January SPECIAL EDITION
2023
COMMUNICAZONE COMMUNICAZONE#1
structure content Melesat Cepat, Mahasiswa UMY Berprestasi di Kompetisi Internasional......................3 Hebat, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Menjadi Lulusan Terbaik dan Termuda UMY..........4 Prodi Ilmu Komunikasi UMY Gelar Seminar tentang Digital Advertising..........................5 Memahami Industri Digital bersama Positivibe dan Brilio, Ini Perlu Diketahui...............6 Ilmu Komunikasi UMY Adakan Seminar Multikulturalisme dalam Public Relations........6 Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY Jadi Pemakalah Terbaik Simposium Sylection..........7 Kembangkan Jurnalisme Positif, Ilmu Komunikasi UMY Gelar Seminar............................8 Mahasiswa IPCOS UMY Ikuti Kuliah Umum Bersama Dosen dari Malaysia.........................9 Dinamika Perizinan LGBT dalam Piala Dunia di Qatar..............................................................10 Di Balik Huru-Hara Dunia Agensi, Kini Menjadi Dosen yang Berdedikasi..............................11 Terpukul di Masa Pandemi Covid-19 Bisnis Media dan Periklanan.......................................13 Kumpulan cerita di Prodi Ilmu Komunikasi..............................................................................17 Informasi mengenai Prodi Ilmu Komunikasi...........................................................................20 Cover 1 Content, Sructure 2 Insight Campus Daily Human Interest Deeptalk Mindset Foto story Our Social Media 2 Supervisor: Fajar Junaedi, Erwan Sudiwijaya Editor in Chief: Resti Ryhanisa Editor: Sindi Hesmita Journalist: Venta Ridha, Alditta Khoirunnisa Designer & Photographer: Anggita Indah, Nida Amalia
Mahasiswa lmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali berprestasi. Daffa Tabris, juara 2 Fotografi ; Nurul Hayati, juara harapan 3 Tiktok ; Maudy Marditta, juara harapan 2 Digital Journalism, dan Ichsan Herwanto, juara 3 kompetisi public relations programs.
Melesat Cepat, Mahasiswa UMY Berprestasi di
Kompetisi
Internasional APIK PTMA
Kompetisi ini berlevel internasional, yang diadakan Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (APIK PTMA). Kompetisi menjadi bagian serangkaian kegiatan seminar, konferensi dan wokshop internasional Rangkaian kegiatan yang dinamakan sebagai Silaturahmi Nasional (Silat) APIK PTMA ini dihelat di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), pada Senin dan Selasa (19-20/12/2022). Tema besar program ini adalah The Challenges of Digital Communication in The New Normal Era.
Peserta berasal dari Indonesia, China dan India. "Kami sangat senang bisa berkompetisi dan silaturahmi dengan mahasiswa dari berbagai kampus sehingga bisa networking," ujar Ichsan Herwanto, mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY.
insight
3
campus lydai
Hebat,
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Menjadi Lulusan
Terbaik dan Termuda UMY
Pelepasan calon wisudawan diselenggarakan Senin (5/12) bertempat di Ruang Amphitheater E7.B Gedung KH. Ibrahim Lantai 5. Pada agenda pembukaan, dibacakan laporan hasil yudisium oleh Wakil Dekan I Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan AIK, Dr. phil. Ridho Al-Hamdi, M.A. Kemudian disambung sambutan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) , Dr. Takdir Ali Mukti.
“Selamat dan sukses kepada 153 calon wisudawan Fisipol UMY. Ada beberapa hal yang harus anda perhatikan setelah lulus. Intelektualitas adalah modal dasar, sedangkan modal utamanya adalah ketahanan antusiasme. Permasalahan terbesar yang ada pada Generasi Millenial menurut survey alumni kami, yaitu sering pindah kerja. Maka di instansi manapun nanti anda bekerja, anda harus punya kemampuan beradaptasi. Terakhir, bekerjalah dengan penuh loyalitas,” pesan Takdir.
UMY menjadi satu universitas yang memiliki mahasiswa dari berbagai wilayah dan latar belakang yang beragam. Hal itu menjadi satu motivasi untuk terus bertumbuh dan memperbaiki diri secara dinamis.
Salah satu contoh prestasi keberagaman yang bisa menjadi inspirasi adalah calon wisudawan termuda dan terbaik Fisipol UMY adalah mahasiswa yang berasal dari Bali, I Ketut Adi Mariana. Sebagai minoritas di lingkungan Islami, sosok yang kerap disapa Adi mengaku bahwa ada tantangan sekaligus pengalaman selama berkuliah di Fisipol UMY.
