Can't Hurt Me

Can't Hurt Me Kuasai Pikiranmu dan Lawan Ketidakmungkinan David Goggins Tentang "Can't Hurt Me (2018) adalah kisah kehidupan nyata inspirasional dari David Goggins, salah satu pria terkuat di dunia. Kilas ini mengeksplorasi peristiwaperistiwa penting dalam hidup dari atlet dan pria militer yang dan memberikan wawasan yang menarik ke dalam pikiran yang benar-benar fokus dan tidak dapat dipatahkan. David Goggins adalah pelari ultramaraton dan mantan pemegang rekor dunia untuk jumlah pull-up terbanyak yang diselesaikan dalam 24 jam. Goggins juga mantan Navy SEAL AS yang aktif bertugas di perang Afghanistan dan Irak."

Apa Yang Akan Kamu Pelajari?

Banyak dari kita kesulitan untuk menjalani rutinitas fitness dasar. Entah bagaimana kita selalu menemukan alasan untuk tidak pergi ke gym setelah pulang kerja atau bolos lari akhir minggu. Tapi apa rasanya menjalani hidup tanpa alasan untuk tidak berusaha semaksimal mungkin? Nah, di Kilas ini kamu akan menemukan caranya, karena itulah bagaimana penulis buku ini, David Goggins, hidup.

Kita akan menelusuri kisah hidup dari pria yang luar biasa ini. Dari masa kecilnya yang traumatis dan waktu dia kelebihan berat badan di usia dua puluhan hingga transformasinya yang ajaib menjadi salah satu tentara terkuat di dunia. Kita akan belajar apa yang harus dilakukan untuk menjadi orang terkuat di dunia. Melalui kenyataan yang pahit dan kisah yang luar biasa, kita akan mengetahui bagaimana Goggins mengubah hidupnya untuk mencapai hal yang hampir mustahil, dan bagaimana kamu bisa meniru kesuksesannya.

Baca terus Kilas ini untuk mengetahui: • Bagaimana masa kecil Goggins membentuk dirinya; • Mengapa dia hampir keluar dari militer; dan • Apa yang menunggumu di Badwater 135.

Apa yang bisa kita pelajari? Temui pria paling bertekad di dunia.

Banyak dari kita kesulitan untuk menjalani rutinitas fitness dasar.

Entah bagaimana kita selalu menemukan alasan untuk tidak pergi ke gym setelah pulang kerja atau bolos lari akhir minggu. Tapi apa rasanya menjalani hidup tanpa alasan untuk tidak berusaha semaksimal mungkin? Nah, di Kilas ini kamu akan menemukan caranya, karena itulah bagaimana penulis buku ini, David Goggins, hidup.

Kita akan menelusuri kisah hidup dari pria yang luar biasa ini. Dari masa kecilnya yang traumatis dan waktu dia kelebihan berat badan di usia dua puluhan hingga transformasinya yang ajaib menjadi salah satu tentara terkuat di dunia. Kita akan belajar apa yang harus dilakukan untuk menjadi orang terkuat di dunia. Melalui kenyataan yang pahit dan kisah yang luar biasa, kita akan mengetahui bagaimana Goggins mengubah hidupnya untuk mencapai hal yang hampir mustahil, dan bagaimana kamu bisa meniru kesuksesannya.

Baca terus Kilas ini untuk mengetahui: • Bagaimana masa kecil Goggins membentuk dirinya;

• Mengapa dia hampir keluar dari militer; dan • Apa yang menunggumu di Badwater 135.

Kehidupan awal David Goggins dirusak oleh ayahnya yang kasar dan penuntut.

Bagi anak-anak Amerika, masa kecil adalah waktu tanpa beban yang penuh dengan permainan, keamanan, dan kasih sayang orang tua. Sayangnya, tidak seperti itu bagi David Goggins.

Lahir di New York tahun 1975, Goggins tidak pernah tahu kebahagiaan sederhana masa kanak-kanak. Sebaliknya, sejak usia enam tahun, Goggins, bersama ibu dan kakak laki-lakinya, menjadi budak ayahnya yang kejam, Trunnis. Seorang pengusaha mandiri, Trunnis memiliki arena roller disco, dan tenaga kerjanya adalah keluarga kecilnya sendiri.

