RADAR TEGAL 5 agustus 2013

Page 4

INTERMEZO

4

SENIN 5 AGUSTUS 2013

RADAR TEGAL

TELEPON PENTING 1. Pemadam Kebakaran

(0283) 325429

2. Pelayanan Gangguan PLN

(0283) 342245

3. Polresta Tegal

(0283) 356115

4. Rumah Sakit Umum Kardinah

(0283) 356067 / 341938

5. Pelayanan Gangguan PDAM

(0283) 356175 / 358316

6. Stasiun Besar Tegal

(0283) 353018

7. Terminal Bis Tegal

(0283) 354696 / 354695

Hotel dan Hiburan Hotel Bahari Inn Tegal (0283) 343399 Hotel Karlita (0283) 358050 Orange Karaoke (0283) 322022 Riez Palace Hotel (0283) 353773, hunting (0283) 358978 Flash Family Karaoke & Cafe (0283) 321284 Ajam Goreng Spesial Lombok Idjo - Jl. Karanganyar No. 21A Kejambon (0283) 342331 - d’POSO resto - Anggraeni Hotel

(0283) 342330 (0283) 6144277 (0283) 881011

Jl. Ahmad Yani No. 159 Ketanggungan - Brebes -Anggraeni Hotel

(0283) 6184090

jl.Raya Timur No.9 Jatibarang-Brebes

AGENDA HOTEL HOTEL KARLITA Rabu dan Sabtu, Show DJ and Dancer Performance pukul 23.0003.00 WIB di Zodiak Discotheque dan VIP Karaoke. HOTEL BAHARI INN Tegal - Setiap Hari Live Musik di Cafe Nelayan, Mulai Jam 19.00 WIB - Sabtu Happy Our di Musro Diskotik, Jam 20.00 - 03.00 WIB

RIEZ PALACE HOTEL - Senin sampai Sabtu Pick up service Gratis. Layanan antar jemput gratis setiap hari kerja. Dari atau ke Stasiun KA & Terminal Bus Tegal Spesial menu “Afternoon Tea” tiap pukul 17.00-19.00 WIB di Abunawas Resto lt.4 - Sabtu malam Minggu, jam: 20.00 - 23.00 WIB Live Music

Awas, Shikat Miring! GAYA kocak Imam Darto, 31, dan Dimas Danang, 24, ketika membawakan acara The Comment di NET. (dulu Spacetoon) sukses mencuri perhatian. Kocak, juga segar. Padahal, itu adalah debut mereka membawakan acara TV. Tapi, berkat kelihaian menarik penonton, duet itu pun dihadirkan di prime time. Sebelumnya, mereka lebih dikenal sebagai penyiar Radio Prambors Jakarta. Mereka sudah 1,5 tahun memandu program bareng, The Dandees. ’’Tahun ini adalah tahun kesebelas saya jadi penyiar,’’ kata Darto ketika ditemui setelah siaran The Dandees. Dari The Dandees itu, Darto dan Danang mendapat tawaran menjadi host The Comment. ’’Bukan maksud menyombongkan diri ya, The Dandees itu memang lagi didengerin sama semua orang,’’ ucap Darto lalu tertawa. ’’Aih sedaaap…’’ timpal Danang. Sebetulnya, kata Darto, ketika itu secara bersamaan datang tiga tawaran kepada mereka untuk mengasuh acara. Ketiganya memiliki konsep nyaris serupa. Dua dari saluran televisi dan satu lagu dari website. Singkat cerita, mereka akhirnya memilih bergabung dengan NET. karena merasa memiliki kesamaan visi-misi. Awalnya, acara itu hanya dijadikan kickoff menuju prime time. Tujuannya, orang

nengok ke stasiun televisi tersebut. Namun, melihat hasilnya, ternyata progressing. Dari yang hanya berdurasi setengah jam untuk selingan ditambah menjadi sejam di prime time. Dibicarakan orang membuat The Comment kini menjadi lokomotif stasiun televisi baru itu. Jadwal kehidupan Darto dan Danang pun berubah drastis. Untuk siaran The Comment sahur live, mereka harus standby pukul 01.00 setiap hari selama bulan puasa. Lalu, pukul 09.00 hingga 15.00 syuting taping The Comment reguler. Pukul 16.00 hingga 20.00 siaran The Dandees di Prambors. Keduanya jadi jarang tidur sekarang. ’’Kantong mata jadi seperti kantong belanjaan,’’ kata Darto. ’’Dan kantong kita juga jadi kayak kantong belanjaan saking banyaknya pemasukan,’’ canda Danang yang 7,5 tahun kuliah di Binus tapi belum juga lulus. Awal syuting, mereka harus melihat video yang ditayangkan sebelum mengomentari. Kini karena tidak ada lagi waktu, semua dilakukan on the spot. Menghadapi perubahan itu, mereka tetap membawa spirit seperti kali pertama membawakan The Dandees. Awal bikin The Dandees, mereka adalah underdog. The Dandees bukan program highlight. ’’Kami nggak

