selasa, 17 maret 2009
Jambi Independent
Tim Gabungan Temukan 6 Lokasi Ilegal Loging Puluhan Kubik Kayu Disita di Sungai Gelam johan iswadi, Kota Jambi
KORUPSI KONI
lintas
Pejabat Pemkab Tanjab Barat Diperiksa
JAMBI Tim satuan khusus tindak pidana khu sus (Sat-Sus) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi, bidang pelayanan umum, kemarin (16/3) mulai melakukan proses penyidikan dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pada BUMD/PT Tanjung Jabung Power, Kualatungkal. Setelah proses penyelidikan dalam kasus ini dinyatakan selesai, kemarin merupakan proses penyidikan pertama kali dilakukan oleh tim SatSua yang diketuai oleh Sugeng Hariadi SH. Ada empat orang saksi yang diperiksa dalam tahap penyidikan hari itu, yakni Erizal, Asisten III Pemkab Kabupaten Tanjab Barat, Jasmi, Ben daharawan Sekretatiat Daerah Pemkab Tanjab Barat. Kemudian Deki Subhanda, mantan Kabag Keuangan Tanjab Barat dan Yan Eri, Mantan Kabag Ekonomi Tanjab Barat. Pemeriksaan tersebut, dibenarkan oleh Kasi Penkum Kejati Jambi, Andi Ashari SH. “Keem patnya diperiksa di ruang Sat-Sus Kejati mulai pukul 09.00 WIB,” terangnya. Andi mengatakan tim Sat-sus yang memeriksa keempat saksi terse but adalah Sugeng Hariadi SH, Edi Iskandar SH, Marlinov SH dan Dyah P SH. Katanya, materi pemeriksaan yang dilakukan oleh tim penyidik adalah mengenai dugaan peny impangan pembelian saham PT Tanjung Jabung Power tersebut. “Siapa yang bertanggungjawab atas hal itu,” ujarnya. Lalu, sudahkah tersangka yang ditetapkan, mengingat kasus ini telah dinaikan statusnya ke penyidikan?. “Belum, penyidik masih akan melakukan proses penyidikan terlebih dahulu, baru akan menetapkan tersangka,” terangnya lagi. Seperti diketahui, proses penyelidikan terha dap kasus dugaan tindak pidana korupsi PLTG Kualatungkal, telah selesai dilakukan oleh tim satuan khusus (sat-sus) tindak pidana khusus Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi. baca Pejabat hal 7
Polisi Buru Pemilik Senpi Rakitan
JAMBI Poltabes Jambi hingga saat ini, masih terus melakukan pencarian terhadap orang yang memberikan senjata api revolver rakitan, kepada Anggi Bastian (31). Demikian disampaikan oleh Kapoltabes Jambi AKBP Bobbyanto IOR Adoe melalui Kasat Reskrim Kompol Bambang Her manto. “Kasus senpi rakitan ini masih kita kembang kan. Anggota masih di lapangan untuk men cari orang yang memberikan senpi rakitan tersebut, berdasarkan keterangan dari Anggi,” katanya. Sebelumnya,Anggi bersama rekannya bernama Syamsu Bahrin ditangkap hari Sabtu (14/3) lalu, di Simpang Ahok. Penangkapan terhadap kedua tersangka, berawal dari laporan masyarakat yang resah melihat ada dua orang membawa sajam dan senpi. Berbekal informasi ini, tujuh orang anggota Buser langsung menuju Simpang Ahok, Keca matan Jambi Selatan sekitar pukul 17.30 WIB. Setelah mengetahui posisi tersangka dari ciri-ciri yang dilaporkan masyarakat, polisi langsung melakukan penangkapan. Saat hendak ditangkap, kedua tersangka sedang mengendarai sepeda motor Yamaha Vega R BH 6995 MO. Mereka berjalan dari arah Petaling menuju Jambi. Polisi langsung menghadang sepeda motor tersangka, dan melakukan peng geladahan. baca Polisi hal 7
dok/jambi independent
Anwir Sudarminto, usai dimintai keterangannya sebagai saksi beberapa waktu lalu.
