Inilahreview edisi 49 th ii low res full

Page 1

SISIPAN

AGAR KABINET HUSNULKHATIMAH

MENGADU NASIB DI TIMUR TENGAH

MENEROPONG BURSA PASCA-LEBARAN

MEREBUT PASAR MILITER DI TENGAH KRISIS

®

17-25 AGUSTUS 2013 MAJALAH EKONOMI & BISNIS

JANGAN GANGGU KEBESARAN

SAWIT

49 » TAHUN II RP 20.000




Mailbox majalah ekonomi dan bisnis

http://www.inilah.com/ireview n

mengAdu nAsib di timur tengAH

meneropong bursA pAscA-lebArAn

Merebut pasar Militer di tengah Krisis

®

17-25 aGUSTUS 2013 majaLaH EKONOmI & BISNIS

JANGAN GANGGU KEBESARAN

SAWIT

49 » tahun ii rp 20.000

Cover: rangga diyarto

Korban Mudik setiap tahun, setiap kali Lebaran selalu saja jatuh korban tewas di jalanan selama mudik dan balik. Memang benar angka yang tewas tahun ini jauh lebih sedikit dibandingkan tahun lalu, namun tetap saja angka yang tewas itu terbilang banyak, di atas 500 orang. Sebuah angka yang tentu membuat siapapun yang mendengarnya sangat miris. Sebab, jumlah itu sama dengan korban bencana alam semacam gunung meletus, longsor, atau banjir. Kita tentu patut prihatin mendengarnya. Pihak berwenang memang menunjukkan sebuah angka statistik yang menggembirakan karena menunjukkan adanya penurunan. Namun, apalah artinya angka-angka dibandingkan nyawa yang melayang. Apalagi, kondisi seperti ini terus terjadi setiap tahun Sudah saatnya pemerintah menjadikan peristiwa ini sebagai landasan untuk menciptakan infrastruktur lalu lintas yang aman dan nyaman. Pembangunan jalan dan penyediaan sarana angkutan harus dilandaskan pada upaya menghindari korban tewas di jalan raya. Jika ini tidak dilakukan, setiap tahun pasti akan jatuh korban dijalanan. Jangan sampai, berlibur Lebaran malah menjadi petaka. Salma A Wibisana BSD, Serpong, Banten

Penertiban PKL Tanah Abang pasar Tanah Abang kini terlihat lebih ‘beradab’. Pedagang kaki lima yang biasa memadati jalanan kini bisa menempati blok yang lebih nyaman, tidak lagi berada di pinggir jalan dan mengganggu pengguna kendaraan. Pemrov DKI Jakarta sebelumnya menertibkan para PKL di Jalan Jati Baru dan

4

pendiri: Muchlis Hasyim

inilah group : n portal news: www.inilah.com portal news : www.inilahKORAN.com n Surat kabar : inilah koran n portal news : www.jakartapress.com Kirimkan surat pembaca anda ke: redaksi@inilahreview.com

sisipan

AgAr KAbinet HusnulKHAtimAH

inilahREVIEW

Pemimpin Redaksi grup: andi suruji Pemimpin Redaksi: Bambang Aji setiady

Kebon Jati, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ini dilakukan setelah Gubernur Jokowi mengambil kebijakan untuk melarang jalanan digunakan untuk berjualan. Jokowi agaknya telah belajar banyak dari keberhasilannya di Solo, ketika ia berhasil memindahkan PKL yang sebelumnya terus menerus membandel. Kini, ia juga melakukan langkah yang sama di Tanah Abang, sebuah kawasan yang bertahun-tahun menjadi ladang emas bagi PKL. Berhasilkah langkah Jokowi? Tentu saja belum bisa dipastikan, sebab kebijakan ini baru beberapa hari ini efektif. Artinya, belum terlihat apakah para PKL itu tetap berada di blok baru atau kembali ke jalanan. Sebab, biasanya penertiban PKL ini hanya dalam hitungan minggu atau bulan. Lengah sedikit, jalanan kembali dipadati PKL. Semoga saja, ini bisa berlangsung abadi.

Redaktur Eksekutif: Tri Juli Sukaryana, latihono sujantyo. Redaktur senior: budi kusumah Redaktur: Derek Manangka, Iwan purwantono, kukuh bhimo nugroho, reporter: Mahbub Junaidi, Vinsensius Segu redaktur foto: dahlan rebo pahing Fotografer: wirasatria, asep rochyadi REDAKTUR DESAIN: erbhayu prananta Desain & layout: yayan taryana, ade moh sofyan ilustrator: rangga diyarto RiSET: Mahario, tri handika, Aditya b sekretaris redaksi: nonon primayani putri,

unit usaha pemimpin perusahaan: nyoman brahmandita Manager keuangan: fahmi alamsyah marketing: selvi (avi), AIDA iryani sirkulasi: herry chatib penasehat hukum: lucas sh & partners alamat redaksi dan usaha: jl. RIMBA NO 42, kebayoran baru-jakarta selatan 12150, tel 021 72795887, fax. 021 7222659 penerbit: pt media berita indonesia

Firman Harsono Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakbar

Distribusi: mirage distribution

SuratMingguini

Soal Minuman Beralkohol niat Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Benny Wachyudi yang mengusulkan minuman beralkohol dikeluarkan dari Daftar Negatif Investasi (DNI), membuat saya begitu kaget. Solusi yang ditawarkan Pak Dirjen dalam revisi DNI itu antara lain peluang kerjasama antara investor asing dan pengusaha lokal di sektor minuman beralkohol. Selain itu, pemerintah juga memberi opsi investor untuk mengekspor produk minumannya. Jika aturan investasi di sektor ini dilong­ garkan, hampir pasti banyak investor yang bakal tertarik membenamkan investasinya. Produsen minuman beralkohol, seperti Johnnie Walker, Jack Daniel’s, dan beberapa perusahaan minuman beralkohol dari luar negeri akan berbondong-bondong masuk ke Indonesia. Tentu saja, ini pemasukan uang bagi pemerintah. Betul, pemerintah sedang butuh uang banyak untuk menggerakkan roda ekonomi. Tapi, mendatang uang dengan cara seperti ini tentu saja tak elok. Sebab, masih banyak cara lain untuk mengundang orang bawa uang masuk ke Indonesia. Karena itu, saya termasuk yang menolak minuman beralkohol dikeluarkan dari DNI. Sebab, lebih banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya.

kabar menyedihkan datang dari para petani karet nasional. Perlahan tapi pasti harga komoditas strategis ini terus turun tak terkendali. Bayangkan, dengan harga normal yang mencapai Rp 20 ribu rupiah per Kg, sekarang harga karet per kilonya tak lebih dari Rp 5 ribu saja. Ada apa gerangan? Yang jelas kondisi ini berbahaya. Bagaimana tidak, dari sisi suplai pun sekarang terbilang minim. Harusnya kondisi ini bisa mengangkat harga ke tingkatan di atas Rp 10 ribu di tingkat petani. Memang, harga komoditas ini didunia sedang jatuh-jatuhnya. Bahkan di Eropa, permintaan karet benua biru itu terpotong hingga mencapai 47%. Akan tetapi yang menjadi sumber masalah menurut para pelaku bisnis karet nasional adalah adanya kebijakan pelarangan pengurangan ekspor. Tidak adanya sinergi untuk mengatur pasokan membuat harga karet terjun bebas. Di sinilah pemerintah harus mengambil peran. Jangan sampai ini akan menjadi bom waktu dengan ledakan yang lebih dahsyat di masa depan.

Arjuna Tebet Timur Dalam, Jakarta Selatan

Lulu luthfiyyah Karawang, Jawa Barat

SOS Karet

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013


CONTENTREVIEW

LaporanUtama JANGAN GANGGU KEBESARAN sawit

Industri CPO bisa diandalkan sebagai salah satu pilar perekonomian nasional. Selain nilai ekspornya begitu besar, sektor ini juga mampu menyerap jutaan tenaga kerja. Tapi, kenapa pemerintah menghambat industri ini? 19 | nasional Agar Kabinet Husnulkhatimah Ombudsman dan UKP4 menilai beberapa kementerian belepotan dalam hal layanan publik dan kinerja. Presiden SBY masih harus kerja keras.

24 | bisnis Mengadu Nasib di Timur Tengah

Pasar properti di kawasan Teluk Persia tengah menggeliat. Arab Saudi bisa menjadi pijakan ekspansi perusahaan-perusahaan Indonesia.

50 | profil Ignatius Tri Handoyo Konsisten dan Pantang Mundur Memimpin commuter line memiliki banyak tantangan. Tri terus melangkah menerapkan berbagai strategi dan gebrakan agar commuter line makin dicintai masyarakat. 31 | sisipan Merebut Pasar Militer di Tengah Krisis Pemotongan anggaran pertahanan sejumlah negara di dunia menyebabkan industri pertahanan kelabakan. Sebaliknya, industri pertahanan kita justru menggeliat.

40 | gaya hidup Tergila-gila Capoeira Kaum muda ramai-ramai belajar bela diri capoeira. Untuk menjadi seorang capoeirista, mereka membayar cukup mahal.

4 | MailBox 8 | Editorial Dirgahayu 44 | Internasional Sang Legenda Terpaksa Dilego 52 | Hukum Mendag Kalah 56 | Keuangan dan Perbankan Inflasi Dulu, Kredit Kemudian 62 | Pasar Modal Meneropong Bursa Pasca-Lebaran 66 | Kolom Dua Kemenangan 38 | Figur Echa Paramitha

Promosi Kebaya di London

Menjadi sinden agaknya membawa berkah buat Echa Paramitha (28). Namanya mulai melejit sejak menjadi penyanyi di acara komedi Opera Van Java. Kini, Echa telah beberapa kali melanglang buana. Paling mutakhir, dia bakal tampil pada perayaan HUT RI ke-68, di Kedutaan Besar RI (KBRI) London.


FOTOriset

V V

10 Kandidat Capres Ikut Konvensi Demokrat

FOTO riset

V V

Utang Kartu Gesek Demi Penampilan Lebaran saat Lebaran, kebutuhan akan konsumsi melonjak drastis. Tak jarang, masyarakat merelakan berutang demi penampilan di hari yang fitri itu. Kartu kredit pun menjadi jalan pintas namun bisa membawa petaka. Sejak jauh-jauh hari, bank penerbit kartu kredit sudah memprediksikan terjadinya lonjakan pengutang yang menggesek kartunya. Transaksi pengguna kartu kredit sudah terasa meningkat menjelang masuknya bulan Ramadan. Lonjakan terus terjadi dan meningkat tajam ketika memasuki beberapa hari menjelang Hari Raya Idul Fitri. n

FOTO riset

V V

Sindir Ahok, Lulung Apresiasi Kinerja Jokowi setelah sempat terlibat ‘perang’ pernyataan dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Lulung Lunggana ikut memantau proses pembongkaran lapak pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Tanah Abang. Pria yang akrab disapa Haji Lulung itu, datang bersama dengan puluhan Ormas Pemuda Panca Marga. Kedatangan tokoh tanah abang itu pun mendapat sambutan hangat dari warga. Setelah berkeliling memantau proses pembongkaran, Haji Lulung pun memberikan apresiasi apa yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. n

Profesor Atheis Ini Bikin Panas Kuping Muslim

FOTO riset

V V 6

prosesi konvensi capres Partai Demokrat telah dimulai seiring ditetapkannya susunan komite konvensi capres Demokrat. Ada 17 nama komite, 7 adalah kader Demokrat dan 10 independen. Komite konvensi ini akan menjaring capres yang sudah diundang oleh Partai Demokrat. Dalam keterangan persnya di Hotel Dharmawangsa Jakarta, Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Jero Wacik mengatakan bahwa sudah ada puluhan capres yang diundang.n

seorang profesor biologi yang atheis, Richard Dawkins, membuat pernyataan yang memprovokasi umat Islam. Ia menulis di Twitter-nya bahwa Muslim masa kini nyaris tidak pernah memberikan kontribusi sama sekali kepada ilmu pengetahuan. Profesor ternama pengarang buku The God Delusion itu menyatakan bahwa Muslim sedunia tidak ada apa-apanya dibandingkan satu departemen di Universitas Cambridge. Sebab, nyaris tidak ada seorang Muslim pun di dunia yang berhasil memenangkan hadiah Nobel, sedangkan satu departemen di Universitas Cambridge telah menelurkan banyak peraih Hadiah Nobel. n

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013



editorial http://www.inilah.com/ireview Email kami: redaksi@inilahreview.com Kirim surat: inilahreview, Jl. Sambas VI No.12 Kebayoran Baru,Jakarta 12130

l

Dirgahayu

ebaran lengkap dengan libur panjang­ nya, usai sudah. Umat kini kembali di­ hadapkan pada kehidupan sehari-hari. Tak lama lagi, kita juga merayakan hari kemerdekaan yang ke-68, satu usia yang cukup tua untuk seorang manusia. Lantas apa yang telah diraih selama hampir tujuh dasawarsa itu? Terus terang, kita ternyata belum mendapat ke­ majuan yang berarti. Kendati Indonesia, Kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa, merupakan negara de­ ngan perekonomian terkuat ke-15. Tingkat pengang­ guran tinggal 5,9% dan penduduk kelas menengah menjadi 55 juta orang. Yang lebih mengagumkan adalah pendapat Men­ teri PPN/Kepala Bappenas Armida S. Alisjahbana, beberapa waktu lalu. Menurut dia, penduduk kelas menengah pada tahun 2025 akan mencapai 160 juta jiwa. Taruhlah pertumbuhan penduduk sebesar 10% per tahun (ini minimal), maka di tahun 2025 akan ada sekitar 600 juta jiwa yang bermukim di Indone­ sia. Itu artinya, angka 160 juta yang disebutkan Bu Menteri, tidak ada apa-apanya, sebab itu sama de­ ngan 26% dari jumlah penduduk. Jadi jika dibandingkan dengan kondisi 2010, di mana jumlah penduduk kelas menengah mencapai 40 juta orang, angka itu memang menunjukkan ke­ naikan. Sebab, dengan jumlah total 238 juta pen­ duduk, itu sama dengan 16,8%. Tapi jangan salah, anggota masyarakat yang berada di bawah itu pun jumlahnya akan membengkak. Sekarang saja, jumlah penduduk yang masuk dalam kategori miskin sudah 96,7 juta orang. Jika ditambah dengan buruh pe­ nerima upah minimum jumlahnya menjadi 156 juta orang. Diduga angka itu masih akan terus bertambah jika kondisi semakin buruk. Se­ perti diketahui, inflasi bula­ nan pada Juli lalu telah men­ capai 3,29% atau 8,1% yoy. Sementara laju inflasi berdasar­ kan kalender sampai dengan Juli telah mencapai 6,5%. Coba, apa artinya kenaikan upah kemarin jika didera dengan kenaikan

8

harga? Apalagi, kendati Lebaran sudah selesai, hargaharga barang belum juga mau turun. Cabai masih di atas Rp 50 ribu dan daging sapi masih di atas Rp 100 per kilogram. Akibatnya, mau tidak mau, penduduk yang hampir miskin akan berubah status menjadi miskin. Ya, bagaimana tidak bertambah, kalau jumlah pengangguran juga akhirnya akan bertambah ba­ nyak. Ini disebabkan, dana asing yang masuk tidak langsung ke sektor riil. Tapi cuma numpang lewat di pasar modal, untuk selanjutnya kembali terbang ke­ luar setelah pasar di Indonesia tak lagi menjanjikan Untuk saat ini saja, data menunjukkan ada 103,2 juta orang bekerja di sektor informal dan setengah pengangguran dari total tenaga kerja di Indonesia sebesar 149,8 juta. Sedangkan sebanyak 7,2 juta orang saat ini berstatus pengangguran. Angka ini merupakan perolehan data sebulan sebelum ke­ naikan BBM dan akan semakin bertambah sebagai dampak kenaikan BBM. Jadi, janganlah terpaku pada angka-angka yang disebut para pejabat. Mungkin saja angka-angka itu benar saat ini, tapi hanya untuk sementara waktu. Dan bisa berubah setiap saat. Ada baiknya, para petinggi negeri ini juga tak hanya sibuk dengan pencitraan menjelang kam­ panye. Bagaimana pun masih banyak rakyat yang membutuh­kan perhatian ekstra. Dirgahayu Indonesia. n

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013


Industri CPO bisa diandalkan sebagai salah satu pilar perekonomian nasional. Selain nilai ekspornya begitu besar, sektor ini juga mampu menyerap jutaan tenaga kerja. Tapi, kenapa pemerintah menghambat industri ini? TEKS Latihono Sujantyo dan Mahbub Junaidi Foto Dok. Inilah, Istimewa ilustrasi Rangga Diyarto Infografis Erbhayu

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013

9


I

rwan Nasution berdecak kagum. Pengusaha kelapa sawit asal Medan, Sumatera Utara, ini begitu terkesima melihat nilai ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Indonesia. “Hebat nian. Mengesankan kali,” katanya. Irwan hanya segelintir pengusaha yang begitu mengagumi kinerja CPO Indonesia. Di seberang sana, masih banyak pengusaha lain yang memberi acungan jempol kepada CPO Indonesia dan produk turunannya. Tentu saja, Irwan dan pengusaha lainnya tak salah. Maklum, saban tahun CPO Indonesia dan produk turunannya telah menghasilkan begitu banyak devisa puluhan miliar dolar AS. Lihat saja tahun 2012 lalu, nilai ekspor CPO sampai mencapai US$ 22,45 miliar atau lebih Rp 220 triliun. Angka ini naik dari ekspor tahun 2011 senilai US$ 19 miliar. Memang, CPO Indonesia sangat ciamik. Sebab, selain sebagai bahan baku bagi ratusan produk—termasuk energi terbarukan— CPO juga lebih ekonomis dibandingkan dengan minyak nabati lainnya.

“Ekspor CPO memang menjadi pendorong cukup besar bagi ekspor nonmigas.” Hendri Saparini, ekonom dari Econit Keunggulan inilah yang membuat pangsanya terus membesar. Jika 20 tahun silam pangsa CPO baru 19%, kini sudah lebih 35%. Sebaliknya, pangsa minyak non-CPO, seperti minyak kedelai, kanola, dan bunga matahari justru terus menciut. Di industri CPO sendiri, sejak 2007 Indonesia berhasil mendepak Malaysia sebagai produsen CPO terbesar dunia. Tahun lalu, produksi CPO kita sudah mencapai 26,5 juta ton, dimana lebih 70% diantaranya diserap oleh pasar ekspor. Tahun ini diperkirakan akan mencapai 28 juta ton. Pesaing terberat Indonesia, yakni Malaysia, hanya 18,9 juta ton. Menariknya, kebutuhan dunia terhadap CPO diperkirakan akan terus naik. Pesatnya pertumbuhan ekonomi China, India, dan kawasan Timur Tengah telah meningkatkan permintaan CPO. Berkembangnya industri energi juga turut mendongkrak permintaan CPO dunia.

Petani sawit program Income Generating Activity: Mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.

10

Penyumbang Terbesar Dengan prospek yang begitu cerah, industri CPO memang bisa diandalkan oleh bangsa sebagai salah satu pilar bagi ekspor nonmigas. Tengok saja tahun 2012 lalu. Sektor kelapa sawit mampu memberi sumbangan sebesar 24% terhadap total ekspor nonmigas senilai US$ 153,07 miliar dan 19% untuk total ekspor yang mencapai US$ 190,04 miliar.

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013


Betul, neraca perdagangan tahun 2012 mengalami defisit sebesar US$ 1,63 miliar. Hanya saja, defisit itu bukan disumbang oleh nonmigas. Malah, neraca nonmigas surplus US$ 3,93 miliar. Defisit ini berlanjut terus hingga tahun 2013. Sampai April, defisit transaksi berjalan sudah US$ 1,89 miliar. Lagi-lagi, nonmigas masih surplus US$ 2,68 miliar. Kalau mau dicermati lebih dalam lagi, ternyata semua kelompok komoditas pertanian juga defisit, kecuali sektor perkebunan. Di sektor perkebunan mengkontribusikan surplus pada neraca perdagangan sebesar US$ 33,6 miliar, sedangkan komoditas lain mengalami defisit seperti tanaman pangan US$ 6,7 miliar, peternakan US$ 2,29 miliar, dan hortikultura US$ 1,35 miliar.

Sektor perkebunan sendiri didominasi oleh industri kelapa sawit, baik dalam bentuk CPO maupun produk turunannya.Contohnya, kelapa sawit US$ 22,45 miliar, karet US$ 8,39 miliar, kelapa US$ 1,91 miliar, kopi US$ 1,33 miliar, dan lain-lain US$ 2,83 miliar. Kalau saja sektor kelapa sawit tidak memberikan kontribusi besar terhadap ekspor nonmigas, niscaya defisit neraca perdagangan Indonesia semakin melebar. Ini artinya, sektor kelapa sawit telah menjadi salah satu pilar perekonomian nasional. “Ekspor CPO memang menjadi pendorong cukup besar bagi ekspor nonmigas,� kata Hendri Saparini, ekonom dari Econit kepada InilahREVIEW. Yang tak kalah penting, industri kelapa sawit mampu me-

Hamparan kebun sawit: Sebagai pride of the nation.

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013

11


Panen Sawit

nyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Contohnya begini, jika setiap tiga hektar kebun kelapa sawit mampu menyerap satu tenaga kerja, itu berarti industri kelapa sawit bisa menyerap sekitar 4 juta tenaga kerja. Maka tak begitu salah, kalau banyak kalangan mengatakan sektor kelapa sawit sebagai pride of the nation.

Dihambat Pemerintah Celakanya, angka-angka seperti ini tidak dilihat pemerintah sebagai peluang. Justru sebaliknya, industri kelapa sawit dihambat. Beberapa contoh antara lain moratorium (dari aspek ekspansi) dan pajak ekspor (dari aspek perdagangan). Moratorium ini muncul setelah Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Norwegia menandatangani Letter of Intent (LoI) pada Mei 2010. Lewat LoI ini, Indonesia memperoleh hibah sebesar US$ 1 miliar. Namun, banyak kalangan sangat menyesalkan langkah yang ditempuh pemerintah. Sebab, kerugian yang dialami produsen kelapa sawit Indonesia jauh lebih besar dibandingkan dana US$ 1

12

miliar yang diterima Pemerintah Indonesia. Dengan senjata LoI, produsen kelapa sawit tak bisa berkembang dan berekspansi. Itu artinya, posisi Indonesia sebagai penguasa CPO dunia terancam oleh Malaysia. Menurut Hendri Saparini, moratorium seharusnya bertujuan memperbaiki struktur industri turunan. “Mau diapakan moratorium ini? Mau ditata seperti apa industri kelapa sawit?” tanya Hendri. “Yang jelas, yang namanya kebijakan, pasti bisa dikoreksi.” Itu baru moratorium. Belum lagi masalah bea keluar CPO. Bulan Juli 2013, Kementerian Perdagangan kembali menaikkan tarif bea keluar (BK) CPO menjadi 10,5% dari 9% di bulan Juni. Padahal, sejak akhir tahun lalu, Malaysia telah menetapkan tarif bea keluar CPO-nya 4,5%. Perbedaan biaya yang mencolok itu, dikhawatirkan bakal menurunkan daya saing produk CPO Indonesia. Kekhawatiran itu masuk akal. Sebab, dengan bea keluar yang tinggi, pasar ekspor CPO Indonesia akan direbut Malaysia. Asal tahu saja, selama ini Indonesia banyak mengekspor CPO ke India, China, Pakistan, Bangladesh, dan negara-negara di kawasan Timur Tengah. Selain itu, CPO Indonesia juga masuk ke Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa, tapi jumlahnya tak seberapa. Itulah kenapa, banyak kalangan merasa heran dengan keputusan pemerintah yang menaikkan bea keluar CPO. Seharusnya, kata mereka, bea keluar itu diturunkan atau dihapuskan. Saat ini, tarif bea keluar CPO kita terendah adalah 7,5% untuk harga referensi US$ 750- US$ 800 per ton. Sedangkan harga tertinggi 22,5% untuk harga referensi di atas US$ 1.250 ton. Sejak November 2012 lalu, bea keluar CPO ditetapkan sebesar 9%. Tapi, ya itu tadi, bea keluar di bulan Juli naik menjadi 10,5%.

