Radar Tegal 10 Sept 2011

Page 17

JATENG

SABTU 10 SEPTEMBER 2011

17

RADAR TEGAL

Lagi, TKW Tewas di Arab KUDUS

DEMAK - Siti Khotidjah (28), tenaga kerja wanita (TKW) asal Desa Baleromo, Kecamatan Dempet, dilaporkan meninggal dunia di rumah majikannya Ali Abdullah Mansur, di Riyadh, Arab Saudi. Hingga kini, jenasah Siti belum bisa dipulangkan ke kampung halaman. Karena itu, pihak keluarga masih menunggu kepas-

tian kepulangan anak pasangan suami istri Mulyono (49), dan Siti Suyati (46) tersebut. Meninggalnya Siti disampaikan Konjen RI di Jeddah kepada pihak keluarga. Mendengar kabar tersebut, orang tua Siti kerap pingsan. Mereka masih belum percaya anaknya yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di negeri Petrodollar itu

justru tinggal nama. Informasi yang dihimpun, Siti masih bisa menghubungi keluarganya sebelum Ramadan lalu. Ketika itu, Siti berpesan agar saat puasa, pihak keluarganya tidak menghubungi dirinya. Sebab, ia berencana diajak umrah oleh majikannya Ali Abdullah Mansur. “Waktu itu, ia bilang mau umrah. Tapi, kabar

Bekas Gudang Kelobot Terbakar KUDUS - Gudang bekas penyimpanan kelobot (daun jagung yang dikeringkan untuk bahan rokok kretek) di RT 3/RW IX Kelurahan Purwosari, Kecamatan Kota, terbakar pada Kamis (8/9) sore. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun tiga unit gudang yang terbuat dari kayu jati ludes dilahap si jago merah. Informasi yang diperoleh Radar Kudus di lokasi kebakaran kemarin (8/9), peristiwa ini diketahui sekitar pukul 16.00. Saat itu, Marmi (50), warga RT 3/RW IX, Kelurahan Purwosari, keluar rumah untuk mengambil jemuran. Tiba-tiba, saksi melihat kepulan asap dari sebelah barat sisi selatan gudang. Selanjutnya, saksi mendatangi tetangganya untuk menanyakan apakah ada yang membakar sesuatu seperti sampah dan sejenisnya. Rupanya tidak ada tetangga yang merasa membakar sampah dan semacamnya di sekitar gudang. ”Selanjutnya, keluarga saya langsung mendatangi lokasi kepulan asap dengan membawa air satu ember,” ujar Marmi kepada Radar Kudus, kemarin. Betapa kagetnya saksi setelah mengetahui api sudah membesar. Sehingga air satu ember itu tidak cukup untuk menyiramnya. Bahkan, api kian membesar dan merambat ke gudang yang lain. Saat itu juga, saksi memanggil warga sekitarnya termasuk Ketua RT dan pemadam kebakaran. Santoso, warga lainnya memperkirakan, ketiga gudang tersebut ludes terbakar dalam waktu sekitar 10 menit, mengingat konstruksi bangunan gudang dengan luas sekitar 1 hektare terbuat dari kayu dan berdinding bambu. ”Bahkan, lantai bangunan juga menggunakan bambu karena untuk menyimpan klobot,” terangnya. Dia memperkirakan, sumber api berasal dari sisi gudang bagian barat. Api kemudian menjalar ke dua gudang lain hingga ludes terbakar, kecuali atap bangunan yang terbuat dari seng itu. Kebakaran tersebut, imbuhnya, sempat mengancam belasan ruko yang berada di dekat gudang yang berjarak sekitar 10 meter. ”Saya sempat meminta para pekerja untuk siap-siap melakukan evakuasi barang yang ada di toko karena api sempat bertiup ke arah ruko,” ungkapnya. Setelah armada pemadam kebakaran datang ke lokasi dan berhasil memadamkan api, katanya, evakuasi barang dibatalkan. Sementara itu, Endang, pemilik gudang yang tinggal di Desa Janggalan Kecamatan Kota mengakui, bangunan itu tidak terpakai lagi sudah cukup lama, karena usahanya memproduksi rokok sudah berhenti. Demikian juga gudang itu tak ada isinya. Terkait penyebab terjadinya kebakaran, dia menyebutkan tidak mengetahuinya. Selain itu, di gudang ini tidak ada jaringan listriknya. Meskipun berhasil dipadamkan, tetapi api masih terlihat di beberapa titik, karena konstruksi bangunan berasal dari kayu dengan atap seng. Kondisi ini menyulitkan petugas pemadam mematikan api secara menyeluruh. ”Seharusnya, atap bangunan yang terbuat dari seng disingkirkan terlebih dahulu, untuk memudahkan penyemprotan air ke titik yang masih ada apinya,” tegas Fire Chief Pemadam Kebakaran PT Djarum Kudus Hardi Cahyana ketika ditemui di lokasi kejadian. Hardi sempat meminta warga sekitar untuk menghubungi pemilik gudang agar menyingkirkan seng tersebut, sehingga proses pemadaman bisa maksimal. Kapolsek Kota AKP Tugiyanto mengungkapkan, penyebab terjadinya kebakaran belum diketahui. ”Hingga kini, masih dalam proses penyelidikan petugas, mengingat gudang tersebut tidak ada jaringan listriknya. Termasuk juga nominal kerugiannya belum diketahui secara pasti,” katanya. Sementara itu, dari pantauan Radar Kudus di TKP, api bisa dipadamkan sekitar pukul 17.30. Setidaknya empat unit armada damkar, dari PT Djarum Kudus dan PT Pura Group Kudus, membantu memadamkan api. (lil/oko)

