Radar Tegal 16 Juni 2010

Page 4

PEMALANG

4

RABU 16 JUNI 2010

RADAR TEGAL

Gelar Seni Sintren Selama 40 Hari Nguri-uri Seni Budaya KSLK Paduraksa

PARIWISATA

SUMITRO/RADAR PEMALANG

ALI BASARAH/RADAR PEMALANG

DIKUMPULKAN - Belasan petani Sirkuit Widuri dikumpulkan Disbudpar.

Disbudpar Panggil Petani Sirkuit Roadrace PEMALANG - Belasan petani yang menggarap lahan sirkuit roadrace tanpa izin akhirnya dipanggil Keplaa Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Pemalang. Mereka diberikan pembinaan dan menandatangai kesepakatan untuk tidak akan menanam di lokasi sirkuit kembali. Namun demikian dinas memberikan toleransi kepada mereka untuk menanam sampai tanaman yang saat ini panen, paling lama Agustus mendatang. Hal ini disampaikan Kepala Disbudpar Drs H Joko Sijanto MSi didampingi Kabid Pengembangan Sarana dan Usaha Pariwisata Tunggak Setyono saat menemui para petani ini di auditorium dinas. ’’Setelah bapak-bapak memahami apa yang telah dilakukan di sirkuit adalah salah, silakan menandatangani kesepakatan tidak akan mengulangi lagi,” kata Joko. Petani yang mendengar arahan ini pun mau mengerti dan mereka bersedia mengakhiri aksi bercocok tanam tanpa izin tersebut. Mereka juga bersedia terhadap tenggang waktu yang diberikan dinas yakni sampai pada Bulan Agustus. Petani ini sadar akan kekeliruannya dan alsan mereka menanam di lokasi sirkuit adalah karena merasa sayang kalau lahan seluas lim ahektar tersebut hanya ditumbuhiilalang tinggi yang berpotensi digunakan untuk hal-hal negatif oleh anak-anak muda yang berpacaran. Disbudpar sendiri usai memberikan pengarahan terhadap petani ini juga harus mencari solusi untuk mengatasi persoalan tumbuhnya ilalang di lokasi sirkuit. Harus diakui keberadaan petani yang melakukan aksi tanam tanpa izin itu mampu membabat habis ilalang liar. Dengan dilarangnya petani ini, dinas harus menyediakan anggaran untuk memelihara sirkuit agar tidak ditumbuhi rumput. Salah satu jalan yang akan ditempuh adalah bekerjasama dengan pihak lain melalui beberapa program di antaranya, penghijauan dengan melibatkan instansi terkait termasuk pelajar. Dengan program penghijauan ini rumput-rumput liar akan dikikis karena di lokasi akan ditanam pohon penghijauan. (ali)

MENARI – Sintren tengah berjalan untuk mengembalikan selendang yang dilemparkan pengunjung kepadanya.

Kejaksaan Akan Terus Kumpulkan Data Terkait Dugaan Peyimpangan Dana BOS PEMALANG – Dugaan penyimpangan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang terjadi di lingkungan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Pemalang oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat akan terus ditindaklanjuti secara serius. Upaya yang kini sedang dilakukan oleh pihak kejaksaan melakukan pengumpulan (puldata) di lapangan. Kepala Kejari Pemalang melalui Kepala Seksi (Kasi) Intel Edi Suryo SH menuturkan, terkait dugaan penyimpangan dana BOS yang terjadi di lingkungan Dinas Pendidian, pihak Kejaksaan cukup merespon dalam per-

soalan tersebut. Guna membuktikan adanya penyimpangan dalam pelaksanaan dana BOS itu, pihaknya sedang berupaya keras melakukan pengumpulan data. ’’Soal dana BOS, kami sedang melakukan pemgumpulan data,” tandasnya kepada Radar di kantornya Selasa (15/6). Menurutnya, upaya yang sedang dilakukan yakni melakukan pengumpulan data sebagai tindaklanjut adanya pemberitaan soal dana BOS yang sekarang menjadi sorotan publik. Sehingga untuk mengetahui dan membuktikan apakah pelaksanaan di lapangan ada indikasi penyimpangan atau tidak kejaksaan akan terus bergerak . Sementara, di tempat terpisah Anggota Komisi D DPRD Pemalang Ikmaludin Aziz SPd yang kali pertama yang mengungkap dugaan penyimpangan

