TaHu
Katalog Hasil Diskusi

![]()

Katalog Hasil Diskusi
Edisi 002 Maret 2025
KepalaBidangEksternal Fajril Mardiansah
KepalaDivisiKeilmuan Ahmad Nabil Maulana
KepalaDivisiMedia
Amalina Budiati
PenataLetak Akmal Umar
StaffDivisiKeilmuan
Agassi Fathurisma
Faiz Naufal
Mega Pradipta
Rifan Fauzan
Yovan Wijaya
Halo, pembaca setia!
Dengan penuh rasa syukur dan bangga, saya, Ahmad Nabil Maulana, selaku Kepala Divisi Keilmuan PPI Delft, menyambut kamu semua di edisi khusus Majalah TAHU Temuan dan Kajian Keilmuan PPI Delft yang telah dirangkai selama tiga tahun terakhir
Majalah ini bukan hanya sekadar kumpulan tulisan Ia adalah cerminan semangat keilmuan, kerja kolektif, dan ketekunan dari banyak individu hebat yang percaya bahwa berpikir kritis dan berdiskusi adalah bagian penting dari peran kita sebagai pelajar Indonesia di luar negeri Di balik setiap artikel dan kajian di dalamnya, ada proses panjang dari diskusi seru, debat, riset, hingga revisi berkali-kali yang membentuk karya yang kamu pegang hari ini
Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesarbesarnya kepada tim Keilmuan dan Kajian tahun ini Mega, Rifan, Faiz, Yovan, dan Agassi yang telah menjadi bagian penting dari perjalanan ini. Kalian bukan hanya teman kerja, tapi juga rekan berpikir, tempat berbagi keresahan, dan partner berproses yang luar biasa.
Tak lupa, apresiasi juga kami sampaikan kepada tim-tim Keilmuan dan Kajian PPI Delft di tahun-tahun sebelumnya yang sudah meletakkan fondasi kuat, hingga akhirnya warisan pemikiran ini bisa terangkum dengan baik dalam satu majalah Terima kasih telah menjaga nyala semangat keilmuan agar terus hidup, bahkan di tengah kesibukan studi, riset, dan dinamika kehidupan diaspora
Kami berharap Majalah TAHU ini bisa menjadi arsip intelektual, sumber refleksi, dan pemantik diskusi baik untuk hari ini, maupun untuk tahun-tahun mendatang Karena di balik setiap “tahu,” selalu ada usaha untuk “paham,” dan dari sanalah perubahan bisa mulai dilahirkan
Selamat membaca dan semoga tercerahkan!
Salam hangat,
Ahmad Nabil Maulana Kepala Divisi Keilmuan PPI Delft 2024-2025
Strategi Sukses dalam Tahap Awal Penelit
Mendesain Arsitektur yang Inklusif dan B
3
Etika di Era Digital
erorientasi Masa Depan
5
13



Artificial Intelligence (AI) bukan lagi sekadar teknologi masa depan, tetapi telah menjadi bagian dari kehidupan kita saat ini. Dari kendaraan tanpa pengemudi hingga optimasi jaringan listrik dan pengaruhnya dalam dinamika sosial, AI membawa perubahan besar sekaligus tantangan yang perlu diatasi Dalam diskusi internal yang melibatkan pakar dari berbagai bidang, tiga aspek utama AI dibahas secara mendalam: transportasi, energi, dan dampaknya terhadap masyarakat