Hampir setiap malam, ayah Goggins membawa istri dan anakanaknya ke arena skating, dia membuat mereka bekerja sampai tengah malam. Antara umur enam dan delapan, pekerjaan David adalah merawat sepatu skating. Ibunya akan memasak makan malam mereka di kantor arena, dan setelah anak-anaknya selesai bekerja sampai tengah malam, dia akan menidurkan mereka di kantor. Sayangnya, dentuman musik dari lantai dansa membuat tidur terasa tidak mungkin, dan Goggins biasanya tertidur di sekolah, tidak bisa konsentrasi saat belajar.

Rutinitas sekolah dan kerja larut malam yang melelahkan ini tidak bisa ditoleransi oleh anak kecil manapun tapi kebrutalan ayah Goggins yang memuakkan yang membuat hidup Goggins menjadi

tak tertahankan. David sering menyaksikan ayahnya memukuli ibunya dengan ikat pinggang ketika ibunya berani menentangnya.

Suatu ketika, ketika David terkena infeksi telinga yang parah, ibunya nekat membawanya ke rumah sakit. Trunnis benci menghabiskan uang untuk keluarganya, bahkan ketika kesehatan anak-anaknya terancam. Ketika ibunya kembali dari rumah sakit, Trunnis memukulnya habis-habisan. Setiap kali David ikut campur untuk melindungi ibunya, dia juga dipukul ikat pinggang. Seringkali dia harus menyembunyikan memar dan bekas luka merah yang disebabkan oleh ikat pinggang ayahnya.

Untungnya, ketika David berusia delapan tahun, dia dan ibunya melarikan diri dari penyiksa mereka. Ibunya berhasil membujuk ayahnya untuk mengizinkannya mendapatkan kartu kredit atas namanya, dan dengan bantuan tetangga yang simpatik, dia merencanakan pelariannya. Setelah buru-buru meninggalkan rumah Trunnis, David dan ibunya pergi ke kota kecil bernama Brazil di Indiana, dimana mereka memulai hidup baru yang bebas dari Trunnis. Namun kebebasan baru mereka terasa pahit. Mengapa?

Karena kakak laki-laki David memutuskan untuk tinggal bersama ayah mereka, terlepas dari kekejamannya, yang berarti David jarang melihatnya setelah mereka pergi.

Sayangnya, kehidupan David di Indiana juga tidak bebas dari kesulitan.

Goggins lolos dari ayahnya, tetapi tidak bisa berlari lebih cepat dari penderitaan masa lalunya.

David Goggins mungkin telah lolos dari ayahnya yang kejam, tetapi itu tidak berarti sisa masa kecilnya menjadi lebih mudah. Di kota kecil Indiana, dia akan menghabiskan sisa masa pertumbuhannya bergulat dengan kemiskinan dan iblis masa lalunya.

Segera setelah euforia melarikan diri dari Trunnis mereda, David dan ibunya menghadapi kenyataan baru yang keras: mereka tiba-tiba menjadi sangat miskin. Trunnis menolak memberi istri dan anaknya uang sepeserpun untuk menghidupi kehidupan baru mereka. David dan ibunya tinggal di komplek perumahan umum dimana mereka membayar sewa tujuh dolar sebulan dan mencari nafkah dengan pekerjaan paruh waktu dan uang bulanan sebesar $213 dari pemerintah.

Selain kemiskinan yang menantang, efek traumatis dari masa kanak-kanak David mulai terlihat ketika dia kelas tiga. Setelah bertahun-tahun menderita karena ayahnya, David menjadi gagap ketika gugup, rambutnya mulai rontok, dan bercak-bercak di kulitnya kehilangan pigmen dan berubah warna. Mengapa ini terjadi? Ketika dewasa, David baru sadar bahwa dia menderita toxic stress. Ini adalah fenomena anak-anak yang telah mengalami kekerasan parah mengalami perubahan jangka panjang pada kimia otak mereka, yang menyebabkan keadaan fight or flight (“lawan atau lari”) yang permanen. Dengan kata lain, David telah melalui begitu banyak hal sehingga otak dan tubuhnya selalu waspada terhadap bahaya.

Efek samping toxic stress yang parah adalah efek yang membatasi ingatan anak-anak. Ketika menderita kondisi ini, bahkan anak paling berbakat pun akan kesulitan mengingat hal-hal yang telah mereka pelajari sebelumnya di sekolah.

