1 minute read

VISUAL SIGN

Susunan concrete block menjadi visual sign dari jalan setapak pintu masuk yang ditujukansebagaisirkulasisearahpejalan kaki.

Zebra cross sebagai jembatan penyebranganmelewatisirkulasirodadua kearahselasarMasjid.

Advertisement

Lampu pijar sebagai pencahayaan malam haripadasetiap3meter.

Pohonpadaareaparkirmerupakanvisual signdarilahanparkiritusendiri.

SerambiMasjiddenganpartisikolumdan lantai marmer Serambi masjid dengan lebar 3 meter ini merupakan pintu masuk utamakearahmasjiddanauditorium.

Drop off pengunjung, disambut oleh tanggakearahpintumasukKantorDahrul Ahsom.

Sudut putar mobil setelah melewati drop off. Merupakan jalan keluar bagi pejalan khaki yang hendak masuk ke sirkulasi keluar

SerambiMasjiddenganpartisikolum

KoridorpenghubungantaraOfficedengan Sekolah. Koridor ini merupakan akses umum santri wati dan santriwan Sepanjang koridor tersedia ruang hijau atautamandengantanamanobat.

Kawasan santriwati, dengan view dari arah kelas. Taman hijau sebagai ruang terbuka santri sekaligus menghindari adanyavisualblockingantarruang.

Kawasan santriwan, dengan view dari arah kelas. Taman hijau sebagai ruang terbuka santri sekaligus menghindari adanyavisualblockingantarruang.

Ruang Kelas Tunarungu

Deaf Education Worldwide tetap merekomendasikan agar ruang kelas untuk siswa

TunarungudiaturdalambentuksetengahlingkaranatauUmenghadappresenter/layar sehinggasemuasiswadapatsalingmelihat,mengertiketikaadayangberbicara,dan membacaisyaratnonverbaldarirekan-rekanmerekasepanjanghari.Kelasmemiliki satu titik fokus yaitu guruyang menggunakan metode ASL dan pembacaan bibir.

\Merancang tata letak kursi berbentuk U kita harus memahami antropometrik dan ergonomisruangkelas.KonsepdarisetiapkelasdiDahrulAhsomadalahopenlayout dengan layout memutar untuk bagian kursi dan papan tulis. Pemanfaatan sirkulasi menggunakan batu bata yang disusun berongga dan jendela bulat sebagai penghubung cahaya outdoor ke indoor. Minimnya letak jendela dikarenakan tunarungu mudah terdistraksi jika banyak jendela, oleh karena itu desain dan peletakanjendelaperludiperhitungkan.

Desain ruang kamar mensyaratkan tidak ada benda yang menghalangi pandangan. Hal ini sesuai denganpernyataan ketua Dahrul Ahsom yaitu Pak

Kiai Abu, bahwa santri pembina (orang tua asuh) memiliki tugas mengawasi para siswa, termasuk pada waktu tidur. Dalam hal ini, arsitek mencoba membantu dengan mengembangkantata letak tempat tidur dengan pemblokiran visual paling sedikit. Dua model tata letak tempat tidur dapat dilihatpadagambarberikut.

Secara umum desain kamar tidur memiliki duafungsi, sebagai ruang belajar dan kamar tidur.Gambar disamping adalah visualisasi darilokasi kedua fungsi tersebut. Studinya adalahsepanjang ruang kosong (putih) antaratempat tidur depan dan belakang (hijau). PembelajaranStandar pencahayaan ruangan adalah 250 lux-300 lux.Sedangkan kamar tidur memiliki pencahayaan yang lebih reduptapi cukup untuk membaca gerakan tangannilai terendah menurut SNInilai minimal 120 lux. Dalamsidangini,kamimenggunakanperangkatlunakdialuxuntuk mengetahuiyangtepatlokasidanspesifikasilampuassertadesain bukaan sehinggapenerangan dari pagi sampai siang bisa menutupipencahayaanmalam.

Gambar diatas adalah diagram simulasi depthmap dengan memeperhitungkan layout kamar mana yang paling baik nilai visibility clearnya. Hasil hitungan simulasi menunjukan kamar B memilikinilaiyanglebihbaik.

Dewi Sri House

DewiSriberasaldarimitologijawa,yaitudewikesuburan.

Rumah Dewi Sri adalah prototype bangunan ramah lingkungan yang berada di area padat penduduk di Jalan

Patehan Kidul, Yogyakarta. Daerah Patehan merupakan kawasan yang sangat padat penduduk sehingga sirkulasi dan pencahayaan antar bangunan relatif buruk. Dewi Sri berisikan gagasan bahwa rumah di kawasan padat dapat menjadi asri dan ramah lingkungan dengan pemanfaatan ecobrick sebagai upaya recycle plastik bekas dan sistem aquaponik dan hidroponik sebagai facade bangunan. Selain itu penggunaan material kayu bekas menjadi dinding bangunan utama sehingga dapat menyimpan panas pada siang hari dan mengeluarkannya pada malam hari. Project ini merupakan buah karya Imara Dzakia

Ariyadi dan Rudi Setiawan untuk Sayembara Exporivm 2019dengantema“IniRumahku”

This article is from: