iMAGE Vol. V No. 16

Page 1

VIII

Vol. V No. 16

Vol. V No. 16, 31 Desember 2010 - 13 Januari 2011

Grand Whiz Hotel Akan Hadir di Kuta

(image/bud)

PELETAKAN BATU - Moedjianto Soesilo Tjahjono didampingi Sutrisno Winata dan Made Darsana, wakil bendesa adat Kuta meletakan batu pertama pembangunan Hotel Grand Whiz.

BAGAI gadis molek, Kuta terus memancarkan gurat kecantikan yang menarik untuk dilirik. Aroma wangi yang ditebar, membuat orang keranjingan untuk dapat menikmatinya. Tak hanya menarik para pelancong, tetapi juga memikat para investor. “Kita memilih Kuta untuk membangun hotel karena daerah ini banyak dipilih wisatawan sebagai lokasi menginap,” ujar Chief Executive Intiwhiz Moedjianto Soesilo Tjahjono di Kuta, Senin (27/12).

eusai peletakan batu pertama pembangunan Hotel Grand Whiz, Moedjianto mengatakan, walau dalam kondisi lahan sempit dan krodit, PT Intiwhiz, anak perusahaan PT Intiland Development Tbk akan membangun hotel

S

di kawasan wisata internasional ini. Hotel yang di bangun, terangnya, telah memikirkan konsep standarisasi seperti penyediaan lahan parkir yang ideal. “Grand Whiz Kuta ini dirancang di atas lahan 2.035 meter persegi dengan 135

kamar dilengkapi kolam renang dan parkir di basement,” tambahnya seraya mengatakan pada 2011 hingga 2016 ditargetkan 60 hotel bintang 2 dan bintang 3 akan dibangun di seluruh Indonesia. Ia menambahkan dari tahun 1990 Intiland sudah bergerak di hotel. Sejak 3 tahun lalu, mereka membentuk Intiwhiz yang bergerak sebagai operator hotel. Selain membangun hotel, mereka juga siap mengambilalih hotel-hotel yang ada asalkan memiliki konsep yang sama dengan Intiwhiz. Sementara pasar yang akan digarap adalah 80 persen pasar local dan sisanya pasar asing. Sutrisno Winata partner Intiwhiz dalam pembangunan ini, mengatakan proyek akan selesai pada Oktober 2011. Investasi pembangunan hotel ini Rp 65 miliar dan ditargetkan mengalami BEP 5-6 tahun. Sedangkan Made Darsana, wakil bendesa adat Kuta menyatakan, pada intinya pihak desa mendukung investor yang ingin berkiprah di daerahnya. Namun, ia meminta agar hubungan harmonis antarsemua elemen harus terjaga. (image/bud)

31 Desember 2010 - 13 Januari 2011 Saat Hari Raya Galungan Ngejot Tumpeng ke Rumah Pengantin

Art & Cultural Dialogue

III

Odalan tiga pura di Tanah Lot

Save Our Destinations

IV

Denpasar Festival Tampilkan Potensi Lokal Page Advertorial

VIII

Denpasar Festival Tampilkan Potensi Lokal SANGAT meriah Denpasar Festival tahun 2010. Berbagai atraksi seni dan budaya mewarnai even tahunan yang sudahkali ketiga ini. Potensi lokal, betul-betul diangkat kepermukaan, sehingga tak bisa menghibur tetapi juga sebagai bentuk pelestarian seni budaya Bali. “Acara ini sebagai bingkai puncak ekspresi kreativitas dan budaya unggulan yang mengacu pada potensi lokal,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Putu Budiasa diselasela pembukaan Denpasar Festival, Selasa (28/12).

D

enpasar festival ini dibuka oleh Wali Kota IB. Rai Dharmawijaya Mantra yang ditandai dengan menancapkan kayonan bertempat di kawasan Patung Catur Muka, Denpasar.

Berbagai atraksi yang digelar menjadi tontonan menarik bagi masyarakat. Mulai dari parade yang menampilkan potensi lokal, fahsion on the street, jegog jazz dan tarian kontemporer “Mepantigan”. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari. Budiasa mengatakan Denpasar Festival ini telah dipersiapkan secara optimal yang diharapkan dapat memberikan kebanggaan masyarakat Kota Denpasar, sehingga bisa dijadikan ikon akhir tahun yang tidak terlupakan. “Festival akhir tahun ini sekaligus dijadikan refleksi kehidupan masyarakat kota yang memiliki sekian banyak budaya unggulaan sebagai pijakan mengembangkan budaya kreatif masyarakat,” ungkap Budiasa didampingi Kadis Perindustrian dan Perdagangan, Wayan Gatra. Sementara, Wayan Gatra menambahkan, Denpasar

(image/bud)

Hari Raya Kuningan di Bromo (image/ant)

ESKIPUN masih dalah kondisi bencana namun umat Hindu di Tengger, Bromo, Jawa Timur tetap khusuk saat merayakan Hari Raya Kuningn Sabtu (18/12) lalu. Persembahyangan dipusatkan di Pura Gunung Bromo. Ribuan umat Hindu

M

memohon keselamatan dan bersyukur atas karunia yang dilimpahkan oleh Sang Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa. Gunung Bromo dengan Suku Tengger yang beragama Hindu masih tetap menjadi salah satu andalan objek pariwisata Pemerintah Jawa Timur. (image/ant)

(image/bud) GULING - Guling merupakan salah satu kegiatan dalan Denpasar festival Festival merupakan bentuk nyata pelaksanaan tahun kemarin. 40 stan untuk usaha multi potensi yang dimiliki Pemkot dan Karena melibatkan 6.900 peserta produk. (image/bud) masyarakat Denpasar. Perhelatan dan 272 stand. Termasuk 30 stan ini, kata Gatra, lebih menarik dari untuk usaha endek dan bordir serta C12-59


II

Vol. V No. 16, 31 Desember 2010 - 13 Januari 2011

Vol. V No. 16, 31 Desember 2010 - 13 Januari 2011

VII

Gebyar Wisata Buleleng Songsong 2011 KABUPATEN Buleleng,

Lolec

ternyata kaya akan seni budaya. Mulai dari seni tari, gemelan, tembang dan berbagai kerajinan khas Bali utara. Sayangnya, permata itu belum diasah secara maksimal, permata terpendam yang memiliki berbagai jenis seni

Sayangi Terumbu Karang!

tradisional yang unik dan klasik.

B

erbagai atraksi seni budaya ini sungguh memikat. Kemeriahan menyambut Tahun Baru 2011 mulai mewarnai masyarakat Buleleng. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan Gebyar Pariwisata Budaya Buleleng yang merupakan program Pemerintah Daerah sebagai salah satu wahana membangkitkan kesenian di Bali Utara sekaligus media promosi kepada para wisatawan mancanegara yang

(image/ist) BULEBENG - Bupati Buleleng Saksikan hasil kerajinan UKM Buleleng

hadir dalam kegiatan yang di berlangsung di Eks. Pelabuhan Buleleng, mulai Senin, 27-31 Desember 2010. Kegiatan ini melibatkan 148 desa di daerah Utara Pulau Bali ini yang menampilkan berbagai macam kesenian, diantaranya festival gebogan, pameran kerajinan, wisata kuliner, dan atraksi tarian dari ibu-ibu PKK Buleleng. Selain menampilkan kesenian khas Bali Utara, seniman yang berasal dari mancanegara pun ikut serta unjuk kebolehan di depan para undangan yang dihadiri Bupati Drs. Putu Bagiada MM, Wakil Bupati Drs. Made Arga Pynatih M.Si beserta pejabat lainnya. Ada yang sangat menarik. Mahasiswi Jepang yang menampilkan Tari Pendet dan Tari Teruna Jaya yang diciptakan oleh seniman Buleleng. Melihat tingginya antusias masyarakat Buleleng mengikuti dan menyaksikan acara gebyar wisata yang sekaligus dirangkaikan dengan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-38 serta Hari Ibu ke- 82 ini, Bupati Bagiada yang didampingi Ibu Sayang Bagiada tampak puas serta bangga atas kiprah seniman Buleleng. (image/kmb)

MENANAM terumbu karang, sebagai upaya Pemkab Badung dalam melestarikan biota lautnya. Dengan menggandeng pelaku usaha wisata bahari, Selasa (22/12) Pemkab Badung yang didukung DPC Gahawisri (Gabungan Pengusaha Wisata Air) Kabupaten Badung menanam terumbu karang buatan di pesisir Pantai Tanjung Benoa, Kuta Selatan yang menjadi pusat wisata Bahari Bali Selatan.

K

egiatan ini untuk melestarikan terumbu karang dan biota laut khususnya di pesisir Tanjung Benoa yang menjadi salah satu daya tarik wisata bahari,” kata Wakil Bupati Badung Ketut Sudikerta, didampingi DPD Gahawisri Bali, Dir Pol Air, Kadis Pariwisata Cok Raka Darmawan, Kadis Peternakan Perikanan dan Kelautan I Made Badra dan undangan lainnya. Dengan penanaman terumbu karang buatan ini, Sudikerta berharap dapat mempercepat terwujudnya pelestarian terumbu karang di Kabupaten Badung.

Untuk itu, Pemkab Badung akan terus mengadakan pelestarian terumbu karang buatan, dengan dukungan dana yang bersumber dari APBD maupun APBN. Bahkan pada 2011 hingga 2014 dari dana International Fund for Agricultural Development (IFAD) pemerintah akan mengadakan restorasi terumbu karang diseluruh pantai di Kabupaten Badung sesuai dengan potensi daerahnya. Ketua DPD Gahawisri Badung I Made Tromat juga berupaya terus menjaga biota laut lewat penanaman terumbu karang (coral). Bahkan, pihaknya

(image/bud)

TERUMBU KARANG - Wakil Bupati Badung I Ketut Sudikerta dalam persiapan menanaman Terumbu Karang buatan di Tanjung Benoa. menggagas ide baru untuk Pemeliharaan terumbu karang ini perusahan sebanyak 29 membangun satu kawasan ramah dibiayai secara swadaya dengan perusahan. (image/bud) lingkungan, yakni dengan konsep urunan dari masing-masing Tri Hita Karana di tengah laut..

Ditantang Tampil di PKB

MESKI terkesan lemah, namun kilitan dari bilah-bilah gangsa yang dimainkan terdengar ngilis. Lagunya, mendayu seakan melukiskan keayuan para pemainnya yang memang cantik. Apalagi, kostum ditata secara apik yang disesuaikan dengan kebutuhan seni pentas, membuat penampilan pelaku seni dari kaum hawa ini semakin menawan. Sangat kreatif dan energik.

