Baca !
INILAH GRUP : INILAH KORAN PORTAL NEWS : INILAH.COM INILAHKORAN.COM YANGMUDA.COM JAKARTAPRESS.COM MAJALAH: INILAH REVIEW
EDISI 267/TAHUN III/2015 SABTU, 29 AGUSTUS 2015
BERITA UPDATE scan here..
Telinga, Mata, dan Hati Rakyat REDAKSI /IKLAN/SIRKULASI: JALAN TERUSAN PASTEUR NO 167 BANDUNG TELP 022-6127865 (HUNTING), 022-6127793 (REDAKSI) FAX 022-6127769 HARGA LANGGANAN RP55.000/BULAN Website www.inilahkoran.com
Email redaksijabar@inilah.com
e
e-Paper www.inilah.com/ikoran
Facebook inilahkoran jabar
Twitter @inilahkoran
RP 2.000
SECTION A
Line Chat inilahkoran
Eka Pemimpin Baru Sumedang MENDAGRI BERHENTIKAN SEMENTARA ADE IRAWAN MENDAGRI memberhentikan Ade Irawan sementara dari kursi Bupati Sumedang. Eka Setiawan kini memimpin Sumedang.
A
Oleh: Dadi Haryadi
mplop cokelat itu diserahkan Ahmad Heryawan kepada Eka Setiawan. Gubernur Jawa Barat itu hanya sekadar perantara. Pengirim surat itu sesungguhnya Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Menerima surat itu, Eka tersenyum tipis. Tampak kurang lepas. Surat itu ada-
lah beban berat untuknya. Sebab, sejak 20 Agustus lalu, ketika surat bernomor 131.32-4869 Tahun 2015 itu ditandatangani Mendagri, dia resmi memimpin Kabupaten Sumedang. Kemana Ade Irawan? Di Gedung Sate itu, Aher menjelaskan melalui SK tersebut, Ade diberhentikan sementara sebagai Bupati Sumedang.
» Bersambung ke Hal A7
SK MENDAGRI: Gubernur Ahmad Heryawan menyerahkan SK pengangkatan Eka Setiawan sebagaiBupati Sumedang dari Mendagri Tjahjo Kumolo. FOTO- FOTO: INILAH/ SYAMSUDDIN NASOETION
Zulham bukan Urusan Persipura Lagi Oleh: KH.Abdullah Gymnastiar
Bekerja dan Berdagang dengan Profesional ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Allah Swt. Semoga Allah Yang Maha Kaya mengkaruniakan kepada kita kesungguhan untuk memberikan yang terbaik dalam setiap ibadah kita. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada Rasulullah Saw. Saudaraku, mohon maaf sebelumnya, di Pesantren Daarut Tauhiid ada beberapa perusahaan. Punya banyak karyawan yang syariatnya harus digaji. » Bersambung ke Hal A7
INILAH, Bandung – Kabar itu datang melegakan Persib Bandung. Datangnya jauh, dari Jayapura. Isinya, Persipura tidak lagi memiliki ikatan dengan Zulham Malik Zamrun. Pemain tersebut free agent, bebas bergabung ke klub mana saja. “Dia sudah bebas untuk
main. Kami, manajemen, sudah rapat, membuat kesepakatan, siapapaun pemain Persipura yang dipakai pada Piala Presiden, langsung komunikasi saja dengan pemain itu,” ujar Sekretaris Persipura Jayapura, Rocky Bebena, Jumat (28/8). Persoalan Zulham memang
cukup menyita perhatian Persib. Pasalnya, Mahaka Sports and Entertainment, promotor Piala Presiden, menyatakan pemain yang pindah klub harus menyertakan surat pernyataan dari klub lamanya.
» Bersambung ke Hal A7 INILAH/BAMBANG PRASETHYO
PEMAIN BEBAS: Setelah Persipura bubar, status Zulham Zamrun (tengah) adalah pemain bebas. Karena itu, Persipura merasa tak perlu untuk mengeluarkan surat untuk Persib lagi.
