Jambi Independent | 23 September 2010

Page 27

Jambi Independent

����������������������������������������������

Kamis, 23 September 2010

lintas

Pemkot Bongkar Bangunan Sendiri Bangunan SD Negeri 81 yang berada di Kelurahan Orang Kayo Hitam, Kecamatan Pasar Jambi dibongkar Rabu (22/9) kemarin oleh Satpol PP Kota Jambi. Pembongkaran bangunan SD bertujuan untuk mengamankan aset Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi. Rd Salama Kepala Bagian perlengkapan Kota Jambi dilokasi kemarin mengatakan Bagian Perlengakapan melibatkan Satpol PP untuk menjaga aset bangunan SD 81 yang sedang dalam pembongkaran. Menurutnya penjagaan akan dilaksanakan selama 24 jam sampai pembongkarannya rampung. “Pembongkaran dilakukan oleh 21 orang petugas,” kata Salami. Penjagaan sangat diperlukan agar jangan sampai bahan-bahan bangunan seperti kayu bulian dan atap seng hilang dicuri orang. “Dalam keadaan terpasang saja bisa dicuri orang, apalagi jika sudah dibongkar tentu akan lebih mudah orang mengambilnya,” ujarnya. Dikatakan, setelah selesai dibongkar, bahan bangunan akan disimpan dan diamankan di gudang Bagian Perlengkapan. Kemudian dinas terkait dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum akan melakukan penilaian aset. ”Setelah dinilai berapa aset dan perlengkapan administarisnya lengkap untuk pelelangan, barulah kayu dan seng bangunan SD 81 akan kita lelang” ujarnya. Ditanya kapan selesai pembongkaran? Untuk lama pembongkaran Salami tidak bisa memastikan, namun diperkirakan kurang dari dua pekan pembongkaran sudah rampung. Dia menyebutkan pembongkaran bangunan SD dilakukan atas dasar kesepakatan antara Pemkot Jambi dengan Harsono Gustjik dari pihak Abadi. “Seluruh biaya pembongkaran ditanggung pemilik lahan,” katanya. Pantauan Jambi Independent di lapangan, tampak beberapa orang Satpol PP berjaga-jaga di sekitar lokasi SD 81. (dip)

advertorial

foto-foto: dok/jambi independent

RAWAN MACET

Kawasan air mancur di Tugu Juang. Kalangan dewan provinsi menilai, jika Tugu Juang dijadikan tempat PKL, akan menimbulkan kemacetan. Tampak deretan PKL yang berjualan (foto bawah).

Kota Usulkan Tugu Juang

Salah Satu Alternatif untuk Para PKL rolis ms, Telanaipura Sebagai salah satu solusi bagi permasalahan pedagang kaki lima (PKL), dewan kota mengusulkan Tugu Juang sebagai tempat menampung PKL. Hal itu disampaikan anggota Komisi B DPRD Kota Jambi Junaidi Singaribuan, kemarin (22/9). “Tugu Juang bisa dijadikan sebagai salah alternatif. Tetapi permasalahannya, itu (Tugu Juang, red) adalah lahan provinsi,” ujarnya. Untuk itu, katanya, jika Pemprov Jambi mau memberikan lahan tersebut sebagai tempat berjualan PKL, mungkin solusi untuk penertiban PKL

bisa terpecahkan. Karena jika hanya ditertibkan, masalah tersebut tidak kunjung usai. Bahkan malah menyiksa para pedagang, dengan melarang mencari nafkah. Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jambi Hendri Mashur, mengatakan bahwa pemberian lahan pemprov yang terletak di Tugu Juang masih perlu pengkajian yang lebih mendalam. “Karena lahan tersebut merupakan kawasan yang sangat bersejarah bagi Provinsi Jambi,” katanya. Selain itu, jika tempat itu dijadikan sebagai lahan PKL, akan menimbulkan permasalahan baru. Di mana seperti dilihat saat ini, kawasan tersebut termasuk daerah yang rawan dengan kemacetan. Terutama pagi dan sore hari. “Jangan sampai nantinya kita menyelesaikan masalah, tetapi justru malah timbul masalah yang baru,” katanya. Kata Ket-

ua DPW PKS Provinsi Jambi itu, belum lama ini Gubernur Jambi Hasan Basri Agus juga melirik pembangunan flyover. Dan salah satu titik yang diperkirakan akan dibangun adalah tempat rawan macet. Salah satunya adalah kawasan Sipin.

para PKL ini, sebagai usaha ekonomi lemah, jadi perlu ada solusi yang terbaik itu mereka,” tambahnya, lagi. Untuk itu, permasalahannya harus diselesaikan dengan mendudukkan pihak pemerintah kota dengan provinsi. (*)

Daftar Tunggu Capai 3.000

rolis ms/jambi independent

MERIAH : Suasana halal bihalal yang digelar Harpi Melati kemarin (22/9).