(image/ist)

KREASI - Kreasi Ngoncang oleh nenek-nenek di Buleleng

Pasar Sindu, Pasar Segar J

ANGAN kaget, kalau Pasar Tradisional Sindu, Sanur menggunakan sistem penataan manejeman hotel. Produk yang dijual sangat diperhatikan layaknya sebuah super market yang menjamin kebersihan. Sistem pembuangan limbah sudah diatur, sehingga tidak lagi seperti pasar tradisional yang kesannya kumuh dan jorok. “Yang ada hanya istilah pasar segar dan bersih. Semua orang akan nyaman dan senang datang ke Pasar Sindu,” kata Ketua Yayasan Pembangunan Sanur, Ida Bagus Sidharta Putra, beberapa waktu lalu. Di sela-sela acara melaspas Pasar Sindu itu – Gusde demikian sapaannya – menyatakan, Sanur tidak bisa dilepaskan dari pariwisata. Semua yang ada di Sanur berhubungan dengan budaya dan pariwisata. Pasar Sindu yang menjadi salah satu tempat yang banyak dikunjungi wisatawan. “Sudah tidak ada batasan lagi antara warga lokal dengan warga asing di Pasar Sindu ini,” ucapnya. Ada juga wisatawan asing sengaja datang ke Pasar Sindu hanya ingin merasakan suasana pasar. Apalagi,

didukung oleh pedagang yang sebagain besar bisa berkomunikasi dalam bahasa asing, utamanya bahasa Inggris. Semua itu, karena Pasar Sindu sejak awal sudah sangat dekat dengan kehidupan pariwisata. “Pasar Sindu merupakan pasar tradisional Desa Sanur yang sejak tahun ini direvitalisasi dengan menghabiskan dana sekitar Rp 4 milyar,” jelas Gusde. Upaya Sanur menata asetnya menjadi sebuah produk berkualitas, mendapat dukungan penuh dari pemerintah Kota Denpasar. Bahkan, Sekretaris Kota (Sekot) Denpasar, Anak Agung Ngurah Rai Iswara Msi yang hadir dalam upacara pemelaspasan itumengatakan, Pemerintah Kota Denpasar sangat mengapresiasi revitalisasi pasar Sindu oleh YPS. Revitalisasi ini merupakan program Pemkot Denpasar dalam meningkatkan keberadaan pasar di Denpasar,. (image/bud) Tahun ini Kota Denpasar melaksanakan revitalisasi 6 pasar. (image/bud) PASAR SINDU – Wisatawan saksikan tabuhrah saat acara pemelaspasan pasar Sindu

tulah penampilan Sekaa Gong PKK Dharma Wanita dilingkungan Propinsi Bali pada saat memperingati Hari Kesatuan Gerak PKK ke-38, di Gedung Narigraha Dharma Wanita Propinsi Bali, beberapa waktu lalu. Sekaa yang diketuai oleh Ny. Bintang Puspayoga ini menampilkan sederetan tari dan tabuh. Seperti Tarian Pendet dan Baris. Panampilan mereka cukup memukau penonton. Sajian seni dari kaum Hawa itu juga mendapat pujian dari Gubernur Bali, Made Mangku Pastika. Dirinya mengaku kaget juga, karena dalam waktu singkat para ibu-ibu ini mampu melakoni seni yang biasa diperankan para pria.

I

(image/bud)

PENABUH WANITA – Tari pendet yang ditampilkan Ibu-ibu PKK dan Dharma Wanita Provinsi Bali saat peringatakan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-38, di Gedung Narigraha Dharma Wanita Propinsi Bali.

Orang nomer satu inipun tak malu-malu memberikan sanjungan kepada penari pendet yang sangat lihai itu. Seketika itu, Gubernur menantang penampilan sekaa gong dari istri-istri pejabat ini untuk bisa tampil di ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) yang akan datang. “Tolong Kepala Dinas Kebudayaan agar menjadwalkan penampilan sekaa Gong Wanita Dharma Wanita Propinsi Bali nanti di ajang PKB,” seru Gubernur dihadapan para undangan. Salah satu penari Ny. Suardika mengakui, untuk bisa tampil dalam peringatan ini pihaknya mengaku latihan beberapa minggu saja. Walau demikian, mereka tetap ber-semangat untuk bisa tampil bagus. (image/bud)


VI

Vol. V No. 16, 31 Des. 2010 - 13 Jan. 2011

Vol. V No. 16, 31 Des. 2010 - 13 Jan. 2011

Ida Bagus Sidharta Putra:

Sulit, Tentukan Standar Harga

E N C A N A Pemerintah provinsi Bali serta DPRD bali untuk memberlakukan standar harga pariwisata Bali, baik harga hotel, paket wisata hingga transportasi pariwisata, dinilai kalangan pelaku pariwisata menjadi masalah pelik yang sulit diwujudkan. Pasalnya, untuk patokan harga memerlukan penelitian dan pembahasan mendalam. “Membuat standarisasi harga pariwisata Bali memiliki makna yang sangat luas. Banyak hal yang harus diatur jika mau melakukan hal tersebut. Standarisasi tarif kamar hotel memang perlu, namun akan sulit dilakukan,” ujar Ketua PHRI Denpasar Ida Bagus Sidharta Putra, Senin (13/12). Menurutnya, untuk hotel bintang tiga yang dikelola secara profesional, tentu tarifnya akan mahal, namun bagaimana dengan hotel yang pengelolaannya masih

R

konfensional. Tarif hotel bintang tiga sangat bervariasi tergantung dari service. Ada hotel bintang tiga dijual hanya Rp 200.000 per malam, namun ada juga yang dijual hingga jutaan rupiah permalam. “Kendati sulit, namun upaya untuk standarisasi memang harus dilakukan untuk menjaga kwalitas destinasi wisata,” tegasnya. IB Sidharta mengakui, Hotel bintang lima saat ini masih banyak dijual murah, karena fasilitas dan lokasinya yang kurang strategis. Hal ini menjadi bukti jika pembintangan tidak bisa mutlak menentukan tarif. Harus ada standardisasi yang lebih holistik dalam menentukan harga Dikatakan, sebelum melakukan standardisasi tarif, pemerintah harus melakukan penataan industri dan standardisasi produk. Infrastruktur, jalan, listrik dan air harus dibenahi. Sebab infrastruktur ini menjadi bagian penting dalam penentuan tarif. “Saya setuju adanya standardisasi tarif. Ini akan menjadi patokan baku untuk mencegah terjadinya perang tarif,” katanya seraya menerangkan beberapa waktu lalu banyak terjadi perang tarif, hotel bintang lima dijual dengah harga bintang tiga. Hal ini tentu akan merusak persaingan industri pariwisata serta mengancam eksistensi pariwisata Bali. (kmb)

I Putu Budiasa

Kini, Ada Game Lubdaka

ERITA “Lubdaka” ,sebuah ceritera rakyat di Bali yang biasa disajikan dalam bentuk seni pertunjukan, kini dikemas dalam bentuk kartu permainan. Kartu animasi ini diluncurkan pada Denpasar Festival yang digelar 28 – 31 Desember. “Kartu permainan ini sebagai media pengenalan isi teks Siwa Latri secara dini,” kata Kadis Pariwisata Kota Denpasar, I Putu Budiasa, di Denpasar beberapa waktu lalu. Pada Kartu Game 108 ini,

C

t e r a n g n y a , menyajikan ceritera “Lubdaka” dalam bentuk ilustrasi gambar yang berisi ringkasan ceritera dengan bahasa yang lebih mudah dipahami, utamanya oleh siswa-siswi. Kartu ini juga menggunakan Aksara Bali dan Bahasa Bali, Bahasa Indonesia serta Bahasa Inggris, sehingga Kartu Game 108 ini bisa dinikmati dari di kalangan nasional ataupun Internasional. Permainan kartu ini dimainkan oleh tiga orang yang bercerita tentang Lubdaka. Dimana, dikisahkan seorang pemburu bernama Lubdaka yang seluruh dosanya dihapuskan setelah bergadang semalam suntuk bersamaan dengan malam Siwalatri Kartu permainan yang diciptakan oleh Dwi Mahendra Putra, mahasiswa Jurusan Sastra Daerah Universitas Udayana, ini nantinya bisa dimainkan oleh masyarakat umum, karena akan dijual secara bebas. (image/bud)

Di Pura Sakenan Juga Penuh Sesak

III

Saat Hari Raya Galungan

Ngejot Tumpeng ke Rumah Pengantin Hari Raya Galungan, merupakan perayaan kemenangan Dharma melawan adharma bagi umat Hindu. Di samping itu, Galungan yang datang setiap enam bulan (kalender Bali) ini bagi pasangan pengantin yang baru melaksanakan pernikahan merupakan hari yang spesial. Tepat dihari Galungan, pasangan pengantin mendapatkan tumpeng Galungan dari masyarakat yang silih berganti datang kerumahnya. radisi tersebut oleh masyarakat dikenal dengan istilah ngejot tumpeng Galungan. Dalam melakukan tradisi ngejot tumpeng Galungan, tidak semua masyarakat disetiap Desa yang ada di kabupaten Gianyar melakukan. Tradisi itu merupakan kebiasaan turun temurun yang dilakukan dimasyarakat setiap hari Galungan. Tradisi ini cukup kental di beberapa daerah di Gianyar. Seperti di Kecamatan Gianyar kota maupun di Keramas, Kecamatan Blahbatuh.Salah satu tokoh Masyarakat Desa Keramas I Gusti Agung Wiyat S. Ardhi mengatakan, tradisi ngejot tumpeng yang dilakukan oleh masyarakat seperti halnya yang dilakukan masyarakat Desa Keramas,kecamatan Blahbatuh, memang tidak ada tercantum dalam suatu lontar ataupun aturan yang ada. “Tradisi ini sebagai suatu kebiasaan yang turun temurun oleh masyarakat sendiri tidak berani melanggarnya,” jelasnya.Dari aktivitas yang dilakukan, penafsiran tradisi Ngejot tumpeng lebih menekankan tradisi yang

T

BERDESAKAN-Para pemedek berdesakan menuju pura. ementara itu, pemedek juga memadati Pura Sakenan untuk menghaturkan sembah ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi saat Hari Raya Kuningan.bertepatan pujawali alit di salah satu Pura Dang Kahyangan ini. Dalam pujawali alit tersebut dihaturkan upakara pregembal medulur guru piduka. Hanya, tidak ngelungang pelawatan Ida Batara. Pujawali dilangsungkan sekitar pukul 10.00 dan siang itu langsung masineb. Di natar pura dihaturkan caru ayam brumbun dan pejati ke segara. Pujawali alit itu di-puput Ida Pedanda Putra Bajing dari Gria Tegal Jingga Lebah. Antrean pemedek melakukan persembahyangan di Pura Dalem Sakenan tetap terjadi, tetapi tidak sepadat pada pujawali enam bulan lalu. Demikian pula di Pura Pesamuan Agung, pemedek tidaklah sepadat pada pujawali-pujawali sebelumnya. Biasanya, antrean panjang juga terjadi di Pura Pesamuan Agung.

