BKN? Untuk pegawai, saya berharap kita bisa bersinergi dan berkolaborasi untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi kita masing-masing. Apapun peran pegawai dan sekecil apapun peran tersebut, semua berkontribusi untuk kesuksesan Kantor Regional X BKN. Peran ini tentu tidak dapat saya atau pimpinan jalankan sendiri, perlu kolaborasi pimpinan dan pegawai dalam melaksanakan berbagai program dan kegiatan yang sudah dicanangkan. Kita bisa merencanakan banyak inovasi untuk peningkatan pelayanan, tapi yang paling penting adalah bagaimana mewujudkan dengan sumber daya yang kita miliki. Ambil satu atau dua inovasi, namun progress-nya terlihat dan terwujud. Baru kemudian kita lanjutkan inovasi lain di tahun berikutnya. Kemudian kepada para stakeholder di wilayah kerja yang saya hormati, kami berharap sinergitas yang sudah baik selama ini terus kita tingkatkan. Karena kami juga yakin bahwa BKN dan BKD/BKPSDM dan para pengelola kepegawaian adalah satu senyawa yang punya semangat yang sama untuk melakukan peran pembinaan dan penyelenggaran pelayanan kepegawaian. Tanpa dukungan dan kerjasama yang baik dari para stakeholder mustahil kita dapat melaksanakan program dan kegiatan dengan baik. Wah, terima kasih banyak bapak atas informasi berharga hari ini. Semoga Bapak dan Kanreg X BKN diberikan kelancaran dan kesuksesan. Terima kasih juga. Semoga semangat Kanreg X Reborn ini juga dapat didukung oleh semua pihak, baik itu pegawai maupun stakeholder Kanreg X BKN. Sukses untuk kita semua.

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)

13


ARTIKEL

WORK FROM HOME

Bekerja Dinamis dan Fleksibel di Masa Pandemi

P

emicu utama munculnya suatu inisiatif dan inovasi adalah adanya perubahan. Dalam kondisi mendesak ataupun tidak, adanya perubahan yang terjadi dalam lingkungan dimana kita hidup, akan membawa konsekuensi bagi seluruh elemen yang ada di dalamnya untuk menyesuaikan diri terhadap tantangan dan tuntutan perubahan. Begitu pula dengan munculnya pandemi Covid-19 yang meluas di berbagai negara sejak awal 2020, dampaknya terasa sampai ke Indonesia. Hal ini mengakibatkan banyak negara menerapkan kondisi darurat kesehatan dimana seluruh aktivitas pergerakan manusia dibatasi, mulai dari mobilitas transportasi, pekerjaan, perniagaan, hingga pendidikan dan layanan masyarakat. Menanggapi masifnya penyebaran Covid-19 di Indonesia, pemerintah pusat telah menetapkan serangkaian aturan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19, salah satunya adalah adanya penyesuaian sistem kerja baik instansi swasta maupun pemerintah. Khusus bagi instansi pemerintah, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi (PAN &RB) mengeluarkan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2020 Tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19 Di Lingkungan Instansi Pemerintah. Melalui aturan tersebut, Menpan RB menginstruksikan kepada seluruh instansi pemerintah untuk mengatur sistem kerja baru yang akuntabel dan menyesuaikan pembagian pola kerja melalui sistem Work From Home (WFH) dan Work From Office (WFO) secara selektif

14

sesuai dengan urgensi tugas pokok dan fungsi masingmasing instansi serta optimalisasi pola pertemuan/ rapat kedinasan menggunakan sarana video conference dengan memanfaatkan sistem informasi dan komunikasi elektronik. Instruksi untuk memanfaatkan media informasi dan komunikasi digital bagi pelayanan publik juga ditegaskan oleh Kepala BKN Bima Haria Wibisana dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara BKN dengan Komisi II DPR terkait Evaluasi Kinerja BKN 2019-2020. Dalam rapat yang juga dihadiri oleh jajaran JPT Madya dan JPT Pratama tersebut, Kepala BKN menyampaikan urgensi penerapan Teknologi Informasi (TI) di berbagai layanan birokrasi untuk mendorong secara penuh kinerja para ASN khususnya pada penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan masyarakat di masa pandemi Covid-19, salah satunya dengan mengoptimalkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik bagi instansi pemerintahan. Kantor Regional X BKN pun turut bertransformasi dalam rangka penyesuaian sistem kerja baru. Menindaklanjuti instruksi tersebut, Kanreg X BKN mulai melaksanakan penyesuaian sistem kerja pada Mei 2020 yaitu melakukan pembagian jadwal kerja WFH dan WFO,

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)


serta penerapan protokol kesehatan penanggulangan Covid-19 dalam setiap aktivitas di lingkungan Kantor Regional X BKN.

layani, saya lakukan secara daring melalui Whatsapp chat maupun telepon, yang jelas semua pekerjaan harus diselesaikan tepat waktu”.

Konsekuensi dari penyesuaian sistem kerja yang dilakukan di Kantor Regional X BKN bukan hanya pengaturan pada pola kerja WFH dan WFO, melainkan juga pada terbukanya peluang untuk berinovasi dalam rangka meningkatkan produktivitas kinerja ASN di Kantor Regional X BKN selama penyesuaian sistem kerja dilakukan. Pola layanan kepegawaian di Kantor Regional X BKN turut berbenah menyesuaikan dengan tuntutan sistem kerja yang baru. Pola layanan tatap muka diminimalkan, dan berganti dengan pemanfaatan media informasi dan komunikasi digital sebagai sarana pelaksanaan layanan kepegawaian yang lebih dinamis dan fleksibel.

Kondisi bekerja dari rumah yang lebih fleksibel mampu diadaptasi dengan melakukan pengoperasian dokumen kerja secara jarak jauh. “Bekerja dari rumah dan luar kantor tetap bisa dilakukan secara efektif, saya memanfaatkan aplikasi untuk mengelola dan mengoperasikan pekerjaan dan tugas sehari-hari, sehingga dokumen digital yang tersimpan di komputer kantor tetap bisa saya akses dari rumah”, ucap Dinda Paramita, Pranata Komputer Pertama Kanreg X BKN. Adanya waktu yang lebih fleksibel juga dimanfaatkan oleh Dinda untuk melakukan pengembangan diri selama bekerja dari rumah dengan mengikuti pelatihan dan workshop secara virtual untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi di bidang teknologi informasi dan komunikasi, bidang yang menjadi kegemarannya.

Selama masa penyesuaian sistem kerja berbagai layanan kepegawaian di Kantor Regional X BKN telah bertransformasi. Proses pelaksanaan layanan kepegawaian di Bidang Pengangkatan dan Pensiun memanfaatkan aplikasi SI-MADE. Pada Bidang Mutasi dan Status Kepegawaian, selama penyesuaian sistem kerja proses penetapan pertimbangan teknis kenaikan pangkat PNS telah memanfaatkan aplikasi X-APPLE, dimana kedua aplikasi digital tersebut merupakan hasil karya dan inovasi dari Pegawai Kantor Regional X BKN. Pemanfaatan aplikasi tersebut mampu mempermudah proses layanan kepegawaian yang dilakukan dari rumah maupun luar kantor. Pengalaman bekerja dari rumah diungkapkan oleh Diah Ratih, Analis Kepegawaian Muda Kanreg X BKN. Sebagai seorang Analis Kepegawaian tentu memiliki pekerjaan yang sangat spesifik, dan untuk menerjakan tugas secara optimal ia mengapresiasi adanya aplikasi digital yang membantunya dalam melaksanakan tugas. “Dengan adanya berbagai aplikasi digital, terutama aplikasi pemrosesan kenaikan pangkat digital, bekerja dari rumah terasa lebih nyaman dan fokus, memang ada penyesuaian proses kerja, namun hal itu membuat pekerjaan lebih efektif dan efisien karena kondisi bekerja di rumah lebih leluasa dan bisa menghemat waktu” ungkapnya. Selain bertugas sebagai Analis Kepegawaian, Diah juga ditugaskan sebagai subkoordinator mutasi instansi kabupaten / kota. Tugas tambahan tersebut tentunya menambah kesibukan, terutama dalam hal mengkoordinasikan tugas kepada rekan kerja maupun pengelola kepegawaian di daerah. “Sebagai sub koordinator, jika ada permasalahan yang harus dikoordinasikan atau konsultasi yang harus saya

Sisi positif dari penyesuaian sistem kerja bukan hanya berpengaruh pada pembenahan layanan administrasi kepegawaian saja , kegiatan pengembangan kepegawaian pun secara bertahap telah bertransformasi. Untuk mengefektifkan kegiatan pengembangan kompetensi, sepanjang tahun 2020 Kanreg X BKN telah menggunakan media pertemuan virtual untuk menyelenggarakan kegiatan sosialisasi, bimbingan teknis kepegawaian, dan seminar secara virtual, dimana para peserta dapat mengikuti kegiatan tersebut secara langsung dari lokasi mereka berada. Salah satunya adalah penyelenggaraan Peningkatan Pelayanan Kepegawaian (P2K) secara virtual bagi daerah Tertinggal, Terluar, dan Terisolir (3T) yang berlokus di Kabupaten Malaka. Kegiatan ini disambut dan diapresiasi secara positif karena mampu menggerakan daerah tertinggal untuk memanfaatkan teknologi dalam rangka meningkatkan mutu serta mendekatkan layanan kepada para stakeholder kepegawaian di wilayah tersebut. (aw2)

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)

15


ARTIKEL

Aparatur Sipil Negara Tetap Produktif di Tengah Pandemi Oleh : I Gede Heprin Prayasta Fungsional Statistisi Pertama, Pada BPS Kabupaten Bangli

Pandemi Corona Virus Disesase 2019 (COVID-19 ) telah berhasil membuat duniagempar. Sejak ditetapkan sebagai pandemi global oleh World Health Organization (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020, berbagai formulasi kebijakan dirumuskan untuk mengakhiri sebaran penyakit mematikan ini. Respon sangat serius diberikan oleh semuanegara tanpa terkecuali Indonesia. Keputusan Presiden (KEPPRES) Nomor 7 Tahun 2020tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan (COVID-19) ditetapkan dua harisetelahnya yaitu 13 Maret 2020 diterbitkanlah Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2020 yang memungkinkan sebagian Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk dapat bekerja dari rumah. Kebijakan ini cukup strategis mengingat jumlahASN termasuk keluarganya di Indonesia cukup banyak. Mengutip statistik pegawai negeri sipil per Desember 2019 yang dirilis oleh Badan Kepegawaian Negara jumlah ASN tercatat sebanyak 4.189.121 orang. Dengan demikian ASN dapat menjadi pionir dalam mengendalikan penyebaran penyakit yang diakibatkan oleh virus korona minimal dimulai dari keluarga, lingkungan tempat tinggal dan pastinya lingkungan tempat bekerja. Momentum kegentingan pun dimulai maka sebagai awal upaya pencegahan dan minimalisir risiko penyebarluasan wabah COVID-19. Transformasi sistem kerja pemerintah terus diupayakan untuk dapat berjalan seperti biasanya. Sebagai abdi negara maka pelayanan prima harus tetap menjadi prioritas. Tetap positif dan produktif meskipun bekerja dari rumah. Banyak aktivitas fisik yang dibatasi menjadi alasan utama perubahan platform pelaksanaan roda pelaksanaan bisnis pemerintahan. Semua kegiatan disesuaikan dengan berbasis daring dan mengutamakan protokol kesehatan sebagai kunci penting yang harus dipedomani. Perlahan namun pasti munculnya wabah

