Ibu dan Hari

IMAGI VI IMAGI VI IMAGI VI IBU DAN HARI

DECEMBER 2018

MAMA LEADERSHIP & PEACE

MUDA

Pro Kontra Mamah Muda di Masyarakat Indonesia

MILLENIALS MOM

Keahlian Kepunyaan Mama Millenials yang mencolok di Era Digital

JMPS.UPI

YOUTHCAMP 2018

Mencari Duta Perdamaian melalui Leadership & Peace Youthcamp 2018

HARI IBU ATAU HARI PEREMPUAN

opini tentang tanggal 22 desember yang dijadikan sebagai hari ibu

SAHUTSAHUT

Q&A DIREKTUR JMPS 2018 Oleh Rani A

Akhir-akhir ini kan lagi sering hujan nih, apa Akang suka bawa payung/jas hujan/ sendal jepit ke kampus?

Warna kesukaan Akang?

Tim Payung, Swedia payung

tempat yang ada di Upi yang Akang suka?

Harapan kedepannya untuk anggota-anggota JMPS?

Lobi belakang FPIPS

Lebih inisiatif sih, yang

Sebentar lagu UAS nih Kang, Akang termasuk yang ambis atau yang santai?

diperluin orang-orang

sebelum hujan.

List lagu galau yang enak di dengerin pas lagi hujan?

Apa aja asal jangan Fourtwenty.

Ada gak pengalaman berkesan yang dilakuin bareng Ibu? Banyak.

Ibunya tau gak selama kuliah, Akang punya pacar?

Pasti tau, Ibu aku dukun soalnya hehe canda.

Akang sering nongkrong dimana?

Di Wr.Pak Iyus.

Asli orang mana Kang?

Jakarta, tapi gua bukan the Jak. Tim kaos / tim kemeja?

Abu-abu sama putih, putih dongker.

:Sebenernya gua ambis tapi dikemas sama santai sih , kalo soal pelajaran gak boleh disantai -santaiin.

Udah bertahun-tahun kuliah di Upi, udah berapa kali masuk ke Museum Pendidikan Nasional? gua pertama masuk sini dateng ke Upi kuliah besoknya gua langsung masuk sendiri ke museum pendidikan, terus pernah diajak Dita sama Sabiq waktu mereka belum terlalu nyebelin, terus kalo misalnya gua pengen minum punya duit goceng gua ke museum pendidikan kan suka dapet tuh aqua gambarnya Upi kapan lagi tuh.

Enakan sendal sih, tapi kalo buat kuliah converse sih tapi converse bukan sneakers

Luar biasa, tapi upit hehe.

sekarang tuh inisiatif, bukan pinter atau rajin. Orangorang udah pada mulai luntur akan kepekaan .

Kalau menggambarkan kekeluargaan di JMPS dengan benda, JMPS itu apa sih? kayak paku sama kayu, kalo lu mau rekat sama anggota, lu harus keras, kaya mukul paku ke kayu kalo keras tuh paku bakal susah lepasnya.

Harapan Akang untuk IMAGI VOL.VI ini?

Terlebih ngangkat tentang Ibu kan ya, banyak mahasiswa baru juga yang ibaratnya mulai jarang di rumahnya, ada juga yang

Kaos.

Sneakers / sendal

Perasaan Akang saat jadi direktur utama JMPS?Â

Kalau rektor Upi bisa mendengar isi hati Akang, apa yang akan Akang sampaikan?

Bikin Gigs kecil, udah.

ngerantau kesini, otomatis kan kangen situasi rumah kan, semoga sih IMAGI Â yang tema ini lebih ngena buat mahasiswa yang masih punya ibu ataupun yang udah gapunya ibu

MAMAH MUDA ?

.mahmud

Ujang KA & Alifiani NH

Sebutan Mahmud, bagi masyarakat kita tentu sudah tidak asing lagi. Mahmud yang merupakan akronim dari mama muda ini adalah sebutan bagi para ibu rumah tangga yang tentunya masih berusia muda. Panggilan atau sebutan Mahmud sendiri, belum diketahui asal-usulnya. Namun, kemungkinan besar sebutan tersebut muncul karena banyaknya artis yang sudah menjadi ibu rumah tangga saat usia mereka masih muda. Sebut saja artis-artis di bawah ini menjadi sosok mahmud: 1. Nagita Slavina 2. Laura Basuki, yang memiliki malaikat kecil bernama Owen Sandjaja 3. Istri Ringgo Agus Rahman, Sabai yang menjelma jadi mama muda kece 4. Revalina S. Temat yang sah menjadi ibu sejak 17 Januari 2016 5. Rocker Indonesia, Tantri ‘Kotak’ 6. Nycta Gina sosok yang di kenal sebagai Jeng Kellin ini juga dianugerahi seorang anak laki-laki pada Mei 2016 7. Ayudia Bing Slamet 8. Kirana Larasati 9. Chua ‘Kotak’ rekan Tantri yang juga menyusul sahabatnya menjadi seorang ibu 10. Tya Ariestya Beberapa tahun kebelakang, sosial media sempat diramaikan dengan hashtag MahmudChallenge. Apa sih yang harus dilakukan untuk ikut dalam challenge ini? Nah, challenge ini mengharuskan untuk berfoto tetapi bukan sembarang foto. Sang Mama harus membandingkan fotonya saat berdaster dengan ia ketika berdandan.

Challenge ini pula dilengkapi dengan caption "Jangan remehkan emak-emak berdaster, kalau mereka dandan kelar idup lo". Dan tak disangka-sangka, challenge tersebut sangat disambut antusias oleh netizen, khususnya mama muda Indonesia.

Keahlian Kepunyaan Mama Millenials yang mencolok di Era Digital Tiara Gustie, Anggie Pentingnya skill yang Mama millenials miliki untuk mendidik, mengasuh anakanak, dan menjaga keluarga di era digital bukanlah isapan jempol semata.

Semakin canggihnya teknologi dan semakin luasnya akses informasi menuntut Mama Millenials nantinya harus bisa mengikuti arus tersebut, khususnya untuk mengimbangi anakanaknya. Peran Mama Millenials pun lebih berat dan penuh tantangan dibandingkan dengan generasi MamaMama sebelumnya. Apalagi Mama Millenials juga harus up to date, smart, and inspiring.

Mama millenials akan tumbuh seiring dengan kemajuan teknologi yakni salah satunya perkembangan internet. Tak ayal, Mama Millenials memiliki banyak akun dan akan sangat hits di sosial media. Namun, menjadi mama Millenials terkadang memang memusingkan, karena ia dituntut harus segala bisa.