S

Seperti diketahui, Pura Sakenan terdiri atas dua pelebah yaitu Pura Dalem Sakenan dan Pura Pesamuan/ Penataran Agung Sakenan. Pura Sakenan mempunyai tiga halaman (tri mandala) yaitu utama mandala, madya mandala, dan nista mandala. Di utama mandala terdapat sejumlah pelinggih seperti candi sebagai stana Ida Hyang Dewa Bhaswarnna, Hyang Baruna, Hyang Sandhijaya dan stana Bhatara Rambut Sakenan, Dhanghyang Nirarta. Di sana juga terdapat bale tajuk stana Ida Batara Rambut Sakenan Sadana Sakenan. Di madya mandala (jaba tengah) terdapat beberapa pelinggih dan bangunan seperti bale pawedan, bale banten, bale panggungan, bale tajuk dan sebagainya.Sementara di Pura Pasamuan/Panataran Agung Sakenan terdapat sejumlah palinggih. Palemahannya menyatu dengan Pura Dalem Sakenan, namun hanya mempunyai dua mandala yakni utama mandala dan nista mandala. Bangunan pelinggih yang ada di utama mandala di

© image/kmb

antaranya bebaturan berupa Padma Capah stana Ida Bhatara Masjati, juga sebagai pemujaan Jro Dukuh Sakti. Meru Tumpang Tiga stana Batara Batur, Intaran, Meru tumpang tiga stana Ida Batara Dalem Kapala di Desa Adat Kepaon, Gedong Jati stana Ida Ratu Ayu dari Desa Adat Pemogan, meru tumpang tiga stana Ida Batara Dalem Miu, Meru tumpang tiga stana Ida Batara Pamuteran, meru tumpang lima stana Ida Batara Gunung Agung, gedong (tajuk) stana Ida Bhatara Ratu Agung Pesakih dari Suwung Rangkan, Ratu Ayu Mas Petingan dari Suwung Sakah dan linggih keris pajenengan Pura Pasek Agung Tegal-Badung, gedong (tajuk) stana Ida Bhatara Dalem Braban dan Ida Batara Bwitan dari Batubulan Gianyar, meru tumpang tiga stana Ida Bhatara Ratu Agung Dalem Camenggaon Sukawati Gianyar, bebaturan stana Ida Batara Ratu Gde, bale piyasan (tajuk) stana Ida Bhatara Ratu Agung Panembahan Dalem Sakenan, Ida Batara Susunan Wadon dan Ida Bhatara Sakenan, Kelan.

mengartikan sebagai ungkapan berbagi kebahagiaan.Setiap penganten yang menerima tumpeng (nekaang) ditandai dengan pemasangan penjor anten. Penjor anten ini berbeda dengan penjor – penjor yang dipasang warga ini dalam merayakan hari Galungan. Penjor yang dibuat sebanyak dua buah, yang menyimbolkan laki dan perempuan. Dengan melihat penjor tersebut, masyarakat mengetahui bahwa dirumah tersebut sedang nekaang. Mereka mendatangi rumah pasangan pengantin tersebut dengan membawa tumpeng yang berisi beras serta sampian tumpeng. Setiap warga yang datang, oleh pemilik rumah diganti dengan pemberian tape.Tradisi Ngejot tumpeng ini bukan saja dilakukan oleh sanak keluarga ataupun warga satu banjar. Namun ngejot tumpeng ini dilakukan oleh masyarakat dalam satu desa bahkan diluar desa bersangkutan yang mengetahui dirumah itu sedang nekaang. Kegiatan ngejot tumpeng dilakukan pada pagi hari hingga

© image/dok

TANDA-penjor anten (pengantin) yang ada dis etiap rumah pada saat Hari raya galungan menandakan bahwa di rumah tersebut ada pengantin baru. siang. Mereka yang datang dengan memberikan senyum ramah dan ucapan kepada pengantin yang saat itu menerima tumpeng anten. Disamping berbagi kebahagian,

(image/kmb)

Melayani dengan Maksimal BARAT buah, sangat manis angka hunian hotel di Bali pada pengujung tahun 2010 ini. Hal itu tentu tidak lepas dari peran Public Relation (PR) dalam mempromosikan hotel lewat program-program unggulannya. “Pergantian tahun bagi hotel merupakan perayaan puncak liburan yang sangat luar biasa. Apalagi bagi para tamu, tentu menjadi momen yang sangat berarti bagi mereka dalam menapak tahun baru ke depan,” kata Nova Terita Anggraeni, Public Relations (PR) Manager of Melia Bali Nusa Dua PR Manager Melia Bali sambil tersenyum manis. Oleh karena itu, lanjut Nova panggilan akrab wanita ramah ini, setiap hotel harus mampu mengimbang ketertarikan wisatawan yang berlibur di Bali. Terlebih, saat libur Natal dan Tahun Baru. Caranya, selain dengan menggelar berbagai event

juga memberi paket-paket tertentu, sehingga wisatawan merasa senang dan nyaman saat berlibur. “Ya.., jelas PR yang memegang peranan penting dalam kesuksesan paket Natal dan Tahun baru itu,” imbuhnya. Nova mengatakan, program Natal dan Tahun baru setahun sebelumnya sudah harus dirancang

dengan apik. Acara yang digelar berupa dance, life musik, kembang api, piano dan Tari Bali. Namun, ia sadar keberhasilan menjual paket-paket itu tak akan bisa dilakukan sendiri, harus menjadi kerja tim yang solid. “Disini, PR berperan dalam menjaga komunikasi antar departemen, sehingga pelayanan bagi tamu juga maksimal,” ujarnya ini serius. Dengan wajah ceria wanita kelahiran 27 November 1980 ini kemudian menyatakan, tahun ini ada lima paket unik yang menjadi pilihan wisatawan yang menginap di Melia Bali. Atraksi yang disajikan juga disesuaikan dengan tempatnya. Misalnya Tari Bali bisa disaksikan di Puri Bali, juga ada tempat yang khusus untuk wisatawan penyuka ketetangan. “Kami bersyukur, diakhir tahun 2010 ini hunian kamar di Melia Bali penuh,” ucapnya seraya menambahkan pasar Melia Bali adalah mix market. Ada Eropa, Asia Australia, dan Domestic. (image/bud)

Makna ini biasanya dilihat setelah sore hari, tumpeng-tumpeng yang diberikan masyarakat ini dilakukan prosesi natab oleh pasangan pengantin. (kmb)

1000 Penari ‘’Melepas Matahari 2010'’

Nova Terita

I

tumpeng yang diberikan kepada pasangan pengantin ini juga merupakan simbol ucapan selamat dan doa bagi pasangan pengantin dalam menempuh hidup baru.

© image/kmb

LATIHAN-Para penari tengah latihan menjelang pementasan kolosal ‘’Melepas Matahari 2010'’. I pengujung 2010 ini, Pemkot Denpasar menggelar kegiatan ‘’Melepas Matahari 2010'’. Kegiatan yang dirangkaikan dengan even rutin tahunan ‘’Denpasar Festival’’ ini akan dimeriahkan dengan berbagai atraksi kesenian baik seni tradisi maupun seni pengembangan. Menariknya lagi, even yang dipastikan disesaki warga Kota Denpasar itu juga disemarakkan sebuah persembahan

D

seni yang melibatkan sekitar 1.000 orang seniman muda usia yang menyajikan atraksi budaya dari berbagai daerah di Nusantara. Bagian Teknis Penyelenggara Melepas Matahari 2010 I Nyoman Suarsa mengatakan, persembahan seni kali ini sengaja mengusung tari-tarian Nusantara guna menghargai keberagaman yang tumbuh dan berkembang di Denpasar dengan segala dinamisasi dan harmonisasinya.

Ditegaskan, Denpasar dewasa ini tak ubahnya seperti Indonesia mini dengan karakteristik masyarakatnya yang sangat heterogen di mana berbagai suku dan etnis hidup berdampingan secara harmonis. “Kami sengaja mengangkat taritarian Nusantara itu dalam rangka menghormati keragaman yang tumbuh di Denpasar,” kata Suarsa belum lama ini. Menurut Suarsa, persembahan tarian Nusantara yang ditampilkan

di sesi pembuka Melepas Matahari 2010 itu dipersiapkan dengan skenario yang berbeda dibandingkan tahun lalu. Dikatakan, pihaknya akan memadukan keterwakilan seni tari dari daerah-dari yang ada di Indonesia seperti seni Indonesia Timur, Tengah dan Barat. Seperti Tari Piring dan Japin (Sumatera ), Tari Padang Wulan ( Jawa Timur), Tari Mandau (Kalimantan), Tari Pengelu (Sulawesi), Tari Japin (Sumatra), Tari Ronggeng (Betawi) dan Tari Egong (NTT). “Konsep penyajian pawai tetap diiringi parade yang akan diawali dengan persembahan gamelan instrumental, dilanjutkan dengan persembahan tarian City Brending Baris Sight Seeing yang dirangkaikan dengan aksi seni dari sejumlah daerah. Di pengujung pawai akan ditampilkan suguhan baleganjur inovatif yakni menggunakan aneka alat musik yang unik seperti bekas galon air, perkusi dan jenis alat musik yang unik lainnya,” katanya memaparkan. Selain menyuguhkan seni modern, kata dia, rangkaian Melepas Matahari 2010 juga

dimeriahkan dengan beragam kesenian tradisi. Diantaranya, barungan gender masal, tabuh klasik, prembon dan yang lainya. Untuk penari dan penabuh, dalam kegiatan kali ini akan melibatkan siswa SMKN 5 Denpasar, SMAN 3 Denpasar dan IKIP PGRI Bali. Acara ini didukung sekitar 1.000 orang seniman. Mereka telah mengikuti latihan intensif sejak Selasa (20/12). Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar I Made Mudra menjelaskan para seniman akan tampil dalam lomba, pertunjukan seni dan dan parade. Dikatakan, agenda Melepas Matahari 2010 merupakan bagian dari ajang Festival Denpasar yang dipusatkan di seputaran Patung Catur Muka Denpasar. Festival yang berlangsung selama empat hari itu dimulai dengan karnaval budaya melewati patung Catur Muka. Usai pawai, para peserta kemudian bergerak ke stand masing-masing yang tersebar di beberapa lokasi. Agenda seni serangkaian Melepas Matahari 2010 ini berlangsung mulai 30 hingga 31 Desember 2010. (image/kmb)


IV

Vol. V No. 16, 31 Des. 2010 - 13 Jan. 2011

Vol. V No. 16, 31 Des. 2010 - 13 Jan. 2011

Klungkung Siapkan Puluhan Objek Wisata Baru TIDAK mau kalah dengan kabupaten lainnya dalam hal berbenah objek wisata.Ada beberapa objek wisata baru yang kini disiapkan pemerintah Kabupaten Klungkung untuk lebih banyak lagi menarik wisatawan.Demikian dikatakan Bupati Klungkung Wayan Candra saat menerima Pimpinan Umum Bali Travel News (BTN) Gde Palgunadi di ruang kerjanya Rabu (22/12) kemarin. Hampir semuanya berada di Nusa Penida. Di antaranya adalah Pantai Penida serta beberapa pura yang dicanangkan sebagai bagaian wisata spiritual yang kini tengah dikembanggkan.

Objek wisata baru itu untuk mendukung yang telah ada selama ini seperti Kerta Gosa, Lembongan, Nusa Penida. Serta lainnya,” ujar Bupati Candra yang ditemani Kadisbudpar Nengah Wijana.Orang nomor satu di Bumi Srombotan ini optimis Klungkung akan berkiprah secara lebih optimal dalam perkembangan pariwisata Bali. Aksesibiltas yang selama ini jadi kendala diharapkan

segera teratasi. “Moga moga rencana pembangunan dermaga di Klungkung daratan yang akan menghubungkan Nusa Penida segera terwujud,” harap bupati seperti harapan masyarakt Klungkung lainnya. Yang jelas, Klungkung sebenarnya banyak memiliki atraksi serta potensi wisata. Terlebih lebih wisata tirtanya di kawasan Nusa Penida yang telah diakui dunia. (image/pal)

Karang Taruna Denpasar, 10 Terbaik Nasional WALI KOTA Denpasar IB.Rai Mantra menerima penghargaan dan lencana utama Aditya Mahatya Yodha dari pemerintah pusat. Penghargaan itu diberikan setelah orang nomer satu di Kota Denpasar ini ditetapkan dalam ‘’10 Bupati/Walikota se Indonesia sebagai Pembina Karang Taruna (Katar) terbaik tingkat nasional’’. Penghargaan diserahkan Menteri Sosial RI Salim Segaf Al-Jufrie pada Puncak Hari Kesetia kawanan Nasional (HKSN ) di Sirkuit Sentul Bogor Jawa Barat, Senin (20/12).

isamping itu, prestasi juga diraih Karang Taruna Yowana Kerti Buana Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan. Organisasi sosial dari Sanur ini ditetapkan sebagai juara I terbaik tingkat nasional. Sedangkan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM ) atas nama Made Patra dari Kelurahan Sanur ditetapkan sebagai peringkat 8 nasional. Sementara Kadis Sosial dan Tenaga Kerja Kota Denpasar A.A Oka Badra mengatakan, program Walikota Denpasar dalam pemberdayaan Karang Taruna di Kota Denpasar sudah terbukti dan dirasakan manfaatnya melalui

D

LEBIH DULU-Goa Sigala-Gala di Nusa Lembongan yang lebih dulu dikenal wisatawan.

Juara Tegal Tugu Cup II Gianyar

© image/dok

Badung Gaet ’’Parahita Eka Praya Tingkat Utama’’ I PENGUJUNG 2010, Pemkab Badung berhasil menyabet penghargaan Pengarus utamaan Gender Tingkat Utama yaitu Anugerah Parahita Eka Praya dari pemerintah pusat. Penghargaan ini diserahkan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan diterima Bupati Badung A.A. Gde Agung, SH pada Peringatan Hari Ibu ke81 di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (22/12). kali ketiga secara berturut-turut ini, Selain menerima penghargaan ketiga kali secara berturut-turut sejak tahun 2008, Kecamatan Abiansemal sebagai duta Badung

D

juga meraih penghargaan Gerakan Sayang Ibu terbaik tingkat Provinsi serangkaian lomba Gerakan Sayang Ibu dan Bayi Baru Lahir (GSIB). Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Badung Ni Luh Suryaniti mengatakan, ini merupakan hasil dari penilaian Tim Evaluasi Pusat Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI terhadap pemerintah provinsi, kabupaten/kota yang telah memberikan kontribusi didalam memberdayakan perempuan dan kesetaraan gender. (image/bud)

progam ekonomi kerakyatan, seperti bantuan pengembangan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) diantaranya cuci motor, sewa tenda, percetakan, bengkel, budi daya jamur merang dan lainnya. “Setiap Katar dibantu Rp.100 juta, saat ini sudah lima Katar yang mendapat bantuan UEP,” ujar Oka Badra. Ketua Karang Taruna Yowana Kerti Buana Kadek Sudiana mengakui perhatian Walikota begitu tinggi terhadap keberadaan Karang Taruna melalui berbagai program yang digulirkan, sehingga karang taruna yang diketuai berkembang dengan pesat meraih penghargaan juara I terbaik Nasional. (image/bud)

Pelayanan Prima, Raih CPP

© image/bud

im basket putra SD Negeri 1 Abianbase dan tim basket putri SD Negeri 3 Gianyar berhasil meraih juara I pada kejuaraan bola basket “Tegal Tugu Cup II” tingkat SD seKabupaten Gianyar. Kejuaraan kali ketiga itu digelar di Lapangan Desa Tegal Tugu-Gianyar selama

T

seminggu. Kejuaraan yang dibuka pada Jumat (10/12) itu mempertandingkan 9 tim basket SD putra dan 5 tim basket putri. Bupati Gianyar, menyampaikan perasaan bangga kepada para peserta yang telah mengikuti kegiatan perlombaan secara semangat dengan jiwa

sportifitas yang tinggi. Cok Ace berharap kegiatan perlombaan semacam ini dapat menjaring bibit atlet terbaik yang bisa mewakili Gianyar nantinya dalam berbagai even olahraga. Tampak dalam gambar Bupati Gianyar, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menyerahkan piala kepada pemenang. (image/bud)

IANYAR – Dalam upaya menjaga kelestarian ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS), Pemerintah Kabupaten Gianyar membentuk Forum DAS. Keserusan itu terlihat ketika Dinas Pertanian, Perhutanan, dan Perkebunan (Distanhutbun) Gianyar melakukan koordinasi rapat persiapan pembentukan Forum DAS di kantor setempat, belum lama ini.

Dari rapat itu, disepakati membentuk Forum DAS Gianyar yang dana operasionalnya bersumber dari BP DAS Unda Anyar Propinsi Bali. Forum DAS merupakan lembaga non pemerintah independen yang merupakan wadah koordinasi, konsultasi, dan komunikasi untuk mendukung pengelolaan ekosistem DAS secara profesional, transparan, partisipatif, akuntabel, dan berkelanjutan. Keanggotaan forum DAS terdiri dari berbagai kalangan

mulai dari pemerintah, perguruan tinggi, LSM, tokoh masyarakat, dan semua pihak pemerhati lingkungan. Hadir dalam acara tersebut, Kepala BP DAS Unda Anyar Prop. Bali, Ketua Forum DAS Prop. Bali, para Kabid dan Kasi di lingkungan Distanhutbun Gianyar, para kepala dinas di lingkungan Pemkab Gianyar, dan tokoh masyarakat peduli lingkungan. (image/bud)

© image/ist

PENGHARGAAN – Wali Kota Denpasar IB Rai Mantra Menerima Penghargaan Aditya Mahatya Yodha dari Menteri Sosial RI Salim Segaf Al-Jufrie pada Puncak Hari Kesetia kawanan Nasional.

Odalan Tiga Pura di Tanah Lot i pengujung tahun 2010, masyarakat Hindu di Bali berduyun-duyun datang ke Objek Wisata Tanah Lot. Dengan mengenakan busana adat Bali (putih-kuning), mereka hadir dengan wajah sumringah siap sujud dihadapan Sang Pencipta. Sambil membawa gebogan, mereka beriringan bersama keluarga menuju tempat suci yang dipercaya mampu memberi kedamaian. Semenatara di sisi lain, wisatawan manacanegara dan domestic pun tak kalah banyak. Mereka menikmati prosesi ini sembari menanti waktu sang surya

D

tenggelam di ufuk barat. Begitulah suasana di Objek Wisata Tanah Lot pada piodalan di Pura Luhur Tanah Lot, Pura Batu Bolong dan Pura Penataran, Rabu (22/12). Piodalan di tiga pura ini dilaksanakan setiap enam bulan sekali yang puncaknya pada Buda Wage, Wara Langkir, empat hari setelah Hari Raya Kuningan. Demikian juga saat piodalan di Pura Luhur Pakendungan dan di Pura Batu Mejan, Sabtu (18/12) yang bertepatan dengan Hari Raya Kuningan. Masyarakat lokal dengan wisatawan membludak, sehingga pihak Badan Operasional Obyek Wisata Tanah Lot yang dibantu oleh Pecalang Desa

Pekraman Beraban dan aparat kepolisian sibuk mengatur lalu lintas dan parkir. “Kalau sudah ada piodalan ini, kami selalu menyiapkan areal parkir tambahan, disamping meningkatkan penjagaan,” kata I Made Sujana Manager Badan Operasional Obyek Wisata Tanah Lot, disela-sela tugasnya mengatur keamanan dan kenyamanan pemedek. Jumlah kunjungan pada saat Natal 2010 ini mencapai 13.575 pengunjung, meningkat 38,20 persen jika dibandingkan dengan Natal tahun lalu yang hanya mencapai 9.823 pengunjung. (image/bud)

© image/bud

ENPASAR – Pemkot Denpasar meraih penghargaan Citra Pelayanan Prima (CPP) tingkat Nasional atas kerja kerasnya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Tropy CPP diserahkan oleh Wakil Presiden RI Boediono kepada Kepala

D

Gianyar Bentuk Forum DAS G

V

PT. Bali Sinar Mentari Tours & Travel

© image/ist

PENGHARGAAN – Bupati Badung A.A. Gde Agung, SH menerima penghargaan Anugerah Parahita Eka Praya Tingkat Utama dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Jl. Wanbira Sakti-Pondok Indah Raya III/ 1 Gatot Subroto Barat Ph.62-361-414057,411074 Fax.62-361-414507 Email : bsmtours@dps.centrin.net.id bali_sunshine@indo.net.id Reservasi : Hotel, Restoran, Transport, Tiket, Tirta Yatra, dll. SA-126

Puskesmas II Densel dr.AAAA Candrawati sebagai wakil Pemkot, pada Selasa (15/12) di Istana Wakil Presiden RI Jakarta. Hal ini sebagai salah satu keunggulan dari Puskesmas II Densel yangtelah menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 sertalayanan infeksi menular seksual (IMS). “Prestasi ini akan kami jadikan pemicu untuk lebih meningkatkan pelayanansehingga derajat kesehatan masyarakat meningkat baik secara kualitas maupun kuantitas,” katanya usai menerima penghargaan itu. Tampak dalam gambar dr. AAA Candrawati memegang tropy didamping Sekot Denpasar A.A Rai Iswara, Kabag Organisasi Desak Widiasih. (image/bud)

© image/bud

ATRAKSI BUDAYA – Wisatawan mancanegara tengah menikmati prosesi agama serta keindahan diTanah Lot.