Lucas Elbert Suryana, pemateri kendaran otonom, mahasiswa doktor di Faculty of Civil Engineering and Geosciences, TU Delft
Alfan Presekal, pemateri AI dan energi, mahasiswa doktor di Faculty of Electrical Engineering, Mathematics & Computer Science, TU Delft
AI dan Kendaraan Otonom: Antara Inovasi dan Kendali Manusia
Lucas Elbert Suryana menyoroti pentingnya Responsible AI dalam pengembangan kendaraan otomatis Konsep Meaningful Human Control menjadi kunci untuk memastikan bahwa manusia tetap memiliki kendali atas keputusan yang diambil oleh AI. Tantangan yang muncul meliputi bagaimana mendefinisikan nilai moral yang diterapkan dalam sistem, menyusun prioritas dalam situasi darurat, serta menciptakan keseimbangan antara kepentingan pengguna, pejalan kaki, dan regulator Teknologi ini menjanjikan efisiensi dan keselamatan yang lebih tinggi, tetapi perlu dipastikan bahwa inovasi ini tidak mengorbankan etika dan tanggung jawab

“
AIbukanlagi sekadar teknologimasa depan,tetapi telahmenjadi bagiandari kehidupankita saatini.
AI dan Revolusi Energi: Mendorong Keberlanjutan Dalam sektor energi, Alfan Presekal membahas bagaimana AI menjadi motor penggerak transisi energi yang lebih hijau AI memainkan peran penting dalam dekarbonisasi, desentralisasi, dan digitalisasi, terutama dalam pengembangan smart grid yang lebih efisien. Selain itu, AI juga digunakan untuk melindungi infrastruktur energi dari ancaman siber, mengingat meningkatnya risiko serangan terhadap jaringan listrik di seluruh dunia. Meskipun demikian, tantangan terbesar di Indonesia adalah kesiapan industri untuk mengadopsi AI serta penguatan keamanan siber di sektor energi yang masih memerlukan banyak pengembangan
AI dan Masyarakat:
Menghindari Bias dan Manipulasi
Tak hanya di sektor teknologi dan energi, AI juga membawa dampak besar dalam kehidupan sosial. Syafira Fitri Auliya menyoroti bagaimana AI bisa menjadi pisau bermata dua Di satu sisi, AI mempermudah banyak aspek kehidupan, tetapi di sisi lain, bisa memperburuk ketidaksetaraan sosial melalui bias algoritma Contohnya, sistem rekrutmen AI yang cenderung lebih memilih pria karena data historis atau sistem pengawasan yang lebih mencurigai kelompok tertentu berdasarkan statistik kriminal Selain itu, AI juga digunakan dalam profiling politik yang memungkinkan manipulasi opini publik Untuk mengatasi tantangan ini, berbagai negara mulai menerapkan regulasi ketat, termasuk pengawasan terhadap algoritma AI
Bersama rekan-rekan yang meramaikan
“
MasadepanAIterletakditangan manusia—bukanhanyasebagai pengembangteknologi,tetapijuga sebagaipenjaganilai-nilaiyang membentukduniayanglebihadil danberkelanjutan.
”

KOPI TALK 01
Syarifa Fitri Auliya, pemateri aspek kemasyarakatan AI, mahasiswi doktor di Faculty of Technology, Policy and Management, TU Delft
Diskusi ini memperjelas bahwa AI bukan hanya tentang inovasi, tetapi juga tanggung jawab dan etika dalam penggunaannya Masa depan AI terletak di tangan manusia bukan hanya sebagai pengembang teknologi, tetapi juga sebagai penjaga nilai-nilai yang membentuk dunia yang lebih adil dan berkelanjutan







Meneliti bukan sekadar mengumpulkan data, tetapi juga tentang strategi yang matang sejak awal Keberhasilan dalam tahap awal penelitian menjadi pondasi bagi seluruh rangkaian riset Tantangan utama yang sering dihadapi meliputi penentuan fokus, pencarian literatur yang relevan, serta pengembangan metodologi yang efektif Dalam dunia yang tengah bertransisi menuju energi berkelanjutan, penelitian yang sistematis dan berbasis strategi menjadi semakin krusial
Sebagai wadah berbagi pengalaman, KOPI TALK dengan tema “How to Succeed in the Initial Phase of Research: Implementation on Energy Research” hadir untuk memberikan wawasan bagi mahasiswa yang tengah atau akan memulai penelitian mereka Diskusi ini diharapkan dapat memberikan panduan praktis dalam menghadapi berbagai tantangan awal penelitian, khususnya di bidang energi