16

yang mendunia ini telah mengubah tatanan kehidupan menjadi berbeda meskipun sebuah hal yang baru dilaksanakan. Masker, hand- sanitizer, face-shield, dan peranti cuci tangan mendapat perhatian relatif lebih besar dibandingkan sebelumnya. Prinsip utamanya tetap bertujuan untuk mengendalikan penyebaran virus korona. Bagaimana dengan ASN yang melekat stereotype pekerjaan kantoran? Kita tidak sedang berlibur, banyak tanggung jawab serta kegiatan yang dapat dilakukan tanpa harus menuntut pertemuan fisik. Saatnya menjadi kreatif dan menyiasati waktu bekerja dengan disiplin. Meningkatkan kapasitas diri melalui seminar melalui laman internet lewat gawai yang populer dengan istilah Webinar. Meskipun virus corona selalu identik dengan kegentingan dan kegawatan, hidup harus tetap berjalan begitu juga dengan proses pembelajaran. Selalu ada hikmah yang bisa dipetik. Selama musim bekerja dari rumah ada ribuan tawaran kursus dan seminar daring yang disampaikan oleh para professional dan pakar di bidangnya. Narasumber juga berasal dari berbagai insititusi Pendidikan terbaik dalam negeri maupun luar negeri. Gratis dan sangat sayang jika dilewatkan begitu saja. Bayangkan, kapan lagi bisa berbincang seru dan bertatap muka langsung bersama Gubernur Jawa Tengah Bapak Gandjar Pranowo atau mungkin belajar tata kota langsung dari Walikota Surabaya Ibu Tri Risma Harini yang telah berhasil menyulap Kota Surabaya dengan segudang prestasinya. Sebelum musim corona mungkin figur tersebut sangat jauh dan tidak tepikirkan dapat dijangkau sedekat ini. Maklum sebagai pejabat publik yang bertanggung jawab atas hajat hidup orang banyak rutinitas mereka sangat padat dengan segala permasalahannya. Webinar lain yang tidak kalah seru misalnya bagaimana berdiskusi

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)


tentang tantangan perekonomian di era tatanan hidup baru bersamapolitikus dan ekonom sekaliber Faisal Basri atau berdiskusi topik bonus demografi dan baby boom langsung dengan Kepala BKKBN Bapak Hasto Wardoyo. Menarik bukan, tidak perlu khawatir ketinggalan ASN pun tetap bisa belajar meskipun bekerja dari rumah. Jalan-jalan keliling dunia dengan mengikuti konferensi, pertemuan internasional secara daring . Rutinitas sebagai ASN mungkin selama ini menjadi kendala terbesar untuk mendapatkan peluang emas seperti ini. Banyak tanggung jawab dan tuntutan pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan dengan begitu saja. Sisi positif yang kesekian yang dapat diambil selama masa pandemi ini adalah kesempatan bertemu pakar dan peneliti dari seluruh dunia di berbagai bidang yang kita geluti. Sebagai contoh misalnya bagaimana Badan Pusat Statistik membahas kerangka bisnis Sensus Penduduk 2020 bersama National Statistical Office (NSO) seperti Australian Bureau of Statistics (ABS) dan Statistics Netherlands (CBS). Kesempatan ini selain mempermudah koordinasi tentu dapat menghemat anggaran negara untuk melakukan studi banding jika dilakukan denganpertemuan secara langsung. Mengisi waktu istirahat dengan menemukan hobi baru. Selama bekerja dari rumah tanggung jawab mengelola waktu menjadi tantangan yang paling berat. Mengutip celetukan khas politikus Sutan Bhatoegana, “ngeri-ngeri sedap”. Tanggungjawab dengan melakoni peran yang berbeda dalam satu waktu menjadi sesuatu yang menantang terutama bagi para ASN yang sudah berumah tangga. Meskipun demikian sebagian besar dari kita mungkin menjadi lebih efisien memanfaatkan waktu dengan mencoba beberapa hal baru. Seperti misalnya membuat konten digital tutorial memasak pangan rumahan. Siapa yang tidak tertarik mencoba es Dalgona Milo atau mencoba resep pizza atau martabak teplon? Menarik. Berkebun tanaman sayur mayur juga menjadi pilihan aktivitas yang semakin digeluti pada masa pandemi seperti saat ini. Selain praktis, kebiasaan baru ini juga patut diperhitungkan karena dapat menghasilkan setidaknya untuk keperluan kebutuhan konsumsi rumah tangga. Hobi baru lainnya untuk menghilangkan rasa bosan diantaranya berolahraga dengan bersepeda atau mengkompilasi lagu nusantara. Bagaimana, apakah masih bingung menjadi produktif selama bekerja dari rumah? Tetap memberi manfaat dengan melakukan kegiatan sosial. Sebagai ASN peran melayani dan mengayomi tidak hanya dilakukan dengan memberi

waktu kita selama 8 jam lewat pekerjaan kantor. Ada kalanya kita perlu untuk berbagi sesama sebagai mahluk sosial. Bayangkan apa yang dialami oleh saudarasaudara kita yang terpaksa harus dirumahkan tanpa penghasilan hingga batas waktu yang tidak tentukan. Bersyukur kita masih terselamatkan secara ekonomi karena masih mendapatkan penghasilan tetap. Konsep donasi pun dapat dalam berbagai macam bentuk. Sebagi contoh Gerakan mengumpulkan donasi alat pelindung medis (APD) bagi tenaga medis sebagai garda terdepan. Bentuk lain adalah donasi sekaligus pemberdayaan petani lokal dengan menjadi distributor produk pertanian. Gerakan sayur gratis misalnya, membantu petani sayur lokal untuk tetap bertahan di situasi pandemi seperti saat ini. Perlu dipahami bahwa sejatinya penyakit ini telah memberi dampak ke semua lini kehidupan kita bukan hanya mereka yang bekerja di sektor pariwisata, perdagangan, jasa perorangan termasuk industri kecil dan perumahan. Pada akhirnya kita semua harus mampu bertahan dengan segala daya dan upaya selama bekerja dari rumah. Profesionalisme tetap menjadi tanggung jawab utama tanpa mengubah skala prioritas. Bekerja dari rumah bukan berarti meninggalkan tanggung jawab sebagai ASN tetapi diberi kesempatan lebih banyak untuk bertanggung jawab atas diri sendiri, tugas pokok, dan fungsi sebagai ASN dan selalu produktif dan inovatif. Momentum ini menjadi penting untuk selalu berubah kearah yang lebih baik dan menjadi insan yang fleksibel terhadap berbagai kemungkinan. Kebebasan bekerja dari rumah tentunya bukan sesuatu yang tabu diterapkan. Iklim kerja yang diciptakan membuat para karyawan Google nyaman dan mampu berinovasi secara optimal. Nilai positif ini mungkin dapat dijadikan kiblat kompas perubahan tatanan kehidupan era baru dalam pola kerja pegawa negeri sipil. Selama ini pekerjaan pemerintah selalu terkesan kaku dan berbelit-belit. Mungkin sudah saatnya berbenah. Selama bekerja dari rumah pelaksanaan pekerjaan cukup efektif dan efisien. Sebagai contoh rapat yang selama ini berlangsung lama dapat selesai dengan cepat dan hemat melalui media sosial seperti zoom meeting. Layaknya karyawan Google semoga para ASN selama bekerja dari rumah dapat merasa lebih nyaman dan bahagia baru kemudian mampu berinovasi dengan optimal. Selain menghemat anggaran negara era tatanan hidup baru diharapkan lebih mengayomi semua. Kita tidak akan pernah tahu akan seperti apa tatanan yang disebut baru tapi kita bisa memilih untuk melakukan apa selama bekerja dari rumah.

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)

17


ARTIKEL

ASN, Adaptasi New Normal, dan Tantangannya di Era Digital Oleh: Rama Beta Herdian Pranata Komputer Muda Kantor Regional X BKN Denpasar

Tahun 2020 merupakan tahun yang berat bagi kehidupan umat manusia. Tidak hanya di Indonesia, namun juga di belahan bumi yang lain, dimana kita berjuang melawan suatu musuh yang tidak kasat mata, yakni virus baru yang akhirnya kita mengenalnya dengan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Pada awal Tahun 2020, dimana kita masih belum terlalu memahami informasi bagaimana cara penyebaran Covid-19, hal tersebut menyebabkan kekhawatiran di segala sektor kehidupan, termasuk sektor layanan publik yang diselenggarakan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN). Kebijakan Pemerintah Republik Indonesia terkait percepatan penanggulangan wabah Covid-19 diberlakukan disegala aspek kehidupan, pembatasan aktivitas mulai dari ibadah sampai bekerja pun diatur dengan tegas dalam peraturan pemerintah, tidak terkecuali sistem kerja ASN. Masa Pandemi Covid-19

18

memaksa perubahan drastis yang sangat cepat pada sistem kerja, dari sistem kerja yang masih konvensional ke sistem kerja yang serba digital berbasis Teknologi Informasi. Sistem kerja tersebut juga berlaku bagi ASN dengan memprioritaskan pada pelayanan publik. Kembali pada sistem kerja berbasis digital, hal ini sudah sering digaungkan oleh Kepala BKN dalam berbagai kesempatan di beberapa forum pertemuan. Kepala BKN - Bima Haria Wibisana, menyampaikan bahwa ASN harus siap dengan budaya kerja yang adaptif dengan Revolusi Industri 4.0. Revolusi Industri 4.0 menuntut terjadinya peningkatan kompetensi, perubahan tatanan demografi, labor market, dan keamanan siber. Hal ini telah diantisipasi oleh pemerintah melalui kolaborasi, inovasi, dan penggunaan serta penguatan Teknologi

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)


Informasi oleh Birokrat Profesional. Digitalisasi produk, otomatisasi, dan elektronic data interchange merubah kebutuhan masyarakat akan regulasi yang tepat sasaran dan pelayanan publik yang efektif dan efisien. Secara tidak langsung Pandemi Covid-19 berperan serta mempercepat transformasi ASN ke arah revolusi Industri 4.0. dengan semua konsekuensinya. Jika proses transformasi berjalan dalam kondisi normal, maka diprediksi akan membutuhkan waktu sekitar 8 tahun bahkan lebih. Namun dengan kondisi new Normal seperti saat ini memungkinkan transformasi tersebut dapat terealisasi hanya dalam hitungan bulan. Tidak mudah beralih dari sistem yang masih konvensional ke sistem yang serba digital dalam waktu yang sangat singkat, berbagai upaya telah dilakukan untuk beralih ke sistem pelayanan berbasis digital. Inovasi besar-besaran dilaksanakan, mulai membangun sistem informasi sampai dengan penyediaan akses internet yang memadai, baik di kantor maupun di rumah. Kecepatan akses internet menjadi sebuah keharusan untuk memberikan layanan berbasis digital, akses internet memungkinkan ASN dapat bekerja dimana saja, melakukan rapat kapanpun di lokasi terpisah dengan tim atau rekan kerja lainnya dengan menggunakan aplikasi video conference. Kantor Regional X Badan Kepegawaian Negara telah beradaptasi dengan situasi yang saat ini kita kenal dengan istilah New Normal. langkah-langkah strategis telah dilakukan, diantaranya dengan meningkatkan Inovasi berbasis digital, dimulai dengan inovasi layanan Kenaikan Pangkat dan Pensiun berbasis less paper, sampai dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana memberikan layanan konsultasi permasalahan kepegawaian. Menyikapi perubahan pola kerja dan adaptasi kebiasaan baru di era New Normal, setiap individu ASN harus bergerak cepat dalam menyesuaikan kompetensinya, terutama kompetensi di bidang pemanfaatan Teknologi Informasi. Pola kerja Work From Home (WFH) menuntut ASN untuk dapat bekerja dan menggunakan perangkat Teknologi Informasi dengan baik, sehingga tetap produktif dan profesional dalam memberikan pelayanan. Metode pembagian jadwal masuk kerja juga dibuat dinamis, agar dapat menyesuaikan dengan instruksi pemerintah daerah terkait dengan zona penyebaran

