E-Modul Tata Kelola CSR 2024

Page 1


e-modul Tata Kelola CSR

Sarjana Program Studi Pembangunan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Mulawarman

Disusun oleh: Kamilah Dwi Kurniawati

ELEKTRONIK MODUL

TATA KELOLA CSR

Penulis:

Kamilah Dwi Kurniawati, M. A

Pegampu Mata Kuliah: Sarifuddin, S. Sos., M. Si

Adi Rahman, S. Sos., M. Sos

Agung Prajuliyanto, M. A

Kepala Program Studi: Andi Ismail Lukman, M. A

Alamat:

Universitas Mulawarman

Jl. Tanah Grogot, Gunung Kelua, Samarinda

LEMBAR PENGESAHAN

Kepala Program Studi

Andi Ismail Lukman, M.A NIP 199101272022031008

Penyusun

Kamilah Dwi Kurniawati, M.A NIP 199801212024062003

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan

E-Modul pada Mata Kuliah Tata Kelola CSR. Pembuatan e-modul ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Andi Ismail Lukman, M. A selaku Kepala Prodi Pembangunan Sosial yang memberikan saran dan mengesahkan e-modul Tata Kelola CSR ini.

2. Dosen pengampu mata kuliah CSR yaitu Sarifuddin, S. Sos., M. Si; Adi Rahman, S. Sos., M. Sos; dan Agung Prajuliyanto, M. A yang memberikan masukan dan saran dalam mengembangkan e-modul ini

3. Mahasiswa Pembangunan Sosial Universitas Mulawarman yang senantiasa belajar dan mengembangkan diri untuk mempelajari CSR.

Penulis berharap e-modul ini dapat bermanfaat dalam proses pembelajaran Tata Kelola CSR dan semakin mengembangkan minat mahasiswa dalam mewujudkan kesejahteraan di masyarakat.

Penyusun

Kamilah Dwi Kurniawati

daftar isi

BAB 1 Dasar-Dasar CSR

Tujuan Pembelajaran

1. Mahasiswa memahami pengertian-pengertian CSR

2. Mahasiswa memahami urgensi adanya CSR

3. Mahasiswa memahami manfaat yang ditimbulkan dari CSR

Kotler and Lee (2005)

Pengertian CSR

Komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui praktik bisnis dan kebijaksanaan kontribusi sumber daya perusahaan.

Sheehy (2015)

Gerakan sosio-politik yang menghasilkan inisiatif pengaturan mandiri swasta, yang menggabungkan norma-norma hukum internasional publik dan swasta yang berupaya untuk mencapai tujuan dan memperbaiki dan memitigasi dampak buruk sosial dan meningkatkan kesejahteraan umum yang dilakukan oleh organisasi industri.

Schemerson (1993) dalam Suharto (2007)

CSR sebagai suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dan kepentingan publik eksternal.

Ringkasan

CSR adalah bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya untuk mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Saksikan Video mengenai Pengertian CSR berikut!

Urgensi CSR

1. CSR memberikan dampak positif pada brand awareness (Mattera dan Cervino, 2012).

2. Adanya suatu undang-undang yang bersifat memaksa, sehingga mengharuskan setiap perusahaan untuk menaati peraturan nasional. Salah satu contohnya UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan PP No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas.

3. Perusahaan dapat menciptakan hubungan yang baik serta bisa menjadi mitra dengan pemerintah setempat (Utama dan Murfhi, 2017).

4. Program CSR yang memenuhi kebutuhan masyarakat menghasilkan dampak positif ke perusahaan untuk meningkatkan image, reputasi, dan kredibilitas (Lestari dan Suryatimur, 2023).

