Kisah Macan Cisewu

Cisewu, Garut, Jawa Barat Di sebuah desa yang sepi dan tenang, dimana suara alam bisa terdengar tidak jauh dari hutan yang terletak di sebelah desa mereka. Disana hiduplah Toni, sebuah macan dalam bentuk manusia yang sudah lama tinggal di Garut sejak umur 4. Pada saat itu, suku mereka sedang berada dalam bahaya untuk bertahan hidup. Maka itulah mereka berpisah dari keluarganya. Suku mereka adalah Freudtijer, sekelompak suku ras macan yang memiliki senyuman serta mulut yang lebar tidak seperti macan-macan lainya. Toni adalah salah satunya, dan dia adalah satu dari sukunya yang tinggal di Indonesia. + 29 November 2016 Toni dan temannya Yusuf jalan kembali menuju desa, setelah hari yang besar untuk mereka bergotong royong. Memanggilnya hari yang terbaik, Toni dan Yusuf merupakan sabahat yang terbaik serta kelompok yang terbaik dalam menangani tugasnya, jumat masih beberapa hari lagi hingga mereka bisa libur lagi dan duduk di kamar mereka dan berlelai. Kedua orang tersebut berjalan kembali pulang di seberang jalan, tanpa ada apa-apa dalam pikiran mereka. Kebetulan jalan sepi, bukan seperti akan ada mobil besar yang akan datang mereka lalu menculik mereka.

Yusuf lalu bertanya “Eh, Toni. Kita mau makan apa nih?”

“Indomie?” jawab Toni “Nggak ah, males makan mie mulu” “Ya udah, kalau begitu kita makan aja Bakso di Warung Maleh. Udah lama gak makan Bakso” “Aduh, tapi aku mager nih. Aku belum makan dari siang hari” “Lah, kamu gak makan siang?”

“Iya nih, abisnya sibuk mulu harus ngurusin konstruksi. Mindahin besi dari tempat ke tempat” “Wah, pantes aku gak liat kamu makan barang aku” “Iya, maaf. Kalau mau kita makan bakso, tapi kamu bawa pulang” Toni dan Yusuf jalan menuju daerah warung. Di tengah jalan mereka, diam-diam ada seseorang yang melihat sosok macan bertubuh manusia. Bukankah ini dunia fiksi untuk Toni berhidup? Iya, tapi tidak di Cisewu. Polisi setiap kali melihat binatang buas pasti langsung mereka habisi, tetapi Toni itu beda.

Oleh karena itulah alasan mengapa suku Toni akan punah, karena salah paham manusia. Yusuf masih untuk punya Toni sebagai sahabatnya. Tanpa dia, Yusuf sendirian di Kos Pak Frodo. + Di restoran Pak Maleh mereka datang membeli bakso yang harum dari si Abang Maleh “Dua ya Baksonya, terus bola Baksonya yang besar” “Iya, Toni. Apapun buat si Macan Bahagia dan temannya”

Toni memiliki waktu yang senang bersama Abang Maleh, Yusuf hanya bisa berdiri di depan merasa lelah setelah banyaknya usaha atas kerja kerasnya. Tiba-tiba, ada polisi yang muncul dan datang menuju arah Yusuf. Dia langsung berdiri tegak dan mereka bingung, tetapi apa yang dia sedang merasa sekarang adalah rasa khawatir jika mereka menanyakan soal Toni. Memang Toni melakukan tindakan kriminal apapun, tetapi wujudnya yang mencurigai para masyarakat.

Kedua polisi tersebut langsung datang dan menuju ke Yusuf. Yusuf lalu megang kedua tangan di belakang badan.

“Selamat malam tuan, mohon untuk waktunya sebentar” “Iya, ada apa pak?”

“Kami mendengar bahwa ada macan berbentuk manusia yang jalan dan tinggal di sini. Apa itu benar?”

“Oh, saya kurang tahu pak” Yusuf merasa gugup “Tidak masalah, kamu tidak dari sini bukan?”

