Info Druzba

Page 1

Rp

Ежемесячный Информационный журнал об Индонезии и России

.5

.0

00

,-

Hidup, berarti mengabdi Tanah Air !

No. 29 Tahun III Juni 2009 (Terbit 24 halaman) Terbit sejak 15 Desember 2006

Majalah informasi bulanan tentang Indonesia dan Rusia

ISSN 1979-8199

APA SEBAB NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERDASARKAN PANCASILA? HAL…2 DOELS-ACTIE dan REFORM-ACTIE hal..2

Malam Deklamasi dan Musikalisasi Puisi Rusia hal.. 16 LAHAN TEBU

DI PULAU JAWA HAL…12 Kunjungan Delegasi RUDN di Indonesia hal…18. SEMINAR ALUMNI SEDUNIA INKORVUS-XXI hal…20.


No. 29 Tahun III - Juni 2009

Сотрудники "Инфо Дружбы" горячо поздравляют весь русский народ с национальным днём Российской федерации 12 июня 2009 г.

POLITIK APA SEBAB NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERDASARKAN PANCASILA? Petikan Amanat di Depan Kongres Rakyat Jawa Timur Tanggal 24 September 1955 Di Surabaya Permimpin besar sekadar adalah sambungan lidah dari rasanya rakyat jelata. Tidak ada satu orang pemimpin besarwalaupun besarnya bagaimana pun juga-bisa membentuk satu negara yang sebesar Majapahit ialah satu negara yang besar, yang wilayahnya dari Sabang sampai ke Merauke. Bahkan sampai ke daerah Filipina sekarang. Kemerdekaan adalah hasil dari perjuangan segenap rakyat. Maka itu pula menjadi pikiran Bapak, Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat,-tetapi milik kita semua dari Sabang sampai ke Merauke! Perjuangan untuk merebut kemerdekaan ini dijalankan oleh semua bangsa Indonesia. Aku melihat di dalam daerah-daerah yang kukunjungidi mana pun aku datang, aku melihat Taman-taman

POLITIK

Pahlawan. Bukan saja di bagian-bagian yang beragama Islam, tetapi juga di bagian--bagian yang beragama Kristen. Aku melihat Taman-taman Pahlawan di mana-mana. Di sini di Surabaya-pada tanggal l0 November tahun 1945-siapa yang berjuang di sini? Segenap pemuda-pemudi, kiai, kaum buruh, kaum tani-segenap rakyat Surabaya-berjuang dengan tiada perbedaan agama, adat-istiadat, golongan atau suku. Rasa kebangsaan kita sudah dari sejak zaman dahulu, demikian pula rasa perikemanusiaan. Kita bangsa Indonesia adalah satu-satunya bangsa di dalam sejarah dunia ini, satusatunya bangsa yang tidak pernah menjajah bangsa lain. Aku tentang orang-orang ahli sejarah, yang bisa membuktikan bahwa bangsa Indonesia pernah menjajah bangsa lain. Apa sebab? Oleh karena bangsa Indonesia berdiri di atas dasar perikemanusiaan sejak dari zaman dahulu. Dari zaman Hindu kita sudah mengenal perikemanusiaan. Disempurnakan lagi rasa perikemanusiaan itu dengan agama-agama yang kemudian. (KST)

DOELS-ACTIE dan REFORM-ACTIE Oleh : Prof. Buyung Achmad Sjafei, Ph.D

Latar Belakang Ini adalah judul tulisan Soekarno dalam “Fikiran Ra'yat”, 1933, yang kondisi waktu beliau menulisnya sangat berbeda dengan kondisi Indonesia sekarang ini. Dulu sebagai doels-actie adalah Indonesia merdeka, sekarang Indonesia sudah merdeka, dan sebagai doels-actie adalah masyarakat adil dan makmur sebagai tujuan kemerdekaan Indonesia. Namun bagi Indonesia, pengertian doels-actie dan reformactie masih sangat aktual sampai sekarang ini . Doels-actie adalah perubahan yang mendasar, sedangkan reform-actie adalah perbaikan-perbaikan yang tidak mendasar, atau perbaikan-perbaikan atas fondasi yang sudah ada. Bagi Indonesia dalam pembangunan memerlukan kedua-duanya

2

baik doels-actie maupun reform-actie. Tanpa doels-actie kita tidak punya tujuan jangka panjang yang diimpikan oleh seluruh rakyat Indonesia, sebaliknya tanpa reform-actie, tanpa perbaikan sehari-hari rakyat akan menderita, dan doels-actie akhirnya tidak bisa dicapai. Modal Dasar Pembangunan Indonesia Pembangunan Indonesia memerlukan perubahan yang mendasar untuk merubah formasi ekonomi yang setengah kolonial dan setengah feodal manjadi formasi ekonominasional demokrasi yang maju. Perubahan yang demikian itu sifatnya sangat mendasar, tidak mungkin hanya dengan melakukan reformasi atau perubahan yang implementatif saja. Pada awal kemerdekaan, sumber-sumber daya alam


No. 29 Tahun III - Juni 2009

Indonesia masih utuh; jumlah penduduk masih sedikit; semangat nasionalisme dan perjuangan masih tinggi; daerah pedesaan masih asli dan mayoritas penduduk sebagai petani; tanah pertanian masih dimiliki oleh sebagian besar petani; daerah perkotaan belum penuh sesak; ketimpangan antara daerah pedesaan dengan daerah perkotaan belum mencolok; kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin masih belum tampak; urbanisasi masih rendah; semangat kegotongroyongan masih hidup, walaupun pendidikan masih rendah namun nilai-nilai budaya bangsa masih dijunjung tinggi. Panca Sila dan UUD '45 masih punya Roh yang merupakan dasar idiil dan kostitusional bagi pembangunan Indonesia seutuhnya, dan pembangunan ekonomi khususnya. Dalam bidang pertanian terdapat UUPA (Undang-Undang Pokok Agraria) dan UUBH (Undang-Undang Bagi Hasil) yang mengatur tentang pemilikan tanah dan tata guna tanah, yang masih berlaku sampai sekarang ini. Ini merupakan modal dasar bagi pembangunan Indonesia Raya. Pembangunan periode Soekarno Pada masa pemerintahan Soekarno, sebagai karya dari Dewan Perancang Nsional telah dibuat Rencana Pembangunan Semesta . Dalam “Garis-Garis Besar Pola Pembangunan Nasional Berencana Tahapan Pertama 19611969” termasuk : Bidang Mental/Agama/Kerohanian/Penelitian; Bidang Kesejahteraan, Bidang Pemerintahan dan Keamanan/Pertahanan; Bidang Produksi; Bidang Distribusi dan Perhubungan; Bidang Keuangan dan Pembiayaan; Ketentuan Pelaksanaan. Dalam Bidang Pemerintahan dan Keamanan : land reform; anti-kolonialisme dan anti imperialisme; pembangunan tata pedesaan yang demokratis. Dalam Bidang Produksi : pengutamaan produksi bahan keperluan hidup rakyat yang pokok menuju pembagian pendapatan nasional yang adil dan merata; cabang-cabang produksi yang vital bagi perkembangan perekonomian nasional dan menguasai hajat hidup rakyat banyak dikuasai oleh Negara, kalau perlu dimiliki oleh Negara; Dalam Bidang Pembiayaan : diusahakan atas dasar kekuatan dalam negeri sendiri, dengan sejauh mungkin tidak menambah beban rakyat; dapat diadakan kerjasama ekonomi dan teknik dalam arti luas dengan luar negeri. Semua itu didasarkan pada Tri Sakti, yaitu Berdaulat dalam Bidang Politik, Berdikari dalam Bidang Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Bidang Kebudayaan. Tujuan jangka panjangnya atau doels-actie adalah masyarakat adil dan makmur. Tetapi Rencana Pembangunan Semesta ini tidak pernah direalisasikan disebabkan tidak adanya kestabilan dan keamanan dalam negeri akibat gejolak-gejolak politik berkepanjangan, perjuangan dalam membebaskan Irian

Barat , dan dilanjutkan dengan konfrontasi dengan Malaysia. Akhirnya Presiden Soekarno jatuh setelah peristiwa 30 September 1965. Masa “Orba” Setelah dijamah dengan pembangunan selama 32 tahun pada periode orde baru , formasi ekonomi Indonesia menjadi lebih buruk dibandingkan dengan awal kemerdekaan. Keadaan menjadi terbalik, sumber-sumber daya alam seperti hutan dan pertambangan semakin habis; industri-industri modern yang dibangun menciptakan polusi; teknologi mutakir yang digunakan mempercepat terkurasnya sumber-sumber daya alam; tanah pertanian bagi petani semakin sempit; tanahtanah pertanian yang terlantar semakin luas; bencana alam seperti banjir dan erosi akibat rusaknya lingkungan semakin sering terjadi; kesenjangan anatara orang miskin dan orang kaya semakin besar; kualitas kehidupan rakyat makin jelek, indeks pembangunan manusia (HDI) sangat rendah; kegotong-royongan atau kesetiakawanan sosial hampir lenyap; hutang luar negeri sangat besar; akhirnya ketergantungan perekonomian Indonesia pada negara-negara maju, terutama dari segi pembiayaan pembangunan. Namun pemerintahan presidensiil Suharto sangat kuat dengan kepemimpinan yang otoriter. Pembangunan nasional dalam era orba masih memiliki tujuan jangka panjang yang tertuang dalam “Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN)”, dan Pembangunan Lima Tahun (Repelita). Masyarakat adil dan makmur berdasarkan Panca Sila tetap sebagai doels-actie, sedangkan reform-actie tertuang dalam buku Repelita, yaitu Rencana Pembangunan Lima Tahun sebagai realisasi dari GBHN. Juli 1997 mulai terjadi krisis moneter yang diiringi dengan krisis ekonomi dan krisis di semua bidang yang menjatuhkan Presiden Suharto. Masa “Reformasi” Sesuai dengan namanya “reformasi”, maka doels-actie hilang sama sekali dalam pemikiran para elit dan penguasa dalam pembangunan. Kalau dalam era orba masih ada GBHN dan Repelita, maka pada era reformasi dokumen seperti itu tidak ada lagi. Dengan demikian baik doels-actie maupun reform-actie tidak jelas dalam era reformasi. Pada masa orba, semua partai politik harus berazaskan Panca Sila, dan UUD '45 dijadikan landasan konstitusional pembangunan; P4 didoktrinkan sampai ke kampus-kampus, bahkan samapai ke taman kanak-kanak. Pada era reformasi Panca Sila hampir tidak pernah dibicarakan mungkin karena “over dosis” waktu orba; UUD '45 sudah diamandemen, sehingga sistem pemerintahan sekarang tidak jelas, tidak presidensiil, tidak juga parlementer. Hak prerogatif presiden tidak jelas, termasuk dalam pengangkatan para pembantu-pembantunya, yang sangat tergantung kepada pertimbangan koalisi partaipartai politik yang semu. Era reformasi mewarisi keadaan ekonomi orba yang krisis, yang sampai saat ini tidak kunjung pulih. Rezim reformasi

3


No. 29 Tahun III - Juni 2009

malu-malu untuk mengikuti jejak tampaknya masih lain tidak mampu ditemukan. alternatif ekonomi orba, tetapi pada apa yang berpedoman orba Dalam pembangunan, dinamakan : Tri Logi Pembangunan : Pemerataan Pendapatan, Pertumbuhan Ekonomi dan Stabilitas Politik dan Keamanan. Dalam era reformasi, penguasa hanya berani membicarakan pertumbuhan ekonomi, yang mana pertumbuhan ekonomi tersebut kalau tidak dalam kerangka pembangunan nasional semesta pasti akan menimbulkan biaya sosial yang sangat merugikan bangsa dan generasi akan datang. Pertumbuhan ekonomi masa orba membuktikan bahwa antara manfaat pertumbuhan dan biaya sosial yang diakibatkannya tidak seimbang. Pertumbuhan ekonomi memang harus ditargetkan di atas 7 persen rata-rata per tahun, karena pertumbuhan penduduk dan lebih-lebih pertumbuhan angkatan kerja masih tinggi di Indonesia. Tetapi selama ini pertumbuhan ekonomi tidak menciptakan lapangan kerja produktif yang luas, karena pertumbuhan ekonomi itu hanya disumbang oleh sektor-sektor atau perusahan-perusahaan besar yang umumnya dimiliki oleh asing, bukan oleh perusahaan-perusahaan kecil dan menengah. Pertumbuhan ekonomi tersebut tidak berhasil mengurangi tingkat kemiskinan absolut dan relatif; tidak meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat; makin merosotnya Human Development Index ( Indeks Pembangunanan Manusia, terdiri dari : ekonomi, pendidikan dan kesehatan masyarakat); dan makin meningkatnya ketergantungan Indonesia pada pinjaman asing; makin habisnya sumber-sumber daya alam; makin dijadikannya Indonesia sebagai pasar surplus produksi industri negaranagara maju. Otonomi daerah, di samping sebagai tuntutan objektif daerah akibat sentralisasi yang berlebihan pada zaman orba, menjadi proyek para elit untuk memekarkan menjadi propinsi dan kabupaten dan kota. Sekarang ini dari sekitar 200 kabupaten dan kota sudah mencapai 477 kabupaten kota sebagai hasil dari pemekaran. Ternyata pemekaran tersebut tidak didasarkan pada strategi pembangunan nasional, tidak berdasarkan kemampuan sumber-sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tersedia atau mampu untuk disediakan. Akibatnya, sasaran otonomi daerah untuk mensejahterakan rakyat tidak tercapai, justeru menjadi beban nasional. Banyak kabupaten dan kota yang tidak melakukan perubahan apapun karena tidak siap untuk membangun. Aktualisasi Doels-Actie dan Reform-Actie Untuk melakukan perubahan baik yang sifatnya reformactie, apalagi doels-actie memerlukan kekuatan nasional yang menyatu dalam satu kekuatan; mengerahkan semua

4

kekuatan itu dan semua potensi dalam negeri yang ada hanya untuk pembangunan. Sayangnya kekuatan seperti itu tidak ada sekarang ini, sehingga perubahan-perubah an yang dicanangkan oleh para elit politik sulit untuk dilaksanakan. Perubahan memerlukan suatu ideologi nasional-demokrasi yang kuat untuk mampu melakukan perubahan-perubahan mendasar seperti : meninjau kembali semua kontrak karya dengan perusahaan-perusa haan asing di bidang pertambangan, seperti pertambangan tembaga pura di Timika, kontrak karya bidang minyak bumi dan gas bumi, yang harus menguntungkan pihak Indonesia; mengembalikan aset-aset BUMN yang telah dijual pada asing; melakukan perubahanperubahan sosial di daerah pedesaan; memberlakukan UU Pokok Agraria dan UU Bagi Hasil dalam pemilikan tanah dan tata guna tanah; mengembalikan UUD '45 khususnya pasal 33 ayat 1, 2, 3 sebagai dasar sistem perekonomian Indonesia; membentuk pemerintahan presidensiil yang kuat; mengembalikan musyawarah dan mufakat dengan sistem perwakilan sebagai azas demokrasi. Dalam perubahan reform-actie, bahan-bahan pokok kebutuhan rakyat banyak harus tersedia yang cukup dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat konsumen, namun tidak merugikan produsen, terutama para petani umumnya dan pengrajin. Manfaat pertumbuhan ekonomi dalam pembangunan harus menjadi sasaran dari reform-actie, terutama menyangkut masalah pengentasan kemiskinan, aksesibilitas pendidikan bagi semua warga, tingkat melek huruf yang tinggi, kesehatan masyarakat terjamin, dan kualitas kehidupan yang terus meningkat. Ini tantangan besar dan berat bagi siapapun yang akan menjadi pemimpin di Indonesia pada periode akan datang bila memiliki komitmen tentang perubahan.