Dalam kasus David, ini berarti dia dicap bodoh oleh beberapa gurunya. Selain menjadi anak kulit hitam satu-satunya di kelasnya, dia juga menghadapi ejekan setiap harinya. Dihadapkan dengan kemungkinan dikeluarkan dari sekolah dan ditempatkan di fasilitas “anak dengan kebutuhan khusus”, David mulai melakukan satusatunya cara yang terpikir olehnya untuk bertahan. Dia mulai menyontek, pada pekerjaan rumahnya dan ujian standar yang penting. Hasilnya? Guru-gurunya yang lalai mengizinkannya untuk tetap bersekolah, tetapi pendidikannya sangat parah. Menuju masa remajanya, tanpa sepengetahuan orang lain, David hampir tidak bisa membaca.

Ketakutan dan kekecewaan menghambat Goggins dalam mencapai potensi penuhnya ketika remaja.

Sebagai remaja, David masih kesulitan bersekolah dan membaca.

Tapi ketika beranjak dewasa, dia akhirnya memiliki hal yang jelas untuk dia lakukan di dalam hidupnya: bergabung dengan Angkatan Udara Amerika Serikat. Didorong oleh harapan untuk menjadi seorang tentara, ia bekerja keras, belajar membaca dan diterima dalam pelatihan Angkatan Udara. Sayangnya, jalannya menuju kesuksesan tidak mulus.

Impian David adalah untuk menjadi pararescue Angkatan Udara, tipe tentara khusus yang berspesialisasi dalam terjun payung ke zona perang dan menyelamatkan pilot yang terluka. Untuk menyelesaikan latihannya, David harus menghadapi ujian terberatnya: berenang.

Ibu David tidak mampu membiayai kelas renang untuknya, dan dia pertama kali melihat kolam renang di umur 12 tahun. Ini berarti ketika dia memulai pelatihan militer, dia benar-benar tidak punya kemampuan berenang yang diperlukan. Tunduk oleh ketakutannya dan menghadapi tantangan renang yang semakin berat, dia akhirnya mengambil jalan keluar yang mudah dengan berhenti.

Ketika tes medis rutin menunjukkan bahwa dia kemungkinan menderita sickle cell anemia (sel sabit), sebuah penyakit darah, David menggunakannya untuk keluar dari militer karena alasan medis. Bahkan saat dia keluar, dia tahu dia seharusnya bertahan dan berjuang melewati tantangannya, tetapi rasa takut menguasai dirinya.

Pada tahun 1999, dengan harapan militernya pupus, David yang berusia 24 tahun melakukan pekerjaan buntu sebagai pembasmi hama dan menggunakan makanan untuk menghilangkan kekecewaannya. Setelah keluar dari Angkatan Udara, dia naik dari 127,5 kg ke 150 kg karena makannya tidak terkendali.

Setelah bekerja, hal pertama yang dia lakukan adalah membeli milkshake coklat dan sekotak donat, dan itu hanyalah sarapan pertamanya. Setelah itu, dia akan pergi ke rumah ibunya, di mana ibunya telah menyiapkan sarapannya seperti biasa. Parahnya, sarapannya terdiri dari delapan cinnamon roll, enam telur, sepuluh irisan bacon, dan sereal manis dalam jumlah banyak. Sayangnya, David menggunakan makanan untuk mengatasi kenyataan pahit dalam hidupnya: bahwa dia tidak berpendidikan, tidak memiliki keterampilan, dan tidak punya masa depan.

Untungnya, motivasi yang dia butuhkan untuk mengubah hidupnya akan segera datang.

Goggins mengubah hidup dan tubuhnya agar bisa menjadi anggota Navy SEAL (pasukan khusus Angkatan Laut).

Suatu pagi, setelah sarapan pagi besar-besaran seperti biasa, Goggins melihat sesuatu di televisi yang mengubah hidupnya selamanya: sebuah film dokumenter tentang pelatihan Navy SEAL. SEAL secara umum dianggap sebagai kekuatan tempur paling elit di dunia, dan pelatihan SEAL adalah yang terberat di dunia – hanya yang terbaik yang berhasil melewatinya.