“Tidak, saya hanya kesini menemui pamanku” Yusuf berpikir mengenai Tuan Frodo, tempat kos mereka. Polisi lanjut “Ok kalau begitu. Kalau kamu melihat sosok macan berbentuk manusia, kabarkan kita” “Iya tentu” Kedua polisi langsung pergi dan meninggalkan tempat ini. Yusuf masih khawatir jika mereka akan benar-benar kembali dan menangkap Toni. Membicarakan Toni, dia langsung muncul di belakang Yusuf “Sudah dapat!”

Yusuf kaget dan langsung lihat belakang hanya untuk melihat temannya Toni.

“Oh, kukira siapa” Yusuf berhenti gerak, lalu memegang punggung Toni “Toni, mari kita pulang” “Iya, sudah tidak sabar nih makan Baksonya abang Saleh” Kedua tersebut langsung jalan kembali, Yusuf pegang dekat dengan Toni “Lelah sekali kamu ini” “Iya Toni, ini memang hari yang berat” Yusuf merasa paranoia, memang penting untuk Yusuf pegang dekat bersama temannya, tanpa dia, tidak ada yang bisa menemaninya serta mengurusi kos Pak Frodo. + 15 Februari 2017 “Toni, apakah kau senang bersama hidupmu ini?” Tanya Yusuf sambil bermain game di hapenya

“Iya, hidup selalu mengenai kesenangnan bukan?”

Yusuf ketawa dikit “Iya” Pak Frodo langsung muncul dari kamarnya, membawa beberapa minuman “Pagi anak-anak” “Eh, Pak Frodo” ujar Yusuf “Kalian gak kerja nih? Biasanya setiap lembur” “Oh, tidak Pak. Kebetulan hari ini lagi libur, dan akhirnya saya bisa santap nonton Upin Ipin” jawab Toni Pak Frodo ketawa dan berkata “Bener-bener Macan Bahagia kamu ini” “Betul pak, saya dari lahir sudah diajarkan untuk bersenyum. Oleh karena itu, saya tidak pernah pasrah dalam hidup” “Aku masih ingat sejak aku kecil, aku seperti kamu” Pak Frodo bercerita “Aku selalu berbahagia dan tidak berputus asa. Dan sekarang aku tua, dan apa yang saya bisa baik melakukan adalah menikmati hidup dan bersyukur dengan keadaan dunia setiap hari. Iya, dunia kita memang jahat, tetapi itu tidak berarti kita harus menjadi orang yang jahat juga” Yusuf merasa lelai dan meletakan hapenya, lalu berpiikir mengenai kehidupannya. Tiba-tiba iklan muncul di TV. “Ah, ada iklan. Aku ke kamar mandi dulu” Toni langsung berdiri dari sofa dan menuju ke kamar mandi. Bukankah binatang seperti suku Toni bisa mengeluarkan air kecil juga? Yusuf lalu ikut duduk di sofa yang diduduki Toni. Dia langsung mengambil satu kripik Chitato dari bungkusnya. Yusuf menggangti saluran channel yang sedang main tayang di TV. Dia sempet melewati channel yang membicarakan mengenai Harimau dan dampak negatifnya terhadap manusia, Yusuf lalu melewati acara itu karena tidak ingin memikirkan bahwa sahabatnya akan cepat meninggal. Tiba-tiba ada tayangan On The Spot yang sedang main di Trans 7. Yang benar saja, dari semua saluran Yusuf hanya menyantap On The Spot, dan yang lebih menarik adalah tayangan tersebut tersedia di pagi hari.

Yusuf melanjuti untuk melihat apapun fakta yang menarik yang ada pada acara On The Spot hari ini, tiba-tiba ia melihat pembicaraan mengenai sosial media dan bagaimana hal tersebut dapat membuat orang tersenyum dalam kehidupan sehari. Yang pastinya Yusuf juga punya media sosial, tetapi apakah Toni bernah memegan hapenya dan melihat apa yang sedang terjadi pada media sosial masa kini?

