MEMORANDUM EDISI 3 SEPTEMBER 2019

SERTIFIKA T

P ER S WAN DE

SELASA LEGI, 3 SEPTEMBER 2019

HARGA Rp 3.500,-

WEBSITE: memorandum.co.id  EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com om

BANDIT CURANMOR ASAL SURABAYA DISERGAP DI WARKOP

Dua bandit yang dilumpuhkan anggota Reskrim Polsek Cerme.

GRAFIS: MEMORANDUM/AZIZ

Gresik, Memorandum Dua bandit pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang kerap beraksi di wilayah Gresik dibekuk anggota Reskrim Polsek Cerme.

Mereka adalah Kembar Suhartono alias Gendut (33), warga Kelurahan Semampir, dan Budiono (32), tinggal di Rusunawa, Romokalisari, Surabaya.  Bersambung ke halaman 7 

FOTO: MEMORANDUM/ANAM

Otak Kejahatan Ditembak karena Melawan KRONOLOGI KEJADIAN

1

2

Sebelum ditangkap polisi, Gendut dan Budiono terlihat cangkruk di warkop. Bahkan, ada warga yang melapor tentang keberadaan mereka.

Petugas segera meluncur ke lokasi dan melakukan penangkapan terhadap para pelaku. Hanya saja, Gendut melakukan perlawanan.

3 Akibatnya petugas melumpuhkan kaki kanannya dengan timah panas. Kedua pelaku lalu digelandang ke Mapolsek Cerme untuk diinterogasi.

ISTRI HABISI SUAMI KARENA KETAKUTAN DIANCAM BUNUH

Dipukul Balok Kayu saat Tidur Probolinggo, Memorandum Gegara ketakutan setelah dicekik dan diancam bunuh, seorang istri di Desa Sumberanom, Kecamatan Sumber, membunuh suaminya pada Senin (2/9) dini hari.

Korban bernama Toyaman, dihabisi dengan cara dipukul pakai balok kayu saat tertidur. Tak pelak, pembunuhan tersebut membuat gempar warga setempat.

Sedangkan pelaku yakni Sukantri (45). Hanya saja, polisi mampu mengamankan wanita ini setelah menyerahkan diri. Tersangka lalu dibawa ke Unit Satreskrim Polres Probolinggo untuk

diperiksa.

Dari pengakuan tersangka, peristiwa yang terjadi berawal sejak lima bulan terakhir, suaminya kerap pergi dan  Bersambung ke halaman 7 

Komplotan Maling Motor Dilumpuhkan

Papua Chelsea Oleh: Dahlan Iskan

B

egitu ingin saya menulis Papua.

Begitu sering saya ke Papua.

Dulu. Pun saat menjadi Dirut

Surabaya, Memorandum Komplotan curanmor dibekuk anggota Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya.

Satu di antara tiga pelaku yang menjadi eksekutor terpaksa ditembak kaki kirinya karena berusaha melarikan diri saat dikeler petugas.   Bersambung ke halaman 7

PLN. “Berapa persen pegawai PLN yang asli Papua?” tanya saya.

“Mayoritas. Lebih 70 persen,” jawab staf. Saya pun lega. Bagus sekali.

Lalu saya ke Papua. Saya ingin rapat umum dengan karyawan di Jayapura.  Bersambung ke halaman 4 

Dalam beraksi, Urip Cahyono sebagai eksekutor dan Arifin alias Gepeng berperan membawa motor curian dari lokasi kejadian.

IPTU BIMA SAKTI Kanitresmob Polrestabes Surabaya Petugas menunjukkan barang bukti dan ketiga tersangka yang menutup wajah karena malu.

FOTO: MEMORANDUM/OSKARIO

Libatkan Pasutri yang Baru Menikah 2 Bulan

AKBP KARTONO Kepala BNNK Surabaya

Pernah Diusir KESUKSESAN seseorang tidak selalu mulus. Bahkan beberapa artis harus mengalami hal yang pahit saat menapaki jenjang karirnya. Satu di antaranya adalah Inul Daratista, diva dangdut Tanah Air.  Bersambung ke halaman 7 

Kepala BNNK Surabaya AKBP Kartono menunjukkan tiga tersangka beserta barang buktinya.

FOTO: MEMORANDUM/OSKARIO

Inul DaraƟsta

Petugas gabungan menggelar razia di Jembatan Suramadu.

Surabaya, Memorandum Polisi meringkus pengedar sabu saat tertidur di rumahnya di Jalan Sidotopo Jaya Gang Lebar.

Lantaran belum sepenuhnya sadar, Roni (27), spontan berontak dan berteriak histeris.

Sehingga mengundang perhatian tetangga lalu menghampiri rumahnya.   Bersambung ke hal 7

Jaring 700 Pelanggar, Roda Dua Dominan FOTO: MEMORANDUM/OSKARIO

Surabaya, Memorandum Tiga orang termasuk pasangan suami istri (pasutri) diamankan anggota BNNK Surabaya, terkait peredaran sabu.

Mereka disergap di kos-kosan di Jalan Asempayung tanpa mampu berbuat apaapa. Bahkan, pasutri yang ditangkap tersebut  Bersambung ke halaman 7 

Mereka ini dapat barangnya dengan cara beli dari napi Lapas di Madiun yang bernama Doeng. Cara belinya dengan transfer uang lebih dulu. Setelah uang terkirim, sabu akan diantar oleh WD (kurir) yang saat ini ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO).

FOTO: MEMORANDUM/INDRA

BNNK Ungkap Sindikat Sabu Lapas Madiun

Pengedar Sabu Sidotopo Keok

Hari Ke-4 Operasi Patuh Semeru 2019 Surabaya, Memorandum Satlantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak menggelar operasi Patuh Semeru 2019 di Jembatan Suramadu, Senin (2/8). Hingga hari keempat, petugas gabungan berhasil menjaring  Bersambung ke halaman 7 

Roni

SEPENGGAL PERJALANAN KIAI MBOIS DIHADANG PSK JALANAN Έ2Ή

Dipamiti Pipis, Malah Nggodain Mau Megangin Milik Om + Meng, Wiranto setuju Benny Wenda dituding sebagai sosok dibalik kerusuhan Papua.

-

Cari kambing hitam, paling mudah daripada selesaikan masalah.

Si Mameng (Sok tahu)

Memorandum bergegas turun, memberi kesempatan Nani duduk di jok samping Kiai Azis. Kami memperhatikan prejengan Nani dari dekat. Lumayan manis. Tipis-tipis di atas standar.

Yuli Setyo Budi, Surabaya

Hanya pakaiannya yang norak. Bukan minimalis dan seksi seperti kebanyakan dipakai oleh perempuan-perempuan di pinggir jalan, Nani malah memakai kulot nggedobyor dipadu jaket tebal warna pelangi merah, kuning, hijau menyala.

“Sekali lagi saya tanya, Mbaknya nggak nyesel ikut kami? Kalau nanti mobil sudah jalan, sudah tidak bisa dibatalkan lho.”

“Diajak main bareng-bareng juga mau,” sahut Nani dengan nada nakal.

“Sudah… thit?”

“Thit thet thot. Om Ganteng ini pinter becanda deh. Ayolah Om kita langsung cabut.”

Mobil pun bergerak. Bersamaan dengan itu, Nani spontan menggelendot di pundak Kiai.

Astaghfirullah. “Waduh jangan gini. Om  Bersambung ke halaman 7 

PENERBIT: PT. Memorandum Sejahtera  SIUPP: No. 098/SK/Menpen SIUPP/A6/1986  PELAYANAN IKLAN-PEMASARAN: 031-8275390, 8276072  REDAKSI: 031-8275391  FAX: 031-8275392

SIDOARJO

SELASA LEGI, 3 SEPTEMBER 2019 HALAMAN 2

WEBSITE: memorandum.co.id EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

KEPALA BIRO BIRO: Jokosan. WARTAWAN: Luddy Eko Pramono, Waras Subarkah . PEMASARAN/IKLAN: Sudedi Minarno, HM Shoumu, Imam Suja’i. TELEPON/SMS REDAKSI/IKLAN BIRO SIDOARJO: 083831013777 EMAIL: areksidoarjo@gmail.com

Korsleting, Gudang Kayu Candi Terbakar Dua Mobil dan Genset Ikut Ludes

Sidoarjo, Memorandum Gebyar jalan sehat dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Kemerdekaan RI, digelar di halaman Pendopo Balai Desa Kedinding, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, Minggu (1/9) pagi.

Menurut Kades Kedinding H Sudana, ada beberapa rangkaian acara kegiatan yang dilaksanakan. Di antaranya lomba bersih desa dan jalan sehat yang sudah menjadi agenda tahunan untuk memeringati HUT Kemerdekaan RI. H Sudana mengatakan, kegiatan jalan sehat tersebut selain dapat menyehatkan badan juga sebagai ajang silaturahmi, mempererat tali persatuan dan kesatuan tetap terjaga. “Acara ini terselenggara atas dukungan warga dan karang taruna,” kata dia.

Peserta jalan sehat ini melakukan start dari halaman Kantor Desa Kedinding. Setelah keliling jalan kampung, kembali ke kantor desa lagi untuk mengikuti undian berhadiah. Jalan sehat ini diikuti ibu-ibu PKK, anak-anak, pelajar, kakek, karang taruna dan RT/RW. Panitia penyelenggara menyediakan berbagai macam hadiah utama, seperti lemari es, mesin cuci, sepeda gunung, dan hadiah lainnya. “Semoga saja kegiatan semacam ini dilakukan bukan hanya pada HUT Kemerdekaan RI saja, namun juga pada hari-hari besar lainnya,” harap H Sudana. (im/jok/pi)

Angka Kemiskinan di Sidoarjo Terendah Se-Jatim Sidoarjo, Memorandum Angka kemiskinan di Sidoarjo menurut data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNPPK) dari Kantor Wakil Presiden, terendah di Jawa Timur. Tercatat data pada tahun 2018, angka kemiskinan di Sidoarjo hanya sebesar 5.6 persen.

“Angka kemiskinan di Kabupaten Sidoarjo adalah yang paling rendah di Jawa Timur,” ungkap Tahya Kanita, anggota TNPPK. Meski demikian, menurut TNPPK, di Sidoarjo masih terdapat sejumlah kantong-kantong kemiskinan, yang tersebar di beberapa wilayah kecamatan. Seperti, di Kecamatan Tarik, Krembung, Krian, Balongbendo, dan Jabon.

Tentu saja, hasil itu sangat membahagiakan Bupati Sidoarjo H Saiful Ilah SH MHum. Ia yang datang bersama Wakil Bupati Sidoarjo H Nur Ahmad Syaifuddin SH, yang juga Ketua Tim Koordianasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Sidoarjo.

Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kemiskinan di Sidoarjo itu, dia sempat meminta agar kondisi kemiskinan di Sidoarjo terus dipantau dan dilakukan penanggulangan. “Saya minta TKPKD Sidoarjo harus bisa menjaga hasil yang dicapai, dan meningkatkan hasil kerjanya,” tukas bupati.

Bupati juga mengatakan, masa jabatannya tinggal satu setengah tahun lagi. Dia berharap, di sisa masa jabatan itu masih bisa mengentaskan kemiskinan di Sidoarjo. “Saya berharap, di masa jabatan saya yang masih kurang 1,5 tahun lagi, bisa mengentaskan kemiskinan di Sidoarjo. Ketika masa jabatan saya berakhir, tidak boleh lagi ada warga miskin di Sidoarjo,” tandas dia.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sidoarjo Ir H Agoes Boedi Tjahjono mengatakan, pada tahun 2018 lalu ada sebanyak 28 progress program di Sidoarjo untuk pengentasan kemiskinan. Program-program tersebut, melekat pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Pemkab Sidoarjo.

Salah satunya, adalah program perbaikan rumah tidak layak huni bagi warga miskin, bantuan pangan non tunai, pengurangan pengangguran lewat pelatihan kerja, dan program simpan pinjam non tunai dan non jaminan pada Bumdes. Serta, peranan dari perusahaan yang tergabung forum Corporate Social Responbility (CSR).

Menurut pejabat yang segera purna jabatan ini, agar pada tahun 2019 bisa tercapai hasil lebih bagus dalam pengentasan kemiskinan di Sidoarjo, perlu ada sinergitas dan fokus dari OPD terkait. (sdm/jok/pi)

Kondisi gudang kayu setelah api berhasil dipadamkan.

yang ada di dalam gudang,” jelas Ahmad Nurhuda.

Pemilik gudang Achmad

mengaku masih belum mengetahui berapa besar kerugian yang dideritanya akibat

FOTO: MEMORANDUM/SUBARKAH

Warga Desa Kedinding Rayakan HUT RI

dan bahan seadanya, sedangkan lainnya langsung menghubungi petugas PMK. Danton PMK Candi, Ahmad Nurhuda mengatakan, pihaknya langsung memberangkatkan dua unit mobil pemadan kebakaran ke lokasi kebakaran. Namun karena kobaran api yang cukup besar, dia meluncurkan tiga unit mobil PMK lagi.

Api dipastikan benar-benar padam sekitar pukul 06.20, setelah menghanguskan sebagian besar material yang ada di dalam gudang. “Dugaan sementara kebakaran disebabkan korsleting kabel

peristiwa tersebut. “Masih dihitung, yang jelas banyak sekali,” ujarnya lirih. (kah/lud/jok/pi)

Warga Waru Gagal Nyabu Sidoarjo, Memorandum Hasto Setyoko (44), warga RT 2 RW 8, Desa Tambak Rejo, Kecamatan Waru, diringkus Unit Reskrim Polsek Balongbendo, dalam kasus sabu-sabu. Hasto ditangkap dan digeledah rumahnya.

Dari penggeledahan itu, petugas menyita sabu-sabu seberat 0,24 gram dan alat hisapnya.

Kapolsek Balongbendo Kompol Sugeng Purwanto mengatakan, mulanya ada informasi yang menyebutkan akan adanya kiriman narkoba dari Waru ke wilayah hukum Balongbendo.

“Kiriman sabu-sabu itu dilakukan oleh seorang pemasok yang berinisial D, warga Waru,” kata Sugeng Minggu (1/9).

Sugeng menambahkan, pasca informasi masuk, anggota serse langsung diturunkan ke kawasan Waru untuk melakukan penyelidikan dan pengintaian terhadap D ini. Pihaknya berupaya barang haram ini jangan sampai masuk ke wilayah hukum Balongbendo.

Saat melakukan pengintaian anggota mendapatkan informasi tersangka Hasto ini baru saja membeli sabu ke pemasok

D. “Kami langsung bergerak ke rumah Hasto dan berhasil menangkapnya. Namun sayangnya D berhasil melarikan diri dan saat ini tengah dilakukan pengejaran,” tukas dia. .

Pengakuan tersangka Hasto, dirinya mengenal narkoba ini sekitar tiga bulan terakhir sejak mengenal D. Awalnya hanya sekedar diajak mengkonsumsi bersama-sama secara gratis.

Karena merasa ketagihan, buruh pabrik ini harus membeli sabu sendiri kepada D. Mengkonsumsi sabu-sabu biar giat bekerja. “Saya

Lurah Kenongo Buka Kolam Pancing Sekaligus Kuliner Sidoarjo, Memorandum Kades Kenongo, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, mendirikan usaha warung lesehan dan kolam pancing di Jalan Rajawali IV RT 10/RW 04. Kolam pancing dan lesehan “Pak Lurah” itu dibangun dengan material bambu yang letaknya dekat dengan kolam pancing.

Lesehan ini menyajikan makanan khas nasional dengan menu yang sehat dan bergizi.

Harganya pun sangat terjangkau dan rasanya tak kalah lezat dengan masakan restaurant.

Jarak ke lokasi hanya 500 meter dari Balai Desa Kenongo. Pengunjung yang datang pasti merasa nyaman karena lokasinya sangat indah dengan pemandangan alam dan udara yang segar.

Kades Kenongo Tulangan M Husin kepada Memorandum mengatakan, lesehan dan kolam pancing ini didirikan bertujuan untuk menjadikan desanya sebagai lokasi wisata. Sehingga warga Tulangan yang suka memancing dan kuliner tidak perlu jauh-jauh memancing di tambak maupun di telocor Jabon.

“Untuk pengelolaannya dilakukan bersama keluarga karena usaha ini milik keluarga,” ucap M Husin.

Wisata Kolam Pancing dan Lesehan Pak Lurah di Desa Kenongo, Tulangan, Kabupaten Sidoarjo.

Dia menambahkan, dengan adanya warung ini bisa menciptakan lapangan kerja untuk keluarga. Juga untuk menampung hasil usaha kelompok masyarakat budidaya lele yang ada di Desa Kenongo. “Usaha ini kita bangun sejak bulan Juni 2019 kemarin, bertepatan di hari kelahiran saya dan mulai beroperasi sejak akhir Juni,” jelas dia.

Menurut Husin, usaha kuliner dan kolam pemancingan ikan ini prospeknya sangat jelas dan menjanjikan, sehingga perlu dikembangkan. “Ikan hasil dari memancing bisa dimasak di warung makan yang kita

dirikan ini,” jelas dia sembari menyebutkan ikan yang ada di kolam pancing terdiri ikan Lele, Mujaer/Nila, Patin, Gurami dan Bawal. (try/jok/nia/pi)

FOTO: MEMORANDUM/SM

Suasana peringatan HUT RI di Kedinding, Tarik.

Peristiwa kebakaran itu kali pertama diketahui oleh dua orang karyawan yang malam itu tidur di gudang. Saat itu keduanya merasakan hawa yang cukup panas sehingga terbangun.

Setelah diperiksa, mereka melihat ada kobaran api yang menghanguskan seisi gudang.

Cepat-cepat mereka lari meninggalkan gudang tanpa sempat menyelamatkan barang berharga yang ada di dalamnya.

Keduanya berteriak-teriak meminta bantuan warga setempat. Sebagian ada yang berusaha memadamkan api dengan alat

FOTO: MEMORANDUM/TRY

FOTO: MEMORANDUM/IM

Sidoarjo, Memorandum Dua unit mobil pikap, sebuah genset, dan ratusan meter kubik kayu yang tersimpan dalam sebuah gudang di Desa Spande, Kecamatan Candi, terbakar, Senin (2/9) sekitar pukul 02.45.

Kapolsek Balongbendo menunjukkan Hasto dan barang bukti sabu.

konsumsi sabu-sabu itu biar giat terus dalam bekerja,” aku Hasto.

Kini tersangka Hasto harus meringkuk di tahanan Polsek Balongbendo untuk menjalani

proses hukum lebih lanjut. Hasto terancam melanggar Pasal 112 tentang narkotika dengan ancaman hukuman kurungan 12 tahun. (sm/jok/pi)

EKBIS & PENDIDIKAN

SELASA LEGI, 3 SEPTEMBER 2019

WEBSITE: memorandum.co.id  EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

HALAMAN 3

IndoHCF Award III 2019

Enam Inovasi Kesehatan Jatim Masuk 10 Besar

Surabaya, Su Sura ura ab ba aya, Memorandum Mem Sedikitnya Sedikitny enam inovasi kesehatan asal Provinsi Jawa Timur T Tim Ti imur masu masuk 10 besar nominasi Indonesia Healthcare Forum (IndoHCF) Award III 2019. IndoHCF Innovation Awards (IndoHCF (I merupakan merupak apresiasi yang diberikan kepada instansi dan individu individ atau kelompok perorangan yang telah berhasil menjalankan menja program-program peningkatan pelayanan kesehatan keseh di Indonesia. Penghargaan tersebut merupakan program Corporate social responsibility (CSR) PT IDS Medical Systems Indonesia.

Gubernur Khofifah Indar Parawansa

IndoHCF Innovation Aw Awards III-2019 sen sendiri dibagi dalam e empat kategori

inovasi yakni sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT), program gerakan masyarakat hidup sehat (Germas), kreasi alat kesehatan, dan information and communication tech-

nology (ICT) bidang kesehatan. Khusus pada kategori Germas terdapat dua sub kategori yaitu program UMKM dan video promosi. Begitu juga dengan kategori ICT bidang kesehatan yang dibagi dalam dua sub kategori yakni E-Health dan Internet of Thing (IoT).

Enam inovasi asal Jawa Timur tersebut masing-masing program layanan syndroma koronaria akut terintegrasi (Laskar) dari Kabupaten Tulungagung kategori inovasi sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT), inspeksi visual asam asetat club sayang wanita (IVA CSW) kategori Germas Inovasi Video Promosi Kesehatan, gebrakan pagi berseri (Pagelaran Aksi Bersama Sekolah Sehat Asri) Kategori Germas Inovasi

Program UKM, sipalin ceria koesmaplus (sistem pendaftaran rawat jalan online cepat ringkas dan akurat) kategori Inovasi ICT Kesehatan, laboratory information system versi Cerebro kategori Inovasi ICT Kesehatan, dan IHASCO (impaired hearing augmented speech recognition) dalam kategori Inovasi Alat Kesehatan.

Atas capaian prestasi tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pemerintah kabupaten/ kota, institusi, maupun individu, yang telah melakukan berbagai upaya inovasi layanan di bidang kesehatan. Menurut dia, inovasi dan terobosan dibidang kesehatan sangatlah penting guna mendukung berbagai agenda pembangunan

nasional secara keseluruhan.

“Syarat utamanya adalah bagaimana terobosan dan inovasi tersebut harus bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat luas. Saya berharap kedepan semakin banyak inovasi di bidang kesehatan yang lahir dari Jawa Timur, tentunya dengan memanfaatkan teknologi digital yang mutakhir,” ungkap Khofifah, Senin (2/9).

Khofifah menambahkan, saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur tengah mengejar target peningkatan kualitas dan keamanan layanan kesehatan di seluruh wilayah Jatim secara terencana dan sistemik seiring dengan motto CETTAR (cepat, efektif-efisien, tanggap, transparan, akuntabel, dan responsif). (yok/lis)

FOTO: MEMORANDUM/ISTIMEWA

Surabaya, Memorandum Sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan, Pelindo III kembali menanan 50 ribu bibit bakau di wilayah pesisir Pelabuhan Benoa, Bali, Senin (2/9). Ini sebagai wujud komitmen untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Penanaman bakau tersebut merupakan bagian dari penghijauan area pesisir melanjutkan tahap pertama yang telah dilaksanakan pada 23 Januari 2019 lalu.

CEO Pelindo III Regional Bali Nusa Tenggara, I Wayan Eka Saputra menjelaskan, pihaknya berkomitmen menjaga kelestarian alam, terutama perluasan habitat bakau. “Dari awal sudah disampaikan bahwa Pelindo III berkomitmen untuk kenjaga kelestarian lingkungan,” ungkap Wayan Eka Saputra.

Wayan Eka menjelaskan, Pelindo III telah mendapatkan rekomendasi dari Puslitbang Hutan Bogor atas sejumlah spesies bakau yang cocok ditanam dalam aksi penanaman bakau di wilayah pesisir Pelabuhan Benoa, di antaranya jenis Mukronata, Bulgoera, dan Apikulata.

Dalam pelaksanaannya menggandeng UPTD Tahura Ngurah Rai Denpasar untuk mendampingi, mengawasi, dan memonitoring tumbuh kembang bakau. Pada penanaman perdana Januari lalu, pihaknya telah menugaskan tim untuk merawatan dan mengawasi agar bibit bakau yang ditanam dapat tumbuh dengan baik.

“Kali ini meneruskan penanaman tahap II dan selanjutnya, hingga wilayah sekitar pesisir pantai semakin hijau. Pembangunan di Pelabuhan Benoa telah kami

FOTO: MEMORANDUM/ISTIMEWA

Surabaya, Memorandum Asosiasi Pedagang Kaki Lima (Apkli) Jawa Timur berharap Peraturan Daerah (Perda) Tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) tidak mematikan nasib para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan rokok.

Adi Mulyadi, Ketua ApkliJatim khawatir jika penerapan perda KTR tersebut sangat kaku dan akan mengganggu Adi Mulyadi aktivitas para penjual rokok.

“Selama ini PKL ikut mendorong eksistensi produktivitas rokok. Kami PKL mampu menyumbang sektor ekonomi di Kota Surabaya,” terang Adi. Apkli lanjut Adi Mulyadi sempat membahas terkait perda PKL yang sampai hari ini juga belum ada perwalinya.

Adi Mulyadi menambahkan, sekitar 28 ribu PKL di Kota Surabaya. “Yang terdata di Apkli ada 18 ribu PKL,” tutur dia.

Pria kelahiran Situbondo ini, menambahkan pelaku UKM berharap pelaksanaan perda tentang Kawasan Tanpa Rokok tidak mematikan nasib pedang kecil. Karena mereka khawatir penerapannya dilakukan secara ketat.

“Kami para PKL ingin dilindungi, jangan sampai Perda KTR mematikan usaha jualan rokok, khususnya pedagang kecil,” terang dia.

Dia menyebutkan, ribuan PKL ini tersebar di 48 sentra PKL yang ada di 31 kecamatan se-Kota Surabaya. “Itu juga menjadi pembahasan Apkli, kami berharap PKL mendapat hal posiitf dari Perda KTR,” ungkap dia.

Dalam klausul perda, Adi Mulyadi menyampaikan ada pasal yang ambigu atau membingungkan. Seperti dalam salah satu pasal di perda KTR yang menyebutkan ada klausul tempat umum lainnya. “Ini membuat kami khawatir, jika ada larangan merokok di tempat umum seperti taman,” tegas Adi.(day/lis)

Tanam Bakau, Pelindo III Hijaukan Pesisir Pelabuhan Benoa

Penanaman bibit bakau di pesisir Pelabuhan Benoa, Bali.

persiapkan sedemikian rupa agar dapat selaras dengan keharmonisan lingkungan sekitar, baik alam, budaya maupun sumber daya manusianya,” imbuh putr daerah Bali ini.

Sementar itu, VP Corporate Communications Pelindo III Wilis Aji Wiranata dalam keterangannya menyebutkan bahwa pihakny telah menyiapkan area seluas 1 hektare untuk pembangunaan lokasi upacara Melasti sebagai bentuk penghormatan

Era Digital, Pertamina Patra Niaga Sempurnakan SmartMT Surabaya, Memorandum PT Pertamina Patra Niaga terus menyempurnakan program digitalisasi mobil tangki yang diberi label SmartMT. Platform digital yang telah diujicobakan PT Pertamina Patra Niaga sejak Maret 2019 ini, berupaya memastikan mobil tangki dan awak mobil tangki (AMT) berada dalam kondisi prima sebelum mendistribusikan produk-produk migas dan nonmigas.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Nina Sulistyowati usai penandatanganan MoU di Jakarta, Senin (2/9), menjelaskan ada sekitar 17 modul fitur yang ada dalam SmartMT. Salah satunya adalah utilisasi GPS untuk driver behavior dan brakes thermal sensor sebagai upaya minimalisasi risiko terjadinya insiden di jalan raya yang melibatkan mobil tangki.

FOTO: MEMORANDUM/ISTIMEWA

FOTO: MEMORANDUM/ISTIMEWA

Apkli Minta Perda KTR Jangan Matikan PKL

Nina Sulistyowati dan Emma Sri Martini menunjukkan plakat MoU layanan Smart Moda Transportasi berbasis IoT.

