Jambi Independent | 09 Juni 2011

Page 2

Jambi Independent

Kamis, 09 Juni 2011

Nazaruddin Dipanggil KPK Beserta Istri -------------------------------------------------------------------------------------------------------- dari hal 1 Dia menolak pemanggilan tersebut mendadak. Menurut Chandra, proses penyelidikan terkait kasus di Lemendiknas itu sebenarnya sudah dimulai sejak Maret 2011. “Itu kan sebelum sesmenpora bahkan,” ujarnya. Mantan pengacara itu juga menolak kalau pemanggilan tersebut dianggap melompat. Mengingat, selama ini, Nazaruddin lebih banyak dikaitkan dengan kasus dugaan suap sesmenpora yang telah menempatkan sejumlah

tersangka. “Kenapa? Memang nggak boleh manggil ke penyelidikan? Kan sah-sah saja. Nggak ada itu lompatan, nggak ada juga upaya membidik orang tertentu,” bantahnya. Selain itu, Chandra juga memastikan, kalau proses penyidikan terkait kasus dugaan suap sesmenpora juga masih akan berjalan. Meski, belum ada rencana pemanggilan terhadap Nazaruddin hingga saat ini. “Yang pasti masih jalan, di antaranya sudah ada peng-

geledahan di beberapa tempat di Jakarta Timur,” bebernya. Secara terpisah, juru bicara KPK Johan Budi menjelaskan, kasus dugaan korupsi di kemendiknas adalah terkait pengadaan barang di Ditjen PMPTK Kemendiknas. Yakni, pada 2007, dengan nilai proyek dalam kasus tersebut mencapai Rp 142 miliar. Johan menegaskan, pihak KPK memeriksa Nazaruddin dalam kapasitasnya sebagai terperiksa. Bukan sebagai

saksi atau tersangka. Hal itu mengingat kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan. Lembaga superbodi tersebut juga masih menyelidiki dugaan kerugian negara dalam kasus tersebut. “Jumat ini, yang bersangkutan diperiksa sebagai terperiksa,” tandas Johan. Kasus dugaan korupsi Re­ vitalisasi Sarana dan Prasarana Pendidikan di Ditjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan

Kejati Panggil Ketua dan Bendahara Kwarda ---------------------------dari hal 1 “Ada beberapa orang yang akan kita panggil untuk dimintai keterangan terkait dana pramuka. Mereka berasal dari kwarda dan pemprov. Di antaranya ketua dan bendahara kwarda,” ungkap asintel kepada Jambi Independent kemarin (8/6). Namun, Andi M Iqbal belum bersedia membeberkan jadwal pemeriksaan para pejabat tersebut. “Surat panggilan sudah dikirim, tapi saya tidak ingat jadwal pemeriksaannya,” katanya. Sebelumnya, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) menyatakan kebun pramuka menggunakan dana APBD

Provinsi Jambi. Bahkan HBA— sapaan akrabnya—tidak akan menghambat Korps Adhyaksa memeriksa pejabatnya. Dia akan mengeluarkan izin pemeriksaan, jika penyidik memerlukan keterangan pejabat pemprov yang terkait. Dari hasil pemeriksaan Inspektorat Jambi menemukan penyimpangan dana ini mencapai Rp 3,2 miliar lebih. Sekitar Rp 2 miliar lebih diketahui berupa pengeluaran dana yang tidak jelas. Sedangkan lainnya berupa SPPD Fiktif pengurus, Rp 300 juta berupa pinjaman pribadi dan Rp 50 juta tidak dikelurkan pajak.

Pramuka di Provinsi Jambi adalah Pramuka Mandiri yang bisa menghidupi organisasinya sendiri. Ini karena organisasi kepanduan tersebut ternyata punya areal kebun sawit yang menghasilkan dana tidak sedikit. Letak kebun sawit itu berada di Dusun Mudo, Tungkal Ulu, Tanjab Barat. Luasnya mencapai 400 hektare dengan pendapatan paling sedikit Rp 300 juta setiap bulannya. Kebun ini dikelola oleh PT Inti Indosawit Subur (IIS). Sementara itu, Sepdinal, Bendahara Kwarda Provinsi Jambi mengaku belum menerima su-

rat panggilan dari Kejati Jambi. “ Hingga saat ini (malam tadi) belum ada surat pemanggilan itu sampai kepada saya,” katanya saat dihubungi Jambi Independent malam tadi. Bagaiman bila dirinya dipanggil kejaksaan untuk diperiksa? Dengan tegas Kepala Biro Ekbang dan SDA Pemprov Jambi itu mengakui siap. “saya siap datang dan dipanggil ke­jaksaan,’’ tegasnya. Sedangkan Ketua Kwarda Provinsi Jambi, AM Firdaus tak bisa dihubungi. Nomor handphone yang biasa dihubungi tak lagi aktif. (ira/pia)