5. Perusahaan mendorong pengembangan komunitas yang lebih sejahtera (Syarifuddin, 2020).

Ksiezak (2016)

Manfaat CSR

izin untuk beroperasi menghasilkan keuntungan

menarik investor

membangun citra merek

Manfaat

mencegah aksi hukum

Perusahaan

menghindari peraturan pemerintah

motivasi pegawai

mitigasi resiko

pembeda dengan merek lain

hubungan baik dengan pemangku kepentingan mengurangi biaya

keinginan melakukan hal baik loyalitas pelanggan meningkatkan kualitas

Ksiezak (2016)

peningkatan kualitas

teknologi dan infrastruktur

perlindungan lingkungan alam

standar hidup yang lebih baik

Manfaat CSR untuk

Masyarakat

aktivasi sosial

kesempatan pekerjaan yang lebih baik

Manfaat untuk perusahaan dan masyarakat

CSR bermanfaat bagi perusahaan dan masyarakat di sekitarnya.Perusahaan dapat memperoleh keuntungan nansial dengan bekerja untuk kebaikan masyarakat, dan pada saat yang sama, menciptakan reputasi yang positif Masyarakat di sekitar wilayah perusahaan tersebut beroperasi memperoleh peningkatan kualitas pendidikan, teknologi, dan infrastruktur, serta kesehatan dan keamanan.

pendidikan

pembangunan ekonomi

peningkatan kesehatan

rasa aman

Latihan

1.Carilah artikel jurnal mengenai program CSR yang ada di kotamu.

2.Identikasi manfaat CSR bagi perusahaan dan masyarakat dalam artikel tersebut.

3.Tulis dalam 1 Halaman A4, Times New Roman ukuran font 12, dan dikumpulkan di pertemuan selanjutnya.

BAB 2

Konsep CSR

Tujuan Pembelajaran

1. Mahasiswa memahami Piramida CSR Carroll

2. Mahasiswa memahami Triple Bottom Line

Piramida CSR Carroll

Tanggung Jawab Etis

Perusahaan dianggap sudah menjalankan tanggung jawab sosialnya ketika menjalankan praktek bisnis yang adil dan mengacu pada nilainilai etika. Hal ini dapat diperoleh melalui negosiasi dan memahami kebutuhan komunitas lokal setempat.

Tanggung Jawab Sosial Ekonomi

Perusahaan dianggap sudah menjalankan tanggung jawab sosialnya ketika menjalankan usahanya karena memiliki implikasi sosial dari terciptanya lapangan kerja, membayar pajak, serta meningkatkan perekonomian nasional

Tanggung Jawab Hukum

Perusahaan dianggap sudah menjalankan tanggung jawab sosialnya ketika sudah mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku.

Tanggung Jawab Filantropis

Perusahaan dianggap sudah menjalankan tanggung jawab sosialnya ketika dapat memberikan kontribusi yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Tujuan dari kegiatan tersebut untuk perbaikan komunitas dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Triple Bottom Line

Saksikan Video mengenai Triple Bottom Line berikut!

Jhon Elkington dalam bukunya “Cannibals with Forks: The Triple Bottom Line of 21st Century Business” menjelaskan:

1.

People (social): Masyarakat menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan dalam melaksanakan kegiatan CSR. Perusahaan bertanggung jawab memberikan dampak dan manfaat positif bagi kehidupan di masyarakat.

2.

Planet (environment): Dalam menjalankan aktivitas produksinya, perusahaan sangat perlu memperhatikan aspek lingkungan, agar masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan tidak merasa dirugikan.

3.

Prot (nancial): Perusahaan harus mengelola biaya dengan baik dan seesien mungkin. Dengan cara menekan waktu kegiatan produksi, meminimalisir biaya pengeluaran yang tidak perlu, dan membangun kerja sama yang baik dengan stakeholder perusahaan.

Latihan

1.Tontonlah video berikut.

2.Review video tersebut dan buat rangkuman mengenai Triple Bottom Line.

3.Tulis dalam 1 Halaman A4, Times New Roman ukuran font 12, dan dikumpulkan di pertemuan selanjutnya.

BAB 3

Kebijakan CSR

Tujuan Pembelajaran

1. Mahasiswa memahami CSR dan SDG’s

2. Mahasiswa memahami pengertian dan penjelasan dokumen pemberdayaan masyarakat pada PROPER

Sustainable Development Goals

·Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Secara umum substansi Perpres ini memuat komitmen peran serta komponen negara untuk mengimplementasikan SDGs yang dilaksanakan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh pihak (stakeholders) termasuk perusahaan.

