BREBES & BUMIAYU
8
JUMAT 21 JANUARI 2011
RADAR TEGAL
TELEPON PENTING RSUD Brebes RSU Bhakti Asih RSIA Mutiara Bunda Tanjung Brebes RS Dera As Syifa Banjarharjo Brebes Hotel Dedy Jaya Brebes RS Dedy Jaya
(0283) 671431 (0283) 671279 / 673481 (0283) 877222 (0283) 889588/ 889548 (0283) 673133 / 673158 (0283) 672145/ 672525
Sembilan Pejabat Belum Lunasi Ganti Rugi Kendaraan yang Hilang BREBES - Sembilan pejabat di lingkungan pemerintah Kabupaten Brebes sampai dengan saat ini belum melunasi kendaraan yang hilang saat dipergunakan baik saat dinas maupun di luar dinas. Meski sudah berlangsung lama, mereka hanya baru menyetorkan sekitar 10 persen dari nilai yang harus dibayarkan. Kepala Bagian Umum Setda Brebes Sinar Pribadi Utami melalui Kasubag Perlengkapan Aria Candra Kamis (20/1) kemarin mengatakan, dari jumlah nilai tagihan senilai Rp 438.568.920,- sampai dengan bulan September 2010 lalu baru Rp 30.331.250 yang disetorkan. Sedangkan sisanya sampai dengan saat ini masih belum
SOSIAL
dibayarkan. Aria mengaku, dari daftar rekap setoran pembebanan tanggung jawab mutlak terhadap kerugian daerah yang disebabkan karena kehilangan kendaraan roda empat dan dua tahun anggaran 2010, ada 12 orang dianggap telah menghilangkan aset daerah berupa kendaraan. Namun demikian, dua orang di antaranya sudah melunasi. “Mereka yang sudah melunasi ganti rugi tersebut adalah Ahmad Hermanto SIP, Camat Paguyangan dengan nilai Rp 9.975.000,- untuk mengganti kendaraan Honda Supra 125 dan H Taryudi MAg, Staf Kantor Kementrian Agama Kabupaten Brebes dengan nilai Rp 10.200.000 untuk mengganti kendaraan jenis Suzuki Futura ST 130,” terang Aria. Ia menambahkan, sesuai dengan jadwal, sebenarnya dead-
line pelunasan harus dilakukan satu tahun setelah kendaraan dinas tersebut hilang. Hal itu dimaksudkan agar dalam pemeriksaan BPK, Pemkab bisa mengklarifikasikannya dengan baik. Namun pada kenyataannya, masih banyak dari mereka yang belum bisa menyelesaikan. Bahkan sejak September 2010 lalu, sampai dengan saat ini belum ada yang kembali menyetorkan uang ganti rugi tersebut. “Selain belum melunasi, setoran mereka juga macet sejak bulan September tahun lalu. Ini bisa dilihat dari setoran terakhir yang masuk ke Bagian Umum Setda Brebes,” jelasnya. Aria mengatakan, mereka yang belum melunasi uang ganti rugi di antaranya adalah Imam Tauchid, Kepala Desa Karang Bandung yang baru menyetor uang senilai Rp 2.020.000 de-
ngan total ganti rugi Rp 3.555.240. Syaefudin SH, Kabid Perindustrian dan Perdagangan dengan jenis kendaraan Toyota Kijang dengan nilai ganti rugi Rp 26.071.120 dan sudah menyetorkan uang senilaI Rp 22.500.000. Kemudian Mulyadi, Kabid Pemuda dan Olah Raga Dinasi Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga berupa Honda Supra dengan nilai ganti rugi Rp 4.967.560 dengan sisa pelunasan Rp 567.560. Pulung Suhanda SH, Camat Jatibarang berupa kendaraan Daihatsu Xenia akibat kecelakaan dengan kerugian senilai Rp 115.000.000,- dengan sisa setoran Rp 81.000.000. Untuk H AFS Noval Djuwawin selaku mantan anggota DPRD Brebes berupa kendaraan Avanza dengan nilai ganti rugi Rp 80.000.000. Bahkan
mantan anggota dewan ini belum sekali pun menyetorkan uang ganti rugi,” ujarnya. Sekain itu, Bagas Widjanarko SE, Kasubid Pemb Manajemen Pemb Parsipatif BPMD dan Keluarga jenis kendaraan Yamaha Jupiter MX dengan nilai ganti rugi Rp 11.800.000 dengan sisa setoran Rp 10.610.000. Cahrudin selaku anggota DPRD dengan kendaraan Avanza/1.300 G ganti rugi senilai Rp 75.000.000 dan sisa setoran Rp 72.500.000, Irawati Fatmah SAg selaku Kades Sindangwangi dengan jenis kendaraan Suzuki FL 125 FD dengan ganti rugi senilai Rp 10.000.000 dan sisa setoran Rp 10.000.000 dan Anjar Asmoro P SE, selaku mantan Kasi Protokol dan Humas Sekretarian DPRD berupa Toyota Kijang dengan nilai kerugian Rp 90.000.000 dengan sisa setoran Rp 85.000.000. (cw3)
Anggota Dewan Kecewa, Gaji Molor Wabup Minta Maaf
AGUS WIBOWO/RADAR BREBES
MEMINTA-MINTA - Nampak anak-anak yang seharusnya tengah duduk di meja belajar kini banyak dijumpai di tengah jalan dengan kedua tangan menadah mengharap rupiah dari belas kasihan orang lain.