“Untuk menyempurnakan SmartMT dalam meningkatkan keselamatan dan efisiensi operasiomal terhadap lebih dari 1.800 mobil tangki, PT Pertamina Patra Niaga melakukan penjajakan kerjasama dengan PT Telkomsel yang diawali dengan penanandatangan MoU. Meliputi inventarisasi maupun studi kelayakan potensi kerja sama atas imple-

mentasi SmartMT,” terang Nina.

Nina menambahkan, di era Industri 4.0 seperti sekarang ini perusahaan memang dituntut mengadopsi inovasi digital untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

“Tujuannya agar memudahkan manajemen PT Pertamina Patra Niaga dalam meningkatkan keselamatan pengendara, kendaraan,

monitor kendaraan, meningkatkan produktivitas, menekan biaya operasional, dan juga akurasi jumlah produk yang dikirimkan,” tegas Nina.

Direktur Utama Telkomsel Emma Sri Martini menuturkan, dalam pengoperasionalannya, Telkomsel Fleetsight mengandalkan jaringan Telkomsel yang didukung layanan pelanggan 24 jam. Hingga saat ini telah tersedia lebih dari 204.000 BTS Telkomsel yang tersebar hingga ke wilayah perbatasan RI, dengan 82.000 BTS 3G dan 70.000 BTS 4G LTE. Jaringan 4G Telkomsel sendiri telah hadir di lebih dari 500 kota/kabupaten, yang 97 persen di antaranya sudah menjangkau kecamatan, sehingga 93 persen populasi Indonesia telah mendapat layanan jaringan 4G Telkomsel. (day/lis)

terhadap Krama Bali. “Amdal untuk pembangunan lokasi upacara Melasti sudah kami siapkan. Saat ini sedang persiapan proses pembangunannya,” ungkap Wilis.

Pengembangan telah dipersiapkan Pelindo III di Benoa sebagai gerbang laut masuknya turis mancanegara ke Bali, tidak bisa dilepaskan dari pelestarian lingkungan sekitar pelabuhan.

“Karena dalam industri pelayaran pariwisata kapal pesiar, tentunya selain faktor

keamanan yang harus kondusif, faktor kelestarian lingkungan sekitar pelabuhan juga menjadi perhatian. Karena sangat mempengaruhi kualitas kesehatan dan keindahan pelabuhan itu sendiri. Karena itu Pelabuhan Benoa terus dikembangkan dengan konsep pelabuhan ramah lingkungan (green port), agar bisa berkelanjutkan dalam memberikan manfaat ekonomi ke masyarakat dan pariwisata Bali,” imbuh Wilis. (lis/yok)

AREMA

SELASA LEGI, 3 SEPTEMBER 2019 HALAMAN 4

WEBSITE: memorandum.co.id  EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

KEPALA BIRO: M Ariful Huda. REDAKSI: Edy Riawan, Mistiani, Herdiyan. BAGIAN UMUM: Arief Suherman. ALAMAT KANTOR: Jl Selat Malaka F/11 Kota Malang.

WP Bandel Bisa Dijerat Pidana Malang, Memorandum Ini jadi peringatan bagi wajib pajak (WP) bandel di Kota Malang. Apabila tetap ‘nakal’ dan tak kunjung beritikad baik menyelesaikan kewajiban perpajakan maka akan dipidanakan.

Sikap tegas ini disampaikan Kepala Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Negeri (Kejari) Malang Dian Purnama SH yang menegaskan kemungkinan WP bandel digugat dan diproses secara hukum.

“Yang sudah memenuhi panggilan pemeriksaan dan kemudian mulai membayar walaupun dengan cara mengangsur, berarti masih ada itikad baik. Sebaliknya, yang tidak beritikad baik padahal nilai tunggakan pajak cukup signifikan bakal digugat secara perdata,” katanya, Senin (2/9).

Proses gugatan mulai dilakukan pihak kejaksaan setelah menerima Surat Kuasa Khusus Litigasi dari Badan Pelayanan Pajak Daerah (BP2D) Kota Malang. Sebelum menapak lebih jauh, kejaksaan memberi kesempatan panggilan ulang pada WP bandel itu. “Jika masih tetap tidak ada itikad baik akan diproses gugatan sesuai aturan dan perundang-undangan yang berlaku,” terangnya.

BP2D atas nama Pemkot Malang menggandeng kejaksaan dengan melimpahkan Surat Kuasa Khusus (SKK). Hingga akhir Agustus 2019, Kejari Malang telah memeriksa 204 WP. Rincinya, 164 WP reklame dengan tunggakan lebih dari Rp 1 M; 15 WP hotel dengan tunggakan kisaran Rp 700 juta; 10WP resto dengan tunggakan Rp 415 juta; 9 WP BPHTB dengan tunggakan Rp 480 juta serta enam WP PBB Perkotaan dengan tunggakan sekitar Rp 566 juta.

Sebelumnya, BP2D sudah melakukan kegiatan bersifat persuasif selama lima tahun. Mulai sosialisasi, penyadaran hingga peringatan tertulis. Operasi gabungan, penyegelan, pematokan dan pemeriksaan rutin dilakukan. “Karena tidak ada itikad baik untuk penyelesaian, kami berikan SKK pada kejaksaan selaku jaksa pengacara negara untuk proses penagihan,” lanjut Kepala BP2D Kota Malang, Ir H Ade Herawanto MT. Pada 2019, menurut Ade yang juga Plt Direktur PD Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Malang tersebut, dicanangkan sebagai tahun penegakan hukum sehinggaWP nakal akan ditindak tegas. “Agar menjadi shock therapy dan kecurangannya tidak menular ke WP lain,” tandas Sam Ade d’Kross yang juga tokoh Aremania itu.

Ada berbagai upaya hukum untuk membuat WP nakal jera.

Selain pidana dengan tuntutan kurungan ataupun denda, WP dapat dituntut dengan cara dikurung sampai sanggup membayar pajak.

Wali Kota Sutiaji mengapresiasi langkah BP2D dan untuk mengoptimalkan langkah intensifikasi melalui penagihan aktif pada WP. “Saya berharap WP tidak perlu menunggu penagihan, tapi bisa aktif memenuhi kewajibannya. Jangan sampai karena keengganan membayar jadi bermasalah secara hukum,” katanya. (*/ari/epe)

Papua Chelsea Tiba di tempat pertemuan ternyata beda. Saya hanya melihat tiga empat saja orang asli Papua.

Saya pun berbisik pada pimpinan PLN setempat. Orang Jawa seperti saya.

“Katanya mayoritas orang Papua. Mana?” bisik saya.

Saya agak kecewa dengan kenyataan itu. Tapi saya tidak boleh menunjukkan kekecewaan itu.

Setelah pertemuan, saya pun bicara dengan unsur pimpinan.

Hanya tiga orang. Saya sampaikan kekecewaan saya itu.

Ternyata yang dimaksud mayoritas Papua adalah KTPnya Papua.

Sampai di Jakarta kami diskusikan ini di tingkat direksi: bagaimana bisa sebanyak mungkin merekrut karyawan Papua asli.

Memang sangat sulit. Untuk bisa memadukan akomodasi dengan kinerja.

Akhirnya kami menemukan caranya. Dua misi bisa terpenuhi.

Misi merekrut putra Papua dan misi meningkatkan kualitas kerja. Jangan sampai misi pertama tercapai tapi misi kedua menjadi korban.

Tapi biarlah soal Papua reda dulu. Saya belum akan mau menulis itu. Biarlah kenangan saya akan Wamena, Yahukimo, Digul, Merauke, Timika, Kaimana, Sorong, Bintuni, Manokwari tetap seindah saat saya ke tempat-tempat itu. Alam Papua yang indah.

Seperti dalam lagunya: gununggunung, lembah-lembah, hitam kulit keriting rambut....

Nantilah. Kapan-kapan.

Saya juga begitu ingin memenuhi permintaan pembaca: menulis soal heboh direksi Bank Tabungan Negara. Tapi biarlah reda dulu.

Saya juga masih punya utang menulis soal Riau-1. Atau baiknya saya menulis lagi soal mati listrik.

Yang ternyata terjadi lagi. Minggu lalu.

Atau saya harus menulis soal ibu kota baru lagi. Tapi saya belum tahu mana yang benar: surat Bapak Presiden ke DPR itu bentuknya pemberitahuan atau permintaan izin. Maka baiknya saya menulis soal sepak bola saja.

Kebetulan saya lagi di London. Sabtu-Minggu libur. Tidak punya acara. Sabtu sore Chelsea bertanding. Sekalian nostalgia.

Saya pernah nonton Chelsea 30 tahun lalu. Mungkin lebih.

Itulah pertama kali saya nonton sepak bola di stadion Inggris.

Tidak hanya nonton.

Tapi juga belajar manajerial sepak bola di situ. Termasuk pengelolaan suporternya. Saya belajar banyak.

Begitu pulang, saya ingin Persebaya punya nickname. Seperti Chelsea yang dipanggil The Blues.

Maka lahirlah nama ‘Green Force’. Atas usulan Zainal Muttaqin. Reporter olahraga saat itu.

Yang kini jadi direktur utama banyak perusahaan di grup DI’s Way. Belakangan muncul nickname yang lebih membumi: Bajul Ijo. Harian Surya Surabaya yang konsisten memopulerkannya.

Muncul pula meme Green Force yang legendaris itu: sketsa wajah heroik suporter Green Force. Dengan slogan ‘Kami Haus

Sambungan dari halaman 1 Gol Kamu’.

Muncul pula istilah ‘Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa: Bahasa Bola’. Di Chelsea saya membeli banyak aksesori: kaus, jaket, topi, selendang.

Tiba di Surabaya saya pun bilang: kita harus bikin beginian.

Maka kami pun memproduksi topi Green Force, kaus Green Force, selendang Green Force.

Saya pun minta rocker muda nan cantik dari Surabaya. Untuk menjadi modelnya. Mengenakan semua merchandise Green Force: Ita Purnamasari.

Laris. Heboh. Gempar. Pabrik kausnya sampai kewalahan. Pun saat itulah lahir istilah Bonek.

Dari situ pula saya mulai terlibat Persebaya. Mobil BMW saya hancur. Masih baru. Kinyis-kinyis.

Kereta api hancur. Saya harus mengganti semua kerugiannya.

Ketika tim muda Persebaya juara, lahir pula nickname yang lain: Bledug Ijo. Bledug adalah sebutan untuk anak gajah.

Persebaya pernah disorot tajam. Saat itu saya masih di

luar kepengurusan. Persebaya baru saja dikalahkan 0-12 oleh Persipura. Di Surabaya pula. Di depan suporter sendiri. Tidak masuk akal.

Hari itu Persebaya dianggap memainkan sepak bola gajah. Yang skornya sudah diatur.

Seperti pertunjukan sepak bola gajah beneran di Wai Kambas, Lampung.

Sampai sekarang istilah sepak bola gajah masih populer. Untuk mengejek permainan pengaturan skor.

Tapi suporter Persebaya ternyata bangga diejek sebagai gajah. Sampai tim juniornya diberi nickname Bledug Ijo. Waktu itu suporter senang atas kekalahan Persebaya 0-12.

Hanya dengan kalah seperti itu pesaing beratnya, PSIS Semarang, tersisih. Dan Persipura lolos ke babak final.

Masa lalu yang kelam.

Untung Persebaya terus maju.

Semua itu bermula dari Chelsea. Saya pun harus ke Chelsea

PEMERINTAH

lagi. Sabtu lalu.

Maka, saya hanya dua jam melihat demo besar anti Brexit di Westminster. Di pusat Kota London. Di depan Downing Street.

Saya bergegas ke stasiun bawah tanah. Di dekat Big Ben itu. Untuk segera ke Chelsea.

Kereta yang ke arah stadion itu ternyata yang jurusan Wimbledon juga. Kereta yang sama yang saya naiki sehari sebelumnya. Saat saya salat Jumat di masjid tertua itu (Baca: Jesus di Quran).

Letak stadion Chelsea di pertengahan antara stasiun Westminster dan Wimbledon. Saya harus turun di Stasiun Fulham.

Begitu turun dari kereta ‘rasa Chelsea’ sudah tampak. Tanda arah ke stadion Chelsea langsung terlihat.

Stasiun Fulham Broadway ini agak besar. Ada shopping center di bagian depannya.

Tanpa bertanya pun kita langsung tahu: di mana letak stadionnya. Semua orang mengarah ke kiri. Yang pakai atribut

KABUPATEN

biru-biru itu. Dari depan stasiun pun stadionnya sudah kelihatan.

Persoalannya: saya belum punya karcis.

Saya pikir, saya bisa beli di stadion. Toh lawan Chelsea hari itu tim lemah: Sheffield United.

Tim yang baru naik kasta. Pasti tidak penuh.

Ups, ternyata penuh juga.

Intinya: saya gagal masuk stadion.

Ya sudah. Toh saya kan hanya ingin bernostalgia. Itu pun tidak tercapai. Semuanya sudah baru.

Saya sudah tidak mengenali stadion ini. Tidak mengenali lingkungannya.

Tidak ada lagi yang jual atribut seperti dulu. Yang ada kios resmi klub. Kios-kios kaki lima agak jauh dari stadion. Itu pun tidak ada lagi yang jualan topi.

Hanya kaus, jaket dan selendang.

Dan beberapa emblem. Dan foto-foto tua.

Saya balik ke stasiun.

Di kereta, saya langsung buka online: beli karcis untuk nonton di Liverpool minggu depan. Takut kehabisan.(*)

MALANG

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Jl. Panji No: 119 Telp.( 0341) 391673, 391676 Fax. (0341) 391674 KEPANJEN - MALANG 65163

TULUNGAGUNG

SELASA LEGI, 3 SEPTEMBER 2019 HALAMAN 5

WEBSITE: memorandum.co.id  EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

Bupati Maryoto melepas tukik ke laut.

Bupati Tulungagung Lepas 18 Tukik Tulungagung, Memorandum Pelestarian hewan yang dilindungi juga menjadi fokus lain Pemkab Tulungagung, selain program-program yang selama ini sudah dilaksanakan. Tukik, sebutan untuk anak penyu menjadi satwa dilindungi yang acap kali ditemukan di pantai Sanggar, Tulungagung.

Tak ayal, pemerhati satwa dan masyarakat yang peduli terhadap kelestarian hewan ini melakukan berbagai upaya guna menyelamatkan tukik dari musuh alami mereka yakni biawak.

Bupati Tulungagung Maryoto Birowo memiliki kepedulian yang sama dengan memberikan dukungan atas tindakan penyelamatan hewan tersebut. Seperti yang dilakukannya pada Minggu (1/9) siang di Pantai Sanggar.

“Penyu ini masuk kategori hewan dilindungi. Jadi ya harus wajib dilindungi oleh semua termasuk masyarakat sendiri,” ucap Bupati Maryoto.

Anggota Pokdarwi Sanggarria (pengelola Pantai Sanggar) Sumarli mengatakan untuk bisa menyelamatkan tukik- tukik ini, dirinya harus berpacu dengan biawak yang biasanya sudah mendeteksi keberadaan sarang telur penyu dan menunggunya hingga menetus kemudian memakan tukik. “Kita sempat kecolongan dengan biawak. Kita prediksi jumlah telur yang rusak dan dimakan biawak sampai 300an,” keluhnya.

Tidak hanya itu saja, pihaknya juga harus pandai mendeteksi sarang penyu yang telah berisi telur. Sebab acap kali penyu membuat sarang-sarang palsu agar telurnya tidak terdeteksi biawak. “Kadang sudah kita temukan jejak penyu tapi pas ditelusuri itu sampai pada sarang yang kosong. Karena memang itu caranya dia melindungi telurnya dari serangan hewan pemangsa,” jelasnya.

Ke depannya menurut Sumarli, pihaknya akan berupaya membuat pos pantau di pantai Jung Pakis dan Pathuk Gebang. Sebab di dua lokasi pantai tersebut juga acap kali ditemukan sarang penyu yang menyimpan telurnya. “Kita juga mengusulkan agar di pantai Sanggar ini dijadikan lokasi khusus penetasan. Tujuann jelas, untuk konservasi sekaligus menarik minat pengunjung,” pungkasnya. (fir/mad/rif)

Dijanji Utang Lunas, Diperkosa Tulungagung, Memorandum Tim Macan Agung Polres Tulungagung menangkap Saiful Rahman (38), warga Kabupaten Semarang, setelah menerima laporan pemerkosaan dan perampasan harta benda milik Karisma Sulistyani (24), warga Desa Jatirunggoh, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang.

Tersangka Saiful ditangkap di rumah kosnya di Kabupaten Semarang pada Minggu (1/9) siang tanpa perlawanan. Kemudian tim Macan Agung yang di-back up anggota Polres Semarang langsung membawa tersangka ke Mapolres Tulungagung untuk dimintai keterangan.

Kapolres Tulungagung AKBP Tofik Sukendar melalui Kasatreskrim AKP Hendi Septiadi mengatakan, berdasarkan keterangan korban kepada polisi, awalnya tersangka berjanji akan mengembalikan utang kepada korban sebesar Rp 30 juta.

Kemudian tersangka meminta korban

datang ke rumah kosnya di Semarang pada hari Kamis (29/08). Namun korban baru bisa datang pada Jumat (30/08).

Usai bertemu, tersangka mengajak korban mengambil uang di salah satu bank yang ada di Salatiga. Tetapi tersangka tidak mengantarkan korban pulang dan malah mengajaknya ke Tulungagung dengan alasan menagih uutang.

Akhirnya keduanya sampai di Tulungagung. Tepatnya di Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu. Pada Jumat malam, tersangka mengajak korban menginap di rumah temannya. Kepada temannya, korban dikenalkan sebagai

FOTO: MEMORANDUM/FIR

FOTO: MEMORANDUM/FIR

KABIRO TULUNGAGUNG: Ahmad Rifai. Wartawan: Solikin, Firman Imansyah. SIRKULASI DAN PEMASARAN: Khoirul Anwar. HP: 081357795554. EMAIL: tulungagungmemorandum@gmail.com

Saiful di Mapolres Tulungagung.

istri tersangka.

Namun saat beristirahat, tiba-tiba tersangka masuk ke dalam kamar dan menguncinya dari dalam lalu memperkosa dan mengancam korban jika berteriak. Korban sudah berusaha melawan, namun gagal.

AKP Hendi menjelaskan, saat tersangka lengah kemudian korban berusaha melarikan diri. Namun tersangka berhasil menemukan korban dan merampas semua barang yang dibawanya. “Korban sempat kabur dan ditemukan lagi oleh tersangka. Kemudian keduanya cekcok dan tersangka merampas barang-barang milik korban,” terangnya.

Korban akhirnya ditinggal di Tulungagung dan tersangka kembali ke Semarang. Kemudian korban melaporkan hal ini ke Polsel Boyolangu dan suami korban juga melaporkannya ke Polsek Bawen, Semarang. Setelah berkoordinasi, polisi berhasil mengamankan tersangka pada Minggu kemarin.

“Kita dapat laporan kemudian kita lakukan visum dan ternyata memang benar ditemukan luka pada bagian vital korban. Kemudian kita tindak lanjuti,” tegasnya. (fir/mad/rif)

HUT Ke-74 Republik Indonesia

Kecamatan Ngantru Gelar Pameran Pembangunan dan Pentas Seni Tulungagung, Memorandum Pameran pembangunan Pemerintah Kecamatan Ngantru dalam rangka peringatan HUT ke-74 Republik Indonesia, ditutup Sabtu (31/8) malam dan mendapatkan respons positif dari masyarakat. Bertempat di lapangan Desa/ KecamatanNgantru, ribuan masyarakat berbondong-bondong menyaksikan pameran dan pergelaran seni budaya tradisional yang berlangsung tiga hari itu.

Hadir dalam acara penutupan, Asisten Bupati H Tatang Suhartono, Ketua DPRD Supriyono, muspika, kepala UPTD Kecamatan Ngantru, Ketua MWC NU, para tokoh agama, para kepala desa terpilih maupun Pj se-Kecamatan Ngantru, serta tamu undangan lainnya.

Pada kesempatan itu, Camat Ngantru Suyanto mengatakan, pameran pembangunan ini diikuti seluruh desa di wilayahnya, lembaga pendidikan tingkat SMP, dan MTs negeri maupun swasta. Kemudian UPT dinas, pondok

Camat Suyanto bersama tokoh masyarakat dan para pejabat Tulungagung.

pesantren, dan lain sebagainya.

Menurut Suyanto, pameran pembangunan ini terinspirasi ketika dirinya masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). “Pikiran saya masih terbayang sampai sekarang. Teringat melihat pameran saat saya masih SD. Melihat perayaan kemerdekaan, sorenya ada pameran. Pada saat itu rasanya saya sangat senang sekali,” ungkap Camat

Suyanto kepada Memorandum mengenang masa kecilnya.

Tambah Suyanto, di saat dia menjabat camat di Ngantru, setiap tahun selalu mengadakan pameran bersama seluruh pemerintah desa serta berbagai pihak lainnya. “Meskipun saat ini kepala desa Pj definitif, tetapi haknya sama.

Bisa melaksanakan berbagai kegiatan.

Termasuk menggelar pameran pemba-

ngunan seperti saat ini,” tuturnya.

Di samping menghibur masyarakat, kegiatan ini sekaligus untuk menjalin tali silahturahmi antara ulama dengan umaro, para seniman, dan seluruh lapisan masyarakat. “Dengan harapan adanya pameran pembangunan dan pentas seni ini, yang selanjutnya ditutup dengan gelaran wayang kulit ki Dalang Jliteng Sungkono, bisa berdampak peningkatan ekonomi bagi masyarakat, utamanya pedagang kecil. Karena selama 3 hari berturut-turut (pedagang) bisa berjualan. Sehingga perputaran ekonomi ikut berjalan dengan baik. Maka saya sangat mengapresiasi kepada seluruh peserta dan pendukung kegiatan ini.

Utamanya Mbah Kyai Amu, Pengasuh Pondok Pesantren Al Badru Alayna, dan masyarakat semuanya. Seluruhnya penuh kekompakan, akhirnya pameran tahun ini bisa terlaksana dengan sukses dan meriah,” pungkas Suyanto. (adv/kin/mad/rif )

KEDIRI & BLITAR KEPALA BIRO: Wahyudi. REDAKSI: Jl. Bali H-11 Putih Permai, RT 002/RW 005, Kelurahan Putih, Kecamatan Gampengrejo, Kediri. HP. 081230006789. EMAIL: sampang_publik@yahoo.co.id - MARKETING DAN SIRKULASI: Rohmad Sholeh. KEPALA BIRO BLITAR: Prawoto Sadewo. WARTAWAN: Nur Rofiq, Ana Akina. KEUANGAN: Binti Khoiriyah. ADMIN IKLAN: Rosita. ADMIN KORAN : Imam Rofiq. PEMASARAN: Frenswinta Jaya, Hendra. EMAIL: memorandumppls@gmail.com. TELEPON:.081334603445. KANTOR: Jln Kota baru no.9 Kanigoro, Blitar.

Raih Prestasi, Riza Farizaha Diapresiasi Wawali Pemuda Blitar Gantung Diri Siswi SMKN 2 Juara I FesƟval Wirakarya Kampung Kelir Pramuka 2019 Kediri, Memorandum Pelajar Kota Kediri kembali mengukir prestasi membanggakan. Kali ini giliran Riza Farizaha. Siswi SMK Negeri 2 Kota Kediri, ini meraih juara I dalam Festival Wirakarya Kampung Kelir Pramuka 2019 di Kabupaten Pasuruan. tama ada pengumuman dari Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kota Kediri yang masing-masing diberikan kepada gugus depan mengenai FestivalWirakarya Kampung Kelir.

Di SMK Negeri 2 Kota Kediri diambil 20 orang.

Gadis yang akrab disapa Riza ini menambahkan pada tahap grand final di Pasuruan ada 44 peserta dari 11 zona. Lalu terdapat technical meeting dimana peserta diwajibkan membuat teknologi tepat guna bertema lingkungan. Disana peserta juga melakukan presentasi dan menulis karya ilmiah tentang teknologi tepat guna yang diangkat.

“Saya sendiri awalnya bingung mau membuat apa. Saya cari apa yang menjadi permasalahan sehari-hari ternyata sampah plastik. Akhirnya saya membuat teknologi

FOTO: MEMORANDUM/YD

Prestasi tersebut diapresiasi Wakil Walikota Kediri Lilik Muhibbah saat menerima Riza Farizaha di ruang kerjanya di Balaikota Kediri. “Alhamdulillah anak-anak di Kota Kediri berprestasi ya salah satunya Riza ini.

Yang diangkat Riza ini mudah dan memasyarakat. Alhamdulillah bisa menjadi nomor satu di Jawa Timur,” ujarnya.

WakilWalikota yang akrab disapa Ning Lik ini mengharapkan, ke depan akan semakin banyak pemuda Kota Kediri yang berprestasi.

Ia berpesan agar anak-anak muda fokus pada apa yang diimpikan serta memanfaatkan perkembangan teknologi dengan baik.

Usai bertemu dengan Wakil Walikota Kediri, Riza Farizaha menceritakan perjalanannya hingga berhasil menjadi juara. Per-

Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah dan Riza Farizaha.

untuk mengolah sampah plastik menjadi minyak mentah dan residunya bisa dibuat untuk plastik,” imbuhnya.

Hadir dalam kegiatan ini Ketua Kwarcab Kota Kediri Maki Ali, Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Kota Kediri Mashari Krisna Edy, dan jajaran pengurus Kwarcab Kota Kediri. (yud/rif )

Kediri, Memorandum Terenyuh dan nelangsa serta iba bila melihat kondisi Imam Syafi’i, warga RT 04/RW 04, Kelurahan Setonopande, Kecamatan Kota Kediri. Bocah berusia 11 tahun yang masih duduk dibangku kelas 5 sekolah dasar (SD) ini harus mengais rongsokan atau barang bekas untuk bertahan hidup.

Hal ini dilakukan lantaran dirinya iba melihat Suprihatin, ibu kandungnya. ”Usai ditinggal bapak beberapa tahun lalu, kami harus mencari nafkah dengan mencari rongsokan,” kata Imam, dikutip Memorandum dari Chat grup WA Tim Laskar Panji Peduli Kediri, Senin (2/9).

Bocah yang mengenyam pendidikan di SDN 1 Setonopande itu juga menguraikan, agar tidak menggangu sekolahnya, dia membantu saat sore sampai malam hari.

Kalau pagi harinya, dia habiskan untuk menimba ilmu di sekolah yang tidak jauh

FOTO: MEMORANDUM/YD

Bantu Ibu, Bocah SD Kumpulkan Barang Bekas

Imam Syafi’I bersama ibunya.

dari rumahnya.

Di tempat yang sama, Suprihatin menuturkan, memang dengan hanya mengandalkan mencari barang rongsok yang dirasa minim untuk menopang biaya hidup sehari-hari. ”Biaya rutin yang harus kami keluarkan tiap bulannya Rp 250 ribuper bulan, untuk biaya kos,” kata Suprihatin.

Kendati demikian, dirinya merasa bersyukur akan kedatangan Tim Yayasan Sosial

Laskar Panji Peduli yang mau bertandang ke rumahnya. Dari sini, dirinya dan anak semata wayangnya merasa terbantu dengan keberadaan mereka. ”Kami bersyukur ada bantuan dari Laskar Panji Peduli yang masih peduli pada kami,” tutupnya seraya memelas.

