Jambi Independent | 04 Mei 2010

Page 31

Jambi Independent

Selasa, 04 Mei 2010

Pemerintah Kaji Hapus Biaya IMB Rumah Tipe 36 JAKARTA - Menteri Perumahan Rakyat (Mepera) Suharso Monoarfa menegaskan bahwa ukuran rumah yang layak huni bagi masyarakat adalah minimal tipe 36. Untuk itu, pemerintah sedang mengkaji untuk membebaskan biaya izin mendirikan bangunan (IMB) rumah tipe 36. Menpera menerangkan, pemerintah berharap agar rumah yang dibangun pengembang setidaknya berukuran minimal 36 meter persegi. Untuk itu, ke depan pihaknya akan membuat aturan yang tercantum dalam peraturan menteri (permen) sehingga bisa menjadi acuan dalam pengembangan rumah di Indonesia. ‘‘Kami segera membuat permen mengenai ukuran rumah layak huni tersebut. Kami juga memikirkan untuk membebaskan biaya IMB untuk ukuran rumah 36 meter persegi,'' ujarnya saat membuka REI Ekspo di Jakarta kemarin. Dia juga mengimbau para pengembang agar terus meningkatkan pembangunan rumah yang layak huni bagi

Suharso Monoarfa masyarakat. Oleh karena itu, dia meminta para pengembang tidak menaikkan harga rumah. Sebab, kondisi ekonomi bangsa, khususnya tingkat inflasi saat ini, tidak cukup baik. ‘‘Saya ingatkan kepada para developer untuk tidak menaikkan harga rumah saat ini. Perbankan juga sebaiknya menurunkan suku bunga,'' tegasnya. Kepada pemerintah daerah, Suharso berpesan agar men-

data dan memantau pembangunan perumahan di daerah masing-masing. Sebab, selama ini belum ada angka backlog (kekurangan pasokan rumah) yang riil yang dapat diperoleh. Angka tersebut selama ini diperoleh dari para stake holder, yaitu REI dan Apersi. ‘‘Ini akan sangat berpengaruh terhadap dana alokasi khusus (DAK) dan dana alokasi umum (DAU),'' tuturnya. (jpnn)

UKM Potensial Kembangkan Franchise SURABAYA - Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) menilai sektor usaha kecil dan menengah (UKM) masih sangat prospektif untuk dikembangkan. Menurut mereka, konsep yang sangat sesuai untuk mengembangkan bisnis di sektor tersebut adalah sistem waralaba. Ketua AFI Anang Sukandar mengatakan, daerah memiliki potensi bisnis lokal yang sangat bisa dikembangkan. Sebab, sektor UKM berpeluang memunculkan usaha unggulan. Dia mencontohkan peluang bisnis yang kebanyakan digarap di tanah air, yakni makanan etnik atau specific food. “Yang jadi persoalan, besarnya potensi itu tidak diikuti dengan upaya mengemas yang baik secara bisnis. Negara kita penghasil ikan tuna. Tapi, penguasa pasar ikan kaleng malah Thailand,” ucapnya.

Menurut dia, upaya untuk memacu pertumbuhan bisnis franchise memerlukan dukungan perbankan untuk pembiayaan. Di Malaysia, pemerintah memberlakukan suku bunga yang berbeda untuk kredit usaha, yakni 50 persen lebih rendah daripada suku bunga kredit umum. “Jadi, kami berharap pemerintah bisa menerapkan kebijakan yang sama,” papar dia. Dia menyebutkan, idealnya suku bunga perbankan untuk wirausaha dipatok 6 persen per tahun. Dia yakin bahwa kredit bunga ringan bisa mendorong minat UKM untuk membuka usaha franchise di daerah. “Potensi market di Indonesia sangat besar. Jumlah penduduk Indonesia 240 juta,” urainya. Saat ini di Indonesia terdapat 1.100 franchise. Sebesar 90 persen di antaranya berupa business opportunity (BO) atau ta-