CPNS Satpol PP Minimal D3 -----------------------------------------------dari hal 1 Ramli menuturkan, selama ini pemerintah daerah tidak tegas dalam menerapkan aturan penerimaan CPNS Satpol PP. Dia menjelaskan, sikap tadi berimbas munculnya persepsi di masyarakat jika Satpol PP merupakan formasi CPNS yang bisa diambil oleh pelamar dengan ijazah SMA dan sederajat. Selama ini, posisi Satpol PP di­fungsikan pemerintah provinsi dan pemerintah kota atau kabupaten. Untuk tahun ini, Kemen PAN dan RB berharap pemerintah daerah tidak lagi membuka formasi Satpol PP untuk pelamar ijazah SMA. Dia menjelaskan, jika memang kekurangan tenaga Satpol PP untuk ijazah SMA, bisa menggunakan out sourcing. Untuk jalur tenaga honorer, Ramli mengata-

kan pe­merintah pusat sudah meng­i nstruksikan pemerintah daerah menutup pe­ nambahan tenaga honorer. Baik secara pribadi atau kelembagaan, Ramli me­ ngaku prihatin dengan masih munculnya perekrutan CPNS Satpol PP bagi pelamar ber­ ijazah SMA. “Semua kan tahu, Satpol PP itu tugasnya mengawal perda (peraturan daerah, red). Masak ya harus dikerjakan lulusan SMA,” tandasnya. Jika kondisi itu terjadi, upaya pengawalan perda di sebuah daerah tidak bisa optimal. Menurut Ramli, yang terjadi saat ini Satpol PP masih banyak menggunakan upaya-upaya kekerasan dalam menegakkan dan me­ ngawal perda. Diharapkan, dengan minimal berijazah D3 atau S1,

Satpol PP bisa lebih anggun lagi mengawal sebuah perda. Mi­salnya, jika aparat Satpol PP itu sarjana hukum, bisa mengerti cara penyelesaian pengawalan perda sesuai dengan hukum yang berlaku. Begitu pula jika personel Satpol PP itu sarjana sosiologi, pasti memiliki ilmu pendekatan yang bagus kepada masyarakat pengganggu perda. Ramli mengamati, selama ini hasil seleksi CPNS Satpol PP yang berijazah D3 atau S1 lebih banyak duduk atau bekerja di dalam markas komando (mako) Satpol PP. Sementara untuk penerimaan per­ sonel Satpol PP dengan ijazah SMA, dijadikan tukang pukul di garda depan. “Posisi me­ reka sebenarnya ber­sentuhan dengan masyarakat. Jadi tidak bisa main-main,” kata dia.

Kepada masyarakat, Ramli berpesan supaya tidak tergiur iming-iming bisa menjadi CPNS meskipun berijazah SMA melalui formasi Satpol PP. “Saya menegaskan, tidak ada lagi pelamar CPNS Satpol PP lulusan SMA,” kata dia. Jika muncul iming-iming itu, dia bisa menduga kuat adalah umpan penipua CPNS. Kemen PAN dan RB juga berpesan, fungsi Satpol PP harus digeser. Selama ini, dia masih mendapatkan kabar jika Satpol PP berantem atau bersitegang langsung dengan masyarakat. Dia menjelaskan, jika sudah terjadi aksi fisik yang menjurus tindak pidana, seperti pemukulan dan pengerusakan, harus diberikan kepada polisi. Upaya mempersenjatai Satpol PP dengan senjata api, juga dinilai terlalu berlebihan. (jpnn)