Selain itu Mama Mama Millenials juga adalah wanita yang senang bekerja, kreatif, dan punya rasa ingin tahu yang tinggi. Dari hal tersebut ada beberapa skill Mama Millenials yang mencolok diantaranya:

1. Mama Millenial adalah Chef andalan dan kesayangan keluarga Hari ini mama Millenial jarang dipusingkan dengan mau masak tapi bingung atau gak tahu mau masak apa dan gimana caranya! Mama Millenials bukanlah tipe yang seperti itu.

Meskipun kemampuan masaknya masih dibilang biasa, tapi buat urusan memasak apalagi untuk keluarga, Mama Millenials adalah orang yang struggle, mereka akan terus belajar memasak.

Biasanya sebelum mulai memasak, Mama Millenials rela menyisihkan waktunya untuk menonton tutorial memasak di Youtube. Jadi buat mama Millenials enggak bisa masak itu cuma alasan klasik. Selain itu yang perlu diperhatikan oleh mama Millenials dalam memasak dan menghidangkan makanan untuk keluarga, yaitu mama Millenials harus tahu mengenai pengetahuan kebutuhan gizi anak dan keluarga serta harus bisa menyusun menu makanan berdasarkan kebutuhan nutrisi harian, salah satu juga yang penting adalah ramah ketika anak ingin ikut belajar memasak bersama di dapur. *Jangan dilarang dan jangan dimarahin lohh ya Ma!

2. Budokcan Keluarga Mama adalah orang utama yang selalu memastikan kesehatan dan merawat seluruh anggota keluarga khususnya anak-anak. Selain itu, perkembangan informasi telah mempermudah Mama Millenials untuk menggali data serta fakta mengenai suatu gangguan atau penyakit yang sedang mendera anggota keluarga. Hal yang perlu diperhatikan, Mama Millenials harus punya dasar pengetahuan mengenai obat-obatan, vitamin, dan tanaman obat keluarga. Sehingga mereka cepat tanggap dengan kondisi kesehatan anggota keluarga.

3. Guru Privat untuk Anak-anaknya Rumah merupakan madrasah pertama untuk anak-anak dan Mama merupakan guru utama untuk anak di masa golden age-nya. Maka Mama yang punya tanggungjawab besar untuk melatih aspek-aspek kognitif, afektif, sosial, dan psikokomoriknya agar berkembang secara optimal.

Apalagi di era digitalisasi sekarang, mama Millenial juga harus bisa mengasuh serta mengawasi anaknya dalam bermain internet.

4. Psikolog Mama Millenialss harus bisa jadi seorang psikolog dalam keluarga. Setiap kali anak, suami, mempunyai masalah maka tempat curhatnya adalah pasti Mama. Maka Mama Millenials dituntut harus bisa memberikan problem solving, punya keterampilan motivasional, dan harus mampu menjadi teman curhat yang menyenangkan So,buat millenials yang bakalan jadi Mama Kekinian alias Mama Millenials, ayo percantiklah pikiran agar bisa mengasuh dan mendidik anak dengan baik dan cerdas!

mama millenials

Hari Ibu atau Hari Perempuan?

Hari Ibu di Indonesia diperingati setiap tanggal 22 Desember. Hal ini berbeda dengan negara-negara lain misalnya Prancis pada tanggal 25-31 Mei sedangkan Inggris pada setiap tanggal 2-3 Maret. Di Indonesia sendiri, peringatan Hari Ibu setiap 22 Desember dimulai dengan Kongres Perempuan Indonesia Pertama yang diselenggarakan pada 22-25 Desember 1928. Kongres pertama tersebut digelar di Pendopo Dalem Jayadipuran, sekarang menjadi Kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional di Jalan Brigjen Katamso, Yogyakarta.

Kongres ini dihadiri oleh wakil-wakil dari perkumpulan seperti Boedi Oetomo, PNI, Pemuda Indonesia, PSI, Walfadjri, Jong Java, Jong Madoera, Muhammadiyah, dan lain-lain.

Dalam Kongres ini ada beberapa tuntutan yang diusahakan yaitu meliputi: 1. Pendirian badan federasi bersama untuk menyatukan organisasiorganisasi perempuan bernama Perikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia atau PPPI. 2. Menerbitkan surat kabar dengan susunan pengurus dari anggota PPPI yang antara lain Nyi Hadjar Dewantara, Hadjinah, Ny Ali Sastroamidjojo, Ismoediati, Budiah dan Soenaryati.

3. Mendirikan studiefonds yang bisa dimanfaatkan oleh perempuan tidak mampu.

4. Melakukan penguatan pada kegiatan kepanduan putri.

5. Mencegah terjadinya perkawinan anak-anak.

6. Mengirimkan mosi kepada pemerintah yang berisi tuntutan supaya diadakan fonds atau dana bagi janda dan anak-anak, tuntutan tak mencabut dana pensiun, memperbanyak sekolah untuk putri.

7. Serta tuntutan kepada Raad (pengadilan) agama agar setiap proses thalak bisa diperkuat dengan bukti tertulis dan sesuai dengan peraturan agama.

opi ni Tiara Aulia Putri

Setelah 25 tahun Kongres Perempuan Pertama ini diselenggarakan, pada tahun 1959 Presiden Soekarno menetapkan hari tersebut sebagai Hari Ibu. Banyak perdebatan mengenai Hari Ibu ini.

Apakah hari ibu ini adalah Mother’s Day seperti yang dirayakan di Amerika atau Hari Ibu ini sebenarnya adalah Hari Perempuan? Jika kita kilas balik ke sejarah yang dipaparkan di atas, maka kita bisa mengasumsikan bahwa 22 Desember adalah Hari Perempuan. Adanya perdebatan disebabkan karena adanya kerancuan bahasa “Ibu� yang merupakan panggilan hormat kepada perempuan dan orang tua perempuan. Kerancuan bahasa ini dimanfaatkan oleh rezim Orde Baru yang ingin memukul balik pergerakan perempuan dan sejarah perempuan yang aktif dan kritis.

Jika kita lihat tuntutan-tuntutan di atas, pada saat itu pergerakan perempuan sudah terlampau maju. Pada masa Orde Lama, perempuan tampil sejajar dengan laki-laki di kancah politik tetapi pada rezim Orde Baru dengan obsesinya terhadap ibuisme, perempuan dibatasi dengan peran hanya sebagai ibu dan istri. Menurut Mies Medilon dan Langenberg, ibuisme adalah ideologi gender yang diupayakan oleh pemerintah dalam rangka untuk mengontrol dan menciptakan tatanan yang hierarkis, dengan membendung dan memanipulasi baik kekuatan, peran dan fungsi kaum perempuan baik secara ekonomi, sosial, dan politik dengan mendefinisikan mereka dalam kategori istri dan ibu.

