Penanggung jawab:
SekNas JGD Penasihat:
Alissa QM Wahid Koordinator:
Tata Khoiriyah Redaksi:
Nabilah Munyarihah, Zahro en Lay out:
Fardan Editor:
Abas Z g. Kontributor:
GUSDURian di berbagai daerah Sirkulasi:
SekNas Jaringan GUSDURian
Edisi 5/Juli 2013
Sekedar Mendahului
Menafsirkan agama dari berbagai sudut pandang akan menghasilkan cara pandang yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Dari titik itu, perbedaan kemudian mulai muncul. Semakin lama, perbedaan itu semakin mengakar dan menjadi tradisi. Perbedaan itulah yang kemudian ke depan menjadi peluang terjadinya perecahan . Habib Ismail Fajrie Alatas, kandidat doctor Michigan University mencoba menawarkan solusi, Islam tanpa penyeragaman yang diulas begitu apik dalam kerangka cara pandang tradisi dengan pisau analisis historisitas dan historikalitas. Media menjadi salah satu corong penting dalam penyuaraan ini. Dia dapat berfungsi ganda, mendukung keragaman dapat pula menjadi pemicu perpecahan berbasis SARA. Rio Tuasikal dalam hal konsumsi wacana ini juga menawarkan solusi melalui jurnalisme keberagaman. Sekarang, bagaimana kita bisa menjadi bijaksana dalam mengolah keberagaman yang ada tanpa
Redaksi menerima tulisan dari pembaca berupa ar kel, opini, berita melalui selasar.redaksi@gmail.com. Redaksi dak bertanggung jawab atas isi tulisan. Tulisan itu adalah pandangan pribadi penulis. Newsle er ini adalah produk nonproďŹ t.
“ Saya mencita-citakan umat islam Indonesia menjadi umat beragama yang berpandangan luas, mampu memahami orang lain, menumpahkan kebersamaan yang utuh dengan segala pihak, menjunjung nggi kebebasan sebagai sarana demokrasi “ K.H. Abdurrahman Wahid