Radar Tegal 30 JULI 2011

Page 17

JATENG

SABTU 30 JULI 2011

17

RADAR TEGAL

Sniper Disebar di Lokasi Rawan

KAJEN

TRIYONO

RAZIA - Para wanita penghibur saat terjaring razia oleh petugas gabungan.

Puluhan Wanita Penghibur Terjaring Razia KAJEN - Sebanyak 26 wanita penghibur yang biasa beroperasi di beberapa tempat diwilayah Kabupaten Pekalongan terjaring razia gabungan, Kamis (28/7) malam kemarin. Operasi gabungan petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans), aparat TNI dan Polres Pekalongan malam kemarin digelar di tempattempat yang biasa dijadikan untuk mangkal para wanita penghibur, diantaranya, Kebon suwung Kecamatan Karanganyar, Joblang Bogo dan Kampir Wangandowo Kecamatan Bojong, serta Wiradesa kawasan Pantura. Petugas gabungan menggelar razia dimulai sekitar pukul 21.00 dengan menuju kawasan Kebonsuwung, namun saat petugas gabungan berada di tempat, tidak membawakan hasil, karena ditempat hiburan itu tertutup tanpa penghuni. Kemudian razia dilanjutkan dengan menuju ke ke tempat hiburan kafe-kafe yang terletak diwilayah Bojong, disitu petugas erhmenyasak semua tempat hiburan dan berhasil mengamankan sebanyak 20 wanita penghibur yang sebagian banyak berusia dibawah 20 tahun. Setelah berhasil mengamankan 20 wanita penghibur, petugas melanjutkan razia dengan menuju ke Kecamatan Wiradesa di kawasan Pantura, disana petugas juga berhasil mengamankan 6 wanita penghibur. Kemudian 26 wanita penghibur itu dibawa ke Loka Bina Karya (LBK) yang terletak di desa Gejlig Kecamatan Kajen untuk diberikan penyuluhan dan dicek kesehatanya guna mengantisipasi penyebaran penyakit AIDS. Kapolres Pekalongan, AKBP Hanif melalui Kasubbag Humas, AKP Djoko Suradji mengatakan untuk menciptakan suasana yang kondusif di wilayah kabupaten Pekalongan digelar razia Pekat dibeberapa tempat yang terindikasi sebagai tempat hiburan ataupun warung remang-remang. “Razia digelar secara gabungan dan petugas berhasil mengamankan sebanyak 26 wanita penghibur yang berada ditempat hiburan,” ungkapnya. Setelah itu, lanjut Kasubbag Humas, para wanita penghibur itu diberi penyuluhan, supaya mereka sadar, dan warga yang melaksanakan ibadah puasa bisa menjalankan kewajiban dengan khusuk. (yon)

GRINGSING - Menjelang memasuki arus mudik yang terjadi selama bulan Ramadan dan jelang Lebaran, jajaran Kepolisian Jawa Tengah terus melakukan pantauan jalur Pantura di seluruh Propinsi Jawa Tengah, dan pada Jumat (29/7) Kapolda dan rombongan beserta Kapolres Batang meninjau langsung perbaikan jembatan Genes Desa Mentosari Kecamatan Gringsing. Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Didiek Sutomo Triwidodo mengatakan, menjelang persiapan menghadapi arus mudik di Jawa Tengah, pihak Polda telah melakukan pengecekan seluruh kesiapan sarana dan prasarana penunjang yang ada di wilayah hukumnya. “Saya sudah mengecek semua kesiapan sarana dan prasarana menjelang arus mudik, termasuk perbaikan-perbaikan yang sedang dilakukan, baik itu jalan, jembatan maupun sarana lainnya,” ujar Kapolda. Dijelaskan, untuk saat ini ada beberapa titik di jalur Pantura dan jalur selatan yang masih dalam tahap perbaikan jalan maupun jembatan. Diantaranya Batang, Pekalongan, Brebes dan beberapa daerah di jalur Selatan. Untuk itu Kapolda berharap agar perbaikan tersebut terus dikebut supaya pada saat arus mudik nanti

