BISA BERGABUNG: Partai Buruh diberikan kesempatan mengikuti Pemilu 2024 mendatang oleh KPU Sumenep.
Sisa Dua Parpol Tidak
Daftarkan Bacaleg
SUMENEP-Partai Buruh yang sebelumnya dinyatakan gagal bersaing di Pemilihan
Umum (Pemilu) 2024, akhirnya diberi kesempatan lagi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep untuk mendaftarkan bakal calon legislatif (bacaleg).
Sebelumnya, Partai Buruh dinyatakan gagal
lantaran terlambat mendaftarkan bacalegnya
sampai batas waktu, yakni pada 14 Mei 2023.
Kemudian pada 18 Mei 2023, meskipun sudah di luar waktu yang ditentukan, Partai Buruh bisa mendaftarkan bacalegnya ke KPU berdasarkan surat KPU RI Nomor:495/ PL.01.4-SD/05/2023 tentang Pengajuan Kembali Bakal Calon Anggota DPRD Sumenep. Komisioner KPU Sumenep Deki Prasetiya Utama mengatakan, bergabungnya Partai Buruh, maka bertambah menjadi 16 partai politik (parpol) yang resmi mendaftarkan bacalegnya ke KPU Sumenep.
PERDAGANGAN
Pemkab Berpihak ke Legalitas SHM
KM/SAFIRA NUR LAILY
KHAWATIR: Pedagang selalu dihantui kelangkaan bahan pangan yang jadi pemicu terjadinya penimbunan.
Terus Dihantui
Penimbunan Bahan Pangan
PAMEKASAN -Kelangkaan barang dan naiknya bahan pokok berpotensi menjadi pemicu terjadinya penimbunan komoditas pangan. Keresahan terjadinya penimbunan itu salah satunya dialami Rifqiyah (38), salah satu pedagang kelontong. Dia khawatir terjadi penimbunan ketika ada beberapa bahan pokok yang langka ataupun mahal. Pasalnya, bisa mengakibatkan barang dagangannya minim. Sehingga berpengaruh pada pendapatan sehari-hari.
“Kalau sudah ada yang langka atau mahal, khawatir tidak kebagian. Karena kami saling berburu. Ada keinginan untuk menyetok banyak, tapi kasihan ke pedagang lainnya juga. Jadi nyetok barang sewajarnya saja. Seperti minyak,” ungkap pedagang asal Polagan, Kecamatan Galis itu.
BACA JUGA KABAR LAINNYA
Anita Ardhiana, Sosok Kepala BPJS
Ketenagakerjaan
Pamekasan yang Baru
Proyeksikan Luasan
Tembakau Naik Signifikan
SAMPANG -Luas tanam tembakau musim kemarau ini di Kabupaten Sampang diperkirakan akan meningkat signifikan. Hal itu disebabkan prediksi cuaca yang akan berlangsung bagus.
Pada musim kemarau tahun lalu, luas tanam tembakau di
Sampang hanya 1.978 hektar. Namun, tahun ini proyeksi luas tanam tembakau tersebut bisa mencapai 3.500 hektar. Kepala Bidang (Kabid) Penyuluh dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Nuruddin mengatakan, kemarau yang
diprediksi akan bagus itu membuat animo petani untuk menanam tembakau menjadi tinggi. Apalagi, harga tembakau pada tahun sebelumnya terbilang relatif mahal.
SUMENEP -Sejauh ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep belum mengambil sikap tegas dalam menangani persoalan di Desa Gersik Putih Kecamatan Gapura. Yakni konflik dua pihak, warga yang menolak pembukaan tambak garam baru dan kepala desa yang memaksa lahan tersebut dibuka untuk tambak garam. Sebagaimana dibenarkan Ketua Tim Terpadu Pengawasan, Penertiban, dan Perizinan (TP3) Sumenep Moh. Ramli, sejauh ini pihaknya memang tidak ada langkah signifikan.
Meskipun begitu, pihaknya melalui aparatur kecamatan setempat sudah pernah turun ke lapangan. Para pejabat Pemkab Sumenep itu berkunjung dalam rangka mendatangi warga yang getol menolak rencana penggarapan tambak garam itu. “Kami pemerintah kecamatan pernah ketemu pemerintah desa untuk menindaklajuti atensi masyarakat,” ucap mantan kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep itu.
Minta Keselamatan Jadi Prioritas Utama
Lepas 1.300 Calon Jamaah Haji Pamekasan
PAMEKASAN -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan melepas 1.200 calon jamaah haji (CJH) yang akan berangkat tahun 2023.
Pelepasan dipusatkan di Masjid Agung As-Syuhada, Pamekasan, Kamis (18/5/2023).
Kabar Madura @kabarmaduranews kabarmadura.id www.kabarmadura.id K-TV JUMAT, 19 Mei 2023 BERSAMBUNG KE HAL 7 BERSAMBUNG KE HAL 7 BERSAMBUNG KE HAL 7 SCAN BARCODE KABAR LAINNYA HARI INI Akses juga berita-berita lainnya hanya di website kabarmadura.id MADURA Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com Email Opini/Sastra: kabarsastrabudaya@gmail.com LAYOUTER: FAIQ Jawa Timur Sampang Pamekasan Sumenep Berebut Empat Kursi Bawaslu Lomba Agustusan Ditiadakan Target Tinggi Capaian Rendah Pelanggar Membeludak setelah Ditilang Manual
HARMONY HALAMAN 5 BERSAMBUNG KE HAL 7
PEMILU
KPU for KM
KM/KHOYRUL UMAM SYARIF FASILITASI: Bupati Pamekasan Baddrut Tamam melepas ribuan jamaah dengan secara simbolis memasangkan baju kepada salah satu CJH. KM/SUBHAN Disperta KP Sampang memproyeksikan luas tanam tembakau musim ini meningkat
BERSAMBUNG KE HAL 7
Terkait Persoalan Penolakan Tambak Garam
KM/MOH. RAZIN
KECEWA: Warga juga memohon Pemkab Sumenep mengambil sikap terkait persoalan penggarapan tambak garam.
Mengalir ke LSM dan Media
Pengakuan Saksi Kunci Kasus Tipikor Mantan Bupati Bangkalan
KOTA -Saksi kunci kasus tindak pidana korupsi mantan
Bupati Bangkalan R. Abdul
Latif Amin Imron menyebut
bahwa hasil fee proyek dan jual beli jabatan itu mengalir ke Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan sejumlah pelaku media.
Hal itu diungkapkan saat sidang keempat di Pengadilan Tipikor Surabaya, Selasa (16/5/2023). Ada lima saksi kunci yang dihadirkan dalam sidang itu, yakni seorang kontraktor bernama
Diana Kusumawati, Kepala
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bangkalan Rizal Moris, dan Kepala Bidang
Bina Marga PUPR Guntur
Setiadi.
Kemudian selain itu, istri muda Ra Latif, Ayu Khoirunita, dan Kepala Bapenda Bangkakan Ismet Effendi. Salah satu saksi kunci, Gun-
tur Setiadi, mengaku pernah diperintahkan oleh Kepala Dinas PUPR Bangkalan Wildan Yulianto, salah satu tersangka korupsi jual beli jabatan, menyiapkan uang Rp150 juta untuk seleksi jabatan. Uang tersebut, tegas Guntur, diberikan kepada Kabag Protokol Pemkab Bangkalan Erwin Yoesoef, orang dekat Ra Latif “Uang itu dikumpulkan dari berbagai kontrak-kontrak kerja yang rata-rata nominalnya Rp2,5 juta, dana tersebut disiapkan untuk operasional, untuk LSM atau media,” sebutnya.
Sementara saat dikonfirmasi di kantornya, Rabu (17/5/2023), Guntur mengaku keterangan yang disampaikan di pengadilan kurang tepat. Dia menegaskan, dana Rp2,5 juta yang dimaksud ialah untuk operasional pembuatan dokumen kontrak kerja, biaya cetak kertas, dan papan nama.
Lalu, ada sisa Rp300 ribu dari setiap Rp2,5 juta. Sisa dana dari kontraktor ini dipakai untuk anggaran LSM dan media mitra Pemkab Bangkalan.
“Jadi tidak ada yang disiapkan khusus untuk LSM dan media, itu ada di dana operasional,” terang Guntur.
Pihaknya mengaku memang melakukan kerja sama dengan LSM dan media yang mengajukan proposal untuk keperluan pemberitaan dan publikasi.
“Tapi tidak semua media, hanya yang mengajukan saja, dan itu untuk publikasi hasil pengerjaan proyek, atau ucapan-ucapan selamat momen tertentu,” jelasnya.
“Jadi kami bukan mengumpulkan di semua proyek, bukan kami yang minta, dan itu memang dari para rekanan,” tutupnya.
TERSANGKA: lima orang tersangka kepemilikan senjata tajam (sajam)
Tetapkan Lima Tersangka
testasi.
MEMBONGKAR: Saksi kunci kasus korupsi yang melibatkan mantan Bupati Bangkalan menyebutkan hasil fee proyek dan jual beli jabatan juga mengalir ke LSM dan Media.
Berebut Empat Kursi Bawaslu
85 Orang Dinyatakan Lolos Seleksi Administrasi
SURABAYA-Tim Seleksi (Timsel) Calon
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah mengumumkan daftar bakal calon anggota Bawaslu Jawa Timur masa jabatan 2023-2028 yang dinyatakan lulus penelitian berkas administrasi.
Hasil penelitian berkas administrasi tersebut diumumkan melalui surat bernomor:
016/TIMSEL.JI/05/2023, tertanggal 17 Mei
2023, yang ditandatangani oleh Ketua Timsel Sasongko Budi Susetyo dan Sekretaris
Timsel Devi Rahayu.
Dalam pengumuman itu terdapat 85 orang yang dinyatakan berkas persyaratannya
lengkap dan memenuhi syarat. Dari jumlah tersebut, terdiri dari 74 laki-laki dan 17 perempuan. Mereka memperebutkan empat kursi komisioner Bawaslu Jawa Timur.
Selanjutnya, mereka berhak membuat makalah personal sesuai pedoman penyusunan makalah dan disampaikan kepada
Timsel saat pelaksanaan tes tertulis, akan
dilaksanakan pada tanggal 22-23 Mei 2023 mendatang, di BKN KANREG II, Jalan Letjend S. Parman Nomor 6, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo.
Selain itu, 85 orang itu juga akan mengikuti tes psikologi pada tanggal 24-25 Mei 2023, di Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur, Jalan Ketintang Wiyata Nomor 15, Kecamatan Gayungan, Kota Surabaya. Pewarta:
KM/DOK
KOTA -Kepolisian Resor (Polres) Bangkalan menetapkan lima orang tersangka kepemilikan senjata tajam (sajam). Hal itu diungkapkan langsung oleh Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Bangkit Dananjaya, Kamis (18/5/2023).
Penetapan itu buntut dari razia sajam yang dilaksanakan Polres Bangkalan jelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak Gelombang II 2023. Pada saat itu,
Polisi berhasil mengamankan 10 orang. AKP Bangkit menjelaskan, pihaknya telah menetapkan lima orang tersangka, sedangkan lima orang lainnya dipulangkan. Namun, dia belum mengungkapkan secara detail identitas dari para tersangka tersebut. Menurutnya, lima tersangka itu merupakan pendukung dari salah satu calon kepala desa (cakades) yang ikut berkon -
“Yang pasti ada lima tersangka, mereka semua merupakan pendukung salah satu cakades,” jelasnya. Tidak hanya itu, dia mengungkapkan, polisi juga mengamankan belasan sajam berjenis parang. Sajam itu disita dari tangan tersangka dan beberapa mobil yang dikendarai tersangka.
