Imara DzakiaAriyadi Selected Works 2019-2023
PORTFOLIO
01 ISLAMIC BOARDING SCHOOL FOR THE DEAF IN YOGYAKARTA 02 DEWI SRI HOUSE 03 RUMAH RAGIL 04 ARAI
ISLAMIC BOARDING SCHOOL FOR THE DEAF IN YOGYAKARTA
Pendidikanmerupakansalahsatukuncipentingdalammenentukan masa depan suatu bangsa.Anak tunarungu sebagai anak yang lahir dengankebutuhankhususpadadasarnyamemilikikesempatanyang sama dengan anak normal pada umumnya, termasuk dalam pembelajaranTahfidzAl-Qur'an.Merekamemilikihakuntukbelajar pendidikan dasar dan belajar Islam sebagai agama mereka. Pertumbuhan populasi penyandang tunarungu di Yogyakarta mengalamipeningkatanpesat.Namuntingkatbelajarrendah,halini dikarenakan banyak sekolah yang tidak mewadahi kebutuhan tunarungu baik dari gedung fisik dan fasilitas. Dahrul Ahsom merupakan sekolah berbasis agama islam yang ditujukan khusus oleh pendirinya, Kiai Abu Kahfi, untuk penyandang tunarungu.Bersama arsitek, sekolah ini menawarkan konsep visual aspects sebagai solusi dari permasalahan itu. Bagi Tunarungu komunikasi visual adalah kunci mereka mendapat informasi, dan bagaimanakah arsitektur mampu menghadirkan bangunan yang mampumenjelaskandirinyasendirilewatvisualaspects?Projectini adalah project Proyek Akhir Arsitektur oleh Imara Dzakia, full versionnya dapat dilihat di dspace.uii dengan kata kunci Design of IslamicBoardingSchoolfortheDeafinYogyakarta.
01
ThedesignthemeconcernsofIslamicDeafSchool.Throughpapersandresearches,scholars,andarchitectshavebegin developingtheideas,parameters,andnoveltiesondeafspacedesignparadigmtomakedeafschoolthatfocusedonvisual aspects. Visual aspects is consist of many parameters that have basic guidelines by Deaf Space Design Guidelines, GallaudetUniversity.Visionplaysafundamentalroleinsightedpeople’sdailylives:throughsight information about the visible world is collected. The last century has spectatory outspoken critiques of vision, of visual culture,andbiasinvisualofarchitecture(Pallasmaa2005;Latour1990;Harvey1989;Zardini2005).BappedaYogyakarta stated on 2022 a people who hard hearing currently 2.415,00 person, which has increased from 2018 from 1996.00 persons.Itstatedthataschoolforthedeafshouldtobeconsideredfortheireligibilityandtheircomfort.Theconditionof Deaf School nowadays in Yogyakarta itself is very alarming, because the school wasnt designed for the deaf, they just designedforschoolingeneral.Thebuildingitselfisbasedonthebehavioralcharacteristicsofphysicalenvironmentneeded by hearing users not depending what should hearing disability users. The purpose of study is to improve the quality of school that have islam as the religion to level a visual comfort and behavior of hearing disablity users in the process of schoolandpraying(inIslamicway).
ThisinterestingtopicraisessomepolemicsbecausetheDeafspaceGuidelinesfromGallaudetUniversityareonlyintended forpublicschools,thenwhatifitisareligiousschoolthathasregulationsrelatedtoIslamicshariaitself.Ingeneral,thebasic formulation:
1.Layoutdesignbyconsideringanthropometric,proxemics,spacestudy.
2.Visualclearlyforcommunicationandinformation
3.LightingandColorStudy
Theformulationhasadefinitegoal,namelymaximizingthevisualaspectthroughlayoutdesign, visualsign,lightingandcolor.
Lokasi tersebut dipilih berdasarkan tanah
wakaf dari Bapak Agus kepada Yayasan
Darul Ahhsom. Tapak yang diberikan
memilikiluas6000m2denganbentuktapak
pintu masuk di belakang rumah Pak
Herman. Pak Herman menjelaskan kepada
kami bahwa beliau sangat senang dengan
dibangunnya Pondok Pesantren Tuli di belakangrumahnya.Sisikanandankirinya
merupakan areal kosong bekas sawah yang
kinidipenuhisemakbelukardanpohonjati. Di depan arah timur tanah ada rumah
kosong dijual. Lokasi tapak memang jauh dari perkotaan, namun hal tersebut tidak
menjadi masalah karena fasilitas dasar
Darul Ahsom akan tersedia di kawasan
Pondok, sehingga kebutuhan Santri akan
terjamin.Jalanmasukmenujukawasansitus
berupa jalan desa kecil dengan lebar +/5000 meter. Kawasan tersebut merupakan
kawasanyangsangatjauhdarikebisingan.