Coba Lihat Malaysia Tentu saja, langkah pemerintah itu berbeda dengan Malaysia. Pemerintah negeri jiran itu sangat melindungi perkembangan industri kelapa sawitnya. Malaysia memiliki security act yang sangat mendukung pertumbuhan industri ini. Perlindungan itu ditunjukkan Pemerintah Malaysia ketika bulan Februari lalu mereka menahan senator independen Australia, Nick Xenophon, saat tiba di Bandara Kuala Lumpur. Setelah ditahan beberapa jam, Xenophon lalu diusir kembali ke negaranya. Kenapa Pemerintah Malaysia memperlakukan Xenophon seperti itu? Selama ini Xenophon dikenal sebagai politisi Australia yang banyak mengkritik kebijakan politik Malaysia. Selain sistem politik, Xenophon juga sering melancarkan serangan terhadap industri minyak sawit Malaysia. Xenophon berulang kali menuding industri minyak sawit Malaysia tidak baik untuk kesehatan masyarakat. Selain itu, dia menuduh rakyat Malaysia yang bekerja di industri kelapa sawit telah memusnahkan hutan tropika yang merupakan habitat orang utan. Karena tudingan-tudingan yang dianggap tidak mendasar itulah, Xenophon dianggap sebagai ancaman keamanan nasional Malaysia. “Malaysia berhak menerapkan hukumnya, termasuk melarang setiap individu untuk masuk ke negaranya. Bila dia (Xenophon) memiliki maksud buruk, lebih baik tidak usah datang (ke Malaysia),” ujar Mahathir Mohamad, mantan Perdana Menteri Malaysia. Bagaimana Indonesia? n

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013


Bustanul Arifin, Guru Besar Ekonomi Pertanian Universitas Lampung

Tak Ada yang Sespektakuler Sawit TEKS Mahbub Junaidi Foto Riset

B

ustanul Arifin, bisa disebut pengamat ekonomi pertanian yang bening. Dia konsisten memperbaiki peradaban melalui ilmu dan kapasitas yang dimilikinya, yakni ekonomi pertanian. Hingga kini, pendiri Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) ini tetap steril dari kepentingan politik praktis. Lantas, apa pandangannya tentang industri kelapa sawit Indonesia? Mahbub Junaidi dari InilahREVIEW mewawancarai Guru Besar Ekonomi Pertanian Universitas Lampung ini, Senin (29/7). Petikannya:

Bagaimana Anda melihat kekuatan industri sawit Indonesia saat ini?

Bagus‌, bagus sekali. Progresnya akan terus naik. Tahun ini produksi CPO Indonesia bisa menembus 28 juta ton. Luas arealnya pun sudah menembus 9 juta hektar. Tidak ada sejarah komoditas dengan pertumbuhan dan perkembangan se-spektakuler minyak sawit.

Bagaimana perannya dalam peningkatan ekspor nonmigas?

Kalau ekspornya sudah bisa menembus 20 juta ton, Anda kalikan saja dengan US$ 800 per ton, sudah berapa tuh? Pasti menjadi nomor satu ekspor nonmigas.

Prospeknya ke depan seperti apa?

Ya itu tadi. Tidak ada sejarah komoditas dengan pertumbuhan dan perkembangan se-spektakuler minyak sawit ini.

Apa manfaatnya sektor kelapa sawit bagi perekonomian nasional?

“Bagus, Indonesia harus berani. Sebagai produsen minyak kedelai dan minyak nabati lain, AS pasti khawatir terhadap perkembangan pesat minyak sawit.�

Yang saya gambarkan tadi baru produk dasar berupa CPO. Indonesia akan mampu memetik manfaat dari pengembangan agroindustri berbasis sawit jika mampu meningkatkan nilai tambah. Produk olahan wajib diprioritaskan. Tidak hanya CPO, tapi oleokimia, industri makanan dan kosmetik, sampai biofuel.

hubungan dengan itu. Tapi, banyak hal yang harus diwaspadai dari perkembangan industri sawit, antara lain seperti potensi ketimpangan kepemilikan lahan, potensi ketegangan sosial-ekonomi antara pendatang dan penduduk lokal, dan masih banyak lagi.

Bisa digambarkan secara detail berapa banyak tenaga kerja yang bisa diserap dari industri ini?

Baru-baru ini Pemerintah Indonesia mengirim surat sanggahan kepada Pemerintah Amerika Serikat terkait tudingan bahwa industri kelapa sawit Indonesia tidak ramah lingkungan. Bagaimana menurut Anda ?

Saya tidak hafal di luar kepala. Tapi, jika industri dasar CPO saja sudah melewati tiga juta tenaga kerja, coba berapa potensi penyerapan tenaga kerjanya jika sampai pada produk turunannya.

Kalau kondisinya seperti itu, sektor ini bisa dikatakan menjadi salah satu pilar pendorong pertumbuhan ekonomi nasional?

Ya betul. Bagi pengembangan regional, banyak daerah baru terbuka dan menjadi andalan perekonomian daerah. Silakan cek tulisan-tulisan saya tentang kontribusi industri sawit pada ekonomi nasional, ekonomi regional, penyerapan tenaga kerja, dan sebagainya. Termasuk, sekian macam kebijakan yang ber-

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013

Bagus, Indonesia harus berani. Sebagai produsen minyak kedelai dan minyak nabati lain, AS pasti khawatir terhadap perkembangan pesat minyak sawit. Tapi, Indonesia harus berdiri tegak, sambil membenahi persoalan mendasar di dalam negeri. Jangan takut terhadap ancaman dan gertakan. Tapi, akan lebih baik lagi jika Indonesia dan Malaysia mampu bekerja sama dalam melakukan diplomasi ekonomi tentang industri sawit. Begitu juga, Indonesia harus bermain cerdas menghadapi Malaysia. Mosok ditekan urusan bea keluar saja langsung ciut. n

13


Tudingan Tanpa Alasan Tudingan terus-menerus yang dilancarkan NGO atau LSM sarat kepentingan negara asing. Kemajuan industri kelapa sawit Indonesia memang telah menjadi ancaman bisnis kedelai dan rapeseed Amerika Serikat dan Eropa. TEKS Latihono Sujantyo, Iwan Purwantono, Vinsensius Segu, Chrissen Daulat Marthin, dan Emanuel Kure Foto Dok. Inilah, Asep rochyadi

14

E

ntah sudah ke berapa kalinya, NGO/LSM seperti Greenpeace diikuti NGO/LSM lokal mencap industri minyak sawit mentah atau CPO Indonesia sebagai perusak lingkungan. Tak hanya sampai di situ. Mereka juga mengimbau kepada industri-industri untuk memboikot alias tidak membeli CPO dari Indonesia. Bahkan, atas desakan dari para NGO, Uni Eropa pun menuding biodiesel kita melakukan praktek dumping sehingga harus dikenakan tarif bea masuk tinggi. Tidak jelas benar, apa yang mendasari para NGO terus-menerus mencecar industri sawit Indonesia. Padahal, selain Indonesia, ada beberapa negara lainnya yang juga dikenal sebagai produsen sawit. Malaysia, misalnya. Tapi, negara ini tak pernah menjadi sorotan NGO. Tudingan para NGO juga kerap sangat mengada-ada. Mereka menempatkan Indonesia sebagai negara ketiga penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar di dunia setelah China dan Amerika. Padahal, menurut United Nation Frame Work Convention on Climate Change (UNFCCC), Indonesia tidak termasuk dalam 10 negara yang menyumbang 52-73% emisi CO2 dunia. Sumbangan Indonesia pada emisi CO2 sangat kecil, yakni hanya 1,3%. Begitu pula halnya sumbangan pertanian Indonesia (termasuk

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013


peternakan dan perkebunan) terhadap emisi gas rumah kaca, hanya 2,7% dari total emisi gas rumah kaca pertanian dunia. Menurut FAPRI, penyumbang emisi gas rumah pertanian terbesar di dunia adalah China, Brazil, India, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Argentina. Keenam negara tersebut menyumbang sekitar 70%. Indonesia juga bukan negara dengan deforestasi terbesar dunia. Studi yang dilakukan FAO menunjukan, hutan Indonesia masih tergolong 10 negara hutan terbaik dunia. Kerusakan hutan paling besar justru terjadi pada hutan nontropis, yakni 921 juta hektar (1.600 – 2.005). Sedang kerusakan hutan tropis hanya 353 juta hektar. Menurut pakar kehutanan Dody Ridho Nurohmat, industri kelapa sawit Indonesia hanya menggunakan kawasan hutan kurang 5% dari total 132 juta hektar. “Memang ada oknum atau kelompok tertentu yang menggunakan hutan untuk kepentingan pribadi. Nah, ini yang harus ditertibkan,” ujar Dody kepada InilahREVIEW. Hanya saja, lanjut Dody, ulah segelintir orang itu tidak bisa dipukul rata bahwa industri kelapa sawit telah merusak lingkungan. “Tidak bisa digeneralisasi seperti itu,” katanya.

Takut Sawit Indonesia Seperti koor, pakar lain dan anggota DPR menyatakan hal yang sama. “Indonesia membuka lahan untuk membangun. Semua negara, termasuk Indonesia ingin sejahtera. Kita sudah memanfaatkan lahan dengan benar, yaitu untuk kesejahteraan bersama. Lahan-lahan itu sudah direncanakan, mana lahan konservasi, mana lahan budidaya. Jadi, enggak masalah,” tutur pakar gambut Basuki Soemawinata kepada majalah ini. Seperti halnya Basuki, Wakil Ketua Komisi IV DPR Firman Subagyo dan Wakil Ketua Komisi VI DPR Erik Satria menyatakan bahwa semua tuduhan NGO itu tidak benar. Sebab, menurut mereka, sebelum membangun, perusahaan-perusahaan itu harus melakukan studi kelayakan terlebih dulu sebagai syarat berinvestasi. “Kalau perkebunan sawit melanggar lingkungan, yang dilanggar itu apanya?” kata Firman dan Erik kepada InilahREVIEW. Firman dan Erik mencium, tudingan beberapa NGO itu sarat kepentingan negara-negara asing yang industri minyak nabati nonsawitnya terancam oleh kemajuan industri minyak sawit Indonesia. Firman dan Erik betul. Sudah sejak lama banyak kalangan melihat, kemajuan industri kelapa sawit Indonesia telah menjadi ancaman bisnis kedelai dan rapeseed AS dan Eropa. Apalagi, dengan program mandatory biofuels di kedua negara tersebut. Sekadar informasi, produktivitas sawit jauh lebih tinggi dibandingkan kedelai, rapeseed maupun bunga matahari. Produktivitas kelapa sawit setahun mencapai 3,54 ton/hektar. Pada usia remaja, produktivitas minyak kelapa sawit dapat mencapai 6-7 ton/hektar. Bandingkan saja dengan kedelai yang hanya 0,35 ton/hektar, rapeseed 0,7 ton/hektar, dan bunga matahari 0,55 ton/hektar. Artinya produktifitas sawit 6-10 kali lebih tinggi dibanding pesaingnya. Ini berarti sawit paling efisien sehingga ramah lingkungan. Tak hanya itu. Perkebunan kelapa sawit juga sangat efisien memanfaatkan lahan, yakni hanya 12,1 juta hektar. Bandingkan dengan kedelai sebanyak 102,4 juta hektar, rapeseed 59,9 juta hektar, dan bunga matahari 23,8 juta hektar.

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013

Selama ekspansinya tidak mengurangi hutan, boleh-boleh saja. Yang dilarang itu kalau ekspansinya mengurangi jumlah lahan hutan. Kuntoro Dituding Jadi, apa yang salah dengan sawit Indonesia? Ironisnya, ada pejabat Indonesia yang kerap membela kepentingan asing. “Salah satu contoh adalah saat PT Unilever Indonesia memboikot sawit Indonesia. Padahal, Komisaris Independen Unilever adalah Kuntoro Mangkusubroto, yang kini menduduki Kepala UKP4 (Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan ). Masak iya orang Indonesia sendiri memboikot industri sawit negaranya,” kata Erik. Namun, Kunturo membantah ia punya kedekatan dengan sejumlah NGO yang menyerang industri sawit Indonesia. “Tidak ada kedekatan itu,” katanya kepada InilahREVIEW, Senin (29/7). Ia mengaku memang pernah menjadi komisaris Unilever. “Tapi itu periode 2003 sampai 2006, sebelum saya di UKP4,” ujar Kuntoro. Kuntoro mengatakan, pemerintah tidak pernah berniat menghambat ekspansi bisnis produsen sawit. “Selama ekspansinya tidak mengurangi hutan, boleh-boleh saja. Yang dilarang itu kalau ekspansinya mengurangi jumlah lahan hutan,” katanya. Yang jelas, serangan yang dilancarkan sejumlah NGO sangat berbahaya. Sebab, kalau gosokan itu sukses, dampaknya sangat luar biasa bagi Indonesia. Selain akan kehilangan devisa yang sangat besar, negeri ini juga akan menjadi gudang para penganggur. Tentu, kita tak menginginkan itu, bukan? n

Kuntoro Mangkusubroto

15


Komoditas Pembawa Berkah Rachmat Samekto, Setiyono, Supriyono, dan petani sawit lainnya sukses menggarap kelapa sawit. Penghasilan mereka sebulan bisa di atas Rp 8 juta. TEKS Iwan Purwantono, Chrissen Daulat Marthin, dan Emanuel Kure Foto Istimewa

M

enjadi petani tidak selalu berkonotasi dengan kemiskinan. Kini, petani bisa kaya, asal mau bekerja keras dan jeli memanfaatkan peluang. Apalagi menjadi petani sawit. Uang jutaan, kekayaan, dan kesejahteraan bukan perkara sulit untuk diraih. Itulah yang dirasakan Rachmat Samekto, petani plasma sawit binaan PT Sari Lembah Subur. Dari menanam kelapa sawit, Rachmat bisa mereguk pendapatan Rp 8 juta per bulan. Kisah sukses Rachmat dimulai pada 1988. Sulitnya memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang layak, hampir membuatnya putus asa. Setelah melalui proses perenungan serta mendapat masukan dari banyak pihak, Rachmat memutuskan untuk bertransmigrasi. Keputusan pria asal Yogyakarta ini, boleh dibilang nekat. Namun apa boleh buat, daripada menganggur lebih baik mencoba peruntungan di kampung orang.

Berbekal rekomendasi dari Kepala Dinas Transmigrasi Wilayah Yogyakarta, Rachmat akhirnya resmi menjadi transmigran. Daerah tujuannya adalah Desa Pematang Tinggi, Kecamatan Kerumutan, Provinsi Riau. Seperti transmigran lainnya, Rachmat berhak atas rumah sederhana, ditambah lahan berupa kebun dan pekarangan seluas 2,5 hektar. Di tahun-tahun awal, banyak tantangan yang harus dihadapi. Misalnya, ketersediaan akses transportasi serta informasi, serta minimnya ketersediaan bahan bakar dan listrik. Sedangkan untuk kebutuhan pangan, pemerintah memberikan subsidi bahan pokok tiap bulan. Kemudian, Rachmat memutuskan menjadi petani kelapa sawit. Awalnya dimulai di lahan 2 hektar. Lama-kelamaan, dia semakin jatuh hati kepada kelapa sawit. Selanjutnya, Rachmat tertarik untuk menjadi petani plasma, binaan PT Sari Lembah Subur (SLS), anak usaha PT Astra Agro Lestari (AAL) yang menjadi mitra pemerintah. Sekadar catatan, PT Sari Lembah Subur adalah produsen minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO). Selama tanaman sawitnya belum bisa berproduksi, Rachmat mengarap lahan sawit milik PT SLS. Tentu saja dengan upah yang mencukupi. Setelah panen, PT SLS juga yang menampungnya.

Jadi Orang Kaya Proses kemitraan yang dijalankan PT SLS, terbukti cukup efektif dalam upaya mengoptimalisasi hasil panen. Misalnya, pembinaan berbentuk penyuluhan terus dilakukan. Tujuannya agar hasil panen para petani bisa maksimal. “Kemitraan dengan PT Sari Lembah Subur sangat positif. Baik petani dan industri bisa sejahtera bersama. Model kemitraan seperti ini, memang perlu

Supriyono

16

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013


Dari Kiri: Rachmat Samekto, Walimin, Ruman dan H. Sumarno.

dilanjutkan,” katanya. Waktu terus bergulir, tanpa terasa. Memasuki tahun ke-12, sinar terang mulai mengiringi langkahnya. Usaha sawit yang ditekuni Rachmat mulai menunjukkan hasil. Puncaknya dimulai pada 2000 ketika harga sawit mulai merangsek naik. Kala itu, Rachmat bisa mengantongi penghasilan sampai Rp 5 juta per bulan. Tahun keemasan kelapa sawit terjadi di 2005. Kocek Rachmat pun semakin menggelembung. Saat itu, harga kelapa sawit menjulang tinggi sekali. Penghasilan sebulan yang bisa diperoleh mencapai Rp 10 juta. “Pada 2005, hidup benar-benar terasa indah dan nikmat. Harga kelapa sawit sangat tinggi,” tuturnya. Dari hasil kelapa sawit, Rachmat merasa sudah cukup. Impian untuk bisa menyekolahkan anak sampai tinggi, terwujud juga. Dua dari tiga anaknya berhasil menyandang gelar sarjana dari UGM. “Kalau yang nomor satu dan dua, sudah lulus. Mereka sudah menikah dan bekerja. Salah satunya bekerja di Chevron. Yang terakhir masih kuliah di Yogya,” tutur suami dari Sri Aminah itu. Dari sisi materi, Rachmat tak kekurangan. Beda dengan 20 tahun lalu, bahan pangan pun harus menunggu kiriman dari pemerintah. Kini, Rachmat mampu membangun rumah. Dia juga sudah punya mobil dan motor. Di Yogyakarta, Rachmat juga membangun rumah yang cukup megah. Kini, dia dipercaya menjadi Ketua Koperasi Unit Desa Amanah (KUD).

Beli Lahan Sawit Sampai Fortuner Seperti kebanyakan petani kelapa sawit lainnya, Setiyono yang kini menjadi Ketua Asosiasi Perkebunan Inti Rakyat (PIR) Riau, adalah hasil program transmigrasi. Pria asal Kediri, Jawa Timur itu memutuskan untuk meninggalkan Pulau Jawa pada 1989. Bersama istri dan seorang putera, Setiyono masuk program transmigrasi. “Saya pasrah saja. Mau ditempatkan di mana, terserah pemerintah,” ujarnya kepada InilahREVIEW. Ternyata, Setiyono ditempatkan di Siak, Riau, yang dikenal sebagai salah satu sentra penghasil kelapa sawit. Awalnya, Setiyono ‘buta’ akan kelapa sawit. Kehidupannya juga lebih banyak duka ketimbang suka. Salah satu kenangan yang melekat

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013

adalah nasi garam. “Tahun pertama, orang Jawa bilang cukup rekoso atau sulit. Kami sering makan dengan lauk garam saja. Sedih kalau ingat-ingat zaman itu,” kenangnya. Tapi itu tak membuatnya patah semangat. Setiyono justru mengaku terpacu untuk belajar tentang sawit. Apalagi setelah PTPN V (dulu PTPN II) memberikan kesempatan kepada transmigran untuk menggarap lahan milik PTPN. “Dari pekerjaan menggarap lahan PTPN, kami digaji. Tetapi kecil sekali, enggak cukuplah. Tapi kami bisa belajar banyak dari situ,” ujarnya. Setahun kemudian, para transmigran kebagian menggarap lahan yang sudah ada sawitnya. Di sinilah roda kehidupan Setiyono mulai bergerak naik. Sebab, hasil panen sawit yang berhasil dipetik cukup menggiurkan. Tahun 1990, harga kelapa sawit masih berkisar Rp 60 per kilogram. Kemudian perlahan-lahan naik menjadi Rp 700 per kilogram pada 1998. Sedangkan untuk tiap hektar lahan bisa menghasilkan 7-8 ton. “Ketika krisis 1998, petani sawit justru ketiban rejeki. Saat itu, per bulannya saya bisa kumpulkan Rp 4,5 juta sampai Rp 5 juta. Harga sebuah motor kala itu,” ucapnya. Kini, harga kelapa sawit sudah berada di kisaran Rp 1.400 sampai Rp 1. 500 per kilogram. “Pendapatan petani sawit masih di atas petani komoditas lainnya. Ini boleh diadu,” kata Setiyono. Dari hasil sawit, Setiyono sudah bisa membangun rumah, menyekolahkan anak sampai perguruan tinggi, dan membeli kendaraan. Tak hanya itu. Naluri bisnis Setiyono juga mulai tajam. Dari pendapatannya saban bulan, sebagian ia sisihkan untuk ekspansi usaha. Sejumlah lahan sawit dibelinya, termasuk di Kalimantan yang kini dikelola anak pertamanya. “Alhamdulillah, kelapa sawit telah membawa nikmat,” ujarnya. Cerita lain datang dari Supriyono. Seperti halnya Rachmat dan Setiyono, Supriyono juga seorang transmigran yang sukses menjadi petani sawit di Kecamatan Pangkalan Lesung, Pelalawan, Riau. Dulu saat masih menjadi transmigran, Supriyono hanya punya sepeda kumbang, yang menjadi alat transportasi satu-satunya. Kini, setelah sukses menggarap sawit, Supriyono sudah punya rumah dan mobil Toyota Fortuner. n

17



nasional Kinerja Kabinet

KABINET INDONESIA BERSATU II: Masih harus kerja keras.

Agar Kabinet Husnulkhatimah t Ombudsman dan UKP4 menilai beberapa kementerian belepotan dalam hal layanan publik dan kinerja. Presiden SBY masih harus kerja keras. TEKS Kukuh Bhimo Nugroho dan Emanuel Kure foto riset

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013

inggal setahun lagi, usia Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Tahun depan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono su足 dah harus mengembali足 kan mandat periode kedua yang diberi足 kan rakyat. Masalahnya, kinerja kabinet

19


nasional Kinerja Kabinet ternyata masih banyak lubang. Memasuki peringatan HUT RI ke68 pada Agustus ini, setidaknya ada dua penilaian yang telah dilakukan dua lem­ baga negara berbeda, terhadap kinerja kabinet. Yakni Ombudsman RI dan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian (UKP-4). Paling mutakhir, tentu saja, observasi Ombudsman RI terhadap kinerja 18 ke­ menterian yang diumumkan pada Senin, 22 Juli lalu. Ombudsman melakukan ob­ servasi soal pelaksanaan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Dasar penelitian adalah untuk me­ lihat apakah sebuah kementerian telah memberikan pelayanan sesuai beleid yang ada. Apakah standar pelayanan pu­ blik telah transparan? Sebut saja soal maklumat pelayanan, sistem informasi pelayanan publik, sumber daya manusia dan unit pengaduan. Hasilnya, hanya empat kementerian yang dianggap memiliki kepatuhan tinggi. Yakni Kementerian Energi Sum­ ber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Kesehatan, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian. Sementara sisanya, masih belepotan. Bahkan lima kementerian masuk zona merah yang berarti tingkat kepatuhan­ nya rendah. “Mereka belum mematuhi komponen standar di UU Pelayanan Publik,” kata Danang Girindrawardana, Ketua Ombudsman kepada InilahREVIEW. Kelima kementerian itu adalah Ke­ menterian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Tenaga Kerja dan Trans­ migrasi, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Sosial dan Kementerian Pertanian. Sementara sembilan kementerian masuk zona kuning dengan tingkat kepatuhan sedang. Mereka adalah Ke­ menterian Agama, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Keuangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kemen­ terian Lingkungan Hidup, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Riset dan Teknologi. Rendahnya tingkat kepatuhan me­ munculkan tingginya pungutan liar. “Potensi pungutan liar masih tinggi. Hal ini terbukti 32,1 % unit tidak memasang informasi soal biaya pelayanan,” kata Danang. Bahkan menurut Danang, munculnya berbagai kasus tindak pidana korupsi,

20

di antaranya disebabkan tidak adanya transparansi prosedur pelayanan per­ izinan. “Justru karena tidak ada transpa­ ransi, munculah hak-hak eksklusif bebe­ rapa orang yang ditengarai dekat dengan pejabat,” katanya.