hap sebelum menjadi waralaba. Sementara itu, franchise asing sebanyak 260. “Diperkirakan pertumbuhan signifikan bakal terjadi untuk model BO dengan estimasi 12-13 persen. Sedangkan pertumbuhan untuk konsep franchise murni diperkirakan 2-3 persen saja,” ungkap dia. Secara terpisah, Kosim Haryono selaku pemimpin BNI wilayah VI Surabaya menyatakan telah memberikan kemudahan kredit bagi wirausaha lewat program BNI Wirausaha. Dia menjanjikan, suku bunga kredit untuk kepentingan tersebut lebih rendah daripada kredit umum. “Memang belum ada plafon khusus wirausaha yang memakai konsep franchise. Tetapi, ke depan kami juga melayani,” ucapnya. Disebutkan, pengajuan kredit yang diterima mulai dari Rp 50 juta dengan tenor sampai lima tahun. (jpnn)

IST/JAMBI INDEPENDENT

MELAYANI

Karyawan telkomsel sedang melayani pelanggan belum lama ini. Untuk memberikan kepuasan pad pelanggan, kini Telkomsel menghadirkan jaringan terluas dan kantor pelayanan yang mudah dikunjungi��������������������������� . Hari ini Telkomsel meres� mikan kantor pelayanan yang menempati lokasi di Jalan Sudirman No 28 E Tanjung Pandan Belitung.

Telkomsel Resmikan Kantor GraPARI Belitung

Belitung - Telkomsel terus berupaya meningkatkan kenyamanan bagi pelanggannya dengan menghadirkan jaringan terluas dan kantor pelayanan yang mudah dikunjungi����� . Dimanapun pelanggan berada selalu mendapatkan layanan Telkomsel dengan mudah dan terjangkau. Hari ini Telkomsel meresmikan kantor pelayanan yang menempati lokasi di Jalan Sudirman no.28 E Tanjung Pandan Belitung. Peresmian kantor layanan Telkomsel ini dilakukan secara simbolis oleh Wakil Bupati Belitung, Sahani Saleh-bersama Vice President Telkomsel Area Sumatera, Mirza Budiwan. Telkomsel terus menerus meningkatkan kualitas jaringan yang didukung teknologi canggih 3G/

WCDMA tentunya memungkinkan pelanggan untuk dapat menikmati layanan broadband internet hingga 7,2 Mbps. “Peresmian kantor layanan GraPARI di Belitung ini merupakan komitmen Telkomsel untuk dapat memberikan pelayanan terbaiknya kepada pelanggan serta upaya untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat luas agar dapat menikmati layanan selular yang berkualitas,” kata Mirza Budiwan Potensi dan perkembangan Kabupaten Belitung yang pesat harus didukung dengan solusi komunikasi terpadu baik dari sisi jaringan maupun pelayanan-

nya. Oleh karena itu, seiring semakin luasnya penggelaran jaringan Telkomsel hingga ke pelosok. Pengembangan kantor ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan yang diharapkan dapat membuat pelanggan merasa semakin dekat dengan Telkomsel. Sehingga dalam pelayanan kepada pelanggan maupun stakeholder lainnya baik kepada mitra, pemerintah, regulator, hingga institusi terkait semakin mudah dan nyaman. Berkenaan dengan momen Hari Pendidikan Nasional, pada kesempatan ini diberikan bantuan sarana internet sekolah yaitu total 3 (tiga) unit komputer dan

modem koneksi Internet untuk tiga sekolah, yaitu SMAN 1 Membalong, SMAN 1 Sijuk dan SMK YAPARBEL 2, kegiatan ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Telkomsel. Selain itu sebagai salahsatu bentuk kepedulian Telkomsel kepada kaum dhuafa, diberikan pula bantuan berupa donasi operasional bagi dua panti asuhan yaitu Panti Asuhan Muhammadiyah, dan Panti Asuhan Nur Anisa. Saat ini Telkomsel dimiliki oleh pemegang saham PT Telkom 65% dan SingTel 35%. Telkomsel merupakan operator telekomunikasi selular terkemuka di Indonesia yang kini dipercaya melayani lebih dari 82 juta pelanggan. (*/ira)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.