Jambi Independent | 21 Juli 2010

Page 18

Jambi Independent

Rabu, 21 Juli 2010

20 Armada PT SPC Tak Kantongi Izin Endang: Kerugian Daerah Capai Miliaran Rupiah lukman hakim, Sarolangun

lukman hakim/jambi independent

MELANGGAR

Beberapa unit mobil angkutan barang milik PT SPC. Kendaraan operasional itu ditenggarai belum memiliki izin operasional. Akibatnya, daerah dirugikan dari sektor retribusi.

bangk0

Kinerja PPL Merangin Disorot Sejumlah warga Merangin melaporkan, banyak petugas penyuluh lapangan (PPL) Pertanian tak melaksanakan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) sebagai mitra petani yang baik. Seperti diungkap Hendra (31), warga Pulau Tengah, Jangkat, Merangin, kemarin (20/7). “Ini memprihatinkan. PPL tidak bekerja maksimal. Coba cek, apakah mereka punya sepatu boot? Tangan mereka saja mulus karena tidak pernah terjun membimbing petani di lapangan,” kata Hendra, kepada Jambi Independent, kemarin. Dikatakan, se0belum melaporkan kondisi itu, dia sudah melakukan berbagai pengamatan terhadap sejumlah PPL yang bertugas di wilayah Jangkat. Hendra mengaku tidak mengetahui alasan para PPL itu sampai tidak mau turun bekerja di lapangan. “Saya curiga mereka tidak turun karena tidak bisa menerjemahkan visi dan misi pemerintah kabupaten, atau malah tidak punya program kerja yang jelas,” tuturnya. Jika hal seperti itu dibiarkan, terang Hendra, program pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan berbasis kerakyatan, tidak akan pernah tercapai. “Salah satu peran PPL adalah membina petani untuk bisa meningkatkan pendapatan, dampaknya pada peningkatan kesejahteraan,” tegasnya. Terpisah, Wakil Bupati Merangin Hasan Basri Harun mengatakan, jika ada PPL yang malas dan jarang turun ke lapangan, sebaiknya diganti saja. “Petugas PPL sangat berperan dalam memajukan pertanian di Merangin. Jika petugas PPL betisnya mulus, tentu tidak pernah turun ke lapangan dan PPL yang seperti itu perlu diganti,” tegas Hasan, kemarin.(ctr)

sarolangun sarolangun

Bupati: Bantuan Pemprov Percepat Pembangunan MUARABUNGO-Bupati Bungo H Zulfikar Achmad berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi atas perhatiannya pada pembangunan Bandara Bungo. “Adanya bantuan dari pemprov tersebut, diharapkan bisa mempercepat pembangunan bandara,” ujar Bupati H Zulfikar Achmad, saat peninjauan Bandara Bungo dengan dinas terkait, rekanan dan rombongan, Selasa (20/7). Pengerjaan Bandara Bungo tersebut ditargetkan selesai pada tahun 2011. “Sebelum

60 Ternak Segera Disalurkan

pembangungannya. Itu terlihat dari bangunan terminal utama yang disaksikan bupati telah dipasang tiang rangkanya, serta kokohnya bangunan. Namun dari peninjauan itu, bupati prihatin dan mengi­ ngatkan kepada pihak konsultan untuk dapat memilih bahan-bahan bangunan yang berkualitas. Supaya tahan lama untuk enam hingga sepuluh tahun mendatang. Bupati sempat marah menyaksikan kanopi terminal utama yang tidak seperti yang tergambar dalam perencanaan awal.(dwy)