Pengemis Anak Semakin Bertambah BREBES - Keberadaan pengemis anak-anak di Kabupaten Brebes, nampaknya semakin hari terus bertambah banyak. Hal tersebut membuat banyak masyarakat merasa prihatin dengan kondisi tersebut. Pengemis anak tersebut, terkadang bisa ditemui di alun-alun dan komplek Masjid Agung, ruko, termasuk pasar. Bahkan sekelompok pengemis kecil terlihat pula sepanjang toko-toko yang ada di Brebes. “Kami jelas prihatin melihat hal ini. Sebab di usia mereka yang seharusnya hanya bermain dan belajar namun mereka sudah meminta-minta,” kata Ny Edah, warga Brebes. Melihat kondisi tersebut, pihaknya meminta agar aparat terkait di Pemkab Brebes, bisa segera melakukan penertiban terkait keberadaan pengemis anak-anak itu. “Kasihan kalau terus dibiarkan, masa depan mereka menjadi taruhannya, dibentuk dengan mental peminta-minta. Jumlah mereka terus bertambah setiap harinya,” ucapnya. Dia menambahkan, jika pemerintah melakukan pembiaran, sama artinya dengan melanggar undang-undang No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak serta undang-undang No 39 tahun 1999 tentang Hak Azasi Manusia (HAM). “Negara harus melindungi hak anak-anak tersebut, dalam hal ini pemerintah maupun orang tuanya. Di mana pemerintah harus memperhatikan hak kesehatannya maupun hak pendidikannya,” tandasnya. Sementara itu, maraknya pengemis anak di Brebes, dikeluhkan berbagai kalangan. Bahkan mereka merasa terganggu dengan keberadaan pengemis anak-anak tersebut. ‘’Sebenarnya kami kasihan. Namun kami juga mencurigai bahwa kalau sejumlah pengemis anakanak itu merupakan terorganisir. Sebab terkadang mereka datang bergerombol,” imbuh Toto, pemilik tempat usaha di sekitar Kelurahan Brebes. (gus)
PARIWISATA
AGUS WIBOWO/RADAR BREBES
PARAH – Jalan menuju OW Parin kondisinya parah saat terjadinya rob maupun genangan usai hujan, karena di jalan Randusanga Kulon tersebut merupakan jalur rendah dan perlu adanya peninggian jalan.
Pariwisata Parin Terancam Jenuh BREBES - Perkembangan pariwisata di Kabupaten Brebes, khususnya di Kota Brebes itu sendiri terancam mengalami kejenuhan bila tidak ada perbaikan infrastruktur jalan raya serta perbaikan lingkungan yang sehat. “Bila kondisi infrastruktur jalan dan keadaan lingkungan menuju OW Pantai Randusangan Indah (Parin) Brebes, tak bisa dihindarkan lagi maka pariwisata andalan pemerintah Brebes jelas akan mengalami kejenuhan,” kata ketua LSM Forum Komunikasi Masyarakat Brebes (FKMB) M Subhan. Menurutnya, tanda-tanda penurunan produktifitas kepariwisataan di Brebes sudah mulai terasa dengan potensi penurunan tingkat kunjungan masyarakat. Terlebih, saat ini sudah banyak persaingan tingkat wisata yang air menawarkan dengan segala fasilitas yang nyaman. “Salah satu penyebab penurunan itu antara lain akibat rusaknya jalan utama menuju OW Parin itu sendiri, ditambah dengan sepanjang jalan tersebut terdapat peternakan yang bisa membuat wisatawan saat melintas harus menutup hidungnya,” jelasnya. Karenanya, imbuh Subhan, untuk menghindari kelesuan pariwisata di Kota Brebes sendiri perlu adanya promosi yang terus menerus, disamping melakukan perbaikan infrastruktur jalan dan mengatasi lingkungan sekitar. Kepala Desa Randusanga Kulon Akhmad Zaeni menambahkan selain dua kondisi tersebut, juga ada satu kondisi lagi yang parah. Yakni di jalur utama menuju Parin Brebes sering mengalami kebanjiran. Sehingga membuat wisatawan enggan untuk masuk ke OW Parin.(gus)
TEGUH SUPRIYANTO/RADAR BREBES
KEMBALI RUSAK - Ruas jalan Bumiayu-Tuwel KM 01 Desa Sridadi kembali rusak, padahal perbaikannya baru dilakukan belum lama ini.
