
1 minute read
Tur & Fakta Menarik !
Bersama Bapak Prayitno, selaku Building Management dari Bank Mandiri ini, kami menelisik lebih dalam mengenai sejarah, latar belakang, sampai fungsi bangunan ini sejak tempo dulu hingga kini.
Bangunan Gedung NHM diresmikan pada tanggal 2 Agustus 1908 oleh istri gubernur pada masa itu Menariknya, menurut keterangan narasumber, pada masa pemerintahan Belanda saat itu, setiap bangunan selalu diresmikan oleh seorang wanita !
Advertisement
Hingga kini, manajemen Gedung NHM atau Bank Mandiri tetap menjaga keaslian bentuk dari bangunan cagar budaya ini sehingga tetap utuh seperti dahulu kala. Meskipun telah melakukan setidaknya 2x revitalisasi, diantaranya penggantian keramik dan pemasangan lantai marmer, bangunan ini masih utuh 90% orisinal. Pada bagian lain, pemugaran dan penggantian material pernah dilakukan, namun tetap dengan mempertahankan corak keasliannya.
2
Bangunan dengan Luas 2.333 m dengan 2 lantai ini hingga kini, masih berfungsi dengan sangat baik dengan bantuan 4 personil building management dan 1 personil untuk mengatasi bagian kelistrikan. Utilitas dan komponen pendukung bangunan lainnya telah mengalami penyesuaian zaman dengan mengandalkan listrik dari PLN dan pasokan air bersih dari PDAM.
Namun, hingga tim kami melakukan observasi, kami tidak menemukan informasi mengenai izin pendirian bangunan, sertifikat laik fungsi, serta berkas Detail Engineering Design terbaru dari bangunan ini mengingat ba n g u n a n i n i s u d a h b e rd i r i s e j a k pemerintahan Belanda kala itu.
Meski demikian, bangunan gedung NHM ini tetap berfungsi dengan baik dan disebutsebut sebagai “Adiknya Lawang Sewu” karena Arsitek dari keduanya adalah orang yang sama ! Tidak heran jika ditemukan banyak sekali kemiripan pada setiap detail bangunannya.
Interior.
Ruang bagian dalam gedung Bank Mandiri Mpu Tantular memiliki sirkulasi yang sangat baik. Bentang kolom pada ruang-ruang utama atau ruang publiknya cukup lebar, sehingga pengguna ruang dapat leluasa bergerak. Dominasi interior berwarna putih dan coklat yang tercipta dari material kayu dan warna lantai menciptakan kesan historical yang kental dan terpadu.
O r n a m e n b a t i k , m o z a i k , d e n g a n pencahayaan dalam ruang bernuansa kuning menimbulkan kesan hangat pada interior ruang. Plafond pada bangunan di lantai 1 membentuk cekungan-cekungan sejajar dengan lebar ±1m memberikan kesan unik tersendiri pada interior bangunan. Di lantai 2, terlihat struktur kayu yang melintang pada langit-langit ruangan. Namun, struktur utama penyangga kayu-kayu tersebut telah diganti dengan baja yang lebih kuat untung menopang langit-langit dan atap bangunan, mengingat usia bangunan yang sudah tua dan beberapa material alami sudah mulai lapuk sehingga perlu diganti dengan material baru.