Toni kembali menuju sofanya dan melihat Yusuf memegang kripik Chitato sambil menonton TV. “Hei, kau nonton apa Yusuf?” Tanya Toni. Yusuf hanya bisa berdiam dan memikirkan ide hebat.

“Toni, kamu pake media sosial atau tidak?”

“Uh, tidak. Aku hanya menggunakan hapeku untuk browsing saja, dan juga YouTube” Sebenarnya Yusuf membuat aturan untuk tidak membuat akun sosial media untuk Toni, tetapi karena hidup Toni hanyalah berkerja dan membuat kebaikan yang memperlihat kesenangan dia, Yusuf

berkira untuk membuka lebar ke dunia mengenai wujudnya Toni, dan membuktikan bahwa dia bukan orang yang jahat.

“Toni, apakah kau merasa ada orang yang takut dengan kamu?”

“Tidak, kita baik-baik saja kok” Yusuf lalu berpikir bagaimana untuk memutar masyarakat Cisweu untuk menjadi desa yang senang.

“Kau duduk di sofa ini, anggap kau sedang bersantap dan menikmati acara TV” Yusuf menyuruh Toni “Untuk apa?”

“Lakukan saja, nanti akan ku kasih tahu” Toni langsung duduk di sofa, mengambil bungkus kripik Chitato, dan mengangkat kaki ke meja. Yusuf langsung menagmbil hapenya dan memegang seperti posisi kamera “Bilang keju!”Yusuf mengambil foto Toni tepat saat dia melihat ke arah Yusuf dengan jempol dan senyuman yang besar.

“Bagus, sekarang kita bisa taruh ini di sosmed” “Apa, kau akan taruh disana?!” Toni terkejut” “Iya, tapi tenang dulu. Kau suka melihat orang yang senyum kan?”

“Iya, memang itu tujuanku” “Mulai sekarang, kau akan membuat akun sosial media, dan kau akan tunjukan sebetapa orang yang baik kamu ini terhadap semuanya, dan kamu akan membuat semua orang di desa ini senyum” Toni merasa senang dan berkata “Itu ide yang bagus, mari kita melakukannya! Aku suka hal-hal seperti ini!”

Toni dan Yusuf lalu menyiapkan akun sosial media untuk Toni, dan misi untuk membuat semua orang senang berlanjut + “Wah, macan ini benar-benar hebat” “Iya, dia pernah berkata bahwa Matematika itu bagus!”

“Lupakan Matermatika, yang paling hebat itu kalau dia bisa melakukan backflip, itu baru legenda!”

“Siapa macan ini? Saya ingin sekali bertemu dengan dia!”

“Iya, bahkan aku dengar bahwa dia selalu melakukan kebaikan terhadap warganya” Para netizen memang benar-benar menyukai macan bahagia ini, ada juga gambar dimana Toni membuat merchandise mengenai macan bahagia tersebut. Sayangnya dia tidak menjual, tetapi Toni sudah berbicara kepada pelapak-lapak di internet untuk membuat barang berkaitan sama macan bahagia.

+ “Kita harus membuat patung dirimu, Toni!” Ujar salah satu karyawan saat kerja “Yakin kamu ini, akan butuh banyak waktu kalau kita akan membuatnya” Karyawan tersebut memang tertarik jika Toni memiliki patungnya sendiri, Yusuf jadi bingung bahwa beberapa hari ini Toni sudah menjadi booming dan terkenal hanya karena dia menjadi Macan Bahagia yang ada di internet Toni langsung berkata “Ada tukang patung yang tinggal tidak jauh dari sini, mungkin kita bisa mengajak masyarakat untuk membantu tukang tersebut dan menciptakan patung aku ini” Semua karyawan mulai setuju, tetapi satu bertanya “Tapi bagaimana dengan uangnya?”