Sehari Rp 29 Triliun Lalu bagaimana hasil penilaian UKP4? Berbeda dengan Ombudsman, UKP4 melakukan penilaian kinerja kemen­ terian sepanjang 2012. Hasilnya, ada enam kementerian yang mendapat ra­ por merah akibat kinerja yang kurang memuaskan. Hasil penilaian UKP-4 disampaikan Kuntoro Mangkusobroto, Kepala UKP4, pada awal Januari silam. Menurut Kun­ toro, UKP4 melakukan evaluasi kinerja program-program strategi kementerian. Secara umum, kinerja para menteri

«Patut dipertanyakan bagaimana sebuah kementerian sanggup menghabiskan sisa anggaran Rp 290 triliun hanya dalam waktu satu bulan, yakni pada Desember.» Maulana Koordinator Riset Fitra

sepanjang 2012 lebih memuaskan di­ banding 2011. UKP4 menilai, acuan ra­ ta-rata nasional kinerja kementerian mencapai 84%. “Kinerja kabinet tahun ini lebih baik, bedanya 2%-3% persen dari tahun lalu,” ujar Kuntoro. Toh, UKP4 mengingatkan para menteri untuk melakukan perce­ patan perencanaan anggaran. Maklum, UKP4 ternyata mencer­ mati penyerapan anggaran. Hasilnya, terdapat 10 kementerian yang tidak menggunakan anggaran secara mak­ simal. “Kementerian-kementerian itu punya argumen dan alasan kenapa pro­ gram-program itu belum dijalankan. Ada kementerian yang di bawah 65%, tapi tidak banyak,” kata Kuntoro. Sejatinya, terkait penyerapan ang­ garan, menarik menyimak data yang dilansir Sekretariat Nasional (Seknas)

Forum Indonesia untuk Transparasi Anggaran (Fitra). Data tersebut diolah Fitra dari data milik Dirjen Perbenda­ haraan Kementerian Keuangan, soal realisasi anggaran semester I (Januari – Juni) 2012. Di situ disebutkan, belanja pemerintah pusat hingga 30 November 2012 baru mencapai Rp 778,9 triliun atau 72,8% dari anggaran pemerintah pusat pada APBN Perubahan sebesar Rp 1.069,5 triliun. Berdasarkan hasil olah data Fitra, terdapat enam kementerian yang ma­ suk kategori ‘pemalas’. Penyerapan ang­ garannya di bawah 20%. Yakni Kemen­ terian Perumahan Rakyat, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian ESDM, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Pa­ riwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Ke­ menterian Koordinator Kesejahteraan Rakyat. Menurut Maulana, koordinator riset Fitra, keenam kementerian ini dinilai gagal merealisasikan target penyerapan anggaran. “Hal ini mengindikasikan ki­ nerja kementerian yang malas dalam merealisasikan program kegiatan yang telah disusun,” kata Maulana. Tidak terealisasinya penyerapan anggaran, menurut Maulana, memaksa presiden turun tangan dan memben­ tuk Tim Evaluasi Percepatan dan Peng­ awasan Anggaran di bawah tiga lembaga, yakni UKP4, Kementerian Keuangan dan BPKP. Toh, hal tersebut tidak mampu men­ dorong kementerian menyerap ang­ garan dengan baik. “Meski instruksi (presiden) itu baik untuk menyerap anggaran, tetapi dengan dibentuk tim itu anggaran tetap tidak terserap dengan baik. Masih ada anggaran Rp 290 triliun yang belum direalisasikan,” ujar Mau­ lana. Sebaliknya, patut dipertanyakan ba­ gaimana sebuah kementerian sanggup menghabiskan sisa anggaran Rp 290 triliun hanya dalam waktu satu bulan, yakni pada Desember. Tujuannya, tentu saja agar dapat mencapai target reali­ sasi anggaran. Maklum, apabila dihitung jumlah hari kerja efektif dari 1 Desember hingga 15 Desember 2012, setiap harinya pemerintah perlu membelanjakan sebe­ sar Rp 29 trilun. Begitulah, meski secara umum ki­ nerja kabinet lebih baik, namun Presi­ den SBY tampaknya masih harus kerja keras untuk setahun ke depan. Agar hus­ nulkhatimah di akhir jabatannya. n

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013


nasional Kinerja Kabinet

Danang Girindrawardana, Ketua Ombudsman

“Justru di Pusat Tak Tampak Kepatuhan” foto riset

S

ebanyak lima dari 18 ke­ menterian di Kabinet In­ donesia Bersatu II, masuk kategori zona merah dalam hal layanan publik. Begitu­ lah hasil observasi Ombudsman yang di­ umumkan Senin (22/7). Menurut Danang Grindrawardana, Ketua Ombudsman, munculnya tin­ dak pidana korupsi disebabkan tidak transparannya prosedur pelayanan per­ izinan. “Justru karena tidak ada transpa­ ransi, munculah hak-hak eksklusif bebe­ rapa orang yang ditengarai dekat dengan beberapa pejabat,” kata Danang kepada Emanuel Kure dari InilahREVIEW. Be­ rikut wawancaranya:

Mengapa sebuah kementerian masuk zona merah?

Ombudsman, sesuai UU 37/2008, punya kewenangan menilai, memberi saran dan rekomendasi terkait pela­ yanan publik yang diatur UU 25/2009. Kami melakukan kajian atau observasi di unit layanan publik beberapa ke­ menterian, di Jakarta. Penelitian di­ lakukan Maret-Mei 2013 dan memuat satu variabel yaitu kepatuhan. Disim­ pulkan ada lima yang masuk zona me­ rah karena tingkat kepatuhan ‘rendah’. Yaitu Kementerian PU, Kemensos, Kemendikbud, Kemenakertrans, dan Kementan.

Apakah transparansi biaya jadi penyebab pungutan liar?

Ya, makanya itu masuk dalam indi­ kator kepatuhan. Setiap instansi publik harus memaparkan lima standar kepas­ tian. Pertama prosedur. Kedua, syarat dan prosedur yang harus diperhatikan. Ketiga, moto pelayanan yang harus di­ sampaikan. Keempat, kepastian waktu pelayanan. Kelima, biaya. Semuanya ada di UU pelayanan publik.

Danang Girindrawardana

Yang kita sayangkan, selama ini kita selalu mendorong pemda untuk patuh. Tetapi ternyata justru di pusat sendiri tidak tampak kepatuhan itu Awalnya pungutan liar, lama kelamaan menjadi korupsi besar?

Bagaimana sikap lima menteri?

Mereka berjanji memperbaiki ki­ nerja secepatnya. Kami sudah membe­ rikan klarifikasi dan juga menunjukan di mana titik-titik lemah untuk diperbaiki.

Kasus-kasus tindak pidana korupsi disebabkan tidak adanya transparansi prosedur-prosedur pelayanan perizin­ an. Padahal jika transparan akan me­ libatkan banyak pihak. Justru karena tidak ada transparansi, munculah hakhak eksklusif beberapa orang yang dite­ ngarai dekat dengan pejabat. Itu sudut pandangnya Ombudsman.

Apa yang penting dari observasi ini?

Bagaimana tanggapan Presiden SBY?

Jadi apa yang perlu diperbaiki?

Kita sudah lihat komentar Julian Pas­ ha, juru bicara presiden. Beliau sangat mendukung Ombudsman melakukan upaya-upaya perbaikan peningkatan kualitas pelayanan publik. Bahkan, Pre­ siden mempersilahkan Ombudsman memanggil semua menteri yang dite­ ngarai bermasalah.

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013

Yang kita sayangkan, selama ini kita selalu mendorong pemerintah daerah untuk patuh. Tetapi ternyata justru di pu­ sat sendiri tidak tampak kepatuhan itu.

Secara umum, kabinet harus memper­ baiki diri. Sebelum mendorong perbaikan di tingkat pemerintah daerah, pemerintah pusat harus lebih baik. Temuan kita, justru di pusat belum sebaik daerah. Ada bebe­ rapa daerah yang cukup baik. Nah, ini yang kita dorong. UU itu berlaku untuk semua, bukan hanya pemerintah daerah. n

21


Mahakarya Telkom Indonesia untuk Indonesia Masterpiece atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai mahakarya adalah hasil tertinggi karya yang dibuat manusia ataupun ciptaan Tuhan yang sudah melalui proses panjang.

m

ahakarya memiliki nilai historis, edukasi dan kegunaan yang sangat tinggi, sehingga masih bermanfaat dan bisa menginspirasi generasi berikutnya untuk menjaga, bahkan menciptakan yang lebih baik. Sebuah mahakarya wajib dijaga dan dilestarikan keberadaannya. Semua orang tentu tahu Candi Borobudur, Candi Prambanan, Monas atau Taman Mini Indonesia Indah, itulah mahakarya yang diciptakan bangsa Indonesia. Mereka menciptakan bangunan yang hingga kini menjadi sejarah itu karena rasa cintanya yang begitu mendalam. Rasa cintanya kepada Tuhan dan rasa cintanya kepada bangsa dan negara. Rasa cinta yang mendalam itulah yang menginspirasi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom). Sebagai satu-satunya perusahaan telekomunikasi merah putih, Telkom ingin menciptakan Mahakarya untuk Indonesia. Telkom ingin memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan bangsa Indonesia melalui pengembangan dan penyebarluasan Information and Communication Technology (ICT). Untuk itulah, di tahun ini dalam rangka HUT Republik Indonesia ke 68, Telkom Indonesia mempersembahkan Mahakarya untuk Indonesia, diantaranya yaitu Telkomsel, Indonesia Digital Network (IDN) dan International Expansion. Mahakarya Telkomsel Telkomsel merupakan mahakarya terdahulu yang dimiliki Telkom Group yang telah memberikan kontribusi signifikan bagi bangsa dan negara. Sebagai operator telekomunikasi “Paling Indonesia”, Telkomsel berhasil menjadi market leader guna berperan meningkatkan perekonomian Indonesia yang menjadikan Telkom sebagai Engine of Growth. Telkomsel dapat disejajarkan dengan operator telekomunikasi dunia lainnya dengan jumlah pelanggan yang besar dan tersebar luas mencapai 125 juta dan menempati peringkat 6 di dunia. Tentunya tidak berlebihan jika kita menyebut Telkomsel sebagai masterpiece atau mahakarya Telkom dan

22

bangsa Indonesia. Tahun ini, Telkomsel tentunya tidak berdiam diri tanpa melakukan inovasi dan kontribusi bagi bangsa Indonesia. Telkomsel memberikan persembahan Mahakarya untuk Indonesia, antara lain “Mobile Grapari untuk Indonesia”, “Kota Broadband Indonesia” dan “Lokal Aplikasi Tuan Rumah di Negeri Sendiri”. Melalui mahakarya tersebut, Telkomsel ingin memberikan jangkauan layanan yang mencakup seluruh pelosok Indonesia dari Sabang sampai Merauke serta mendukung pembangunan ekonomi Indonesia dan daerah. Melalui Mobile Grapari untuk Indonesia, Telkomsel menyediakan layanan solusi mobile satu pintu untuk bangsa Indonesia yang ditempatkan pada wilayah terjauh dan terpencil dengan membangun 269 lokasi melalui mobile customer interactive. Hampir sama tujuannya dengan Mobile Grapari, Telkomsel lahirkan mahakarya Kota Broadband Indonesia sebagai salah satu bentuk dukungan Telkomsel terhadap program pemerintah dalam menyediakan layanan broadband yang meliputi 30% dari seluruh wilayah nusantara dimana program ini menyediakan akses informasi dan data di seluruh ibukota kabupaten. Selain layanan dan akses komunikasi, Telkomsel juga mempersembahkan mahakarya yang mendukung perkembangan kreativitas bangsa Indonesia yaitu Lokal Aplikasi Tuan Rumah di Negeri Sendiri. Mahakarya bertujuan untuk memicu dan mendukung pertumbuhan pengem­ bang aplikasi lokal dan mewujudkan “Local Go Global Apps”. Dengan begitu, diharapkan para kreatif pengembang lokal di Indonesia dapat menghasilkan aplikasi berkualitas internasional. Mahakarya Indonesia Digital Network Saat ini, Pemerintah Republik Indonesia telah mencanangkan MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) 2011-2025 yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur dengan mendorong pertumbuhan eko-

nomi yang tinggi, berimbang dan berkelanjutan. Pengembangan jaringan broadband merupakan bagian dari penguatan konektivitas nasional yang merupakan salah satu pilar MP3EI. Sasaran terkait aspek ini adalah perwujudan jaringan broadband nasional yang dapat mencakup 30% dari rumah tangga (household) di Indonesia pada tahun 2015 untuk melayani sekitar 20 juta pelanggan. Demi mendukung program pemerintah, Telkom melahirkan mahakarya Indonesia Digital Network, sebuah terobosan konektivitas untuk membangun kehidupan yang lebih baik dan meningkatan produktivitas nasional. Indonesia Digital Network (IDN) merupakan visi pengembangan infrastruktur true broadband Telkom secara end to end user. IDN terdiri dari tiga komponen utama, yakni ID Ring, ID Access, dan ID Convergence. ID Ring adalah pengembangan infrastruktur jaringan transport menuju IP-Based and Optical Backbone Network. Inisiatif Id Ring ini dapat dilihat dari kontribusi Telkom pada proyek Palapa Ring dari Pemerintah RI untuk menghubungkan seluruh jaringan backbone berbasis serat optik. ID Access adalah pengembangan infrastuktur jaringan akses menjadi High Speed Broadband Access melalui jaringan serat optik dan WiFi. Melalui ID Access, Telkom berkomitmen mendukung MP3EI melalui penyediaan 15 juta akses broadband ke rumahrumah (homepass) serta satu juta akses WiFi. Sedangkan ID Convergence adalah pengembangan infrastuktur jaringan service node menuju integrate NGN (Next Generation Network) untuk multi screen dan multi service. ID Convergence adalah inovasi Telkom dalam mewujudkan era digital di berbagai sektor yang meliputi Indonesia Digital Society (IndiSo) dan Indone-

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013


PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Telkom masuk dan mengembangkan bisnis services melalui Business Process Outsourcing (BPO) yang potensial. Strategi ini juga diterapkan Telkom ketika ekspansi ke Timor Leste dan Singapura. Tahun ini, Telkom siap memperluas bisnis di hingga 10 negara melalui anak usahanya Telkom Indonesia International, Pte. Ltd (Telin). Telkom akan segera beroperasi di Myanmar, Malaysia, Taiwan, Macau, Arab Saudi dan Amerika Serikat. Untuk Myanmar, Telkom pada 17 Juli 2013 memperoleh tender mengelola IP-Transit dari pemerintah Myanmar sebesar 2.5 Gps.

sia Digital Ecosystem (IndiCo). IndiSo merupakan inisiatif Telkom untuk menyediakan layanan dan akses komunikasi bagi komunitas seperti komunitas pendidikan melalui IndiSchool dan komunitas enterpreneur melalui IndiPreneur. Sementara IndiCo merupakan bagian ID Convergence yang melalui ekosistem business-to-business diimplementasikan dalam solusi-solusi dengan penggelaran infrastruktur, manage application services, manage IT services dan value added services yang saling terintegrasi. Salah satu bagian dari Mahakarya IDN yang belum lama ini diwujudkan Telkom adalah pembangunan jaringan infrastruktrur backbone berbasis serat optik, Maluku Cable System (MCS). MCS merupakan pembangunan jaringan fiber optic tersebut dari Manado – Papua dengan rute melalui Ternate, Sorong, Manokwari, Biak, Jayapura dan Ternate, Ambon, Fakfak, Timika sepanjang hampir 6000 km kabel laut. Diharapkan proyek pembagunan infrastruktur ini akan beroperasi secara bertahap mulai 2013. Sebelumnya Telkom telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur backbone fiber optic yang membentang dari Banda Aceh sampai dengan Kupang, masing-masing melingkari (ring) Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Denpasar dan Mataram (JaKa2LaDeMa) serta Mataram – Kupang dengan nama proyek Mataram-Kupang Cable System (MKCS) yang awal pembangunannya diresmikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2009. Telkom berkomitmen membangun jaringan backbone serat optik maupun IP(Internet Protocol) dengan menggelar 30 node terra router dan sekitar 75.000 kilometer kabel serat optik. Sinergi dari komponen utama IDN diharapkan

menjadi mahakarya yang berarti, tidak hanya bagi Telkom tapi juga bagi bangsa Indonesia. Semoga peningkatan konektivitas dapat mendukung percepatan ekonomi dan meningkatkan citra Indonesia di mata internasional sebagai negara kepulauan yang mampu melakukan penetrasi broadband secara optimal dan mewujudkan pesan pemerintah agar Telkom mampu menjadi “Existence of The Nations”. Mahakarya International Expansion Melalui visi perusahaan, Telkom telah mendeklarasikan diri ingin menjadi pemain utama dalam industri Telecommunication, Informations, Media, Edutainment & Services (TIMES) di tingkat regional. Untuk itu, Telkom berupaya untuk dapat membawa Indonesia sejajar dengan negara lain melalui International Expansion yang menjadi salah satu Mahakarya untuk Indonesia di tahun ini. Hingga saat ini, Telkom telah melakukan ekspansi bisnis dan beroperasi di 4 negara, yaitu Singapura, Hong Kong, Timor Leste dan Australia. Dalam melaksanakan International Expansion, Telkom menerapkan dua strategi bisnis yaitu business follow the people dan business follow the money. Untuk business follow the people, Telkom melihat negara dimana potensi masyarakat Indonesia berada, misalnya ekspansi bisnis ke Hong Kong. Telkom melihat ada 200 ribu orang Indonesia yang menetap di Hong Kong sehingga diyakini Telkom mampu memberikan produk dan layanan di sana. Sementara dengan strategi business follow the money, Telkom melihat negara dari potensi bisnis yang dapat dikembangkan Telkom di negara tersebut. Telkom menerapkan strategi ini di Australia sebagai salah satu negara yang memiliki gross domestic product tertinggi di dunia. Di Australia,

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013

Wujudkan Mahakarya Melalui SDM yang Berkarakter Untuk mewujudkan mahakarya yang telah dicanangkan, tentunya Telkom dituntut harus memiliki sumber daya yang mumpuni. Jika memang ingin go international, tentu sumber dayanya harus berkualitas internasional juga. Untuk itulah, Telkom melahirkan inisiatif Telkom Corporate University (CorpU) pada 28 September 2013. Telkom menyadari betul bahwa sumber daya manusia merupakan aspek yang pertama dan utama bagi sebuah perusahaan. Karakter dan kompetensi sumber daya dapat membawa perusahaan ke arah yang lebih baik. CorpU dengan tagline “from competence to commerce”, merupakan salah satu wahana menuju center of excellence, yang mempunyai tiga fungsi utama yakni sebagai center of chiefship (great leader), center of competence (great people), dan center of certification (global standard). Dalam kaitannya dengan global standard, Telkom telah meluncurkan Global Talent Program (GTP) dimana para talent Telkom mendapatkan international exposure & international experience sehingga bisa memahami perilaku bisnis internasional. Para lulusan CorpU saat ini menduduki berbagai posisi penting terutama mengembangkan bisnis Telkom yang ada di luar negeri. Para lulusan tersebut memiliki kompetensi beragam, mulai dari teknologi informasi, investasi hingga international marketing dan sales. Melihat perkembangan saat ini dimana para “jebolan” CorpU mampu memainkan peran penting dalam pengembangan bisnis internasional Telkom, maka melalui Global Talent Program (GTP) 2013 Telkom menargetkan dapat mencetak 1.000 karyawan yang memiliki kualifikasi Global. Selain itu, Telkom memandang perlu percepatan pencetakan karyawan yang bersertifikasi Global karena memang bisnis Telkom Group di masa depan lebih diarahkan untuk menjalankan dan menggali potensi-potensi bisnis internasional. Telkom akan semakin fokus mengembangkan bisnis-bisnis baru, tidak hanya di dalam negeri tetapi yang terutama mengembangkan bisnis internasional, sejalan dengan instruksi Menteri Negara BUMN, agar Telkom dapat menjadi Empire of The Region. n

23


Bisnis Konstruksi

PROYEK MASJIDIL HARAM: Waskita Diajak Bin Laden.

Mengadu Nasib di Timur Pasar properti di kawasan Teluk Persia tengah menggeliat. Arab Saudi bisa menjadi pijakan ekspansi perusahaanperusahaan Indonesia. Teks Rangga Laksmana Foto Riset

24

P

royek infrastruktur di Indonesia boleh saja jalan di tempat. Namun hal itu tak membuat sejumlah perusahaan konstruksi di dalam negeri kehilangan akal. Seperti tak mau kalah dengan kegigihan para TKI, mereka pun mencoba mengadu nasib di Timur Tengah, terutama di Arab Saudi yang tengah giat-giatnya membangun proyek. Betul, mendapatkan bisnis dari pemerintahan Arab Saudi bukanlah hal yang

mudah. Apalagi mereka harus bersaing dengan perusahaan kelas dunia dari Amerika, negara-negara Eropa, dan China. Tapi, alhamdulillah, beberapa perusahaan konstruksi Indonesia dipercaya untuk menggarap proyek di negeri petro dolar. Proyek-proyek ini diperkirakan akan berlangsung hingga 4-5 tahun ke depan. Nah, mereka yang beruntung beruntung kecipratan proyek dari kerajaan Arab Saudi antara lain PT Wijaya Karya Tbk, PT Waskita Karya Tbk, PT Pem-

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013


Bisnis Konstruksi

Mudah-mudahan proyek di Arab Saudi ini menjadi batu loncatan kami ke negara-negara teluk lainnya.

ur Tengah bangunan Perumahan Tbk, dan PT Nusa Konstruksi Enjeniiring. Waskita, misalnya. Perusahaan konstruksi milik pemerintah ini terpilih menjadi mitra Bin Laden Group, kontraktor besar Arab Saudi, untuk beberapa proyek prestisius. Bersama Bin Laden, saat ini Waskita tengah mengerjakan proyek renovasi Masjidil Haram. Yang menggembirakan, renovasi salah satu pusat peribadatan umat Muslim dunia itu akan memakan waktu 5 hingga 10 tahun. “Alhamdulillah, Waskita

menjadi salah satu kontraktor yang dipercaya. Ini luar biasa,” ujar M Choliq, Direktur Utama PT Waskita Karya. Menurut Munib Lusianto, Investor Relation PT Waskita Karya, pasar konstruksi Arab Saudi dan negara-negara teluk merupakan salah satu yang pertumbuhannya pesat. Berbagai proyek mulai dari pembangunan jalan, gedung, hingga mass rapid transit marak dilakukan. Tak heran bila kontraktor dari negara lain, seperti dari Turki hingga China, tumplek bersaing di sana. “Inilah mengapa kami merasa harus memiliki kantor perwakilan di Jeddah,” ujar Munib. Waskita memang bukan satu-satunya BUMN konstruksi di Arab Saudi. Sebut saja PT Pembangunan Perumahan (PP). BUMN. Perusahaan ini mendapat kepercayaan dari Bin Laden untuk menggarap pembangunan King Abdullah Financial Distric senilai Rp 200 miliar, Food Mill di Jeddah senilai Rp 150 miliar, serta pembangunan King Saud University dengan nilai proyek sebesar Rp 80 miliar. Sebelumnya, PP juga telah mengerjakan proyek Prince Naif International Ministry Felix senilai Rp 35 miliar dan Safa Flying School senilai Rp 150 miliar. “Mudah-mudahan proyek di Arab Saudi ini menjadi batu loncatan kami ke negara-negara teluk lainnya,” ujar Bambang Triwibowo, Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan Tbk.