Pleno PPK, Suka-Hamdi Tetap Unggul - ---------------------------------dari hal 1 Lalu nomor urut 2 RidhamEko 5.840 (3, 71%) dan nomor urut 3 Yopi-Sapto 72.697 (46,21%) Tak jauh beda dengan quick count, hasil pelno tingkat PPK, Suka-Hamdi juga unggul di lima kecamatan. Rin­ciannya, Kecamatan Rimbo Ilir; SukaHamdi 6.875, Ridham-Eko 393, Yopi-Sapto 6.069. Kecamatan Rimbo Bujang; SukaHamdi 20.086, Ridham-Eko 713, Yopi-Sapto 11.022. Kecataman Rimbo Ulu; SukaHamdi 11.856, Ridham-Eko 515, Yopi-Sapto 7.558. Berikutnya Kecamatan Tengah Ilir; Suka-Hamdi 5.657, Ridham-Eko 287, Yopi-Sapto 4.134 dan Tebo Ilir; SukaHamdi 6308, Ridham-Eko 957, Yopi-Sapto 5899. Selanjutnya, VII Koto Ilir; SukaHamdi 2.889, Ridham-Eko 311, dan Yopi-Sapto 3.327. Muaratabir; Suka-Hamdi 3.660 suara, Ridham-Eko 308

dan Yopi-Sapto 3.798, dan Tebo Tengah; Suka-Hamdi 7.387, Ridham-Eko 516, YopiSapto 9.102. Lalu, Kecamatan Tebo Ulu; Suka-Hamdi 5.091, Ridham-Eko 1.014, Yopi-Sapto 9.970, VII Koto; Suka-Hamdi 3.794, Ridham-Eko 392, Yopi-Sapto 4.417, Sumay; Suka-Hamdi 3.664, RidhamEko 326, Yopi-Sapto 5.018 dan kecamatan Serai Serumpun; Suka-Hamdi 1.501, Ridham-Eko 108 dan Yopi-Sapto 2.383. Polisi Siap Kawal Pleno Besok Sementara itu, pihak kepolisian sudah siap-siap me­ ngawal jalannya rapat pleno rekapitulasi suara di KPUD Tebo yang dijadwalkan besok (10/6). Polres Tebo akan mengerahkan sedikitnya 500 personil untuk mengaman­ kan penetapan bupati dan wakil bupati teripih. Pengamanan ekstra ketat ini

dilakukan untuk mengantisipasi gesekan antar pendukung pasangan cabup-cawabup. Kapolres Tebo AKBP M Arifin, mengaku siap all out me­ ngawal pleno yang diprediksi akan berlangsung panas dan rawan gesekan tersebut. “Prediksi masyarakat memang pleno besok akan berlangsung sama dengan pleno KPUD pemilukada 10 Maret lalu. Tapi kita sudah siap all out mengamankan pleno,” kata Kapolres kemarin (8/6). Menurut dia, sekitar 500 an personil yang diturun­ kan pada rapat pleno itu ga­ bungan dari beberapa Polres. Dari Polres Tebo sebanyak 252 personil, Polres Bungo 31 personil, Polres Merangin 31 personil, Brimop 40 personil, dan bantuan dari Polda Jambi 35 personil. “Mereka akan bersiaga sebelum, selama dan setelah pleno penetapan. Siapa provokator

yang akan memicu terjadi kericuhan, akan ditindak,” tegasnya. Selain menyiagakan personil, juga dikerahkan satu mobil Water Canon, mobil APC, kawat berduri, mobil Estape dan berbagai alat-alat kelengkapan dalmas lainnya. “Semua kita persiapkan, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Semua kemungkinan bisa saja terjadi, semua perlengkapan ini sifatnya hanya disiapkan jika sewaktu-waktu diperlukan,” lanjutnya. Apakah saat pleno akan ada aksi unjuk rasa? Menurut Arifien, hingga kemarin belum ada element masyarakat yang mengirimkan surat pemberitahuan kepada Polres Tebo untuk melakukan aksi unjuk rasa. ‘’ Jka memang ada, saya menghimbau kepada mereka agar segera memberitahukan kepada Polres sejak jauh-jauh hari,” kata Kapolres. (usa)