CSR perusahaan dapat menjadi wadah pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan, hal ini sejalan dengan tujuan atau goal dalam SDGs yang ingin dicapai yaitu no poverty (mengatasi kemiskinan) dan zero hunger (mengakhiri kelaparan). Contoh lain penggunaan konsep CSR adalah pembangunan ekonomi pedesaan, peningkatan kualitas pendidikan dan pemenuhan hak atas kesehatan bagi masyarakat.

Terdapat hubungan yang erat antara CSR dengan pembangunan berkelanjutan karena CSR mengutamakan 3 prinsip, yaitu ekonomi, masyarakat, lingkungan yang kemudian berada di bawah tujuan SDGs. Oleh karena itu, penerapan CSR yang berkelanjutan akan membantu dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

PROPER

PROPER (Penilaian Kinerja Perusahaan dalam Lingkungan) adalah salah satu bentuk kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kinerja pengelolaan perusahaan sesuai peraturan perundang-undangan.

Peringkat PROPER terdiri dari PROPER Emas, Hijau, Biru, Merah dan Hitam.

Dokumen pemberdayaan masyarakat yang perlu dipersiapkan untuk memenuhi PROPER diantaranya:

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan (DRKPL)

Pemberdayaan Masyarakat:

1. Tabel Status

2. Tabel Hasil Absolut

3. Penghargaan

4. Inovasi Sosial

5. Paten

Dokumen Hijau:

1. Kebijakan Pengembangan Masyarakat

2. Struktur dan Tanggung Jawab

3. Alokasi Dana Pengembangan Masyarakat

4. Perencanaan: Pemetaan Sosial

5. Perencanaan: Rencana Strategis

6. Perencanaan: Rencana Kerja

7. Implementasi: Laporan Pelaksanaan Program

8. Implementasi: Pengentasan Warga Miskin

9. Implementasi: Peningkatan Pendapatan

10. Implementasi: Local Hero

11. Monitoring dan Evaluasi: IKM

12. Monitoring dan Evaluasi: Kelompok sasaran

13. Menerapkan dan menyebarluaskan pengetahuan atau keterampilan

14. Stakeholder Engagement

15. Publikasi dan Penghargaan

BAB 4 Tata Kelola CSR

Tujuan Pembelajaran

1. Mahasiswa memahami perencanaan CSR

2. Mahasiswa memahami implementasi CSR

3. Mahasiswa memahami monitoring dan evaluasi CSR

Perencanaan CSR

Perencanaan

Suatu kegiatan yang diorganisir, secara sadar dan terus menerus dalam usaha untuk memilih alternatif terbaik yang tersedia dalam rangka mencapai tujuan tertentu (Waterston,1965).

Rencana Strategis (Renstra)

Dokumen perencanaan yang dibuat untuk periode 5 (lima) tahun. Perencanaan strategis merupakan upaya dari perusahaan untuk menetapkan prioritas, fokus, dan alokasi sumber daya. Rencana Strategis dibuat agar perusahaan beserta seluruh stakeholder bekerjasama untuk mencapai visi, misi dan tujuan yang sama.

Rencana strategis memuat:

i. Visi, misi, tujuan, sasaran, anggaran

ii. Analisa isu strategis

iii. Input, output, outcome dan impact

iv. Menjawab kebutuhan kelompok rentan

Rencana Kerja (Renja)

Dokumen atau panduan yang merinci langkah-langkah yang akan diambil untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu proyek atau kegiatan dalam satu tahun.

Rencana kerja memuat:

i. deskripsi program

ii. indikator program yang terukur

iii. jadwal pelaksanaan program

iv. anggaran program

v. sasaran program

Pemetaan Sosial

Suatu upaya untuk menguraikan dan mengidentikasi struktur sosial, sistem kelembagaan, dan individu serta permasalahan dan kebutuhannya dalam suatu unit sosial tertentu, serta sumber daya dan kapasitas unit sosial tersebut (Rudito, 2013).