Pelajaran Bahasa Rusia Русские Анекдоты ́ 1.В АВТОБУСЕ ́ вошла́ женщина. ́ в автобус ́ На остоновке ́ ́ заняты. все места́ были ́ В автобусе и, ́ глазами ́ ́ человеќ сидел с закрытыми ́ молодой Один ́ и решила ́ это ́ заметила ́ спал. Кондуктор ́ казалось, что он ́ Она́ боялась, ́ человека. ́ молодого ́ расбудить ́ свою́ остановку. ́ проедет ́ Она́ сказала: ́ ́ проснитесь! - Гражданин, ́ ́ человек. молодой ́ - Я не сплю́, ответил ́ ́ закрыты? А почему́ у вас глаза́ были ́ - Не спите!? ́ - Я закрыл́ глаза́, потому́ что я не могу́ смотреть, ́ стоят. ́ автобусе в ́ женщины ́ когда


No. 29 Tahun III - Juni 2009

Anekdot 1. ́ . (Kondektur melihat itu.): 1).Кондуктор заметила это заметила berakhiran a, karena кондуктор di sini perempuan. 2).казалось (kelihatannya, rasanya). 3).Гражданин (warganegara lelaki): sapaan untuk orang lelaki di jaman Uni Sovyet ́ ́ РАЗ НА КАВКАЗЕ 2.ПЕРВЫЙ ́ ́ ́ ́ Я живу́ на севере. В прошлом году́ летом я первый раз ́ Когда́ я увидел отдыхал́ на Кавказе. Чёрное море, ́ ́ ́ я подумал: «Почему́ люди Море”?». ́ ́ называют ́ его “Чёрное ́ ́ Оно́ было а синее и даже ́ совсем ́ не чёрное, ́ ́ ́ голубое́ . Я жил в доме отдыха целый месяц. Дом отдыха ́ ́ ́ ́ ́ находился на берегу́ моря. были ́ ́ Совсем ́ близко ́ ́ высокие ́ горы. На горах снег. ́ ́ лежал́ белый ́ Каждый день рано я плавал в море. ́ ́ утром ́ ́ ́ Вода́ была́ тёплая. Потом Днём я гулял́ в парке или ́ ́ я завтракал. ́ ́ ́ ходил́ далеко́ в горы. После обеда ́ ́ ́ я немного ́ отдыхал. ́ А вечером читал́ газеты слушал музыку, ходил́ в ́ ́ и журналы, ́ ́ ́ кино́. Я любил́ смотреть его́ шум. ́ на море ́ и слушать ́ Вечером оно́ было красивое. ́ ́ очень ́ ́ В моей жил хороший товарищ. Он приехал ́ комнате ́ ́ ́ ́ из Ленинграда. играли или ́ Иногда́ мы вместе ́ ́ в теннис ́ ́ в шахматы. ́ Всё время ясная погода. ́ стояла ́ хорошая ́ ́ ́ Но однажды ́ тучи закрыли всё небо. Стало темно́, как ночью. Я ́ ́ ́ ́ ́ посмотрел́ на море оно́ стало ́ и увидел: ́ ́ совсем ́ чёрное. ́ Тогда́ я понял, почему́ люди называют его́ «Чёрное ́ ́ ́ ́ Море». ́ Мне очень понравился Кавказ́ и Чёрное Море. ́ ́ ́ ́ Anekdot 2. 1). Я живу́ на севере. (Saya tinggal di utara.): di utara di sini ́ dimaksud di daerah utara Uni Sovyet, misalnya di Moskow. Sebaliknya disebut на юге (di selatan), misalnya di Kaukasus. 2).синий (biru tua); голубой (biru muda). снег. (Di gunung-gunung itu ada 3).На горах́ лежал́ белый ́ salju yang putih.): perhatikan глагол (kata kerja) лежать (terletak) untuk salju. ясная погода. 4). Всё время ́ стояла ́ хорошая ́ ́ ́ (Cuaca selalu baik dan cerah.): perhatikan kata kerja cтоять (berdiri) untuk погода ́ . 5).туча (awan hitam); облако (awan). понравился Кавказ́ . (Saya suka sekali 6). Мне очень ́ ́ Kaukasus.): kata kerja нравиться (suka, senang) disertai дательный падеж (kasus datif), dalam hal ini мне. 7).гора (gunung); холм (bukit, gunung kecil). 3.СТАРИК (Русская ́ сказка) ́ ́ И СТАРУХА ́ В одной жили-были ́ деревне ́ ́ ́ стариќ и старуха. ́ Жили ́ они́ хорошо́. Иногда́ они́ любили Однажды ́ поспорить. ́ ́ старуха обед, Была́ ́ готовила ́ ́ а стариќ лежал́ на печке. ́ осень, дул сильный ветер, и дверь дома ́ ́ ́ ́ открылась. ́ - Старуха, ́ закрой ́ дверь! - сказал́ старик. ́ - Мне некогда, - ответила старуха ́ ́ ́ - ты сам

закрой! ́ Они́ долго спорили, кто должен закрыть дверь. ́ ́ ́ ́ Наконец ́ стариќ предложил: ́ - Кто первый скажет слово, ́ ́ ́ тот закроет ́ дверь. Оба обед ́ сразу ́ замолчали. ́ Старуха ́ пригатовила ́ ́ и села ́ отдыхать. а в доме - молчание. Шли ́ Наступил́ вечер, ́ ́ мимо ́ два человека, ́ вошли́ в дом и спрашивают: ́ - Кто здесь живёт? ́ Стариќ и старуха взяли ́ молчат. ́ Тогда́ прохожие ́ ́ суп, кашу, пирог, ́ ́ съели ́ всё и говорят: ́ - Всё было но пироѓ был сырой. ́ вкусное, ́ ́ - Нет! - закричала - Это неправда, мой ́ старуха. ́ ́ пироѓ был не сырой! ́ - Старуха, ́ закрой ́ дверь, - сказал́ старик. ́ Anekdot 3. жили-были стариќ и старуха. 1). В одной (Di ́ деревне ́ ́ ́ ́ sebuah desa hiduplah orang tua lelaki dan perempuan.): bentuk жили-были ́ ́ biasa dipakai dalam dongeng. Untuk стариќ saja bentuknya жил-был, ́ ́ dan untuk старуха ́ saja bentuknya жилá былa. ́ 2). Печк ́ a (tempat tidur beton jaman dulu, yang dihubungkan dengan tungku supaya hangat). закрой 3). Старуха, ́ ́ дверь! - сказал ́ старик. ́ (Nek, tutup pintu! – kata kakek.): di desa jaman dulu, suami-istri yang sudah tua biasa saling panggil dengan kata стариќ dan cтаруха ́ . 4). Мне некогда . (Aku tak ada waktu.): наречие (kata ́ tambahan) некогда (tak ada waktu) disertai dengan дательный падеж (kasus datif), dalam hal ini мне. скажет слово, 5). Кто первый ́ ́ ́ тот закроет ́ дверь. (Siapa yang pertama bicara, dialah yang akan menutup pintu.): глагол (kata kerja) сказать dan закрыть adalah глагол совершенного вида (kata kerja sempurna), karena itu di sini punya arti будущеe время (masa yang akan datang). 6).Оба (keduanya) – наречие (kata bilangan) untuk имя существительное мужского рода (kata benda jenis lelaki). Untuk имя существительное женского рода (kata benda jenis perempuan): обе. 7).прохожий (orang lewat lelaki): имя существительное мужского рода (kata benda jenis lelaki). Untuk имя существительное женского рода (kata benda jenis perempuan): прохожая. 8).пирог (pastel, juadah dari trigu). 9).сырой (basah, lembek). (Catatan KST)

5


No. 29 Tahun III - Juni 2009

SEJARAH bertumpu pada kekuatan KTB (Alfa (kesatuan khusus)), MVD (Divisi Dzerzhinskii) dan MO (Divisi VDV Tula, Divisi Taman, Divisi Kantemir). Secara keseluruhan, ke Moskow didatangkan sekitar 4 divisi tentara, 362 tank, 427 kendaraan lapis baja dan BMP. Kesatuan tambahan VDV dikirim ke sekitar Leningrad, Tallin, Tbilisi, Riga. Pasukan VDV dipimpin oleh Jenderal Pavel Grachev dan wakilnya Aleksandr Lebed. Dalam hal ini Grachev terus melakukan hubungan telepon baik dengan Yazov maupun Yeltsin. Namun para pelaku kup tidak punya kontrol penuh atas kekuatannya, hingga pada hari pertama kesatuan-kesatuan Divisi Taman sudah menyeberang ke pihak para pembela Gedung Putih. Dari tank divisi inilah Yeltsin mengucapkan amanatnya yang terkenal kepada kedua pihak.

Путч августа 1991 года и победа демократических сил (Kup Agustus 1991 dan kemenangan kekuatan demokratis) Основная цель путчистов заключалась в том, чтобы «не допустить развала Союза» [1], который, по их мнению должен был начаться 20 августа во время первого этапа подписания нового союзного договора, превращающего СССР в конфедерацию независимых государств. 20 августа договор должны были подписать представители РСФСР и Казахстана, остальные будущие компоненты содружества в течение пяти встреч вплоть до 22 октября. Tujuan pokok para pelaku kup ialah untuk tidak “membiarkan Uni runtuh”. Menurut mereka, Uni harus mulai tanggal 20 Agustus, tahap pertama penandatanganan persetujuan Uni baru yang mengubah URSS menjadi Konperensi Negara-negara Merdeka. Tanggal 20 Agustus persetujuan harus ditandatangai oleh RSFSR dan Kazakhstan, sedang calon-calon komponen persekutuan lainnya selama berlangsungnya lima kali pertemuan, sampai tanggal 22 Oktober.

Информационную поддержку путчистам оказывало Гостелерадио (в течение трех суток выпуски новостей непременно включали разоблачения различных актов коррупции и нарушений законности, совершенных в рамках «реформистского курса»), ГКЧП заручилось также поддержкой ЦК КПСС, однако эти институты не смогли оказать заметного влияния на положение в стране, а мобилизовать ту часть общества, которая разделяла воззрения членов ГКЧП, комитет по какой-то причине не смог или не пожелал.

Gosteleradio memberikan dukungan informasi kepada para pelaku kup (selama tiga hari tiga malam siaran berita mencakup pembelejetan berbagai tindak korupsi dan pelanggaran hukum yang dilakukan dalam rangka “kebijakan reformis”), GKChP mendapat juga dukungan dari CC PKUS, namun lembaga-lembaga itu tidak dapat memberikan pengaruh nyata pada keadaan negeri, sedangkan komite sendiri entah dengan alasan apa tidak dapat atau tidak ingin memobilisasi sebagian masyarakat yang setuju dengan pandangan para anggota GKChP.

Силы путчистов (Kekuatan demokratis)

6

ГКЧП опирался на силы КГБ (Альфа (спецподразделение)), МВД (Дивизия им. Дзержинского) и МО (Тульская дивизия ВДВ, Таманская дивизия, Кантемировская дивизия [2]). Всего в Москву было введено около 4 тысяч военнослужащих, 362 танка, 427 бронетранспортеров и БМП. Д о п ол н и т е л ь н ы е ч а с т и ВД В б ы л и переброшены в окрестности Ленинграда, Таллина, Тбилиси, Риги. Командовали войсками ВДВ генералы Павел Грачев и его заместитель Александр Лебедь. При этом Грачев поддерживал телефонную связь как с Язовым, так и с Ельциным. [3]. Однако путчисты не имели полного контроля над своими силами; так, в первый же день части Таманской дивизии перешли на сторону защитников Белого Дома. С танка этой дивизии произнес свое знаменитое послание к собравшимся сторонникам Ельцин. GKChP (Komite Pemerintah Darurat)

Противники ГКЧП (Lawan-lawan GKChP)

Сопротивление ГКЧП возглавило политическое руководство Российской Федерации (президент Б. Н. Ельцин, вице-президент А. В. Руцкой, председатель правительства И. С. Силаев, председатель Верховного Совета Р. И. Хасбулатов). По призыву


No. 29 Tahun III - Juni 2009

российских властей у Дома Советов Российской Федерации («Белого дома») собрались массы москвичей, среди которых были представители с а м ы х р а з н ы х с о ц и а л ь н ы х г ру п п — от демократической общественности, студенческой молодёжи, интеллигенции и ветеранов Афганской войны до участников криминальных структур и «мелкой буржуазии» (двое из трех погибших во время Инцидента на Новоарбатском мосту были сотрудниками мелких фирм). Perlawanan terhadap GKChP dipimpin oleh pimpinan politik Federasi Rusia (Presiden B.N. Yeltsin, Wakil Presiden A.V. Rutskoi, Ketua Pemerintah I.S. Silayev, Ketua Sovyet Tertinggi R.I. Khasbulatov). Atas seruan kekuasaan Rusia di Gedung Sovyet Federasi Rusia (“Gedung Putih”) berkumpul massa penduduk Moskow, di antaranya terdapat wakil-wakil berbagai kelompok masyarakat – dari masyarakat demokratis, pemuda mahasiswa, kaum cendekiawan dan veteran Perang Afghanistan, sampai anggota organisasi kriminal dan “borjuasi kecil” (dua dari tiga yang tewas selama Insiden di Jembatan Novoarbat adalah pekerja perusahaan-perusahaan kecil).