Nurhadi Sekti Mukti, Pemilik Yayasan Sosial Laskar Panji Peduli menegaskan, niatan dirinya bersama tim adalah membantu sesama dan tidak ada tedensi lainya.

Di samping itu, pihaknya juga merasa iba melihat kondisi Ibu bersama anak kandungnya yang hidup sebatang kara. ”Kami memberikan hal kecil sesuai kapasitas yang kami miliki. Yakni, donasi tunai untuk biaya kos, sepatu, size 40, tas sekolah, seragam sekolah, buku tulis, buku sekolah, dan donasi sembako,” ujar Mas Hadi sapaan akrab Pemilik Yayasan Sosial Laskar Panji Peduli. (*/yud/rif)

Blitar, Memorandum Mohammad Zaenuri, pemuda 25 tahun asal Desa Sumberagung, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, ditemukan tewas gantung diri di belakang rumahnya, Senin (2/9).

Pemuda tersebut ditemukan oleh ayahnya dalam kondisi menggantung di pohon kelapa, lidahnya menjulur keluar. “Ayah korban mengetahui anaknya dalam kondisi menggantung sepulang dari menyadap kelapa. Korban ditemukan sudah dalam posisi menggantung di pohon kelapa menggunakan seutas tali plastik warna biru,” kata Kasubbag Humas Polres Blitar Iptu Muhammad Burhanudin.

Begitu mengetahui anaknya sudah tidak bernyawa, Miftakhul Huda, sang ayah kemudian minta tolong warga sekitar untuk menurunkan

Korban dievakuasi petugas.

jenazah anaknya. Beberapa di antara warga juga melapor kejadian itu ke aparat desa yang dilanjutkan ke Polsek Gandusari.

Setelah di identifikasi dan olah TKP, jasad korban kemudian dievakuasi ke rumahnya.

Polisi juga memeriksa saksi dan menggali keterangan dari keluarga korban. “Korban pernah melakukan upaya bunuh diri dua tahun yang lalu dengan cara yang sama di kamar mandi rumahnya.

Tetapi diketahui orangtuanya sehingga nyawanya tertolong,” ungkap Burhan.

Menurut Burhan, korban pernah bercerita dengan keluarganya bila dirinya stres berat dengan dirinya sendiri.

“Dugaan sementara korban stres berat sehingga korban bunuh diri,” tambahnya.

Keluarga korban tidak menghendaki proses autopsi dengan membuat surat pernyataan yang disaksikan aparat desa setempat. (net/rif)

Guru dan Murid di Blitar Kompak ‘I Love Papua’ Blitar, Memorandum Ada pemandangan berbeda dari para guru dan murid mulai dari PAUD hingga SD di Kabupaten Blitar. Mereka serempak menggunakan ikat kepala bertuliskan ‘I Love Papua’, Senin (2/9).

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar Budi Kusumarjaka mengatakan, kebijakan tersebut merupakan bentuk kecintaan masyarakat Jawa kepada Papua serta sebagai dukungan agar kerusuhan di Papua tidak terulang. Kebijakan itu akan diterapkan selama sepekan ke depan.

Kebijakan itu tertuang dalam surat edaran Dinas Pendidikan dengan nomor 870/6234/409.101.1/2019. Dalam surat itu Pemkab Blitar meminta setiap sekolah untuk menggunakan ikat kepala berlogo I Love Papua.

Kata Budi, kebijakan menggunakan logo ini

Ikat kepala ‘I Love Papua’ yang dikenakan seorang siswa.

akan berlangsung hingga Jumat (6/9/2019). Selain untuk memerangi tindakan rasis, hal ini dilakukan untuk menanamkan kepada para siswa untuk selalu mencintai NKRI. “Hanya di (Kabupaten) Blitar saja. Ini petunjuk bupati yang kemudian harus segera kita tindaklanjuti,” tutup Budi. (net/rif)

MOJOKERTO-JOMBANG WEBSITE: memorandum.co.id EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

SELASA LEGI, 3 SEPTEMBER 2019 HALAMAN 6

KABIRO MOJOKERTO-JOMBANG: M Anwar; WARTAWAN: Suparno, Ferdy Eko C, Hermawan S; HP: 082257535345. ALAMAT BIRO MOJO: Griya Permata Ijen A2/17 Magersari, Kota Mojokerto.

KABIR

Menyeberang Ngawur, Tabrak Supra, 1 Tewas

Iptu Sulaiman Kanit Laka Satlantas Polres Jombang

Wanita Gudo Ceroboh Maling Spesialis RS Dibekuk Mojokerto, Memorandum Satreskrim Polres Mojokerto Kota membekuk tersangka pencurian spesialis pasien rawat inap, Rabu (28/8). Adalah Zainul Arief alias Menyuk (37), asal Desa Sumberwono, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto.

Sebelum akhirnya dibekuk petugas, tersangka menggondol tas berisi uang milik korban Aldi Raka Visana (24), warga Mini Baru 11, RT/RW : 06/05 , Nomor 1, Kecamatan Kranggan.

Kasubbag Humas Polres Mojokerto Kota AKP Katmanto menjelaskan, peristiwa bermula saat korban menjalani perawatan di Rumah Sakit Kamar Medika Jalan Empunala, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Korban ditunggui sang istri. “Saat kejadian, ia menaruh tas yang berisi uang di atas ranjang,” jelasnya, Senin (2/9).

Saat semua pasien dan pengunjung terlelap, tersangka datang dan menyaru sebagai pengunjung pasien. Guna mencari calon korban, sang maling terlebih dulu memperhatikan kondisi ruang perawatan satu–persatu. “Saat mencari itulah, tersangka melihat korban tertidur tanpa ada yang menunggui. Tanpa pikir panjang tersangka lalu mengambil tas milik korban,” lanjut kasubbag humas.

“Tersangka kita kenakan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan. Dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara,” tegas Katmanto.(no/rif)

Jombang, Memorandum Kecelakaan lalu lintas dengan korban jiwa terjadi di Jalan Raya Perempatan Dusun Gempolan, Desa Gempol Legundi, Kecamatan Gudo, Senin (2/9) sekitar pukul 06.30. Akibat kecelakaan ini, pengendara Honda Supra AG 3425 XQ, Wahyu Yosiamanda (25), asal Desa Sugihwaras, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, meninggal dunia.

Sebelumnya, motor korban ditabrak pengendara Honda

Beat S 2026 ZZ dikemudikan Rahayu (51), warga Dusun/

Desa Japanan, RT 03/RW02, Kecamatan Gudo. Kasusnya ditangani Satlantas Polres Jombang. Rahayu diduga menjadi penyebab kecelakaan ini.

Diungkapkan Kanit Laka Satlantas Polres Jombang Iptu Sulaiman, kecelakaan bermula dari Rahayu yang mengendari motor matic berjalan dari arah barat. Setibanya di perempatan, ia berniat menyeberang tanpa

Kasatlantas Sosialisasikan Operasi Patuh Semeru

Dewan Dukung Kejari Jombang

FOTO: MEMORANDUM/HERMAWAN S

Jombang, Memorandum Langkah Kejaksaan Negeri (Kejari) Jombang mengumpulkan bukti kasus dugaan korupsi dana desa (DD) Dukuhmojo, Kecamatan Mojoagung, mendapat dukungan dari kalangan dewan. Para wakil rakyat itu minta kejaksaan mengusut tuntas.

Sebelumnya, kejaksaan resmi menetapkan Kades Pranajaya sebagai tersangka. Korps Adhyaksa Kartiyono berupaya pengumpulan barang bukti dengan cara melakukan penggeledahan.

Tidak hanya di kantor desa setempat, upaya tadi juga dilakukan di kantor kecamatan. ”Tentu kami sangat mendukung langkah Kejari Jombang,” ujar Kartiyono, anggota DPRD Kabupaten Jombang, Senin (2/9).

Ia menyebutkan, penanganan perkara ini dapat dijadikan efek jera kepada oknum yang tidak bertanggung jawab, utamanya yang telah merugikan negara dan masyarakat. ”Bahkan kasus ini juga harus diusut dengan tuntas. Sehingga, kejadian ini tidak terulang kembali nantinya,” tegasnya.

Masih menurut pria yang terpilih kembali menjadi anggota DPRD Jombang pada periode 2019-2024 mengungkapkan, dirinya sering mewanti-wanti agar tidak bermain-main dengan DD atau anggaran dari pemerintah. (wan/rif)

FOTO: MEMORANDUM/SUPARNO

Mojokerto, Memorandum Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Mojokerto (Kasatlantas) AKP Marita Diyah Anggraini menjadi pembina upacara, Senin (2/9). Selain itu, kasatlantas juga menyosialisasikan pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2019 di wilayah hukum polresta.

Dalam amanat upacara disampaikan, saat ini sedang dilaksanakan Operasi Patuh Semeru 2019 terhitung mulai tanggal 29 Agustus 2019 sampai dengan tanggal 11 September 2019. Untuk itu diharapkan agar para siswa apabila ke sekolah dengan mengendarai sepeda motor untuk melengkapi surat-surat. Selain itu, perlengkapan kendaraan sesuai spek, hindari pelanggaran lalulintas, gunakan helm standart SNI, jangan menggunakan ban kecil, biar terhindar dari penindakan

petugas. “Bagi pelanggar akan ditindak dengan tilang,” tandas kasatlantas.

Kasatlantas juga menjelaskan pihaknya sudah mendatangi sejumlah sekolah dengan tujuan yang sama. Di antaranya SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, SMA TNH, SMA Tamsis, SMK Tamsis, dan SMA Islam Brawijaya.

Lebih lanjut disampaikan kasatlantas, pelajar sebagai motor penggerak tertib lalu lintas. Disiplin dan tertib aturan harus ditanamkan sejak dini, karena masa depan bangsa ini ada di tangan para pelajar. Namun demikian pelajar juga bisa ikut mengawasi dan mengoreksi pelayanan kepolisian. “Tolong bantu awasi, tegur dan koreksi pelayanan kami. Kami hadir dan berbuat. Semoga bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.(war/rif )

Petugas Satlantas Polres Mojokerto memeriksa kelengkapan kendaraan.

TNKB Mati, Mobil Camat Ditilang Mojokerto, Memorandum Mobil L 1969 FX milik pejabat di Pemkab Mojokerto ditilang anggota Satlantas Polres Mojokerto di Jalan Raya Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Mobil jenis Nissan X-TRAIL hitam tersebut ditilang lantaran tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) kedaluwarsa. Dari informasi yang didapat, mobil tersebut milik camat Trowulan.

Kepala Unit Pengaturan Penjagaan Pengawalan dan Patroli (Turjawali) Satlantas Polres Mojokerto Ipda Irwan Prakoso

mengatakan, penilangan terhadap mobil X-TRAIL berwarna hitam, lantaran mobil tersebut tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) sudah berlalu.

“Tadi saat operasi di jalan bypass Trowulan, anggota melihat mobil ini TNKB nya mati, sehingga langsung dihentikan dan ditindak,” ungkapnya, Senin (2/9).

Selain mobil milik pejabat, polisi juga menilang ratusan kendaraan roda dua saat Operasi Patuh 2019 di jalan bypass Trowulan, tepatnya di Pusat

Perkulakan Sepatu Trowulan (PPST). “Dalam operasi kali ini kita menilang sebanyak 127 kendaraan roda 2, kebanyakan mereka tidak memiliki SIM, sehingga kita langsung tindak,” lanjutnya.

Camat Trowulan Tri Raharjo dikonfirmasi terkait miliknya yang ditilang, melalui sambungan telepon maupun pesan singkat WhatsApp belum ada jawaban. Dia hanya memberikan penjelasan, Masih ada rapat. “Siap. Masih ada rapat,” balasnya singkat. (no/rif )

Kasatlantas Polresta Mojokerto AKP Marita Diyah Anggraini menyosialisasikan Operasi Patuh Semeru 2019 di sekolah.

Jalan Lingkar Barat Terganjal Pembebasan Lahan Mojokerto, Memorandum Terganjal pembebasan lahan, pembangunan jalan lingkar barat (Jalinbar) di Kota Mojokerto, tersendat. Proyek jalan yang rencananya akan direalisasikan tahun ini, telah mendapat penolakan warga. Setidaknya proyek tersebut tidak disetujui 30 persen pemilik lahan yang tidak setuju tanahnya dikepras.

Kepala Dinas PU dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mojokerto Mashudi mengatakan, sebelumnya pihaknya bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Mojokerto telah menentukan

titik lahan berdasarkan koordinat sesuai roadmap Jalinbar.

Setelah itu lahan yang telah dipasang patok itu dilakukan berdasarkan nama pemilik. “Setelah kita identifikasi nama-nama pemilik lahan itu, kita lakukan sosialisasi,” terang Mashudi, Senin (2/9).

Namun, kendala mulai muncul saat melangkah ke tahap konsultasi publik. Karena dalam tahapan ini masing-masing pemilik lahan disodorkan surat pernyataan terhadap program jalinbar. Hasilnya 30 persen lebih pemilik lahan di Kecamatan Pra-

FOTO: MEMORANDUM/ MUHAMAD ANWAR

FOTO: MEMORANDUM/HERMAWAN S

Jombang, Memorandum Hingga saat ini Pemkab Jombang dinilai masih belum bisa menata pedagang kaki lima (PKL) dengan serius. Bahkan, saat ini Jombang bisa dikatakan darurat PKL dikarenakan belum ada langkah jelas.

Hal ini disampaikan Mustofa, anggota DPRD Jombang. ”Secara umum Jombang darurat PKL, karena dulu hanya di jalan protokol saja. Tetapi sekarang sudah di mana-

mana,” ujarnya Senin, (2/9).

Dengan kondisi itu, kalangan DPRD mendorong Pemkab untuk mengambil tindakan konkrit. Tidak hanya ide-ide saja untuk merelokasi PKL, akan tetapi juga harus disiapkan anggarannya. ”Kalau tidak dimulai dari sekarang, penataan PKL akan semakin sulit,” tuturnya.

Sehingga, kata Mustofa, politisi PKS ini melanjutkan, saat ini pemkab harus membentuk tim terpadu penyelesaian PKL. Akan tetapi, tim ini harus benar-benar konkret untuk menyelesaikan permasalahan ini. ”Semisal di Jombang ini ada 2 ribu PKL, ini dibagi dimana saja kan banyak tempat, seperti RTH-RTH, tirta wisata atau bahkan dekopinda,” bebernya.

Menurutnya, penyelesain PKL ini tidak hanya sekedar digusur saja untuk menyelesaikan permasalahan.

Pemkab harus bisa membuat konsep seperti food street untuk menampung sebagian PKL. ”Banyak jalan yang bisa digunakan. Semisal seperti jalan belakang Masjid Agung itu,” katanya.

Karena menurutnya, banyaknya PKL ini membuktikan daya beli, daya bisnis di Jombang ini semakin tumbuh. Sehingga, ini juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah) di Jombang. ”Jadi pedagang juga bisa berjualan dengan tenang, selain itu Pemkab Jombang juga bisa mendapatkan PAD,” terangnya. (wan/rif)

terkapar dengan luka parah di bagian kepala. Kendati sempat dilarikan ke RSUD Jombang untuk mendapatkan perawatan tim medis, nyawa korban tidak tertolong. “Satu pemotor meninggal dunia di RSUD Jombang, kendati sempat menjalani perawatan tim medis,” sambungnya. (wan/rif)

Blusukan Sekolah

Jombang Darurat PKL

Mustofa

memperhatikan kondisi lalu lintas. Saat bersamaan, melaju Wahyu dari arah utara mengarah. “Satu motor berniat menyeberang tanpa melihat kondisi lalu lintas. Akibatnya ia tertabrak motor lain yang datang dari arah utara,” ungkapnya, Senin (2/9).

Setelah bertabrakan, sambung kanit laka, kedua motor langsung roboh. Demikian halnya Wahyu yang langsung

FOTO: MEMORANDUM/ MUHAMAD ANWAR

FOTO: MEMORANDUM/SUPARNO

Zainul Arief

Satu motor berniat menyeberang tanpa melihat kondisi lalu lintas. Akibatnya ia tertabrak motor lain yang datang dari arah utara.

Rencana pembangunan jalan lingkar barat yang akan terhubung dengan Jembatan Rejoto.

juritkulon tidak setuju, jika lahannya terimbas program tersebut.

“Dengan adanya keberatan 30 persen lebih dari pemilik lahan itu kita harus melakukan evaluasi,” tuturnya.

Lebih lanjut dikatakannya, dari dua lokasi yang dilakukan konsultasi publik, pemilik lahan yang tidak menyetujui didominasi dari Kelurahan Surodinawan.

Mayoritas merupakan lahan yang sudah dijadikan bangunan atau tempat tinggal. Sedangkan di Kelurahan Blooto, sebagian besar tidak keberatan karena masih berupa sawah atau lahan kosong.

Sebelumnya proyek Jalinbar akan dibangun mulai dari jalan di Simpang 4 Kelurahan Surodinawan menuju ke arah barat melalui Lingkungan Kemasan,

Kelurahan Blooto. Selanjutnya, jalur membelah areal persawahan di Kelurahan Blooto hingga menyambung Jembatan Rejoto.

Program pembangunan jalan untuk pemerataan pembangunan dan perekonomian kota tersebut dicanangkan sejak 2016 lalu dan mengalami tarik ulur hingga belum terwujud hingga saat ini. (war/rif)

HUKUM & KRIMINAL

SELASA LEGI, 3 SEPTEMBER 2019 HALAMAN 7

WEBSITE: memorandum.co.id  EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

KAMIS KAM KA MIS LEG MIS MI LEGI, 29 AGUSTUS 2019

Ditetapkan Tersangka, Mak Susi Bisa Ditahan ngenai kesiapan bukti yang dibawa, Sahid mengatakan tidak ada bukti.

Ia mengaku semua bukti telah disita oleh penyidik. “Kita siap menjawab pertanyaan penyidik. Semua bukti kan sudah disita sama penyidik.

Kita tinggal melengkapi BAP (berita acara pemeriksaan) saja nanti,” terang Sahid.

Ditanya mengenai kemungkinan penahanan Mak Susi, Sahid menambahkan jika kliennya tidak akan ditahan. Ia beralasan, selain soal profesionalitas penyidik, pasal yang dijeratkan mensyaratkan ancaman tidak perlu dilakukan penahanan.

Sedangkan hingga pukul 18.00, penyidikan Mak Susi belum selesai. “Belum selesai ini masih istirahat untuk salat,”

ujar Sahid, Senin (2/9).

Apakah dilakukan penahanan atau tidak, menurut Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera, semunya berdasarkan kebutuhan penyidik. Salah satunya, jika tersangka berpotensi menghilangkan alat bukti atau melarikan diri, penahanan bisa langsung dilakukan.

“Kalau penyidik punya kekhawatiran tersangka melarikan diri atau menghilangkan barang bukti, bisa saja dilakukan penahanan,” ujar Barung.

Namun, Barung menegaskan keputusan penahanan ini menjadi kewenangan penyidik. Barung juga enggan berspekulasi lebih jauh terkait potensi penahanan Mak Susi. “Itu (penahanan) tergantung penyidik,”

tegas Barung.

Pomdam Tetapkan Dua Tersangka Hasil dari penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan Polisi Militer Kodam (Pomdam) V/Brawijaya, dua oknum TNI ditetapkan tersangka.

Mereka inisial NH berpangkat perwira, dan UR berpangkat bintara.

Sedangkan kasus yang menjeratnya yakni dugaan rasisme yang terjadi AMP di Surabaya.

“Masih penyidikan oleh Pomdam, kini masih pemberkasan mungkin selesai minggu ini,” ujar Kepala Penerangan Kodam Brawijaya Letkol Arm Imam Haryadi, kemarin.

Sedangkan penetapan ini hasil dari penyelidikan beberapa orang

FOTO: MEMORANDUM/ARIS

Surabaya, Memorandum Sempat tidak hadir karena sakit, Tri Susanti alias Mak Susi, korlap aksi di Asrama Mahasiswa Papua (AMP) Jalan Kalasan, akhirnya memenuhi panggilan penyidik Polda Jatim sebagai tersangka.

Mak Susi dalam kasus ini dijerat dengan tindak pidana yang berkaitan dengan ujaran kebencian. Ketika sampai di mapolda, Tri Susanti didampingi oleh tiga kuasa hukumnya menuju gedung unit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Jatim.

Menurut Sahid, salah satu hukum Mak Susi, jika kliennya sudah siap untuk menghadapi pemeriksaan penyidik terkait dengan statusnya sebagai tersangka. Disinggung me-

Tri Susanti dan Kuasa Hukum Sahid.

yang di tempat acara. Hasilnya sudah kelihatan dua orang yang patut diduga merugikan disiplin TNI. Imam menjelaskan, alasan dua oknum TNI masih menjalani pemeriksaan karena terlihat reaktif dan emosional ketika peristiwa tersebut.

Meski sudah dua orang ditetapkan

tersangka, bukan berarti pihaknya tidak memeriksa beberapa anggota lainnya.

“Untuk keterangan nanti, saksi bisa kita tambahi biar memperjelas siapa-siapanya. Tapi sementara kita lihat yang ada di lapangan saja waktu itu,” kata Imam. (tyo/nov)

Pengedar Sabu Sidotopo Keok Setelah mengetahui yang berada di rumahnya adalah polisi yang menangkap Roni karena sabu, warga tidak bisa berbuat apa-apa. Polisi juga sigap menghalau massa yang tidak tahu jika Roni terlibat kasus narkoba “Kami dan anggota meminta warga menjauh dan memberitahu jika ini penangkapan kasus narkoba,” kata

Sambungan dari halaman 1

Kanitreskrim Polsek Pabean Cantikan Iptu Evan Andias, Senin (2/9).

Penangkapan terhadap Roni setelah anak buahnya mendapatkan laporan adanya peredaran narkoba di Jalan Sidotopo Jaya Gang Buntu, yang dilakoni oleh Roni.

Informasi tersebut, kemudian ditindaklanjuti oleh polisi dengan

memantau aktivitas tersangka di tak jauh dari rumahnya.

Setelah memastikan tersangka berada di dalam rumah, anggota kemudian menggerebeknya. Saat proses penggerebekan itu, anggota medapati tersangka sedang tidur di ruang tamu.

“Mengetahui yang datang adalah

polisi yang hendak menangkapnya, dalam kondisi setengah sadar tersangka spontan berteriak-teriak,” terang Kanitreskrim Polsek Pabean Cantikan Iptu Evan Andias, kemarin (2/9).

Teriakan itu mengakibatkan warga setempat kaget dan semburat keluar rumah berkumpul di rumah

tersangka dan hendak membantu tersangka. Beruntung polisi cepat sigap dan menghalau massa. Kemudian memberitahu terkait penangkapan itu dan warga akhirnya mengerti.

Setelah berhasil menenangkan massa, polisi selanjutnya melakukan penggeledahan. Alhasil, petugas menemukan alat isap dan pipet berisi

sisa sabu yang disimpan di dalam dompet.

Setelah terbukti, Roni kemudian dibawa ke Mapolsek Pabean Cantikan dan dijebloskan ke tahanan. “Hingga kini masih dalam pengembangan polisi sejauh mana dia keterlibatannya bisnis yang dilakoninya,” pungkas Evan. (rio/nov)

Libatkan Pasutri yang Baru Menikah 2 Bulan mengaku baru menikah dua bulan.

Para tersangka adalah Dimas (19), warga Surabaya, Desi (19), asal Blitar. Seorang lagi yakni Rizal (19), asal Tuban.

Dalam pengakuannya ke petugas, ketiganya juga menunggu kiriman sabu dari bandar yang juga napi di Lapas Madiun.

“Saya sudah setahun ini pesan sabu dari Lapas Madiun.

Uang saya transfer lebih dulu.

Setelah itu barangnya datang tapi diranjau di sebuah tempat.

Selanjutnya kita kemas dan dijual ke pelanggan,” ujar Dimas.

Sedangkan Desi mengaku baru kali pertama ikut menjual barang haram tersebut. “Saya

ikutan menjual sabu karena disuruh membantu oleh suami,” aku Desi ke petugas.

Terpisah, Kepala BNNK Surabaya AKBP Kartono mengatakan penangkapan tiga tersangka setelah adanya laporan dari masyarakat jika di kos-kosan yang ditempati Dimas dan Desi kerap dijadikan tempat untuk transaksi narkoba.

“Setelah adanya laporan itu petugas selanjutnya melakukan penyelidikan hingga beberapa hari. Bahkan, dilakukan undercover buy (menjebak, red) untuk mendapatkan para tersangka ini,” kata Kartono.

Petugas yang menyamar sebagai pembeli sabu, berhasil

Sambungan dari halaman 1 melakukan transaksi dengan Dimas. Tanpa curiga, tersangka lalu mengajak petugas yang menyamar tersebut untuk bertemu di kos-kosannya. “Selanjutnya kami menggerebek rumah kos tersebut dan mengamankan ketiganya,” imbuh Kartono.

Petugas juga melakukan penggeledahan dan menemukan satu buah kantong kain warna hitam berisi satu pipet kaca, satu bungkus rokok yang di dalamnya berisi sebelas poket sabu seberat 5,44 gram.

Barang tersebut ditemukan di saku celana Rizal.

Petugas juga menemukan satu buah kotak kosmetik berisi dua poket sabu dengan berat 3,22

gram, sembilan plastik klip kecil, tiga buah tutup botol yang dilubangi, tiga buah sedotan plastik serta satu pipet kaca yang berada di tas selempang milik Desi.

Saat dilakukan penggeledahan terhadap Dimas, tidak ditemukan apa-apa. Untuk memastikan, ketiga tersangka dibawa ke kantor BNNK Sura-

baya untuk dilakukan tes urine.

“Hasilnya semua positif. Dari pengakuan Dimas, dia masih menyimpan sabu yang ditaruh di kos-kosan Rizal di Jalan Medokan Ayu,” ungkap Kartono.

Mendapat pengakuan tersebut, petugas segera mengeler ketiganya ke kos-kosan Rizal.

Setiba di sana, Dimas meng-

ambil sebuah kotak kacamata dan diberikan ke petugas. Saat dibuka isinya empat poket sabu total seberat 7,38 gram.

Kartono menambahkan, jika Dimas mendapat barang haramnya dari bandar sabu yang mendekam di Lapas Madiun. “Mereka ini dapat barangnya dengan cara beli dari

Jaring 700 Pelanggar, Roda Dua Dominan 700 pelanggar.

Kasatlantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Ayip Rizal mengungkapkan, dari sekian pelanggar, anggotanya menindak truk, mobil, dan pengendara motor. Kebanyakan mereka melanggar jalan contra flow dan tidak memakai helm.

“Yang paling banyak, kami menilang pemotor yang melewati jalan contra flow di Jalan Kenjeran. Sedangkan pelanggar lain tidak memakai helm, tidak memiliki SIM yang mayoritas pelajar sekolah,” kata Ayip Rizal.

Dari total pelanggar, tegas Ayip, mereka ditilang dan penyitaan barang bukti dengan rincian, STNK, SIM. “Pelanggar didominasi oleh pengendara roda dua, tak terkecuali pelajar,” jelas Ayip.