Lima Pejabat KONI Diperiksa
Hari Ini Giliran Nasrun Arbain Dimintai Keterangan
JAMBI - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi terus mengintensifkan penyidi kan kasus dugaan korupsi dana bonus atlet atau KONI Jambi. Setelah pelatih dan atlet, kemarin (16/3) giliran lima pejabat teras KONI dimintai keteran gan. Pejabat KONI yang diperiksa Bitu adalah Ketua Bidang Media dan Ko munikasi Mislan Wair, Wakil Ketua
Bidang Media dan Komunikasi Fitri Ulinda, Ketua Bidang Binpres An wir Sudarminto. Kemudian Ketua Bidang Organisani KONI Nasrul Tahar dan Ketua Harian Persani Ismed Kahar. Mereka berlima diperiksa oleh pe nyidik Soleh SH, Sholikin SH, Nadda Lubis SH, dan Effendi Siregar SH. Kasi Penkum Kejati Jambi Andi Ashari SH mengatakan, itu merupakan pemerik saan lanjutan. Mereka diperiksa mulai pukul 09.00 WIB. Menurut Andi, materi pemeriksaan terhadap kelima orang tersebut me
ngenai dana bonus atlet dan insentif yang diterima para atlet. “Mereka diperiksa sebagai saksi dalam kasus ini,” terangnya. Andi juga mengatakan, pemerik saan akan terus dilanjutkan karena tim penyidik masih akan melengkapi bukti-bukti yang telah ditemukan se belumnya. Setelah kelima pejabat teras tersebut, menurut Andi, rencananya hari ini penyidik memeriksa Ketua Harian KONI NasrunArbain. “Kapasi tasnya juga sebagai saksi,” jelasnya.
Caleg Dilaporkan ke Polisi
JAMBI - Sihan, salah seorang calon legislator (caleg) DPRD Muarojambi dari Partai Demokrat, harus berurusan dengan polisi. Warga Desa Sipin Teluk Duren, Kecamatan Kumpeh Ulu, Mua rojambi, itu kemarin (16/3) dilapor kan oleh Suparmin (48), warga Perum Kotabaru Blok B5, RT 19, Kelurahan Kenali Besar, Kecamatan Kotabaru, ke Polda Jambi. Dia dituduh melakukan penipuan dan penggelapan. Suparmin datang ke Polda Jambi melaporkan Sihan sekitar pukul 10.00 WIB dengan nomor laporan LP/B-50/ III/2009/Ro Ops. Menurut istri Supar min, Ely, kejadian itu berawal sekitar 2001-2002. Saat itu Suparmin ditawar kan Sihan lahan perkebunan sawit seluas sekitar lima kapling atau 10 hektar. “Saat itu Sihan menjabat sebagai kepala desa di Sipin Teluk Duren,” kat anya. Tawaran diterima oleh suaminya. Menurut Ely, suaminya mengeluarkan uang sebesar Rp 15 juta untuk membeli lahan tersebut. Setelah beberapa tahun, janji untuk menanam sawit tidak juga dilakukan oleh Sihan. Menurut Ely, suaminya sudah berusaha menemui terlapor (Si han) untuk mempertanyakan perihal lahan sawit tersebut. “Dia (Sihan, red)
sulit ditemui. Akhirnya kami menemui kepala desa yang baru di Desa Sipin Teluk Duren. Kepala desa yang baru mengatakan, tanah kami itu tidak ada,” jelasnya. Merasa ditipu, suaminya mencoba mencari Sihan untuk meminta kejela san mengenai tanah itu. “Pada akhirnya kita meminta uang kita sebesar Rp 15 juta itu dikembalikan. Tetapi tidak ada jawaban dari Sihan,” katanya. Dari keterangan Ely, lahan 5 hektar yang dia beli itu nantinya akan ditanam perusahan yang bergerak di perke bunan sawit. Kabid Humas Polda Jambi AKBP Sy amsudin Lubis membenarkan adanya laporan tersebut. Dia mengatakan, laporan itu masih diproses. “Laporan nya sudah kita terima dan masih dalam proses,” katanya. Sementara itu, Sihan saat dihubungi tidak membantah adanya transaksi jual-beli lahan perkebunan sawit seluas sekitar 10 hektar dengan Su parmin. “Waktu itu dia memberikan uang administrasi sebesar Rp 15 juta untuk perkebunan sawit dengan luas kurang-lebih 5 kapling atau 10 hektar,” katanya. baca Caleg hal 7
BPOM Diminta Kembalikan Barang Sitaan
Pada Putusan Praperadilan BPOM dan Dir Narkoba Polda
JAMBI Pengadilan Negeri (PN) Jambi mewajibkan Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) Jambi mengemba likan barang yang telah disita dari gudang Abadi Makmur milik Muchtar Zaini (45). Hal tersebut tertuang dalam amar putusan yang dibacakan hakim tunggal Elly Noeryasmin SH pada sidang lanjutan perkara praeradilan yang diajukan oleh Muchtar Zaini (45), warga RT 01/01, Kecamatan Pasar, kepada penyidik PNS (PPNS) BPOM Jambi (termohon 1) dan Direktur Narkoba Polda Jambi (termo hon 2). Selain itu, pada sidang yang dimulai sekitar pukul 15.00 WIB tersebut, BPOM Jambi jugadiwajibkan membayar ganti rugi
jambi_inde@yahoo.com n ECERAN: Rp. 3.500,-
sebesar Rp 1 juta kepada Muchtar Zaini. Alasan hakim memenangkan pemohon dalam sidang perkara praperadilan tersebut adalah prosedur penyidikan yang dilakukan PPNS BPOM Jambi tidak sesuai KUHAP. Sedangkan putusan untuk termohon 2, yakni Dir Narkoba Polda Jambi, hakim mengatakan bahwa permohon praperadilan yang ditujukan kepada termohon 2 salah sasaran. Polda hanya berkapasitas sebagai pengaman, bukan sebagai penyidik. Usai sidang, kuasa hukum BPOM Jambi, Ade Harahap, bergegas me ninggalkan ruang sidang tanpa mau dikonfirmasi pihak wartawan. Desrizal SH, salah satu kuasa hukum yang me wakili termohon 2, mengatakan bahwa pihaknya menerima putusan yang diba cakan hakim. “Kami hanya melakukan pengamanan saja, bukan penyidikan,” ujarnya.