августа.

29 Juli secara rahasia Gorbachov, Yeltsin dan Presiden Kazakhstan N.A. Nazarbayev bertemu di Novo-Ogaryov.

2 августа Горбачев во всеуслышание объявил, что подписание Союзного договора намечено на 20 августа.

2 Agustus Gorbachov secara terbuka mengumumkan bahwa penandatanganan Persetujuan Uni direncanakan pada tanggal 20Agustus.

4 августа Горбачев отправился отдыхать в свою резиденцию Форос в Крыму.

4 Agustus Gorbachov berangkat untuk beristirahat ke residensinya di Foros, di Krim.

17 августа — Крючков , Павлов , Язов, Бакланов, Шенин и помощник Горбачева Валерий Болдин встречаются на объекте «АБЦ» — закрытой го стевой ре зиденции КГБ. Принимаются решения ввести ЧП с 19 августа, сформировать ГКЧП, потребовать от Горбачева подписать соответствующие указы или уйти в отставку и передать полномочия вице-президенту Геннадию Янаеву, Ельцина задержать на аэродроме «Чкаловский» по прилете из Казахстана для беседы с Язовым, дальше действовать в зависимости от результатов переговоров.

17 Agustus Kryuchkov, Pavlov, Yazov, Baklanov, Shenin dan pembantu Gorbachov, Valerii Boldin, bertemu di obyek “ABTs” – ruang tamu tertutup residensi KGB. Diambil keputusan untuk memberlakukan ChP (keadaan darurat) dari tanggal 19 Agustus, membentuk GKChP, menuntut Gorbachov menandatangani dekrit-dekrit yang relevan atau meletakkan jabatan dan menyerahkan kekuasaan kepada Wakil Presiden Genadii Yanayev, menahan Yeltsin di bandara “Chkalovskii” dalam penerbangan dari Kazakhstan untuk berunding dengan Yazov, selanjutnya bertindak sesuai hasil perundingan.

Предыстория (Riwayat sebelumnya)

17 июня Горбачев и лидеры девяти республик согласовали проект Союзного договора. Сам проект вызвал резко отрицательную реакцию у силовиков из Кабинета Министров СССР: Язова (Армия), Пуго (МВД) и Крючкова (КГБ).

17 Juni Gorbachov dan sembilan pemimpin republik-republik yang ada menyetujui proyek Persetujuan Uni. Proyek itu sendiri mendapat reaksi sangat negatif dan para silovik (orang kuat) dari Kabinet Menteri URSS: Yazov (Tentara), Pugo (MVD) dan Kryuchkov (KGB).

20 июля — Президент России Ельцин издал указ о департизации, то есть о запрещении деятельности парткомов на предприятиях и в ILMUучреждениях.

20 Juli Presiden Rusia Yeltsin mengeluarkan perintah tentang departisasi, yaitu larangan kegiatan komite partai di perusahaan-perusahaan dan lembaga-lembaga. 29 июля в Ново-Огареве конфиденциально встретились Горбачев, Ельцин и президент Казахстана Н. А. Назарбаев. Они наметили подписание нового Союзного договора на 20

19 августа (19 Agustus)

В 6 часов утра средства массовой информации СССР объявляют о введении в ст ране чрезвычайного положения и о неспособности президента СССР Михаила Горбачёва выполнять свои функции «по состоянию здоровья» и о

7


No. 29 Tahun III - Juni 2009

переходе всей полноты власти в руки ГКЧП. Одновременно в Москву и другие крупные города были введены войска, политические деятели «демократической оппозиции» (как они сами называли себя) были объявлены в розыск [источник?] .

Jam 6 pagi lewat informasi massal URSS diumumkan tentang pemberlakuan keadaan darurat di seluruh negeri dan tentang ketidakmampuan Presiden URSS Mikhail Gorbachov melaksanakan fungsinya “karena alasan kesehatan” dan tentang pengalihan seluruh kekuasaannya ke tangan GKChP. Sementara itu ke Moskow dan lain-lain kota besar didatangkan pasukan, dan para aktivis politik “oposisi demokratis” (demikian mereka menamai dirinya) dinyatakan dalam pencarian.

Ночью Альфа выдвинулась к даче Ельцина в Архангельском, но не блокировала президента и не получила указания предпринять по отношению к нему какие-либо действия. Тем временем Ельцин в экстренном порядке мобилизовал всех своих сторонников в верхнем эшелоне власти; самыми видными таковыми оказались Руслан Хасбулатов, Анатолий Собчак, Геннадий Бурбулис , Михаил Полторанин , Сергей Шахрай, Виктор Ярошенко. Коалиция составила и рассылала по факсу возвание «К гражданам России». Рупором противников путча стало «Эхо Москвы»

Malamhari Alfa bergerak ke vila Yeltsin di Arkhangelsk, tetapi tidak memblokir presiden dan tidak menerima petunjuk mengambil sesuatu tindakan terhadapnya. Sementara itu Yeltsin dengan cepat memobilisasi semua para pendukungnya di eselon atas kekuasaan; yang paling menonjol adalah ternyata Ruslan Khasbulatov, Anatolii Sobchak, Genadii Burbulis, Mikhail Poltoranin. Sergei Shakhrai, Viktor Yaroshenko. Koalisi ini menyusun dan mengirimkan seruan lewat faks “Kepada warganegara Rusia”. “Ekho Moskva” menjadi corong para lawan pelaku kup.

8

Осуждение Ельциным ГКЧП в ходе речи с [6] танка Таманской дивизии у Белого Дома . При попустительстве Альфы президент России Б. Н. Ельцин в 9 часов прибывает в «Белый Дом» (Верховный Совет РСФСР) и организует центр сопротивления действиям ГКЧП. Сопротивление принимает форму митингов, которые собираются в Москве у Белого Дома на Краснопресненской набережной и в Ленинграде

на Мариинской площади. Защитников Белого Дома поддерживают рок-группы («Машина времени», «Круиз», «Шах», «Коррозия металла»), которые организуют концерт «Рок на баррикадах» [7] . В М о с к в е в о з в од я т с я б а р р и к а д ы , распространяются листовки. Непосредственно у Белого дома располагается бронетехника Рязанского полка Тульской дивизии ВДВ под командой генерал-майора Александра Лебедя и Таманской дивизии. В 12 часов с танка Ельцин обращается к собравшимся на митинг, где называет случившее ся го сударственным переворотом.

Celaan Yeltsin terhadap GKChP dalam pidato dari tank Divisi Taman di Gedung Putih. Dalam kerjasama diam-diam dengan Alfa Presiden Rusia B.N. Yeltsin datang pada jam 9 di “Gedung Putih” (Sovyet Tertinggi RSFSR) dan menyusun pusat perlawanan terhadap perbuatan GKChP. Perlawanan mengambil bentuk pertemuan-pertemuan yang diadakan di Moskow di Gedung Putih dan Tepian Krasnopresnenskaya, dan di Leningrad di Lapangan Mariinskaya. Para pemihak Gedung Putih mendapat dukungan dari kelompok-kelompok rock (“Mashina Vremeni”, “Kruiz”, “Shakh”, “Korroziya Metalla”) yang menyelenggarakan konser “Rock na barrikadakh”. Di Moskow dibuat barikada-barikada, dan disebarkan pamflet. Di Gedung Putih sendiri disiapkan pasukan berlapis baja Resimen Ryazan dari Divisi VDV Tula di bawah komando Jenderal Mayor Aleksandr Lebed dan Divisi Taman. Jam 12 dari sebuah tank Yeltsin berbicara kepada massa yang berkumpul dalam pertemuan, di mana ia menamakan kejadian itu perebutan kekuasaan negara.

Вечерняя пресс-конференция ГКЧП. На ней отсутствовал В. Павлов, у которого развился гипертонический криз. Участники ГКЧП заметно нервничали; весь мир обошли кадры трясущихся рук Г. Янаева. Журналистка Т. Малкина открыто назвала происходящее «переворотом», слова членов ГКЧП были больше похожи на оправдания (Г. Янаев: «Горбачёв заслуживает всяческого уважения»).

Wawancara pers malamhari GKChP. Dalam wawancara ini tidak hadir V. Pavlov yang menderita hipertensi. Peserta GKChP tampak jelas gelisah; gambar tangan G. Yanayev yang gemetar beredar ke seluruh dunia. Wartawati T. Malkina secara terbuka menamakan kejadian itu “perebutan kekuasaan”, kata-kata para anggota


No. 29 Tahun III - Juni 2009

GKChP lebih mirip dengan pembenaran (G. Yanayev: “Gorbachov pantas mendapat penghargaan”).

20 августа (20 Agustus)

По приказу ГКЧП проведена подготовка не планировавшегося ранее захвата здания Верховного Совета РСФСР группами специального назначения КГБ СССР. Однако у генералов, ответственных за подготовку штурма, начались сомнения в целесообразности. Александр Лебедь переходит на сторону защитников Белого Дома. Командиры «Альфы» и «Вымпела» Карпухин и Бесков просят заместителя председателя КГБ Агеева отменить операцию. Штурм был отменён. Atas perintah GKChP dilakukan persiapan untuk merebut gedung Sovyet Tertinggi RSFSR oleh kelompok-kelompok khusus KGB URSS, yang tidak direncanakan sebelumnya. Namun para jenderal yang bertanggungjawab atas persiapan penyerbuan mulai ragu-ragu mengenai manfaatnya. Aleksandr Lebed menyeberang ke pihak pendukung Gedung Putih. Para komandan “Alfa” dan “Vimpel”, Karmukhin dan Beskov, minta agar wakil ketua KGB Ageyev membatalkan operasi. Penyerangan dibatalkan.

премьер-министр Иван Силаев вылетают в Форос к Горбачёву. Другим самолётом в Крым вылетают некоторые члены ГКЧП, пытаясь вымолить прощение. Горбачёв отказывается их принимать. Политически активный народ, собравшийся в столице для защиты президента СССР, фактически оказался под непосредственным командованием президента Ельцина. К концу путча в своих речах Ельцин смещает акцент с защиты законной власти Горбачёва на защиту «свободной России». Kelompok “Alfa” menolak merebut Gedung Putih dengan serbuan. Jam 5 pagi Yazov memberikan perintah untuk mengeluarkan pasukan dari Moskow. Tengah hari tanggal 21 Agustus mulai sidang Sovyet Tertinggi RSFSR di bawah pimpinan Khasbulatov, yang hampir seketika itu juga menerima pernyataan yang mencela GKChP. Wakil Presiden RSFSR Aleksandr Rutskoi, dan Perdana Menteri Ivan Silayev terbang ke Foros uantuk menemui Gorbachov. Dengan pesawat lain anggotaanggota GKChP terbang ke Krim untuk berusaha menyampaikan permintaan maaf. Gorbachov menolak menerima mereka. Rakyat yang secara politik aktif dan berkumpul di ibukota untuk membela Presiden URSS, praktis ternyata berada di bawah komando langsung Presiden Yeltsin. Menjelang akhir kup, dalam pidato-pidatonya Yeltsin menggeser aksen dari membela kekuasaan Gorbachov yang sah menjadi membela “Rusia yang bebas”. 22 августа (22 Agustus)

возвращается из Фороса в Москву вместе с Руцким и Силаевым на самолете Ту-134. Члены ГКЧП были арестованы. В прямом эфире Ельцин в присутствии Горбачёва подписывает указ о приостановке действия КПСС на территории РСФСР, на свой манер выполнив притязания путчистов — лишив Горбачёва власти, которую предоставляла ему партия.

Mikhail Gorbachov kembali dari Foros ke Moskow bersama dengan Rutskoi dan Silayev dengan pesawat TU-134. Anggota-anggota GKChP ditahan. Dengan kehadiran Gorbachov, Yeltsin menandatangani dekrit penghentian kegiatan PKUS di wilayah RSFSR, dengan caranya sendiri memenuhi tuntutan para pelaku kup – meniadakan kekuasaan Gorbachov yang berasal dari partai. (terj. KST)

21 августа (21 Agustus)

В н оч ь н а 2 1 а в г у с т а т а н ко в ы е подразделения, контролируемые ГКЧП, осуществляют манёвры возле Белого дома (здания Верховного Совета РСФСР). Происходит Стычка на Новоарбатском мосту. Malam tanggal 21 Agustus kesatuan tank yang mengontrol GKChP melakukan manuver di dekat Gedung Putih (gedung Sovyet Tertinggi RSFSR). Terjadi Bentrokan Bersenjata di Jembatan Novoarbat.

