Buletin IRNews Edisi 50

Page 25

Konsep Kebenaran Agama dalam Perspektif Al-Qur’an : Jawaban atas Gagasan Pluralisme Liberal Oleh: Asep Setiawan, S.Th.I., M.Ud. Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

SALAH satu di antara konsep-konsep dalam Islam yang mesti dipahami secara benar oleh setiap muslim adalah konsep tentang kebenaran agama. Sebab, jika konsep tersebut tidak dipahami secara holistik dan komprehensif, maka dampaknya cukup besar bagi kehidupan keberagamaan seseorang. Bagi siapa yang memahami ajaran Islam secara mendalam, maka pastinya ia akan menyakini bahwa hanya agama Islamlah yang benar sedangkan yang lainnya adalah salah. Adapun bagi seseorang yang memahami Islam secara parsial dan atomistik, maka akan timbul kebingungan dan kerancuan dalam dirinya yang salah satu dampaknya melahirkan sebuah pemahaman bahwa bukan hanya Islam yang benar, tapi agama yang lainpun juga benar. Keyakinan bahwa agama Islam bukanlah satu-satunya agama yang benar, akan tetapi kebenaran terdapat pada seluruh agama merupakan pemahaman yang lahir dari konsep pluralisme agama ataupun multikulturalisme. Kebenaran menurut mereka tidak hanya terdapat dalam Islam, akan tetapi juga terdapat pada agama lain. Kebenaran Agama Menurut al-Qur’an Bagi kaum muslimin, mereka menyakini bahwa Al-Qur’an adalah kitab Allah SWT, yang terakhir diturunkan kepada rasul-Nya yang terakhir pula, untuk memberi pedoman hidup bagi segenap umat manusia sepanjang masa. Dari AlQur’an diperoleh kepastian tentang kebenaran agama. Dalam Q.S. al-Baqarah (2): 147, ditegaskan bahwa kebenaran itu datangnya dari Allah. Demikian juga dalam Q.S. ‘Ali ‘Imramn (3): 60 diterangkan bahwa agama yang benar adalah yang datang dari Allah. Allah juga menegaskan

dalam Q.S. al-Kahfi (18): 29, bahwa agama yang benar adalah yang datang dari-Nya, dan kepada umat manusia diberi kebebasan untuk mempercayai ataupun tidak mempercayainya. Untuk mengajak manusia supaya mempercayai agama Islam, Allah SWT pun melarang pemaksaan terhadap mereka, namun cukup diberikan keterangan yang membedakan secara tegas dan jelas antara mana agama yang benar dan mana yang salah (sesat), sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. al-Baqarah (2): 256. Dengan demikian, teranglah bahwa dari ayat-ayat Al-Qur’an tersebut, dapat dipahami bahwa untuk menentukan kebenaran agama bukanlah menjadi kewenangan manusia. Allah SWT sendirilah yang menentukan mana agama yang benar dan mana yang sesat (salah) sebagaimana yang dijelaskan dalam Q.S. al-Hajj (22): 17. Kebenaran secara Total, hanya pada Islam Kebenaran agama secara total, hanya ada pada Islam, sebagai satu-satunya agama Allah SWT. Yang dimaksud dengan “secara total” di sini adalah, apabila kita menimbang dan menilai satu agama secara totalitas, bukan secara parsial. Hal ini berarti Islam tidak menafikan “kebenaran parsial” yang terdapat dalam agama-agama lain, terutama dalam aspek muamalah dalam pengertian yang lebih luas yaitu hubungan antar sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam. Ajaran cinta kasih, tolong menolong, solidaritas, persatuan, keadilan, kejujuran, kebersihan, disiplin, menuntut ilmu, bekerja dengan rajin dan giat, memelihara lingkungan dan lain sebagainya, akan ditemukan tidak hanya dalam ajaran Islam semata, namun juga ada dalam agama-agama lain.

IRNews50 | 23


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.