Hariadi Aji, pemateri pertama, mahasiswa doktor Faculty of Technology, Policy and Management, TU Delft

Integrasi Perubahan Iklim dalam Sektor Energi
Hariadi Aji memaparkan bagaimana penelitian tentang perubahan iklim dan perencanaan adaptif diterapkan dalam sektor energi Indonesia Dengan meningkatnya ancaman perubahan iklim, sektor energi nasional menghadapi tantangan besar, termasuk meningkatnya ketidakpastian akibat perubahan cuaca dan kenaikan permukaan laut. Penelitian terkini menyoroti pentingnya resilience dalam sistem tenaga listrik, terutama dalam konteks transisi menuju energi hijau. Metode Dynamic Adaptive Planning Pathways (DAPP), yang telah diterapkan di sektor air Belanda, mulai diadaptasi untuk perencanaan sistem energi di Indonesia
PLN saat ini tengah merancang jalur transmisi hijau sepanjang 70000 km untuk mendistribusikan energi bersih ke seluruh Indonesia Namun, implementasi ini membutuhkan investasi besar dan perencanaan yang matang, terutama dalam menghubungkan jaringan listrik antar pulau Salah satu penelitian terbaru menunjukkan bahwa interkoneksi listrik Indonesia di tahun 2030 perlu mempertimbangkan skenario pembangunan yang lebih realistis agar dapat beradaptasi dengan tantangan perubahan iklim.

Teknologi Pendinginan
Distrik dan Riset Energi
Ilham Naharudinsyah berbagi pengalamannya dalam penelitian sistem energi termal perkotaan di TU Delft Fokus risetnya adalah optimalisasi distribusi panas dengan pendekatan right place, right time, right temperature Sistem pendinginan distrik (district cooling system) menjadi solusi cerdas untuk meningkatkan efisiensi energi di kawasan perkotaan.
Saat ini, sistem pendinginan distrik telah diimplementasikan di beberapa lokasi di Indonesia, seperti Thamrin Nine, Jababeka, dan Istana Kepresidenan IKN Namun, tantangan utama dalam pengembangannya adalah keterbatasan literatur, belum adanya regulasi yang mendukung, serta paradigma pengembangan yang masih berfokus pada pengurangan biaya tanpa mempertimbangkan aspek keberlanjutan
Dalam menyusun topik penelitian, Ilham menekankan pentingnya pencarian literatur yang efektif, pemanfaatan AI dalam analisis referensi, serta cara menghadapi kendala dalam membaca paper matematika yang kompleks Ia merekomendasikan untuk memahami tujuan penelitian sebelum mendalami rumus dan metode yang digunakan, sehingga dapat mengadaptasi pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan penelitian masing-masing.
Ilham Naharudinsyah, pemateri kedua, mahasiswa doktor Faculty of Mechanical Engineering, TU Delft

Bersama rekan-rekan yang meramaikan
KOPI TALK 02 x In-Growth
Meneliti dengan Strategi yang Tepat
Diskusi ini menegaskan bahwa keberhasilan penelitian bergantung pada strategi yang tepat sejak tahap awal Dengan pendekatan yang sistematis, pemanfaatan teknologi AI dalam analisis literatur, serta pemahaman mendalam tentang tantangan sektor energi, mahasiswa dapat mengembangkan penelitian yang tidak hanya inovatif tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masa depan energi berkelanjutan
Sebagai langkah lanjutan, riset yang bertujuan untuk menjawab tantangan perubahan iklim dan keberlanjutan harus terus didorong, baik dalam aspek perencanaan infrastruktur energi maupun dalam pengembangan teknologi hemat energi Dengan demikian, generasi peneliti masa depan dapat berkontribusi lebih besar dalam transisi energi global
“
Keberhasilan penelitian bergantung padastrategi yangtepat sejaktahap awal. ”