Jalan Provinsi BumiayuTuwel Kembali Rusak Perbaikan Tidak Bertahan Lama SIRAMPOG - Para pengguna jalan provinsi ruas BumiayuTuwel yang menghubungkan Kecamatan Bumiayu dengan Kecamatan Sirampog, kini kembali mengeluh. Keluhan tersebut menyusul kembali amblasnya badan jalan yang berada di KM 01 yang berada di blok Mesjid Dukuh Pengasinan, Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog. Jalur tersebut kembali mengalami kerusakan. Padahal perbaikan terhadap satu-satunya jalan yang menjadi jalur utama warga masyarakat Sirampog menuju luar wilayah tersebut baru saja dilakukan belum lama ini. “Perbaikan sebelumnya telah dilakukan pada akhir Desember
2009 lalu, kemudian kembali dilakukan pada awal dan pertengahan tahun 2010 namun tidak bertaahan lama karena tanah kembali ambles seiring dengan sering turunnya hujan,” kata Wastomo, Kepala Desa Sridadi. Kondisi jalan di lokasi tersebut saat ini kembali seperti keadaan sebelum dilakukan perbaikan, badan jalan terlihat patah dan amblas sepanjang 40 meter dengan kedalaman 30 sentimeter. Selain itu, talud penahan jalan yang berada di atas tebing sungai keruh beket tersebut juga terlihat patah. “Jika kondisi seperti ini di khawatirkan akan semakin parah dan semakin menghambat pengguna jalan,” kata Wastomo. Langkah penanganan menurut dia, dapat dilakukan dengan menghentikan pergerakan ta-
nah yakni melalui pemasangan paku bumi di sekitar dasar tebing yang berbatasan dengan sungai. “Piha Binamarga sendiri sebenarnya telah beberapkali melakukan penanganan, namun belum mampu menangani pergerakan tanah yang berakibat patahnya jalan,” kata Wastomo. Dia berharap, perbaikan di ruas jalan tersebut dapat segera dilakukan. Hal ini mengingat vitalnya keberadaan jalan bagi sarana transportasi warga masyarakat. “Kecamatan Sirampog merupakan sentra daerah penghasil sayuran, di mana untuk pendistribusiannya sangat mengandalkan keberadaan jalan ini. Jika tidak mendapat penanganan, kami khawatir pendistribusian potensi daerah yang dimiliki ini akan terhambat akibat keruskan jalan,” ungkapnya. (pri)
Peta Kuliner, Upaya Meningkatkan Pertumbuhan UKM di Brebes BREBES - Peta kuliner Kota Brebes dalam waktu dekat akan diterbitkan dengan prioritas penyebaran wilayah luar kota sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan penggerak Usaha Kecil Menengah (UKM). Karena selama ini, Brebes hanya dikenal sebagai kota bawang dan telor asin saja. Padahal menu makanan apa saja di kota pesisir ini sudah banyak sekali bermunculan. “Kita akan sebarkan peta kuliner ini untuk menarik minat wisatawan di luar kota, ketika datang ke sini sudah mengetahui berbagai jajanan khas Kota Brebes,” kata pecinta kuliner Kota Brebes Mas Pur sekaligus pemilik Saung Brebes. Menurutnya, saat ini Kota Brebes merupakan kawasan yang memiliki keeanekaragaman makanan khas antara Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sehingga masyarakat atau wisatawan dari luar kota dengan membawa peta kuliner akan memudahkan menemukan tempat jajanan kuliner. “Dalam peta kuliner yang
akan saya buat, juga akan saya gambarkan sejumlah menu yang disajikan oleh Rumah Makan (RM) lainnya, termasuk lokasinya. Jadi peta kuliner ini bukan untuk kepentingan usaha saya pribadi, namun untuk semua pengusaha maupun pecinta kuliner. Termasuk, mengenalkan kepada masyarakat kalau di Brebes sendiri sudah banyak pilihan untuk masalah kuliner,” jelas Pur. Menurut pemilik RM Saung Brebes sekaligus sebagai kokinya, berbagai tempat makanan khas Kota Brebes juga akan dimasukan dalam peta kuliner tersebut menjelaskan nama jalan dan alamatnya serta nama makanan khasnya, dengan penyebarannya melalui pembelian tiket bis maupun di pusat perbelanjaan di kota besar. “Adanya peta kuliner ini, sebagai bagian dari upaya mewujudkan Brebes sebagai kota tujuan wisata kuliner,” kata Mas Pur yang menambahkan kalau Brebes sebenarnya memiliki kekayaan anekaragam kuliner yang menyimpan potensi