Covid-19, sehingga jadwal kerja ASN menjadi Work from Home (WFH) dan Work from Office (WFO). Jadwal WFH bukan berarti libur bagi ASN, disaat mendapatkan jadwal WFH, ASN tetap harus bekerja dan bertanggung jawab terhadap tugas pokok. Dengan pola kerja WFH, waktu mengerjakan tugas dapat dilakukan lebih fleksibel, namun target pekerjaan harus tetap tercapai. Pengawasan kehadiran atau absensi melalui Teknologi Informasi juga telah beradaptasi, Badan Kepegawaian Negara telah menerapkan sistem absensi berbasis lokasi atau Geo Position System Base, sehingga sistem absensi dapat mendeteksi posisi ASN apakah sedang bekerja dari kantor atau sedang bekerja di luar kantor. Transformasi digital pada ASN di masa pandemi Covid-19 memberikan perubahan dan dampak besar terhadap pelayanan publik, ASN terbukti mampu berubah menjadi lebih modern dan IT minded, seiring dengan berjalannya waktu, satu-persatu konsep kerja mulai tertata, penyelesaian pekerjaan menjadi lebih fleksibel, waktu pelayanan menjadi lebih efisien dan cepat, dokumentasi pekerjaan menjadi lebih terstruktur, serta komunikasi menjadi lebi mudah dan cepat dan banyak hal positif lainnya. Selain berdampak positif, bukan berarti transformasi digital tidak memiliki sisi negatif. Dampak negatif yang muncul diantaranya adalah meningkatnya kesenjangan kompetensi di bidang penguasaan Teknologi Informasi antara generasi milenial dengan generasi baby boomers (70-an), kemudian hal negatif lainnya adalah intensitas sosial di dunia nyata menjadi berkurang, karena pertemuan banyak dilakukan secara virtual. Jika hal tersebut tidak disikapi dan diantisipasi dengan baik, maka sisi negatif tersebut dapat mempengaruhi tujuan utama dari transformasi digital. Upaya untuk menghilangkan kesenjangan merupakan tanggung jawab bagi seluruh ASN tanpa terkecuali. Pandemi masih berlangsung sampai dengan saat ini, ASN tidak boleh menyerah, ASN bertanggung jawab sebagai perekat dan pemersatu bangsa, ASN wajib bekerja dengan tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan. Jika ketentuan tersebut diimplementasikan dengan baik, maka kondisi new normal ini dapat kita lalui dengan baik. Pelayanan yang baik harus tetap dikedepankan, transformasi digital tetap terus dikembangkan untuk mencapai mutu pelayanan yang profesional, unggul dan bermartabat.

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)

19


ARTIKEL

Jajak Pendapat Pelayanan Pensiun: Penerapan Teknologi Informasi untuk Pelayanan Pensiun Lebih Baik

S

aat ini kita masih bergelut dengan Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19). Virus ini membawa dampak signifikan dalam kehidupan sehari-hari, hampir tak ada yang bisa berkelit dari kemunculan virus ini, tidak terkecuali terhadap pelayanan publik sejak virus ini pertama kali muncul akhir Desember 2019 lalu. Dampak pandemi Covid-19, mendorong pemerintah baik pusat maupun daerah untuk berinovasi memanfaatkan Teknologi Informasi (TI) untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat. Sejak awal Maret 2020, berbagai kebijakan telah dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan daerah. Mulai dari membatasi hubungan sosial (social distancing), menghimbau untuk bekerja di rumah (Work from Home) bagi sebagian besar Aparatur Sipil Negara (ASN), meniadakan kegiatan ibadah, dan meminta masyarakat untuk tetap di rumah, serta mengurangi aktivitas ekonomi di luar rumah. Untuk tetap bisa memberikan pelayanan publik kepada masyarakat, sejumlah pelaku pelayanan publik baik itu instansi pusat maupun daerah melakukan inovasi teknologi di tengah pandemi Covid-19 untuk melayani masyarakat. Kantor Regional X BKN sebagai salah satu instansi pelayanan publik dibidang kepegawaian yang mempunyai wilayah kerja di Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur juga telah melakukan inovasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat ASN. Salah satu layanan yang diberikan adalah pelayanan penetapan pertimbangan teknis pensiun PNS berbasis aplikasi. Usul pensiun dari BKD/BKPP/BKPSDM dan Instansi Vertikal diinput lewat aplikasi X-Apple, yaitu aplikasi pendukung Kenaikan Pangkat Otomatis (KPO) dan Pemberian Pensiun Otomatis (PPO) berbasis Less Paper, tanpa harus datang langsung membawa berkas ke Kantor Regional X BKN.

20

Untuk mengetahui perbandingan pelayanan penetapan pertimbangan teknis pensiun PNS di Kantor Regional X BKN sebelum dan sesudah terjadinya pandemi Covid-19, X-Media, media kepegawaian Kantor Regional X BKN melakukan survey terkait pelayanan usul pensiun PNS sebelum terjadinya pandemi dan sesudah/selama pandemi Covid-19 terhadap stakeholder yang dilayani yaitu BKD/BKPP/BKPSDM di wilayah kerja Kantor Regional X BKN. Responden diminta menjawab kuesioner yang terdiri dari 5 (lima) buah pertanyaan pilihan tentang kemudahan proses usul pensiun, kecepatan layanan usul pensiun, proses pengiriman Pertimbangan Teknis (Pertek) Pensiun dari Kantor Regional X BKN ke BKD/ BKPP/BKPSDM, perbedaan kualitas hasil layanan usul pensiun, dan kemudahan layanan konsultasi sebelum dan sesudah adanya masa pandemi Covid-19. Responden yang mengisi kuesioner sebanyak 55 (lima puluh lima) responden dari BKD/BKPP/BKPSDM dan Instansi Vertikal di Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Berikut hasil kuesioner terkait pelayanan usul pensiun PNS sebelum terjadinya pandemi dan sesudah atau selama pandemi Covid-19.

Kemudahan proses usul pensiun sebelum dan sesudah adanya pandemi COVID-19

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)


Sebanyak 3 (tiga) atau 5,5% responden mengatakan kalau lebih mudah proses usul pensiun sebelum Pandemi Covid-19, 24 (dua puluh empat) atau 43,6% responden mengatakan kalau lebih mudah proses usul pensiun sesudah/selama pandemi Covid-19, dan 28 (dua puluh depan) atau 50,9% responden mengatakan sama.

Kecepatan layanan usul pensiun sebelum dan sesudah adanya pandemi Covid-19

Perbedaan kualitas hasil layanan usul pensiun sebelum dan sesudah adanya pandemi Covid-19 Sebanyak 2 (dua) atau 3,6% responden mengatakan kalau lebih baik/berkualitas hasil layanan usul pensiun sebelum pandemi Covid-19, 28 (dua puluh delapan) atau 50,9% responden mengatakan kalau lebih baik/ berkualitas hasil layanan usul pensiun sesudah/selama pandemi Covid-19, dan 25 (dua puluh lima) atau 45,5% responden mengatakan sama.

Kemudahan layanan konsultasi sesudah adanya pandemi Covid-19

Sebanyak 2 (dua) atau 3,6% responden mengatakan kalau lebih cepat layanan usul pensiun sebelum pandemi Covid-19, 31 (tiga puluh satu) atau 56,4% responden mengatakan kalau lebih cepat layanan usul pensiun sesudah/selama pandemi Covid-19, dan 22 (dua puluh dua) atau 40 % responden mengatakan sama.

Proses pengiriman Pertimbangan Teknis (Pertek) Pensiun dari Kantor Regional X BKN ke BKD/ BKPP/BKPSDM, sebelum dan sesudah adanya pandemi Covid-19

Sebanyak 5 (lima) atau 9,1% responden mengatakan kalau lebih cepat pengiriman Pertimbangan Teknis (Pertek) pensiun sebelum pandemi Covid-19, 33 (tiga puluh tiga) atau 60% responden mengatakan kalau cepat pengiriman Pertimbangan Teknis (Pertek) pensiun sesudah/selama pandemi Covid-19, dan 17 (tujuh belas) atau 30,9% responden mengatakan sama.

sebelum

dan

Sebanyak 5 (lima) atau 9,1% responden mengatakan kalau lebih mudah layanan konsultasi sebelum pandemi Covid-19, 22 (dua puluh dua) atau 40% responden mengatakan kalau lebih mudah layanan konsultasi sesudah/selama pandemi Covid-19, dan 28 (dua puluh delapan) atau 50,9% responden mengatakan sama. Dari jawaban responden tersebut, disimpulkan bahwa kalau pandemi Covid-19 juga dapat memberikan dampak positif terhadap pelayanan publik pada umumnya dan pelayanan usul pensiun di Kantor Regional X BKN khususnya, dimana sesudah/selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan pelayanan mulai dari kecepatan layanan penyelesaian usul pensiun, proses pengiriman hasil atau pertek ke BKD/BKPP/BKPSDM dan kualitas hasil layanan di bidang pensiun. Dengan selalu melakukan inovasi dalam penerapan teknologi informasi, niscaya dapat mendorong peningkatan pelayanan publik kepada masyarakat di masa pandemi Covid-19. (youdha)

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)

21


EVENT

KRX Reborn

Revitalisasi Komitmen dan Semangat Baru Kantor Regional X BKN Kita tidak perlu berkecil hati, tapi mesti menjadikan momentum ini sebagai waktu yang tepat untuk “ReBorn” atau melahirkan semangat baru untuk terus berupaya meningkatkan kualitas layanan meraih Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi Itulah petikan pengarahan Kepala Kantor Regional X BKN dalam pengarahan awal Tahun 2021 bagi seluruh pegawai Kantor Regional X BKN. Kepala Kantor Regional X BKN, Paulus Dwi Laksono Harjono, memompa semangat pegawai untuk kembali meraih status unggul yang pernah diraih oleh Kantor Regional X BKN. Dalam acara bertajuk “Kanreg X Reborn” tersebut dirangkaian beberapa acara, diantaranya evaluasi kinerja Tahun 2020, Penandatanganan Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2021, Penandatanganan Pakta Integritas dan Komitmen dukungan pembangunan Zona Integritas, Peluncuran aplikasi layanan internal Lapor Umum, Peluncuran Layanan Sosialisasi dan Asistensi NSPK Kepegawaian berbasis Sosial Media (AKSI NSPK), dan pemilihan PNS berprestasi Kantor Regional X BKN Tahun 2020. Dalam laporan Kepala Bagian Tata Usaha, Ketut Buana selaku penyelenggara mengungkapkan setidaknya ada 4 (empat) tujuan dari kegiatan pagi tersebut, yaitu peningkatan akuntabilitas kinerja, penggalangan dukungan pembangunan zona integritas, peningkatan layanan internal dan eksternal Kantor Regional X BKN, serta apresiasi kinerja pegawai dan pembentukan agen perubahan Kantor Regional X BKN. Peningkatkan akuntabilitas kinerja dilakukan dengan evaluasi pertanggungjawaban kinerja Tahun 2020, sekaligus menetapkan rencana kinerja Tahun 2021 dalam bentuk Perjanjian Kinerja. Perjanjian Kinerja ini sebagai bentuk komitmen dalam melaksanakan tugas-tugas Kantor Regional X BKN pasca terbitnya DIPA Tahun 2021. Dalam laporannya, Buana juga menyampaikan realisasi serapan anggaran Tahun 2020 sejumlah 98,28% dengan capaian output beberapa ada yang melebihi target, sedangkan capaian outcome yang diukur dengan rerata indeks kepuasan masyarakat selama 12 bulan pengukuran mencapai 85,04 dari target 85.00. Atas capaian tersebut