Menurut Ayip, kebanyakan pengendara yang pelajar belum mempunyai SIM, sering kali kucing-kucingan dengan petugas untuk menghindari operasi. Ada juga yang tidak melewati jalan utama saat berangkat sekolah.

Saat ditanya oleh petugas, para pelajar ini berangkat naik motor tapi tidak diparkir di sekolah. Melainkan diparkir agak jauh

FOTO: MEMORANDUM/YUDI

Komplotan Maling Motor Dilumpuhkan

Kapolres AKBP Eddwi merilis pelaku pembunuhan yang menewaskan Toyaman.

Dipukul Balok Kayu saat Tidur pulang larut malam. Bahkan, Toyaman kerap marah-marah tak jelas kepada dirinya.

Selain itu sang suami kerap melakukan tindakan kekerasan terhadap Sukantri. “Saya pukul suami saya dengan balok kayu penumbuk jagung berkali-kali, hingga mengeluarkan darah kepalanya dan meninggal di dalam kamar,” ujar Sukantri di Mapolres Probolinggo.

Sementara, Kapolres Probolinggo AKBP Eddwi Kurniyanto juga menyampaikan berdasarkan pengakuan tersangka bahwa pasangan suami istri yang sudah berusia 10 tahun ini, selalu terlibat cekcok.

Bahkan, Sukantri dicekik dan diancam bunuh oleh suaminya. Namun, tersangka terus mengalah karena takut ancaman Toyiman.

Pernah Diusir Inul menceritakan pengalaman tak menyenangkan yang pernah ia alami saat memulai karirnya. Saat akan memulai karirnya di Jakarta, Inul pernah diajak tidur oleh produser dan pencipta lagunya.

“Waktu tahun 2002 ku injak kaki ini ke jakarta, sudah sangat berat !! Pernah mengadu nasib sebelumnya, diajak rekaman, sudah syut pula, sayangnya sang pencipta lagu dan produser mau minta bonus, ngajak bancaan alias diperawanin rame-rame!!,” tulis Inul Daratista di unggahan instagramnya, Senin (2/9).

Kala itu, Inul yang sudah menjalin hubungan dengan Adam Suseno pun mencoba mengadu. Mendengar cerita Inul tersebut, sang suami pun menjawab dengan bijak.

“Aku telepon mas Adam dan ku tanya ‘bagaimana kalo aku pulang dan sudah gak perawan, apakah kamu mau sama aku?!’ (terlalu lugu).

Kumis cuma bilang, semua kembali padamu,” ujar Adam.

Mendengar jawaban dari Adam Suseno lantas tak membuat Inul Daratista terlena. Ia pun teringat dengan pesan dari ayahanda, yang kala itu sangat menentang Inul untuk menjadi seorang pedangdut.

“Aku ingat bahwa bapak gak setuju aku dangdutan, sudah janji aku akan tunjukkan sama bapak, dia suatu saat akan bangga pada-

Sambungan dari halaman 1 “Minggu malam sebelum kejadian, tersangka mengaku tidak bisa memejamkan mata semalam suntuk karena takut dibunuh suaminya. Puncaknya Senin dinihari, Sukantri berniat menghabisi korban dengan alasan takut dibunuh lebih dulu,” jelas Eddwi.

Ketika mengetahui suaminya tertidur, lanjut Eddwi, tersangka langsung memukulkan kayu penumbuk jagung ke arah kepala korban beberapa kali, hingga tewas seketika di atas tempat tidur.

“Setelah tersangka menghabisi suaminya, dia segera menyerahkan diri ke kepala dusun setempat. Selanjutnya wanita tersebut diserahkan kepada polisi,” terang mantan Kabag Ops Polrestabes Surabaya ini. (yd/nov)

Sambungan dari halaman 1 ku, tapi tidak dengan cara gila, naif, murah!!,” papar Inul.

Tapi, karena tekad yang kuat dan sudah bulat, Inul ingin membuktikan kepada sang ayah, dengan dangdut bisa membanggakan sang ayah. Akhirnya, ia pun memilih untuk pulang kembali ke Pasuruan.

“Aku takar imanku sampai di mana aku kuat apa tidak!! Punya album, perawan ilang, tapi lagu gak meledak, yang rugi gue juga, Tiwas gak perawan. Kuputuskan aku pulang naik bis.

Minta uang saku, maksa karena ga punya duit, dan kubilang album dikeluarin/gak terserah anda !! Dan aku dikasih amplop sambil diusir dan aku pulkam,” lanjut Inul.

Meski sempat diusir, nasib Inul justru berputar 180 derajat. Dari seorang penyanyi dari panggung ke panggung, namanya kini menjadi fenomenal. Hal tersebut diawali dari banyaknya vcd bajakan yang merekam aksinya di atas panggung, hingga akhirnya ia singgah ke Ibukota dengan ketenarannya.

“Di situ, ketika aku jadi populer VCD yang sampe ke ujung dunia itu, dengan sombong kutolak banyak produser untuk aku ada di naungannya... Ngajakin rekaman, aku selalu bilang, kalo mau rekaman di Surabaya gak mau d Jakarta !!! Bahkan acara TV aja aku pulang balik Jakarta-Surabaya,” kata Inul. (*/nov)

Dia adalah Urip Cahyono (25), warga Jalan Endrosono. Lalu disusul Arifin alias Gepeng (22), asal Surabaya dan Arifin alias Ipin (22), asal Bangkalan Madura.

Sedangkan AR, penadah motor curian asal Madura ditetapkan daftar pencarian orang (DPO). “AR alias Unyil, penadah motor yang dicuri oleh kelompok ini kami nyatakan DPO,” kata Kanitresmob Polrestabes Surabaya Iptu Bima Sakti, Senin (2/9).

Penangkapan terhadap ketiga bandit ini setelah salah satu korbannya melapor ke Mapolsek Bubutan beberapa waktu lalu.

Setelah dilakukan penyelidikan, anggota berhasil membekuk mereka pada 27 Agustus 2019 di lokasi yang berbeda-beda.

Bahkan, salah satu tersangka Cahyono berusaha melarikan diri saat dikeler. Hingga akhirnya, petugas melumpuhkan dengan peluru tajam mengenai kaki kirinya.

“Dalam setiap aksinya, ketiga tersangka

selalu bersama dengan berbekal kunci T,” beber Bima.

Ketiga tersangka mencari sasaran secara acak di wilayah Surabaya. Saat menemui motor yang tengah di parkir depan rumah, salah satu tersangka mencuri dengan cara merusak kunci kontak motor korbannya.

“Dalam beraksi, Urip Cahyono sebagai eksekutor dan Arifin alias Gepeng berperan membawa motor curian dari lokasi kejadian,” tandas mantan Kanitreskrim Polsek Pakal ini.

Di hadapan penyidik, Cahyono berterus terang setelah berhasil mencuri, dibawa oleh Arifin alias Ipin menuju ke Madura untuk dijual kepada AR. Satu unit motor curian itu, oleh Ipin dijual ke Madura dengan harga bervariasi antara Rp.1 juta hingga Rp 3,5 juta. Tergantung merek motor. “Jika motor curian itu laku dijual, dia (Ipin) mendapat keuntun-

Otak Kejahatan Ditembak karena Melawan Keduanya diringkus berdasarkan laporan dari masyarakat bahwa pelaku dengan ciri-ciri tersebut berada di sebuah warung kopi (warkop) di Desa Morowudi, Kecamatan Cerme. Sekitar pukul 03.00, petugas segera meluncur ke lokasi hingga melakukan penangkapan terhadap para pelaku.

Hanya saja, Gendut yang merupakan otak kejahatan berusaha melakukan perlawanan. Akibatnya petugas terpaksa melumpuhkan kaki kanannya dengan timah panas.

Kedua pelaku lalu digelandang ke Mapolsek Cerme untuk diinterogasi.

Dari data yang dihimpun, pengejaran terhadap Gendut dan Budiono dilakukan sejak laporan korban masuk pada April dan Mei 2019 lalu. Selain itu, jejak para pelaku saat mencuri motor di sejumlah tempat terekam closed circuit television (CCTV).

Hasil pemeriksaan, kedua tersangka mengaku telah mencuri motor di beberapa lokasi wilayah Kecamatan Cerme.

Tidak hanya kendaraan, ternyata mereka juga pernah menjarah HP di beberapa tempat.

Dipamiti Pipis, Malah Nggodain Mau Megangin Milik Om nggak bisa nyetir dong. Duduk yang manis sana,” tolak Kiai Azis sambil tersenyum.

Nani menurut.

“Ini mau ke arah mana sih Om?” “Ya terserah aku. Mbaknya kan ikut, ya nurut saja. Manut.”

“Iya deh Om Ganteng,” kata Nani.

Menjelang masuk kota, Kiai Azis mengarahkan mobil menuju masjid. Nani kaget.

Refleks dia bertanya, “Kok ke masjid, Om? Mau ngapain?”

“Tenang, Om mau pipis. Mbaknya mau nganterin Om pipis?”

“Om bisa aja. Kalau diajak ya pasti mau.

Megangin juga mau,” katanya diikuti tawa kecil cekikikan.

“Sudah, tunggu di sini saja sebentar bersama Mas-Mas,” kata Kiai Azis sambil mengambil tas punggung yang ditaruh di bawah jok.

Hampir 15 menit berlalu, Ustaz Azis tidak juga nongol. Dari jauh malah tampak

seseorang yang memakai jubah dan surban mendekati mobil. Mendekat, mendekat, dan sampai di samping mobil.

Dia membuka pintu mobil dan duduk di jok sopir. Nani terus mengawasi Kiai tanpa keluar kata-kata. Kamitenggengen.

Sepertinya ada yang mau disampaikan tapi urung, begitu berulang-ulang.

Nani terus ndomblong, sementara Kiai Azis cuek saja seperti tidak ada apa-apa. Memorandum berkata dalam hati, “Sandiwara apa yang mau dipertontonkan Kiai Azis?”

“Jadi, Om ini Pak Kiai ya?” akhirnya keluar juga kata hati Nani.

“Iya.” “Kok tadi pakai gitu? Kayak artis Barat?”

“Kan belum waktunya.”

“Waktunya apa Om? Eh Pak Kiai?”

“Pengajian. Saya diundang ceramah.

Sebentar lagi nyampe.”

“Om-Om-Om. Behenti Om. Aku mau diturunkan di sini aja,” kata Nani gencar.

napi Lapas di Madiun yang bernama Doeng. Cara belinya dengan transfer uang lebih dulu. Setelah uang terkirim, sabu akan diantar oleh WD (kurir) yang saat ini ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO),” pungkas mantan Kabagopsnal Ditreskrimum Polda Jatim ini. (x-3/nov)

Sambungan dari halaman 1 dari sekolahannya kemudian jalan kaki.

“Kejadian ini berulang kali. Kami sudah menyampaikan ke pihak guru dan sudah melarang muridnya bawa motor ke sekolah.

Tapi mereka tetap membandel ke sekolah naik motor,” jelas Ayip.

Ayip mengimbau kepada para orang tua agar melarang anaknya membawa motor ke sekolah. Agar kejadian serupa tidak terulang, maka dilakukan penilangan dan penyitaan STNK. “Cuma bedanya, yang mengambil orang tua pelajar ke Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak,” tegas Ayip. (rio/nov)

Sambungan dari halaman 1 gan sebesar Rp 200 ribu dan sisanya dibagi bertiga,” terang Cahyono.

Sementara itu, Wakasatreskrim Polrestabes Surabaya AKP Ardian Satrio Utomo menambahkan, jika anggotanya akan menindak tegas terhadap pelaku kejahatan jalanan yang berani beraksi di Surabaya.

Lebih-lebih jika melakukan perlawanan ketika akan ditangkap dan membahayakan nyawa petugas maupun masyarakat yang menjadi korban. “Tidak ada ruang untuk pelaku kejahatan jalanan di kota Surabaya, akan kita tindak tegas dan terukur,” tegas Ardian Satrio Utomo.

Selain menangkap ketiga tersangka, polisi juga menyita barang bukti 1 unit Honda Beat nopol L-4047-PF yang nomor aslinya adalah L 3588 TT; 1 buah pelat nomor L 4003 IQ, 1 buah plat nomor L-3588-TT, STNK, dan 1 buah kunci palsu berbentuk T, kunci pas, dan 1 buah kunci tajam baja. (rio/nov)

Sambungan dari halaman 1 Dalam aksi curanmor, Gendut selain otak kejahatan juga yang menentukan korban dan lokasi sasaran dan yang menjual motor atau barang hasil kejahatannya. Sedangkan Budiono berperan sebagai joki dan mengawasi lokasi ketika mereka beraksi.

Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Cerme Bripka Mahrizal membenarkan penangkapan kedua tersangka curanmor tersebut.

Namun, pihaknya belum bisa memberi keterangan secara detail. Sebab, kasusnya masih dikembangkan. “Masih dikembangkan,” singkat Mahrizal. (an/har/nov)

Sambungan dari halaman 1 Terbata-bata.

“Ya nggak bisa. Tadi katanya mau ikut, ya ikut sampai selesai.”

Wajah Nani merebak. Tampak sekali dia ketakutan, “Sudahlah Om. Nggak dibayar juga nggak apa-apa. Pokoknya turunkan aku di sini. Cepatan Om, turun.”

“Pokoknya ikut sampai selesai. Titik.”

Mobil semakin mendekati tempat acara.

Massa berjubel. Ratusan. Malah mungkin ribuan. “Pak Kiai, berhenti Pak Kiai,” pinta Nani mulai menangis. Ia mengganti sapaan Om menjadi Pak Kiai. (bersambung)

Pembaca yang punya kisah menarik dan ingin berbagi pengalaman, silakan menghubungi nomor telepon/WA 082131242288. Bisa secara lisan maupun tulisan. Kisah juga bisa dikirim melalui email yulisb42@gmail.com.

Terima kasih

HUKUM & KRIMINAL

SSABTU SA ABBTTU TU PO PON, 31 AGUSTUS 2019

SELASA LEGI, 3 SEPTEMBER 2019 HALAMAN 8

WEBSITE: memorandum.co.id  EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

93 Pengedar Narkoba Digulung

Libatkan Jaringan

Gedangan dan Krian Dikatakan Kapolresta Sidoarjo Kombespol Zain Dwi Nugroho, para tersangka tersebut merupakan anggota jaringan pengedar narkoba yang berpusat di Gedangan dan Krian.

“Mereka ditangani dalam 70 kasus dengan berkas terpisah. Untuk pengedar narkoba yang laki-laki ada 92 orang dan sisanya perempuan,” jelas Zain, Senin (2/9).

Lanjut Zain, para pengedar narkoba ini beraksi di hampir semua kecamatan di Sidoarjo.

Buktinya, penangkapan ini dilakukan di 17 kecamatan kecuali Jabon, plus 2 orang tersangka dibekuk di Surabaya.

Kasus terbanyak terjadi di wilayah Kecamatan Sidoarjo dengan 20 kasus. Sedangkan

Tulangan, Wonoayu, Tanggulangin, Prambon dan Buduran masing-masing 1 kasus. Khusus untuk Gedangan ada 6 kasus dan Krian 3 kasus.

“Pihaknya masih mendalami keterangan tersangka untuk mengungkap pelaku lain dan jaringan narkoba yang lebih besar,” tambahnya.

Zain memperkirakan masih banyak anggota kedua jaringan pengedar narkoba itu yang berkeliaran dan memperjualbelikan aneka jenis barang haram itu pada semua lapisan masyarakat.

“Buktinya dalam penanganan kasus ini saja pihaknya mengamankan barang bukti berupa 127,6 kilogram daun ganja kering; 2,2 kilogram

“

Mereka ditangani dalam 70 kasus dengan berkas terpisah.

Untuk pengedar narkoba yang laki-laki ada 92 orang dan sisanya perempuan.

KOMBESPOL ZAIN DWI NUGROHO Kapolresta Sidoarjo sabu, 7.999 butir pil double L dan dua butir ineks. Selain itu polisi juga menyita 73 unit HP, uang tunai Rp 1,1 juta dan satu unit sepeda motor plus sepucuk senpi yang dipakai untuk mendukung aksi para pengedar tersebut,” pungkas Zain. (kah/lud/jok/fer)

FOTO: MEMORANDUM/KAH

Sidoarjo, Memorandum Dalam kurun 41 hari, 15 Juli-26 Agustus, Satreskoba Polresta Sidoarjo meringkus 93 orang pengedar berbagai jenis narkotika, zat psikotropika, dan obat-obatan terlarang lain.

Kapolresta Sidoarjo Kombespol Zain Dwi Nugroho menunjukkan barang bukti dan tersangka yang diamankan satreskoba.

Jakarta, Memorandum Menteri Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menyetujui jika Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan untuk Papua Barat (ULMWP) Benny Wenda menebarkan provokasi dalam persoalan di Papua dan Papua Barat. Menurut dia, Benny sangat aktif menghasut dengan memberikan informasi palsu atau hoax.

“Saya kira benar bahwa Benny bagian konspirasi untuk masalah ini. Tetapi kita harus lawan dengan kebenaran, kita lawan dengan fakta, dan biasanya provokasi yang enggak benar, informasi yang menyesatkan, hanya dapat dibantah dengan fakta-fakta yang ada,” ujar Wiranto di Gedung Kemenkopolhukam, Senin (2/9), seperti ditulis republika.co.id edisi Senin (2/9) pukul 18.18 WIB. Benny sendiri merupakan pimpinan gerakan Papua Merdeka atau ULMWP (United Liberation Movement of West Papuan) yang kini mendapat suaka untuk bermukim di Inggris sejak 2003 silam. Sebelumnya, Kepala Staf Presiden Moeldoko menuding Benny Wenda merupakan tokoh sentral di balik kericuhan di Papua dan Papua Barat.

Wiranto mengatakan, sejak dulu Benny Wenda beraktivitas tinggi ke luar negeri melakukan provokasi dengan menyebarkan berita bohong tentang Indonesia. Menurut Wiranto, Indonesia disebut Benny seakan-akan menelantarkan Papua dan banyak pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

“Kalau sejak dulu Benny Wenda aktivitasnya sangat tinggi ya ke sana kemari, ke luar negeri menghasut memberikan informasi palsu ya dan kita sudah tahu bahwa mereka memang selalu melakukan satu provokasi ke luar negeri seakan-akan Indonesia nggak urus Papua dan Papua Barat,” kata Wiranto.

Namun, kata dia, semua tidak benar dan informasi itu hanya dapat dilawan dengan satu informasi yang aktual dan rasional.

Wiranto mengaku, telah meyakini warga negara asing bahwa Indonesia serius membangun Papua dan Papua Barat.

Benny Wenda ada sosok yang disebut pihak Istana Kepresidenan RI sebagai dalang kerusuhan di Papua pada Agustus lalu.

Seperti ditulis detikNews edisi Senin (2/9) pukul 18.28 WIB, Benny merupakan pria kelahiran Papua, yang kini menjadi warga negara Inggris. Hingga kini, ia mengklaim sebagai pemimpin gerakan Papua Merdeka, meski tak diakui oleh milisi OPM di Papua. Sedangkan bagi pemerintah, Benny disebut sebagai pegiat separatisme Papua yang memiliki rekam jejak kriminal di Papua.(*/asw)

Jenazah Tukirin digotong petugas bersama warga menuju ambulans.

Petugas mengidentifikasi jasad Sholeh Abu.

FOTO: MEMORANDUM/ISTIMEWA

Surabaya, Memorandum Kematian Sholeh Abu (65), yang ditemukan gantung diri di rumah Mustofa, di Jalan Klantang 1, Pabean Cantikan, diduga depresi karena panyakitnya tak kunjung sembuh.

Penyebab kematian korban ini dipastikan Kanitreskrim Polsek Pabean Cantikan Iptu Evan Andias setelah memeriksa saksi-saksi di tempat kejadian perkara (TKP).

“Menurut keterangan saksi, korban gantung diri karena depresi penyakitnya tidak kunjung sembuh,” kata Evan Andias saat dikonfirmasi Memorandum, Senin (2/9).

Sholeh yang setiap harinya menjaga rumah Mustofa ini, mempunyai penyakit hernia, darah tinggi, diabetes. “Minggu (1/9) kemarin, korban masih terlihat dan ngobrol bersama temannya yang menjaga rumah tersebut,” imbuh dia.

Kali pertama jasad korban ditemukan Budi (40), rekannya pada pukul 11.08. Saat itu, dia menghubungi korban lewat HP beberapa kali, tapi tidak diangkat.

Karena tidak biasanya, membuat Budi penasaran.

Kemudian ia berangkat menemui rekannya di rumah tersebut. Setiba di sana, melihat korban tewas gantung diri menggunakan tali tampar biru di samping pikap.

“Korban saya telepon tapi tidak diangkat. Saya kemudian mendatangi rumah tersebut dan mengetahui korban gantung diri,” kata Budi kepada petugas.

Budi kemudian memberitahu pemilik rumah yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Selanjutnya, disarankan menghubungi Polsek Pabean Cantikan dan jajaran samping. Setelah diidentifikasi, selanjutnya, jasadnya dibawa ke RSUD dr Soetomo. (rio/fer)

Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api.

Pabrik Penggilingan Tebu Terbakar Blitar, Memorandum Pabrik penggilingan tebu tradisional di Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar terbakar, Senin (2/9).

Hasil olah TKP, peristiwa kebakaran itu diketahui ketika Karyadi, salah satu karyawan sedang menjemur sepah tebu.

Saat itu, dia melihat ada kobaran api dari arah gudang sepah tebu.

“Saksi berlari memberitahu karyawan lain yang langsung mencoba memadamkan api,” kata Kasubbag Humas Polres Blitar Kota Ipda Wahyu Jatmiko seperti dikutip jatimnow.com.

Api dengan cepat membesar lantaran tumpukan sepah tebu itu mudah terbakar. Sebagian karyawan berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Sebagian melapor ke Polsek Srengat dan dilanjutkan ke petugas pemadam kebakaran.

“Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Tapi tidak korban jiwa dalam kebakaran ini,” ungkap Wahyu.

Api yang membakar tumpukan sepah tebu membuat petugas kesulitan. “Kebakaran seperti lahan gambut. Atas sudah padam tapi yang di bagian bawah masih menyala.

Kita lakukan semaksimal mungkin,” tambah Kasi Penanggulangan Bencana dan Kebakaran, Satpol PP Kabupaten Blitar Tedi Prasojo. (*/fer)

FOTO: MEMORANDUM/INDRA

Terpeleset, Warga Wonoayu Tewas di Tambak Surabaya, Memorandum Diduga terpeleset, pria paruh baya ditemukan tewas di tambak daerah Medokan, Senin (2/9) . Pria tersebut yakni Tukirin (60), warga Jalan Wonoayu Gang KUD. Bapak dua anak ini ditemukan tewas kali pertama oleh Mat Nan. Saksi saat itu hendak mencari kepiting, namun dia melihat ada laki laki dalam keadaan terlentang dengan memakai sarung.

Melihat itu, saksi kemudian ketakutan dan berusaha mencari orang di sekitar. Lalu dia bertemu dengan Ahmat Tura, kemudian mereka bersama-sama melihat korban.

Setelah mengetahui jika korbannya yakni Tukirin, saksi lalu melaporkan kejadian tersebut ke keluarga korban dan kepolisian.

“Mendapat laporan, kami langsung menghubungi ambulans dan bergegas ke lokasi,” kata Kanitreskrim Polsek Rungkut Ipda Djoko Soesanto.

Setibanya di lokasi, ambulans tidak bisa masuk karena lokasi berada di daerah tambak. Untuk mengevakuasi, jasad korban digotong oleh petugas dan warga dengan memakai sarung menuju ambulans.

“Kemudian korban dibawa ke rumah duka, karena keluarga hendak memakamkannya,” paparnya.

Djoko menambahkan, setelah mengolah TKP, diduga kematian korban karena terpeleset.

“Dugaan tewasnya korban yakni akibat terpeleset pada Minggu (1/9) malam dan tidak ada yang mengetahuinya. Selain itu, korban mengeluh sakit kepala kepada keluarganya,” pungkas mantan Kanitreskrim Polsek Gubeng ini. (x-3/fer)

Sopir Ngantuk, Brio Tabrak Truk Mojokerto, Memorandum Sebuah mobil Honda Brio S 1153TC ringsek setelah menabrak truk tangki W 8376 UP di tol Surabaya Mojokerto (SuMo), sekitar pukul 14.05, Senin (2/9).

Dikatakan Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Jatim AKBP Bambang SukmoWibowo, Honda Brio yang dikemudikan Yayan Bakhtiar (34), warga Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto melaju dari arah Surabaya menuju Mojokerto di lajur lambat.

“Ketika tiba di KM 719.800, mobil itu tiba-tiba menabrak truk tangki di depannya yang berhenti di bahu jalan. Semua penumpang selamat,” terang Bambang seperti dikutip jatimnow.com.

Menurut Alumnus Akademi Kepolisian 1999 ini, kecelakaan terjadi diduga karena pengemudi Honda Brio yang kurang konsentrasi atau mengantuk dan tidak

FOTO: MEMORANDUM/ISTIMEWA

Kakek Klantang Gantung Diri

FOTO: MEMORANDUM/ISTIMEWA

FOTO: MEMORANDUM/OSKARIO

Wiranto: Benny Wenda di Balik Kerusuhan Papua

Petugas mengolah TKP kecelakaan di tol Surabaya-Mojokerto.

mengetahui truk yang disopiri Sujono (41), warga asal Turirejo, Lawang, Malang dengan penumpang Ratno Ayang S (29) warga Prigen, Pasuruan, yang berhenti di bahu jalan.

“Kendaraan sudah kami

evakuasi di gerbang tol Penompo. Pastikan kondisi kendaraan dan fisik pengemudi sebelum melakukan perjalanan. Keselamatan dalam berlalulintas adalah tanggungjawab kita bersama,” pungkas Bambang. (*/fer)

Benny Wenda dan Wiranto.

Lima Comberan Keroyok Gajamada di Rumah Kos Gajamada (gadis jangkung, manis, dan dahsyat) warga Gowa, Makassar, sebut saja Vajinatul Nikmah (18), dilanda pepatah “sudah jatuh tertimpa tangga”.

Maksudnya, selain uang Rp 400 ribu, Nikmah kehilangan kehormatan. Dirampas lima begundal.

Seperti dilansir detik.com, Nikmah berkenalan dengan seorang comberan (cowok mberengseks awur-awuran), sebut saja Ableh, via medsos. Mereka lantas tukar nomor WA. Selanjutnya sejoli ini janjian temu darat. Sesuai kesepakatan, Nikmah dijemput di kos-kosannya, Rabu (28/8) sekitar pukul 01.00 Wita. Mereka keliling-keliling kota dan singgah di sebuah rumah kos di kawasan Manggala, Makassar.

ah diDi sini Nikmah paksa menjadi atlet Universal Reality Comhip bat Championship mah (URCC) illegal. Nikmah an, dibanting ke kanan, dibanting ke kiri; dig, didorong ke belakang, st, dll, dorong ke depan; dst, r-sendsb. Sensor-sensor-sensor…

Finish? Belum. Setelah menyuseskan pekerjaannya, Ableh

ILUSTRASI: MEMORANDUM/ISTIMEWA

memangg memanggil empat teman dan memb memberi kesempatan mereka un untuk melakukan hal yang sama. Beberapa kali lagi terjadi sensor-sensor-sensor…

Setelah peristiwa itu, korban ditemukan tim Jatanras Polrestabes Makassar seorang diri menangis di sekitar jalan raya sambil minta tolong. Dia

ditemani dua warga setempat.

Nikmah dalam kondisi trauma berat.

Setelah dibawa ke markas polisi, Nikmah mengaku uangnya senilai Rp 400 ribu diambil paksa para pelaku. Itu belum seberapa.

Nikmah juga mengaku dipaksa menyerahkan kehormatannya.

Seoerti dilansir detik.com, polisi langsung memburu para pelaku. “Sudah ada dua orang yang diamankan dan masih diperiksa,” ujar Kasatreskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko, Rabu (28/8).

Kalau sudah ditangkap semua, apakah alat bukti kejahatannya tidak disita dan dimusnahkan, Ndan? (*/jos)

KOTA SURABAYA

SELASA LEGI, 3 SEPTEMBER 2019 HALAMAN 9

WEBSITE: memorandum.co.id  EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

LAGI, TIGA TERSANGKA JASMAS MANGKIR

Menghalangi, Diancam 3 Tahun Penjara Surabaya, Memorandum Tiga tersangka jasmas, Ratih Retnowati, Dini Rijanti, dan Syaiful Aidy, siap-siap dijemput paksa petugas. Sebab, mereka kembali mangkir dari panggilan ketiga penyidik Kejari Tanjung Perak.

Upaya ini bisa dilakukan sewaktu-waktu, mengingat penyidik Kejari Tanjung Perak begitu sabar dan secara prosedural ternyata dilecehkan. Namun

yang menjadi pertanyaan kali ini keberadaan mereka dimana.

A p a k a h bersembunyi

sohib

di rumah, keluarga atau lainnya yang dianggap aman dan bisa merahasiakannya hingga sidang praperadilan yang akan digelar pada 13 September mendatang.

Masyarakat pun tidak paham, bahwa menyembunyikan atau melindungi tersangka korupsi dapat diancam pidana sesuai dengan pasal 21 Undang-Undang Tidak Pidana

Korusi (Tipikor).

“Di pasal 21 UU Tipikor dijelaskan setiap orang yang dengan sengaja mencegah, merintangi, atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tersangka dan terdakwa ataupun para saksi dalam perkara korupsi, dipidana dengan pidana penjara

KBMIT Dukung Papua Tetap NKRI

paling singkat 3 tahun dan paling lama 12 tahun dan atau denda paling sedikit Rp150 juta dan paling banyak Rp 600 juta,” ujar Iqbal Felisiano, pakar hukum acara pidana, hukum pidana korupsi, dan hukum pidana ekonomi Universitas Airlangga, Senin (2/9).

Pasal tersebut di atas, lanjut Iqbal, merupakan tindak pidana  Bersambung ke halaman 10 

Surabaya, Memorandum Ratusan massa yang tergabung dalam Keluarga Besar Masyarakat Indonesia Timur (KBMIT) dan Masyarakat Jatim menggelar aksi damai di depan Gedung Negara

M Fadhil

Grahadi, Senin (2/9). Aksi ini mendukung Papua tetap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dalam aksinya mereka membentangkan berbagai spanduk isinya antara lain Ibu Khofifah jadilah mama untuk anak timur di Jatim, Gubernur Jatim mama

Iqbal Felisiano

untuk Papua, Ambon, Nusa Tenggara.

Selain itu juga membentang spanduk berisi Sejuta tanda tangan masyarakat Indonesia Timur di Surabaya.

Dalam rilisnya mereka mengapreasi langkah Gubernur Jatim dalam penanganan secara cepat kasus maha Bersambung ke halaman 10 

Eko Dotonugroho

Peduli ABK DI TENGAH kesibukannya, sebagai ketua Komunitas Pemerhati Pendidikan SD, Eko Dotonugroho masih menyempatkan waktu untuk berbagi keceriaan dengan anak berkebutuhan khusus (ABK).

Lelaki lulusan Administrasi Negara Universitas Dr Soetomo ini mengatakan, dirinya termotivasi untuk lebih dekat dengan ABK karena pernyataan Wali Kota Tri Rismaharini ketika membuka pameran hasil karya ABK dua tahun silam.

Risma mengatakan Tuhan itu adil dan kalian ini semua bisa. “Inilah yang membuat saya tergugah dengan anak berkebutuhan khusus. Maka saya dan teman-teman ke UPTD ABK di Jalan Kalijudan untuk berbagi keceriaan sebagai teman, kakak, dan ayah kepada ABK,” urai dia, Di sana, lanjut Eko, pihaknya memberikan asupan gizi dan makanan ringan. Dan ternyata mendapat tanggapan positif dari masyarakat.

“Mereka bisa membuat sesuatu seperti layaknya anak normal. Meski tidak bersekolah di sekolah formal, pemerintah memberikan jalan lewat sekolah informal,” ungkap dia yang pernah aktif di layanan publik. (udi/lis)

Aksi damai di depan Grahadi yang mendukung Papua tetap NKRI. FOTO: MEMORANDUM/M SYAIFUDIN

Separuh Warga Surat Ijo Tak Bayar Retribusi

GRAFIS/AZIZ

Surabaya, Memorandum Warga yang tergabung dalam Perkumpulan Penghuni Tanah Surat Ijo Surabaya (P2TSIS) terus melancarkan aksi tidak membayar sewa surat ijo. Hasilnya, banyak warga yang menghuni tanah surat ijo tersebut tidak membayar.

Ketua harian P2TSIS Bambang Sudibyo mengklaim warga yang sudah tidak mau membayar sewa tanah surat ijo ke Pemkot Surabaya mencapai 50 persen. Artinya ada sekitar 24 ribu pemegang tanah  Bersambung ke halaman 10 

Kumuh, Hutan Bambu Keputih Ditinggalkan Pengunjung

FOTO: MEMORANDUM/ALFIN

Penetapan nama fraksi dan susunan keanggotaan fraksi di ruang rapat paripurna DPRD Surabaya.

Surabaya, Memorandum Wisata Hutan Bambu Keputih, Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo, yang menjadi ikon Kota Surabaya sudah kehilangan daya tariknya. Sebab, hutan bambu sekarang ini terlihat kumuh dan kotor.

Hutan Bambu Keputih yang mirip hutan bambu di Sagano, Jepang, terlihat sepi dari pengunjung.

Bahkan di hari libur pun, hutan bambu yang berdiri di bekas tempat pembuangan akhir sampah ini juga jarang disasar wisatawan.

Biasanya mereka yang berkunjung ke sana untuk melihat rimbunnya pohon bambu. Selain itu menjadi spot foto bagi masyarakat.  Bersambung ke halaman 10 

FOTO: MEMORANDUM/WAHYU

Kondisi Wisata Hutan Bambu Keputih tampak sepi dari pengunjung, Senin (2/9).

Penetapan Ketua Definitif Ditarget Sepekan Surabaya, Memorandum Delapan komposisi fraksi partai di DPRD Surabaya akhirnya terbentuk.

Selanjutnya DPRD Surabaya menargetkan penetapan ketua definitif periode 2019-2024 selama sepekan atau Senin (9/9) mendatang, Kedelapan fraksi adalah Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi Kebangkitan Bangsa, Fraksi Gerindra, Fraksi PKS, Fraksi Golkar, Fraksi PSI, Fraksi Demokrat-Nasdem, dan Fraksi PAN-PPP. “Untuk ketua dewan, kami menunggu surat rekomendasi dari partai politik, ya paling tidak seminggu sudah selesai,” kata Ketua Sementara  Bersambung ke halaman 10 

FOTO: MEMORANDUM/ALFIN

Pengalihan arus lalu lintas imbas penutupan Jalan Yos Sudarso.

Penutupan Jalan Yos Sudarso

Siagakan Petugas, Kemacetan Terurai Surabaya, Memorandum Kemacetan arus lalu lintas imbas penutupan Jalan Yos Sudarso karena ada pembangunan Alun-Alun Suroboyo, akhirnya teratasi. Sebab, sejumlah petunjuk arah dan personel Dinas Perhubungan Kota Surabaya ditempatkan di beberapa titik lokasi.

Pantauan Memorandum, kendaraan yang melintas di sekitar Jalan Yos Sudarso berjalan lancar meski agak tersendat karena ada aksi unjuk rasa di depan Grahadi.

Dishub Kota Surabaya

sendiri telah menyiapkan jalan alternatif sebagai solusi selama penutupan jalan. Meski demikian masih ada pengguna jalan yang kebingungan.

Eko warga Sidoarjo ini salah satunya. Dirinya melintas di Jalan Gubernur Suryo tiba-tiba menghentikan laju kendaraanya. Ia kebingungan karena akses menuju Jalan Yos Sudarso ditutup. “Saya bukan asli Surabaya.

Dan tidak tahu kalau ada pengalihan akses lalu lintas di lokasi ini,” kata dia.

Eko berharap agar personel  Bersambung ke halaman 10 

Sulap Sampah Jadi Energi Listrik Masih banyak orang yang menganggap sampah sebagai sesuatu yang sepele. Sampah dibiarkan menumpuk sehingga merugikan diri sendiri. Padahal, jika dimanfaatkan, justru memberikan nilai tambah.

Muhammad Arif Alfiansyah

FOTO: MEMORANDUM/ARIS

Seperangkat alat skala lab yang digunakan untuk uji coba di Bengkel Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi Kampus C Unair.

HAL itulah yang melatar belakangi Herri Trilaksana, dosen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, bersama dengan tim mahasiswanya yakni Andri Wahyudianto, Tabitha Pamela Chrisolite, dan Rifki Ferdiansyah, membuat inovasi untuk menghasil-

kan listrik dari sampah.

Sampah yang dipilih yakni yang dapat diolah untuk menghasilkan gas sintetik. Gas sintetik adalah gas ikatan kimia rantai sederhana seperti karbon monoksida dan gas hidrogen yang mudah dibakar melalui mesin combustion.

“Harapannya, gas buang yang dihasilkan dari proses pembakaran gas sintetik ini bersih sehingga tidak mencemari lingkungan. Gas buang itu sisa pembakaran, kalau tidak bersih, maka akan merusak lingkungan,” ujar dosen Departemen Fisika.

Dalam riset ini memiliki dua tahap. Pertama pada skala laboratorium dan kedua pada skala aplikatif. Pada tahap skala laboratorium, digunakan bahan-bahan organik yang padat sebagai penghasil gas.

Sampah organik dipilih sebagai bahan bakar karena tidak memiliki  Bersambung ke halaman 10 

KOTA SURABAYA

SELASA LEGI, 3 SEPTEMBER 2019 HALAMAN 10

WEBSITE: memorandum.co.id  EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

KONSULTASI OBAT TRADISIONAL PEMBACA harian pagi MEMORANDUM yang budiman dimana pun berada, kami menyediakan berbagai rubrik tanya jawab atau konsultasi soal Polisi Menyapa, Obat Tradisional, Kesehatan Mata, Spiritual Agama Islam serta Narkoba secara gratis. Cukup mengirim pertanyaan lewat email: memorandumredaksi@gmail.com, SMS/Whatsapp: 081216517867. Anda akan mendapat jawaban. Semoga rubrik ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Minum Jamu Sebabkan Usus Buntu Tanya: Apakah benar minum jamu bersama ampasnya dapat menyebabkan gangguan usus buntu dan batu ginjal?

Alfiansyah, Surabaya Jawab: Gangguan usus buntu memang disebabkan oleh beberapa hal, termasuk kotoran di dalam usus besar yang menjadi keras seperti batu dan masuk Prof Dr Mangestuti Agil MS Apt ke dalam lumen usus buntu. Penyebab lain adalah biji dari buah dan sayur, dan tumor di usus besar.

Untuk mencegahnya, maka kita harus selalu berupaya agar usus bekerja secara baik dan benar, sehingga pengeluaran sisa makanan berlangsung lancar. Perbanyak makanan kaya serat dan minum air putih 1,5 liter per hari adalah salah satu cara yang mudah dilakukan.

Jamu yang tidak dihaluskan secara benar berpeluang menyebabkan usus buntu, misalnya karena ada biji dalam campuran jamu yang tidak ditumbuk sampai halus.

Pastikan kita selalu membuat jamu dengan cara menumbuk atau menggiling bahan jamu sampai halus, sehingga benar-benar aman. Penumbukan akan membantu memecah sel dari bahan jamu sehingga zat kandungannya akan mudah keluar dan larut dalam air. Cara lain untuk membuat jamu adalah dengan cara memarut bahan jamu, umpama kunyit, dan selanjutnya hasil parutan diperas dengan penambahan air sedikit demi sedikit.

Batu ginjal dibentuk oleh zat kimia tertentu yang terdapat di dalam bahan makanan, termasuk herbal. Cara termudah menghindari pembentukan batu ginjal adalah dengan minum air putih 1,5 liter setiap hari. Faktor keturunan besar pengaruhnya pada kemungkinan pembentukan batu ginjal. Khusus untuk jamu, harap berhati-hati dalam membeli, terutama produk yang bercampur dengan bahan kimia obat. Jadi, cara yang paling aman adalah membuat sendiri ramuan jamu, atau membeli produk yang mempunyai izin edar. Patuhi aturan pakai, cara mengonsumsinya, dan cara menyimpannya. (*)

Risma Jadikan Alun-Alun Suroboyo Tonggak Sejarah Surabaya, Memorandum Menjelang akhir masa jabatan sebagai orang nomor satu di Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Wali Kota Tri Rismaharini berkeinginan meninggalkan kenangan.

Tak hanya optimis menggenjot pembangunan ruang terbuka hijau (RTH), Risma juga membangun Alun-Alun Suroboyo yang nilainya puluhan miliar rupiah.

Hal itu disampaikan anggota DPRD Kota Surabaya M Machmud. Dia melihat Risma layaknya wali kota terdahulu, seperti Sunarto Sumoprawiro yang diakhir massa jabatannya menggagas pembangunan Masjid Al Akbar Surabaya (MAS). Bambang DH juga yang meninggalkan kenangan pembangunan RSUD Bhakti Darma Husada (BDH) dan Stadion Bung Tomo.

“Saya lihat ada kesan seperti itu, Bu Wali ingin menjadikan

ini (Alun-Alun Suroboyo, red) sebagai tonggak sejarahnya, disamping yang lain-lain. Ini menunjukkan kepada masyarakat bahwa ia memberikan itu. Dijadikan semacam kenang-kenangan, saya kira tidak masalah dan itu tujuannya bagus juga,” kata Machmud.

Pembangunan Alun-Alun Suroboyo juga mendapatkan perhatian politisi Partai Demokrat ini. Pihaknya juga mendorong Pemkot Surabaya agar segera menyelesaikan pembangunan tersebut. “Jangan sampai ada alasan dari pemkot maupun pemborongnya bahwa pembangunan ini molor,” harap dia.

Apalagi pemkot sudah melakukan penutupan jalan hingga

Satu per satu prajurit mengisi data dan menyerahkan urine.

Pastikan Bebas Narkoba, Prajurit Korem Dites Urine Surabaya, Memorandum Usai mengikuti upacara, para prajurit dan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Makorem Bhaskara dikumpulkan di aula makorem, Senin (2/9). Mereka diwajibkan untuk menyetorkan masing-masing urine.

“Tes urine ini, memastikan jika di lingkungan korem ini tidak ada satu pun anggota yang mengonsumsi zat-zat terlarang (narkotika, red),” ujar Pjs Kasi Intel Korem Bhaskara Jaya Kapten Chb Roky.

Roky menambahkan, selain pengecekan urine, para prajurit dan ASN juga diberikan pembekalan sekaligus sosialisasi akan pentingnya hidup sehat, terutama tidak sekali-sekali mencoba narkoba.

“Kita ketahui bersama, narkoba tidak pandang bulu.

Artinya, semua kalangan, apapun profesinya, dan berapa pun usia, mulai disasar. Pemerintah juga sudah menanggalkan status darurat narkoba,” tegas dia.

Hasilnya, usai dilakukan pengecekan urine terhadap masing-masing personelnya, tak ditemukan satupun yang terbukti positif mengonsumsi narkoba. Hasil itu, seakan menjadi acuan bagi dirinya untuk terus mengimbau para personelnya agar tetap selalu menjauhi dan terhindar dari zat berbahaya tersebut.

“Pastinya akan kita terus berikan pembekalan dan imbauan ke para prajurit. Ini langkah utama kita untuk menangkal adanya peredaran gelap narkoba dan narkotika di lingkungan TNI-AD, terlebih Korem Bhaskara Jaya,” pungkas dia. (tyo/udi)

Komisaris: Mangestuti Agil Direktur: Choirul Shodiq Pemimpin Perusahaan: Yoyok Khayatullah Konsultan Hukum: Noer Fattah Syafi’i

M Machmud

selama enam bulan mendatang.

“Meskipun proyek ini bersifat multiyears, pemkot harus segera merampungkan dalam waktu dekat. Sehinggaa masyarakat bisa segera menikmati hasilnya,” ujar dia.

Dia menuturkan, konsep alun-alun yang berada di tengah kota ini bisa sebagai titik kegiatan kumpul, dan ruang publik di dekat Balai Pemuda.

Namun demikian, pihaknya

nya. Sebab, jika nanti jadi maka akan menimbulkan dampak positif bagi masyarakat dan pelaku ekonomi,” kata alumni arsitektur ITS ini.

Terkait nama Alun-Alun Suroboyo memang cukup beda dengan alun-alun yang ada di daerah. Sebab, jika di Surabaya adalah penyebutan untuk ruang terbuka di sekitar Jalan Yos Sudarso. “Bagi saya tidak ada masalah dengan pemberian nama Alun-Alun Suroboyo,” cetus dia.

Disinggung apakah pembangunan Alun-Alun Suroboyo itu sebagai upaya wali Kota Tri Rismaharini memberikan kenangan atau karya monumental menjelang lengser? Ia mengatakan apa yang dilakukan Wali Kota Risma membangun Alun-Alun Suroboyo tidak lepas dari komitmen untuk memberdayakan masyarakat. “Jadi saya melihatnya seperti itu,” tegas dia. (alf/udi/lis)

Menghalangi, Diancam 3 Tahun Penjara khusus seperti kasus korupsi.

“Lain kalau kejahatan umum. Yaitu dikenakan pasal 221 ayat (1) KUHP, diancam penjara selama 9 bulan dan denda pidana paling banyak Rp 4.500. Namun hal ini dikecualikan bagi keluarga sedarah atau semenda dalam garis lurus atau menyimpang derajat kedua atau ketiga. Atau terhadap suami atau istrinya dan mantan suami

Sambungan dari halaman 9

atau istrinya,” jelas dia.

Disinggung apakah ada sanksi bagi partai politik (parpol) yang diduga menyembunyikan pelaku tindak pidana yang menghalangi proses tindak pidana (obstruction of justice), di Peraturan Mahkamah Agung (Perma) Nomor 13 Tahun 2016 tentang tata cara penanganan perkara tindak pidana oleh korporasi.

“Apakah parpol termasuk

dalam konteks perma itu jawabannya iya. Tapi syarat korporasi dijerat pidana ada di pasal 4, yaitu apakah si korporasi tadi menerima hasil bermanfaat, tidak ada langkah pencegahan, dan melakukan pembiaran dalam konteks itu. Masih bisa dikenakan, tapi kalau obstruction of justice masih bisa keluar dari konteks itu,” ujarnya.

Lanjut Iqbal, obstruction

Separuh Warga Surat Ijo Tak Bayar Retribusi

Sambungan dari halaman 9

sewa tanah surat ijo kepada Pemkot Surabaya. Dan aksi ini sudah meluas kemana-mana.

“Dari aksi ini bisa saja pemkot kehilangan potensi pendapatan cukup besar,” kata dia.

Bambang menerangkan surat ijo ini tersebar di 88 kelurahan dari 154 kelurahan yang ada.

Dan terdapat di 23 kecamatan dari 32 kecamatan di Surabaya.

Sedangkan luasannya sekitar 12.000 hektare.

Sedangkan Kepala Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah Kota Surabaya MT Ekawati Rahayu menegaskan, sesuai dengan perda jika membayar terlambat membayar retribusi IPT (izin pemakaian tanah) atau surat ijo, maka akan dikenakan denda.

“Target pendapatan dari retribusi surat ijo tahun ini sebesar Rp 67 miliar, dan sekarang sudah tercapai,” kata dia. (udi/yok)

surat ijo yang tidak membayar.

“Kan jumlah pemegang surat ijo itu total 48 ribuan. Dan separuhnya tidak membayar uang sewa,” ujar Bambang Sudibyo seraya menambahkan P2TSIS adalah reinkarnasi dari Gerakan Pejuang Hapus Surat Ijo Surabaya (GPHSIS), Minggu (1/9).

Ia mengungkapkan pihaknya masih terus melakukan sosialisasi dan pemasangan spanduk penolakan membayar

Siagakan Petugas, Kemacetan Terurai

FOTO: MEMORANDUM/ARIS

FOTO: ISTIMEWA

juga mendorong Pemkot Surabaya agar mampu mengintegrasikan ruang publik itu menjadi kesatuan dengan beberapa jaringan tanpa mengurangi nilai ekonominya.

“Akan tetapi yang paling penting adalah hadirnya alunalun di tengah kota untuk mencukupi kebutuhan ruang untuk publik,” papar dia.

Sementara itu, Maztri Indrawanto, pemerhati tata kota mengatakan pembangunan Alun-Alun Suroboyo untuk penyediaan ruang publik dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Sebab, masyarakat bisa bersantai bersama keluarga dan warga lainnya.

Sedangkan pelaku ekonomi bisa memanfaatkan dengan menjual berbagai produknya.

Jika sekarang ada penutupan jalan di sana, lanjut Maztri, itu merupakan dampak. “Jadi yang kita lihat adalah ke depan-

diturunkan di titik tertentu guna memberikan arahan. Dengan begitu, warga yang melintas tidak kebingungan.

Beberapa petugas juga diterjunkan untuk melakukan pengaturan dan pengendalian arus lalu lintas. Seperti yang tampak di Jalan Genteng Besar, sejak pagi beberapa personel dishub disiagakan.

“Meski hari pertama masuk kerja atau sekolah, akses pengalihan jalan terpantau lancar sejak pagi,” singkat Mirza, petugas Dishub Surabaya.

Personel terus disiagakan untuk memberi arahan. Sebab, awal penutupan biasanya masih banyak yang kebingungan. Namun seiring waktu warga akan terbiasa dengan kondisi itu.

“Kami masih mensosialisasikan kepada masyarakat,” imbuh dia.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat mengatakan, pihaknya menempatkan sejumlah petunjuk arah agar pengguna jalan bisa mengambil jalan alternatif. Petunjuk arah itu ditempatkan di Jalan Pemuda, Simpang Dukuh, Genteng Besar, Kenari, Undaan, Ngemplak.

“Sampai dua hari ini masih landai. Ini karena sosialisasi dilakukan dua bulan sebelumnya dan pernah uji coba penutupan sebagian beberapa waktu,” kata dia.

Ia menambahkan selain pemasangan rambu, pihaknya juga terbantu dari media sosial, media massa, yang memberitakan penutupan jalan tersebut.

Sulap Sampah Jadi Energi Listrik banyak bahan samping yang berbahaya.

Pada tahap itu, Herri sapaan akrabnya menuturkan, bahwa kesulitan yang dihadapi adalah saat proses gasifikasi . Yakni, proses perubahan bahan bakar padat menjadi gas. Proses itu tidak mudah untuk mendapatkan hasil gas yang bersih.

“Jadi, permasalahannya adalah bagaimana membuat sistem itu dapat menghasilkan gas sintetik yang terpisah dari pengotornya. Artinya, proses purifikasi yang dilakukan harus baik,” tambahnya.

Selain itu, tahap skala laboratorium tersebut sistem pembersihannya masih menggunakan filtrasi. Termasuk purifikasinya (pembersihannya) masih menggunakan sistem yang sangat sederhana. Dan, kelemahan skala laboratorium itu adalah tempertur pembakarannya tidak

bisa tinggi. Di samping bahan bakar sampah yang digunakan tidak bisa diumpankan secara kontinyu atau terus menerus.

“Kalau temperaturnya nggak bisa tinggi. gas yang dihasilkannya sedikit dan pengotornya masih ada,” katanya.

Dosen yang memiliki konsen terhadap energi tersebut menambahkan bahwa pada tahap kedua, fokusnya adalah mengembangkan reaktornya (alat sebagai proses terjadinya reaksi berlangsung). Yakni, dengan memodifikasi suhu reaktornya sebesar 700°C. Sebab, gas yang dihasilkan bisa bersih dan sisanya menjadi abu bukan lagi arang. Sementara itu, pada tahap aplikasi tersebut, sampah yang menjadi bahan tidak terbatas.

Inovasi ini sebelumnya juga telah dilakukan uji coba dengan menggunakan generator 1100 VA dan sudah berhasil meng-

Sambungan dari halaman 9 Dan juga petugas dishub dan kepolisian akan berjaga.

Pihaknya akan mengamati selama seminggu. Setelah itu akan dilakukan evaluasi. “Jika tidak ada masalah, maka rekayasa lalu lintas yang ada ini akan tetap diteruskan,” tegas dia.

Terkait dengan kendaraan dari Jalan Basuki Rachmat yang bisa ke kiri ke Jalan Simpang Dukuh itu rawan kecelakaan, masih lanjut dia, pihaknya memang membuat rambu memperlambat kecepatan dan juga pasang barrier (pembatas).

“Kami berharap kendaraan dari Jalan Tunjungan lewat Jalan Kenari saja jika tujuannya ke aras utara. Kalau ke selatan memang maish bisa lewat Jalan Gubernur Suryo,” ungkap dia. (alf/udi)

Sambungan dari halaman 9 hasilkan listrik. Berikutnya, diberi beban pertama blower yang membutuhkan 200 VA lancer. Kedua, diberi beban gergaji listrik sekitar 700-750VA masih lancar. Uji coba tersebut dapat bertahan selama setengah jam dengan bahan murni gas sintetik yang dihasilkan.

Dengan adanya riset tersebut, Herri berharap sampah yang sudah ada dan belum dikelola dengan baik, khususnya sampah padat organik, bisa termanfaatkan dengan baik.

Dan sampah-sampah tersebut ternyata bisa diubah untuk menghasilkan listrik.

Selain itu, kemandirian bukan hal yang mustahil. Selama bisa mandiri secara energi, semua akan menjadi murah (affordable). Termasuk sebaliknya, ketika Indonesia tidak bisa mandiri secara energi, maka semua akan menjadi mahal. (*/udi)

of justice adalah perbuatan aktif dan menghalang-halangi penegakan hukum. Jika diduga pengurusnya, maka yang bertanggung jawab pengurusnya.

“Jadi tidak ada sangkut pautnya dengan parpol. Parpol bertindak sebagai apa. Kalau menurut saya masih sulit, kalau individu bisa dikenakan.

Misalnya pengurus parpol,” pungkas Iqbal.

Kecuali, tambah Iqbal, par-

pol melakukan bantuan hukum kepada anggota itu hal wajar.

“Itu tidak melanggar hukum dan tidak menghalang-halangi penegakan hukum,” pungkas Iqbal.

Terpisah, Kasubsi Penyidikan Pidana Khusus Kejari Tanjung Perak M Fadhil menambahkan, bahwa hingga pukul 16.00 ketiga tersangka tidak datang. “Ketiga tersangka tidak hadir di panggilan ketiga,” singkat Fadhil. (fer/lis)

KBMIT Dukung Papua... siswa Papua di Surabaya. Mendukung Pemprov Jatim untuk melanjutkan langkah setragis dalam penanganan masalah ini dan menjamin keamanan dan kenyamanan mahasiswa Papua di dalam menempuh pendidikan di Jatim.

Sedangkan koordinator aksi, Irwan Marasabessy mengapresiasi langkah Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang dengan cepat menangani kasus ini. Dan memberikan jaminan perlindungan bagi masyarakat Papua yang tinggal di Jatim. (udi/lis)

Kumuh, Hutan Bambu...

Kini, ratusan bambu sudah banyak yang kering dan berwarna ke kuning-kuningan. Lebih ironis lagi, di area hutan bambu terpancang dua tiang saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) milik PLN. Idris, juru parkir (jukir), mengeluh pendapatan parkir kendaraan motor di lokasi Hutan Bambu Keputih menurun. Pengunjung sepi, selain disebabkan kondisi hutan bambu lama tidak dirawat juga didapati dua tiang SUTET sejak dua tahun di lokasi tersebut.

“Hari biasa maupun libur tidak ada bedanya, tetap saja sepi pengunjung. Parkiran motor yang awal-awalnya padat kini hanya satu sampai dua motor saja,” terang Idris.

Salah satu pengunjung Wisata Taman Bambu Lusiana mengeluhkan kondisi taman ini g menjadi kumuh dan banyak sampah berserakan dilokasi.

Apalagi hampir 90 persen kondisi hutan bambunya kering dan banyak yang mati.

“Saya berharap kondisi wisata yang mengenaskan ini segera dibenahi kembali. Saya

Penetapan Ketua...

DPRD Surabaya Adi Sutarwijono, Senin (2/9).

Setelah pembentukan ketua fraksi, Awi menjelaskan akan mengundang setiap pimpinan fraksi untuk membahas tata tertib (tatib) DPRD. Selanjutnya akan membahas penetapan ketua definitif, kata Awi, nantinya setiap fraksi atau pun partai harus segera menyetorkan nama calon ketua, dan tiga wakil ketua DPRD Surabaya.

“Setelah pengumuman fraksi-fraksi, selanjutnya semua anggota bisa berkantor di ruang masing-masing dan mendapatkan fasilitas sebagaimana yang sudah diatur DPRD,” jelas Awi.

Sambungan dari halaman 9

Sambungan dari halaman 9

yakin, kalau hanya bisa membangun kemudian tidak bisa merawatnya dan terlantar, namanya menghambur-hamburkan uang saja,”ungkap dia.

Sementara itu, Korlap Taman Nur Chalim mengatakan, pihaknya secepatnya berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mengambil alih perawatan dan pemeliharaan Wisata Hutan Bambu Keputih. “Kami meminta kepada dinas terkait, supaya pemeliharaan dan perawatan Wisata Hutan Bambu dijadikan satu dengan Taman Harmoni.

Kami akui selama ini hanya sebatas menyirami hutan bambu saja, jadi kurang optimal,” jelas dia.

Terkait persoalan di lokasi Hutan Bambu Keputih terdapat dua tiang SUTET, lanjut Nur Chalim, pihaknya tidak tahu menahu terkait persoalan tersebut. Sebab, dua tiang SUTET berdiri di area tersebut itu kewenangan Pemkot Surabaya dengan PLN. “Kalau ingin tahu jelasnya silahkan tanya saja ke Pemkot Surabaya dan PLN. Maaf kami hanya bertugas sebagai perawat taman saja,” pungkas dia. (why/udi)

Sambungan dari halaman 9 Dengan adanya fasilitas tersebut, pria asal fraksi PDI Perjuangan tersebut berharap agar proses penyerahan kandidat ketua dan wakil ketua terlaksana dengan cepat.

Disamping itu, Sekretaris Dewan Hadi Siswanto menyampaikan pihaknya sudah membacakan pimpinan DPRD sementara dan pengurus fraksi.

“Keseluruhan ada delapan fraksi, yakni PDI Perjuangan, PKB, PKS, Partai Gerinda, PSI, dan dua fraksi gabungan yakni partai Demokrat dan Nasdem, selanjutnya Fraksi Partai PAN dan PPP,” ujar Hadi ketika ditemui di ruangannya. (alf/lis)

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Arief Sosiawan. Redaktur Pelaksana: Tri Haryoko. Redaktur Senior: Ahmad Syaiku. Redaktur Website: Syaifuddin, Aris Setyoadji. Redaktur Bahasa: Yuli Setyo Budi. Redaktur: Supriadi, Baud Effendi, Samuel Ru’ung, Sujatmiko, Noor Arief, Ferry Ardi Setiawan, Novi Triawan, Muchlis Darmawan, Hendradi Prayogo. Staf Redaksi Surabaya: Oskario Udayana, Muhammad Arif Alfiansyah, Faishal Danny Nurdiansyah, Dodik Wahyu. Sidoarjo: Budi Joko Santoso. Gresik-Tuban-Bojonegoro: Supardi Hardy. Mojokerto: Muhammad Anwar. Pasuruan: Herry Sunaryo. Probolinggo: Nur Wahyudi. Jember: Edi Winarko. Lumajang: Munjari Triono, Blitar: Prawoto Sadewo. Tulungagung: Ahmad Rifai. Madura: Herry Sunaryo.

Malang: M Ariful Huda. Kediri: Wahyudi. Mataraman: Herry Sunaryo. Manajer Umum dan HRD: Ahmad Nurzaman. Manajer Iklan: Ahmad Syaiku. Manajer Bisnis dan Pengembangan: Herry Sunaryo. Kepala Pra Cetak: Irfan H. Ali. Perwajahan: Subakir, Moh Farid Al Jufri, Ihyak Ulumudin, Andi Ega, Nanang AB. Grafis: Abdul Aziz. Alamat Perusahaan: Jl. Karah Agung 45. Fax Mutasi/Pemasaran: 031-8275390; Telp Hotline: 031-8275391. Redaksi: 031-827590, 031-8273759. Sirkulasi/ Iklan: 031-8276072. Harga Langgnan: Rp. 75.000,- Harga Eceran: Rp. 3.500,-/eks. Harga Iklan Pas: Rp. 19.000,-/baris, Harga Iklan Sosial: Rp. 15.000,-/mm kolom.Iklan Hitam Putih: Rp.23.000/mm kolom, Spot Warna: Rp. 25.000,-/ mm kolom. Full Color (FC): Rp. 32.000,-/mm kolom. Harga Iklan Kreatif: BW Rp. 26.000,-/mm kolom. Kreatif Spot Warna: Rp. 30.000,-/mm kolom. Kreatif Colour: Rp. 36.000,-/mm kolom. DICETAK OLEH: PT. Temprina Media Grafika, Jl. Sumengko KM 30-31 Wringinanom, Gresik; Didirikan oleh: H. Agil H. Ali, Penerbit: PT. Memorandum Sejahtera, SIUPP: No. 098/SK/Menpen SIUPP/ A6/1986. Wartawan MEMORANDUM selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari narasumber.

MADURA

SELASA LEGI, 3 SEPTEMBER 2019 HALAMAN 11

WEBSITE: memorandum.co.id  EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

BIRO MADUR MADURA RAYA MELIPUTI: Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. KABIRO: Herry Sunaryo. REPORTER: Syamsul Arief, Syamsuri, Yusron Hidayatullah, Sujak Lukman, Ainul Anwar. HP: 085333446262, 08113406262.

Sumenep, Memorandum Selama lima hari Operasi Patuh Semeru (OPS) 2019, Satuan Polisi Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sumenep menindak 450 pelanggar lalu lintas. Pelanggar didominasi pengendara roda dua yang tidak mengenakan helm.

Kasatlantas Polres Sumenep AKP Deddy Eka Aprianto mengatakan, selama lima hari satuannya melaksanakan Operasi Patuh Semeru 2019, menindak ratusan pelanggar.

Pelanggar didominasi roda dua tidak mengenakan helm dan anak dibawa umur.

Disebutkan, 450 surat tilang dikeluarkan selama melaksanakan Operasi Patuh Semeru 2010. Sedangkan pelanggaran roda empat tidak mengenakan sabuk pengaman. “Pelanggar rata-rata roda dua, tidak mengenakan helm, anak dibawa umur, untuk roda empat tidak mengenakan sabuk pengaman,” katanya, Senin (2/2).

FOTO: MEMORANDUM/ SYAMSURI

Bangkalan, Memorandum Beroperasinya Jembatan Suramadu menjadi pemicu pesatnya pertumbuhan dunia usaha di Kabupaten Bangkalan. Termasuk sektor usaha berbasis industri dan dunia kesehatan. Di sektor kesehatan, Bangkalan memiliki BUMD cukup megah sekaliber RSUD Syamrabu, serta 22 Puskesmas kelolaan Dinas Kesehatan yang tersebar di 18 Kecamatan.

Demikian juga pertumbuhan rumah sakit umum swasta, klinik kesehatan, klinik bersalin, serta puluhan Drs Hadari MM apotek kini benar-benar mewarnai Kota Bangkalan. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, ekskalasi pertumbuhannya sudah menyebar hingga kecamatan. ”Di Kecamatan Bangkalan, kini setidaknya sudah ada dua galangan kapal berskala besar,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangkalan Drs Hadari MM, Senin (2/9).

Realita itu, menurut Hadari, akan menawarkan dikotomi dampak yang saling berseberangan. Di satu sisi, pertumbuhan sektor usaha berbasis dunia kesehatan dan industrialisasi itu, menawarkan dampak positif bagi sektor perekonomian daerah. Di antaranya, akan membuka peluang dan kesempatan kerja bagi masyarakat. Juga semakin meratanya layanan kesehatan bagi publik.

“Tetapi di sisi lain, realita itu juga punya potensi untuk menimbulkan dampak negatif,” tandas Hadari. Karena, kian maraknya pertumbuhan RSU swasta, klinik umum kesehatan, klinik bersalin, serta kian menjamurnya apotek, akan meningkatkan volume sampah jenis limbah B-3 (bahan beracun dan berbahaya). Sisa limbah bekas layanan medis di RSUD, 22 Puskesmas, RSU swasta, klinik umum dan klinik bersalin, yang rata-rata terkontaminasi bahan-bahan kimia, terlebih tercemar virus atau bakteri dari berbagai jenis penyakit menular, jika dibuang secara serempangan, akan berbahaya bagi lingkungan sekitar.

Demikian juga, limbah bekas industri galangan kapal, pemotongan kapal bekas serta ragam sentra industri lainnya, juga tak jarang berwujud limbah B-3. Limbah buangan mereka tidak hanya berpotensi membahayakan masyarakat, tetapi juga bisa menimbulkan pencemaran bagi ekosistem pantai.

Untuk menyikapi realita itu, DLH sebagai lembaga resmi pemerintah yang punya beban tanggung jawab untuk mengatur tata kelola lingkungan hidup, menurut Hadari, harus segera tanggap dan bertindak sigap. Diantaranya, DLH kini tidak hanya harus berjibaku untuk mengatasi problem sampah perkotaan yang kian menggunung.Di sisi lain, DLH juga harus mencari solusi yang tepat untuk menyiasati kian bertambahnya limbah B-3.

Kiat simpatik itupun benar-benar direalisir. DLH berinisiatif menggelar workshop tentang teknik dan tata kelola proses pembuangan limbah B-3 pascalayanan medis oleh RSUD, RSU swasta, klinik umum kesehatan, klinik bersalin, atau sektor usaha berbasis layangan kesehatan lainnya. Juga limbah B-3 dari sektor usaha industri skala kecil, menengah dan besar. “Alhamdulillah, worshop limbah B-3 itu sudah kami laksanakan di meeting room Gedung Ngudia Husada di Jalan RE Martadinata, Kamis (29/8) siang lalu,” tandas Hadari. Selain mengedapankan materi tentang tehnik dan sistem tata kelola proses penanganan limbah B-3, forum workshop kemasan DLH juga menyisipkan materi tentang dampak negatif dari pemanfaatan plastik secara berlebihan.

Untuk workshop limbah B-3 tahap pertama ini, diikuti oleh peserta dari unsur Dinas Penananam Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPM-PTSP), Dinas Kesehatan (Dinkes), RSUD Syamrabu, Dinas Perindusatrian dan Tenaga Kerja (Diperinnaker) dan Satpol-PP. Juga diikuti oleh wakil dari 22 Puskesmas di 18 kecamatan. Targetnya, melalui peserta perwakilan dari masing-masing OPD itu, DLH berharap pemahaman atas teknik dan tata kelola penanganan limbah B-3, bisa digetuktularkan kepada mitra kerja mereka di lapangan.

Terakhir, Hadari merasa berkepentingan untuk mengingatkan semua pihak, termasuk para praktisi dunia usaha. Jelasnya, penanganan dan proses pembuangan limbah B-3 harus dilakukan melalui tehnik dan tatakelola yang benar. Penegasan itu tegas diamanatkan oleh UU-RI Nomor 32 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Liungkungan Hidup, Perda Kabupaten Bangkalan Nomor 7 Tahun 2015 tentang Idzin Penyimpanan dan/atau Pengumpulan Limbah B-3. (ras/sr)

Lima Hari OPS Tindak 450 Pelanggar

Petugas Satlantas Polres Sumenep memeriksa kelengkapan surat-surat pengendara motor.

Selama lima hari melaksanakan Operasi selain menge-

luarkan surat tilang, satuannya mengamankan sepeda motor

Mohammad Ashari Komitmen Kawal Program Pembangunan di Madura Anggota DPRD JaƟm Sampang, Memorandum H Mohammad Ashari SPd, satu dari 120 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa timur periode 2019 - 2024 yang telah dilantik dan diambil sumpah jabatan di Kantor DPRD Jatim, Jalan Indrapura, Surabaya. Sabtu (31/8).

Kak Toan Ashari sapaan akrab Mohammad Ashari, pria asal Kecamatan Pangarengan, Kabupaten Sampang, itu terpilih sebagai anggota DPRD Jatim Daerah pemilihan (Dapil) XIV Madura dari partai Nasional Demokrat (NasDem).

Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sampang menyebutkan, pada kontestasi pemilihan legislatif (pileg) 2019, ia berhasil memperoleh suara sebanyak 126.678. Dengan perolehan tersebut pria yang berulang tahun pada 1 Januari itu berhak menduduki kursi parlemen dan mengemban amanah sebagai wakil rakyat hingga lima tahun ke depan.

Sebelum terjun ke politik, Ashari merupakan seorang pengusaha sukses di bidang pengadaan barang dan konstruksi. Pria 45 tahun itu juga merupakan Ketua Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia

H Mohammad Ashari SPd

(PTMSI), pembina yayasan, dan guru ngaji. Perjalanan hidup Ashari untuk meraih kesuksesan tentu tidak mudah. Dia bercerita, sempat bekerja di tempat percetakan/sablon, dan pernah pula berprofesi sebagai kondektur bus di Surabaya.

Ashari mengatakan, sebagai anggota DPRD Provinsi Jatim dapil Madura, dia akan berupaya mengawal aspirasi masyarakat Madura khususnya Kabupaten Sampang di DPR. Pihaknya akan fokus mengem-

Kegiatan mahasiswa Universitas Islam Madura pada KKN 2019 di posko 8 yang menjadi yang terbaik.

KKN Mahasiswa Universitas Islam Madura Perkenalkan Smart Village Pamekasan, Memorandum Pelaksanaan kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) mahasiswa Universitas Islam Madura di Desa Kertagena Tengah, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, memperkenalkan smart village pada acara seminar membangun desa.

Dalam kegiatan tersebut peserta KKN yang dikomandani Mansur sebagai kordes memperkenalkan program kerja unggulannya yaitu smart village dan enterpreneur 4.0.

Untuk membangun sebuah desa menjadi desa pintar atau melek teknologi lewat kegiatan KKN ini, Mansur berharap ada perubahan yang ditinggalkan untuk desa tempatnya melakukan

KKN 2019. Tidak kalah menariknya, pemateri yang diundang adalah orang yang kompeten di bidang IT dan technoprenuer.

Pemberi materi pertama Busro Akramul ST MT baru-baru ini mendapatkan hibah penelitian dari dikti utk penelitian smart city. Menurutnya, pembangunan Indonesia harus dimulai dari daerah-daerah dan utamanya desa, dengan menunjukkan undang undang yang sudah ditetapkan pemerintah.

Sedangkan pemateri kedua Khoyriah, SKom MKom memaparkan materi smart village dari e-comers yang bisa dimanfaatkan penduduk desa untuk menjual produk-produk olahan desa. Sedangkan pemateri keti-

ga diisi Doni Ferdiansyah, SKel MM dengan materi membangun kesadaran masyarakat agar mau melek teknologi dan pentingnya internet di era milineal.

Antusias peserta ketika pemateri ketiga menyelesaikan paparan yang dilanjutkan dengan tanya jawab dan shering tentang produk unggulan desa yang mau diangkat untuk branding dan di pasarkan melalui sosial media.

Di akhir acara dilakukan sesi foto bersama dan penyerahan cindera mata kepada Kades dan ketiga pemberi materi.

Sebagai penutup, Mansur berpesan kepada masyarakat harus sadar dan mau berpikir bagaimana caranya untuk menjadikan desanya maju. (sjk/sr)

sanakan 60 persen tindakan tilang langsung dan, 40 persen sosialisasi.

Ditambahkan, termasuk pikap terbuka juga dilakukan penertiban, karena sesuai aturan pikap terbuka bukan untuk memuat orang, tidak hanya itu, kelebihan muatan juga dilakukan penindakan.

“Kegiatan OPS selain kegiatan tindakan tilang, kita melaksanakan kegiatan sosialisasi ke sekolah-sekolah untuk melakukan pencegahan,” paparnya.

Masih kata AKP Deddy Eka Aprianto, kegiatan lain OPS 2019 memberikan edukasi kepada masyarakat di tempat keramaian dengan memberikan brosur keselamatan berkendara. Pihaknya meminta dukungan semua elemen masyarakat bersama-sama menyukseskan kegiatan OPS tahun 2019, dengan tujuan kegiatan yang dilaksanakan secara serentak tersebut untuk mengurangi angka kecelakaan dan kesadaran masyarakat. (uri/sr)

Bandara Pagerungan Siap Dioperasikan Sumenep, Memorandum Penerbangan perintis dari Bandara Trunojoyo Sumenep menuju Bandara Pagerungan Sapeken segera terealisasi. Hal itu dipastikan setelah terbit surat keputusan Menteri Perhubungan RI nomor 163 tahun 2019 tentang penggunaan sementara bandara khusus Pagerungan yang berada di pulau Pagerungan Besar.

Bandara Pagerungan awalnya merupakan lapangan terbang milik perusahaan migas Kangean Energy Indonesia (KEI) di kepulauan Pagerungan Besar. Saat ini status bandara tersebut segera dialihfungsikan menjadi bandara umum.

Sehingga warga kepulauan Sapeken dan Kangean tidak harus menaiki kapal laut untuk menuju Kota Sumenep maupun sebaliknya.

“Pemkab Sumenep sudah koordinasi dengan pemerintah pusat. Saat ini pengalihan status bandara khusus Pagerungan ke bandara umum sudah diproses.

Pelayanan transportasi udara ke pulau Sapeken dan sekitarnya dapat dilakukan karena status bandara di Pagerungan bisa digunakan untuk kepentingan umum,” ujar Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi.

Pihaknya menjelaskan, rute penerbangan dari Bandara Trunojoyo menuju Bandara

bangkan potensi Sumber Daya Alam (SDA), dan meningkatkan pembangunan infrastruktur di Pulau Garam.

Dirinya berkomitmen mengawal program pembangunan di Madura. Menurutnya, Pulau Madura memiliki banyak potensi yang bisa dikelola dan dikembangkan. Mulai dari sektor wisata, pertanian, perdagangan, kuliner, dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Potensi tersebut tentunya harus bisa ditopang dengan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.

“Saya yakin jika potensi itu bisa dikelola dan dikembangkan. dengan baik. Madura akan maju dan sejajar dengan daerah-daerah lain di Jatim,” katanya, Senin (1/9) malam saat silaturahmi dengan awak media di Jalan Rajawali, Sampang.

Suami dari Hj. Romlah itu menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat di Madura khususnya Sampang yang telah memberikan kepercayaan dan amanah sebagai wakil rakyat. “Jabatan ini merupakan amanah yang harus dijalankan dengan baik. Saya akan berusaha menjalankan fungsi sebagai penyalur aspirasi rakyat sebagai bentuk tanggungjawab dan pengabdian kepada masyarakat,” tukasnya. (adv/yud/sr)

DPRD Ingatkan Bupati Minta Maaf kepada Petani Tembakau Pamekasan, Memorandum Munaji, anggota DPRD Pamekasan dari Partai Gerindra dapil 3 tersinggung dengan ucapan Bupati Badrut Tamam, terkait dengan pernyataannya bahwa para petani tembakau yang berdemo itu dibayar.

“Jadi saya minta pada Bupati minta maaf pada masyarakatnya sendiri.

Artinya Bupati ini kalau misalnya tidak mau dituntut oleh masyarakat petani, jangan banyak janji lah.

Munaji Ini kan janji bupati sendiri katanya,” ujarnya di Komisi 1, Senin (2/9).

Menurutnya, petani tembakau artinya di daerah pantura pada umumnya petani tembakau. “Nah, ketika ada pernyataan bupati bahwa yang demo itu dibayar saya kaget.

Apalagi itu disampaikan di atas panggung pada saat pelaksanaan selawat Hari 1 Muharram di lapangan pendopo kabupaten,” tambahnya.

Bupati bisa menyampaikan hal-hal seperti itu, artinya kurang etis ketika menyampaikan di panggung selawat.

Munaji melihat demo itu banyak dari petani tembakau asli.

Mungkin hanya beberapa orang mahasiswa. Seperti yang menjadi orator karena diminta petani. “Karena mayoritas yang demo itu adalah petani tembakau, kenapa dikatakan pendemo bayaran seperti itu,” keluhnya.(sjk/sr)

tidak dilengkap surat-surat.

Ditambahkan, OPS 2019 dilak-

FOTO: MEMORANDUM/ SUJAK

DLH Gelar Workshop Tangkal Bahaya Limbah B3

Pagerungan akan dilayani pesawat perintis. Sehingga nantinya bandara Sumenep akan memiliki tiga rute. Di antaranya rute Sumenep-Surabaya untuk penerbangan komersial, rute Sumenep-Bawean dan Sumenep-Pagerungan untuk penerbangan perintis.

“SK Menteri Perhubungan sudah keluar. Jadi Bandara Pagerungan sudah bisa digunakan untuk penerbangan umum. Nanti penerbangan perintis sudah bisa masuk. Maskapainya Susi Air untuk melayani rute Sumenep-Pagerungan dan sebaliknya,” imbuh dia.

Kepala Unit Penyelenggara Bandara Klas III Trunojoyo Sumenep Indra Triyantono membenarkan informasi tersebut.

Pihaknya saat ini masih memproses izin rute penerbangan Sumenep-Pagerungan bersama Pemkab Sumenep setelah SK Menteri Perhubungan keluar.

Izin rute penerbangan sebenarnya telah keluar tahun 2018 tapi waktu itu Bandara Pagerungan belum bisa digunakan untuk penerbangan perintis sehingga izinnya dicabut.

Jika tidak ada kendala, penerbangan perdana Sumenep-Pagerungan akan dilakukan akhir September 2019 untuk memperingati Hari Perhubungan yang diperingati setiap 22 September. (aan/sr)

PASURUAN

SELASA LEGI, 3 SEPTEMBER 2019 HALAMAN 12

WEBSITE: memorandum.co.id  EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

KEPALA BIRO PASURUAN: Ali Muchtar. WARTAWAN: Maskur, Sudiono, Bahrul Ulum. HP: 0817 5128 003.

Agus, kepala Desa Gondangrejo, memberangkatkan peserta karnaval Desa Gondangrejo, Kecamatan Gondangwetan.

Desa Gondangrejo Gelar Karnaval HUT RI Pasuruan, Memorandum Berbagai kegiatan dilaksanakan Pemerintahan Desa Gondangrejo, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan, dalam rangka memeriahkan HUT ke-74 Kemerdekaan RI. Salah satunya karnaval yang dilaksanakan pada Minggu (1/9).

Kegiatan tersebut diikuti seluruh wilayah Desa Gondangrejo, Kecamatan Gondangwetan dan melibatkan ribuan warga. Panitia kegiatan menyediakan berbagai macam hadiah, termasuk juara satu mendapatkan piala bergilir, piagam dan uang pembinaan jutaan rupiah.

Karenanya warga nampak antusias menyambutnya.

Novi Puspitasari (18), warga Desa Gondangrejo mengungkapkan kebanggaannya dalam ikut serta kegiatan tersebut. “Saya sebagai remaja merasa bangga bisa ikut terlibat dalam kegiatan menyambut kemerdekaan RI ini. Harapan kami kegiatan seperti ini untuk terus bisa ditingkatkan lagi,” ungkap Novi.

Sementara itu, Agus Jakfar, kepala Desa Gondangrejo mengatakan, “Saya mengucapkan terima kasih kepada panitia PHBN Desa, dan seluruh lapisan masyarakat Desa Gondangrejo yang turut berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan dalam rangka memperingati HUT kemerdekaan RI ini. Sehingga berjalan aman dan sukses,” ujar Agus.

Agus juga menambahkan, semua perlu mengingat sejarah bahwa merebut kemerdekaan ini tidak mudah.

Penuh dengan perjuangan yang mengorbankan jiwa, raga, bahkan nyawa para pahlawan yang gugur demi kemerdekaan RI Indonesia tercinta. “Untuk itu marilah kita isi kemerdekaan RI ini dengan hal-hal positif. Untuk kemajuan bangsa. Kegiatan ini sekaligus sebagai ajang silahturahmi antar warga dan meningkatkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan, kebersamaan, kerukunan antar warga,” terang Agus.(ion/sr)

Pasuruan, Memorandum Polres Pasuruan menggelar rilis pengungkapan komplotan pencuri spesialis kabel tower pemancar signal (kabel feeder dan jamper) operator selular. Para tersangka dipamerkan di halaman Mapolres Pasuruan, Senin (2/9).

“Para tersangka ini merupakan mantan pekerja teknisi tower. Sehingga mereka paham tentang barang-barang yang berharga di dalam tower dan peruntukkannya,” ujar Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Dewa Yogantara.

Keempat pelaku yakni Suyono alias Sinchan (35), warga Surogalih, Kecamatan Purwodadi; Abdi Heri Pamuji (33), warga Sidodadi, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang; Jumadi alias Jumik (32), warga Tambaksari, Kecamatan Purwodadi; dan Candra Wibowo alias Damon (28), warga Surogalih, Kecamatan Purwodadi.

Dalam aksinya, para pelaku

menentukan target terlebih dahulu dengan cara sistem hunting menggunakan mobil.