menjadi kawasan kuliner wilayah pantura. (gus)
BREBES - Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Brebes merasa kecewa akibat gaji mereka untuk bulan Januari 2011 molor diberikan. Diduga penyebab molornya gaji anggora dewan itu akibat belum turunnya SK terkait tunjangan kesejahteraan. Untuk diketahui, setiap anggota dewan setiap bulannya menerima gaji Rp 10 juta yang terdiri dari gaji pokok sebesar Rp 1,5 juta dan sisanya merupakan dana tunjangan. Anggota FPKS Abdullah Syafaat ST membenarkan bahwa gaji anggota dewan terlambat dicairkan. Namun demikian dirinya belum mengetahui pasti penyebabnya. Hal senada juga dikeluhkan oleh anggota FPDIP DPRD Brebes Cahrudin. “Hingga saat ini kami belum menerimanya, keterlambatannya sudah lebih dari setengah bulan. Padahal biasanya awal bulan sudah cair, saya sendiri belum tahu sebabnya,” tutur anggota FPDIP Cahrudin kepada wartawan kemarin Kamis (20/1). Cahrudin merasa belum terpenuhinya hak anggota dewan seolah menjadi sebuah pelecehan. “Kami anggota dewan terhormat, tapi nyatanya tidak dihormati dan didikte oleh eksekutif gajinya telat. Padahal
kebutuhan hidup mulai membengkak,” keluh dia. Sementara itu, terkait keterlambatan dalam memberikan dana Tunjangan Komunikasi Intensif (TKI) kepada para wakil rakyat tersebut yang belum terbayarkan pada Januari 2011. Wakil Bupati Brebes H Agung Widyantoro SH MSi menyampaikan permohonan maaf kepada para anggota DPRD Kabupaten Brebes saat rapat paripurna DPRD Brebes dengan agenda penyampaian 6 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) di Islamic Center, Kamis (20/1) kemarin. Wabup sendiri sudah mengintruksikan kepada Plt Sekda Brebes untuk segera merekomendasikan kepada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) agar segera direalisasikan dalam waktu 24 jam. Terpisah, Sekretaris DPRD Drs Sri Teguh Pambudi kepada wartawan menjelaskan, pencairan dana tunjangan anggota dewan sebetulnya masih dalam proses sembari menunggu perhitungan kemampuan anggaran. “Secepatnya akan segera direalisasikan, karena sebetulnya gaji pokok sudah turun namun pembayarannya dibarengkan dengan dana tunjangan lainnya,” ujarnya. (cw1)
Kahar Kades Terpilih Tambakserang BANTARKAWUNG - Kandidat calon Kepala Desa Tambakserang Kahar, calon nomor urut III akhirnya memenangkan Pemilihan Kepala Desa Tambakserang yang digelar Kamis (20/ 1). Dia mengalahkan calon incumbent Nurhadi, nomor urut II dan calon nomor urut I Asmui. Dalam Pilkades yang digelar di lapangan Dukuh Pasir Desa Tambakserang tersebut, Kahar memperoleh jumlah suara sebanyak 1.155 sura, disusul Nurhadi dengan perolehan suara sebanyak 828 dan Asmui sebanyak 728 suara. Warga Tabakserang mengikuti jalannya prose pemungutan suara yang dimulai semenjak pukul 08.00 hingga pukul 14.00 WIB. Dari sebanyak 3.519 hak pilih di Desa Tambakserang, hanya
dihadiri 2.746 hak pilih, dengan jumlah suara rusak sebanyak 35 suara. Ketua Panitia Pilkades Tambakserang, M Siswantoro melalui Wakil Ketua Panitia Usef Asikin SH mengatakan, Pilkades Tambakserang secara umum berjalan dengan aman dan lancar. “Tahapan pemungutan suara dan penghitungan suara diikuti oleh saksi dan warga, semua dapat berjalan dengan lancar. Hal itu berkat kerja keras seluruh panitia melalui sosialisasi dan keterlibatan warga dalam mensukseskan Pilkades ini,” kata Usef. Kahar yang dalam kesehariannya berprofesi sebagai GTT di SD Negeri IV Tambakserang, akhirnya terpilih mengantikan posisi kades sebelumnya. (pri)