IV

Vol. V No. 16, 31 Des. 2010 - 13 Jan. 2011

Vol. V No. 16, 31 Des. 2010 - 13 Jan. 2011

Klungkung Siapkan Puluhan Objek Wisata Baru TIDAK mau kalah dengan kabupaten lainnya dalam hal berbenah objek wisata.Ada beberapa objek wisata baru yang kini disiapkan pemerintah Kabupaten Klungkung untuk lebih banyak lagi menarik wisatawan.Demikian dikatakan Bupati Klungkung Wayan Candra saat menerima Pimpinan Umum Bali Travel News (BTN) Gde Palgunadi di ruang kerjanya Rabu (22/12) kemarin. Hampir semuanya berada di Nusa Penida. Di antaranya adalah Pantai Penida serta beberapa pura yang dicanangkan sebagai bagaian wisata spiritual yang kini tengah dikembanggkan.

Objek wisata baru itu untuk mendukung yang telah ada selama ini seperti Kerta Gosa, Lembongan, Nusa Penida. Serta lainnya,” ujar Bupati Candra yang ditemani Kadisbudpar Nengah Wijana.Orang nomor satu di Bumi Srombotan ini optimis Klungkung akan berkiprah secara lebih optimal dalam perkembangan pariwisata Bali. Aksesibiltas yang selama ini jadi kendala diharapkan

segera teratasi. “Moga moga rencana pembangunan dermaga di Klungkung daratan yang akan menghubungkan Nusa Penida segera terwujud,” harap bupati seperti harapan masyarakt Klungkung lainnya. Yang jelas, Klungkung sebenarnya banyak memiliki atraksi serta potensi wisata. Terlebih lebih wisata tirtanya di kawasan Nusa Penida yang telah diakui dunia. (image/pal)

Karang Taruna Denpasar, 10 Terbaik Nasional WALI KOTA Denpasar IB.Rai Mantra menerima penghargaan dan lencana utama Aditya Mahatya Yodha dari pemerintah pusat. Penghargaan itu diberikan setelah orang nomer satu di Kota Denpasar ini ditetapkan dalam ‘’10 Bupati/Walikota se Indonesia sebagai Pembina Karang Taruna (Katar) terbaik tingkat nasional’’. Penghargaan diserahkan Menteri Sosial RI Salim Segaf Al-Jufrie pada Puncak Hari Kesetia kawanan Nasional (HKSN ) di Sirkuit Sentul Bogor Jawa Barat, Senin (20/12).

isamping itu, prestasi juga diraih Karang Taruna Yowana Kerti Buana Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan. Organisasi sosial dari Sanur ini ditetapkan sebagai juara I terbaik tingkat nasional. Sedangkan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM ) atas nama Made Patra dari Kelurahan Sanur ditetapkan sebagai peringkat 8 nasional. Sementara Kadis Sosial dan Tenaga Kerja Kota Denpasar A.A Oka Badra mengatakan, program Walikota Denpasar dalam pemberdayaan Karang Taruna di Kota Denpasar sudah terbukti dan dirasakan manfaatnya melalui

D

LEBIH DULU-Goa Sigala-Gala di Nusa Lembongan yang lebih dulu dikenal wisatawan.

Juara Tegal Tugu Cup II Gianyar

© image/dok

Badung Gaet ’’Parahita Eka Praya Tingkat Utama’’ I PENGUJUNG 2010, Pemkab Badung berhasil menyabet penghargaan Pengarus utamaan Gender Tingkat Utama yaitu Anugerah Parahita Eka Praya dari pemerintah pusat. Penghargaan ini diserahkan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan diterima Bupati Badung A.A. Gde Agung, SH pada Peringatan Hari Ibu ke81 di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (22/12). kali ketiga secara berturut-turut ini, Selain menerima penghargaan ketiga kali secara berturut-turut sejak tahun 2008, Kecamatan Abiansemal sebagai duta Badung

D

juga meraih penghargaan Gerakan Sayang Ibu terbaik tingkat Provinsi serangkaian lomba Gerakan Sayang Ibu dan Bayi Baru Lahir (GSIB). Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Badung Ni Luh Suryaniti mengatakan, ini merupakan hasil dari penilaian Tim Evaluasi Pusat Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI terhadap pemerintah provinsi, kabupaten/kota yang telah memberikan kontribusi didalam memberdayakan perempuan dan kesetaraan gender. (image/bud)

progam ekonomi kerakyatan, seperti bantuan pengembangan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) diantaranya cuci motor, sewa tenda, percetakan, bengkel, budi daya jamur merang dan lainnya. “Setiap Katar dibantu Rp.100 juta, saat ini sudah lima Katar yang mendapat bantuan UEP,” ujar Oka Badra. Ketua Karang Taruna Yowana Kerti Buana Kadek Sudiana mengakui perhatian Walikota begitu tinggi terhadap keberadaan Karang Taruna melalui berbagai program yang digulirkan, sehingga karang taruna yang diketuai berkembang dengan pesat meraih penghargaan juara I terbaik Nasional. (image/bud)

Pelayanan Prima, Raih CPP

© image/bud

im basket putra SD Negeri 1 Abianbase dan tim basket putri SD Negeri 3 Gianyar berhasil meraih juara I pada kejuaraan bola basket “Tegal Tugu Cup II” tingkat SD seKabupaten Gianyar. Kejuaraan kali ketiga itu digelar di Lapangan Desa Tegal Tugu-Gianyar selama

T

seminggu. Kejuaraan yang dibuka pada Jumat (10/12) itu mempertandingkan 9 tim basket SD putra dan 5 tim basket putri. Bupati Gianyar, menyampaikan perasaan bangga kepada para peserta yang telah mengikuti kegiatan perlombaan secara semangat dengan jiwa

sportifitas yang tinggi. Cok Ace berharap kegiatan perlombaan semacam ini dapat menjaring bibit atlet terbaik yang bisa mewakili Gianyar nantinya dalam berbagai even olahraga. Tampak dalam gambar Bupati Gianyar, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menyerahkan piala kepada pemenang. (image/bud)

IANYAR – Dalam upaya menjaga kelestarian ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS), Pemerintah Kabupaten Gianyar membentuk Forum DAS. Keserusan itu terlihat ketika Dinas Pertanian, Perhutanan, dan Perkebunan (Distanhutbun) Gianyar melakukan koordinasi rapat persiapan pembentukan Forum DAS di kantor setempat, belum lama ini.

Dari rapat itu, disepakati membentuk Forum DAS Gianyar yang dana operasionalnya bersumber dari BP DAS Unda Anyar Propinsi Bali. Forum DAS merupakan lembaga non pemerintah independen yang merupakan wadah koordinasi, konsultasi, dan komunikasi untuk mendukung pengelolaan ekosistem DAS secara profesional, transparan, partisipatif, akuntabel, dan berkelanjutan. Keanggotaan forum DAS terdiri dari berbagai kalangan

mulai dari pemerintah, perguruan tinggi, LSM, tokoh masyarakat, dan semua pihak pemerhati lingkungan. Hadir dalam acara tersebut, Kepala BP DAS Unda Anyar Prop. Bali, Ketua Forum DAS Prop. Bali, para Kabid dan Kasi di lingkungan Distanhutbun Gianyar, para kepala dinas di lingkungan Pemkab Gianyar, dan tokoh masyarakat peduli lingkungan. (image/bud)

© image/ist

PENGHARGAAN – Wali Kota Denpasar IB Rai Mantra Menerima Penghargaan Aditya Mahatya Yodha dari Menteri Sosial RI Salim Segaf Al-Jufrie pada Puncak Hari Kesetia kawanan Nasional.

Odalan Tiga Pura di Tanah Lot i pengujung tahun 2010, masyarakat Hindu di Bali berduyun-duyun datang ke Objek Wisata Tanah Lot. Dengan mengenakan busana adat Bali (putih-kuning), mereka hadir dengan wajah sumringah siap sujud dihadapan Sang Pencipta. Sambil membawa gebogan, mereka beriringan bersama keluarga menuju tempat suci yang dipercaya mampu memberi kedamaian. Semenatara di sisi lain, wisatawan manacanegara dan domestic pun tak kalah banyak. Mereka menikmati prosesi ini sembari menanti waktu sang surya

D

tenggelam di ufuk barat. Begitulah suasana di Objek Wisata Tanah Lot pada piodalan di Pura Luhur Tanah Lot, Pura Batu Bolong dan Pura Penataran, Rabu (22/12). Piodalan di tiga pura ini dilaksanakan setiap enam bulan sekali yang puncaknya pada Buda Wage, Wara Langkir, empat hari setelah Hari Raya Kuningan. Demikian juga saat piodalan di Pura Luhur Pakendungan dan di Pura Batu Mejan, Sabtu (18/12) yang bertepatan dengan Hari Raya Kuningan. Masyarakat lokal dengan wisatawan membludak, sehingga pihak Badan Operasional Obyek Wisata Tanah Lot yang dibantu oleh Pecalang Desa

Pekraman Beraban dan aparat kepolisian sibuk mengatur lalu lintas dan parkir. “Kalau sudah ada piodalan ini, kami selalu menyiapkan areal parkir tambahan, disamping meningkatkan penjagaan,” kata I Made Sujana Manager Badan Operasional Obyek Wisata Tanah Lot, disela-sela tugasnya mengatur keamanan dan kenyamanan pemedek. Jumlah kunjungan pada saat Natal 2010 ini mencapai 13.575 pengunjung, meningkat 38,20 persen jika dibandingkan dengan Natal tahun lalu yang hanya mencapai 9.823 pengunjung. (image/bud)

© image/bud

ENPASAR – Pemkot Denpasar meraih penghargaan Citra Pelayanan Prima (CPP) tingkat Nasional atas kerja kerasnya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Tropy CPP diserahkan oleh Wakil Presiden RI Boediono kepada Kepala

D

Gianyar Bentuk Forum DAS G

V

PT. Bali Sinar Mentari Tours & Travel

© image/ist

PENGHARGAAN – Bupati Badung A.A. Gde Agung, SH menerima penghargaan Anugerah Parahita Eka Praya Tingkat Utama dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Jl. Wanbira Sakti-Pondok Indah Raya III/ 1 Gatot Subroto Barat Ph.62-361-414057,411074 Fax.62-361-414507 Email : bsmtours@dps.centrin.net.id bali_sunshine@indo.net.id Reservasi : Hotel, Restoran, Transport, Tiket, Tirta Yatra, dll. SA-126

Puskesmas II Densel dr.AAAA Candrawati sebagai wakil Pemkot, pada Selasa (15/12) di Istana Wakil Presiden RI Jakarta. Hal ini sebagai salah satu keunggulan dari Puskesmas II Densel yangtelah menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 sertalayanan infeksi menular seksual (IMS). “Prestasi ini akan kami jadikan pemicu untuk lebih meningkatkan pelayanansehingga derajat kesehatan masyarakat meningkat baik secara kualitas maupun kuantitas,” katanya usai menerima penghargaan itu. Tampak dalam gambar dr. AAA Candrawati memegang tropy didamping Sekot Denpasar A.A Rai Iswara, Kabag Organisasi Desak Widiasih. (image/bud)

© image/bud

ATRAKSI BUDAYA – Wisatawan mancanegara tengah menikmati prosesi agama serta keindahan diTanah Lot.


