MEMORANDUM EDISI 12 AGUSTUS 2019

SENIN WAGE, 12 AGUSTUS 2019

HARGA Rp 3.500,-

WEBSITE: memorandum.co.id  EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

TETANGGA DITUSUK BELATI HINGGA SEKARAT

Dilatarbelakangi Curiga TTersangka k tidak tid k curiga sama sekali dan berangkat menemui ibunya di lokasi bazar. Begitu terlihat langsung kami ringkus.

1 Giyanto dan Mardi serta dua orang rekannya sedang pesta miras di rumah.

3

2 Secara kebetulan, mereka melihat Soepriyanto bersama teman-temannya cangkruk di depan rumah.

Kondisi mabuk, keduanya mendekati korban hingga terjadi cekcok. Giyanto lalu menusuk perut Soepriyanto hingga roboh.

IPDA GOGOT PURWANTO Kanitreskrim Polsek Tandes

FOTO: MEMORANDUM/OSKARIO

KRONOLOGI KEJADIAN

GRAFIS: MEMORANDUM/AZIZ

Surabaya, Memorandum Gegara barangnya kerap hilang di rumah yang sedang direnovasi, membuat Giyanto (35), kalap. Pria yang tinggal di rumah bedeng belakang Stasiun Kandangan itu, menuding Soepriyanto (39), sebagai pelakunya hingga diselesaikan dengan cara preman.   Bersambung ke halaman 7

Giyanto diapit petugas dengan menunjukkan barang bukti.

TIM SAR TEMUKAN JASAD KARYAWAN PT ARDILES YANG TERTIMBUN LUMPUR PROYEK

Korban Sempat Cuci Tangan di Kamar Mandi Surabaya, Memorandum Jasad karyawan pabrik sepatu PT Ardiles yang tertimbun luapan lumpur proyek di Sukomanunggal 168 akhirnya ditemukan, Minggu (11/8).  Bersambung ke halaman 7 

Jeeva Jayalalithaa

J

eevajothi sudah lama move on. Di kota yang jauh: Thanjavur. Jauh dari konglomerat restoran itu: Rajagopal. Yang menginginkannya jadi istri ketiga. Yang lalu membunuh suaminya --pakai uangnya.

Dari Kota Thanjavur Jeeva terus berjuang. Kota ini sekitar 400 km dari Chennai. Perlu enam jam naik mobil ke Thanjavur.  Bersambung ke halaman 4 

Surabaya, Memorandum Dua budak sabu pelanggan di Jalan Kunti diringkus polisi di Jalan Sawentar.

Mereka adalah Valdo Damar Saputro (22), warga Jalan Kedung Pengkol I  Bersambung ke hal 7 

FOTO: MEMORANDUM/OSKARIO

Dua Pelanggan Sabu Kunti Diborgol

Oleh: Dahlan Iskan

Valdo Damar Saputro dan Jecky Saputra.

FOTO: MEMORANDUM/DANNY

Petugas mengamankan lokasi terjadinya kecelakaan di Jalan Ngagel Rejo.

Rush Seruduk Warung dan Seret Pemotor Surabaya, Memorandum Warga dan pengguna jalan di Ngagel Rejo digegerkan suara rem mobil, berikut dua kali suara tabrakan pada Sabtu (10/8) malam.  Bersambung ke hal 7 

Tim SAR melakukan upaya pencarian terhadap jasad Imam Syafi’i hingga menemukan tubuh korban di lokasi.

Yaris Tabrak Motor dan Mobil, 5 Terluka

FOTO: MEMORANDUM/DANNY

Surabaya, Memorandum Pengaruh tembakau sintetis jenis gorila (gori, red) dan sabu, membuat pengemudi Yaris bertindak ngawur.   Bersambung ke hal 7

Ayu Ting Ting

Sesuai Rezeki BAGI Ayu Ting Ting berkurban bukan sekadar menyembelih sapi atau kambing. Namun, makna yang paling penting dari itu semua adalah keikhlasan untuk mendapat pahala dari Allah.   Bersambung ke halaman 7

Petugas mengamankan Yaris yang terlibat kecelakaan di Jalan Kutai.

Hasil tes urine tadi pagi (kemarin, red) positif sabu. Tapi untuk barang buktinya saya kurang paham. Sudah kami serahkan ke

FOTO: MEMORANDUM/OSKARIO

Positif Pakai Narkoba, Pengemudi Dimassa Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Antonius Agus Rahmanto didampingi Ketua Bhayangkari Ny Lisa membagikan daging kurban kepada masyarakat.

Bagikan Seribu Besek Daging Kurban

polrestabes.

AKP FAKIH Kanitlaka Satlantas Polrestabes Surabaya

Surabaya, Memorandum Polres Pelabuhan Tanjung Perak menyerahkan hewan kurban ke perwakilan masyarakat, Minggu (11/8).

Penyerahan diberikan langsung secara simbolis oleh Kapolres AKBP  Bersambung ke halaman 7 

CENDERA MATA KARYAWAN BANK DARI LOKAKARYA DI BATAM Έ1Ή

Jatuh Hati Pada Pandangan Pertama Episode Kedua + Meng, Risma bersedia ditunjuk jadi Ketua DPP PDI-P Bidang Kebudayaan.

- Apaan tuh…cari apa ya ibu kita ini? Perlindungan???

Si Mameng (Menduga-duga)

Berpuluh tahun mengonsumsi menu santap malam yang itu-itu-itu-itu saja, gairah karyawan perbankan yang tinggal di Wiyung, sebut saja Reihan (44), suatu ketika sampai pada titik jenuh. Bersamaan dengan itu, Reihan menemukan menu baru saat mengikuti acara dinas di Batam.

Yuli Setyo Budi, Surabaya

Menu baru tersebut disuguhkan teman yang kantor cabangnya menjadi tuan rumah lokakarya nasional di Batam.

Usianya tidak terlalu muda, sekitar 30-an, namun ubo rampe-nya bisa membangunkan gairah yang sudah lama dikubur di liang lahat.

PENERBIT: PT. Memorandum Sejahtera  SIUPP: No. 098/SK/Menpen SIUPP/A6/1986  PELAYANAN IKLAN-PEMASARAN: 031-8275390, 8276072  REDAKSI: 031-8275391  FAX: 031-8275392

Namanya sebut saja Susi (30). Dia janda muda yang belum genap setahun dicerai suami yang tepergok selingkuh. Dia bekerja di bagian resepsionis kantor cabang di Batam.

Malam itu setelah seharian berkutat dengan aneka diskusi  Bersambung ke halaman 7 

SIDOARJO

SENIN WAGE, 12 AGUSTUS 2019

WEBSITE: memorandum.co.id EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

HALAMAN 2

FOTO: MEMORANDUM/SDM

KEPALA BIRO: Jokosan. WARTAWAN: Luddy Eko Pramono, Imam S. . PEMASARAN/IKLAN: Ery, Dedi, Shoumu, Darianto, Hariono, Heru. TELEPON/SMS REDAKSI/IKLAN BIRO SIDOARJO: 08123591108, 083831013777 EMAIL: areksidoarjo@gmail.com

Warga Desa Suko RT 02/RW 01 menyembelih hewan kurban.

Mulyono, anggota Banggar DPRD Sidoarjo

Pemkab Ngotot Bangun Gedung Terpadu Tak Gubris Penolakan DPRD Sidoarjo Sidoarjo, Memorandum Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo tetap membangun gedung terpadu 17 lantai, dengan perjanjian kerjasama dengan swasta. Hal itu terungkap, setelah dilakukan peletakan batu pertama dimulainya pembangunan Gedung Terpadu tersebut. Ditargetkan, pembangunan tersebut berlangsung antara September-Oktober 2019.

Anggota badan Anggaran (Banggar) DPRD Sidoarjo Mulyono, menanggapi santai tindakan tersebut. Menurut dia, Pemkab tak dilarang melakukan perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga tanpa persetujuan dewan.

Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagi) Nomor 19 tahun 2016, sudah diatur tentang pemanfaatan aset dan lahan pemkab dengan swasta. ”Sepanjang tidak menggunakan dana APBD, tidak perlu persetujuan dewan,” ujar dia, Minggu (11/8).

Rencana pemkab untuk membangun gedung terpadu 17 lantai itu, awalnya akan menggunakan anggaran APBD sebesar Rp 850 miliar. Namun, rencana itu ditolak mentah-mentah oleh sebagian besar anggota dewan.

Akhirnya, pemkab menggunakan cara lain. Yaitu, tidak lagi menggunakan anggaran daerah, tetapi menggandeng pihak swasta yang akan menanamkan uangnya di sana.

Tapi, meski perjanjian kerjasamanya dengan pihak swasta, Pemkab Sidoarjo tetap saja tidak bisa lepas dari anggaran APBD. Hal itu terlihat, dari pengajuan yang dilakukan pemkab dalam pembahasan KUPA PPAS 2019.

Di situ, pemkab mencantumkan permintaan Rp 1 miliar, untuk biaya sewa kantor sementara di Suncity Biz, Jalan Arteri Porong.

“Ada permintaan anggaran sebesar Rp 1 miliar untuk biaya sewa kantor, yang rencananya di Suncity Biz, Porong,” tukas politisi asal PKS tersebut.

Ada beberapa kantor organisasi perangkat daerah (OPD) yang dibedol. Yakni, Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sidoarjo, Kantor Dinas Informatika dan Komunikasi (Infokom), Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil), Kantor Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sidoarjo, Kantor-kantor bagian, Kantor Keekretariatan, Kantor Bupati Sidoarjo, Kantor Wakil Bupati Sidoarjo, dan Kantor Sekretaris Kabupaten (Sekkab).

Mulyono juga menjelaskan, pihaknya tidak mau berandai-andai atas pengajuan Pemkab, sebesar Rp 1 miliar tersebut. Hanya, secara diplomatis dia mengatakan, dalam Permendagri Nomor 19 tahun 2016 itu ada klausul, Kantor OPD lama yang akan dipindah sudah tidak layak ditempati. “Kalau masih layak, untuk apa menyewa kantor lagi?” pungkas dia. (sdm/jok/pi)

2 Rumah Warga Kedung Turi Terbakar Sidoarjo, Memorandum Saat sebagian besar warga sedang sibuk menyiapkan penyembelihan hewan kurban di masjid-masjid, Udah dan Linda justru kebingungan. Rumah mereka terbakar, Minggu (11/8) sekitar pukul 07.00.

Belum diketahui darimana api tersebut berasal, namun tibatiba membesar dan membakar habis dua rumah yang berada di Jl Cempo Timur 38, RT 08/RW 04, Desa Kedung Turi, Kecamatan Taman.

Api melahap semua material kayu di rumah tersebut hingga atap di kedua tempat tinggal yang bersebelahan itu. Hanya menyisakan tembok bata yang masih berdiri.

Untungnya, amuk si jago merah berhasil dijinakkan dua

unit mobil PMK yang didatangkan dari Waru, sehingga tidak sampai merembet ke rumah-rumah lain di sekitarnya.

Informasi dari petugas di lapangan menyebutkan, api berhasil dipadamkan sekitar pukul 08.30. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, sedangkan kerugian material masih belum ditaksir. “Sementara penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan,” ujar petugas di lokasi kejadian. (lud/jok/pi)

Bupati dan Wabup Serahkan Sapi Kurban 1 Ton dan 936 Kg Sidoarjo, Memorandum Bupati Sidoarjo Saiful Ilah bersama Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin dan jajaran Forkopimda Sidoarjo, melaksanakan salat Iduladha di Masjid Agung Sidoarjo, Minggu pagi (11/8).

Sebelum salat berlangsung, bupati dua periode itu menyampaikan pesan kepada seluruh jemaah yang hadir. “Iduladha ini bersejarah bagi kehidupan manusia. Ada dasar keteladanan yang berlaku hingga kini.Yakni, haji dan kurban. Dua ini jadi tuntunan, menunjukkan kepatuhan kepada Allah,” urai Saiful Ilah.

Saiful Ilah menyebut, kurban tidak semata-mata menyembelih hewan. Namun, ada nilai sosial di dalamnya. Dia juga mengajak seluruh masyarakat Sidoarjo untuk mendoakan Kabupaten Sidoarjo selalu kondusif dan tentram. “Untuk yang haji, semoga mabrur hajinya,” doa bupati.

Setelah khotbah, bupati dan jajarannya beranjak ke parkiran sebelah barat Alun-Alun Sidoarjo untuk menyerahkan sapi kurban seberat 1,056 ton (1.056 kilogram) kepada Ketua Takmir Masjid Agung, Nadhim Amir.

Sedangkan Nur Ahmad Syaifuddin menyerahkan sapi

Polresta Sidoarjo Salurkan 17 Sapi dan 68 Kambing

Bupati menyerahkan sapi kurban di Masjid Agung Sidoarjo.

kurban seberat 936 kilogram kepada Perwakilan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sidoarjo. Penyerahan hewan kurban ini, disaksikan Forkopimda dan ratusan warga usai menjalankan salat Iduladha di Masjid Agung Sidoarjo.

Saiful menguraikan, sapi seberat 1056 kilogram itu merupakan sapi jenis Brahma. Sapi kurban ini lebih berat dibandingkan dengan Iduladha tahun 2018 lalu. Saat itu bupati memberikan hewan kurban jenis Brahma dengan berat 975 kilogram.

Hal yang sama disampaikan Wabup Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin. Wabup menyerahkan

daging-daging hewan kurban kepada warga di wilayah RT tersebut, sebagaimana yang dilakukan selama ini. Sehingga terpaksa, dia pun menyerahkan pembagiannya ke desa.

“Ya, mau gimana lagi, terpaksa saya serahkan ke desa, untuk membagikan daging-daging qurban itu. Toh, yang berkurban dilarang menerima daging kurban. Sedangkan yang berkurban sebagian besar, adalah warga RT 02. Akhirnya, terpaksa, kita bagikan ke wilayah RT yang lain. Kalau tidak ada, barulah warga yang tinggal di luar desa,” terang dia.

Dia mengaku sangat bersyukur atas pemberian tersebut.

Menurut dia, hal itu sekaligus menjadi parameter meningkatnya kemakmuran di wilayah yang berpenghuni sekitar 200 kepala keluarga (KK) tersebut.

“Saya yakin, di Hari Raya Kurban tahun depan, jumlah hewan yang disembelih akan lebih meningkat lagi. Semoga pihak-pihak yang berkurban senantiasa diberikan kemurahan dan kelancaran rizki,” pungkas dia. (sdm/jok/pi)

Kapolresta Sidoarjo Kombespol Zain Dwi Nugroho menyerahkan sapi dan kambing kurban kepada masyarakat.

FOTO: MEMORANDUM/SUD

FOTO: MEMORANDUM/SDM

Petugas PMK Waru berusaha memadamkan api yang menghanguskan dua unit rumah warga.

Sidoarjo, Memorandum Dari tahun ke tahun, warga Desa Suko, Kecamatan Sukodono, khususnya yang bermukim di lingkungan RT 02/RW 01, tingkat kemakmurannya meningkat. Hal itu bisa dilihat, dari jumlah hewan kurban yang disembelih di Musala Baiturrohman, oleh warga setempat.

Minggu kemarin (11/8), tepat Hari Raya Iduladha atau dikenal dengan Hari Raya Kurban 1440 H, warga di sana menyembelih 3 ekor sapi dan 14 ekor kambing. “Kami bersyukur atas rahmat yang diberikan oleh Allah SWT ini,” tandas Muhammad Achnan, tokoh agama RT 02 Desa Suko.

Achnan mengisahkan, di awal-awal pembuatan musala yang sudah berumur 100 tahun lebih itu, yang berkurban tak sebanyak sekarang ini. “Palingpaling, yang berkurban sapi satu atau dua ekor, paling banyak.

Tapi tahun ini, jumlahnya ada tiga ekor sapi, dan 14 ekor kambing,” tukas dia.

Karena banyaknya hewan yang disembelih, dia mengaku cukup kesulitan untuk membagi

FOTO: MEMORANDUM/DAR

FOTO: MEMORANDUM/LUD

Warga Suko, Sembelih 3 Sapi dan 14 Kambing

sapi kurban seberat 936 kilogram jenis Brahma. Kondisi sapi kurban ini lebih berat dibandingkan tahun sebelumnya. Yakni jenis sapi Brahma seberat 900 kilogram.

Saiful berharap Sidoarjo senantiasa diberi keberkahan dan kemudahan menjalankan program-program pembangunan di tengah berbagai kendala dan keterbatasan.

“Kita semua berdoa dan berusaha agar semua elemen di Sidoarjo bisa semakin bersinergi menghadapi banyak tantangan yang ada, agar program-program pembangunan bisa berjalan lancar dan dinikmati masyarakat,” tuturnya Saiful Ilah. (sud/san/pi)

Sidoarjo, Memorandum Usai dilaksanakan Shalat Hari Raya Iduladha 1440 H / 2019 di Masjid As Siddiq, Polresta Sidoarjo melakukan penyerahan hewan kurban kepada masyarakat Kabupaten Sidoarjo, Minggu (11/8).

Penyerahan hewan kurban dilakukan Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Zain Dwi Nugroho dan dihadiri pejabat utama Polresta Sidoarjo, dan pengurus Bhayangkari Cabang Kota Sidoarjo, serta perwakilan masyarakat dari berbagai elemen.

Untuk tahun 2019 ini, panitia kurban Polresta Sidoarjo berhasil mengumpulkan hewan kurban 17 ekor sapi dan 68 ekor kambing. Dari jumlah tersebut, disalurkan kepada masyarakat.

Antara lain, dua ekor sapi atas nama Kapolda Jatim disalurkan kepada Pondok Pesaantren Al Khoziny Buduran dan Pondok Pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo. Selanjutnya lima ekor sapi dari Kapolresta Sidoarjo beserta staf dan Bhayangkari, disalurkan kepada MUI Kabupaten Sidoarjo, PC GP Ansor Sidoarjo, FKUB Sidoarjo, PCNU Sidoarjo, dan PD

Muhammadiyah Sidoarjo.

Untuk kambing disalurkan kepada wartawan, LSM, Ormas, Pondok pesantren, panti asuhan yatim piatu, masjid dan mushola yang ada di wilayah Kabupaten Sidoarjo.

“Semoga pelaksanaan penyaluran hewan kurban dan daging hewan kurban, bermanfaat bagi sesama. Serta pada peringatan IdulaAdha 1440 H tahun 2019 ini, kami dapat menanamkan nilainilai keikhlasan dalam mengabdi sebagai insan Bhayangkara yang bertakwa kepada Allah SWT,” jelas Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Zain Dwi Nugroho.

Usai melakukan prosesi penyerahan hewan kurban di Mapolresta Sidoarjo, kemudian dilanjutkan dengan penyembelihan dan penyaluran daging hewan kurban kepada masyarakat Kabupaten Sidoarjo di Kantor Polresta Sidoarjo Jalan Cemengkalang, Sidoarjo.

Kapolresta Sidoarjo bersama Pejabat Utama Polresta Sidoarjo, staf dan pengurus Bhayangkari tampak hadir berbaur bersama masyarakat. (dar/jok/pi)

Perempuan Dusun Sungon Berdayakan Ibu-Ibu PRIHATIN dengan limbah yang dihasilkan warung kopi, seorang ibu rumah tangga di Desa Suko, Kecamatan Sidoarjo, menyulap bungkus minuman sachet menjadi kerajinan bernilai ekonomis.

Berkat usahanya tersebut, kini hasilnya bisa digunakan untuk tambahan kebutuhan keluarga, dan sukses memberdayakan para ibu yang tinggal di sekitar rumah.

Adalah Sumarsi (52), ibu rumah tangga warga Dusun Sungon, Desa Suko RT 22/RW 06, Kecamatan Sidoarjo, yang memanfaatkan bungkus sachet minuman menjadi kerajinan daur ulang

bernilai ekonomi tinggi.

Sumarsi memanfaatkan banyak jenis sampah plastik dari bekas bungkus kopi berbagai merk.Yang bisa dia daur ulang, dijadikan kerajinan tangan seperti tas, tempat tisu, tutup galon air mineral, taplak meja, tas laptop, dompet, dan berbagai jenis tas wanita Kegiatan daur ulang itu dia lakukan, tujuan utamanya adalah untuk mengurangi banyaknya sampah plastik yang bertebaran dimana-mana. Selain itu, juga untuk meminimalkan jumlah sampah, meningkatkan nilai ekonomi, sekaligus menjadi karya seni yang mampu menghasilkan uang.

“Berawal melihat sampah plastik kemasan kopi dari warkop-warkop yang bertebaran di jalan-jalan. Kemudian coba kami lipat-lipat dan dibuat dompet.

Alhamdulillah berhasil,” ujar dia, Minggu (11/8).

Setelah berhasil menyulap sampah plastik dari bungkus kopi berbagai merk menjadi dompet, beberapa hari kemudian, dia membuat taplak meja, tempat tisu, tas laptop, dan berbagai jenis tas wanita. Proses pembuatan kerajinan ini memerlukan keahlian, ketekunan, dan juga kesabaran.

“Ka m i s a n g a t m u d a h mendapatkan bahan bakunya.

Yakni, dengan mendatangi warkop-warkop di pinggir-pinggir jalan. Kemasan kopi berbagai merk itu kami beli, per tas kresek ukuran besar sebesar Rp 5 ribu,” terang Sumarsi.

Bahan baku tersebut, kemudian dia lipat-lipat sesuai ukuran, baru dianyam sesuai bentuknya.

Meski bahan bakunya dari sampah, proses pembuatannya memiliki tingkat kesulitan tersendiri.

Seperti, pada saat pelipatan.

“Setelah bahan bakunya dipilah, disesuaikan dengan warna, kemudian dilipat. Selanjutnya, disusun agar bisa dibuat menjadi beberapa jenis barang, sesuai bentuk, pesanannya,” ujar Sumarsi.

Namun, karena keterbatasan dana, hasil karya yang sebenarnya

cukup unik itu belum mampu dipasarkan di mall-mall dan supermarket. Hanya, melalui online dan offline. Dia berharap, instansi Pemkab Sidoarjo terkait, memperhatikan dan membantu hasil kerajinan tersebut.

Hasil karya Sumarsi itu dijual dengan harga sangat murah.

Seperti, tempat tissu dijual dengan harga Rp 25 ribu, tutup galon air mineral Rp 60 ribu, taplak meja Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu, tas laptop Rp 80 ribu-Rp 90 ribu, dan tas wanita berbagai bentuk dan ukuran, mulai dari Rp 75 ribu-Rp 150 ribu.

“Hingga saat ini, pembelinya masih dari lokal Jawa Timur.

Meskipun begitu, Alhamdulillah bisa membantu tetangga

FOTO: MEMORANDUM/SDM

Ubah Sachet Bekas Kopi Jadi Barang Berharga

Sumarmi (kanan) sedang merajut tas dari bahan baku sachet kopi.

kanan kiri rumah yang menganggur. Untuk omzet bersih

masih sekitar Rp 3 juta per bulan,” pungkasnya. (sdm/jok/pi)

EKBIS Jatim Pacu Ekspor Kopi Olahan WEBSITE: memorandum.co.id  EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

FOTO: MEMORANDUM/DAYAT

SENIN WAGE, 12 AGUSTUS 2019

Kadin Jatim Kurban 9 Sapi dan 15 Kambing

“Ke depan kita usahakan yang ekspor sudah olahannya,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi JawaTimur, Drajat Irawan saat pembukaan Festival Kopi Jawa Timur 2019 di Grand City Surabaya.

Drajat Irawan menambahkan, jika produk olahan nilai kopi jauh lebih mahal. “Yang pasti kalau sudah diolah akan ada peningkatan harga mulai 30-60 persen,” terang dia.

Negara utama tujuan ekspor

Surabaya, Memorandum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menyembelih hewan kurban 9 sapi dan 15 kambing, Minggu (11/8). Daging yang dihasilkan didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Penyembelihan hewan kurban adalah agenda rutin sejak saya menjadi Ketua Kadin Jatim pada 2009 lalu,” ujar Ketua Kadin Jatim La Nyalla Mahmud Mattalitti saat memantau langsung penyembelihan hewan kurban di kantor Kadin Jatim.

La Nyalla yang terpilih sebagai Dewan Perwakilan Daerah (DPD) periode 2019-2024 mengatakan, Iduladha mendorong semangat berbagi kepada sesama. Selain itu, juga terselip hikmah agar manusia senantiasa ikhlas berkurban.

“Iduladha lahir dari sebuah peristiwa spiritual di mana Nabi Ibrahim dengan keikhlasan yang penuh menaati perintah-Nya untuk melepas sang anak, Nabi Ismail. Dan Nabi Ismail pun penuh ketaatan menjalankan perintah-Nya,” tutur dia.

Ia menambahkan, pesan dari Iduladha adalah agar manusia selalu ikhlas, tulus, tidak menghitung untung-rugi dalam pengabdian kepada Allah SWT. “Yang di dalamnya juga terselip pesan untuk selalu membantu masyarakat,” ujar Nyalla.

Daging hewan kurban didistribusikan ke fakir miskin dan warga kurang mampu di wilayah Surabaya dan beberapa panti asuhan.

“Dibagikan ke warga sekitar kantor Kadin, 5 panti asuhan, kaum dhuafa, dan penyapu jalan. Kupon yang telah disebarkan sejumlah 1.300 paket,” ujar La Nyalla.(day/lis)

kopi antara lain Mesir, Jepang, Italia, Amerika Serikat, dan Taiwan. Drajat menjelaskan, ekspor kopi dan olahan kopi Jawa Timur pada 2018 mencapai 187,09 juta Dollar AS. Selain biji kopi yang mendominasi, ekspor juga berupa kopi instan sebesar 22,17 persen dan sisanya berupa kopi bubuk, biji kopi panggang (roasted), dan minuman kopi lainnya.

Sedangkan impor kopi dan olahan kopi Jawa Timur pada 2018 mencapai 90,35 juta Dollar

AS, sebagian berupa biji kopi belum diolah 49,86 persen yang berasal dari Vietnam, Brasil, dan

Papua Nugini. Dengan demikian, neraca ekspor-impor kopi Jawa Timur surplus.

FOTO: MEMORANDUM/ALFIN

FOTO: MEMORANDUM/MUCHLIS

Surabaya, Memorandum Hari Raya Iduladha 1440 H dimanfaatkan oleh mahasiswa baru (Maba) STIE Perbanas Surabaya untuk berbagi kepada sesama. Maba angkatan 2019 yang tergabung di Tim Acara Harmoni 2019 Gugus 1 ini membagikan sedikitnya 600 paket daging kurban kepada warga hingga tukang becak, di Hall A Kampus 2 STIE Perbanas Surabaya, Minggu (11/8).

Pembagian diberikan langsung oleh mahasiswa baru kepada warga, khususnya di lingkungan Wonorejo dan Nginden Semolo. Suyadi, salah satu panitia kurban menuturkan, pelaksanaan kurban tahun ini sedikit berbeda dari sebelumnya.