kenal. Terkenal itu udah biasa. Mainstream, man,’’ ujarnya. Dalam The Comment, Darto dan Danang memiliki gerakan-gerakan kocak yang giat mereka populerkan. Ada istilah shanggup, shanggupin, sundul sayang, kecup manja, dan shikat miring. Menurut penuturan mereka, ungkapan itu sudah biasa diucapkan saat siaran radio di Prambors Jakarta. ’’Yang ada di The Comment itu, semuanya yang kami omongin juga di radio. Semua becandaan di radio kita bawa ke sana,’’ kata Darto yang baru dikaruniai anak kedua itu. Istilah-istilah itu ternyata tak dipilih sembarangan. Ada filosofinya. Yaitu bagaimana sikap mereka menangani masalah hidup. Ketika mendapat masalah, mereka berniat menyelesaikannya. Kalau tidak sanggup, ya harus disanggupin. Kenali masalah dari berbagai sisi hingga ke dalam-dalamnya. Karena itu, ada istilah iris tipis dan potong manis. Selanjutnya shikat miring. ’’Kenapa shikat miring? Sebab, ternyata masalah itu terlalu kecil untuk disikat dengan seluruh bagian tubuh kita,’’ ujar Darto. (jan/c5/ayi/ jpnn)

Master Tarno Sambangi Pendopo BREBES - Meski menjadi orang kondang, Pak Tarno tetap tidak bisa melupakan kampung halamannya. Pesulap yang dikenal karena kelucuannya ini, kembali melakukan ritual mudik ke pulang kampung halamannya Desa Karangsari Kecamatan Bulakamba, kemarin (3/8). Seperti tahun sebelumnya, Pa Tarno pun disambut hangat keluarga dan warga desanya. Mudik tahun ini menjadi istimewa bagi Tarno, dia mendapat job memandu acara reality show sebuah stasiun televisi swasta. Dandanannya terlihat nyentrik. Pak Tarno memakai kemeja lengan panjang warna emas, dipadu celana jeans hitam. Sepatu kets merk Nike berwarna merah menjadi alas kakinya. Diiringi keluarga dan Kades Karangsari, pria yang memiliki nama lengkap Sutarno ini menyambangi pendopo, Jumat malam. Mobil rombongan Pak Tarno sengaja diparkir di area Masjid Agung Brebes, Pak Tarno kemudian berjalan di bawah sorotan kamera. Sambil cuapcuap, Pak Tarno membalas sapaan dari warga yang tengah bersantai di alun-alun.

Kehadiran Tarno disambut meriah, tak terkecuali Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE. Menemani Pak Tarno mengelilingi kompleks pendopo, Bupati beberapa kali dibuat tertawa lepas melihat tingkah lucu Tarno. Usai syuting di pendopo, Bupati kembali menemani Pak Tarno menjajal kuliner khas Brebes yang banyak tersebar di alun-alun. Lagi-lagi Pak Tarno yang sudah menjadi artis itu, diserbu warga hanya sekedar penasaran hingga mengajak poto bersama. Konon, di rumahnya Pak Tarno kini sudah menjadi inspirasi warga. Bayangkan, Pak Tarno yang dulu hidup jelata kini menjadi artis jutawan. Usahanya maju, rumahnya pun diperbaiki. “Dulu ini Pak Tarno di desa angon kerbau dan kambing milik warga desa. Tapi nasib mengubahnya sekarang dia sukses,” kata Mahfudin, tetangga Pak Tarno saat di pendopo. (ism)

