Radar Tegal 20 Sept 2010

Page 23

KABUPATEN TEGAL

8

SENIN 20 SEPTEMBER 2010

RADAR TEGAL

Deklarasikan Rakyat Tanpa Kelas PEGAWAI Ketertiban PNS Membaik SLAWI – Setelah dilakukan pemantauan secara langsung, terkait masa libur Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan pemerintah Kabupaten Tegal. Masa libur PNS ternyata membuahkan hasil yang baik. Sebab, hampir sepenuhnya PNS saat hari pertama kerja semuanya sudah melakukan pekerjaan, meski tidak berjalan maksimal. ‘’Hasil laporan kami setiap SKPD, semua PNS kini sudah membaik. Ya, laporan yang masuk hingga kini, para PNS sejak masa libur berakhir dan hari pertama kerja hingga kini semuanya sudah melakukan aktifitasnya di kantornya masing-masing,’’ kata Sekda Kabupaten Tegal Drs Sriyanto HP Sabtu (18/9) kemarin. Sedangkan hasil survai ini membuat pihaknya tidak memberikan hukuman kepada PNS yang mbeler. Sekda juga menjelaskan bahwa dalam PP yang mengatur, memang hukumannya ringan. Tetapi apabila dilakukan secara berulang-ulang maka hukumannya akan ditingkatkan. “Maksudnya misalkan si A dua tahun sebelumnya melakukan hal yang sama pada saat usai cuti lebaran. Kemudian tahun ini juga kembali melakukannya, maka hukumannya lebih ditingkatkan lagi,” jelasnya. (gus)

WISATA Selama Lebaran OW Guci Aman BOJONG - Selama Lebaran Idul Fitri 1431 H, wisata tujuan OW Guci, cukup dipadati wisatawan lokal maupun luar daerah. Tumpah ruah dan banyaknya pengunjung OW itu tidak mengurangi kenyamanan wisatawan berkat sigapnya semua pihak dibawah koordinator kendali pengelola OW Guci. Dari sigapnya Pam Lebaran yang dibentuk, peran serta semua pihak dalam menjaga keamanan dan kenyamanan sekitar OW, serta kebersamaan dan kesepahaman merupakan kunci sukses itu. “Kami pantas berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terciptanya keamanan dan kenyamanan suasana OW Guci selama Lebaran Idul Fitri 1431 H kemarin,” kata Pengelola OW II Guci dan Kalibakung, Imam Sutanto, kepada Radar, Sabtu (18/9). Dikatakan Imam Sutanto, tanpa dukungan dan peran serta Polri, Satpol PP, Dishub, Pam Swakarsa, pengunjung maupun masyarakat, dalam membantu terciptanya keamanan dan kenyamanan OW Guci, pihaknya yakin itu sulit tercipta. Selain itu, tumpah ruahnya wisatawan dan kendaraan disekitar OW yang cukup merepotkan aparat PAM Lebaran, tidak mungkin mampu diatasi tanpa kebersamaan dan kesepahaman diantara kedua pihak yaitu aparat dan wisatawa. “Kami salut dan angkat topi kepada semua pihak,” ucapnya pula. Sementara, sejumlah kendala kecil yang tidak dipungkiri seperti terjadinya kecelakaan kecil dan tertinggalnya sejumlah wisatawan anak-anak maupun nenek-nenek, semua bisa teratasi berkat sigapnya petugas pengamanan yang dibentuk pengelolal OW itu. “Kasus wisatawan yang tertinggal dari rombongan, sudah kami antarkan ke alamat rumah mereka diantar oleh petugas dari OW Guci menggunakan kendaraan sampai tujuan,” pungkas Imam Sutanto. (K1)