Biasanya, penyelenggaraan di kampus 1 namun kali ini di kampus 2 Jalan Wonorejo Timur, Rungkut. Jumlah hewan yang dikurbankan terdiri dari 7 ekor sapi dan 3 ekor kambing.

Sementara itu, Ketua Tim Acara Harmoni Achmad Saiful Ulum mengatakan, momen kurban ini dikolaborasikan dengan sosialisasi kehidupan kampus (SKK) STIE Perbanas Surabaya yang dikenal dengan kegiatan Harmoni.

Kali ini, maba diajak dan ditanamkan nilai-nilai karakter. Salah satunya, penerapan sikap peduli dengan cara berpartisipasi aktif dalam kegiatan kurban.

“Berawal dari sikap peduli inilah,

Pelindo III Bagikan Hewan Kurban di 7 Provinsi

Proses pembagian daging hewan kurban oleh mahasiswa STIE Perbanas.

nantinya para mahasiswa baru akan cepat beradaptasi terhadap hal-hal baru di dunia kampus,” terang dia.

Menurut Achmad, ini salah satu ke-

giatan rangkaian Harmoni 2019 Gugus 1.

Pelaksanaannya dimulai sejak 9 Agustus kemarin yang diawali dengan pembukaan dan pembekalan.

“Harmoni ini nantinya akan berlanjut juga hingga Gugus 2 maupun Gugus 3 dengan mahasiswa baru yang berbeda,” imbuh dia. (alf/lis)

Tiga Mahasiswa Jepang Unitomo Ikut Bagikan Daging Ryohei Takahashi, dan Shun Takahashi, ikut membantu proses membungkus daging kurban yang nantinya dibagikan ke masyarakat sekitar.

Putut Handoko, dosen fakultas sastra program studi sastra Inggris turut mendampingi dan mengarahkan.

Mulai dari tujuan pemberian,

FOTO: MEMORANDUM/ALFIN

Surabaya, Memorandum Universitas Dr Soetomo (Unitomo) melakukan penyembelihan dan pembagian hewan kurban, Minggu (11/8).

Tiga mahasiswa asal Setsunan, Osaka, Jepang, mendapat pengalaman terlibat dalam kegiatan tersebut.

Mereka adalah Toi Yamane,

Putut Handoko, dosen fakultas sastra, mendampingi Toi Yamane, Ryohei Takahashi, dan Shun Takahashi menimbang daging kurban.

Era Digital, Wagub Dorong Pengusaha Perhatikan Core Business bracing digital business sangat penting. Namun, seringkali orang melupakan core business itu sendiri. Sehingga, pelaku usaha harus memperhatikan kedua hal tersebut dengan baik.

“Kalau kita tidak mau masuk digital, ibaratnya kita seperti bisa menyanyi tapi tidak berani naik panggung. Sebaliknya, bila terlalu obsessed digital tapi tidak mau memperhatikan core business, kita ibarat penyanyi bersuara fals tapi berani naik panggung,” kata Emil, sapaan akrabnya.

Selain memperhatikan kedua

Festival Kopi Jawa Timur 2019 diharapkan mampu mendongkrak ekspor kopi olahan

Drajat menambahkan, Indonesia urutan kelima produsen kopi dunia dan Jawa Timur di urutan kelima secara nasional. ”Mengembangkan progress tentang kopi harus melakukan upaya-upaya peningkatan kualitas. Terutama di sisi industri. Kita mulai dari bahan baku. Sesuai dengan arahan Bu Gubernur adalah petik, olah, kemas, jual. Kami, mengarahkan ke olah, kemas, jual,” tutur dia.

Festival kali ini difokuskan kepada proses pengolahan kopi, yaitu roastery dan inovasi produk. ”Festival kopi kali ini diharapkan mampu menghadirkan IKM kopi terbaik Jawa Timur serta menyajikan berbagai hasil kreativitas dalam membuat olahan kopi,” pungkas Drajat.(day/lis)

Maba STIE Perbanas Bagikan Daging ke Warga

Panitia membagikan daging kurban kepada warga di halaman Masjid Baitul Hakam Tanjung Perak.

Surabaya, Memorandum Dalam mengembangkan usaha atau bisnis di era digital, pelaku usaha tak bisa sekadar memperhatikan faktor teknologinya saja, tapi harus tetap memperhatikan core business-nya.

“Kita tak boleh asal digital. Core business tetap penting dan harus diperhatikan. Misal, di situs penjualan makanan melalui platform digital paling laku martabak, tapi kalau rasanya tidak enak ya tidak mungkin laku,” kataWakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.

Menurut dia, di era kini, em-

FOTO: MEMORANDUM/DAYAT

Surabaya, Memorandum Ekspor komoditas kopi dari Jawa Timur, 73 persennya masih berupa biji kopi. Indonesia merupakan urutan kelima produsen kopi dunia dan Jawa Timur pada urutan kelima secara nasional.

Ketua Kadin Jatim La Nyalla Mahmud Mattalitti menyerahkan daging kurban kepada warga sekitar Kantor Kadin Jatim.

Surabaya, Memorandum Grup usaha BUMN operator pelabuhan, Pelindo III Group membagikan hewan kurban di 7 provinsi wilayah kerjanya. Yakni di Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.

“Total jumlah hewan kurban yang disalurkan 344 ekor, yang terdiri dari 143 sapi dan 201 kambing. Tahun ini alokasi jumlah sapi ditambah, dari 126 ekor menjadi 143 ekor tahun ini. Hal ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat di daerah,” kata Direktur Utama Pelindo III Doso Agung.

Dia melanjutkan, sebagian besar hewan kurban disalurkan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang membutuhkan di sekitar pelabuhan dan terminal yang dikelola Pelindo III. Tak hanya itu, seluruh anak perusahaan Pelindo III juga dipastikan turut menyalurkan hewan kurban.

“Kurban dari seluruh keluarga besar Pelindo III Group ini diharapkan tidak hanya menjadi ibadah yang mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, tetapi juga untuk mendekatkan silaturahmi dengan masyarakat sekitar tempat usaha kami,” ungkap Doso Agung dalam rilisnya, Minggu (11/8).

Di Pelabuhan Tanjung Perak ada 56 ekor sapi kurban disiapkan, dan 21 ekor di antaranya akan disembelih bersama takmir Masjid Baitul Hakam. Daging kurban itu dibagikan dengan sistem kupon kepada warga yang membutuhkan, pekerja informal, dan para TKBM (tenaga kerja bongkar muat).

Sedangkan sapi sisanya dan 204 ekor kambing disalurkan dalam kondisi hidup ke berbagai kelompok masyarakat, institusi mitra kerja, pengurus masjid dan musala, serta pesantren dan panti asuhan yang membutuhkan di kawasan Surabaya.(lis/be)

HALAMAN 3

hal tersebut, Emil juga menyampaikan pentingnya membangun kolaborasi bersama.

Setiap pelaku usaha dapat saling bekerjasama satu sama lain saling mendukung bisnisnya. (day/lis)

menimbang, hingga membungkus daging kurban.

“Mereka awalnya jijik melihat daging mentah, bisa dimaklumi karena masih pertama kalinya melakukan seperti ini,” ujar dia.

Salah satu mahasiswa Jepang, Toi Yamane mengaku terkesan dan kagum dengan kegiatan membagikan daging ke masyarakat.

“Di Jepang tidak ada yang

seperti ini, kalau berkurban dengan ikan laut, buah atau beras. Dan jika menginginkan daging harus beli,” ujar Toi Yamane dengan bahasa Indonesia terbata-bata.(alf/lis)

AREMA

SENIN WAGE, 12 AGUSTUS 2019

WEBSITE: memorandum.co.id  EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

HALAMAN 4

KEPALA BIRO: M Ariful Huda. REDAKSI: Edy Riawan, Mistiani, Herdiyan. BAGIAN UMUM: Arief Suherman. ALAMAT KANTOR: Jl Selat Malaka F/11 Kota Malang.

Tagihan Membengkak, Perumda Tirta Kanjuruhan Cek Meteran Air Malang, Memorandum Perumda (Perusahaan Daerah) Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang menurunkan tim untuk melakukan pengecekan terhadap keluhan pelanggan yang mengadu terjadinya pembengkakan tagihan.

Menyusul pengaduan pelanggan atas nama Ida Rochani, warga Perumahan Permata Regency, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso,

Kabupaten Malang, karena terjadi pembengkakan tagihan selama dua bulan terakhir, total senilai Rp 750 ribu.

Dirut (Direktur Utama) Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang Samsul Hadi mengatakan, pihaknya langsung menindaklanjuti pengaduan pelanggan untuk memastikan persoalan. “Keluhan pelanggan langsung kami respon dengan mendatangi pelanggan,”

katanya, Minggu (11/8).

Hasilnya, setelah dilakukan pengecekan, petugas menemukan adanya kebocoran pipa yang berada di dalam rumah sehingga angka meter terus berjalan sehingga tagihannya membengkak. “Untuk memastikan perangkat meter air normal, kita lakukan uji akurasi dengan bejana meter dan hasilnya normal,” terangnya.

Namun, pelanggan menolak dilakukan penggantian pipa baru karena rumah yang ditempati statusnya kontrak. Untuk menjaga kenyamanan pelanggan, petugas memotong jaringan pipa di dalam rumah yang bocor dengan membuatkan kran air di halaman rumah. “Ini agar tidak terjadi kebocoran air yang menyebabkan tagihan membengkak,” jelasnya.

Dikatakan, perangkat meter air menggunakan sistem MMR (mobile meter reading) sehingga pelanggan harus tetap membayar sesuai dengan angka tagihan. Namun karena terjadi kebocoran, akan dipertimbangkan untuk memberikan toleransi. Teknisnya, pelanggan harus mengajukan permohonan keberatan pembayaran sehingga dapat diangsur sesuai kemampuan. (*/ari/epe)

Jeeva Jayalalithaa Jeeva tetap tidak mau menjadi istri ketiga Rajagopal (DI’s Way: Agni Rajagopal). Dia justru menemukan sosok wanita dewa. Yang menguatkan jiwanya.Yang menghidupkan semangatnya.

Yang membantunya memperkarakan pembunuh suaminya.

Padahal Jeeva hampir saja putus asa. Rajagopal terlalu kaya untuk punya perkara.

Di tangan wanita dewa itu Jeeva bisa tenang. Bisa hidup baru. Tidak ada lagi yang berani mengancamnya.

Atau menyogoknya.

Jeeva pun menikah lagi. Tidak sampai lima tahun setelah suaminya dibunuh oleh bos yang baik hati itu.

Jeeva juga cepat tahu. Keesokan harinya. Bahwa perjuangan panjangnya akhirnya berhasil. Bahwa Rajagopal dijatuhi hukuman seumur hidup.

Dia juga segera tahu. Bahwa hari itu juga Rajagopal meninggal dunia. Tiga minggu lalu. Yakni di hari yang sama seharusnya mulai menjalani hukuman seumur hidupnya.

Di kota jauh itu Jeeva membuka usaha jahitan. Ditambah desain baju wanita. Juga baju pengantin. Ibunya ikut tinggal di Thanjavur. Ikut mengurus usaha anaknya itu. Ayah Jeeva juga sudah meninggal dunia. Tiga tahun lalu.

Apa yang dia lakukan setelah tahu Rajagopal dihukum seumur hidup?

“Saya ingin menemui Amma,” katanya. “Saya begitu ingin mencium kaki Amma. Sebagai ucapan terima kasih saya,” tambahnya.

“Amma-lah yang menghidupkan jiwa saya,” kata Jeeva.

Amma adalah panggilan populer untuk wanita dewa yang satu itu.

Amma adalah tokoh wanita utama di negara bagian Tamil Nadu. Sudah

Sambungan dari halaman 1 seperti setengah dewa.

Hidupnya tidak pernah biasa-biasa saja. Kecilnya sudah kaya. Remajanya pandai luar biasa. Dewasanya sangat ternama. Hari tuanya sangat berkuasa.

Amma adalah nama panggilan.

Nama aslinya, anda sudah tahu: Jayalalithaa.

Dia anak orang kaya. Lahir di Pandava Pura. Di negara bagian Karna Taka.

Ayahnya sangat terpelajar. Ibunya akademisi --yang kemudian jadi bintang film terkemuka.

Ketika sekolah, Jayalalithaa selalu juara. Pernah ranking pertama di seluruh negara. Dia bisa tujuh bahasa: Urdu, Hindi, Kannada, Telugu, Tamil, Inggris, dan Arab.

Itu pun tidak penting. Bakat aktingnya lebih menonjol dari ibunya. Selalu membintangi film baru. Sampai tidak punya waktu untuk sekolah. Drop out. Full jadi bintang film. Dia tampil di --jangan kaget-- 140 judul film. Film India semua. Termasuk mendapat Oscar-nya sana.

Jangan terlena: India tidak hanya punya Bollywood. Yang di Mumbay itu. India tidak hanya punya Shahrukh Khan. India juga punya Kannywood.

Yang di Bangalore. Di negara bagian Karna Taka. Yang produksi filmnya lebih dari 1.000 dalam setahun. Yang umumnya berbahasa Kannada.

Bollywood di utara. Kannywood di selatan.

Pasangan main film Jayalalithaa belakangan terjun ke politik. Namanya Panneerselvam. Lima tahun lebih senior. Sampai Panneerselvam menjadi ketua menteri negara bagian Tamil Nadu.

Tamil Nadu di pantai timur.

Karna Taka di pantai barat.

Pun Jayalalithaa. Ikut terjun ke politik. Belakangan. Sampai juga menjadi ketua umum partai. Partai lokal.

Lalu menang pemilu. Dia pun berhasil seperti pasangan main filmnya itu: menjadi ketua menteri.

Bahkan Jayalalithaa tercatat ketua menteri termuda: pinter, muda, tersohor, kaya, sosialita, dan akhirnya berkuasa.

Gajinya sebagai ketua menteri hanya 1 rupee. Dia sendiri yang minta begitu. Dia tidak perlu gaji lagi --pada dasarnya.

Sejak itu Jayalalithaa mendapat panggilan Amma. Dari rakyatnya.Yang berarti ‘bunda’.

Seperti juga Rajagopal. Yang dapat panggilan Annachi. Dari karyawannya.

Yang berarti kanda. Atau kang mas.

Saking baiknya: sebagai bos --pemilik grup Saravanna Bhavan-- yang membawahi 120 restoran vegetarian di 26 negara.

Amma tidak bisa disogok --apalagi oleh orang seperti Rajagopal. Justru Amma-lah yang membuat polisi sangat sulit --terpaksa menangani pengaduan Jeeva.

Tapi banyak juga yang membenci Amma --terutama lawan politiknya.

Amma sering dikerjai lawannya itu. Dia sampai ditahan. Dengan tuduhan korupsi.

Lolos.

Jadi ketua menteri lagi.

Masuk penjara lagi.

Lolos lagi. Jadi ketua menteri lagi.

Sampai empat kali.

Pernah juga didemo habis-habisan. Soal patung wanita.

Yakni ketika tiba-tiba patung ikon di Kota Chennai hilang.

Padahal patung itu sudah 30 tahun

berdiri di lokasi strategis: Pantai Marina Chennai.

Nama patung itu: Kannagi. Mirip nama tokoh film kartun Jepang masa kini.

Bagaimana patung setinggi 10 kaki itu bisa hilang dalam satu malam?

Rumor pun menjalar. Tengah malam itu dibongkar. “Itu atas perintah Jayalalithaa, ketua menteri. Atas nasihat dukun”.

Begitu tuduhan kepada Amma.

Amma memang juga percaya dukun. Seperti umumnya orang di sana. Patung itulah, kata dukun, yang membuat perjalanan politik Jayalalithaa jatuh bangun.

Suatu malam patung itu lenyap.

Ups, ternyata disimpan di gudang kementerian pekerjaan umum.

Setelah heboh, dicarilah alasan resminya: mengganggu lalu-lintas.

Patung itu memang kontroversial.

Satu segi melambangkan kemuliaan wanita Tamil. Ada juga yang bilang sebaliknya. Kannagi itu lambang kenaifan wanita Tamil.

Sosok Kannagi adalah wanita dari abad pertama. Dari kerajaan Madurai.

Kannagi wanita yang kaya raya.

Tapi hatinya mulia.

Pun ketika suaminya terpikat pelacur. Meninggalkannya. Hidup bersama pelacur itu. Dengan modal harta dari dirinya.

Hebatnya --atau naifnya-- Kannagi setia menanti. Selama 10 tahun. Sampai suaminya pulang lagi.

Menurut sang suami, hidup bersama pelacur itu susah. Harta dari istrinya pun habis.

Saat pulang itulah istrinya iba.

Diberinya lagi harta. Berupa gelang kaki permata. Untuk dijual ke pedagang perhiasan. Agar suaminya kem-

bali punya uang di kantongnya.

Si pedagang mengadu ke Raja Madurai: suami Kannagi mencuri gelang kaki milik ratu. Yang hilang itu.

Padahal pedagang itulah yang sebenarnya mencuri.

Kannagi mendatangi raja. Memperjuangkan keadilan bagi suaminya.

Agar tidak jadi dihukum penggal. “Itu gelang kaki saya. Gelang milik ratu itu berhias mutiara. Gelang saya berhias ruby,” kata Kannagi.

Raja tetap menghukum penggal suaminya. Kannagi ngamuk. Membakar seluruh kota. Raja pun mati.

Dengan penuh penyesalan.

Di patung itu Kannagi digambarkan berdiri dengan anggun. Tangan kanannya menuding. Tapi juga menggenggam gelang kaki ruby.

Pemilu berikutnya Jayalalithaa kalah. Umurnya sudah 68 tahun.

Sakit pun datang. Jantungnya yang diserang. Meninggal dunia. Itu tahun 2016 --10 tahun setelah patung Kannagi dipasang lagi. Di tempatnya semula.

Jeeva pun sedih. Terutama sekarang ini. Tidak sempat membagi berita sukses hasil perjuangannya.

Tahun-tahun itu Chennai memang hanya diramaikan oleh tiga sosok wanita.

Sepanjang tahun berita media hanya berkisar di tiga wanita itu: Kannagi yang tiba-tiba hilang, Amma yang setengah dewa, dan Jeeva yang nyaris jadi istri ketiga.

Bagi Jeeva, Jayalalithaa adalah pahlawan keadilan. Tanpa Jayalalithaa pengaduannya tidak akan mendapat muara. Rajagopal terlalu berkuasa.

Lewat kekayaannya.

Keluarga Jeeva pun selalu ditawari sogokan. Agar tidak terus mengadukan

pembunuhan suaminya. Banyak pula yang tahu: selalu ada polisi berseragam makan di restoran Rajagopal. Tanpa harus membayar.

Tapi saya membayar. Saat makan di salah satu dari 120 restoran milik Rajagopal itu. Saya ke Saravanna Bhavan hanya ingin tahu: seperti apa masakan vegetariannya. Seperti apa hiasan dindingnya --yang di seluruh restorannya, di semua negara, harus memasang gambar tokoh Kirupanandha Variyar.

Ternyata ini restoran kelas menengah. Bersih. Rapi. Tapi tidak mewah.

Saya memesan tiga menu: dosa, roti canai, dan daal. Dosanya ternyata besar sekali. Dalam bentuk gulungan.

Seperti kue semprong raksasa.

Hari itu restoran ini cukup ramai.

Jam makan siang. Satu meja besar penuh rombongan dari India. Saya minta izin untuk bisa foto bersama.

Untuk disway. Satu meja lagi orangorang Pakistan. Di belakang saya pengacara asli India --warga Malaysia.

“Di sini lebih murah dari yang sana,” kata pengacara itu. Sambil menunjuk restoran India di depannya.

Sebelah saya: pasangan dari Australia. Kulit putih.

“Dari mana Anda tahu restoran ini?” tanya saya kepada wanita Australia itu.

“Dari internet”.

“Berarti Anda tahu siapa bos besar restoran ini?” tanya saya.

“Tidak tahu”.

Saya pun membisikinya. Sambil senyum kecil.

Dia pun balas membisiki saya: “Menarik. Saya akan cari di internet,” bisiknya. Sambil tertawa ngikik.

Matanya jelalatan. Takut tawanya ketahuan terlalu kuat.(*)

TULUNGAGUNG

SENIN WAGE, 12 AGUSTUS 2019

WEBSITE: memorandum.co.id  EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

HALAMAN 5

Dewan Soroti Rental Kos perJam Tulungagung, Memorandum Kendati Satpol PP Tulungagung sudah turun langsung ke lapangan sidak keberadaan rental kos yang disewakan perjam, nyatanya hingga kini masih banyak tawaran serupa di media sosial. Menyoroti hal ini, Ketua Komisi C DPRD Tulungagung Subani Sirab menilai, rental kos perjam jelas-jelas melanggar aturan.

“Kalau ada kos yang disewakan perjam itu berarti sudah enggak bener. Buat apa coba nyewa kos cuman jam-jaman,” ujarnya.

Menurut Subani, jika sudah disewakan perjam, itu berarti tak ada bedanya dengan hotel kelas melati, yang sengaja disewakan dan acap disalahgunakan untuk berbuat mesum.

Subani menegaskan, akan segera memanggil satpol PP dan dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu (DPMPTSP). Bahkan pihaknya akan melakukan sidak di rumah-rumah kos, yang dicurigai disewakan perjam oleh pemiliknya.

Terpisah, Kasi Informasi dan Publikasi Satpol PP Tulungagung A Nindya Putra mengakui rental kos perjam menyalahi perda. Sebab rumah kos seharusnya disewakan perbulan, bukan perjam atau per hari.

“Jelas itu menyalahi perda. Karena izin untuk rumah kos tidak disewakan perjam,” ucapnya.

Satpol PP tetap akan melakukan pemantauan dan pengawasan. Jika ditemukan praktek sewa kos perjam, maka petugas akan melakukan tindakan sesuai kewenangannya. “Pemantauan tetap akan kita lakukan.

Kalau ditemukan melanggar langsung kita tindak,” tegas Nindya.

Berdasarkan pantauan Memorandum hingga Minggu (11/8), permintaan rental kos perjam di media sosial masih tinggi. Begitu juga pihak penyedia jasa, mereka masih bebas menawarkan rental kos yang dimilikinya. (fir/mad/rif )

Tulungagung, Memorandum Pengedar pil dobel L ditangkap polisi berkat laporan masyarakat yang resah. Tersangka adalah Endik Susilo alias Kasus (30), warga Dusun Centong, Desa Ngentrong, Kecamatan Campurdarat.

Paur Humas Polres Tulungagung Bripka Endro Purnomo mengatakan, ketika ditangkap, polisi menemukan ratusan butir pil dobel L dari tersangka. “Jumlah barang bukti yang

diamankan 800 butir pil dobel L,” ujarnya, kemarin.

Kemudian, barang bukti lain yang turut diamankan adalah uang tunai Rp 200 ribu, satu buah handphone

dan delapan lembar plastik klip. “Tersangka dan barang bukti langsung diamankan guna penyidikan lebih lanjut,” paparnya.

Polisi terus mengembangkan kasus ini, guna menangkap pemasok pil haram itu kepada tersangka. Kini akibat perbuatannya, tersangka telah melanggar Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dan terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara. (fir/mad/rif)

FOTO: MEMORANDUM/FIR

Subani Sirab

Pengedar Dobel L Ngentrong Tertangkap Endik

Pembangunan Museum Peradaban Tunggu Perubahan RT/RW Tulungagung, Memorandum Pembangunan Museum Peradaban Manusia sudah dikaji sejak tahun lalu oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tulungagung. Keseriusan Pemkab Tulungagung terbukti dengan adanya sejumlah kajian dari tim teknis mengenai museum tersebut.

Bahkan pemkab telah menyiapkan lokasi khusus di tengah kota guna mewujudkan pembangunan museum itu. Tapi, nampaknya pembangunannya belum bisa dilaksanakan karena terkendala rencana tata ruang dan rencana tata wilayah (RT/RW) yang sudah ada.

Kepada awak media, Kepala Bappeda Tulungagung Suharto mengatakan pihaknya sudah menyiapkan bekas Lapangan Pasar Pahing yang ada di Kelurahan Karangwaru, Kecamatan Tulungagung, sebagai lokasi pembangunan museum.

“Nah ini kendalanya,” kata Suharto, kemarin.

Suharto menjelaskan, saat ini pihaknya terus berupaya mengusulkan perubahan rencana tata ruang dan wilayah, sehingga nanti proses pembangunan musium bisa dilaksanakan.

Kepala Bappeda Tulungagung Suharto FOTO: MEMORANDUM/FIR

FOTO: MEMORANDUM/FIR

KABIRO TULUNGAGUNG: Ahmad Rifai. Wartawan: Solikin, Firman Imansyah. SIRKULASI DAN PEMASARAN: Khoirul Anwar. HP: 081357795554. EMAIL: tulungagungmemorandum@gmail.com

Museum Wajakensis di Tulungagung yang akan diintegrasikan dengan Museum Peradaban pada 2020.

Menurutnya, dalam RT/RW yang ada, lokasi tersebut direncanakan menjadi ruang terbuka hijau (RTH). Tentu tidak akan sama dengan bangunan museum yang diperkirakan memiliki ketinggian sampai 60 meter. Hal inilah yang masih memerlukan perubahan dalam rencana tata ruang dan wilayah.

“Harusnya lapangan itu kan RTH. Ketika diusulkan menjadi museum dengan

tinggi bisa sampai 60 meter, maka perlu perubahan RT/RW. Ini terus sedang kita upayakan adanya perubahan. Harapannya tahun depan sudah bisa mulai pembangunan,” ungkapnya.

Suharto menyebut, Museum Peradaban Manusia bakal berisi sejarah panjang perjalanan peradaban manusia secara umum, dan menampilkan berbagai benda purbakala dari masa lampau yang

selama ini sudah ditemukan di berbagai wilayah di Kabupaten Tulungagung.

Desain museum peradaban ini akan dibuat menjulang tinggi dengan konsep pada bagian atasnya bisa digunakan untuk melihat wilayah Kabupaten Tulungagung secara umum. Tidak hanya akan menjadi landmark atau identitas baru Kabupaten Tulungagung, diharapkan kehadiran museum tersebut juga bisa menarik perhatian wisatawan dan menambah pemasukan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata.

“Kalau bisa jadi dan menarik perhatian wisatawan. Jelas nanti PAD akan bertambah karena menjadi lokasi wisata baru. Itu konsepnya,” pungkas Suharto. (fir/mad/rif )

KEDIRI & BLITAR KEPALA BIRO: Wahyudi. REDAKSI: Jl. Bali H-11 Putih Permai, RT 002/RW 005, Kelurahan Putih, Kecamatan Gampengrejo, Kediri. HP. 081230006789. EMAIL: sampang_publik@yahoo.co.id - MARKETING DAN SIRKULASI: Rohmad Sholeh. KEPALA BIRO BLITAR: Prawoto Sadewo. WARTAWAN: Nur Rofiq, Ana Akina. KEUANGAN: Binti Khoiriyah. ADMIN IKLAN: Rosita. ADMIN KORAN : Imam Rofiq. PEMASARAN: Frenswinta Jaya, Hendra. EMAIL: memorandumppls@gmail.com. TELEPON:.081334603445. KANTOR: Jln Kota baru no.9 Kanigoro, Blitar.