ten Demak. Ia menemukan bungkusan tersebut pukul 23.00, ketika mengecek bus yang terparkir di area halaman agen. Kapolrestabes Kombes Elan Subilan menuturkan, sekitar pukul 23.30, Djodi tengah menjalankan tugas jaga malam. Saksi mengecek semua tempat, termasuk bus-bus yang tengah parkir. “Saat mengecek, dia (Djodi, red) menemukan bungkusan mencurigakan di salah satu jok penumpang bus,” kata Elan didampingi Kasat Narkoba Kompol Mokhammad Ngajib, Kamis (8/9).

DOK/RADAR SEMARANG

RATA TANAH - Tembok gudang bangunan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) di Jalan Kyai Mojo 12, Srondol Kulon, Banyumanik, Kamis (8/9) lalu memakan korban jiwa.

Tembok Ambruk, 1 Pekerja Tewas SEMARANG – Tembok gudang bangunan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) di Jalan Kyai Mojo 12, Srondol Kulon, Banyumanik, Kamis (8/ 9) lalu memakan korban jiwa. Seorang pekerja bangunan tewas bernama Simin (44), setelah tertimpa reruntuhan tembok. Korban warga Pucung Perbalan RT 06 RW 10 kelurahan Srondol Kulon. Ia mengalami luka dalam di dada dan pundak kiri. Korban meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit. Keterangan saksi mata, Triswono (53), warga RT 03 RW 10, Srondol Kulon, korban bersama dua pekerja lainnya, Totok (48); dan Widodo (45), sudah dua hari kerja di tempat tersebut. “Hari ini (kemarin, red), hari kedua mereka bekerja. Tugasnya merobohkan dan meratakan gudang, karena akan dijadikan ruang arsip,” ucap Triswono ditemui di rumah duka.

Penasaran, Djodi membuka bungkusan koran tersebut. Ia terkejut saat tahu isinya berupa batang, ranting, daun kering, dan biji-bijian. Curiga temuannya barang terlarang, saksi melapor ke polisi. Polisi memastikan bahwa barang yang berada dalam bungkusan kertas koran tersebut merupakan paket ganja. Polisi masih menelusuri pemilik bungkusan narkoba tersebut. “Entah sengaja ditinggal untuk diambil orang lain, milik penumpang atau karyawan, masih kami telusuri.” (dna/isk/ce1)