OLAHRAGA PRJJ Juara Turnamen Idul Fitri Cup II LEBAKSIU- Turnamen Idul Fitri CupII di Desa Jatimulya, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal berakhir digelar. Kesebelasan Persatuan Remaja Jati Jajar (PRJJ) berhasil memboyong juara pertama lewat tragedi kemenangan adu pinalti dari Kesebelasan Persatuan Warga Baitussholikhin (Perwabas) dengan kedudukan 4-2 setelah sebelumnya selama dua babak berakhir dengan skor imabng 1-1. Sementara untuk juara III dan IV diraih masing-masing oleh Kesebelasan Kelapa Kembar dan Kesebelasan Al Falah. “Semua juara mulai dari juara I, II, II dan IV, mendapat piala tetap dan uang pembinaan dari panitia dan khusus untuk juara pertama menerima piala bergilir,” kata Katua Panitia, AYamin, kepada Radar, Sabtu (18/9). Dikatakan Yamin, semua kesebelasan peserta Idul Fitri Cup II, adalah kelompok remaja disekitar lingkungan Mushola yang ada di dua pedukuhan yaitu Pedukuhan Jatiwala dan Babakan, di Desa Jatimulya. 11 kesebelasan dari Pedukuhan Jatiwala dan tiga kesebelasan dari Pedukuhan Babakan. “Kejuaraan ini sebagai ajang silaturahmi sekaligus kebersamaan antar remaja lingkungan Mushola di desa ini,” ucapnya pula. Masih menurut dia, untuk waktu pertandingan, panitia juga menggunakan sistim yang berbeda yaitu hanya 30 menit setiap babak tanpa perpanjangan waktu. Sedangkan untuk panitia penyelenggaraan diambil dari tokoh muda Desa Jatimulya sendiri. “Kami dibentuk atas dasar kesepakatan dan didikung oleh semua pihak baik warga desa yang tinggal di Jatimulya maupun warga perantauan. Bahkan warga perantauan yang berhasil sangat mendukung panitia dengan rencana mulia ini,” jelas A Yamin. Sementara, yang cukup disesalkan hampir semua panitia turnamen Idul Fitri Cup II, peran serta dan kepedulian dari Kepala Desa Jatimulya sangat kurang. Selain tidak mendukung moril maupun materiil, Kades setempat tidak bersedia menghadiri kegitan yang digelar oleh pemuda dan remaja desa itu. “Kami cukup menyesal, toh jika ini baik yang menerima juga semua masyarakat desa khusunya Kades Jatimulya. Tetapi mengapa tidak merespon niat baik pemuda dan remaja dalam menggalang kebersamaan dan silaturahmi pada suasa lebaran yang baik ini,” pungkas A Yamin. (K1)

BALAPULANG – Ketua Umum Community Secuter Slawi (COSS) yang juga Ketua DPRD Kabupaten Tegal Rojikin AH SH SE, dalam sambutan di acara Halal bi Halal dan ulang tahunnya yang ke-42, berharap rakyat tanpa kelas tidak hanya dimiliki oleh komunitas vespa saja, tapi bisa menjadi contoh Kabupaten Tegal, agar masyarakatnya ke depan juga tidak mengenal kelas. “Vespa merupakan komunitas yang selalu ada kebersamaan, entah itu yang punya orang kaya ataupun orang yang dianggap kurang mampu, di komunitas vespa tidak mengenal yang namanya kelas, coba kalau kebersamaan ini bisa ditiru masyarakat kita, pasti Kabupaten Tegal akan semakin selalu rukun, damai dan sejahtera, dari mari kita bersama-sama memaksimalkan agar masyarakat Kabupaten Tegal ke depan sudah tidak lagi memandang kelas, satu, dua dan seterusnya. Masyarakat Tegal mempunyai hak dan kewajiban yang sama, baik itu tukang becak, sopir, karyawan ataupun pejabat sekalipun,” kata Rojikin, Sabtu (18/9) kemarin. Dikatakan Rojikin, sebagai ketua umum COSS pihaknya minta maaf, apabila dalam melakukan aktivitas bersama kawan-kawan vespa di organisasi COSS banyak kesalahan. Sebagai ketua partai dan juga ketua DPRD tidak lupa dirinya juga meminta maaf kepada

