Setra Duta Kendalikan Dunia

Page 1

Baca !

INILAH GRUP : INILAH KORAN  PORTAL NEWS : INILAH.COM  INILAHKORAN.COM YANGMUDA.COM  JAKARTAPRESS.COM  MAJALAH: INILAH REVIEW

EDISI 266/TAHUN III/2015 JUMAT, 28 AGUSTUS 2015

BERITA UPDATE scan here..

Telinga, Mata, dan Hati Rakyat REDAKSI /IKLAN/SIRKULASI: JALAN TERUSAN PASTEUR NO 167 BANDUNG TELP 022-6127865 (HUNTING), 022-6127793 (REDAKSI) FAX 022-6127769 HARGA LANGGANAN RP55.000/BULAN Website www.inilahkoran.com

Email redaksijabar@inilah.com

e

e-Paper www.inilah.com/ikoran

Facebook inilahkoran jabar

Twitter @inilahkoran

RP 2.000

SECTION A

Line Chat inilahkoran

FOTO- FOTO: INILAH/ SYAMSUDDIN NASOETION

Setra Duta Kendalikan Dunia AWALNYA hanya narkoba. Ternyata, Setra Duta mengendalikan kejahatan dunia. “Ini di luar dugaan kita,” kata Buwas. Oleh: Ahmad Sayuti

I

nformasi itu bukan barang baru bagi Komisaris Jenderal Budi Waseso. Hampir setiap waktu, dia mendapat kabar dari anak buahnya. Tapi, begitu datang sendiri menyaksikannya, tak kepalang dia merasa takjub juga. Bayangkan, di depan matanya terpapar tumpukan barang bukti yang sungguh banyak. Ada 11 unit laptop, 27 unit telepon rumah, 30 router, 10 kalkulator, 30 bundel kertas rekapan tulisan China, 15 buku rekapan, 6 unit

handy talky, 65 unit telepon seluler, 4 titik kamera CCTV, 1 unit antena luar penguat sinyal GSM, 1 unit antena point to point, dan 1 unit antena reporter. “Di luar dugaan kita, terjadi kejahatan di luar narkoba. Ada dua lagi kejahatan. Pertama, cyber crime berupa penipuan oleh kelompok WNA. Kedua, kejahatan imigrasi,” tegasnya di Bandung, Kamis (27/8).

» Bersambung ke Hal A7

ALAT BUKTI: Kabareskrim Mabes Polri, Komjen Budi Waseso menunjukkan proses penggerebekan dan alat bukti kejahatan dari rumah mewah di Komplek Setra Duta, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (27/8). Awalnya mengusut kasus narkoba, polisi juga menemukan kejahatan cyber crime dan imigrasi.

Kang Komar Kalahan Pamor Cabup Penanganan Situs Oleh: KH.Abdullah Gymnastiar

Bahaya Terbesar, Takabur Amal ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Allah Swt. Semoga Allah Yang Maha Kaya mengkaruniakan kepada kita kesungguhan untuk memberikan yang terbaik dalam setiap ibadah kita. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada Rasulullah Saw. SUATU saat seorang santri baru bertanya tentang ungkapan perasaan seorang hamba yang merasa banyak dosa. » Bersambung ke Hal A7

INILAH, Soreang – Bukan Dadang Naser, tidak Gun Gunawan, bukan pula Decky Fajar. Bintang kirab Pilkada Kabupaten Bandung adalah pria berambut keriting panjang ini: Mat Drajat! Kemana-mana, Kang Komar, begitu dia lebih populer,

diuber penggemarnya. Sekadar bersalaman atau berfoto bersama. Figur yang menjulang di sinetron Preman Pensiun ini hadir mengikuti kirab keliling Kabupaten Bandung, Kamis (27/8). Kang Komar bukan datang tanpa maksud. Dia memberikan

dukungan untuk pasangan Dadang Naser-Gun Gun Gunawan (Sabdaguna). Kehadirannya murni karena ketulusan memberikan dukungan. Ia berharap Sabdaguna bisa menjadi pemimpin yang disukai masyarakat.

» Bersambung ke Hal A7 INILAH/BAMBANG PRASETHYO

PESOHOR: Para calon bupati Bandung tetap mengandalkan pesohor untuk menarik perhatian publik. Pasangan Decky-Dony, misalnya, menggandeng bintang televisi Ki Daus, sementara Sabdaguna mengusung Kang Komar.