“Tidak perlu khawatir, nanti bos kita bisa ngurusin kok” jawab Toni + Desa Cisewu yang biasanya tinggal dalam dunia yang krisis sekarang menjadi desa yang damai semua karena munculnya Macan Bahagia. Toni yang hanya karyawan yang berkerja di tambangan dengan wujud macan berbentuk manusia sekarang sudan menjadi bintang cilik terhadap masyarakatnya.

Patungnya pun sudah dipajangkan di depan gerbang kedatangan di Garut Cisewu. Sudah ada banyak merchandise yang cepat terjual karena terkenalnya macan bahagia, dan Toni sudah memiliki banyak pengikut di akun media sosialnya. Masyarakat sudah mulai bahagia dengan munculnya macan bahagia, tetapi tidak pemerintahnya. + “Jadi, rasanya gimana sudah bisa terkenal dan membuat orang-orang senang, sang macan bahagiaku?” tanya Yusuf “Hebat sekali, rasanya ini adalah memori terbahagia yang aku pernah lakukan!” jawab Toni, Yusuf sibuk melihat akun rekeningnya untuk melihat beberapa jumlah uang yang sudah dibuat sejak Toni menjadi terkenal dengan kemunculannya sebagai Macan Bahagia.

Tiba-tiba, ada ketokan pintu yang sangat keras “Buka pintunya!”

“Wah, ada apa ini?” Toni terkejut.

Yusuf merasa khawatir bahwa itu bukan penggemar Toni yang biasanya senang untuk melihat wujudnya dan aksinya Toni saat menjadi Macan Bahagia. Kalau misalnya mau lihat Toni, biasa aja kali ketok pintunya. Tetapi itu bukan intinya, rasanya orang-orang yang biasanya tidak sabar melihat Macan Bahagia tidak ngamuk sekeras ini. Apakah mereka para pembencinya, atau lebih parah lagi tagihan yang harus dibayar setiap bulan saat tinggal di kos Pak Frodo.

“Di luar, ada siapa Yusuf?”

“Kau masuk ke dalam kamar, keluar lewat jendela kalau bisa. Biar aku berurusan dengan hal ini”

Toni langsung jalan kembali ke kamarnya, setelah itu Yusuf langsung membuka pintunya dan melihat sekelompok prajurit dan polisi di depan rumah kos mereka “Selamat pagi, ada yang bisa di bantu?” Ujar Yusuf “Iya, kami dari angkatan TNI melaporkan bahwa anda telah menyimpan sebuah binatang yang sekarang disebut Macan Bahagia yang telah meliputi seluruh internet” “Ada apa dengan itu?”

“Jika bapak memang benar-benar pemiliki dari mahluk buas ini, kami harus mengambil dia dan membawa dia mati” Yusuf merasa gugup, lalu dia berkata “Maaf, aku tidak paham maksud bapak” Iya, strategi yang bagus Yusuf. Kalau kau ingin bilang sesuatu seperti itu, coba gunakan kata-kata atau kalimat yang berbeda ataupun gaya yang berbeda agar bohonganmu tidak mencurigai orang lain apalagi di depan militer. Langsung deh mereka berkata “Tuan, saya tahu bahwa anda menyimpan Macan Bahagia itu. Kami mohon dengan tenang untuk segera menyerahkan macan itu kepada kita” “Maaf, mungkin bapak salah rumah” Maaf, mungkin Yusuf salah berkata. Udah tahu ini rumah lokasinya dimana Freudtijer itu tinggal, dan masih untung tidak ada Pak Frodo waktu itu karena dia sedang berkerja di pasar. Militer tersebut langsung jawab “Ok kalau begitu. Jika bapak tidak ingin jujur dimana Macan itu, kami akan segera memperiksa rumah bapak” Sekelompok militer langsung masuk ke dalam rumah Yusuf dan memperiksa rumahnya serta mencari Toni. Yusuf berusaha untuk menghentikan serta menahan setiap tentara untuk berhenti memperiksa rumahnya.