Diketahui, pelaksanaan Pilkades Serentak di Bang -
kalan diikuti oleh 149 desa. Namun ada dua desa yang pelaksanaannya ditunda, yaitu Desa Bator dan Tanah Merah Laok. Untuk Desa Bator ditunda karena buntut dari tragedi berdarah yang memakan sejumlah korban, salah satunya calon kepala desa yang akan bertarung. Pewarta: Ist Redaktur: Sule Sulaiman
Daftar Calon Anggota Bawaslu Jawa Timur yang Dinyatakan Lolos Seleksi Administrasi
1. Anwar Noris, SH
2. Agus Setiawan, SH
3. Dewita Hayu Shinta, S.P., M.Si
4. Muhalli, M.H.
5. Agus Sumaryono, S.E.
6. Purnomo Satriyo Pringgodigdo, SH., MH.
7. Havidz, S.E., M.M.
8. Moh. Mukhlish, S.Pd.I., M.M
9. Eka Rahmawati
10. Hamidi
11. Wahyudi, M.Pd.I
12. Teguh Rifai, S.H., M.H
13. Raden Dimas Tri Nugroho
14. Agus Doso Setiawan
15. Abdur Rochman
16. Hanafi
17. Insiyatun
18. Nunuk Nurhayati
19. Tri Rahayu Mayasari, S.S., M.Hum
20. M. Surya Agung Saputra
21. Dwi Endah Prasetyowati, M.Pd.
22. Luddin
23. Abdul Quddus Salam
24. Eka Wisnu Wardhana
25. Ragil Agus Tridarmanto
26. Muhammad Faizin, S.Pd., M.M., CRP
27. Moh. Anas
28. Dafid Budiyanto, S.IP
29. Drs. Muslikan, M.Ag
30. Maulana Hasun
31. Muh. Ikhwanudin Alfianto
32. Sunarso
33. Bambang Suharto
34. A. Agus Sujarwadi
35. A. Afif Amrullah, S.HI., M.EI.
36. Mohammad Fauzi
37. Mohammad Wahyudi
38. Abdul Allam Amrullah
39. Rikka Pujiastuti
40. Rudi Wibowo
41. Nikmatus Sholihah
42.
44. Bertholomeus Goerge da Silva
45. Muhammad Hazairin 46. Ari Manda Prabowo
Umar Khayyan
Titin Wahyuningsih
Afidatusholikhah
Andhika A. Firmansyah
Muhammad Nasrup
53. Sumiatun
54. Agung Nugraha
55. Moch. Zaenuri
56. Khaniful Khoiri
57. Muhammad Rasul
58. Ahmad Zudi
59. Achmad Nadhori
60. Suhariyanto
61. Khudrotun Nafisah
62. Tri Arief Praharanto
63. Saiful Amin
64. Lilik Mustafidah
65. Addy Imansyah
66. Mochammad Rusli
67. Nuniek Fahriani
68. Fatkhurrohman
69. M. Triono Al Fata
70. Anang Sakhowy
71. Abdul Hadi
72. M. Suhaimi
73. Miftahul Badar
74. Supriyanto
75. Adi Saiful Anwar
76. Agus Suwito
77. Imadoeddin
78. Yogi Eka Chalid Farobi
79. Ahmad Joni Rusdianto
80. Ratna Purwandari
81. Umar Faruk
82. Abdul Hakam Sholahuddin
83. Nur Ida Fitria
84. Achmad Arif
85. Rois Abdullah Muharram
SUMBER: Timsel Bawaslu Jawa Timur
KM/DOK
Libatkan Polri dan KPK
Atasi Tambang Ilegal
SURABAYA -Wakil Gubernur Jawa
Timur Emil Elestianto Dardak menyampaikan bahwa pihaknya melibatkan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Bareskrim Polri dalam mengatasi persoalan tambang ilegal di Jawa Timur.
Wagub Emil menyebutkan, ada temuan 649 tambang ilegal yang beroperasi. Data tersebut hasil temuan Bareskrim Polri dan atensi dari KPK.
“Diduga ada 649 tambang ilegal, data ini dari Bareskrim Polri,” kata Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur tersebut.
Temuan ini, lanjut Emil, bukan perkara yang sederhana. Sehingga perlu sinergi dari berbagai pihak untuk menyelesaikannya, termasuk dengan melibatkan KPK dan Polri.
“Masalah tambang ini, istilahnya timbul tenggelam dan muncul hilang,” tambah orang nomor dua di Jawa Timur itu.
Emil menegaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur berkomitmen untuk mengelola perizinan tata kelola tambang mineral bukan logam dan batuan dengan baik. Salah satu dengan berdasar
pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2022, yang mendelegasikan kewenangan pengelolaan izin tambang mineral bukan logam kepada pemerintah provinsi.
Selain itu, aksi yang akan segera dilakukan, jelas Emil, adalah melakukan penindakan terhadap tambang yang belum berizin namun sudah beroperasi.
“Karena kita berharap dengan proses izin yang resmi mereka bisa melakukan tata kelola tambang yang lebih baik secara lingkungan maupun secara sosial,” tegas Emil.
Menurut suami artis Arumi Bachsin itu, perizinan ini bukan hal yang sepele. Karena, izin operasi terhadap tambang sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat dan lingkungan sekitar.
“Ini termasuk aspirasi masyarakat, termasuk dampak lingkungan. Tetapi jangan juga kesannya dipersulit tanpa alasan yang konkrit yang bisa dipertanggung jawabkan,” tukasnya. Pewarta: Ist Redaktur: Sule Sulaiman
Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com LAYOUTER: ABD RAHMAN 2 JUMAT l 19 Mei 2023
Pewarta: MJ Redaktur: Sule Sulaiman MJ For KM
Juwariyah,
S.H. 43. Hamdan Akbar Safara
48.
49.
50.
51.
52.
47.
Musyafah
Ist Redaktur: Sule Sulaiman
HUMAS/KM
DITERTIBKAN: Salah satu pengendara di Sumenep yang terdeteksi melanggar lalin. lalu
Pelanggar Membeludak setelah Ditilang Manual
Saat Penerapan Tilang Etle Tidak Optimal
KOTA -Penerapan tilang manual cukup membuahkan hasil maksimal. Terutama dalam menjaring pelanggar lalu lintas (lalin). Sedikitnya, hampir 100 pelanggar yang berhasil terjaring. Hal tersebut diungkapkan Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sumenep AKP Alimuddin Nasution, Kamis (18/5/2023).
Menurutnya, sejauh ini pengendara menganggap remeh ketaatan lalin. Terutama ketika pemberlakuan tilang etle (eletronik). Fakta di lapangan, baru tiga hari diterapkan tilang manual, sudah ada ratusan kendaraan yang berlahasil ditertibkan lantaran melanggar lalin.
“Mayoritas kendaraan yg kami berikan tindakan secara manual ini, lantaran meng -
gunakan handphone pada saat berkendara, kemudian pengemudi di bawah umur, pengendara yang boncengan lebih dari satu orang, tidak menggunakan helm dengan jenis Standar Nasional Indonesia (SNI) atau safety belt,” ujarnya kepada Kabar Madura. Selain itu, target pengendara pelanggar lalin yang menjadi prioritas yakni oknum yang berkendara dalam pengaruh alkohol dan melawan arus lalin serta melebihi batas kecepatan. Secara umum, terdapat tujuh pelanggaran lalin yang perlu mendapat tindakan dari para petugas kepolisian. Terutama ketika berkendara di jalan raya.
“Ini demi keselamatan bersama. Mari bersama patuhi. Harus tertanam bagi pengendara agar memikirkan keselamatan
sendiri dan pengendara yang lain,” ucapnya.
Diketahui, tilang manual di Kabupaten Sumenep, kembali diterapkan sejak tanggal
15 Mei lalu. Sebab banyak pelanggar yang merasa enteng dengan penerapan tilang etle. Meski tilang manual kembali diterapkan, bukan berarti menghapus tilang etle. Tujuannya agar mampu menjangkau pelanggaran.
“Jadi fungsi tilang etle ini untuk meminimalisir kontak langsung antara pelanggar dan petugas, sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya pungutan liar (pungli). Selama ini kami memang masih fokus di daerah kota,” jelasnya.
Pewarta Moh Razin
Redaktur: Totok Iswanto
Masih Seputar Kebingungan Formula Pelatihan
KOTA -Sampai saat ini, wacana untuk memberikan beberapa jenis pelatihan untuk santri di Sumenep tidak kunjung ditentukan. Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep masih memastikan satu jenis saja, yakni membatik.
Kepala Disbudporapar Sumenep Mohammad Iksan menyampaikan, pihaknya mengaku baru selesai diaudit BPK terkait pelaksanaan kegiatan pelatihan santri di tahun sebelumnya.
“Insya Allah aman, maka baru memikirkan konsep yang tahun 2023 ini, namun ke -
mungkinan besar yang pasti adalah membatik,” kata dia.
Mantan Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumenep itu mengaku belum menemukan konsep pelatihan wirausaha yang sebelumnya dikhususkan untuk santri di Kota Keris ini. Artinya, petunjuk teknis (juknis) juga belum dirancang secara detail.
Tetapi yang pasti, pihaknya mengatakan bakal memaksimalkan program tersebut, salah satunya menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Artinya, tidak hanya fokus pada objek yang berstatus santri saja.
“Pokoknya kami bakal men-
cari jenis pelatihan yang sekiranya lebih efektif, termasuk juknisnya,” imbuhnya.
Dia menyebutkan, program wirausaha pada sebelumnya fokus pada beberapa jenis pelatihan, seperti membatik, membuat blangkon, dan yang lainnya. Tahun ini ada kemungkinan berubah jenisnya juga disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Sumenep.
Sekadar diketahui, anggaran yang dikucurkan untuk pelatihan dimulai pada tahun 2021. Program pelatihan santri itu dianggarkan Rp1,8 miliar. Sementara pada tahun 2022 ini, program tersebut dianggarkan sekitar Rp1,1 miliar dan tahun
2023 kurang lebih kembali mendapat besaran anggaran Rp1 miliar.
Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Sumenep H. Masdawi meminta agar pelatihan lebih konkret hasilnya. Sebab, jika berkaca pada tahun sebelumnya yang belum ada indikator keberhasilan dari pelatihan tersebut.
“Misalnya Pemkab Sumenep langsung memberikan pekerjaan atau proyek kepada peserta, misalnya memesan batik kepada alumni pelatihan dan sebagainya,” paparnya. Pewarta: Moh Rozin Redaktur: Wawan A. Husna
SAMPANG
Klaim Sudah Dikembalikan
KOTA -Camat Omben Didik Adi Pribadi mengklaim bahwa BPNT milik warga Desa Madulang, Kecamatan Omben, Zaini, yang sempat digelapkan sudah dikembalikan kepada yang bersangkutan.
Didik menjelaskan, pihaknya baru mengetahui persoalan yang menimpa mantan pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) tersebut setelah diminta melakukan pemanggilan terhadap Pemerintah Desa (Pemdes) Madulang untuk memberikan klarifikasi.
siapa yang mengambil BPNT milik Zaini ini,” ungkapnya.
Kemudian, dia menegaskan, bansos milik Zaini sudah dikembalikan. Namun, pihaknya enggan membeberkan oknum yang terlibat dalam penilepan bansos milik Zaini tersebut.
“Sepengetahuan saya, bantuan yang dicairkan oknum ini sudah dikembalikan dan diserahkan kepada yang berhak,” tambahnya.
di wilayahnya untuk ikut aktif memantau dan mengawasi realisasi segala macam bentuk bantuan. Sebab, itu dinilai salah satu cara untuk meminimalisir adanya penyelewengan. “Khususnya di wilayah Omben, jangan sampai terjadi lagi kasus serupa, karena bantuan itu haknya masyarakat,” tukas Didik.
KM/ALI WAFA TINGGAL KENANGAN: Sekelompok pelajar sedang mengikuti lomba gerak jalan pada bulan Agustus tahun 2022 lalu yang digelar oleh Disporabudpar Sampang.