Harpi Melati Gelar Halal Bihalal

Dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Fitri 1431 H dan mempersiapkan musyawarah nasional (Munas) ke-8, Harpi (Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia) Melati menggelar halan bihalal dengan seluruh anggota DPD se-Provinsi Jambi. Acara tersebut juga dihadiri beberapa undangan dari instansi pemerintah. Seperti istri Wakil Wali Kota Jambi, Karo Pemerintahan Pemprov Jambi Ali Redo, lalu perwakilan dari Dinas Pendidikan Provinsi, dan Kabid PNFI Dinas Pendidikan Kota Jambi Hamid Dimyati. Selain itu juga dihadiri Rahmawati, Ketua DPD Pancawati, perwakilan Kantor Pemberdayaan Perempuan Ketua HIPKI Erwin, Ketua Hispi Yutan, dan Kepala SKB. “Hadir juga seluruh perwakilan dari organisasi wanita di instansi pemerintah se-Provinsi Jambi,” jelas Ketua DPD Harpi Melati Provinsi Jambi Masturah. Acara yang dimulai pukul 10.00, kemarin (22/9), menghadirkan seluruh organisasi yang berkaitan dengan pengantin. Dalam acara tersebut, seluruh undangan yang hadir juga diberikan pengarahan dari beberapa tamu undangan yang hadir. Selain halal bihalal yang dilakukan antara seluruh undangan, Harpi Melati juga mengadakan persiapan menghadapi munas ke-8 di Jakarta, yang diadakan pada 12 Oktober mendatang. Yang mana pada tahun ini, untuk yang pertama kali, Jambi akan memberikan seminar tentang tata rias pengantin dan pakaian pengantin adat melayu Jambi. “Jadi, seluruh anggota kita persiapkan kemampuannya dalam menghadapi munas tersebut,” ujar Masturah, lagi. Karena selain seminar, dalam munas tersebut juga diadakan lomba yang diikuti oleh 33 provinsi se-Indonesia. (iis)

Jadi, penempatan PKL di kawasan Tugu Juang tersebut, ditakutkan akan bersinggungan dengan program gubernur. Untuk itu, perlu pengkajian lebih dalam lagi masalah tempat untuk PKL ini. “Memang kita juga perlu memperhatikan

HUT LANTAS

candra purnomo/jambi independent

Kasubdit Dikyasa Dit Lantas Polda Jambi AKBP Badarudin mengunjungi korban kecelakaan di salah satu rumah sakit di Kota Jambi. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka HUT Lalu Lintas yang ke-55.

Sedikitnya 3.000 calon pelanggan, masuk daftar tunggu sambungan listrik 2010 pada PT PLN (Persero) Rayon Telanaipura, Kota Jambi. Manajer PT PLN (Persero) Rayon Telanaipura Kota Jambi Rustam Arifien mengatakan, daftar tunggu pemasangan baru ini tersebar di setiap rumah dalam rayon Telanaipura. Minimnya pasokan energi listrik saat ini menyebabkan PLN belum mampu memenuhi kebutuhan. Saat ini kapasitas listrik yang dimiliki PT PLN (Persero) WS2JB Sumsel, Jambi dan Bengkulu hanya sebesar 1244,0 megawatt (Mw). Sementara beban puncak pemakaian telah mencapai 1002,0 Mw. Jadi, hanya tersisa sekitar 242 Mw untuk energi cadangan dan proses pemulihan. Daftar tunggu tersebut meliputi pelanggan listrik Kompleks Perumahan (REI) sebanyak 2.000 unit, pelanggan

besar 18 unit, pelanggan kecil 1.000 unit. “Setiap tahun permintaan listrik di wilayah Telanaipura terus meningkat. Hal ini seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi dan wilayah pemukiman baru,” ujar Rustam. Katanya, tahun ini PT PLN menyiapkan kuota pemasangan baru sebanyak 1.600 unit, dengan total daya yang dibutuhkan 5.547 KVA. Penambahan pasokan daya dan energi oleh pihak PLN dinilai telah mendesak. Salah satu calon pelanggan baru mengungkapkan, pihaknya telah sejak awal tahun mengajukan usulan pemasangan baru, tetapi hingga saat ini belum ada tanggapan dari PLN. “Katanya sih belum ada kapasitas, jadi belum bisa dipasang dulu. Selain itu, pemasangan akan dilakukan sesuai prioritas nomor urut pendaftaran,” paparnya. (cr03)