Persaingan Ketat Kesuksesan Waskita dan PP tersebut seolah membuktikan kian eratnya hubungan Indonesia dan Kerajaaan Saudi Arabia. Keeratan itu pula yang mendorong PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) untuk ikut tender pembangunan tujuh tower hotel di kawasan Masjidil Haram. Apalagi WIKA sudah berpengalamanan menggarap mega proyek di Aljazair. Jika berhasil, maka untuk beberapa tahun ke depan WIKA tak akan keku-

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013

rangan pekerjaan. Soalnya, proyek ini meliputi pembangunan 7.000 kamar per tower dengan nilai Rp 1,7 triliun. “Mudah-mudahan ada kabar baik dari sana sebelum akhir tahun ini,” ujar Natal Argawan, Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya, beberapa waktu lalu. Memang, pascakrisis global, Arab Saudi dan sejumlah negara di Timur Tengah tengah berusaha memacu ekonominya melalui proyek-proyek mega konstruksi. Bahrain, contohnya. Negara ini menawarkan 184 proyek dengan nilai US$ 85 miliar. Keroyalan pemerintah Bahrain diikuti oleh tetangganya, Kuwait. Negeri ini membesut 310 proyek properti dengan nilai US$ 254 miliar. Seperti tak mau ketinggalan, Qatar pun memiliki sekitar 297 proyek konstruksi dengan nilai US$ 218 miliar. Sementara Arab Saudi memiliki proyek properti sebanyak 91.039 buah dengan nilai US$ 1,074 triliun. Jika ditotal, menurut Jaringan Online Project Tracker BNC, nilai proyek konstruksi di kawasan Teluk Persia itu mencapai US$ 1,68 triliun. “Dari banyaknya proyek maupun nilainya, kini kawasan Teluk hampir sedikit lagi menyalip China,” ujar Ben D’Souza, Chief Operating Officer Jaringan BNC. Data BNC menyebutkan, UEA masih menjadi pasar konstruksi terbesar di Teluk Persia dengan nilai US$ 690,20 miliar dan US$ 429,23 miliar berupa proyek yang ditanguhkan. Kemudian diikuti Arab Saudi dengan nilai US$ 451,09 miliar dan sebesar US$ 100,96 miliar berupa proyek yang ditangguhkan. Kuwait di posisi ke tiga dengan nilai US$ 195,99 miliar dan US$ 61,47 miliar yang ditunda. Lalu Qatar dengan nilai proyek melebihi US$ 171 miliar dan US$ 69 miliar berupa proyek yang ditahan. Menggiurkan? Tentu saja. Hanya saja, menurut Sulistijo SM, praktisi dari Lembaga Pembinaan Jasa Konstruksi Nasional, tingkat kompetisi para peserta tender di sana pun terbilang tinggi. Apalagi selama ini pebisnis maupun pemerintah Arab Saudi terkenal memiliki tingkat ketidakpercayaan yang tinggi terhadap partner kerja asing mereka. Namun, sebagai negara pemeluk agama Islam terbesar di dunia, mestinya Indonesia punya nilai tambah. Apalagi hubungan sejarah dan budaya Indonesia dengan negara-negara di kawasan Timur Tengah telah terbangun sejak lama. “Akan sangat disayangkan bila perusahaan Indonesia sampai tidak bisa mengambil manfaat,” ujar Sulistijo. n

25


Bisnis Investasi Asing

Saudara Tua Mulai Waswas Posisi otomotif Jepang di Indonesia mulai terancam. Dengan dukungan kebijakan Abenomics, sang Saudara Tua mencoba mempertahankan dominasinya. Teks Rangga Lesmana Foto Wirasatria, riset

K

ebijakan Abenomics ternyata membawa berkah buat Indonesia. Paling tidak, kebijakan ekonomi yang digulirkan oleh Perdana Menteri Abe Shinzo itu telah membangkit-

kan nafsu ekspansi para pebisnis Jepang. Tak terkecuali perusahaan-perusahaan otomotif Jepang. Kontan, dana segar berjumlah miliaran yen pun mengalir ke Indonesia. Lihat saja yang dilakukan Daihatsu.

Sejak tahun lalu, pabrikan mobil asal Jepang ini telah menggelontorkan dana Rp 2,1 trililun untuk meningkatkan kapasitas produksinya menjadi 430 ribu unit per tahun. “Ini salah satu bukti komitmen Daihatsu terhadap Indonesia,� jelas Sudirman MR, Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor. Tak mau ketinggalan, Suzuki Motor Corporation pun tengah bersiap-siap meningkatkan investasinya di Indonesia. MS Hidayat, Menteri Perindustrian, mengaku telah mendapat komitmen dari produsen otomotif Jepang itu. “Mereka akan datang

INVESTASI JEPANG: Pemerintah sambut dana segar dari Jepang.

26

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013


Bisnis Investasi Asing ke Indonesia. Mereka mau bawa Investasi sebesar US$ 800 juta,” kata MS Hidayat. Bahkan, lanjut pak Menteri, Suzuki Motor akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi Suzuki di Asia. Menyambut kedatangan saudara tua, pemerintah tak mau separuh hati. Lahan seluas 3.000 hektare di Karawang dan Majalengka disediakan untuk ekspansi perusahaan-perusahaan Jepang. Selain itu diajukan pula program berupa Great Jakarta atau Metropolitan Priority Area (MPA). Plus, ajakan untuk menggarap pelabuhan internasional Cilamaya sebagai jaminan kelancaran distribusi barang hasil produksi mereka menuju pasar ekspor. Sepintas, ekspansi produsen otomotif Jepang pasca-kenaikan harga BBM memang terasa luar biasa. Namun, di balik itu, ada kebijakan stimulus yang diluncurkan pemerintahan Abe membuat perekonomi Jepang, yang lesu sejak puluhan tahun silam, kembali bergairah. Betul, kebijakan ini membuat 46,3% anggaran ditopang dengan penerbitan obligasi. Negeri sakura itu pun menangung utang publik sebesar lebih dari 980 triliun yen pada akhir tahun fiskal 2013 atau dua kali lipat dari produk domestik bruto (PDB).

Dikatakan Jhonny Pramono, pengamat otomotif, ekspansi otomotif dari India dan Korea Selatan di Indonesia kian membesar dan mengancam posisi Jepang. Yongki Sugianto, Presiden Direktur Hyundai Indonesia, menilai pasar otomotif Indonesia masih terbuka bagi siapapun. Menurutnya, kedatangan prinsipal otomotif non-Jepang bukan bertujuan menggeser dominasi Jepang. “Prinsipnya adalah saling menjaga pasar demi keuntungan bersama. Toh, kami juga datang tidak dengan tangan hampa,” ujar Yongki. Pendapat Yongki diamini koleganya dari KIA Motors Indonesia. Menurut Edi Santoso, Managing Director KIA Motors Indonesia, posisi istimewa otomotif Jepang di benak konsumen Indonesia membuat pendatang baru lebih bersikap realistis. “Kami hanya mencoba menawarkan konsumen pilihan lain, yang juga menjadi favorit konsumen KIA di seluruh dunia,” ujar Edi diplomatis. Mungkin Edi hanya merendah. Karena bila menilik langkah ekspansif KIA

Dibayangi Kompetitor Menurut Yamashita Kazuhito, Direktur Riset Canon Institute for Global Studies, selama ini konsumen Jepang semakin hati-hati dan lebih suka menabungkan kelebihan dananya. “Dalam situasi seperti itu, konsumsi dan laba korporasi sangat sulit tumbuh. Produsen mau tidak mau harus mencari bantalan konsumsi baru. Terutama perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor otomotif,” jelas Kazuhito. Selain direpotkan kondisi perekonomian di dalam negeri, para produsen Jepang juga tak bisa lenggang kangkung di pasar global. Serangan dari para kompetitor tradisional seperti Korea Selatan, China, India, dan Amerika, membuat Jepang harus terus berhitung agar tak kehilangan pasar.

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013

Motors, baru-baru ini mereka berani menganggarkan dana investasi hingga mencapai Rp 200 miliar hanya untuk pengembangan infrastruktur pemasaran mereka saja. Jumlah itu membuat KIA berhasil menempatkan dealer mereka di hampir semua kota besar di Indonesia. Memang, investasi otomotif di tanah air tumbuh positif. Menurut Azhar Lubis, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, pada tahun 2014 investasi yang masuk ke Indonesia ditargetkan mencapai Rp 506,9 triliun. “Dari nilai investasi keseluruhan, porsi untuk otomotif tahun depan bisa mencapai kisaran 10%,” ujar Azhar. Di sisi lain, berbondongnya para pabrikan mobil luar masuk negeri ini dinilai akan membawa manfaat yang besar bagi pemanfaatan teknologi lokal. Terutama di sisi meningkatnya porsi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). “Dampak paling kentara dapat dilihat di industri suku cadang,” ujar Budi Darmadi, Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian. n

Prinsipnya adalah saling menjaga pasar demi keuntungan bersama. Toh, kami juga datang tidak dengan tangan hampa.

27


Bisnis Batu Bara

India, Asyik .. Asyik Di tengah melempemnya permintaan Cina, industri batu bara nasional diselamatkan oleh India. Tapi, kenapa banyak yang cemas? Teks Rangga Lesmana Foto Wirasatria, Riset

A

khir-akhir ini para produsen batu bara dalam negeri tengah bersuka cita. Pasalnya, volume ekspor mineral strategis itu sedang menggeliat naik. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, ekspor baru bara selama Januari–Mei 2013 tercatat 163.690.000 metrik ton atau naik 21% di-

bandingkan dengan periode yang sama tahun 2012. Melonjaknya angka ekspor batu bara ini tentu cukup mengejutkan. Sebab, selama ini, naiknya ekspor batu bara dipacu oleh melesatnya industri manufaktur, terutama di Asia. Nah, sekarang perekonomian dunia sedang lesu darah. China juga sedang mengalami pelemahan ekonomi.

Makanya, pelemahan harga batu bara pun tak tertahankan lagi. Di pelabuhan Newcastle Australia, yang jadi patokan harga batu bara Asia, kini harganya bergerak di kisaran US$ 74– US$ 77 per ton. Harga tersebut termasuk murah jika dibandingkan dengan rata-rata tahun lalu yang mencapai US$ 81–US$ 90. Masa penurunan komoditas tambang itu diprediksi akan terus berlangsung menyusul melimpahnya pasokan batu bara dari Australia dan Kolombia. Kondisi ini diakui oleh Supriatna Suhala, Direktur Eksekutif di Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia. Menurutnya, pasokan batubara dari Indonesia, Australia dan Kolombia membuat tekanan pada harga. “Meski pun saat ini harga minyak cenderung naik, tapi melimpahnya pasokan batu bara di pasar membuat harganya tertekan,” katanya. Rupanya, murahnya harga itu dima-

TAMBANG Batu bara: Melimpahnya pasokan batu bara di pasar membuat harganya tertekan.

28

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013


Bisnis Batu Bara faatkan India untuk meningkatkan stok batu bara-nya. Pasalnya, saat ini negara berpenduduk sekitar 450 juta jiwa itu sedang membangunan pembangkit listrik tenaga uap besar-besaran. Proyek ini ditaksir akan menyedot dana hingga US$ 69 miliar. Dengan membeli batu bara murah, India diperkirakan bisa melakukan penghematan US$ 2–US$ 3 miliar. Michael Parker, analis ekonomi Sanford C. Bernstein & Co, memperkirakan India bakal menjadi eksportir batu bara dunia yang cukup besar. Negeri ini akan menggantikan posisi China yang berencana memangkas ekspor batu bara garagara pertumbuhan ekonominya melambat. “India akan menjadi pasar tujuan ekspor batu bara baru setelah China berencana mengurangi impor,” kata Parker. Tingginya permintaan batu bara dari India itu tidak disia-siakan oleh para produsen untuk menggenjot volume eks-

EKSPOR TAMBANG: Tahun depan akan lebih sulit.

pornya. Sebab, peluang emas ini tak akan terjadi lagi di tahun 2014. Kondisi perekonomian dunia tahun depan diperkirakan bakal semakin suram. Belum lagi rumor berubahnya status China dari importir menjadi eksportir batu bara. Betul, selain China dan India, masih ada pasar Jepang dan Korea yang bisa menyerap batu bara Indonesia. Namun permintaan kedua negara tersebut tidak sebesar India dan China. Maka tak mengherankan jika produsen batu bara nasional melonjak kegirangan begitu India melontarkan niatan untuk menduduki hirarki tertinggi perdagangan batubara dunia sebagai importir terbesar menggantikan China.

Ketahanan Terancam Sampai kini, pasar ekspor batu bara India masih dikuasai oleh BHP Biliton. Di belakang perusahaan Australia itu ada PT Adaro Energy (Persero) Tbk. Perusahaan batu bara yang dikendalikan oleh pengusaha Garibaldi Thohir itu terus menguntit mencari celah untuk menyalip posisi BHP. Saat ini BHP Biliton dan Adaro disebut-sebut mampu memasok 10,2% dari total kebutuhan batu bara India. Hingga Mei lalu, total ekspor batu bara Indonesia ke India mencapai 77 juta ton atau naik 40%. “Produsen batubara nasional rupanya bergegas, mengingat ancaman kian mengkerutnya pasar India dan China tahun depan,” kata Edi Prasodjo, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu bara Ditjen Mineral dan Batu bara Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). Hanya saja, melonjaknya ekspor batu bara ke India telah mencemaskan banyak kalangan. Salah satunya justru datang dari Rizali W. Indrakesuma, Duta Besar

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013

Indonesia untuk India. Menurutnya, saat ini hampir 80% produksi bara nasional di lempar ke pasar ekspor. Jika tidak volumenya tidak berkurang, pada suatu saat Indonesia akan tampil sebagai importir batu bara. “Indonesia harus memperketat ekspor batu bara untuk jangka panjang,” katanya. Kekhawatiran yang sama diutarakan oleh Herman Darnel Ibrahim, anggota Dewan Energi Nasional. Ia khawatir, jika ekspor batu bara tidak dikurangi, maka suatu saat nanti Indonesia terancam krisis energi. Makanya, Herman menyarankan untuk mengubah orientasi gas dan batu bara dari sebagai penghasil devisa menjadi modal pembangunan. “Namun penghentiannya harus dilakukan bertahap,” katanya. Masuk akal bila Herman merasa perlu khawatir. Soalnya, dengan turunnya harga batu bara, para pengusaha terpaksa menggenjot volume penjualannya agar pendapatannya tidak berkurang dari tahun lalu. Masalahnya, ya itu tadi, cara ini membuat cadangan batu bara nasional semakin cepat berkurang. Ujung-ujungnya ketahanan energi nasional terancam. Pemerintah sebenarnya tidak tutup mata terhadap ancaman tersebut. Buktinya, seperti dikatakan Thamrin Sihite, Dirjen Minerba ESDM, saat ini pemerintah sedang menyiapkan beleid terkait izin usaha pertambangan (IUP) dan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di mulut tambang. “Pemerintah akan memberikan insentif dalan kebijakan ini,” katanya. Aturan baru ini diharapkan dapat menekan ekspor batu bara dan memperkuat ketahanan energi nasional. Tentu saja, kebijakan ini juga tak akan menyusahkan para pemilik tambang. n

29



Pemotongan anggaran pertahanan sejumlah negara di dunia menyebabkan industri pertahanan kelabakan. Sebaliknya, industri pertahanan kita justru menggeliat. TEKS RATNA NURAINI, VINSENSIUS SEGU, dan CHRISSEN DAULAT Foto riset Ilustrasi Rangga Diyarto

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013

31


S

tockholm International Peace Research Institute (SIPRI) menerbitkan daftar 100 perusahaan teratas penghasil senjata di dunia. Di dalamnya terungkap, ada penurunan penjualan senjata internasional untuk pertama kalinya sejak tragedi 9/11 yang ditandai serangan teroris yang menghancurkan menara kembar World Trade Centre di New York, AS. Dari 100 produsen senjata itu, 44 tercatat berbasis di AS. Mereka mengontrol 60% dari total penjualan. Kemudian, ada 30 perusahaan Barat-Eropa, yang mengendalikan 29% penjualan.

Di antara Top 100 itu, tercatat pula 13 perusahaan senjata di Asia yang menguasai 5% penjualan. Para pemain tertinggi dalam pertahanan Asia adalah Jepang (lima perusahaan), Korea Selatan (empat), India (tiga) dan Singapura (satu). Penurunan penjualan tadi sangat diyakini memiliki kaitan erat dengan wacana pengetatan anggaran pertahanan di sejumlah negara di dunia. Krisis global jadi biang kerok. Yang terjadi di Perancis, misalnya. Pemerintah setempat tengah mewacanakan untuk menunda program up grade jet tempur/pengebom Mirage 2000D senilai 888 juta dolar. Disebutkan, langkah itu merupakan bagian dari upaya mengendalikan defisit anggaran belanja militer.

PANSER ANOA: Produk Pindad, Anoa, dipesan Irak.

32

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013


Tercatat dari hasil revisi, anggaran pertahanan Perancis pada 2011 menjadi US$ 38,18 miliar. Pada 2012 menjadi US$ 38,62 miliar dan 2013 sebesar US$ 39,2 miliar. Akhir Juli lalu, Herve Morin, Menteri Pertahanan Perancis mengatakan, pemerintah juga berencana membatalkan pembelian pesawat jenis MRTT (Multi Role Tanker Transport) dan level 4 SCCOA sistem komando dan kontrol udara nasional.

Ditentang Perusahaan Senjata Sementara itu, di AS, pada awal Maret lalu, Presiden Barack Obama menandatangani aturan yang menyebabkan pemotongan anggaran secara bertahap, sebagai akibat utang sekitar

US$ 11,7 triliun. Rencana pemotongan anggaran yang dikenal sebagai “sequester” ini memotong U$ 85 miliar anggaran pemerintah federal, yang dilakukan hingga 1 Oktober 2013. Diprediksi, pemotongan anggaran akibat resesi itu bakal berimbas ke militer hingga angka US$ 78 miliar. Hal tersebut disampaikan Robert M Gates, Menteri Pertahanan AS, pada Januari lalu. Sedangkan untuk 2014, militer AS mendapat hanya akan mendapat jatah US$ 553 miliar. Padahal 2012 sebesar US$ 740 miliar. Pemotongan anggaran militer di AS itu, mendapat perlawanan dari sejumlah perusahaan senjata. Kepala Eksekutif Aerospace Industries Assn Marion Blakey menegaskan sikap kelompoknya terhadap rencana tersebut. “Kami adalah tidak setuju pemotongan. Anggaran pertahanan sudah dipotong habis,” katanya. Tak hanya di AS, perusahaan di Inggris pun kena dampak. BAE Systems, pabrik senjata asal Inggris, mengakui bahwa pemotongan anggaran militer di AS menyumbang penurunan pendapatan dan laba mereka. Laba bersih anjlok hingga 14% menjadi 1,07 miliar poundsterling (US$ 1,63 miliar) pada tahun lalu dibandingkan 2011. Pendapatan juga turun 7% menjadi 17,83 miliar poundsterling pada 2012.

Anggaran belanja kita sudah Rp 1.500 triliun. Otomatis anggaran pertahanan juga ikut meningkat. Semakin besar porsi anggaran, kita memiliki kesempatan lebih luas untuk memajukan industri ini.” Dahlan Iskan, Menteri BUMN. Asal tahu saja, pasar AS menyumbang 40% dari total pendapatan BAE Systems. Maklum, mereka merupkan pemasok asing terbesar bagi persenjataan Pentagon. “Anggaran pertahanan Amerika akan tetap dibatasi untuk mengurangi operasi militer di luar negeri karena defisit anggaran negara,” ujar manajemen BAE Systems, pada 21 Februari 2013.

Inhan RI Menggeliat Di tengah pemangkasan anggaran pertahanan di sejumlah negara yang berpengaruh pada industri pertahanan (Inhan), pabrik senjata di Indonesia justru tengah menggeliat. Bahkan menurut Dahlan Iskan, Menteri BUMN, sejumlah Inhan justru berhasil mencetak sejarah baru penjualan. Sebut saja capaian PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Kendati sempat dilanda kisruh ketenagakerjaan akibat dililit utang pada 2007, kini satu-satunya perusahaan pesawat ter-

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013

33


bang di Asia Tenggara itu justru tengah menggarap proyek senilai lebih dari Rp 7 triliun. Proyek terwujud melalui kontrak lifetime dengan produsen pesawat terbang Airbus. PT DI bertugas memproduksi sejumlah komponen bagi pesawat Airbus seri 320, 330, 340, 380 dan 350. Kerjasama dengan Airbus menyumbang pemasukan hingga 25% dari keseluruhan omzet PT DI. Selain itu, PT DI juga menjalin kerja sama dengan pabrik Boeing di Korea. Tercatat, sebanyak 68 unit helikopter pun dipesan perusahaan itu dari PT DI. Banyaknya pesanan, tentu saja memicu optimistis yang kian menjulang. Tak heran, PT DI pun mentargetkan memproduksi 60.000 pieces komponen dan 12 unit pesawat per tahun. Apa yang dirasakan PT DI, ternyata juga dirasakan PT Pindad. Senjata-senjata produksi BUMN strategis itu mulai mendapat pengakuan internasional dengan diperolehnya sertifikat standar NATO (North Atlantic Treaty Organization). Salah satu produk PT Pindad bahkan mampu membetot minat Irak. Sedikitnya 500 unit Panser Anoa 6x6, kini dalam proses pemesanan. Anoa merupakan kendaraan berat untuk pertempuran yang dibuat dengan mengadopsi teknologi dan konsep Panser VAD buatan Prancis. Kisah sukses juga direguk divisi senjata dan amunisi PT Pindad. Karyawan di divisi itu harus bekerja selama 24 jam setiap hari demi memenuhi permintaan dari dalam dan luar negeri. Kini, persero mampu membuat 40.000 senapan serbu SS-2 per tahun. SS-2 merupakan produk sejenis M-16 buatan

AS dan AK-47 buatan Rusia. Salah satu Inhan lainnya, PT Panataran Angkatan Laut (PAL) Indonesia (Persero) pun kebanjiran order pada 2013. Tercatat, ada sejumlah proyek besar yang kini berada dalam genggaman perusahaan yang didirikan oleh pemerintah kolonial pada 1939 itu. Pembangunan anjungan lepas pantai (rig) untuk pengeboran minyak adalah salah satunya. Pada Januari lalu, perseroan juga memulai pembuatan satu unit kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) 10514 hasil kerjasama dengan Damen Schelde Naval Shipbuilding, Belanda. Nilai kontrak pembuatan kapal PKR tersebut 7 juta euro. Memang, ketersediaan anggaran negara bagi realisasi target-target Inhan menjadi hal yang sangat menentukan. Dan Menurut Dahlan Iskan, bukanlah sesuatu yang mustahil karena pertumbuhan ekonomi justru tengah membaik. “Anggaran belanja kita sudah Rp 1.500 triliun. Otomatis anggaran pertahanan juga ikut meningkat. Jadi dengan semakin besar porsi anggaran, kita memiliki kesempatan yang lebih luas untuk memajukan industri ini,� katanya. Dahlan juga meyakini, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan Inhan karena memiliki ketersediaan bahan baku. “Jadi tinggal dipertajam SDM dan manajemennya. Industri pertahanan ini selain memberi manfaat dari sisi ekonomi , juga bisa membuat kita mandiri secara alat utama sistem persenjataan (alutsista),� tandasnya. Artinya, peluang besar ada di depan mata. n

MIRAGE 2000D: Perancis kekurangan dana militer.

34

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013


Lupakan Paradigma Zero Enemy

PROYEK INHAN: Presiden SBY pimpin langsung proyek Inhan.