Lomba Agustusan Ditiadakan
KOTA -Peringatan Hari
Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-78 di Sampang terancam sepi. Pasalnya, Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Sampang memastikan tidak akan menggelar perlombaan agustusan.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Disporabudpar Sampang Marnilem, Kamis (18/5/2023). Tidak akan digelarnya perlombaan agustusan ini bukan tanpa sebab. Keterbatasan anggaran menjadi kendala utamanya. Marnilem menyebut institusinya tidak mampu membiayai kegiatan perlombaan di bulan Agustus. Biasanya, setiap bulan Agus-
tus Disporabudpar Sampang menggelar sejumlah kegiatan perlombaan. Salah satunya lomba gerak jalan antarpelajar. Bahkan, lomba gerak jalan tahun lalu terlaksana dengan begitu meriah dengan diikuti oleh siswa mulai dari tingkat SD hingga SMA sederajat.
“Untuk tahun ini tidak ada anggarannya. Jadi kegiatannya dihapus,” ungkap Marnilem. Dia menjelaskan, minimnya anggaran tahun ini dipicu oleh dua kali pemangkasan anggaran. Pertama, refocusing anggaran dilakukan di awal tahun sebesar 35 persen. Refocusing itu dilakukan karena dialihkan ke program yang dinilai lebih prioritas, yakni di bidang pendidikan dan kesehatan.
Pemangkasan anggaran kedua, terjadi pada bulan April lalu. Anggaran yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sampang Tahun 2023 dipangkas sebesar 20 persen.
Pemangkasan itu dilakukan karena rencana pendapatan tidak mencapai target.
“Dipangkas karena salah prediksi anggaran. Awalnya pendapatan yang diprediksi sekian di tahun 2023 ternyata tidak sampai. Akhirnya anggaran dipangkas,” jelas Marnilem.
Dengan dipangkasnya anggaran, maka beberapa kegiatan yang sebelumnya telah direncanakan dalam APBD terpaksa harus dihapus. Salah satunya
yaitu perlombaan saat bulan Agustus nanti. Tidak hanya lomba, perayaan hari jadi Sampang juga terancam sepi.
Marnilem menegaskan, pada peringatan hari jadi Kabupaten Sampang ke-400 nanti pihaknya juga tidak akan menggelar kegiatan apapun.
Alasannya sama, karena tidak ada pos anggaran yang dapat dimanfaatkan. Kecuali ada tambahan anggaran dari pemerintah pusat.
“Sebelum pemangkasan anggaran yang 20 persen itu, kegiatan agustusan masih tercantum di APBD. Tapi setelah dipangkas, kegiatannya juga dihapus,” tutupnya.
“Kami memanggil Pemdes Madulang dan sudah ditelusuri
Didik hanya berharap, kejadian penggelapan bansos ini tidak terulang kembali. Sehingga dia meminta pemdes
Sementara Pj Kepala Desa Madulang Jamil tidak bisa dimintai keterangan mengenai persoalan tersebut hingga berita ini diterbitkan. Pewarta: Subhan Redaktur: Sule Sulaiman
KEHILANGAN
STNK Sepeda Motor atas nama SAMSUL HILAL dengan nomor polisi M 3864 ND, merek HONDA, nomor rangka MH1JP119FK141496, dan nomor mesin JFP1E1151604. Alamat Dsn. Ngabaran, Ds. Asemraje, Kec. Jrengik, Kab. Sampang.
STNK Sepeda Motor atas nama SAMBUSERI dengan nomor polisi M 6852 NG, merek YAMAHA, nomor rangka MH32P20017K384466, nomor mesin 2P2384503. Alamat Dsn. Kapasan.
Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com LAYOUTER: ABD RAHMAN 3 JUMAT l 19 Mei 2023
Pewarta: Ali Wafa Redaktur: Sule Sulaima
KM/DOKUMEN
KLAIM: Camat Omben Didik Adi Pribadi menyebut bansos milik mantan ODGJ di Sampang itu sudah dikembalikan.
DIKRITISI
tahun 2022
mendapatkan
lanjut
pengawasan.
IMAM for KM
: Program pelatihan wirausaha santri pada
harus
tindak
dan
Tinggi Capaian Rendah
Akibat Ketersediaan Parkir Liar
KOTA - Memasuki triwulan kedua 2023 pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi parkir masih mencapai 24 persen. Sedangkan target PAD tahun ini Rp4,5 miliar. Lambannya capaian retribusi, lantaran adanya parkir liar. Hal tersebut diungkapkan Kepala Seksi (Kasi) Angkutan Orang dan Barang Dinas Perhubungan (Dishub) Pamekasan Gufron, Kamis (18/5/2023).
Menurutnya, ada beberapa titik parkir resmi penyumbang PAD terbesar. Salah satunya, Pasar Kolpajung yang saat ini direlokasi ke tempat penampungan sementara (TPS) Kowel. Hanya saja di tempat tersebut terdapat beberapa tempat parkir liar yang lebih strategis dari yang disediakan pemerintah setempat.
“Penyumbang PAD terbanyak salah satunya di Kolpajung. Tapi semenjak dipindah, pemasukannya berkurang.
Dulu pemasukan setiap harinya bisa Rp600 ribu hingga Rp800 ribu per hari. Tapi sekarang, hanya sekitar Rp100 ribu hingga Rp150 ribu. Karena tempat di sana lokasi parkirnya tidak
strategis,” ujarnya kepada Kabar Madura. Pihaknya berjanji, akan segera melakukan penataan ulang terkait sistem parkir di TPS Kowel. Tujuannya, agar capaian PAD parkir bisa lebih maksimal. Selain itu, kendala lain dalam penarikan retribusi parkir diduga lantaran kebocoran retribusi yang dilakukan oleh juru parkir (jukir).
Secara umum terdapat beberapa titik lokasi penyumbang retribusi parkir. Masingmasing, Pasar 17 Agustus, Pasar Gurem, Jalan Trunojoyo bagian barat, Jalan Jokotole sebelah utara, Jalan Kabupaten bagian utara, dua sentra pedagang kaki lima (PKL) yang berlokasi di Jalan Kesehatan dan Jalan Dirgahayu, serta beberapa wilayah lainnya.
“Kalau yang wajib parkir banyak, tidak bisa saya sebutkan terperinci. Tapi penyumbang PAD terbanyak adalah rumah sakit, parkir berlangganan dan di Kolpajung itu. Tahun kemarin targetnya sama Rp4,5 miliar, tapi tidak tercapai,” jelasnya. Pewarta: Safira Nur Laily Redaktur: Totok Iswanto
“Penyumbang PAD terbanyak salah satunya di Kolpajung. Tapi semenjak dipindah, pemasukannya berkurang. Dulu pemasukan setiap harinya bisa Rp600 ribu hingga Rp800 ribu per hari. Tapi sekarang, hanya sekitar Rp100 ribu hingga Rp150 ribu. Karena tempat di sana lokasi parkirnya tidak strategis.”
Gufron
Kasi Angkutan Orang dan Barang Dinas Perhubungan (Dishub) Pamekasan
Anggaran Terbatas, Bantuan Alsintan Menyusut
KOTA -Bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) tahun ini menyusut dibandingkan tahun sebelumnya.
Di tahun 2022 kemarin, bantuan alsintan mencapai 398 barang. Sedangkan tahun ini, hanya 89 alsintan. Hal tersebut diungkapkan Kepala Seksi (Kasi) Pengawasan Sarana Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan Slamet Supriadi, Kamis (18/5/2023).
Menurutnya, minimnya bantuan alsintan tahun ini lantaran ketersediaan anggaran cukup terbatas. Selain itu, tahun ini bantuan lebih diprioritaskan untuk ketersediaan pupuk NPK. Sebab bantuan bersub-
sidi kepada petani tembakau sudah tidak diprogramkan. Sehingga memang sengaja, beberapa unit tidak dianggarkan.
“Karena fokus pada bantuan pupuk, untuk pupuk tembakau kan tidak ada subsidi, maka diberikan bantuan pupuk,” ujarnya kepada Kabar Madura.
Pihaknya menuturkan, sumber dana bantuan khusus pupuk NPK berasal dari anggaran dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) Rp4,1 miliar dengan target pembelian pupuk 210 ribu ton. Sedangkan untuk bantuan alsintan yang akan diberikan tahun ini berupa 17 mesin perajang dan genset dengan total anggaran Rp161 juta, 17 unit mesin pompa air
Rp26 juta dan 55 unit hand sprayer Rp46 juta.
“Kalau tahun 2022 berupa 40 unit kendaraan roda tiga, 38 unit hand traktor, 20 unit mesin perajang dan gensetnya, 300 unit serta alat semprot elektrik dengan total anggaran Rp3,6 miliar,” tuturnya.
Ditegaskan, bantuan tersebut akan diberikan kepada kelompok tani (poktan) dengan kriteria, sudah terdaftar dan sudah dikukuhkan oleh Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, poktan yang diusulkan oleh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dan poktan yang aktif menanam tembakau.
“Proses bantuan alsintan tahun ini masih sedang dalam
Bantuan Alsintan
Tahun 2022
40 unit kendaraan roda tiga
38 unit hand traktor
20 unit mesin perajang dan genset
300 unit alat semprot elektrik
persiapan pembelian barang, dengan menggunakan dua mekanisme pembelanjaan, ada yang menggunakan e-Katalog dan ada yang menggunakan
Tahun 2023
17 mesin perajang dan genset
17 unit mesin pompa 55 unit hand sprayer
penunjukan langsung (PL). Pengadaannya sudah jalan, targetnya akhir Mei sudah bisa selesai,” jelasnya. Pewarta: Khoyrul Umam Syarif Redaktur: Totok Iswanto
Tidak Ajukan PDB ke Program Atensi
KOTA- Dinas Sosial (Dinsos) Pamekasan tidak mengajukan penyandang disabilitas berat (PDB) ke program Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi). Program tersebut merupakan program Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI). Sebab penyandang disabilitas berat sudah masuk ke program Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASDP) dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).
Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi Sosial Dinsos Pamekasan Amir Mahmud mengatakan, terdapat 298 penyandang disabilitas ringan (PDR) yang sedang diajukan untuk mendapatkan bantuan dari Kemensos RI melalui program Atensi. Tahapannya hingga saat ini masih verifikasi dan validasi (verval) calon penerima dengan target bulan Mei harus tuntas.
“Bantuannya macam-macam, per orang tidak sama, ada alat bantu berjalan atau kebutuhan berwirausaha, jadi kami yang mengusulkan nantinya,” ujarnya kepada Kabar Madura.
Menurutnya pada proses verival melibatkan 13 orang pendamping. Sehingga 1 orang bertang-
Empat Lokasi Wamira Mart Ditolak
KOTA-Survei lokasi terhadap 30 lokasi Wamira Mart usulan masyarakat sudah direalisasikan. Hasilnya, akan diambil 24 titik yang akan dijadikan Wamira Mart. Jumlah tersebut disesuaikan dengan ketersediaan anggaran tahun ini. Hal itu diungkapkan Sekretaris Dinas
Koperasi USaha Kecil Menengah dan Ketenagakerjaan (Diskop UKM dan Naker) Vendy Crisryawan, Kamis (18/5/2023).
Menurutnya, proses survey lokasi dilakukan oleh tim Dis-
kop UKM dan Naker dan konsultan, serta dari bagian perekonomian sekretariat daerah (Setda) Pamekasan. Beberapa poin yang akan menjadi pertimbangan menjadi lokasi Wamira Mart. Masing-masing, luas dari lokasi yang diusulkan minimal empat kali enam meter dan terjangkau dari konsumen.
“Prosesnya sedang dalam penyusunan perencanaan, ditargetkan bulan Juli rencana pembiayaannya sudah selesai,” ujarnya kepada Kabar Madura.
Pihaknya menuturkan, untuk setiap titik akan dialokasikan biaya Rp65 juta hingga Rp70 juta. Biaya akan direalisasikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan. Sebab bangunan toko yang diajukan oleh masyarakat tidak sama.
“Kami akan melihat potensi dan akses jalan, artinya tidak mungkin kalau tidak ada lalu lalang masyarakat kami tunjuk untuk bekerja sama,” ucapnya. Dia menjelaskan, secara kuantitas tahun ini lebih sedikit
dibandingkan tahun sebelumnya, Tahun 2022 kemarin ada 26 titik yang berhasil dijadikan mitra dari target 91 titik. Sedangkan tahun 2021 ada 9 titik. Sehingga total Wamira Mart yang sudah dibentuk mencapai 35 titik.