Berpenampilan Pria karena Enam Kali Hampir Diperkosa -----------dari hal 1 Kalau darah keluar di hidung, mulut, itu sudah ba­ nyak. Namun, kalau darah keluar dari pori-pori kepala, ini yang aneh,’’ kata Irza. Lebih lanjut, menurut Irza, untuk memeriksakan darah Dora ke Jakarta juga bukan hal yang mudah. Sebab, dalam empat jam, sampel darah harus sampai di laboratorium. Kalau tidak, darah itu akan membeku dan tidak bisa diperiksa lagi. ’’Sekarang masalahnya, bisa tidak sampel darahnya sampai di Jakarta untuk di­periksa dalam waktu empat jam?’’ katanya. Itu adalah salah satu alasan mengapa Dora harus dirujuk ke Jakarta. Ketika Padang Ekspres (Jawa Pos Group) mengunjungi Dora Minggu lalu (5/6) di RSUP M. Djamil, kondisinya tidak banyak berubah jika dibandingkan dengan kali pertama dia masuk rumah sakit itu. Wajahnya masih tampak pucat dan dia lebih banyak terbaring di ranjangnya. Selama enam hari di­r awat di RSUP M. Djamil (29/5), Dora pernah dibawa ke ICU. Saat itu dia jatuh pingsan saat akan ke kamar kecil. Sebelum terbaring sakit, perjalanan hidup Dora sarat dengan tragedi. Sehari-hari­ nya perempuan yang akrab disapa Adit itu berpenampi-

lan seperti pria: berkemeja, bercelana pendek, dan rambut hampir plontos. Selain kuliah semester VI Fakultas Hukum UBH (Universitas Bung Hatta) Padang, dia menjadi tukang ojek mulai malam hingga subuh. Untuk menjaga keamanannya, dia berdandan seperti laki-laki. Pekerjaan itu dia lakoni setiap hari demi membiayai sekolah adik laki-lakinya bernama Doni, siswa SMAN 15 Padang. Dora kepada Padang Ekspres mengatakan, kisah hidupnya memang lebih banyak sedihnya ketimbang senangnya. ’’Saat kecil saya sering di­pukul dengan kopel oleh bapak ketika dia marah,’’ katanya. ’’Karena kesal sering dipukul, saya sering membentur-benturkan kepala saya ke dinding,’’ imbuhnya. Ketika sekolah di SMP, Dora mengaku pernah hampir diperkosa. Setamat SMA, dia nekat merantau ke Batam. Di kota itu pun nasib baik belum berpihak kepada Dora. Di kota itu dia juga hampir diperkosa. ’’Kalau dihitunghitung, sudah enam kali saya hampir diperkosa. Karena itu, saya mengubah penampilan saya menjadi seorang pria,’’ paparnya, sambil mengusap air matanya. Dora mengaku pernah pu-

tus asa dengan nasibnya yang tidak pernah bahagia. ’’Saya hampir saja mati dengan cara melompat jembatan, tapi tak jadi melompat karena di­ cegah adik saya,’’ tuturnya. Penderitaan yang dialami Dora itu mengundang simpati banyak kalangan. Mi­ salnya, pihak yayasan di kampusnya. Perempuan yang tinggal di Kompleks Unand B/III Limau Manis Selatan itu dijanjikan akan dibantu biaya pendidikannya. ’’Ya kita lihatlah nanti, apa yang bisa kita bantu. Kalau patut diberi beasiswa, akan diberikan. Kalau Universitas Bung Hatta tidak bisa, pihak Yayasan Universitas Bung Hatta yang akan membebaskan biaya pendidikannya,’’ kata Ketua Yayasan

Universitas Bung Hatta Prof Fahri Ahmad MSc, di­ dampingi Rektor ­Uni­versitas Bung Hatta Prof Dr Ir Hafrizal Syandri MS, saat membesuk dan memberikan bantuan untuk Dora. Dora juga mendapat bantuan dari Pemkot Padang. Kabagkesra Setko Padang Al Amin membantu Dora lewat dana badan amil zakat daerah (bazda). Didampingi Kasubaghumas RSUP M. Djamil Gustavianov, Al Amin me­ nyerahkan bantuan Rp 2 juta untuk Adit. Bazda juga akan menanggung seluruh biaya pengobatan Dora selama di RSUP M. Djamil. Termasuk bantuan biaya pendidikan dan kebutuhan sehari-hari untuk dua adiknya. (*)