Группа «Альфа» отказывается брать штурмом Белый дом. В 5 часов утра Язов отдает приказ о выводе войск из Москвы. Днём 21 августа начинается сессия Верховного совета РСФСР под председательством Хасбулатова, которая почти сразу же принимает заявления, осуждающие ГКЧП. Вице-президент РСФСР Александр Руцкой и

9


No. 29 Tahun III - Juni 2009

SEJARAH Игорь Кашмадзе

Прам и Утуи (продолжение) В конце пятидесятых годов экономические отношения между СССР и Индонезией настолько развились, что на повестку дня встал вопрос о взаимных визитах глав правительств. Первым в Индонезию в феврале 1960 года съездил Хрущев. Итогом визита Хрущева стало подписание экономического и культурного соглашений. На их осуществление СССР предоставил Индонезии кредит в размере 250 миллионов долларов. Может показаться, что это не много. Но по тем временам это было много. С тех пор доллар, по мнению специалистов, подешевел раз в пять-шесть. С помощью СССР на Яве началось строительство первого в Индонезии металлургического завода, фабрики химических удобрений, атомного реактора, крупнейшего в Азии стадиона в Джакарте. На острове Калимантан прокладывались шоссейные дороги и организовывались крупные рисоводческие хозяйства. Из всех объектов по настоящему был законтен лишь один: грандиозный спортивный комплекс «Сенаян» в Джакарте. Осуществлению других помешали события 30 сентября 1965 года, приведшие к изменению политического и экономического курсов Индонезии, а т акже ряд других обстоятельств. Оказа лись недостроенными два комбината: металлургический в Мэраке на западной оконечности острова Ява напротив знаменитого вулкана Кракатау в проливе, отделяющем Яву от Суматры, и химический в Чилачапе на южном побережъе Центральной Явы. А шоссейные дороги через джунгли Калимантана вскоре после прокладки размыли тропические ливни. Не увенчались успехом и попытки обучить индонезийцев выращивать рис на плантациях, сосданных на наш российский манер без учета опыта выращивания риса самими индонезийцами, которые этим занимаются четыре тысячи лет, правда, на Яве. Летом того же года к нам приехал Первый министр, а по существу, глава правительства Индонезии, Джуанда. Пост первого министра был введен незадолго до этого, когда Сукарно вернул страну к конституции 1945 года, другими словами ввел президентское правление. Введение поста первого министра освобождало Сукарно от рутинной работы по руководству правительством. Джуанда занимал этот пост до своей смерти в ноябре 1963 года. Его сменил бывший посол в Москве и министр иностранных дел Субандрио. Правда, не как первый министр, а как первый вице-премъер. Будучи однокашником пресидента Сукарно по Бандунгскому Технологическому институ и его личным другом, Джуанда по своему характеру был полной противоположностью Сукарно: спокойоый, совсем не

10

политик, типичный технократ. Основной целью приезда Джуанды в СССР была конкретизация положений подписанного Сукарно и Хрущевым в Джакарте в феврале 1960 года Второго Генерального соглашения о торгово-экономическом и техническом сотрудничестве, включая строичельство в Индонезии ряда предприятий и сотрудничество в облости использования атомной энерги в мирных целях. Из всего пребывания Джуанды в СССР особенно запомнились посещение строительства жилого комлекса «Новые Черемушки» в Москве, Куйбышевской ГЭС на Волге и Узбекистана. Джуанда, в отличие от Сукарно, молча и терпеливо выслушивал все объяснения. Главный инженир строительства «Новых Черемушек» долго убеждал Джуанду в преимуществах массовой застройки в больших городах. Когда, уже сидя в машине, я спросил Джуанду и сопровождавшего его министра тяжелой промышленности Хайрул Салеха, с которым у меня были дружеские отношения, что они думают о преспективах массового жилищного строительства в Джакарте, Джуанда и тут проявил характер. «Посмотрим…» - сказал он. Очень же импульсивный Хайрул Салех отреагировал по другому: «На месте Джуанды я бы сказал нашим советским хозяевам, что проблема массовой застройки многоэтажными домами нас не интересует. Ни один индонезиец, богат он или беден, не согласится жить в многоквартирном доме, без своего собственного садика и отдельного входа». Действительно, тогда в Индонезии по существу не было много-квартирных домов. Так, во втором по величине городе Индонезии – Сурабае, когда я там работал в конце ше стиде сятых годов, был один единственный многоквартирный дом в пять этажей. Каждая семъя занимала отдельных этаж, и с каждой квартиры вела вниз отдельная лестница. Теперь же в Джакарте и других кру пных го р одах появились ц елые кварт а лы благоустроенных жилых домов-кондоминиумов. Наряду с этим строилось много домов для простого люда – так называемых «румах сусун»: нечто вроде блочных, в основном одноэтажных домов. Но каждая живущая в них семъя имеет ведущий в квартиру отдельный ход и крошечный садик. Надо отдать должное индонезийским градосроителям: строили они добротно и красиво, даже красивее хваленых кварталов Сингапура. Куйбышевская гидроэлектростанция произвела на инженера Джуанда хорошее впечатление. Но оно было испорчено жуткой картиной, которая открылась, когда пароход приблизился к плотине гидроэлектростанции: тысячи, а может быть и миллионы рыб, в том числе и осетровых пород, плавали вверх брюхом у плотины. Подъемники не спралялись с идущей на нерест рыбой, и она дохла. Восвращаясь к проблеме строительство, не могу


No. 29 Tahun III - Juni 2009

не выразить своего восхищения по поводу нового центра Джакарты. По общему мнению он не уступает нъюйоркскому Манхеттену. Справедливости рады нужно отметить, что за последние годы в Москве появилось много новых красивых зданий. Но как правило, это – отдельные дома, а в Джакарте – многокилометровый ансамбль, да еще какой! Первый министр посетил три города: Ташкент, Бухару и Самарканд. Во время посещения Ташкентского текстильного комбината произошел казус. В отделочном цехе комбината супруге Джуанды преподнесли в подарок несколько отрезов материи. Вручала подарки русская женщина. Среди пятисот работниц цеха не нашлось не одной узбечки чтобы вручить подарок. На это обстоятельство обратил внимание зам. министра иностранных дел Николай Павлович Фирюбин. На замечание Фибрюбина немедленно отреагировало первое лицо в государстве – Шараф Рашидов. Дорогой Николай Павлович, - сказал Рашидов, посудите сами: узбек откроет арык и закроет арык, и получит за это двадцать рублей. А здесь, на комбинате, за такие деньги нужно работать целый день. По указанию дипломатичного Фирюбина я перевел Джуанде, что два босса спорили по поводу расцветки ткани. Да, от перевода порой зависит многое. Как-то на Радио мы получили письмо от одного радиослушателя, который недоумевал, «почему, находясь в Швейцарии, Ленин жил с супругой в… туалете». Проверили и выяснили, что в одной из передач по радио мы действительно рассказывали о жизни Ленина в Швейцарии, в том числе и о том, сто Ленин с женого снимал там маленькую комнату. Переводчик перевел «маленькую комнату» дословно: «камар кечил», что поиндонезийски ознасает «туалет».

Igor Karshmadze:

Pram dan Utuy (lanjutan) Penghujung tahun 50-an hubungan ekonomi antara URSS dengan Indonesia sangat melaju, sehingga penting sekali peranan kunjungan timbal-balik antar kepala pemerintahan. Dalam kaitan ini Februari 1960 Khrushchov melakukan kunjungan resmi ke Indonesia. Kunjungan itu menghasilkan penanda-tanganan perjanjian di bidang ekonomi dan budaya. Untuk pelaksanaan perjanjian itu URSS memberikan kredit kepada Indonesia sebesar 250 US dollar. Kelihatannya tak seberapa. Sebenarnya menurut ukuran masa itu kredit tersebut cukup besar. Menurut perhitungan para ahli, sejak itu nilai dollar menciut hingga lima-enam kali Atas bantuan URSS di pulau Jawa mulai dibangun

fabrik baja pertama di Indonesia. Demikian pula fabrik pupuk kimia, reaktor nuklir dan stadion terbesar di Asia. Di Kalimantan mulai dibangun jalan raya dan proyek ladang padi raksasa. Dari semua obyek bangunan itu hanya satu saja yang rampung, yaitu kompleks olah raga ”Senayan” di Jakarta. Penyelesaian proyek-proyek lainnya terganggu oleh sederetan faktor, termasuk peristiwa 30 September 1965, peristiwa yang mengakibatkan perobahan arah politik dan ekonomi Indonesia. Dua kombinat tak selesai, yaitu kombinat metalurgi di Merak, di ujung barat pulau Jawa, berseberangan dengan vulkan Krakatau yang terkenal, yang terletak di selat yang memisahkan pulau Jawa dengan Sumatra. Satunya lagi kombinat kimia di Cilacap, di pantai selatan Jawa Tengah. Mengenai jalan raya di Kalimantan, seluruhnya segera dirusak oleh hujan tropis. Proyek pertanian padi secara plantasi gagal karena ilmu yang digunakan bertolak dari pengalaman pertanian di Rusia, tanpa memperhitungkan pengalaman orang Indonesia sendiri yang sudah lebih 4000 tahun bercocoktanam padi, meskipun di Jawa. Musim panas tahun itu juga, menteri pertama yang hakekatnya perdana menteri Indonesia, Djuanda, berkunjung ke Moskwa. Tak lama sebelumnya ditetapkan pos menteri pertama sejalan dengan dekret presiden Sukarno untuk kembali ke UUD 1945. Dengan kata lain ia menegakkan kabinet presidentil. Untuk meringankan kerja rutin sehari-hari sebagai kepala pemerintah, Sukarno menunjuk menteri pertama. Djuanda menempati jabatan itu hingga ia meninggal, November 1963. Gantinya, Subandrio, mantan duta besar di Moskwa dan menteri luar negeri, tetapi sudah tidak lagi sebagai menteri pertama, melainkan wakil perdana menteri pertama. Djuanda yang teman sekelas Sukarno di Sekolah Tinggi Teknik Bandung wataknya bertolak-belakang dengan Sukarno. Orangnya tenang, non-politik, hakekatnya teknokrat. Tujuan utama kunjungan Djuanda itu ialah pewujudan pasal-pasal dari Perjanjian Pokok kedua di bidang perdagangan-ekonomi dan tehnologi, termasuk kerja sama di bidang penggunaan tenaga nuklir untuk tujuan damai dan pembangunan sejumlah industri di Indonesia. Perjanjian Pokok kedua itu ditandatangani oleh Sukarno dan Khrushchov di Jakarta, Februari 1960. Dari kunjungan Djuanda itu yang paling menarik ialah kunjungan ke lahan bangunan kompleks perumahan ”Noviye Cheriomushki” di Moskwa, PLTA Kuibyshev di Volga dan ke Uzbekistan. Berbeda dengan Sukarno, Djuanda dengan sabar lebih banyak mendengarkan cerita orang lain. Insinyur utama bangunan ”Noviye Cheriomushki” itu panjang-lebar ceritanya untuk meyakinkan Djuanda keunggulan pembangunan kompleks pemukiman secara massal di kota-kota besar. Waktu memasuki mobil seusai acara, saya bertanya kepada Djuanda dan Chairul Saleh yang ikut rombongan, yang kenalan baik saya, apakah ada pikiran untuk membangun kompleks serupa. Lihatlah nanti, jawab Djuanda singkat. Chairul Saleh dengan

11


No. 29 Tahun III - Juni 2009

impulsif memotong, mustinya Djuanda itu menjawab masalah demikian tidak aktual bagi Indonesia, sebab tak seorang pun di Indonesia, kaya atau miskin, sudi tinggal di rumah susun tanpa halaman dan pintu masuk tersendiri. Memang waktu itu pada hakekatnya di Indonesia belum ada perumahan berlantai banyak. Misalnya di Surabaya ketika saya bertugas di sana pada akhir tahun 60-an, hanya ada satu saja gedung perumahan berlantai lima. Tiap keluarga penghuninya menempati satu lantai dan tangga masing-masing. Sekarang ini di Jakarta dan kota-kota besar lainnya, bermunculan kompleks pemukiman kondominium. Sejajar dengan itu dibangun sejumlah besar rumah susun untuk masyarakat ekonomi lemah, dengan setiap keluarga penghuninya memiliki sepetak tanah dan tangga tersendiri. Dari segi kualitas dan seni bangunan kompleks-kompleks perumahan ini dapat menandingi Singapura. PLTA Kuibyshev memberikan kesan mendalam bagi Djuanda yang insinyur itu. Tetapi kesan itu dicemari oleh peristiwa menyedihkan. Ketika sebuah kapal mendekati bendungan tampak ribuan ikan, termasuk jenis mulia, terlentang mengapung. Rupanya para teknisi lalai melindungi ikan itu. Kembali ke soal pembangunan, saya tak habis puji bagi pusat kota Jakarta yang terbaru. Penilaian umum menyamakan pusat kota ini dengan Manhattan di New York. Betul belakangan ini di Moskwa bermunculan sederetan bangunan indah, tetapi semuanya itu kebanyakannya merupakan unit-unit lepas. Kalau di Jakarta bangunanbangunan itu merupakan ansambel arsitektur yang serasih, berkepanjangan hingga beberapa kilometer. Menteri pertama Djuanda mengunjungi tiga kota: Tashkent, Buchara dan Samarkand. Sewaktu mengunjungi kombinat tekstil Tashkent terjadi suatu kasus: istri Djuanda dapat hadiah beberapa potong kain. Hadiah itu dipersembahkan oleh seorang perempuan Rusia. Dari 500 karyawati di fabrik itu tak diketemukan seorang pun putri Uzbek untuk menyampaikan hadiah itu. Hal ini tak luput dari perhatian wakil menteri luar negeri, Nikolay Firiubin. Ia langsung membunyikan keberatannya. Langsung ia dijawab oleh orang pertama Uzbekistan, Sharaf Rashidov. ”Pikir saja,” tampik Rashidov, “orang Uzbek cuma buka-tutup saluran air di ladang dapat 20 rubel. Di sini musti kerja seharian baru dapat segitu.” Atas petunjuk Firiubin yang diplomatis itu saya terjemahkan bahwa kedua pembesar itu diskusi mengenai tata warna kain. Memang sering kualitas terjemahan sangat menentukan dalam banyak hal. Suatu kali kami di Radio Moskwa menerima surat dari pendengar yang menanyakan: “Apakah benar ketika di Swiss dulu Lenin tinggal di wc bersama istrinya. Selidik punya selidik, memang dalam salah satu siaran kami pernah bercerita tentang kehidupan Lenin selagi di Swiss, antaranya dia bersama istri menyewa kamar ukuran kecil. Penerjemah menerjemahkan ”kamar ukuran kecil” itu terlalu hurufiah sehingga menjadi ”kamar kecil”,

12

yang dalam bahasa Indonesia artinya wc. (Terj. Rusdi Harmain)

IPTEK LAHAN TEBU DI PULAU JAWA (dalam tiga bagian; bagian II) Oleh:Ir.Subagyo Ekonomi perang Jepang di daerah jajahan yang baru, bekas Hindia Belanda, secara drstis diubah, hanya beras dalam jumlah sangat besar, yang dibutuhkan untuk bekal perang. Selama tiga tahun pendudukan militer Jepang, produksi gula sangat berkurang, lahan tebu ditanami padi. Karena berpengairan teknis, lahan tersebut bisa ditanami padi dua kali setahun. Semula petani di Pulau Jawa bersemangat, karena mereka akan bisa menikmati makan nasi putih setahun penuh, begitulah harapannya. Tapi apa lacur, semua padi diambil oleh Balatentara Dai Nippon, sedang mereka tinggal gigit jari. Musim berikut petani pada malas, tenaga dan modal tanam habis, hasilnya dirampas. Tentu saja ada saja elit desa yang jadi komprador dalam merampas panen ini, dan mencari untung juga. Pasar gelap beras di kota-kota merajalela, karena penduduk kota dijatah kebutuhannya akan beras dan harus antri di sentra distribusi pangan yang secara ketat diawasi oleh Kenpeitai. Sedangkan di desa-desa malah tidak ada. Mereka makan iles-iles (ubi hutan yang gatal dan beracun) atau apa saja yang lain. Pangreh praja (sekarang pamong praja) dari bupati sampai lurah, dan carik, kebayan, elit desa (para saudagar dan tengkulak/pengijon), kiai dan santri-santrinya (yang biasanya punya lahan sawah hak milik, dengan tenaga kerja para santrinya, ikut menikmati pengairan teknis. Tentu saja mereka bercita-cita memperlua sawahnya, maunya, tapi tidak mungkin, karena lahan tebu tidak diperjual-belikan. Mereka itu pada blingsatan, karena bila jatah setoran beras tidak mencapai target, mereka bakal menerima murka dari Balatentara Matahari Terbit, dijadikan romusha (pekerja paksa untuk keperluan militer yang desposable) atau dimasukkan kamp tahanan Kenpeitai/Militer Nazi Jepang. Di sana mereka tidak hanya disiksa dengan berbagai cara, tapi bahkan dipenggal kepalanya. Tidak ada yang pulang. Akhirnya elit desa ramai-ramai mengambil aliah lahan tebu yang melimpah dari para kuli, membeayai penanaman padi, dan membayar para kuli. Hebatnya, para elit desa ini punya rumah besar (yang sekalian dijadikan gudang tersembunyi), pedati kuda atau sapi, dan para pembantu yang setia. Hubungan dengan pedagang di kota dan para pangreh praja dan polisi desa (veldpolitie) membantu dengan surat-surat. Bahkan sake bisa dibuat di rumah, selir simpanan bagi tuan Nippon bisa disediakan. Maka ada saja jalan ke pasar gelap yang relatif aman, dengan harga yang sangat bagus, jadi setoran dan target bisa diatur, bahaya


