Radar Tegal 15 Mei 2010

Page 3

CMYK

SABTU, 15 MEI 2010

METROPOLIS

3

RADAR TEGAL

Tangkal Aksi Kejahatan dengan Tim Jartup

ANDALKAN SNIPER KOORDINASI - Kapolresta AKBP Drs Kalingga Rendra Raharja SE saat membekali anggota tim bentukan baru Polresta, kemarin. HERMAS PURWADI/RATEG

SENSUS Satu Kelurahan Satu RT SENSUS penduduk tahun 2010 sudah berjalan sejak 1 Mei 2010 dan berakhir pada 30 Mei 2010. Petugas lapangan sibuk mendatangi rumah warga untuk mengajukan berbagai pertanyaan untuk mengetahui data terbaru di tiap-tiap wilayah. Selain itu, di setiap kelurahan diambil 1 RT yang datanya akan dikirim langsung ke tingkat provinsi. Desi, Koordinator Tim saat melakukan pendataan di Kelurahan Kejambon mengatakan, di setiap kelurahan akan diambil satu RT yang datanya akan dikirim ke tingkat provinsi lebih awal. Salah satunya di RT 3 RW 6 Kelurahahn Kejambon yang diambil sebagai percontohan kali ini. Sedikitnya 14 pertanyaan sebagai indikator diajukan untuk mendapatkan data yang akurat. Kendala yang ada saat ini, jelasnya, diantaranya keterbatasan pemahaman warga akan pentingnya sensus. ke hal 9 kol 1

MUSIM

DINAMIKA kehidupan warga metropolis yang disibukkan dengan rutinitas kerja, sempat dibaca para pelaku tindak kejahatan untuk mencari celah dalam menjalankan aksinya. Tren kejahatan siang bolong pun kerap dilakukan pelaku, baik dengan cara pembobolan rumah, perampasan uang nasabah bank, hingga aksi kejahatan jalanan seperi jambret. Fenomena ini kini menjadi fokus bidikan pimpinan Polresta untuk segera membentuk tim solid yang berangotakan personil pilihan untuk bisa bertindak cepat, disaat para pelaku mencoba melancarkan aksinya diwilayah hukum Polresta.

Kapolresta AKBP Drs Kalingga Rendra Raharja SE, memberi, identitas tim bentukannya Jartup yang merupakan konotasi dari tim pengejaran dan penutupan. “Keberadaan tim ini saya harap bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat kota yang disibukkan dengan dinamika kerja. Tim ini diharap bisa mendukung kinerja jajaran Polsekta bila suatu saat menangani korban kejahatan yang sedang terjadi diwilayah kerjanya,” terangnya di sela-sela membekali anggota tim yang dibentengi sekitar 30-an personil. ke hal 9 kol 1

‘Pelicin’ Dikembalikan, Oknum Tetap Diperiksa Diskimtaru Sudah Lapori Inspektorat HARAPAN 12 warga yang merasa ditipu oknum Dinas Permukiman dan Tata Ruang Kota (Diskimtaru) Kota Tegal terpenuhi. Uang ‘pelicin’

yang mereka setorkan, Jumat (14/ 5), akhirnya dikembalikan penuh para pelaku. Kasubbag Program Diskimtaru, Sucipto, mengatakan, mendengar adanya kasus tersebut dia langsung bergerak cepat. Yakni memediasi 12 orang dimaksud, dengan

orang yang melakukan pungutan uang dengan dalih akan mempekerjakannya. “Hasilnya, oknum PNS sepakat untuk mengembalikan uang yang mereka minta beberapa waktu lalu. Besarannya bervariasi mulai Rp 200 sampai Rp 300 ribu,” katanya.

Meski begitu, menurut dia pemeriksaan oleh inspektorat tetap akan dilaksanakan. Laporan secara lisan, ungkap dia, telah disampaikan ke Inpektorat beberapa waktu lalu. Staf Diskimtaru, Iskandar, yang sempat disebut-sebut

dalam kasus tersebut, mengaku, tidak menerima uang sepeserpun dari ke-12 warga. Waktu itu, dia hanya disuruh membuat sertifikat oleh atasannya Kepala Bidang Pertamanan dan Kebersihan, Pramudiono AR. ke hal 9 kol 1

Keluar LP, Ditahan Lagi Terkait Sindikat Pencuri Truk APES! Itulah nasib yang dialami duet spesialis pencuri truk yang masuk dalam jaringan sindikat ini. Baru saja usai menjalani masa hukuman di Lapas Slawi, keduanya langsung diringkus tim penyidik Unit IV Reskrim dan dikeler ke Mapolresta Tegal. Keduanya harus mempertang-

gung jawabkan perbuatannya terkait aksi curat yang sempat dilakukan diwilayah hukum Polresta. Duet spesalis pencuri truk tersebut adalah Budi Santoso (40), warga Desa Pondok Benda RT 05 RW 04 Kecamatan Pamulang Kabupaten Tangerang dan Asianto (50), warga Jl Kopral Usman Nomor 53 RT 07 RW 08 Kelurahan Jagalan Malang. Keduanya sempat menjadi DPO Polresta, paska kejadian pencurian truk colt diesel warna kuning

bernopol Z 8486 WD di Jl Kapten Sudibyo 78 Kota Tegal pada 28 Agustus 2008 silam. Kala itu dalam menjalankan aksinya keduanya sempat mengelabuhi pengemudi truk Ratono (45), warga Desa Randudongkal Pemalang untuk mengangkut genset dari Tegal tujuan Bandung dengan dijanjikan upah senilai Rp 2 juta. Pengemudi truk pun meluncur ke Tegal bersama anaknya Afrilian ke hal 9 kol 5 ADI MULYADI/RATEG

Jenazah Harus Segera Dipulangkan DOK. / RATEG

TERGENANG – Sejumlah jalan di Keluarahan Mintaregen tergenang rob.