Komplotan Curanmor Diringkus UNGARAN - Komplotan pelaku pencurian sepeda motor yang kerap beraksi di berbagai tempat keramaian di Kabupaten Semarang Kemarin diringkus. Empat pelaku masing-masing Rahmad Sugianto alias Jambul (30), warga Lamat, Bandungan sebagai otak pencurian; Prayitno alias Yayik (24), warga Bandungan; Prianto alias Gepeng (24), warga Kenteng, Bandungan; serta Rustiyono alias Rus (36), warga Bandungan. Selain tersangka, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Antara lain, 1 kunci leter Y yang digunakan beraksi; 1 mobil pikap Mitsubishi H 1896 VC, serta 6 motor hasil curian. Yaitu, 1 Vixion H 4144 SV, 2 Mio

masing-masing H 6822 AV dan H 6641 V, serta 1 Jupiter. Dua lainnya, 1 Mega Pro H 5591 V dan 1 Vega H 4778 DR. Dalam beraksi, komplotan ini cukup profesional. Keempatnya punya peran masing-masing. Sasarannya, berbagai tempat keramaian atau tempat-tempat hiburan. “Saya baru dua kali ikut mencuri motor. Itu pun karena diajak Jambul. Saya mendapat tugas membawa lari motor. Sedangkan yang bertugas menjual, dia (Jambul, red),” kata Yayik, sambil tertunduk saat gelar perkara di Mapolres Semarang. Yayik mengaku, dalam beraksi, tak semuanya dilakukan berempat. Kadang hanya dua

atau tiga orang. Sedangkan mobil pikap diperoleh Jambul. ”Awalnya hanya diajak. Karena diiming-imingi uang banyak, akhirnya saya ikut mencuri. Tapi sekarang nyesel, belum sempat menikmati hasil sudah ditangkap polisi,” ucap Rustiyono yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan. Kapolres Semarang AKBP Hariyanto menuturkan, Jambul cs merupakan komplotan pemain lama. Meski mengaku baru beberapa kali, polisi tak percaya. “Jika pemain baru, mana mungkin banyak motor sudah berhasil diambil,” kata Hariyanto didampingi Kasatreskrim AKP Khundori. (fth/isk/ce1)

PAN Ngotot Bentuk Fraksi SRAGEN – Sidang paripurna pengesahan empat raperda dan rencana penambahan fraksi di DPRD Sragen berlangsung panas. Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) terlibat adu argumen dengan wakil ketua komisi I Mahmudi Tohpati selaku motor penggagas rencana penambahan satu fraksi baru di DPRD. Dalam sidang tersebut, Mahmudi Tohpati yang juga sekretaris DPD PAN Sragen meminta kepada pimpinan sidang me-

nambah satu fraksi baru yang merupakan gabungan dari Partai Geindra, PPRN, PPP, PAN, dengan jumlah anggota enam kursi di DPRD. Namun rencana Mahmudi Tohpati itu dipatahkan Sekretaris FPKB Faturrahman. Dia menegaskan, selama ini satu wakil PPRN masih sah sebagai anggota FPKB. Sebab, wakil dari partai bersangkutan belum mengajukan surat pengunduran diri atau mencabut keanggotaan dari FPKB. “Sampai saat

berangkat melalui jasa penyalur TKI PT Jasebo Prima Internusa. Kepala Desa Baleromo, Ahmadi menuturkan, pemulangan jenasah Siti Khotidjah masih mengalami hambatan karena minimnya pengetahuan mengurus pemulangan. “Kita berharap Pemkab Demak bisa membantu mengurus kepulangan Siti,” katanya. (hib/isk/ce1)

Terdakwa Korupsi RSJD Divonis Bebas

Paket Ganja di Jok Penumpang Bus SEMARANG - Sebuah paket ganja kering belum lama ini ditemukan di bawah jok penumpang bus PO Coyo Patas nopol H 1620 AA jurusan SemarangJakarta. Polisi masih menyelidiki pemilik paket ganja berbungkus koran tersebut. Paket narkoba tersebut kali pertama ditemukan Djodi Irawan Saputro (43), petugas keamanan agen bus PO Coyo Patas di Jalan Siliwangi, Semarang Barat. Djodi Irawan merupakan warga Perumahan Pondok Raden Patah Sriwulan, Kecamatan Sayung, Kabupa-

terakhir yang kita terima Siti justru meninggal dunia,” ujar Saekhun, kakak kandung Siti. Menurut Saekhun, selama bekerja, gaji yang diterima sebesar 800 real per bulan. Dari gaji yang diterima itu, Siti sempat mengirimkan kepada keluarga di rumah selama dua kali. Setiap kali kirim sebesar Rp3,5 juta. Siti sebelumnya

ini, belum ada surat pengunduran diri atau mencabut keanggotaan dari keanggotaan FPKB. Ini hanya masalah etika administrasi,” ujar Faturrahman di hadapan pimpinan sidang. Dia menambahkan, pihaknya tidak mempermasalahkan jika PPRN menginginkan bergabung dengan PAN, PPP, dan Gerindra untuk membentuk fraksi baru. Hanya saja secara administrasi pihaknya berharap agar seluruh prosedur administrasi dipenuhi. (in/bun)