22

Kepala Kantor Regional X BKN menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih untuk kerjasama yang baik dari seluruh pegawai sehingga capaian kinerja dan keuangan Tahun 2020 dapat berjalan dengan baik seraya berharap kinerja yang baik ini dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan. Sebagai tindak lanjut masih menurut Paulus, diperlukan upaya-upaya perbaikan berkelanjutan yang lebih adaptif, inovatif dan juga kolaboratif. “Saya yakin kita bisa melakukan itu semua, karena kita memiliki modal dasar yang cukup mumpuni diantaranya SDM yang relatif muda dan kompeten, sarana-prasarana yang memadai dan juga semangat kebersamaan yang sudah membudaya di Kantor Regional X BKN. Tidak bosan-bosannya saya ingatkan, Kantor Regional X BKN pernah ada di puncak dan menjadi referensi bagi Kantor Regional bahkan beberapa Direktorat, untuk itu mari kita tunjukan kembali keunggulan-keunggulan tersebut” ungkap Kakanreg. Dalam kesempatan ini Kakanreg juga menyampaikan perlunya dilakukan penyesuaianpenyesuaian mekanisme kerja pasca pelantikan pejabat pelantikan pejabat fungsional hasil penyetaraan organisasi pada tanggal 23 Desember 2020. “Sambil menunggu SOTK baru, Kita akan lebih banyak bekerja dalam tim-tim kerja dalam penyelesaian tugas-tugas. Untuk itu diperlukan adaptasi pola-pola kerja baru yang lebih inovatif dan kolaboratif” pesan Kakanreg. Budaya Kerja & Komitmen 2021 Raih Status WBK Dalam pengarahannya Kakanreg mengungkapkan Tahun 2020 Kantor Regional belum berhasil meraih status Zona Integritas WBK. Untuk itu Kakanreg mengajak seluruh pegawai Kantor Regional

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)


X BKN untuk tidak berkecil hati, tapi mesti menjadikan momentum ini sebagai waktu yang tepat untuk “ReBorn” atau melahirkan semangat baru untuk terus berupaya meningkatkan kualitas layanan meraih Zona Integritas Wilaah Bebas Korupsi. Sebagai bagian dari upaya perbaikan berkelanjutan Paulus mengungkapkan bahwa pada akhir Tahun 2020 telah menetapkan motto dan budaya kerja Kantor Regional X BKN. Motto Profesional, Unggul dan Bermartabat adalah cerminan semangat untuk mewujudkan visi Kantor Regional X BKN. Sementara nilai-nilai Budaya Kerja yang meliputi; Integritas, Adaptif, Inovatif, Kolaboratif dan Melayani adalah cerminan cara dan upaya untuk menjalankan misi dalam rangka mewujudkan visi Profesional, Unggul dan Bermartabat. Kakanreg berharap nilai Budaya Kerja tersebut diketahui, dipahami, diresapi dan diimplementasikan dalam gerak langkah seluruh pegawai Kantor Regional X BKN. “Integritas adalah pondasi terpenting kita, caracara yang lebih adaptif, inovatif dan kolaboratif adalah strategi kita, serta melayani sebagai kewajiban kita selaku aparatur negara” ungkap Paulus. Sementara itu sebagai bagian dari komitmen untuk meraih status ZI WBK dan implementasi budaya kerja, pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan pakta integritas oleh seluruh pegawai dan juga deklarasi dukungan pembangunan Zona Integritas. Kakanreg berharap kegiatan ini bukan hanya menjadi seremonial semata, namun dapat dimaknai dan dimplementasikan dalam pelaksanan tugas sehari-hari. Launching Layanan dan Pemilihan Pegawai Berprestasi Sementara itu sebagai bentuk implementasi Budaya Kerja Adaptif dan Inovatif, pada acara yang dihadiri hampir seluruh pegawai tersebut juga diluncurkan layanan Aplikasi Lapor Umum (ALU) yang meliputi layanan ekspedisi persuratan, layanan pemeliharaan dan layanan peminjaman kendaraan. Aplikasi ini merupakan salah satu bentuk inovasi dari I Nyoman Suartawan, staff di Bagian Tata Usaha. Selain itu dilakukan juga peluncuran layanan AKSI NSPK sebagai bentuk adaptasi dalam sosialisasi dan asistensi NSPK Manajemen ASN melalui pemanfaatan Media Sosial. AKSI NSPK tersebut merupakan aksi perubahan yang digagas Ketut Buana selaku peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator 2020. Atas Peluncuran dua inovasi layanan tersebut Paulus mengapresiasi upaya-upaya inovatif dan adaptif yang bermanfaat dalam percepatan capaian Zona Integritas dan pelaksanaan Reformasi Birokrasi seraya berharap dapat terus disempurnakan kedepannya. “Saya berharap seluruh pegawai dan terutama pranata komputer lebih aktif untuk melahirkan inovasi-inovasi untuk memudahkan layanan di Kantor Regional X BKN

terutama adaptasi layanan dimasa tatanan normal baru” ungkapnya. Selain kegiatan launching aplikasi dan layanan, pada kesempatan ini juga dilakukan pemilihan PNS Berprestasi Tahun 2020. Sebelumnya pada bulan Desember juga telah dilakukan pemilihan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) berprestasi. Kegiatan ini kembali diaktifkan dan diperluas sebagai upaya untuk membentuk agen-agen perubahan yang dapat menstimulus percepatan-percepatan capaian Zona Integritas dan juga Reformasi Birokrasi. Setelah melalui serangkaian pemilihan, akhirnya Septilia Septianingsih terpilih sebagai PNS Berprestasi Kantor Regional X BKN Tahun 2020. Kakanreg berharap para kandidat pegawai berprestasi diusulkan menjadi agen perubahan yang akan berperan menjadi katalisator Reformasi Birokrasi di Kanreg X BKN. Kakanreg juga menekankan bahwa pemilihan pegawai berprestasi ini sebagai bentuk penghargaan atas kinerja para pegawai seraya berharap kedepan semua pegawai dapat menunjukkan kinerja terbaiknya untuk peningkatan kualitas layanan Kantor Regional X BKN. Semangat baru Kantor Regional X BKN Kepala Kantor Regional berharap serangkaian kegiatan awal tahun ini menjadi bagian dari momentum lahirnya semangat baru seluruh jajaran Kantor Regional X BKN di masa adaptasi kebiasaan baru. Semangat dan tekad bersama untuk menjunjung tinggi nilai integritas. Semangat untuk meningkatkan kemampuan dalam beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru di era new normal. Semangat untuk melahirkan inovasi-inovasi yang bermanfaat untuk peningkatan kinerja organisasi. Semangat untuk terus meningkatkan kerjasama dan kolaborasi yang sudah berjalan dengan baik selama ini. Dan pada akhirnya adalah semangat untuk memberikan pelayanan yang terbaik sesuai peran masing-masing kepada stakeholders terkait. Paulus juga menyampaikan apresiasi atas peran aktif seluruh pegawai, baik PNS maupun PPNPN sehingga pelaksanaan tugas-tugas tersebut dapat berjalan dengan baik. “Hal-hal positif tersebut harus kita tingkatkan, karena Kantor Regional X BKN pernah menjadi referensi dan role model bagi Kantor Regional yang lain dalam berbagai hal. Untuk itu tidak henti-hentinya saya akan terus mengobarkan semangat Bapak/Ibu untuk terus bahu-membahu mewujudkan keunggulan positif dalam masa adaptasi kebiasaan baru ini” papar Paulus di hadapan pegawai. Kakanreg yakin dengan semangat kolaborasi, Kantor Regional X BKN akan kembali diperhitungkan. “Target kita Tahun 2021 kita bisa meraih WBK sebagaimana 5 (lima) Kantor Regional yang sudah lebih dulu meraihnya” paparnya dalam menutup pengarahan. (Boent).

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)

23


EVENT

Geliat Reformasi Birokrasi Kantor Regional X BKN Denpasar Meneguhkan Komitmen Reformasi Sepenuh Hati

Sebagai bagian dari upaya perbaikan berkelanjutan, Tim Reformasi Kantor Regional X BKN yang dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Regional X BKN Nomor: 29/KEP/KR.X/2020 tanggal 15 Juni 2020 melaksanakan evaluasi capaian dan penyusunan Rencana Aksi Tahun 2021. Pada rapat yang dipimpin oleh Ketut Buana selaku Ketua Tim Reformasi Birokrasi tersebut, masing-masing Pokja dan Agen Perubahan menyampaikan capaian-capaian Tahun 2020, kendala yang dihadapi dan solusi yang sudah diupayakan selama Tahun 2020. Masing-masing Pokja juga menyampaikan rencana aksi dan tindak lanjut yang akan dilaksanakan pada Tahun 2021. Secara umum pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kantor Regional X Badan Kepegawaian Negara berjalan dengan baik sebagaimana rencana kerja yang telah disiapkan. Berbagai kegiatan dilakukan dibawah koordinasi ketua Pokja Reformasi Birokrasi dengan tujuan dan sasaran masing-masing Pokja. Peningkatan kesadaran akan pentingnya integritas, adaptasi, inovasi dan kolaborasi dalam melayani menjadi poin strategis untuk pelaksanaan Reformasi Birokrasi berkelanjutan di Kantor Regional X BKN. Dari evaluasi kali ini dapat disimpulkan beberapa Quick

24

Wins telah dilakukan selama Tahun 2020, diantaranya perumusan Nilai Budaya Kerja, Revitalisasi Motto Kantor Regional X BKN Denpasar. perumusan dan peluncuran Budaya Kerja Kantor Regional X BKN Denpasar yang berintegritas, adaptif, inovatif, kolaboratif dan melayani dan revitalisasi moto Kantor Regional X BKN Denpasar yang Profesional, Unggul dan Bermartabat menjadi momentum dan triger untuk implementasi Reformasi Birokrasi yang lebih terarah, jelas dan berkelanjutan. Disamping itu layanan berbasis less paper untuk layanan bidang pensiun dan mutasi, Pembangunan aplikasi layanan internal (LAPOR UMUM) dan layanan Asistensi dan Sosialisasi NSPK Manajemen ASN yang memanfaatkan media sosial (AKSI NSPK). Sebagai bentuk apresiasi terhadap pegawai dan pembentukan Agen Perubahan, telah dilakukan pemilihan pegawai berprestasi baik itu PPNPN maupun PNS. Khusus bagi PNS kandidat pegawai berprestasi ditunjuk menjadi Agen Perubahan. Dalam rapat juga terungkap beberapa kendala dihadapi selama Tahun 2020 diantaranya belum terbitnya Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) baru sebagai penyesuaian penyetaraan jabatan administrasi ke jabatan fungsional. Hal tersebut mengakibatkan kegiatan

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)