Rezim Orde Baru dengan nilai-nilai patriarkisnya dan obsesinya mengenai ibuisme berhasil mengubah makna Hari Ibu yang dicetuskan pada Orde Lama tersebut. Pada Hari Ibu, harusnya kita mengevaluasi bagaimana peran perempuan dan keikusertaan perempuan dalam pengambilan kebijakan, bagaimana presentase perempuan di parlemen, bagaimana kesejahteraaan buruh perempuan, bagaimana umur minimal perkawinan yang bermasalah di undang-undang seakan negara mendukung perkawinan anak, bagaimana kasus kejahatan seksual yang semakin marak diperbincangkan tetapi RUU Penghapusan Kekerasan Seksual bahkan tidak dibahas oleh DPR karena tidak dianggap isu penting, dan berbagai permasalahan perempuan lainnya.

Makna Hari Ibu yang begitu mendalam dan luas dipukul balik begitu saja oleh rezim Orde Baru. Tak hanya itu, perayaan Hari Ibu bahkan kadang dimanfaatkan oleh banyak perusahaan untuk menggalakan diskon besarbesaran bertemakan Hari Ibu untuk memikat hati para ibu-ibu di luar sana.

Merayakan Hari Ibu dengan memberikan bunga, mengucapkan selamat dan memberi pelukan hangat kepada ibu kita adalah hal baik. Tapi akan lebih baik jika kita turut merayakan Hari Perempuan pada tiap 22 Desember dan melakukan perubahan.

Mama Muda Indonesia Starter Pack

MAHMUD STARTER PACK SARWENDAH

Daster batik yang booming gegara Mami Sarwendah, tipe Ibu Indonesia banget nih pake baju yang bikin adem

PUTRI M ARINO

ANDIEN AISYAH Outifit unique ala Ibu Andien dengan perpaduan warna-warna nyentrik

Outfit sim ple deng an perpa warna ka duan lem dan corak flo ral yang bikin terli hat man is

Oleh: Moh. Khoerudin

M A M A SUPER Mendahului ayam jantan saat bangun, lebih kuat dari semut saat mengangkat beban bahkan lebih sering bercahaya dari bulan saat malam. Begitu banyak nama yang tersesmat atau bahkan disematkan

Bangun pagi bukan sekedar bangun

padanya. Bukan tak kenal malu, tapi memang untuk buah hatinya

tapi bangun tuk membangunkan, kuat

kata itu hilang dalam nalar yang ada hanyalah bahagia. Tak perlu

bukan sekedar kuat tapi menguatkan,

dijelaskan siapa dia, karena semua tau yang diceritakan menunjuk

bercahaya bukan sekedar terang tapi

pada siapa, tak perlu panjang lebar untuk mencari dan menyambung kata karena memang ia ada dibenak setiap orang. Kamu benar ia adalah; ibu, bunda, mamak, mahah, emak, apalah itu namanya apalah itu panggilanya. Bila bicara tentangnya seperti tidak ada kata yang cocok atau pasti, karena bicara banyak pun tidak akan ada hentinya.

Terlalu luas untuk diurai, terlau ramai untuk disatukan. Pikiranya berlapis apalagi hatinya, tak ada yang tak dia pikirkan, tak ada yang ia lupakan-buah hati selalu jadi yang terdepan.

Sebutan MAMA SUPER rasanya tak cukup karena ia lebih dari itu, tapi tak apa karena ia memiliki kemampuan dan kekuatan yang sangat super. Tangannya sama seperti orang banyak tentu saja hanya 2, jarinya pun begitu, tapi tak ada sekali saja pekerjaan yang terlewatkan semuanya selalu dikerjakan. Semua itu lebih dari prestasi, walau tanpa mendali atau sertifikat untuk naik pangkat. Lebih-lebih mereka yang tidak hanya mengurus keluarga tapi juga mengurus negara.

MAMA SUPER ini dirasa semua orang sebagai ibunya, karena semua orang diurus

menerangkan. Begitulah ia dengan segala kemampuannya.

1. Susi Puji Astuti, siapa yang tak kenal dengan ibu tiga orang anak ini. Diawal pengenalannnya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan di kabinet pemerintahan Presiden Jokowi, ia sudah mencuri perhatian banyak orang Indonesia dengan tingkahnya yang sedikit nyeleneh dan itu bukan sebuah candaan atau basabasi saja karena begitupun dengan kinerja yang dilakukannya selama hampir satu periode kabinet ini berjalan selalu mengejutkan dan membuat banyak orang berdecak kagum atas apa yang ia kerjakan.

Selama kepemimpinannya sebagi Menteri Kelautan dan Perikanan diperiode ini sudah banyak ide dan prestasi yang ia capai baik itu prestasi individu atau yang telah ia torehkan untuk laut Indonesia dan orang-orang yang hidup didalamnya.

Penerapan peraturan berupa penenggelaman kapal asing yang beroperasi di wilayah Indonesia yang tidak memiliki Surat Izin Penangkapan Ikan (“SIPI�) dan Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (“SIKPI�). Ia bukan semata-mata benci atau tidak suka atas apa yang dilakukan orang asing terhadap laut Indonesia melainkan ia menjalankan amanat Undang-undang No. 45/2009 tentang perikanan. Kemudian yang lebih bisa kita lihat dan dengar mengenai prestasi pribadi sosok ibu yang satu ini ia tidak pernah masuk dalam isu reshuffel. Seperti yang semua tahu bahwa isu reshuffel beberapa kali muncul dan memang benar terjadi, hal itu bisa disebabkan karena banyak faktor, salah satu faktor yang mungkin bisa menjadi penyebab ialah kepuasan kinerja dan kesesuaian dengan visi-misi dari presiden itu sendiri. Hal itu membuat sedikit kesimpulan bahwa presiden saat ini cukup puas atas kinerja Ibu Susi dan kinerja yang ia lakuakan sudah sesuai denagan visi-misi yang telah dirancang oleh Presiden Jokowi sendiri.

2. Sri Mulyani, periode yang panjang nampaknya untuk Ibu yang satu ini mengabdi pada keluarga juga negara. Setelah selesai diperiode pertama pemerintahan SBY pada rentang 2005-2010 ia dipanggil kembali untuk mengabdi pada negeri dipemerintahan Jokowi. Setelah masa baktinya usai dipemerintahan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) pada tahun 2010 ia bekerja di Bank Dunia, namun atas pertimbngan-pertimbangan yang dilakukan oleh pemerintahan saat ini dan juga prestasi yang telah dicapai oleh Ibu Sri sendiri Presiden Jokowi kembali menjadikanya menteri (Keuanagan).