“Jadi ada 24 yang anggap kami layak tahun ini, menyesuaikan dengan kondisi anggaran yang ada, pagu anggarannya Rp2,5 miliar,” jelasnya.
Pewarta: Khoyrul Umam Syarif Redaktur: Totok Iswanto
gung jawab untuk melakukan verval 1 kecamatan. Secara umum verval lebih terfokus dari setiap kebutuhan penyandang disabilitas. Sebab kategori penyandang disabilitas tidak hanya ada satu kriteria, melainkan terdapat empat kriteria. “Disabilitas mental, disabilitas fisik, disabilitas ganda, dan disabilitas sensorik. Jadi kebutuhan apa dari dia (penyandang disabilitas red) yang dibutuhkan kami usulkan, prosesnya sedang berlangsung,” ucapnya.
Pihaknya menegaskan, bantuan Atensi dari Kemensos RI tidak hanya diberikan tahun ini. Di tahun 2022 kemarin terdapat 21 orang yang menerima bantuan alat sesuai dengan kebutuhan disabilitas. Sebab untuk bantuan atensi tidak diberikan berupa uang, melainkan alat yang dibutuhkan oleh penerima untuk menopang berbagai aktivitas dalam kesehariannya.
“Jumlahnya sekitar 50 penyandang disabilitas, meski demikian 50 orang tersebut sudah masuk pada program ASDP dari Pemprov Jatim,” tegasnya. Pewarta:
Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com LAYOUTER: MUHLAS ADI PUTRA 4 JUMAT l 19 Mei 2023 Target
Khoyrul Umam Syarif
Totok Iswanto
Redaktur:
KM/DOK
PERTANIAN: DKPP Pamekasan akan merealisasikan bantuan alsintan terhadap beberapa poktan pada akhir bulan Mei.
KM/DOK
SEPI: Salah satu Gedung Wamira Mart atau program dari Pemkab Pemaksan untu usaha masyarakat. KM/DOK
PDR ke program
RI.
VERVAL: Pemkab Pamekasan mengajukan 298
Atensi Kemensos
Anita Ardhiana, Sosok Kepala BPJS Ketenagakerjaan Pamekasan yang Baru
Sempat Ingin Berhenti karena
Tinggalkan Anak
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang
Pamekasan kini memiliki pimpinan baru. Dia seorang perempuan yang lahir di kota Pahlawan. Namanya
Anita Ardhiana. Per Senin 22 Mei 2023, dia akan mulai berlayar membawa perahu BPJS Ketenagakerjaan
Cabang Pamekasan yang lebih meningkatkan kesejahteraan bagi para pekerja yang diwujudkan dengan perlindungan pekerja melalui mekanisme kepesertaan jaminan sosial ketenagakerjaan.
PAMEKASAN, KHOYRUL UMAM
SYARIF
Anita Ardhiana memulai karirnya sebagai seorang karyawan di badan hukum publik itu tidak dilaluinya semudah membalikkan telapak tangan. Sebab, sebelum menetapkan pilihan untuk bekerja di BPJS
Ketenagakerjaan yang waktu itu masih bernama Jamsostek, dia harus berpikir keras dan berunding dengan keluarga besarnya, khususnya kedua orang tuanya.
Pada 2007 lalu, di mana Anita masih berumur 24 tahun. Dia melamar pekerjaan ke beberapa tempat, salah satunya Jamsostek dan Bank BI. Dari beberapa lowongan pekerjaan yang dia lamar, rupanya diterima semua. Termasuk di Jamsostek maupun di Bank BI.
“Tahun 2007 lalu, saya melihat lowongan pekerjaan sebuah koran. Ada beberapa loker di sana. Nah, di Jamsostek juga ada. yang dicari waktu itu sesuai dengan kualifikasi saya yang seorang apoteker. Sebab, saat itu yang dicari tim pelayanan verifikasi kesehatan. Dari itu, saya daftar. Saat pengumuman, rupanya saya di terima di Jamsostek, juga di Bank BI,” katanya kepada Kabar Madura.
Akhirnya, karena dia diterima di dua tempat, Anita pun sempat harus berpikir keras. Bahkan harus berunding dengan kedua orang tuanya. Tempat mana yang mau dipilih, sebab keduanya sesuai dengan kualifikasi dirinya. Alhasil, dia melabuhkan dirinya untuk memilih Jamsostek untuk bekerja dan mengukir mimpinya.
“Waktu itu saya bingung. Makanya saya berunding dengan keluarga. Akhirnya kedua orang tua saya meminta untuk memilih bekerja di Jamsostek. Itu semua demi masa depan saya. Ya, Alhamdulillah, pilihan orang tua memang yang terbaik untuk anak-anaknya,” terangnya.
Sejak itulah, dia mulai bekerja sebagai staf di BPJS Ketenagakerjaan. Pertama kali bekerja, dia ditempatkan di Gresik.
Di Gresik, dia mengabdi sejak 2007 hingga 2013. Selama bekerja di sana, Anita sempat merasa bosan dan sempat ingin berhenti. Tepatnya saat dia sudah menikah dan memiliki momongan.
Dia menceritakan, Saat itu, yang menjadikan dia sempat ingin berhenti karena harus pulang pergi Surabaya-Gresik untuk merawat anaknya yang baru lahir. “Sempat waktu anak baru lahir, meninggalkan anak di saat belum dapat pengasuh yang cocok, di situ sempat kepikiran untuk berhenti. Karena untuk mengasuh anak, saya harus pulang pergi Gresik-Surabaya. Setiap hari,” kata perempuan kelahiran Surabaya 29 April 1983 itu.
Namun, seiring waktu, magister manajemen di UNAIR ini bisa beradaptasi dan menemukan pengasuh yang cocok untuk anaknya. Dia pun bernafas lega, bisa fokus bekerja menata masa depannya di lembaga pemerintah itu.
Tujuh tahun berlalu, ibu dari empat anak ini akhirnya dipindah tugaskan ke daerah lain, tepatnya di Karimun Jawa. Posisinya masih sama, yaitu staf. di Karimun
Jawa, dia bekerja sejak 2013 hingga 2017. Di Karimun Jawa inilah, dia memiliki kesempatan untuk masuk struktural. Sebab, pada 2016, dia menjadi karyawan terbaik di BPJS Ketenagakerjaan se-Indonesia.
“Di 2016, alhamdulillah saya dipercaya sebagai best of the best employee. Setelah terpilih, jadi titik balik saya untuk masuk struktural,” ujar Anita sembari tersenyum.
Bak gayung bersambut, rupanya nasib baik atas prestasi yang diraih Anita berbuah manis. Dia pun dipercaya menjadi kepala Bidang Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tanjung Perak, Surabaya. Beberapa tahun dia mengabdi di sana.
Kemudian pada 2023, Anita dipercaya dan diberi amanah baru untuk memimpin BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pamekasan. Dia didapuk sebagai kepala.
“Sejauh ini saya selalu memegang teguh untuk selalu belajar, tidak berputus asa, dan tetap semangat mengabdi di manapun berada. Selain itu, terus berdoa dan meminta restu suami dan kedua orang tua,” tutur Istri Indra Widya Bhakti itu.
Memimpin BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pamekasan menjadi tantangan baginya. Karenanya, setibanya di Kabupaten Pamekasan, dia langsung tancap gas untuk mengenal karyawan dan karyawati di lembaganya itu. Dia mengungkapkan, sengaja datang sebelum bertugas pada Senin 22 Mei 2023, mempersiapkan diri melaksanakan tugas sebagai kepala yang baru.
Sejak tiba di Bumi Ratu Pamelingan pada Selasa 16 Mei 2026 kemarin, dia merasakan atmosfer yang luar biasa. Anita tidak sungkan mengungkapkan meski Madura merupakan daerah yang jauh dari Surabaya, perkembangannya sangat maju. “Banyak sekali perkembangannya, baik dari tata kota dan fasilitasnya sudah bagus. Pejabatnya sangat ramah, mereka mendukung dan mau bekerja tim. Mudahmudahan saya bisa beradaptasi dengan baik,” terangnya.
Ke Pamekasan, dia tidak membawa tangan kosong. Sebab, menjadi pimpinan, kata dia, harus memiliki sesuatu yang mampu merubah dari yang kurang baik menjadi lebih baik, yang sudah baik harus lebih baik lagi. Karenanya, dia akan berusaha untuk terus memberikan perlindungan terhadap para pekerja di kota Gerbang Salam ini.
“Sebenarnya banyak para pekerjapekerja yang belum mendapatkan perlindungan jaminan sosial di pamekasan. Semoga dalam masa kepemimpinan saya, bisa merangkul semua stakeholder pemerintah, dan tokoh-tokoh di sini untuk membantu dan menolong para pekerja,” tegas dia.
Perjalanan Anita Ardhiana, dari staf hingga menjadi dipercaya memimpin BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pamekasan.
Untuk memuluskan misinya itu, Anita mengatakan, akan berkomunikasi lebih inten dengan pemerintah, stakeholder, perusahaan swasta, dan para tokoh-tokoh di Pamekasan. Dia pun juga berjanji untuk lebih banyak melakukan sosialisasi baik bagi masyarakat maupun bagi para peserta BPJS Ketenagakerjaan. “Pastinya kita akan berkomunikasi lebih inten untuk melakukan itu,” tegasnya.
Redaktur: Moh. Hasanuddin
List
- Juara 2 individual poomsae Indonesia Taekwondo Challenge 2022 Banten
- Juara 1 team poomsae putra Indonesia Taekwondo Challenge 2022 Banten
- Juara 1 individual poomsae PORPROV JATIM 2022
- Juara 1 pair poomsae PORPROV JATIM 2022
- Juara 1 team poomsae putra PORPROV JATIM 2022
Raja Dewantara Putra, Arjunanya Bumi Ratu Pamelingan
Tertarik Belajar Taekwondo
karena Mengintip Tetangga
Sejatinya, Kabupaten Pamekasan tidak pernah kehabisan atlet-atlet berprestasi di berbagai cabang olahraga (cabor).
Salah satu arjuna Bumi Ratu Pamelingan yang telah menorehkan prestasi dan mengharumkan nama baik daerahnya adalah Raja Dewantara Putra. Dia merupakan atlet cabor taekwondo. Kecintaannya ke salah satu cabang seni olahraga bela diri ini, sejak dia duduk di bangku sekolah dasar (SD). Hingga saat ini, dia mampu menorehkan prestasi di berbagai ajang, baik tingkat regional maupun nasional.
SAFIRA NUR LAILY, PAMEKASAKAN
Raja merupakan atlet taekwondo kebanggaan Kabupaten Pamekasan. Setidaknya, sudah selama 11 tahun dia mendedikasikan diri sebagai atlet taekwondo untuk kota kelahirannya. Dedikasinya ia peruntukkan semata-mata untuk kedua orang tuanya dan mengharumkan kota kelahirannya. Ketekunan mahasiswa di Universitas Madura sebagai atlet itu, dia buktikan dengan sederet prestasinya yang diraih. Sepanjang 2022 kemarin, sedikitnya ada 6 penghargaan berhasil ia sabet, baik skala regional maupun nasional. Salah satunya, juara 2 individual poomsae Indonesia taekwondo challenge Banten, juara 1 pear poomsae porprov jatim, dan beberapa penghargaan membanggakan lainnya.
“Pernah mengalami cedera lutut pada tahun 2021. Kala itu sedang latihan fisik. Tiba-tiba saya merasakan lutut bergeser. Akhirnya diperiksa dan diberikan perawatan khusus. Alhamdulillahnya bisa sembuh, “ ungkap pria asal jl. Gatot Koco gang IV no. 17 itu.
Raja menuturkan, meski mengalami cedera tidak membuat dirinya patah semangat ataupun ada niatan untuk berhenti menjadi atlet. Justru, ia lebih bersemangat untuk sembuh agar segera bisa menjalani latihan lagi. Sebab, keinginan terbesarnya adalah bisa menjadi atlet yang mewakili Indonesia di berbagai macam kejuaraan internasional.