“Hei, apa yang kau sedang lakukan? Hentikan, ini semua property milik pamanku” Tentara tersebut mengabaikan Yusuf hingga dia terdorong ke lantai. Toni sudah bisa melihat ini dari sisi pintu di dalam kamarnya.

“Waduh, saya harus pergi dari sini” Toni langsung lari menuju jendela dan membukanya secepat mungkin. Salah satu tentara mengobrak pintu kamarnya Toni.

“Hei, sepertinya dia disini! Ayo kita hancurkan pintunya” ujar salah satu tentaranya. Toni merasa takut, dia langsung melompati lewat jendela yang dia buka, lalu dia lari secepatnya.

“Itu dia macannya! Ayo kejar dia!”

Salah satu tentaranya sudah menemukan Toni dan berusaha mengejarnya. Toni secara bertakutan coba setenaga mungkin untuk berlari secepatnya sebelum para tentara tersebut menagkpanya. Sudah ada beberapa tentara sudah mulai kejar mengikuti Macan Bahagia tersebut.

“Hei, jangan lari kamu! Kembali ke sini kau dasar Macan Bahagia!”

Sudah banyak tentara yang telah mengikuti para kelompoknya demi mengejar macan Cisewu ini, bahkan adapun tentara yang menaiki kendaraannya untuk menangkap makhluk Freudtijer ini.

Toni tetapi berlari dan tidak berhenti, ada salah satu kendaraan yang mengejar Toni dan kendaraan tersebut sudah semakin dekat untuk menangkapi Toni. Dengan rasa takut Toni berusaha untuk lari terus agar tidak ditangkap oleh mereka. Tiba-tiba saja Toni ketiban batu dan jatuh. Kendaraan tersebut yang mendekati Toni berhenti di depan Toni. Salah satu tentara tersebut mengeluarkan pistol taser dan Toni kesetrum oleh senjata itu hingga dia pingsan. + “Tidak, ini tidak boleh terjadi!”

Toni bangun melihat kedua tangannya yang dipegang oleh dua tentara militer yang berhasil menangkap dia. Beberapa warga di sekitarnya merasa sedih dan memprotes bahwa si Macan Bahagia tidak boleh dibunuh dan merasa bahwa pemerintah tidak adil dengan keputusan ini.

“Apa yang kau sedang lakukan kepadaku?” tanya Toni “Membawamu ke surga” jawab salah satu anggota militerrnya.

Toni merasa takut bahwa dia dibawa seperti orang yang bersalah dibawakan saat dihukum pada jaman sebelumnya, dan itulah apa yang sedang terjadi dengan kondisinya Toni. Ada beberapa warga disekitarnya yang protes karena tidak ingin Toni untuk mati, dan ada beberapa yang sedih harus menerima kondisi yang sedang terjadi. Di pertengahan keramaian yang sedang terjadi, Yusuf langsung muncul “Toni!”

“Hei, Yusuf! Tolong saya!”

“Tenang, saya akan berusaha, tetapi ada sesuatu yang aku ingin katakan” “Apa itu?”

“Saya ingin minta maaf!”

“Apa?” Toni merasa bingung “Saya menaruhmu di sosial media agar kita bisa memiliki banyak uang” “Apa?” Iya, ini kondisi Toni saat ada banyak orang dan dia ditahan oleh 2 prajurit “Aku benar-benar minta maaf, Toni. Kita masih bertemanan, bukan?”

Toni tidak berkata apa-apa, hingga waktunya datang kepada titik dimana dia akan dihukum secara kematian. Toni dilempar ke bawa tanah, lalu dia kedua tangannya diikat oleh rantai besi ke dua tiang patokan.

Yusuf berusaha untuk mengeserkan beberapa prajurit agar bisa membebaskan Toni, tetapi dia didorong balik dan jatuh.