Evaluasi Jabatan, Analisis Beban Kerja, dan Analisis Jabatan yang menjadi salah agenda penataan SDM belum dilakukan karena menunggu SOTK Baru. Dari kegiatan evaluasi ini juga tercetus beberapa ide brilian yang akan dilaksanakan diantaranya perancangan Virtual X Office yang menjadi kantor virtual Kantor Regional X BKN Denpasar. Ide ini sejalan dengan upaya adaptasi dengan situasi pandemi seperti saat ini. Selain itu pada Tahun 2021 selain sosialisasi dan internaliasi Budaya Kerja yang lebih massif, akan dilakukan pengelolaan media sosial yang lebih terintegrasi, TNA daan DNA berbasis kompetensi, termasuk pengembangan kompetensi SDM baik di Dalam Negeri maupun Luar Negeri. Ketut Buana, selaku ketua Tim RB kantor Regional X BKN mengapresiasi upaya dan langkah-langkah kolaboratif yang telah dilakukan oleh seluruh Pokja dan Agen Perubahan. Kedepan masih menurut Buana, masih diperlukan perbaikan dalam perencanaan yang lebih terintegrasi, jelas, terukur dengan tahapan dan target-target kinerja yang jelas disertasi monitoring dan evaluasi yang memadai serta menjadikan pimpinan sebagai role model dalam implementasi Reformasi Birokrasi. “Dengan didukung oleh sumber daya manusia dan sarana dan prasarana yang memadai disertai bentukbentuk adaptasi, inovasi dan kolaborasi dari seluruh elemen yang dimiliki oleh Kantor Regional X BKN Denpasar, niscaya pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Kantor Regional X BKN Denpasar pada Tahun 2021 dan seterusnya akan semakin meningkat” ungkapnya. Peran Agen Perubahan Sementara itu untuk men-trigger perubahan telah dibentuk agen perubahan di kantor Regional X BKN Denpasar. Menurut ketentuan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembanguan Agen Perubahan di Lingkungan Instansi Pemerintah, setidaknya ada lima peran Agen Perubahan dalam Reformasi Birokrasi. Pertama, Agen Perubahan berperan sebagai katalis. Dalam hal ini seorang Agen Perubahan bertugas memberikan keyakinan kepada pegawai di lingkungan unit kerjanya masing-masing tentang pentingnya perubahan unit kerja menuju ke arah unit kerja yang lebih baik. Seorang Agen Perubahan peka terhadap situasi yang berkembang dan mampu secara aktif menjadi inspirasi perubahan positif bagi lingkungan terdekat dan organisasinya. Kedua Agen Perubahan sebagai penggerak perubahan. Dalam peran ini seorang Agen Perubahan bertugas mendorong dan menggerakan pegawai untuk ikut berpartisipasi dalam perubahan

menuju ke arah unit kerja yang lebih baik. Ketiga Agen Perubahan hadir sebagai seorang pemberi solusi. Agen Perubahan hadir memberikan alternatif solusi kepada para pegawai atau pimpinan di lingkungan unit kerja yang menghadapi kendala dalam proses berjalanannya perubahan unit kerja menuju unit kerja yang lebih baik. Keempat Agen Perubahan berperan sebagai mediator. Agen Perubahan membantu melancarkan proses perubahan, terutama menyelesaikan masalah yang muncul dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan membina hubungan antara pihak-pihak yang ada di dalam maupun pihak di luar unit kerja terkait dengan proses perubahan yang digagas. Kelima Agen Perubahan sebagai penghubung. Agen Perubahan menghubungkan komunikasi dua arah antara para pegawai di lingkungan unit kerjanya dengan para pengambil keputusan. Agen Perubahan diharapkan punya kemampuan komunikasi yang memadai sehingga bisa menjadi jembatan antara pegawai di lingkungan kerjanya dengan para pengambil keputusan. Agung Acintya sebagai salah satu Agen Perubahan mengakui bahwa Agen Perubahan membutuhkan komitmen dan dukungan pimpinan, pokja-pokja terkait sehingga reformasi sepenuh hati ini dapat berjalan dengan baik. Untuk itu para Agen Perubahan berharap kolaborasi antar pokja dan dukungan pimpinan sebagai role model dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan pembangunan Zona Integritas dapat terus ditingkatkan. Komitmen Pimpinan dan Reformasi Sepenuh Hati Sebagai tindak lanjut setelah dilakukan penyesuaian tim Reformasi Birokrasi dan Pembangunan Zona Integritas, Kepala Kantor Regional X BKN Denpasar memimpin rapat koordinasi sekaligus pengarahan umum tim RB dan ZI kantor Regional X BKN Denpasar. Dalam arahannya Kakanreg mengajak seluruh tim bahumembahu berkolaborasi memberikan daya dan upaya terbaiknya sehingga arah dan pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Zona Integritas dapat lebih bermanfaat bagi para stakeholders. “Semua dapat berperan dan mempunyai kedudukan setara dan satu tujuan yang sama untuk melaksanakan Reformasi Birokrasi sepenuh hati” ungkapnya. Arahan ini merupakan bentuk komitmen dan dukungan pimpinan sebagai role model dalam implementasi Reformasi Birokrasi dan Zona Integritas sepenuh hati. Hal tersebut mendapat sambutan hangat dari seluruh pokja yang merespon dengan melakukan koordinasi internal masing-masing pokja untuk melakukan koordinasi dan konsolidasi internal dengan merumuskan berbagai kegiatan di masing-masing pokja (Boent).

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)

25


EVENT

Jelang Tutup Tahun 2020 Kanreg X BKN Internalisasikan Budaya Kerja dan Motto Budaya kerja yang adaptif, inovatif dan kolaboratif akan menciptakan keunggulan kompetitif sehingga ASN dapat tampil sebagai pelayan publik yang agile atau tangkas dalam menyikapi berbagai tantangan serta perubahan yang terjadi. Selain itu, integritas menjadi hal yang sangat krusial sebagai nilai utama untuk menyikapi berbagai situasi. Tanpa kejujuran dan komitmen yang kuat maka apa yang kita rencanakan tidak akan dapat terwujud dengan baik. Hal tersebut ditegaskan Kepala Kanreg X BKN Paulus Dwi Laksono saat memberikan pengarahan dalam seminar “Membangun Budaya Kerja yang Adaptif, Kolaboratif, Berintegritas dan Melayani di lingkungan Kantor Regional X BKN” yang digelar secara daring pada Senin pagi (21/12/2020). Dijelaskan lebih lanjut, tema seminar kali ini sangat relevan dengan nilai-nilai budaya kerja Kantor Regional X BKN yang sudah ditetapkan yaitu Integritas, Adaptif, Inovatif, Kolaboratif dan Melayani. Dalam kesempatan ini, Kepala Kanreg X BKN menekankan pentingnya integritas sebagai fondasi yang pertama dan utama dalam pelaksanaan penugasan. “Integritas dilakukan dengan memegang teguh nilai-nilai kejujuran dan komitmen dalam mengemban setiap tugas tanggung jawab. Menjalankan tugas ini juga seharusnya dilakukan dengan hati, sepenuh hati dan hati-hati,“ ungkapnya. Paulus Dwi Laksono juga mengingatkan kepada seluruh pegawai bahwa integritas sudah dimulai saat menandatangani surat pelaksanaan tugas sebagai CPNS atau kontrak kerja bagi PPNPN. “Disitulah sebagian hak kita digadaikan pada negara. Saat itu kebebasan kita sudah diatur Undang-Undang, juga harus taat dengan Pancasila dan UUD 1945 serta UU No.5 tahun 2014. Jadi integritas sangat relevan dan sangat dibutuhkan dalam pelaksanana tugas dan tanggung jawab kita sebagai ASN” ungkap beliau. Selain budaya kerja, juga telah ditetapkan motto Kantor Regional X BKN yaitu Profesional, Unggul dan Bermartabat. Kepala Kanreg X BKN berharap kegiatan pagi ini dapat menjadi bagian dari momentum lahirnya semangat baru bagi seluruh jajaran Kantor Regional X BKN di masa adaptasi kebiasaan baru. Semangat dan tekad kita bersama untuk menjunjung tinggi nilai integritas dan melahirkan inovasi-inovasi yang bermanfaat untuk peningkatan kinerja organisasi.

26

Budaya Kerja Kantor Regional X BKN: Integritas, Adaptif, Inovatif, Kolaboratif, Melayani · Integritas: Memegang teguh nilai-nilai kejujuran dan komitmen dalam mengemban setiap tanggung jawab dan penugasan. · Adaptif: Dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan terkini, sehingga mampu menjawab setiap tantangan dengan cara-cara yang adaptif. · Inovatif : Senantiasa berusaha meningkatkan kualitas layanan dengan melakukan terobosanterobosan yang bermanfaat bagi peningkatan kinerja organisasi. · Kolaboratif: Dalam bekerja senantiasa mengedepankan semangat saling menghargai dan kerjasama. · Melayani: Berusaha memberikan pelayanan yang terbaik baik bagi para stakeholders eksternal maupun stakeholders internal sesuai dengan Norma Standar Prosedur dan Kriteria yang berlaku. Motto Kantor Regional X BKN: Profesional, Unggul, Bermartabat · Profesional: Dalam memberikan pelayanan senantiasa meningkatkan kompetensi dan bekerja dengan dedikasi tinggi serta berorientasi pada kinerja. · Unggul: Semangat untuk berusaha mencapai yang terbaik dengan mengedepankan cara-cara yang adaptif, inovatif dan kolaboratif serta menerapkan sistem manajemen mutu dalam memberikan layanan kepegawaian kepada stakeholders terkait. · Bermartabat: Dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan dan pembinaan manajemen ASN mengedepankan integritas yang menjunjung tinggi nilai-nilai dasar yang meliputi: jujur, tanggung jawab, disiplin, bersemangat, kerja sama, dan pelayanan prima. Seminar budaya kerja juga telah dilaksanakan dan menghadirkan seorang Motivator Rurin Mardewita dari Hamarta Consulting sebagai narasumber, dan diikuti Pejabat Administrator dan Pengawas, Pejabat Fungsional, Pegawai serta PPNPN di lingkungan Kantor Regional X BKN (Boent).

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)


EVENT

Kunjungan Kerja Wakil Kepala BKN:

Fokus dan Produktif Menjadi Kunci Sukses

Dalam kunjungan kerja ke Kantor Regional X BKN, Kamis (12/11/2020), di Aula A.E.Manihuruk, Wakil Kepala BKN Supranawa Yusuf berkesempatan memberikan pengarahan dan motivasi kerja kepada seluruh pegawai di lingkungan Kantor Regional X BKN. Wakil Kepala BKN Supranawa Yusuf menegaskan kepada seluruh pegawai di lingkungan Kantor Regional X BKN untuk bersamasama mendukung dan bekerjasama dalam meningkatkan pelayanan kepegawaian dan terus berbenah sehingga berdampak pada meningkatnya nilai Zona Integritas. “Integritas merupakan salah satu unsur penting dalam penilaian Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). Diharapkan Kantor Regional X BKN mampu menciptakan inovasi baru sebagai wujud sistem pelayanan kepegawaian yang transparan dan bebas KKN,” imbuhnya.