Yang lebih mengagumkan I Ketut Adi Mariana juga menjadi yang terbaik dan termuda di tingkat universitas.
“Jadilah minoritas yang kreatif, yang bisa menjadi pembeda dari yang lain,” tutur Adi dalam sambutannya saat mengikuti acara Pelepasan Calon Wisudawan/Wisudawati Fisipol UMY Periode II Tahun Akademik 2022/2023.
Setelah sambutan para sivitas akademika, fakultas memberikan penghargaan kepada mahasiswa lulusan terbaik Program Studi Hubungan Internasional (HI), Ilmu Pemerintahan (IP), dan Ilmu Komunikasi (IK).
4 Mas Jun dan Adi Mariana
Prodi Ilmu Komunikasi UMY Gelar Seminar tentang
Prodi Ilmu Komunikasi UMY Gelar Seminar tentang
Digital
rogram Studi Ilmu rogram Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan seminar dengan tema Strategic Planner dalam Periklanan Digital, pada Selasa (29/11/22). Pembicara seminar adalah dua orang alumni Program
Advertising
Digital Advertising
Studi Ilmu Komunikasi UMY yang berkarier di digital agency. Yang pertama adalah Rashif Hibatullah (RWE Agency) dengan presentasi berjudul How To: Bikin Konten Viral FYP Dar Der Dor Diundang Lapor Pak & 3... 2... 1... Close The Door. Yang kedua adalah Muhammad Diva Permadi (Pameo Agency) dengan judul presentasi Social Media Strategist.
Seminar ini diikuti lebih dari tiga ratus mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY. "Seminar ini ditujukan untuk mendekatkan mahasiswa dengan dunia kerja," jelas Sovia Sitta Sari, koordinator konsentrasi Advertising Program Studi Ilmu Komunikasi UMY.
campus lydai
5
Memahami Industri Digital bersama Positivibe dan Brilio, Ini Perlu Diketahui
Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas
Muhammadiyah Yogyakarkarta (UMY) adakan seminar bertajuk Tantangan dan Peluang menjadi Pekerja Kreatif di Era Digital, Senin (24/10).
"Menjadi pekerja kreatif di era digital mengharuskan mahasiswa memiliki skills, tools dan relasi," jelas Lidia Nofiani, head of talent dari Postivibe Group yang menjadi pembicara.
Ilmu Komunikasi UMY Adakan Seminar Multikulturalisme dalam
Public Relations
Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan seminar dengan tema Multicultural Public Relations, pada Senin (28/11/22).
Pembicara seminar adalah Mochamad Syifa dari ASEAN Coordinating for Humanitarian Assistance on Disaster Management. Syifa adalah alumni Ilmu Komunikasi UMY angkatan 2004. Pembicara selanjutnya adalah Trisna Risani Karya, costumer loyalty specialist Trisna adalah alumni Ilmu Komunikasi UMY angkatan 2014.
Lidia menambahkan mahasiswa harus punya gagasan kreatif untuk terjun di dunia digital.
Selain Lidia, seminar juga menghadirkan Nisa Akmala, editor Brilio.net. Keduanya merupakan alumni Ilmu Komunikasi UMY angkatan 2009 dan 2013. Nisa Akmala menyatakan bahwa menjadi konten kreator dan jurnalis di era digital perlu memahami trend yang sedang berlangsung.
"Seminar ini ditujukan untuk meningkatkan awareness mahasiswa dalam multikulturalisme di dunia public relations," jelas Frizki Nurnisya, ketua panitia.
Lebih dari 120 mahasiswa peminatan public relations antusias mengikuti seminar.
campus lydai
6
Mbak Frizki
Komunikasi UMY Jadi Pemakalah Terbaik Simposium Sylection
Sebanyak lima orang mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) meraih penghargaan sebagai pemakalah terbaik dari simposium internasional bertajuk Symposium on Literature, Culture and Communication (Sylection) 2022. Pengumuman keberhasilan ini didapatkan pada Jumat (29/10/22).
Kedua, Aulia Afifah dengan judul Engineering Comedy in The Mekah I'm Coming Film Based on The Structure of The Hero’s Journey. Penelitiannya berhasil menemukan struktur komedi yang menghidupkan film The Mekah I'm Coming.
Ketiga, I Ketut Adi Mariana dengan judul Green Zone Tourism Marketing Communication Strategy of The Bali Government Tourism Office In 2021. Penelitiannya menemukan bahwa dinas pariwisata Bali mengembangkan potensi ekologi kelestarian lingkungan.
Para pemakalah Sylection berasal dari lima negara. Puluhan pemakalah mengirimkan dan mempresentasikan hasil penelitiannya dalam Sylection.