“Mungkin karena sebegitu cintanya saya ke taekwondo,” ujarnya.
Kecintaan Raja terhadap salah satu cabor unggulan kota Gerbang Salam ini bermula sejak tahun 2012 silam. Yakni ketika dirinya masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), tepatnya saat masih kelas 2.
Kala itu, kata dia, melihat tetangganya sedang latihan dengan gerakan-gerakan taekwondo.
Tanpa tahu lebih mendalam gerakan apa yang dilakukan oleh tetangganya, ia mengaku tertarik dan ingin belajar. Dari situ, Raja pun meminta kepada orang tuanya agar bisa belajar taekwondo.
Akhirnya, melihat semangat dan potensi Raja, kedua orang tuanya pun mendukung apa yang menjadi keinginannya untuk belajar taekwondo. Selama menyelami olahraga taekwondo, Raja
Maulidah Kini Jadi Anggota TNI AU
mengaku memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pahit manis belajar bela diri di cabor taekwondo dia rasakan betul, hingga buah manis itu diraih dan mampu memberikan yang terbaik untuk kedua orang tuanya.
“Awalnya begitu. Saya melihat tetangga melakukan gerakan-gerakan semacam bela diri, dan waktu itu saya langsung tertarik. Kemudian saya bilang ke orang tua, kalau saya mau belajar. Alhamdulillah, mereka mendukung. Jadilah Raja yang sekarang ini,” katanya sembari tersenyum.
Saat ini, di mana dia yang seorang mahasiswa dan juga memiliki kewajiban untuk terus berlatih, tentu harus dapat mengelola waktu dengan baik. Setidaknya bagaimana ketika kuliah tidak meninggalkan kewajibannya untuk berlatih taekwondo, maupun sebaliknya.
Nah, dari hal itu, rupanya Raja memang tidak terlalu pusing memikirkannya. Sebab baginya, waktunya belajar dan latihan sebagai atlet dapat ia lakukan tanpa saling mengganggu aktivitas satu sama lain. Caranya hanya soal mengatur waktu.
“Waktunya kuliah, ya kuliah. waktunya latihan, ya latihan. Artinya, tidak ada yang perlu dikorbankan, baik itu di taekwondo ataupun kuliah. Karena saya sudah mengatur waktu untuk tidak bentrok, “ ungkap pria yang kini semester 2 jurusan manajemen itu. Redaktur: Moh. Hasanuddin
RAJA FOR KM
BERPRESTASI: Raja, salah satu atlet taekwondo penyumbang medali untuk Pamekasan
Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
Kabupaten Sampang ternyata memiliki segudang talenta muda. Atlet berprestasi asal Sampang tidak hanya di level nasional. Maulidah adalah atlet lari yang telah beberapa kali mengharumkan nama Indonesia di level internasional. Kini, dia diterima sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) angkatan udara (AU).
ALI WAFA, SAMPANG
Dara 21 tahun itu lahir di Desa Panyerangan, Kecamatan Pangarengan pada 11 Juli 2001. Sejak duduk di bangku SD kelas 4, Maulidah mulai mengikuti lomba lari. Gurunya pun melihat potensi dalam dirinya. Siapa sangka, berawal dari lomba agustusan itu, dia tumbuh menjadi seorang atlet profesional.
Prestasinya menjulang tinggi. Berbagai jenis medali di tingkat kabupaten hingga internasional diraihnya. Pada tahun 2017, anak sulung dari dua bersaudara itu meraih medali perunggu di kompetisi lari nomor 400 meter individu putri di Filipina. Saat itu, dia masih kelas 2 SMA.
Tidak hanya itu, Maulidah juga meraih medali perunggu di kompetisi yang sama di Thailand dan Malaysia. Tiga negara itu
telah menjadi saksi pencapaian Maulidah di tingkat internasional. Padahal, dia bukan lahir dari keluarga atlet. Dia murni merintis karirnya sendiri. “Kalau di tingkat nasional udah gak kehitung berapa medali,” selorohnya.
Pencapaian tertingginya yaitu saat tampil di Asean Game 2018 Jakarta Palembang. Saat itu dia tampil sebagai atlet lari di nomor 400 meter estafet putri. Hanya saja, saat itu keberuntungan belum berpihak padanya. Namun, dengan bisa tampil di Asean Game berarti dia mampu menyisihkan atlet Indonesia lainnya.
“Kalau di PON belum pernah turun. Kemarin yang di PON Papua disayangkan karena gak bisa berpartisipasi. Saat itu berbenturan dengan masa studi saya,” sambung Maulidah.
Gadis yang pernah mengenyam pendidikan di SMPN 2 Sampang itu memiliki cita-cita menjadi anggota TNI. Dia pun berusaha keras mewujudkan mimpinya. Pada tahun 2020 dia memberanikan diri mendaftar sebagai calon TNI angkatan udara. Pada tahun 2021 dia resmi dikukuhkan sebagai wanita angkatan udara (wara).
“Tapi meski sudah jadi anggota TNI saya tetap di cabor atletik sampai sekarang,” tutupnya. Redaktur: Moh. Hasanuddin
KM/IST MAULIDAH Atlet Lari Berprestasi Tingkat Internasional
Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com LAYOUTER: MUHLAS ADI PUTRA 5 JUMAT l 19 Mei 2023
UMAM SYARIF PATUT
KM/KHOYRUL
DITIRU:
- Juara 3 pair poomsae Kejuaraan Nasional PBTI 2022 Banten penghargaan yang diraih:
Raja Dewantara Putra
Bang Topa Mengaku Imam Mahdi
Sulit dibuktikan apakah Bang Topa itu orang waras ataukah orang sinting dan senewen. Sebagian masyarakat menjauhinya, tapi sebagian lain menganggap wajar dan biasabiasa saja. Dia asli kelahiran kampung Jombang Wetan, Banten, dengan nama tertera di KTP, Ahmad Mustofa. Tetapi, karena kesulitan mengeja atau menyebutkan nama yang cenderung kearab-araban, orangorang memanggilnya lebih singkat dan simpel saja, yakni Topa. Sedangkan mereka yang lebih muda dari usianya seperti saya, biasa memanggilnya dengan sebutan “Bang Topa”.
Tinggi badannya sedang, tak bisa dibilang jangkung tetapi juga tidak pendek. Mukanya agak bundar dan oval, tidak begitu jelek tetapi juga kurang cocok jika disebut ganteng.
Matanya agak juling dan tajam, tetapi dia akan menatap kita biasa saja, tidak seperti biasanya orang gila menatap.
Dan jika kita mengajaknya bicara dengan serius, dia pun akan menanggapinya, sehingga menurut saya, kurang pas jika dikatakan bahwa otaknya miring dan sinting.
Di sisi lain, sulit juga disangkal bahwa Bang Topa sering melakukan hal-hal aneh dan janggal. Misalnya beberapa waktu lalu, ketika penyelenggaraan pemilu untuk pemilihan kepala desa. Tiba-tiba, dia melukis gambar dirinya sendiri di sebuah karton kuning, lalu mencantumkan dua kata dengan spidol di bawahnya: PILIHLAH AKU!
Karton kuning itu kemudian dia tempelkan pada batang pohon sawo di samping kantor kelurahan, hingga tak urung anak-anak sekolah menjadikannya target panah-panahan atau permainan ketapel yang mereka buat dari batang-batang pohon bercabang. Pada saat hari pencoblosan, seperti saya katakan tadi, dia menampilkan dirinya sebagai orang normal, ikut menyodorkan bukti perdaftaran kepada panitia pemungutan suara, menunjukkan KTP hingga masuk ke bilik suara seperti biasa.
Suatu hari, saya pun sepakat dengan pendapat Pak Salim pemilik warung kopi, bahwa Bang Topa bukanlah orang miring dan senewen. Tapi perihal pasang-pasang gambar dirinya di hari pemilu, Pak Salim bingung juga, “Mungkin dia pengen bikin sensasi, atau bermaksud membuat kelakar atau semacam guyonan,” demikian ujar Pak Salim.
Tapi, sejurus ingatan saya sejak sekolah tingkat SMP, SMU, hingga menjalani masa kuliah saat ini, sepertinya sering banget menyaksikan orang-orang edan dan sableng di negeri ini. Bahkan, sekarang saja, tiap melihat orang berkelakuan aneh, baik di pasar-pasar, di kampung nenek di Karang Asem, juga di tempat peziarahan di masjid agung Banten, selalu saja terbayang di benak saya, apakah Bang Topa juga termasuk jenis habitat yang sama dengan merekamereka itu?
Bagi sebagian orang mungkin terbilang misterius, karena Bang Topa tak pernah mau bekerja. Tetapi, ia tak mau tinggal diam. Tiba-tiba ngeloyor pergi dan bergabung dengan orang-orang di gardu ronda.
Kadang dia ikut sibuk-sibuk cuci piring di warung Bi Siti untuk mendapatkan sekadar jatah rokok atau kopi bungkus. Setelah itu, ia akan duduk-duduk di bangku depan rumah Bi Marfuah dan bersandar pada batang pohon mangga. Matanya kadang mendelik ke atas dengan tatapan menerawang, lalu tangannya bergerak-gerak seperti menuliskan sesuatu di atas udara.
“Neng, mau berangkat kuliah, ya? Salamin sama Ibu Dosen, ya?” seperti biasa ia berseloroh ketika saya membeli ses-
uatu di warung kelontong Bi Siti, dalam perjalanan menuju kampus.
“Salamin ke Ibu Dosen siapa?” tanya saya ketus.
“Pokoknya siapapun dosen yang paling cantik, tolong salamin Bang Topa.”
“Hmm.”
Dia bicara dengan dialek Betawi, tapi logat Jawa Bantennya sangat kental. Suatu kali dia memancing pertanyaan, apakah yang saya dapatkan dari kesibukan mondarmandir menuju perguruan tinggi. “Supaya pintar, ya?”
Saya pun hanya mengangguk sambil tersenyum, lalu dia mengeluarkan spidol dari kantongnya, dan menulis dua kata dengan huruf kapital di atas bangku yang dia duduki: SUPAYA PINTAR. Sepulang dari kampus, dan setelah mengikuti mata kuliah psikologi, motor saya berhentikan sebentar di depan rumah Bi Marfuah. Rupanya, di sekitar bangku hingga batang pohon mangga sudah penuh tulisan-tulisan Bang Topa yang mungkin dia lakukan selama berhari-hari atau berbulanbulan sebelum saya sempat melihat dan mengamatinya dengan serius.
Pernah saya melihat Pak Majid, seorang tukang cukur, menuju warung kopi untuk bergabung menonton teve bersama orang-orang saat acara final bulutangkis. Tetapi, Bang Topa tetap saja duduk-duduk di bangku sambil mengukir kata FINAL BULUTANGKIS dengan goresan tebal dari spidolnya.
Sebulan lalu, ketika mendengar kabar kekalahan tim sepakbola Indonesia dalam ajang perebutan piala Asia, tiba-tiba dari mulutnya mengeluarkan suara menggeram dan menggonggong seperti anjing, hingga Bi Siti dan Bi Marfuah berteriak-teriak agar menyumpal mulut Bang Topa dengan serbet yang dipakai untuk membersihkan kotoran yang menempel di meja warung kopi Pak Salim.
Pak Salim pernah berbisikbisik memperingatkan kami, “Tapi hati-hati dengan Bang
Topa. Jangan coba-coba menyakiti hatinya, karena kalau marah dia bisa kalap seperti celeng yang mengobrak-abrik satu hektar sawah.” ***
Pas hari Minggu pagi, ketika
Bi Siti beres-beres membuka warungnya, dia uring-uringan tak keruan. Pada bangku di sekitar meja terdapat bongkahan-bongkahan taik kucing yang pasti kerjaan kucing belang kesayangan Bang Topa. Seketika
Bi Siti jadi bahan olok-olok para pemuda di gardu ronda, meski ia berusaha menjaga jarak dengan Bang Topa mengingat petuah yang pernah diberikan Pak Salim.
