RADAR TEGAL 7 NOPEMBER 2012

Page 15

SAMBUNGAN

RABU 7 NOPEMBER 2012

15

RADAR TEGAL

Pesta Sedekah Laut Telan Rp442 Juta PESTA Sedekah Laut yang menjadi kegiatan rutin nelayan Kota Tegal, tahun ini bakal kembali digelar. Kegiatan di dalamnya disertai pawai ancak, dilanjutkan larung sesaji ke tengah laut, seperti sudah dijadualkan bakal dilaksanakan selama 1 minggu. Mulai tanggal 25 November 2012 hingga 1 Desember. Menurut Ketua Panitia Sedekah Laut Nelayan Kota Tegal, Hadi santoso, acara itu menelan dana kurang lebih Rp442 juta, yang diperoleh dari bantuan berbagai pihak. Termasuk Pemkot Tegal yang menyumbang Rp90 juta. Tak ketinggalan bantuan dari para pemilik kapal, nahkoda, toko alat-alat perikanan, pabrik es, dan sumbangan sponsor. “Acara Sedekah Laut selalu menyedot perhatian masyarakat sekitar. Disamping dari daerah tetangga seperti Kabupaten Tegal, Pemalang, dan Brebes. Mereka rela menempuh jarak cukup jauh, hanya ingin

ABIDIN ABROR/RATEG

PERSIAPAN - Menjelang digelarnya acara sedekat laut, panitia dan pihak terkait melakukan rapat persiapan.

Musim Angin Barat, Nelayan Diminta Waspada dari halaman 9 bertepatan momen sedekah laut, supaya tidak sampai tengah, tapi cukup di pinggiran. Hal ini demi keselamatan para penumpang kapal, yang kebetulan ikut dalam kegiatan tersebut. “Tingginya gelombang laut menyebabkan hasil tangkapan ikan mengalami penurunan tajam. Biasanya kelangkaan hasil tangkapan ikan berdampak harga ikan di pasaran melambung tinggi. Pada musim angin barat mulai November hingga Desember, penjualan ikan lebih banyak dari area

petambakan, seperti ikan bandeng dan mujaher. Sedang ikan laut jumlahnya minim,” ujarnya ketika rapat persiapan acara sedekah laut, di Kantor KUD Karya Mina, Jalan Blanak Kelurahan Tegalsari, kemarin. Bersamaan datangnya angin barat, sebagian besar nelayan khususnya kapal kecil mencari ikan di pinggiran. Bahkan mereka memilih tidak melaut alias nganggur. Nelayan menyebutnya dengan musim paceklik. Karena gelombang laut tinggi, dan memasuki musim barat, nelayan menjadi prihatin. “Karena tak melaut, tidak jarang

mereka menjual barang berharga,” ucap pegawai TPI, Teguh. Siklus tahunan bagi masyarakat nelayan sebagai hal biasa. Namun mereka berharap musim angin barat tak terlalu lama. Sekadar diketahui, angin musim barat atau angin muson barat merupakan angin yang mengalir dari Benua Asia, memasuki musim dingin selanjutnya ke Benua Australia memasuki musim panas, dan mengandung curah hujan banyak di Indonesia bagian barat. Hal ini terjadi karena angin melewati tempat sangat luas, seperti

perairan dan samudera. Contoh perairan dan samudra yang dilewati adalah Laut China Selatan dan Samudra Hindia. Angin musim barat menyebabkan sebagian wilayah Indonesia mengalami musim hujan. Seperti tahun sebelumnya, memasuki musim hujan sejumlah daerah banjir. Sementara wilayah pesisir musim barat ini kerap terjadi rob, sebuah keadaan dimana air laut naik sampai pemukiman. Kelurahan di Kota Tegal yang kerap mengalami rob dari air laut Kelurahan Muarareja dan Mintaragen. (din)