Program studi Ilmu Komunikasi UMY mengirimkan dua puluh mahasiswa untuk mengikuti Sylection. mukan struktur komedi yang menghidupkan film The Mekah I'm Coming.
Keempat mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY adalah sebagai berikut. Pertama, Dhea Octiyandri dengan judul Strengthening Media Literacy Through Educational Radio at Muhammadiyah Piyungan High School. Makalah yang diangkat oleh Dhea berangkat dari penelitiannya tentang bagaimana pemanfaatan radio untuk literasi di SMA Muhammadiyah Piyungan. “Hasil penelitian saya menunjukan bahwa radio komunitas bermanfaat untuk literasi di sekolah terutama di masa pandemi,” ujarnya. Dhea menambahkan bahwa siswa memanfaatkan radio di sekolah untuk kegiatan ekstra kurikuler.
Keempat, Alditta Khoirun Nisa dengan judul The Effect of The Intensity of The Accessing Instagram @Humas Indonesia on The Fulfillment of Public Relations Information Needs. Penelitiannya menemukan bahwa Instagran semakin signifikan dalam kegiatan kehumasan.
Terakhir, Reynaldi Arjuna Dwi Wicaksono dengan judul riset Political Marketing Communication Strategy of Muchamad Nur Aziz – Muhammad Mansyur in Magelang Mayor City Election 2020.
Sylection merupakan symposium internasional tahunan yang diadakan oleh Universitas Ahmad Dahlan Indonesia, Capiz State University Filipina, Guangxi University China, Chulalongkorn University Thailand, Zulu Land University Afrika Selatan, Universitas Muhammadiyah Lampung Indonesia, dan Universitas Diponegoro. Program studi Ilmu Komunikasi UMY menjadi salah satu co-host dalam Sylection.
lyai Mahasiswa
Ilmu
7
p
campus
Ilmu Komunikasi UMY Gelar Seminar
Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) begitu girang usai mengikuti kegiatan Positive Journalism yang berkolaborasi dengan Oppal Media pada Kamis (13/10/2022) di Amphitheatre E7. A, Gedung KH Ibrahim UMY pukul 9 pagi hingga 2 siang. OPPAL merupakan multi-platform media yang memberi informasi positif dengan cara asik, kekinian, dan sumber terpercaya. Program yang diusung dengan judul Positive Journalism ini berisi serangkaian acara seperti Fun Workshop with Expert, kompetisi menulis, dan menghadirkan kreator konten lokal.
Animo mahasiswa begitu terasa sampai memadati sudut ruangan. Kolaborasi yang dilakukan Oppal Media dengan Ilmu Komunikasi UMY ini bertujuan untuk menyebarkan ilmu-ilmu jurnalistik positif agar generasi muda di Indonesia dapat menyampaikan pesan positif pula lewat sebuah tulisan.
Kegiatan ini didatangi langsung oleh Firman selaku Co Founder dan CEO Oppal Kaya Literasi dengan pemateri fun workshop yang juga dibintangi oleh Fidel Ali selaku Editor in Chief OPPAL dan Naiza Rosalia selaku Dosen ilmu komunikasi & Presenter TVRI Jawa tengah.
Tidak lengah pula Kepala Prodi Ilmu Komunikasi UMY Fajar Junaedi turut menyemarakkan selama kegiatan berlangsung. Dalam kegiatan ini, OPPAL Media yang diketahui telah meluncurkan Buzz Studio ini dapat dinikmati Mahasiswa UMY untuk siaran Podcast dan rekaman video Youtube yang mana Buzz sudah menanti di Sportorium UMY sampai jam 2 siang dengan berbagai hadiah menarik. Sebanyak 120 an mahasiswa UMY telah mengenyam pengalaman berharga dari Positive Journalism ini. (akn)
8
Kembangkan Jurnalisme Positif, lydai
o s i t i v e j o u r n a l i s m Mahasiswa
positive journalism positive journalism positive journalism positive journalism
Mahasiswa IP-COS UMY Ikuti Kuliah Umum
Bersama Dosen dari Malaysia
Pekan pertama dalam perkuliahan luring di International Program of Communication Studies (IPCOS), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dibuka dengan kegiatan kuliah umum bersama dosen dari Universiti Sains Islam Malaysia pada Kamis (22/9). Mengusung tema “Malaysia-Indonesia “love & hate” relationships and the media: The past, present & the future”, IP-COS mengundang Dr. Muhammad Raqib Bin Mohd Sofian untuk mengisi sesi kuliah umum yang diselenggarakan di Ruang Sidang AR A, UMY.