SIRKULASI DAN LANDSCAPE
Entranceataupintumasukmerupakansuatugerbangpembuka dansalahsatutolakukurkeramahansuatubangunanterhadap suatu konsep. DahrulAhsom yang merupakan sekolah untuk tunarungu, memberikan jalan dan situasi yang mudah kepada tunarungu dimulai dari pintu masuk salah satunya dengan pembagianjalursirkulasisecarafisik.
TwoWheelsCirculation
Jalurkendaraanbermotormengarahkesampingselatan bangunanyangmerupakanlahanparkirkendaraanroda dua. Desain sirkulasi ini adalah direct karena memberikan satu pilihan kepada tujuan akhir dengan aksesvisualyangjelasdanselaludikirijalan.
WalkingCirculation
Sidewalksdikanandankirijalansebagaijalurpedestrian yang terkoneksi dengan pintu masuk sekolah. Jalur tersebut memiliki dua titik pemberhentian yaitu Masjid dan pintu masuk office/sekolah. Dua titik tersebut memiliki teras yang luas sehingga mencegah terjadinya kerumunanorangpadajalursirkulasi.
4WheelsCarCirculation
Kendaraan beroda empat memiliki jalur jalan yang lebih luas. Menurut Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No. 32 Tahun 2006 bahwa standar jalur ideal minumuntuksatudanduajaluradalah5,5-6meter.
DIAGRAM RUANG PEMBAGIAN PRIVASI
Publik Semi Publik Private
RUANG
VISUAL SIGN
Susunan concrete block menjadi visual sign dari jalan setapak pintu masuk yang ditujukansebagaisirkulasisearahpejalan kaki.
Zebra cross sebagai jembatan penyebranganmelewatisirkulasirodadua kearahselasarMasjid.
Lampu pijar sebagai pencahayaan malam haripadasetiap3meter.
Pohonpadaareaparkirmerupakanvisual signdarilahanparkiritusendiri.
SerambiMasjiddenganpartisikolumdan lantai marmer Serambi masjid dengan lebar 3 meter ini merupakan pintu masuk utamakearahmasjiddanauditorium.
Drop off pengunjung, disambut oleh tanggakearahpintumasukKantorDahrul Ahsom.
Sudut putar mobil setelah melewati drop off. Merupakan jalan keluar bagi pejalan khaki yang hendak masuk ke sirkulasi keluar
SerambiMasjiddenganpartisikolum
KoridorpenghubungantaraOfficedengan Sekolah. Koridor ini merupakan akses umum santri wati dan santriwan Sepanjang koridor tersedia ruang hijau atautamandengantanamanobat.
Kawasan santriwati, dengan view dari arah kelas. Taman hijau sebagai ruang terbuka santri sekaligus menghindari adanyavisualblockingantarruang.
Kawasan santriwan, dengan view dari arah kelas. Taman hijau sebagai ruang terbuka santri sekaligus menghindari adanyavisualblockingantarruang.
Visualsignareaparkirmobildenganlogo parkirdangarismarka.
Ruang Kelas Tunarungu
Deaf Education Worldwide tetap merekomendasikan agar ruang kelas untuk siswa
TunarungudiaturdalambentuksetengahlingkaranatauUmenghadappresenter/layar
sehinggasemuasiswadapatsalingmelihat,mengertiketikaadayangberbicara,dan
membacaisyaratnonverbaldarirekan-rekanmerekasepanjanghari.Kelasmemiliki
satu titik fokus yaitu guruyang menggunakan metode ASL dan pembacaan bibir.
\Merancang tata letak kursi berbentuk U kita harus memahami antropometrik dan
ergonomisruangkelas.KonsepdarisetiapkelasdiDahrulAhsomadalahopenlayout
dengan layout memutar untuk bagian kursi dan papan tulis. Pemanfaatan sirkulasi
menggunakan batu bata yang disusun berongga dan jendela bulat sebagai
penghubung cahaya outdoor ke indoor. Minimnya letak jendela dikarenakan
tunarungu mudah terdistraksi jika banyak jendela, oleh karena itu desain dan
peletakanjendelaperludiperhitungkan.