Bila melihat apa yang telah ditorehkan tak salah memang bila Ibu Sri ini dipangil kembali untuk mengabdi pada negeri, karena pada pemerintahan SBY yang lalu sudah banyak prestasi yang ia dapatkan, bukan hanya nasional tapi internasional, beberapa diantaranya yaitu; dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura. Ia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 dan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007. Itu beberapa hal yang telah ditorehkan masih banyak yang lain yang tak terlihat dan terdengar yang kita tak tahu.

3. Tri Risma maharani, ibu kelahiran Kediri ini sangat semangat dan selalu sungguh-sungguh dalam setiap pekerjaan yang dilakukan, terbukti dengan banyaknya perubahan yang telah terjadi pada wajah Kota Surabaya. Seperti yang semua tahu bahwa beberapa tahun kebelakang Surabaya terkenal dengan polusinya, tapi dengan tangan terampil dari ibu dua orang anak ini Surabaya menjaadi Kota Taman yang tentunya setiap sudut kota menjadi tempat yang nyaman untuk sekedar istirahat atau melakukan aktivitas seperti rekreasi dikala penat datang dengan.

Prestasi yang ditorehkan padanya bukan hanya mengenai kota, tetapi prestasi individu juga ia dapatkan dari berbagai instansi baik nasional maupun internasional atas ide, gagasan dan pengabdiannya pada Kota Surabaya ini. Masuk dalam 10 perempuan inspiratif hingga dapat Ideal Mother Awards. Dari capaian tersebut bisa kita lihat seberapa hebatnya ibu yang satu ini, bukan lagi menjadi inspirasi bagi keluarga atau anaknya atau ibu-ibu Kota Surabaya tetapi inspirasi bagi dunia. Bukan hanya sebagai perempuan biasa tapi juga sebagai ibu yang tidak hanya berhasil menguruh buah hatinya tetapi berhasil pula mengurus kotanya.

Perempuan sekaligus ibu sarat prestasi ini bukan hanya membawa nama baik bagi dirinya dan keluarga, namun nama baik Indonesia juga ia bawa ke seluruh dunia. Diundang ke berbagai acara untuk menjelaskan dan berbagi cerita mengenai ide dan gagasan yang ia terapkan untuk mengubah Kota Surabaya menjadi kota yang bukan hanya diakui di Indonesia namun diakui pula didunia. Deretan prestasi yang telah ditorehkannya ialah; Innovative City of the Future, London Summit Leaders 2014, Bung Hatta-Anti Corruption Award 2015, Ideal Mother Award 2016, Kota Terbaik Se-Asia Pasifik versi Citynet pada tahun 2012, Penghargaan Kota Berkelanjutan ASEAN, Enviromentally Award 2012, Masuk nominasi 10 wanita paling inspiratif 2013 versi Majalah Forbes pada tahun 2013.

Meraih 2 kategori penghargaan tingkat Asia Pasifik dalam ajang FutureGov Award 2013, yakni data center melalui Data Center Pemerintah Kota Surabaya dan Data Inclusion melalui Broadband Learning Center (BLC). Menyingkirkan 800 kota di Asia Pasifik.

Taman Bungkul mendapatkan penghargaan pada tahun 2013 The Asian Townscape Award dari PBB. Risma mendapatkan penghargaan Mayor of the Month sebagai wali kota terbaik pada Februari 2014. Mendapatkan penghargaan Socrates Award kategori Future City dari European Business Assembly (EBA) pada April 2014.

Semua perempuan sekaligus ibu diatas hanya sebagian kecil dari banyak ibu yang sangat berprestasi, baik itu sebagai ibu rumah tangga, pemimpin kota atau bahkan menteri sekalipun yang mengurusi negara. Yang harus kita tahu prestasi tidak terbatas dari mendali, piala atau apapun itu.

Ketika kita bisa berguna untuk orang lain itu pun merupakan suatu yang sangat berharga dan bisa dikatakan sebagai prestasi.

MOTHER EARTH OLEH REVI NURMAOLA

Memeluk Bumi dan lingkungan menjadi inspirasi yang dirawat umat manusia dari dulu. Juga hari ini, sebagian dari kita lebih memilih disebut menjadi “primitif” karena mempertahankan elemen-elemen gaya hidup yang banyak manusia pertahankan, seperti merasa turut bagian dalam melindungi Bumi ini.

Saat ini, seperti yang telah kita ketahui bahwa perubahan iklim dan lingkungan serta perlindungan satwa liar tidak banyak dibicarakan, dan juga bagaimana manusia yang merusak rumah kita yang tidak terpulihkan.

Pada saat yang sama, destruksi lingkungan ini membuat kita tertekan: Keaadan ini semakin parah dengan banyaknya konflik dan kelaparan yang turut mengantarkan kita pada bumi serba mengalami kelangkaan.

Secara psikologis, borosnya kita dalam memperlakukan bumi ini telah menjadi

bumerang bagi kita. Pengandaian bumi seperti seseorang, secara eksplisit mengantarkan kita untuk memiliki kebutuhan berempati dengan kondisi bumi.

Meminjam salah satu teori tentang emosi manusia berdasarkan hubungannya dengan individu, dapat diimplikasikan bahwa bumi memiliki hubungan linier spiritual dan psikologis dengan kita. Dengan menggunakan pendekatan psikoanalisis, simbolisme, dan ekologi, ada beberapa prespektif yang saya tawarkan tantang kajian budaya dengan perjuangan kita melindungi bumi.

Kita Adalah Mother Earth Penggambaran Bumi sebagai pemelihara telah lama hadir dalam masyarakat. Dalam mitologi Nordik, Yggdrassil adalah pusat dunia yang digambarkan sebagai pohon kehidupan dan sumber kekuatan yang dihormati oleh para dewa.

Manusia sendiri menurut mitologi Nordik diciptakan dari dua batang pohon yang menurut Odin dan para saudaranya begitu indah. Karena itu mereka memberinya Jiwa, Perasaan, Gerak, Darah dan Warna. Dan kemudian salah satu dewi pengatur nasib dan takdir bernama Norns memberinya Roh yang akan mengikuti manusia hingga manusia itu mati. Dan disinalah akhirnya kedua batang pohon itu menjadi Ask (pria pertama) dan Embla (wanita pertama).

Dan juga, tidak jarang kita melihat bumi dido’akan dan dipanggil sebagai “Mother of Life”, ibu dari semua makhluk hidup yang ada dalam dekapan kuasanya. Orangorang akan kembali kepadanya, memeluknya, dan mengubur tubuh dalam dirinya, juga mengikat jiwa mereka dengan belas kasihnya.

Dengan memberikan dan menyediakan kehidupan bagi kita, banyak budaya yang menggambarkan bahwa kesuburan adalah dewi yang mempunyai kedekatan yang mendalam dengan bumi. Layaknya seperti Ibu yang menjawab do’a anak-anaknya.

Seorang filsuf bernama Mircea Eliade membandingkan bumi dengan ibunya, pada tingkat simbolis. Sama seperti Ibu, Bumi adalah objek keterikatan pertama yang kita temui di dunia obyektif. Bumi menyangga kita seperti seorang ibu, dia memelihara kita seperti seorang ibu dengan menyediakan makanan, rerumputan, juga tanah basah dan memberikan setiap kebutuhan kita dengan cara yang ajaib, seperti harapan ibu saat memelihara bayinya hingga dewasa dan cukup siap untuk mengurus dirinya sendiri.

Seorang psikoanalisis Melanie Klein yang juga seorang Freudian melakukan pengamatan terhadap seorang bayi yang merasa takut bahwa ia telah “menyakiti” ibunya dengan memeluknya, hal ini menyebabkan anak tersebut memasuki fase depresi setelah begitu banyak kesalahan. Kata Klein, rasa bersalah bisa menjadi kemungkinan untuk kita lebih dewasa dan membentuk jiwa yang dapat menahan rasa frustasi dan mengembangkan kemampuan untuk merasa menyesal.

Apakah nasib bumi cukup membuat kita tergerak untuk mempertanyakan diri kita sendiri dengan menghadapi depresi dan menebus kesalahan pada saat yang sama?

Ini berarti bahwa rasa bersalah dan kebutuhan untuk memperbaiki dialami pada saat-saat awal kehidupan kita yang tiada lain bahwa pesan utamanya adalah manusia sebenarnya mampu mengembangkan jiwa yang stabil karena kita sebenarnya mempunyai

kapasitas yang sangat luas untuk merasa buruk atas tindakan kita sendiri demi mencari identitas yang lebih “lembut” dan menerima untuk menebus kesalahan dengan belajar dan menjadi lebih baik kemudian memperbaiki kerusakan yang kita sebabkan.

Sebagai anak-anak, kita tumbuh bersama ibu yang cukup baik daripada ibu yang berkuasa, dan rasa bersalah karena menyakiti ibu, dengan mengakui terlalu banyak yang kita akui darinya merupakan penjelmaan bentuk lain dari segala kekuatan juga satu langkah kita untuk menuju sosialisasi dan intergrasi norma dan nilai.

Apakah nasib bumi cukup membuat kita tergerak untuk mempertanyakan diri kita sendiri dengan menghadapi depresi dan menebus kesalahan pada saat yang sama?

Jika tidak, kita harus memikirkan cara-cara untuk membiarkan diri ini tergerak oleh perasaan-perasaan yang begitu akrab namun menakutkan karena mereka memaksa kita untuk menghadapi kemungkinan bahwa kita pada kenyataannya tidak berdaya dan merasa takut menjadi korban utama dari sesuatu yang tidak dapat kita lakukan. Serupa pembalasan dari dia yang menciptakan dan memberi makan, dan pada siapa kita menggantungkan semuanya.

Budaya sebagai mediator

Sejak zaman Mesir kuno, dan bahkan sebelumnya, budaya dan praktiknya adalah alat yang memberi harapan kepada umat manusia. Meyakini kematian sebagai pemisah antara kehidupan dan sumber-sumber kebajikannya melalui ritual-ritual.

Berbagai peradaban memiliki upacara panen untuk menghormati Bumi: mereka tidak hanya mendapatkan manfaat ekologi dan ekonomi, tetapi juga psikologis.

Simbol yang menciptakan dan menampilkan kembali fantasi kita tentang keabadian dan pertemuan dengan objek pertama, wilayah gratifikasi pertama, kita menciptakan fenomena psikis yang menghibur kita.

Lebih dari itu, norma-norma budaya yang disampaikan melalui ritus peralihan dan ritual memungkinkan manusia untuk membuat jarak antara mereka dan topik yang terlalu menyakitkan untuk ditangani pada tingkat individu, seperti kematian dan perpisahan. Dengan memberikan ajaran untuk menghadapi situasi ini, budaya melindungi dan menyembuhkan; ia memiliki kemampuan untuk terhubung dengan emosi kita.

Dari Amazonian Yanomani, ke Inkins Kutub Utara, ke San Namibia, dan bahkan untuk orang-orang di daerah perkotaan, jauh di lubuk hati kita, semua memiliki perasaan memiliki “tanah”, dan milik “tanah”.

Sesungguhnya, keterikatan kita pada suatu tempat, pemandangan, dan tanah telah memupuk kami sebagai salah satu penyumbang rasa aman dan stabilitas psikologis kita. Kebutuhan akan lokus untuk bersandar ini sangat penting bagi eksistensi manusia.

Gerakan Chipko , yang dipimpin oleh perempuan India, adalah contoh yang menarik dari aktivisme yang sangat konkrit, yang memanfaatkan humanisasi alam dan gagasan pemberdayaan perempuan. Gerakan Chipko muncul pada tahun 70-an sebagai suatu bentuk aktivisme ekologi yang tanpa kekerasan. Anggotanya berkumpul untuk memeluk pohon secara harfiah untuk mencegah mereka dipotong demi keperluan industri.

Salah satu pendukung gerakan tersebut adalah filsuf India terkenal dan eko-feminis Dr. Vandana Shiva .

Dia menghubungkan keprihatinan wanita dengan sifat-sifat alam, yang menyatakan bahwa keduanya adalah korban dari masyarakat yang didominasi laki-laki dan patriarkal.

Dalam visi itu, alam dibawa kembali ke aspek femininnya, dan melalui identifikasi dengan "dia", gerakan emosional datang untuk hidup, untuk membela penyebab duniawi.

Sampai hari ini, beberapa budaya di dunia telah mempertahankan perlindungan alam yang dipaksakan secara sosial. Artinya bahwa dalam praktik budaya inti mereka, mereka menampilkan "militantisme" ekologis. Masyarakat bamanan tradisional Mali - antara lain memiliki kultus Totem untuk setiap keluarga.

Sampai hari ini, beberapa budaya di dunia telah mempertahankan perlindungan alam yang dipaksakan secara sosial. Artinya bahwa dalam praktik budaya inti mereka, mereka menampilkan "militantisme" ekologis. Masyarakat bamanan tradisional Mali - antara lain memiliki kultus Totem untuk setiap keluarga. Berdasarkan nama

belakang seseorang, orang akan diminta untuk merawat dan melindungi spesies hewan tertentu.