Di hadapan 70 mahasiswa IP-COS, Raqib memamparkan mengenai peran media dalam stabilitas hubungan antara Indonesia dan Malaysia. “Apapun bentuk medianya, baik surat kabar, televisi, maupun media online, semuanya memiliki peran dalam pembentukan opini publik mengenai isu-isu domestik dan internasional,” jelas Raqib.
Ia juga menambahkan bahwa stabilitas hubungan Indonesia dan Malaysia banyak dipengaruhi oleh pemberitaan di media. Menurutnya, media memiliki kemampuan untuk mempengaruhi persepsi masyarakat Indonesia dan Malaysia terhadap satu sama lain, apakah baik ataupun buruk, tergantung dari isi pemberitaan media di masing-masing negara.
Sesi diskusi dalam kuliah umum diiikuti dengan antusias oleh para mahasiswa. Raqib menutup sesi kuliah umumnya dengan mengajak mahasiswa IP-COS untuk banyak melakukan riset dan menulis jurnal mengenai peran media di Indonesia dan Malaysia. “Pesan saya, mahasiswa itu harus cerdas dalam memilah sumber berita dan media sehingga tidak menjadi korban clickbait dan memperburuk hubungan Indonesia dan Malaysia,” himbaunya sebelum menutup sesi kuliah umum.
d
i l y c a m p u s 9
a
human interest
Dinamika Perizinan LGBT dalam Piala Dunia di Qatar
Piala Dunia 2022 menorehkan sejarah baru karena pertama kali digelar di negara Timur Tengah, yakni Qatar. Terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar merupakan salah satu negara di dunia yang menentang kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). Abdullah Al Nasari, kepala keamanan Piala Dunia 2022, melarang simbol dan kampanye lain oleh kelompok LGBT di Qatar.
Hal ini yang berpotensi menyebabkan keberlangsungan pesta sepak bola terbesar sejagat ini menjadi kontroversial. LGBT dan seks di luar nikah dianggap sebagai kejahatan berdasarkan hukum Qatar dan dapat dihukum oleh hukum pidana.Tidak heran bila mencuri perhatian bagi banyak penggemar sepak bola di seluruh dunia, terutama di Eropa, yang mendukung hak-hak LGBT. Bahkan tidak sedikit dari mereka membatalkan siaran langsung di Qatar karena merasa tidak aman.
Aksi kritik juga datang dari Timnas Inggris selaku tim pertama yang mengungkapkan keprihatinannya terhadap isu LGBT Selain Inggris, Wales, Jerman, dan Denmark juga bersikeras mengenakan ban lengan pelangi untuk mendukung kaum LGBT. Menurut laporan The Guardian, kapten Inggris Harry Kane dan kapten Wales Gareth Bale ingin mengenakan ban kapten pelangi.
Tentunya fenomena ini mengundang banyak masyarakat dari berbagai dunia untuk mengungkapkan argumen masing-masing, tidak terkecuali dari mahasiswa Komunikasi UMY yang sudah dibiasakan berpikir kreatif dan kritis semasa kuliah Dimas Hanif Pangestu, Mahasiswa Komunikasi dengan konsentrasi Advertising turut berpendapat dalam fenomena LGBT di Qatar.
“Kalo berbicara soal HAM ya sebenarnya itu hak milik 3 negara itu (Inggris, Jerman, & Denmark). Memang Qatar itu adalah tuan rumah Piala Dunia dan di negara itu punya aturan pribadi. Akan tetapi, itu udah jadi konsekuensi tuan rumah kalo memang mereka ini akan mengundang negara-negara yang pro LGBT. Ibaratnya gini, kamu ngadain party di rumahmu, tapi kamu gasuka sama orang tertentu. sama aja kaya Piala Dunia, Qatar tau kalo peserta piala dunia itu ada banyak unsur, seperti multikulturalisme.
Namun Qatar tetap menggaungkan aturan dimana ini negaranya maka harus mengikuti aturannya,” kata Dimas, Mahasiswa Komunikasi UMY angkatan 2019.
Mahasiswa asal Bekasi ini juga menambah masukan untuk Qatar, bila masih banyak hal yang belum bisa terima, maka lebih baik tidak perlu mengadakan Piala Dunia di Qatar. Berbeda dengan Dimas yang menyatakan realita Qatar mesti menyadari konsekuensi sebagai tuan rumah, mahasiswa Komunikasi dengan konsentrasi Public Relations UMY Ichsan Herwanto memberikan pandangan lain.
Bagi mahasiswa angkatan 2020 ini, Qatar pastinya sungguh dilema dalam bersikap. Hal ini disebabkan karena banyak menerima sponsor dari negaranegara yang termasuk mendukung komunitas LGBT. Untuk itu, menjadi buah simalakama jua jika Qatar tidak bertindak atas protes masyarakat dunia. Reputasi Qatar di mata dunia bisa menurun secara perlahan dan dinilai sebagai negara Islam yang tidak kooperatif.