“Tidak, aku mohon jangan bunuh dia!” ujar Yusuf dengan kesedihan Salah satu komandan berdiri lalu mengucap beberapa kata-kata kepada masyarakat “Hadirin sekalian, macan ini bukanlah macan yang berabahagia, tapi sebuah ancaman! Dia berasal dari suku Freudtijer, dan kemunculan dia di internet telah mempermalukan negara kita hanya karena macan lelucon ini” Beberapa warga tidak setuju, dan mulai mengeluarkan suara bencian terhadap komandan tersebut “Itu salah!”

“Kalian adalah orang-orang yang jahat!”

“Dia tidak melakukan kesalahan apapun, dia dalah orang yang baik, tidak seperti bapak!”

Ya, kau tau keseluruhannya. Lalu komandannya lanjut “Diam kalian semua, macan ini adalah ancaman dan harus dihapuskan dari muka bumi ini. Oleh karena itu, kesenangan kalian terakhir dengan binatang buas ini adalah hukuman secara kematian” Seorang prajurit besar dengan tubuh yang kuat dan bertopeng (ini adalah bagian kita menyebut karakter ini badass, anggap saja dia salah satu orang yang akan membunuh Toni). Dia memegang sebuah palu besi yang besar dengan kedua tangannya dimana satu memegang kuatnya palu besi tersebut.

Beberapa saat kemudian, Toni mulai menghilangkan ekspresi kesenangannya karena akan menjadi hari terakhirnya di dunia ini.

“Ada kata terakhir yang ingin disampaikan, Macan Bahagia?” tanya komandan tersebut, Toni tidak menjawab apa-apa dan mengerak kepalanya ke kiri-kanan sebagai tanda tidak. Komandan melihat kepada salah satu prajuritnya dan memberi tanda untuk memulai eksekusinya.

“TIDAK!” teriak Yusuf Orang tersebut langsung mulai membanting Toni dengan palunya, memukuli setiap anggota tubuh badan Toni sekeras mungkin. Toni menjerit keras dengan kesakitan yang diterima dari palu tersebut, palunya lanjut untuk menyakiti Toni hingga dia cacat. Yusuf hanya bisa bernangis melihat Toni disakiti, dan menangis karena merasa bersalah untuk memanfaatkan Toni hanya untuk uang untuk mereka berdua.

Toni sudah mulai cacat setelah beberapa pukulan dari palu tersebut, orang yang menggunakan palu itu berlanjut memukuli Toni. Beberapa warga sedih dan merasa takut melihat Macan Bahagia dibantingi oleh palu tersebut. Badan Toni sudah tersakiti oleh palu tersebut, sehingga dia memiliki kesulitan bernafas sambil bernangis dan merasakan sakit. Hal terakhir yang dilakukan oleh orang tersebut

adalah memukul palunya melalui kepalanya. Hidup Toni langsung berhenti setelah kepala dia dipukuli oleh palu tersebut, dalam kata lain, dia telah meninggal dunia.

Setelah sang prajurit menyelesaikan misinya berurusan dengan kematiannya Toni, Yusuf langsung lari menuju badannya Toni yang sudah cacat dan hancur.

“Tidak, saya benar minta maaf. Saya tidak ingin kehilanganmu” ucap Yusuf sambil bernangis.

Melihat Toni sudah tiada, membuat Yusuf melihat para tentara-tentara dengan wajah yang benarbenar marah.

“Kurang ajar, kalian!” teriak Yusuf, dia langsung berdiri dan bersiap berlari menuju arah tentara tersebut “Akan kubunuh kalian satu per sa-“ saat berlari, ada yang menembak bahu Yusuf hingga ia jatuh dan menyantap kesakitannya dengan meletakan tangan kirinya kepada bahu kanannya “Bodoh, ngapain ditembak? Dia juga gak salah apa-apa” kata salah satu prajuritnya “Ayo kita bubar” semua prajurit tersebut langsung kembali ke kendaraan mereka dan siap-siap untuk pualng. Para warga langsung bubar juga sekalian dengan merasa sedih atas hilangnya Macan Bahagia.