baca Lima hal 7
Lima hari melakukan op erasi, tim gabungan dari Polda Jambi, Dishut Provinsi Jambi, BKSDA Jambi, Polres Muaro jambi, Dishutbun Muarojambi, dan Taman Nasional Berbak, berhasil mengungkap bukti adanya kegiatan illegal logging atau pembalakan liar di Kecamatan Sungaigelam, Mu arojambi. Hal itu disampaikan
Kadishut Provinsi Jambi Budi daya kepada wartawan dalam konferensi pers kemarin (16/3). Acara yang digelar di kantor Di shut Provinsi Jambi itu dihadiri perwakilan tim masing-masing instansi yang tergabung dalam tim gabungan. Budidaya mengungkapkan, pada hari pertama operasi pada 11 Maret, tim menemukan rel jalan logging sepanjang 1,5 km pada kordinat 01o 45’ 29,8” LS dan 104o 03’10,2” BT. Se lain rel, pada kordinat itu tim juga menemukan kayu log lebih-kurang 180 batang, kayu gergajian sekitar 20 kubik, dan lima pondok milik pelaku pem balakan. baca Tim hal 7
Mantan Kapolsek Divonis 1,5 Tahun
Terlibat Kasus Narkoba
MUARATEBO - Mantan Kapolsek Sumay, Iptu Tan zilah, yang terlibat kasus pe nyalahgunaan narkoba jenis sabu-sabu, kemarin (16/3) divo nis 1,5 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Tebo. Selain hukuman kurungan, Tanzilah juga diwajibkan mem bayar denda sebesar Rp 1,5 juta. Vonis hakim tersebut jauh lebih
ringan dari tuntutan jaksa. Sebe lumnya, jaksa penuntut umum (JPU) menuntut oknum perwira polisi itu tiga tahun penjara dan denda Rp 1 juta subsider dua bulan kurungan. Usai me n d e n g a r p u t u s a n majelis hakim yang diketuai Pardi SH, JPU Candra Ca haya Putra SH menyatakan pikir-pikir. baca Mantan hal 7
dok/jambi independent
KASDA: Husin Efendi saat ditahan oleh Kejaksaan Tinggi Jambi.
Usman Efendy Mengaku Tak Terima da mendengarkan keterangan miliar yang dicairkan terdakwa. saksi. Tiga saksi dihadirkan JPU. “Jangan kan menerima uang Rp Jatah Mereka masing-masing Usman 30 juta seperti yang disebutkan Sidang Kasus Korupsi Kasda Muarojambi
MUAROJAMBI - Sidang perkara korupsi Kasda Daerah (Kasda) Muarojambi kembali digelar kemarin (16/3). Sidang dengan terdakwa mantan Wakil Ketua DPRSD Muarojambi H Husin Efendy itu dengan agen
Efendy, anggota DPRD Muaro jambi Nurul Aspianti, dan Lili Ariani dari Bank Jambi. Sidang dimulai pukul 12.00 WIB, dipimpin ketua majelis ha kim Muslih Harsono. Saksi yang pertama diperdengarkan keteran gannya adalah Usman Efendy. Di hadapan majelis hakim, politisi Partai Golkar itu mengaku tidak pernah tahu soal cek Rp 1,150
terdakwa, mendengar saja saya tidak pernah,” kata Usman. Setelah didesak JPU dengan per tanyaan bertubi-tubi, Usman akh irnya mengakui bahwa dia pernah mendengar selentingan soal cek itu. Kebohongan Usman makin jelas ketika JPU menanyakan soal temuan BPK pada 2004 yang sem pat dipertanyakan Dewan. baca Usman hal 7
baca BPOM hal 7
8
www.jambi-independent.co.id