semua jalur bisa dilewati. Menurut Kapolda, yang menjadi prioritas pada saat arus mudik nanti adalah kelancaran, keamanan dan kenyamanan bagi para pemudik. Hal itu karena menurut data yang ada kemungkinan jumlah kendaraan maupun pemudik pada tahun ini akan mengalami peningkatan sekitar 15 persen. “Saya sudah memerintahkan kepada seluruh instansi agar segera merampungkan pengerjaan jalan maupun jembatan, dan mereka menjajikan pada H-7 jalan dan jembatan tersebut sudah bisa dilalui pemudik,” jelas Irjen Pol Didiek Sutomo Triwidodo. Sementara itu untuk menjaga keamanan di sepanjang jalur pantura dan jalur selatan Jawa Tengah, Kapolda akan memerintahkan kepada seluruh jajaran agar menaruh pagar betis anggota kepolisian. selain itu, pada tempat-tempat yang dinilai rawan akan tindak kejahatan juga akan ditempatkan beberapa penembak jitu. Kapolda berharap semua pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana yang saat ini dilakukan dapat diselesaikan secepatnya, karena jika pada saat arus mudik nanti belum selesai, maka arus lalu lintas akan terganggu. Kapolres Batang AKBP M

EKO JULIYANTO/RADAR KUDUS

Pedagang Tolak Direlokasi

TRIYONO

Jelang Ramadan, Kesehatan PSK Diperiksa KAJEN – Menjelang bulan Ramadan, para pekerja seks komersil (PSK) dicek kesehatannya. Selain itu, PSK yang terjaring petugas gabungan juga diberikan penyuluhan di Loka Bina Karya (LBK), Jumat (29/7). Pantauan Radar, sebelum diberi penyuluhan, para wanita penghibur yang tertangkap saat digelar razia pekat dicek kesehatanya, untuk mengetahui adanya virus HIV AIDS oleh petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan. Dalam penyuluhan, mereka diberi pembinaan tentang dampak menjadi wanita penghibur, di antaranya bisa terjangkit penyakit Sipilis atau HIV/AIDS. Mereka juga disadarkan untuk mencari nafkah dengan cara yang halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pekalongan dan organisasi Aisyiyah, oleh anggota Polres Pekalongan dan juga dari Dinsosnakertrans. Kasi Rehabilitasi dan bantuan sosial Dinsosnakertrans Kabupaten Pekalongan, Mugiyono, mengatakan, untuk mengingatkan dan menyadarkan para wanita penghibur, setelah terjaring razia Pekat dilakukan penyuluhan supaya sadar dan tidak kembali lagi menjadi wanita penghibur. “Kita juga bekerjasama dengan Dinkes untuk melakukan tes kesehatan kepada wanita penghibur, hal itu untuk mengantisipasi tertularnya virus HIV,” ungkapnya. Dalam penyuluhan ini, lanjut Mugi, mereka diberi pembinaan oleh anggota Polres Pekalongan, MUI Kabupaten Pekalongan, organisasi Aisyiyah juga dari Pemda bagian Sosial. “Dimana mereka supaya sadar saat memasuki bulan suci Ramadan ini, dan kalau bisa meninggalkan pekerjaan tersebut serta beralih ke pekerjaan yang lebih baik,” lanjutnya. (yon)

Nasihin melalui Kasat Lantas AKP Jamal Alam didampingi KBO Lantas Iptu Asfauri yang juga ikut dalam pantauan tersebut menjelaskan bahwa sudah menyampaikan dan memerintahkan kepada pihak pelak-

sana perbaikan jembatan agar bisa menyelesaikan sebelum H15. “Kami mendesak agar pelaksana bisa menyelesaikan secepatnya, karena demi kelancaran arus mudik nanti,” terang Asfauri.

Dia berharap pengerjaan jembatan tersebut sesuai dengan kontrak yang sudah ada, yaitu H15 sebelum lebaran, namun juga diharapkan sebelum H-15 jembatan tersebut sudah bisa digunakan atau Open Traffic. (ap12)

Puluhan Guru Nyaris Jadi Korban

LOKASI RELOKASI - Inilah lokasi bekas Pasar Darurat Nglejok Kelurahan Kuripan Purwodadi, yang akan dijadikan pasar burung dan RPA.

PENYULUHAN - Para wanita penghibur diberi penyuluhan supaya mencari rejeki halal.