TOMMY KURNIAWAN

Jarang Sahur di Rumah SAKING sibuknya menjalani pekerjaan di bulan Ramadan, To m myKurniaw an tampaknyakewalahan membagiwaktu untuk keluarga. Pasalnya, untuk bisa sahur dan buka puasa bersama dengan keluarga saja selalu tersendat. Dia sejauh ini tengah disibukan sejumlah aktivitas syuting Ra madan. Alhasil,To m my pun banyak menga mbil sahur di tempat kerjaan. “Kalau sahur sih nggak, kalau buka sebisa mungkin harus. Memang tidak harus ada terus yah, tapi Alhamdulillah berkah tahun ini buka puasanya lebih banyak sa ma keluarga.Sahurnya lebih banyak di te mpatkerja,”kata To m mybelum la mainidiJakartaPusat. Meski tidak bisa sahur bersama keluarganya, istri tercinta, Fatimah Tania Nadiratidak memperm asalahkan halitu. Tania sudah cukup bersyukur bisa hampir selalu buka bersama sang suami. “Nggak ada komplain Alhamdulillah. Pas dari awal aku sahur di lokasi terus nih tapi bukanya Insya Allah. Dan dia seneng banget,” ucapnya. Namun, dia mengaku, Ramadan ini dia tak penuhi target untuk menyempurnakan Ibadah puasa. Namun, bapak dua anak tersebut memiliki target harus melaksanakan ibadah mulai dari puasa, tarawih, khatam Alquran dan ibadah-ibadah sunah lainnya.Dia pun mengaku, dampak terlalu banyak menjalankan aktifitasnya,To m myterpaksa harus meninggalkan beberapa ibadah yang menjadi target itu. “Alhamdulillah lancar,cu man ada yang gak target nih, tarawihnya masih bolong dua. Alasannya ketiduran, kecapekan, yah. Kan sampe rumah udah capek banget. Gitu tuh kalau salat ditunda-tunda jadi bablas. Akhirnya bangun pun jam 4. Udah gak sahur juga dah, mepetmepet, ” ungkapnya. Memang memasuki pertengahan puasa, menurutnya banyak godaan yangdirasakan. Tapidiri nya bertekad untuk tidak lagi melewatkan beberapa ibadah yang sempat terlewat sebelumnya.“Tapiyah begini godaannya makin ke sini ada aja godaangodaan yanggitu.Tapisayasudah Ist ighfar. Mudah-mudahan berikutnya nggak ada yang bolong lagideh, ” tandasnya.(dny/jpnn)

ada banner-nya, nggak ada billboard. Foto kami nggak terpampang di manamana. Tapi, ternyata mencuat,’’ ujar Darto.Sekarang mereka kembali ke spirit itu. ’’Kami ini anak-anak underdog yang nggak t e r -

ISMAIL FUAD/RADAR TEGAL

KELILING PENDOPO - Master Tarno (kiri) didampingi Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE mengelililingi Pendopo Kabupaten Brebes kemarin.

IMAM DARTO DIMAS DANANG

Gerakan Penuh Filosofi IMAM Darto dan Dimas Danang memiliki gerakan-gerakan kocak yang giat dipopulerkan dalam acara mereka. Ada istilah shanggup, shanggupin, sundul sayang, kecup manja, dan shikat miring. Menurut penuturan mereka, ungkapan itu sudah biasa diucapkan saat siaran radio di Prambors Jakarta. ’’Yang ada di The Comment itu, semuanya yang kami omongin juga di radio. Semua becandaan di radio kita bawa ke sana,’’ kata Imam Darto yang baru dikaruniai anak kedua itu. Tim kreatif sepenuhnya menyerahkan kepada dua host tersebut dalam mengangkat konsep acara. Tim hanya menjaga supaya acara itu tetap NET. look. Salah satunya, tampil rapi dengan jas. Konten? Itu full bagian Darto dan Danang. Awal-awalnya, ungkapan itu menjadi timpalan saat mengomentari. Mereka memberikan bocoran, di radio, mereka memiliki banyak istilah. Polanya, ada kata kerja dan kata keterangan. Selain shikat miring, ada senggol bacok, jepit basah, dan lain-lain. Tidak asal memilih, ada filosofi juga di balik ucapan-ucapan itu. Filosofinya, bagaimana sikap mereka menangani masalah dalam hidup. Ketika mendapat masalah, mereka berniat menyelesaikannya. Kalau tidak sanggup, ya harus disanggupin. Kenali masalah dari berbagai sisi hingga ke dalam-dalamnya. Karena itu, ada istilah iris tipis dan potong manis. Selanjutnya shikat miring. ’’Kenapa shikat miring? Sebab, ternyata

masalah itu terlalu kecil untuk disikat dengan seluruh bagian tubuh kita,’’ ujar Darto. (jan/c5/ ayi/jpnn)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.