Inilah Review Edisi 21 : [PASTI] BBM NAIK

Page 27

bisnis kimia diene. Butadiene adalah bahan yang dapat diolah lebih lanjut menjadi SBR (Styrene Butadiene Rubber) yang merupakan bahan untuk pembuatan karet sintesis sebagai bahan baku utama industri ban dan komponen otomotif lainnya yang berbasis karet. Pabrik butadiene yang akan menggunakan bahan baku berupa Crude C4 dari PT Chandra Asri ini, dilengkapi fasilitas butane-1 extraction berkapasitas 40 ribu ton per tahun. Seluruhnya akan dipakai sendiri sebagai bahan penolong pembuatan polyethylene. Selain itu, PT Chandra Asri juga akan meningkatkan kapasitas pabrik polypropylene dari 360 ribu ton per tahun, menjadi 480 ribu ton per tahun, dan menelan investasi Rp 300 miliar. Pabrik baru ini tentunya akan semakin melambungkan kinerja PT Chandra Asri. Pada semester satu 2011, emiten petrokimia ini, mencetak pendapatan bersih US$ 1,14 miliar atau sekitar Rp 10,260 triliun. Adapun pendapatan di periode sama tahun sebelumnya mencapai US$ 949,11 juta. Artinya, pendapatan PT Chandra Asri naik sekitar 20%.

PT Bimantara Citra. Pembelian saham ini, berkaitan dengan pola penyelesaian utang Chandra Asri Petrochemical ke BPPN. Tripolyta adalah penghasil bijih plastik polypropylene di Cilegon, Serang. Sebagian besar produksi Tripolyta, dipakai sebagai bahan baku barang plastik. Dari plastik pembungkus, alas karpet, hingga perabot rumah tangga. Tahun 2003, Prajogo berniat menguasai kembali PT Chandra Asri. Namun keinginannya tersebut, ditolak BPPN karena masih memiliki utang kepada badan tersebut. Akhirnya, PT Chandra Asri pun jatuh ke pelukan Glazer & Putnam Investment yang juga merupakan kepanjangan Temasek, Singapura. Glazer membeli 25,86% saham di Chandra Asri senilai US$ 100 juta. Keinginan Prajogo untuk memiliki kembali PT Chandra Asri baru terlaksana pada 2007. Dia berhasil melakukan rights issue perusahaan miliknya, PT Barito Pacifik Tbk. Hasilnya dipakai untuk membeli 70% saham PT Chandra Asri dari Strategic Investment Holdings Ltd. asal Malaysia (48,16%), Marigold Resources Ltd. dari Singapura (7,24%), dan PT Inter

Tahun lalu pertumbuhan industri kimia mencapai 4%, dan tahun ini diperkirakan sebesar 6%. Panggah Susanto, Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Kembali ke Prajogo Prajogo membangun PT Chandra Asri bersama Marubeni dengan komposisi saham 75% dan 25% di tahun 1998. Ketika mengembangkan industri ini, pemilik banyak mengambil utang. Saat krisis, Prayogo tak mampu lagi membayar kewajibannya ke sejumlah kreditor. Akibatnya, Prayogo terpaksa melepas PT Chandra Asri kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), untuk membayar utang-utangnya. Tahun 2001, Prajogo membeli 19% saham PT Tripolyta Indonesia milik

inilahREVIEW 21 Tahun I | 23-29 Januari 2011

Petrindo Inti Citra (14,6%). Satu-satunya pemilik yang tak melego sahamnya adalah Glazers. Perusahaan ini menguasai 30% saham PT Chandra Asri. Kemudian Prajogo menambah kepemilikan sahamnya di PT Tripolyta hingga menjadi 77,93% pada 2008. Tak hanya itu, pada tahun 2010 Prajogo juga menyatukan PT Chandra Asri dan PT Tripolyta. Tahun lalu, produsen semen asal Thailand, Siam Cement Pcl membeli 30% saham di PT Chandra Asri. Nilai transaksi ini, mencapai US$ 442 juta atau sekitar Rp 4,099 triliun. Saham itu dibeli dari Temasek Holding Pte. Ltd, sebesar 22,9% dan sisanya dibeli dari PT Barito. Sebelumnya juga dikabarkan Siam akan membeli PT Sulfindo Adiusaha. Namun kabar ini dibantah, dan PT Sulfindo memilih untuk IPO. n

27


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.