Bumi Seentak Galah Serengkuh Dayung

Tebo Juara III Di Proprov MUARATEBO–Bupati Tebo Drs H A Madjid Mu'az, merasa bangga dengan kebangkitan prestasi olah raga kabupaten Tebo pada Porprov di Kota Jambi lalu. Pasalnya, kontingen Tebo berhasil masuk dalam tiga besar se-Provinsi Jambi. Bupati Tebo, Madjid Mu'az mengatakan, keberhasilan menjadikan kontingen kabupaten Tebo meraih juara umum tiga di Porprov lalu, merupakan buah kerja keras dari seluruh insan olah raga di Tebo. “Hal ini patut diapresaiasi,” sebutnya, kemarin (20/7). Ditambahkan, pihak Koni di-

harap jangan cepat berpuas diri. Di masa mendatang, Koni diminta terus meningkatkan prestasi olahraga di Kabupaten Tebo, “jika perlu kita targetkan untuk juara umum,” sebutnya. Kata bupati, KONI harus berbenah sehingga dapat bersaing dengan daerah lain. Selain itu, Koni harus mampu mencari penyandang dana untuk menghidupkan dunia olahraga di Tebo. Karena, jika hanya mengandalkan dana dari APBD, itu tidak akan cukup. Soalnya, pembangunan infrastruktur yang lain di Tebo

masih banyak dibutuhkan. “Carilah penyantun yang bisa dijadikan penyandang dana untuk menghidupkan ke­ giatan masing-masing Pengcab di Tebo,” kata Madjid Mu'az. Terpisah, ketua Koni Tebo Yuandi Hermana, saat dikonfirmasi Jambi Independent me­ ngatakan, pihaknya siap untuk terus memajukan Koni Tebo. “Kita mulai memasang target tinggi, setidaknya bisa masuk dalam dua besar provinsi. Dan, para atlit bisa berbicara sampai ke tingkat nasional dan internasional,” pungkasnya.(amu)

dwy setyowati/jambi independent

SEDANG DIKERJAKAN: Terminal utama Bandara Bungo yang se­ dang dikerjakan. Bupati Bungo Zulfikar Achmad mengaku sangat senang atas bantuan yang diulurkan Pemprov Jambi.

Dibudpora Siap Bantu Guru Honor MUARATEBO- Banyaknya keluhan dari para guru honor daerah yang terancam tidak bisa masuk database kepegawaian, membuat pihak Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga (Dikbudpora) Kabupaten Tebo merasa prihatin. Kepala Dikbupora Tebo Abu Bakar, kepada Jambi Independent kemarin (20/7) mengatakan, pihaknya selama ini merasa prihatin terhadap nasib puluhan guru honor daerah yang masih belum diangkat menjadi PNS. “Untuk itu, kita siap fasilitasi para guru yang telah memenuhi syarat untuk segera diangkat,” sebutnya. Menurut Abu Bakar, terbitnya surat edaran Menpan RI tetang himbauan melakukan pendataan bagi honorer daerah yang mulai

bertuas sejak Januari 2005, merupakan peluang baru bagi para guru honor daerah. “Beberapa berkas legasir SK honorer daerah yang masuk kriteria sudah saya tanda tangani,” sebutnya. Sementara itu, untuk sejumlah honor daerah yang baru me­ nerima SK terhitung bulan Juli 2005, saat ini sedang dalam tahap dipelajari. Jika nanti memungkinkan untuk diangkat, maka Abu Bakar mengaku akan segera menandatangani berkas legalisir SK yang masuk. “Saat ini kita tidak ingin memberikan harapan yang tak pasti,” sebutnya. Untuk diketahui, kemarin (20/7), puluhan guru honor daerah dan honor komite di Kabupaten Tebo, mendatangi Gedung DPRD Kabupaten Tebo.(amu)

Menelisik Kawasan Sungai Kuning, eks Lokalisasi di Bangko (1)