Stabilkan Inflasi, Info Harga Dipampang dari halaman 9 informasi harga digital di sejumlah pasar tradisional. Tahap awal, sasarannya tujuh pasar tradisional yang termasuk tujuan masyarakat berbelanja. Menurut Sekretaris Tim Pengarah TPID, yang juga Kepala Kantor Perwakilan BI Tegal, Yoni Depari, inflasi Kota Tegal yang selalu di bawah inflasi nasional, sebuah prestasi luar biasa. “Ini prestasi sangat membanggakan dan harus dipertahankan. Di Jawa Tengah, dari 35 kabupaten/kota cuma Kota Tegal yang inflasinya di bawah nasional,” ucapnya usai mengikuti pertemuan di Adipura Balai

Kota, kemarin. Dijelaskan, stabilnya inflasi di Kota Tegal dalam 10 bulan terakhir, dipengaruhi terjaganya harga pangan. Kenaikan harganya tidak setinggi wilayah lain di Jateng. Itu, lanjut Yoni, disebabkan jalur transportasi tidak seperti tahun sebelumnya. Sehingga suplai bahan pokok atau lainnya lancar tanpa kendala. “Kemudian, stok beras sangat mencukupi. Contohnya stok beras yang ada saat ini di Bulog, mampu memenuhi kebutuhan hingga 2013 mendatang. Itu tidak terlepas adanya pembentukan TPID. Sebelum ada TPID, Kota Tegal inflasinya paling jawara

di Jawa Tengah, dan selalu melampaui inflasi nasional.” Untuk mestabilkan inflasi, TPID bakal memasang papan informasi harga di 7 pasar tradisional. Untuk mana saja pasar yang dipasang masih dalam penggodokan. Namun yang paling utama Pasar Pagi yang merupakan ikon Kota Tegal. Pemasangan papan harga ini, diibartakan seperti di pasar bursa. Harga yang dipampang utamanya kebutuhan pokok, seperti beras, minyak goreng dan sebagainya. Dengan begitu, masyarakat yang belanja langsung mengetahui harga barang. Sehingga tidak ada lonjakan harga yang dapat memicu naiknya inflasi.

Guna memasang harga tersebut, sebelumnya dilakukan survei oleh SKPD terkait. Sehingga besaran harga yang dipasang bisa tepat, dan pedagang tidak komplain. Papan informasi juga menayangkan harga bahan pokok di pasar lain. “Alat ini merupakan CSR dari BI Tegal yang diberikan pada pemkot. Tujuan utamanya menstabilkan inflasi di Kota Tegal. Dengan adanya papan informasi, maka distorsi harga jadi hilang dan berubah jadi transparasi harga. Pemasangan alat tidak lama lagi, sebelum akhir tahun sudah ada di tujuh pasar tradisional yang menjadi sasaran,” pungkasnya. (adi)

Dua Parpol Tak Miliki Pengurus dari halaman 9 2 parpol kepengurusannya tidak dapat diverifikasi faktual. Antara lain PDP dan PBB. Untuk PBB, KPU tak dapat melakukan verfikasi faktual kepengurusan. Sebab, waktu mendatangi sekretariat di Jalan Cenderawasih Tegal, tak ada satu pun pengurus, dan ternyata hanya rumah biasa. Pihaknya menghubungi ketua PBB, dan yang bersangkutan siap datang ke KPU dengan seluruh pengurusan. “Sebenarnya PBB tidak mendaftar ke KPU. Tapi secara nasional lolos. Sehingga kami lakukan verifikasi faktual. Kalau sampai batas toleransi waktu tak

datang ke KPU. Maka kami coret sebagai parpol peserta pemilu tahun 2014 di Kota Tegal.” Sedangkan untuk PDP, tandasnya, waktu dilakukan verifikasi faktual malah tak ada pengurusnya. Bahkan Ketua Pelaksana Harian PDP setempat, Sudiharto Saka SH melalui surat pernyataan bermaterai, menyatakan bahwa PDP yang dia pimpin tidak aktif lagi. Surat itu dibuat tanpa ada paksaan pihak manapun. Bahkan surat pernyataan dibuat tanggal 5 November 2012, ditandatangani langsung oleh Sudiharto Saka SH. “Karena sudah ada surat pernyataan itu, kami menganggap PDP Kota Tegal tidak aktif.