Pemetaan sosial berdasarkan Peraturan Menteri LHK No. 1 Tahun 2021 tentang Program

Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup memuat:

i. Pemetaan aktor (stakeholders) dan jaringan hubungan antar aktor yang terdiri dari individu, kelompok, dan organisasi

ii. Deskripsi posisi sosial dan peranan sosial aktor

iii. Analisis derajat kekuatan (power) dan kepentingan (interest) aktor

iv Identikasi mekanisme/forum-forum yang menjadi sarana yang digunakan masyarakat dalam membahas kepentingan publik

v. Deskripsi potensi penghidupan berkelanjutan

vi. Analisis kebutuhan masyarakat untuk mendukung penghidupan berkelanjutan

vii. Deskripsi jenis-jenis kerentanan (vulnerability) dan kelompok rentan

viii. Deskripsi masalah sosial

ix. Rekomendasi program pengembangan masyarakat

Metode Pemetaan Sosial

Metode penelitian studi socmap mix-methods (perpaduan pendekatan kuantitatif dan kualitatif)

Sustainable Livelihood Approach

Pendekatan yang digunakan adalah Sustainable Livelihoods Approach (SLA) adalah sebuah kerangka kerja dan pendekatan yang bertujuan untuk mengidentikasi bagaimana individu dan rumah tangga dalam sebuah masyarakat mendapatkan dan menggunakan berbagai aset atau modal yang dimiliki.

Modal-modal penghidupan yang dianalisis dalam SLA adalah:

i. Modal Manusia : Modal yang terdiri dari keterampilan, pengetahuan, dan tenaga kerja. Modal ini juga dapat bergantung pada tingkat pendidikan, pengalaman, usia, jenis kelamin, dan pekerjaan

ii. Modal Alam : Modal yang berkaitan dengan ketersediaan sumber daya alam seperti, (tanah, air, udara, dan sumber daya genetik) dan jasa lingkungan (siklus hidrologi, penyerap polusi, dan sebagainya)

iii. Modal Keuangan : Segala hal yang berkaitan dengan ekonomi terlebih perihal keuangan seperti, modal dasar (tunai, kredit/hutang, tabungan, dan aset ekonomi lainnya)

iv. Modal Fisik : Ketersediaan sarana dan prasarana infrastruktur yang tersedia (gedung, jalan, peralatan produksi, dan teknologi)

v. Modal Sosial : Sumber daya yang berkaitan dengan hubungan yang dijalin seperti, jaringan, klaim sosial, hubungan sosial, aliasi, dan asosiasi

Implementasi CSR

Pentahelix

Pentahelix merupakan pendekatan pembangunan yang melibatkan lima pihak utama, yaitu pemerintah, industri, akademisi, masyarakat, dan media, dengan tujuan menciptakan kolaborasi yang sinergis untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. (Hidayat et al., 2021; Pereira et al., 2023)

Dalam melaksanakan CSR perlu melibatkan berbagai stakeholder yang dapat dianalisis melalui pendekatan pentahelix. Berdasarkan penelitian menyebutkan bahwa partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan telah meningkatkan efektivitas program CSR, menggambarkan bagaimana kerjasama yang baik antara sektor publik, swasta, dan masyarakat dapat menghasilkan dampak positif yang signikan dalam pembangunan desa dan pemberdayaan perempuan.

Inovasi Sosial

Inovasi sosial adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dapat menyelesaikan permasalahan/kebutuhan sosial (lebih efektif dibandingkan solusi saat ini) dan mendorong perbaikan kapabilitas dan hubungan sosial, serta pemanfaatan asset dan sumberdaya yang lebih baik

Inovasi sosial berdasarkan PERMENLHK No. 1 Tahun 2021 Tentang PROPER harus memuat:

