Jambi Independent | 07 Oktober 2010

Page 16

Jambi Independent

Kamis, 07 Oktober 2010

Asian Games 2010

NALIM CUP

Ubah Konsep karena LPI

Terasa Semakin Sulit Medali JAKARTA- Target tinggi dipatok Timnas tenis Indonesia di Asian Games 2010 mendatang. Yayuk Basuki dkk diharapkan membawa minimal medali perunggu di even yang digeber di Guangzhou, Tiongkok November mendatang tersebut. Namun, asa tersebut terasa jauh dari kenyataan jika melihat hasil yang dibukukan para petenis Indonesia di kejuaraan tenis internatioanl ITF Womens Series I di Jakarta yang berakhir Minggu (1/10) lalu. Kala itu, para petenis Indonesia proyeksi Asian Games hanya melaju hingga ke partai perempat final. Ayu Fani dkk dikandaskan petenis Selandia Baru Katherine West Bury dengan skor 2-6, 7-6, 1-6. Sedangkan Jessy Rompies dibungkam petenis Thailand Pliphuech Peangthan dengan skor 4-6, 7-6, 7-6. Ayu Fani sendiri mengakui jika peluang untuk merebut medali di Asian Games mendatang sangat berat. Apalagi, para petenis yang berlaga di Guangzhou tentu lebih hebat dibanding atlet yang turun gelanggang di Jakarta. “Rasanya sangat sulit jika ingin medali. Meskipun sebenarnya tidak ada sesuatu yang tak mungkin di sebuah pertandingan,” ujar Ayu. Pelatih Timnas Surya Wijaya juga mengakui jika merebut medali di Asian Games adalah hal yang teramat berat. Karena itu, armadanya lebih memilih untuk bersiap secara maksimal menghadapi multieven olahraga empat tahunan tersebut. “Kami hanya bisa bersiap dengan sebaik-baiknya. Bagaimanapun, persiapan yang maksimal tentu akan membuat anak-anak semakin matang. Memang harus diakui kalau kualitas anak-anak masih di bawah petenis negara kuat Asia,” terang Surya. Namun, dia mengelak jika kekalahan anak asuhnya di turnamen ITF Womens Series tersebut bakal menjadi pertanda yang buruk menghadapi Asian Games mendatang. Dia menyatakan bahwa kekalahan juga bisa dialami petenis top sekalipun. “Petenis terbaik dunia tentu juga pernah kalah. Jadi, ini tak ada hubungannya dengan Asian Games,” imbuh pelatih berkaca mata tersebut. Sementara itu, dari lanjutan kejuaraan tenis ITF Womens Series, Sandy Gumulya melaju ke babak kedua usai menggasak Anna Tyulpa dengan skor 7-6, 6-1. Kemenangan juga diukir Voni Darlina yang menggulung petenis Tiongkok Ya Zhou dengan skor 6-2, 6-4. “Hari ini saya bermain kurang maksimal. Badan saya terasa berat. Tapi lawan banyak melakukan kesalahan sendiri yang menguntungkan saya,” ujar Sandy. (jpnn)

Tambah Dua Atlet ke Tiongkok JAKARTA - Tekad mempersembahkan emas di Asian Games XVI/2010 membuat PB WI habis-habisan mempersiapkan tim wushu yang akan turun di even itu. Empat atlet wushu nasional dari nomor taolu, sejak Juni lalu mereka telah dikirim ke Tiongkok untuk melakukan training center (TC). Mereka adalah Susyana Tjhan, Lindswel, Aldi Lukman, dan Herianto. Jumlah atlet yang berlatih di sana akan bertambah. Dalam waktu dekat, otoritas olahraga wushu nasional akan memberangkatkan dua atlet lagi ke Tiongkok. Yaitu, David Hendrawan dan Ivana Ardelia. “Mereka punya potensi bagus, melihat prestasi terakhirnya. Sayang kalau tidak sekalian ikut TC di Tiongkok,” papar Sekjen PB WI Ngatino, kemarin (6/10). Prestasi yang dimaksud adalah, keberhasilan Ivana meraih perunggu dalam Combat Games 2010 di Beijing, 28 Agustus-4 September lalu. Pria yang juga Kepala Bidang Organisasi KONI itu menambahkan, TC di Tiongkok terbukti telah mendatangkan prestasi bagi wushu Indonesia. Pada Combat Games itu, selain satu perunggu dari Ivana, ada satu emas yang dipersembahkan Lindswell plus satu perunggu lagi dari aksi Susyana. Raihan medali emas pada multieven khusus beladiri itu membuktikan, Indonesia telah mampu menapakkan kaki dalam persaingan perebutan medali. Emas lainnya diraih Lindswel pada Kejuaraan Dunia Wushu 2009 di Toronto. Tim wushu yang berlatih di Tiongkok didampingi dua pelatih asal Negeri Panda, yaitu, Chen Wen Fu dan Qiu Hui Fang. Ngatino mengatakan, bersinarnya prestasi di sejumlah level internasional, membuat wushu punya kans tidak hanya meraih satu emas pada multieven di Guangzhou, 12-217 November mendatang. “Ada peluang untuk menambah medali. Tapi, untuk mendapatkan emas lagi memang berat,” paparnya. Sementara itu, mulai Senin (4/10), latihan tim sanshou telah dipindahkan dari Medan ke Jakarta. Tujuannya, agar latihan lebih terkontrol dan dan lebih fokus. Dua atlet wushu sanshou proyeksi Asian Games adalah, Moria Manalu dan Junaedi. Mereka akan berlatih rutin di kompleks Gelora Bung Karno (GBK) dan tinggal di Hotel Atlet Century Park. Secara keseluruhan, tim wushu Indonesia yang akan dibe­ rangkatkan ke multievan antarbangsa Asia itu beranggota delapan atlet. (jpnn)