Bang Topa memang sangat menyayangi kucing mungil berwarna belang itu. Anehnya, kucing itu kadang berperilaku seperti majikannya. Pendiam, jarang mengeong, dan kalau kita menatap matanya justru ia akan melengos ke samping. Jika ada beberapa kucing mencari makan di sekitar warung atau rumah penduduk, justru kucingnya Bang Topa tak pernah ikut-campur atau bergabung bersama mereka. Ia akan tetap setia pada majikannya, bahkan jika pun ia hanya memakan sepotong tulang dari lauk lele yang dibeli Bang Topa dari warung masakan Padang.
Namun sayangnya, beberapa hari setelah hari raya Idul Fitri, kucing kesayangannya tiba-tiba mati karena terlindas mobil truk, pada saat truk itu berbelok menuju toko material di ujung perempatan Jombang. Konon, Bang Topa sempat mengangkat kucing naas itu, hingga menyaksikan getaran di sekitar mulutnya, kemudian
terdengar suara mengeong untuk terakhir kalinya.
Itulah barangkali penyebab yang membuat Bang Topa serba murung dan muram selama beberapa waktu. Ia luntanglantung dan keluyuran seharian mengelilingi perkampungan. Orang-orang bilang dia telah kesambet dan kehilangan akal sehat, pikun bahkan linglung. Anggapan orang kemudian berbelok lagi, ketika menyaksikan dirinya tiba-tiba berpakaian rapi mengenakan baju koko putih, sarung dan kopiah, serta rajin melaksanakan salat magrib di masjid kampung kami.
Kini, ia telah membuang spidolnya, berhenti mencoratcoret, namun di sisi lain ia suka bicara sendirian, menyebut dirinya waliullah, nabi, bahkan Imam Mahdi. Ia merasa dirinya telah diutus ke muka bumi, agar mengajak manusia di jalan kebenaran menurut persepsinya sendiri. Pernah ia mengaku dirinya sebagai penyelamat kaum muslimin di akhir zaman kelak, serta berjuanag bersama Nabi Isa dan Nabi Muhammad untuk melawan orang-orang yang disebutnya “dajjal-dajjal” yang akan menghancurkan bangunan rumah dan toko-toko, serta memindahkan bangunan Kabah ke negeri China dan Amerika Serikat.
Tentu ada saja orang yang percaya pada omongan Bang
Topa. Tapi ironisnya, ketika dua penduduk di desa kami meninggal akibat dampak pandemi
Covid-19 di awal
2021 lalu, tak urung
ibu-ibu pengajian di masjid Darul Muttaqin turut mempercayai misi dan dakwah yang dilakoni Bang
Topa.
Ibu-ibu pengajian itu secara sukarela mengubah nama Bang Topa dengan sebutan “Ustaz Topa”.
***
Merasa bangga dengan sebutan itu, Ustaz Topa mengaku dirinya telah berjumpa dengan makhluk halus dan berbincangbincang dengannya. Konon, perbincangan panjang terjadi sewaktu dirinya mandi di sungai Kalitimbang pada Jumat pagi, dan setelah dirinya buang air besar.
Pengakuan berjumpa dengan Tuhan tak begitu mengherank an buat saya pribadi. Di tanah Banten yang dikenal dengan negeri seribu wali, setiap orang sah-sah saja mengaku dirinya berjumpa dengan Tuhan. Pak Saiful, seorang guru ngaji sekaligus tukang urut, juga mengaku pernah bertemu den gan Malaikat Jibril di daerah Karangantu, Serang. Kang Kadir si pemain debus yang dikenal sakti, juga pernah ber sua dengan Tuhan di wilayah Rangkasbitung, Lebak. Kiai Tohir dari Pandegelang juga mengaku berjumpa dengan Malaikat Israfil di puncak Gunung Karang4]. Tak terke cuali Ustaz Juned dari Desa Baros, yang pintar mengobati patah tulang, bahkan pernah menerbitkan buku kecil berju dul: “Bersilaturahmi dengan Makhluk Gaib”. Apa yang mereka percayai jelas sulit terjamah dengan akal sehat. Mungkin benar mung kin tidak. Karena memang, tidak jarang tukang pijat dan ahli-ahli pengobatan herbal di Banten, yang mengaku-ngaku berjumpa dengan Tuhan. Di kampung seberang juga begitu kondisinya. Masyarakat tam pak berbeda-beda menjuluki Pak Kusen, seorang dokter atau mantri keliling yang memiliki keahlian menyunat anak-anak balita. Ada yang bilang dia itu
orang pintar, dukun, paranormal, bahkan tidak sedikit yang memanggilnya Kiai Kusen.
Tiap malam Selasa, Ustaz Topa mengisi acara pengajian di masjid kampung kami. Dari minggu ke minggu, jamaahnya semakin bertambah dari puluhan hingga ratusan yang kebanyakan dari kalangan ibu-ibu. Kini, ia sengaja menumbuhkan jenggot dan mengenakan jubah putih. Pada jari-jemarinya terselip tasbih manik-manik yang dibelinya sewaktu ia membawa rombongan peziarah ke makam Sultan Hasanudin di masjid agung Banten.
Ia pun pernah memboyong ratusan jamaahnya untuk berziarah ke makam-makam walisongo di sepanjang Pantura, dari Kota Cilegon hingga Surabaya, Jawa Timur. Ia semakin dikenal sebagai dai dan penceramah, dengan cara-cara yang agak aneh, menyentak-nyentak, hingga tak jarang ibu-ibu yang menangis sesenggukan, antara rasa takut dan cemas, atau merinding membayangkan kiamat dan panasnya api neraka. Dalam keadaan masih sesenggukan, ibu-ibu itu sontak memeluknya sambil menyebut, “Oh, Habib Topa, tolonglah saya…!”
Saya jadi penasaran ingin menghadiri pengajian dan mendengar langsung ceramah
mengangkat tangan dan berkoar-koar bahwa di masa akhir zaman, kita akan menyaksikan bersama bahwa para istri akan memakan suaminya sendiri, orang tua menyantap daging anak kandungnya sendiri, saudarakerabat akan saling menerkam saudaranya sendiri. “Kalian perhatikan saya ini! Wahai, pemilih calon presiden, bupati dan gubernur, awas kalian hati-hati memilih mereka! Jangan sampai kalian membeli kucing dalam karung! Jangan sampai para menteri dan aparat kepolisian, orangorang yang enggak becus dipilih untuk mengurusi umat!
Para kepala sekolah dan kiai pesantren juga akan menyembelih santri dan muridmuridnya di akhir zaman ini! Karena itu, awas… kalian perhatikan saya ini! Sekali lagi, perhatikan saya!!”
Dia pun menggebrak mimbar, berteriak-teriak sambil membetulkan posisi sorbannya lalu berdehem seakan ingin menenangkan hadirin, “Tapi tak usah khawatir,” ia pun mulai menurunkan nada suaranya, “Sebab, pintu tobat masih terbuka… karena apa? Karena Allah kemarin lusa telah membisiki telinga saya, bahwa masih ada pintu tobat yang akan dibukakan malaikat Jibril, khusus untuk masyarakat Jombang…”
dibiarkan basah kuyup.
Sebagian ibu-ibu tersenyum simpul mendengar akhir uraian sang ustaz, seolah terbebas dari beban yang teramat berat. Karena masih ada harapan atas permaafan Tuhan dari segala dosa gosip, ghibah bahkan saling fitnah antara satu dengan yang lainnya.
Tapi anehnya, semakin Ustaz Topa berhasil menakut-nakuti orang, semakin banyak jamaah berduyun-duyun memadati masjid, dan seketika itu pula beberapa kotak besar diedarkan di tengah hadirin, dan sumbangan semakin membanjir memenuhi kotak amal. ***
Sebagian masyarakat di kampung Jombang Wetan, Jombang Masjid, Jombang Cemara, memang tidak mengerti mengapa Bang Topa bisa berputar haluan dan berubah sekian puluh derajat. Dengan jenggot hitam menggelayut, serta pandangan mata yang dalam dan kusam, ia keliling kampung membawa-bawa map berisi amplop-amplop kosong, agar sudi kiranya masyarakat dengan ikhlas dan ridhonya mengulurkan bantuan, mengorbankan harta bendanya demi syiar dan dakwah untuk menegakkan apa yang disebutnya amar maruf dan nahi munkar.
Ketika ia sampai di ambang pintu rumah orang tua saya, kontan ia berseloroh lantang yang ditujukan kepada saya, “Gimana Neng? Udah disampaikan salam Bang Topa
“Salam apaan?” tanya saya mengerutkan dahi, karena telah lupa apa yang pernah dia pesankan.
“Kok salam apaan? Sama ibu dosen yang cantik itu?”
“Ibu dosen yang mana?” tanya saya lagi. Karena memang di kelas saya ada empat dosen wanita yang mengajar pada mata kuliah berbeda-
Dia bercakap-cakap lama dengan ibu saya di ruang tamu, sampai kemudian berakhir dengan canda-tawa yang sulit dimengerti.
Lalu, ujungujungnya entah kenapa, tiba-tiba salah satu amplop kosong sudah terisi sambil dihiasi dengan ucapan: “Alhamduliilah, semoga amal baik dan keikhlasan Ibu diterima di sisi Allah Subhanahu
Hari demi hari, pandangan masyarakat tetap terbelah menjadi dua kelompok.
Sebagian mengatakan Bang
Topa tergolong orang soleh yang mendapat limpahan petunjuk dan hidayah, namun sebagian lain berpendapat bahwa ia benar-benar orang sableng dan se-
Tapi di sisi lain, barangkali ada orang lain seperti saya yang memiliki pendapat tersendiri. Kalaupun Bang
Topa disebut
gila, sepertinya dia tidak tergolong orang yang benar-benar gila.
Sampai kemudian, ada yang membuat saya merasa tercengang sekaligus kaget menyaksikan sepak-terjang Bang Topa. Ternyata, dia berhasil merekrut dan membayar dua mahasiswa di kelas saya, agar turut-serta membantunya mencalonkan diri sebagai lurah desa Jombang untuk pemilihan mendatang.
“Neng, sudah dengar kabar baru tentang Bang Topa?” tanya Bi Siti ketika saya membeli cemilan di warung kelontongnya.
“Kabar baru apaan, Bi?”
“Sekarang dia mencalonkan diri jadi Lurah?”
“Ha, yang bener?” kata saya pura-pura kaget.
“Lihat saja empat foto yang terpampang jelas di depan kantor kelurahan, salah satunya dia!”
Bi Marfuah yang duduk di sebelahnya menambahkan dengan panjang-lebar, “Malam Selasa kemarin, Bang Topa juga teriak-teriak di mimbar masjid agar ibu-ibu mendukung dia jadi Lurah… ah, ada-ada saja, wong edan!” Stiker-stiker, spanduk dan berbagai umbul-umbul berwarna-warni semakin bermunculan di sana-sini. Di samping merasa jengkel dan dongkol, seakan terselip kebanggaan tersendiri di hati Bi Marfuah, bahwa Bang Topa adalah asli warga kampung Jombang Wetan, dan mengingat nostalgia masa lalu, bahwa ia kerap mencorat-coret bangku dan pohon mangga miliknya.
Hari H tiba. Masing-masing kampung menyelenggarakan acara pencoblosan pada waktu yang bersamaan. Para bapak, ibu dan para pemuda yang sudah memiliki hak suara berbondong mendatangi tempat-tempat pemungutan suara. Puluhan aparat keamanan dari polres dan polsek setempat berjaga-jaga. Para santri dan beberapa ibu-ibu yang duduk di samping pemain debus dan atraksi topeng monyet, bersorak-sorai gembira meneriakkan yel-yel:
“Hidup Bang Topa… hidup Sang Nabi, Waliullah, hidup Imam Mahdi…!”