Untungnya, pada 30 November 2022, Qatar telah mengizinkan komunitas LGBT untuk menonton pertandingan di Piala Dunia 2022. Namun, Menteri Energi Qatar Saad Sherida Al-Kaabi menekankan bahwa Negara-Negara Barat tidak dapat mendikte apa yang harus diyakini oleh warga Qatar Pernyataan yang dibuat Qatar ini sudah dipikirkan secara matang demi kenyamanan kedua belah pihak baik warga Qatar maupun supporter dunia yang menonton langsung. (akn/vrf)
10
Di Balik Huru-Hara Dunia Agensi, Kini Menjadi Dosen
yang Berdedikasi
Siapa yang tidak mengenal Erwan Sudiwijaya? Sosok dosen yang ramah dan dekat dengan mahasiswa Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini sudah banyak dikenal dalam berbagai pelatihan iklan Rupanya dosen yang mengampu banyak mata kuliah peminatan periklanan ini awalnya adalah praktisi di dunia agensi Melalui Deeptalk kali ini, kita akan mengetahui bagaimana perjalanan karier pria berkumis unik ini sampai menjadi pengajar yang asyik di lingkungan UMY.
Tahun 2005, Erwan bekerja di agensi Petak Umpet. Tempat itu menuntunnya untuk mengenali dunia advertising sebagai Copywriter. Tak lama kemudian, ia pindah ke Jakarta dengan bidang yang sama yakni di agensi periklanan. Dengan memumpuni berbagai pencapaian di agensi tempat ia berproses, Erwan memutuskan untuk belajar digital advertising pada tahun 2018. Hal ini menandai pula bahwa ia beralih ke agensi Double Tape Mengingat agensi ini baru saja membuka bagian baru di bidang digital, Erwan justru lebih banyak terjun di ranah below the line Tidak mudah berpuas begitu saja, pria berkacamata ini melanjutkan progresnya di agensi DM Pratama sebab ingin mengetahui kinerja above the line
D E E P T A L K
Kehidupannya tambah berwarna sejak tahun 2012, anak pertama lahir Melalui berbagai pertimbangan, Erwan akhirnya kembali berkarier ke Yogyakarta Melanjutkan bekerja di agensi pertamanya yakni Petak Umpet, tidak membuat dirinya berproses begitu lama meskipun di posisi yang berbeda dari sebelumnya, yaitu Strategic Planner. Pria asli Surakarta ini lalu pindah ke Simpul Advertising Sederhananya, ia menekuni dunia agensi karena ingin bekerja di kantor yang isinya anak-anak muda secara dominan. Seperti dalam wawancara saat ditemui pada xxx, “Saya pikir bekerja di kantor yang di harapan saya tuh hanya mengandung dua opsi, di antaranya bidang periklanan dan radio. Saya akhirnya memilih berkecimpung di dunia periklanan,” kata Erwan yang kini menjabat sebagai Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi UMY
E R
W A N S U D I W I J A Y A
11 11
Awal Mula Murtad
Perubahan kariernya dari yang sebelumnya berkutat pada dinamika lingkungan agensi periklanan, lalu sekarang menjadi bagian dari para pengajar perguruan tinggi ini, tidak lepas dari pertemuannya dengan mas Zein, Dosen Ilmu Komunikasi UMY pada tahun 2013. Erwan pun mengungkapkan alasannya mengapa ia bisa bertransformasi dalam tanda kutip murtad dari ranah agensi. “Sebenarnya tidak murtad, namun dibaiat menjadi dosen Saya sadar menjadi dosen di UMY ini tentu lingkungannya lebih agamis dibanding saat di agensi,” pungkasnya Ketika dirinya berproses di Simpul Advertising, ia terpikirkan untuk berbagi ilmu yang telah diperolehnya selama berkarier. Ia pun sempat mendirikan komunitas belajar iklan, Otak-Atik Otak. Melalui komunitas ini pula yang membuat dirinya mengenal mas Zein dan berujung pada penawaran menjadi dosen di UMY
Proses Transisi yang Tidak Sebentar
Bukan hal mudah pula baginya untuk menjalani dunia baru di bidang pendidikan. Ia butuh banyak waktu untuk terbiasa mengolah kata yang komunikatif dalam mengajar kepada mahasiswa seputar periklanan. Kegiatan-kegiatan yang sering dieksekusi Erwan dalam produksi iklan pun mesti dipaparkan kepada mahasiswa sekreatif mungkin. Dengan penggunaan Bahasa yang santai namun tetap terverifikasi dalam referensi akademik
“Saya butuh waktu sejak 2013 untuk beradaptasi, dari yang biasanya membuat iklan, sekarang aktivitasnya lebih sering menulis karena mayoritas aktivitas dosen ada pada bagian literasi (baca dan nulis),” tutur Erwan.