Pemkot Kediri Kurban 5 Sapi dan 15 Kambing

Pemuda Karangrejo Curi HP Tetangga

Wali Kota Ajak Tumbuhkan Keikhlasan

Wali Kota Kediri menunaikan ibadah salat Iduladha di Stadion Brawijaya Kota Kediri.

Bertindak sebagai Imam dan Khotib H Ahmad Rifai. Di hadapan ratusan jamaah salat, Abdullah Abu Bakar mengucapkan selamat Hari Raya Iduladha 1440 Hijriah. Dimana pada Hari Raya Iduladha ini berdekatan dengan momentum HUT Kemerdekaan ke-74 RI. Untuk itu, Abu Bakar mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan dua momentum tersebut sebagai upaya menumbuhkan

rasa memiliki, meningkatkan kesolidan, serta keikhlasan.

“Insya Allah dengan begitu program unggulan kita Prodamas 100 juta per tahun kedepan dapat menjadi jalan iktiar bagi kita. Agar terwujud Kota Kediri unggul dan makmur dalam harmoni,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Mas Abu ini mengungkapkan di Hari Raya Iduladha, ada dua peristiwa besar yang dijalankan umat Islam yakni, pelaksanaan ibadah haji dan pembagian hewan kurban. Keduanya sarat

FOTO: MEMORANDUM/ST3

Kediri, Memorandum Iduladha 1440 Hijriah, Pemkot Kediri berkurban lima ekor sapi dan 15 ekor kambing. Usai menunaikan Salat Iduladha, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar secara simbolis menyerahkan sapi kepada perwakilan PD Muhammadiyah Kota Kediri Mohammad Tohir, Minggu (11/8) pagi.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyerahkan bantuan hewan kurban.

dengan nilai-nilai spiritual dan sosial serta menjadi bagian dari syariat yang berasal dari sejarah kehidupan Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail. Pesan penting dalam ibadah kurban, adalah masyarakat diajarkan untuk mencintai sesama, saling menolong dan saling memberi. Pada akhirnya terbentuk semangat kebersamaan yang semakin kokoh.

“Selain ibadah kurban, Hari Raya Iduladha juga dikaitkan dengan kewajiban menunaikan ibadah haji bagi yang mampu dan memenuhi syarat.

Melalui ibadah ini, Nabi Ibrahim memberikan pelajaran bahwa kedudukan manusia di hadapan Allah SWT semuanya sama tidak ada yang membedakan kecuali kualitas iman dan takwanya,” ungkapnya.(st3/yud/rif)

Kediri, Memorandum Kapolres Kediri AKBP Roni Faisal Saiful Faton bersama warga dan seluruh jajarannya menggealr salah Iduladha (Ied) 10 Dzulhijjah 1440 H di halaman Mapolres Kediri, Minggu (12/8). Usai salat Ied yang dipimpin khatib dan imam KH Slamet Minto Hadi, Polres Kediri memotong 9 ekor sapi dan 15 eor kambing Di momentum Hari Raya Iduladha ini, Polres Kediri mengusung tema Dengan Nilai Ibadah kurban, KitaTanamkan Semangat dan Ketulusan dalam Pengabdian Kepada Bangsa dan Negara. “Setelah melaksanakan Salat Iduladha dilanjutkan pemotongan hewan

FOTO: MEMORANDUM/ST3

Polres Kediri Bagikan 1.500 Bungkus Daging Kurban

Salat Iduladha yang digelar di halaman Polres Kediri.

kurban dan daging kurban itu kita bagikan ke kaum dhuafa,” tutur Iptu Purnomo.

Hewan kurban diberikan kepada warga

sekitar kurang lebih 1500 warga masyarakat yang berhak menerima. “Hewan kurban total 24 ekor. Satu ekor sapi kita serahkan ke Pondok Gontor Kediri dan 1 ekor sapi lagi kita serahkan ke Masjid Mustakim ,” ungkap Kapolres Kediri AKBP Roni Faisal Saiful Faton ditemui di sela pembagian daging kurban.

AKBP Roni mengungkapkan, makna kurban intinya adalah ketaatan. Yaitu mengenai perintah Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya Nabi Ismail. Bila dikaitkan dengan tugas Polri maka harus bersikap tulus, profesional, serta dalam menjalankan tugas. (st3/yud/rif)

Blitar, Memorandum Rizal alias Muncak (20), warga Dusun Sumberjo, Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, ditangkap polisi lantaran mencuri handphone milik Dwi Astatik, tetangga. Ini dikatakan Kasubbag Humas Polres Blitar Iptu M Burhanuddin.

Burhanuddin mengatakan, kejadian bermula pada saat korban pulang usai melihat karnaval dan mendapati kamar tidurnya acak-acakan dan kaca ventilasi kamar dan dapur pecah. “Setelah dicek, korban kaget karena handphone merk Samsung di atas meja rias dan uang tunai sebesar Rp 200.000 di dalam tas punggung, hil-

ang,” ungkap Iptu M Burhanuddin.

Dia juga mengungkapkan, diduga pelaku masuk ke dalam rumah dan kamar tidur dengan cara memanjat tumpukan genteng di belakang rumah.

“Mendapati barangnya hilang, korban berusaha mencari dan menelpon nomor HP yang raib tersebut. Tetapi handphone su-

dah tidak aktif. Aatas kejadian tersebut, korban mengalami kerugian sebesar Rp 2.000.000 dan melaporkan kejadian ini ke kepolisian,” terangnya.

Setelah dilakukan penyelidikan, pihak kepolisian berhasil menangkap pelaku dan mengamankan sejumlah alat bukti berupa 1 handphone merk Samsung, uang tunai Rp 200.000, dan 1 unit sepeda motor yang digunakan pelaku.

“Untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya, kini pelaku ditahan di Mapolres Blitar guna proses hukum lebih lanjut,” pungkasnya. (pra/rif )

Pemkot Blitar Gelontorkan Rp 9 M ke PDAM dan BPR Blitar, Memorandum Pemkot Blitar menggelontor dana Rp 9 miliar untuk penambahan modal di PDAM dan BPR Artha Praja. Alokasi anggaran untuk dua lembaga milik Pemkot Blitar itu sudah ditetapkan di Perubahan APBD 2019.

“Di Perubahan APBD 2019 ini, Pemkot memberikan tambahan modal sebesar Rp 9 miliar untuk PDAM dan BPR Artha Praja,” kata Wakil Ketua DPRD Kota Blitar Totok Sugiarto.

Alokasi anggaran sebesar Rp 9 miliar itu dibagi untuk penambahan modal di PDAM dan BPR Artha Praja. Rinciannya, untuk PDAM sebesar Rp 7,5 miliar dan untuk BPR Artha Praja sebesar Rp 1,5 miliar. Anggaran yang diberikan ke BPR Artha Praja digunakan untuk menambah kecukupan modal minimum sesuai dengan aturan dari Bank Indonesia. Sedangkan anggaran yang diberikan ke PDAM dipakai untuk penataan manajemen.

Penataan manajemen di PDAM ini dilakukan untuk persiapan penerimaan bantuan dari Bank Dunia yang besarnya mencapai Rp 30 miliar.

“Anggaran yang diberikan ke PDAM ini sebagai pendamping dana bantuan dari Bank Dunia yang nilainya sekitar Rp 30 miliar,” ujarnya.

Totok minta Pemkot Blitar untuk segera menata manajemen di PDAM. Sebab, sampai sekarang pucuk pimpinan di PDAM masih dipegang pejabat sementara (Pjs). Pemkot Blitar harus segera mengisi pejabat definitif sebagai direktur PDAM. “ Informasinya, dana bantuan dari Bank Duni akan turun akhir tahun ini atau paling lambat awal 2020,” katanya.

Saat ini Pemkot Blitar sedang proses rekrutmen direktur utama PDAM Kota Blitar. Proses rekrutmen direktur PDAM sudah dimulai sejak awal 2019. “Masih proses, belum ada hasilnya,” kata Kabag Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Kota Blitar, Subandi.

Seperti diketahui posisi direktur utama PDAM kosong sejak 2017. Saat ini, posisi direktur PDAM dipegang oleh pejabat sementara (Pjs). Pemkot Blitar menargetkan pengisian jabatan direktur PDAM dapat terealisasi tahun ini. (pra/rif)

SENIN WAGE, 12 AGUSTUS 2019

MOJOKERTO-JOMBANG WEBSITE: memorandum.co.id EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

HALAMAN 6

KABIRO MOJOKERTO-JOMBANG: M Anwar; WARTAWAN: Suparno, Ferdy Eko C, As’ad Choiudin, Hermawan S; HP: 082257535345. ALAMAT BIRO MOJO: Griya Permata Ijen A2/17 Magersari, Kota Mojokerto.

Jombang, Memorandum Pembangunan gedung rawat inap RSUD Ploso bakal kembali molor. Ini setelah pemasangan tiang pancang pada proyek yang bersumber dari APBD sebesar Rp 9,5 miliar itu mundur. Pemasangan seharusnya dilakukan Senin (12/8), tapi batal dan molor seminggu.

sangan tiang pancang ini karena pelaksana belum bisa mendatangkan alat berat. ”Kan itu alatnya masih digunakan di Sidoarjo.

Kemungkinan selesai tanggal 15 Agustus nanti,” bebernya.

Heru melanjutkan, sehingga

Rencananya kami langsung melakukan pemasangan.

Karena tanggal 17 Agustus memperingati kemerdekaan, pemasangan diundur tanggal 18 Agustus.

Heru Purwanto Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) RSUD Ploso

belum memberikan peringatan kepada pelaksana. Heru menegaskan, karena memang untuk pekerjaan lainnya masih berjalan. ”Kami masih belum memberikan teguran karena memang proyek lainnya berjalan sesuai rencana,” tegasnya.

Ahmad Iskandar Zulkarnain Direktur RSUD Ploso tidak mengetahui rencana pemasangan tiang pancang itu kembali mundur. ”Ya kan kemarin tiang pancang sudah bisa didatangkan, jadi saya kira memang sudah sesuai schedule yang telah kami rapatkan kemarin,” katanya.

Lokasi pembangunan gedung rawat inap RSUD Ploso.

Saat disingung sikap Direktur RSUD mengetahui kembali molornya pemasangan tiang pancang, pihaknya tetap akan melihat progres pembangunan gedung rawat inap berlantai dua. Karena memang, pada rapat kemarin juga disepakati untuk penjadwalan ulang untuk diselesaikan pada tanggal 20 Desember. ”Kita akan terus pantau baga-

iama metode pekerjaan setelah waktu terpotong cukup lama,” tegasnya. Pihaknya juga akan melakukan komunikasi dengan PPK, apabila memang harus diberikan surat teguran, maka pihaknya akan melayangkan surat teguran kepada pelaksana. ”Ya kita juga melihat upaya-uapaya apa mereka mengejar ketertinggalan ini,” pungkas Iskandar. (fdy/rif)

FOTO: MEMORANDUM/HERMAWAN S

”Ya memang kemarin rencananya Senin (12/8) (hari ini, Red) untuk pemasangan tiang pancang,” ujar Heru Purwanto, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) RSUD Ploso, Minggu,(11/8).

Kembali mundurnya pema-

tiang pancang kemungkinan akan dikirim ke Jombang pada 16 Agustus mendatang. Karena pada Sabtu (17/8) tanggal merah, sehingga pekerjaan tiang pancang akan dikerjakan pada Minggu (18/8). ”Rencananya kami langsung melakukan pemasangan. Karena tanggal 17 Agustus memperingati kemerdekaan, pemasangan diundur tanggal 18 Agustus,” terangnya.

Meski demikian, untuk tiang pancangnya sendiri sudah bisa didatangkan ke RSUD Ploso pada Jumat (9/8). Meski kembali mundurnya pemasangan tiang pancang, nampaknya PPK masih

FOTO: MEMORANDUM/FERDY EKO CAHYO

Pemasangan Tiang Pancang RSUD Ploso Molor

Wakapolres Jombang Kompol Budi Setiyono menyerahkan sapi bantuan.

Jombang, Memorandum Niat berbagi terhadap sesama, Polres Jombang menyembelih serta mendistribusikan daging hewan kurban, Minggu (11/8) pagi. Dalam kegiatan di halaman Mapolres Jombang tersebut, korps Bhayangkara memotong 34 ekor hewan. Dengan rincian 8 ekor sapi serta 26 ekor kambing.

Dipaparkan Wakapolres Jombang Kompol Budi Setiyono, kegiatan ini merupakan tradisi yang rutin digelar Polres Jombang. Sedangkan untuk daging kurban akan dibagikan kepada yang berhak, yakni panti asuhan dan pondok pesantren. “Alhamdulillah, dengan niat berbagi terhadap sesama. Tahun ini keluarga besar Polres Jombang kembali dapat melaksanakan serta mendistribusikan daging kurban kepada masyarakat,” paparnya, Minggu,(11/8).

Masih dalam rangkaian kegiatan yang sama, Polres Jombang juga memberikan 1 ekor sapi kepada Ponpes Tebuireng, 1 ekor sapi lagi ke Ponpes Mambaul Ma’arif Denanyar, 1 ekor kambing ke Ponpes At Tohir, 1 ekor kambing lagi ke Desa Bandung, kecamatan Diwek, serta 1 kambing lagi ke Musholla yang ada di Desa Balonggemek, Kecamatan Megaluh. “Kami kemarin juga menyerahkan satu ekor sapi bersama kapolda Jawa Timur ke Ponpes Tebuireng dan satu ekor sapi ke ponpes Denanyar serta ke panti-panti asuhan yang sudah mengajukan ke kami,” imbuhnya.

Selain memberikan bantuan, sebelum dilaksanakan kegiatan penyembelihan hewan di lapangan Mapolres Jombang. “Untuk daging kurban yang disembelih di mapolres, nantinya akan kita kemas dan dibagikan pula kepada panti asuhan dan pondok pesantren yang ada di Jombang. Jumlahnya, sesuai dengan permintaan yang sudah masuk ke kita,” pungkas Budi. (wan/rif )

FOTO: MEMORANDUM/ HMS

Polres Jombang Salurkan Ratusan Paket Daging

Forkopimda mengawal kirab bendera Merah Putih.

Kirab Bendera Merah Putih 740 Meter, Semangat Kebhinnekaan di Mojokerto Mojokerto, Memorandum Me n y a m b u t Ha r i Ke merdekaan ke-74 Republik Indonesia, ribuan masyarakat dari berbagai institusi pemerintahan dan elemen masyarakat berpartisipasi dalam kirab Prasetya Merah Putih. Dengan semangat nasionalisme dan kebhinnekaan, kirab bendera merah putih sepanjang 740 meter ini, dibentangkan melintasi wilayah Kota dan Kabupaten Mojokerto, Sabtu (10/8) pagi.

Mengambil titik awal di Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto, kirab Prasetya Merah Putih ini dihadiri tiga

pilar dan forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) kota dan kabupaten, badan narkotika nasional kota (BNN) dan tokoh lintas agama. Perhelatan yang diselenggarakan Polres Mojokerto Kota ini, disambut baik oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari beserta jajaran.

“Kegiatan yang luar biasa ini digagas oleh polresta.

Sudah berjalan di tahun ke dua. Ini merupakan sebuah bentuk sinergitas dari seluruh elemen masyarakat yang bisa menjadi contoh. Khususnya bagi generasi muda menuju kesuksesan. Melalui sinergitas, kerukunan, gotong royong,

dan kebersamaan seperti ini, merupakan wujud Bhinneka Tunggal Ika di kota, kabupaten atau Mojokerto Raya, yang patut dicontoh,” tegas Ning Ita, sapaan akrabnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kapolresta Mojokerto AKBP Sigit Dany Setiyono selepas acara kirab prasetya merah putih. Acara kirab yang diikuti sedikitnya 2.000 orang ini merupakan kegiatan dalam menyemarakkan HUT ke 74 RI. “Jika tahun lalu, kami membentangkan bendera sepanjang 300 meter, tahun ini 740 meter. Sebagai implementasi dari usia Indonesia ke 74 ta-

hun,” katanya.

Dengan adanya kirab Prasetya Merah Putih ini Sigit berharap, masyarakat Indonesia mampu menjaga kecintaan dan kebanggaan tanah air, terutama generasi muda. “Kita bisa meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan, sekaligus semangat membangun kemerdekaan,” tandasnya.

Dari Kantor Pemkot Mojokerto Jalan Gajah Mada, Kota Mojokerto, bendera dikirap menyusuri Jalan Gajah Mada menuju Jembatan Gajah Mada.

Setelah itu, perjalanan dilanjutkan menuju Taman Brantas Indah (TBI) di Kecamatan Jetis,

Kabupaten Mojokerto.

Sesampainya di lokasi titik finish, para peserta yang membentangkan bendera merah putih kemudian membentuk formasi angka 74. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan melarung sesaji ke Sungai Brantas oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dengan didampingi Kapolresta Mojokerto AKBP Sigit Dany Setiyono, Dandim 0815 Mojokerto Letkol Kav Hermawan Weharima, forkopimda dan pasukan elit Majapahit.

Acara ditutup dengan nyanyian Lagu Indonesia Raya, Pusaka, dan janji Prasetya Merah Putih. (hms/war/rif )

Jombang, Memorandum Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jombang menetapkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jombang periode 2019-2024. Hal itu diputuskan dalam rapat pleno terbuka penetapan perolehan kursi partai politik dan calon terpilih anggota DPRD Kabupaten Jombang, Sabtu (10/8) sore.

Dalam rapat penetapan tersebut, dipimpin langsung oleh Ketua KPU Jombang, Athoillah. Hadir pula Bupati Jombang Mundjidah Wahab dan seluruh perwakilan Forkopimda. Rapat pleno juga dihadiri oleh seluruh saksi dan pengurus Parpol. Sementara, perolehan kursi parpol dan nama caleg terpilih. Dibacakan oleh seluruh anggota KPU secara bergantian.

Ketua KPU Athoillah mengatakan, rangkaian rapat pleno penetapan dibagi dalam beberapa tahapan. Pertama, akan dibacakan perolehan kursi parpol di masingmasing Dapil (daerah pemilihan).

Dalam sesi ini, masing-masing komisioner KPU membacakan

FOTO: MEMORANDUM/FERDY EKO CAHYO

KPU Jombang Tetapkan Anggota DPRD Terpilih

Rapat pleno penetapan perolehan kursi di KPU Jombang.

nama caleg terpilih dari daerah pemilihan I hingga VI. Dari pemaparan tersebut diketahui, sebanyak 10 kursi yang diraih PKB tersebar di enam dapil. Dengan perolehan itu, partai berlambang bola dunia tersebut ditetapkan sebagai pemenang pemilu.

Bahkan, di tiga dapil, partai berlambang bola dunia ini masing-masing memperoleh dua kursi. Sedangkan tiga dapil lainnya

mendapatkan satu kursi. Dari jumlah itu hampir semua caleg incumbent dari PKB, sebanyak delapan orang dipastikan semuanya terpilih kembali dan dua orang caleg terpilih wajah baru.

“Untuk dapil Jombang I (Jombang-Peterongan), Jombang II (Diwek, Sumobito, Jogoroto), dapil Jombang III (Mojowarno, Mojoagung, Bareng, Wonosalam), dapil Jombang V (Kabuh, Plandaan,

Kudu, Ngusikan, Ploso), masingmasing mendapatkan dua kursi,” terangnya.

Selain dua dapil tadi, untuk wilayah pemilihan IV dan VI. PKB pun dipastikan berjaya dengan merebut masing–masing satu kursi. “Dapil Jombang IV (Bandar Kedungmulyo, Perak, Ngoro, Gudo) dan dapil Jombang VI (Kesamben, Megaluh, Tembelang), masing-masing mendapat satu kursi,” imbuhnya.

Selain PKB dan PDIP, parpol yang suaranya melejit di pemilu 2019 adalah PPP (Partai Persatuan Pembangunan). Partai berlambang Kabah ini, mendapatkan 7 kursi di DPRD Jombang. Perolehan tersebut cukup signifikan dibanding sebelumnya. Sebab, pada pemilu 2014 yang lalu, PPP hanya mendapatkan 4 kursi. Artinya ada penambahan jumlah sebanyak 3 kursi.

Sementara itu, Partai Perindo pun tak mau kalah dengan membuat kejutan. Parpol yang merupakan pendatang baru dalam pemilu 2019, justru mampu meraih

2 kursi di DPRD. Dua kursi itu berasal masing-masing dari dapil Jombang I dan III. “Seluruh caleg terpilih kita minta menyerahkan LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara). Paling

lambat tujuh hari setelah penetapan ini,” pungkas Atok.

Di akhir acara, KPU merilis daftar perolehan kursi di Kabupaten Jombang. Rinciannya yaitu PKB mendapat 10 kursi, PDIP 10

kursi, PPP 7 kursi, Partai Golkar 5 kursi, Partai Demokrat 5 kursi, Partai Gerindra 4 kursi, PKS 3 kursi, PAN 3 kursi, Partai Perindo 2 kursi, serta terakhir Partai Nasdem dengan 1 kursi. (fdy/rif)

HUKUM & KRIMINAL WEBSITE: memorandum.co.id  EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

SENIN WAGE, 12 AGUSTUS 2019

SINDIKAT 25 KILOGRAM SABU MALAYSIA

TPPU Mengarah ke Satu Perbankan Surabaya, Memorandum Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jatim memastikan ada satu perbankan yang mendukung sindikat peredaran 25 kilogram sabu jaringan Malaysia.

Dikatakan Kabid Pemberantasan BNNP Jatim AKBP Wisnu Chandra, bahwa ini kaitannya dengan pengembangan tindak pidana pencucian uang (TPPU). “Satu bank saja,” ujar Wisnu kepada Memorandum, Minggu (11/8).

Namun, Wisnu enggan menjelaskan

sudah berapa lama perbankan tersebut membantu mengembangkan bisnis narkoba ini. “Masih kami dalami,” tambahWisnu.

Disinggung apakah sindikat yang juga melibatkan pasutri, Fatturohman dan Husnul Khotimah itu mempunyai anak buah, Wisnu menegaskan bahwa mereka merupakan jaringan terputus.

“Mereka transaksi dengan sel-sel lain yang terputus dan tidak saling kenal,” tegas pamen berpangkat dua melati ini.

Wisnu menambahkan, bahwa sabu

yang dikirim tersebut merupakan pesanan bandar yang ada di Sampang. “Tapi tidak ada hubungannya dengan jaringan di Sokobanah. Mereka berdiri sendiri,” pungkas Wisnu.

Seperti diberitakan sebelumnya, sindikat ini gagal mengedarkan 25 kilogram sabu kiriman Malaysia yang disamarkan dan dimasukkan dalam seperangkat mebel dan menangkap empat tersangka yaitu Fatturohman dan istrinya Husnul Khotimah, Iwan, dan Ahmad Sakur. (fer/nov)

HALAMAN 7

Mobil Rental Digondol Teman Surabaya, Memorandum Pupus sudah hubungan pertemanan antara HS (42),wargaJalanKedurusdanSudarsono,tinggaldiSurabaya ini. Berdalih ingin menyewa mobil untuk keperluan keluarga ke Kediri, hingga kini, HS tidak kunjung mengembalikan mobil jenis Avanza milik Sudarsono.

Merasa ditipu, Sudarsono terpaksa melaporkan kejadian yang menimpanya ke Mapolrestabes Surabaya. Informasi dihimpun, peristiwa itu terjadi pada awal Mei lalu. Semula terlapor menyewa mobil untuk digunakan di Kediri. Dengan jangka waktu sewa selama dua hari, pelaku membayar lunas biaya sebesar Rp 600 ribu ke pelapor.

Setelah dua hari, terlapor sempat menghubungi pelapor. Dia meminta penambahan waktu sewa.

Waktu tambahan yang diminta sampai tiga hari. Dia berjanji biaya tambahan sewa mobil akan dibayarkan setelah mobilnya dikembalikan.

Setelah tambahan tiga hari berlalu, terlapor tidak memberikan kabar. Dia menghilang begitu saja. Pelapor yang menunggu mobilnya dari siang sampai malam tidak juga mendapat kepastian. Padahal, mobil itu seharusnya dikembalikan pagi hari.

Dia mencoba menghubungi nomor terlapor.

Namun, nomor HP-nya tidak aktif. Bahkan tidak tersambung walau sudah berkali-kali dikontak. Hingga akhirnya, mobil berwarna hitam itu memang tidak dikembalikan hingga sekarang. ”Jadi sudah hampir tiga pekan ini,” kata Kanit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya Iptu Giadi Nugraha. (fdn/nov)

Positif Pakai Narkoba, Pengemudi Dimassa Bahkan, mobil yang dikemudikan Budi Lisdianto (40), warga Desa Setro, Kecamatan Menganti, Gresik ini menabrak dua motor dan satu mobil saat melintas di Jalan Kutai pada Minggu (11/8) malam.

Penyebab kejadian tersebut, Budi dipastikan terpengaruh narkoba. Sebab saat dilakukan penggeledahan oleh anggota Polsek Wonokromo, ditemukan tembakau Gorila dan sebuah pipet kaca untuk nyabu. Ditambah, tes urine menyatakan dia positif narkoba.

Selanjutnya kecelakaan tersebut dilimpahkan ke Unitlaka dan Satreskoba Polrestabes Surabaya. “Me-

Sambungan dari halaman 1

mang penanganan awal kami yang tangani, tapi dari barang bukti yang ditemukan, kami limpahkan ke Satreskoba Polrestabes Surabaya,” kata Kanitreskrim Polsek Wonokromo Ipda Arie Pranoto, Minggu (11/8).

Informasi dihimpun, kejadian itu bermula ketika Budi mengemudikan mobilnya melaju dari arah timur ke barat. Setiba di lokasi tepatnya di depan rumah nomor 31, Yaris bernopol L 1690 PT itu mendadak kehilangan kendali.

Mobil warna putih itu akhirnya menabrak motor yang dikendarai Anisa (18), warga Jalan Wonorejo.

Bahkan, saat itu Anisa membonceng

nenek dan adiknya. Akibatnya, ketiga korban mengalami luka lecet dan nyeri pinggul.

Tidak jauh dari lokasi, Budi juga menabrak motor yang dikendarai Armanda (17), yang membonceng Irma (17). Sama dengan kejadian pertama, kedua wanita ini juga mengalami luka di tubuhnya. Bahkan, hidung korban mengeluarkan darah.

Menabrak dua motor membuat Budi panik dan ketakutan. Pria ini langsung menginjak gas lalu kabur ke arah barat. Ternyata, di lokasi tersebut, Yaris kembali menabrak mobil yang dikemudikan Candra (33), warga Sambongan Kulon.