Beroperasi 1980-an, Warga Banyak Tak Tahu Bagi kebanyakan warga Merangin, khususnya warga Tabir Lintas, sudah akrab dengan kawasan Sungai Ku­ ning, Desa Tambang Baru, Merangin. Maklum, sekitar tahun 1980-1985, kawasan itu dikenal sebagai lokalisasi terselubung terbesar di Merangin. Seperti apa kondisinya saat ini? nova diansyah, Bangko MENUJU Desa Tambang Emas, Kecamatan Tabir Lintas, Merangin, bertolak dari pusat Pemerintahan Merangin Kota Bangko, tak terlalu sulit. Satu-satunya jalan jalur lintas menuju ke Kabupaten Bungo, merupakan jalur utama untuk menuju Desa Tambang Baru,

yang salah satu kawasannya akrab disebut kawasan Sungai Kuning. Tak lebih dari 30 menit, atau sekitar 35 kilometer dari Kota Bangko, dipastikan sudah berada di desa setempat jika bertolak dari Kota Bangko. Sesampainya di kawasan Desa Tambang Baru, tak ada perbedaan sama sekali dengan desa lainnya. Dari beberapa warga setempat, diketahui Mujiano adalah kades yang memimpin Desa Tambang Baru, di lokasi Su­ ngai Kuning. Rumah Mujiono berada di jalur lintas. Ketika ditanyakan apakah dia mengenal sejarah kawasan Sungai Kuning dari dulu hingga sekarang, Mujiono mengaku tidak tahu. ”Sepengetahuan saya, dari dulu ada sungai yang warnanya kuning. Namun, sejarah pastinya coba tanya dengan Pak Samin, petuah bijak di sini yang sempat jadi orang gedang (sebutan pemimpin desa, red) di Tambang Baru era itu (1980an),” tukasnya.

nova diansyah/jambi independent

Tahun ini, Pemkab Sarolangun melalui dinas perikanan dan peternakan (Disnakkan), kembali meluncurkan program bantuan pembibitan dan penggemukan ternak kepada masyarakat. Sasarannya adalah masyarakat prasejahtera yang dikenal dengan sebutan masyarakat 8102. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sarolangun, Sakwan kemarin (20/7), mengatakan, pengadaan hewan ternak itu berjumlah 60 ekor jenis sapi/kerbau dari APBD 2010. Proses penyalurannya diperkirakan sekitar bulan September 2010. “Atau usai lebaran nanti,” ujar Sakwan. Dikatakan, bantuan bibit ternak tersebut disalurkan kepada masyarakat ke sejumlah kecamatan. Terutama kecamatan yang memiliki potensi peternakan cukup tinggi. Salah satunya masyarakat di Kecamatan Air Hitam. Program bantuan ternak itu, katanya, bertujuan untuk menunjang peningkatan ekonomi kerakyatan dan meningkatkan populasi ternak di Kabupaten Sarolangun. Program bantuan ternak (pengembangan ternak) diluncurkan setiap tahun menggunakan sistem bergulir.(aki)

dioperasikan, direncanakan akan ada tes awal untuk pesawat mendarat di sini,” terang Bupati Bungo Zulfikar Achmad sambil menunjuk landasan pacu Bandara Bungo. Diterangkan, pembangunan bandara akan menelan dana senilai Rp 545 miliar. Dana itu berasal dari APBD Bungo dan APBN. Saat peninjauan itu, bupati dan rombongan yang terdiri dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishub Kominfo) Bungo, serta kontraktor melihat perkembangan pemba­ ngunan bandara yang kian pesat

derap tebo membangun

lukman hakim /jambi independent

BANTUAN: Bupati Sarolangu Hasan Basri Agus (HBA), saat me­ mantau sapi di salah satu peternakan di Kabupaten Sarolangun, beberapa waktu lalu.