Arsitektur bukan hanya tentang bangunan fisik, tetapi juga tentang bagaimana sistem dirancang untuk menciptakan inklusivitas dan kenyamanan bagi penggunanya
Dalam diskusi KOPI TALK, dua narasumber berbagi wawasan mengenai bagaimana desain sistem dalam keuangan dan navigasi spasial dapat meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi di berbagai sektor
“
Inklusibukanhanya memberikanakses, tetapijugamenciptakan peluangyangadilbagi semuaorang.
”
Reni Sulastri (kiri), pemateri arsitektur inklusif sistem kredit, mahasiswi doktor Faculty of Technology, Policy and Management, TU Delft
Mendesain Arsitektur Inklusif untuk Sistem Kredit
Reni Sulastri mengangkat pentingnya inklusi keuangan dalam desain sistem kredit bagi kelompok marginal Saat ini, rasio kredit terhadap PDB Indonesia hanya 7%, salah satu yang terendah di dunia. Dalam penelitian ini, inklusi bukan hanya tentang akses, tetapi juga menciptakan peluang nyata bagi mereka yang selama ini sulit mendapatkan pinjaman.
Dengan menggunakan pendekatan Design Science Research, penelitian ini mengeksplorasi berbagai tantangan dalam sistem kredit saat ini, metode pengukuran inklusivitas, serta pengembangan arsitektur referensi yang terdiri dari business layer, application layer, dan technological layer. Pengujian dilakukan melalui tiga metode: distributed ledger technology, machine learning simulation, dan controlled surveys.
Dalam proses penelitian, membangun hubungan baik dengan supervisor, memilih topik yang benar-benar diminati, serta memiliki jaringan pendukung yang kuat menjadi faktor utama keberhasilan Seperti yang dikatakan Amartya Sen, inklusi bukan hanya memberikan akses, tetapi juga menciptakan peluang yang adil bagi semua orang.
Wayfinding dan Navigasi Spasial dengan Teknologi VR
Adibah Nurul Yunisya meneliti bagaimana manusia menggunakan pemrosesan kognitif dalam wayfinding, atau navigasi di lingkungan yang kompleks. Risetnya berfokus pada bagaimana transisi antara ruang dalam dan luar ruangan memengaruhi orientasi spasial seseorang, serta bagaimana hak akses turut mempengaruhi cara orang bernavigasi.
Dengan menggunakan simulasi VR berbasis eye tracking, LiDAR Point Cloud, dan Gaussian Splatting, penelitian ini mengeksplorasi pola navigasi antara responden Indonesia dan Belanda Faktor budaya dan perbedaan tata kota menjadi aspek penting dalam cara seseorang memahami dan beradaptasi dengan lingkungan baru

Adibah Nurul Yunisya, pemateri wayfinding, mahasiswi doktor Faculty of Architecture & the Built Environment, TU Delft
Arsitektur yang
Mengakomodasi Inklusivitas dan Efisiensi
Diskusi ini menekankan bahwa desain arsitektur bukan hanya tentang estetika, tetapi juga tentang bagaimana sistem dapat dirancang untuk memberikan akses yang lebih luas bagi masyarakat. Baik dalam konteks keuangan maupun navigasi spasial, pendekatan berbasis data dan teknologi memungkinkan terciptanya solusi yang lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan pengguna
Dunia terus berkembang, dan tantangan yang ada menuntut solusi desain yang lebih inovatif Dengan pendekatan yang tepat, arsitektur dapat menjadi alat untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, efisien, dan berkelanjutan bagi semua orang
Bersama rekan-rekan yang meramaikan KOPI TALK 03 x In-Growth



Edisi 002 Maret 2025

ppidelftorg info@ppidelftorg @ppidelft