“Setelah menabrak mobil, Yaris akhirnya berhenti dan pengemudinya diamankan oleh pengguna jalan dan warga sekitar lokasi. Setelah mendapat laporan, kami bersama anggota mendatangi tempat kejadian perkara (TKP),” imbuh Arie.

Meski sempat jadi bulan-bulanan massa, petugas Polsek Wonokromo yang menangani awal berhasil meredam amarah warga.

Pengemudi lalu dibawa ke mapolsek untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. Sementara, saat dilakukan penggeledahan di Yaris, petugas dikagetkan dengan bungkusan yang berisi tembakau Gorila

Selain itu juga ditemukan sebuah pipet kaca yang diduga usai digunakan untuk membakar sabu.

Berbekal penemuan barang bukti itu, kecurigaan petugas semakin kuat jika sang pengemudi usai mengonsumsi narkoba. Untuk membuktikan, Budi akhirnya menjalani tes urine.

Dikonfirmasi terkait hasil tes urine, Kanitlaka Satlantas Polrestabes Surabaya AKP Fakih membenarkan jika pengemudi Yaris positif narkoba. “Hasil tes urine tadi pagi (kemarin, red) positif sabu. Tapi untuk barang buktinya saya kurang paham. Sudah kami serahkan ke

polrestabes,” tegas mantan Kanit PJR Jatim VII itu.

Menurut Fakih, ada beberapa unsur pidana yang menjadi pertimbangan penyidik dalam menerapkan pasal. Salah satunya kelalaian korban dalam berkendara mengakibatkan korban mengalami luka ringan dan luka berat.

Selain itu, pengemudi Yaris juga berusaha melarikan diri setelah mencelakakan para korbannya. ”Beberapa korban masih menjalani perawatan di rumah sakit,” pungkas perwira yang pernah menjabat Kapolsek Glagah, Lamongan tersebut. (fdn/nov)

Rush Seruduk Warung dan Seret Pemotor Semula warga hanya menengok tanpa mencari tahu penyebab di kejadian tersebut. Namun, setelah mendengar teriakan minta tolong, belasan orang langsung berkerumun ke sumber suara.

Di kejadian itu ternyata berasal dari mobil Rush yang menabrak dua warung tepat di depan Gang I Jalan Ngagelrejo milik Sutikno (76)

Sambungan dari halaman 1

dan Slamet (64). Dua korban yang merupakan warga Jalan Ngagelrejo Utara itu mengalami luka di kaki dan lengan.

Parahnya, setelah menabrak dua warung, pengemudi baru berhenti usai menyeruduk dan sempat menyeret motor yang dikemudikan Sudarmuji (54) sejauh 40 meter.

Sayangnya, saat diperiksa, war-

ga hanya mendapati dua pemilik warung dan satu pengendara motor merintih kesakitan. Sementara sang sopir sudah lenyap dari mobil karena takut dengan belasan warga yang berlari ke arah mobilnya.

Warga yang mengetahui peristiwa itu, sontak meluapkan emosi ke mobil pelaku. Bahkan, satu orang yang diduga sebagai penumpang

mobil turut menjadi sansak hidup.

Belum diketahui pasti apa status orang tersebut. “Dugaan sementara bisa penumpang bisa teman pelaku,” kata Panitreskrim Polsek Wonokromo Ipda Arie Pranoto.

Sementara itu, dikonfirmasi melalui HP, Kanitlaka Satlantas Polrestabes Surabaya AKP Fakih menjelaskan, kejadian itu bermula saat pelaku yang

mengemudikan mobil W 1043 EF melaju dari utara ke selatan dengan kecepatan tinggi. Setiba di depan gang I, diduga sopir kehilangan konsentrasi hingga kehilangan kendali.

“Mobil itu tiba-tiba pindah jalur kanan dan meyeruduk dua warung.

Setelah mundur, sopir berniat maju dan kembali menabrak motor yang dikendarai korban hingga menyeretn-

ya sejauh 40 meter dari lokasi awal,” lanjut Mantan Kanit PJR Jatim VII itu.

Saat ini, pelaku masih dalam proses pencarian petugas lalu lintas.

Sementara mobil dan sejumlah alat bukti sudah diamankan ke kantor Unit Laka di Dukuh Pakis. “Masih kami upayakan mencari pengemudinya. Mudah-mudahan cepat ketemu,” pungkas Fakih. (fdn/nov)

Korban Sempat Cuci Tangan di Kamar Mandi Namun, kondisi korban yang diketahui bernama Imam Syafi’i (37) asal Sampang, Madura itu sudah tidak bernyawa.

Seperti diketahui, pria yang indekos di Jalan Tambak Mayor ini tertimbun lumpur imbas dari pembuatan tiang pancang pembangunan Gedung PT Sinar Suri (SS) yang bersebelahan dengan PT Ardiles.

Sambungan dari halaman 1

Sementara, mayat korban ditemukan oleh tim SAR pada pukul 12.15. Selanjutnya jenazah Imam segera dievakuasi ke RSUD dr Soetomo guna divisum.

“Iya korban (Syafi’I, red) karyawan PT Ardiles sudah ditemukan dalam keadaan meninggal di sekitar lokasi kejadian,” kata Kapolsek Sukomanunggal Kompol Muljono saat

dikonfirmasi Memorandum.

Lebih lanjut Muljono menambahkan, sebelumnya tim SAR sudah melakukan pencarian di tempat kejadia perkara (TKP), tapi belum menemukan tubuh korban.

Kemudian pencarian dilanjutkan esok harinya (Minggu) sekitar pukul 09.00. “Atas kejadian ini untuk sementara pengeboran dihentikan

dan dipasang garis polisi,” tegas dia.

Muljono sudah memeriksa beberapa saksi-saksi, terutama kedua rekan Imam yakni Kamit dan Abdul, yang juga karyawan PT Ardiles. Di kejadian nahas itu, mereka selamat karena bergegas menyelamatkan diri.

Waktu itu, kedua saksi berada di dalam pabrik sedang istirahat. Begitu mengetahui lumpur masuk, Kamit dan

Abdul bergegas menyelamatkan diri.

Sedangkan Imam yang posisinya berada di dinding pembatas, terlambat berlari hingga tubuhnya tertimbun lumpur.

Penuturan Kamit (40), rekan korban yang tinggal di Jalan Simo Pomahan Baru, saat kejadian, Sabtu (10/8), sempat melihat Imam usai bekerja lalu beranjak mencuci tangan di kamar mandi yang berada di belakang pabrik.

Mendadak, saksi mendengar suara gemuruh yang berasal dari ambrolnya tembok pembatas PT Ardiles. Diduga, jebolnya bangunan tersebut karena tak kuat menahan luapan lumpur di tandon milik PT SS. Apalagi, lokasi pabrik PT Ardiles berbatasan dengan dinding PT SS. “Korban tertimbun lumpur setinggi 1,5 meter,” ucap Kamit ke penyidik Polsek Tandes. (rio/nov)

Dilatarbelakangi Curiga Korban akhirnya ditusuk dengan belati hingga roboh bersimbah darah. Beruntung di kejadian itu, cepat dilaporkan warga ke Mapolsek Tandes.

Begitu petugas datang bergegas membawa Soepriyanto yang mengalami luka robek di perutnya ke RSUD dr Soetomo.

Nyawa korban dapat tertolong setelah mendapatkan perawatan medis. Sementara itu, Giyanto setelah hampir tiga bulan melarikan diri, berhasil diringkus polisi di dekat Mapolsek Tandes.

Dalam pengakuan pelaku, saat melakukan penusukan terhadap korban, ternyata dia

Sambungan dari halaman 1

mengajak adik tirinya, Mardi Santosa yang hingga kini masih buron dan ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO).

“Kejadian penusukan bulan Juni lalu atau setelah lebaran.

Tersangka berhasil kami tangkap pada 8 Agustus sekitar pukul 10.30,” beber Kanitreskrim Polsek Tandes Ipda Gogot Purwanto, Minggu (11/8).

Di depan penyidik, Giyanto mengatakan apa yang dilakukan karena kesal sering kehilangan barang di rumahnya. Kebetulan pula rumah sedang direnovasi sehingga belum dapat ditempati. Sampai akhirnya dia mencurigai sebagai pencurinya adalah

Bagikan Seribu Besek Daging Kurban Antonius Agus Rahmanto didampingi Ketua Bhayangkari Ny Lisa Antonius.

Adapun masing-masing perwakilan penerima seekor hewan kurban, di antaranya dari Panti Asuhan Al-Amin Jalan Dupak Bangunsari; Panti Asuhan Al-Maduri Jalan Sawah Pulo; Panti Asuhan Yatim Aisyahtong Mariyam Jalan Perlis Selatan; Panti Asuhan Roudhotul Khoir Bangunsari; MUI Dharma Husada Selatan; Yayasan Islam Lilwathon, Musholla Al Mubaroidkah, dan Masjid Roudhotul Jannah Asrama Polisi Colombo.

Usai penyerahan, Agus juga menyerahkan hewan kurban ke jagal untuk disembelih. Acara rutin tahunan ini, daging diberikan kepada 1.000 masyarakat, personel Polres Pelabuhan Tanjung Perak, dan aparatur sipil negara (ASN) polres.

Agus mengungkapkan, sumbangan hewan kurban ini merupakan wujud kepedulian Polri terhadap masyarakat. Total jumlah hewan kurban

Sesuai Rezeki Bahkan, untuk tahun ini sapi yang dibeli Ayu Ting Ting beratnya mencapai satu ton.

Bukan tanpa alasan, Ayu menyediakan sapi dengan bobot fantastis tersebut. Menurut ceramah yang pernah didengar oleh Ayu, jika rezeki bertambah maka kurban pun harus bertambah.

Dan di tahun ini, sang penyanyi dangdut ini melaksanakan isi dari ceramah tersebut.

“Tadi saya kan juga dengar ceramah, kalau kita mampu, cari hewan kurban yang harganya mahal yang besar pula. Jadi sesuai dengan rezeki yang kita dapat. Kemarin sapi 3, kambing 1. Sekarang sapi 4. Alhamdulillah kalau rezeki berlebih kita ngasihnya harus lebih,” kata Ayu. Pada Minggu (11/8) Ayu Ting Ting menyembelih empat sapi di halaman rumahnya di Depok saat Iduladha. Ada seekor sapi yang cukup menarik perhatian yang beratnya mencapai satu ton.

Soepriyanto dan kawan-kawannya.

Puncaknya malam itu, Giyanto yang sedang pesta miras di rumah bersama empat kawannya, secara kebetulan melihat korban juga bersama teman-temannya berada di rumah. Rumah keduanya pun berjarah hanya empat meter.

“Dua tersangka dalam kondisi mabuk langsung menghampiri rumah korban hingga terjadi cekcok,” ungkap Gogot.

Saat terjadi cekcok itulah, tiba-tiba Mardi (adik tiri Giyanto, red) mengeluarkan belati. Melihat itu kedua teman korban, Erwin dan Hasan

Sambungan dari halaman 1

yang disembelih kali ini sebanyak 8 ekor sapi dan 13 ekor kambing.

“Melalui kegiatan ini kami ingin berbagi besar masyarakat. Sebelumnya juga ada sumbangan sapi untuk beberapa masjid yang telah kami serahkan beberapa waktu lalu,” kata Agus.

Ada yang berbeda dalam pembagian hewan kurban tahun ini, yakni menggunakan bungkus besek atau wadah dari anyaman bambu. Hal ini sesuai dengan aturan pemerintah yang melarang pembagian daging hewan kurban menggunakan tas plastik atau kresek, karena mengurangi sampah plastik.

“Untuk tahun ini memang berbeda dari biasanya. Kami mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah agar tidak menggunakan tas plastik atau kresek. Untuk itu kami gunakan besek sebagai wadah daging kurban,” pungkas Agus. (rio/nov)

Sambungan dari halaman 1 Ternyata, sapi tersebut dibeli oleh Ayu dan ibunya, Umi Kalsum. Berbeda dari tiga sapi yang dibeli ayahnya yang berukuran lebih kecil.

“Yang 3 ini kebetulan ayah Abdul Rozak (yang beli), makanya nggak terlalu besar. Ini kalau yang ini kebetulan saya sama ibu tadi malam beli jam 11 malam, nyari. Kebetulan sudah ada pak haji yang biasa jadi langganan,” ungkap Ayu Ting Ting saat ditemui di kediamannya.

Sementara soal budget, Ayu Ting Ting menyebut semua diatur oleh sang ibunda. Dan ia selalu menyiapkan dana setiap tahunnya untuk berkurban.

“Saya selalu bilang ke ibu saya, kalau kurban ya beli. Kalau bisa tiap tahun. Kalau rezeki kita bertambah, kurbannya juga harus bertambah. Gitu sih saya pesan sama ibu, karena kan semua uang saya yang ngelola ibu,” pungkas Ayu. (*/nov)

ketakutan lalu melarikan diri.

Meski demikian, Mardi tetap mengejar dibantu dua rekannya tapi tidak sampai menangkap Erwin dan Hasan.

Sedangkan korban yang masih berada di depan rumah, akhirnya dijadikan sasaran oleh Giyanto. Pria ini menusuk Soepriyanto dengan belati hingga mengenai perutnya. Korban pun roboh dan tidak berdaya.

Melihat lawannya terluka, Giyanto segera kabur.

“Mengetahui korban terluka, temannya yang lain membawanya ke Jalan Banjarsugihan dan

selanjutnya mereka berpencar.

Korban lalu minta pertolongan warga untuk diantar ke rumah sakit. Di kejadian itu juga dilaporkan ke polisi,” tandas Gogot.

Hingga beberapa bulan kemudian, petugas mendapat kabar bahwa Giyanto sering menjalin komunikasi dengan ibunya melalui HP. Petugas lalu mendesak perempuan ini agar Giyanto menyerahkan diri.

Agar tidak dicurigai, ibu Giyanto berpura-pura kangen dan ingin bertemu dengannya.

Tapi lokasi ketemuannya tidak berada di rumah, melainkan

di acara bazar yang tempatnya dekat Mapolsek Tandes.

“Tersangka tidak curiga sama sekali dan berangkat menemui ibunya di lokasi bazar.

Begitu terlihat langsung kami ringkus,” tandas Gogot.

Selain menangkap Giyanto, polisi juga menyita barang bukti belati ukuran 30 centimeter dan 1 potong kaos korban yang terdapat bercak darah. Di hadapan penyidik, Giyanto mengaku sakit hati karena sejak direnovasi, barang-barang yang ada di dalam rumah acap kali hilang.

Hal itu yang membuatn-

Dua Pelanggan Sabu Kunti Diborgol dan Jecky Saputra (23), asal Desa Tambar, Jogoroto, Jombang.

Kedua pemuda tersebut tak berkutik saat digeledah petugas, hingga ditemukan satu poket sabu seberat 0,30 gram.

Barang itu diakui baru dibeli dari Jalan Kunti. Polisi kemudian menggelandangnya ke Mapolsek Gayungan guna diproses hukum.

“Kedua tersangka adalah pengguna sabu dan sering kali membeli ke pengedar di Jalan Kunti,” kata Kapolsek Gayungan Kompol Sumaryadi, Minggu (11/8).

Karena keseringannya itu, akhirnya

terendus anggota reskrim Polsek Gayungan dan menjadikan target operasi (TO). Polisi yang berpakaian preman lalu memantau aktivitas Valdo Damar Saputro dan Jecky Saputra.

Hingga akhirnya penyelidikan membuahkan hasil dan diperoleh informasi bahwa keduanya usai transaksi sabu di Jalan Kunti.

Tidak mau kehilangan buruannya, petugas yang sudah mengantongi ciri-ciri para tersangka lalu memantau di Jalan Sawentar.

Ternyata, mereka berhenti di dekat tempat pencucian motor dan menunggu temannya datang. Tanpa menunggu lama,

Jatuh Hati Pada Pandangan Pertama Episode Kedua program-program, para peserta dijamu makan malam di restoran sebuah hotel. Tak hanya makan-minum, mereka juga dihibur beberapa artis ibu kota.

Kebetulan Reihan dan Susi mendapat tempat duduk semeja. Hobi traveling yang sama menjadikan mereka cepat akrab.

Bahkan sampai restoran sudah sepi, diskusi mereka masih tuntas.

“Bisa kita lanjutkan diskusi di kamar?” tawar Reihan, yang merasakan tawaran itu keluar begitu saja dari bibir tanpa disadari.

Kisah tersebut diceritakan Reihan di sela menunggu panggilan sidang di Pengadilan Agama Surabaya, Jalan Ketintang Madya, beberapa waktu lalu.

Tak diduga, Susi yang sempat mengernyitkan alis lantas tersenyum dan berkata singkat, “Why not?”

“Di kamar kamu atau di kamar aku?” imbuh Susi, yang didengar Reihan sangat manja dan penuh ajakan. Sampai-sampai Reihan salah tingkah dan kehilangan kata-kata.

Laki-laki perlente ini mengaku terlena pada pandangan pertama. Ini adalah pen-

galaman kedua. Yang pertama terjadi sekitar 20 tahun lalu, saat dia bertemu istrinya, sebut saja Indah (42), yang kini menjabat manajer bank swasta di kawasan Surabaya Selatan.

Dan tidak bertepuk sebelah tangan, ternyata Susi pun demikian. Wanita berambut hitam sebahu ini terkesan dengan gaya pendekatan Reihan yang romantis, seperti remaja awal 2000-an.

Dari sekadar bincang malam, mereka merasa menemukan ada sesuatu yang hilang pada diri mereka masing-masing dan kini ditemukan. “Kami memang di kamar, tapi kami tidak melanggar susila,” kata Reihan menjawab sorot mata Memorandum yang penuh tanda tanya.

Setelah pulang ke rumah masing-masing, Batam-Surabaya seperti tidak berjarak. Kalau bukan Reihan yang terbang ke Batam, Susilah yang terbang ke Surabaya.

Pada tahap-tahap inilah pelanggaran itu terjadi.

Walau Susi sudah beranak satu, hubungan yang semakin intim tidak menjadi beban baginya karena dia memang sudah

ya sakit hati. Tudingan yang dialamatkan kepada korban, menurut Giyanto karena hampir tiap malam Soepriyanto berkumpul bersama teman-temannya di depan rumah.

Kebetulan saat pesta miras di rumah, Giyanto melihat korban dengan teman-temannya berada di rumah. Pengaruh miras membuat pelaku menduga korban sebagai pelakunya. “Saat itu saya menghampiri dan ingin menegur korban.

Lantaran mabuk saya kebablasan lalu menusuk perutnya,” ujar Giyanto. (rio/nov)

Sambungan dari halaman 1 petugas datang dan menangkap keduaya berikut menyita sepoket sabu. Kemudian Valdo dan Jecky digelandang dan dijebloskan di tahanan mapolsek guna pengembangan lebih lanjut.

Di hadapan penyidik, kedua tersangka hanya bisa pasrah dan mengakui perbuatannya. Ia berterus terang di tempat itu hendak menemui temannya, Taufik untuk menyerahkan sabu pesanannya.

“Kami sepakat janjian bertemu di Jalan Sawentar dekat pencucian sepeda motor.

Bukannya Taufik yang datang tapi malah polisi,” terang Valdo. (rio/nov)

Sambungan dari halaman 1 bercerai setelah suaminya ketahuan selingkuh. Namun bagi Reihan, hubungan simbiosis seksualisme ini menjadi masalah serius.

Sebab, dia masih berstatus suami seorang istri dan ayah tiga orang anak. Andai istrinya tahu hubungannya dengan Susi, tentu wanita lembut tersebut tidak akan rela Reihan berbagi cinta. Berbeda dengan Susi yang sejak awal mengetahui bahwa Reihan sudah beristri.

Reihan-Susi makin lengket, sampai sekitar lima bulan silam Susi mengajaknya berbicara serius. Empat mata. “Mas, aku hamil,” katanya membuka pembicaraan. (bersambung)

Pembaca yang punya kisah menarik dan ingin berbagi pengalaman, silakan menghubungi nomor telepon/WA 082131242288. Bisa secara lisan maupun tulisan. Kisah juga bisa dikirim melalui email yulisb42@gmail.com.

Terima kasih

SENIN WAGE, 12 AGUSTUS 2019

HUKUM & KRIMINAL WEBSITE: memorandum.co.id  EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

HALAMAN 8

pai lebih dari sebulan tidak kunjung dilimpahkan, maka jaksa akan mengirim surat P21A ke penyidik. “Kami bisa kirimkan surat P21A. Untuk menanyakan lagi atau mengingatkan penyidik bagaimana perkembangannya dan kapan tahap dua dilimpahkan,” tegas Richard.

Richard memperkirakan bisa saja penyidik Polda Jatim kesulitan mendatangkan kee-

Surabaya, Memorandum Berkas perkara tahap dua Jalan Raya Gubeng ambles tidak kunjung dilimpahkan penyidik Polda Jatim. Padahal, sudah hampir sebulan ini berkas dinyatakan lengkap (P21) oleh penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim.

Dikatakan Kasi Penkum Kejati Jatim Richard Marpaung, sampai kini belum ada informasi dari penyidik kapan akan melimpahkan tersangka beserta barang buktinya ke-

pada kejaksaan. “Sampai sekarang belum ada petunjuk dari penyidik kapan mereka akan melimpahkan tahap dua,” ujar Richard, Minggu (11/8).

Lanjutnya, apabila sam-

nam tersangka karena selama ini mereka tidak ditahan.

Terpisah, Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera mengatakan bahwa berkas tahap dua akan dilimpahkan secepatnya. “Dalam bulan ini kami segera limpahkan,” jelas Barung.

Disinggung apakah ada kendala sehingga penyidik belum melimpahkan ke kejaksaan, Barung menegaskan

tidak ada masalah tersebut.

“Tidak ada kendala,” pungkas Barung, kemarin.

Seperti diberitakan sebelumnya, penyidik menetapkan enam tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah BS, Direktur PT Nusa Kontruksi Enjineering (NKE), RW (Project Manager PT NKE), AP (Site Manager PT NKE), RH (Project Manager PT Saputra Karya), LAH (Struktur Engeneering Supervisor PT Sa-

FOTO: MEMORANDUM/FERRY

Polda Ulur Pelimpahan Tersangka Jalan Gubeng Ambles Kombespol Frans Barung Mangera

Richard Marpaung

putra Karya), dan AK (Struktur Supervisor PT Saputra Karya).

Keenam tersangka disangka pasal 192 ayat 2 KUHP dan

pasal 63 ayat 1 Undang-undang Nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan jo pasal 55 ayat 1 KUHP. (fer/tyo/yok)

Maling Motor Tanjungsari Direkam Warga

FOTO: MEMORANDUM/ISTIMEWA

Surabaya, Memorandum Aksi maling motor berhasil direkam oleh seorang ibu rumah tangga saat menggasak motor Honda Beat merah putih L 4594 AF di pertigaan Jalan Tanjungsari, Minggu (11/8) pagi.

Kemudian video tersebut, diunggah ke facebook (FB) oleh pemilik motor Al Arafat dan kini menjadi viral.

Dalam rekaman berdurasi 23 detik tersebut, tampak gambar pelaku bertubuh kurus, memakai helm merah, jaket biru mengenakan sandal terlihat berdiri di samping motor korban.

Pelaku kemudian mengeluarkan kunci T dari balik jaketnya dan dalam hitungan detik berhasil merusak kunci setir. Lalu pria tersebut dengan terburu-buru meninggalkan lokasi dengan mengendarai motor korban.

Aksi itu, diketahui oleh seorang ibu-ibu, yang kemudian mengabadikannya menggunakan HP. Karena jaraknya terlalu jauh, ibu tersebut tidak bisa berbuat apa-apa selain berteriak. “Mas..mas...eh..mas..”, teriak ibu yang tidak diketahui namanya tersebut. “Hee maling,” tambah suara anak kecil yang diduga anak ibu yang merekam tersebut.

Terpisah, Kapolsek Sukomanunggal Kompol Muljono membenarkan kejadian curanmor di pertigaan Tanjungsari dalam video tersebut terjadi wilayah hukumnya.

Korban, Al Arafat, warga setempat. “Saat kejadian, korban salat Iduladha dan motornya diparkir di depan rumah,” kata Muljono. (rio/fer) Warga berkerumun di lokasi kecelakaan, perlintasan kereta api tanpa palang pintu.

Pulang Salat Id, Pelajar Tewas Disambar KA Malang, Memorandum Seorang pelajar dan tukang ojek tewas disambar kereta api (KA) Penataran tujuan Blitar-Surabaya, Minggu (11/8).

Korban yang berboncengan motor tersebut saat menyeberang di perlintasan kereta tanpa palang pintu di Jalan Raya Morojantek, Singosari, Kabupaten Malang.

Untuk korban Supriyanto (50), tu-

kang ojek asal Jalan Raya Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, tewas di lokasi. Sedangkan ALT (12), yang sempat dilarikan ke Rumah Sakit Prima Husada di Jalan Raya Mondoroko, Singosari, Kabupaten Malang namun nyawanya tidak tertolong.

“Hasil olah TKP, perlintasan kereta api memang tak memiliki palang pintu.

Dua korban meninggal, setelah tertabrak

kereta yang melintas,” ujar Kanitlaka Satlantas Polres Malang Ipda Agus Yulianto seperti dikutip detikcom.

Informasinya, ALT hendak pulang setelah mengikuti salat Iduladha di sekolahnya. Waktu itu korban diantar tukang ojek dalam perjalanan ke rumah.

Saat melintas di perlintasan kereta tanpa palang pintu tersebut, meluncur KA Penataran dari selatan (Malang) ke utara

(Surabaya).

Tabrakan tersebut tidak terhindarkan. Korban Supriyanto yang mengendarai motor Supra N 3426JW langsung tewas di lokasi. Sedangkan ALT terlihat masih hidup. Warga dibantu petugas kepolisian langsung dievakuasi ke rumah sakit.

Meski sempat dilarikan ke Rumah Sakit Prima Husada, nyawanya ALT tidak bisa diselamatkan. (*/fer)

FOTO: MEMORANDUM/OSKARIO

Mobil vs Motor, Pengendara Terseret 50 Meter Madiun, Memorandum Kecelakaan motor dan mobil Suzuki ST100 SP di Simpang Tiga Jalan Kutai-HOS Cokroaminoto, Kelurahan/ Kecamatan Pandean, Kota Madiun, mengakibatkan pemotor tidak sadarkan diri, Minggu (11/8) dini hari.

Korban yang belum diketahui identitasnya dan motor itu sempat terseret sekitar 50 meter.

“Belum diketahui identitasnya. Kalau dilihat dari perawakan masih sekitar 26 tahunan,” kata Kasatlantas Polres Madiun Kota AKP Affan Priyo Wicaksono seperti dikutip jatimnow.com.

Affan menjelaskan, dari hasil olah TKP, motor Suzuki Satria FU 150 AE 4546 LN yang dikendarai korban melaju dari arah barat menuju timur.