Barangkali orang-orang yang menjatuhkan pilihan suara untuk Bang Topa, tak ada yang mengetahui bahwa hari itu, pada saat pencoblosan pemilu berlangsung, enam orang polisi dari Polres Cilegon mendatangi dan menggerebek kediaman Bang Topa. Sang calon lurah itu digelandang ke kantor polisi, karena telah terhimpun bukti-bukti yang akurat, sah dan meyakinkan, bahwa dua orang yang melakukan pelemparan bom molotov di kantoir MUI beberapa bulan lalu, salah seorang pelakunya adalah Bang Topa sendiri. (*)
*Penulis: Cerpen Indah Noviariesta adalah pegiat organisasi Gerakan Membangun Nurani Bangsa (Gema Nusa), menulis prosa dan esai sastra di berbagai media nasional cetak dan online.
SASTRA Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com LAYOUTER: ABD RAHMAN 6 JUMAT l 19 Mei 2023 Cerpen Harian
Madura M
kabarsastrabudaya@gmail.com
Pagi Kabar
enerima Karya Berupa: Opini, Esai, Karikatur, Puisi, Cerpen, Resensi Buku, Prosa, dan Jurnal Komunitas Kirim ke:
Sisa....
Sambungan dari hal 1
“Surat itu terbit pada tanggal 17 Mei 2023 kemarin, jadi tentu bisa memberi toleransi atas keterlambatan Partai Buruh itu,” ungkapnya. Deki memaparkan, Partai Buruh bisa mendaftarkan bacaleg karena memenuhi unsur di dalam surat tersebut. Sebab, sebenarnya ada upaya sebelum masa pendaftaran ditutup. Artinya, Partai Buruh telah mendaftarkan bacalegnya pada 14 Mei 2023. Namun terkendala belum submit
di aplikasi Silon, kemudian melewati waktu yang ditentukan lalu KPU memberikan surat pengembalian berkas ke partai tersebut. Lewat pukul 23.59 WIB pada 14 Mei 2023 kemarin, kata Deki, Partai Buruh kembali datang ke KPU melengkapi persyaratan yang perlu dilengkapi sebelumnya.
“Sebelumnya kami nyatakan gagal karena sudah melewati waktu yang ditentukan sebagaimana jadwal yang ada,
Terus....
Sambungan dari hal 1
Sementara itu, Analis Perdagangan Disperindag Pamekasan Harsya Budi Bakhtiar
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)
Pamekasan mengatakan, sejauh ini pihaknya tidak menemukan penimbunan bahanbahan pokok yang dilakukan oleh pedagang maupun masyarakat umum.
Kendati demikian pihaknya
tetap melakukan pengawasan di sejumlah pasar ataupun di toko-toko.
Budi menuturkan, sedikitnya ada 9 bahan pokok yang dilarang membeli dengan jumlah yang sangat banyak. Empat di antaranya adalah beras, minyak, tepung, dan gula. Namun, pihaknya belum menuturkan secara terperinci terkait batas jumlah yang
tetapi ada kebijakan baru dari KPU RI,” imbuhnya. Dalam pendaftaran itu, bacaleg dari Partai Buruh sebanyak 42 orang untuk 8 daerah pemilihan (dapil). Diketahui, sebanyak 16 parpol di Sumenep mengikuti kontestasi politik Pemilu 2024 mendatang. Namun, tetap ada dua parpol yang tidak mengikuti Pemilu 2024. yakni Partai Perindo dan Garuda.
“Keduanya tetap tidak mendaftarkan diri bacalegnya ke kami,” pungkasnya.
Pewarta: Moh. Razin Redaktur: Wawan A. Husna
dilarang tersebut. Serta memberikan teguran dan tindakan tegas.
“Bisa dikatakan menimbun jika ia membeli dalam jumlah yang sangat banyak, melebihi dari kapasitas jumlah yang sudah ditentukan. Tapi aturan pastinya saya lupa berapa.
Semuanya sudah diatur diundang-undang, termasuk sanksinya. Namun untuk sanksi biasanya kewenangan dari satgas pangan, “ terang Budi.
Pewarta: Safira Nur Laily Redaktur: Wawan A. Husna
Pemkab....
Sambungan dari hal 1
Ramli mengakui belum menentukan sikap, apalagi harus berpihak ke masyarakat atau tidak. Menurutnya, ada dua sudut pandang berbeda dalam persoalan tersebut. Di antaranya, lahan yang akan digarap tambak garam itu bisa disebut sebagai lautan jika mengacu pada kondisi sekarang.
“Tetapi sudut pandang yang lain, bisa dianggap sebagai daratan jika mengacu pada asas legalitas berupa SHM,” imbuhnya.
Pemkab Sumenep, imbuh Ramli, masih berpegang teguh pada legalitas, yakni adanya SHM. Hal itu merupakan acuan formal atau yang nyata secara legalitas.
“Jika itu dianggap sebagai laut, tentunya harus dilakukan reklamasi. Berkaitan dengan itu, sudah menjadi kewenangan pemerintah provinsi,” tukasnya.
Sebelumnya, ratusan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumenep, Rabu (17/5/2023). Mereka menuntut agar sertifikat hak milik (SHM) dicabut. Mereka menilai terbitnya SHM di Desa Gersik Putih Kecamatan Gapura jang-
gal. Alasanya, lokasi tersebut merupakan bibir pantai.
Ketua ARB, Muhammad Muhsin mengatakan, aksi ini dilakukan dalam rangka menolak tambak garam ilegal di desa setempat. Selain itu, mereka juga meminta pihak BPN mempertegas tentang status kepemilikan tanah.
“Kami meminta segera batalkan SHM yang sudah dikeluarkan BPN tahun 2009, karena itu sudah menyalahi aturan, karena itu bukan tanah tapi laut,” ujarnya. Dia menduga, aturan yang digunakan BPN Sumenep dalam menerbitkan SHM yakni Peraturan Daerah (Perda) Nomor 12 Tahun 2013 tentang RTRW, kemudian Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2017 tentang Rencana Tata Ruang dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Rencana Tata Ruang. Mereka menduga BPN Sumenep kongkalikong dengan pihak terkait saat menerbitkan SHM itu. Sebab, pihaknya berkali-kali bersurat ke BPN untuk meminta dokumen pra terbitnya legalitas tersebut. “Mereka tidak mampu menunjukkan kepada kami, zalim BPN Sumenep itu jika
Proyeksikan....
Sambungan dari hal 1
“Kalau tahun ini pasti meningkat signifikan, kami memproyeksikan luas tanam mencapai 3.500 hektar,” ungkap Nuruddin kepada Kabar Madura, Kamis (18/7/2023).
Dia menegaskan, saat ini petani sudah mulai melakukan persiapan tanam, seperti menyiapkan lahan dan menanam bibit tembakau. Menurutnya, biasanya petani mulai menanam tembakau pada akhir Mei hingga awal Juni.
Kata Nuruddin, proyeksi luas tanam tembakau yang mencapai 3.500 hektar itu tersebar di 12 kecamatan dari total 14 kecamatan yang berada di Sampang. Terdapat dua kecamatan yang luas tanamnya sangat minim, yakni Kecamatan Tambelangan dan Banyuates. “Sehingga dua kecamatan itu tidak masuk dalam kategori wilayah tembakau,” tegas Nuruddin.
tidak membuktikan itu,” imbuhnya.
Sehingga mereka menuntut agar BPN membatalkan terbitnya SHM tersebut. Kemudian meminta BPN menelaah ulang dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep untuk menentukan langkah atau sikap terhadap konflik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, agar rencana penggarapan tambak garam itu dibatalkan.
Sementara itu, Kepala BPN Sumenep Kresna hanya berjanji bakal memastikan terhadap status laut tersebut.
Termasuk bakal memastikan
Untuk diketahui, berdasarkan rilis perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda Sidoarjo, musim kemarau tahun 2023 paling cepat diperkirakan terjadi pada April 2023, termasuk di Kabupaten Sampang.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Sampang Haryono mengungkapkan, kondisi cuaca akan berdampak pada minat petani untuk menanam tembakau. Pihaknya memprediksi luas tanam akan lebih banyak dari tahun sebelumnya. Bahkan, dia meyakini
sejarah terbitnya dokumen SHM itu.
“Kami bakal mengkroscek status pantai tersebut,” paparnya.
Sebelumnya, pada 17 Mei 2023, mahasiswa dan warga Gersik Putih, yang membawa serta anaknya, datang ke kantor BPN Sumenep untuk menggelar aksi protes. Mereka juga meminta Pemkab Sumenep untuk membantu. Permintaan itu ditunjukkan dengan menggelar aksi di depan kantor bupati Sumenep.
Pewarta: Moh. Razin Redaktur: Wawan A. Husna
harga jual tembakau juga akan mengalami kenaikan. Maka dari itu, APTI Sampang mendorong pemerintah kabupaten (pemkab) setempat untuk proaktif memberikan informasi kepada masyarakat terkait perkiraan cuaca.
“Bagi petani tembakau yang paling penting kondisi cuaca. Tahun ini kemungkinan cuacanya bagus, maka proyeksi tanam tembakau kali ini bisa mencapai 40 ribu hektar sekabupaten,” kata Haryono. Pewarta: Subhan Redaktur: Sule Sulaiman
Kepala Dinas Pemuda Olah raga dan Parawisata (Dis porapar) Pamekasan Kusairi
Minta....
Sambungan dari hal 1
mengatakan, empat gedung fasilitas yang dikelolanya itu masih kurang. Sejatinya, Disporapar Pamekasan menargetkan masing-masing kecamatan memiliki fasilitas olahraga.
Seperti lapangan voli, sepak bola, dan bulu tangkis. Namun, keinginan itu pudar lantaran terjadi refocusing anggaran. Sehingga rencana penambahan fasilitas olahraga diurungkan. “Sekarang ada pemangkasan anggaran di semua bidang. Jadi untuk tahun ini tidak ada penambahan gedung olahraga baru,” terangnya kepada Kabar Madura.
Dikatakan Kusairi, tahun ini pihaknya hanya mampu melakukan pembenahan, baik berupa perawatan fasilitas ataupun lainnya. Tidak hanya
Dalam hal ini, pelepasan dilakukan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, didampingi Wakil Bupati (Wabup) Pamekasan RB Fattah Jasin, Sekretaris Daerah (Sekda) Pamekasan Masrukin, kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Pamekasan, perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Pamekasan, kepala organisasi pimpinan daerah (OPD), dan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan Mawardi. Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menyampaikan, dimampukannya seseorang melaksanakan ibadah haji menjadi keistimewaan baginya, karena tidak semua orang memiliki kesempatan untuk melaksanakan rukun Islam
belumnya. Saat ini, anggaran
pembenahan di masing-masing fasilitas olahrahha hanya dialokasikan sebesar Rp100 juta hingga Rp200 juta. “Masih belum tahu berapa untuk yang sekarang. Biasanya Rp100-Rp200 juta di setiap fasilitas. Tahun ini fokusnya di pembenahan. Tidak ada pembangunan gedung baru. Karena anggarannya tidak mencukupi,” ungkap Kusyairi, Selasa (14/3/2022).
yang kelima. Tentunya, untuk melaksanakan berbagai keutamaan dalam proses ibadah haji di Tanah Suci akan menjadi rebutan. Namun yang terpenting, menurutnya, mengutamakan keselamatan diri dalam beribadah harus menjadi prioritas CJH asal Bumi Ratu Pamelingan. “Mari kita saling mendoakan, saling memaafkan, karena mau sowan ke sayyidina Muhammad, serta akan melaksanakan ibadah yang haji. yang agak berat, saat melaksanakan wukuf, kita akan mabit dan akan melaksanakan jumrah, tolong jaga kesehatan, jangan berebutan, biasanya berebutan menginginkan yang utama, tapi yang penting bisa menjaga keselamatan diri,” paparnya, saat memberikan sambutan.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pamekasan itu menyampaikan, berbagai persiapan sebelum melaksanakan ibadah di Tanah Suci perlu diusahakan, termasuk persiapan mental, spiritual, maupun menata hati dan perkataan agar bisa menjadi ibadah haji yang mabrur.