Itu memungkinkan untuk mengontrol "kuota" pembunuhan di setiap populasi hewan dan pada saat yang sama benar-benar mengatur keanekaragaman hayati.

Beberapa contoh kisah menceritakan ketika seseorang yang melanggar totem kemudian akan dikutuk menjadi “gila”. Contoh ini menggambarkan kehendak untuk menghubungkan nasib manusia dengan alam, sehingga seseorang secara sosial atau mental akan mengasingkan diri ketika memutuskan hubungan dengan alam.

Pada akhirnya, bagaimanapun, dengan menarik emosi di samping fakta-fakta keras, melalui keajaiban lembaga budaya kita, kita dapat membantu masyarakat untuk menemukan kekuatan yang diperlukan diberdayakan, yakni menjadi individu yang cerdas secara ekologis dan menjadi bagian dari gerakan global untuk menyelamatkan ibu kolektif kita , Bumi. Jadi, haruskah kita memeluk pohon agar merasa lebih baik pada tingkat psikologis? Mungkin dalam waktu dekat, kita masing-masing akan bertanggung jawab atas totem kita sendiri yang harus kita lindungi dan hargai dalam kehidupan kita sehari-hari. Paling tidak, kita tahu bahwa mendidik individu dari usia dini untuk menyadari alam, dengan memanfaatkan hubungan emosional kita dengan alam dan platform budaya kita, telah terbukti bermanfaat dalam masyarakat manusia sebelumnya.

LEADERSHIP & PEACE YOUTHCAMP 2018 Prof. Dr. Elly Malihah, M.Si membuka acara dengan kata sambutan sebagai Ketua Pelaksana Leadership & Peace Youthcamp 2018

Antusias dari Peserta Penampakan wajah antusias dari peserta yang mengikuti acara Leadership & Peace Youthcamp 2018

KEPEMIMPINAN DAN PERDAMAIAN Oleh Selviana M & Redho A

Program Studi Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan program sekaligus kampanye tentang agen sosial perdamaian, yaitu Leadership and Peace Youth Camp 2018 yang di ikuti oleh 23 siswa dari berbagai Sekolah Menengah Atas di Kota Bandung.

Letkol.inf.Drs.Joko M, M.Pd. Pematerian oleh Letkol Joko sebagai salah satu pemateri di acara Leadership & Peace Youthcamp 2018

Kegiatan yang mengusung tema Kepemimpinan dan Perdamaian telah dilaksanakan tanggal 10 s/d 11 Desember 2018, bertempat di Villa Lembur Incu, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan yaitu dengan memberikan kesempatan berpartisipasi aktif kepada seluruh peserta didik melalui kegiatan pematerian, diskusi kelompok, talkshow, Peace Circle, games, screening film, api unggun, pembuatan poster, dan kegiatan gerakan pungut sampah serta berkolaborasi bersama penduduk setempat.

Selain sebagai gerakan sosial, kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi media bagi para siswa-siswi peserta didik sebagai duta perdamaian sekolah, sehingga dapat menjadi duta perdamaian sekolah yang memiliki karakter, serta memiliki efek jangka panjang bagi para peserta didik dalam menjalankan perannya baik itu di dalam ruang lingkup sekolah dan masyarakat luas, dalam rangka menyebarkan kampanye perdamaian.

docu ment ation Dengan adanya kegiatan Leaders hip & Peace Youthcamp 2018 ini diharapkan mampu membentuk duta perdamaian sekolah yang berkarakter.

MUDA. MILLENIAL. MELESAT DEKLARASI DUTA PERDAMAIAN SEKOLAH

1. Kami generasi millennial Bandung siap menjadi pribadi yang baik, sebagai generasi penerus Bangsa.

2. Kami generasi millennial Bandung bertekad menjadi pemimpin yang bermoral dan penuh inovasi untuk membangun perdamaian Bangsa.

3. Kami generasi millennial Bandung akan bersatu menjaga persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia dari segala ancaman yang berpotensi membawa masalah disintegrasi.

Bandung, 11 Desember 2018

POJOK KARYA Samsul R. Royani Pulungan

ANTARIKSA IBU KUASA

B

alada ini ditulis untuk semua ibu di dunia, terkhusus ibuku."

Setahu dunia dimulai wanita, dimulai seperdua manusia potongan pria katanya. Di balik akar pohon terselip gantungan nafsu di dasar tanahnya. Berbuah larangan tergoda dunia, sedikit tercela, dicabutnya dari tangkai kering, dipagari aturan sejuta dewa.

Tergodanya bibir tipis disulam ular bermata tiga.

Buahnya tercabut runtuh partikel-partikel kecewa. Pria tak tahu ujung tajam belati, tertusuknya oleh cinta sendiri. Dijatuhkan mereka dari langit tertinggi, menghantam bumi,

Jutaan bulan tak terhitung lagi, birahi terbendung sekat-sekat jeruji. Batas ruang menghempas garis waktu, masih sulit bertemu.

Dikali, dibagi, ditambah, atau dikurangi semua tak masuk akal lagi. Sangkar perlu burungnya lagi, setidaknya harus ada pengisi. Di lain sisi pria tersesat dengan sepotong tulang yang hilang dari dada. Kala itu tidak ada sosial media, atau sekedar porno pelipur lara, isinya hutan semua, hewan semua, batu semua, tanah semua, air semua, dan semua rindu ditumpukan diatasnya.

Menggebu kalbu, tak sabar ingin bertemu, Wikipedia is aada multilingual, web-based, freesampai masa ketika bulan terbelah tiga. content encyclopedia project. | wikipedia.com Sengaja atau tak sengaja, takdir atau hanya sekedar mampir akhirnya mereka bejumpa.

Pada masanya baju dan celana bukan halangan bagi pecinta. Rindu jadi variabel terkuat untuk tindakan mereka, wanita pria sama saja, ada nafsu di selangkangan mereka. Dirangkulnya langit sebagai selimut, ditimpanya bumi sebagai kasur maka matematika sederhana jadi penjelasnya, rindu ditambah nafsu sama dengan sejarah yang ditulis di atas kertas takdir dengan tinta permanen berisi hukuman Tuhan, dewa, atau sebut saja yang kuasa.

Saat itu semilir angin dan gemuruh sungai mengiring setiap lekuk gerak dan kata, berujung pada benih yang tertanam dalam berisi jiwa.