Sampai di lokasi, motor itu berbelok ke kanan tanpa melihat

Maling motor yang direkam warga saat beraksi di Jalan Tanjungsari.

FOTO: MEMORANDUM/INDRA

Surabaya, Memorandum Gegara tidak konsentrasi di jalan, Yulianto (34), pemotor asal Jalan Simowau Indah, Sidoarjo menabrak penyeberang jalan di Jalan Ngagel, Minggu (11/8) sekitar pukul 05.00.

Akibat kecelakaan itu, Achmad Heru (48), warga Jalan RE Martadinata, Gresik, mengalami luka robek di bagian kepala dan luka di leher. Selanjutnya korban dilarikan ke RSUD dr Soetomo.

“Benar, memang ada kecelakaan di Jalan Ngagel antara pengendara motor dan warga yang menyeberang jalan,” ujar Kanitlaka Satlantas Polrestabes Surabaya AKP Muchamad Fakih, kemarin.

Fakih menjelaskan, kecelakaan itu terjadi karena pengendara Yamaha W 5924 OJ yang berjalan dari selatan ke utara kurang konsentrasi dan tidak melihat jika ada orang yang menyeberang.

“Untungnya saat itu melintas anggota Polri dan langsung menolong korban,” terangnya.

Lanjut Fakih, karena luka parah akhirnya korban dibawa ke RSUD dr Soetomo. “Untuk korban sudah ditangani di rumah sakit, sedangkan pengendara motor masih dimintai keterangan,” pungkas Fakih. (x-3/fer)

Achmad Heru dirawat di IGD RSUD dr Soetomo.

FOTO: MEMORANDUM/ISTIMEWA

Pemotor Tabrak Penyeberang Jalan

Petugas menderek mobil yang kecelakaan di Kota Madiun.

arus lalu lintas.

Dari arah Madiun menuju Ponorogo, melaju mobil Suzuki AE 1601 NE yang dikemudikan Arif Eko Prasetyo (25), warga Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, bersama Arya Bima.

“Jarak terlalu dekat sehingga kecelakaan tidak bisa dihindari. Mobil menabrak motor hingga motor dan pengendaranya terseret sekitar 50 meter,” beber Affan.

Pemotor itu tergeletak dengan luka di kepala belakang, pelipis kiri, pundak kanan, perut dan lutut kaki kanan.

“Korban dibawa ke RSUD dr Soedono Kota Madiun dalam kondisi tidak sadarkan diri,” tambahnya.

Sementara motor korban dan mobil yang terlibat kecelakaan diamankan ke Kantor Unitlaka Satlantas Polres Madiun Kota. (*/fer)

Dicekoki Miras, Gabah Pari Diperlakukan bak Tumpeng Pernah naik dermulen yang diputer-puter tanpa henti? Mungkin seperti itulah yang dirasakan gadis perawan di bawah umur di Semarang, sebut saja Vajinatul Nikmah (15).

Ceritanya, Jumat (26/7) lalu di kebun pisang samping Posyandu Bangetayu Kulon, RT 03/RW 05, ada empat pemuda pesta miras. Nikmah terselip di antara mereka sebagai satu-satunya cewek.

Tidak seperti teman-teman cowoknya yang happy-happy, gadis ini terkulai lemas.

Nglumbruk kayak karung tak berisi. Ternyata dia dipepak-

ILUSTRASI: MEMORANDUM/ISTIMEWA

sa menenggak miras hingga kondisinya seperti itu.

Itu saja? Tidak. Gabah pari (gadis bahenol paras imut) ini lantas diperlakukan bak tumpeng di kendurenan. Di-

purak ramai-ramai. Setiap orang mendapat giliran dan bagian yang sama, tapi tidak merata.

Saat itulah Nikmah yang puyeng karena pengaruh miras semakin puyeng karena digoyang ma-

ju-mundur serta ke kiri dan ke kana kanan. Oleng.

S Sementara itu, keluarga yang mencari kebe beradaan Nikmah yan yang menghilang seja sejak sore belum juga m menemukannya. Baru saat mengubek-ubek kebun pisang, mereka m mendengar suara melenguh.

Bukan seperti lenguhan sapi habis digorok, namun lebih mirip lenguhan monyet dilempar sandal. Keluarga Nikmah dan warga yang ikut mencari korban makin penasaran.

Di tengah puncak penasaran itulah mereka memergoki ada empat pemuda sedang

murak kenduren syahwat. Tantu saja mereka kaget. Yang dipergoki tak kalah kaget. Mereka semburat kabur.

Kasus ini lantas dilaporkan ke polisi. “Selang sehari kita tangkap tiga pelaku. Mereka ditangkap di rumah masing-masing,” kata Kapolsek Genuk Kompol Zainul Arifin, Kamis (8/8), seperti dirilis detik.com.

Keempat pelaku ternyata masih belia-belia. Dua orang usia 19 tahun, sedangkan yang dua lagi masih berusia masing-masing 15 dan 16 tahun.

“Para pelaku ditangkap di Kota Salatiga. Dalam pelariannya tersangka berpindah pindah tempat menghindari kejaran anggota Opsnal Polsek Genuk,” jelas Zaenul. (*/jos)

KOTA SURABAYA Risma Tak Konsisten Urus Budaya

SENIN WAGE, 12 AGUSTUS 2019

WEBSITE: memorandum.co.id  EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

“

Ditunjuk Ketua DPP PDI-P Bidang Kebudayaan Surabaya, Memorandum Keputusan Ketua Umum PDI-P (Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan) Megawati Soekarno Putri menunjuk Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai Ketua Bidang Kebudayaan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P mengagetkan. Sebab, selama ini Risma, sapaan akrab wali kota perempuan pertama di Surabaya, tidak konsisten dalam mengurusi persoalan kebudayaan di kota ini.

Soal ini, Kuncarsono Prasetyo, pemerhati sejarah dan ini-

siator Suroboyo Mbois, memiliki beberapa catatan dalam

sohib

kepemimpinan Wali Kota Tri Rismaharini. Di antaranya yang fenomenal adalah hancurnya Rumah Radio Bung Tomo di Jalan Mawar Surabaya.

“Dalam upaya pelestarian warisan budaya, masih kurang kuat terutama soal bangunan cagar budaya. Catatan terakhir kami adalah soal benteng di Kenjeran. Sudah empat tahun kami berteriak-teriak dan

baru sekarang direspons mau dijadikan bangunan cagar budaya,”ungkap dia.

Kuncarsono juga memberikan catatan lagi terhadap Wali Kota Risma terkait penggusuran lokasi pementasan ludruk yang tanpa solusi. Selain itu, juga tidak segera dibuka Balai Pemuda sebagai open space sebagai pusat kebudayaan.  Bersambung ke halaman 10 

HALAMAN 9

Dalam upaya pelestarian warisan budaya, masih kurang kuat terutama soal bangunan cagar budaya.

Catatan terakhir kami adalah soal benteng di Kenjeran. Sudah empat tahun kami berteriak-teriak dan baru sekarang direspons mau dijadikan bangunan cagar budaya.

Isa Ansori

Kuncarsono Prasetyo Pemerhati Sejarah

Kuncarsono Prasetyo

Iduladha Momentum Tingkatkan Keimanan dan Kesalehan Sosial

Rahayu

Berhijab BERHIJAB merupakan kewajiban bagi setiap muslimah. Berhijab merupakan proses seseorang mematuhi perintah Tuhannya. Proses berhijab banyak orang yang terinspirasi dari lingkungan sekitar, seperti dari sosok idola, beragam peristiwa, hingga mimpi-mimpinya.

Salah satunya, Rahayu warga Rungkut Asri. Menurut dia, inspirasi dalam berhijab tak lain adalah aturan dari Allah SWT yang tercantum dalam Alquran. Ia berusaha mengikuti cara berhijab sesuai syariah, yaitu menutup dada, longgar, dan tidak transparan.

Ia mengaku berhijab sesuai syariah cukup sulit, apalagi ini sudah dilakukan saat usia muda yaitu 15 tahun. Ia pernah mendapatkan kata-kata yang kurang mengenalkan dari teman hingga keluarganya.

“Kenapa penampilanmu selalu tertutup terus? Nanti nggak ada yang suka tahu, nggak kelihatan cantik, tutur orang-orang sekitarnya, waktu saya muda dulu,” terang Rahayu saat ditemui di rumahnya.

Meski sedih mendengarnya, keyakinannya tak pernah berkurang. Rahayu merasa hijab itu cantik yang terlindungi bukan cantik yang tersembunyi.

“Tak terasa usia saya kini 57 tahun.

Setiap saya di rumah maupun di luar, penampilan berhijab tak pernah lepas,” imbuhnya. (why/lis)

Surabaya, Memorandum Peringatan Iduladha menjadi momentum strategis untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, serta kesalehan sosial, di antaranya melalui berkurban hewan. Demikian disampaikan Gubernur Khofifah Indar Parawansa setelah salat Ied di Masjid Agung Al Akbar Surabaya (MAS), Minggu (11/8) pagi.

Dengan berkurban, menurut dia, selain meningkatkan keimanan dan ketakwaan juga menunjukkan kedermawanan seseorang. Daging kurban diberikan kepada siapa pun yang membutuhkan,tidak mengenal agama, kelompok, dan asal usul daerah. “Secara tidak langsung juga meningkatkan rasa persaudaraan, kesalehan, dan solidaritas antarsesama secara substantif,” jelas Khofifah.

Peringatan Iduladha, lanjut dia, juga memberikan banyak manfaat bagi semua masyarakat. Selain dibagikan daging kurban, momentum Iduladha tahun ini di Masjid Al Akbar Surabaya juga mengenalkan bagaimana mencintai lingkungan dengan menggunakan media besek dan daun jati sebagai wadah dalam mengemas daging kurban.

“Sebelumnya, masyarakat menggunakan plastik. Tahun ini kemasan daging kurban menggunakan besek yang terbuat dari bambu dan daun jati yang ramah lingkungan,”ujar Khofifah.

Dengan menggunakan besek diharapkan bisa meningkatkan dan menggerakkan sektor UKM untuk memproduksi lebih banyak pada tahun depan.

Khofifah mengaku kesulitan mencari besek pada tahun ini. Setidaknya tiga ribu besek digunakan untuk membungkus daging kurban di Masjid Al Akbar.”Semoga dengan tradisi menggunakan besek untuk mengemas daging kurban, produksinya

FOTO: ISTIMEWA

Gubernur Khofifah bersama Wagub Emil Dardak menyerahkan sapi yang akan disembelih sebagai hewan kurban.

tahun depan dapat meningkat dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat,” tambah dia.

Pada Iduladha tahun ini, MAS menyembelih 30 ekor sapi dan 98 ekor kambing. Di antaranya satu sapi sumbangan Presiden RI Joko Widodo, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dan Wagub Jatim Emil Elistianto Dardak, serta pimpinan Forkopimda di Jatim.

Sapi kurban milik Presiden Jokowi berjenis peranakan ongole (PO) atau sapi Jawa seberat 1,080 ton. Sedangkan sapi kurban Khofifah jenis PO berusia 4 tahun seberat 1 ton dan dibeli dari peternak Desa Takerharjo, Kecamatan Selokuro, Kabupaten Lamongan. Sapi Gubernur  Bersambung ke halaman 10 

FOTO: ISTIMEWA

Kapolda Jatim Irjenpol Luki Hermawan secara simbolis menyerahkan hewan kurban.

Kantor YKP Akan Dijadikan Lahan Parkir Surabaya, Memorandum Kantor Yayasan Kas Pembangunan YKP di Jalan Sedap Malam, bakal dirobohkan dalam waktu dekat ini. Sebagai gantinya, lahan tersebut akan dijadikan tempat parkir.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, langkah

itu diambil karena kekurangan lahan parkir di sana. Akibatnya, kendaraan parkir di badan jalan sehingga terjadi kemacetan di kompleks Balai Kota Surabaya.

“Ya nanti kita bongkar untuk jadi lahan parkir. Biar di sana tidak macet lagi,”ungkap dia.  Bersambung ke halaman 10 

GRAFIS/AZIZ

Warga Tak Gubris Imbauan Pemkot FOTO: ISTIMEWA

Toni Tamatompol

Pilwali 2020

Tidak Ada Petahana, Calon Independen Berpeluang Surabaya, Memorandum Ketua Bidang Organisasi DPD Perindo Surabaya Toni Tamatompol menegaskan, perebutan kursi L-1 (Wali Kota Surabaya) pada Pilwali 2020 bakal seru dan menarik. Sebab, tidak ada calon petahana, sehingga semua calon nanti memiliki peluang yang sama.

Karena itu, ketika Samuel Teguh Santoso mendeklarasikan diri maju menjadi Bakal Calon Wali (Bacawali) Kota Surabaya melalui jalur independen periode 2020 –2025, Sabtu (10/8), Toni menyamput positif dan mendukungnya.

“Saya melihat peta politik terkait Pilwali 2020 cukup cair dan menarik. Sebab Bu Risma (Wali Kota Tri Rismaharini) sudah dua kali menjabat, sehingga tak bisa ikut running pilwali lagi. Ini membuat semua calon berpeluang, termasuk calon independen,”  Bersambung ke halaman 10 

Cuci dan Buang Limbah Hewan Kurban di Sungai Surabaya, Memorandum Meski sudah ada imbauan dari Pemkot Surabaya agar warga tidak

membuang limbah hewan kurban secara sembarangan atau ke sungai, tapi masih ada saja warga yang melanggarnya.

Kondisi ini ditemukan setelah Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya

berpatroli dan menyisir beberapa titik sungai di Surabaya. Tujuannya untuk mengantisipasi limbah hewan kurban yang dibuang dengan sengaja oleh warga setempat, Minggu (11/8).

Kepala Bidang Kebersihan Di Bersambung ke halaman 10 

FOTO: MEMORANDUM/M SYAIFUDIN

Kantor YKP di Jalan Sedap Malam.

Penjahit Bendera Merah Putih Banjir Pesanan Perayaan kemedekaan Republik Indonesia kini tinggal hitungan jari. Sejumlah penjahit yang berada di Kampung Bendera di kawasan Darmokali RW 04, Kecamatan Wonokromo, dibanjiri pesanan bendera merah putih dan umbul-umbul untuk Kota Surabaya hingga luar kota.

Dodik Wahyu

FOTO: MEMORANDUM/WAHYU

Hasil produksi konveksi bendera Masrukan di Kampung Bendera, Jalan Darmorejo III-B, sudah diakui banyak daerah.

PERMINTAAN tersebut mulai membeludak sejak dua bulan lalu.

Mereka mengaku mendapatkan keuntungan hingga 50 persen dari pesanan bendera merah putih di banding tahun lalu.

“Kalau menjelang 17-an, omzet meningkat hingga 50 persen.

Biasanya pesanan mulai bulan Juni-Juli dari Surabaya hingga luar

Jawa Timur. Bahkan, kami barusan menerima pesanan dari Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan, jauh-jauh datang di toko ini,” ujar Masrukan, salah satu penjahit bendera kawakan di Kampung Bendera.

Masrukan merupakan pelopor Kampung Bendera. Ia menjadi produsen bendera pertama di kawasan tersebut sejak 1985. “Saya dulu

orang rantau. Awalnya jahit celana pendek pada 1975. Kemudian diajak saudara jahit bendera. Sampai saya buka sendiri produksinya pada 1985. Lambat laun mulai dikenal banyak orang,” urai pria kelahiran Klaten, Jawa Tengah itu.

Meski sebagai agen bendera kawakan di Kampung Bendera ini, Masrukan juga melayani pembelian secara eceran. Untuk harga bendera merah putih dijual mulai Rp 5 ribu sampai Rp 350 ribu per biji, sesuai dengan ukuran dan bentuk bendera. Seluruh bendera yang dijualnya merupakan hasil produksi sendiri.

“Tadinya saya hanya melayani grosir, tapi banyak yang beli eceran juga.

Kasihan kalau tidak dilayani,” kata dia  Bersambung ke halaman 10 

KOTA SURABAYA

SENIN WAGE, 12 AGUSTUS 2019

WEBSITE: memorandum.co.id  EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

HALAMAN 10

Pemkot Sumbang 6 Ekor Sapi ke Warga Eks Dolly Surabaya, Memorandum Guna meminimalisasi penggunaan plastik untuk membungkus daging kurban, Pemkot Surabaya membagikan daun pisang ke sejumlah lokasi penyembelihan hewan kurban, Minggu (11/8).

Daun pisang yang dibagikan 120 kg yang terdiri dari 12 ikat.

Masing-masing ikatnya sekitar 10 kilogram. Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya M Fikser menjelaskan, upaya ini untuk meminimalisasi penggunaan kantong plastik. Ada empat masjid yang diberi daun pisang tersebut.“Masjid Al-Muhajirin di Jalan Kanginan, Masjid Cheng Ho di Jalan Gading, Masjid Rohman Arif di Jalan Karang Gayam, dan Masjid An-Nur di SMAN 2,” jelas dia.

Dia menambahkan, pemberian daun pisang itu dilakukan Wali Kota Tri Rismaharini bersama jajarannya yang berkeliling ke beberapa masjid untuk membagikan daun sebagai pengganti kantong plastik.

Risma mengatakan, daun pisang yang dibagikan itu berjenis calathea. Sebelumnya, daun-daun yang dikumpulkan itu dipetik dari rumah kediaman Jalan Sedap Malam dan Taman Surya. Daun-daun itu kemudian diberikan kepada masyarakat sebagai pengganti kantong plastik. “Saya sudah menyiapkan daun-daun di kediaman untuk dibagikan ke tempat-tempat kurban,” imbuh dia.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya Supomo mengatakan, tahun ini pemkot menyerahkan hewan kurban 16 ekor sapi dan 44 ekor kambing.

“Dari 16 sapi tersebut enam di antaranya diberikan ke warga eks lokalisasi Dolly. Sisanya kami sebarkan ke masjid-masjid

FOTO: ISTIMEWA

Panitia memotong daging kurban yang akan dibungkus dengan daun pisang.

Surabaya,” ucap dia.

Sementara tidak semua masyarakat yang antre di depan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya mendapatkan daging kurban.

Seperti dialami Vivi, warga Jalan Kedungdoro ini. Dia yang antre selama dua jam tidak kebagian daging. “Antre sejak

pukul 11.30 tapi tetap tidak dapat daging,” ujar Vivi yang datang sambil menggendong anaknya itu, Minggu (11/8).

Dia kecewa karena masyarakat yang baru datang tiba-tiba disuruh masuk dan mengambil daging. “Padahal mereka baru datang tapi didahulukan.

Sedangkan barisan saya tidak bergerak,”sesal dia.

Wakil Ketua Panitia Kurban Sifa’urosidin mengatakan, untuk tahun ini pihaknya menyediakan 2.500 kupon pembagian daging. “Selain warga sekitar, kami memberikan bantuan kepada lima yayasan dari sepuluh ekor sapi dan empat ekor kambing,”jelas Sifa’urosidin.

Sedangkan Polsek Tenggilis Mejoyo menyerahkan satu ekor sapi dari Kapolrestabes Surabaya Kombespol Sandi Nugroho ke Pondok Aitam Karomah di Jalan Kendangsari.

Hewan kurban itu diserahkan langsung oleh Kapolsek Tenggilis Mejoyo Kompol Totok Sumarianto pada Sabtu (10/8) sore. Totok mengatakan, hewan kurban dari kapolres ditujukan kepada warga sekitar yang kurang mampu dan para santri di sekitar Pondok Aitam Karomah.

Layani Pemotongan Sapi Sementara Perusahaan

Daerah Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Surabaya di Jalan Pegirikan melayani pemotongan hewan kurban dari masyarakat pada Iduladha tahun ini.

“Pemotongan hewan kurban ramah lingkungan, ini salah satu program kami. Masyarakat memiliki kesadaran untuk menjaga kualitas lingkungan. Jadi, kami melayani pemotongan hewan sapi kurban, sehingga lingkungan kampung dan masjid bersih dari darah dan kotoran sapi,” kata Plt Direktur Utama PD RPH Kota Surabaya, Bela Bima, Minggu (11/8).

Menurut dia, selama ini RPH Kota Surabaya sudah menerima pelayanan pemotongan hewan kurban. Namun, Iduladha tahun ini sekitar 100 ekor sapi saja. Ke depan, dirinya akan berupaya lebih maksimal agar banyak masyarakat yang memotong hewan kurban di RPH Kota Surabaya.

Bela menegaskan, tentunya harus ada gerakan bersa-

ma untuk menjaga kebersihan lingkungan. Hal ini karena kotoran dan darah hewan itu dampaknya bisa dua minggu baunya. “Biar RPH Kota Surabaya yang mengurusi limbahnya, masyarakat yang mendapatkan dagingnya,” ujngkap dia.

Lebih jauh, Bela mengatakan, untuk setiap hewan kurban yang dipotong, RPH Kota Surabaya telah menawarkan tiga jasa jenis layanan. Yang pertama paket potong karkas, yaitu daging dengan tulang mengenakan tarif Rp 800 ribu. Kedua paket potong sontor, yaitu daging lepas tulang mengenakan tarif Rp 1,2 juta, serta RPH Kota Surabaya juga menyediakan layanan paket pengepakan atau kemasan pemotongan hewan kurban.

“Tarif ini lebih murah jika dibandingkan dengan membayar jagal sendiri. Tentu saja paket kemasan bukan dengan plastik biasa, tapi plastik khusus,” terang dia. (udi/fer/x-3/why/be)

POLISI MENYAPA

Keunggulan Jogo Suroboyo Tanya: Apa keunggulan aplikasi Jogo Suroboyo yang dimiliki oleh Polrestabes Surabaya.

Terima kasih atas jawabannya.

Ernawati, warga Jalan Pradah Kali Kendal Jawab: Aplikasi Jogo Suroboyo merupakan rumah bagi berbagai aplikasi yang dimiliki Polrestabes Surabaya Sebelumnya. Dalam Aplikasi tersebut terdapat berbagai macam fitur di antaranya pengaduan, layanan kepolisian, informasi Jogo Suroboyo, Kombespol Sandi Nugroho SIK SH MHum telepon penting, lokasi penting, saber pungli dan Kapolrestabes Surabaya tombol darurat.

Keunggulan lain adalah laporan akan ditanggapi dengan cepat, maksimal lima menit petugas akan memberi tanggapan. Masyarakat bisa melaporkan segala bentuk kejahatan di daerahnya masing-masing atau yang diketahuinya. Misalnya penyalagunaan narkoba, pencurian ataupun pungutan liar (pungli).

Kami mengimbau untuk warga surabaya atau luar surabaya yang berada di Surabaya silahkan untuk men-download aplikasi Jogo Suroboyo. (*/fer)

FOTO: MEMORANDUM/ARIS

Danrem Bhaskara Jaya Kolonel Inf Sudaryanto (kiri) menyerahkan hewan kurban.

Iduladha, Berbagi dengan Masyarakat Surabaya, Memorandum Iduladha tahun ini Korem Bhaskara Jaya kembali membagikan ratusan kilogram daging kurban kepada masyarakat kurang mampu di wilayah teritorialnya, Minggu (11/8). “Daging hewan kurban ini, kita salurkan langsung ke warga kurang mampu. Ini wujud kepedulian kami ke masyarakat,” ujar Danrem Bhaskara Jaya Kolonel Inf Sudaryanto.

Dia menilai, kepedulian ini merupakan suatu hal utama yang harus dilakukan oleh seluruh personel di jajarannya.“Mudah-mudahan ini bisa menjadi contoh bagi prajurit korem lainnya,” lanjut Sudaryanto.

Terpisah, Sumarlan (45), salah satu warga penerima daging kurban mengaku senang dengan pembagian daging yang berlangsung di makorem saat ini.

Sebab mereka tidak perlu berdesak-desakan untuk mendapat daging tersebut. “Lokasinya cukup luas, kami tidak perlu berdesak-desakan ,”ujar Sumarlan. (tyo/be)

Komisaris: Mangestuti Agil Direktur: Choirul Shodiq Pemimpin Perusahaan: Yoyok Khayatullah Konsultan Hukum: Noer Fattah Syafi’i

Lomba Gigit Koin Dalam Tepung di Kutisari Utara III Meriah Surabaya, Memorandum Perayaan Agustusan di kampung Kutisari Utara III, Kelurahan Kutisari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Minggu (11/8), cukup meriah. Apalagi, bertepatan dengan Iduladha.

Setelah selesai salat Iduladha, panitia HUT ke-74 Kemerdekaan RI mengadakan berbagai lomba anak-anak.

Pandu, ketua panitia lomba RT 08/RW 02, Kutisari Utara III mengatakan, peringatan

Kemerdekaan RI tahun ini sangat sederhana. Meski begitu, keceriaan tampak pada seluruh warga. Namun, kata Pandu, lomba kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Sebab, bertepatan dengan Iduladha. Kali ini lomba hanyadikhususkananak-anaksaja.

“Macam-macam lomba yang digelar adalah gigit koin dalam tepung, makan kerupuk, memasukkan paku dalam botol, estafet air di atas kepala, kursi goyang pakai sarung, ser-

ta makan star fruit,” kata dia, Minggu (11/8).

Lebih jauh, Pandu mengatakan, lomba kali ini diikuti oleh puluhan anak. Usia peserta beragam, namun masih duduk di bangku sekolah dasar. “Lomba untuk mempererat silaturrahmi dan saling mengenal antarwarga,” terang dia. (why/be) Anak-anak kampung Kutisari Utara III antusias mengikuti lomba ambil koin di dalam tepung.

FOTO: MEMORANDUM/WAHYU

Risma Tak Konsisten Urus Budaya Sedangkan pemerhati kebudayaan dan bangunan cagar budaya Isa Ansori mengatakan, meski ada perhatian sayangnya antara komitmen wali kota Risma dengan jajaran di bawahnya kerap tidak menyambung. Akibatnya, ada bangunan bersejarah yang terbengkalai.

“Saya ambil contoh Rumah Radio Bung Tomo yang hilang begitu saja. Padahal ada perwali.

Dinas yang ada di bawahnya tidak ada upaya untuk pelestarian terhadap bangunan tersebut,” beber dia.

Wali Kota Risma sendiri mengatakan, meski belum pernah

Sambungan dari halaman 9 menjadi pengurus partai, dirinya akan mempelajari. Sebab penunjukan itu merupakan tanggung jawab yang harus diembannya. “Biasa ya kan ini tanggung jawab. Aku kan ndak bisa kalau diserahin kemudian hanya ditulis (di struktur) saja aku kan nggak mau. Makanya

Warga Tak Gubris Imbauan Pemkot nas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, banyak ditemukan warga yang mencuci dan membuang limbah berupa kotoran hewan kurban di sungai. Dan ini melanggar Peraturan Daerah (Perda) Kota Surabaya No 1 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 5 tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah dan Kebersihan Surabaya.