dana BOS- mengatakan, pihaknya bersama anggota Komisi D lainnya setelah melakukan klarifikasi dengan pihak Dinas Pendidikan terkait dalam rapat evaluasi dana BOS di gedung dewan, telah menyatakan sepakat untuk bersama sama dinas melakukan revisi program-program kegiatan. Terutama dalam program Dana Pendapingan Kegiatan Sekolah (DPKS) yang dikelola oleh Unit Pengelola Pendidikan Kecamatan (UPPK). Untuk menindajklanjuti hasil rapat evaluasi pihaknya telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah UPPK, di antaranya UPPK Comal dan Randudongkal. ’’Kegiatan sidak yang kami lakukan ini menindaklajuti hasil rapat evaluasi dan melakukan kroscek di lapangan,” tandasnya. (mg1)

PADURAKSA – Apa yang hendak disampaikan Komunitas Seni Lintang Kemukus (KSLK) Paduraksa Pemalang kepada masyarakat, dengan menghidupkan kembali seni tradisional patut diacungi dua jempol. Apalagi hal itu dilakukan di tengah-tengah gempuran seni budaya masyarakat modern. Ratusan warga Kelurahan Paduraksa setiap malam selepas Isya -baik tua, muda, hingga anak-anak, sejak Kamis Wage (10/6) malam dihinggapi rasa penasaran. Bagaimana pelaku sintren yang semula tidak bisa menari, begitu dimasukkan ke dalam keranjang dan selanjutnya bisa dengan gemulai menari-nari? ’’Sudah lama tidak ada seni sintren di Paduraksa,” terang salah satu pengunjung Pesta Rakyat KSLK Paduraksa Sunardi (46) kepada Radar. Menurutnya, kali terakhir diadakannya pagelaran Seni Sintren sudah berlangsung cukup lama, yakni 20-an tahun lalu. Namun, begitu ia tidak tahu persis kapan, karena pada saat itu dirinya tengah merantau di luar kota. Hanya saja, menurut penuturan orangtua, melalui pertunjukan seni sintren seseorang yang mempunyai hajat, dengan ikut melemparkkan pakaian, selendang, sarung, dan sejenisnya yang disertai uang di dalamnya serta orang tersebut akan mendapatkan kemudahan. Bagi yang belum mempunyai jodoh, akan dimudahkan jodohnya. Bagi yang rejekinya selama bekerja sempit, akan dibukakan. Termasuk juga yang belum memperoleh pekerjaan,

akan mudah mendapatkannya. ’’Sambil melemparkan saweran, pengunjung bisa berharap suatu keinginan,” terang Sunardi. Berlaku demikian, menurutnya, karena sebagaimana menirukan ucapan orangtua, pemain sintren yang merupakan gadis perawan mempunyai daya magic tinggi. Sehingga ketika pertunjukan tengah berlangsung dan sintren sudah dimasuki roh halus, keinginan yang hendak diminta pengunjung dengan melemparkan saweran nantinya bisa qobul atau lebih mandi. ’’Sintren harus masih perawan. Kalau tidak, ya keinginan yang memberikan saweran tidak mandi,” ungkap dia kepada Radar. NGURI-URI BUDAYA Sementara, Koordinator KSLK Andi Rustono mengatakan, pagelaran seni sintren yang diselenggarakannya merupakan warisan seni budaya nenek moyang yang luhur. Sehingga, dengan menggiatkan kembali, diharapkan masyarakat Pemalang akan terbuka matanya untuk lebih mencintai dan melestarikan seni budaya tersebut. Apalagi, belakangan masyarakat kita cenderung hedonis dan serba instant, setelah digempur habis-habisan oleh seni budaya dari luar. Bahkan, di antaranya lebih bernilai negatif, ketimbang nilai-nilai positif. ’’Nguri-uri budaya kalau tidak dimulai dari kita, siapa lagi?” tegasnya. Pertunjukan seni sintren, lanjutnya, diagendakan bakal diselenggarakan selama 40 hari. Diharapkan, melalui kesenian tradisional tersebut, masyarakat bisa melestarikan seni budaya peninggalan nenek moyang yang luhur itu. (sumitro)

ALI BASARAH/RADAR PEMALANG

DIKELER - Dua dari delapan anggota kelompok curat dikeler petugas.

