memorandum.co.id
SABTU WAGE, 10 OKTOBER 2020
HARGA Rp 3.500,-
BEREBUT POSISI DI RUANG TAHANAN ILUSTRASI: MEMORANDUM/AZIZ
Dampak pandemi Covid-19 ibarat bola liar yang harus terus diantisipasi. Tak terkecuali dari sisi penegakan hukum. Program asimilasi narapidana yang dikeluarkan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI menjadi salah satu antisipasi kendati sempat memicu polemik.
lapsus
Mirisnya rumah tahanan (rutan) atau lembaga pemasyarakatan (lapas) yang LAPORAN KHUSUS sudah overload diabaikan sebagai pertimbangan utama menjadi klaster baru penyebaran. Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, bahkan di awal pandemi mengirimkan surat kepada Ketua Mahkamah Agung RI, Jaksa Agung RI, serta Kapolri untuk menunda pengiriman tahanan ke rutan atau lapas sementara waktu. Bersambung ke halaman 11
MATA HATI Oleh: Arief Sosiawan
Ketika Wakil Rakyat Curi Kedaulatan Rakyat
BANYAKNYA pelaku kejahatan yang ditangkap, membuat kapasitas penjara jajaran kepolisian penuh. Ditambah tahanan titipan dari kejaksaan untuk hindari penyebaran Covid-19 hingga putusan keluar dari pengadilan. Situasi ini seperti yang terjadi di lingkup Direktorat Tahanan dan Barang Bukti (Dittahti) Polda Jatim. Di rutan yang baru saja dibangun ini, saat ini tengah kelebihan para AKBP Deny Abrahams tahanan sehingga rutan lama yang berada di gedung ditreskrimsus kembali difungsikan. “Tahanan yang berada di gedung dittahti sudah penuh, sehingga para tahanan baru kami tempatkan di rutan lama. Untuk penerapan SOP protokol Covid-19, sama saja rutan baru dan yang lama,” kata Dirtahti Polda Jatim AKBP Deny Abrahams. Bersambung ke halaman 11
HAKHAK TAHANAN:
A
1. Menghubungi dan didampingi pengacara. 2. Segera diperiksa oleh penyidik setelah 1 hari ditahan. 3. Menghubungi dan menerima kunjungan pihak keluarga atau orang lain untuk kepentingan penangguhan penahanan atau usaha mendapat bantuan hukum. 4. Meminta atau mengajukan penangguhan penahanan. 5. Menghubungi atau menerima kunjungan dokter pribadinya untuk kepenting-
an kesehatan. 6. Menghubungi atau menerima kunjungan sanak keluarga. 7. Mengirim surat atau menerima surat dari penasihat hukum dan sanak keluarga tanpa diperiksa oleh penyidik, penuntut umum, hakim, dan pejabat rutan. 8. Menghubungi dan menerima kunjungan rohaniawan. 9. Bebas dari tekanan seperti diintimidasi, ditakut-takuti, dan disiksa secara fisik.
FOTO-FOTO: MEMORANDUM/FERRY
wal Oktober 2020. Tepatnya lima hari terakhir dalam pekan ini, di beberapa kota besar negeri ini ramai-ramai rakyat berdemo. Rakyat yang kini masih dibelit kesusahan akibat pandemi Covid-19 itu dipaksa harus turun ke jalan. Berunjuk rasa! Bersambung ke halaman 8
Eko Budisusanto
NIA Ramadhani mengaku namanya tak ada sangkut pautnya dengan masalah JungleLand yang bernaung di bawah perusahaan suaminya, Ardi Bakrie. Apalagi menyoal belum dibayarnya gaji para karyawan tersebut selama 6 bulan. Bersambung ke halaman 11
+
Meng, kata Direktur LBH Surabaya Abdul Wachid Habibullah, jumlah tahanan harus dikurangi.
-
Ya. Rezeki harus ditambah.