Diakuinya, para jamaah yang termasuk golongan lansia akan diprioritaskan dalam pendampingannya oleh petugas haji saat melakukan ibadahnya nanti. Bahkan untuk para jamaah yang membutuhkan kursi roda akan difasilitasi. Tidak cukup itu, proses keberangkatan dan proses kepulangan akan fasilitasi kendaraannya oleh Pemkab Pamekasan.
“Harapannya lancar perjalanannya, mabrur ibadahnya, kembali ke Pamekasan dalam keadaan sehat, serta bisa berkumpul dengan keluarga. Kami dari pemkab Pamekasan dan masyarakat Pamekasan
memohon do’a, mau menitipkan salam kepada Nabi Muhammad, Do’anya mudahmudahan masyarakatnya makmur, melayani pemerintahannya, dijauhkan dari fitnah, dan menjadi kabupaten baldatun toyyibatun warabbun ghafur,” urainya.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan Mawardi mengapresiasi fasilitasi yang diberikan untuk kelancaran keberangkatan ibadah haji asal Bumi Ratu Pamelingan. Diketahui, Pemkab Pamekasan telah menyediakan 64 bus dan 24 truk, serta berbagai fasilitas penunjang lainnya.
“Persiapan dari kepanitiaan ibadah haji asal Pamekasan alhamdulillah sudah maksimal dan siap diberangkatkan,” imbuhnya.
Pewarta: Khoyrul Umam Syarif Redaktur: Wawan A. Husna
Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com. 7 WARTAWAN KABAR MADURA DIBEKALI TANDA PENGENAL DAN DILARANG MEMINTA ATAU MENERIMA UANG/BARANG DARI SUMBER BERITA Pemimpin Redaksi: Wawan Awalluddin Husna. Wakil Pemimpin Redaksi: Totok Iswanto. Redaktur: Moh. Khairul Umam, Moh. Hasanuddin. Koordinator Liputan: Tabri S. Munir. General Manager: Feri Anggriawan. Biro Sumenep: Fathor Rahman (Kepala), Imam Mahdi. Biro Pamekasan: Miftahul Arifin (Kepala), Khoyrul Umam Syarif, Safira Nur Layli. Biro Sampang: Subhan (Kepala), Ali Wafa. Biro Bangkalan: Moh. Imron (NS) . Sport: Syahid Mujtahidy. Tata Artistik/Desain Grafis: Akbar Iman (NS), Abd Rahman, Muhlas Adi Putra Sekretaris Redaksi: Masruroh, Sekretaris Biro: Subaidi Ikhsan (Sumenep), Moh Mahrus Soleh (Pamekasan). Penerbit: PT Madura Mandiri Indonesia Sejahtera. Komisaris: Tabri S. Munir. Direktur: Hairul Anam. Alamat Redaksi/Iklan dan Pemasaran: Jl. Panglegur No.10 KM 1 Pamekasan. Bangkalan: Perumahan Griya Abadi RT. 02 Nomor AE 21. Sampang: Jl Raya Taddan KM 101 Sampang (Kantor POJUR Sampang); Pamekasan: Jl. Panglegur No.10 KM 1 Pamekasan; Sumenep: Jl. Diponegoro No. 100 Karangduwak (Kantor POJUR Sumenep); e-mail Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com. Tarif Iklan: Iklan Umum Full Colour (FC): Rp 15.000 per mm/kolom. Iklan Umum Hitam/Putih (BW): Rp 10.000 per mm/kolom. Iklan Pengumuman: Rp 12.000 per mm/kolom. Iklan Baris Rp 8.000 per baris JUMAT, 19 Mei 2023
Pewarta: Safira Nur Laily Redaktur: Wawan A. Husna
K-CONK
Bukti Keseriusan Pengelolaan Klub
Madura United kembali dinyatakan sebagai klub profesional. Status itu layak disematkan setelah klub dalam pengelolaan PT. Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) ini mengantongi lisensi Asian Football Confederation (AFC).
Kepastian telah menerima lisensi tersebut
berdasarkan Surat Keputusan (SK) PSSI melalui Komite Lisensi Klub bernomor 006/CLCPSSI/V/2023. SK tersebut keluar setelah rapat
Komite Lisensi Klub di Jakarta, Rabu (17/5/2023). Dalam SK tersebut, enam klub diputuskan raih lisensi AFC, termasuk Madura United. Lima klub lainnya adalah Bali United FC, Borneo FC, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, dan PSM Makassar.
“Dengan melihat dan mendengarkan paparan dari Departemen Klub Lisensi, Komite (Komite Lisensi Klub PSSI)
telah memutuskan secara kolektif kolegial terhadap hasil lisensi klub musim 2022/2023. Komite juga nantinya
akan menyampaikan hasil ini kepada Ketua Umum PSSI,” ujar Ketua
Komite Lisensi Klub Timmy Setiawan.
Penentuan terhadap enam klub tersebut berdasarkan hasil verifikasi sejak November 2022 hingga 17 Mei 2023. Namun, bagi 12 klub lainnya yang belum mendapatkan, bisa mengajukan banding hingga 24 Mei 2023.
Atas raihan lisensi tersebut, Direktur Utama (Dirut)
PBMB Annisa Zhafarina sangat bersyukur. Menurutnya, raihan tersebut sebagai bukti keseriusan PT. PBMB dalam mengelola Madura United, sehingga mampu dinyatakan sebagai klub profesional.
“Kami sangat bersyukur dan ucapkan terima kasih kepada semua pihak, yang bekerja keras dalam meraih lisensi AFC. Ini wujud kesungguhan kami,” tuturnya. Pewarta: Syahid Mujtahidy Redaktur: Moh. Hasanuddin
Gabung MUFA Tetap Bisa Sekolah
Bagi yang bergabung dengan Madura United Football Academy (MUFA), dipastikan tidak akan menghentikan mereka dari bangku pendidikan formal. Siswa tetap bisa bersekolah seperti biasanya sesuai jenjangnya.
Kepastian itu ditegaskan Direktur Utama (Dirut) PT. Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) Annisa Zhafarina. Dia menegaskan, dibukanya MUFA bukan untuk memutus pendidikan formal anak muda.
Nisa sengaja memberi penjelasan tersebut, karena khawatir masyarakat salah mengartikan, terutama yang berpikiran
bahwa dengan masuk MUFA, nanti mereka hanya akan fokus latihan bola setiap hari.
Secara teknis, agar siswa tetap bersekolah seperti biasa, MUFA telah bekerja sama dengan sekolah formal untuk mengakomodasi pendidikan formal siswanya nanti.
“Kami juga tidak mau jika anak muda harus putus sekolah. Maka dari itu, ini akademi yang semuanya jalan, pendidikan formal dan juga pembinaan usia dini,” jelas Nisa.
Perempuan berusia 28 tahun ini memas-
tikan, selain pendidikan formal, pihaknya juga akan mengedukasi agar tumbuh besar dengan berkepribadian baik.
“Soal kepribadian, kami juga akan peduli terhadap itu. Karena sebagai pesepakbola profesional, harus memiliki attitude yang baik,” lanjutnya.
Diketahui, pendaftaran MUFA telah dibuka sejak 15 Mei 2023. Untuk pendaftaran gelombang pertama itu akan berakhir 20 Mei 2023. Lalu, gelombang kedua akan dibuka pada 21 hingga 30 Mei 2023.
Pewarta: Syahid Mujtahidy Redaktur: Moh. Hasanuddin
Sharing dan Membaur dengan Suporter
Direktur Utama (Dirut) PT. Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) Annisa Zhafarina mencuri perhatian saat menghadiri silaturahmi suporter Madura United di Bangkalan, Rabu (17/5/2023) malam. Putri tunggal Prof. Dr. Achsanul Qosasi, presiden klub Madura United, ini tanpa gengsi makan senampan bersama pemain ke-12 ini.
Seketika suporter langsung memberikan tepuk tangan sebagai wujud apresiasi.
Dara kelahiran April 1995 ini hadir ke acara suporter itu bersama dengan General Manager (GM) Madura United Umar Wachdin.
Pada kesempatan itu, dara dengan sapaan Nisa ini lalu bercerita tentang karirnya di perusahaan yang mengelola Madura United itu. Sejatinya, dia tidak langsung muncul dan diberi amanah sebagai dirut PT. PBMB. Dia menjalani karir dengan proses panjang. Karir yang dia tapaki juga tidak mulus. Banyak jalan terjal yang dilalui. Untuk mengenali lebih dalam seluk beluk klub, Nisa kerap ikut Prof AQ (Prof. Dr. Achsanul Qosasi) dalam event sepak bola. Bahkan, kebiasaan itu sudah dilakukan sejak Nisa masih kecil. Termasuk ketika Prof AQ memanajeri Persepam Madura United.
Dua tahun Madura United berdiri, atau tepatnya di 2018, gadis bergelar master of management dari Universitas Indonesia (UI) ini dipercaya memegang jabatan sebagai chief operating officer (COO).
Berbagai tugas manajerial di Madura United dia control. Seluruh konten hingga pengembangan media sosial yang dimiliki Madura United ada dalam kendalinya. Bahkan, Nisa sendiri yang menjadi jadi desainer jersey dari musim ke musim kompetisi.
Ilmu manajerialnya tidak sembarangan. Sebagai pengelola manajemen klub sepak bola, Nisa juga menseriusinya ilmu manajerial dengan mengikuti kursus manajemen khusus. Dari kursus itu kemudian dia mendapat lisensi UEFA-CFM. Untuk menjalani pendidikan tersebut, dia harus bolak balik Indonesia ke Eropa, lokasi UEFA Academy.
“Semangat saya sama dengan papa (Prof AQ) ingin membangun Madura melalui Madura United, melalui sepak bola. Sehingga, saya terus belajar dan belajar untuk lebih baik dalam mengelola klub ini,” ucapnya.
Pewarta: Syahid Mujtahidy Redaktur: Moh. Hasanuddin
Belum Mematok Target
Kompetisi Liga 1 2023/2024 akan digelar pada 1 Juli 2023 hingga 26 Mei 2024. Hal itu dipastikan PT. Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi.
Kompetisi itu akan diikuti 18 klub termasuk di dalamnya, Madura United. Klub yang berbasis di Pulau Madura itu siap mengarungi kompetisi tersebut.
Namun, mengenai target capaian di kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia ini, Madura United belum mematok target. Hal itu disampaikan General Manager (GM) Madura United Umar A. Wachdin. Dia mengungkapkan, alasannya karena komposisi skuad berjuluk Laskar Sape Kerrab ini belum rampung 100%. Sehingga, dia memandang, berpotensi kurang realistis jika mematok target saat ini. Umar mengatakan, kekuatan tim secara kes-
eluruhan masih dipertaruhkan. Madura United membutuhkan 12% atau lima pemain tambahan untuk merampungkan kuota pemain. “Tidak realistis jika berbicara target sekarang. Kami baru memiliki 88% pemain dari kuota 35 pemain yang bisa didaftarkan ke PT. LIB,” kata Umar.
Walaupun belum mematok target, Umar memastikan, semangat manajemen dan direksi tim mampu melampaui capaian pada musim 2022-2023.
Diketahui, pada musim kemarin, Madura United hanya mampu mengakhiri kompetisi di posisi 8. Hal itu lebih baik satu tingkat ketimbang musim 2021-2022.
“Tapi, harapan kami, bisa lebih baik ketimbang musim kemarin,” imbuhnya. Pewarta: Syahid Mujtahidy Redaktur: Moh. Hasanuddin
KM/REYTANDIA
(DOK)
Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com LAYOUTER: MUHLAS ADI PUTRA JUMAT l 19 Mei 2023 8
SUKSES: Madura United dinyatakan sebagai klub profesional dengan memiliki lisensi AFC.
Raih Lisensi AFC
SPORT
FOR KM
BERBAGI KISAH: Annisa Zhafarina menceritakan proses dirinya diangkat sebagai dirut PT. PBMB saat sarasehan dengan suporter Madura United (17/5/2023).
KM/DOK
MENARIK: MUFA tidak sebatas fokus pembinaan skill sepak bola di usia dini, tapi juga memfasilitasi pendidikan formal.
KM/REYTANDIA (DOK)
SABAR: Madura United masih fokus mengisi lima kuota pemain.