Belakangan diketahui, mobil yang mereka pakai merupakan mobil bodong. Setelah dijumpai, mereka langsung membobol gerbang dan memotong kabel feeder beserta jamper yang ada di dalam tower.

Mereka berbagi peran saat melakukan pencurian. Dua bertugas memanjat dan memutus kabel, sedangkan dua lainnya berperan memotong-motong kabel curian lalu memasukannya ke dalam mobil.

“Pengakuan para tersangka, mereka sudah mencuri di enam tower, yaitu di Wonosari, Keca-

FOTO: MEMORANDUM/ION

FOTO: MEMORANDUM/ION

Komplotan Pencuri Kabel Tower Digulung

Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Dewa Yogantara menginterogasi keempat pelaku.

matan Tutur; Sukorejo; Wonorejo; Cendono, Kecamatan Purwosari; Karangrejo, Kecamatan Gempol; dan Pogal, Kecamatan Tutur. Tapi kami menduga lebih dari itu,” jelas Dewa Yoga.

Namun, dari enam tower yang mereka satroni, pencurian kabel tower Smartfren di Kecamatan Gempol saja yang akhirnya dilaporkan ke polisi.

Hingga keempat pelaku teriden-

tifikasi dan ditangkap. “Hasil pencurian kabel ini kemudian dijual ke toko barang bekas dan uangnya habis dibagi-bagi untuk keperluan sehari-hari,” imbuh Dewa Yoga.(rul/sr)

PSSI Kabupaten Pasuruan Gelar Turnamen Sepak Bola U-13 dan U-15 Pasuruan, Memorandum Askab PSSI Kabupaten Pasuruan menggelar turnamen sepak bola Piala Askab PSSI untuk kategori U-13 dan U-15. Turnamen berlangsung di lapangan Argond Putra, Gondangwetan, Jumat (30/8). Sedangkan babak penyisihan berlangsung sejak Rabu (21/8) lalu.

Dafiq Primadinoto, ketua panitia mengatakan turnamen ini dalam rangka pembinaan usia muda. Supaya pemain muda di Kabupaten Pasuruan punya wadah. “Semua peserta dari Kabupaten Pasuruan. Karena memang kejuaraan ini untuk mewadahi para pemain muda dan para pemain usia dini yang ada di Kabupaten Pasuruan, sesuai dengan program Asprov PSSI Jawa Timur,” ungkap Dafiq.

Karena untuk pembinaan, Dafiq mengatakan, dirinya berharap turnamen ini bisa berlangsung konitinyu setiap tahun sesuai dengan program Asprov

Perwakilan peserta turnamen sepak bola Piala Askab PSSI Kabupaten Pasuruan U-13 yang berlangsung di lapangan Argond Putra.

Jawa Timur. Dan, muaranya klub kebanggaan warga Kabupaten Pasuruan yakni Persekabpas bakal berisi pemain putra-putra daerah. Karena dengan adanya kompentensi yang bagus, sehingga tidak perlu merekrut pemain dari pihak luar.

“Kami ucapkan terima kasih kepada

ketua PSSI dan pemerintah Kabupaten Pasuruan yang mendukung program kami. Mudah-mudahan ke depan lebih baik lagi, sehingga menjadikan tim baik level usia dini maupun Persekabpas. Lebih solid lagi di masa yang akan datang,” kata Dafiq.

Sementara itu, DR Iswahyudi, Ketua PSSI Kabupaten Pasuruan mengatakan, pihaknya berharap ke depan PSSI Kabupaten Pasuruan bisa menggelar even U-13, U-15 dan U-17 dengan baik. “Sehingga diharapkan akan bermunculan pemain bola yang punya prestasinya bisa dibanggakan sekaligus jadi regenerasi pemain Persekabpas,” jelas Iswahyudi, kepada Memorandum.

Sekedar diketahui, babak penyisihan di mulai pada 21 Agustus di bagi 3 lapangan, yaitu lapangan Ahmad Yani Grati, Argond Gondangwetan, dan Martopuro Purwosari. Dengan diikuti 20 klub U-13 dan 20 klub U-15.

Dan, sesuai rencana putaran final Piala Askab PSSI U-13 dan U-15 akan dilaksanakan pada Kamis (5/9), Jumat (6/9), grand Final pada Sabtu (7/9) di lapangan Martopuro, Purwosari, Kabupaten Pasuruan.(ion/sr)

PROBOLINGGO & LUMAJANG BIRO PROBOLINGGO: M Nurwahyudi. WARTAWAN: M Hisbullah Huda, Hapy Laila Tuansyah. KOORDINATOR PEMASARAN: Rudianto. KEPALA BIRO: Munjari Triono. WARTAWAN: Ani Fauzyah, Irfani Akbar. MARKETING/IKLAN: Suwatman EMAIL: trimemorandum@gmail.com. TELP: 081362793650. KANTOR: Jl. Wachid Hasyim XV/2 Lumajang.

43 Ribu Jiwa Belum Terkaver Kesehatan Gratis Probolinggo, Memorandum Masih ada 23 persen atau sekitar 43 ribu jiwa penduduk Kota Probolinggo yang belum dijamin kesehatannya secara gratis. Sehingga, saat berobat ke puskesmas atau rumah sakit, mereka selalu menemui masalah administrasi pembayaran. Untuk itu, pemkot membuat terobosan program.

“Ini sekaligus kado ulang tahun untuk seluruh masyarakat. Alhamdulillah, apa yang kami janjikan dalam visi misi akhirnya terwujud satu per satu. Tentunya ini juga karena dukungan semua elemen masyarakat,” ujar Wali Kota Hadi Zainal Abidin, saat pembukaan Semipro, Sabtu (31/8).

Wali Kota Hadi Zainal Abidin mengatakan, mulai per 1 September 2019, sebanyak 97 persen warga Kota Probolinggo bakal mendapatkan jaminan layanan kesehatan gratis. Program ini berlaku untuk semua masyarakat yang Nomor Induk Kependudukan (NIK)-nya sudah didaftarkan oleh Pemerintah Kota Probolinggo. “Program ini sesuai amanah UU nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Perpres nomor 82 tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Masyarakat yang punya NIK Kota Probolinggo akan menjadi peserta JKN-KIS yang dikelola oleh BPJS bekerjasama den-

gan Pemerintah Kota Probolinggo,” tandasnya.

Berdasarkan data BPJS, bahwa pendaftaran penduduk kota menjadi peserta BPJS dilakukan secara bertahap. Di tahap pertama, pemkot mendaftarkan sebanyak 40.783 jiwa. Sedangkan sisanya akan didaftarkan setelah NIK sudah terdata. “Dengan pendaftaran tahap pertama ini, maka 97,24 persen penduduk Kota Probolinggo sudah dijamin pelayanan kesehatannya.

Target kami 100 persen penduduk mendapat jaminan kesehatan,” ucap Wali Kota.

Pemerintah Kota Probolinggo, lanjut Wali Kota Hadi Zainal Abidin telah menyediakan anggaran sebesar 9,7 miliar untuk mendukung program tersebut. Anggaran itu berasal dari dana APBD, dana DBHCHT dan dana pajak rokok. “Kami bertekad untuk menjadikan Kota Probolinggo menjadi kabupaten/kota di Jawa Timur yang mencapai Universal Health

Coverage (UHC). Dimana syaratnya itu adalah minimal 95 persen penduduknya sudah menjadi peserta JKN-KIS,” imbuhnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan drg Ninik Ira Wibawati menjelaskan secara detail tentang Universal Health Coverage (UHC) yang sudah diterapkan di Kota Probolinggo.

Yakni, sebuah program dimana pemerintah menanggung semua kesehatan masyarakat dengan NIK Kota Probolinggo. “Semuanya akan mendapat fasilitas di kelas tiga. Jika masyarakat sakit semua akan dibiayai oleh Pemkot Probolinggo. Semua masyarakat akan diberi kartu tapi kami masih bekerjasama dengan Dispenduk Capil. Yang tercover baru sekitar 97 persen, sisanya menyelaraskan NIK karena ada yang belum punya NIK,” jelasnya.

Di sisi lain, masyarakat yang sudah terlanjur mendaftar di BPJS secara mandiri, masyarakat bisa datang ke BPJS dan meminta ganti. Namun sebaliknya, jika masih tetap ingin jalur mandiri juga diperbolehkan tetapi pemerintah tidak menanggung biayanya. “Kalau mandiri mau naik kelas atau fasilitas layanan kesehatan boleh, tapi yang dibiayai oleh Pemerintah Kota Probolinggo tidak bisa naik kelas,” ungkap drg. Ninik.(mhd/sr)

Jasad bayi laki-laki yang baru dilahirkan tersebut pertama kali ditemukan Slamet (55) bersama Yasin (57), pekerja bangunan asal Desa Banjarsawah, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, yang sedang mengerjakan proyek jembatan Grobokan itu. “Pertama kali saya temukan, jasad bayi laki-laki itu banyak mengeluarkan darah serta tidak mengenakan kain sehelai pun dengan posisi miring,” terang kedua saksi

tesebut.

Selanjutnya, keduanya memberitahukan kepada warga setempat yang kemudian di lanjutkan ke Mapolsek Kedungjajang.

Mendapat laporan itu, petugas bergegas menuju lokasi guna melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Hanya dalam hitungan menit, warga pun mulai berjubel di lokasi penemuan guna melihat dari dekat jasad bayi yang dibuang tersebut. “Semoga Tim Cobra bisa menemukan dan

FOTO: MEMORANDUM/TRI

Wali Kota Hadi Zainal Abidin secara simbolis menyerahkan kartu BPJS kepada perwakilan warga Kota Probolinggo.

Lumajang, Memorandum Warga sekitar jembatan Dusun Krajan, Desa Grobogan, Kecamatan Kedungjajang, digemparkan penemuan jasad bayi laki-laki yang baru lahir dengan kondisi mengenaskan di bawah jembatan, Senin (2/9) pagi. Diduga kuat bayi tersebut sengaja dibuang orang tuanya dengan cara dilempar dari atas jembatan.

Petugas mengidentifikasi jasad bayi laki-laki yang ditemukan di dasar sungai.

menangkap orang tua pembuang bayi itu,” ujar Sutinah (42), warga setempat diamini ibu-ibu lain.

Kapolsek Kedungjajang AKP Sugianto menjelaskan, pihaknya masih terus menyelidiki dan memburu siapa pelaku atau orang tua yang tega membuang bayi. Kuat dugaan, bayi

tersebut memang sengaja dibuang oleh orang tuanya dengan cara dilempar dari atas jembatan. “Jasad bayi tesebut kini sudah berada di Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang guna dilakukan visum yang selanjutnya akan segera dimakamkan,” jelas Sugianto. (tri/sr)

Terjatuh saat Dikejar, Dua Jambret Babak Belur Lumajang, Memorandum Apes dialami dua jambret M Efendi (24) dan Muklas (22), keduanya warga Dusun Curahwedi, Desa/Kecamatan Jatiroto. Pada saat beraksi, mereka diteriaki sambil dikejar oleh korban. Diduga panik, pelaku kemudian terjatuh dari atas motor lalu ditangkap dan dihajar beramai-ramai oleh warga, Minggu (1/9) malam.

Sebelumnya, korban Budi Hariyanto (35) asal Desa Sarikemuning, Kecamatan Senduro, sedang membonceng Isnaimi (30) istrinya dengan mengendarai Honda Beat melintas di Jalan Gajah Mada. Setelah sampai di depan Warung Toga Asri (WTA), Kelurahan Kepuharjo, Kecamatan Lumajang, korban terkejut karena tiba-tiba dari belakangnya ada motor Yamaha Vixion tanpa Nopol yang dikendarai kedua tersangka memepet kemudian menarik paksa tas yang dibawa istrinya.

FOTO: MEMORANDUM/TRI

FOTO: MEMORANDUM/MHD

Bayi Tewas Dilempar dari Atas Jembatan

Kedua jambret diamankan di Balai Desa Kalisemut.

Setelah berhasil mengambil tas milik korban yang berisi 2 buah HP merk Samsung, STNK, SPM dan KTP korban, lalu pelaku kabur. Namun dikejar korban dibantu warga yang lain hingga masuk Desa Kalisemu, Kecamatan Padang.

Diduga panik karena mendapat

teriakan dan kejaran dari korban dan warga, kedua pelaku terjatuh kemudian meninggalkan motor miliknya kearah persawahan. Sementara warga yang mulai marah, terus mengejar hingga akhirnya bisa menangkapnya. Warga yang mulai jengkel, langsung melapiaskan dengan memukul dan menendang kedua pelaku hingga babak belur. Agar masyarakat tidak semakin kalap, kedua pelaku diamankan di ruang Kepala Desa Kalisemut, Kecamatan Padang, sambil menunggu petugas dari Polsek Padang yang datang menjemput.

Karena TKP-nya berada di wilayah Polsek Kota, kedua pelaku bersama barang bukti kemudian diserahkan ke Mapolsek Kota. “Untuk penangannanya, kini diambil alih oleh Satreskrim Polres Lumajang, guna dilakukan pengembangan lebih lanjut,” tegas Kapolsek Kota Lumajang, Ipda Darmanto, Senin (2/9). (tri/sr)

OLAHRAGA Misi Ganda Porserosi Jatim di Pra-PON 2020

SELASA LEGI, 3 SEPTEMBER 2019 HALAMAN 13

WEBSITE: memorandum.co.id  EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

Surabaya, Memorandum Beberapa cabang olahraga (cabor) lumbung medali kontingen Jatim di ajang multievent PON 2020 terancam berkurang seiring ketidaksanggupan Provinsi Papua sebagai tuan rumah. Kesempatan itu harus dimaksimalkan cabor-cabor lain untuk memenuhi target juara umum pengumpul medali terbanyak.

Seperti misi Pengprov Porserosi Jatim yang menerjunkan 16 atlet (9 putra, 7 putri) ke ajang Pra Kualifikasi PON 2020 cabang sepatu roda di Bekasi, 10-15 September. “Kami akan berjuang dan berusaha merebut medali sebanyak-banyaknya. Peluang itu masih terbuka sepanjang kita mau bekerja maksimal,” terang

Ketua Umum Porserosi Jatim Heru Tjahjono dalam pelepasan kontingen, Senin (2/9).

“Kami pengur us akan men-support semaksimal mungkin. Selama bertanding jaga kondisi kalian (para atlet) agar bertanding selalu dalam kondisi fit. Jangan sampai bertanding kondisi kesehatan kalian

turun, junjung tinggi sportivitas dan bawa nama harum Jatim,” ujar Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi (pemprov) Jatim tersebut.

Pelatih Puslatda Sepatu Roda Jatim Muhammad Oki Ardiyanto mengatakan, atletnya siap memenuhi target dari KONI Jatim, merebut empat medali emas.

“Kami akan berusaha maksimal memenuhi target dari KONI Jatim,” ujar Oki. Dengan kekuatan 10 atlet puslatda dan 6 non puslatda, Oki menilai peluang memenuhi bahkan melebihi target sangat terbuka. Apalagi dalam pra PON

nanti, total memperebutkan 24 medali emas dari 24 nomor. Di antaranya nomor 100m pa-pi, 200m pa-pi, 300m pa-pi, 400m pa-pi, 500m pa-pi, 500 individu, 1000m pa-pi, 10km pa-pi, dan15km pa-pi. Ditambah nomor maraton. “Kalau persaingan, tetap diperkirakan datang dari atlet DKI Jakarta, Jabar dan Jateng. Persiapan kami maksimal di base camp Sidoarjo dan Malang,” sebut Oki. Seperti diketahui, kendati belum resmi, beredar surat dari KONI Provinsi Papua terkait perubahan jumlah cabor PON 2020. Total ada 15 cabor

yang bakal dipangkas. Tiga di antaranya merupakan cabor olympic. Yakni balap sepeda nomor MTB dan BMX, polo air, bola tangan. Sementara enam lainnya merupakan cabor yang dipertandingkan di Asian Games.

Seperti wushu, catur, bridge, dan

sepak takraw.

Wacana itu tentu saja menjadi sorotan orientasi pembinaan olahraga nasional yang harusnya mengacu pada multievent internasional. Setidaknya, cabor yang dipertandingkan di Olimpiade maupun Asian Games wajib jadi

prioritas. Jatim sendiri sangat terdampak karena salah satu cabor yang tidak dipertandingkan adalah nomor selam dan ski air.

Padahal dua nomor itu dalam beberapa edisi terakhir PON, selalu menjadi penyumbang medali terbanyak. (*/epe)

DEWI RENGGANIS

SELASA LEGI, 3 SEPTEMBER 2019 HALAMAN 14

WEBSITE: memorandum.co.id EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

MELIPUTI WILAYAH JEMBER. KEPALA BIRO: Edi Winarko . WARTAWAN: Marjuni, Abdus Syukur. ALAMAT: Jl. Dr Soetomo V/110 Jember. CP: 085335103739

Deklarasi Damai Pilkades Serentak 2019

Bupati Faida Berharap Tidak Ada Perpecahan dan Jaga Keutuhan Melibatkan kurang lebih 1117 pemilih, pelaksanaannya akan dibagi menjadi 4 tahap. Tahap pertama berlangsung 5 September 2019 di 45 desa dari tujuh kecamatan. Tahap kedua (12/9) untuk wilayah selatan Jember (terdiri dari 37 desa di 6 kecamatan), selanjutnya 19 September untuk wilayah barat Jember (terdiri dari 40 desa di 7 kecamatan) dan terakhir 26 September untuk wilayah tengah (terdiri dari 39 desa di 8 kecamatan).

Perhelatan akbar yang sangat menentukan masa depan Kabupaten Jember, juga akan

diawali dengan memasuki masa tenang selama tiga hari sebelum pelaksanaan di masing-masing pembagian wilayah pelaksanaan pilkades, dengan mensterilkan wilayah pelaksanaan dari atribut cakades dan menghentikan kegiatan kampanye.

Bupati Jember dr Hj Faida MMR menyatakan, penandatanganan Deklarasi Damai Pilkades Serentak ini adalah sebuah perwujudan semangat dari semua elemen masyarakat, pemkab, Polri, danTNI serta seluruh jajaran pemerintahan, dan sekaligus wadah silaturahmi bagi pihak-pihak

FOTO: MEMORANDUM/MARJUNI

Jember, Memorandum Deklarasi damai pilkades serentak 2019 dihadiri semua pihak yang berkaitan di aula PB Sudirman Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, Senin (2/9). Termasuk seluruh calon kepala desa (cakades), BPD, panitia penyelenggara pilkades, camat, kapolsek, danramil dan pihak-pihak lain yang terkait pelaksanaan pilkades serentak. Tahun ini penyelenggara pilkades sedikitnya 161 desa.

Bupati dr Hj Faida MMR menandatangani deklarasi damai pilkades serentak 2019.

yang berkompeten, terutama bagi masing-masing cakades.

Momen deklarasi ini tercipta bukan hanya atas inisiatif Pemkab Jember saja, melainkan atas hasil koordinasi forkopimda dan seluruh cakades periode 2019-2025.

Pemkab lantas memfasilitasi ini-

siatif itu. “Ini adalah momen yang bersejarah, karena semua pihak yang turut hadir dalam deklarasi ini adalah saksi untuk penegakan dan pembangunan demokrasi di Kabupaten Jember,” kata Bupati Faida.

Harapan semua pihak,

Dandim 0824/Jember Letkol Inf Laode M Nurdin menandatangani deklarasi damai pilkades serentak 2019.

pilkades serentak berlangsung aman dan damai. Untuk itu, Bupati Faida berharap momentum deklarasi ini bukan sekedar seremonial belaka, tetapi juga untuk mempertegas sikap peserta pilkades untuk berkomitmen dan konsisten dalam mencip-

takan situasi yang kondusif baik sebelum dan sesudah pelaksanaan pilkades di daerahnya masing-masing.

Perlu kedewasaan dalam berpikir dan berperilaku untuk calon yang berkompetisi, karena persatuan dan kesatuan jauh lebih

penting dibanding kepentingan sekedar menang dan kalah.

Bupati Faida juga berharap, semangat kebersamaan dan persaudaraan dapat terjalin untuk membangun desa menuju Kabupaten Jember yang maju dan sejahtera. (jun/epe/adv)

Jember, Memorandum Pemerintah Kabupaten (pemkab) Jember mengadakan pergelaran wayang kulit semalam suntuk menyambut malam 1 Suro dengan dalang Ki Andik dari Semboro dengan bintang tamu sinden kondang Wiwit Diqin di Alun-Alun Jember, Minggu (1/9).

Kepala Bakesbangpol Drs Bambang Haryono hadir mewakili Bupati dr Hj Faida MMR. Dalam sambutan yang dibacakan Bambang, Bupati Faida menyampaikan pagelaran ini sebagai upaya melestarikan bangsa dan melestarikan budaya daerah kepada generasi penerus bangsa.

“Kegiatan ini adalah salah satu upaya untuk melestarikan budaya asli Indonesia di tengah mengalirnya budaya asing atau globalisasi, mengenalkan dan menanamkan budaya daerah kepada masyarakat, khususnya generasi muda,” katanya.

Kebudayaan Indonesia memang beragam. Salah satunya adalah wayang kulit. Sehingga pagelaran ini dapat memotivasi generasi muda untuk sungguhsungguh menyayangi budaya daerah, hingga kebudayaan asli tetap terjaga.

Kegiatan seni budaya ini selain sebagai pemersatu juga merupakan

upaya pemerintah untuk menyaring budaya asing yang mempengaruhi generasi muda. Lakon wayang kulit ini untuk mengimplementasikan niat bersama dalam mewariskan budaya luhur wewayangan kepada generasi muda.

Bupati juga menyatakan, pagelaran wayang kulit kali ini menjadi sebuah kesinambungan dan transfer kepiawaian segala aspek pagelaran wayang dari dalang sepuh kepada dalang remaja.

Pendekatan dan metode yang digunakan menyesuaikan dengan generasi muda, sehingga wayang kulit tetap dicintai, dipelihara, dan generasi muda dapat melestarikan

FOTO: MEMORANDUM/HMS

Malam Suroan, Pemkab Jember Wayangan Semalam Suntuk

Dalang Ki Andik dari Semboro membawakan lakon Amarta Binangun atau Puntodewo Wisudo dalam pergelaran wayang kulit.

seni budaya Indonesia.

Bambang sendiri menyatakan

bahwa lakon wayang menceritakan tentang membangun Kera-

jaan Amerta. Cerita ini sesuai dengan kondisi Kabupaten Jember. “Kesesuaian ini karena Bupati Jember dan Wakil Bupati Jember menjadi pemimpin dengan segala programnya,” ujar Bambang.

Salah satu programnya di bidang pendidikan yaitu memberikan beasiswa perguruan tinggi khusus masyarakat ber-KTP Jember dan insentif guru ngaji, serta program lainnya. Bambang berharap, pagelaran ini juga diikuti oleh anak-anak, karena filosofi yang terkandung di ceritanya.

“Anak-anak harus tahu, budaya kita juga mempunyai superhero, yaitu Gatot Koco,” imbuhnya.

Cerita Amarta Binangun atau Puntodewo Wisudo, lanjutnya, adalah kisah Pandawa membangun Kerajaan Amarta sepeninggal ayah mereka Prabu Pandu Dewanata.

Pandawa menuntut hak mereka kepada penguasa Astina, Prabu Destharata , yang kemudian mengizinkan kepada Pandawa untuk terlebih dahulu membuka hutan atau babad alas Wismartha. Usaha ini tidaklah mudah. Banyak ujian dan cobaan yang dialami Pandawa. Baik dari pihak luar atau konflik internal.

Namun, akhirnya karena kegigihan dan usaha yang keras, mereka berhasil membangun Amartha sesuai harapan. (hms/jun/epe/adv)

BONDOWOSO & SITUBONDO KABIRO: Muhlis Adi Rangkul. WARTAWAN: Ahmad Fauzi (Bondowoso), Edy Sudibyo (Situbondo). ADVERTORIAL DAN PEMASARAN: Swaris Darmawan, Mahfud. ALAMAT KANTOR: Perum Taman Mutiara Blok AA-15 Pejaten Bondowoso. HP: 08113617789.

Penetapan Lokasi Tol Probowangi di Situbondo

“Sepanjang berita acara kesepakatan langsung ditandatangani warga, penentuan lokasi jalan tol bisa secepatnya,” kata Kepala Biro Administrasi dan Otonomi Daerah Pemprov Jatim Indah Wahyuni usai Sosialisasi dan Konsultasi Publik Pembangunan Jalan Tol

Probowangi di Kantor Kecamatan Banyuglugur, Situbondo, Senin (2/9).

Jika berita acara kesepakatan pembangunan jalan tol langsung ditandatangani warga Situbondo, mengenai rute yang dilewati, tidak menutup kemungkinan satu pekan penen-

tuan lokasi jalan tol Probowangi wilayah Situbondo segera turun.

Menurut Wahyuni, beberapa bulan lalu dokumen penentuan lokasi telah diajukan kepada Gubernur Jatim, dan setelah itu akan dibuatkan berita acara yang ditandatangani warga seba gai pemilik lahan yang dilewati jalan tol.

Setelah penentuan lokasi disetujui, Badan Pertanahan Nasional (BPN) akan melakukan lelang terhadap konsultan jasa penilai publik (KJPP) men-

Bantah Kadisnakertrans JaƟm

Sekda Klaim Angka Kemiskinan Turun Situbondo, Memorandum Sekretaris Daerah Pemkab Situbondo Syaifullah membantah pernyataan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim Himawan Estu Bagijo, mengenai rendahnya tingkat pengangguran yang tidak diimbangi dengan naiknya tingkat kesejahteraan.

Menurut Syaifullah, pernyataan tersebut tidak benar. Sebab indikator tingkat kesejahteraan diantaranya, kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan indeks pembangunan manusia (IPM), termasuk produk domestik regional bruto (PDRB), mengalami pertumbuhan yang baik.“Kemiskinan kita dari 2017 terjadi penurunan.

Dari 13,05 menjadi 11,82. Artinya, masyarakat semakin sejahtera,” katanya dilansir dari situs RRI, Senin (2/9).

Selain itu, lanjut Syaifullah, pertumbuhan ekonomi di Situbondo tumbuh dengan baik, dari 5,07 menjadi 5,3. Sedangkan IPM yang diukur dari tingkat kesehatan, pendidikan dan tingkat daya beli masyarakat, juga mengalami perkembangan yang bagus. Semula 65,08 menjadi 66,42.

“IPM dari sisi kesehatan, angka harapan hidup di Situbondo mencapai 68,73 dari sebelumnya 68,53. Rata-rata lama sekolah sekarang sudah 6,8 yang sebelumnya 5,8. Daya beli masyarakat juga naik,” ungkap sekda.

Syaifullah mengemukakan, program-program Bupati danWakil Bupati (wabup) Situbondo selama lima tahun ke depan tepat sasaran karena terbukti bisa meningkatkan kesejahteraan warga. Selain itu, bupati-wabup bisa menciptakan tempat wisata di kantong-kantong kemiskinan. Dia mencontohkan Wisata Rengganis di Kecamatan Sumbermalang dan Wisata Kampung Blekok di Desa Klatakan Kecamatan Kendit.

“Sumbermalang dan Klatakan itu merupakan kantong kemiskinan, tapi di situ justru perekonomian tumbuh. Dengan adanya tempat wisata, masyarakat sekitar bisa berjualan dan bekerja di bidang jasa,” tandas Syaifullah.