No. 29 Tahun III - Juni 2009

bisa dihindari, dan yang paling penting: untung masih ada. Begitulah selama perang berkecamuk kelaparan di mana-mana, sementara itu ada sekelompok kecil orang cerdik di desa-desa, pegawai kecil yang mengabdi pemerintahan bergaya militer ala Jepang, mendapat pengalaman baru bagaimana “menyuap” sang despot kate dengan arak dan perempuan, dan yang lebih tinggi pangkatnya juga dengan emas dan permata yang bernilai abadi. Ternyata sumber utama dari bisnis yang terpaksa ini adalah lahan berpengairan teknis yang disediakan buat tebu, milik pemerintah Hindia Belanda secara de jure, jadi kemudian menjadi milik Dai Nippon. Para kuli lebih senang karena kerjanya dibayar, dan masih dapat kiriman makan ke sawah selama dipekerjakan seperti adat kebiasaan, dan masih bisa mencuri sedikitsedikit. Pebisnis dadakan yang semula takut-takut telah tahu jalan dan bisa menikmati untungnya ekonomi perang. Leganya karena Jepang menduduki Hindia Belanda hanya kurang-lebih tiga tahun. Sebelum tuan pabrik gula datang kembali, Republikk Indonesia merdeka, para kuli di lahan tebu belum punya majikan, sebagian dari dua per tiga lahan tebu sudah digarap dan ditanami padi oleh para elit desa, juga kuli-kuli lain yang biasanya hanya tiga tahun sekali menanam padi (sedangkan sekarang semua bebas menanam padi), atau menggandaikan lahan dalam jangka panjang kepada pebisnis yang sudah menimba pengalaman pada jaman Jepang. Si kuli sudah merasa untung karena toh itu bukan miliknya. Maka selama perang kemerdekaan antara 19451950 pada elit desa, pebisnis yang sudah merasakan enaknya menguasai lahan berpengairan teknis yang luas, menjadi pemilik de facto dari jenis lahan ini sampai puluhan hektar! Ini kan asal-muasalnya milik Kanjeng Gupermen yang disediakan buat pabrik gula, yang mereka tidak mungkin ikut memilikinya. Jaman Jepang dan perang kemerdekaan berlangsung 8 tahun Tuan pabrik belum datang, jadi para kuli semua menanam padi di lahan yang sudah terlanjur diserahkan kepada pebisnis dadakan – para elit desa di jaman Jepang –yang masih mendapat garapan di lahan berpengairan teknis ini, atau mengerjakan tegalan, hasil menggadaikan bagiannya sebagai kuli, dan masih merasa beruntung karena yang digadaikan bukan miliknya, melainkan milik Kanjeng Gupermen, sedang sebagai gantinya dia “beli” tanah yasan berpengairan nonteknis atau malah tadah hujan. Sedangkan para elit desa, pebisnis yang sudah menumba pengalaman pada jaman Jepang makin mencintai lahan ”miliknya”, sawah berpengairan teknis, meskipun dalam hati dia tahu, lahan yang dikuasainya itu adalah milik negara sebagai pengganti Kanjeng Gupermen. (bersambung ke bagian III)

SASTRA Николай Васильевич Гоголь (продолжение) В июне 1836 г. Гоголь уезжает из Петербурга в Германию (в общей сложности он прожил за границей около 12 лет). Конец лета и осень проводит в Швейцарии, где принимается за продолжение "Мертвых душ". Сюжет был также подсказан Пушкиным. Работа началась еще в 1835 г., до написания "Ревизора", и сразу же приобрела широкий размах. В Петербурге несколько глав были прочитаны Пушкину, вызвав у него и одобрение и одновременно гнетущее чувство. Default Paragraph Font;В ноябре 1836 г. Гоголь переезжает в Париж, где знакомится с А. Мицкевичем. Затем переезжает в Рим. Здесь в феврале 1837 г., в разгар работы над "Мертвыми душами", он получает потрясшее его известие о гибели Пушкина. В приступе "невыразимой тоски" и горечи Гоголь ощущает "нынешний труд" как "священное завещание" поэта. В декабре 1838 года в Рим приехал Жуковский, сопровождавший наследника (Александра II). Гоголь был чрезвычайно образован приездом поэта, показывал ему Рим; рисовал с ним виды. В сентябре 1839 г. в сопровождении Погодина Гоголь приезжает в Москву и приступает к чтению глав "Мертвых душ" - вначале в доме Аксаковых, потом, после переезда в октябре в Петербург, у Жуковского, у Прокоповича в присутствии своих старых друзей. Всего прочитано 6 глав. Восторг был всеобщий. В мае 1842 г. "Похождения Чичикова, или Мертвые души" вышли в свет. После первых, кратких, но весьма похвальных отзывов инициативу перехватили хулители Гоголя, обвинявшие его в карикатурности, фарсе и клевете на действительность. Позднее со статьей, граничившей с доносом, выступил Н.А.Полевой. Вся эта полемика проходила в отсутствие Гоголя, выехавшего в июне 1842 за границу. Перед отъездом он поручает Прокоповичу издание первого собрания своих сочинений. Лето Гоголь проводит в Германии, в октябре вместе с Н. М. Языковым переезжает в Рим. Работает над 2-м томом "Мертвых душ", начатым, по-видимому, еще в 1840; много времени отдает подготовке собрания сочинений. "Сочинения Николая Гоголя" в четырех томах вышли в начале 1843 г., так как цензура приостановила на месяц уже отпечатанные два тома. Трехлетие (1842-1845), последовавшее после отъезда писателя за границу - период напряженной и трудной работы над 2-м томом "Мертвых душ".

13


No. 29 Tahun III - Juni 2009

В начале 1845 г. у Гоголя появляются признаки нового душевного кризиса. Писатель едет для отдыха и "восстановления сил" в Париж, но в марте возвращается во Франкфурт. Начинается полоса лечения и ко н с ул ьт а ц и й с р а з л и ч н ы м и м е д и ц и н с к и м и знаменитостями, переездов с одного курорта на другой ? то в Галле, то в Берлин, то в Дрезден, то в Карлсбад. В конце июня или в начале июля 1845 г., в состоянии резкого обострения болезни, Гоголь сжигает рукопись 2го тома. Впоследствии (в "Четырех письмах к разным лицам по поводу "Мертвых душ" - "Выбранные места") Гоголь объяснил этот шаг тем, что в книге недостаточно ясно были показаны "пути и дороги" к идеалу. Гоголь продолжает работать над 2-м томом, однако, испытывая возрастающие трудно сти, отвлекается на другие дела: составляет предисловие ко 2му издания поэмы (опубликовано в 1846 г.) "К читателю от сочинителя", пишет "Развязку Ревизора" (опубликована 1856). Работа над вторым томом "Мертвых душ" совпала с глубоким духовным кризисом писателя и прежде всего отразила его сомнения в действенности художественной литературы, что поставило Гоголя на грань отречения от его прежних созданий. В июне 1845 Гоголь сжигает первоначальную редакцию второго тома “Мертвых душ”, пишет завещание, опубликованное впоследствии в книге “Выбранные места из переписки с друзьями”. В связи с сожжением второго тома “Мертвых душ” находится его попытка оставить литературное поприще и уйти в монастырь. 29 июня 1845 Гоголь приехал в Веймар, чтобы обсудить свое намерение с православным священником, протоиереем Стефаном Сабининым, но тот, видя его болезненное состояние, убедил не принимать окончательного решения. В 1846, Гоголь получил известие о переводе первого тома “Мертвых душ” на немецкий язык. В начале 1847 выходит в свет книга Гоголя “Выбранные места из переписки с друзьями”, замысел которой, как и продолжение “Мертвых душ”, был связан с раздумьями писателя над судьбами России и всего мира. Книга выполняла двоякую функцию - и объяснения, почему до сих пор не написан 2-й том, и некоторой его компенсации: Гоголь переходил к изложению своих главных идей - сомнение в действенной, учительской функции художественной литературы, утопическая программа выполнения своего долга всеми "сословиями" и "званиями", от крестьянина до высших чиновников и царя. Намереваясь объясниться с читателями, Гоголь работает над “Авторской исповедью” и статьей “Искусство есть примирение с жизнью”. В начале 1848

14

из Неаполя он отправляется в паломничество в Святую Землю, где приобщается Святых Тайн у алтаря Гроба Господня. В апреле 1848 Гоголь возвращается в Россию и, проведя лето на родине в Васильевке, приезжает в Москву, где останавливается у Погодина. Ф.В. Чижов , встретивший в 1848 Гоголя в Киеве после его возвращения из Иерусалима, вспоминал, как тот сказал ему тогда: “...Кто сильно вжился в жизнь римскую, тому после Рима только Москва и может нравиться”. В середине октября Гоголь живет в Москве. В 1849-1850, Гоголь читает отдельные главы 2-го тома "Мертвых душ" своим друзьям. Всеобщее одобрение и восторг воодушевляют писателя, который работает теперь с уд во е н н о й э н е р г и е й . В е с н о ю 1 8 5 0 Го гол ь предпринимает первую и последнюю попытку устроить свою семейную жизнь - делает предложение А. М. Виельгорской, но получает отказ. В октябре 1850 Гоголь приезжает в Одессу. Состояние его улучшается; он деятелен, бодр, весел; охотно сходится с актерами одесской труппы, которым он дает уроки чтения комедийных произв., с Л. С. Пушкиным, с местными литераторами. В марте 1851 г. покидает Одессу и, проведя весну и раннее лето в родных местах, в июне возвращается в Москву. 1 января 1852 г. Гоголь сообщает Арнольди, что 2й том "совершенно окончен". Но в последних числах месяца явственно обнаружились признаки нового кризиса, толчком к которому послужила смерть Е. М. Хомяковой, сестры Н. М. Языкова, человека, духовно близкого Гоголю. Его терзает предчувствие близкой смерти, усугубляемое вновь усилившимися сомнениями в благотворности своего писательского поприща и в успехе осуществляемого труда. 7 февраля Гоголь исповедуется и причащается, а в ночь с 11 на 12 сжигает беловую рукопись 2-го тома (сохранилось в неполном виде лишь 5 глав, относящихся к различным черновым редакциям; опубликованы в 1855 г.). 21 февраля утром Гоголь умер в своей последней квартире в доме Талызина в Москве. Похороны писателя состоялись при огромном стечении народа на кладбище Свято-Данилова монастыря, а в 1931 останки Гоголя были перезахоронены на Новодевичьем кладбище. (по материалам русского интернета – Светлана Колбина) (конец)

NIKOLAI VASILYEVICH GOGOL (dalam dua bagian; bagian II) Bulan Juni 1835 Gogol pergi dari Peterburg ke Jerman (seluruhnya ia tinggal di luar negeri sekitar 12


No. 29 Tahun III - Juni 2009

tahun). Akhir musim panas dan pada musim gugur ia habiskan di Swiss, di mana ia mulai melanjutkan “Myortviye dushi” (Jiwa-jiwa Mati). Plotnya diberikan juga oleh Pushkin. Karya itu sudah dimulainya tahun 1835, sebelum penulisan “Revizor” (Inspektur), dan seketika itu memperoleh cakupan yang luas. Di Peterburg beberapa babnya dibacakan kepada Pushkin, yang menyatakan menerima dengan baik, tapi perasaannya tertekan. Bulan Nopember 1836 Gogol pindah ke Paris, di mana ia berkenalan dengan A. Mitskevich. Kemudian pindah ke Roma. Di Roma pada Pebruari 1837, sedang sibuk-sibuknya mengerjakan “Myortviye dushi” ia menerima berita tentang tewasnya Pushkin, yang mengoncangkannya. Pada puncak “kemurungan yang tak tergambarkan” dan kepedihannya Gogol merasa bahwa “kerja sekarang” ini adalah “wasiat suci” sang penyair. Bulan Desember 1838 Zhukovskii yang menyertai ahli waris (Aleksandr II) datang di Roma. Gogol sangat terdidik oleh kedatangan penyair itu. Gogol memperlihatkan kota Roma kepadanya, dan melukis pemandangan-pemandangan bersamanya. Bulan September 1839 dengan disertai Pogodin, Gogol datang di Moskow dan mulai membacakan babbab “Myortviye dushi”, mula-mula di rumah keluarga Aksanov, kemudian sesudah pindah ke Peterburg bulan Oktober, di rumah Zhukovskii dan di rumah Prokopovich dengan hadirnya para sahabat lamanya. Seluruhnya dibacakan 6 bab. Sambutan umum sangat baik. Bulan Mei 1842 “Pokhozhdeniya Chichkova, ili Myortviye dushi” (Petualangan Chichikov, atau Jiwajiwa mati” terbit. Sesudah respons pertama yang singkat, namun penuh pujian, menyusul inisiatif para pencela Gogol yang menuduhnya sebagai penulis karikatur, dagelan dan fitnah terhadap kenyataan. Belakangan tampil N.A. Polevoi dengan artikel yang menyebabkan pengaduan. Seluruh polemik itu berlangsung tanpa hadirnya Gogol, karena bulan Juni 1842 ia sudah pergi lagi ke luar negeri. Sebelum berangkat ia menerima dari Prokopovich terbitan kumpulan karangannya yang pertama. Musim panas itu oleh Gogol dihabiskan di Jerman. Bulan Oktober, bersama dengan N.M Yazikov pindah ke Roma. Mengerjakan jilid dua “Myortviye dushi” yang sudah dia mulai agaknya tahun 1840; banyak waktu ia curahkan untuk mempersiapkan kumpulan karangan “Sochineniya Nikolaya Gogolya” (Karangan-karangan Nikolai Gogol) dalam empat jilid,