Yang tersisah di area itu adalah badannya Toni dan juga Yusuf yang sedang tiduran dengan menutupi bahunya yang sakit. + 3 hari kemudian…

Yusuf duduk di sofa dengan tangan kanannya yang telah disembuhkan. Meskipun dia tidak bisa mengerakkan tangan kanannya setelah bahunya merasa sakit setiap kali digerakan setelah peluru yang menembus ke dalam bahunya Yusuf. Dia terdiam saja, melihat apa yang sedang terjadi pada berita kini.

Permisa dengan kematiannya Toni yang kita kenalkan sebagai Macan Bahagia, para netizen di internet telah membagikan perasaan mereka dan rasa hormat terhadap macan Cisewu yang telah meninggal dunia beberapa saat yang lalu Yusuf hanya bisa berdiam saja saat melihat TV. Pak Frodo langsung datang membawa cemilan dan minuman untuk Yusuf, tetapi Yusuf tidak berkata apa-apa. Lalu Pak Frodo berkata “Sudahlah, nak. Saya tahu bagaimana perasaan kamu, tetapi ada saat untuk melupakan seseorang yang kamu cintai setelah dia tiada” Yusuf lalu menjawab “Apakah dunia kita pernah bersenyum?”

“Mungkin” jawab Pak Frodo “tetapi senyuman itu tidak berasal dari dunia sendiri bukan? Senyuman itu berasal dari kamu. Kalau kamu senang melakukan sesuatu yang kamu suka, maka kamu akan menjadi orang yang lebih bahagia lagi jika kamu berpikir positif” “Uh, ya. Itu sesuatu yang Toni selalu bilang kepadaku” “Nah, iya. Kamu ambil pesan-pesan dari dia, lalu kamu aplikasikan kepada hidupmu. Meskipun kau menghilangi dia, tetapi kau tidak menghilangi motivasi dalam dirimu sendiri.”

Ada suara telepon bordering.

“Oh, rupanya ada yang telepon. Biar saya angkat, untuk sementara kamu istirahat dulu ya” Pak Frodo berdiri dan langsung menuju ke telepon yang sedang berbunyi itu. Dengan Pak Frodo sibuk kepada teleopon, beberapa menit kemudian ada suara ketokan pintu dari luar. Yusuf langsung berdiri dan jalan menuju pintu untuk melihat siapa yang berada di luar. Saat dia membuka pintunya, dia melihat banyak macan berwujud manusia, sama semua mirip dengan sosoknya Toni.

“Apa?” Yusuf bingung sendiri, melihat bahwa ada banyak macan bersuku Freudtijer berdiri di depan rumahnya Pak Frodo untuk menghening atas kematiannya Toni.

“Namaku Troban, kami semua dari suku Freudtijer datang ke sini karena kematiannya Toni” “Aku benar-benar minta maaf” ujar Yusuf “saya berusaha sebisa mungkin untuk menjaga dia” Kemudian, seorang Freudtijer datang menuju Yusuf, nama dia adalah Willie Jones.

Dia bertanya “aku dengar mengenai apa yang terjadi kepada saudaraku, apakah itu benar?”

Dia berhenti sebentar, lalu dia lanjut “Apakah kau benar-benar melihat dia mati dengan matamu sendiri?” Yusuf lalu mengangguk. Mengetahui Willie kehilangan saudaranya, dia ikut sedih.

Troban langsung berkata “Kalau begitu nak, apakah kau tahu dimana dia dikuburkan?”