seluruh jajaran masyarakat Kabupaten Tegal, apabila dalam melakukan pekerjaannya kurang maksimal dan di usianya yang menginjak ke-42, dirinya meminta doa kepada seluruh orang yang hadir untuk didoakan agar selalu sehat dan sukses. “Secara pribadi di ulang tahunku ini, tidak meminta apapun, kecuali meminta doa kepada seluruh yang hadir, agar dipanjangkan umur, dan sukses dalam menjalankan kehidupan ini,” harapnya. Dalam acara itu, hadir beberapa pengurus partai dan anggota DPRD Kabupaten Tegal serta seluruh pengguna vespa yang dihibur dengan musik dangdut dan penyanyi Tegalan serta Cereal band dari Tegal yang baru saja melauncing album. Sementara Ketua Ikatan Motor Modivikasi Vespa Indonesia (IMMOV) Tegal Tri Cahyono, selain mengucapkan selamat kepada ketua Umum COSS, juga mengharap kepada semua club vespa khususnya di Kabupaten Tegal bisa bersama-sama COSS bergabung melakukan program-program yang berguna bagi masyarakat. “Kami yakin dengan adanya COSS ini, club-club vespa akan selalu melakukan program yang lebih baik, dan dengan deklarasi rakyat tanpa kelas ini, mudahmudahan Kabupaten Tegal juga merasakan apa yang di kehendaki teman-teman deklarator,” ungkapnya. (mg2)

Almarjan Peduli Ustadz dan Ustadzah LEBAKSIU - Sesuai dengan misi Almarjan yaitu sosial keagamaan, pada gelar acara Halal Bihalal, di Lapangan Futsal milik RM Bukit Sitanjung Lebaksiu, diserahkan bantuan bagi 86 ustadz dan ustadzah dari Desa Lebaksiu Kidul, Lebaksiu Lor dan Kajen kecamatan setempat. Selain itu dilakukan penyerahan piala bagi juara peserta lomba yang mewarnai acara itu. Halal Bihalal Almarjan yang dilaksanakan pada Minggu (19/ 9) dihadiri oleh ratusan pedagang martabak, tokoh masyarakat, Camat Lebaksiu dan juga Perwakilan dari Dinas Pasar UKM dan Koperasi Pemkab Tegal. “Kami bersyukur atas terselenggaranya Halal Bi Halal Almarjan, karena silaturahmi keluarga besar pedagang martabak di daerah maupun sejumlah kota di Indonesia bisa terlaksana,” kata ketua Panitia, Joko Suseno saat memberikan sambutannya. Sedangkan H Susalit sebagai Ketua Almarjan dalam sambutannya mengatakan, kebersamaan yang tercipta selama ini, hendaknya berkseinambungan. Kepada seluruh pedagang martabak di seluruh Indonesia khususnya yang tergabung dalam Almarjan, diharapkan

mampu menterjemahkan misi asosiasinya. “Kami ingin para pedagang sadar dan bisa menyisipkan sebagian rejekinya untuk sosial keagamaan khususnya bagi masyarakat desa asal mereka sendiri. Toh manfaatnya bukan bagi pribadi atau kelompok melainkan masyarakat banyak yang turut mendoakan keberadaan Almarjan,” jelas H Susalit. Masih menurut dia, saat ini dengan keberhasilan Almarjan bisa membantu ustadz dan ustadzah, merupakan momentum yang perlu diingat, sehingga kedepan, kiprah positif itu bisa dikembangkan lebih luas. “Kami berharap niat Almarjan bisa didukung oleh semua anggotanya demi kebersamaan,” harap H Susalit pula. Sementara, turut memberikan sambutan pada acara Halal Bihalal Almarjan, yaitu Manager Pabrik Tepung Sariboga Raturaya Semarang sebagi penyuplai bahan baku martabak, perwakilan dari Dinas Pasar UKM dan Koperasi. Selain pemberian santunan kepada ustdaz dan ustadzahm juga dilakukan penyerahan piala pada juara lomba memasak martabak, Catur, jalan sehat, Futsal dan memancing. (K1)

FATKHUROHMAN/RADAR SLAWI

SAMBUTAN – Ketua Umum COSS Rojikin SH SE memberikan sambutan dan ucapan terimakasih di acara Halal bi Halal dan ulang tahun dirinya.