Melihat Kondisi Puskesmas Danauteluk

Perlu Perhatian, Ruang UGD Sudah Kusam Visi misi Kota Jambi menuju Jambi Bernas tampaknya jauh dari harapan. Bidang kesehatan yang salah satu prioritas masih memprihatinkan. Seperti yang tampak pada Puskesmas Danauteluk. Bagaimana keadaan puskesmas yang didirikan pada 1953 silam itu? SHOPIAN HADI, Danauteluk

Dari depan, puskesmas ini tampak seperti puskesmas pada umumnya. Hanya bangunannya yang berbentuk panggung, mengingat dataran rendah sering terjadi banjir. Bangunan depan puskesmas yang permanen terpisah dengan bangunan belakang yang hanya terbuat dari papan dan kayu. “Kalau banjir hanya beberapa sentimeter saja lagi ke lantai,” terang Kepala Puskesmas Danauteluk dr Yepri Yanda, saat disambangi, kemarin (22/9). “Di bawah jadi kotor banyak

sampah bila sesudah banjir,” tambahnya. Katanya, puskesmas ini merupakan puskesmas induk yang mempunyai tiga puskesmas pembantu. Yaitu Puskesmas Pembantu Tanjungraden, Pasirpanjang, dan Kampung Jawa. Sedangkan petugas, baik PNS, Petugas Tidak Tetap (PTT) dan Tenaga Kerja Sukarela (TKS) di puskesmas induk dan pembantu seluruhnya 45 orang. “Petugas di Puskesmas Pembantu semuanya PNS, kecuali di sini, PTT tiga orang dan

SHOPIAN HADI/jambi independent

BUTUH PERBAIKAN : Bagian depan Puskesmas Danauteluk. Kondisi puskesmas ini begitu memperhatinkan.

TKS tiga orang,” katanya, lagi. Dia mengakui puskemas itu kekurangan tenaga medis. “Banyak petugas yang minta pindah bila ditempatkan di sini, jadi terus kekurangan,” ungkapnya. Akibatnya, rata-rata petugas memegang rangkap program.

“Saya saja kepala tata usaha dan merangkap sanitasi,” sela Safrizal yang telah sepuluh tahun mengabdi di sana. Awalnya, pada 1953 puskesmas ini merupakan balai pengobatan dengan bangunan papan. Ini atas prakarsa pemerintah pusat dan WHO. Sedangkan

pada 1987, atas permintaan dokter yang bertugas saat itu rumah dinas dialihfungsikan jadi ruang perawatan. Pada 18 April 1996 baru diresmikan menjadi puskesmas perawatan. “Masyarakat sekitar sini, kesadaran kesehatan sudah tinggi, mereka banyak yang

datang berobat, bahkan ada yang harus berobat rutin datang rutin juga,” ungkapnya. Terlihat bangunan belakang yang merupakan tempat rawat inap dan UGD, harus melewati air yang tergenang. “Lantai ini semua harus diperbaiki biar tidak begini,” ujarnya menunjuk air yang menggenangi lantai. Ruang UGD juga tampak sudah tua. Dinding dan lantai yang terbuat kayu ini sudah kusam. Selain itu, tempat tidur pasien juga sangat memprihatinkan. Kontras sekali dengan dinding kusam dan peralatan rongsokan dan berdebu ini. “Lampu besar ini sudah tidak terpakai, semuanya memang tak layak pakai,” katanya. Memasuki ruang perawatan, tampak lantai semen sudah pecahpecah. Ruang perawatan berjumlah delapan itu, memiliki kasur lembek dan sprei pudar. “Beginilah ruangan semuanya, tetapi sedikit lebih baik dari

UGD tadi,” imbuhnya. Di sebuah kamar tampak seorang pasien rawat inap. Di bagian depan banyak perawat jaga yang bertugas. Sedangkan rumah dinas bidan dan dokter tanpak di bagian samping puskesmas. Warga yang datang ke puskesmas ini berasal dari empat kelurahan. Yaitu Kelurahan Olakkemang, Pasirpanjang, Tanjungraden, dan Ulugedong. “Kita kekurangan personel untuk perawatan medis. Selain itu, memang peralatan memang kurang dan sarana lain seperti perbaikan bangunan dan tempat tidur,” katanya. Katanya, untuk penerimaan CPNS berikutnya puskesmas ini dapat penambahan tenaga medis. “Karena kekurangan, yang perawat medis juga ditugaskan ke depan, kalau di puskesmas lain tidak ada begini apalagi rangkap program,” tandasnya. (*)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.