VI

Vol. V No. 16, 31 Des. 2010 - 13 Jan. 2011

Vol. V No. 16, 31 Des. 2010 - 13 Jan. 2011

Ida Bagus Sidharta Putra:

Sulit, Tentukan Standar Harga

E N C A N A Pemerintah provinsi Bali serta DPRD bali untuk memberlakukan standar harga pariwisata Bali, baik harga hotel, paket wisata hingga transportasi pariwisata, dinilai kalangan pelaku pariwisata menjadi masalah pelik yang sulit diwujudkan. Pasalnya, untuk patokan harga memerlukan penelitian dan pembahasan mendalam. “Membuat standarisasi harga pariwisata Bali memiliki makna yang sangat luas. Banyak hal yang harus diatur jika mau melakukan hal tersebut. Standarisasi tarif kamar hotel memang perlu, namun akan sulit dilakukan,” ujar Ketua PHRI Denpasar Ida Bagus Sidharta Putra, Senin (13/12). Menurutnya, untuk hotel bintang tiga yang dikelola secara profesional, tentu tarifnya akan mahal, namun bagaimana dengan hotel yang pengelolaannya masih

R

konfensional. Tarif hotel bintang tiga sangat bervariasi tergantung dari service. Ada hotel bintang tiga dijual hanya Rp 200.000 per malam, namun ada juga yang dijual hingga jutaan rupiah permalam. “Kendati sulit, namun upaya untuk standarisasi memang harus dilakukan untuk menjaga kwalitas destinasi wisata,” tegasnya. IB Sidharta mengakui, Hotel bintang lima saat ini masih banyak dijual murah, karena fasilitas dan lokasinya yang kurang strategis. Hal ini menjadi bukti jika pembintangan tidak bisa mutlak menentukan tarif. Harus ada standardisasi yang lebih holistik dalam menentukan harga Dikatakan, sebelum melakukan standardisasi tarif, pemerintah harus melakukan penataan industri dan standardisasi produk. Infrastruktur, jalan, listrik dan air harus dibenahi. Sebab infrastruktur ini menjadi bagian penting dalam penentuan tarif. “Saya setuju adanya standardisasi tarif. Ini akan menjadi patokan baku untuk mencegah terjadinya perang tarif,” katanya seraya menerangkan beberapa waktu lalu banyak terjadi perang tarif, hotel bintang lima dijual dengah harga bintang tiga. Hal ini tentu akan merusak persaingan industri pariwisata serta mengancam eksistensi pariwisata Bali. (kmb)

I Putu Budiasa

Kini, Ada Game Lubdaka

ERITA “Lubdaka” ,sebuah ceritera rakyat di Bali yang biasa disajikan dalam bentuk seni pertunjukan, kini dikemas dalam bentuk kartu permainan. Kartu animasi ini diluncurkan pada Denpasar Festival yang digelar 28 – 31 Desember. “Kartu permainan ini sebagai media pengenalan isi teks Siwa Latri secara dini,” kata Kadis Pariwisata Kota Denpasar, I Putu Budiasa, di Denpasar beberapa waktu lalu. Pada Kartu Game 108 ini,

C

t e r a n g n y a , menyajikan ceritera “Lubdaka” dalam bentuk ilustrasi gambar yang berisi ringkasan ceritera dengan bahasa yang lebih mudah dipahami, utamanya oleh siswa-siswi. Kartu ini juga menggunakan Aksara Bali dan Bahasa Bali, Bahasa Indonesia serta Bahasa Inggris, sehingga Kartu Game 108 ini bisa dinikmati dari di kalangan nasional ataupun Internasional. Permainan kartu ini dimainkan oleh tiga orang yang bercerita tentang Lubdaka. Dimana, dikisahkan seorang pemburu bernama Lubdaka yang seluruh dosanya dihapuskan setelah bergadang semalam suntuk bersamaan dengan malam Siwalatri Kartu permainan yang diciptakan oleh Dwi Mahendra Putra, mahasiswa Jurusan Sastra Daerah Universitas Udayana, ini nantinya bisa dimainkan oleh masyarakat umum, karena akan dijual secara bebas. (image/bud)

Di Pura Sakenan Juga Penuh Sesak

III

Saat Hari Raya Galungan

Ngejot Tumpeng ke Rumah Pengantin Hari Raya Galungan, merupakan perayaan kemenangan Dharma melawan adharma bagi umat Hindu. Di samping itu, Galungan yang datang setiap enam bulan (kalender Bali) ini bagi pasangan pengantin yang baru melaksanakan pernikahan merupakan hari yang spesial. Tepat dihari Galungan, pasangan pengantin mendapatkan tumpeng Galungan dari masyarakat yang silih berganti datang kerumahnya. radisi tersebut oleh masyarakat dikenal dengan istilah ngejot tumpeng Galungan. Dalam melakukan tradisi ngejot tumpeng Galungan, tidak semua masyarakat disetiap Desa yang ada di kabupaten Gianyar melakukan. Tradisi itu merupakan kebiasaan turun temurun yang dilakukan dimasyarakat setiap hari Galungan. Tradisi ini cukup kental di beberapa daerah di Gianyar. Seperti di Kecamatan Gianyar kota maupun di Keramas, Kecamatan Blahbatuh.Salah satu tokoh Masyarakat Desa Keramas I Gusti Agung Wiyat S. Ardhi mengatakan, tradisi ngejot tumpeng yang dilakukan oleh masyarakat seperti halnya yang dilakukan masyarakat Desa Keramas,kecamatan Blahbatuh, memang tidak ada tercantum dalam suatu lontar ataupun aturan yang ada. “Tradisi ini sebagai suatu kebiasaan yang turun temurun oleh masyarakat sendiri tidak berani melanggarnya,” jelasnya.Dari aktivitas yang dilakukan, penafsiran tradisi Ngejot tumpeng lebih menekankan tradisi yang

T

BERDESAKAN-Para pemedek berdesakan menuju pura. ementara itu, pemedek juga memadati Pura Sakenan untuk menghaturkan sembah ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi saat Hari Raya Kuningan.bertepatan pujawali alit di salah satu Pura Dang Kahyangan ini. Dalam pujawali alit tersebut dihaturkan upakara pregembal medulur guru piduka. Hanya, tidak ngelungang pelawatan Ida Batara. Pujawali dilangsungkan sekitar pukul 10.00 dan siang itu langsung masineb. Di natar pura dihaturkan caru ayam brumbun dan pejati ke segara. Pujawali alit itu di-puput Ida Pedanda Putra Bajing dari Gria Tegal Jingga Lebah. Antrean pemedek melakukan persembahyangan di Pura Dalem Sakenan tetap terjadi, tetapi tidak sepadat pada pujawali enam bulan lalu. Demikian pula di Pura Pesamuan Agung, pemedek tidaklah sepadat pada pujawali-pujawali sebelumnya. Biasanya, antrean panjang juga terjadi di Pura Pesamuan Agung.

S

Seperti diketahui, Pura Sakenan terdiri atas dua pelebah yaitu Pura Dalem Sakenan dan Pura Pesamuan/ Penataran Agung Sakenan. Pura Sakenan mempunyai tiga halaman (tri mandala) yaitu utama mandala, madya mandala, dan nista mandala. Di utama mandala terdapat sejumlah pelinggih seperti candi sebagai stana Ida Hyang Dewa Bhaswarnna, Hyang Baruna, Hyang Sandhijaya dan stana Bhatara Rambut Sakenan, Dhanghyang Nirarta. Di sana juga terdapat bale tajuk stana Ida Batara Rambut Sakenan Sadana Sakenan. Di madya mandala (jaba tengah) terdapat beberapa pelinggih dan bangunan seperti bale pawedan, bale banten, bale panggungan, bale tajuk dan sebagainya.Sementara di Pura Pasamuan/Panataran Agung Sakenan terdapat sejumlah palinggih. Palemahannya menyatu dengan Pura Dalem Sakenan, namun hanya mempunyai dua mandala yakni utama mandala dan nista mandala. Bangunan pelinggih yang ada di utama mandala di

© image/kmb

antaranya bebaturan berupa Padma Capah stana Ida Bhatara Masjati, juga sebagai pemujaan Jro Dukuh Sakti. Meru Tumpang Tiga stana Batara Batur, Intaran, Meru tumpang tiga stana Ida Batara Dalem Kapala di Desa Adat Kepaon, Gedong Jati stana Ida Ratu Ayu dari Desa Adat Pemogan, meru tumpang tiga stana Ida Batara Dalem Miu, Meru tumpang tiga stana Ida Batara Pamuteran, meru tumpang lima stana Ida Batara Gunung Agung, gedong (tajuk) stana Ida Bhatara Ratu Agung Pesakih dari Suwung Rangkan, Ratu Ayu Mas Petingan dari Suwung Sakah dan linggih keris pajenengan Pura Pasek Agung Tegal-Badung, gedong (tajuk) stana Ida Bhatara Dalem Braban dan Ida Batara Bwitan dari Batubulan Gianyar, meru tumpang tiga stana Ida Bhatara Ratu Agung Dalem Camenggaon Sukawati Gianyar, bebaturan stana Ida Batara Ratu Gde, bale piyasan (tajuk) stana Ida Bhatara Ratu Agung Panembahan Dalem Sakenan, Ida Batara Susunan Wadon dan Ida Bhatara Sakenan, Kelan.

mengartikan sebagai ungkapan berbagi kebahagiaan.Setiap penganten yang menerima tumpeng (nekaang) ditandai dengan pemasangan penjor anten. Penjor anten ini berbeda dengan penjor – penjor yang dipasang warga ini dalam merayakan hari Galungan. Penjor yang dibuat sebanyak dua buah, yang menyimbolkan laki dan perempuan. Dengan melihat penjor tersebut, masyarakat mengetahui bahwa dirumah tersebut sedang nekaang. Mereka mendatangi rumah pasangan pengantin tersebut dengan membawa tumpeng yang berisi beras serta sampian tumpeng. Setiap warga yang datang, oleh pemilik rumah diganti dengan pemberian tape.Tradisi Ngejot tumpeng ini bukan saja dilakukan oleh sanak keluarga ataupun warga satu banjar. Namun ngejot tumpeng ini dilakukan oleh masyarakat dalam satu desa bahkan diluar desa bersangkutan yang mengetahui dirumah itu sedang nekaang. Kegiatan ngejot tumpeng dilakukan pada pagi hari hingga

© image/dok

TANDA-penjor anten (pengantin) yang ada dis etiap rumah pada saat Hari raya galungan menandakan bahwa di rumah tersebut ada pengantin baru. siang. Mereka yang datang dengan memberikan senyum ramah dan ucapan kepada pengantin yang saat itu menerima tumpeng anten. Disamping berbagi kebahagian,

(image/kmb)

Melayani dengan Maksimal BARAT buah, sangat manis angka hunian hotel di Bali pada pengujung tahun 2010 ini. Hal itu tentu tidak lepas dari peran Public Relation (PR) dalam mempromosikan hotel lewat program-program unggulannya. “Pergantian tahun bagi hotel merupakan perayaan puncak liburan yang sangat luar biasa. Apalagi bagi para tamu, tentu menjadi momen yang sangat berarti bagi mereka dalam menapak tahun baru ke depan,” kata Nova Terita Anggraeni, Public Relations (PR) Manager of Melia Bali Nusa Dua PR Manager Melia Bali sambil tersenyum manis. Oleh karena itu, lanjut Nova panggilan akrab wanita ramah ini, setiap hotel harus mampu mengimbang ketertarikan wisatawan yang berlibur di Bali. Terlebih, saat libur Natal dan Tahun Baru. Caranya, selain dengan menggelar berbagai event

juga memberi paket-paket tertentu, sehingga wisatawan merasa senang dan nyaman saat berlibur. “Ya.., jelas PR yang memegang peranan penting dalam kesuksesan paket Natal dan Tahun baru itu,” imbuhnya. Nova mengatakan, program Natal dan Tahun baru setahun sebelumnya sudah harus dirancang

dengan apik. Acara yang digelar berupa dance, life musik, kembang api, piano dan Tari Bali. Namun, ia sadar keberhasilan menjual paket-paket itu tak akan bisa dilakukan sendiri, harus menjadi kerja tim yang solid. “Disini, PR berperan dalam menjaga komunikasi antar departemen, sehingga pelayanan bagi tamu juga maksimal,” ujarnya ini serius. Dengan wajah ceria wanita kelahiran 27 November 1980 ini kemudian menyatakan, tahun ini ada lima paket unik yang menjadi pilihan wisatawan yang menginap di Melia Bali. Atraksi yang disajikan juga disesuaikan dengan tempatnya. Misalnya Tari Bali bisa disaksikan di Puri Bali, juga ada tempat yang khusus untuk wisatawan penyuka ketetangan. “Kami bersyukur, diakhir tahun 2010 ini hunian kamar di Melia Bali penuh,” ucapnya seraya menambahkan pasar Melia Bali adalah mix market. Ada Eropa, Asia Australia, dan Domestic. (image/bud)

Makna ini biasanya dilihat setelah sore hari, tumpeng-tumpeng yang diberikan masyarakat ini dilakukan prosesi natab oleh pasangan pengantin. (kmb)

1000 Penari ‘’Melepas Matahari 2010'’

Nova Terita

I

tumpeng yang diberikan kepada pasangan pengantin ini juga merupakan simbol ucapan selamat dan doa bagi pasangan pengantin dalam menempuh hidup baru.

© image/kmb

LATIHAN-Para penari tengah latihan menjelang pementasan kolosal ‘’Melepas Matahari 2010'’. I pengujung 2010 ini, Pemkot Denpasar menggelar kegiatan ‘’Melepas Matahari 2010'’. Kegiatan yang dirangkaikan dengan even rutin tahunan ‘’Denpasar Festival’’ ini akan dimeriahkan dengan berbagai atraksi kesenian baik seni tradisi maupun seni pengembangan. Menariknya lagi, even yang dipastikan disesaki warga Kota Denpasar itu juga disemarakkan sebuah persembahan

D

seni yang melibatkan sekitar 1.000 orang seniman muda usia yang menyajikan atraksi budaya dari berbagai daerah di Nusantara. Bagian Teknis Penyelenggara Melepas Matahari 2010 I Nyoman Suarsa mengatakan, persembahan seni kali ini sengaja mengusung tari-tarian Nusantara guna menghargai keberagaman yang tumbuh dan berkembang di Denpasar dengan segala dinamisasi dan harmonisasinya.

Ditegaskan, Denpasar dewasa ini tak ubahnya seperti Indonesia mini dengan karakteristik masyarakatnya yang sangat heterogen di mana berbagai suku dan etnis hidup berdampingan secara harmonis. “Kami sengaja mengangkat taritarian Nusantara itu dalam rangka menghormati keragaman yang tumbuh di Denpasar,” kata Suarsa belum lama ini. Menurut Suarsa, persembahan tarian Nusantara yang ditampilkan

di sesi pembuka Melepas Matahari 2010 itu dipersiapkan dengan skenario yang berbeda dibandingkan tahun lalu. Dikatakan, pihaknya akan memadukan keterwakilan seni tari dari daerah-dari yang ada di Indonesia seperti seni Indonesia Timur, Tengah dan Barat. Seperti Tari Piring dan Japin (Sumatera ), Tari Padang Wulan ( Jawa Timur), Tari Mandau (Kalimantan), Tari Pengelu (Sulawesi), Tari Japin (Sumatra), Tari Ronggeng (Betawi) dan Tari Egong (NTT). “Konsep penyajian pawai tetap diiringi parade yang akan diawali dengan persembahan gamelan instrumental, dilanjutkan dengan persembahan tarian City Brending Baris Sight Seeing yang dirangkaikan dengan aksi seni dari sejumlah daerah. Di pengujung pawai akan ditampilkan suguhan baleganjur inovatif yakni menggunakan aneka alat musik yang unik seperti bekas galon air, perkusi dan jenis alat musik yang unik lainnya,” katanya memaparkan. Selain menyuguhkan seni modern, kata dia, rangkaian Melepas Matahari 2010 juga

dimeriahkan dengan beragam kesenian tradisi. Diantaranya, barungan gender masal, tabuh klasik, prembon dan yang lainya. Untuk penari dan penabuh, dalam kegiatan kali ini akan melibatkan siswa SMKN 5 Denpasar, SMAN 3 Denpasar dan IKIP PGRI Bali. Acara ini didukung sekitar 1.000 orang seniman. Mereka telah mengikuti latihan intensif sejak Selasa (20/12). Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar I Made Mudra menjelaskan para seniman akan tampil dalam lomba, pertunjukan seni dan dan parade. Dikatakan, agenda Melepas Matahari 2010 merupakan bagian dari ajang Festival Denpasar yang dipusatkan di seputaran Patung Catur Muka Denpasar. Festival yang berlangsung selama empat hari itu dimulai dengan karnaval budaya melewati patung Catur Muka. Usai pawai, para peserta kemudian bergerak ke stand masing-masing yang tersebar di beberapa lokasi. Agenda seni serangkaian Melepas Matahari 2010 ini berlangsung mulai 30 hingga 31 Desember 2010. (image/kmb)


II

Vol. V No. 16, 31 Desember 2010 - 13 Januari 2011

Vol. V No. 16, 31 Desember 2010 - 13 Januari 2011

VII

Gebyar Wisata Buleleng Songsong 2011 KABUPATEN Buleleng,

Lolec

ternyata kaya akan seni budaya. Mulai dari seni tari, gemelan, tembang dan berbagai kerajinan khas Bali utara. Sayangnya, permata itu belum diasah secara maksimal, permata terpendam yang memiliki berbagai jenis seni

Sayangi Terumbu Karang!

tradisional yang unik dan klasik.

B

erbagai atraksi seni budaya ini sungguh memikat. Kemeriahan menyambut Tahun Baru 2011 mulai mewarnai masyarakat Buleleng. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan Gebyar Pariwisata Budaya Buleleng yang merupakan program Pemerintah Daerah sebagai salah satu wahana membangkitkan kesenian di Bali Utara sekaligus media promosi kepada para wisatawan mancanegara yang

(image/ist) BULEBENG - Bupati Buleleng Saksikan hasil kerajinan UKM Buleleng

hadir dalam kegiatan yang di berlangsung di Eks. Pelabuhan Buleleng, mulai Senin, 27-31 Desember 2010. Kegiatan ini melibatkan 148 desa di daerah Utara Pulau Bali ini yang menampilkan berbagai macam kesenian, diantaranya festival gebogan, pameran kerajinan, wisata kuliner, dan atraksi tarian dari ibu-ibu PKK Buleleng. Selain menampilkan kesenian khas Bali Utara, seniman yang berasal dari mancanegara pun ikut serta unjuk kebolehan di depan para undangan yang dihadiri Bupati Drs. Putu Bagiada MM, Wakil Bupati Drs. Made Arga Pynatih M.Si beserta pejabat lainnya. Ada yang sangat menarik. Mahasiswi Jepang yang menampilkan Tari Pendet dan Tari Teruna Jaya yang diciptakan oleh seniman Buleleng. Melihat tingginya antusias masyarakat Buleleng mengikuti dan menyaksikan acara gebyar wisata yang sekaligus dirangkaikan dengan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-38 serta Hari Ibu ke- 82 ini, Bupati Bagiada yang didampingi Ibu Sayang Bagiada tampak puas serta bangga atas kiprah seniman Buleleng. (image/kmb)

MENANAM terumbu karang, sebagai upaya Pemkab Badung dalam melestarikan biota lautnya. Dengan menggandeng pelaku usaha wisata bahari, Selasa (22/12) Pemkab Badung yang didukung DPC Gahawisri (Gabungan Pengusaha Wisata Air) Kabupaten Badung menanam terumbu karang buatan di pesisir Pantai Tanjung Benoa, Kuta Selatan yang menjadi pusat wisata Bahari Bali Selatan.

K

egiatan ini untuk melestarikan terumbu karang dan biota laut khususnya di pesisir Tanjung Benoa yang menjadi salah satu daya tarik wisata bahari,” kata Wakil Bupati Badung Ketut Sudikerta, didampingi DPD Gahawisri Bali, Dir Pol Air, Kadis Pariwisata Cok Raka Darmawan, Kadis Peternakan Perikanan dan Kelautan I Made Badra dan undangan lainnya. Dengan penanaman terumbu karang buatan ini, Sudikerta berharap dapat mempercepat terwujudnya pelestarian terumbu karang di Kabupaten Badung.

Untuk itu, Pemkab Badung akan terus mengadakan pelestarian terumbu karang buatan, dengan dukungan dana yang bersumber dari APBD maupun APBN. Bahkan pada 2011 hingga 2014 dari dana International Fund for Agricultural Development (IFAD) pemerintah akan mengadakan restorasi terumbu karang diseluruh pantai di Kabupaten Badung sesuai dengan potensi daerahnya. Ketua DPD Gahawisri Badung I Made Tromat juga berupaya terus menjaga biota laut lewat penanaman terumbu karang (coral). Bahkan, pihaknya

(image/bud)

TERUMBU KARANG - Wakil Bupati Badung I Ketut Sudikerta dalam persiapan menanaman Terumbu Karang buatan di Tanjung Benoa. menggagas ide baru untuk Pemeliharaan terumbu karang ini perusahan sebanyak 29 membangun satu kawasan ramah dibiayai secara swadaya dengan perusahan. (image/bud) lingkungan, yakni dengan konsep urunan dari masing-masing Tri Hita Karana di tengah laut..