1. Memenuhi unsur kebaruan

2. Terintegrasi dengan core competency Perusahaan

3. Status inovasi sosial

4. Efektitas program (menggunakan SROI)

5. Menjawab Kebutuhan Sosial dan Meningkatkan Kapasitas Sosial

6. Penilaian Dewan Pertimbangan PROPER

Monitoring dan Evaluasi

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

·IKM merupakan pengukuran data dan informasi dari kegiatan survey pengukuran masyarakat terhadap kepuasan atas suatu kegiatan (Humaedi et al., 2021). Kepuasan yang dimaksud merupakan rasa puas, senang atau kecewa atas penerimaan manfaat yang diterima. Kepuasan dan ketidakpuasan merupakan bentuk tanggapan atas ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan dan kenyataan yang dirasakan oleh masyarakat.

Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (KEPMENPAN) Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah, untuk memeroleh nilai IKM suatu unit pelayanan dapat dihitung dengan menggunakan nilai rata-rata tertimbang masing-masing unsur yang dikaji dengan rumus sebagai berikut:

Social Return on Investment

Tabel Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat

SROI adalah metode yang digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi nilai sosial, lingkungan, dan ekonomi yang dihasilkan oleh suatu investasi atau program. Mengapa SROI perlu dilakukan?

1. Meningkatkan akuntabilitas kepada pemangku kepentingan.

2. Membantu organisasi membuat keputusan yang lebih baik tentang alokasi sumber daya dan prioritas program.

3. Mengkomunikasikan dampak sosial dengan lebih efektif kepada pemangku kepentingan dan publik.

Cara menghitung SROI menggunakan rumus sebagai berikut:

Pelajari buku berikut!

Latihan

Saksikan Video mengenai SROI berikut!

1.Tontonlah video berikut.

2.Review video tersebut dan buat rangkuman mengenai Social Return on Investment.

3.Tulis dalam 1 Halaman A4, Times New Roman ukuran font 12, dan dikumpulkan di pertemuan selanjutnya.

BAB 5

Tantangan, Peluang dan

Contoh Program CSR

Tujuan Pembelajaran

1. Mahasiswa memahami tantangan CSR terkait greenwashing dan kecemburuan sosial.

2. Mahasiswa memahami peluang CSR dalam menerapkan pemanfaatan digital dan energi terbarukan.

3. Mahasiswa memahami contoh program CSR yang ada di Kalimantan Timur.

Greenwashing

Greenwashing didenisikan sebagai “disinformasi yang disebarluaskan oleh suatu organisasi untuk menghadirkan citra publik yang bertanggung jawab terhadap lingkungan” (Concise Oxford English Dictionary, 2010).

CSR dianggap berpotensi menjadi greenwashing apabila klaim pemberdayaan masyarakat tidak didukung transparansi data dan verikasi independen oleh pihak ketiga terhadap dampak kegiatan.

Saksikan Video mengenai Greenwashing berikut!

Latihan

1.Tontonlah video berikut.

2.Review video tersebut dan buat rangkuman mengenai Greenwashing.

3.Tulis dalam 1 Halaman A4, Times New Roman ukuran font 12, dan dikumpulkan di pertemuan selanjutnya.

Kecemburuan Sosial

Program CSR dapat menimbulkan kecemburuan sosial antar kelompok masyarakat. Hal ini dikarenakan dana yang dimiliki Perusahaan terbatas sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat semua desa dengan merata (Nuraini dan Mulawarman, 2022).

Pemanfaatan Digital dan Energi Terbarukan

PT Bukit Asam unit Dermaga Kertapati memberikan bantuan pembuatan sistem aquaponik didukung Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menggunakan bahan daur ulang. Program ini mencakup pemasangan conveyor belt untuk dasar kolam, penggunaan bottom ash untuk lantai dan dinding, serta pengembangan sistem manajemen digital (Sudarmawan et al, 2024).

Program CSR di Kalimantan Timur

PT Pertamina Geothermal Energy memanfaatkan Rangers App sebagai aplikasi layanan untuk mengantar makanan, kurir, pasar daring, penjualan produk dan jasa UMKM lokal, bank sampah online, hingga tiket elektronik untuk homestay dan tempat wisata.