Panen terhitung munculnya bulan penuh sembilan kali, diturunkannya tambahan beban untuk bumi. Beriringan dengan robeknya gerbang surga, dunia terhempas pada para calon pemimpinnya.

Dunia dimulai oleh wanita, bayangkan saja, sedikit tambah bumbu imajinasi. Kalau saja pada masa panen sang wanita berserah pada sakit sejuta kuadrat, kalau saja wanita menahan gerbangnya terbuka, kalau saja, kalau saja, kalau, saja... siapa yang akan kotori bumi? Kamu yang setengah kepala hidup tak sempat rusak bumi ini kalau pada masa panennya wanita berserah pada mati, jatuh pada gelap, dan tersungkur pada hari ke delapan.

Lembar takdir ditulis berulang, diksi-diksinya sama, prosa bergaya sama pula, wanita tumbuh dan tumbuh lagi. Sekedar menjadi penumpang bumi, wadah benih baru tumbuh lagi. Mungkin karma judulnya, belati penggoda yang dulu dihujamkan wanita dibayar dengan belati birahi yang hingga kini dihujamkan berkali-kali, berulang-ulang, berhujung pada sembilan bulan penuh lagi yang harus dinanti dengan beban di perut seberat bumi dan langit dikombinasi.

Antariksa berhutang pada wanita, hutang ilmu, hutang hidup, dan setidaknya hutang nyawa.

Meski nyawa dinilai murah bagi sebagian oknum buah. Selalu ada buah busuk di setiap lini masa, meludahi wajah wanita yang menjadi tempat dulu benihnya berada. Buah-buah itu rasanya pahit, sedikit masam, berbau menyengat serupa bangkai sapi. Ada satu teori berkata buah tak jatuh jauh dari pohonnya, memang tak jauh, sangat dekat, saking dekatnya bisa menyebar kebusukan tak terhingga. Di kala fajar sejengkal dari kepala baru buah-buah itu sadar busuknya bau mereka. Hanya saat itu saja, selebihnya sadar hanya mitos. Tak dipungkiri buah manis nan wangi pun ada, hanya kuantitas yang tak selaras. Pasar tak mendukung buah manis terjual, terlalu mahal, terlalu langka.

Derita wanita tak sebatas ditusuk saja. Ada kalanya mereka jauh dari buku, ada kalanya mereka hanya sebatas babu, dan ada kalanya sesederhana memilih baju mereka dirundung haru. Terbuka disebut pelacur, tertutup disebut munafik, murah senyum disebut gampangan, jarang senyum disebut sariawan, gendut dibilang rakus, kurus dibilang penyakitan. Menjadi wanita seumpama berjalan di atas bara, melangkah satu panas, melangkah dua melepuh, diam terbakar.

Persekusi semerdu perkusi, penghakiman seindah kebenaran, wanita terlahir antara jurang di depan dan ujung tombak di belakang.

Mengindar ke kiri pecuma, dianggapnya terlalu melawan. Pindah ke kanan pun percuma, dianggapnya terlalu kurang menawan.

Agama mana mendukung wanita? Tuhan mana yang peduli? Seisi dunia terisi tangis mereka.

Melawan dicampakan, diam jadi guyonan. Maka nikmat tuhan mana yang terbuka lowongan?

Protes dengan doa sempat banyak dilakukan, mengeluh dalam tulisan sempat dilakukan, orasi berujung caci maki. Ujungnya jatuh di lubang yang sama dengan luka tusukan yang sama. Jadi tempat benih lagi dan diludahi buahnya sendiri lagi.

Dunia dimulai wanita, dijalankan dengan tangis mereka, diwarnai dengan darah mereka. Wanita memulai dunia, namun tak boleh berkuasa.

Singkat sejarah ditulis sama, bergejolak di amandemen yang dikonstitusikan manusia.

Terbelah garis tipis antara mereka yang semenamena. Lalu untuk apa tulang pria dibelah pada awal mulanya. Tanya Tuhan! Penyeimbang katanya. Lalu tanya manusia, pria khususnya.

Seperti paduan suara dengan merdu dan serempak jawabannya sama; wanita sebatas kertas terbuka untuk coretan dan robekan.

Setingkat wanita masih rendah rasanya, bahkan setingkat ibu pun sama. Lekuk tubuh dan merdu suara hanya santapan burung-burung kecil yang tak bisa terbang. Mainan tangan-tangan kekar dan wadah ludah anak mereka. Wanitakah kamu, ibukah kamu, sialnya nasibmu. Antariksa ibu kuasa, sebatas jargon saja.

----*Ditulis bersama rokok puntung yang dibakar berulang

WORTH TO WATCH

WORTH TO READ

WORTH TO LISTEN

BOHEMIAN RHAPSODY film yang diperankan aktor ternama yakni Rami Malek yang berperan sebagai vokalis Queen yaitu Freddie Mercury sukses membuat penonton kagum dan menikmati film ini.

Banyak dari penonton yang memberikan applause terhadap penampilan seorang Rami Malek.

Kostum panggung, gaya bernyanyi sangat totalitas dan Rami memainkan sosok Freddie dengan akurat.Menurut saya, bukan penampilan Rami Malek saja yang membuat sukses, tapi pemilihan sutradaranya, yaitu Bryan Singer. Sebelumnya, Bryan Singer juga pernah menyutradarai film ternama seperti X-Men. Film Bohemian Rhapsody mengeksplor sejarah Freddie Mercury, Queen beserta lagunya.

Oleh: - Rifqi Naufal Bukan sekedar film bergenre biografi dan musik, film ini diis idengan genre romance,drama dan keluarga. Freddie Mercury di sini memberikan dampak dan pengaruh yang sangat besar terhadap Queen. Bohemian Rhapsody, film yang menginspirasi karena film ini mengajarkan kitahal-hal penting mengenai jati diri kita serta rasa syukur, menyentuh hati karena perjuangan yang tak sia-sia tidak membohongi hasil mereka untuk terus berkarya. Worth to watch, why?

Jika kalian menyaksikan film ini di sinema , kalian akan merasa sekali atmosfer musik Queen, keramayan penonton, konser-konser Queen yang sangat menakjubkan,itulah yang akan Anda rasakan saat menonton Bohemian Rhapsody.