Kami tak akan melakukan verifikasi faktual kepengurusan maupun keanggotaan,” tutur Agus. Lebih lanjut dia memaparkan, baru 14 parpol yang diverifikasi faktual kepengurusannya. Yaitu DPD Partai Nasdem, DPD Partai Gerindra, DPC PKBIB, DPC PPP, DPD Partai Golkar, DPC PDI Perjuangan, DPC PPN, DPC Partai Demokrat, DPC PKB, DPD PAN, DPC PKPI, DPD PKS, DPC Hanura, dan DPC PPRN. “Empat belas parpol tersebut telah kami verifikasi faktual kepengurusannya, terkait kekurangan. Terutama soal kehadiran pengurus dan kuota pengurus perempuan 30 per-

sen, kami tunggu sampai batas akhir. Sedangkan langkah selanjutnya, kami melakukan verifikasi faktual keanggotaan parpol tersebut. Sebelum ditetapkan sebagai parpol peserta pemilu 2014.” Secara terpisah, Ketua KPU KH Saifudin Zuhri Madrais SAg menegaskan, verifikasi faktual keanggotaan bakal dilakukan secara sampling, yakni 10 persen dari foto copy KTA yang diajukan ke KPU, waktu mendaftarkan diri beberapa waktu lalu. “Kalau ada yang mempunyai KTA ganda, kami persilakan memilih salah satu parpol. Dengan sendirinya, parpol satunya gugur,” imbuhnya. (hun)

saat itu, Wasminah memiliki balita. “Tapi itu tidak jadi kendala. Demi mengabdi pada masyarakat, saya rela meninggalkan anak untuk kursus,” ucap ibu yang diangkat jadi ketua PKK RW dari tahun 1982 sampai sekarang. Dia menambahkan, suka duka jadi kader kesehatan dari tahun 1982 hingga saat ini sangat banyak. Namun demikian, dia tidak menyebutkan detailnya. Hanya mengucapkan semua suka duka tetap dinikmati. “Namun yang pasti sebuah kebanggaan dapat mengabdikan diri tanpa pamrih, untuk masyarakat sampai usia lanjut,” paparnya. Sementara Ketua TP PKK Kota Tegal, Rosalina sangat bangga memiliki kader kesehatan, yang bekerja tanpa pamrih. Makanya, guna memberi apresiasi pada yang bersangkutan, dilaksanakan kegiatan anjangsana, dan pemberian kenang-kenangan pada para srikandi kesehatan. “Dari anjangsana ini kami berharap, mendapat pengetahuan dan pengalaman para kader terbaik.

Sehingga generasi muda mampu mencontoh serta melanjutkan perjuangan mereka.” Ditambahkan Kepala Dinkes, dr Moehammad Hafidz MKes, kedatangannya ke kediaman keempat kader terbaik tersebut, sebenarnya ingin mencontoh apa yang mereka lakukan dulu hingga sekarang. Mereka tetap semangat, meskipun tanpa imbalan yang diperoleh. Dengan anjangsana ini, teman-teman lain bidang kesehatan, bisa melihat potret seorang yang kerja dengan motivasi pengabdian. Harapannya generasi penerus yang sekarang, mencontoh dan menjadikan keempat kader ini sebagai teladan. Sehingga perjuangan mereka tidak terputus, tapi justru makin berkembang. “Mencari kader saat ini sangat lah susah. Memang benar, sekarang banyak orang pintar. Namun tidak seperti dahulu, mau bekerja keras meski tanpa imbalan. Saya harap keempat kader ini bisa memberi motivasi kepada kader-kader baru untuk mau bekerja dengan prinsip pengabdian,” pungkasnya. (adi mulyadi)

Mengabdi Tanpa Pamrih dari halaman 9 Keempat keder terbaik tersebut di antaranya Sukinah Martinus Siala (62), warga Jalan Banyuwangi RT 05 RW 01 Sumurpanggang Margadana; Wasminah (64), warga Jalan Puter RT 01 RW 03 Randugunting Tegal Selatan; Indari Retno (68), warga Jalan Slamet RT 08 RW 02 Panggung Tegal Timur; dan Maskamah (77), waraga Jalan Mujaher RT 04 RW 05 Tegalsari Tegal Barat. Dalam anjangsana ini rombongan memberikan kenangkenangan, sebagai tanda terima kasih insan kesehatan dan pemerintah, atas jasa keempat kader dimaksud. Kali pertama disambangi Sukinah Martinus Siala, dilanjutkan kader terbaik lain, hingga berakhir di kediaman Maskamah. Dalam kunjungan itu, para kader terbaik menceritakan pengalaman serta suka duka merintis, dan menjadi kader kesehatan. Salah satunya Maskamah. Dia mengatakan, mulai terjun PKK tahun 1957. Orang yang sudah mengalami dipim-