BOLAMANIA
C
meninggalkan lokasi sekitar pukul 15.25 WIB. Mereka akan diperiksa lebih lanjut oleh penyidik berkaitan kasus dugaan peredaran gelap narkoba, cyber crime dan pelanggaran imigrasi. “Semuanya dibawa ke Jakarta. Nanti ada pemeriksaan lanjutan di Bareskrim,” ucap Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskim Mabes Polri, Kombes Pol Nugroho Aji Wijayanto di Jalan Setra Duta Raya E-3 No.8, Kecamatan Parongpong. Sama-sama ke Jakarta, barang bukti dan para pelaku menuju arah yang terpisah.
» Bersambung ke Hal A7
ANTARA
HARI ini, DPR RI genap 70 tahun. Selisih 12 hari dari hari kemerdekaan. Lembaga parlemen ini terus mengalami perubahan. Namun perubahan bentuk parlemen tak dibarengi dengan sensitivitas lembaga wakil rakyat ini.
PERFORMA Chelsea terus membaik. Skuat besutan Jose Mourinho pun sedang ’panas-panasnya’ mengejar poin penuh. Jadi lumbung golkah Crystal Palace? » BACA HAL C1
BANDUNG & SEKITARNYA 29 AGUSTUS 2015 SUBUH ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA 04.40 11.57 15.17 17.50 19.02
30 AGUSTUS 2015 SUBUH ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA 04.40 11.57 15.17 17.50 19.02
022-6127 865
Ditemukan rekening Indonesia, ada rekening luar negeri. Ini masih kami selidiki. Kemarin baru olah TKP. Jadi uangnya di sana.”
Mencari Bentuk yang Tak Berkesudahan
SEDANG PANAS
IKLAN & BERLANGGANAN
INILAH, Jakarta – Mobil bak itu tiba di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sore itu. Dari mobil tersebut, satu-persatu kotak diangkat, diusung ke dalam gedung. Di luar mobil, sejumlah polisi tampak berjaga-jaga. Termasuk pula dua anggota dari Polres Cimahi yang mengusung senjata laras panjang. Barang-barang itu diangkut dari Kota Bandung. Tumpukan barang yang terdiri dari beberapa kotak itu adalah bukti dugaan kejahatan menghebohkan yang terjadi di perumahan mewah Komplek Setra Duta, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. Tidak hanya barang bukti, 30 warga negara asing (WNA) dan tiga orang warga negara Indonesia (WNI) yang ditangkap dalam penggerebekan Rabu (26/8) lalu itu, juga bergerak meninggalkan Bandung. Menaiki mobil Imigrasi Bandung dan bus milik Polresta Cimahi, iring-iringan mobil itu
70 Tahun DPR RI
INILAH SPORT
JADWAL SALAT
Sindikat Setra Duta Dilarikan ke Bareskrim
DPR periode 2014-2019 ini merupakan periode keempat sejak era reformasi bergulir. Perubahan amandemen konstitusi telah menjadikan parlemen menjadi dinamis. Hal yang langka dijumpai saat era Orde Baru. DPR selama 32 tahun Soeharto berkuasa,
hanya menjadi lembaga stempel eksekutif saja. Namun, perubahan kelembagaan DPR sebagai konsekuensi hasil amandemen, tidak linier dengan kewenangan yang dimilikinya. DPR hasil amandemen konstitusi mendapat fungsi nyata yakni sebagai lembaga legislatif, pengawas serta fungsi penganggaran. Ketiga fungsi itu tentu mudah untuk mengukurnya. Sayangnya, hingga empat kali periode DPR sejak era reformasi, lembaga ini masih mencari bentuk kelembagaan
70 TAHUN: Anggota DPR RI foto bersama menyongsong peringatan ulang tahun ke-70 di Senayan, Jakarta, Jumat (28/8).
yang tak berkesudahan. Sayangnya, pencarian bentuk itu justru didominasi persoalan pinggiran yang tak mengena dan sifatnya tak substantif. Bila pun sisi substansial muncul justru tertutup dengan hal remeh temeh tak produktif. Ketua DPR Setya Novanto dalam pidato peringatan HUT 70 DPR dalam sidang paripurna DPR, Jumat (28/8) juga mengakui pihaknya tidak mudah membangun jembatan pengertian akibat munculnya polarisasi kekuatan politik usai Pilpres 2014 lalu.
» Bersambung ke Hal A7