UTISM &FRIENDS No 3 EDISI NOVEMBER 2014
Newsletter of London School Centre for Autism Awareness
Fokus
Kesalahan yang Sering
A
Dilakukan Orangtua Anak Autis
uotes
nak penyandang autis mempunyai kepe kaan yang berlebihan pada ihal ini nderanya membuat anak autis takut atau justru marah terhadap suara-suara bising, cahaya terang, ataupun hanya sentuhan biasa. Karena anak penyandang autis mudah terganggu denggan hal-hal yang menurut mereka tidak nya man, maka tak heran jika banyak ditemui kasus anak autis yang mudah rewel dan terlihat hiperaktif. Ketika menjelang remaja, kepekaan tersebut akan semakin meningkat dan jika tidak ditangani dengan baik maka perubahan hormon yang dialami bisa menimbulkan gangguan. Menurut Dr. Adriana Soekandar, M.Sc., psikolog sekali gus pendiri sekolah khusus anak autis ‘Mandiga’ dan dosen psikologi di Universitas Indonesia dalam acara seminar yang diselenggarakan oleh London School of Public Relations mengungkapkan bahwa “Pada penderita spektrum autis yang disebut sindrom Asperger, perubahan hormonnya 5 kali lebih cepat dibanding remaja non autis. Dorongan seksnya juga lebih besar, namun mereka tahu hal itu tidak boleh sembarang di lakukan. Akhirnya mereka menjadi sakit perut, sering pusing dan meningkat kecemasannya.” Agar anaknya dapat tumbuh dengan baik, orangtua tentu mau melakukan apapun karena orangtua sangat sayang terhadap anaknya. Namun terkadang orangtua salah memahami dan menangani anak autis. Berikut adalah kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan orangtua anak autis dalam menangani anaknya:
Selalu mengikuti kemauan anak agar tidak marah. Hal ini akan membuat anak menjadi semakin menuntut sebab keinginan anak akan semakin meningkat. Sebaik nya para orangtua memberi penjelasan kepada anak ten tang keinginan mereka yang kadang tidak boleh dipenuhi. (bersambung ke hal 2)
I may not make eye contact “ but at least I don’t stare ” – UNKNOWN –
Follow Us @LSCAA17 @ LSBA 1992
1