Si Mameng (Mantan warga binaan)
Tetap Penuhi Hak Tahanan
Prof Dr Nur Syam MSi
TRANSISI menuju era new normal juga melanda dunia penegakan hukum di Indonesia. Termasuk di dalam penjara. Kapasitas penjara yang terbatas, kerap menjadi tantangan besar pelaksanaan prinsip individualisasi hukuman. Guru Besar Sosiologi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Prof Dr Nur Syam MSi mengatakan, jangan sampai penjara di masa pandemi justru Bersambung ke halaman 11
FOTO: MEMORANDUM/ROZAAQ
Tak Terlibat
Tahanan yang dilimpahkan ke Rutan Medaeng.
FOTO: MEMORANDUM/ROZAAQ
FOTO: MEMORANDUM/DANNY/SAFRI
MENANGKAL jadi klaster baru, selama masa pandemi tahanan tidak bisa dipindahkan ke lapas. Hal itu merupakan salah satu opsi yang tertuang dalam protokol kesehatan dengan tidak berkumpul di tempat ramai dan padat, sesuatu yang sulit diterapkan ruang terbatas seperti lapas. Ishadi Maja Prayitno Kasubbag Humas Kanwil Kemenkumham Jatim Ishadi Maja Prayitno mengatakan, pihaknya tetap menanggung kewajiban bagi tahanan yang dititipkan. “Namun, kami kesulitan untuk wilayah luar kota. Bersambung ke halaman 11
FOTO: MEMORANDUM/FERY
Ratusan Tersebar di Polsek dan Polres Tak Bisa Dilayar
Soffy Balgies MPsi
FOTO: MEMORANDUM/FERRY
Farriman Isandi Siregar
FOTO: MEMORANDUM/INDRA
Ada Simatahati
Pemimpin Redaksi
Nia Ramadhani
Crime
P ER S WAN DE
SERTIFIKA T
memorandumredaksi@gmail.com
Jumlah Tahanan Harus Dikurangi DIREKTUR LBH Surabaya Abdul Wachid Habibullah menegaskan, berjubelnya tahanan di kepolisian akan menimbulkan masalah baru. Terutama di masa pandemi Covid-19. Untuk itu perlu dikurangi jumlahnya. Ia menegaskan ruang tahanan yang ada polsek memiliki keterbatasan kapasitas. Maka ketika semaAbdul Wachid Habibullah kin banyak tahanan yang masuk, maka semakin berjubel sehingga tidak bisa upaya untuk menjaga jarak untuk mencegah penularan. Bersambung ke halaman 11
HADIAH ISTIMEWA UNTUK ISTRI: BULU EKOR KUDA DARI PENJARA Έ1Ή
Pamit Ambil Motor Dagangan di Krian, Kabarnya Ditangkap Polisi Perempuan itu berwajah polos. Cenderung ndesani. Dia selalu jongkok dekat pintu Pengadilan Agama (PA) Surabaya, Jalan Ketintang Madya, menunggu kedatangan seorang pemuda. Yuli Setyo Budi, Surabaya
Perempuan itu sebut saja Lika. Memorandum sudah tiga kali melihat pemandangan yang sama. Setelah pemuda yang ditunggu datang, sebut saja Maulan, mereka mendekat pintu ruangan yang biasa dipakai bersidang. Di sini Lika kembali jongkok. Tidak duduk di kursi, meski ada kursi kosong di dekatnya. Memorandum mendekat. “Mbak, Pean harus terus terang
kalau ditanya Pak Hakim. Harus jujur,” kata Maulan. “Aku isin,” kata Lika. “Nek Pean mbulet ae, sidange gak putus-putus. Pean lak emoh tah balik barek Cak Kandar?” “Amit-amit Lan. Sak anak turunku, aku ae sing nglakoni koyok ngene…” Sepertinya Lika mau nyambung Bersambung ke halaman 11
PENERBIT: PT. Memorandum Sejahtera SIUPP: No. 098/SK/Menpen SIUPP/A6/1986 PELAYANAN IKLAN-PEMASARAN: 031-8275390 REDAKSI: 031-8275390 FAX: 031-8291078 LAYANAN PENGADUAN KORAN & IKLAN:
081-2325-2205