Yusuf tidak berkata apa-apa, tetapi dia tahu dimana dia dikuburkan. + 15 Juni 2017 Yusuf berdiri di depan rumah Pak Frodo, siap untuk pergi pindah ke tempat lain. Sudah lama tinggal di rumah kos Pak Frodo, tanpa teman kerja, tanpa kesenangan. Yusuf akan merindukan semua memori-memori baik yang menjadi kenangan bagi kehidupannya. Pak Frodo akhirnya dan berkata “Ingat, apapun yang terjadi dalam kehidupan kamu berikutnya, semua ada alasanya. Semoga kau bisa menjalani hidupmu dan terima apapun dalam kehidupanmu dengan baik” “Iya pak”Yusuf lalu gugup memikirkan apa yang dia ingin berkata pada Pak Frodo, lalu berkata “Saya ingin terima kasih atas bapak untuk memberi aku tempat untuk tidur” “Iya, sama-sama” “Aku harus pergi, saya ketemu bapak di jumpa lain” “Iya, kau hati-hati ya nak” “Iya pak” Yusuf langsung berangkat dan membawa semua barang, kopernya, bekal makan yang dikasih oleh Pak Frodo, semuanya. Dan akhirnya, Yusuf meninggalkan tempat ini demi menjalani hidup yang baik, agar bisa melupakan Toni dari hidupnya, tetapi tidak melupakan kenangan yang dimiliki dengan si Macan Bahagia. Waktunya untuk memulai hidup baru

Epilogue

Denpasar, Bali Yusuf tiba di sebuah rumah, semacam klub untuk orang-orang yang butuh tempat tinggal seperti sebuah kos. Kali ini, Yusuf datang untuk menemui temannya Fahri. Saat Yusuf tiba di depan pintu tersebut, kebetulan Fahri muncul di depan pintu dan melihat Yusuf “Eh, Bro! Akhirnya datang juga ya kamu ini” “Iya, apa kabar?” Fahri dan Yusuf langsung berjabat tangan “Baik-baik aja, ayo silakan masuk. Masih ada ruangan buat kamu kok” Fahri mengantar Yusuf masuk ke dalam rumahnya. Tentu, rasanya seperti tinggal di sebuah villa ataupun rumah dengan interior yang canggih, tentu yaitu villa, dan Bali tidak hanya indah untuk pemandangannya tetapi juga fasilitas. Disini Yusuf melihat keseluruhan dari interior villa tersebut, ada juga beberapa orang yang tinggal disini.

“Jadi kamar mandi, tempat tidur, fitness, semuanya kita ada. Dan juga ada banyak orang-orang yang keren juga disni, apalagi ada bule disini” Yusuf melihat di sekitar ruangan villanya, dia juga melihat banyak orang-orang disini “Anggap aja ini seperti di rumah, tapi dengan banyak kawan-kawan yang baik” ujar Fahri, Yusuf lalu melihat ada seorang yang memakai hoddie yang sedang duduk menyantap pandangan di Bali, dengan kedua tangannya diatas berpegangaan.

“Eh, Fahri. Itu siapa?” Yusuf menunjuk ke orang berpakaian hoodie yang dia lihat “Oh, itu orang bule juga kok. Nama dia Isaac. Kalau kamu pikir semua bule disini berasal dari Amerika Serikat, yang ini berasal dari Inggris.”

Kedua orang melihat Isaac duduk secara misterius, Fahri memegang kedua bahu Yusuf dan melanjutkan konversasi.

“Setahu aku dia adalah criminal terbesar di Inggris, hingga banyak orang menakuti dia” “Emang dia melakukan tindakan criminal apa?”

“Dia adalah sihir, seperti di film-film khayal tetapi kekuatan dia sangat besar, bahkan dia membunuh ribuan orang disana dan juga menghancur setengah dari kotanya. Semua orang memanggil dia Spirit Lord, dan sekarang dia pensuin jadi aku gak tahu jika dia akan masih melakukan kejahatan atau tidak” Mendengar kedua orang membicarakan dia, Isaac hanya bisa duduk disana menikmati, pandangannya dan berpikir jika akan ada orang-orang yang dapat mengetahui keberadaannya dimana. Isaac hanya bisa berpikir jika apa yang dia lakukan adalah hal yang baik atau tidak, memastikan bahwa kekuatannya masih bisa disimpan dan tidak keluar menghancurkan apapun disekitarnya.

-