Rob Genangi Muarareja ROB kembali menggenangi sejumlah jalan di Kelurahan Mintaragen, Panggung dan Muarareja. Akibatnya, aktivitas warga terganggu karena harus berputar arah menghindari genangan air yang menimbulkan aroma tidak sedap. Asrori, salah seorang warga Mintaragen mengatakan, rob yang terjadi merupakan langganan di wilayahnya. Bahkan, rob lebih lama surut dibandingkan genangan banjir. ke hal 9 kol 5

ADI MULYADI/RATEG

BERHARAP – Susiatin dan anak angkatnya berharap jenazah suaminya bisa segera dipulangkan.

ADANYA kabar jenazah seorang warganya yang terlantar di Arab Saudi selama 3 bulan, ditanggapi serius oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal. Melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) akan menjembatani dan memfasilitasi, agar jenazah secepatnya dipulangkan. Kepala Disosnakertrans, Sumito SIP, Jumat (14/5) mengatakan, laporan dari keluarga TKI asal RT 01 RW 01 Pesurungan Kidul Tegal Barat, baru masuk Senin (10/5) lalu. Padahal ternyata kasus sudah berlangsung lama, bahkan sampai 3 bulan. Meski begitu, dinasnya tetap akan mengupayakan secepatnya agar jenazah suami Susiatin (37) ke hal 9 kol 5

Ketika Wali Kota Diberondong Pertanyaan Warga Kraton Tegal Barat

Dari Penyediaan Traffic Light Hingga Keterlambatan Beras Gratis Salah satu agenda rutin bulanan pemkot adalah tatap muka antara warga dengan kepala daerah dan jajarannya. Rabu (12/5) malam, giliran Kelurahan Kraton Tegal Barat mendapat jatah kegiatan tersebut. Seperti apa pelaksanaannya? LAPORAN: ADI MULYADI DERASNYA hujan yang turun malam itu, tidak menyurutkan animo warga untuk bertemu wali kotanya. Mereka tetap antusias mengikuti jalannya

CMYK

ADI MULYADI/RATEG

HARUS TANGGAP – Wali Kota diminta cepat tanggap terhadap dinamika pembangunan dan persoalan masyarakatnya.

acara dari awal hingga akhir. Meski dalam suasana kedinginan, tidak seorang pun yang beranjak dari tempat duduknya. Lebih menariknya lagi, kegiatan diramaikan dengan alunan gending jawa yang dibawa oleh grup sekar arum. Kedatangan Ikmal Jaya dan rombongan disambut dengan tari endel. Namun kali ini tari tradisional tersebut dibawakan oleh dua orang pria. Rombongan langsung memasuki lokasi kegiatan dan duduk ditempat yang telah disediakan di Pendopo kelurahan. Tanpa menunggu lebih lama lagi kegiatan pun dimulai. Lurah Kraton, Toat Hartono, dalam kesempatan itu menyampaikan pemaparanya dengan beberapa

penitik beratan pada upayaupaya peningkatan kesehatan di wilayahnya. Yakni, bagaimana Kelurahan Kraton memberikan penyuluhan PHBS dalam setiap forum pertemuan warga. Menggalakan kegiatan PSN secara serentak dan menyeluruh yaitu setiap hari Jumat dengan perbaikan saluran air dan beberapa hal lainnya. Menariknya acara yang dilakukan rutin setiap sebulan sekali secara bergilir di kelurahankelurahan se-Kota Tegal ini benar-benar dimanfaatkan warga Kelurahan Kraton. Mereka menanyakan hal-hal yang menjadi permasalahan di lingkungannya. ke hal 9 kol 5

TOLAK SYIAH – Perwakilan IJR dan Polresta Tegal usai berdialog soal penolakan pengajian syiah.

Terindikasi Sesat, Pengajian Dibatalkan IJR Datangi Mapolresta PULUHAN anggota Ikatan Jamiyyah Rotib (IJR), Kamis (13/5) pukul 23.00 WIB mendatangi Mapolresta Tegal. Mereka meminta agar pengajian yang dikemas dengan acara khaul di Gedung Kesenian, Jumat (14/5) pukul 19.30 WIB, dibatalkan. Alasannya, acara tersebut diindikasikan disusupi aliran sesat yang menamakan dirinya

syiah. Itu dapat dibuktikan dari pembicara yang akan hadir dalam acara tersebut adalah ustadz yang menganut aliran syiah. Yaitu Ustadz Sayyid Muhammad bin Alwi bin Syeh Abubakar. Habib Reza, mengatakan, yang pasti habib dan ulama seKota dan Kabupaten Tegal menolak adanya aliran syiah di Kota Tegal. Alasannya, MUI sudah mengeluarkan fatwa tentang kesesatan aliran tersebut. ke hal 9 kol 1


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.