Desain ruang kamar mensyaratkan tidak ada benda yang menghalangi pandangan. Hal ini sesuai denganpernyataan ketua Dahrul Ahsom yaitu Pak
Kiai Abu, bahwa santri pembina (orang tua asuh) memiliki tugas mengawasi para siswa, termasuk pada waktu tidur. Dalam hal ini, arsitek mencoba
membantu dengan mengembangkantata letak tempat tidur dengan pemblokiran visual paling sedikit. Dua model tata letak tempat tidur dapat dilihatpadagambarberikut.
Kamar Tuna Rungu
Secara umum desain kamar tidur memiliki duafungsi, sebagai ruang belajar dan kamar tidur.Gambar disamping adalah visualisasi darilokasi kedua fungsi tersebut. Studinya adalahsepanjang ruang kosong (putih) antaratempat tidur depan dan belakang (hijau). PembelajaranStandar pencahayaan ruangan adalah 250 lux-300 lux.Sedangkan kamar tidur memiliki pencahayaan yang lebih reduptapi cukup untuk membaca gerakan tangannilai terendah menurut SNInilai minimal 120 lux. Dalamsidangini,kamimenggunakanperangkatlunakdialuxuntuk mengetahuiyangtepatlokasidanspesifikasilampuassertadesain bukaan sehinggapenerangan dari pagi sampai siang bisa menutupipencahayaanmalam.
Gambar diatas adalah diagram simulasi depthmap dengan memeperhitungkan layout kamar mana yang paling baik nilai visibility clearnya. Hasil hitungan simulasi menunjukan kamar B memilikinilaiyanglebihbaik.
TypeA TypeB
DEWI SRI HOUSE
DewiSriberasaldarimitologijawa,yaitudewikesuburan.
Rumah Dewi Sri adalah prototype bangunan ramah lingkungan yang berada di area padat penduduk di Jalan
Patehan Kidul, Yogyakarta. Daerah Patehan merupakan
kawasan yang sangat padat penduduk sehingga sirkulasi dan pencahayaan antar bangunan relatif buruk. Dewi Sri
berisikan gagasan bahwa rumah di kawasan padat dapat menjadi asri dan ramah lingkungan dengan pemanfaatan
ecobrick sebagai upaya recycle plastik bekas dan sistem aquaponik dan hidroponik sebagai facade bangunan. Selain itu penggunaan material kayu bekas menjadi dinding bangunan utama sehingga dapat menyimpan panas pada siang hari dan mengeluarkannya pada malam hari. Project ini merupakan buah karya Imara Dzakia
Ariyadi dan Rudi Setiawan untuk Sayembara Exporivm 2019dengantema“IniRumahku”
02
PEMANFAATAN BOTOL SEBAGAI
ECOBRICK
Manusia memasuki era plastik dimana
produksi berbanding terbalik dengan
pemusnahan plastik.Salah satu caranya
adalah menggunakan sampah plastik itu
menjadi bahan guna bangunan yang kami
sebut sebagai ecobrick. Ecobrick adalah
prototype botol dengan isi plastik bekas
yang disusun mengunci untuk dijadikan
dinding. Satu ecobrick ukuran 600ml
mampu menampung 200 gr sampah
plastik, dalam bangunan ini
jumlahecobrick yang dipakai 4485 botol
dan mampu menampung 896,800 kg sampahplastik.
Sistem Aquaponik dan Hidroponik
TIDAK LEPAS DARI IDENTITAS LOKALITAS
Pendopo pada rumah rumah jawa berfungsi sebagai ruang publik, entah
sebagai tempat penerima tamu, tempat bermain anak-anak, atau tempat berlatih tari. Rumah Dewi Sri menggunakan prinsip pendopo sebagai ruang tamu itu sendiri. Selain untuk memberikan ruang
terbuka pada kawasan padat, pendopo dapatmenggantikanfungsidariareapublik yang luas. Kawasan Patehan adalah
kawasan perumahan dibagi oleh jalanjalanan sempit sebagai jalan utama, Tentunya ruang bermain anak-anak
menjadi sangat beresiko jika mereka bermain di area jalanan. Oleh karena itu dewi Sri mengakomodasi ruang publik untukbersosialisasidanbermain.