Sedikitnya 20 unit ken­ daraan angkutan tambang batubara milik PT Sarolangun Prima Coal (SPC), yang beroperasi di Kabupaten Sarolangun, ditengarai belum mengantongi izin operasi sehingga berpotensi merugikan pemasukan daerah hingga miliaran rupiah. Hal ini terungkap dari razia pe­ negakan hukum (Gakkum) yang digelar Dinas perhubungan Kabupaten Sarolangun berkerjasama dengan Dishub Provinsi Jambi, kemarin (20/7). Kepala dinas perhubungan Kabupaten Sarolangun, Endang Abdul Naser, didampingi penyidik lalu-lintas perhubungan darat Provinsi Jambi Nardi me­ nerangkan, kendaraan angkutan perusahaan batubara SPC dianggap masih ilegal karena hingga kini kendaraan tersebut belum mengantongi izin operasi. Menariknya, kendaraan angkutan perusahaan itu menggunakan seri plat nomor polisi dari luar daerah. “Bayangkan saja, setiap 1 ton batubara mereka harus membayar royalti ke daerah Rp 6 ribu sesuai perda, namun karena belum diurus izin operasinya, tentu saja daerah sangat dirugikan sebab mereka belum membayar. Kendaraan angkutan ini belum ada yang mengan-

tongi izin operasi,” terang Endang, kepada sejumlah wartawan jalannya razia di Desa Ladang Panjang Kecamatan Sarolangun, kemarin. Selain menyalahi aturan, menurut Endang, kendaraan angkutan milik perusahaan bisa menyebabkan kerusakan jalan. Sebab, mayoritas kendaraan pengangkut batubara, lebihi tonase yang telah ditentukan. Sementara berdasar aturan, kapasitas Muatan Sumbu Terberat (MST) hanya 8 ton, sedangkan kendaraan tronton maksimal 24 ton. Kenyataannya, aturan itu sering dilanggar. Di dalam Perda No 8 tahun 2009, sambung Endang, sudah jelas tertera, angkutan barang melebihi tonase yang telah ditentukan akan dikenai denda sebesar Rp 50 juta. Dalam konteks itu, penyidik lalu lintas Dishub Provinsi Jambi Nardi menambahkan, apabila kendaraan angkutan batubara mengurus izin operasi, maka Dishub dapat me­ ngatur jadual keberangkatannya sehingga tidak terjadi lagi konvoi panjang yang sangat rawan kecelakaan lalu-lintas. Menyangkut tindakan yang diambil terhadap kendaraan yang terjaring razia, Endang dengan tegas menyatakan tiudak menutup kemungkinan pihaknya akan memberikan sanksi menghentikan laju pengangkutan batubara tersebut. Terpisah, Humas PT SPC, Endra, mengaku belum bisa menanggapi perihal itu terlalu jauh. Dia mengaku belum mengetahui persis pokok persoalan. “Untuk sementara saya belum bisa komentar,” jawabnya, ketika dihubungi Jambi Independent via ponselnya, kemarin.(*)

Rumah Pak Samin juga berada di tepi Jalan Lintas Sumatera. Jaraknya sekitar 200 meter dari rumah Mujiono. Pak Samin ternyata sosok tertua di kawasan itu. Usia­ nya sudah 72 tahun, namun bicaranya masih lantang dan lancar. Tak satu kata pun yang lepas dari ucapannya saat menjelaskan sejarah Sungai Kuning kepada Jambi Independent. ”Makanya dinamakan Sungai

Kuning karena sungai yang berada di kawasan ini selintas terlihat bewarna kuning. Padahal, kalau airnya diangkut dari sungai setempat, maka air tersebut akan berwarna jernih,” tukasnya. Sekitar tahun 1980-1985, Samin mengaku sempat jadi Kades. Saat itu, warga kesulitan mencari sumber air yang layak diminum. Sebagian ada yang punya sumur, sebagian lagi tidak. Diperkirakan pen-

ASAL MUASAL: Salah satu aliran Sungai Kuning di Desa Tam­ bang Baru, Tabir Lintas, Merangin. Sungai ini lah yang jadi nama kawasan terse­ but.

duduk di kawasan itu seba­ nyak 1.411 jiwa. ”Biar sudah banyak sumur di sini, namun sebagian warga masih banyak yang menggunakan sungai tersebut untuk mandi dan kebutuhan lainnya,” terangnya. Cerita Pak Samin terus berlanjut. Lambat laun, akhirnya dia bersedia menceritakan soal lokalisasi PSK yang sempat beroperasi di kawasan itu. (Bersambung)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.