Pasar Butuh Perluasan Lahan BOJONG - Sering terjadinya macet di Jalur Jalan Raya Bojong menuju arah Bumijawa dan OW Guci, disebabkan dikarenakan parkir kendaraan umum dan kendar bongkar muat disekitar bahu jalan. Kondisi itu terjadi cukup lama sejak “koplak” terangkutan umum di depan pasar dialihfungsikan tetapi mangkrak. Salah satu solusi menghindari kemcetan area Pasar Bojong perlu diperluasa dengan membebaskan lahan disebelah utara pasar, untuk digunakan terminal bongkat muat barang pedagang pasar. “Sejak terminal depan pasar tidak lagi berfungsi sesuai peruntukkannya, lahan bongkar muat sayur dan barang pasar yang dibawa angkuta dilakukan dibahu jalan depan Pasar Bojong. Uni yang meyebabkan

macet,” jelas Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tegal dari F Partai Golkar asal Bojong, Muaris, kepada Radar Sabtu (18/9). Dikatakan Muaris, belum lagi ditambah aktifitas kendaraan angkutan umum yang menurunkan dan menaikkan didepan pasar. Lebih semrawut lagi, tidak ada petugas parkir yang menata sejumlah aktifitas kendaraan yang memadati bahu jalan di depan Pasar Bojong. “Jelas itu membuat kemcetan yang hampir rutin terjadi di jalu jalan Bojong,” katanya pula. Masih menurut dia, seiring semakin banyaknya jumlah kendaraan yang melintas diwilayah ruas jalan dari arah Yomani menuju Bumijawa maupun OW Guci, ditambah sempitnya ruas jalan dan banyaknya aktifitas disekitar wilayah itu,

semakin lengkap faktor yang membuat kemacetan diatas. Solusi yang paling pas menurut dirinya area pasar diperluas, khusunya untuk sarana bongkar muat dagangan milik pedagang pasar. ”Baru perkembangannya perlu dipikirkan jalan lingkar alternatif tapi itu jangka panjang,” ujar Muaris. Sementara, menyikapi alih fungsinya terminal angkutan di depan Pasar Bojong menjadi kios dan kini mangkrak, pihanya mengatakan, itu bisa dipertanyakan kepada pihak pengelola yaitu Pemerintah Desa Bojong. Sepengetahuan pihaknya dulu alih fungsi lahan terminal dilakukan oleh pihak tersebut. “Kami tidak tepat mengomentari itu dam setahu saya memang kondisinya sekarang mangkrak,” pungkasnya. (K1)

Residivis Jambret Tewas Gantung Diri

M GHONI/RADAR SLAWI

FOTO BERSAMA - Para juara lomba yang mewarnai Halal Bi Halal, Almarjan, foto bersama dengan direktur perusahaan tepung dari Semarang, usai menerima piala dari panitia lomba.

WARUREJA – Diduga karena ketakutan kembali masuk penjara, Veri Romansyah (25) warga Dukuh Wanagopa, Desa Kreman, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Jumat (17/9) malam, mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Sedangkan aksi nekad yang dilakukan oleh bujangan ini sontak membuat geger lingkungan sekitar. Diperoleh informasi, bahwa aksi bunuh diri yang dilakukan oleh Ver, karena saat ini residivis pelaku jambret tengah dilakukan pengejaran petugas kepolisian di wilayah lain (bukan Polres Tegal). Namun memang, dari catatan kepolisian Resor Tegal, Veri juga pernah

menjalani hukuman penjara karena perbuatan sama yakni menjambret. Kepanikan ini, diduga membuat Veri gelisah dan kalut hingga akhirnya mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di ruang tengah rumahnya. ‘’Dari hasil cek TKP, kami tidak menemukan adanya tindakan kriminalitas lainnya. Kejadian ini murni bunuh diri,’’ kata Kapolsek Warureja, AKP I Ngakan Putra. Menurutnya, aksi nekad yang dilakukan oleh Veri, terjadi di ruang tengah rumahnya. Yakni, Veri mengikat lehernya dengan tali tambang plastic yang juga diikatkan ke kayu saka rumah ruang tengah. ‘’Dari informasi

yang ada, Veri saat ini tengah diburu petugas polisi wilayah lain bukan Tegal. Ini karena Veri kembali melakukan aksi kejahatan yang sama yakni menjambret. Dan memang, di catatan Polres Tegal, Veri juga pernah masuk penjara karena kasus serupa,’’ jelasnya. Jadi, hasil sementara aksi nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri yang dilakukan oleh Veri diduga akibat kepanikan dan rasa ketakutan ditangkap kembali oleh polisi yang akhirnya nanti akan masuk penjara. ‘’Sedangkan Veri tinggal di rumah tersebut hanya dengan adiknya. Sebab, kedua orangtuanya berada di Saudi Arabia,’’ pungkasnya. (gus)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.