pin 8 Wali Kota Tegal tersebut, sekarang hanya bisa duduk di kursi roda. Namun demikian, semangatnya membantu masyarakat dalam hal kesehatan terus membara. “Saya mulai dirikan Posyandu Balita tahun 1980. Kemudian tahun 1991 mendirikan Posyandu Lansia. Keduanya berkembang sampai sekarang, dan melayani masyarakat.” Menurutnya, dulu tidak banyak orang pintar. Namun mereka mau bekerja tanpa pamrih. Sehingga dalam melaksanakan kegiatan tidak asal-asalan, dan dikelola dengan baik. Meski harus jatuh-bangun. Maskamah beralasan, mengapa sampai usia senja masih peduli terhadap pelayanan masyarakat. Lantaran prinsip yang dipegangnya, yakni mengabdikan diri untuk masyarakat hingga lanjut usia. Hal sama diungkapkan kader terbaik lain, Wasminah. Tahun 1982 dia dikursuskan di puskesmas selama setengah bulan, terkait kader kesehatan. Dia harus mengikutinya mulai pukul 07.00 sampai 14.00. Padahal kondisi

menyaksikan acara itu,” ucapnya ketika ditemui usai rapat persiapan, di Aula KUD Karya Mina, kemarin. Dia menjelaskan, Pesta Sedekah Laut bakal dilangsungkan di tiga tempat. Antara lain depan halaman kantor KUD Karya Mina, Pelabuhan Niaga atau TPI sebelah timur, selain TPI Kelurahan Muarareja (war-

ga menyebutnya TPI Brug Abang). “Kegiatan ini dari dan untuk nelayan. Seperti sudah diagendakan sebelumnya, akan dimeriahkan serentetan hiburan seminggu penuh, dari pagi hingga malam hari. Salah satu hiburan berupa pagelaran wayang golek semalam suntuk, menampilkan dalang kondang

yang sudah keliling mancanegera, tidak lain Ki Enthus Susmono.” Lebih lanjut Hadi mengungkapkan, disamping itu ada juga pentas organ tunggal, serta musik dangdut dari Orkes Melayu (OM) Monata. Tak ketinggalan campur sari mendatangkan penyanyi bersuara emas. (din)

Kesenian Sintren Sudah Jarang ... dari halaman 9 dalam permainan tersebut. Jika roh Dewi Lanjar berhasil diundang, penari Sintren terlihat lebih cantik. Kemudian, ketika membawakan tarian terlihat lincah serta mempesona. “Kesenian Sintren merupakan aset budaya tradisional di Jawa Tengah. Keberadaannya masih berkembang hingga sekarang, dan memiliki daya pikat luar biasa di hati penonton. Akankah kesenian tradisional ini jadi punah, seiring kemajuan jaman atau di tengah era global?”

Sekadar diketahui, kesenian tradisional Sintren dikenal sebagai tarian beraroma mistis, atau magis yang bersumber dari cerita cinta kasih, antara Sulasih dengan Sulandono. Kesenian ini berasal dari kisah Sulandono sebagai putra Ki Baurekso, hasil perkawinannya dengan Dewi Rantamsari. Raden Sulandono memadu kasih dengan Sulasih, seorang putri dari Desa Kalisalak. Namun jalinan asmara tersebut tidak mendapat restu Ki Baurekso. Akhirnya R Sulandono pergi bertapa, dan Sulasih memilih menjadi penari. Meski-

pun demikian, pertemuan di antara keduanya terus berlangsung melalui alam gaib. Pertemuan diatur Dewi Rantamsari, yang memasukkan roh bidadari ke tubuh Sulasih. Pada saat itu R Sulandono, sedang bertapa dipanggil roh ibunya, guna menemui Sulasih. Maka terjadilah pertemuan antara Sulasih dan R Sulandono. Sejak saat itu, setiap diadakan pertunjukan Sintren, sang penari pasti dimasuki roh bidadari oleh pawangnya, dengan catatan dilakukan oleh penari dalam keadaan perawan. (abidin abror)