terbit awal tahun 1843, karena sensor menghentikan sebulan lamanya dua jilid yang sudah terbit. Tiga tahun (1842-1845) sesudah keberangkatan pengarang ke luar negeri merupakan waktu yang tegang dan berat untuk menggarap jilid 2 “Myortviye dushi”. Awal 1845 pada Gogol muncul tanda-tanda krisis kejiwaan yang baru. Pengarang pergi untuk beristirahat dan “pemulihan tenaga” ke Paris, tetapi bulan Maret ia kembali ke Frankfurt. Mulailah masa pengobatan dan konsultasi dengan berbagai dokter terkenal, perpindahan dari tempat peristirahatan yang satu ke tempat peristirahatan yang lain: ke Galais, ke Berlin, ke Dresden, atau ke Karlsbad. Akhir Juni atau awal Juli 1845 dalam keadaan penyakitnya meningkat tajam, Gogol membakar naskah jilid 2. Belakangan (dalam tulisan “Chetirye pisma k raznim litsam po povodu “Myortvikh dush”-“Vibranniye mesta” (Empat surat kepada orang-orang yang berlainan mengenai “Myortviye dushi” – Bagianbagian terpilih) Gogol menjelaskan langkahnya, bahwa di dalam buku itu tidak cukup ditunjukkan “cara-cara dan jalan-jalan” menuju ideal. Gogol melanjutkan mengerjakan jilid 2, namun ia mengalami kesulitan yang makin lama makin besar, mengerjakan hal-hal lain: menyusun pengantar cetakan kedua sajak panjang (yang terbit tahun 1846) “K chitatelyu ot sochinitelya” (Kepada pembaca dari pengarang), menulis “Razvyazka Revizora” (Kesudahan Inspektur) (yang diterbitkan tahun 1856). Waktu menggarap jilid 2 “Myortviye dushi” bertepatan dengan parahnya krisis kejiwaan pengarang, terutama tercermin dalam keraguannya terhadap kebenaran susastra, yang memaksa Gogol hampirhampir menyangkal ciptaan-ciptaannya sebelumnya. Bulan Juni 1845 Gogol membakar redaksi pertama jilid 2 “Myortviye dushi”, menulis wasiat yang belakangan dimuat dalam buku “Vibranniye mesta iz perepiski s druzyami” (Bagian-bagian terpilih dari suratmenyurat dengan para sahabat). Sehubungan dengan pembakaran jilid 2 “Myortviye dushi” adalah usahanya untuk meninggalkan bidang sastra dan masuk biara. Tanggal 29 Juni 1845 Gogol datang di Weimar untuk mempertimbangkan maksudnya itu dengan pendeta Ortodoks, Pendeta Kepala Stepan Sabinin, tetapi melihat keadaan penyakit Gogol, pendeta itu memintanya untuk tidak mengambil keputusan final. Tahun 1846, ia menerima berita tentang terjemahan jilid I “Myortviye dushi” dalam bahasa Jerman. Awal tahun 1847 terbit buku Gogol “Vibranniye mesta iz perepiski s druzyami” (Bagian-bagian terpilih dari surat-menyurat dengan para sahabat) yang

15


No. 29 Tahun III - Juni 2009

gagasannya, seperti juga lanjutan “Myortviye dushi”, terkait dengan pemikiran pengarang tentang nasib Rusia dan seluruh dunia. Buku ini memenuhi dua fungsi, yaitu sebagai penjelasan kenapa sampai sekarang tidak ditulis jilid 2, dan sebagian kompensasinya, karena Gogol beralih menjelaskan gagasan-gagasan pokoknya: keraguan terhadap fungsi pendidikan yang mujarab dari susastra, utopisnya program tentang pelaksanaan kewajiban diri lewat “seluruh lapisan” dan “seluruh jabatan”, mulai dari petani sampai pegawai tertinggi dan tsar. Dengan maksud menjelaskan kepada pembaca, Gogol menggarap “Avtorskaya ispoved” (Pengakuan pengarang) dan artikel “Iskusstvo yest primireniye s zhiznyu” (Seni adalah perdamaian dengan hidup). Awal tahun 1848 dari Neapoli ia berangkat berziarah ke Tanah Suci, di mana ia menggabungkan diri dengan Rahasia Suci di altar Grob Gospod Bulan April 1848 Gogol kembali ke Rusia. Sesudah menghabiskan waktu musim panas di tanah air di Vasilyevka, ia pergi ke Moskow, di mana ia tinggal di rumah Pogodin. F.V. Chizhov, yang tahun 1848 bertemu dengan Gogol di Kiev sesudah ia pulang dari Yerusalem, ingat bahwa waktu itu Gogol mengatakan: “… Barangsiapa terbiasa benar dengan kehidupan Roma, maka sesudah Roma hanya Moskowlah yang mungkin menyenangkannya.” Pertengahan Oktober Gogol tinggal di Moskow. Antara 1849-1950 ia membacakan bab-bab terpisah jilid 2 “Myortviye dushi” pada para sahabatnya. Penerimaan umum yang baik dan gembira mendorong pengarang yang kini bekerja dengan tenaga lipat dua. Musim semi 1850 Gogol berusaha untuk pertama dan terakhir kali membentuk keluarga sendiri dengan melamar A.M. Viyelgorskaya, tapi mendapat penolakan. Bulan Oktober 1850 Gogol datang di Odessa. Keadaannya membaik, ia aktif, tegar, gembira; dengan senang hati ia bergaul dengan para aktor rombongan seni Odessa yang diberinya pelajaran dalam pembacaan karyakarya komedi, dengan L.S. Pushkin, dan dengan para literator setempat. Bulan Maret 1851 ia meninmggalkan Odessa, menghabiskan waktu musim semi dan awal musim panas di tempat-tempat yang akrab dengannya, dan bulan Juni kembali ke Moskow. Tanggal 1 Januari 1852 Gogol memberitahukan kepada Arnodi bahwa jilid 2 “sudah selesai”. Tetapi tanggaltanggal akhir bulan itu tampak tanda-tanda krisis baru, yang menyebabkan meninggalnya Y.M. Khomyakova, saudara perempuan N.M. Yazikov, orang yang secara kejiwaan dekat dengan Gogol. Ia tersiksa oleh perasaan bahwa mautnya sudah dekat, yang memperberat kembali keraguannya yang menguat tentang manfaat bidang kepengarangannya dan keberhasilan kerja yang telah ia laksanakan. Tanggal 7 Pebruari Gogol mengaku dosa dan menerima ekaristi, dan pada malam tanggal 11 ke tanggal 12 ia membakar naskah jilid 2 (tersimpan dalam bentuk lengkap hanya 5 bab yang

16

termasuk berbagai redaksi; diterbitkan tahun 1855). Tanggal 21 Pebruari pagi Gogol meninggal di flat terakhir di rumah Talizin di Moskow. Pemakaman pengarang berlangsung dengan pelayat berjumlah besar di pemakaman biara Svyato-Danilov, dan pada 1931 jenazah Gogol dimakamkan kembali di pemakaman Novodevichiye. (tamat; menurut bahan dari internet Rusia oleh Svetlana Kolbina; diringkaskan dan diterj. oleh KST) BERITA AKTUAL

Malam Deklamasi dan Musikalisasi Puisi Rusia Untuk meningkatkan hubungan Indonesia-Rusia, Info Druzhba berperan memperkenalkan seni budaya dan teknologi Rusia dalam bentuk tulisan, lain halnya dengan CENTRE for DIALOQUE and COOPERATION among CIVILISATIONS (CDCC), meningkatkan hubungan Indonesia-Rusia dengan mengadakan seminar-seminar dan pertemuan-pertemuan. Lembaga ini sudah sering manyelenggarakan pertemuan dengan delegasi-delegasi ilmiah dan bisnis dari Rusia dan sudah menjalin hubungan dengan lembaga terkait di Rusia. Untuk menyambut Hari Nasional Federasi Rusia, Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations dan Kedutaan Besar Rusia, telah mnyelenggrakan “Malam Deklamasi dan Musikalisasi Puisi Rusia” dengan tema “Puisi Rusia: Dekat di Mata Dekat di Hati” pada hari Rabu tanggal 3 Juni 2009, mulai jam 19.00 – 21.00, bertempat di CDCC, Jl Kemiri No.24, Menteng, Jakarta Pusat. Pembawa acara Veronika Novoseltseva dari staf kedubes Rusia di Jakarta, membuka acara dengan lagu Подмосковные вечера – Podmoskovnie vechera yang diindonesiakan menjadi Di Pinggir-Pinggir Kota Moskow oleh Mikhail Matusovsky yang dinyanyikan bersama oleh staf kedubes Rusia dan mahasiswa Unpad Bandung serta para hadirin yang mengenal lagu tersebut. Sedangkan lagu terjemahannya dinyanyikan oleh mahasiswa Unpad Bandung yang cukup banyak hadir dan untuk selanjutnya akan membawakan terjemahan puisi-puisi Rusia. Pembawa acara sebelum acara pokok dimulai mengenang sejenak masa-masa Perang Dunia ke II selama 4 tahun yang membawa mala petaka dunia, 40 juta rakyat Rusia menjadi korban, hampir semua keluarga kehilangan termasuk keluarga pembawa acara kehilangan 11 anggota keluarganya. Acara ini diselenggarakan menjelang Hari Nasional Federasi Rusia yang jatuh pada tanggal 12 Juni.”Puisi” – menurut pembicara, merupakan cerminan sebuah bangsa dan negara. Dengan puisi, seseorang bisa mendalami pengetahuan tentang perkembangan sejarah, budaya, sastra dan watak suatu Negara. Puisi – puisi yang akan dibacakan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Rusia dari para pujangga Rusia ternama


No. 29 Tahun III - Juni 2009

abad 20-21 seperti: Sergey Esenin, Musa Djalil, Robert Rozhdestwensky, Lev Oshanin, Vladimir Visotsky, David Somailov dan Igor Saruhanov. Karya Pushkin tidak masuk di sini karena karyanya sudah dikenal.Terinspirasi suasana masa perang banyak pujangga rakyat Rusia terkenal bermunculan yang mengungkapkan tentang kehidupan, masa depan anak-anak dan perdamaian. Antara lain puisi-puisi karya Sergey Esenin. Puisi-puisi dibacakan secara bergantian dalam bahasa Rusia oleh orang Rusia dan terjemahan Indonesianya dibacakan oleh mahasiswa Unpad. Kumpulan puisi ini yang sudah diindonesiakan oleh pembawa acara dengan judul “Puisi Rusia: Dekat di Mata, Dekat di Hati” copynya sudah dibagikan sebelum acara dimulai. Puisi-puisi tersebut sudah banyak yang dibuat nyanyian dan dalam acara ini diperdengarkan nyanyiannya yang bahasa Rusia oleh orang Rusia dan terjemahan Indonesianya dibawakan oleh mahasiswa Unpad. Puncak musikalisai puisi adalah menyanyikan puisi karya Lev Oshanin – Pust' Vcegda Budet Solntse – ПУСТЬ ВСЕГДА БУДЕТ СОЛНЦЕ, yang diindonesiakan – Dirgahayu Mata Hari, yang diikuti semua hadirin yang berbahasa Rusia dan mahasiswa Unpad. Seksi kedua dalam acara ini adalah memperkenalkan sekitar 10 lukisan potret karya pelukis Rusia terkenal dari abad ke 17 sampai sekarang, antara lain pelukis Valentin Aleksandrovic Serov (1865 –1911), yang dibawakan oleh isteri dubes Aleksander Ivanov. Acara yang cukup meriah ini dihadiri oleh Din Samsudin, mahasiwa jurusan Rusia Unpad dan UI, mahasiswa Universitas Muhammadiyah dan para undangan lain termasuk para pemain sinetron serta Duta Besar Federasi Rusia Alexander A Ivanov dan staf kedubes Rusia di Jakarta. Din Samsudin menyambut baik dan terkesan dengan puisi Rusia yang menyentuh kemanusian dan religius. Beliau sempat membaca kembali beberapa yang dianggapnya sangat menarik dengan komentar mestinya tema “Dekat di Mata, Dekat di Hati” menjadi “Jauh di Mata, Dekat di Hati” dan melanjutkan ungkapannya “Tak Kenal Maka Tak Sayang”. Sekarang sudah mengenal Rusia dan sering mengadakan kontak dan kunjungan ke Rusia. Acara ditutup oleh Duta Besar Alexander Ivanov yang sangat puas dengan suksesnya acara dan sambutan meriah para hadirin, serta menambahkan bahwa Indonesia sama dengan Rusia, multi etnis, kultur, budaya dan agama, yang harus mendapatkan tempat yang sama. (Sdn dan Sunaryo Soenhadji). SURAT PEMBACA

Syahbuddin yb, 1) Tentunya sudah dengar tentang berita duka; saya fwd sekali lagi berita itu. 2) Terima kasih kiriman Info Dpuzba no 28 Selamat bekerja, salam untuk para rekan I.D. Lies.