Ditantang Tampil di PKB

MESKI terkesan lemah, namun kilitan dari bilah-bilah gangsa yang dimainkan terdengar ngilis. Lagunya, mendayu seakan melukiskan keayuan para pemainnya yang memang cantik. Apalagi, kostum ditata secara apik yang disesuaikan dengan kebutuhan seni pentas, membuat penampilan pelaku seni dari kaum hawa ini semakin menawan. Sangat kreatif dan energik.

(image/ist)

KREASI - Kreasi Ngoncang oleh nenek-nenek di Buleleng

Pasar Sindu, Pasar Segar J

ANGAN kaget, kalau Pasar Tradisional Sindu, Sanur menggunakan sistem penataan manejeman hotel. Produk yang dijual sangat diperhatikan layaknya sebuah super market yang menjamin kebersihan. Sistem pembuangan limbah sudah diatur, sehingga tidak lagi seperti pasar tradisional yang kesannya kumuh dan jorok. “Yang ada hanya istilah pasar segar dan bersih. Semua orang akan nyaman dan senang datang ke Pasar Sindu,” kata Ketua Yayasan Pembangunan Sanur, Ida Bagus Sidharta Putra, beberapa waktu lalu. Di sela-sela acara melaspas Pasar Sindu itu – Gusde demikian sapaannya – menyatakan, Sanur tidak bisa dilepaskan dari pariwisata. Semua yang ada di Sanur berhubungan dengan budaya dan pariwisata. Pasar Sindu yang menjadi salah satu tempat yang banyak dikunjungi wisatawan. “Sudah tidak ada batasan lagi antara warga lokal dengan warga asing di Pasar Sindu ini,” ucapnya. Ada juga wisatawan asing sengaja datang ke Pasar Sindu hanya ingin merasakan suasana pasar. Apalagi,

didukung oleh pedagang yang sebagain besar bisa berkomunikasi dalam bahasa asing, utamanya bahasa Inggris. Semua itu, karena Pasar Sindu sejak awal sudah sangat dekat dengan kehidupan pariwisata. “Pasar Sindu merupakan pasar tradisional Desa Sanur yang sejak tahun ini direvitalisasi dengan menghabiskan dana sekitar Rp 4 milyar,” jelas Gusde. Upaya Sanur menata asetnya menjadi sebuah produk berkualitas, mendapat dukungan penuh dari pemerintah Kota Denpasar. Bahkan, Sekretaris Kota (Sekot) Denpasar, Anak Agung Ngurah Rai Iswara Msi yang hadir dalam upacara pemelaspasan itumengatakan, Pemerintah Kota Denpasar sangat mengapresiasi revitalisasi pasar Sindu oleh YPS. Revitalisasi ini merupakan program Pemkot Denpasar dalam meningkatkan keberadaan pasar di Denpasar,. (image/bud) Tahun ini Kota Denpasar melaksanakan revitalisasi 6 pasar. (image/bud) PASAR SINDU – Wisatawan saksikan tabuhrah saat acara pemelaspasan pasar Sindu

tulah penampilan Sekaa Gong PKK Dharma Wanita dilingkungan Propinsi Bali pada saat memperingati Hari Kesatuan Gerak PKK ke-38, di Gedung Narigraha Dharma Wanita Propinsi Bali, beberapa waktu lalu. Sekaa yang diketuai oleh Ny. Bintang Puspayoga ini menampilkan sederetan tari dan tabuh. Seperti Tarian Pendet dan Baris. Panampilan mereka cukup memukau penonton. Sajian seni dari kaum Hawa itu juga mendapat pujian dari Gubernur Bali, Made Mangku Pastika. Dirinya mengaku kaget juga, karena dalam waktu singkat para ibu-ibu ini mampu melakoni seni yang biasa diperankan para pria.

I

(image/bud)

PENABUH WANITA – Tari pendet yang ditampilkan Ibu-ibu PKK dan Dharma Wanita Provinsi Bali saat peringatakan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-38, di Gedung Narigraha Dharma Wanita Propinsi Bali.

Orang nomer satu inipun tak malu-malu memberikan sanjungan kepada penari pendet yang sangat lihai itu. Seketika itu, Gubernur menantang penampilan sekaa gong dari istri-istri pejabat ini untuk bisa tampil di ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) yang akan datang. “Tolong Kepala Dinas Kebudayaan agar menjadwalkan penampilan sekaa Gong Wanita Dharma Wanita Propinsi Bali nanti di ajang PKB,” seru Gubernur dihadapan para undangan. Salah satu penari Ny. Suardika mengakui, untuk bisa tampil dalam peringatan ini pihaknya mengaku latihan beberapa minggu saja. Walau demikian, mereka tetap ber-semangat untuk bisa tampil bagus. (image/bud)


VIII

Vol. V No. 16

Vol. V No. 16, 31 Desember 2010 - 13 Januari 2011

Grand Whiz Hotel Akan Hadir di Kuta

(image/bud)

PELETAKAN BATU - Moedjianto Soesilo Tjahjono didampingi Sutrisno Winata dan Made Darsana, wakil bendesa adat Kuta meletakan batu pertama pembangunan Hotel Grand Whiz.

BAGAI gadis molek, Kuta terus memancarkan gurat kecantikan yang menarik untuk dilirik. Aroma wangi yang ditebar, membuat orang keranjingan untuk dapat menikmatinya. Tak hanya menarik para pelancong, tetapi juga memikat para investor. “Kita memilih Kuta untuk membangun hotel karena daerah ini banyak dipilih wisatawan sebagai lokasi menginap,” ujar Chief Executive Intiwhiz Moedjianto Soesilo Tjahjono di Kuta, Senin (27/12).

eusai peletakan batu pertama pembangunan Hotel Grand Whiz, Moedjianto mengatakan, walau dalam kondisi lahan sempit dan krodit, PT Intiwhiz, anak perusahaan PT Intiland Development Tbk akan membangun hotel

S

di kawasan wisata internasional ini. Hotel yang di bangun, terangnya, telah memikirkan konsep standarisasi seperti penyediaan lahan parkir yang ideal. “Grand Whiz Kuta ini dirancang di atas lahan 2.035 meter persegi dengan 135

kamar dilengkapi kolam renang dan parkir di basement,” tambahnya seraya mengatakan pada 2011 hingga 2016 ditargetkan 60 hotel bintang 2 dan bintang 3 akan dibangun di seluruh Indonesia. Ia menambahkan dari tahun 1990 Intiland sudah bergerak di hotel. Sejak 3 tahun lalu, mereka membentuk Intiwhiz yang bergerak sebagai operator hotel. Selain membangun hotel, mereka juga siap mengambilalih hotel-hotel yang ada asalkan memiliki konsep yang sama dengan Intiwhiz. Sementara pasar yang akan digarap adalah 80 persen pasar local dan sisanya pasar asing. Sutrisno Winata partner Intiwhiz dalam pembangunan ini, mengatakan proyek akan selesai pada Oktober 2011. Investasi pembangunan hotel ini Rp 65 miliar dan ditargetkan mengalami BEP 5-6 tahun. Sedangkan Made Darsana, wakil bendesa adat Kuta menyatakan, pada intinya pihak desa mendukung investor yang ingin berkiprah di daerahnya. Namun, ia meminta agar hubungan harmonis antarsemua elemen harus terjaga. (image/bud)

31 Desember 2010 - 13 Januari 2011 Saat Hari Raya Galungan Ngejot Tumpeng ke Rumah Pengantin

Art & Cultural Dialogue

III

Odalan tiga pura di Tanah Lot

Save Our Destinations

IV

Denpasar Festival Tampilkan Potensi Lokal Page Advertorial

VIII

Denpasar Festival Tampilkan Potensi Lokal SANGAT meriah Denpasar Festival tahun 2010. Berbagai atraksi seni dan budaya mewarnai even tahunan yang sudahkali ketiga ini. Potensi lokal, betul-betul diangkat kepermukaan, sehingga tak bisa menghibur tetapi juga sebagai bentuk pelestarian seni budaya Bali. “Acara ini sebagai bingkai puncak ekspresi kreativitas dan budaya unggulan yang mengacu pada potensi lokal,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Putu Budiasa diselasela pembukaan Denpasar Festival, Selasa (28/12).

D

enpasar festival ini dibuka oleh Wali Kota IB. Rai Dharmawijaya Mantra yang ditandai dengan menancapkan kayonan bertempat di kawasan Patung Catur Muka, Denpasar.

Berbagai atraksi yang digelar menjadi tontonan menarik bagi masyarakat. Mulai dari parade yang menampilkan potensi lokal, fahsion on the street, jegog jazz dan tarian kontemporer “Mepantigan”. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari. Budiasa mengatakan Denpasar Festival ini telah dipersiapkan secara optimal yang diharapkan dapat memberikan kebanggaan masyarakat Kota Denpasar, sehingga bisa dijadikan ikon akhir tahun yang tidak terlupakan. “Festival akhir tahun ini sekaligus dijadikan refleksi kehidupan masyarakat kota yang memiliki sekian banyak budaya unggulaan sebagai pijakan mengembangkan budaya kreatif masyarakat,” ungkap Budiasa didampingi Kadis Perindustrian dan Perdagangan, Wayan Gatra. Sementara, Wayan Gatra menambahkan, Denpasar

(image/bud)

Hari Raya Kuningan di Bromo (image/ant)

ESKIPUN masih dalah kondisi bencana namun umat Hindu di Tengger, Bromo, Jawa Timur tetap khusuk saat merayakan Hari Raya Kuningn Sabtu (18/12) lalu. Persembahyangan dipusatkan di Pura Gunung Bromo. Ribuan umat Hindu

M

memohon keselamatan dan bersyukur atas karunia yang dilimpahkan oleh Sang Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa. Gunung Bromo dengan Suku Tengger yang beragama Hindu masih tetap menjadi salah satu andalan objek pariwisata Pemerintah Jawa Timur. (image/ant)

(image/bud) GULING - Guling merupakan salah satu kegiatan dalan Denpasar festival Festival merupakan bentuk nyata pelaksanaan tahun kemarin. 40 stan untuk usaha multi potensi yang dimiliki Pemkot dan Karena melibatkan 6.900 peserta produk. (image/bud) masyarakat Denpasar. Perhelatan dan 272 stand. Termasuk 30 stan ini, kata Gatra, lebih menarik dari untuk usaha endek dan bordir serta C12-59


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.