Jambi Independent | 02 Februari 2011

Page 29

Jambi Independent

Rabu, 02 Februari 2011

info

ritual Umat sedang bersembahyang saat Imlek tahun lalu. Rangkaian perayaan Imlek digelar selama 15 hari.

Tip agar Gigi Tak Cepat Berlubang 1. Kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Dengan demikian, begitu terbentuk lubang di gigi akan lebih cepat diketahui dan dirawat. Sebab lubang yang biasanya terbentuk di bagian samping (di antara dua gigi), sulit untuk dideteksi sendiri. Berbeda dengan lubang yang terletak di tengah-tengah gigi yang langsung terlihat. 2. Kurangi makanan yang sifatnya lengket di gigi, ka­ rena mudah sekali menimbulkan plak. Makanan yang lengket itu tidak hanya terdiri dari permen atau cokelat, tapi juga makanan berkarbohidrat tinggi seperti mi atau berbagai jenis fast food. Lebih baik banyak makan buah dan sayur. 3. Jangan lupa menggosok gigi sesudah makan Umumnya yang diingat orang adalah menggosok gigi ketika bangun tidur. Padahal yang penting adalah sesudah makan, terutama sebelum tidur. Sebab sewaktu tidur, air ludah kita berkurang sehingga kuman cenderung berbiak sebanyak-banyaknya. 4. Gosoklah gigi Anda dengan cara yang benar. Pada waktu menggosok gigi, terkadang kita melakukannya sambil melamun atau menonton TV. Akibatnya, tanpa sadar bulu sikat menekan gigi terlalu kuat sehingga gusi naik dan gigi pun terkikis di bagian leher gigi. Pada akhirnya mudah terjadi lubang pada leher gigi. 5. Bagi ibu-ibu yang sedang hamil, setiap kali habis muntah sebaiknya segera menggosok gigi atau berkumur sebanyak-banyaknya. Sebab muntahan biasanya becampur dengan asam lambung. Kalau kurang bersih saat berkumur, maka sisa muntahnya mudah menempel di sela-sela gigi yang bisa merusak email gigi, lalu lama-kelamaan berlubang. (*)

film

dok/jambi independent

Dirayakan selama 15 Hari Dari Imlek hingga Cap Go Meh surya elviza Jambi Tersedia waktu selama 15 hari, dalam rangka merayakan Imlek yang puncaknya digelar besok (3/2). Selama itu pula, warga Tionghoa memiliki tradisi tersendiri dalam merayakannya. Setiap hari, ada kegiatan yang berbeda yang dilakukan hingga hari ke-15 yang biasanya dikenal dengan istilah Cap Go Meh. Pada hari pertama, sejak tengah malam menjelang

masuknya Imlek, upacara sembahyang menyambut kedatangan Dewa-Dewi dilakukan. Pintu, dan jendela dibuka, lalu lampulampu dinyalakan. Ini agar keberuntungan tahun baru masuk dan kehidupan terang sepanjang tahun. Upacara menyambut tahun baru juga banyak dilakukan di rumah-rumah ibadah. Pada hari tersebut, umat menggunakan pakaian baru dan mencari yang lebih tua di keluarga sambil me­ ngucapkan “Selamat Tahun Baru”. Hari kedua, warga Tionghoa akan melakukan sembahyang kepada Dewa-Dewi dan leluhur. Mengucap syu-

kur atas berkah dan lindu­ ngan yang diberikan. Me­ ngenang leluhur yang sudah tiada. Sedikit berbeda, pada hari ketiga dan keempat, dipercaya sebagai hari yang kurang baik. Pada hari ini, tidak baik untuk bersilaturahmi dengan teman, sahabat dan relasi. Apalagi untuk memulai aktivitas bisnis. Kedua hari ini diartikan sebagai hari yang mudah terlibat perdebatan. “Keba­ nyakan mereka melakukan aktivitas di dalam rumah saja atau melakukan pekerjaan lainnya,” ujar Wawan (35), salah seorang pedagang Tionghoa Jambi. Pada hari kelima, umumnya digunakan untuk mem-

ulai kegiatan bisnis. Membuka toko dan melakukan aktivitas sehari-hari. “Pada hari ini kita sudah diperbolehkan untuk menyapu rumah. Sedangkan pada hari Imlek, sangat dilarang untuk menyapu rumah ka­ rena dipercaya akan me­ ngusir semua rezeki yang masuk,” tambahnya. Hari berikutnya, bagi yang belum sempat mengunjungi saudara atau teman atau rumah ibadah, inilah waktu yang tepat. Selanjutnya, disebut sebagai Ren Ri atau hari ulang tahun semua orang. Hari ini dianggap sebagai hari dimana semua orang bertambah usianya. Pada hari ini

pun warga Tionghoa akan menyantap hidangan Yu Sheng (salad ikan). Ini juga bermakna sebagai kekayaan dan kemakmuran. Pada hari kedelapan, khusus bagi suku Hokkian, mereka mengadakan makan malam reuni lagi layaknya makan malam besar menjelang masuknya Imlek. Hari berikutnya, me­ rupakan ulang tahun Dewa Jade Emperor. Hari kesembilan ini disebut-sebut juga sebagai hari Sin Cia-nya atau Imleknya orang Hokkian. Sebab, pada hari ini, orang Hokkian melakukan sembahyang mengucap syukur kepada Thian (Tuhan) dengan sajian utamanya tebu. (*)