Telah meninggal dunia dengan tenang suami, bapak, mertua dan kakek kami yang tercinta HAMZARD MARSIMIN Payakumbuh 28Agustus 1937 Alkmaar 23 Mei 2009 Keluarga yang berdukacita: Juany Sanuryna Hamzard Istri Dina Marsimin Putri Eva Rogosie Cucu Lola Marsimin Putri Frans van Andel Menantu Emilia Dewi van Andel Cucu dan Keluarga Besar Marsimin di Indonesia Upacara perpisahan diselenggarakan pada hari Rabu tanggal 27 Mei 2009 jam 11:30 di Uitvaartcentrum Overkrocht 20 Alkmaar. Jam 12:30 jenazah diberangkatkan ke pemakaman Begraafplaats Heerhugowaard, Krusemanlaan 110. Jam 11:00 di stasiun Alkmaar Centrum disediakan bus khusus untuk membawa teman-teman ke Uitvaartcentrum. Bus ini nanti juga kita gunakan untuk pergi ke Begraafplaats dan ke rumah almarhum di Goudparkiet 5 Heerhugowaard. Selesai upacara pemakaman, karena di makam tidak ada syarat untuk minum kopi, teman-teman dipersilahkan datang ke rumah almarhum untuk makan siang ala kadarnya. Alamat korespondensi: Ryna Hamzard Goudparkiet 5, 1704 WT Heerhugowaard Tel. : 0725715869 E-mail: hamzard.ra@quicknet.nl Balasan via internet kepada keluarga almarhum, 25 Mei 2009. Saya sekeluarga dan kawan-kawan di Tanahair turut berbelasungkawa dalam duka yang dalam atas kepergian Bung Hamzard. Semula saya tidak percaya ketika tadi malam Sofyan Yamin mengirim sms berita dari Asrul di Jerman tentang berita duka ini. Saya baru akan mencek pagi ini, tetapi ketika membuka komputer ternyata sudah ada beberapa ucapan belasungkawa atas kepergian Bung Hamzard. Sekitar akhir tahun yl ketika berkunjung ke Tanahair kami sempat bertemu dan bersama dengan Ryna dan istri saya kami beranjangsana ke rumah Jendral Haryo Ketjik. Saya sungguh merasa kehilangan atas kepergian kawan dan sahabat yang baru berjumpa kembali setelah puluhan tahun dipisahkan oleh penguasa lalim Suharto. Saya doakan arwahnya diterima Allah di tempat yang layak. Kiranya Ryna dan seluruh keluarga menerima kenyataan ini dan diberi kekuatan serta penghiburan ilahi. Selamat jalan Bung, beristirahatlah dalam ketenangan abadi!!! gustaf dupe

17


No. 29 Tahun III - Juni 2009

Dari Redaksi Pada pertemuan staf pimpinan Info Druzhba dengan Insan Nauka Sabtu tanggal 06 Juni 2009 di Situ Gintung, setelah mengevaluasi majalah Info Druzhba dari segi penampilan, isi atau materi, pendistribusian, keuangan dan kesinambungannya serta kondisi tim dapur pengelola, maka pimpinan berkesimpulan dan memutuskan sebagai berikut: 1. Info Druzhba akan terbit 4 edisi lagi guna memenuhi permintaan pembaca. 2. Mengharapkan partisipasi dan urun rembug para alumni dan pembaca. 3. Staf pimpinan berharap ada sumber dana tetap dari donor, prosentase usaha bisinis dan iklan. 4. Untuk memperkuat staf pimpinan, mengangkat sdr. Sunaryo N. Soenhadji sebagai Wakil Pimpinan Umum II Staf Redaksi Info Druzhba.

BERITA AKTUAL

Kunjungan Delegasi RUDN di Indonesia Dalam rangka mensosialisasikan RUDN (Rossiiskii dianggap semua sudah saling kenal dan pernah belajar di Universitet Druzhbi Narodov – Universitas Persahabatan Rusia. Pembicaraan dan tanya jawab nostalgia karena anggota Bangsa-Bangsa Rusia) yang akan berulang tahun ke-50 delegasi sudah sepuh, seangkatan dengan alumni senior Insan Februari 2010 dan sudah menjadi Universitas bertaraf Nauka, antara lain Prof. Blibin kenal dengan dengan Tumbu internasioanal yang diakui Unesco, telah dating di Indonesia Astiani Ramelan alumni Fakultas Kedokteran UDN. delegasi RUDN dalam rangka kerja sama antar perguruan Pembicaraan selanjutnya banyak berkisar tentang terbuka tinggi. luasnya bagi orang Indonesia untuk belajar di Rusia terutama Delegasi terdiri dari Prof. Bilibin D.P., Penasehat di RUDN. Ditambahkan RUDN semula namanya UDN Rektor Urusan Luar Negeri, Profesor pada jurusan (Universitet Druzhbi Narodov imeni Patrisa Lumumbi – Physiopathology (Rektor RUDN periode 2002-2007) dan Univesitas Persahabatan Bangsa-Bangsa Patris Lumumba), Sokolov G.G., Dosen, Sarjana Sejarah, Kepala Bagian yang digagas oleh Presiden Sukarno bersama Khrusyov di Penerimaan Mahasiswa Jakarta dalam Asing mengadakan kunjungan kenegaraan kunjungan resmi ke di Indonesia. Indonesia Malaysia. Malaysia saat ini punya andil sejarah banyak mengirimkan berdirinya RUDN dan mahasiswanya belajar di kemudian cukup banyak Rusia antara lain ke mahasiswa Indonesia RUDN. Delegasi yang yang belajar di RUDN, sudah sejak lama setelah tahun 1965 tidak berhubungan dengan Insan ada lagi mahasiswa Nauka melalui Godlief Indonesia yang belajar Robert Kermite dan di RUDN, baru sesudah Alexandra I.Kermite, tahun 90-an mulai ada berhasrat juga untuk beberapa mahasiswa berkunjung ke Indonesia, Indonesia yang belajar karena di Malaysia belum di RUDN dan sekarang begitu banyak alumni, sekitar 20 orang, sangat sedangkan di Indonesia sedikit dibandingkan Prof. Bilibin D.P. banyak alumni dan sudah dengan ratusan orang ada assosiasi alumni Rusia/Uni Soviet resmi,.dengan catatan pada tahun 60-an. diundang dan diatur keberadaannya serta acara pertemuan di Pembicaraan serius dan formal diambil alih oleh G.G. Sokolov Jakarta oleh Insan Nauka. yang menjelaskan maksud kunjungannya ke Indonesia antara Delegasi datang di Jakarta tangal 13 Juni 2009 dan tanggal 14 lain seperti yang sudah diatur oleh Insan Nauka (G. Robert dan Juni langsung mengadakan pertemuan untuk asosiasi alumni Alexandra I.Kermite), yaitu pertemuan dengan asosiasi Insan Nauka dengan undangan terbatas, di Pusat Kebudayaan alumni Soviet dan Rusia di Jakarta. Disini Sokolov atas nama Rusia Jln. Diponegoro 12, Jakarta Pusat. Atas permintaan RUDN menyediakan 3 calon beasiswa setiap tahun kepada Direktur Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia, Insan Nauka untuk belajar di RUDN. Sebagai bonus kalau IN Yury N. Zozulya , diharapkan pembicaraan santai kerena dapat mengirim 1 orang calon non beasiswa ke RUDN maka

18


No. 29 Tahun III - Juni 2009

IN akan mendapat tambahan 1 calon beasiswa lagi. Kalau berjalan mulus maka setiap tahun sesuai kesepakatan, Insan Nauka akan mengirimkan 4 + 1 calon mahasiswa ke RUDN.Selanjutnya Sokolov menegaskan, terbuka kemungkinan untuk kerja sama RUDN dengan perguruan tinggi di Indonesia dalam tukar menukar mahasiswa dan tenaga pengajar. RUDN siap dan menyediakan tenaga ahli segala bidang ilmu bila dibutuhkan.Terakhir karena RUDN akan berulang tahun ke-50 pada Februari 2010, maka Sokolov mnyerahkan undangan resmi dari rector RUDN V.M. Filippov kepada Insan Nauka dan dalam kesempatan ini tak lupa menyerahkan satu bundel Info Druzhba dari bulletin Perdana sampai bentuk majalah nomor terakhir, dengan surat pengantar berbahasa Rusia yang ditandatangani oleh Pimpinan Redaksi Koesalah S. Toer. Delegasi menginap di Hotel Syahid yang mempersilakan para alumni untuk datang bila masih ada yang perlu disampaikan. Diantaranya Gyanto alumni UDN yang menyempatkan diri datang. Hari-hari berikutnya 15 dan 16 Juni sesuai rencana delegasi telah mengadakan kunjungan ke Universitas Indonesia dan Depdiknas dan menerima utusan dari Universitas Diponegoro Semarang.yang diwakili oleh salah seorang Dekan Fakultasnya. Dalam pertemuan dengan kedua perguruan tinggi dan setelah memaparkan seperti yang tersebut diatas, juga menyampaikan undangan untuk datang ke Hari Ulang Tahun ke-50 RUDN pada Februari 2010, kedua perguruan tinggi menyambut positif dan bersepakat untuk saling membuat dan tukar menukar Nota Kesepahaman (MoU), dipelajari dan dibahas untuk mencapai kesepakatan /perjanjian final. Demikian juga halnya pertemuan dengan Depdiknas, disamping memamaparkan sejarah derdirinya RUDN, perubahan pola pendidikan di Rusia serta terbukanya secara luas kerja sama di bidang pendidikan dan tenaga ahli di segala bidang, dicapai kesepakatan pada bulan Nopember 2009 mendatang akan diselenggarakan pembicaraan resmi antar Pemerintah di Moskow atau di Jakarta. Delegasi meninggalkan Indonesia 16 Juni 2009 sore, dengan kesan kunjungan yang sangat sukses dibandingkan dengan di Malaysia.(Sdn).

19


No. 29 Tahun III - Juni 2009

BERITA AKTUAL

SEMINAR ALUMNI SEDUNIA INKORVUZ-XXI Sejak awal periode tahun 50-an hingga hari ini, ada sekitar 1 juta mahasiswa tingkat spesialis yang belajar di perguruan tinggi Uni Soviet, Russia dan negara-negara CIS. Hampir 20 tahun, INKORVUZ XXI (Международный Координационный Совет Выпусников Учебных Заведений ) sebagai organisasi non-laba (NGO) melaksanakan kegiatan mengkoordinir usaha-usaha dari seluruh asosiasi alumni nasional, membantu perguruanperguruan tinggi rusia menghubungi para alumninya dan mengajak badan-badan negara di Rusia dan di negaranegara lain untuk bekerjasama dengan para alumni luar negeri dan asosiasi mereka. Asosiasi-asosiasi alumni di luar negeri mulai berdiri pada pertengahan tahun 1960-an, pada tahun 1991 telah terbentuk 62 asosiasi alumni dari seluruh dunia. Setelah pecahnya Uni Soviet, pada masing-masing asosiasi alumni terjadi proses likwidasi, reorganisasi atau pembentukan kembali. Tahun 1992, hanya tinggal 22 asosiasi alumni nasional. Pada saat ini pun terjadi perpecahan perkumpulan asosiasi alumni yang terbagi menurut masing-masing perguruan tinggi atau masing-masing negara eks-Uni Soviet. Perpecahan organisasi ini selain mengurangi otoritas, malah juga menghentikan keberadaan asosiasi. Upaya yang terus-menerus dan terarah selama bertahuntahun berhasil menyelamatkan dan membantu pembentukan banyak perkumpulan-perkumpulan alumni nasional. Pada tahun 1993 telah terbentuk organisasi alumni di 32 negara, tahun 1994 bertambah menjadi 36 negara dan pada tahun 1999 organisasi alumni sudah berdiri di 56 negara. Saat ini sudah terbentuk lebih dari 65 asosiasi alumni nasional. Proses pembentukan perkumpulan alumni nasional masih berlangsung hingga sekarang. Asosiasi alumni yang baru berdiri antara lain di Albania, Armenia, Angola, Belarus, Gabon, Israel, Uganda dan di negara-negara lain. Dalam sambutannya kepada para peserta Forum alumni luar negeri pada tahun 2003, Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin menyatakan tentang pentingnya koordinasi dengan para alumni luar negeri demi penyebaran bahasa

Rusia, bekerja bersama para alumni untuk memberikan dorongan baru yang memperluas lingkup tugas-tugas yang dihadapi oleh negara dan organisasi non pemerintah yang bekerja dalam bidang ini. Sebagai tindak-lanjut atas upaya-upaya ini INKORVUZ menyelenggarakan Sekolah Seminar pertama yang bertemakan “Gerakan Alumni Sedunia: pengalaman, permasalahan dan prospek nya” dengan mengundang para pimpinan asosiasi alumni dari seluruh dunia. Sekolah Seminar ini diselenggarakan mulai tanggal 18 sampai 22 Mei 2009 di Bekasovo Rusia, daerah peristirahatan yang terletak sekitar 50 km dari kota Moskwa. Perwakilan asosiasi alumni dari 24 negara yang hadir dalam Seminar, adalah: 1. Asosiasi alumni Bangladesh: Mr Shamsuddin Ahmed (sekretaris jendral) 2. Asosiasi alumni perguruan tinggi internasional Belarus “MABB”: Ms Alla D. Mayevskaya (direktur) 3. Asosiasi alumni MGIMO Bulgaria: Ms Yevgeniya Dimitrova (koordinator) & Mr Iliyan Petrov (anggota dewan) 4. Asosiasi alumni perguruan tinggi Soviet (Rusia) “Vinakorvuz” Vietnam: Mr Tran Dinh Long (ketua), Nguyen Hui My (perwakilan di Rusia) 5. Asosiasi alumni Federasi Rusia & URSS Haiti: Mr Jean Roland Elie (presiden) 6. Federasi alumni “ADOPEREACU” Amerika Latin: Mr Rigoberto Hilario Santos (presiden) & Mr Ramon Naut Perez Manuel (direktur keuangan) 7. Asosiasi alumni Republik Dominika: Mr Miguel Anibal Liberato Rosario (presiden) & Mr Jesus Salvador Rivas Jimenez (penasehat) 8. Asosiasi alumni perguruan tinggi (Soviet & Rusia) “ I n s a n N a u k a ” I n d o n e s i a : M s Ta t y a n a Sekarprijastina (bendahara) 9. Asosiasi perkumpulan seluruh Arab Yordania: Mr Fakhri Hanna Salam Altwal (sekretaris jendral) 10. Asosiasi alumni perguruan tinggi (Soviet & Rusia) Irak: Mr N.Hasan Aldin Dhia (wakil presiden) 11. Asosiasi alumni perguruan tinggi (Soviet & Rusia) Yemen: Mr Mokhamed Ali Al-Zarafi Anwar (anggota komite) 12. Asosiasi alumni perguruan tinggi (Eropa & Amerika) “KAVEA” Cina: Mr Jin Zhiwei (sekretaris jendral &