dokumen/jambi independent

antar klub

Tim sepakbola kabupaten yang bertanding saat Porprov 2010 lalu. Turnamen Nalim Cup akan digelar antar klub.

JAMBI- Pengprov PSSI Jambi tampaknya bakal mengubah konsep event sepakbola Nalim Cup yang direncanakan pesertanya dari SLTA sederajat. Keputusan ini diambil setelah adanya Liga Pelajar Indonesia (LPI) yang juga harus digelar Oktober 2010 hingga Maret 2011. “Kami sepertinya harus merubah konsep peserta Nalim Cup, yaitu dari SLTA ke klub sepakbola se Provinsi Jambi,” terang Sekretaris PSSI Jambi Adi Andra kepada Jambi Independent kemarin (6/10). Menurutnya, perubahan ini bertujuan supaya tidak memberatkan peserta. “Jika Nalim Cup tetap digelar dengan peserta dari SLTA, artinya pemain SLTA harus bertanding dua kali dalam waktu yang berdekatan, sulit rasanya jika ini dipaksakan,” paparnya. Karena itu kata dia, Pengprov PSSI Jambi akan kembali membahas ulang konsep Nalim Cup tersebut. Jika berdasarkan klub katanya, akan ditentutukan apakah akan ada kompetisi dari setiap kabupaten/kota atau hanya akan mengambil klub-klub lama saja. “Nanti akan dibahas lagi, klub mana saja yang akan diundang itu,” ujarnya. Awalnya kata Adi Andra, konsep perebutan piala Ketua PSSI Jambi itu menjadi turnamen yang diingat selamanya. “Ingat turnamen sepakbola tingkat SLTA, ingat Nalim Cup, itu awalnya,” ujarnya. “Namun, ajang ini meski ada perubahan konsep tapi tujuannya tetap sama yaitu ajang pencarian bakat sepakbola dari seluruh kabupaten/ kota di Jambi,” terangnya. (rul)

DAYUng

Jajal Kejuaraan Internasional Persiapan Kejurnas Dayung 2010 di Riau JAMBI- Setelah menjaring 40 atlet dayung Kejurnas 2010, PODSI Jambi langsung mematangkan kemampuan atlet dayung tersebut. Selain latihan di Danau Sipin, Kota Jambi, PODSI Jambi sudah mempersiapkan sejumlah pertandingan ujicoba. Diantaranya, akan mengikuti Kejuaraan Internasional di Tanjung Pinang, Kepri, 11-14 November 2010 ini. Rencana ini dikatakan Ketua Harian PODSI Jambi Suparjo kepada Jambi Independent kemarin (6/10). “Persiapan atlet dayung terus dimatangkan, untuk meningkatkan kemampaun dan mental tanding atlet PODSI Jambi akan memberangkatkan mereka dalam kejuaraan internasional di Kepri,” papar Suparjo. 40 atlet kejurnas yang

akan digelar di Kampar, Riau, 2 - 12 Desember 2010 ini, merupakan hasil seleksi PODSI Jambi dari 120 atlet yang ikut seleksi, 28 hingga 30 September lalu. Di kejurnas nanti, mereka ini akan mengikuti empat kelas dayung yaitu cano, kayak, rowing dan dragon boat. “Peserta seleksi sangat banyak, ini disebabkan Podsi Jambi membuat edaran kepada penggila dayung di Propinsi Jambi pada tanggal 19 September 2010,” paparnya. Setelah itu, terpilihlah 28 orang atlet putra dan 18 atlet putri usia 18 - 22 tahun. “Ini sudah termasuk e n a m

