NALISIS RISIKO PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI MENGGUNAKAN TOWER CRANE PROYEK GEDUNG KANTOR SKPD PEMERINTAH KOTA PEKANBARU OLEH PT.WASKITA KARYA 1
Makomulamin1, Qori Eka Safitri1 Program Studi Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru Email:makomul_amin@rocketmail.com Abstrak
Tower crane merupakan alat yang digunakan pada pembangunan gedung bertingkat dengan risiko kecelakaan tinggi.Berdasarkanhasil penelusuran dokumen PT. Waskita Karya telah terjadi kecelakaan kerja akibat kabel tali sling penahan segment TC putus, 2 orang luka ringan. Penelitian bertujuan menganalisispelaksanaan identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengawasan pada penggunaan tower crane. Metode penelitian denganpendekatan kualitatif analitik. Jumlah informan 5 orang.Alat ukur yang digunakan adalah lembar checklist dan matriks risiko.Analisis data menggunakan triangulasi sumber, metode dan data.Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan identifikasi bahaya menggunakan inspeksi harian pada awal pelaksanaan proyek. Penilaian risiko dilakukan oleh HES, pelaksana lapangan, kepala proyek serta teknik administrasi kontrak menggunakan matriks risiko dengan risiko beban terjatuh yang harus segera ditangani. Pengawasan pada penggunaan tower crane tidak memiliki supervisor khusus dari pemilik tower crane. Kata kunci: pengoperasian tower crane,identifikasi bahaya, pengawasan, penilaian risiko. Abstract Tower crane was a tool used to build a multistory building which has a high risk. Based on results document, PT. Waskita Karya had accidents due to cable sling strap anchoring segment TC disconnected, causing two people suffered minor injuries. Research aims to analyze the implementation of hazards identification, risk assessment and supervison on the used of tower cranes.This research method to design qualitative analytic.Number of informants are5 people. Measuring instrument used was checklist sheet and risk matrix. Data analysis used triangulation of data sources, methods and data.The results showed implementation of hazard identification used daily inspection carried out at the beginning of the project, the risk assessment carried out by the HES, field implementers, project heads and engineering contract administrationwith risk matrixat the risk of falling loads must be addressed.The supervison on the used of tower cranes hadn’t the direct supervisor of the owner tower crane. Keyowrds : Operation of the tower crane,hazard identification, supervison,risk assessment
PENDAHULUAN Pembangunan gedung bertingkat dengan konstruksi modern merupakan salah satu faktor yang signifikan terhadap lajunya pertumbuhan nasional khususnya dibidang infarstruktur, akan tetapi disamping peranan positif tersebut terdapat dampak negatif terhadap terjadinya kecelakaan kerja dilingkungan kerja.Pekerjaan dalam sektor industri konstruksi mempunyai potensi bahaya yang sangat tinggi yang merupakan faktor yang saling berhubungan, mulai dari faktor manusia, faktor lingkungan dan juga faktor peralatan.Untuk menjamin pelaksanaan industri, aspek keselamatan kerja memegang peranan penting didalam menghilangkan potensi bahaya yang ada ditempat kerja atau meminimalkan risiko bahaya yang ada di tempat kerja.Keselamatan Kerja haruslah mendapat perhatian utama demi berhasilnya program-program perusahaan dalam rangka meningkatkan produktivitas bagi perusahaan. Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko (IBPR) merupakan elemen pokok dalam sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang berkaitan langsung dengan upaya pencegahan dan pengendalian bahaya dalam menentukan potensi bahaya yang menimbulkan dampak serius terhadap Keselamatan pekerja. (1,2 ) Tower crane adalah salah satu alat yang sering digunakan pada proyek bangunan bertingkat. Alat ini digunakan sebagai alat pemindah material (Material HandlingEquiptment) dari suatu tempat ke tempat lain baik secara vertikal maupun horizontal.Pengoperasian tower crane merupakan pekerjaan yang berisiko tinggi, kesalahan dalam pemasangan, pengoperasian dan pembongkaran akan mengakibatkan kecelakaan kerja. Kondisi lingkungan yang tidak aman juga merupakan sebab dari Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 4 No. 1, April 2017
20