Empat tahun pertama berkarier di UMY, ia berkontribusi di Biro Humas & Protokol (BHP) UMY. Alih-alih memulai penelitian, ia justru banyak menghabiskan perannya dalam membuat iklan tentang event-event UMY pada masa empat tahun pertama tersebut. Tahun 2017, menjadi momen transisi yang mendorongnya untuk menjadi dosen sepenuhnya
Sayangnya, kepangkatan yang diajukan Erwan mengalami penolakan yang tiada akhir Oleh karena itu, pihak kampus UMY menyarankan pria yang gemar bertopi ini untuk lanjut studi S2. Ketika ia lanjut studi Komunikasi di UGM, di situlah menjadi transisi terbesar baginya yang sudah meneguhkan niat untuk menjadi dosen. Selesai kuliah di tahun 2018, Erwan mengaku yakin sudah mampu beraktivitas layaknya sebagai dosen Dari menulis penelitian, membuat jurnal artikel, melakukan pengabdian di masyarakat, menulis buku, dan mengajar dengan referensi yang valid lalu dikombinasikan dengan pengalaman kerjanya di agensi.
Usai menyelami dunia dosen hinggat saat ini, perbedaan senantiasa dirasakan oleh Erwan. Ia bersyukur dirinya karena lebih banyak terjun pada dunia riset tentang iklan, pengabdian di masyarakat, dan beranggapan bahwa pekerjaan sebagai dosen ini juga ladang untuknya belajar. Mengajar tentunya membuat dirinya cenderung awet muda karena adanya tantangan dalam belajar hal-hal baru.
Ia mengabarkan mengenai posisinya yang kini sudah menikah dan memiliki 2 anak, Erwan mempercayai lebih nyaman menjadi dosen “Saya melihatnya kalau agensi cenderung cocok untuk para lajang,” sambung Erwan Kehidupannya menjadi dosen membuatnya semakin fleksibel dalam mengelola waktu Menetapkan berbagai aktivitas pengabdian, mengajar, berbagi waktu dengan keluarga dan sebagainya menjadi lebih mudah. Ia tidak lagi terpaut pada rutinitas main atau brainstorming demi klien saat kerja di agensi.
Namun ketika ditanyai perihal penawaran berkarier kembali di dunia agensi, Erwan pun juga tidak mengelak. “Ya maulah, siapa yang ga mau wkwk. Saya tidak menolak kesempatan itu apabila penghasilannya lebih besar daripada dosen. Ditawari seperti itu, ya saya tidak ingin menolak rezeki,” tutup Erwan mengakhiri perbincangan tentang pengalaman uniknnya yang beralih dari anak agensi menjadi dosen (akn/vrf)
Kehidupan Setelah Murtad
12 12
Terpukul di Masa Pandemi Covid-19 Bisnis Media dan Periklanan, dan Masa Depannya.
Di tahun 2006, sebuah lembaga penelitian bernama Synovate merilis hasil penelitian mereka tentang bagaimana konsumsi media di tahun 2020. Hasil penelitian tersebut bisa menunjukan masa depan media, termasuk di Indonesia, sekaligus cetak biru media periklanan yang berubah.
Sebagai sebuah catatan, saat penelitian dilakukan di tahun 2006 belum ada jejaring media sosial Facebook, Twitter, dan Instagram Perangkat telepon pintar yang bisa di-install aplikasi dari Playstore dan IOS juga belum ada Akses internet di masa itu lebih banyak menggunakan perangkat komputer desktop dan laptop Tahun 2020, prediksi riset benar-benar terjadi. Media cetak semakin merosot, sebagaimana di Indonesia ditandai dengan berhenti terbitnya beberapa media cetak. Sinar Harapan, Harian Bernas, Suara Karya dan Harian Joglosemar adalah beberapa koran yang berhenti terbit Nasib serupa dialami beberapa mingguan, baik majalah dan tabloid. Majalah Hai, Majalah Gadis, Majalah Go Girl, Tabloid Soccer dan Tabloid Bola yang pernah berkibar akhirnya harus mengibarkan bendera putih
Televisi analog tergeser oleh televisi digital Pergeseran yang disebabkan karena dorongan perubahan teknologi dan regulasi pemerintah yang mendorong penerapan televisi digital untuk memperluas penyediaan spektrum frekuensi bagi lembaga penyiaran
Radio analog juga semakin terhimpit, meskipun masih bisa bertahan di beberapa segmentasi, seperti di pedesaan dan kelompok usia dewasa –tua. Radio digital menjadi semakin populer, terutama didorong munculnya fenomena podcast.