“Untuk mencegah pencemaran, kami membersihkan limbah itu dengan dimasukan karung plastik atau glangsing,”kata Agus Hebi Djuniantoro kepada Memorandum, Minggu (12/8).

Dia menuturkan, waktu itu dirinya melakukan penyisiran

sejumlah titik aliran air di Surabaya menggunakan perahu karet. Mulai pukul 09.00 hingga 12.00. Di antaranya, Kali Surabaya, Sungai Tambak Wedi Utara, Sungai Suramadu. “Kami sisir di Kali Surabaya, mulai Ngagel hingga Keputran. Ditemukan 10 titik warga mencuci hewan kurban (jeroan, red),” ungkap Hebi.

Dalam kesempatan itu, dirinya juga menegur dan sempat mengobrol alasannya mereka mencuci hewan kurban di sungai. “Ketika kami tegur, mereka bilang terus dicuci dimana?” ungkap Hebi menirukan ucapan warga.

Hebi menyarankan warga mencuci menggunakan air yang lebih steril yakni, seperti air keran.

Sebab, kualitas air sungai tidak

Sambungan dari halaman 9 menjamin kebersihannya. “Daging hewan ini kan dibagikan dan dikonsumsi masyarakat. Seharusnya pihak panitia juga mengutamakan higienis,” papar dia.

Dengan masih ditemukannya warga yang mencuci jeroan hewan kurban di sungai, maka DKRTH berencana melakukan pelatihan, dan selalu menyosialisasikan imbauan agar masyarakat tidak mencuci jeroan ke sungai.

“Kami sudah berusaha menyosialisasikan sebelum hari H. Namun setelah saya cek tadi, masih ditemukan pelanggaran. Untuk itu, ke depan kami akan mengumpulkan beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) untuk membahasnya,”papar dia. (alf/be)

Iduladha Momentum Tingkatkan Keimanan...

Jatim tercatat sebagai juara kontes sapi Jatim 2018.

Sapi kurban Emil Dardak seberat 950 kilogram. Sapi jenis PO berusia 4 tahun ini dan dibeli dari peternak Desa Dagan, Kecamatan Selokuro, Kabupaten Lamongan.

Sementara tahun ini Polda Jatim dan jajaran menyembelih 1.312 ekor. Rinciannya 365 ekor sapi dan 947 ekor kambing. Sedangkan polda sendiri sejumlah 94 ekor yang terdiri 63 ekor sapi dan 31 ekor kambing atas nama Kapolda Jatim Irjenpol Luki

Penjahit Bendera Merah Putih Banjir Pesanan didampingi anaknya Solikin.

Proses pembuatan bendera dilakukan dengan menyiapkan kain merah dan putih maupun sablon warna pada bendera yang akan dibuatnya. Sedangkan untuk ukuran 1-20 meter diperlukan waktu kurang lebih

seminggu untuk pengerjaannya.

Pemesanan bendera pada tahun ini pun meningkat, baik dari perorangan maupun instansi. Jenis bendera yang paling banyak dipesan lebih dominan jenis background, umbul-umbul untuk menghiasi gedung, per-

Sambungan dari halaman 9

Hermawan.

“Dari polda menyembelih sembilan ekor sapi, dan sisanya disalurkan ke pondok pesantren, dan tokoh agama. Begitu juga untuk kambing disalurkan ke polda, yayasan, dan masjid,” terang Luki, Minggu (11/8). (yok/tyo/be)

Sambungan dari halaman 9 kantoran, dan kampung.

L e b i h j a u h Ma s r u k a n mengaku, biasanya warga lebih memilih jualan musiman.

Berbeda dengan dirinya yang tetap bertahan berjualan bendera merah putih meski di luar momen Agustusan. (*/lis)

nanti dipelajari,” terang alumnus ITS itu.

Saat ditanya apa yang membuat nyaman di partai berlambang banteng moncong putih

Tidak Ada Petahana... ujar dia.

Menurut mantan anggota DPRD Surabaya 2009- 2014 ini, Pilwali Surabaya 2020 adalah moment sangat penting, dan tidak akan terjadi lagi pada periode berikutnya. Kalau periode 2025 sudah pasti ada petahana.

“Ini sangat menarik dan sekaligus ujian bagi Surabaya,”ungkap Toni.

Secara politik, mengapa Samuel menangkap seperti itu? Toni menjelaskan, karena kondisi partai politik (parpol) saat ini dinilai kurang diminati oleh masyarakat.“Masyarakat sekarang ini lebih cerdas. Mereka melihat sisi figur atau sosok calon, bukan dari parpolnya. Ini sangat menarik sekali,” tandas dia.

Kantor YKP...

Dia menambahkan YKP juga memiliki kantor di Jalan Wijaya Kusuma. Artinya, tidak menjadi masalah jika kantor di Jalan Sedap Malam dibongkar karena nanti semua aktivitas bisa pindah kantor di Jalan Kusuma Bangsa.

Sejak masuknya pengurus baru di YKP, lanjut Risma, terjadi penghematan. Sebab, pengurus baru ini tidak mendapatkan honor karena mereka adalah aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkot Surabaya.”Ada penghematan sekitar Rp 1,4 miliar.Dan, uang itu masuk ke kas YKP,”ungkap dia.

Sementara itu, pengurus baru YKP menginventarisasi data laporan keuangan, posisi kas, aset, dan kegiatan pengurus. Dari data tersebut diketahui posisi keuangan YKP per 1 Januari 2019, saldo bank

itu, Risma menjelaskan bahwa di PDI-P tidak pernah membicarakan uang. Ia juga mengaku cocok dengan ideologinya. (udi/be)

Sambungan dari halaman 9 Ketika Samuel mengambil suatu keputusan seperti, mendeklarasikan diri sebagai bakal calon wali kota lewat jalur independen, Toni menilai sebagai ujian positif. Namun, persyaratan untuk calon independen cukup berat. Harus mengumpulkan 135 ribu KTP dan tanda tangan dukungan.

Untuk penggalangan suara, dia mengatakan, tidak sulit bagi Samuel yang juga ketua DPD Perindo Surabaya.Sebab, dia memiliki pengalaman dan tingkat strategi juga bagus selama ini.

“Saya melihat dia (Samuel) ini punya semangat, dan jaringan banyak bahkan bisa mendongkrak suara untuk dia di pilwali mendatang,”pungkas Toni. (be/lis)

Sambungan dari halaman 9 mencapai Rp 95.124.692.482,48 dan uang tunai sejumlah Rp 56.868.034,84.

Sementara itu, posisi keuangan Graha YKP yang berada di Jalan Medokan Asri Utara Surabaya per 1 Januari 2019, diketahui saldo bank sejumlah Rp 4.033.617.224,00 dan uang tunai sebesar Rp 23.840.914,00.

“Ini masih laporan sementara.

Bisa jadi nanti bertambah karena kita terus mencarinya. Kami juga melibatkan tim independen,kejaksaan, dan inspektorat masih terus melakukan proses audit data aset yang dimiliki YKP,” ungkap Risma.

Soal aset tanah juga ada di Tenggilis Mejoyo, Rungkut Kidul, Rungkut Lor, Penjaringan Sari dan Medokan Ayu. Di sana sudah dilakukan pemasangan papan aset agar tidak diklaim pihak lain. (udi/be)

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Arief Sosiawan. Redaktur Pelaksana: Tri Haryoko. Redaktur Senior: Ahmad Syaiku. Redaktur Website: Syaifuddin, Aris Setyoadji. Redaktur Bahasa: Yuli Setyo Budi. Redaktur: Supriadi, Baud Effendi, Samuel Ru’ung, Sujatmiko, Noor Arief, Ferry Ardi Setiawan, Novi Triawan, Muchlis Darmawan, Hendradi Prayogo. Staf Redaksi Surabaya: Oskario Udayana, Muhammad Arif Alfiansyah, Faishal Danny Nurdiansyah, Dodik Wahyu. Sidoarjo: Budi Joko Santoso. Gresik-Tuban-Bojonegoro: Supardi Hardy. Mojokerto: Muhammad Anwar. Pasuruan: Herry Sunaryo. Probolinggo: Nur Wahyudi. Jember: Edi Winarko. Lumajang: Munjari Triono, Blitar: Prawoto Sadewo. Tulungagung: Ahmad Rifai. Madura: Herry Sunaryo.

Malang: M Ariful Huda. Kediri: Wahyudi. Mataraman: Herry Sunaryo. Manajer Umum dan HRD: Ahmad Nurzaman. Manajer Iklan: Ahmad Syaiku. Manajer Bisnis dan Pengembangan: Herry Sunaryo. Kepala Pra Cetak: Irfan H. Ali. Perwajahan: Subakir, Moh Farid Al Jufri, Ihyak Ulumudin, Andi Ega, Nanang AB. Grafis: Abdul Aziz. Alamat Perusahaan: Jl. Karah Agung 45. Fax Mutasi/Pemasaran: 031-8275390; Telp Hotline: 031-8275391. Redaksi: 031-827590, 031-8273759. Sirkulasi/ Iklan: 031-8276072. Harga Langgnan: Rp. 75.000,- Harga Eceran: Rp. 3.500,-/eks. Harga Iklan Pas: Rp. 19.000,-/baris, Harga Iklan Sosial: Rp. 15.000,-/mm kolom.Iklan Hitam Putih: Rp.23.000/mm kolom, Spot Warna: Rp. 25.000,-/ mm kolom. Full Color (FC): Rp. 32.000,-/mm kolom. Harga Iklan Kreatif: BW Rp. 26.000,-/mm kolom. Kreatif Spot Warna: Rp. 30.000,-/mm kolom. Kreatif Colour: Rp. 36.000,-/mm kolom. DICETAK OLEH: PT. Temprina Media Grafika, Jl. Sumengko KM 30-31 Wringinanom, Gresik; Didirikan oleh: H. Agil H. Ali, Penerbit: PT. Memorandum Sejahtera, SIUPP: No. 098/SK/Menpen SIUPP/ A6/1986. Wartawan MEMORANDUM selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima/meminta apa pun dari narasumber.

MADURA WEBSITE: memorandum.co.id  EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

SENIN WAGE, 12 AGUSTUS 2019

HALAMAN 11

BIRO MADURA RAYA MELIPUTI: Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. KABIRO: Herry Sunaryo. REPORTER: Syamsul Arief, Syamsuri, Yusron Hidayatullah, Sujak Lukman, Ainul Anwar. HP: 085333446262, 08113406262.

Asyik Pesta, 4 Maniak Sabu Digaruk

JPU Berharap Putusan Sesuai Tuntutan Terdakwa Korupsi Proyek Pemeliharaan Jalan Sumenep, Memorandum Hazmi Asyhari dan Fedrian Arisandi, masing-masing dituntut 6 tahun dan 4 tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep.

Keduanya menjadi terdakwa dugaan tindak pidana korupsi (Tipikor) proyek pemeliharaan berkala jalan Dusun Sonok, Desa Karang Tengah, Kecamatan Nonggunong, Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep.

Kasi Tindak Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Sumenep Herpin Herpin Hadad Hadad mengatakan, kedua terdakwa menjalani proses persidangan. Persidangan Minggu lalu, agenda tanggapan pembelaan JPU atas pembelaan kedua terdakwa.

Ditambahkan, pada sidang Minggu sebelumnya, kedua terdakwa dituntut JPU masing-masing Hazmi Asyhari dituntut hukuman penjara 6 tahun penjara, sedangkan Fedrian Arisandi hukuman penjara 4 tahun.

Tidak hanya tuntutan kurungan penjara, kedua terdakwa juga diminta membayar denda yakni, Hazmi Asyhari Rp 50 juta, subsider 3 bulan kurungan penjara.

Sedangkan Fedrian Arisandi dituntutdenda Rp 50 juta subsider 3 bulan kurungan.

Disebutkan, berdasar audit yang dilakukan inspektorat, perbuatan kedua terdakwa menimbulkan kerugian uang negara sebesar Rp 247 juta. “Selain denda kedua terdakwa diminta uang pengganti sebesar Rp 245 juta,” katanya.

Dalam kasus dugaan Tipikor proyek pemeliharaan berkala jalan di Dusun Sonok, Desa Karang Tengah, Kecamatan Nonggunong, Pulau Sapudi, Sumenep para terdakwa melanggar Pasal 2 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi.

Selanjutnya, agenda sidang putusan direncakan dilaksanakan pada Rabu (21/8) mendatang. Diharapkan hakim Pengadilan Negeri (PN) Tipikor Surabaya sependapat dengan JPU Kejari Sumenep.

Untuk diketahui proyek pemeliharaan berkala Jalan Sonok, Desa Karang Tengah, Kecamatan Nonggunong, Sumenep, nilai kontraknya Rp 925.420.000 dari pagu anggaran sekitar Rp 1 miliar, dari anggaran APBD II tahun 2018.

Pemenang tender CV Tiga Putri kemudian menerima uang muka pekerjaan sebesar Rp 277.626.000. Uang muka yang diterima tidak dipergunakan dan putus kontrak tengah jalan. (uri/sr)

Empat maniak sabu-sabu yang dibekuk di tiga lokasi terpisah.

12.00 dan dilanjutkan lagi pada kisaran pukul 13.45. “Namun ketika digerebek petugas pukul 14.00, keempat teman tersangka keburu keluar rumah. Mereka kini berstatus DPO,” papar Suyitno.

Keberhasilan aparat tidak sebatas itu. Dua hari sebelumnya, tepatnya Rabu (7/8) sekitar pukul 21.30, Ipda Sarminto SB dan Bripka Syaiful Nur, keduanya anggota Unit Reskrim Polsek

Sepulu, menggerebek sebuah rumah di Dusun Sekerah, Desa Sepulu. Pemilik rumah Rusdiyanto (48) dan temannya Anwar Arif (49), tertangkap basah sedang asyik-masyuk pesta sabu-sabu. “ Ya keduanya langsung disergap dan dibekuk petugas. Sejumlah barang bukti berhasil disita petugas,” tutur Suyitno. Masing-masing berupa tiga kantong plastik pket kecil

bekas pembukus sabu-sabu, peralatan bong, dua botol kaca untuk kompor, dua botol plastik berisi alkohol, empat filter alat isap sabu, empat plastik untuk sendok sabu, dua caton bad, dua korek api gas, serta dua bungkus rokok Pena Mild dan Dji Sam Soe. Akibat ulah mbelingnya, dua tersangka jelang paruh baya itu, akan dijerat dengan pasal 112 ayat (1) subs pasal 132 ayat (1) jo

pasal 127 ayat 1 huruf a, UU-RI Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika.” Tersangka Lina yang ditangkap di Desa Ler Gunong, Kecamatan Klampis, juga akan dijerat dengan deretan pasal yang sama,” tandas Suyitno.

Masih ada lagi. Moh Rosul (26), warga Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal, juga dicokok anggota Unit Reskrim Polsek Kamal. Ketika dicegat petugas sekitar pukul 15.30, pengendara

motor yang sedang melintas di Jalan Tronojoyo Desa Banyuajuh, itu tertangkap basah membawa dua kantong plastik poket kecil berisi 1,20 gram sabu-sabu.

“Jadi totalnya ada empat tersangka yang ditangkap petugas Polsek jajaran di tiga lokasi terpisah. Tiga di antaranya sedang asyik pesta sabu-sabu, satu lainnya disergap saat mengendarai motor,” tegas Suyitno. Rentetan keberhasilan itu, sambung Suyitno, semuanya diawali oleh adanya informasi yang akurat dari masyarakat.

Ke depan, Kapolres AKBP Boby Pa’ludin, menurut Suyitno, sangat berharap kemitraan kerja antara masyarakat dengan Polres dan semua Polsek jajaran, bisa terjalin semakin solid dan terpelihara berkesinambungan.

“Yakni saling bahu-membahu untuk berupaya memutus mata rantai peredaran narkoba.Ini penting, karena bursa peredaran narkoba di Kabupaten Bangkalan dalam beberapa tahun terakhir ini terasa semakin masif,” pungkas Suyitno. (ras/sr)

Eksekutor Penembakan Warga Talango Belum Tertangkap Sumenep, Memorandum Usai menangkap dua tersangka yang diduga sebagai dalang penembakan hingga menewaskan Ibnu Hajar (42), warga Dusun Bhan Ban, Desa Cabbiye, Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep, Polres Sumenep hingga kini masih melakukan pengejaran kepada sang eksekutor penembakan.

Kasatreskrim Polres Sumenep AKP Tego S Marwoto mengatakan, upaya pengejaran diduga eksekutor kasus penembakan warga desa Cabbiye terus dilakukan aparat kepolisian setempat. Menurutnya, setiap kasus yang ditangani satuannya, mempunyai tingkat kesulitan berbeda-beda, sehingga membutuhkan waktu dan, kehati-hatian terlebih dalam kasus penembakan itu.

Diharapkan, semua pihak khususnya keluarga korban bersabar kepolisian bekerja menuntaskan kasus penembakan tersebut dan, berjanji tidak lama lagi diduga sang eksekutor tertangkap. “Kita berupaya mendapatkan eksekutornya Doakan saja dalam

Petugas memamerkan dua tersangka dalang penembakan.

waktu tidak lama lagi kami akan menangkapnya.”ujarnya,

Minggu (11/8).

Berdasarkan informasi sang

eksekutor penembakan yang statusnya masuk daftar pen-

carian orang (DPO) terdeteksi masih berada wilayah Sumenep.

Diakui, kepolisian masih kesulitan melakukan penangkapan karena posisinya berpinda-pindah.

Ditanya soal senjata yang digunakan, dirinya belum bisa memberikan keterangan, karena proyektil dikirim ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polisi Daerah Jawa Timur (Polda Jatim). “Yang bisa menentukan, apakah kaliber TNI apa polisi kita tidak tahu yang bisa tahu yang bisa menentukan Labfor.”imbuhnya Untuk diketahui peristiwa penembakan, terjadi pada 20 April 018 sekitar pukul 18:45.

Korban Ibnu Hajar (42) ditembak orang tidak dikenal, dan meninggal dilokasi kejadian.

Setahun kemudian berlalu akhirnya Polres Sumenep berhasil menangkap dua tersangka Muhammad (38) Mito (32) keduanya beralamat Dusun Bun Barat. Desa Essang, kecamatan Talango, Sumenep, para tersangka diduga kuat otak peristiwa penembakan tersesebut. (uri/sr)

Wabup Minta Mahasiswa dan Masyarakat Ikut Mengawasi Mencegah Korupsi di Tubuh Pemkab Bangkalan, Memorandum Materi kuliah umum bertajuk “optimalisasi penanggulangan tindak pidana korupsi di Pulau Madura“ kemasan panitia Mabinwa (Masa Bimbingan Mahasiswa Baru) Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura (UTM) tahun akademik 2019, tampaknya menggugah perhatian dan minat Wakil Bupati (Wabup) Bangkalan Drs H Mohni MM. Terlebih pematerinya langsung disampaikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Terbukti, Mohni yang juga mantan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bangkalan, tidak hanya sebatas menyuarakan apresiasi positifnya atas gagasan Mabinwa. Lebih dari itu, Mohni atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, juga menyempatkan diri hadir dan mengikuti langsung kuliah umum dengan thematik pencegahan korupsi yang dihelat di Gedung Pasca Sarjana UTM, Jumat (9/8) siang lalu.

Sebaliknya, kehadiran wabup juga mendapat respons positif

Polres Pamekasan Serahkan Hewan Kurban Bantuan Kapolda Jatim Pamekasan, Memorandum dan para mitra Polres Pamekasan.

Kapolda Jawa Timur Irjenpol Kasubag Humas Polres Iptu Nining Luki Hermawan melalui Polres PaDiyah menginformasikan pihaknya mekasan memberikan bantuan 13 telah memberikan fasilitas maksimal hewan kurban berupa sapi ke beberdemi lancarnya kegiatan bagi bagi apa pondok pesantren di Kabupaten daging kurban yang dilaksanakan Pamekasan pada perayaan Iduladha, sejak pagi. Dan semua tim yang ada Minggu (11/8). dalam pelaksanaan kali ini telah bekerKapolres Pamekasan AKBPTeguh ja dengan baik. Sehingga apa yang di Wibowo mengatakan, pihaknya harapkan berjalan dengan lancar dari mendapat amanat dari Kapolda Ja- Salah satu hewan kurban yang diserahkan Polres Pamekasan awal sampai akhir pembagian daging tim untuk menyerahkan hewan ke pondok-pondok. kurban. kurban itu kepada beberapa ponpes, Pihaknya kepada Memorandalam menciptakan situasi yang kondusif dengan harapan bisa bermanfaat dum mengharapkan mudah-mudi Pamekasan,” ucapnya, Minggu (11/8). bagi pengurus maupun santri ponpes. dahan memberikan banyak manfaat Sementara panitia kurban Polres Pame- dan saling berbagi kepada masyarakat Menurut Kapolres, dalam penyerahan hewan kurban dari Kapolda Jatim itu, mas- kasan sendiri, pada tahun ini menyalurkan dan untuk mempererat talisilaturrahim. ing-masing ponpes hanya menerima satu sebanyak 29 hewan kurban berupa sapi “Karena itu bentuk kepedulian kepada ekor sapi. “Ini sebagai bentuk kepedulian kepada warga dan beberapa ponpes. Selain kaum dhuafa dan mensyukuri ajaran Kapolda Jatim terhadap sesama khususnya itu, juga ada paket potongan daging yang Rasulullah Nabi Muhammad SAW,” tegas pimpinan ponpes, karena telah ikut serta diberikan kepada warga di sekitar polres Iptu Nining Diyah.(sjk/sr)

dari kalangan mahasiswa UTM. Khususnya komunitas mahasiswa Fak Hukum Perguruan Tinggi Negeri (PTN) termegah di Pulau Madura itu. Hal senada juga datang dari Rektor UTM Dr Drs Ec H Muh Syarif Msi. “Kedatangan Bapak Wabup memenuhi undangan mabinwa itu, setidaknya membuktikan bahwa para pimpinan di lingkungan Pemkab, juga punya etos semangat dan komitment tinggi untuk melakukan pencegahan bagi kemungkinan terjadinya aib korupsi di semua jajaran OPD yang ada,” komentar Muh Syarif.

Dijelaskan, melalui mimbar kuliah umum dengan tema optimalisasi penanggulangan tindak pidana korupsi di Pulau Madura itu, panitia mabinwa tidak hanya ingin mengedukasi kalangan mahasiswa baru Fak Hukum UTM untuk tahun akademik 2019, tetapi juga juga punya muatan untuk mengajak semua komponen masyarakat untuk bersatu melakukan pencegahan dan pemberantasan korupsi.

“Harapan senada, sudah barang tentu juga dialamatkan kepada semua para pejabat dan bahkan pimpinan tertinggi di kelembagaan eksekutif, atau semua Pemkab di Pulau Madura. Termasuk Pemkab Bangkalan tentunya,” tandas Muh Syarif.

Itu sebabnya, nara sumber paling tepat untuk menyampaikan materi kuliah umum dengan tema sentral pencegahan, penanggulangan dan pemberantasan korupsi, sudah barang tentu akan lebih afdol jika menghadirkan pemateri langsung dari KPK. Syukurlah,

FOTO: MEMORANDUM/ RAS

Kabupaten Gresik, jadi ketiban sial. Dia menjadi satu-satunya maniak sabu yang disergap dan dikecrek (diborgol) petugas.

Dari tangan gadis berwajah oval itu, petugas menyita beberapa barang bukti. Di antaranya dua kantong plastik poket kecil berisi 0,27 dan 0,34 gram sabu-sabu. Selain itu, juga disita sebuah pipet kaca bekas pakai yang masih menyisakan 2,73 gram kerak sabu, satu bong plastik lengkap dengan sedotannya, sebuah botol alkohol dengan sumbu di bagian penutupnya, serta dua korek api gas biru dan kuning.

Di hadapan petugas, tersangka Lina mengaku pesta sabu-sabu itu dilakoni dalam dua kali tahapan. Yakni sekitar

FOTO: MEMORANDUM/ DOK

Dia dibekuk anggota Unit Reskrim Polsek Klampis, seusai pesta sabu-sabu di salah satu kamar sebuah rumah di Desa Ler Gunong, Kecamatan Klampis. “Ketika asyik nyabu, tersangka Lina sebenarnya ngisap rame-rame bersama beberapa temannya. Yakni Ella, Rohmat, Arman dan satu teman pria lainnya.,” kata Kapolres Bangkalan, AKBP Boby Pa’ludin Tambunan, melalui Kasubag Humas, Iptu Suyitno, Sabtu (10/8).

Sayangnya, ketika digerebek petugas, Jumat (9/8) sekitar pukul 14.00, keempat teman Lina, seusai pesta sudah keburu ngeluyur ke luar rumah. Tak pelak lagi, Lina yang juga punya alamat rumah di Kelurahan Pekelingan, Kecamatan Gresik,

FOTO: MEMORANDUM/ RAS

Bangkalan, Memorandum Para penyalah guna narkotika terus menambah jumlah tahanan Polres Bangkalan. Kali ini empat maniak sabu digaruk petugas di dua lokasi terpisah. Satu di antaranya Lina Rahayu (19), remaja putri asal Kelurahan Ngijo, Kecamatan Karang Ploso, Kabupaten Malang.

Wabup Drs H Mohni MM memberikan cendera mata kepada pemateri dari KPK.

KPK-RI juga merespons harapan panitia Mabinwa Fak Hukum UTM. Pemateri dari lembaga anti rasuah itu hadir di tengah-tengah mahasiswa.

Muh Syarif berharap, pemateri dari KPK benar-benar secara detail bisa menanamkan pemahaman tentang apa substansi dari pengertian korupsi, serta praktik-praktik buruk apa saja yang bisa dimasukkan dalam ranah tindak pidana khusus korupsi. Tak kalah pentingnya, juga asupan materi tentang tehntik, taktik dan strategi pencegahan apa saja yang bisa diterapkan oleh para pimpinan lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif, agar aib korupsi tidak terjadi di lingkup tiga pilar kelembagaan pemerintah itu.

Peneg asan Mu h Syarif, ternyata diamini sekaligus didukung oleh Wabub Bagkalan Drs H Mohni, MM. Untuk itu, ke depan, Mohni berharap dan mempersilakan komunitas

mahasiswa UTM maupun PTN dan PTS lainnya, selalu intent mengawasi laju dari sistem pemerintahan di lingkup Pemkab Bangkalan. Harapan senada juga dialamatkan kepada berbagai elemen masyarakat, termasuk organisasi LSM mana pun.

Semua komponen itu, menurut Mohni, tidak hanya sekedar intent bergerak di ranah pengawasan, tetatapi juga rutin memberikan masukan-masukan yang bersifat konstruktif.

Karena merupakan bagian dari upaya pencegahan agar tidak terjadi praktik korupsi disemua jajaran OPD Pemkab.

“Targetnya, ya agar sistem pemerintahan di lingkungan pemkab bisa bergulir dalam takaran yang good and clean gouverment.