Menyaksikan anggota SEAL berjuang melewati lumpur, keringat, dan air mata, Goggins terpesona dengan ketangguhan mental mereka, tekad mereka untuk berjuang melalui penderitaan, dan kondisi fisik mereka yang ada dalam keadaaan puncak.

Tiba-tiba, dia sangat ingin bergabung dengan mereka. Goggins menghabiskan beberapa minggu setelahnya dengan menelpon kantor perekrutan Angkatan Laut di seluruh Amerika Serikat, memohon kesempatan untuk berlatih sebagai anggota SEAL. Kebetulan, ada program pelatihan yang terbuka untuk mantan anggota militer yang ingin aktif kembali dengan bergabung dengan Angkatan Laut. Goggins diberitahu dia bisa menggunakan program ini untuk bergabung ke dalam program pelatihan SEAL. Sayangnya, ada dua masalah. Pertama, program ini akan ditutup dalam tiga bulan. Kedua, Goggins terlalu berat untuk bergabung dengan Angkatan Laut. Berat maksimum yang diizinkan adalah 96 kg, dan dia 148 kg. Ini berarti dia memiliki waktu kurang dari tiga

bulan untuk menurunkan berat badan lebih dari 50 kg jika dia ingin bergabung dengan SEAL. Tidak menyerah, Goggins mulai berusaha. Selama tiga bulan ke depan, dia membuat aturan kesehatan yang menyiksa. Setiap hari bangun pukul 4.30 pagi, dia langsung naik sepeda statis selama dua jam. Setelah itu, dia akan pergi ke kolam renang terdekat dan berenang selama dua jam. Kemudian pergi ke gym untuk latihan intensif yang terdiri dari pelatihan sirkuit dan minimal lima set 200 rep untuk semua kelompok otot utama. Setelah gym, dia akan naik sepeda statis lagi selama beberapa jam. Setelah makan malam, ia kembali naik sepeda statis selama dua jam.

Hebatnya, dalam dua minggu dia telah kehilangan 17.5 kg, dan dalam sebulan dia menambahkan lari 6.5 km ke dalam rutinitasnya.

Ketika batas waktu pendaftaran tiba, Goggins sudah sangat bugar.

Dia bergabung dengan program tersebut dan menjalani periode pelatihan yang melelahkan, mencakup lima setengah hari dengan sedikit tidur dan menyelesaikan latihan olahraga berat sambil direndam dengan air dan ditutupi pasir. Namun, Goggins berhasil melewatinya, lulus dari pelatihan dan akhirnya mencapai mimpinya untuk bergabung dengan Navy SEAL.

Kredensial yang paling berkesan milik Goggins adalah lari ultra maraton.

Goggins telah mencapai tujuannya menjadi anggota Navy SEAL, tetapi beberapa tahun kemudian, dia merasa butuh tantangan baru.

Apa yang bisa menguji kemampuan fisik terbaiknya, seperti yang

pernah dilakukan oleh pelatihan SEAL? Pada tahun 2005, dia menemukan jawabannya: lari jarak jauh ekstrim, atau ultra maraton.

Goggins mulai berlari ultra maraton untuk berkontribusi pada tujuan yang baik. Ketika beberapa rekan Navy SEALnya terbunuh dalam operasi militer di Afghanistan, Goggins memutuskan mengumpulkan uang untuk keluarga yang mereka tinggalkan. Dengan cara ini dia bisa menggabungkan amal dengan misinya menyelesaikan lomba lari terberat di dunia.

Perlombaan yang dia pilih disebut Badwater 135, balapan sejauh 135 mil (217 km) yang mencakup ketinggian paling menantang dan panas paling terik dari semua perlombaan di dunia. Dikenal sebagai ultramaraton yang mengakhiri semua ultramaraton, Badwater 135 dimulai di bawah permukaan laut di Death Valley California dan berakhir di ketinggian 2.552m (8.374 kaki). Seakan ini belum cukup, Badwater 135 selalu diadakan di bulan Juli, saat Death Valley menjadi tempat terpanas di planet ini. Hebatnya, pesaing teratas menyelesaikan jalur tersebut dalam waktu kurang dari 48 jam.

Sebelum Goggins dapat bersaing di Badwater 135, penyelenggara lomba mengharuskannya untuk memenuhi kualifikasi dengan mengikuti lomba 100 mil (160 km) lainnya. Jadi dia berencana untuk menaklukkan San Diego One Day – perlombaan 100 mil di pusat kota San Diego.