(PMPTK), bisa menyeret Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal. Pasalnya, ketika terjadi ko­ rupsi tersebut, Fasli menjabat sebagai Dirjen PMPTK. Ditemui usai acara pertemuan rektor di Kemendiknas kemarin (8/7), Fasli menjelaskan dirinya masih menunggu apakah ada permintaan pemanggilan dari KPK. “Jika nanti masalah ini mengharuskan saya diperiksa, tentunya saya akan bersedia memberikan keterangan,” tutur Fasli. Selanjutnya, jika memang terbukti bersalah, Fasli siap bertanggung jawab atas kesalahan tersebut. Dia menuturkan, pada saat proses pengadaan dan revitaslisasi saranan dan prasarana di Ditjen PMPTK 2007 itu, dia mengaku memang menjabat sebagai dirjen. Fasli masih enggan berkomentar lebih jauh. Dia berharap public menunggu pengumuman resmi dari KPK. Dia berjanji akan mengikuti semua aturan main yang bakal dijalankan KPK. Fasli menambahkan, saat terjadi proses pengadaan

tersebut, dirinya akan segera pindah menjadi Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti). Sementara itu, pada saat Nazaruddin dipanggil KPK pada Jumat mendatang, istrinya Neneng Sriwahyuni rencananya juga akan dimintai keterangan untuk dugaan kasus korupsi yang lain. ­Yakni, terkait kasus pe­ngadaan listrik tenaga surya di kementrian tenaga kerja dan transmigrasi, sekitar 2008. Menurut Ketua KPK Muhammad Busyro Muqoddas, istri Nazaruddin berposisi sebagai orang luar atau rekanan dalam proyek tersebut. “Dia diduga menerima suap namun nilainya belum jelas,” kata Busyro. Di sisi lain, menindak­lanjuti kasus suap sesmenpora, KPK juga telah meminta data terkait aliran dana ke rekening Muhammad Nazaruddin dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Diduga aliran dana tersebut terkait suap pembangunan Wisma Atlet di Palembang. “Sudah diminta tapi belum final,” kata Busyro.

Menurut Busyro, setelah PPATK merilis adanya aliran dana ke rekening Nazaruddin terkait dugaan suap pembangunan wisma atlet, PPATK belum menyerahkan laporan tersebut ke KPK. Karena itu, KPK berinisiatif untuk meminta laporan PPATK tersebut. “Kami sudah tugaskan orang ke sana (PPATK),” kata Busyro. Untuk diketahui, PPATK mengidentifikasi adanya transaksi mencurigakan dalam rekening atas nama mantan Bendum Partai Demokrat tersebut Senin lalu. Menurut Direktur pengawasan dan kepatuhan PPATK, Subintoro, transaksi atas nama Nazaruddin itu terkait kasus dugaan suap sesmenpora. Selain transaksi mencurigakan atas nama Nazaruddin, PPATK juga menemukan 12 transaksi mencurigakan lainnya terkait dugaan suap Wisma Atlet. Seperti diketahui, nama Na­ zaruddin disebut-sebut memerintahkan salah satu tersangka Mindo Rosa Manulang untuk menyerahkan cek senilai Rp 3,2 miliar ke Sesmenpora Wafid Muharram. (jpnn)

Saksi dan PPK Nyaris Adu Jotos -------------------dari hal 1 Tidak terima dengan perkataan yang dilontarkan Aslami, Hafis pun naik pitam. “Sebelum ketok palu, saya sudah memberikan kesempatan kepada seluruh saksi, apakahan ada pernyataan keberatan atau permasalahan dengan hasil rekapitulasi hari ini (kamarin-red). Semua saksi menyatakan tidak ada yang keberatan, termasuk saksi Yopi-Sapto. Kenapa sekarang jadi permasalahan. Anda yang tidak tahu aturan,” kata Hafis tak kalah keras. Suasana semakin menegangkan ketika keduanya saling memotong ucapan dan saling tunjuk. Bahkan keduanya terlihat sudah mau berdiri dari kursi. Namun dicegah anggota KPUD yang hadir. Anggota Polisi juga langsung masuk ke ruangan itu untuk menghindari terjadinya baku hantam. Pertengkaran sekitar 5 menit itu mereda setelah ketua KPU Syahlan Arfan menengahi. Dia mengatakan bahwa hasil rapat pleno sudah disepakati. Jika saksi merasa keberatan dapat mengajukan melalui saluran lain, seperti melalui panwas atau Mahkamah Konstitusi (MK). “ Soal pleno PPK sudah disepakati, kalau masih keberatan masih ada saluran hukum lain yang bisa ditempuh,” kata Syahlan. Di bagian lain, masyarakat Desa Bedaro Rampak, Kecamatan Tebo Tengah yang terdaftar di TPS 2, di Dusun Tugu Rejo, hari ini (9/6) melakukan pemungutan suara ulang. Ini diputuskan KPUD setelah mendapat rekomendasi dari Panwas Pilkada karena di TPS tersebut terindikasi terjadi kecurangan saat pemungutan suara 5 Juni lalu. Seperti diberitakan, di TPS 2 tersebut tim Suka-Hamdi menemukan sembilan warga yang tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) ikut mencoblos. Me­r eka menggunakan undangan