Wakil Kepala BKN mengajak seluruh pegawai di lingkungan Kantor Regional X BKN untuk selalu bekerja dengan hati dan memberi pelayanan yang baik dan ikhlas. “Fokus dan produktif dapat menjadi kunci sukses dalam setiap pekerjaan,” tutupnya. Menutup kegiatan, dilakukan penandatanganan Pakta Integritas sebagai bentuk komitmen dalam mewujudkan Zona Integritas di lingkungan Kantor Regional X BKN. Penandatanganan disaksikan oleh Wakil Kepala BKN, Supranawa Yusuf dan Kepala Kantor Regional X BKN, Paulus Dwi Laksono Haryono. Dalam kunjungan kerja tersebut Wakil Kepala BKN turut menghadiri dan menjadi saksi dalam Upacara Pengukuhan Jabatan Paulus Dwi Laksono Harjono sebagai Kepala Kantor Regional X BKN di Wiswa Sabha Utama Provinsi Bali. (mel)

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)

27


EVENT

“Gercep” Kanreg X BKN Pelopori Pelaksanaan Feedback Hasil Penilaian Kompetensi

Pembukaan Kegiatan Feedback Hasil Penilaian Kompetensi di Ruang Arjuna

“Setelah mengikuti feedback hasil penilaian kompetensi ini saya merasa plong, akhirnya penantian lama dan rasa penasaran ini terobati.” Itulah komentar Dayu, salah satu pegawai Kantor Regional X BKN setelah mendapatkan feedback hasil penilaian kompetensi. Komentar tersebut mewakili kesan sebagaian besar pegawai yang sudah mengikuti penilaian kompetensi pada tahun 2019 dan 2020. Pegawai akhirnya mengetahui gambaran umum hasil penilaian kompetensi baik aspek kekuatan, area kelemahan dan saran pengembangan kompetensi. Merespon aspirasi lama pegawai dan menyadari pentingnya peningkatan kualitas SDM berbasis kompetensi dan adanya keinginan sebagian besar pegawai untuk mengetahui hasil penilaian kompetensi

28

yang sudah mereka ikuti, Kantor Regional X BKN menggelar feedback hasil penilaian kompetensi pegawai pada Selasa (09/02) s/d Kamis (11/02) secara daring menggunakan aplikasi Zoom. Sebagaimana dilaporkan oleh Ketut Buana selaku Kepala Bagian Tata Usaha, hal tersebut dilakukan guna mengembangkan kualitas SDM di lingkungan Kanreg X BKN berbasis kompetensi sekaligus salah satu unsur krusial dalam mendongkrak nilai Reformasi Birokrasi (RB) dan Zona Integritas (ZI) Kanreg X BKN. Kegiatan feedback ini menindaklanjuti hasil pemetaan jabatan yang telah dilakukan pada tahun 2019 dan 2020 lalu. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kakanreg X BKN, Paulus Dwi Laksono Harjono, dan dihadiri Dian Adriani selaku perwakilan Biro SDM BKN, Pejabat Administrator serta seluruh pegawai di lingkungan Kanreg X BKN baik yang hadir secara langsung maupun yang mengikuti secara daring.

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)


gap kompetensi. Kakanreg berharap pegawai dapat mengoptimalkan kelebihan yang dimiliki diharapkan dapat pula meningkatkan kinerja serta sebagai bahan perbaikan bagi diri masing-masing individu dan Kanreg X BKN secara khusus serta peningkatan pelayanan kepegawaian secara umum. Perwakilan Biro SDM, Dian Adriani menyambut baik kegiatan terobosan ini seraya menyatakan kegiatan feedback hasil penilaian kompetensi pegawai ini sangat membantu Biro SDM dalam pengembangan SDM di lingkungan BKN pada umumnya dan Kanreg X BKN pada khusunya. Hasil assessment yang disampaikan kepada masing-masing pegawai, diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui kelebihan potensi yang sudah dimiliki sehingga lebih optimal dalam meningkatkan kinerja sesuai tugas dan fungsinya masing-masing. “Kami mengapresiasi langkah Kanreg X BKN yang telah mempelopori pelaksanaan feedback ini seraya berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi pegawai dan juga bagi kemajuan Kantor Regional X BKN” ungkapnya.

Kelima Assesor Feedback Hasil Penilaian Kompetensi Pegawai

Dalam arahannya, Paulus Dwi Laksono mengapresiasi kinerja Kanreg X BKN yang khususnya Bagian Tata Usaha yang telah berkoordinasi dengan Biro SDM dalam menindaklanjuti hasil penilaian kompetensi dengan mengadakan kegiatan penyampaian hasil penilaian kompetensi feedback kepada 72 orang pegawai Kanreg X BKN. Hasil Pemetaan tersebut diharapkan dapat menjadi refleksi sehingga dapat Menyusun rencana aksi dan tindak lanjut untuk mengurangi

Rangkaian kegiatan feedback hasil penilaian kompetensi ini dilaksanakan selama 3 hari, Selasa (9/2) hingga Kamis (11/2), dimana teknis pelaksanaannya melibatkan 5 assesor dan 72 pegawai Kanreg X BKN. Kelima pegawai yang memberikan feedback tersebut adalah Ketut Buana, Made Purnami Astari, Komang Ety Hertiani, Benhard Okta Sabathian dan Adi Wahyu Wicaksono. Sebelumnya kelima pegawai ini telah mengikuti pelatihan singkat tentang tata cara pelaksanaan feedback dari konsultan profesional. Output dari kegiatan ini adalah rencana aksi pengembangan kompetensi dari masing-masing pegawai untuk pengembangan dan peningkatan kompetensi yang bersangkutan. Sementara bagi Kantor Regional X BKN hasil penilaian kompetensi ini akan diolah sebagai bahan Training Need Analysis (TNA) dan bahan penyusunan profile pegawai. Sehingga program pengembangan dan pelatihan lebih tepat sasaran dan berbasis kompetensi. (Boent).

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)

29


EVENT

MANFAATKAN TEKNOLOGI INFORMASI, KANREG X BKN LAYANI PNS DI WILAYAH 3T

status kepegawaian berbasis lesspapper. Kegiatan yang juga mengikutsertakan PNS di Kabupaten Malaka ini dihadiri oleh Kepala Kantor Regional X BKN, Paulus Dwi Laksono, Sekretaris Daerah Kabupaten Malaka, Donatus Bere, serta dibuka secara resmi oleh Deputi Pembinaan Manajemen Kepegawaian BKN, Haryomo Dwi Putranto. Memberikan pelayanan prima sampai ke ujung negeri, telah diimplementasikan oleh Kantor Regional X BKN. Pelayanan prima tersebut diwujudkan dalam bentuk Peningkatan Pelayanan Kepegawaian (P2K) bagi daerah yang masuk ke dalam kategori tertinggal, terluar dan terisolir (3T). Pelaksanaan P2K tahun 2020 merupakan gelaran kedua kalinya bagi Kanreg X untuk mendekatkan layanan kepegawaian dimana kali ini berlokus di Kabupaten Malaka. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2020 tentang Penetapan Daerah Tertinggal 2020-2024, Kabupaten Malaka masuk ke dalam kategori tersebut, dan menjadi tanggung jawab serta komitmen Kantor Regional X BKN untuk mendekatkan pelayanan kepegawaian bagi ASN di wilayah Kabupaten Malaka.

Dalam laporan pelaksanaan kegiatan, Kepala Kantor Regional X BKN menyampaikan bahwa adanya kondisi pandemi dan darurat kesehatan justru menjadi peluang bagi para ASN untuk meningkatkan kompetensi dalam bekerja. Kegiatan yang menjadi agenda unggulan Kanreg X ini juga diapresiasi oleh Deputi Pembinaan Manajemen Kepegawaian BKN. “Kami juga mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Kantor Regional X BKN, walaupun dalam situasi pandemi tetap memberikan layanan yang optimal baik dari sisi supervisi dan asistensi manajemen ASN, penyelenggaran layanan dan juga aspek pengawasan. Semoga kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan, sehingga kehadiran BKN benar-benar dirasakan dan dapat memberi manfaat bagi pengelolaan Aparatur Sipil Negara yang semakin profesional dan melayani” tegas Deputi pada sambutan pembukaan P2K.

Penyelenggaraan P2K tahun 2020 berbeda dengan pelaksanaan pada tahun sebelumya. Mengingat penerapan kondisi darurat kesehatan, kegiatan yang berlangsung pada 4-5 November 2020 ini diselenggarakan secara virtual dengan memfokuskan layanan pada empat kegiatan bimbingan teknis kepegawaian yaitu penerapan disiplin PNS, penyusunan SKP dan Penilaian Prestasi Kerja PNS, pemanfaatan Sistem Informasi Kepegawaian, serta optimalisasi layanan mutasi dan

Pada pelaksanaan P2K 2021 peserta tidak hanya mendapatkan bimbingan teknis kepegawaian, melainkan juga diberikan kesempatan untuk mencurahkan ide, pendapat, dan gagasan yang dirangkum dalam brainstorming dan evaluasi layanan kepegawaian sebagai upaya Kantor Regional X BKN untuk mendengar berbagai masukan dalam rangka meningkatkan mutu layanan kepegawaian ke depan. (aw2)

30

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)


EVENT

MEMASUKI ERA NEW NORMAL, KANTOR REGIONAL X BKN SELENGGARAKAN SEMINAR VIRTUAL

Pengembangan kompetensi ASN secara berkelanjutan merupakan salah satu syarat terciptanya birokrasi yang profesional dan handal dalam melayani. Kantor Regional X BKN sebagai instansi pembina manajemen kepegawaian bagi ASN di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur menggelar serangkaian acara pengembangan kompetensi ASN melalui seminar virtual. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada bulan Desember 2020 ini dilakukan dalam dua tahap seminar yang diikuti oleh para ASN baik di internal Kantor Regional X BKN maupun di wilayah kerja Kantor Regional X BKN. Seminar pertama yang bertajuk Membangun Personal Branding Bagi ASN menghadirkan Leidena Sekar Nagari, Pranata Humas Sekretariat Jenderal DPR RI sebagai narasumber. Dalam paparannya Leidena mengambarkan pentingnya personal branding bagi ASN sebagai dasar pembangunan organization brand. Tak hanya itu, Leidena juga menggambarkan brand apa saja yang harus dimiliki oleh ASN di masa kini, dan memberikan tips bagi para peserta dalam mengelola serta membangun citra diri masing-masing. Rangkaian seminar berikutnya membahas tentang transformasi budaya organisasi. Seminar yang mengusung tema Membangun Budaya Organisasi Untuk Birokrasi yang Agile ini menitik beratkan pada pemahaman terhadap perubahan yang secara mendasar dialami oleh organisasi publik saat ini dan konsekuensi

yang harus dilakukan oleh para ASN untuk senantiasa adaptif terhadap perubahan. Aline Djumhana, CEO Better & Co selaku narasumber memaparkan bahwa perubahan yang terjadi dalam birokrasi harus disikapi secara terbuka. Dalam seminar ini, Aline mengajak peserta untuk berinteraksi dalam menganalisa perubahan apa saja yang telah dialami selama memasuki era new normal, dan upaya nyata yang sudah diadaptasi oleh para peserta dalam menyesuaikan diri dengan perubahan yang dialami. (aw2)

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)

31


EVENT

Seminar Sosialisasi Peran JPN BEKERJA TENANG, IKUTI ATURAN, LANGKAH ASN UNTUK DAPATKAN PERLINDUNGAN HUKUM

Salah satu amanat dalam PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS adalah adanya perlindungan hukum bagi ASN. Atas dasar itulah ASN selaku penyelenggara pelayanan publik perlu memahami aturan apabila dikemudian hari menghadapi gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), sehingga jika terdapat kasus dan gugatan yang mengharuskan ASN sebagai penyelenggara negara menerima panggilan PTUN, mereka sudah memilki pengetahuan dan kesiapan terkait perlindungan hukum dalam ranah perdata. “ASN harus senantiasa mematuhi aturan agar tenang dalam bekerja sehingga mampu membuahkan hasil kerja yang sejalan dengan regulasi” hal tersebut menjadi poin penting yang disampaikan oleh Kepala Kantor Regional X BKN Paulus Dwi Laksono Harjono saat memberikan sambutan dalam Sosialisasi Bidang Kepegawaian terkait Kedudukan Jaksa Sebagai Pengacara Negara Dalam Lingkup Perdata Dan Tata Usaha Negara, Selasa (9/3). Sosialisasi yang diadakan secara virtual ini turut dihadiri oleh Deputi Bidang Pengawasan dan Pengendalian BKN Otok Kuswandaru. Selaku keynote speaker, Otok menyampaikan bahwa sub sistem manajemen ASN memiliki potensi untuk memunculkan gugatan, apabila terdapat kesalahan yang dilakukan oleh penyelenggara negara dalam menetapkan keputusan. Selain hal