Ssebelumnya, ketika berkunjung ke balai latihan kerja (BLK) Situbondo, 28 Agustus 2019, Kadisnakertran Jatim mengatakan, angka pengangguran di Situbondo rendah, namun tidak diimbangi dengan naiknya tingkat kesejahteraan. (*/epe)

genai nilai atau harga tanah, dan selanjutnya KJPP yang berwenang menentukan harga tanah warga yang akan dibeli untuk kepentingan proyek jalan tol. “Oleh karena itu, kami tidak bisa menjawab kalau ditanya berapa harga tanah. Yang pasti warga akan untung. Masyarakat mendapatkan ganti untung,” ujarnya.

Bupati Situbondo Dadang Wigiarto yang juga hadir dalam sosialisasi itu mengingatkan masyarakat yang lahannya dilewati proyek jalan tol agar

selalu berkoordinasi dan klarifikasi. “Koordinasi dan klarifikasi dimaksud, masyarakat harus lebih hati-hati karena khawatir ada orang menunggangi mencari keuntungan. Misalnya, ada seseorang yang menalangi uang pembelian lahan dan seolah-olah orang tersebut dari panitia pengadaan lahan jalan tol,” kata Dadang.

Pemprov Jatim mulai kemarin menyosialisasikan dan konsultasi publik mengenai rencana pembangunan jalan tol di wilayah Situbondo. (*/epe)

Kepala Biro Administrasi dan Otonomi Daerah Pemprov Jatim Indah Wahyuni menyosialisasikan rencana pembangunan jalan tol Probowangi di Kantor Kecamatan Banyuglugur.

Areal Tambang Sirtu di Sumberpakem Semakin Luas Daerah Hanya Bisa Monitoring, Kewenangan Perizinan di Provinsi Bondowoso, Memorandum Izin penambangan galian C pasir batu (sirtu) yang semakin meluas di Desa Sumberpakem, Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso menjadi sorotan masyarakat. Apalagi, institusi penegak peraturan daerah (perda), satpol PP, mengaku belum mengetahui pasti legalitas perizinan pertambangan itu.

Kasatpol PP Bondowoso Aris Agung Sungkowo mengatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memeriksa izin pertambangan di kawasan Sumberpakem. “Terkait adanya izin itu nanti, kami masih mau mengecek ke Dinas Perizinan kepada Pak Pono. Karena yang mengeluarkan izin itu dinas perizinan,” katanya dilansir dari suaraindonesia. co, Senin (2/9).

Agung mengaku, selama ini sudah ada beberapa pengaduan dari masyarakat terkait aktivitas pertambangan galian C yang menggunakan alat berat di wilayah itu. Jika setelah koordinasi dan pengecekan diketahui tidak berizin, Agung tidak segan bertindak keras. “Saya akan melakukan pengecekan dulu.

Jika itu ilegal, maka kami jelas akan menutupnya,” tegasnya.

Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Pono Winardi, justru tidak tahu menahu soal perizinan galian C di Desa Sumberpakem.“Kami tidak tahu apakah ada izin atau tidak, sebab kewenangan perizinan tersebut ada di provinsi,” katanya.

Selama ini, diakuinya dinas hanya melakukan monitoring. Sedangkan pengawasan, kewenangannya ada pada inspektur tambang dari pemerintah pusat. Selain itu yang berkaitan dengan perizinan merupakan kewenangan Pemerintah

FOTO: MEMORANDUM/IST

Situbondo, Memorandum Penetapan lokasi pembangunan jalan tol ProbolinggoBanyuwangi (Probowangi) Seksi 2 di wilayah Kabupaten Situbondo diperkirakan rampung September 2019. Dengan catatan, tidak ada permasalahan dan komplain dari warga.

FOTO: MEMORANDUM/IST

Pemprov Pastikan Warga Dapat Ganti Untung

Aktivitas penambangan galian C pasir batu (sirtu) di Desa Sumberpakem.

Provinsi Jatim sejak keluarnya Undang-undang nomor 23 Tahun 2014. “Kami hanya melakukan

monitoring, jika ada keluhan dari masyarakat setempat,” pungkasnya. (*/epe)

LAMONGAN-TUBAN-BOJONEGORO

SELASA LEGI, 3 SEPTEMBER 2019 HALAMAN 15

WEBSITE: memorandum.co.id  EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

KEPALA BBIRO: Supardi (Hardy). LAMONGAN: M Nur Ali Zulfikar. BOJONEGORO: Sutopo. IKLAN/PEMASARAN: Wahyudi. ALAMAT: Perum Graha Bunder Asri (GBA) Jalan Emerald VI No 3 Gresik. TELP: 0313959494- 085311868686

Bojonegoro, Memorandum Pegawai honorer di Bojonegoro patut berbahagia.

Sebab, ada isu bahwa mulai akhir tahun 2019, Pemkab Bojonegoro akan menaikkan tunjangan kerja Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu per bulan, santer terdengar.

Rencananya, kenaikan tunjangan itu mulai diterapkan pada akhir tahun ini seiring dimasukkan pada perubahan APBD 2019. Diketahui, kenaikan tunjangan itu mendapatkan sambutan baik dari para honorer.

Kabid Ketenagaan Disdik Aunur Rofiq mengatakan, hingga kemarin masih belum mengungkapkan besaran kenaikan Aunur Rofiq tunjangan. Sebab, masih belum selesai prosesnya.

“Kalau sudah selesai akan kita umumkan,” ujar Aunur Rofiq, Senin (2/9).

Namun, pihaknya memastikan pada P-APBD tunjangan honorer dinaikkan, setelah ada kesepakatan antara pemkab dan DPRD. “Tujuannya agar honorer semakin semangat,” ungkapnya.

Sebelumnya, Pemkab Bojonegoro memberikan tunjangan honorer Rp 250 ribu per bulan kepada pegawai honor. Tunjangan itu bisa dicairkan setiap dua bulan sekali melalui bank. Pihak bank kemudian memotong untuk angsuran BPJS Kesehatan. (top/har/mik)

Kader PAN Segel Kantor DPD Protes Penetapan Pimpinan Dewan Lamongan, Memorandum Ratusan kader dan simpatisan Partai Amanat Nasional (PAN) se-Kabupaten Lamongan beraksi dan menyegel kantor dewan perwakilan daerah (DPD) PAN yang terletak di Jalan Basuki Rahmad, Senin (2/9) siang. Mereka menolak penunjukan Wiji sebagai wakil ketua dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) perwakilan PAN. Kordinator Aksi, Kasto menilai, bahwa penunjukkan pimpinan dewan tersebut menyalahi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai. Penunjukkan tersebut juga dinilai sepihak tanpa mempertimbangkan asas musyawarah mufakat sebagaimana mestinya.

“Sesuai AD-ART yang jadi pimpinan dewan itu harus pengurus inti, mulai dari ketua, sekretaris dan bendahara. Selain itu, juga harus yang memperoleh suara terbanyak dalam pemilu,” ujar pria yang juga menjabat Ketua DPC PAN Kecamatan Sambeng ini, kemarin.

Jika sesuai aturan tersebut, kata Kasto, yang jadi pimpinan dewan adalah Khusnul Aqib, selaku Ketua DPD PAN, sekaligus yang memperoleh suara terbanyak. Bukan Wiji yang bukan pejabat utama partai, dan

suara nya juga masih dibawah Khusnul Aqib.

“Ini tidak benar. Masfuk dan Amar harus bertanggungjawab atas penyelewengan aturan organisasi partai ini. Mereka tidak mau menaati AD/ART yang sudah dibuat dan disepakati bersama,” tegasnya.

Kasto menegaskan, pihaknya akan menggelar aksi kembali dengan jumlah massa yang lebih besar jika keputusan yang sudah dibuat tidak segera dirubah sesuai aturan partai berlambang matahari tersebut.

“Kami yang datang di sini dari bawah, tidak ada yang menyuruh. Semua karena keprihatinan atas partai yang semakin tidak karu-karuan ini,” pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Jatim Masfuk,

Kantor DPD PAN di Jalan Basuki Rahmad yang disegel para kader.

FOTO: MEMORANDUM/ALI

Kenaikan Tunjangan Pegawai Honorer Tunggu Kesepakatan Pemkab dan DPRD

belum berhasil dikonfirmasi terkait aksi massa penolakan penunjukkan Wiji sebagai Wakil Ketua DPRD Lamongan tersebut. (al/har/mik)

Prosesi pelantikan Abimanyu Ponco Atmojo sebagai Pj sekda Bojonegoro.

Surat Rekom KASN Turun, Pemkab Segera Seleksi Sekda Bojonegoro, Memorandum Surat rekomendasi dari komisi aparatur sipil negara (KASN) sudah diberikan ke Pemkab Bojonegoro untuk membentuk panitia pelaksana (panpel) seleksi sekda (sekretaris daerah). Sehingga, seleksi terbuka pengisian sekda definitif segera digelar.

Pj Sekda Bojonegoro Abimanyu Ponco Atmojo mengatakan, bila rekomendasinya sudah turun. Untuk itu, pihaknya akan segera diumumkan. Ia menjelaskan, panpel nantinya beranggotakan enam orang.

“Unsurnya, empat orang dari aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Jatim dan dua orang dari perguruan tinggi,” bebernya, Senin, (2/9).

Ia menambahkan, bila panpel tersebut yang menyusun persyaratan pendaftaran seleksi terbuka sekda.

Rencananya, persyaratan diumumkan pada 9 September mendatang. “Saat ini (persyaratan,red) masih kita susun,” ujarnya.

Dikatakan olehnya, jika masa pendaftaran calon peserta diagendakan berlangsung selama 14 hari. Jika jumlah minimal pendaftar yang ditetapkan empat orang tidak terpenuhi, lanjut Abimanyu, maka masa pendaftaran bisa diperpanjang.

Salah satu persyaratan untuk bisa mendaftar seleksi sekda adalah ASN dari eselon II b. Pejabat eselon ini setingkat kepala dinas, asisten, dan staf ahli. Di Bojonegoro jumlah pejabat eselon II b sekitar 27 orang.

Abimanyu menegaskan, pendaftar tidak harus dari Bojonegoro. Dari luar kabupaten pun boleh.“Asal masih di wilayah Jatim,” jelasnya. (top/har/mik)

Jemaah Haji Tuban Laksanakan Sunah Arbain Tuban, Memorandum Usai menjalankan semua rukun wajib haji, 880 jemaah haji asal Kabupaten Tuban direncanakan berangkat ke Kota Madinah untuk melaksanakan Sunnah Arbain dan ziarah ke Makam Rasulullah SAW pada 4 September besok.

Hal itu disampaikan oleh Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kantor Kemenag Tuban, Umi Kulsum, Senin (2/9).

Menurutnya, seluruh jemaah haji asal Kabupaten Tuban saat ini masih berada di Kota Makkah.“Alhamdulillah seluruh jemaah haji Tuban dalam kondisi sehat. 4 September besok, mereka akan berangkat ke Kota Madinah untuk ibadah Sunnah Arbain dan ziarah ke Makam Rosululloh,” ujar Umi Kulsum, saat dikonfirmasi blokTuban.com.

Lebih lanjut, Umi menjelaskan di Kota Madinah para jamaah haji tersebut akan melaksanakan ibadah sunnah selama delapan hari. Kemudian, mereka akan kembali ke Kota Suci Makkah untuk selanjutnya pulang ke Tanah Air. Diharapkan, semua jemaah haji bisa melaksanakan ibadah sunah di Madinah dengan sehat dan lancar dan sampai kepulangannya di Tanah Air. “Sesuai dengan jadwal, jamaah haji tiba di Embarkasi Surabaya pada 13 September nanti,” imbuh Umi Kulsum.

Diketahui, jemaah haji asal Kabupaten Tuban tahun ini berjumlah sebanyak 880 orang yang terdiri dari kloter 76 dan 77. Mereka dijadwalkan sampai di Embarkasi Surabaya pada 13 September 2019. (*/har/mik)

Lamongan, Memorandum Menindaklanjuti maraknya praktik judi setiap kali digelar pemilihan kepala desa (pilkades) serentak, Polres Lamongan segera mengantisipasi.

Senin (2/9) pagi, bertempat di halaman mapolres, Polres Lamongan mengukuhkan Satgas Antijudi.

Upaya itu dilakukan sebagai langkah tegas polisi memerangi perjudian yang tidak menutup kemungkinan muncul pada pelaksanaan pilkades serentak pada 15 September mendatang.

Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung mengatakan, bahwa Satgas Antijudi yang terdiri dari 45 personel anggota gabungan dari empat instansi, yakni polres, Kodim 0812, kejaksaan, dan Pemkab Lamongan. Tugas satgas, yakni memberantas praktik judi yang tidak menutup kemungkinan akan muncul.

“Pembentukan Satgas Antijudi, berawal dari hasil rapat koordinasi bersama empat instansi tersebut. Dimana tujuannya untuk menyikapi praktik politik uang dan perjudian

FOTO: MEMORANDUM/ALI

FOTO: MEMORANDUM/SUTOPO

Satgas Antijudi Siap Tindak Tegas Judi Pilkades

Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung memakaikan rompi kepada satgas antijudi yang baru saja dikukuhkan.

dalam pilkades,” tegas Feby, kemarin.

Feby berharap, dengan adanya satgas ini, akan mem-

permudah petugas dalam menciptakan pilkades aman, damai,

kondusif serta bebas dari praktik-praktik perjudian yang kian meresahkan.

“Ha ra p a n k a m i , h a s i l pilkades serentak berjalan dengan baik. Dengan adanya Satgas Antijudi, pelaku perjudian yang mengganggu jalannya pesta demokrasi bisa diberangus. Sehingga, pilkades bisa berjalan fair dan stabilitas keamanan tetap terjaga,” harapnya.

Satgas Antijudi yang dipimpin langsung oleh Kasatreskrim AKP Wahyu Norman Hidayat, kata Feby, akan mulai bekerja sejak 14 sampai 16 September 2019. Feby menjamin, timnya tidak adak akan mainmain untuk menindak tegas.

Feby meminta agar satgas yang baru dikukuhkan bisa bekerja maksimal dan menindak tegas semua pelaku perjudian dalam pilkades.

“Kita semua mempunyai komitmen dalam memberantas perjudian, khususnya pada pilkades serentak. Satgas ini dibentuk bukan hanya formalitas belaka.

Namun untuk menegakkan hukum secara serius di Lamongan,” pungkasnya. (al/har/mik)

GRESIK-PANTURA

SELASA LEGI, 3 SEPTEMBER 2019

WEBSITE: memorandum.co.id  EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

HALAMAN 16

KEPALA BIRO: Supardi (Hardy). GRESIK: Syaifuddin Anam, Hardy, M Amin Alamsyah. Iklan: Memet HK. ALAMAT: Perum Graha Bunder Asri (GBA) Jalan Emerald VI No 3 Gresik. TELP: 031.3959494- 085.311.868.686 KEP

Jadi Korban Tabrak Lari, Pasutri Betiting Tewas Gresik, Memorandum Nahas menimpa pasangan suami-istri (pasutri) Kardimin (54) dan Suyatni (53), warga Desa Metiting. Keduanya menjadi korban tabrak lari di Jalan Raya Desa Tambak Beras, Kecamatan Cerme, Senin (2/9) pagi. Mereka tewas di lokasi karena terluka parah di kepala.

FOTO: MEMORANDUM/SYAIFUDDIN ANAM

LAKONE

Jenazah RSUD Ibnu Sina. Usai dievakuasi, petugas melanjutkan dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

“Kami masih mencari tahu kendaraan yang terlibat. Saksi tidak mengetahui nopol kendaraan yang terlibat,” kata Kanit Laka Satlantas Polres Gresik Ipda Yossy Eka Prasetya, kemarin.

Disampaikan, anggotanya sudah mengamankan kendaraan korban sebagai barang bukti. Hingga saat ini dirinya terus mencari petunjuk mecari kendaraan yang terlibat dalan kejadian tersebut. (an/har/mik)

Prioritaskan Amanah MENJADI wakil rakyat sudah seharusnya membuat program prioritas dalam menuntaskan amanah yang diberikan rakyat. Demikian motivasi Wiji SE, ketika terpilih dan mendapat amanah menjadi anggota DPRD Lamongan periode 2019-2024 dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Menurutnya, hal terberat dalam kehidupan adalah mengerjakan amanah tersebut dengan baik. Bahkan, seringkali dalam menjalankan amanah tersebut, sering pula muncul istilah jika baik tidak disebut, jika buruk selalu diingat.

“Niat utama saya, ingin mengabdi secara total kepada masyarakat. Karena saya sadar setiap langkah saya ini akan dipertanggungjawabkan nantinya dihadapan Allah SWT, sang pencipta kehidupan,” jelasnya, kemarin.

Banyaknya orang baik yang diam dan tidak mau ikut berperan dalam kebaikan, menjadikan dia yang hanya berbekal nekat memberanikan diri mengabdikan diri pada kepetingan bangsa dan negara.

“Saya hanya ingin bermanfaat untuk masyarakat, itu saja tidak lebih. Karena sampai saat ini saya melihat masih banyak masyarakat miskin, petani kesusahan mendapat pupuk dan banyak persoalan yang perlu segera diselesaikan,” pungkas Wiji. (al/har/mik)

Gaji Bidan-Perawat Naik, Pegawai Tidak Tetap Cemburu Gresik, Memorandum Usulan kenaikan gaji bidan dan perawat tenaga harian lepas (THL) hingga Rp 1,8 juta perbulan, mematik kecemburuan perawat pegawai tidak tetap (PTT).

Alasannya, masih perlu ada kajian terlebih dahulu.

Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Gresik drg. Saifudin Ghozali, membenarkan tentang usulan kenaikan gaji untuk bidan dan perawat THL. Hanya saja, hingga saat ini usulan tersebut belum terealisasi karena menunggu pengesahan dari DPRD. “Sesuai perbup memang gaji antara Rp 1,6 hingga Rp 1,8 juta. Nah, ini kami usulkan tinggal nunggu digedok dewan. Memang mekanismenya melalui PAK,” jelas Saifudin kepada wartawan, kemarin.

Untuk merealisasikan itu, pihaknya sudah meminta validasi data tenaga non PNS khususnya tenaga THL untuk mengajukan surat lamaran kembali. Dalam surat nomor 800/4375/4.37.52/2019 itu dituliskan surat selambat-lambatnya dikirim ke Dinkes per 2 September.

“Itu untuk validasi data tenaga non PNS,” imbuhnya.

Kenaikan gaji tenaga THL itu membuat kecemburuan perawat PTT. Padahal, sebelumnya sudah mendapatkan imbauan dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indarparawansa untuk kesejahteraan paramedis.

“Iya, gubernur mengimbau daerah untuk memberi upah yang layak. Namun, hingga kini belum ada tindak lanjut. Kabarnya perawat PTT juga tidak dijawil dalam seleksi PPPK,” kata salah seorang perawat yang enggan disebut jati dirinya.

Terpisah, Ketua fraksi PPP Khoirul Huda mengatakan, gaji perawat THL memang mengalami kenaikan. Karena dalam aturannya bicara seperti itu.

Untuk perawat PTT atau Ponkesdes, Huda menilai harus melalui kajian lebih dulu.

Politisi asli Desa Suci, Kecamatan Manyar itu, menilai selama ini untuk penggajian PTT itu sistem sharing provinsi dengan kabupaten. Jika dijumlah yang didapat juga sama. Kemudian tiba-tiba mengalami kenaikan untuk PTT, menurut Huda akan timbul persoalan baru.

“Perawat lain nanti juga akan mempertanyakan.

Belum tenaga honorer di bidang pendidikan,” kata mantan Ketua Komisi IV DPRD Gresik.

Sebetulnya, pihaknya setuju apabila dinaikan. Hanya saja perlu dirasionalisasi. Kemudian, perlu adanya pengawasan soal kinerja.

“Selama ini, kan memang tidak ada. Saya setuju, tapi juga harus dikaji bagaimana kemampuan daerah dan kebutuhan,” pungkasnya. (dri/har/mik)

Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro memberikan helm gratis kepada salah satu pelajar SMA NU 1 Gresik.

ra. Seperti SIM dan tidak mengenakan helm,” ujar Wikha.

Kegiatan tersebut mendapat respon positif dari Kepala Sekolah

SMA NU 1 Gresik Agus Syamsudin. Dia menyatakan bahwa edukasi yang diberikan polisi sangat bermanfaat. Sebab, seba-

Pihaknya juga telah membuat larangan pelajar yang belum memiliki SIM untuk tidak membawa motor sendiri. (an/har/mik)

gian besar anak didiknya kurang dewasa dalam berkendara.

“Edukasi seperti ini harus digalakkan terus,” katanya.

8 Bulan Terjadi 197 Kebakaran Gresik, Memorandum Musim kemarau memicu terjadinya banyak kebakaran di Kabupaten Gresik. Mulai dari lahan kosong yang kering, rumah warga hingga pabrik, terbakar. Tercatat, sejak delapan bulan terakhir ini, ada sekitar 197 kejadian.

Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Sapol PP) Abu Hassan mengatakan, kebakaran memang tidak dapat diprediksi.

Dimana pun tempatnya, bisa terjadi kebakaran. Yang kerap terjadi kebakaran selama musim

kemarau, kebanyakan lahan kosong.

“Seperti beberapa waktu lalu, kebakaran rumput di lahan kosong terjadi di Kecamatan Benjeng dan Driyorejo. Penyebabnya ada yang bakar-bakar, ada juga karena hubungan arus pendek,” kata Abu Hassan, kemarin.

Menurutnya, selama ini kejadian kebakaran telah ditangani dengan baik. Sesuai standar operasional prosedur (SOP) petugas pemadam kemakaran (PMK) harus tiba di

lokasi, 15 menit pasca kejadian belangsung.

“Kami terus berusaha mempercepat penanganan kebakaran. Salah satunya dengan adanya pos bantuan. Di pos utara berada di kecamatan Dukun dan di selatan berada di Driyorejo,” jelasnya.

Sementara di wilayah perkotaan terdapat armada paling banyak. Yaitu empat armada yang menangani di tujuh kecamatan.

“Kalau di pos utara dan selatan masing-masing menangani

lima kecamatan,” sambungnya.

Sekedar diketahui, kebakaran terakhir kali terjadi di Desa Sekargadung, Kecamatan Dukun, yang sampai menelan korban. Seorang lansia tewas dalam kebakartan itu. Penyebabnya, api ditimbulkan dari pembakaran obat nyamuk di lokasi kejadian.

Tidak hanya itu, kebakaran yang terjadi di PT Surabaya Meka Box (SBM) di wilayah Kecamatan Driyorejo, juga terbilang sangat besar. Diduga disebabkan karena percikan api

FOTO-FOTO: MEMORANDUM/ ANDRIYANTO

Wiji SE

Gresik, Memorandum Operasi Patuh Semeru 2019 menjadi momen paling penting untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Terutama para pelajar. Supaya mereka tertib berlalu lintas. Sebab, pelajar merupakan korban terbanyak kedua setelah karyawan swasta.

Untuk meningkatkan kedisiplinan berlalu lintas, Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro memberikan helm secara gratis kepada pelajar di SMA NU 1 Gresik, Senin (2/9). Hadir dalam kegiatan tersebut Kasatlantas AKP Wikha Ardilestanto, dan Kanit Dikyasa Ipda Darwoyo.

“Ini bagian dari sosialisasi Operasi Patuh Semeru 2019 dan mengedukasi para pelajar.

Karena masih banyak korban kecelakaan dari kalangan pelajar,” kata Alumnus Akpol 1998 tersebut usai menjadi pembina upacara di sekolah, kemarin.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Gresik AKP Wikha menyampaikan, operasi sudah berlangsung selama empat hari.

Tercatata sebanyak 1.187 pelanggar lalu lintas yang ditilang.

Diperkirakan jumlah tersebut akan bertambah. Mengingat pelaksanaan operasi masih berlangsung.

“Banyak yang dilakukan penilangan karena tidak memiliki kelengkapan surat berkenda-

FOTO: MEMORANDUM/SYAIFUDDIN ANAM

Beri Helm Gratis, Kapolres Ajak Pelajar Disiplin Berlalu Lintas

Abu Hassan

dari luar pabrik. Proses pemadaman membutuhkan waktu cukup lama. (dri/har/mik)

Baznas-Kemenag Ajak Pegiat Hidupkan Kampung Zakat Gresik, Memorandum Kementerian Agama (Kemenag) bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Gresik, bekerja sama membuat inovasi baru bagi para pegiat zakat di Gresik dalam menyalurkan zakatnya.

Inovasi baru yang diberi nama Kampung Zakat itu, memilih Desa Wedani, Kecamatan Cerme, sebagai proyek percontohan. Tujuannya untuk membangkitkan semangat pegiat zakat menyalurkan zakat, infak dan sedekah (ZIS) agar tepat sasaran.

“Saat ini, kami masih melakukan komunikasi dengan Kemenag, sejauh mana kelayakan pogram ini dengan memilih Desa Wedani,” ujar Ketua Baznas Kabupaten Gresik Abdul Munif, Senin (2/9).

Harapannya, masyarakat semakin semangat dalam rangka menyalurkan zakat, infak maupun sedekahnya.

FOTO-FOTO: MEMORANDUM/ ANDRIYANTO

FOTO: MEMORANDUM/M NUR ALI ZULFIKAR

Petugas unit laka mengolah TKP di Jalan Raya Desa Tambak Beras.

Insiden kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 05.45. Informasinya, Kardimin mengendarai motor Suzuki Spin nopol W 4322 BR, yang sedang membonceng istrinya melaju dari arah utara ke selatan. Sampai di lokasi kejadian, terjadilah benturan dengan kendaraan lain.

Namun, tidak ada saksi yang mengetahui secara jelas kendaraan yang terlibat kecelakaan. Seketika itu, keduanya terjatuh ke jalan dan terlindas di bagian kepala. Arus lalu lintas di jalur tersebut tersendat karena sedang ada evakuasi petugas Unit Lakalantas Polres Gresik.

Korban segera dibawa ke kamar

Wabup M Qosim bersama perwakilan Kemenag Gresik dan Baznas Kabupaten Gresik.

“Tim kami di Baznas, Insha Allah siap dalam memberikan

penyuluhan ke desa-desa untuk menyukseskan program ini

apabila program ini berhasil terlaksana dengan baik,” jelasnya.

Wakil Bupati Gresik Moh Qosim, sangat mengapresiasi langkah Baznas Gresik dengan pendirian kampung zakat.

“Ini adalah gagasan yang sangat baik. Dengan dibuatnya kampung zakat ini, daerah yang bersangkutan bisa lebih baik dari sisi ekonomi maupun sisi sumber daya manusianya,” katanya, kemarin.

Sebab, menunaikan zakat adalah sebuah tuntunan yang positif bagi yang mampu melaksanakannya. Oleh sebab itu, untuk mempermudah para pegiat zakat dalam menyalurkan zakatnya, dirinya sangat mendukung terobosan yang digagas Baznas.

“Ke depan, saya berharap ada kampung zakat di masing-masing kecamatan yang ada di Gresik. Paling tidak, ada satu desa yang dijadikan sebagai pilot project kampung zakat di tiap kecamatan,” harapnya. (dri/har/mik)