Hari Terakhir, Lampion yang Utama Sinema Asia

Knock knock Loving You Cheng Xue Ge (Dylan Kuo) adalah putra tunggal Cheng Zi Ang (Liu Shang Qian). Ia seorang direktur tempat peristirahatan Yuan Fan dimana Xue Ge yang hidupnya gembira, tak pernah mengalami kesulitan dan kesusahan serta tidak pernah mengetahui sisi gelap kehidupan manusia sampai akhirnya mengetahui bahwa ayahnya akhir-akhir ini sakitsakitan dan bisnisnya pun tidak berjalan lancar. Untuk membayar utang yang menumpuk, Zi Ang juga tidak bisa mempertahankan Hutan Huang Hou Zhen dimana tempat Xue Ge dibesarkan sejak kecil dan di sana juga banyak tempat kenangan antara ibunya dan Xue Ge. Untuk membeli kembali saham Hutan Huang Hou Zhen, Xue Ge meminta pertolongan dan akhirnya dia kena tipu sehingga ia mengetahui sisi jelek dan kejahatan manusia. Dia harus menerima persyaratan dari Yao Zi Wang (Maggie Wu) untuk bekerja di perusahaan keluarga Yao dan mendapatkan pelatihan bisnis darinya. Ternyata Yao Wan Chuan (Zhang Chen Guang) pemilik perusahaan keluarga Yao ingin mengambil alih dan membeli Hutan Huang Hou Zhen. Hal ini dipercayakan pada putri ke-3 keluarga Yao yaitu Yao Zi Wang. Musuh besar keluarga Yao yaitu Huang Xin Financial yang dipimpin oleh Zhao Guan Xi (Ming Dao) akhirnya merambah ke daerah perusahaan keluarga Yao. Keluarga Yao yang menjalankan bisnisnya dengan cara tradisional tidak bisa menandingi Zhao Guan Xi. Guan Xi yang merasa orang berbakat di keluarga Yao hanyalah Yao Zi Wang. Guan Xi justru mengagumi dan menyukai Yao Zi Wang. Yao Wan Chuan berencana untuk menikahkan Zi Wang de­ngan Guan Xi agar bisnisnya selamat. (*)

Rangkaian perayaan Imlek belum berakhir. Pada hari kesepuluh hingga ke­ dua belas, umumnya digunakan untuk meneruskan perayaan Sin Cia atau Imlek dengan keluarga dan sahabat. Bagi mereka yang tidak sempat untuk saling berkunjung pada hari sebelumnya, selama tiga hari ini benar-benar dimanfaatkan untuk saling bersilaturahmi bersama. Hari ketigabelas adalah waktunya untuk vegetarian (Cia Cai). Warga Tionghoa akan mengonsumsi makanan vegetarian. Tujuannya untuk membersihkan perut setelah dua minggu me­ ngonsumsi aneka makanan.

“Selama perayaan Imlek, banyak jenis makanan yang kita konsumsi. Terkadang tidak cocok untuk perut kita. Maka, untuk menghindari berbagai penyakit, maka pada hari ini diistilahkan untuk memakan makanan yang tidak mengandung daging,” tambah Agwan, pengurus Kelenteng Hok Liong Kiong. Nah, pada hari ke-14, waktunya untuk menyiapkan diri merayakan Cap Go Meh. Banyak kegiatan yang digelar, terutama di beberapa kelenteng yang umumnya menggelar ri­ tual dan hiburan khusus pada perayaan puncak Cap Go Meh. Barulah pada

dok/jambi independent

BANYAK PERAYAAN : Perayaan Cap Go Meh. Setiap tahunnya pada hari ke-15 perayaan Imlek, kelenteng merayakannya dengan berbagai ritual dan hiburan.

hari kelima belas, merupakan penutupan dari pe­

rayaan Imlek. Ini ditandai dengan bulan purnama.

Saat Cap Go Meh, lampion menjadi hiasan utama. O ra ng- o ra ng m em ba w a lampion dan berdoa di rumah ibadah. “Ini juga simbol untuk membimbing roh-roh jahat dan tersesat agar dapat kembali ke Sang Pencipta. Biasanya perayaan Cap Go Meh digelar di Kelenteng Hok Keng Tong Koni. Menjelang malam, patung Dewa akan dibawa keliling kampung dan akan ada atraksi Tang Ki. Ini menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi warga untuk datang. Baik untuk bersembahyang maupun untuk melihat hiburan yang ada,” bebernya. (viz)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.