BOLAMANIA

C

bab, sudah terlihat arah dan minat keturunan pemilik situs tersebut,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (27/8). Dia menjelaskan 10 situs tersebut direlokasi mendekati daerah domisili baru para pemilik. Relokasi akan dilakukan sesuai dengan tata cara kecagarbudayaan. Untuk relokasi ini, pihaknya menerjunkan tim khusus yang terdiri dari dua orang tenaga ahli arkeologi dan empat orang ahli teknis arkeologi. “Relokasi situs dilakukan oleh tim khsusus dengan melibatkan masyarakat,” katanya.

» Bersambung ke Hal A7

INILAH/ZAINUL MUKHTAR

PERAJIN tahu dan tempe di Kabupaten Garut terpaksa mengecilkan ukuran produk. Jalan tengah di antara jepitan rupiah yang terus melemah.

KUTUKAN itu lepas juga. Wayne Rooney, mencetak hattrick setelah menerima derasnya kritik akhir-akhir ini. Wazza is back! » BACA HAL C1

BANDUNG & SEKITARNYA 28 AGUSTUS 2015 SUBUH ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA 04.40 11.57 15.17 17.50 19.02

29 AGUSTUS 2015 SUBUH ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA 04.40 11.57 15.17 17.50 19.02

022-6127 865

Dari 13 situs yang akan mendapat penanganan, 10 situs di antaranya akan relatif mudah penanganannya. Sebab, sudah terlihat arah dan minat keturunan pemilik situs tersebut.”

Berkelit di Tengah Melemahnya Rupiah

WAZZA IS BACK!

IKLAN & BERLANGGANAN

INILAH, Bandung – Satu-persatu situs itu dihitung Nunung Sobari. Ya, tinggal 13 situs yang belum tertangani. Di sisa waktu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat itu memastikan penanganannya tuntas. Nunung yakin, penanganan situs di Waduk Jatigede ini tidak akan menemui kendala. Bukankah banyak situs yang sudah tertangani. Dari total 48 situs yang ada, tinggal sekitar 25% yang masih harus perlu penanganan sampai waduk raksasa ini benar-benar berfungsi. Apalagi, anggaran penanganan situs yang menelan dana sekitar Rp3 miliar itu siap sedia. Dana itu digunakan untuk biaya jasa profesi, pemindahan, dan lain-lain. Pemindahan, atau relokasi, dia pastikan dilakukan dengan tata cara penanganan cagar budaya dan sesuai keinginan masyarakat. “Dari 13 situs yang akan mendapat penanganan, 10 situs di antaranya akan relatif mudah penanganannya. Se-

Perdagangan

INILAH SPORT

JADWAL SALAT

Jatigede Pasti Tuntas

Dolar di Amerika, Lili di Tarogong Kidul. Keduanya dihubungkan produk pertanian bernama kedelai. Dari hubungan itulah, gonjang-ganjing dolar –terutama terhadap rupiah—kini jadi urusan wanita berusia 51 tahun itu pula. Setiap kali dolar melambung, memukul rupiah, saat itu pula penduduk Kampung Pedes, Desa Jayaraga, di Kabupaten

Garut itu, ikut terpukul. Pasalnya, jika dolar naik tajam, sudah dipastikan Lili harus ambil ancang-ancang. Memeras otak dan kemudian keringat, agar tahu dan tempe buatannya tetap punya ruang di pasar. Lili memang perajin tempe dan tahu. Fluktuasi dolar berpengaruh kuat terhadap produksinya. Maklumlah, sampai saat ini, keinginan pemerintah berswasembada kedelai masih jauh panggang dari api. Juga kini, ketika dolar naik tak terkendali. Akibatnya, harga kedelai pun ikut-ikutan liar. Jika sebelumnya harga kedelai masih Rp6.500-

KECIL: Perajin tahu dan tempe di Kabupaten Garut terpaksa mengecilkan ukuran produk mereka menyiasati melambungnya harga kedelai.

6.800 per kilogram, kini sudah mencapai Rp7.500. Maklumlah, rupiah sudah terkulai sehingga butuh Rp14.000 hanya untuk menukar US$1. “Kami bingung harus berbuat apa. Nggak tahu, dalam beberapa hari ini harga kedelai akan turun atau terus naik,” kata Lili, Kamis (26/8). Toh, karena kerap menghadapi situasi seperti ini, termasuk saat sekali waktu kedelai naik karena ulah spekulan, Lili sudah menemukan jalan otomatis.

» Bersambung ke Hal A7


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.