OUTLINE! EKSPLORASI
STUDI GEOLOGI IDENTIFIKASI BATUAN
ROCK CYCLE
3 JENIS BATUAN
STUDI GEOFISIKA
SURVEI Hasil dari survey
MAPPING
The Rock Cycle Siklus Batuan adalah sekelompok perubahan yang terjadi antara igneous rock, sedimentary rock, atau metamorphic rock.
Gambar 1. The Rock Cycle
Setiap tipe batuan dapat berubah ke tipe-‐tipe batuan lain dan siklus tersebut tidak pernah berhenti. Hubungan atau siklus antara tiga jenis batuan tersebut (igneous, sedimentary, metamorphic) dapat dilihat pada gambar diatas.
3 Jenis Batuan: 1.  Batuan Beku (Igneous  Rock) Terbentuk dari lelehan magma yang membeku.
Gambar 2. Â Batuan Beku
Berdasarkan area bentuknya, dibedakan menjadi plutonik dan vulkanik. 1. Batuan Vulkanik
2. Batuan Plutonik
Terbentuk mengkristal di permukaan bumi, pembekuannya terjadi secara cepat sehingga batuan berukuran kecil (ekstrusif).
Di bawah permukaan bumi. Pembekuan magma terjadi secara perlahan (slow cooling) sehingga batuan berukuran besar (intrusif).
Gambar 3. Batu Basalt
Gambar 4. BatuGranite
2. Batuan Sedimen (Sedimentary Rock) Terbentuk dari akumulasi sedimen yang terdiri dari pasir, shell, pebble, dan material lainnya karena proses diagenesis dari material batuan lain yang sudah mengalami sedimentasi meliputi proses erosi, deposisi, kompaksi, dan sementasi. Jenis batuan sedimen: 1.
2.
3.
Sedimen Klastik Terbentuk dari pecahan-‐ pecahan batuan yang terdeposisi menjadi partikel. Sedimen Organik Terbentuk secara biologis.
Gambar 5. Sandstone
Gambar 6. Coal
Sedimen Kristal Terbentuk dari pengendapan garam dari air. Gambar 7. Limestone
Diklasifikasi berdasarkan ukuran partikelnya menentukan ukuran pori dan kualitas reservoir hidrokarbon yang akan diperoleh, dikenal dengan Udden Wenworth Scale.
Gambar 8. Udden Wenworth Scale
3. Batuan Metamorf Terdiri dari kata ‘meta’ yang artinya perubahan dan ‘morf’ yang artinya pembentukan. Terbentuk karena perubahan temperatur dan tekanan yang ekstrim.
Gambar 9. Pembentukan batuan metamorf
Pergerakan bumi menyebabkan batuan bergeser sehingga tergencat dan berada pada kondisi tekanan yang ekstrim.
Gambar 10. Marble
Gambar 11. Slate
“ Studi
geofisika dilakukan untuk mengetahui sifat fisik batuan, mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer didalamnya”
•
Studi geofisika meliputi 3 survey: Survey Seismik, Survey Gravitasi, survey Magnet. 1. Survei Seismik
Survey yang dilakukan untuk memetakan kondisi (bentuk, jenis, dan tebal) lapisan bebatuan di bawah permukaan tanah dengan mencatat gelombang pantulan getaran dari dalam tanah
ALUR SURVEI SEISMIK: • Air Gun
•
• Geophone
•
Tabung berisi gas terkompresi yang akan menghasilkan gelombang getaran. Gelombang akan bergerak ke dalam tanah dengan menggunakan vibrator trucj Detektor akan menangkap pantulan gelombang dari dalam tanah. Lapisan tanah akan memberikan respon yang berbeda-‐ beda, sesuai dengan karakteristiknya Sinyal akan di transfer ke recording truck.
Disc Magnetic
Subsurface Map
•
Mentransmisikan dan merekam hasil sinyal dari detektor di dalam recording truck.
•
Hasil rekaman akan di visualisasikan menjadi subsurface map dalam bentuk 2D dan 3D.