(formulir C6) milik warga lain saat memilih. Selain itu juga ditemukan indikasi penambahan dan pengurangan suara. Atas dasar rekomendasi Panwas tersebut, kemarin (8/6) KPUD menggelar pleno yang dihadiri oleh Panwaslu, ketua PPK Kecamatan Tebo Tengah, Pihak kepolisian dan saksi pasangan calon. Setelah melalui perdebatan sengit, diputuskan rekomendasi tersebut diterima dan TPS 2 Tugu Rejo, Desa Bedaro Rampak dilakukan pemilihan suara ulang. “Hal ini dilakukan untuk menghidari adanya gejolak dan indikasi-indikasi lain yang dapat menghambat proses pleno di KPUD Tebo, Jumat, 10 Juni nanti,” kata Ketua KPUD Tebo Syahlan Arfan. “Hanya TPS 2 saja yang diulang,” sambungnya. Surat suara pemilihan ulang di TPS 2 itu yang memiliki DPT 297 orang itu menggunakan sisa surat suara Desa Bedaro Rampak yang tidak terpakai pada 5 Juni lalu. Untuk me­ ngumpulkan surat suara pemu­ ngutan ulang TPS 2, KPUD yang disaksikan oleh Panwaslu, saksi pasangan calon, pihak ke­polisian dan PPK kecamatan Tebo Tengah membuka kotak suara dan mengambil surat suara tidak terpakai. “Enam Kotak suara dibuka untuk mengambil sisa surat suara yang tidak terpakai, disaksikan oleh saksi pasangan calon dan Panwas,” terangnya. Untuk TPS 1 diambil 65 surat suara, TPS 2 sebanyak 54 surat suara, TPS 3 sebanyak 70, TPS 4 sebanyak 58, TPS 5 sebanyak 47, dan TPS 6 sebanyak 25 surat suara. Total surat suara yang diambil sebanyak 304, karena termasuk suara cadangan yakni 2,5 persen dari jumlah DPT 297. “Tehnis pelaksanannya tetap sama dengan tanggal 5 Juni lalu,” katanya. Ketua PPK Tebo Tengah

Hafis, mengatakan pelaksa­ naan pemungutan suara ulang utuk TPS 2 Tugu Rejo, Desa Bedaro Rampak di­mulai pukul 07.00 hingga pukul 13.00. “Seluruh anggota akan memantau langsung pelak­ sanaannya besok hingga sampai proses penghitungan suara,” katanya. DPP Hanura Siap Dukung Yopi-Sapto ke MK Sementara itu, rencana gugatan pasangan Yopi-Sapto ke Mahkamah Konstitusi (MK) mendapat dukungan dari DPP Partai Hanura. Staf Ahli Bappilu DPP Partai Hanura, Djamal Aziz, mengaku pihaknya siap untuk men­ dukung dan membantu se­ panjang proses persidangan berlangsung. “Kalau kita dari DPP siap, ka­ rena Yopi tersebut me­rupakan kader Hanura. Namun per­ soalannya tergantung dengan pasangan kandidat tersebut, apakah mau menggugat atau tidak,” ujarnya ketika me­ ngunjungi Gedung Graha Pena Jambi Independent bersama anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI lainnya, kemarin (8/6). Manurut Djamal, pihaknya sedikit menyayangkan pasangan Yopi-Sapto tidak bisa mempertahankan kemenangannya pada Pemilkukada 10 Maret lalu, selama proses persidangan di MK. “Mudah-mudahan saja, proses di MK juga dimenangkan oleh pasangan Yopi-Sapto,” ujar pria yang duduk di Komisi X dari Fraksi Partai Hanura DPR RI itu. Djamal meminta persiapan melakukan gugatan ke MK, harus jelas dan ada bukti dan fakta yang otentik. “Kalau hanya ikut-ikutan sidang di MK percuma. Kita di DPP sebelum ke MK, tentunya akan komunikasi dan jelas ada dari pihak DPP, atau korwil dari Jambi yang ikut menangani masalah tersebut,” ucapnya. (swi/roz/rt)