NURUL FATAH

PANTAU - Kapolda Jateng saat melakukan pantauan perbaikan jembatan Genes Desa Mentosari Gringsing, dan pengecekan jalur Pantura.

PURWODADI – Pedagang ayam Pasar Glendoh menolak jika direlokasi di bekas Pasar Darurat Nglejok, Purwodadi. Sebab lokasi yang berada di Kelurahan Kuripan, Purwodadi, tersebut dianggap rawan banjir. ”Kami tidak mau dipindah di bekas Pasar Darurat sebab kalau musim hujan tergenang banjir. Karena kami ingin Pemkab memberikan tempat alternatif lain,” ucap Surtiningsih, salah satu pedagang ayam di Pasar Glendoh. Hal tersebut telah disampaikan pedagang ayam pasar yang berada di Jalan R Suprapto kepada Pemkab Grobogan beberapa waktu lalu. Para pedagang mengusulkan agar mereka dilibatkan dalam penunjukkan tempat baru yang akan didiri-

kan pemkab sebagai pasar unggas. ”Kami dan RPA Pasar Glendoh minta dilibatkan langsung dalam rencana relokasi. Hal ini sudah kami sampaikan saat diundang sosialisasi rencana relokasi pedagang ayam dan RPA di ruang rapat Setda Grobogan Selasa lalu (26/7).” Pedagang sempat memprotes tim dari Pemkab Grobogan yang tiba-tiba menjelaskan anggaran pembangunan pasar ayam/ unggas serta RPA . Lokasi bekas pasar darurat Nglejok, Kelurahan Kuripan, Kecamatan Purwodadi itu akan diberikan anggaran senilai Rp 315 juta. Surtiningsih, pedagang ayam langsung protes kepada tim yang dipimpin Asisten I Setda Grobogan Sartono didampingi Asisten II Dasuki. (ici/hil)

KUDUS - Selama dua hari, sejak Kamis (28/7) puluhan orang yang kebanyakan berprofesi guru mendatangai kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kudus. Para guru tertipu orang tak dikenal yang menelepon mengatasnamakan pegawai BKD Kudus. Dari telepon orang yang mengaku pegawai BKD itu, para guru diminta datang ke BKD Kudus lantaran akan diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Saat itu para guru diminta menemui kepala BKD Ali Rifai dan Kabid Pengembangan dan Diklat Pegawai Revlisianto Subekti. ”Namun, hingga saat ini oknum yang menghubungi puluhan guru itu belum diketahui,” kata Kepala BKD Kudus Ali Rifai, kemarin. Dari pengakuan guru yang datang ke BKD menemui Ali Rifai, guru tersebut akan di-

angkat PNS karena telah lama menjadi guru wiyata bhakti. Sehingga atas pengabdiannya oknum tersebut menjanjikan akan diangkat menjadi PNS. Padahal, dalam Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pasal 6 menyatakan, pengangkatan tenaga honorer jadi CPNS berdasarkan PP itu dilakukan secara bertahap. Pengangkatan mulai tahun anggaran 2005 dan paling lambat selesai tahun anggaran 2009. Prioritas pengangkatan tenaga honorer yang penghasilannya dibiayai APBN dan APBD. Dalam pasal 8, sejak ditetapkannya PP ini, semua pejabat pembina kepegawaian dan pejabat lain di lingkungan instansi dilarang mengangkat tenaga honorer atau yang sejenis,

kecuali ditetapkan dengan PP. Dengan PP ini, tentunya sejak 2009 tak ada lagi pengangkatan tenaga honorer atau wiyata bhakti menjadi CPNS. Sehingga, siapapun yang ingin menjadi PNS harus melalui tes CPNS, sesuai formasi yang dibutuhkan Pemkab Kudus setiap tahun. ”PP tersebut harus diketahui, agar tidak ada penipuan lagi dan meresahkan masyarakat, terutama untuk guru. Padahal, kita telah mengeluarkan surat edaran terkait hal tersebut,” jelasnya. Dia berharap, setiap guru maupun masyarakat lain jangan terkecoh dengan penelepon yang menghubungi akan diangkat menjadi PNS. Karena perekrutan PNS saat ini dilakukan melalui tes CPNS secara terbuka dan tidak melalui pengangkatan dari tenaga honorer menjadi PNS. (lis/oko)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.