Pembangunan Gedung Poltrans ... dari halaman 9 “Kami sebagai pemilik meminta pihak kontraktor segera mengajukan ijin. Sebab semuanya sudah masuk dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) tahun 2012,” bebernya. Disamping IMB, kendala lain yang menghambat pembangunan gedung itu terhenti, lantaran belum adanya Amdal. “Sebenarnya kami berupaya mengajukan ijin, baik IMB maupun Amdal. Berhubung

pada waktu pelaksanaan terbentur wacana kenaikan BBM. Sehingga membuat semua rencana jadi kacau. Karena anggaran yang disediakan pemerintah tidak cukup. Tidak ada yang memasukkan penawaran. Padahal kami mengajukan dua kali,’’ ungkapnya. Akhirnya, tandas Hermawan, pihaknya mengubah pola rancangan supaya pengerjaan tetap berjalan. Salah satunya mengurus ijin Amdal terlebih dulu. Sebab hal itu membu-

tuhkan waktu cukup lama sekitar tiga bulan, dengan anggaran yang minim sekitar Rp250 juta. Padahal, dana yang dibutuhkan untuk mengurus Amdal Rp400 juta. “Meskipun begitu, kami nekad melaksanakan Amdal dengan mengadakan pelelangan, demi pembangunan gedung bisa berjalan. Tapi dari hasil lelang, ternyata tidak ada penawaran. Kami putuskan akan mengusulkan anggaran Amdal tahun 2013,” pungkasnya. (gus)

Optimis Raih Penghargaan dari halaman 9 “Kami optimis Kota Tegal meraih penghargaan khususnya dalam pengendalian kemiskinan. Alasannya paling cepat merespon aduan warga, terkait program penanggulangan kemiskinan,” ucapnya, kemarin. Respon cepat ini, tandas Habib Ali, karena Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Tegal, berusaha keras mengatasi kemiskinan di wilayahnya. Bukti nyata, turunnya angka kemiskinan mencapai 12 persen. Disingggung mengenai Komisi Daerah Lanjut Usia (Komda Lansia), Habib Ali mengungkapkan, Kota Tegal dipercaya jadi narasumber dalam Ra-

pat Koordinasi Daerah (Rakorda) tanggal 26 November di Semarang. Tidak hanya itu. Dalam Rakornas di Jakarta, 27 hingga 29 November pun demikian. “Keputusan menjadikan Kota Tegal sebagai narasumber, dalam Rakorda dan Rakornas merupakan bukti keberhasilan pemkot dalam melayani orangorang lanjut usia.” (adi)

Lagi, Komisi I Kecewa dari halaman 9 Lebih lanjut Darni menegaskan, di hadapan Komisi I, Kepala Disdik Dra Titik Andarwati menyampaikan rencana pembangunan SMPN 5, yang bakal direlokasi ke Kecamatan Tegal Selatan. Bahkan pemkot menyiapkan anggaran Rp4,5 miliar. Antara lain penyiapan

lahan dan jalan masuk ke lokasi, serta pembangunan fisik sekolah secara bertahap. “Kami mendukung rencana tersebut. Sebab menjadi wacana maupun usulan Komisi I beberapa tahun lalu. Kami meminta pembangunan SMPN 5 cepat terealisasi. Sehingga tahun 2014 dapat dipakai proses belajar mengajar.”