Gambar 12. Proses Survei Seismik
Gambar 13. Contoh Hasil Survey Seismik
2. Survei Gravitasi Survei yang dilakukan untuk mengukur variasi gravitasi akibat perbedaan densitas pada struktur geologi. •Alat yang digunakan: Gravimeter
Gambar 14. Gravimeter
Gambar 15. Hasil Gravimeter
3. Survei Magnetik Survei yang dilakukan untuk perubahan gaya magnet bumi akibat variasi sifat magnetik buatan dari magnetometer. •Alat yang digunakan: Magnetometer
Gambar 16. Penggunaan Magnetometer
Konsep yang mencakupi seluruh elemen dari pemrosesan petroleum geologi yang meliputi beberapa elemen penting seperti source rock, reservoir, seal, formasi trap, dan akumulasi.
Gambar 17.   Petroleum  System
Berdasarkan hasil studi geologi dan studi geofisika, suatu lokasi dinyatakan memiliki prospek cadangan migas apabila memenuhi kriteria elemen petroleum system.
1. Source Rock • Endapan sedimen yang mengandung bahan-‐bahan organik yang dapat menghasilkan minyak dan gas. • Source Rock berperan sebagai “dapur” dari hidrokarbon yang akan mengalir melalui batuan reservoir. Beberapa jenis source rock yang sering ditemukan:
Gambar 18. Batubara
A. Batubara Jenis batuan yang paling efektif dan berasal dari tanaman yang banyak menghasilkan metana sehingga digali untuk memproduksi coal bed gas.
B. Shale Batuan Source Rock yang paling umum yang dapat menghasilkan natural gas dan crude oil. Gambar 19. Shale
Gambar 20. Dark Limestone
D. Dark Limestone Hanya terdapat di beberapa tempat dan beberapa basin sedimen hanya menghasilkan gas
2. Migrasi Proses mengalirnya senyawa hidrokarbon secara vertikal maupun lateral melewati pori-‐pori batuan reservoir karena adanya perbedaan densitas. Ada 2 tahap migrasi yaitu: A. Migrasi Primer Perpindahan senyawa hidrokarbon yang telah matang keluar dari batuan source rock-‐nya (menuju batuan reservoir), atau yang sering disebut expulsion.
B. Migrasi Sekunder Perpindahan fluida dari batuan reservoir menuju trap atau area lainnya yang terjadi akumulasi.
Gambar 21. Migrasi
3. Batuan Reservoir Batuan yang dapat menyimpan dan mengalirkan senyawa hidrokarbon karena memiliki porositas dan permeabilitas yang tinggi. Jenis batuan reservoir yang sering ditemui adalah limestone (CaCO3) dan sandstone (SiO2 dan feldspar).
Gambar 22.  Reservoir  Rock Â
APA ITU POROSITAS & PERMEABILITAS? •
Porositas  (đ?œą) Perbandingan antara ruang kosong dari suatu batuan dengan volume total batuan itu sendiri
Gambar 23. Â Â Porosity
Porositas  (%)
Kualitas
0  – 5
Sangat  Buruk
5  – 10
Buruk
10  – 15
Cukup
15  – 20
Baik
20  – 25
Sangat  Baik
< Â 25
Istimewa
•
Permeabilitas (K) Kemampuan batuan untuk mengalirkan fluida
Gambar 24. Permealibity
4. Trap Area yang terdiri dari konfigurasi batuan yang membentuk formasi impermeable sehingga mampu menahan dan menjebak senyawa hidrokarbon untuk berhenti dan terakumulasi dalam 1 area.
Gambar 25. Trap
Terdapat 3 jenis trap: struktural, stratigrafi, kombinasi
A. Struktural Trap yang menjebak senyawa hidrokarbon secara struktur yang terbentuk. Contohnya adalah anticline, fault, saltdome.