Ada beberapa faktor agar Inhan mandiri dan mampu bersaing. Salah satunya, jangan ada mark up. TEKS RATNA NURAINI, EMANUEL KURE dan MAHBUB JUNAEDI Foto Riset

B

eragam capaian industri pertahanan (Inhan) di tanah air mulai bergema nyaring. Sejumlah langkah ditempuh demi merevitalisasi Inhan. Namun, masih diperlukan sejumlah faktor agar Inhan Indonesia benar-benar mampu bersaing di pasaran global. Awan gelap pernah menggayuti Inhan, saat Indonesia memasuki era reformasi. Kehancuran yang melanda negeri, khususnya di bidang ekonomi dan politik, memberi pengaruh signifikan. Tak terkecuali, pabrik-pabrik peralatan tempur di tanah air. Namun sekitar enam tahun kemudian, pada 2004, Inhan secara perlahan mulai bangkit. Diawali dengan diadakannya round table discussion di Kementerian Pertahanan. Revitalisasi industri pertahanan itu bahkan dipimpin langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kemudian lahir pula Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) pada 2010. KKIP yang dipimpin langsung oleh Presiden SBY bertugas menentukan arah strategis pembangunan Inhan. KKIP kian kuat dengan diterbitkannya UU No 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Sejumlah langkah ditetapkan sebagai prioritas kebijakan Inhan. Tujuannya meningkatkan kapasitas produksi nasional,

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013

meningkatkan transfer of technology, joint production dan ekspor alutsista. Menurut Connie Rahakundini, dosen FISIP UI yang juga pengamat militer mengingatkan, sejatinya masih banyak faktor yang harus diperhatikan untuk membuat Inhan mandiri dan mampu bersaing maksimal. Menurutnya, hal yang paling mendasar adalah bagaimana persepsi bangsa memandang ancaman sebagai reasoning utama untuk membangun kemandirian Inhan. “Menurut saya teramat sangat ajaib dan sangat unrealistic untuk membangun sebuah industri pertahanan di Indonesia, jika pemimpin tertinggi negeri ini menetapkan bahwa kita adalah negara dengan zero enemy,” tuturnya. Selain itu, Connie juga mencatat hal penting lain, yakni arah kebijakan elit sipil terhadap pembangunan profesionalisme TNI. Hal itu akan berpengaruh pada arah penelitian dan pengembangan teknologi Inhan. Contohnya teknologi material, aerodinamika, hidrodinamika, instrumentalia, kontrol, informatika, propulsi dan biologi molekuler. Faktor terakhir, jaminan pembelian dan kontrak kerjasama jangka panjang. “Itu untuk meminimalisasi kerugian industri pertahanan karena sering kali pemesanan terhenti di tengah jalan atau mendadak terjadi pengurangan jumlah pesanan,” ujarnya. Menurut Rizal Ramli, Menteri Koordinator Perekonomian dan Menteri Keuangan di era Presiden Abdurrahman Wahid, sangat urgent mendorong revitalisasi Inhan. “Sebab selama ini sudah ketinggalan dan peralatannya sudah tua. Tapi yang penting, jangan sampai ada mark up anggaran atau korupsi,” pesannya. n

35


Dahlan Iskan, Menteri BUMN

Kita Tak Ada Saingan di ASEAN TEKS Vinsensius Segu Ilustrasi Rangga Diyarto

S

ejak 2004, industri pertahanan (Inhan) mulai dibangun kembali. Perlahan namun pasti, revitalisasi Inhan yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mulai menunjukkan

hasil. Dahlan Iskan, Menteri BUMN, ditemui di sela rutinitas berolah raga pagi di Gedung Kementerian BUMN, membeberkan panjang lebar soal Inhan yang juga BUMN Strategis. Dengan gaya bicara yang lugas dan penuh semangat, dia mengisyaratkan, perkembangan BUMN Strategis membuatnya optimistis. “Belum pernah, sejak didirikan sampai hari ini, PT DI mendapat pekerjaan dan order sebanyak sekarang,� ujarnya kepada Vinsensius Segu, wartawan Inilahreview. Berikut wawancara pada Jumat (27/7):

Bagaimana kondisi Inhan kita saat ini? Kalau kita lihat sekarang ini, PT Dirgantara Indonesia (PT DI) paling sibuk dalam sejarahnya. Belum pernah, sejak didirikan sampai hari ini, PT DI mendapat pekerjaan dan order sebanyak sekarang. Sekarang ini kemajuannya luar biasa. Bahkan pertama kali juga dalam sejarah, PT DI tutup buku tidak lagi merugi. Kini, PT DI harus menyelesaikan 60 helikopter.

36

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013


Kalau kita mandiri kan tidak perlu takut sama embargo terhadap peralatan militer. Justru kita yang akan menjadi penyedia peralatan militer buat negara lain. Mereka akan ramai membeli ke kita.

Harus diutamakan seperti apa? BUMN sangat berperan dalam mendukung penyediaan dan penciptaan alutista dalam negeri. Payung hukum kita pun sangat jelas, yakni UU 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Dalam aturan itu, BUMN bertanggung jawab penuh terhadap pembagunan kapasitas industri strategis untuk menciptakan alutsista yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. BUMN pertahanan juga harus bisa memenuhi alutsista dalam negeri, tentu dengan kualitas yang sama atau bahkan lebih dari negara lain. Berarti industri itu harus kuat? Oleh karena itulah, kami senantiasa berupaya membangun dan mengembangkan Inhan yang kuat, maju dan berdaya saing. Tentunya, kerjasama dengan user kita dalam hal ini TNI dan POLRI dan berbagai institusi lain. Intinya, kita patut bersyukur memiliki PT Pindad yang memproduksi senjata dan amunisi serta kendaraan tempur, serta PT DI yang mampu membuat pesawat dan helikopter untuk berbagai keperluan operasional menjaga keamanan wilayah RI maupun operasi tanggap darurat lainnya. Inhan Indonesia telah memiliki gaung dalam percaturan internasional.

Kemudian masih ada proyek CN 235 NG. Selain itu ada juga CN 295. Jadi bisa dibilang, PT DI sedang kebanjiran pesanan.

Bagaimana dengan BUMN strategis lain? PT Pindad pun nyaris setali tiga uang. Di mana saat ini, ada order peluru yang sempat membuat perusahaan kewalahan. Para pegawainya harus bekerja full dalam seminggu. Tapi itupun tidak cukup untuk menggarap pesanan-pesanan peluru, baik untuk keperluan dalam negeri maupun luar negari. Ada lagi PT PAL yang saat ini produksinya juga sudah baik. Tidak seperti dulu, rugi sampai Rp 1 triliunan lebih. Tahun kemarin (2012) rapotnya sudah mulai biru. Itupun sejarah baru bagi PT PAL. Hal serupa juga terjadi di BUMN Inhan lainnya. Pendek kata, semua sudah menunjukkan perkembangan positif ke arah yang lebih baik. Karena itu, BUMN Strategis sebagai industri milik negara memang harus diutamakan.

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013

Program apa untuk mendorong revitalisasi Inhan? Sejumlah program telah kami lakukan guna memacu perkembangan industri ini. Tentu dengan semangat agar kita bisa mandiri dengan alutsista produksi dalam negeri. Dan dengan dukungan anggaran pemerintah, kita sangat yakin Inhan bisa bersaing. Saat ini, kita bekerja sama dengan negara-negara yang memiliki teknologi persenjataan yang lebih canggih, sehingga kita bisa transfer teknologi dengan mereka. Jadi peran BUMN strategis sangat vital untuk kemandirian alutsista ini. Dalam berbagai diskusi dengan Kementerian Pertahanan, kami selalu sepakat mengutamakan pemenuhan kebutuhan alutista dengan menggunakan alutista buatan dalam negeri. Sehingga ada keberpihakan kita terhadap industri anak bangsa sendiri demi kemandirian. Adakah kendala yang dihadapi? Memang ada sedikit hambatan dalam proses perkembangan Inhan. Khususnya terkait infrastruktur dan SDM. Tapi dengan dukungan penuh anggaran negara, semoga bisa lebih baik lagi. Seberapa strategis peran BUMN pertahanan itu? Sangat strategis tentunya. Kalau kita mandiri kan tidak perlu takut sama embargo terhadap peralatan militer. Justru kita yang akan menjadi penyedia peralatan militer buat negara lain. Mereka akan ramai membeli ke kita. Ini akan membawa keuntungan bagi negara. Kalau Inhan kita maju, negara juga untung dari sisi ekonomi. Saat ini saja, kita tidak ada saingan di kawasan ASEAN. Dan ini peluang kita untuk masuk ke sana. n

37


figur

Echa Paramitha

Promosi Kebaya di London

m

TEKS kukuh bhimo nugroho FOTO DOK.INILAH.COM

enjadi sinden agaknya membawa berkah buat Echa Paramitha (28). Namanya mulai melejit sejak menjadi penyanyi di acara komedi Opera Van Java. Kini, Echa telah beberapa kali melanglang buana. Paling mutakhir, dia bakal tampil pada perayaan HUT RI ke-68, di Kedutaan Besar RI (KBRI) London. “Pihak KBRI request-nya lagu nasional Indonesia, seperti Indonesia Raya atau Indonesia Pusaka. Mereka juga minta yang ramai seperti Gebyar-Gebyar dan lagu dangdut yang sekarang lagi hits,” tutur pemilik nama asli Desy Fatmawati Paramitha itu.

Echa memulai karier di Semarang, sebagai sinden dari dalang Joko Prasojo yang populer disebut Ki Joko Edan. Mulai bergabung dengan OVJ sebagai pengganti sinden Nurina Permata Putri. “Mulanya saya diminta ngisi kalau teh Rina berhalangan. Tapi sekarang malah keterusan,”ujar sarjana ekonomi STIE Widya Manggala, Semarang itu. Salah satu ciri khas yang tak bakal ditanggalkan Echa selama manggung adalah mengenakan baju kebaya khas sinden. “Bagi saya kebaya Indonesia seksi banget. Saya harus bisa menjadi duta buat membawa budaya Indonesia ke luar negeri,” katanya. n

b

TEKS kukuh bhimo nugroho FOTO riset

Vicky Shu

Berkibar Lewat Bisnis Online

isnis sepatu penyanyi Vicky Shu (26) kian berkibar. Dalam waktu dekat, pemilik merek sepatu Syu Shu itu akan meluncurkan dua merek lagi. “Mengelola bisnis itu jauh lebih seru dan tahan lama. Aku memang lebih senang bisnis dari pada berada di depan layar,” kata wanita kelahiran Cilacap, 8 Juli 1987 itu. Akankah dua merek baru itu dipasarkan secara online? Vicky mengangguk. Maklum, dia telah merasakan kekuatan sosial media terhadap perkembangan bisnisnya. Melalui online, mantan finalis Miss Indonesia 2007 itu, mampu menjual 1.000 pasang sepatu dalam sebulan. Pembelinya bahkan dari mancanegara. Contohnya Lenka penyanyi Australia dan Ashley Tisdale dari Hollywood. Oleh sebab itu, pemilik nama asli Vicky Veranita Yudhasoka itu, mengaku tak pernah bisa lepas dari gadget seperti telepon pintar, kamera digital, dan tablet. “Dengan kekuatan sosial media, promosi saya bisa melintasi benua,” kata Vicky yang kini didaulat sebagai brand ambasador SPC Mobile, perangkat komunikasi berbasis Android. n

38

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013


figur

«Bagi saya kebaya Indonesia seksi banget. Saya harus bisa menjadi duta buat membawa budaya Indonesia ke luar negeri.» Bruce Willis inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013

Serakah Minta Rp 40 Miliar

b

TEKS kukuh bhimo nugroho FOTO riset

ruce Willis (58), aktor Hollywood, dituding serakah. Penyebabnya, aktor utama sekuel Die Hard itu meminta bayaran terlampau tinggi untuk syuting selama empat hari di Bulgaria, yakni US$ 4 juta atau sekitar Rp 40 miliar. Padahal, sudah disiapkan US$ 3 juta atau Rp 30 miliar. Tudingan serakah dilontarkan Sylvester Stallone, pemain sekaligus penggagas film laga Expendables 3. “Willis keluar, Harrison Ford masuk. Ini adalah berita bagus. Sudah menunggu lama untuk ini,” ujar Stallone yang kemudian menyebut bahwa serakah dan malas sebuah formula yang pas buat merusak karier. Expendables 3 digagas menjadi film laga yang fenomenal. Sejumlah aktor laga terkenal Hollywood ikut terlibat. Selain Stallone dan Bruce, masih ada Arnold Schwarzenegger dan Jason Statham. Stallone sendiri sempat menyatakan bahwa Expendables 3 bakal lebih heboh dibanding The Raid yang dibintangi Iko Uwais. n

39


gaya hidup

Tergila-gila

a r i e o p a C Kaum muda ramai-ramai belajar bela diri capoeira. Untuk menjadi seorang capoeirista, mereka membayar cukup mahal. TEKS Sri Wulandari foto www. Capoeira.or.id

40

N

ama capoeira belakangan ini kembali bikin greget. Tak disangka, bela diri asal Brasil ini semakin digemari di Indonesia. Mereka yang mengaku anak kota, ramai-ramai belajar capoeira. Kelas-kelas capoeira pun bermunculan di kota-kota besar. Jenis bela diri ini terbilang unik. Di sana ada unsur musik, senam, dan akrobat. Gerakannya menyerupai tarian dan bertitik berat pada tendangan.

Pertarungannya biasanya diiringi oleh musik, yang disebut jogo. Gerakan kudakudanya sangat khas, disebut ginga (dibaca: jinga). Kedua kaki maju bergantian dengan tangan mengayun sebatas dada. Banyak pula gerakan yang merupakan variasi dari lompatan atau salto, hingga terlihat seperti perpaduan antara senam lantai dan akrobat. Dalam pertarungan, gerakan akrobatik digunakan sebagai dasar serangan. Pertarungan jadi tampak seperti adu akrobatik. Tongkat dan parang yang digunakan menjadi bagian dari tari maculele, yang merupakan tarian tradisional Brasil. Karena pertarungan layaknya adu akrobatik, capoeira menjadi tontonan yang menghibur. Selagi bertarung, sesama capoeira atau disebut dengan capoeirista, yang berada di sekeliling arena akan bernyanyi sambil bertepuk tangan diiringi berimbau, alat musik berbentuk busur berdawai tunggal. Nada-nada khasnya terasa mistis di tengah bunyi alat perkusi lain, seperti atabaque (konga), pandero (tamborin), dan agogo (mirip pipa berbentuk u vertikal). “Capoeira merupakan perpaduan kekuatan, keindahan, kelembutan, kelenturan, keseimbangan, hingga soal kesenian dan karakter,� jelas Andrew Wilson, founder dan trainer Viva Brazil –salah satu komunitas capoeira di Jakarta.

Kelas Profesional Di Indonesia ada beberapa grup capoeira, seperti Senzala, Luanda, Cordao de Ouro,

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013


gaya hidup Zungu, Jaco Binaarte, Capoeira Brasil, Singa Bahia, Argola de Ouro, dan sebagainya. Seni bela diri ini memasyarakat melalui adegan sejumlah film Hollywood atau permainan video playstation. Ada 15 tingkat seni bela diri ini. Gerakan, musik, nyanyian, dan filosofi merupakan materi yang harus dikuasai untuk menentukan kenaikan tingkat. “Setiap kenaikan tingkat itu setahun sekali, kalau sudah level empat ke atas, biasanya dua tahun sekali,” kata Andrew. Banyak manfaat yang bisa didapat dari capoeira. Selain untuk bela diri, menurut Andrew, manfaat lainnya mengajarkan selalu berpikir strategis, menganalisa keadaan, mengenal arti kehidupan, disiplin, lebih pandai bergaul, dan ketenangan berpikir. Capoeira dikembangkan di Brasil oleh budak-budak Afrika yang dibawa orang Portugis ke Negeri Samba ini. Mereka bekerja di Brasil sejak abad ke-15. Dulu, capoeira adalah bela diri yang digunakan para budak untuk mempertahankan diri. Capoeira masuk ke Indonesia sekitar 13 tahun lalu melalui anak-anak muda di Yogyakarta yang belajar dari capoeirista asing yang sedang berkunjung. Dari Yogyakarta kemudian berkembang ke kotakota lain, seperti Jakarta dan sekitarnya. Tahun 2010, Andrew mendirikan Viva Brazil Organization, sebuah grup yang tak hanya berorientasi pada kelas belajar saja, tetapi juga membuka kelas profesional. Untuk belajar, saban bulan dipungut Rp 300 ribu. “Biaya private kelas berbeda, tergantung negoisasi,” kata-

nya sambil tertawa. Kelas profesional ini khusus bagi mereka yang ingin belajar capoeira dengan tujuan profesional. Misalnya, untuk perform secara profesional di berbagai even dengan bayaran tertentu. “Jika ingin belajar capoeira untuk tujuan profesional, ada hitungan profesionalnya juga,” tambah Andrew.

Bayarannya Lumayan Viva Brazil Organization tidak sekadar menampung orang-orang yang hobi seni bela diri asal Brasil ini. Para anggotanya dididik mampu menampilkan capoeira yang menghibur sehingga menjadi tontonan menarik. Nama Viva Brazil kini su-

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013

dah dikenal sebagai komunitas yang sering tampil di berbagai show. Andrew rutin menyelenggarakan sesi pelatihan di sejumlah tempat di Cilandak Sport Centre (Cilandak Town), FX Mall Sudirman, Mall Citraland Ciputra, dan Arcadia Plaza Senayan, BSD, dan sebagainya. Selain itu, ia juga melakukan edukasi ke sekolah-sekolah dan kampus, seperti di Lab School Kebayoran Baru, Kampus Trisakti, dan Atmajaya. Bersama timnya, Andrew juga rutin menggelar pertunjukan capoeira. Belum lama ini, mereka tampil di Blok M Square dan Summarecon Bekasi. Berapa mereka dibayar? Andrew menyebut angka Rp 3 juta hingga Rp 28 juta per hari. “Sebanyak 80% penyuka capoeira kelas menengah ke atas,” katanya. Tak hanya di Jakarta, capoeira juga tumbuh di berbagai daerah, seperti Capoeira Chama de Fogo Solo, Capoeira Senzala Malang, dan sebagainya. Secara berkala pula, capoeira menggelar acara Satu Capoeira. Satu Capoeira merupakan even di mana semua grup yang ada di Indonesia berkumpul di suatu tempat dalam sebuah acara. Acaranya sendiri berupa workshop (latihan bersama) yang materinya diberikan oleh instruktur semua grup. Dancas (Dance) yang diajarkan pada workshop itu berupa Tarian Forro (foho, red), sebuah tarian asal Brasil. Dilanjutkan dengan Musica e Cultural dengan menampilkan Batucada, kemudian ditutup Open Roda (Open Hoda, red). Anda tertarik menjadi capoeirista? n

41


Kesehatan Zat Berbahaya

Bahaya Kimia di Sekita Banyak makanan yang terlihat segar dan menggugah selera, padahal berbahaya bagi kesehatan. Korban terbanyak adalah anak-anak. TEKS Indah Winarso FOTO riset

s

ejatinya, boraks ada足足 lah semacam pestisida yang banyak digunakan di industri perkayuan sebagai antiseptik. Namun zat berbahaya itu kini semakin lazim dipakai para pedagang sebagai bahan makanan seperti bakso, kerupuk, kue, dan beberapa jenis makanan yang tidak tahan lama. Mereka mengggunakan zat ini karena menghasilkan efek yang bagus terhadap makanan dan tahan lama. Selain boraks, banyak sekali bahan kimia berbahaya yang dipakai masyarakat sebagai bahan campuran makanan.

Misalnya sakarin dan siklamat, pemanis buatan. Sakarin amat disukai terutama oleh penjual makanan anak-anak karena memberi sensasi manis 550 kali lipat dibandingkan dengan gula biasa, sehingga bisa menghemat biaya produksi. Dalam jangka panjang, sakarin yang mengendap di ginjal dapat memicu pertumbuhan kanker kandung kemih. Seperti halnya sakarin, siklamat mampu menghasilkan 30 kali sensasi gula. Jika digunakan dalam jumlah banyak, ia berasa getir. Karena itu, ia kalah populer dibanding sakarin. Kedati begitu, jika dikonsumsi dalam jangka waktu cukup lama, bahan pemanis ini

berbahaya karena bisa menyebabkan pecahnya sel kromosom di leukosit. Bahan kimia lain yang sering digunakan dalam makanan adalah Nitrosamin. Zat yang secara fisik mirip garam ini sering dipakai para pedagang untuk mempertahankan warna dan aroma daging. Makanya, bahan kimia ini banyak dipakai untuk memberi aroma khas pada sosis, kornet dan beberapa juga dipakai di nugget. Nitrosamin mampu mengubah DNA dan menganggu metabolisme. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang akan mengendap di paru-paru. Zat kimia berbahaya lainnya yang sering dipakai dalam makanan adalah formalin. Zat ini sering dipakai pada mie basah, tahu dan ikan agar tahan lama dan tetap terlihat bagus tanpa dimasukkan ke lemari es. Formalin amat berbahaya bagi tubuh karena bisa menyebabkan pendarahan jika terkena kulit. Kerusakan hati, jantung, otak, limfa dan kerusakan pada sistem saraf adalah akibat yang ditimbulkan dari formalin jika dipakai dalam jangka waktu lama. Ikan

JAJANAN DI SEKOLAH: Alasan bisnis membuat peringatan tidak dipedulikan.

42

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013


Kesehatan Zat Berbahaya

tar Kita berformalin umumnya dihindari oleh lalat. Jika melihat ikan yang dihindari lalat, maka sudah pasti ikan itu mengandung formalin. Sebenarnya, ada pengawet tradisional yang tidak aman bagi manusia. Sebut saja macam garam, gula, pengeringan dan pengasapan. Sayangnya, pengawet ini dianggap sudah terlalu kuno untuk industri makanan bersifat massal yang mengacu pada hitungan-hitungan untung rugi. Itu sebabnya, kendati jelasjelas berbahaya manusia, bahan kimia banyak dipakai di industri makanan.

Digemari Karena Murah Sebut saja Rhodamin B, pewarna sintetis untuk tekstil dan kertas. Zat berbahaya ini banyak disalahgunakan sebagai pewarna makanan kecil, kerupuk, terasi, dan jajanan yang banyak dikonsumsi anak-anak. Jika di krupuk terdapat bintik-bintik merah, maka bisa dipastikan Rhodamin B digunakan pada bahan makanan ini. Zat warna lain yang sering dipakai meski dianggap berbahaya adalah Metanil Yellow. Pemberi warna kuning ini seharusnya hanya dipakai untuk tekstil dan cat. Namun, sama dengan Rhodamin, bahan ini banyak dipakai oleh pengusaha untuk bahan makanan seperti kerupuk, pewarna mie dan bahan makanan lainnya. Yang dianggap biasa namun sesungguhnya berbahaya adalah Monosodium Glutamat (MSG) atau vetsin. Bahan ini dipakai oleh pedagang makanan karena diyakini meningkatkan cita rasa. Efek negatifnya cukup banyak, yaitu mengakibatkan gangguan pada sel-sel neuron, sel-sel syaraf lapisan dalam retina. Vetsin dalam skala banyak dan panjang dapat menyebabkan aneka kanker seperti kanker hati, kanker ginjal, kanker otak dan merusak jaringan lemak. Meski Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah banyak memberi peringatan soal zat-zat berbahaya tersebut, namun pertimbangan bisnis membuat peringatan itu tidak begitu dipedulikan oleh para pedagang. Itu sebabnya, sampai saat ini masih banyak pedagang

pengawetan ikan: Dihindari lalat berarti mengandung formalin.

menjual makanan yang mengandung zat kimia berbahaya seperti Rhodamin B, formalin, boraks, atau vetsin. Yang menyedihkan, karena harganya bisa lebih murah, makanan mengandung zat-zat berbahaya ini tetap laku keras di masyarakat. “Banyak pedagang yang mengaku bahwa konsumen lebih tertarik membeli makanan dengan warna yang menarik,� ungkap seorang petugas BPOM DKI yang tengah memeriksa jajanan yang dijual pedagang di daerah Tebet. Menurutnya, jika menjual makanan dengan warna yang tidak menarik,

biasanya justru tidak disukai konsumen. Cendol, misalnya. Kendati aman, cendol dengan bahan baku daun suji dan pandan kurang laku karena warnanya terlihat kusam dan tidak menarik. Sebaliknya banyak cendol memakai zat pewarna tekstil terlihat sangat menarik dan sangat disukai oleh anak-anak sekolah. Pemerintah mengaku sudah melakukan upaya maksimal untuk memutus rantai makanan mengandung zat berbahaya ini. Namun, karena permintaan dari masyarakat tetap tinggi, upaya itu akhirnya sia-sia. n

Zat kimia berbahaya lainnya yang sering dipakai dalam makanan adalah formalin. Zat ini sering dipakai pada mie basah, tahu dan ikan agar tahan lama dan tetap terlihat bagus tanpa dimasukkan ke lemari es.

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013

43


internasional bisnis media

Koran legendaris The Washington Post dijual seharga US$ 250 juta atau Rp 2,5 triliun kepada pendiri Amazon, Jeff Bezos. Bezos dianggap jaminan mutu untuk menyelamatkan sang legenda. TEKS Indah Winarso foto riset

p

ada minggu pertama Agustus jadi tanggal penting bagi 740 karyawan The Post–sebutan harian The Washington Post yang beralamat di 15th Street NW, Washington DC, Amerika Serikat (AS). Hari itu Donald Graham, Presiden Direktur Washington Post Company mengumumkan penjualan koran itu kepada pihak lain. “Saya bersama Katharine Weymoth dan jajaran direksi, memutuskan menjual koran ini. Beberapa tahun industri koran menghadapi banyak tantangan dan kami berpikir mungkin ada pemilik baru yang bisa mengelola koran ini dengan lebih baik,� ujar Graham dalam pernyataannya.

Jeff Bezos

44

iklan melorot: Pendapatan iklan The Post terus merosot.