Gambar 1. Prediksi konsumsi media tahun 2020 yang dilakukan di tahun 2006
Tahun 2020 yang menjadi prediksi benar-benar menjadi disrupsi bagi bisnis media. Bukan hanya karena perubahan teknologi, namun karena serangan pandemi Corona Virus Disease19 (Covid-19) The Jakarta Post menurunkan berita berjudul Advertising slump during virus crisis hits media jobs (22 Mei 2020). Sesuai dengan judulnya, berita ini mengabarkan tentang pemutusan hubungan kerja di berbagai media di beberapa negara.
M I N D S E T F A J A R J U N A E D I
13 13
surat kabar, lah pengangguran L'Equipe na sebagian a dunia tidak majalah The rhentikan 90 uardian dengan al Tindakan enanggapi an.
Di Amerika Serikat, Conde Nast, penerbit Vogue, Wired dan New Yorker, telah mengumumkan akan memberhentikan 100 dari 6 000 stafnya dan dengan cuti 100 lainnya Majalah Fortune memberhentikan 35 staf - sekitar satu dari sepuluh - sambil memotong gaji manajerial sebesar 30 persen The Los Angeles Times telah kehilangan lebih dari sepertiga dari pendapatan iklannya dan merampingkan penggajiannya sekitar 40. Stasiun televisi tidak luput dari krisis keuangan Di Amerika Serikat, NBC Universal telah memotong 20 persen dari gaji teratas. Di Prancis, televisi TF1 menempatkan sepertiga dari stafnya pada pekerjaan paruh waktu pada bulan April 2020. Portal berita daring juga terpukul dengan 300 pekerjaan yang hilang di AS sejak pandemi dimulai. Situs informasi dan hiburan Buzzfeed mengumumkan pada akhir Maret 2020 bahwa mereka memotong gaji antara lima dan 25 persen dan juga akan mengakhiri liputan berita di Inggris dan Australia.
Pandemi Covid-19 benar-benar memukul industri media secara global. Sebagaimana yang terjadi di Amerika Serikat, Perancis dan Inggris, pendapatan iklan media merosot. Sebabnya adalah pengeluaran iklan Indonesia yang merosot drastis pada bulan April 2020 karena sebagian besar pembelanjaan iklan besar mengurangi kegiatan pemasaran mereka di tengah wabah Covid-19 The Jakarta Post menurunkan sebuah berita berjudul Ad spending plunges as companies reduce marketing activities amid outbreak menanggapi suramnya bisnis periklanan di masa pandemi.
Mengutip Nielsen Indonesia, melaporkan pada bulan April, total belanja iklan turun 25 persen bulan ke bulan menjadi Rp 3,5 triliun (US $ 235 juta) pada minggu ketiga April, setelah peningkatan yang stabil sebelum pandemi Covid-19. Dari 15 pengiklan utama selama Ramadhan tahun lalu, hanya empat perusahaan yang menaikkan pengeluaran iklan mereka tahun ini Perusahaan e-commerce Shopee Indonesia meningkatkan pengeluarannya sebesar 18 persen year-on-year, sirup merek Marjan Boudoin sebesar 82 persen, produsen mie instan Indomie dan Sedaap masing-masing sebesar 24 persen dan 4 persen Angka-angka di atas tentu bisa semakin merosot dengan semakin lambatnya penanganan pandemi Covid-19
Lesunya bisnis periklanan juga bisa dengan mudah kita lihat dalam iklan luar griya (out door advertising). Di bulan Mei dan Juni, media iklan luar griya di Yogyakarta biasanya penuh di iklan perguruan tinggi Kedua bulan ini adalah masa puncak penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi Tidak seperti di tahun-tahun sebelumnya, tahun ini papan baliho lebih banyak yang kosong daripada terisi
14 14
Daftar Pustaka :
Popcorn, Faith (1992)
The Popcorn Report : Faith Popcorn on the Future of Your Company, Your World, Your Life. New York, DoubleDay Dzulfiqar Fathur Rahman (2020). Ad spending plunges as companies reduce marketing activities amid outbreak
The Jakarta Post, 13 Mei 2020 Agence France-Presse (2020) Advertising slump during virus crisis hits media jobs
Jakarta Post Devon Powers (2020) Why we are obsessed with forecasting and futurism, The Washington Post, diakses dari https://www washingtonpost co m/outlook/2019/12/17/why-weare-obsessed-with-forecastingfuturism/
Pergeseran Perilaku Konsumen dan Perubahan