Kamis (8/9), sekitar pukul 08.00, ketiganya kembali bekerja. Awalnya, semua berjalan lancar. Dua rekan korban bertugas melepas asbes dan menggempur tembok sebelah utara. Sedangkan korban menggempur tembok sisi lain, berjarak sekitar 2 meter dari pekerja lainnya. Sekitar dua jam berjalan, Triswono yang bertugas sebagai mandor kaget, saat tembok setinggi 2 meter yang sedang digempur korban, tiba-tiba ambruk dan menimpa korban.

Dikatakan, korban sempat mundur dan mencoba menahan tembok setebal sekitar 12 cm. “Dia posisi berdiri, sempat mundur dan tangannya berada di bawah sepertinya berusaha menahan tembok,” ungkapnya. Namun lokasi yang sempit dan tembok ambruk dengan cepat, membuat korban tak sempat menyelamatkan diri. Kaki hingga dadanya tertindih tembok. Triswono dan dua rekannya, serta pegawai LPMP membantu korban. (dna/isk/ce1)

SOLO - Tiga terdakwa kasus dugaan penyimpangan penggunaan anggaran dana pengganti defisit melalui Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo dapat bernapas lega. Pasalnya, Pengadilan Negeri (PN) Solo telah menerima berkas putusan banding yang diajukan ke Pengadilan Tinggi (PT) Semarang. Putusan banding yang turun beberapa minggu lalu itu menyebutkan, tiga pegawai Inspektorat Jenderal Departemen Kesehatan (Irjen Depkes) itu divonis bebas tidak bersalah. Ketiga terdakwa diduga merugikan negara hingga Rp673 juta itu adalah Ambar Kuato, Adi Buntaran, dan Naman. “Putusan banding telah turun sekitar dua minggu lalu dari Pengadilan Tinggi (PT). Dalam berkas putusan ini telah disebutkan tiga terdakwa divonis bebas,” kata Ketua Panitera Muda Pidana Sunarto kepada Radar Solo saat dihubungi. Berkas putusan banding yang turun ke PN Solo dalam bentuk dua berkas, sesuai berkas sebelumnya saat pengajuan banding. Satu berkas putusan banding atas nama terdakwa Adi Buntaran dan Naman. Sedangkan berkas putusan banding lainnya atas nama terdakwa Ambar Kuato. “Surat pemberitahuan putusan telah disampaikan kepada jaksa dan terdakwa beberapa waktu

lalu. Tetapi salinan berkas putusan belum diserahkan kepada mereka,” tuturnya. Sementara pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU) Syafrudin menyatakan telah menerima surat pemberitahuan putusan banding itu. Jaksa akan mengajukan kasasi atas putusan banding yang menetapkan tiga terdakwa divonis bebas. “Saya sudah terima pemberitahuan putusan banding itu. Saya akan ajukan kasasi mas, alasannya sama dengan tuntutan saya,” kata Syafrudin kepada Radar Solo. Sedangkan kuasa hukum ketiga terdakwa, Heru Buwono menyatakan, sangat mendukung putusan banding dari PT Semarang itu. Karena ketiga kliennya tidak melakukan tindak pidana korupsi yang dinyatakan dalam tututan dan putusan PN Solo sebelumnya. “Jika jaksa mengajukan kasasi, maka saya akan menunggu memory kasasi jaksa untuk ajukan tanggapan atas kasasi itu,” kata Heru, kemarin. Sebelumnya, tiga pegawai Inspektorat Jenderal Departemen Kesehatan itu menjadi tersangka atas kasus dugaan penyimpangan penggunaan anggaran dana pengganti defisit melalui Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Solo, sebesar Rp 673 juta. (udi/mas)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.