Yakni pemertintahan yang baik, bersih dan bebas dari aib korupsi, serta bisa dipertanggungjawabkan secara akuntabel dihadapan rakyat,” pungkas Wabup Drs H Mohni MM. (ras/sr)

PASURUAN

SENIN WAGE, 12 AGUSTUS 2019

WEBSITE: memorandum.co.id  EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

HALAMAN 12

KEPALA BIRO PASURUAN: Ali Muchtar. WARTAWAN: Maskur, Sudiono, Bahrul Ulum. HP: 0817 5128 003.

Sidak, Petugas Lapas Temukan Paku dan Cutter Dari penggeledahan itu, sejumlah benda ditemukan. Mulai kartu remi, ikat pinggang, hingga peralatan makan. Tak hanya itu, petugas juga menemukan enam buah paku, dua cutter, dan sembilan kawat di blok napi. Semua barang yang ditemukan pun diamankan dan dimusnahkan.

Walaupun barang yang ditemukan itu masuk kategori bisa ditoleransi.

Kepala Pengamanan Lapas IIB Pasuruan Afan Sulistiono menyampaikan, barang-barang yang ditemukan itu masih dapat ditoleransi. “Namun, tetap kami amankan seluruhnya untuk dimusnahkan. Agar tidak disalahgunakan untuk perbuatan negatif,” kata Afan, Sabtu (10/8).

Dia menyebut, sidak itu digelar rutin.

Dalam sepekan, sidak digelar minimal dua kali. Tujuannya, untuk memastikan situasi di blok warga binaan benar-benar aman.

Karena itu, petugas juga menggeledah tiap sudut kamar beserta barang yang ada di dalamnya. “Tujuannya, untuk menekan resistensi antar sesama warga binaan, maupun dengan petugas. Juga untuk meminimalisasi terjadinya pelanggaran yang dilakukan warga binaan,” ujar Afan.

Sebab, beberapa pelanggaran yang tergolong berat akan berimbas pada nasib warga binaan itu sendiri. Konsekuensinya yakni dicabutnya hak untuk dikunjungi selama sebulan dan tak diusulkan mendapat remisi selama setahun. Hal itu sesuai Permenkumham Nomor 6/2013

FOTO: MEMORANDUM/RUL

Pasuruan, Memorandum Petugas Lapas IIB Pasuruan menggelar inspeksi mendadak (sidak). Mereka menemukan paku dan cutter di blok narapidana (napi). Selama sidak, seluruh warga binaan diminta meninggalkan blok yang ditempati. Petugas kemudian menggeledah tiap blok yang ada.

Petugas Lapas Pasuruan mengumpulkan warga binaan dalam sidak.

tentang Tata Tertib Lapas.

Misalnya, menggunakan ponsel, narkoba, atau senjata tajam. “Sejauh ini

belum ada pelanggaran berat selama pengawasan insidental atau sidak,” pungkas Afan. (rul/sr)

Bupati Berkurban Sapi Limosin dan Simental Pasuruan, Memorandum Pada Hari Raya Iduladha tahun ini, Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf berkurban 2 ekor sapi. Dua ekor sapi tersebut terdiri dari satu api Simental berbobot 700 kg dan satu sapi Limosin berbobot 900 kilogram.

Kedua sapi tersebut diserahkan kepada panitia Hari Raya Idul Kurban Masjid Baitul Falah, Desa Purwosari, Kecamatan Purwosari, seusai melaksanakan ibadah Salat Ied, Minggu (10/8). Sapi tersebut adalah sapi unggulan yang berasal dari peternak sapi di Kabupaten Pasuruan.

Menurut Irsyad, berkurban adalah salah satu kewajiban umat

FOTO: MEMORANDUM/RUL

Pasuruan, Memorandum Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasuruan belum memasok kantong darah ke luar daerah hingga pertengahan tahun ini. Namun, mulai bulan Agustus ini, stok kantong darah sudah mulai banyak dan mencukupi untuk kebutuhan hingga ke luar daerah.

Hal tersebut diungkapkan oleh Sony Sumarsono, Humas PMI Kabupaten Pasuruan. Sejak bulan Ramadan bulan Mei lalu, PMI Kabupaten Pasuruan memang masih memasok kantong darah untuk pasokan Kabupaten Pasuruan sendiri. Ini lantaran pasokan kantong darah memang masih terbatas. “Sebelumnya saat Ramadan dan lebaran, kita memang sementara menyediakan untuk lokal sendiri, dan pengiriman keluar sementara kita hentikan,” kata Sony.

Akan tetapi setelah Lebaran, kegiatan donor darah terus bertambah atau sudah cukup tinggi. Bahkan sampai Agustus ini, jadwal sudah padat setiap harinya.

Sehingga permintaan kantong darah dari daerah lain, kini mulai dilakukan. “Biasanya dari Madura dan daerah tetangga. Dan ini merupakan kerja sama yang sudah terjalin cukup lama. Karena ini adalah misi kemanusiaan,” tegas Sony.

Hanya saja, bertambahnya pasokan kantong darah ternyata juga diikuti daerah lain. Saat ini, stok di PMI Kabupaten Pasuruan mencapai 385 kantong darah. Sony menegaskan bahwa untuk sementara, pihaknya mulai membatasi jumlah pendonor agar tidak over supply di Kabupaten Pasuruan. “Karena daerah lain sementara ada yang mulai berhenti meminta pasokan darah. Sehingga untuk pendonor kita batasi. Biasanya sehari bisa 100, namun kita batasi 50 dulu agar tidak terjadi penumpukan kantong darah,” terang Sony.

Dibatasinya jumlah pendonor darah bukan tanpa alasan. Kata Sony, masa kadaluarsa kantong darah yang hanya bertahan sampai 30 hari-lah yang menjadikan alasan. Sehingga jika berlebih juga tidak efektif atau tidak terpakai. Oleh karenanya, dirinya juga belum bisa memastikan kapan daerah lain membutuhkan permintaan daerah lagi.

“Kita belum tahu. Namun prediksi Agustus masih belum. Biasanya even Agustusan kegiatan donor darah juga makin tinggi sehingga mungkin masih belum banyak permintaan kecuali memasok untuk lokal Kabupaten Pasuruan sendiri,” pungkas Sony. (ion/sr)

FOTO: MEMORANDUM/ILUSTRASI

Stok Darah Cukup untuk Agustus

Sapi limosin milik Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf hendak dipotong sebagai hewan kurban.

muslim yang mampu secara finansial. Yakni menyembelih hewan ternak seperti sapi, kerbau

maupun kambing yang nantinya dibagikan kepada kaum dhuafa yang membutuhkan. ”Makna

dari Hari Raya Iduladha adalah bagaimana kita diajarkan untuk saling berbagi kebahagiaan. Dengan cara menyembelih hewan kurban dan nanti dagingnya disalurkan kepada warga yang membutuhkan. Masyarakat yang jarang menikmati daging kambing, sapi dan kerbau sebagai lauk setiap harinya,” kata Irsyad sesaat setelah menyerahkan hewan kurban.

Tak hanya secara pribadi, Bupati Irsyad juga menyerahkan secara simbolis hewan kurban yang berasal dari OPD (organisasi perangkat daerah), Kecamatan, Perusahaan maupun masyarakat, kepada masjid-masjid hing-

ga panti asuhan di Kabupaten Pasuruan. ”Saya, kemudian wakil bupati, sekda dan jajaran di bawah juga sama-sama menyerahkan hewan kurban atas nama Pemkab Pasuruan. Dan semoga memberikan manfaat bagi semua masyarakat yang membutuhkan,“ tandas Irsyad.

Lebih lanjut Irsyad mengintruksikan kepada dinas peternakan dan ketahanan pangn melakukan pemeriksaan post morthem terhadap sapi-sapi yang telah disembelih. Tujuannya adalah untuk memastikan daging hewan kurban yang disembelih benar-benar sehat untuk dikonsumsi. (rul/sr)

PROBOLINGGO & LUMAJANG BIRO PROBOLINGGO: M Nurwahyudi. WARTAWAN: M Hisbullah Huda, Hapy Laila Tuansyah. KOORDINATOR PEMASARAN: Rudianto. KEPALA BIRO: Munjari Triono. WARTAWAN: Ani Fauzyah, Irfani Akbar. MARKETING/IKLAN: Suwatman EMAIL: trimemorandum@gmail.com. TELP: 081362793650. KANTOR: Jl. Wachid Hasyim XV/2 Lumajang.

Kapolres Probolinggo Kota Sembelih Sapi Sendiri Probolinggo, Memorandum Polres Probolinggo dan Probolinggo Kota membagikan hewan dan daging kurban pada perayaan Iduladha, Minggu (11/8). Bahkan, Kapolres Probolinggo Kota AKBP Alfian Nurrizal SH SIK MHum menyembelih sendiri hewan kurbannya di halaman Masjid Amanullah, kompleks mapolresta.

“Sejumlah tiga ekor sapi dan 39 ekor domba telah disiapkan oleh panitia kurban untuk disembelih di Mapolres Probolinggo Kota. Hewan kurban juga dibagi kepada yayasan, pondok pesantren dan lain-lainnya,” kata Alfian.

Menurutnya banyak manfaat dan hikmah jika berkurban di Hari Raya IdulaAdha, salah satu di antaranya semua yang berkurban berarti mensyukuri nikmat Allah. Karena begitu banyak nikmat yang Allah berikan, seperti halnya sehat, nafas, dan kemampuan yang dimiliki. “Berun-

Kapolres Probolinggo Kota AKBP Alfian Nurrizal SH SIK MHum memimpin pemotongan hewan kurban di halaman mapolresta.

tunglah mereka yang melaksanakan ibadah kurban, karena selain bentuk ketaatan kepada Allah, juga dapat berbagi kebahagiaan dengan saudara-saudara yang butuh perhatian lebih,” ungkap Kapolres Alfian.

Sementara di Mapolres Probolinggo, Kapolres AKBP Eddwi Kurniyanto bersama jajarannya tampak begitu khusuk menjalankan salat Idulddha. Polres Probolinggo berkurban delapan sapi dan sembilan kambing.

Rinciannya, Kapolres satu ekor sapi, wakapolres satuekor kambing, pejabat utama polres satu ekor sapi, Kasatlantas satu ekor Sapi dan lima ekor Kambing, Kasatreskrim satu ekor Sapi, jajaran polres tiga ekor sapi dan tiga ekor kambing.

“Kurban sapi kita distribusikan ke ponpes ponpes. Kambing juga kita distribusikan. Di polres juga kita potong untuk diberikan kepada yang berhak,” kata Kapolres Eddwi.(mhd/yud/sr)

Pabrik Pengelolaan Padi UD Damai Realisasikan Usulan Warga Lumajang, Memorandum Setelah mendapat protes dari warga sekitar tentang cerobong pabrik yang menimbulkan polusi, pihak pengelola UD Damai yang bergerak dalam bidang pengelolaan padi itu angkat bicara.

Pabrik pengeloaan padi UD Damai yang bernaung pada PT TSH beralamat di Jalan Raya Desa Labruk Kidul, Kecamatan Sumbersuko, tersebut siap merealisaskian apa yang menjadi tuntutan warga.

Seperti perbaikan pada cerobong asap agar tidak menimpulkan polusi.

“Sesuai dengan tuntutan warga, kami sudah lakukan perbaikan terhadap cerobong pabrik agar tidak lagi mengeluarkan asap tebal. Bahkan, malam ini juga masih dalam proses pengerjaan perbaikan,” ujar David (37) dari pihak pengelola UD Damai ketika dikonfirmasi Memorandum Sabtu (10/8) malam.

Dipastikan lanjut David, setelah dilakukan perbaikan pada mesin dan cerobong pembuangan asap tersebut tidak akan lagi ada polusi. Menurut David, polusi atau debu yang berterbangan bahkan ke rumah-rumah warga itu bukan murni dari cerobong asap pabrik.

Melainkan dari hembusan angin yang lumayan besar saat musim kemarau seperti sekarang ini.

“Seperti biasa kalau musim kemarau seperti sekarang ini, anginnya juga lumayan kecang. Maka tak heran kalau debu dari pabrik berterbagan kemana-mana,” jelasnya.

Namun dengan dilakukan perbaikan pada mesin dan cerobong tersebut, pihaknya berharap tidak ada lagi polusi udara dan warga bisa beraktifitas dengan nyaman.

Sementara itu, Heri (42), selaku kordinator dari warga yang mempermasalahkan tentang keberadaan pabrik yang dianggapnya sebagai

Politisi Gerindra Soroti Menteri Jonan Probolinggo, Memorandum terkesan menjadi tempat penamBambang Haryo Soekartono, anpungan orang-orang buangan dari ggota Komisi V DPR-RI dan anggota Kementrian ESDM,” terang Bambang. badan anggaran mengeritik Menteri Dilanjutkan Bambang, mengenai ESDM Ignasius Jonan. Hal itu terkait sistem perizinan usaha 14 hari kerja, statemen yang akan memutasi anak sebagaimana Perpres 91 tahun 2017 buahnya menjadi pengawas gunung tentang percepatan pelaksanaan di PVMBG jika tak bekerja maksimal berusaha. Kata Bambang, aturan perdan cepat dalam proses izin usaha, izinan itu justru dalam tiga jam selesai, seperti yang dikutip media. bukan 14 hari. “Jelas ini tidak sesuai Menurutnya tidak tepat. Katanya, ketentuan paket kebijakan ekonomi tugas di PVMBG sangat penting dan yang seharusnya Jonan patuhi,” tanvital, karena menyangkut keselamatan das Bambang. nyawa publik dan barang publik serta Seperti diberitakan, Jonan menuang publik yang harus dilindungi gancam pindahtugaskan bawahan ke oleh orang-orang yang mempunyai gunung sebagai pengamat gunung api Bambang Haryo Soekartono pendidikan serta kemampuan khusus. jika tidak bisa cepat memberikan izin Lanjut Bambang, orang-orang yang usaha. “Jadi vulkanologis kami kerja di ditempatkan di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana situ. Kalau suka klenik-klenik cocok. Harus tahan godaan, Geologi (PVMBG) atau di pos pemantau gunung bukan kalau digoda penunggunya harus tahan. Jadi kita pindaorang yang asal-asalan, tapi harus punya kompeten. hin ke situ saja,” kata Jonan di Kementerian ESDM seperti “Tidak bisa sembarang orang ditempatkan di situ, apalagi dikutip dari detik.com. (*/yud/sr)

Pabrik pengolahan padi UD Damai di Jalan Raya Desa/Kecamatan Sumbersuko.

biang polusi tersebut mengatakan, akan mendukung apa yang menjadi langkah atau upaya dari UD Damai untuk mengatasi polusi.

“Secara pribadi saya sepenuhnya akan mendukung apa yang akan dilakukan oleh pihak UD Damai untuk mengurangi polusi udara.

Tetapi jika cerobong pabrik tersebut masih mengeluarkan debu dan asap tebal, kami bersama warga akan tetap melanjutkan aksi yang telah kami sepakati bersama,” tegas lelaki yang rumahnya tak jauh dari pabrik pengelolaan padi itu.

Sebelumnya, keberadaan pabrik pengelolaan padi UD Damai yang bernaung pada PT TSH di Desa Labruk Kidul, Kecamatan Sumbersuko, dikeluhkan warga. Pasalnya, debu yang dikeluarkan oleh cerobong asap dari penggilingan padi tersebut menimbulkan polusi udara serta mengotori perabotan rumah dan tanaman milik warga. (tri/sr)

OLAHRAGA

SENIN WAGE, 12 AGUSTUS 2019

WEBSITE: memorandum.co.id  EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

HALAMAN 13

Piala AFF U-18 2019 Indonesia vs Laos (live 15.30)

Otavio Dutra

Status WNI Dutra Kabar Baik Jelang Derby Jatim Surabaya, Memorandum Pemutusan hubungan dengan pelatih Djadjang Nurdjaman pasca hasil imbang lawan Madura United, diprediksi tidak mempengaruhi kondisi internal Persebaya. Apalagi kemarin ada informasi status Otavio Dutra sudah sah sebagai warga negara Indonesia (WNI).

Stopper Brasil tersebut hanya tinggal menunggu kartu tanda penduduk (KTP) sebagai syarat sahnya naturalisasi.

Jadwalnya, bertepatan dengan pertandingan Arema FC vs Persebaya atau yang biasa disebut dengan Derby Jatim di pekan ke-14 Liga 1 2019 . “Perkiraan dari agen saya tanggal 15 (Agustus 2019) nanti, saya masih tunggu ini,” ujarnya, Minggu (11/8).

Lebih lanjut saat ditanya proses administrasinya untuk menjadi WNI, hingga saat ini Dutra mengaku kurang sedikit lagi. Ayah satu orang putri itu mengatakan kurang satu dokumen lagi yang belum selesai. “Tinggal satu tanda tangan lagi,” jawabnya singkat.

Sekadar untuk diketahui, cita-cita Otavio Dutra untuk bisa menjadi WNI akhirnya tercapai juga. Butuh waktu kurang lebih 10 tahun lamanya agar dirinya bisa mengubah status kewarganegaraan. Waktu selama itu harus ditempuh Dutra dengan suka dan duka. Namun semuanya bisa dia lewati. Alasan utama yang membuat Dutra ingin dinaturalisasi karena cintanya pada atmosfer sepak bola dan suporter Indonesia. (*/epe)

Memburu Kans Top Scorer Selebrasi Beckham Putra (tengah) disambut Bagus Kahfi usai mencetak gol ke gawang Timor Leste.

Ho Chin Minh City, Memorandum Tiga kemenangan dengan catatan 15 memasukkan dan hanya dua kali kebobolan, menjadikan langkah Indonesia ke fase selanjutnya Piala AFF U-18 2019 terasa lebih enteng.

Menyisakan dua laga di Grup A, melawan Laos, Senin (12/8), dan Myanmar dua hari berselang, momen untuk mengejar gelar tim tersubur sekaligus menempatkan satu nama dalam daftar pencetak top scorer.

Terutama ketika dijajal Laos sore nanti. Daftar top scorer sementara, Bagus Kahfi memimpin dengan torehan empat gol. Selisih satu gol dengan striker Australia Marco Tilio dan Sieng Chathea penyerang Kamboja . Namun jika melihat daftar selanjutnya, ada 5 pemain Indonesia yang sudah mengemas masing-masing dua gol.

Di atas kertas, Laos diprediksi tidak terlalu sulit dibandingkan Timor Leste.

Kejuaraan Dunia

Jojo dan Ginting Diabaikan Jakarta, Memorandum Mantan pebulutangkis nomor 1 Malaysia Wong Choong Hann, enggan menyebut Jonatan‘Jojo’ Christie dan Anthony Sinisuka Ginting sebagai salah satu kandidat peraih gelar tunggal putra Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019.

Mantan atlet yang kini menyandang status sebagai Direktur Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) lebih memilih pebulutangkis Jepang, Kento Momota serta Chinese Taipei, Chou Tien Chen sebagai

kandidat terkuat peraih gelar juara dunia.

“Tentu saja yang menjadi favorit adalah Momota dan Tien-chen,” ujar Choong Hann dilansir dari The Star.

Ia juga mengatakan bahwa absennya wakil Denmark, Vikto Axelsen, dan wakil China, Shi Yuqi membuat peluang di sektor tunggal putra semakin terbuka lebar. “Saya pikir tunggal pria adalah sektor yang paling terbuka peluangnya, karena tidak adanya Axelsen dan Yuqi,” lanjutnya.

Namun, peluang tipis Laos meneruskan langkah masih ada. Ini yang harus diwaspadai Rendy Juliansyah dkk. Setelah kalah 1-3 dari Myanmar di laga perdana, Laos mampu meraih kemenangan tipis 1-0 atas Brunei Darussalam dan Filipina di pertandingan lanjutan. Hasil itu yang jadi acuan pelatih Fakhri Husaini untuk tidak menghilangkan kewaspadaan.

“Saya telah melihat cuplikan mereka saat melawan Filipina.

Ketimbang menyebut Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting sebagai kandidat juara, ia lebih memilih menyebut kedua pebulutangkis tunggal putra Indonesia tersebut memiliki peluang yang tak jauh berbeda dari pebulutangkis Malaysia, Lee Zii Jia. “Tetapi ada banyak anak muda di luar sana yang juga ingin menjuarai turnamen tersebut, seperti Anders Antonsen, Anthony Ginting, Jonatan Christie serta Lee Zii Jia juga. Jadi, ini kesempatan besar untuk Zii Jia,” pungkasnya.

Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019 akan digelar di Basel, Swiss mulai 19-25 Agustus mendatang. Pebulutangkis dunia dipastikan terlibat dalam turnamen bergengsi ini. (*/epe)

Artinya, tidak ada satu pun yang boleh meremehkan tim di Grup A. Berkali-kali saya sampaikan di level kelompok umur ini tak ada tim yang mendominasi. Kekuatan timnya merata,” tuturnya.

Satu nama disebut Fakhri tentang Laos. Yakni Akkhom Thoranin, striker yang baru berusia 16 tahun. Sosok Akkhom sukses mencuri perhatian pendukung Laos berkat penampilan yang ulet ditunjang kecepatan.

“Pemain depannya harus diwaspadai. Memang baru cetak satu gol, tapi kalau kita lengah bisa berakibat negatif,” sebut Fakhri.

Namun Fakhri tetap yakin armadanya bisa mengakhiri laga dengan sempurna. Faktor agresivitas lini depan merupakan sisi positif yang memicu persaingan. Setidaknya, Bagus

Kahfi maupun pemain lain yang dipercaya sebagai starter tentu ingin menambah pundi-pundi golnya sebanyak mungkin sebelum melakoni partai la-

wan Myanmar. Sebab, laga ini diprediksi berjalan ketat representasi 2 tim yang sama-sama belum terkalahkan di fase grup. (*/epe)

DEWI RENGGANIS

SENIN WAGE, 12 AGUSTUS 2019

WEBSITE: memorandum.co.id EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

HALAMAN 14

FOTO: MEMORANDUM/HMS

MELIPUTI WILAYAH JEMBER. KEPALA BIRO: Edi Winarko . WARTAWAN: Marjuni, Abdus Syukur. ALAMAT: Jl. Dr Soetomo V/110 Jember. CP: 085335103739

Bupati Jember dr Faida MMR didampingi suami, dr Rohim, menyerahkan sapi kurban kepada pengurus Masjid Besar Baitul Amin Jember.

Bupati Jember dr Faida MMR didampingi dr Rohim menyerahkan sapi kurban kepada Kalapas Kelas IIA Jember Sarju Wibowo.

Besek PengganƟ Tas Kresek

Jember, Memorandum Untuk mengurangi zat karsinogen, tahun ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember menggunakan besek pembungkus daging kurban sebagai langkah ramah lingkungan.

Terkait hal ini, Bupati Jember dr Hj Faida MMR menjelaskan, tradisi potong hewan dalam pemotongan hewan kurban untuk dibagikan pada masyarakat yang berhak banyak menggunakan kantong plastik atau kresek.

“Dengan demikian agar ramah lingkungan, kali ini dicoba dengan menggunakan besek yang mudah terurai di dalam tanah, sehingga ramah lingkungan,”

terangnya usai sholat Iduladha di Masjid Jami’ Al Baitul Amin Jember, Minggu (11/8).

Pengunaan besek ini, sekaligus menjadi langkah pemkab mengkaryakan produksi UMKM dari Kecamatan Tanggul. “Kemarin pesan tiga ribu, sehingga bisa memberdayakan ekonomi kerakyatan di Jember,” ungkapnya.

Selain itu, dalam kesempatan wawancara dengan wartawan, bu-

pati juga mengimbau masyarakat untuk mengurangi penggunaan kantong plastik atau kresek, utamanya kresek hitam.

Dia menyebut, kresek warna hitam mengandung zat karsinogen. “Kami harapkan tidak ada lagi yang menggunakan tas kresek hitam untuk kurban maupun bungkus makanan,” harapnya.

Hewan kurban yang tahun ini diserahkan Pemkab Jember sebanyak lima ekor sapi. Rata-rata berat sapi 5 hingga 6 kuintal.

Sapi diserahkan ke takmir Masjid Al Baitul Amin, Kepala Lapas Kelas II A Jember, dan Ponpes Al Falah di Kecamatan

FOTO: MEMORANDUM/HMS

Pemkab Jember Kurban Lima Ekor Sapi

Bupati Jember dr Faida MMR menyampaikan rasa syukur di depan Majelis Baitul Amin.

Silo, masing-masing seekor. Sedangkan dua ekor sapi lainnya diserahkan ke Sekretariat Pemkab Jember untuk dibagikan ke masyarakat umum.

Selain mendapatkan hewan kurban, masing-masing panitia penyembelihan hewan kurban mendapatkan besek.“Semua akan dibagikan ke warga atau masyarakat sekitarnya,” terang bupati.

Tentang berkurban, Bupati Faida mengatakan ibadah yang wajib bagi umat muslim yang punya kemampuan ekonomi itu, tidak akan mengurangi justru menambah satu amalan ibadah yang barokah. Bupati juga me-

nyampaikan, keteladanan yang dapat dijadikan contoh adalah Nabi Ibrahim AS mengorbankan anaknya. “Sedangkan kita hanya berkurban sapi atau kambing.

Bahkan banyak orang ganti mobil untuk hari raya tapi tidak berkurban,” sindir kepala daerah perempuan pertama di Kabupaten Jember tersebut.

Semangat dalam berkurban sangat penting. Banyak contoh untuk semangat berkurban ini.

“Banyak contoh dari warga yang ekonominya pas-pasan tetapi mereka tetap menjalankan perintah agama dengan berkurban,” pungkasnya. (hms/jun/epe/nia)

BONDOWOSO & SITUBONDO KABIRO: Muhlis Adi Rangkul. WARTAWAN: Ahmad Fauzi (Bondowoso), Edy Sudibyo (Situbondo). ADVERTORIAL DAN PEMASARAN: Swaris Darmawan, Mahfud. ALAMAT KANTOR: Perum Taman Mutiara Blok AA-15 Pejaten Bondowoso. HP: 08113617789.

Situbondo, Memorandum Kebijakan dan keputusan Bupati Situbondo Dadang Wigiarto terkait proyek gedung Wisma Rengganis di Pasir Putih jadi sorotan beberapa elemen masyarakat. Kebijakan itu dinilai bermasalah sehingga bupati didesak segera mengevaluasi dan menghentikan proyek sebelum telanjur habiskan anggaran daerah.

Salah menentukan kebijakan dalam pembangunan proyek itu diduga mark up anggaran dalam S2HB2U. Sebab, lokasi proyek merupakan aset milik TNI AD berupa Hotel Mutiara yang dikemas ganti rugi senilai Rp 175 jutaan. Namun informasinya,

masih belum ada persetujuan pelepasan maupun peralihan dari Kodam V/Brawijaya selaku pengelola aset TNI AD di Jatim.