RUMAH RAGIL
Rumah Ragil adalah desain rumah menggunakan material FABA (Fly Ash Bottom Ash) yang merupakanmaterialramahlingkunganterbuatdari residubatubara.RumahRagilmengiusungkonsep rumah minimalis murah dengan modul Rumah
tumbuh vertikal. Project ini merupakan project lomba yang diadakan PLTU pada tahun 2020. Project ini didesain oleh 4 orang yaitu : 1. Imara Dzakia Ariyadi sebagai arsitek, 2. Ravida Maulidina sebagai arsitek, 3. Sofiana Estiningtyas
sebagai arsitek, dan 4. Kintan Amanda Rizal sebagai Teknik Sipil. Rumah dengan taman kecil denganpohontabebuyadiharapkanmenjadidesain yang cocok untuk keluarga kecil yang menginginkanpembangunanrumahbertahap.
03
BerlokasidiJalanMerpati,Plumbon,Banguntapan,Bantul.SiteberadadisebuahkampungdibaratJalanRayaRingroadTimur.Merupakanlahankosongdenganluasankurang lebih200m2.Sitemenghadapkearahutaradanterletakdiantara3rumah.
Rumah Ragil mengusung konsep rumah tumbuh, dengan menggunakanmodul3x2.5meter. Modul disusun empat dengan ekstra ruang sebagai sirkulasi. Jenis rumah tumbuh dari Rumah Ragil adalah horizontal dikarenakan memanfaatkan lahan yangrelatifsempit.
Identitas rumah Ragil sendiri adalah membiarkan small garden pada area tengah bagian depan. Seperti pohon, rumah Ragil memilikiorientasitumbuhkearah horizontal menyesuaikan kebutuhanruangpemiliknya.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
KONSEP
GuestRoom
Kitchen Bedroom
DinningRoom
Arai merupakan Project Studio Arsitektur Semester 5 dengan tugas mendesain Pontianak Cultural Center dengankonsepregionalism.MelaluiAraiarsitekmencoba menceritakan Pontianak baik lewat filosofi bentuk fisik ataupuncita-cita.AraiyangberasaldarikataArtBersorai memiliki arti seni yang lepas. Terletak pada hilir Sungai Kapuas, yang merupakan sungai terbesar di Kalimantan, Arai memanfaatkan pemandangan alam tersebut sebagai background panggung kesenian. Desain panggung pun sengajamenjadikansungaidanlukisanlangitsebagailatar belakang.PanggungIndoorterletakpadabangunanmirip kerang sebagai identitas dariArai itu sendiri.Arai sendiri terdiri dari 3 massa bangunan yang memusat ke arah sungai. Bangunan tersebut seolah memeluk sungai yang merupakancikalbakalperadabandiPontianak.
04
ARAI
TerletakditepisungaiKapuas,AraiyangmerupakanPontianakCulturalCenterfokussebagai tempat pertunjukan dengan memanfaatkan pemandangan sungai. Menciptakan kearifan lokal dalam sebuah pengalaman arsitektural merupakan hal yang sulit. Hal paling mudah adalah dengan transformasi secara fisik. Rumah betang adalah rumah adat khas Kalimantan yang terdapatdiberbagaipenjuruKalimantandandihuniolehmasyarakatDayakterutamadidaerah hulusungaiyangbiasanyamenjadipusatpermukimansukuDayak.Mengikutikarakteristikdari
RumahBetang,AraimemilikipintumasukpadaareaTimurdanberakhirdiareabarat.Rumah Panggungyangmenjadicirikhaspundiadaptasimenjadiruangkosonguntukpameran.Bentuk atapdimodifikasimiringpadasisidepanuntukterlihatlebihmodern.
Selain mengikuti bentuk Rumah Betang, bagian auditorium memiliki transformasi bentuk dari kerang. Struktur dari bentuk kerang merupakan struktur yang tepat untuk
bangunan luas yang memerlukanbentang yang lebar. Selain
itu bentuk kerang memiliki makna bahwa manusia sendiri
tidak bisa semena-mena terhadap lingkungan sungai,karena
disana lah manusia mendapatkan banyak manfaat. Seperti
kerang, diharapkan Arai mengingatkan pengunjung untuk
peka terhadap lingkungan, mereka yang masuk bukan
merusakmelainkanmenjadisesuatuyanglebihindah,seperti mutiara.
Pentas pertunjukan pada Arai dibagi menjadiduapanggung.Panggungindoor pada auditorium dan outdoor pada ramp panjang di depan Rumah Betang. Ramp panjang ini memiliki panggung bebas yang bisa digunakan sebagai panggung oleh segala kalangan. Ruang bebas ini yang akan menjadi jantung dari Arai, menjaga Arai agar tetap hidup dan mendukung aktivitas kreatif warga Pontianak.