Sang Legenda Te Graham menjual koran tertua di AS yang didirikan tahun 1877 ini kepada pendiri dan pemilik Amazon.com, Jeff Bezos senilai US$ 250 juta atau sekitar Rp 2,57 triliun. Pembelian itu atas nama pribadi dan tidak melibatkan Amazon. com. Rencananya, Bezos ingin menyelamatkan koran ini pada gempuran era internet. Asal tahu saja, bagi AS, The Post adalah koran penting. Saat berdiri, oplahnya hanya 10 ribu eksemplar saja. Mengikuti perkembangan dunia, koran ini mengalami pasang surut. Ketika AS mengalami depresi tahun 1933, keluarga Graham membelinya. Tahun 1970-an The Post memasuki masa keemasan saat dipimpin oleh Katherine

Graham. Saat itu dua reporter andalannya, Carl Bernstein dan Bob Woodward berhasil membongkar skandal Watergate yang kemudian mengguncangkan AS dan dunia. Berita ini menjadi skandal terbesar yang bisa dibongkar oleh media. Investigasi yang dilakukan Carl Bernstein dan Bob Woodward telah memaksa Presiden AS Richard Nixon mengundurkan diri pada 1974.

Merosot The Post punya sederet prestasi membanggakan. Para awaknya telah meraih 47 penghargaan Pulitzer, yakni penghargaan tertinggi dunia di bidang jurnalistik. Belum lagi penghargaan lainnya di bidang fotografi. Namun prestasi itu tak diikuti oleh peningkatan iklan dan oplah The Post. Tahun 2009, oplahnya mencapai 583 ribu eksemplar dan terus menurun. Pada 2010, oplahnya hanya mencapai 475 ribu eksemplar untuk harian dan 838 ribu untuk edisi mingguan. Di tahun 2012 oplah harian anjlok di angka 448 ribu eksemplar.

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013


internasional bisnis media

Media AS yang Sudah Menutup Edisi Cetaknya dan Beralih ke Digital • Newsweek, majalah berita mingguan 1933-2012 • Plenty, majalah peduli lingkungan 2006-2009 • Teen, majalah remaja 1954 - 2008 • Domino, majalah rumah & interior 2001-2005 • Golf, majalah travel dan golf 1998-2009 • Blender, majalah musik 2001 – 2009 • Best Life, majalah gaya hidup pria 2004-2009.

Terpaksa Dilego Hal itu diperparah dengan pendapatan iklannya yang terus menurun. Tahun 2012 adalah tahun terburuk bagi pendapatan iklannya dalam tujuh tahun terakhir. Pada kuartal II-2013, koran ini mengalami kerugian operasi US$ 14,8 juta. Tak hanya itu. Rating The Post pun melorot dan berada di peringkat kelima di bawah USA Today, The Wall Street Journey, The New York Times, dan The Los Angeles Times. Padahal lima tahun lalu, The Post berada di peringkat ketiga di bawah The New York Times dan The Wall Street Journal. Penurunan ini ini membuat pihak manajemen melakukan pemangkasan biaya di segala bidang. Pada November 2009, koran ini menutup beberapa biro besar di AS, antara lain Biro Chicago dan Los Angeles. Namun, Donald Graham paham bahwa tindakan itu ada batasnya. Sebenarnya mereka sudah melakukan inovasi untul menyelamatkan bisnis media ini, tapi tak berhasil. “Adanya Wonkblog merupakan contoh sukses

inovasi isi The Post, tapi tak mampu menahan penurunan pendapatan,” ujar Don Graham, Chairman dan CEO Washington Post. Wonkblog adalah halaman khusus The Post yang diasuh oleh jurnalis muda, Ezra Klein. Wonk­blog adalah blog yang mengupas kesehatan sampai pengelolaan keuangan. Blog ini disukai banyak pembaca. Faktor kuat penyebab keluarga Graham menjual The Post juga karena keluarga ini hanya menguasai 15% saham, selebihnya dikuasai publik. Sehingga penurunan pendapatan itu tidak merugikan kekayaan keluarga ini. “Tapi kami tetap merasa tidak nyaman,” kata Donald Graham.

Di Tangan Bezos Majalah Newsweek yang hidup selama 80 tahun dan menghentikan edisi cetaknya pada Desember 2012 adalah salah satu tanda bahwa bisnis media dunia sedang berubah. Itu sebabnya, Graham merasa Bezos adalah orang yang tahu apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkan The Post. Mereka merasa Bezos jenius di bisnis

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013

dan teknologi, dan ini jadi modal supaya koran ini terus bertahan. Aset lain yang didapat Bezos atas pembelian The Post adalah koran gratis kereta The Express, dan koran berbahasa Spanyol El Tiempo Latino. Jeff Bezos adalah miliuner terkaya ke-19 versi majalah Forbes dan memiliki kekayaan sebesar US$ 25,2 miliar. Banyak pihak, termasuk dua mantan reporter pengungkap skandal Watergate menaruh harapan tinggi pada Bezos. “Dia inovator. Dia punya uang dan kesabaran. Saya pikir, ini mungkin kesempatan terakhir The Post untuk bertahan, setidaknya dalam bentuk lain, “ kata Bob Woodwart. Ucapan Bob mengarah pada kemungkinan digitalisasi oleh Bezos. Pihak Bezos merasa optimistik pada masa depan The Post dan akan melakukan evolusi. “Internet mengubah hampir semua elemen di dunia bisnis berita dan kami membutuhkan inovasi serta memerlukan sedikit eksperimen,” ujar Bezos. Setelah The Post di tangan Bezos, memang banyak yang harus disesuaikan. Misalnya, sikap kritis The Post pada Amazon.com terkait skandal Apple dan beberapa penerbit soal konspirasi harga e-book. Juga soal penyediaan informasi untuk CIA senilai US$ 600 juta yang sudah ditandatangani Bezos. Jadi dua pihak–Bezos dan The Post memang saling menyesuaikan. n

45


internasional persaingan

Perseteruan Tak Kunjung Reda Untuk kesekian kalinya, Apple dan Samsung berurusan di meja hijau. Presiden AS, Barack Obama turun tangan dan Samsung harus gigit jari. TEKS indah winarso foto riset

d

ua merek smartphone ter7.0 dan Galaxy S2 dinyatakan tidak mekenal dunia, Apple dan langgar. Pihak Samsung juga mencatat Samsung untuk kesekian bahwa 23 dari 26 gadget yang awalnya kalinya bertemu di meja bagian dari gugatan, kini sudah tidak dihijau. Sidang yang digejual lagi. lar awal Agustus ini oleh International Apple terlihat puas karena putusan Trade Commision (ITC) atau Komisi ITC ini sejalan dengan pengadilan lain Dagang Internasional menetapkan di Jepang, Korea, Jerman dan Belanda. larangan beberapa ponsel Samsung berPengadilan ini tak mentolelir upaya edar di Amerika Serikat (AS). penjiplakan Samsung atas Apple. MenuDi sidang yang memakan waktu semrut Apple, sistem peradilan paten sudah bilan bulan itu terbukti bahwa ada dua selayaknya memproteksi hak paten yang hak paten Apple yang dilanggar Samada. sung, yakni yang berhubungan dengan Perwakilan Samsung mengaku kelayar sentuh (touchscreen) dan colokan cewa dengan keputusan ini dan berniat headphone. Seri ponsel Samsung yang mengajukan banding ke komisi dagang melanggar adalah Samsung Galaxy S yang lebih tinggi. Menurutnya, Apple Continuum SCH-1400 dan Samsung menggunakan paten desain yang terlalu Transform SPH-M920. Keduanya berluas untuk banyak hal sehingga membasis Android. buka celah bagi inovasi baru. Samsung Kate Middleton,gadget Pangeran William, dan Tab prince george Sementara seperti Galaxy juga berpendapat bahwa fokus utama in-

46

dustri smartphone, bukan perang global di pengadilan, namun kompetisi yang fair di pasar. Meski beberapa produknya dilarang beredar di AS, Samsung tertekad membombardir AS dengan produk inovatif lainnya.

Berkali-kali ke Meja Hijau Apple dan Samsung sering berseteru dan bertarung di meja hijau. Sebelum ini, Samsung memenangkan gugatan terkait paten teknologi nirkabel yaitu FRAND (Fair, Reasonable, and Non Discriminating). Saat keputusan awal, ITC menilai bahwa Apple telah menggunakan paten Samsung tanpa ada lisensi resmi, sehingga Apple dihukum untuk tidak mengimpor iPad dan iPhone yang memasang teknologi tersebut. Produk Apple yang “dihukum” adalah iPhone 3GS, iPhone 4, iPad 2 3G, dan iPad 3G generasi pertama. Tim Cook yang membawahi Apple mengaku terpukul atas keputusan itu karena produk andalan mereka itu justru dilarang di “rumah” mereka sendiri yaitu AS. Keputusan terbaru ITC pada awal Agustus membuat Presiden Amerika Barack Obama mengeluarkan veto. Veto

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013


internasional persaingan itu berisi pembatalan keputusan ITC soal FRAND di atas. Dengan veto itu, iPhone 3GS, iPhone 4, iPad 2 3G, dan iPad 3G generasi pertama bisa diperjualbelikan dengan leluasa di AS. Alasan Obama mengeluarkan veto karena keputusan ITC merugikan konsumen dan alasan lain. Veto mengejutkan itu disambut teriakan bahagia oleh Apple yang bermarkas di Cupertino, AS. Dua perusahaan itu juga masih menyisakan satu perkara di San Jose California. Tuntutan denda sekitar US$ 1 miliar kepada Samsung yang dijatuhkan pengadilan sekitar setahun yang lalu, sampai kini belum final. Hakim yang mengawasi kasus tersebut sudah mengeluarkan putusan sela yang memerintahkan potongan denda sebesar US$ 450 juta untuk Samsung. Hakim juga memerintahkan menggelar sidang baru pada awal bulan November mendatang.

Unggul di Smartphone Highlight utama laporan periset tehnologi Gartner yang berbasis di Stamford AS pada Mei lalu, menyebutkan dunia kini sangat suka dengan aplikasi Android. Ini karena di ranah operasi mobile,

Prosentase Penjualan Smartphone Dunia Kuartal Pertama 2012

Kuartal Pertama 2013

Samsung

27.6 %

30.8 %

Apple

22.5 %

18.2 %

LG Electronic

3.4 %

4.8 %

Huawei Technologies

3.6 %

4.4 %

ZTE

3.1 %

3.8 %

Others

39.8 %

37.9 %

Total

100 %

100 %

Sumber: Gartner

Android menguasai hampir 75% pangsa pasar. Android identik dengan Samsung. Berdasarkan produsen semua kelas (smartphone dan feature phone) Samsung masih berada di puncak ponsel dengan penjualan terbesar selama kuartal pertama 2013 lalu. Sementara di posisi kedua ditempati Nokia, meskipun perusahaan asal Finlandia ini mengalami penurunan jumlah penjualan jika diban-

Persaingan ponsel pintar antara dua negara ini menjadi “nasionalisme” baru untuk sebuah negara, sampai Presiden AS tak segan untuk turut campur mengintervensi keputusan pengadilan.

PRODUK SAMSUNG: Sebagian dilarang dijualbelikan di AS.

inilahREVIEW inilah49 Tahun49 II | Tahun 17-25 Agustus II | 17-25 2013 Agustus 2013

dingkan angka penjualan di kuartal pertama tahun 2012. Untuk kelas smartphone, Samsung dan Apple terbukti merajai ponsel pintar seluruh dunia. Samsung memang menurun tapi masih nomor satu di seluruh dunia, yaitu dari 32,2 % di kuartal yang sama tahun lalu, menjadi 30,4 %. Pasar Apple juga turun, dari 16,6 % menjadi 13,3 % selama kuartal pertama tahun ini. Ceruk penurunan dua raksasa smartphone itu diambil oleh vendor Korea Selatan seperti LG Nexus 4 dan LG Optimus, karena secara mengejutkan pasar Optimus naik dari 3,7 % menjadi 5,1 %. Produk smartphone China juga alami kenaikan seperti Lenovo dari 3,1 % menjadi 4,7 % disusul oleh ZTE yang performance pasarnya meningkat dari 4,1 % menjadi 4,2 %. Sedangkan smartphone Nokia jalan ditempat meski mereka berusaha meluncurkan smartphone seri Lumia. Yang menarik adalah sejak Mei lalu penjualan Samsung Galaxy S4 berkibar atas iPhone 5 di AS melalui operator Verizon, Sprint, dan T-Mobile. Ini untuk pertama kali Samsung mengalahkan Apple di pasar AS. Penyebabnya ? Pengguna Apple mungkin agak bosan karena iOS tak kunjung melakukan inovasi, padahal konsumen AS rindu sesuatu yang baru pada gadget mereka. AS dan Korea Selatan memang tak berseteru dalam hal politik, tapi persaingan ponsel pintar antara dua negara ini menjadi “nasionalisme” baru untuk sebuah negara, sampai Presiden AS tak segan untuk turut campur mengintervensi keputusan pengadilan. Kini, ekonomi memang menjadi roh utama dari perjuangan suatu negara. n

47


internasional perusahaan as

KANTOR PUSAT PFIZER: Masih mengidolakan negara rendah pajak.

Karena Ditodong m Pajak Tinggi Untuk menghindari pajak tinggi, banyak perusahaan Amerika Serikat menaruh uangnya di negara berpajak rendah. Presiden Obama jengkel. TEKS indah winarso foto riset

48

ei lalu perusahaan teknologi raksasa Apple menghadapi pertanyaan panel di Kongres Amerika Serikat (AS), mengenai cara pengelolaan uang perusahaannya. Kongres punya informasi bahwa mereka menghindari pajak miliaran dolar dengan menaruh uang di cabang perusahaan di luar AS. Komisi ini mengacu pada laporan bahwa perusahaan yang didirikan oleh Steve Jobs ini membayar pajak amat sedikit di AS. Padahal di satu cabang di luar AS, pendapatan Apple bisa mencapai US$ 30 miliar dari tahun 2009 hingga 2012, tetapi mereka tidak membayar pajak pendapatan ke negara manapun.

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013


internasional perusahaan as Setali tiga uang dengan Apple. Perusahaan internet berbasis di Mountain View California AS, Google, juga melakukan hal yang sama. Tahun lalu, perusahaan ini mengalihkan 80% keuntungan sebelum pajaknya, yaitu sekitar US$ 10 miliar ke anak perusahaan di Bermuda agar terhindar dari pajak. Di negara “surga pajak� itu, Google menyelamatkan US$ 2 miliar atau setara dengan Rp 20 triliun (kurs Rp 10 ribu) dari pajak tinggi di AS. Praktek ini dilakukan Google sejak 2008 lalu. Sampai-sampai Inggris pun geram karena sudah mencium modus Google, sejak beberapa tahun lalu. Perusahan yang punya total penjualan sebesar US$ 4,1 miliar atau 11 % di negara itu, hanya membayar pajak korporasi sebesar 6 juta poundsterling. AS memang menerapkan pajak pendapatan korporasi yang sangat tinggi, yakni sampai 35%. Inilah yang membuat banyak perusahaan AS memainkan berbagai modus agar terhindar membayar pajak tinggi. Selain, Apple dan Google, perusahaan besar yang memakai modus itu antara lain General Electric, Pfizer, Microsoft, Merck, Johnson & Johnson, IBM, Exxon Mobil, Citigroup, Herwett – Packard, Pepsi Co, dan puluhan korporasi lain. Perusahaan-perusahaan ini masih mengidolakan negara rendah pajak, seperti Cyprus, Cayman Islands, Costa Rica, Singapura, Bermuda atau British Virgin Island. Pfizer, misalnya. Perusahaan farmasi yang bermarkas di New York dan punya sekitar 106 ribu karyawan di seluruh dunia ini, memiliki 174 anak perusahaan di berbagai tempat, seperti Barbados, Bermuda, British Virgin Islands, Cayman Islands, Costa Rica, Hong Kong, Irlandia, Luxemburg, Belanda, Panama, Singapura dan Swiss. Sedangkan Johnson & Johnson punya kantor cabang di Irlandia, Hong Kong, Luxemburg, Netherlands, Singapore, dan Switzerland Di negara-negara itu, mereka memarkirkan labanya hampir US$ 1,2 triliun. Angka besar itu didapat oleh organisasi nirlaba Public Interest Research Group (PIRG) yang meneliti 100 perusahaan publik teratas pada pertengahan Juli lalu. Menurut PIRG, sebanyak 15 perusahaan dengan laba terbanyak yang disimpan di luar negeri memiliki US$ 776 miliar dana. Jumlah itu dua per tiga dari jumlah total yang dimiliki 100 perusahaan sebesar US$ 1,2 triliun.

GE dan Apple berada dalam daftar puncak perusahaan yang menyimpan laba terbanyak di luar negeri. Keduanya memarkir US$ 108 miliar dan US US$ 82,6 miliar berturut-turut pada 2012. Posisi di bawahnya diduduki Pfizer dan Microsoft, yang menyimpan laba sebesar US$ 73 miliar dan US$ 60,8 miliar. Undang-undang di AS memang memungkinkan perusahaan tak membayar pajak atas laba yang diperoleh anak perusahaan di luar negeri jika pendapatan itu tak dibawa ke AS. Jika perusahaan AS memulangkan laba yang didapat di luar negeri, mereka harus membayar pajak sebesar 35% dikurangi jumlah yang mereka bayar di negara asing tempat mereka memiliki anak perusahaan. Hanya 21 dari 100 perusahaan yang menyatakan membawa keuntungan mereka ke AS. Menurut PIRG, semua perusahaan itu berutang lebih dari US$ 93 miliar dalam bentuk pajak federal. Meski praktek itu sah dalam aturan pajak AS, namun tak pelak membuat jengkel pemerintah AS. Internal Revenue Service (IRS), lembaga pajak AS, sudah memasukkan Google sebagai perusahaan dalam pengawasan pemerintah. IRS punya cukup bukti bahwa Google mengalihkan pajak ke Bermuda melalui Irlandia dan Belanda. Laporan PIRG muncul bersamaan dengan desakan Presiden AS Obama yang

ingin mereformasi pajak korporasi. Dalam paket rencana reformasi itu, Pemerintah AS akan menghapus insentif bagi perusahaan pemarkir dana di luar negeri.

Eropa Terinspirasi Keinginan Obama itu juga menjadi inspirasi bagi Eropa. Banyak negara dengan korporasi besar menginginkan agar perusahaan-perusahaan itu membawa laba ke negara asal korporat. Komisi Eropa bahkan menyatakan seluruh negara Uni Eropa harus bekerjasama mengatasi penghindaran pajak yang setiap tahun mencapai US$ 1,31 miliar. Hal ini membuat negara-negara yang tergabung dalam G20 ingin men-support penuh rencana Badan Pembangunan dan Kerjasama Ekonomi atau OECD untuk mereformasi aturan pajak internasional. Rencana itu pada dasarnya untuk menutup celah yang terdapat pada jaringan perjanjian pajak bilateral yang memungkinkan perusahaan memindahkan laba ke negara berpajak rendah. Jika korporasi AS membawa uangnya kembali ke AS, maka negara itu bisa mendapat dana lebih banyak untuk menutup defisit anggaran. Sebab, selama ini mereka masih harus melakukan pemotongan asuransi pensiun, pengurangan karyawan, pengurangan latihan militer sampai pengurangan subsidi ke pantipanti jompo. n

15 Perusahaan AS yang Memarkir Keuntungan di Negara Lain Laba di luar negeri (dalam miliar US$) General Electric Apple Pfizer Microsoft Merck Johnson & Johnson IBM Exxon Mobil Citigroup Cisco System Abbott Lab Procter & Glamber Herwett - Packard Google PepsiCo

108 82.6 73 60.8 53.4 49 44.4 43 42.6 41.3 40 39 33.4 33.3 32.2

Jumlah anak perusahaan di negara berpajak rendah 18 3 174 5 151 55 16 36 20 47 107 43 22 2 160

Sumber : Laporan PIRG-AS

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013

49


profil

Ignatius Tri Handoyo

Konsisten dan Pantang Mundur Memimpin commuter line memiliki banyak tantangan. Tri terus melangkah menerapkan berbagai strategi dan gebrakan agar commuter line makin dicintai masyarakat. TEKS Vinsensius Segu ilustrasi rangga Diyarto

W

ajah kereta rel listrik (KRL) commuter line (CL) kini berubah. Kereta yang kini menjadi primadona baru angkutan umum warga kota Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) ini terus berbenah. Tengok saja, stasiun-stasiun ke-

50

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013


profil reta api di Jabodetabek kini tertata rapi. Apalagi sejak pemberlakuan tarif progresif dengan tiket elektronik single dan multitrip per 1 Juli 2013. Kenyamanan penumpang juga menjadi prioritas utama. Karena itulah, jumlah commuter line akan terus ditambah. Agustus ini ada tambahan 180 kereta dari Jepang dan akan dioperasikan September depan. Tak hanya penambahan kereta, jumlah gate atau pintu masuk dan keluar stasiun juga akan ditambah sekitar 50 buah dari 364 yang ada. Hingga tahun akhir tahun nanti, penumpang benar-benar nyaman keluar masuk stasiun. Ditargetkan 2018, akan ada 2 juta penumpang setiap harinya. Berubahnya wajah commuter line ini memang tak terlepas dari kepemimpinan Ignatius Tri Handoyo. Sejak menjadi salah satu pimpinan commuter line pada 2008 lalu, berbagai langkah telah dilakukan. Didaulat menjadi Diretur Utama commuter line, tak terbayang sebelumnya di benak Tri. Ketika PT KAI melepaskan divisi commuter line menjadi sebuah usaha yang berdiri sendi­ ri, awalnya Tri awal­nya duduk sebagai Direktur Keuangan. Baru

«Yang penting adalah menyampaikan informasi apa adanya kepada penumpang. Penumpang pun akan mengerti soal perjalanan. »

Belajar dan berjuang agaknya sudah menjadi keseharian Tri. Meski tantangan berat, Tri tak pantang surut melangkah. “Saya selalu yakin, apapun yang akan kita kerjakan selalu ada jalan.” pada 2012 dia didaulat sebagai direktur utama. Tri sadar tak mudah memimpin commuter line. Apalagi masih menggunakan rel yang sama dengan kereta antar kota. Berbeda dengan di beberapa negara. Di sana, track commuter line tidak menyatu dengan rel antar kota sehingga pengaturannya menjadi lebih mudah. “Kalau di sini, jika satu kereta antar kota terlambat, maka akan mengganggu jadwal perjalanan KRL,” ujarnya. Bagi Tri, mengatur ketepatan waktu kedatangan dan keberangkatan kereta api pun menjadi perjuangan yang cukup besar. Satu-satunya upaya yang dapat dilakukan saat ini adalah secepat mungkin menyampaikan informasi kepada penumpang. “Yang penting adalah menyampaikan informasi apa adanya kepada penumpang. Penumpang pun akan mengerti soal perjalanan,” ucap lulusan Teknik Industri ITB tahun 1996 ini.