Pandemi Covid-19 secara tibatiba mengubah perilaku konsumen Perilaku yang sebelumnya dianggap tidak lazim dianggap menjadi lazim Beberapa jenama (brand) mendapatkan keuntungan dari perubahan perilaku konsumen ini. Jenama yang bergerak di aplikasi pertemuan daring seperti Zoom, Google Meet, dan Microsoft MTtiba-tiba menjadi sangat populer. Istilah webinar yang sebelumnya asing, dengan segera menjadi istilah yang populer menggeser istilah seminar Perubahan perilaku ini berimplikasi pada industri periklanan yang harus tanggap dengan ini. Secara umum perubahan perilaku konsumen di masa pandemi bisa dipetakan sebagai berikut Pertama, sebagai akibat dari social distancing, konsumen lebih memilih untuk melakukan pembelian secara daring. Ini tidak bisa dilepaskan dari kenyataan bahwa toko-toko retail yang tutup. Berbagai kebutuhan seperti perlengkapan kesehatan, suplemen kesehatan, pakaian, peralatan dapur, hingga bahan makanan mereka beli secara home d
Industri
Kita mungkin tidak pernah membayangkan dalam masa pra pandemi untuk membeli mie ayam yang masih mentah dan memasaknya sendiri, karena makanan ini hanya enak di makan di warung makan Jika dibungkus dengan dimasak sebelumnya di warung makan, rasanya menjadi tidak enak. Di masa pandemi kita bisa menemukan di market place ada mie ayam yang ready to cook. Penjual menyediakan mie ayam mentah, lengkap dengan bumbu dan sayurnya, yang tahan disimpan di lemari es selama tiga hari. Kebiasaan membeli produk makanan yang ready to cook ini membuka bisnis baru
15 15
Kedua, aturan tentang physical distancing dan ketakutan akan penyebaran virus Covid-19 menjadikan konsumen kian terjebak dalam gaya hidup cocooning. Istilah cocooning diintroduksi oleh Faith Popcorn, seorang konsultan pemasaran dari BrainReserve. Prediksi ini dibuatnya pada tahun 1987 yang ternyata terbukti di tahun 2020 ini. Istilah ini untuk menunjukan orang yang menikmati hidup dalam kesendirian dan menjauhi interaksi dengan orang lain secara langsung, ibarat ulat kepompong yang membuat serat sutra untuk membungkus dirinya sendiri.
Sebagai contoh adalah peralatan hiburan Augmented Reality (AR) dimana orang bisa menikmati jalan-jalan virtual cukup hanya melalui sebuah headset AR semakin dicari. Perangkat teknologi hiburan rumah adalah anomali lain. Sony, raksasa elektronik dari Jepang, mengaku pandemi Covid-19 tidak terpengaruh pada penjualan produknya Perusahaan ini bahkan mengaku tetap akan merilis perangkat gaming Play Station 5 yang menjadi andalannya di akhir tahun 2020 Di linimasa media sosial, warganet antusias menunggu peluncuran perangkat gaming ini.
Ketiga, isu kesehatan yang semakin dipedulikan publik. Kepanikan publik saat masa awal pandemi telah cukup mewakili fenomena ini. Produk kesehatan seperti hand sanitizer, disinfektan, dan masker wajah menjadi produk yang paling banyak dicari. Fenomena lain adalah negaranegara di dunia akan semakin peduli isu kesehatan dengan menjaga batas negaranya Perjalanan antarnegara menjadi mudah lagi. Protokol kesehatan menjadi prosedur yang prioritas di berbagai negara. Implikasinya adalah pelayanan kesehatan dan produk kesehatan akan mengalami booming.
Setelah perubahan ini, lalu bagaimana bisnis periklanan harus bersikap? Ada beberapa hal yang bisa menjadi fokus perhatian Pertama, perubahan perilaku konsumen sebagaimana yang disebutkan di atas. Kedua, cetak biru bisnis yang berubah Bisnis akan semakin bergerak ke digital. Pengukuran berbasis digital semakin menjadi penting, seperti Alexa Ketiga, pemanfaatan media sosial sebagai media periklanan semakin naik Keempat, pendekatan story telling terhadap produk semakin mengemuka.
16 16
APIK PTMA SYLECTION Jurnalisme Positif 17 17
STORY Seminar Digital Advertising
FOTO
Lulusan Terbaik dan Termuda
18 18
PERIODE II TAHUN ANGKATAN 2022/2023
WISUDA
Kuliah Umum "Work in Digital Era"
Kuliah Umum "Strategic in Digital Advertising"
19 19
Silaturahmi Nasional (Silat) Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah (APIK PTMA) di UMSIDA Sidoarjo
OUR
20 20
OUR SOCIALMEDIA SOCIALMEDIA