Pengembangan operasional Rangers App menggunakan motor listrik diisi ulang dengan menggunakan listrik yang dihasilkan dari energi bersih, terbarukan dan ramah lingkungan dari panas bumi yang dikelola PGE Kamojang (Website PGE Kamojang, 2024).

Salah satu program pelaksanaan CSR di Kalimantan Timur adalah Program Jagoan Usaha Kompetitif di Kelurahan Muara Jawa Pesisir, Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara. Program ini digagas oleh

Pertamina Hulu Sanga Sanga bekerja sama dengan ibu-ibu yang memiliki usaha di wilayah tersebut. Program Jagoan Usaha Kompetitif bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga anggota melalui pengembangan tata produksi ekonomi yang berkelanjutan.

Daftar pustaka

Albert Waterson. 1965. Development Planning: Lessons of Experience

Carroll, A. B. (1991). The pyramid of corporate social responsibility: toward the moral management of organizational stakeholders. Business Horizons, 34(4), 39–48

Elkington, J., & Rowlands, I. H. (1999). Cannibals with forks: The triple bottom line of 21st century business. Alternatives Journal, 25(4), 42.

Humaedi, S., Santoso, M. B., & Ismail, L. H. (2021). Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat Pada Kualitas Pelayanan Program Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Rosella PT. Bukit Asam, TBK. (PTBA). Share: Social Work Jurnal, 11(1), 62–73

J. Brouwers, E. Prins, and M. Salverda, “Social Return on Investment: A Practical Guide for the Development Cooperation Sector,” Utrecht, Context International Cooperation/ Creative Commons, 60 pp, 2010.

Kotler, P., & Lee, N. (2005). Corporate Social Responsibility: Doing the Most Good for Your Company and Your Cause. John Wiley & Sons.

Ksiezak, P. (2016). The Benet from CSR for a Company and Society. Journal of Corporate Responsibility and Leadership, Vol.3, 53-65.

Lestari, F. T., & Suryatimur, K. P. (2023). IMPLEMENTATION OF CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) IN INCREASING THE IMAGE OF PT PERTAMINA. JOURNAL OF HUMANITIES, SOCIAL SCIENCES AND BUSINESS, 2(2), 543–553. https://doi.org/10.55047/jhssb.v2i2.571

Mattera, M., Baena, V., & Cerviño, J. (2012). Analyzing social responsibility as a driver of rm's brand awareness. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 58, 1121-1130

Nur'aini, S. D., & Mulawarman, A. D. (2022). Kritik Implementasi Corporate Social Responsibility Terhadap Indeks Kepuasan Masyarakat. Reviu Akuntansi, Keuangan, dan Sistem Informasi, 1(1), 154-166

Rudito, B. & Famiola, M. (2013). Corporate Social Responsibility. Bandung: Rekayasa Sains

Santoso, M. B., Raharjo, S. T., Humaedi, S., & Mulyono, H. (2020). Social Return on Investment (SROI) Program “Sentra Industri Bukit Asam”(SIBA) Batik Kujur Village Tanjung Enim. Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan, 5(1), 15-29.

Setiawan, I. K. A., Larasati, P. A., & Sugiarto, I. (2021). CSR contextualization for achieving the SDGs in Indonesia. Journal of Judicial Review, 23(2), 183-196.

Daftar pustaka

Sheehy, Benedict (2015-10-01). "Dening CSR: Problems and Solutions". Journal of Business Ethics. 131 (3): 625–648. doi:10.1007/s10551-014-2281-x

Sudarmawan, Y., Yuliana, Y., Nanda, A. P., Yulyana, R., Lestari, P., & Maghroh, N. P. (2024). Lentera: Inisiatif Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan Melalui Budidaya Dan Pengelolaan Lele Di Kelurahan Sukamoro Untuk Menghadapi Perubahan Iklim. Innovative: Journal Of Social Science Research, 4(4), 6187-6197.

Suharto, Edi. 2007. Pekerjaan Sosial di Dunia Industri: Memperkuat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility). Bandung: PT. Reka Aditama.

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.