Menerapkan Peraturan Dari segi eksternal, Tri juga dihadapkan pada sebuah kenyataan betapa tidak tertibnya penumpang kereta api Indonesia. Meski peraturan telah dibuat dengan sangat rapi, namun kenyataannya masih banyak penumpang yang naik di atas atas kereta api atau membawa barang melebihi kapasitas. “Satu-satunya cara untuk mengedukasi masyarakat adalah penerapan peraturan secara konsisten. Saya tak bisa mundur lagi. Ini harus terus berjalan,” tegas pria kelahiran 1 November 1971 ini. Tri memang tidak pernah mundur. Meski pun di bulan pertama harus kehilangan 700 ribu tiket senilai Rp 3 miliar, dia tetap melanjutkan kebijakan tiket elektrotik. Tri pun menghapus kelas di commuter line, seperti yang berlaku di negara lain. Tarif progesif pun dia berlakukan kendati mengakibatkan kenaikan jumlah peumpang hingga 20%. Tarif progresif diberlakukan karena

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013

tahun ini PT KAI mendapatkan subsidi dari pemerintah lebih dari Rp 704 miliar. Dari angka itu, Rp 286 miliar di antaranya untuk PT KAI Daop 1 Jabodetabek. Subsidi ini menjadikan tarif progresif commuter line sangat murah. Penumpang hanya mengeluarkan Rp 2.000 untuk lima stasiun pertama, dan setiap tiga stasiun berikutnya hanya Rp 500. Bagi Tri perjalanan hidupnya sangat menarik. Betapa tidak, sejak kecil dia sudah ditinggal pergi ayahnya ke alam baka. Dia melihat betapa tangguhnya sang ibu untuk menjadikan putra-putrinya manusia yang sukses dan berguna bagi masyarakat. Sampai Tri sempat bilang kepada sang ibu, lebih baik dirinya selulus SD menjadi tukang semir sepatu. “Ibu saya berjuang agar anak-anaknya bisa sekolah. Beruntung saya sekolah tak pernah bayar, selalu ada bantuan. Waktu SD saya dibebaskan dari biaya sekolah. Ketika SMP saya mendapat orangtua asuh yang membiayai keperluan sekolah, dari pakaian, buku, sepatu sampai tas,” ceritanya. Ketika lulus, SMP Tri masuk ke SMA Kolese Gonzaga berada di lingkungan Seminari Wacana Bhakti. Dia mendapat bantuan pendidikan dari gereja. Seperti umumnya remaja, Tri pun mengalami masa-masa menarik dan petualangan remaja. Kemping, naik gunung, persahabatan dan asmara. Lulus SMA dia diterima di UGM jurusan mesin. Tapi tiga bulan setelah di UGM, dia memutuskan keluar. “Saya belajar lagi agar saya bisa masuk ITB,” cerita ayah dua anak ini yang menempuh pendidikan S2 di Monash University, Melbourne, Australia. Belajar dan berjuang agaknya sudah menjadi keseharian Tri. Meski tantangan berat, Tri tak pantang surut melangkah. “Saya selalu yakin, apapun yang akan kita kerjakan selalu ada jalan,” tandas penghobi sepeda dan jogging ini. n

51


hukum Izin Impor

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan

Mendag Kalah PTUN mengabulkan gugatan PT Indoguna Utama terhadap Menteri Perdagangan. Ini soal izin impor yang tidak dikeluarkan. TEKS Sri Wulandari Foto wirasatria

M

enteri Perdagangan (Men­dag) Gita Wirjawan terhenyak kaget saat Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang diketuai Majelis Hakim Bambang Heriyanto memerintahkan untuk menerbitkan izin impor 10 produk olahan hewan dan satu produk hortikultura yang diajukan PT Indoguna Utama. Itu artinya, dia harus menelan pil pahit kekalahan di persidangan karena PTUN mengabulkan gugatan Indoguna. Pangkal persoalan, karena Mendag menahan izin persetujuan impor produk

52

olahan hewan dan No 75 perihal produk hortikultural selama 4 bulan sejak Januari 2013. Padahal, menurut Permendag No 24/2011 dan Permendag No 30/2012, Mendag harus mengeluarkan izin paling lambat 5 hari setelah permohonan. Kedua izin tersebut tak kunjung diterbitkan, dengan alasan adanya kasus pidana terhadap dua direktur Indoguna yang saat ini sedang ditangani oleh Pengadilan Tipikor Jakarta. Dirut Indoguna Maria Elizabeth Liman dan dua direktur lainnya, yakni Arya Abdi Efendi dan Juard Efendi memang tengah tersangkut kasus suap impor sapi di Ko-

misi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sehingga dalam mengeluarkan izin impor perlu hati-hati. Tetapi apa daya, ternyata hakim memiliki pertimbangan lain. Menurut hakim, alasan Mendag tersebut tidak relevan dan tak berdasar. “Ini tidak ada kaitannya dan tidak ada urusan dengan kasus pidana,” kata kuasa hukum Indoguna, Panji Prasetyo. “Kami harap Menteri Perdagangan berbesar hati,” katanya. Mendag Gita Wirjawan sendiri hingga kini belum memutuskan untuk menanggapi kekalahannya. “Masih kami pelajari dulu,“ katanya. Sementara Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, pada Februari silam sempat menyebut Indoguna sebelumnya juga bermasalah soal prosedur impor daging impor. Menurut catatan Kementerian Perdagangan, tahun 2011 Indoguna melakukan kegiatan impor tanpa mempunyai kepemilikan Surat Pengajuan Pemasukan (SPP) atau SPP-nya sudah kedaluwarsa. “Kami melihat lebih kepada Indoguna sebagai perusahaannya. Suap menyuap enggak,” ujarnya. Indoguna sendiri melayangkan dua gugatan sekaligus kepada Mendag karena tidak terima atas keputusan Mendag yang tak kunjung menerbitkan izin impor yang mereka minta. Indoguna mengajukan permohonan izin impor untuk 10 produk olahan hewan terhitung 28 sampai 31 Januari 2013. Impor ini untuk jangka waktu enam bulan. Produk itu di antaranya yoghurt, keju, cream, dan butter. Dalam jangka waktu lima hari, seharusnya izin impor sudah terbit. Ini sesuai aturan pasal 5 ayat 3 Permendag No. 24 tentang Ketentuan Impor dan Ekspor Hewan dan Produk Hewan. Indoguna lalu mengirimkan surat permohonan penerbitan surat persetujuan impor (SPI) tertanggal 22 Februari 2013. Surat yang diajukan Indoguna tak membawa hasil. Termasuk permohonan izin impor produk hortikultura yang diajukan 13 Maret 2013 untuk lambweston kentang beku, lambweston bawang bombay tepung dan d’arbo selai jeruk, d’arbo marmalad jeruk, juga tak jelas. Kejengkelan Indoguna akhirnya bermuara ke PTUN. “Karena ditahannya izin itu, sudah banyak kerugian yang dialami Indoguna. Keputusan ini sangat penting bagi kelangsungan usaha Indoguna dan nasib sekitar 1.000 karyawan yang bekerja di sana,” tandas Panji. n

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013


hukum Penerbangan

P

T Kharissa Permai Holiday geram bukan main. Betapa tidak, sebanyak 91 calon jemaah umrohnya batal berang­kat ke tanah suci Mekah, Arab Saudi. Penyebabnya, maskapai Lion Air membatalkan penerbangan sepihak. Alasannya, ada program perawatan pesawat yang harus dilakukan. Tentu saja, Kharissa tak menerima alasan ini. Gugatan pun dilancarkan ke Pengadilan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Selain menggugat Lion Air, Kharissa juga menjadikan Ditjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan selaku tergugat II. Kuasa hukum Kharissa, Ngurah Anditya Ari Firnanda menceritakan kasus ini bermula pada 1 April 2013. Saat itu, Kharissa yang bergerak di bisnis perjalanan umroh membeli 91 tiket pulang pergi rute dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng-Jeddah untuk penerbangan 30 Mei 2013. Tiket itu dibeli melalui agen resmi Lion Air, yakni PT Lindajaya Tour & Travel seharga US$ 98.220. Agen resmi Lion Air tersebut lalu menyerahkan e-Ticket (tiket elektronik). Dua hari sebelum keberangkatan, Kharissa melakukan city check-in di Lion Air Tower. Tetapi yang terjadi check in ini gagal dilakukan, karena Lion Air menyatakan pesawat tidak jadi beroperasi alias penerbangan 30 Mei dibatalkan. Kharissa langsung mengkonfirmasi pembatalan ini ke Lindajaya. Pihak Lion

Gara-gara Batal Umroh Gara-gara 91 jemaah umroh batal terbang, Lion Air digugat US$ 104.285. Tahap mediasi sedang berjalan. TEKS Sri Wulandari Foto riset

Air ini lalu memberikan penjelasan bahwa pembatalan penerbangan terpaksa dilakukan karena adanya program perawatan pesawat yang harus dilakukan. Ngurah pun menilai pembatalan penerbangan ini bertentangan dengan Permenhub No. 77 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara yang mewajibkan pembatalan disampaikan 7 hari sebelum keberangkatan. Kharissa pun menuntut ganti rugi materiil sebesar US$ 104.285 ditambah biaya penginapan SAR 57.035 riyal, dan Rp 13.440.000. Sementara, immateriilnya Rp 100 miliar. Sidang telah berjalan pekan lalu. Pada 14 Agustus, sidang memasuki tahap mediasi. Tahapan ini harus ditempuh karena kewajiban kedua pihak sesuai Peraturan Mahkamah Agung (Perma)

Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan. Pasal tersebut menyatakan semua sengketa perdata yang diajukan ke pengadilan tingkat pertama wajib mengupayakan perdamaian lebih dahulu dengan bantuan mediator. Dihubungi secara terpisah, Nusirwin, kuasa hukum Lion Air, menyatakan mediasi sedang diupayakan dan akan berlangsung dalam jangka waktu maksimum 40 hari, meskipun bisa diperpanjang hingga 14 hari. Adapun yang ditunjuk menjadi mediator adalah Dedi Fardiman. Jika mediasi berhasil melahirkan kesepakatan, gugatan akan berakhir, sebaliknya, jika mediasi gagal, gugatan akan terus berlangsung sampai proses akhir. “Perdamaian dimungkinkan apabila permintaan kami dipenuhi,” kata Ngurah. n

LION AIR DIGUGAT: Membatalkan penerbangan sepihak

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013

53


PT INDONESIA POWER

Tua-tua Masih Nye Berkat perawatan yang baik, IP mampu mengoperasikan beberapa pembangkit listrik peninggalan Belanda. Anak anak usaha PLN ini mendapat penghargaan dari MURI.

D

emi listrik apa pun layak dilakukan. Termasuk tetap mengoperasikan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) tua yang dibangun pada zaman penjajahan Belanda. Apa boleh buat, tanpa listrik, tak ada pertumbuhan ekonomi. Kelangkaan listrik hanya akan mendorong de-industrilisasi. Kesejahteraan rakyat pun kian jauh terjangkau.

54

Itu sebabnya, PT Indonesia Power (IP) merawat sekitar 20 PLTA peninggalan Belanda yang ada di bawah kendalinya. Tentu saja tidak mudah merawat turbinturbin yang usianya sudah mendekati satu abad. Namun, dengan ketekunan dan ketelatenan, PLTA-PLTA itu masih mampu menghasilkan listrik sebesar total 80,1 MW. Betul, angka itu tak seberapa bila dibandingkan dengan kapasitas listrik milik IP yang mencapai 12.463 MW. Namun listrik yang dihasilkan PLTA-PLTA warisan Belanda itu cukup membantu PLN dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. PLTA Plengan I, contohnya. Dibangun tahun 1922, PLTA di Pangalengan Kabupaten Bandung ini masih mampu menghasilkan listrik sebesar 1,08 MW. Pada masanya, Belanda membangun jalur transmisi 30 KV sepanjang 80 Km dari PLTA Plengan ke gardu induk (GI)

di Sumadra, Garut, dan Singaparna untuk menghantarkan tenaga listrik ke wilayah Priangan Timur. Sementara dari GI Kiaracondong Bandung dibangun jalur transmisi 30 KV ke GI di Rancaekek Bandung hingga Sumedang untuk memasok listrik di Priangan Timur – Utara. PLTA peninggalan Belanda lainnya yang masih beroperasi sampai saat ini adalah PLTA Lamajan. Di bangun tahun 1928, PLTA di kawasan Pangalengan Bandung itu diperuntukan untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah Priangan Barat seperti Padalarang, Purwakarta, hingga Kosambi. Bahkan pada tahun 1966 jalur transmisi PLTA Lamajan sudah menyambung ke Cawang Jakarta. Pembangkit listrik yang juga sudah uzur adalah PLTA Bengkok karena sudah beroperasi sejak 1922. Untuk menggerakkan turbinnya, air dari Sungai Ci Kapundung ditampung di kolam penampungan di kawasan Tahura Ir. H. Djuanda atau Kolam Pakar (dibangun 1918). Air kemudian disalurkan melalui pipa sepanjang ¹ 500 m (tinggi jatuh air sekitar 104 meter) untuk menggerakan turbin.

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013


PT INDONESIA POWER

etrum PLTA semakin sedikit Sejak pertama kali dibangun oleh Perusahaan Tenaga Air Negara Dataran Tinggi Bandung (Landiswaterkrachtbedijf Bandung en) pada tahun 1923, PLTA Bengkok merupakan salah satu sumber penyuplai listrik untuk Bandung dan sekitarnya. Pada tahun yang sama dibangun pula PLTA Dago dengan memanfaatkan aliran sungai Cikapundung untuk memutar turbin dan generator. Sejarah kelistrikan di tanah air dimulai pada tahun 1897 ketika berdiri perusahaan listrik pertama, Nederlandche Indische Electriciteit Maatschappij (NIEM), yang berkantor di Gambir, Jakarta. Sedangkan sejarah PLTA dimulai tahun 1906 ketika PLTA Pakar (Bandung) diresmikan. PLTA pertama di tanah air itu dikelola oleh Maskapai Listrik Bandung (Bandungte Electriciteit Masatsehappij). Tahun 1917, Biro Tenaga Air (Waterkraht Burean) di bawah Jawatan Perkeretaapian Negara diubah menjadi Jawatan Tenaga Air dan Listrik (Dienstvoor Waterkracht in Electriciteit). Tiga tahun kemudian berdiri Perusahaan Listrik Umum Bandung (Gemeenschapplijk Electrich Bandoeng en Omstreken atau GEBEO). Cikal bakal PLN itu kemudian mengambilalih PLTA Pakar serta PLTA Cijedil di Cianjur. Sementara itu perusahaan Tenaga Air Negara Daratan Tinggi Bandung (Landiswaterchtbedift Bandung) mengelola PLTA Bengkok, Dago (1923), Plengan (1923), dan Lamajan (1924). Tahun 1962 beroperasi PLTA Cikalong yang bekerja pararel dengan PLTA-PLTA yang sudah ada. Di tahun 1939 dibentuk Perusahaan Tenaga Air Negara Cirebon (Landiswaterchtbedift Cirebon) sebagai persiapan pembangunan PLTA Parakan. Sementara Perusahaan Tenaga Air Jawa Barat menangani PLTA Ubrug dan PLTA Kracak. Dari PLTA Ubrug pada 1926 dibangun transmisi 30 Kv sepanjang 16 Km GI Lembursitu untuk memasok kebutuhan listrik Sukabumi. Sedangkan PLTA Kracak (1931) untuk wilayah Rangkasbitung.

Setelah perang dunia II berdiri beberapa pembangkit listrik lagi. Namun sebagian besar memanfaatkan bahan bakar minyak dan batu bara yang cadangannya terbatas dan harga naik terus. Padahal, dulu, Belanda banyak memanfaatkan tenaga air untuk menggerakan turbin dan generator. Sedangkan PLTA yang lahir setelah perang dunia II antara lain PLTA Jatiluhur (1964) dan PLTA Saguling (1986). Kini, sebagian besar PLTA warisan

Belanda itu dikelola oleh IP. Itu sebabnya, Meseum Rekor – Dunia Indonesia (MURI) menganugerahkan piagam penghargaan kepada IP untuk katagori PLTA warisan Belanda terbesar, PLTA tertua, serta Perusahaan Pembangkit yang mengoperasikan PLTA terbanyak dan masih beroperasi pada sistem kelistrikan Indonesia. Penghargaan itu diberikan pada perayaan ulang tahun IP ke-17, 3 Oktober 2012. n

DATA PLTA PT INDONESIA POWER REKOR MURI 2012 Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Saguling & UBP Mrica NO UNIT PLTA 1 Plengan 1 2 Plengan 2 3 Plengan 3 4 Bengkok 1 5 Bengkok 2 6 Bengkok 3 7 Dago 1 8 Ubrug 1 9 Ubrug 2 10 Lamajan 1 11 Lamajan 2 12 Kracak 1 13 Kracak 2 14 Lamajan 3 15 Jelok 1 16 Jelok 2 17 Jelok 3 18 Ketenger 1 19 Ketenger 2 20 Ubrug 3

DAYA PABRIKAN TERPASANG (MW) 1,08 Escher Wyss 1,08 Escher Wyss 1,08 Escher Wyss 1,05 Escher Wyss 1,05 Escher Wyss 1,05 Escher Wyss 0,7 Gebr-Stock 5,94 Gebr-Stock 5,94 Gebr-Stock 6,52 Gebr-Stock 6,52 Gebr-Stock 6,3 Gebr-Stock 6,3 Gebr-Stock 6,52 Gebr-Stock 5,12 Escher Wyss 5,12 Escher Wyss 5,12 Escher Wyss 3,52 Charmiles 3,52 Charmiles 6,48 Gebr-Stock 80,01

TAHUN OPERASI 1922 1922 1922 1923 1923 1923 1923 1924 1924 1925 1925 1927 1927 1934 1937 1937 1937 1939 1939 1950

Sumber: IP

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013

55


keuangan Kebijakan Moneter

Untuk meredam gejolak inflasi, BI berencana mengkaji aturan LDR– GWM. Kebijakan ini dikritik karena akan membuat bunga semakin tinggi.

i

TEKS bastaman foto wirasatria

nflasi tampaknya kian sulit dijinakkan. Kendati Bank Indonesia (BI) telah dua kali mengerek suku bunga acuan, inflasi tetap saja tinggi. Inflasi bulan Juli tercatat 3,29%, sehingga inflasi tahunan sudah mencapai 8,16%. Banyak kalangan yakin, inflasi bakal menjadi-jadi karena Desember depan ada perayaan Natal dan Tahun Baru. Kalau dibiarkan terus, inflasi yang tinggi bisa membuat jumlah penduduk miskin naik dan menurunkan daya saing ekspor Indonesia. Tidak hanya itu, inflasi yang terlalu tinggi juga mengganggu keseimbangan nilai mata uang rupiah dengan mata uang asing. Maka tak heran bila BI menganggap inflasi sekarang sudah jadi masalah dan harus segera ditekan. “Ekonomi Indonesia mulai tak stabil,” kata Hendar Hararap, Deputi Gubernur BI. Untuk meredam inflasi, BI tampaknya akan kembali menyedot kelebihan likuiditas dari masyarakat. Hanya saja kebijakan moneter yang akan ditempuh BI bukan dengan mengerek suku bunga acuan. Seperti dikatakan Hendar, saat ini BI sedang mempertimbangkan untuk mengkaji ulang aturan yang mengaitkan loan to deposit ratio (LDR) dengan giro wajib minimum (GWM). “Ada kemungkinan batas LDR akan diturunkan,” ujar Hendar. Sekedar mengingatkan, untuk mendorong perbankan mengucurkan kreditnya, sejak 2011 BI mengaitkan ketentuan GWM dengan LDR. BI sendiri mematok LDR ideal di kisaran 78%-100%. Untuk setiap kekurangan 1% LDR batas bawah, bank akan terkena penalti berupa penambahan GWM sebesar 0,1% dari dana pihak ketiga (DPK). Bank juga wajib menambah GWM sebesar 2% jika melanggar ketentuan LDR batas atas. Memang belum jelas, berapa LDR batas atas yang baru. Yang pasti, ketentuan ini bakal merugikan bank-bank dengan

56

KONSUMSI MASYARAKAT: Inflasi mengganggu stabilitas ekonomi.

Inflasi Dulu, Kre LDR tinggi. Betul, hingga Juni lalu, LDR perbankan nasional rata-rata berada di kisaran 90%. Namun ada sejumlah bank yang LDR-nya cukup tinggi. Sebut saja Bank Danamon, misalnya. Hingga semester I-2013, LDR bank milik Temasek ini sudah mencapai 105,6%. Agar tidak terkena penalti BI, bank yang memiliki LDR tinggi seperti Bank Danamon mau tak mau harus mengu-

rangi kreditnya atau lebih banyak lagi menyedot DPK. Itu sebabnya, para pengamat menilai kebijakan baru ini bakal membuat persaingan memperebutkan dana pihak ketiga semakin sengit. Akibatnya mudah ditebak, tingkat suku bunga bank pun akan semakin tinggi.

Bunga Mekar Lagi Maklum, belum lama ini perbankan

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013


keuangan Kebijakan Moneter

Sejumlah pengamat mengatakan, kebijakan uang ketat diterapkan BI untuk meredam inflasi dapat menghambat investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi.

redit Kemudian terpaksa menaikkan suku bunga simpanan dan kredit mereka. Langkah ini ditempuh setelah suku bunga acuan BI (BI rate) dikerek naik menjadi 6,5% dan suku bunga penjaminan LPS (LPS rate) naik menjadi 6,25%. Pada akhirnya, kenaikan suku bunga ini akan mengerem permintaan kredit. Sejumlah pengamat mengatakan, kebijakan uang ketat diterapkan BI untuk

meredam inflasi dapat menghambat investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi. Kebijakan ini juga berpotensi “membangkrutkan” bank-bank kecil yang mengalami kekeringan dana. Sementara bank-bank besar kesulitan menyalurkan likuiditas akibat tingginya suku bunga kredit. Tidak hanya itu. Kebijakan uang ketat juga bisa mendongkrak jumlah kredit ber-

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013

masalah atau non performing loan (NPL). Maklum, di saat kondisi ekonomi seperti sekarang, tak banyak bidang usaha yang bisa menghasilkan untung besar. Apalagi daya beli masyarakat melemah akibat kenaikan harga BBM bersubsidi. Rencana BI untuk mengubah kebijakan LDR-GWM rupanya kurang mendapat sambutan dari para bankir. Sigit Pramono, Ketua Perbanas, berharap BI tidak membuat kebijakan baru yang bisa mendongkrak bunga bank. Menurut Sigit, kenaikan BI rate sebesar 50 basis poin menjadi 6,5% sudah di atas batas toleransi. “Kalau bunga naik lagi, pertumbuhan kredit bisa tertekan,” katanya. Diakui Achmad Baikuni, Direktur Keuangan BRI, pertumbuhan kredit BRI di semester II akan mengalami pelambat­ an. Ujung-ujungnya, pendapatan bank akan tertekan. Apalagi, dengan kondisi ekonomi yang belum stabil, bank harus menyediakan pencadangan yang lebih besar untuk menghadapi kenaikan NPL. “Akibat beban yang semakin meningkat, pendapatan akan berkurang,” kata Baiquni. Pendapat serupa juga datang dari Budi Gunadi sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri. Ia berencana memangkas target pertumbuhan kredit sebesar 2%-4%. Risikonya, menurut Budi, pendapatan bunga akan menyusut. Untuk mengimbangi penurunan dari pendapatan bunga, bank terkaya di tanah air ini akan lebih mengenjot pendapatan bukan bunga ( fee-based income). Itu sebabnya, di mata para bankir, pemerintah dan BI lebih khawatir terhadap inflasi ketimbang mendorong pertumbuhan ekonomi. Mestinya, kata mereka, pertumbuhan ekonomi juga penting guna menyediakan lapangan pekerjaan dan penerimaan pajak. Tapi, apa daya, bank sentral lebih memilih mengendalikan tingkat inflasi. n

57


PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Anak Kandung RI Itu Tak Henti Berkarya Dua pekan setelah proklamasi kemerdekaan RI dikumandangkan, gagasan pendirian BNI dicetuskan. Itu sebabnya, selama 67 tahun PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tak henti berkarya bagi bangsa ini.