32

tersebut, beliau juga menegaskan peran BKN dalam memberikan perlindungan hukum bagi ASN. “Dalam rangka pencegahan supaya tidak terjadi gugatan, peran BKN senantiasa berupaya melindungi ASN dalam merumuskan kebijakan di bidang Manajemen ASN, khususnya yang berkaitan dengan bidang kepegawaian. Salah satu upaya yang dilakukan adalah adanya penyusunan aplikasi dan bantuan artificial intelligence, agar meminimalkan kesalahan dalam penyusunan keputusan tentang manajemen ASN” tegas beliau. Sosialisasi yang diikuti oleh perwakilan dari BKD/ BKPP/BKPSDM serta instansi vertikal se wilayah kerja Kantor Regional X BKN ini membahas tentang peran Jaksa Sebagai Pengacara Negara (JPN), dan upaya perlindungan hukum bagi ASN yang dapat dilakukan pada saat menghadapi gugatan perdata dan Tata Usaha Negara (TUN), khususnya pada gugatan yang terkait dengan permasalahan di bidang kepegawaian. Asisten Bidang Perdatadan Tata Usaha Negara Kejaksaan Tinggi Bali, Andi Fahruddin selaku narasumber menghimbau para ASN untuk memahami pentingnya regulasi. “Patuhi Hukum dan Jauhi Hukuman” pesan beliau. Dalam paparannya Andi menyampaikan peran penting JPN dalam penyelesaian permasalahan gugatan perdata dan tata usaha negara. Beberapa peran penting JPN yaitu memberikan legal opinion, memberikan legal assisstance, memberikan penjelasan tentang hukum perdata dan TUN, serta bertindak sebagai mediator antara instasi pemerintah di bidang TUN. Dalam hal perlindungan hukum kepada ASN selaku penyelenggara negara, beliau menjelaskan bahwa Instansi pemerintah di wilayah kerja Kantor Regional X BKN dapat melakukan kerjasama dengan JPN baik di Kejaksaan Tinggi, maupun di Kejaksaan Negeri yang dilakukan tanpa disertai lawyer fee. (aw2)

X-MEDIA, Me Media edia Kepegawai Kepegawaian aa ai an n Ka Kan Kanreg anreg re eg X BK BKN BKN, KN N, E Edis Edisi d i k dis ke ke-XVIII e-XVII XVII VIIII ((April Apr p il 202 2021) 1))


RESENSI BUKU

AGILITY, BUKAN SINGA YANG MENGEMBIK Jumlah Halaman ISBN Bahasa Penulis Penerbit Dimensi

: 254 : 978-602-03-1198-2 : Indonesia : Rhenald Kasali : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta (2014) : 18 x 24 cm

“Seratus kambing yang dipimpin seekor singa akan jauh lebih berbahaya ketimbang seratus singa yang dipimpin oleh seekor kambing”. Itulah kutipan Charles Maurice de Talleyrand yang mengawali buku karya Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini. Rhenald Kasali yang memang telah dikenal sebagai pakar manajemen perubahan, kembali menghadirkan buku dengan tema transformasi bertajuk “Agility, Bukan Singa Yang Mengembik”.

Buku ini berbagi kisah tentang mereka yang berada di ambang kekacauan (edge of chaos) serta bagaimana mereka menata diri dan organisasinya. Dengan menaruh perhatian utama pada pentingnya melihat diri kita sebagai individu, perusahaan, organisasi, atau apapun untuk menjadi lebih agile. Lebih lincah, lebih cepat, lebih liat, dalam merespons setiap perubahan yang terjadi di lingkungan kita. Pemaparan tentang agility terbagi menjadi dua belas bagian, mulai dari bahasan agility, personal agility, manajemen waktu, kurva sigmoid, contoh-contoh kasus, hingga bagian penutup yaitu bagaimana membuat “keledai mengaum”. Agility adalah sebuah kapabilitas yang dibangun secara terus-menerus agar suatu organisasi mampu merespons perubahan dengan tangkas, efektif, tepat waktu, dan berkelanjutan. Agility menjadi penting karena ia bukan sekadar software IT yang mudah dibeli, melainkan karena di dalamnya terkandung unsur manusia dengan mentalitas pemenang. Sesuai judulnya, buku ini

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)

33


menganalogikan adanya dua tipe sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi perubahan, si singa dan si kambing. Hal yang paling pokok untuk meningkatkan agility organisasi adalah memperbaiki SDM nya. Organisasi dengan SDM yang berkualitas tinggi tidak otomatis menjadi perusahaan yang hebat. SDM tersebut memerlukan seorang pemimpin bermental singa untuk menunjukan potensinya. Apabila pemimpin mereka adalah orang bermental kambing, maka SDM tersebut akan ikut mengembik sekalipun mereka sebenarnya adalah singa-singa hebat. Sebaliknya, apabila pemimpin mereka adalah seorang bermental singa, SDM tersebut akan mengaum sekalipun mereka semua diumpamakan sebagai kambing. Rhenald mencontohkan di antara pemimpin berkarakter singa ini adalah Sheik Zayed penerus Emir Abu Dhabi, dan Sheik Rashid penerus tahta Dubai. Pada 18 Februari 1968 mereka sepakat membentuk negara federasi yang kita kenal sekarang bernama Uni Emirat Arab (UEA) dengan menunjuk Sheik Zayed sebagai Presidennya. Langkah awal ini lantas diikuti empat emir lainnya yang berasal dari Sharjah, Ajman, Fujariah, dan Umm Al-Qawain. Sejak itu, masing-masing terbuka, saling bantu, dan membuka jalan, untuk bersama-sama menyiapkan masa depan baru bagi negaranya, sehingga jika diumpamakan mereka tidak berakhir menjadi segerombolan kambing di padang sabana. Dalam buku ini, Rhenald Kasali juga secara khusus berkaca dari transformasi yang dilakukan PT Angkasa Pura II pasca tragedi tsunami Aceh pada Tahun 2004. Buku ini mengulas berbagai usaha-usaha dramatis yang dilakukan PT Angkasa Pura II untuk menangani krisis tersebut. Termasuk seberapa jauh PT Angkasa Pura II berhasil mengubah bandara-bandara yang yang dulunya kotor, kumuh, dan tidak teratur hingga menjadi (almost) world-class airport. Begitu pula di lingkungan pemerintahan, penulis menyadari bahwa banyak orang cerdas, jujur, dan tidak korup di dalamnya. Mereka menyandang sarjana, master, hingga doktor, dan sebagian diantaranya menempati posisi-posisi strategis. Mereka, mulai dari yang tidak pernah mau ketika diminta mengakali aturan, sampai yang berani menolak ketika diajak ber-KKN. Mereka

34

juga dipaksa lingkungan untuk menjadi gesit, bekerja berpindah-pindah dari satu kota ke kota lainnya. Namun penulis menyadari juga bahwa banyak SDM yang berkualitas rusa, kambing, hingga keledai. Mereka mudah menyerah ketika ditekan sedikit saja, selalu merunduk ke arah mana angin bertiup. Mereka tidak punya keinginan untuk maju, harus selalu diarahkan karena tak mampu menentukan arah sendiri. SDM seperti ini biasanya senang kumpul-kumpul, suka suasana yang guyub lagi rukun, lamban, tidak berani mengambil inisiatif, dan tidak mampu bertindak cepat. Dalam lingkungan seperti itu, jika singa yang hebat digabung dengan ribuan keledai atau kambing, sang singa bisa saja mengikik seperti keledai atau mengembik seperti kambing. Namun bisa juga sebaliknya, satu singa bisa membuat seribu keledai mengaum. Secara keseluruhan bahasan buku ini cukup ragam disertai berbagai contoh kasus nyata. Namun tidak semuanya langsung mengena dengan judul buku. Beberapa kebanyakan membahas tentang PT Angkasa Pura II dan kepemimpinan. Karena telah terbit beberapa tahun lalu, beberapa konsep “apa yang akan terjadi di masa depan” nya mungkin sudah tidak relevan untuk kita simak, karena memproyeksikan Tahun 2014. Meski begitu, buku ini sangat insightful dan menarik karena memaparkan contoh penerapan agility dalam berbagai aspek perjuangan individu maupun organisasi. Soal bagaimana penulis memaparkan isi dalam buku ini sudah tidak perlu diragukan lagi. Rhenald Kasali selalu mampu menjabarkan pemikirannya ke dalam bentuk tulisan yang begitu lugas, padat, namun ringan untuk diikuti. Membaca kata per kata hingga paragraf per paragraf sangat tidak terasa. Ini juga merupakan salah satu keunggulan dari buku-buku karya Rhenald Kasali. Buku ini menjadi relevan untuk dibaca kembali di tengah masa pandemi sekarang ini. Saya merekomendasikan buku ini bagi anda yang ingin menambah wawasan teori praktis dalam menghadapi masa penuh perubahan seperti sekarang ini. (GC)

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)


TIPS

Pentingnya Digital Account Security Awareness

K

eamanan informasi digital menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan terutama bagi mereka yang memiliki akun digital seperti akun sosial media, email, ataupun aplikasi yang membutuhkan koneksi internet dalam menjalankannya, misalnya aplikasi mobile banking. Digital Account Security Awareness berguna melindungi informasi pengguna dari penyalahgunaan, peretasan atau pembobolan data yang disengaja oleh oknum yang tidak bertanggung jawab demi keuntungan seseorang ataupun sekelompok orang yang dapat merugikan pemilik informasi/data tersebut. Pemilik akun sangat dianjurkan untuk melindungi informasi yang dimilikinya dari level terkecil atau pribadi sampai level terbesar seperti organisasi/perkantoran/ pemerintahan. Jika informasi milik seseorang atau suatu organisasi teretas oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, oknum tersebut dapat melakukan penipuan maupun manipulasi finansial dengan data tersebut. Hal tersebut kemudian dapat mempengaruhi eksistensi, dan mengancam relasi dari pihak yang diretas. Bayangkan jika informasi tersebut adalah informasi pemerintah atau suatu negara yang menyangkut masyarakatnya, betapa kacaunya situasi negara tersebut karena adanya kebocoran informasi ke oknum yang tidak bertanggungjawab. Maka dari itu kesadaran akan keamanan informasi digital jangan sampai dipandang sebelah mata, walaupun hanya sebuah data pribadi.

Untuk melindungi akun dari potensi peretasan atau pembobolan, ada beberapa tips dan trik sederhana yang sangat mudah diterapkan sebagai berikut: 1.

Penggunaan Kombinasi Password Unik. Menggunakan password atau kata sandi haruslah memiliki keunikan, tidak boleh sederhana dalam kombinasinya, dianjurkan untuk menggabungkan huruf kapital, huruf kecil, angka dan tanda baca, bukan merupakan tanggal lahir, atau nama. Bila memiliki sejumlah akun di berbagai aplikasi atau sosial media, usahakan untuk mebedakan setiap kata sandi pada setiap platform. Kata sandi jangan terlalu singkat, minimal 8 karakter.

2.

Mengganti kata sandi secara berkala Cobalah untuk mengganti kata sandi secara berkala 4 s/d 6 bulan sekali. Untuk memudahkan dalam pengelolaan kata sandi akun digital, sebaiknya menggunakan aplikasi pengelola kata sandi, seperti Dashlane, Lastpass, atau Keeper.

3.