Gambar 27. saltdome
Gambar 26. Anticline
B. Stratigrafi
Gambar 28. fault
Trap yang menjebak senyawa hidrokarbon karena adanya perbedaan lapisan batuan dari reservoir baik ke reservoir buruk. Terdapat 2 jenis trap stratigrafi, yaitu: •
Stratigrafi Primer
Gambar 29. Pinch Out
Gambar 30. Reef
•
Stratigrafi Sekunder
Gambar 31. Unconformity
C. Kombinasi Trap yang berupa kombinasi dari struktural dan stratigrafi.
5. Seal (Cap Rock) Lapisan batuan impermeabel yang menutup batuan reservoir atau sering dikenal juga sebagai cap rock. Lapisan batuan seal umumnya berupa shale atau salt layer.
Gambar 32. Seal (Cap Rock)
“ Menunjukkan
jenis dan distribusi lapisan batuan pada permukaan bumi. Lapisan batuan dibedakan dengan pola, warna, dan simbol. Formasi batuan adalah lapisan yang dapat dipetakan dan memiliki kedudukan atas bawah. ”
• Indikasi yang digunakan untuk membaca geologic map adalah: 1. Strike: Orientasi horizontal permukaan bumi, lapisannya berupa sedimen atau patahan. 2. Dip: Orientasi vertical yang diukur 90o dari strike. Lapisan ini menggambarkan sudut lapisan tersebut ada dan masuk ke dalam bumi. 3. Drilling Updip: Berartikan bahwa drillsite akan ada di bagian atas dip dari lapisan batuan di drillsite sebelumnya.
Gambar 33. Simbol Gelogic Map
“ Menunjukkan kenaikan permukaan bumi menggunakan garis contour dalam bentuk dua dimensi yang merepresentasikan lapisan bumi dalam tiga dimensi.”
•
Indikasi yang digunakan untuk menggambarkan permukaan tanah adalah: 1. Garis contour Menggambarkan kenaikan permukaan tanah dengan garis yang berhubungan. Apabila garisnya berdekatan maka kenaikannya curam 2. Skala map Peta yang memiliki banyak variasi skala seluruh permukaan bumi hingga blok-‐blok area tertentu 3. Skala vertical Menentukan titik-‐titik tiga dimensi.
Gambar 34. Topographic Map
•
Menunjukkan lokasi sumur yang sudah digali pada suatu area dengan menggunakan simbol berupa garis seismik.
•
Dalam pembuatan digunakan bantuan GPS mengetahui lokasi tepat: drillsite, keberadaan titik survei seismik dan data budaya lainnya bangunan dan jalan, dengan referensi geografis garis lintang dan bujur
untuk sumur, seperti seperti
Gambar 35. Base Map
“ Menentukan
penempatan secara tepat yang digunakan untuk menghitung cadangan reservoir dan memantau kinerjanya dalam suatu area. Peta ini juga digambarkan dengan garis contour.”
3 JENIS SUBSURFACE MAP: 1. Structural Map Menunjukkan kenaikan puncak lapisan batuan sedimen di bawah tanah sehingga dapat menunjukkan adanya deformasi. Gambar 36. Structural Map
2. Percentage Map
Menunjukkan persentase jenis batuan tertentu dalam formasi dan ketersediaan minyak dan gas bumi dalam reservoir.
3. Isopach Map
Gambar 37.Percentage Map
Menunjukkan variasi ketebalan lapisan bawah tanah. Digunakan dalam survei hidrografik, sedimetologi, volkanologi, stratigrafi, structural geology dan petroleum geology. Gambar 38. Isopach Map
Daftar Pustaka Tryono, Y., 2015. Peranan Geologi dalam Sistem Hidrokarbon serta Potensi dan Tantangan Eksplorasi Migas di Indonesia. Forum Teknologi, 6(2),p. 9. Gazprominfo.com. (2018). Glossary. [online] Available at: http://www.gazprominfo.com/terms/ [Accessed 1 Feb. 2018]. J. Hyne, Norman. 2012. Non technical Guide to Petroleum Geology, Exploration, Drilling, and Production. Tulsa, Oklahoma. PennWell Corporation.