Mengemban Misi Perdamaian Club Motor Mio Se-Indonesia Polres Kebanjiran Tamu Touring Mio Perdamaian 2010 PEMALANG - Club motor Anugraholic dan Premic (Pemalang Mio Club) menjalani misi perdamaian antar club motor se-Indonesia dengan bersafari ke Jawa, Bali, Sumbawa, sampai Sapeh (titik nol). Ngeng, ngeng, ngeng… Suara knalpot motor Mio terdengar kencang di Dealer Anugrah Motor Wanarejan. Sebelum berangkat touring dengan mengambil star di Anugrah Motor Wanarejan, semua peserta touring diservis kendaraanya oleh mekanik Anugrah. Pada jam 17.00 WIB semua rombongan yang dipimpin oleh Gary bersiap-siap berangkat menuju Semarang dan dilepas oleh Herman. Ide touring oleh anak-anak penggemar Yamaha Mio Pemalang dengan misi menjalin ’persaudaraan tanpa batas’ merupakan jawaban atas

M. HASANUDIN/RADAR PEMALANG

PENUH GAYA - Sebelum berangkat touring, beberapa club motor berpose dengan GM Anugrah Motor Grup Samuel Herman.

pandangan negatif masyarakat selama ini kepada club motor. Misi yang mereka usung di antaranya mengajak perdamaian ke semua club motor melalui kegiatan positif, seperti

pemahaman bahayanya memakai narkoba, seks bebas, dan kenakalan remaja lainya. Mereka berencana singgah ke kota-kota besar sebelum menuju Sape (titik nol). ’’Kegiatan ini sangat positif

untuk para remaja khususnya penggemar touring, karena mereka juga peduli terhadap perdamaian antar club motor seIndonesia. Kegiatan ini juga menepis pandangan negatif dari

masyarakat tentang club motor,’’ ungkap General Manager Anugrah Grup Samuel Herman kepada Radar saat melepas rombongan touring Senin (14/6). Rencananya, rute yang dilewati meliputi Semarang, Surabaya, Banyuwangi, Bali, Lombok, Sumbawa, dan Sapeh. Nantinya, di tiap daerah mereka juga menginap sekitar empat hari untuk bersosialisasi sesama Club Mio, di antara agendanya yakni mengunjungi panti rehabilitasi narkoba. Gary, ketua rombongan touring menjelaskan, pihaknya membuka keanggotaan penggemar Motor Mio untuk bersama-sama menjalin persaudaan tanpa batas. ’’Untuk Yamaha Mio kami serombongan mengakui keunggulan mesin yang mumpuni dijalananan. Ini terbukti setiap kali touring mesin Mio belum pernah ada masalah serta bahan bakar irit,’’ akunya. (hasanudin)

Penangkapan Kelompok Palembang

PEMALANG - Penangkapan jaringan curat Kelompok Palembang membuat Polres Pemalang tidak hanya disibukkan oleh penyidikkannya. Namun mereka juga disibukkan oleh kedatangan tamu-tamu dari Polres lain yang ingin melakukan cek apakah pelakunya juga pernah beraksi di wilayah hukum mereka. Kapolres Pemalang melalui Kasatreskrim AKP Suwarto SH MH mengakui, banyaknya tamu yang datang kepadanya itu. ’’Dari Polres lain banyak yang ke sini mereka menanyakan masalah penangkapan kelompok Palembang ini,” kata dia Selasa (15/6). Selain melalui HP, beberapa Polisi juga datang langsung ke Polres dan meminta izin untuk

bertemu tersangka. Polisi yang datang tersebut adalah anggota resmob dan intel dari Polres Cirebon, Kendal, Batang, Pekalongang dan kemarin dari Polres Tegal. Beberapa dari mereka bahkan ada yang menyertakan salah satu korban kejahatan agar dapat mengenali pelakunya. Kelompok Palembang pimpinan Heru ini awalnya ditangkap warga karena disangka culik. Dari penangkapan ini akhirnya berkembang terhadap penagkapan anggota lainnya sebanyak delapan orang. Dari delapan tersebut, empat di antaranya dikeler petugas ke wilayah Polres Batang untuk mengungkap aksi kejahatan yang mereka lakukan di dengan TKP di Polres Batang. Sementara, di Polres Pemalang penangkapan ini perkembangannya hanya sampai pada tiga TKP dan belum berkembang ke TKP lainnya. (ali)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.