BADAN FIT DAN SEGAR DI USIA MENJELANG KEPALA TUJUH

Pekerjaan sebagai seorang wiraswasta yang menangani sebuah proyek memang bukan hal yang mudah, apalagi jika usia kita sudah tidak muda lagi, H. Sarkum telah merasakannya, “Mungkin karena faktor usia yang sudah hampir kepala tujuh, badan saya sering terasa berat ketika bangun tidur,” ujar pria berusia 69 tahun tersebut menceritakan keluhan yang dirasakannya. Untunglah, kini kakek 16 cucu tersebut punya solusi yang tepat untuk mengatasi keluhannya, yakni dengan minum Gentong Mas, minuman herbal yang sangat bermanfaat dan aman tanpa efek samping karena terbuat dari bahan alami seperti Gula Aren dan Nigella Sativa (Habbatussauda). Gentong Mas baik dikonsumsi

olehpenderitaberbagaigangguan kesehatan. Baru sekitar 1 bulan setelah minum herbal ini, ia pun merasakan kondisinya membaik, “Sekarang badan saya terasa lebih segar dan fit, bangun tidur lebih enteng, tidur jadi nyenyak, vitalitas pun bertambah.” Terangnya. Mahalnya pengobatan konvensional serta ketakutan terhadap efek samping yang ditimbulkan oleh obat ini, menjadikan masyarakat banyak beralih ke pengobatan herbal. Alhasil, obat herbal pun menjadi tumpuan harapan bagi pasien dengan berbagai keluhan penyakit. Di berbagai negara, hal ini dikenal sebagai “gelombang hijau baru” atau new green wave. Gerakan ini berupaya menggunakan kembali bahan-bahan yang didapat dari alam. Setelah merasakan manfaatnya, kini pria yang berdomisili di Kel. TanjungPinang,Kec.JambiTimur, Jambi tersebut dapat menjalani aktifitasnya dengan nyaman. Dibandingkan dengan Gula Tebu, GulaArenmempunyailebihbanyak kandungan makro dan mikronutrien. Selain rasanya manis dan lezat, Gula Aren pun mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan tubuh,diantaranyaadalahRiboflavin yang membantu pembentukan antibodi dan energi, memperbaiki kerusakanselsaatprosesproduksi energi, dan memperbaiki jaringan sistem pencernaan. Kandungan Thiamin dalam Gula Aren da-

pat memperkuat sistem syaraf dan otot, termasuk gejala-gejala pegal-pegal. Sementara Habbatussauda, biji hitam yang telah dikenal ribuan tahun yang lalu dan digunakan secara luas oleh masyarakat India danTimurTengah,dipercayadapat meningkatkan jumlah sel-sel T, yang baik untuk meningkatkan selselpembunuhalami.Efektifitasnya hingga72%jikadibandingkandengan plasebo hanya 7%. Dengan demikian, mengkonsumsi Habbatussauda dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Habbatussauda pun dapat menetralkan racun dalam tubuh yang dapat dikeluarkan dikeluarkan melalui kotoran, urine dan keringat. Meski demikian, pola hidup sehat seperti olah-raga dan mengurangi merokok juga perlu dilakukan. Manfaat yang hebat bagi kesehatan dan rasa yang lezat membuat semakinbanyakmasyarakatmengkonsumsiGentongMas.Untukinformasi lebih lanjut silahkan kunjungi www.gentongmas.com. Bagi Anda yang membutuhkan Gentong Mas bisa didapatkan di apotek/ toko obat terdekat atau hubungi: Jambi :081366971641 0741-7102944 Batanghari : 08127469614 Bangko : 085273917401 Muarojambi : 082176501222 Bungo : 085378933881 Tanjabbar : 085266064889 Kerinci : 081366375643 Sarolangun : 085378334800


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.