20


No. 29 Tahun III - Juni 2009

penasehat), Ms Jia Meng Qiu (wakil ketua), Mr Chen Weijiang (wakil ketua), Mr Li Junxiong (wakil ketua), Mr Tan Haiping (wakil sekretaris jendral) 13. Asosiasi pelajar Amerika Latin ex-perguruan tinggi URSS Kolombia: Ms Dorys Ardila Munoz (sekretaris) 14. Asosiasi alumni perguruan tinggi Soviet & Rusia Kongo: Mr Justin Kimpalou (perwakilan di rusia) 15. Asosiasi alumni perguruan tinggi URSS Lebanon: Mr Mohamad Haidar Najib (sekretaris) 16. Perkumpulan persahabatan “Mitra Kunj” Nepal: Mr Nahendra Pradhan (sekretaris jendral) 17. Asosiasi alumni perguruan tinggi “Sankt Peterburg” Polandia: Mr Franciszek Marian Switala (presiden) dan Ms Ewa Matynia (anggota Dewan) 18. Asosiasi alumni perguruan tinggi Rusia & Soviet Syria: Mr Adnan Mohamed Hammush (wakil presiden) 19. Asosiasi alumni perguruan tinggi Rusia & Soviet “ADS” Senegal: Mr Cheik Sarr (presiden), Ms Ndiaye Manetou Hdiaye (bendahara) 20. Asosiasi alumni “Soyuz” Tanzania: Mr Joseph Evarist Temu (presiden), Mr Gabriel Yesaya Lori (anggota), Mr Alarakhia Alnur Hooda (direktur hubungan internasional), Ms Natalia Zhavoronkova (anggota) dan Mr Ildefonce Msambinungu Mselewe (anggota) 21. Asosiasi alumni perguruan tinggi Rusia & Soviet “Soyuzonline” Uganda: Mr Yona Mondo (sekretaris) 22. Asosiasi alumni perguruan tinggi internasional Ukraina: Mr Vasily Petrovich Shik (presiden)

(ФА) 5. Universitas Negeri Ekonomi, Statistik dan Informatika Moskwa (МЭСИ) 6. Komite Umum Internasional untuk urusan peserta asing (МОКДИУ) 7. Akademi Negeri Kedokteran I.I. Sechenova Sankt Peterburg (СПГМУ) 8. Universitas Negeri Politeknik Sankt Peterburg – Institut Program Pendidikan Internasional (ИМОП) 9. Institut Negeri Ilmu Pengetahuan dan Penelitian Teknologi Informasi dan Telekomunikasi (Информика) 10. Universitas Negeri Kehutanan Moskwa (МГУЛ) 11. Universitas Negeri Sankt Peterburg (СПГУ) 12. Sekolah Musik Ivanovo (ИМК) 13. Sekolah Musik Gnesinich Moskwa (ММУ) 14. Institut Radio-teknik, Elektronik dan Otomatik Moskwa (МИРЭА) 15. Universitas Persahabatan Rakyat Rusia (РУДН) 16. Institut Energi Moskwa (МЭИ) 17. Universitas Negeri Politeknik Sankt Peterburg (СПГПУ) 18. Insitut Tenaga Ahli, Akademis dan Profesional pendidikan Kwalifikasi Medis dan Farmasi (ИЭАПКМФО) Berikut ini jadwal dan acara seminar INKORVUZ XXI: 18 Mei 2009: - Pendaftaran peserta di kampus Institut Bahasa Rusia A.S. Pushkin (ГИРЯ) yang merupakan kantor pusat INKORVUZ. - Selesai pendaftaran pukul 5 sore waktu Moskwa rombongan peserta dan panitia berangkat ke Bekasovo dengan 2 unit bus dan tiba di kompleks peristirahatan “ Пансионат Ростелеком Бекасово” sekitar pukul 18.30.

Peserta Seminar dari Rusia merupakan perwakilanperwakilan dari perguruan tinggi dan institusi pendidikan di Federasi Rusia, antara lain:

19 Mei 2009: - Perkenalan seluruh peserta seminar dan anggota komite; - Forum diskusi dengan presentasi dari institusiinstitusi pendidikan di Rusia; - Makan malam persahabatan “Товарищеский Ужин” dan menyaksikan penampilan duet dari sekolah musik, yaitu Maria Lyudvova (pianis) dan Marina Knyazeva (soprano), serta kelompok penyanyi folklor rusia.

1. Kerjasama Rusia (Россотрудничество) 2. Institut Negeri Bahasa Rusia A.S. Pushkin (ГИРЯ) 3. Universitas Negeri Kimia-Teknologi Ivanovo (ВВоРЦАМ) 4. Akademi Keuangan Pemerintah Federasi Rusia

20 Mei 2009: - Perjalanan ke Kaluga yang berjarak tempuh 2 jam dari Bekasovo dengan bus; - Mengunjungi museum sejarah dan biara Никольский Черноостровский di kota

23. Asosiasi alumni perguruan tinggi Rusia & Soviet Republik Cheko: Mr Vladimir Pick (ketua) 24. Organisasi persahabatan jemaat arab Krasnodar: Mr Mazus Husein Rimawi (presiden)

21


No. 29 Tahun III - Juni 2009

-

-

Малоярославец. (Biara yang dibangun pada akhir abad XVI ini selamat dari kehancuran saat terjadi serangan tentara Napoleon ke kota Maloyaroslavet pada pertengahan abad XIX). Pertemuan di kantor gubernur Kaluga; Kunjungan ke Museum Sejarah Kosmonot “Государственный Музей Истории Космонавтики им. К.Э.Циолковского”; Kembali ke Bekasovo.

21 Mei 2009: - Forum diskusi dengan presentasi dan pemberian cindera-mata dari para perwakilan asosiasi alumni kepada panitia Inkorvuz; - Pembahasan masalah dan penyusunan kesimpulan keseluruhan materi seminar. 22 Mei 2009: - Kembali ke Moskwa, kunjungan ke Kementrian Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Rusia untuk bertemu dengan Sekretaris Negara/Wakil Menteri Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan, Yuri Petrovich Sentyurin; - Rombongan berpisah di area kampus Universitas Persahabatan Rakyat Rusia (РУДН). Tema dan materi yang dibicarakan dalam seminar Presentasi dari pihak Rusia: Ø Keprihatinan atas berkurangnya penutur bahasa rusia akibat perpecahan Uni Soviet dimana masing-masing negara bekas republik Uni Soviet kini menggunakan bahasa nasionalnya sebagai bahasa negara. Pengaruh budaya Amerika pada bahasa jurnalis di media visual yang tidak lagi menampilkan kekayaan dan keindahan kosa kata bahasa rusia; Ø Peningkatan fasilitas kampus di institusi pendidikan Rusia agar dapat menyerap lebih banyak mahasiswa asing belajar di Rusia, termasuk penyelenggaraan perkuliahan dalam bahasa inggris; Ø Sebagian besar mahasiswa asing yang belajar di Rusia adalah non-linguist, diharapkan agar lebih banyak lagi yang belajar khusus bahasa Rusia; Ø Kemudahan prosedur bagi pengajar dari luar negeri untuk mengajar bahasa asing, khususnya yang berorientasi pendidikan bagi pemandu wisata; Ø Hubungan kerjasama antar asosiasi alumni dengan perwakilan - perwakilan Россотрудничество di luar negeri; Ø Bentuk asosiasi alumni yang terkait dengan pembiayaan kegiatan asosiasi: apakah non

22

pemerintah (NGO) atau komersial. Perundangundangan bagi organisasi non-komersil (NGO), yaitu pengenaan pajak, dll bila sumber dana berasal dari penggarapan proyek-proyek dan partisipasi dalam program-program organisasi internasional; Ø Birokrasi di bidang pendidikan terkait masalah beasiswa tidak penuh, karena aturan-aturan yang masih nanggung akibat kombinasi antara hukum 'закон', undang-undang 'постанавление', instruksi 'приказ' yang tumpang-tindih; Ø Pengakuan kwalifikasi atas pendidikan yang diperoleh di Rusia, khususnya bidang medis; Ø Upaya pemerintah mempersembahkan sistem pendidikan yang baik dan kemungkinan meningkatkan jumlah mahasiswa luar negeri melalui beasiswa; Ø Фонд Русский Мир - suatu konsep yang menindaklanjuti instruksi presiden Federasi Rusia untuk pengembangan bahasa Rusia karena bahasa rusia adalah salah satu bahasa PBB. Tahun 2008 bersama-sama dengan Inkorvuz telah dibicarakan tentang pendirian pusat bahasa Rusia regional dan rencana pembukaan pusat studi Rusia di luar negeri. *di Indonesia: Universitas Indonesia dan Universitas Pajajaran; Ø Kesepakatan dalam pengakuan pendidikan, tingkat persiapan bagi spesialis, pembukaan filial institusi pendidikan Rusia di luar negeri; Ø Pemerintah Rusia memper timbangkan kemungkinan menanggung biaya pendidikan dan beasiswa penuh bagi warga negara Rusia; Ø Selama dua tahun ini forum alumni aktif bekerja bersama mengatasi masalah yang timbul. Dan asosiasi alumni perguruan tinggi soviet/rusia agar turut serta dalam berbagai kegiatan umum. Permasalahan dari pihak asosiasi alumni: Ø Kesulitan dalam perolehan visa ke Rusia dan lamanya waktu pemeriksaan paspor di bandara; Ø Kesulitan pengarahan lapangan pekerjaan bagi para alumni perguruan tinggi Rusia/Soviet; Ø Kesepakatan di bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan termasuk perlindungan keamanan dan kesejahteraan bagi mahasiswa yang belajar di Rusia; Ø Kesulitan pendataan jumlah alumni dan tidak seluruh alumni menjadi anggota asosiasi; Ø Saran pembuatan iklan tentang pendidikan di Rusia dan program beasiswa; Ø Masalah pembiayaan kegiatan asosiasi

22


No. 29 Tahun III - Juni 2009

Ø

Ø

Ø Ø

Ø Ø

Ø

Ø

Ø Ø

Ø

yang tergantung dari iuran anggota; Bidang pendidikan yang telah menjadi lahan bisnis agar dimanfaatkan bersama-sama untuk membantu para mahasiswa; Agar Inkorvuz membuat dan mengorganisir iklan tentang perguruan tinggi yang berhubungan dengan Inkorvuz, karena tidak semua orang kenal Inkorvuz; Kesepakatan antar pemerintah mengenai sertifikasi/ pengakuan dokumen pendidikan; Pembentukan joint universities Rusia-Irak untuk mengantisipasi kondisi saat ini di Irak, yaitu amerikanisasi di berbagai sektor; Kemudahan dan cara berkomunikasi langsung dengan para alumni seluruh dunia; Kemudahan perijinan bagi pengajar asing untuk mengajar bahasa asing di institusi pendidikan di Federasi Rusia; Mahasiswa asing, umumnya tidak melanjutkan kuliah setelah menyelesaikan satu tahun di fakultas persiapan, karena mereka harus kembali ke negaranya masing-masing untuk memperpanjang visa dan enggan kembali; Kebijakan bagi mahasiswa memperoleh ijin kerja, khususnya di hari libur. Aturan melarang mahasiswa bekerja kecuali di lingkungan kampus sangat tidak relevan karena kampus bukan tempat bekerja; Usulan mendirikan hotel/gedung “дом выпусников” untuk para alumni; Minat asosiasi untuk berpartisipasi sebagai mitra dalam Фонд Русский Мир dengan menyediakan pusat pendidikan berikut perpustakaan; Diploma magister dari alumni perguruan tinggi ex-uni soviet diakui di negara asal alumni dengan kwalifikasi berbeda/lebih rendah.(TS)

Adonan isi: 400 gr kentang 1 siung bawang bombay 1 sendok makan mentega 100 gr jamur kering garam, lada hitam, daun adas dan peterseli secukupnya

Untuk isi, rendam jamur dalam air atau susu dan diamkan selama 1-2 jam; Buang air/susu dan peras jamur lalu tumis dengan minyak goreng bersama irisan bawang bombay; Bersihkan kentang, rebus dalam air garam hingga matang lalu dihaluskan jadi pure. Campur kentang pure dengan tumisan jamur dan bawang, tambahkan garam, lada dan potongan daun adas/peterseli, lalu aduk rata;

Ayak tepung terigu. Masukan telur dan garam ke dalam air dingin, aduk rata. Sambil terus mengaduk, tuang tepung terigu kedalamnya sedikit demi sedikit dan remas menjadi adonan padat. Taburi adonan dengan tepung terigu, tutup dengan serbet dan diamkan selama 30-40 menit; Setelah mengembang, bentangkan adonan kulit, pipihkan cetak dengan memakai permukaan gelas menjadi beberapa lapisan bundar setebal 1.5 mm; Isi setiap lembar dengan 1 sendok teh adonan isi, olesi sisi-sisi lembar kulit dengan kocokan telur; Lipat lembaran dengan menyatukan sisi-sisinya seperti pastel; Masukkan vareniki ini ke dalam air mendidih yang sudah diberi garam dan rebus sampai vareniki mengapung di permukaan air. Angkat vareniki yang sudah matang dan tiriskan airnya dengan saringan; Vareniki dihidangkan saat masih panas dengan mentega dan susu asam.(TS)

KULINER

Di Rusia kita bisa menemukan berbagai masakan sejenis pangsit (dumpling) dengan berbagai sebutan, yaitu Pelmeni, Chebureki, Vareniki dan Samsa. Pelmeni adalah pangsit rebus berisi daging yang merupakan masakan khas Siberia. Chebureki adalah pangsit panggang/goreng dari daerah Kaukasus dan Vareniki adalah masakan dari Ukraina, berupa pangsit rebus berisi sayuran.

VARENIKI with potatoes and mushrooms Adonan kulit: 1 gelas tepung terigu 1 butir telur ayam 1/5 gelas air 2 sendok makan mentega garam secukupnya

23


Gambar Kulit Muka Soekarno Sang Putra Fajar “Saya bukan pencipta Pancasila; saya adalah penggali Pancasila� I

Wakil Pimpinan Umum II : Sunaryo N. Soenhadji

soenhadji@yahoo.com

Sumbangan dan berlangganan Untuk bulan Mei/Juni 2009: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

Bank BCA KCP Pasar Minggu Center Rek. No. 5470296021 a/n SYAH BUDDIN SAID.

Antonio Effendi (Jakarta) 03/06/09 Rp. 50.000,Iman Mintardjo (Jakarta) 04/06/09 Rp. 300.000,Penjualan ID27 dan ID sebelumnya Rp. 338.000,Sunaryo N. Soenhadji untuk Juni Rp. 2.000.000,Djoko Sri Moelyono (Jakarta) 07/06/09 Rp. 100.000,Ngikut Sinulingga (Jakarta) 07/06/09 Rp. 50.000,Tatyana Sekarprijastina (Jakarta) 10/06/09 Rp. 250.000,Isnaeni (Jakarta) 12/06/09 Rp. 300.000,Farida Oetoyo (Jakarta) 19/06/09 Rp. 250.000,Herawati Maxfari (Jakarta) 19/06/09 Rp. 100.000,Pembaca via Bank Mandiri Pamulang 19/06/09 Rp. 100.000,-

Atas partisipasinya redaksi Info Druzhba mengucapkan terima kasih. Redaksi Info Druzhba


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.