Ketua LSM Siti Jenar Eko Febriyanto mengatakan, trouble decision making (TDM) dimaksud diduga kuat bermula ketika

dalam proses pelepasan hak kelola dituding salah prosedur dan hingga kini masih terjadi polemik.

Lahan seluas 2526 meter persegi dengan bangunan hotel di atasnya seluas 500 meter pesegi, masih tercatat dalam dokumen aset TNI AD. “Bangunan yang dibangun diatas lahan dan gedung hotel itu milik TNI AD. Itu jelas tidak boleh, dan sekarang menjadi polemik karena pengatur kebijakan yang salah. Saat ini dibongkar dengan dibangun di atasnya gedung lantai 4 dan belum kelar,” beber Eko, Kamis (8/8).

Dia menerangkan, pemkab

FOTO: MEMORANDUM/EDO

LSM Desak Proyek Wisma Rengganis Dihentikan

Pembangunan proyek Wisma Rengganis di Pasir Putih yang menyerap anggaran miliaran rupiah hingga kini masih dipersoalkan status tanahnya.

terlalu memaksakan untuk membangun proyek gedung wisma

yang menyerap anggaran Rp 15 miliar ini. Sebab, Pangdam

V/Brawijaya dan Kasad selaku PPBI dan PBI belum pernah menyetujui.

Eko menyebut, proses peralihan hak pengelolaan berlangsung sejak 2003 dan masih ngambang hingga kini. Sehingga kemunculan BAST bernomor 028/755/431.1/2003 dipertanyakan beberapa pihak. “Itu yang kami maksud trouble dalam kebijakan dan mengambil keputusan. Biasanya dirampungkan dan perjelas dulu status lahan, ini kan pemkab sertamerta namanya. Jadi, saya mewakili masyarakat Situbondo berharap proyek wisma rengganis di-

cancel sampai status tanahnya jelas,” jelas Eko. Menurutnya, selain dobel hak pengelolaan tanah, ada indikasi KKN dan money loundry pada pelaksanaan dan anggaran proyek itu. Eko menyebut S2HB2U yang diputuskan Bupati Dadang harganya di naikkan sedemikian rupa dan pihak terkait telah terima tembusannya.

Banyaknya kejanggalan itu sudah pernah diklarifikasi Eko kepada bupati. Bahkan beberapa hari terakhir, dia mengaku masih belum bisa menemui karena dikabarkan tengah berada di luar kota. (edo/edy/epe)

Atraksi peserta lomba pawai obor Desa Tegalampel.

Fortega Gelar Lomba Pawai Obor di Malam Iduladha Bondowoso, Memorandum Forum Pemuda Tegalampel (Fortega) menggelar berbagai kegiatan memeriahkan HUT RI ke-74 yang sekaligus menyemarakkan Iduladha 1440 Hijriah. Salah satunya adalah lomba pawai obor yang diikuti sejumlah RT, Sabtu (10/8) malam. “Jadi semakin semarak malam takbiran ini,”ujar Risa Dwi Taria, pembina Fortega yang juga istri Ady Kriesna Sekretaris DPD Golkar Bondowoso.

Kepala Desa Tegalampel Kusnanto mengapresiasi kegiatan positif fortega dengan melibatkan pemuda yang membuat malam takbiran kian semarak. “Kami sangat senang tradisi ini kembali digalakkan oleh generasi muda, semoga tradisi pawai obor ini bisa tetap dilestarikan ke depannya,” harapnya.

Lomba mengambil titik start di depan Masjid Tegalampel dan finis di depan rumah Ady Kriesna yang menjabat sebagai ketua Komisi II DPRD Bondowoso. “Ada 22 RT yang mengikuti lomba ini, baik anak kecil hingga orang dewasa. Fortega telah melaksanakan kegiatan ini sejak tahun kemarin, demi semaraknya HUT RI,”pungkas Ryan Cahyono Ketua Fortega. (cw1/epe)

Bondowoso, Memorandum Pondok Pesantren Al Islah di Desa Dadapan, Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso, mencatat penyembelihan hewan kurban terbanyak se-Jatim pada perayaan Iduladha 1440 Hijriah.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Pertanian (Dispertan) Bondowoso drh Cendy Herdiawan mengatakan, ada 1.550 ekor kambing dan domba, serta 106 ekor sapi yang disembelih.

Banyaknya hewan kurban yang dipotong, otomatis berimbas pada jumlah panitia yang terlibat dalam proses peyembelihan hingga distribusi mencapai 700 orang. Khusus untuk penyembelihan, ada 15 juru sembelih halal (Juleha) yang telah bersertifikat internasional. Jumlah itu ditambah 11 juleha dari luar negeri yang dibawa para mudhahhy (orang yang berkurban). “Dispertan juga menerjunkan 17 dokter hewan dan paramedis di Al Islah,” terang dokter Cendy, panggilan akrabnya, Minggu (11/8).

Kendati terbesar di Jatim, Cendy menilai alur pemotongan yang dilakukan Ponpes Al Islah sangat baik dan memenuhi ketentuan kesehatan. Seperti perlakuan pada hewan yang hendak dipotong ditutupi agar

FOTO: MEMORANDUM/CW1

FOTO: MEMORANDUM/CW1

Penyembelihan Hewan Kurban Al Islah Terbanyak di Jatim

Prosesi penyembelihan hewan kurban di Ponpes Al Islah Bondowoso.

tidak melihat.“Begitu juga kondisi hewannya, tidak kita temukan penyakit yang mencurigakan.

Hanya biasanya, karena Bondowoso ini endemis cacing hati, biasanya pasti kita temukan. Pada hati ya, tapi kalau hatinya rusak, tidak pengaruh ke daging lain-

nya. Tapi hatinya harus diafkir,” jelasnya.

Mudhahhy asal Singapura, Mohammad Suhimy bin Wagiman, mengaku sudah 21 tahun terakhir sejumlah umat muslim di negeri jiran tersebut berkurban di Ponpes Al Islah. Alasannya,

standar pemotongan yang dinilai nomor satu. “Saya lihat dari semua pemotongan hewan di mana-mana, hanya di sini yang punya sistem pemotongan yang bagus. Sesuai dengan standar di Singapura,” ujarnya.

Di samping itu, kata Suhimy,

jumlah domba atau kambing yang diimpor di Singapura sangatlah terbatas. Jumlah itu pun sudah habis dalam satu minggu. “Sementara di Indonesia, kami bisa membeli dalam banyak untuk berkurban,” pungkasnya. (cw1/epe)

LAMONGAN-TUBAN-BOJONEGORO SENIN WAGE, 12 AGUSTUS 2019

WEBSITE: memorandum.co.id  EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

HALAMAN 15

KEPALA BIRO: Supardi (Hardy). LAMONGAN: M Nur Ali Zulfikar. BOJONEGORO: Sutopo. IKLAN/PEMASARAN: Wahyudi. ALAMAT: Perum Graha Bunder Asri (GBA) Jalan Emerald VI No 3 Gresik. TELP: 0313959494- 085311868686

FOTO: MEMORANDUM/SUTOPO

Jaka Tingkir Lumpuhkan Trio Penjambret Lamongan, Memorandum Tiga pemuda asal Desa Sukolilo, Kecamatan Sukodadi, dibekuk tim Jaka Tingkir Satreskrim Polres Lamongan, Sabtu (10/8). Mereka ditangkap setelah menjambret di sekitar SPBU Sukodadi.

Kasatreskrim Polres Lamongan AKP Wahyu Norman Hidayat mengatakan, penangkapan terhadap tiga tersangka itu setelah petugas menerima laporan dari masyarakat, terkait adanya aksi penjambretan.

Setelah dilakukan pendalaman dan pengintaian, akhirnya mereka berhasil ditangkap “Ketiga tersangka adalah Erik Saputra (24) dan Ervan Sa-

AKBP Ary Fadli menyerahkan daging kurban.

Polres Bagikan 1.000 Bungkus Daging Kurban kepada Masyarakat

putra (21) adalah kakak beradik asal Dusun Sukolilo. Sedangkan satunya lagi adalah Yahya (25), asal Dusun Dukoh, Desa Sukolilo, Sukodadi,” ujar Norman, Minggu (11/8).

Pada saat penyidikan, kata Norman, pelaku mengaku pernah melakukan aksi penjambretan sebanyak empat kali. Yaitu di Jalan Baru Made, Kecamatan Lamongan; depan

Tiga tersangka penjambretan.

SPBU Surabayan, Sukodadi; Jalan Kombespol MDuryat, Lamongan; dan di Jalan Raya Kalitengah, Kecamatan Kali-

tengah.

“Saat ini petugas masih pendalaman. Kami gali semua informasi dari para tersangka.

Informasi nya satu pelaku adalah residivis dan pernah ditangkap dalam kasus yang sama,” pungkasnya. (al/har/udi)

FOTO: MEMORANDUM/SUTOPO

FOTO: MEMORANDUM/IST

Bojonegoro, Memorandum Polres Bojonegoro menyediakan 1.000 kupon kepada masyarakat untuk pengambilan daging hewan kurban, Minggu (11/8). Pembagian dilakukan di halaman Masjid Polres Bojonegoro.

Kapolres Bojonegoro AKBP Ary Fadli mengatakan, bila pihaknya sengaja membagi daging hewan kurban dengan menggunakan daun jati, hal itu juga mendukung program lingkungan.

Menurut kapolres, pihaknya menyembelih 12 ekor sapi dan 27 kambing. Hewan kurban itu sebagian dari polres dan juga beberapa pihak. “Kita sediakan 1000 kupon untuk pembagian daging. Sementara sisanya (daging) nanti kita akan berikan kapada masyarakat yang berhak,” ujar kapolres.

Kapolres juga berkesempatan menyerahkan sebagian daging hewan kurban kepada warga. Warga pun bergantian antre satu persatu menukarkan kupon mereka.

Ia berharap dalam mementum Hari Raya Iduladha ini adalah untuk terus mengabdi pada masyarakat.

“Dengan nilai kurban kita tanamkan adalah semangat dan ketulusan dalam pengabdian masyarakat, bangsa dan negara,” harapnya. (top/har/udi)

Bupati Tuban Fathul Huda

Tuban, Memorandum Suara takbir menggema dari masjid di seluruh pelosok Kabupaten Tuban. Umat muslim berbondong-bondong menuju masjid terdekat rumah mereka untuk menunaikan ibadah Salat Iduladha.

Bupati Tuban Fathul Huda, Wabup Noor Nahar Hussein, ketua DPRD, sekda, dan pimpinan OPD Kabupaten Tuban bersama-sama menunaikan Salat Iduladha di Masjid Agung Tuban, Minggu (11/8).

Kehadiran bupati beserta rombongan disambut masyarakat yang telah memadati Alun-Alun Tuban dan Masjid Agung Tuban. Adapun imam dan khatib adalah KH Najib Buchori.

Setelah menunaikan salat Iduladha, Bupati Tuban secara simbolis menyerahkan hewan kurban kepada takmir Masjid Agung Tuban dan panitia penyembelihan hewan kurban Pemkab Tuban.

Usai penyerahan, Bupati Tuban Fathul Huda mengungkapkan bahwa Dzuhijah merupakan salah satu dari empat bulan istimewa dalam kalender Islam. Oleh karena itu, harus dimaksimalkan dengan meningkatkan kualitas ketaqwaan dan ibadah. Iduladha juga sebagai momen untuk saling berbagi atas nikmat yang diberikan.

Bupati Huda menambahkan agar daging hewan kurban dapat diserahkan hari ini dan disalurkan dengan baik. “Harus disalurkan kepada penerima yang berhak,” tutur bupati.

Pada kesempatan yang sama, ia menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah menyemarakkan Iduladha. Hal ini menjadi bentuk syiar agama Islam di Bumi Wali Tuban.

Menurut data yang berhasil dihimpun dari Bagian Kesra Kabupaten Tuban tercatat ada 17 sapi dan 7 kambing yang akan dibagikan kepada beberapa masjid, musala, pondok pesantren, TPQ, panti asuhan yang tersebar di Kabupaten Tuban. Selain itu untuk PCNU dan PD Muhammadiyah Kabupaten Tuban.

Hewan kurban berasal dari bupati, OPD, BUMD, dan perusahaan di Kabupaten Tuban.

Sebelumnya, Sabtu malam, Pemkab Tuban juga mengadakan takbir keliling yang diikuti OPD, lembaga vertikal, sekolah di Kabupaten Tuban. Bupati secara langsung memberangkatkan sebanyak 105 mobil untuk takbir keliling. Dengan pengawalan dari Polres Tuban, iringan mobil mengelilingi jalanan protokol Kota Tuban mengumandangkan takbir dan tahmid (*/har/udi)

Pemkab Takbir Keliling Bersama Warga Bojonegoro, Memorandum Sebanyak 35 peserta mengikuti takbir keliling Sabtu (10/8) malam.

Takbir keliling di sekitar di Jalan P Mas Tumapel itu diikuti berbagai elemen, mulai dari pegawai pemkab, pelajar, dan masyarakat.

Lantunan takbir yang diiringi musik

oklik, dikumandangkan sebagai doa untuk saudara-saudara yang tengah menjalankan wukuf di Padang Arafah, Arab Saudi. Tujuannya agar ibadah hajinya berjalan dengan lancar.

Bupati Bojonegoro Anna Mu’Awannah menyampaikan, selain untuk mendoakan saudara-saudara umat

Islam yang sedang menjalankan ibadah haji, kegiatan ini bertujuan untuk syiar Islam, “Kita ramaikan kota ini dengan hal yang positif.

Tentunya dengan cara yang kreatif dan produktif untuk menjaga budaya, kearifan lokal masyarakat Bojonegoro” bebernya.

Bupati menambahkan, makna dari Iduladha ini adalah bentuk ketaatan, kepatuhan anak kepada orang tuanya, serta bentuk ketaatan orang tua kepada Allah SWT. Sudah tentu, teladan itu harus dibawa dalam kehidupan sehari hari, baik di lingkungan keluarga dan masyarakat. (top/har/udi)

Kapolres: Kurban sebagai Keikhlasan Mengabdi Lamongan, Memorandum Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung berharap Iduladha tahun ini bisa menjadikan anggota Polri sebagai tauladan dengan menjalankan tugas dan kewajibannya dengan ikhlas. Harapan tersebut dikatakan saat pelaksanaan pemotongan hewan kurban di Masjid Al Busroh, Mapolres Lamongan, Minggu (11/8).

“Makna Iduladha yang utama adalah sebagai bentuk kepedulian sosial kita kepada sesama.

Sekaligus wujud keikhlasan seluruh anggota Polri dalam menjalankan tugasnya kepada sesama manusia dan kepada Allah,” kata AKBP Feby.

Feby menambahkan, hewan yang dikurban adalah sebagai wujud ketakwaan kepada Allah. Ketakwaan itu kata Feby, harus diwujudkan juga dalam perbuatan sosial, sebagaimana pesan yang disampaikan dalam ibadah kurban.

“Alhamdulilah jumlah hewan kurban terdiri dari 14 ekor sapi dan 3 ekor kambing, yang sebagian jumlahnya telah kami sosialisasikan ke masjid-masjid di wilayah Polres Lamongan dan panti asuhan. Semoga Iduladha ini bisa dimaknai agar menjadi pribadi lebih baik lagi,mengabdi pada bangsa, negara dan juga masyarakat,” jelasnya Momen Iduladha ini, kata Feby, harus dijadikan sebagai ajang mempererat persaudaraan dan kekeluargaan. Ini sebagai warga bangsa, serta menjadi pelajaran akan pentingnya solidaritas, kebersamaan dan saling perhatian, khususnya sebagai umat muslim.

“Semoga apa yang kita berikan mampu bermanfaat buat masyarakat yang menerima nya. Serta menjadi pelajaran bagi seluruh an-

Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung membagikan daging kurban kepada masyarakat.

ggota Polri agar lebih sadar akan pentingnya pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya. (al/har/udi)

FOTO: MEMORANDUM/ALI

Bupati Huda Minta Penyaluran Daging Kurban Tepat Sasaran

Bupati Anna Mu’awanah memberangkatkan peserta takbir keliling.

GRESIK-PANTURA

SENIN WAGE, 12 AGUSTUS 2019

WEBSITE: memorandum.co.id  EMAIL: memorandumredaksi@gmail.com

HALAMAN 16

KEPALA BIRO: Supardi (Hardy). GRESIK: Syaifuddin Anam, Hardy, M Amin Alamsyah. Iklan: Memet HK. ALAMAT: Perum Graha Bunder Asri (GBA) Jalan Emerald VI No 3 Gresik. TELP: 031.3959494- 085.311.868.686

Tersandung Masalah, Dua Puskesmas Gagal Dibangun LAKONE

MELINDUNGI, Mengayomi, dan melayani masyarakat adalah tugas utama yang harus dilakukan polisi. Hal itu bentuk pengabdian yang harus diberikan kepada masyarakat, bangsa, dan negara.

Oleh karena itu, bentuk pengabdian yang dilakukan selain menjamin kesmanan juga menjaga kondusifitas wilayah. Agar selalu tentram. Tidak ada gejolak apapun.

Darsuki Hal inilah yang dilakukan AKP Darsuki. Meski baru menjabat sebagai Kapolsek Panceng, namun pengalaman di lapangan tidak ragukan lagi. Seba, dia pernah beberapa kali menjabat sebagai kapolsek di Kota Pudak.

“Memberikan pelayanan terbaik kepada warga dan menciptakan keamanan dan ketertibam masyarakat (Kamtibmas),” ujar mantan Kapolsek Duduksampeyan tersebut. (an/har/tyo)

FOTO: MEMORANDUM/SYAIFUDDIN ANAM

Mengabdi

Untuk rencana pembangunan dua puskesmas itu, Pemkab Gresik harus mengeluarkan APBD 2029 Rp 12.9 miliar. Rincianya, Puskesmas Sekapuk dialokasikan sebesar Rp 7,1 miliar dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT). Sedangkan Puskesmas Dukun sebesar Rp 5,8 miliar.

Ketua Komisi IV DPRD Gresik Khoirul Huda, membenarkan hal itu. Namun, pelaksanaanya tidak bisa tahun ini.”Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik sudah mengajukan surat ke kita kalau pembangunan Puskesmas Sekapuk dan Dukun tak bisa dilaksanakan tahun ini,”terang politisi PPP itu.

Dijelaskan, bila sejak awal, rencana perluasan pembangunan Puskesmas Sekapuk bermasalah. Untuk perluasan, Pemkab Gresik merencanakan pengadaan tanah dengan membebaskan milik salah satu warga. Namun, harga tanah yang diminta terlalu mahal

berdasarkan penilaian tim appraisal. Akhirnya, Dinkes Gresik mencari alternatif tempat lain yakni lahan di Desa Gosari, Kecamatan Ujungpangkah.

Namun, lahan tersebut tidak memungkinkan untuk pembangunan fisik. Tahun lalu dinkes sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertanahan Gresik dan pejabat sementara (Pjs) kepala desa. Ada tanah negara (TN) di Desa Bolo, Kecamatan Ujungpangkah. Setelah dilakukan survei sangat layak dan masyarakat maupun pemerintah desa setempat tak keberatan.

Tiba-tiba munculnya keberatan dari masyarakat dan Pemerintah Desa Sekapuk dengan rencana Pemkab Gresik bakal membangun ulang Puskesmas Sekapuk di Desa Bolo. Bahkan, mereka siap membebaskan lahan milik warga untuk dihibahkan ke Pemkab Gresik supaya tetap di Desa Sekapuk.

“Saat ini, pembebasan oleh Pemerintah Desa Sekapuk

FOTO: MEMORANDUM/ISTIMEWA

Gresik, Memorandum Tersandung masalah, rencana pembangunan Puskesmas Sekapuk dan Puskesmas Dukun dipastikan batal terealisasi tahun ini. Sebab, satu puskesmas ditolak warga dan satu lagi terkena masalah hukum.

Gedung Puskesmas Kecamatan Dukun yang bermasalah hukum.

dalam proses sertifikasi dan penyerahan hibah ke Pemkab Gresik,”tambah Wakil Ketua Komisi IV, Hamzah Takim.

“Kalau Puskesmas Dukun tak bisa dibangun tahun ini karena menunggu izin dari Polres Gresik.

Bukan menunggu audit BPK. Proyek pembangunan Puskesmas Dukun sedang disidik Polres

Gresik,”tambah dia.

Proyek pembangunan Puskesmas Dukun memang bermasalah. Awalnya, proyek yang didanai APBD Gresik tahun 2018, dimenangkan oleh PT Pembangunan Nusantara Jaya (PNJ). Dari nilai pagu sebesar Rp 5,1 miliar dalam APBD Gresik tahun 2018, PT PNJ dalam lelang

menawar sebesar Rp 4,1 miliar atau turun 20 persen.

Alhasil, perusahaan tersebut ditetapkan sebagai pemenang karena nilai penawarannya paling rendah. Namun, kontraktor tak mampu melanjutkan dengan dalih kehabisan dana sehingga memilih diputus kontrak dan diblacklist. (aam/har/tyo)

Rohadi dan Suwoto di Mapolsek Wringinanom.

Dua Pejudi Kedunganyar Ditangkap Gresik, Memorandum Dua pejudi domino asal Desa Kedunganyar, Kecamatan Wringinanom, Rohadi dan Suwoto, digerebek polisi di dalam poskamling, Minggu (11/8) dini hari.

Keduanya diamankan ke Mapolsek Wringinanom beserta barang bukti. Sedangkan tiga orang berhasil melarikan diri.

Penangkapan terhadap mereka berawal dari petugas yang berpatroli rutin wilayah Kecamatan Wringinanom. Saat melintas di lokasi, polisi mendapati lima orang bersila berhadap-hadapan.

Ternyata mereka tengah bermain kartu domino disertai dengan taruhan uang. Hanya dua pemain yang berhasil disergap. “Rencananya mau kabur juga tapi tidak berhasil,” kata Kapolsek Wringinanom AKP Fared Jusuf melalui Kanit Reskrim Aipda Dwi Rahmanto.

Sedangkan yang disita dan dijadikan barang bukti berupa satu set domino dan uang Rp 143 ribu.

Ditambahkan, para tersangka mengaku bahwa bermain judi untuk mengisi kekosongan. Hanya untuk hiburan bersama teman-temannya. Namun, perbuatan tersebut tetap tidak dibenarkan. “Kami akan menindak para penyakit masyarakat,” imbuh dia.(an/har/tyo)

Gresik, Memorandum Menyambut Iduladha 1440 H, PT Petrokimia Gresik (PG), anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali menyerahkan hewan kurban kepada masjid, musala, dan masyarakat sekitar perusahaan.

Total ada 102 ekor hewan kurban senilai Rp 682 juta, terdiri dari 15 ekor sapi dan 87 ekor kambing.

Hewan kurban diserahkan secara simbolis oleh Direktur Utama (Dirut) PG, Rahmad Pribadi didampingi Direksi PG kepada Takmir Masjid Nurul Jannah, Minggu (11/8).

Rahmad Pribadi menjelaskan, jika penyerahan hewan kurban kepada masyarakat sekitar perusahaan baik di Gresik, maupun di Instalasi Penjernihan Air (IPA) Gunungsari (Surabaya) dan IPA Babat (Lamongan) ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan PG setiap merayakan Iduladha.

Kegiatan ini juga menjadi salah satu bentuk rasa syukur karena berkat dukungan dari masyarakat, PG dapat menjalankan transformasi bisnis serta memenuhi amanah pemerintah untuk menyalurkan pupuk bersubsidi dengan baik.

“Kami berharap masyarakat terus memberikan doa dan dukungan kepada Petrokimia Gresik agar dapat memberikan manfaat lebih banyak lagi kepada warga sekitar perusahaan, petani, bangsa, maupun negara,” ujar Rahmad Pribadi.

Lebih lanjut ia juga berharap agar karyawan PG mampu mengambil hikmah dari perayaan

FOTO: MEMORANDUM/M AMIN ALAMSYAH

FOTO: MEMORANDUM/SYAIFUDDIN ANAM

Petrokimia Serahkan Hewan Kurban Rp 682 Juta

Dirut PT Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi menyerahkan hewan kurban.

Hari Raya“Idulkurban”. Semangat Iduladha ini mengajarkan kepada umat muslim agar rela berkorban di jalan kebaikan. Dengan berbekal keikhlasan seluruh insan PG dalam bekerja. Rahmad Pribadi menyakini kinerja perusahaan pun akan meningkat Sementara itu, lima diantara 87 ekor kambing yang diserahkan kepada masyarakat merupakan hasil dari program “Petrobiofeed Kurban Digital” yang telah dilak-

Gresik, Memorandum Momentum Iduladha selalu dimanfaatkan perusahaan untuk berbagi. Seperti yang dilakukan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk yang menyalurkan 233 hewan kurban di wilayah operasional perusahaan, Minggu (11/8). Ratusan hewan itu akan dibagian secara serentak kepada 1.500 penerima.

Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Semen Indonesia Sigit Wahono mengatakan, pada momen Iduladha 1440 H ini perusahaan telah menyalurkan hewan kurban. Ini bentuk kepedulian kepada masyarakat.

Dagingnya akan didistribusikan kepada warga yang kurang mampu.

Penyaluran 233 hewan kurban meliputi Padang, (Sumbar), Narogong (Jabar), Cilacap, dan Rembang ( Jateng). Kemudian, Tuban dan Gresik (Jatim) serta Pangkep (Sulsel).

“Kami berharap kebersamaan dan persaudaraan antara perusahaan

FOTO: MEMORANDUM/SYAIFUDDIN ANAM

Semen Indonesia Salurkan Ratusan Hewan Kurban

Penyerahan hewan kurban ke Desa Sidomoro.

dan masyarakat terjalin dengan baik,” kata dia.

Selain itu, hewan kurban juga dibagikan kepada sebuah yayasan dan pondok pesantren (ponpes), kemudian beberapa desa, instansi pendidikan dan masjid serta musala di sekitar perusahaan. “Semoga kegiatan ini dapat mempererat sila-

turahmi antara perusahaan dengan masyarakat,” ungkapnya.

Ditambahkan, penyerahan hewan kurban ini bukan kali pertama.

Pada tahun sebelumnya, perusahaan BUMN tersebut yang berdiri di Jalan Raya Veteran, Kecamatan Kebomas, Gresik, itu juga rutin melakukan kegiatan serupa. (an/har/tyo)

sanakan PG beberapa waktu lalu.

Program ini mengajak warganet untuk bersedekah online senilai Rp 47 ribu, dengan cara me-repost postingan “Petrobiofeed Kurban Digital” yang

diunggah di akun instagram @ petrokimiagresik_official. Angka 47 merupakan representasi usia PG yang sudah genap berusia 47 tahun pada bulan Juli lalu.

Dar i kampanye tersebut, terdapat 337 akun yang

melakukan repost, sehingga jika diakumulasi, sedekah yang terkumpul senilai Rp 15,8 juta, yang kemudian disedekahkan dalam bentuk lima ekor kambing untuk masyarakat sekitar perusahaan. (aam/har/tyo)