“

Seribu tahun tak lama ...� Begitu baris lagu yang dinyanyikan oleh Bob Tutupoly, beberapa dekade silam. Nah, andaikan seribu tahun dianggap tak cukup lama, bagaimana dengan 67 tahun? Bagi BNI, waktu sepanjang itu merupakan masa berkarya. Itu bisa dilihat dari perjalanan bank yang lahir pada tanggal 5 Juli 1946 ini. Sebagai bank pemerintah pertama, BNI memang memikul tanggungjawab

Jajaran Direksi BNI di depan gedung BNI Sudirman, Jakarta

58

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013


moral terhadap pembangunan ekonomi negeri ini. Maka tak heran bila dalam setiap kegiatan ekonomi, di situ ada karya BNI. Sebut saja proyek LNG Arun, PLTA Asahan, Petrokimia Gresik, Semen Gresik, dan Dunia Fantasi Ancol. Belum lagi tekstil, garmen, otomotif, telekomunikasi, real estate hingga makanan. Demikian juga dengan pembinaan terhadap pengusaha kecil dengan memberikan KIK/KMKP, Kredit Sentra Industri Kecil, Pertenunan Rakyat di Sumatera Utara, Industri Kecil di Yogyakarta, Kampoeng BNI, hingga KUR (Kredit Usaha Rakyat). Semua itu tidak bisa dilepaskan dari proses pendirian BNI yang memang dilandasi oleh rasa nasionalisme. Adalah RM Margono Djojohadikoesoemo yang berkeinginan agar Indonesia memiliki bank sentral sendiri. Itu sebabnya, dua pekan setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan, Ketua DPA itu meng-

hadap Menteri Keuangan untuk menyampaikan gagasannya. Sambil menunggu Undang-undang tentang Bank Negara Indonesia (BNI), dibentuklah Yayasan Poesat Bank Indonesia (PBI) yang diketuai oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta. Margono sendiri duduk sebagai Ketua harian. Namun gejolak politik mengharuskan kantor PBI ikut hijrah dari Jakarta ke Yogyakarta. Keinginan Margono untuk mendirikan bank sentral akhirnya terwujud dengan keluarnya Peraturan Pemerintah (PP) 5 Juli 1946 sebagai Pengganti PP Undang-undang No. 2 tahun 1946. Di situ dinyatakan, BNI adalah bank sentral yang bertugas mencetak dan mengedarkan oeang Republik Indonesia (ORI), menyelenggarakan obligasi nasional, melaksanakan penukaran uang kertas Jepang dengan ORI, mengusahakan devisa untuk mencarter kapal, membeli pesawat, dan pembelian senjata. Usianya yang hanya terpaut kurang dari satu tahun dari usia negara RI membuat BNI ikut merasakan pasang surut negeri ini. Ketika terjadi agresi militer Belanda I (Juli 1947) misalnya, seluruh kantor-kantor cabang BNI tutup sementara. Nasib BNI kian tak menentu dengan datangnya agresi militer Belanda ke-II, 19 Desember 1949. Setelah De Javasche Bank (sebuah bank swasta peninggalan belanda) ditetapkan sebagai bank sentral, 1950, fungsi BNI berubah menjadi bank pembangunan. Untuk

meningkatkan perdagangan luar negeri, di tahun yang sama pemerintah menetapkan BNI sebagai bank devisa. Koresponden pertama yang memberikan kepercayaan kepada BNI adalah Overseas Chines Bank Corp Ltd di Singapura dan Bankers Trust Company New York. Sebagai bank devisa, membuka cabang baru di sejumlah daerah seperti Surabaya, Ujungpandang, dan Medan. Sementara kantor cabang pertama di luar negeri di buka di Singapura (1955), kemudian diikuti perwakilan di Tokyo Jepang (1959), dan Hong Kong (1963). Dengan usia yang cukup panjang, tentu pasang surut pernah dialami BNI. Serangkaian paket deregulasi yang digulirkan pemerintah sepanjang dekade 1980-an sedikit banyak telah membawa pengaruh terhadap BNI. Berawal dari Paket Juni 1983, disusul Paket Oktober 1988, dan Paket Desember 1989. Bisnis perbankan di tanah air mendadak menjadi marak. Pembukaan kantor cabang dan pembantu merebak sampai ke pelosok tanah air.

Sentuhannya ada dimana-mana Begitulah, rangkaian deregulasi yang digulirkan bukan saja mampu menyemarakkan bisnis perbankan, tapi juga menciptakan persaingan yang kian ketat. Ini pula yang mendorong BNI untuk melepas sebagian sahamnya ke masyarakat, 1996. Modal yang kuat serta peningkatan pelayanan dengan memanfaatkan teknologi tak bisa dihindarkan dalam persaingan

Gatot M Suwondo, Direktur Utama BNI saat menerima penghargaan asiamoney award.

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013

59


PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Saat menerima penghargaan BUMN innovation Award 2013 dari Kementerian BUMN.

perbankan yang semakin ketat. Walau pun berbagai peristiwa menerpa negeri ini, BNI tak pernah berhenti berkarya. Ketika beberapa industri tersendat-sendat, BNI langsung fokus pada pengembangan industri di dalam negeri. Di saat kemampuan pemerintah dalam membiayai infrastruktur semakin terbatas, BNI mencoba memfasilitasi masalah itu. Memang, BNI dilahirkan untuk mengabdi. Demi menjalankan tugas mulia itu, bahkan BNI rela mengorbankan kesempatan memperoleh pendapatan yang lebih besar. Para pengelola BNI tak pernah melupakan pesan RM Margono Djojohadikoesoemo, “Harus selalu diingat bahwa bank kita ini adalah sebagai anak kandung Republik Indonesia, merupakan bank nasional pertama di dalam Negara Indonesia yang merdeka.” Itu sebabnya, sejak lahir hingga sekarang BNI tak pernah berhenti berkarya. Dan usia 67 tahun bukanlah masa untuk pensiun berkarya. Justru ini merupakan tonggak awal bagi BNI sebagai anak kandung RI untuk terus berkarya bagi ibu pertiwi. Apalagi, di saat situasi perekonomian seperti sekarang, peran BNI kian dibutuhkan.

Pengakuan dari masyarakat Meskipun memiliki tanggung jawab moral terhadap bangsa ini, BNI tidak pernah akan melupakan tugasnya sebagai BUMN dan perusahaan publik. Buktinya, kinerja perseroan hingga saat ini relatif stabil. Bahkan, di tengah kondisi yang

60

masih berfluktuatif, manajemen mampu meningkatkan perolehan laba bersih BNI sebesar 30,2% menjadi Rp 4,28 triliun di semester I - 2013. Pendapatan bunga bersih (net interest margin atau NIM) yang diperoleh BNI juga tumbuh 23,1% jadi Rp 8,89 triliun. Menurut Gatot M Suwondo, Direktur Utama BNI, kenaikan NIM tersebut salah satunya berkah upaya efisiensi yang dilakukan perseroan. Ini terlihat dari penurunan cost to income ratio dari 45,8% di semester I - 2012 jadi 43,6%. Sementara pendapatan bukan bunga (fee based income) tumbuh 22% jadi Rp 4,56 triliun. Dengan kinerja seperti itu, tidak mengherankan apabila bank yang memiliki 1.636 outlet ini sukses meraih berbagai penghargaan. Di antaranya penghargaan terbaik di bidang pengembangan inovasi produk dari Kementerian BUMN. Tidak hanya BNI, Gatot pun dinobatkan sebagai The Amazing Star Men’s Obsession’s 9 Tought CEO’s 2012 – 123 di awal tahun ini. Sebagai bridging in the world and Indonesia, BNI membantu para pengusaha nasional yang ingin menembus pasar global. Begitu pula sebaliknya, BNI menjembatani pengusaha luar negeri yang ingin menjalin bisnis dengan pengusaha lokal. Selain itu, untuk mendukung kegiatan perdagangan internasional, BNI telah memiliki unit Trade Processing Centre (TPC). Lewat jaringan dan layanan yang dimiliki BNI di luar negeri, pelaku usaha bisa melakukan transaksi dagang dengan semakin mudah. Tak sekedar menjadi

jembatan, BNI pun menyediakan pembiayaan perdagangan internasional. Keseriusan BNI untuk menangani sektor perdagangan membuah hasil The Best Trade Finance Bank in Indonesia 2012 dari The Asia Banker Achievement Award 2013 untuk katagori Cash, Payment and Trade Finance in Indonesia pada April lalu. Pengembangan inovasi produk dan jasa keuangan yang tak pernah henti juga membuahkan pengakuan dari Kementerian BUMN. Produk dan jasa Modul Penerimaan Negara Valuta Asing (MPN) BNI mendapatkan penghargaan The Best Product Inovation of Financial Service Sector dari Menteri BUMN Dahlan Iskan. Memang, BNI menjadi satu-satunya bank yang terhubung langsung dengan penerimaan MPN valuta asing atau valas yang dikembangkan oleh Kementerian Keuangan. Saat ini, layanan untuk penerimaan negara berupa valas tersebut disediakan oleh kantor cabang BNI di Singapura, Hong Kong, Tokyo, London, dan New York. Masih banyak lagi penghargaan yang diterima BNI. Tetapi yang lebih menggembirakan, produk Taplus BNI mendapatkan penghargaan sebagai The 1” Best Tabungan Konvensional dan The 1” Best Kartu Debit dari Infobank Digital Brand of The Year 2012, awal 2013. Naiknya kepercayaan masyarakat menyimpan dananya di Taplus BNI membuat cost of fund terus menurun. Semua penghargaan itu adalah bukti bahwa karya BNI selama ini telah diakui masyarakat. Namun tak ingin silau oleh prestasi, manajemen BNI terus meningkatkan performanya dengan melakukan inovasi. Beragam produk dan jasa perbankan diciptakan untuk kemudahan dan kenyamanan nasabah korporasi, komersial maupun korporasi. Tak lupa, BNI juga senantiasa berkomitmen untuk menghijaukan bumi Indonesia. Salah satunya melalui kegiatan penanaman pohon. Baru-baru ini, BNI menanam 1.946 pohon di 15 wilayah di tanah air. Sehingga, dalam menyambut ulang tahun ke-67, BNI telah menanam 26.190 pohon buah-buahan maupun tanaman keras. Menurut Gatot, kegiatan ini merupakan dukungan BNI terhadap program pemerintah menurunkan emisi gas rumah kaca serta program one billion Indonesians trees (satu miliar pohon setiap tahun). “Langkah ini sesuai dengan misi ke-4 BNI, yaitu meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial,” katanya. n

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013



pasar modal IHSG

Meneropong Bursa Pasca-Lebaran Sebelum masuk ke pasar, sebaiknya perhatikan pergerakan di bursa regional. Inflasi masih menjadi faktor penting yang diperhitungkan. TEKS Ahmad Munjin ilustrasi rangga Diyarto

I

nflasi. Faktor yang satu ini hingga sekarang masih menjadi momok bagi investor. Apalagi Menteri Keuangan mengingatkan, Agustus tingkat inflasi yang terbentuk masih cukup tinggi, kendati tak setinggi Juli lalu. Walhasil , target 7,2% tahun ini sulit dicapai. Sialnya, tingginya inflasi terjadi di tengah pelemahan nilai tukar rupiah. Dengan BI rate 6,5% nilai uang akan tergerus, otomatis akan mendorong pemilik uang lari ke dolar AS. “Harga barangbarang impor pun semakin mahal,� kata Ariston Napitupulu, pengamat pasar modal. Dan ini akan semakin memberatkan emiten yang bergantung pada bahan impor. Contohnya, emiten farmasi yang mayoritas bahan bakunya berasal dari impor. Padahal, produk farmasi dijual dalam denominasi rupiah. Otomatis, margin emiten f ar m as i tergerus. Jika harga dinaikkan juga bermasalah karena daya beli sedang tidak bagus. Lalu, terkait dengan inflasi, kemungkinan BI rate akan naik kembali sehingga mendorong kenaikan suku bunga pinjaman. Dari sisi ini, yang terkena dampak langsung adalah emiten-emiten

62

di sektor properti. Lihat saja akibatnya, dalam beberapa bulan terakhir, saham-saham properti terus terkena aksi profit taking sehingga mengalami penurunan. Jadi, hindarilah sahamsaham properti saat ini karena belum ada sentimen positif. Jika masih yakin saham-saham properti akan naik, kurangilah posisinya. Properti di bidang perumahan akan sedikit sulit karena permintaan akan tertahan di tengah tingginya inflasi dan kenaikan suku bunga.

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013


pasar modal IHSG Kecuali, emiten properti yang fokus pada lahan bisnis, perkantoran, dan pergudangan. “Dalam kategori ini, demandnya akan tetap oke,” kata Ariston. Begitu juga dengan sektor properti subsektor kawasan industri. Meskipun, untuk jangka pendek, saham-sahamnya cenderung adem ayem. Secara fundamental, kawasan industri cenderung bertumbuh karena menyangkut bisnis bukan semata untuk konsumsi. Saham-saham konstruksi juga patut dilirik seiring banyaknya proyek-proyek dari pemerintah adalah PT Adhi Karya (ADHI), PT Wijaya Karya (WIKA), PT Waskita Karya (WSKT), dan PT Pembangunan Perumahan (PTPP). Kita melihat juga pengumuman laba bersih mereka juga meningkat cukup lumayan pada kuartal II-2013. Secara keseluruhan, hingga akhir kuartal III-2013, outlook IHSG masih sideways dalam kisaran 4.300 hingga 4.880. Selama belum ada trigger dari data makro ekonomi yang mendukung, indeks akan sideways. Kondisi ini kemungkinan terjadi hingga tiga bulan ke depan pasca-kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Saham-saham konstruksi juga patut dilirik seiring banyaknya proyek-proyek dari pemerintah adalah PT Adhi Karya (ADHI), PT Wijaya Karya (WIKA), PT Waskita Karya (WSKT), dan PT Pembangunan Perumahan (PTPP). Tapi, harus kita lihat lagi dampak kenaikan BBM tersebut.

Cermati Bursa Regional Biasanya, dampak kenaikan harga BBM ke sektor riil dan pasar keuangan berlangsung selama tiga bulan. Jika dalam tiga bulan pasca-kenaikan harga BBM, harga-harga cenderung terkendali dengan aman dan rupiah tidak melorot terlalu jauh dan tidak terjadi kepanikan di pasar, ”Saya rasa IHSG aman dan akan pulih kembali,” kata Ariston. Oleh sebab itu, support dan resistance (4.300-4.880) tadi, berlaku tiga bulan sejak harga BBM dinaikkan. IHSG akan berfluktuasi dalam kisaran lebar tersebut hingga ada trigger yang kuat di dalam negeri. Sebab, kalau melihat luar negeri, berbagai indeks justru memecahkan rekor. S&P 500 memecahkan rekor tertingginya sepanjang sejarah dan bertengger di atas 1.700. Jadi, sentimen dari AS sebenarnya cenderung positif. Apalagi, setelah data ISM Manufacturing Indeks AS dirilis positif sesuai ekspektasi pasar sehingga mendorong bursa saham AS melaju positif. Hingga September 2013, IHSG tidak akan banyak mengalami pergerakan yang berarti. Tapi, setelah September memasuki bulan Oktober 2013, IHSG akan keluar dari kisarannya. Keluarnya indeks dari kisarannya itu, diperkirakan cenderung ke atas bukan ke bawah. IHSG hingga akhir tahun mungkin antara 5.000 hingga 5.200, masih bisa. Sebab, sentimen global membaik. Gubernur European

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013

Central Bank (ECB) Mario Draghi menyatakan, Eropa sudah keluar dari kondisi terburuknya (the worst). Artinya, Eropa sudah memberikan tanda-tanda pemulihan. Jadi, untuk pasca-Lebaran, pemodal jangan dulu masuk bursa saham. Cermati bagaimana kondisi bursa regional dan global selama sepekan. Sebab, setelah libur, bukan hal mudah bagi IHSG untuk menentukan arah. Hal serupa diungkapkan David Cornelis, Head of Research KSK Financial Group. Kata dia, investor masih menunggu pergerakan dari domestik, maupun dari kebijakan the Fed pada September mendatang. Rupiah juga masih terkait erat dengan defisit perdagangan dan cadangan devisa yang menurun. Kejutan dari beberapa indikator ekonomi tersebut dapat menarik IHSG ke zona negatif ke depannya. Dalam dua bulan terakhir, IHSG hanya berputar di sekitar level 4.646, dengan deviasi 200 poin. Adapun dalam tren yang lebih besar, IHSG bergerak dalam tren turun dalam jangka menengah. Telah tiga kali IHSG mencoba kembali naik menuju level psikologis 5.000, namun terhenti pada 19 Juni di level tertingginya di 4.880, 28 Juni (4.819), 24 Juli (4.779). “Saya rekomendasikan, beli selektif sektor saham yang berorientasi domestik dan sektor yang kurang sensitif terhadap suku bunga seperti konsumsi, farmasi, infrastruktur, telekomunikasi, ritel, semen, dan konstruksi,” kata David. Sedangkan secara teknis, beberapa saham selektif dapat diperhatikan seperti PT Astra International (ASII), PT Bukit Sentul (BKSL), PT Jasa Marga (JSMR), PT Mitra Adiperkasa (MAPI), PT Perusahaan Gas Negara (PGAS), PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), dan PT Wijaya Karya (WIKA). “Buy on weakness bertahap pada saham-saham tersebut,”ujarnya. Selamat berinvestasi. n

63


pasar modal Saham Telekomunikasi

Halo, TLKM Masih Oke Di antara saham-saham telekomunikasi, hanya TLKM yang masih oke. Yang lainnya, tunggu perkembangan terbaru. TEKS Ahmad Munjin foto riset

L

ebaran sudah lewat, dan para pemodal mulai menata kembali portofolio mereka. Salah satu yang diincar adalah saham telekomunikasi, terutama saham PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM). Maklum, untuk saat ini TLKM termasuk saham yang paling seksi di kelasnya. Pada semester I yang baru lalu ia berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 12,68% menjadi Rp 12,68 trilliun. Sangat berbeda dengan pesaing terdekatnya, PT Indosat (ISAT) dan XL Axiata (EXCL). ISAT pada periode yang sama masih mencatatkan kerugian sebesar Rp 231,2 miliar. Sementara EXCL berdasarkan laporan keuangannya mengalami penurunan laba bersih sebesar 54,13% menjadi Rp 640,43 miliar. Itulah yang membuat TLKM tampak lebih menawan dibanding operator lainnya. Apalagi BUMN ini kaya akan aksi korporasi. Belum lama ini PT Telkom

64

Sigma, anak usahanya, telah mengakuisisi pusat data (data center) IBM di Sentul, Bogor seluas 4.000 m² pada Agustus 2012. TLKM menargetkan pusat datanya bertambah menjadi 24.000 m² dengan membidik kota lain, seperti Tangerang, Surabaya dan Balikpapan. Lantas, awal bulan Juni 2013, manajemen mengungkapkan niat CT Corp untuk masuk ke Telkomvision, anak usaha TLKM. Perjanjian awalnya, CT Corp akan memegang 80% saham Telkomvision dan sisanya masih milik TLKM. Emiten ini juga telah mengalami transformasi dari layanan telepon menjadi layanan data internet. Pada saat yang sama, grafik pengguna internat di Indonesia tumbuh pesat menduduki peringkat 8 dunia. “Inilah yang membuat TLKM tumbuh besar,”kata John Veter, pengamat pasar modal. Makanya, John merekomendasikan buy untuk saham ini. Ia menargetkan

harga Rp 14.000 hingga akhir tahun dan Rp 13.000-Rp 13.500 hingga akhir kuartal III. Sementara untuk ISAT dan EXCL John merekomendasikan hold. Satrio Utomo, Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia, juga merekomendasikan beli untuk TLKM. Untuk jangka pendek saham ini berpotensi menuju Rp 12.500–Rp 13.000. Tapi dengan catatan tergantung arah pergerakan indeks. Kalau IHSG, sementara, menurun karena tingginya inflasi harga TLKM pun akan tergerus. Jadi, sebaiknya ditunggu di harga Rp 11.500 atau syukursyukur kalau dapat di harga Rp 10.800. Memang, tingginya inflasi mendorong investor harus berhati-hati. Sebab dikhawatirkan Bank Indonesia masih akan menaikkan lagi BI rate. Kalau BI rate naik lagi, ini memberatkan untuk semua saham tak terkecuali saham-saham di sektor telekomunikasi seperti TLKM. Apalagi, dengan rupiah yang melemah pada kisaran Rp 10.300-an per dolar AS. Padahal, pengeluaran emiten telekomunikasi dalam denominasi dolar AS seperti pembelian BTS (base transceiver station) dan macam-macamnya. Ini juga yang harus diwaspadai pemodal seberapa besar kerugian emiten dari sisi kurs. n

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013



kolom andi suruji

m

Dua Kemenangan

asyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, merayakan dua “hari kebahagiaan” yang berdekatan, yakni perayaan Idul Fitri dan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Idul Fitri dan Proklamasi, dua-duanya memiliki terminologi kemenangan. Idul Fitri adalah puncak ritual bulan Ramadan, di mana masyarakat Muslim dianggap telah memenangkan pertempuran selama sebulan penuh dalam melawan segala macam hawa nafsu, seluruh kebathilan dan sifat jahiliah lainnya. Karena itu, mereka patut merayakannya dengan kebahagiaan, berbagi bersama keluarga, tetangga, dan handai taulan. Apa yang dibagi? Bagi umat Islam semangat berbagi itu jelas tampak di saat berbuka puasa. Mereka yang memiliki kelebihan harta, berbondong-bondong memberikan sebagian miliknya kepada sesama pada saat berbuka puasa. Mereka yang termasuk golongan the haves, menghamburkan hartanya untuk dibagikan kepada kaum duafa, fakir miskin. Ya, memenuhi kewajibannya berupa zakat harta. Ada yang secara diam-diam (lillahi taala-hanya Tuhan yang tahu) namun tidak sedikit yang merasa perlu mengumumkan dan mempertontonkannya dengan kemasan berbagai acara dan cara. Puncaknya, membayar zakat fitrah, untuk mensucikan harta, mensucikan amalam Ramadan, mensucikan diri. Di luar itu, mereka membagi sedekah, baik berupa barang maupun berwujud uang kepada mereka yang dianggapnya berhak dan patut diberi dan menerima. Seorang ustaz di masjid dekat rumah saya mengatakan, puncak pengorbanan, keikhlasan, serta ketulusan seseorang muslim tidak terlihat pada besaran zakat hartanya. Alasannya, zakat fitrah dan zakat harta adalah kewajiban yang sudah diatur ketentuan atau syariat volume, besaran serta jumlahnya. Meski sudah diatur, tetapi banyak di antara umat islam yang tetap tak rela dan ikhlas mengeluarkan zakatnya sesuai ketentuan. Ini berarti yang bersangkutan mengalami kegagalan syariat, walau telah menjalankan amalan Ramadan setaattaatnya. Lantas dari mana

66

mengukurnya. Kata sang ustaz, harus diukur dari besaran infak dan sedekah yang tidak ditentukan besaran, volume, dan jumlahnya. Jika ada orang yang mengeluarkan hartanya sebanyak-banyaknya, melebihi ketentuan zakat harta dan fitrahnya, apalagi kalau diyakini semata karena Allah SWT, maka itulah orang-orang yang termasuk golongan bertakwa. Mereka yakin, apa yang mereka berikan, tidak perlu mendapat ganjaran di dunia, tetapi karena menganggap tindakannya itu memang sudah seharusnya mereka lakukan sebagai manusia muslim, hamba Tuhan, demi alasan kemanusiaan dan penyembahan tertinggi kepada Tuhannya. Maaf...! Jikalau catatan ini seperti renungan Idul Fitri. Saya tidak berpikir dan berpretensi demikian. Tetapi, dalam konteks lain, hal itu menjadi penting dan relevan kita kemukakan. Saat kita sebagai bangsa memeringati dan merayakan HUT Proklamasi Kemerdekaan sepatutnya juga semangat itu mendasari pikiran kita. Patut kita renungkan, di saat para founding fathers bangsa ini berjuang melawan penjajahan, merebut kemerdekaan yang direngut bangsa lain, mereka masih miskin dan semiskin-miskinnya. Mereka hanya punya otak, hati, darah, dan jiwa. Tetapi mereka tidak pernah melakukan kalkulasi untung rugi, namun sepenuh jiwa mereka korbankan demi kemerdekaan. Membebaskan bangsa dari belenggu penjajahan, kemiskinan, kebodohan, kerendahan martabat, dan aneka kehinaan lainnya. Dan mereka tidak pernah menikmati sari pati kemerdekaan. Mereka hanya mencicipi kulit luarnya, tetapi dengan kebanggaan penuh. Mereka juga tidak pernah menuntut return investasinya. Bahkan tidak sedikit keluarga mereka justru hidup sengsara dalam pesta pora kemerdekaan. Kini, apakah semangat berbagi dan spirit pengorban­ an, dari dua momentum peringatan dan perayaan, itu tergambar dalam kehidupan berbangsa saat ini? Rasanya tidak manakala kita melihat kasus-kasus korupsi yang merajalela dari jantung kekuasaan dan pemerintahan, birokrasi, hingga level bawah secara vertikal maupun horizontal. Yang ada dan tampak, hanyalah semangat menggerogoti uang rakyat untuk kepentingan pribadi dan kelompok. Padahal utang negara, yang nota bene akan dibayar dari pajak rakyat, terus menumpuk. Siapa yang bertanggung jawab? Mari kita dengarkan pidato kemerdekaan, adakah yang mengklaim diri bertanggung jawab? n

inilahREVIEW 49 Tahun II | 17-25 Agustus 2013


Terima kasih Indonesia. Kami persembahkan hasil kerja keras ini untuk Anda. Garuda Indonesia telah dianugerahi World's Best Economy Class oleh Skytrax di Paris Airshow 2013. Sebuah prestasi yang mencuatkan nama Indonesia di dunia penerbangan global. Semuanya takkan terjadi tanpa dukungan penuh para pelanggan dan seluruh stakeholders Garuda Indonesia. Sekali lagi, terima kasih Indonesia. Beragam inovasi kelas dunia akan terus lahir untuk Anda.

Pindai kode QR di atas untuk informasi lebih lanjut



Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.