Hebatnya, ia menyelesaikan perlombaan pertamanya tanpa pelatihan khusus sama sekali. Satu-satunya olahraga kardio yang dia lakukan sepanjang tahun menjelang perlombaan ini adalah 20 menit seminggu dengan cross training di gym!

Meskipun ia sangat menderita selama berlari, mengalami kehilangan kontrol kandung kemih dan usus dikarenakan kelelahan berlebihan, dia menyelesaikan perlombaan dalam 19 jam – dia bahkan berlari satu mil lebih lagi hanya untuk memastikan dia benar-benar telah selesai.

Setelah kemenangan ini, Goggins diterima sebagai peserta Badwater 135 tahun 2006. Kali ini dia berlatih sekeras yang dia bisa untuk persiapan lomba. Dia tidak hanya mempelajari medan yang akan dia lalui dengan cermat, tetapi dia juga berlatih dalam panas yang ekstrem di mana perlombaan akan diadakan.

Ketika hari perlombaan tiba, semua latihannya terbayarkan. Goggins menyelesaikan Badwater 135 hanya dalam waktu 30 jam, menempati posisi kelima.

Dengan banyak kerja keras, siapapun bisa meniru kesuksesan Goggins.

Karena Goggins adalah salah satu dari sedikit anggota SEAL keturunan Afrika-Amerika di Amerika Serikat dan juga pelari ultra maraton yang produktif, orang sering bertanya kepadanya bagaimana mereka bisa menjadi sesukses dia. Nasihat pertamanya fokus pada satu hal: etos kerja.

Ini adalah fakta yang menyedihkan bahwa masyarakat telah menjadi kecanduan dengan solusi mudah. Tetapi Goggins percaya kalau kamu ingin menguasai diri sendiri dan memanfaatkan potensimu, tidak ada solusi mudah, hanya kerja keras. Kamu mungkin punya banyak bakat dan passion, tapi tanpa etos kerja

yang sesuai, kamu seperti burung tanpa sayap, kamu tidak akan pernah terbang.

Kesediaan Goggins untuk bekerja keras adalah faktor penting dalam setiap pencapaiannya. Baik dia berolahraga di gym atau bekerja sebagai anggota SEAL, hal lain dalam hidupnya adalah prioritas kedua; bekerja keras adalah prioritas terbesar dalam hidupnya.

Menariknya, ketika dia memberitahu orang-orang tentang nilai kerja keras, mereka biasanya berkata mereka tidak punya waktu untuk dihabiskan berjam-jam agar bisa mencapai tujuannya. Mereka malah berkata, mereka harus fokus menghabiskan waktu bersama keluarga atau bekerja di kantor. Tapi Goggins tidak menerima alasan ini. Menurutnya, yang perlu dilakukan oleh para peragu ini adalah memanfaatkan pagi hari.

Goggins telah mencapai begitu banyak hal karena dia bangun pagi untuk melakukannya. Untuk memiliki kesempatan kesuksesan yang sama, kamu juga harus bangun pagi.

Hari-hari biasa Goggins dimulai pada pukul 4 pagi ketika dia bangun dan segera berlari sejauh enam mil (9.6 km) hingga sepuluh mil (16 km). Dengan berangkat sepagi itu, dia bisa pulang pukul 5.15 pagi, segera mandi dan sarapan. Dia kemudian bersepeda sejauh 25 mil (40 km) untuk bekerja dan tiba di kantor pada pukul 7.30 pagi.

Jadi bangunlah lebih awal besok pagi dan mulailah tantang dirimu sendiri. Karena jika David Goggins bisa, kamu juga bisa!

Ringkasan Akhir Pesan utama dalam Kilas ini:

David Goggins mengalahkan masa kecilnya yang penuh dengan kekerasan, trauma, dan kemiskinan. Dia tumbuh dengan mimpi menjadi tentara. Setelah mengatasi kesulitannya dalam berenang dan menurunkan berat badan dalam jumlah besar, dia akhirnya muncul sebagai anggota Navy SEAL yang super bugar dan pelari ultra maraton yang sukses. Kamu bisa meniru kesuksesannya – itu hanya membutuhkan kerja keras yang luar biasa dan bangun pagipagi.