Menggunakan Verifikasi dua langkah. Fasilitas verifikasi 2 langkah (2-step verification) atau dikenal juga sebagai autentifikasi 2 faktor (2-factor authentication) merupakan salah satu fitur penting dalam langkah keamanan akun digital. Fitur ini sudah terdapat di menu pengaturan

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)

35


akun diberbagai aplikasi pengolah pesan seperti Whatsapp dan Telegram, aplikasi sosial media seperti Facebook dan Twitter, serta email seperti Gmail. Verifikasi 2 langkah ini bekerja seperti kunci ganda, dimana untuk login pada device atau gadget lain memerlukan verifikasi atau konfirmasi dari device utama, mislanya jika pengguna ingin login whatsapp di laptop atau PC, maka dibutuhkan verifikasi menggunakan smartphone pengguna, atau bila ada device baru yang mencoba login menggunakan akun Gmail, maka akan muncul notifikasi verifikasi ke smartphone pengguna. Verifikasi 2 langkah ini juga dapat berupa OTP (One Time Password) yang dikirimkan ke smartphone ataupun gadget yang didaftarkan pengguna sebagai device utama. 4.

Menghindari Link aneh dan berbahaya. Link atau tautan yang dapat disebar melalui broadcast pesan menjadi modus lain cara peretas untuk mebobol informasi dari akun digital. Biasa disebut pishing, dimana peretas menaruh tautan yang dapat mengelabui pengguna untuk mengisi

data atau informasi pribadi. Modus ini biasa dikirimkan melalui SMS atau broadcast dimana tautan yang dicantumkan mirip dengan layanan resmi berisikan pemberitahuan bahwa pengguna memenangkan suatu undian dan sebagainya, atau menakut nakuti pengguna dengan pemberitahuan bahwa smartphone atau device anda telah diretas dan berupaya memberikan pemulihan akun dengan klik tautan yang tercantum. Mencegah lebih baik daripada mengobati, keamanan data digital menjadi sebuah kebutuhan dan suatu pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengimbangi perkembangan digital yang sangat signifikan. Pengimplementasian dari skala kecil dan detail perlu dilakukan agar terhindar dari perusakan atau peretasan informasi yang dimiliki pengguna. Keamanan informasi menjadi tanggung jawab seorang pengguna atau semua pihak yang berada dalam sebuah organisasi/perusahaan, seluruh bagian memiliki peran yang sama dalam pengawasan alur data atau informasi didalamnya. Menjaga kerahasiaan, keutuhan dan ketersediaan suatu informasi menjadi pondasi dari keamanan data tersebut (ari).

Humor Gombalan “Aku rela ditangkap polisi asal tuduhannya atas pencurian hatimu”. “Cinta adalah pengorbanan, tapi kalau pengorbanan mulu sih namanya penderitaan.” (Cak Lontong) “Sejak kenal kamu, bawaannya pengen belajar terus. Belajar jadi yang terbaik.” “Angkutan kota jauh dekat 2.000, kalau kamu jauh dekat ya di hatiku.” “Cintaku padamu seperti utang. Awalnya kecil, didiemin, tau-tau gede sendiri.” “Salah terus aku di matamu. Oke, mulai besok aku pindah ke hidungmu.”

36

“Sayang, bekerjalah seperti tuyul. Nggak kelihatan, nggak perlu pujian, nggak cari perhatian, tapi hasil jelas.” “Jangan pernah orang lain manggil kamu ‘Say’. Karena itu bisa jadi bukan sayang, tapi ‘Saython’.” “Aku ketagihan sama perasaan saat aku memikirkanmu.” “Sebingung bingungnya rumus nuklir, aku lebih bingung kok wajahmu nggak ilang-ilang dari pikiranku ya?” "Madu di tangan kananmu, racun di tangan kirimu, tapi jodoh tetap di tangan tuhan." "Kera apa yang harus dimusnahkan? Keraguan untuk melamarmu."

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)


POJOK WISAT WISATA TA

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)

37


38

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)


Menggerutu pada Hujan

Kontemplasi

Ibarat Mengkhianti Pendoa di Musim Kemarau Mentari seolah malas mengeluarkan sinarnya pagi itu. Di langit tampak mendung menggelayut. Namun hal itu tidak menyurutkan langkahku, beranjak memanaskan kuda besi kesayangan. Hari itu memang jadwal pulang kampung, tak sabar melihat tanaman dan kolam ikan yang sudah menjadi bagian dari hobby ku yang rutin dilakukan setiap hari Sabtu dan Minggu. Jarak kampung dan mes kantor tempat tinggalku sekitar 50 km, dan seringnya kutempuh dengan menggunakan sepeda motor. Sepanjang perjalanan yang terbayang adalah tumbuh suburnya aneka tanaman buah yang selama ini aku tanam dan rawat. hingga perjalanan pada km 25, mendung semakin tebal menggelayut, dan sepertinya awan sudah tidak sanggup menahan hujan lebih lama. Dan benar saja pada km 30 hujan mulai turun dan kuberhenti untuk memakai jas hujan yang biasa ditaruh di bagasi. Namun saat dibuka, bagasi tampak kosong, rupanya jas hujan tertinggal di mes. Ada sedikit perasaan menyesal mengapa tidak dicek sebelum berangkat, padahal hari ini mendung. “Ah ini semua karena keteledoranku”, gumanku. Hujan semakin deras, kuputuskan mencari tempat berteduh terdekat. Tidak jauh dari tempatku berhenti kebetulan ada ruko kosong, empernya cukup untuk berteduh, kuputuskan berhenti percis di depan ruko. Ruko itu rupanya terlihat tidak pernah dimanfaatkan, di depannya rumput ilalang sampai tumbuh subur. Hujan pun semakin deras, aku berdiri di emper toko melindungi badan dari derasnya hujan. Dan tetiba pandangku tertuju pada tulisan di tembok ruko “Menggerutu pada Hujan Ibarat Mengkhianti Pendoa di Musim Kemarau”. Sesaat mencoba menebak-nebak apa pesan dari tulisan itu? Apa pesan yang hendak disampaikan dari tulisan itu?. Setelah mencoba menyelami lebih dalam, tulisan itu seolah mengingatkanku, bahwa adakalanya mesti mengurangi ego dan kepentingan diri sendiri, karena di dunia ini kita tidak sendiri, dan kepentingan masingmasing orang berbeda. Seperti halnya para petani yang merindukan hujan untuk mengairi sawah mereka, pekerja

tambak yang membutuhkan air untuk memastikan bahwa ikan-ikan budidaya mereka mendapat air yang cukup. Begitu juga tanaman yang membutuhkan air untuk mendukung pertumbuhannya. Anganku semakin melayang, dunia ini sudah tercipta lengkap dengan siklus musim yang menyertainya. Khususnya di Indonesia dengan dua musim, musim kemarau dan musim penghujan datang dan pergi silih berganti. Kedua musim selalu dinanti oleh orang-orang dengan kepentingan berbeda. Kalau memang sudah siklus berjalan mengapa kita mesti menggerutu dan merekayasanya?. Memang kemajuan teknologi banyak berdampak pada kemampuan merekayasa siklus kedua musim ini. Teringat maraknya pemakaian laser dalam beberapa event yang dapat mencegah turunnya hujan. Lalu mengapa atas nama ego dan kepentingan pribadi atau kelompok mesti merekayasa musim, yang oleh sebagian orang sangat dirindukan kehadirannya. Ingatanku kemudian menerawang pada salah satu filosofi Rwa Bhineda, salah satu kearifan lokal yang sudah berkembang lama di Bali. Bahwa di dunia ini selalu ada dua yang berbeda tapi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Sama seperti keteledoranku pagi ini yang tidak mengecek jas hujan di bagasi motor, ternyata berbuah hikmah berteduh dan membaca tulisan di tembok ruko. Saat aku menggerutu, hujan telah menghalangi jalanku untuk tiba sesuai jadwal di kampung, tapi disisi lain tanaman dan kolam ikanku juga membutuhkan air hujan untuk bertumbuh dan bertahan hidup. Lalu mengapa aku mesti menggerutu?, bukankah sedikit bersabar menunggu hujan reda adalah pilihan bijak saat itu. Dan biarkan alam menjalankan siklusnya, karena alam juga berhak menjawab setiap harapan para pendoa. Sekitar 1 jam menunggu akhirnya hujan mereda, dan segera ku bergegas ke kuda besi kesayangan, dan terima kasih untuk hujan hari ini yang telah mengajarkanku untuk lebih bersabar dan belajar mengurangi ego. (boent)

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)

39


INFO SEHAT

40

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)


X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)

41


42

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)


KANREG MENJAWAB Oleh: I Made Yudana

Pertanyaan : Seorang PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali menduduki jabatan sebagai Kepala Seksi/pejabat Pengawas dengan pangkat/golongan ruang Pembina (IV/a). Dalam hal penyetaraan jabatan dari jabatan struktural ke jabatan fungsional apakah PNS tersebut akan diangkat kedalam jabatan fungsional jenjang Ahli Madya (sesuai dengan pangkat/golongan ruang yang dimiliki)? Jawaban : 1. Berdasarkan Pasal 6 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 28 Tahun 2019 tentang Penyetaraan Jabatan Administrasi Ke Dalam Jabatan Fungsional dinyatakan bahwa penyetaraan Jabatan dilakukan sebagai berikut: a. Administrator disetarakan dengan Jabatan Fungsional jenjang Ahli Madya; b. Pengawas disetarakan dengan Jabatan Fungsional jenjang Ahli Muda; dan c. Pelaksana (eselon V) disetarakan dengan Jabatan Fungsional Jenjang Ahli Pertama. 2. Berdasarkan Pasal 8 huruf b Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 28 Tahun 2019 tentang Penyetaraan Jabatan Administrasi Ke Dalam Jabatan Fungsional dinyatakan bahwa Dalam hal Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b memiliki pangkat/golongan ruang di atas pangkat/golongan ruang Penata Tingkat I (III/d), Pengawas disetarakan dalam jabatan fungsional jenjang ahli muda. Kesimpulan : Dalam hal pelaksanaan penyetaraan jabatan bagi PNS yang menduduki jabatan Kepala Seksi/pejabat Pengawas dengan pangkat/golongan ruang Pembina (IV/a) akan disetarakan ke dalam jabatan fungsional jenjang ahli muda.

Pertanyaan : Seorang PPPK yang sudah 1 (satu) tahun menjalankan tugas sebagai PPPK dapat diberikan tugas belajar atau ijin belajar seperti yang berlaku bagi PNS? Jawaban : 1. Dalam Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 4 Tahun 2013 tentang Pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar bagi Pegawai Negeri Sipil salah satunya dinyatakan bahwa ketentuan pemberian izin belajar adalah bagi PNS yang telah memiliki masa kerja paling kurang 1 (satu) tahun terhitung sejak diangkat sebagai PNS; 2. Berdasarkan Pasal 39 Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja dinyatakan sebagai berikut: 1) Dalam rangka pengembangan kompetensi untuk mendukung pelaksanaan tugas, PPPK diberikan kesempatan untuk pengayaan pengetahuan. 2) Setiap PPPK memiliki kesempatan yang sama untuk diikutsertakan dalam pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1). 3) Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan perencanaan pengembangan kompetensi pada Instansi Pemerintah. 4) Dalam hal terdapat keterbatasan kesempatan pengembangan kompetensi, prioritas diberikan dengan memperhatikan hasil penilaian kinerja PPPK yang bersangkutan. Kesimpulan : Berkaitan dengan ketentuan sebagaimana tersebut di atas, Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja tidak diberikan ijin belajar ataupun tugas belajar melainkan diberikan kesempatan untuk pengayaan pengetahuan berupa pengembangan kompetensi.

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)

43


44

X-MEDIA, Media Kepegawaian Kanreg X BKN, Edisi ke-XVIII (April 2021)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.