CHARLIE SI JENIUS DUNGU

Oleh: -M. Gilang R

ni menjadi isu tersendiri dalam kasus Seberapa ingin kamu menjadi parenting terhadap anak-anak seseorang yang cerdas? Mendapatkan berkebutuhan khusus. Apakah anakpujian sana sini, mendapatkan penghargaan sana sini, atau bahkan anak keterbelakangan mental menjadi sebuah tabu untuk di amanahkan hanya sekedar untuk mendapat gaji dalam sebuah sistem terkecil di lebih tinggi dan memastikan kamu masyarakat? hidup enak? Kali ini saya ingin berbagi “Kecerdasan tidak berarti apa-apa. cerita tentang novel yang pernah saya Disini di Universitasmu, pendidikan, baca semasa SMA. Dalam novel ini dan pengetahuan, semuanya telah kamu akan melihat seorang yang menjadi pujaan besar. Tetapi, aku memiliki keterbelakangan mental tahu sekarang ada satu hal yang berusaha mendapatkan pengakuan kalian lupakan: Kecrdasan dan untuk menjadi cerdas. Charlie Gordon pendidikan yang tidak diperlembut diceritakan sang aktor utama dalam dengan kasih manusia tidak akan berharga sama sekali.” novel ini bahkan rela untuk menjadi Saya pikir novel ini dikemas untuk ‘tikus percobaan’ ilmuwan untuk menggugah bagaimana kita dalam mencari pengakuan berperilaku. Terlebih melihat bahwa kecerdasanya.Diceritakan dalam novel orang yang kita anggap ‘terbelakang’ ini pula perlakuan kasar ibu ternyata lebih maju pemikirannya kandungnya selama Charlie masih daripada orang yang menganggap menjadi anak-anak. Karena majalah dirinya cerdas. Tentunya sangat layak ini mengangkat tema ‘ibu’ saya pikir i untuk dibaca!

REX-ORANGE COUNTY

Alexander O'Connor atau biasa kita kenal dengan nama panggung Rex Orange County, adalah pendatang baru yang wajib kalian dengarkan.

Alex datang membawa semangat Pop Culture dalam musiknya, hampir mirip Justin Bieber di awal kemunculannya. Alex yang bisa dibilang pendatang baru langsung menggebrak pasar musik internasional dengan single Loving is Easy, yang mana membawa nuansa New Wave yang sangat eksplisit dalam aransemen maupun dari segi lirik.

Sempat merilis album Bcos U Will Never Be Free pada tahun 2016, Alex juga sempat digadang-gadang akan menjadi debutan yang luar biasa, bagaimana tidak, di usia nya yang baru menginjak 19 tahun,

Oleh: -Ivan S Dauzan

Alex bisa menjadi Influencer bagi para remaja, khususnya dalam dunia musik RnB yang notabene beberapa tahun ke belakang sedang sangat booming khususnya di pasar musik para kawula muda. Ditambah penampilannya yang nyentrik dan pembawaan yang kalem, Alex berhasil menghipnotis para penggemarnya melalui lantunan-lantunan new wave dengan nuansa modern yang tentu saja sangat easy listening. Lirik yang cenderung tidak berlebihan, dan didukung oleh aransemen serta instrument yang keren, bukan tidak mungkin, akan muncul Alex berikutnya pada kancah musik RnB berikutnya.

TEBAK-TEBAKAN SUMMER JOKES SUPERHERO APA YANG SUKA MAKAN PEDES? Captain merica

TISU APA YANG BISA MAIN BOLA Tisu basa

VANILLA FROZEN YOGURT vanilla, apple, banana, spinach, kale, ice

HEWAN APA YANG PALING RAMAH DI JEPANG? Alligator gozaimasu

ISTRI APA YANG KECIL? microwife

SUPERHERO APA YANG GAK PERNAH KHAWATIR? Aqu Aman

Salam-salam Dari: Mahasiswa angkatan 2018 Untuk: JMPS Semangat terus buat tim JMPS.sukses. semoga semakin jaya dan bisa bikin acara lebih gede lagi.

Dari : Ehza Atta Untuk : seluruh mahasiswa pendidikan sosiologi 2018 Semangat kuliahnya! Inget lagi tujuan awal masuk kuliah. Luruskan lagi niatnya, semoga kita bisa lulus bareng. Aamiin.

Dari : anaknya Untuk : mama Aku disini baik-baik saja , jaga kesehatan mamah.

Anakmu disini sedang berjuang yang terbaik untuk masa depan.

Dari : mahasiswa yang belum sibuk Untuk : mahasiswa yang sedang sibuk Jangan lupa telfon mama dan papa dirumah ya, sibuk bukan alasan untuk engga kasih kabar samasekali

Dari : pend. Sosiologi 2018 kelas B Untuk : Teh Bunga Tetaplah mempesona layaknya bunga matahari, teaplah harum seperti bunga mawar. Namamu layaknya dirimu, sangat indah.

Dari : Akyu Untuk : Teh Lingga dan Kang Fajar Maaf ya Kang Teh minim interaksi, soalnya aku pemalu hehe. Terimakasih sudah menjadi SC dan Dospem yang selalu negur dan ngasih masukan untuk Akyu.

SUSUNAN REDAKSI

Pelindung

Sekretaris Jurnalis Mahasiswa

Rektor Universitas Pendidikan

Pendidikan Sosiologi

Indonesia

(Karin Hans Priliska)

(Prof. Dr. H. Rd. Asep Kadarohman, M.Si.)

Bendahara Jurnalis Mahasiswa Pendidikan Sosiologi

Dekan Fakultas Pendidikan Ilmu

(Nadya Andari A.)

Pengetahuan Sosial Universitas Manajer Produksi

(Dr. Agus Mulyana, M.Hum.)

(Gina Gegana Shaleha)

Penasihat

Pimpinan Redaksi

Prof. Dr. Elly Malihah, M.Si.

(Samsul Rizal)

imagi VI

Pendidikan Indonesia

Dr. Siti Nurbayani K, S.Pd., M.Si. Dr. Wilodati, M.Si.

Staff Redaksi

Hj. Siti Komariah, M.Si., Ph.D.

Frismayanti Fitrianingrum Mochammad Hoerudin

Pengarah Kreatif

Mochammad Gilang Ramadhan

Fajar Nugraha A., M.Pd.

Revi Nurmaola Salam

Lingga Utami, S.Pd.

Rheina Sukmawati

Penanggung Jawab

Tiara Aulia Putri Tiara Gusti Ujang Kusnadi Adam

Ketua BEM Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sosiologi

Design & Layout

(Yoga Nugraha M.)

Daryl Gemawan Ivan Dauzan S.

Wakil Ketua BEM Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sosiologi

Kontributor

(M. Adhitya Nugraha)

Alifiani Nur Hasya Anggie Nurpratami

Direktur Jurnalis Mahasiswa

Rani Aulia Nurcahyana

Pendidikan Sosiologi

Ridho Fadhilah

(Daryl Gemawan)

JMPS.UPI membangun dengan

wawasan tulisan