Dia mengungkapkan, dewan berharap Disdik membangun pagar keliling di SMPN 15 dan SMPN 14 yang roboh. Hal itu menimbulkan kerawanan terhadap tindak pencurian, dan digunakan siswa membolos. “Masalah pagar keliling SMPN 15 dan SMPN 14 juga penting, demi keamanan lingkungan sekolah,” paparnya. (hun)

Sejarah Diabetes dan Cara Menanganinya Menurut News Medical, sebuah situs kesehatan di internet, istilah diabetes diciptakan oleh Aretaeus dari Kapadokia. Istilah tersebut berasal dari kata Yunani, yaitu diabaínein, yang berarti berjalan atau berdiri dengan kaki terbelah. Dikatakan, kala itu, di saat berdiri penderita diabetes sering berdiri dengan kaki yang terbelah. Dari sinilah konon asal mula penggunaan kata diabetes sebagai nama untuk penyakit yang melibatkan pembuangan urine berlebihan. Dan, kata diabetes pertama yang tercatat dalam literature berbahasa Inggris adalah dalam bentuk diabete, yakni dalam sebuah teks medis yang ditulis sekitar tahun 1425. Lalu, di tahun 1675, Thomas Willis menambahkan kata mellitus di belakangnya, yang berasal dari bahasa Latin, yang berarti madu, sebuah referensi untuk rasa manis dari urine. Rasa manis ini diketahui setelah melihat urine orang Yunani kuno, Cina, Mesir, India, dan Persia yang memang disukai semut. Pada tahun 1776, Matius Dobson menegaskan bahwa rasa manis itu disebabkan oleh kelebihan gula dalam urine dan darah penderita diabetes. Penyakit diabetes mellitus telah menjadi semacam hukuman mati di zaman kuno. Hippocrates memilih untuk tidak menyebutkan penyakit itu, yang mungkin menunjukkan bahwa ia merasa penyakit itu

tak dapat disembuhkan. Aretaeus tidak berusaha untuk mengobatinya, namun tidak bisa memberikan prognosis yang baik. Ia hanya berkomentar bahwa hidup (dengan diabetes) pendek, menjijikkan, dan menyakitkan. Kalau diuraikan lagi, masih sangat panjang sejarah perjalanan penyakit yang juga disebut kencing manis ini. Yang jelas, mereka yang punya riwayat keturunan menderita diabetes, yang disebut diabetisi, berpotensi besar mewarisi penyakit ini. Dan umumnya, gejalanya baru terdeteksi di atas usia 40. Tapi, bukan berarti mereka yang tak memiliki riwayat keturunan takkan terkena penyakit ini. Dan bukan berarti pula orang yang masih berusia muda tidak akan pernah terkena penyakit ini. Sebab, akhir-akhir ini kasus seperti itu telah banyak ditemukan. Selain faktor genetik, yang jadi penyebab datangnya penyakit ini adalah perubahan gaya hidup, kebiasaan makan yang buruk, perubahan komposisi tubuh, adanya penyakit penyerta, usia lanjut, dan pemakaian obatobatan yang dilakukan secara rutin. Lalu, bagaimana cara mengatasi gejala dan penyakit ini? Atau mencegah munculnya penyakit ini? Tentu banyak cara yang bisa dilakukan. Salah satu cara yang tepat dengan mengonsumsi kedelai. Penelitian membuktikan, protein kedelai kaya akan arginin

dan glisin. Kedua asam amino ini adalah penyusun insulin dan glukogen yang disekresi pankreas. Jadi, makin tinggi asupan kedelai, sekresi insulin dan glukogen ke tubuh makin meningkat sehingga kadar glukosa berkurang karena sebagian diubah menjadi energi. Saat ini banyak kedelai bubuk beredar. Namun, Kedelai Bubuk Instan New Mandala 525, yang dulu bernama MDL-525, sangat laku karena manfaatnya nyata dan produknya higienis. Kadar isoflavonnya terukur, sehingga tidak sama dengan susu-susu kedelai yang diproduksi di rumah tangga. Dan ini ditunjang oleh mulai tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk beralih ke bahan nabati ini dalam memelihara kesehatan, sebagai pengganti kebiasaan minum kopi atau teh di pagi hari. Sehingga kebiasaan ini perlu ditiru dan disebarluaskan kepada seluruh lapisan masyarakat. Produk ini bukan obat melainkan minuman kesehatan untuk keluarga. Untuk konsultasi kesehatan, hubungi dokter kami pada jam kerja di telepon bebas pulsa 08001401430 atau di e-mail purwati-s@centrin.net.id. Produk ini bisa didapatkan di apotek dan toko obat terkemuka di kota Anda. Dan untuk informasi penjualan, hubungi distributor kami untuk Provinsi Jawa Tengah di 08129474173.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.