Nova. “Pedayung Jambi ini diharapkan dapat menjadi tulang punggung Tim Podsi Jambi pada PON 2012 ditambah enam orang atlet senior yang saat ini menghuni Pelatnas Jati Luhur yang sedang dipersiapkan untuk menghadapi Asian Games 14 - 22 Nopember di Guang Zau, China. Pada Kejurnas tahun lalu, PODSI Jambi mendominasi kelas perahu naga (dragon boat)

dokumen/jambi independent

UJICOBA : Atlet dayung Jambi saat latihan. Tim dayung Jambi akan mengikuti pertandingan dayung internasional sebelum kejurnas.

orang atlet pelatnas,” ujarnya. Keenam atlet pelatnas itu yaitu Raden Iwan, Rasima, Farida, Tika Indriyani, Fitriayu dan

dengan memperoleh 4 medali emas dan 1 perunggu, dari enam medali emas yang dipere­ butkan,” katanya. Sedangkan,

untuk rowing pedayung Jambi hanya bisa mencuri 1 medali emas, 2 perak dan 3 perunggu. “Mudah-mudahan bisa terlak-

sana dan mendapat dukungan sepenuhnya dari Koni, Dispora atau Pemprop Jambi,” pungkasnya. (rul)

v Uruguay Pemain Keturunan Tak Bisa Tampil Timnas

JAKARTA - Timnas Indonesia akan maksimalkan pemain lokal. Tiga pemain asal Belanda keturunan Indonesia, Jhonny Rudolf van Beukering, Tobias Jesajas Waisapy, dan Rafael Guillermo Eduardo Maikimo tidak dimainkan melawan Uruguay besok malam. Itu jika PSSI bersikukuh ingin mendapat poin dalam melakoni uji coba mewalan Uruguay. “Hari ini (kemarin, red) kami menerima surat dari FIFA (fe­ derasi Sepak Bola Internasional) yang menyatakan karena ini uji

coba resmi Timnas Indonesia tidak akan mendapatkan poin jika memainkan pemain yang belum sah menjadi warga negara Indonesia,” kata Sekjen PSSI Nugraha Besoes. Poin tersebut akan memengaruhi peringkat timnas Indonesia yang saat ini tercecer di posisi ke-131 dunia. Menurut Nugraha, PSSI sangat berharap Indonesia bisa memperbaiki posisinya. “Rugi dong jika kita sudah susahsusah mendatangkan tim sekelas Uruguay jika tidak mendapatkan tambahan poin. Kita maksimal-

kan saja pemain-pemain lokal yang ada untuk menghadapi Uruguay,” sambungnya. Pria asal Bandung itu mengaku sudah memberitahukan adanya surat dari FIFA itu kepada Badan Timnas Nasional (BTN ) dan berharap BTN memberi pengertian kepada Jhonny Rudolf van Beukering dan Tobias Jesajas Waisapy, dan Rafael Guillermo Eduardo Maikimo. “Tapi mereka akan tetap kami proses menjadi pemain naturalisasi agar ke depan bisa memperkuat timnas Indonesia. Saya yakin mereka bisa

mengerti,” ungkap Nugraha. Sementara itu, BTN ternyata tidak satu kata dengan PSSI. Ketika dikonfrimasi Ketua BTN Iman Arif mengatakan jika keputusan memainkan tiga pemain keturunan akan diputuskan oleh pelatih Alfred Riedl. “Tapi sepertinya coach Alfred tetap ingin memainkan mereka,” ujar Iman. Komentar serupa diungkapkan asisten pelatih timnas Wolfgang Pikal. “Kami sudah tahu persoalan itu dan coach Alfred (Riedl) sepertinya akan tetap memainkan

Beukering, Tobias, dan Rafael. Masa sudah jauh-jauh datang tidak dikasih kesempatan,” ujar Wolfgang Pikal. Terkait tim, asisten pelatih asal Austria itu mengatakan jika saat ini masih ada 4 pemain yang kondisinya terus dipantau untuk diputuskan akan diturunkan melawan Uruguay atau tidak. Mereka adalah Zulkifli Syukur, Oktovianus Maniani, Maman Abdurrahman, dan Nova Arianto. “Mereka cedera ringan. Kami akan terus pantau bagaimana perkembanganya,” beber Wolfgang.(jpnn)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.