facebook.com/ lampungpost @lampostonline @buraslampost
I
24 Hlm. SENIN 9 MEI 2016 No. 13798
TERUJI TEPERCAYA
l TAHUN XLl
Terbit Sejak 1974 l
WWW.LAMPOST.CO
Rp3.000
TAJUK
Melindungi Anak dari Kekerasan
LAMPUNG POST/AAN KRIDOLAKSONO
KEPADATAN ARUS BALIK. Sejumlah kendaraan roda dua mengantre panjang di depan loket tiket penyeberangan Pelabuhan Bakauheni pada hari terakhir libur panjang. (Insert) Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin melalui udara memantau arus kendaraan usai libur panjang di Pelabuhan Bakauheni, Minggu (8/5).
Perbaiki Jalan
Sanksi untuk Pengawas UN Nakal HARI ini siswa SMP sederajat mengikuti ujian nasional (UN). Pengawasan UN dilaksanakan secara silang. Pengawas dituntut melaksanakan tugasnya sesuai standar operasional yang telah disosialisasikan. Pengawas UN yang nakal akan diganjar sanksi, mulai dari teguran hingga pemberhentian. “Jika kesalahannya ringan, akan ditegur. Namun, jika kesalahannya berat, bisa diganti, bahkan diberhentikan oleh kepala sekolah atau kepala Dinas Pendidikan kabupaten/kota yang bersangkutan,” kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung Hery Suliyanto kepada Lampung Post, Minggu (8/5). Pengawas nakal dipastikan tidak akan diberi kesempatan lagi terlibat dalam UN berikutnya. Demi tertibnya ujian, Hery mengimbau pengawas fokus meng awasi seluruh peserta. “Pengawas tidak perlu membawa ponsel ke ruang ujian, sebagai teladan bagi siswa,” kata Heri. Menurut dia, ponsel berpotensi mengganggu konsentrasi pengawas. Membawa ponsel ke ruang ujian dianggap dapat berkonotasi negatif. Hery menyebutkan beberapa tugas pengawas, yaitu memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang melakukan ke curangan, serta melarang orang yang tidak berwenang memasuki ruang UN selain peserta ujian. “Pengawas juga dilarang merokok di ruang ujian, mengobrol, membaca, memberi isyarat, petunjuk, dan bantuan apa pun kepada peserta berkaitan dengan jawaban dari soal UN yang diujikan,” ujarnya. (IMA/R5)
KADISDIK JAMIN... Hlm. 14
ke Lokasi Wisata Rusaknya jalan provinsi jadi penyebab kerusakan jalan kabupaten/kota dan lingkungan karena mobil berkapasitas besar melewatinya. RICKY MARLY
G
UBERNUR Lampung Muhammad Ridho Ficardo dengan bangganya mempromosikan wisata di Lampung yang tidak kalah dengan Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Namun, keberadaan objek wisata yang disebutnya “harta karun” itu tidak dibarengi dengan kesiapan infrastruktur jalan. Pada libur panjang pekan lalu, misalnya, jalur wisata Padangcermin dipenuhi mobil wisatawan yang meng ular mulai dari perbatasan Bandar Lampung—Pesawaran. Selain ke Pantai Mutun, Pantai Sari Ringgung, Kelapa Rapat (Klara), Marines Eco Park Piabung, dan Teluk Kiluan, tumpukan kendaraan juga terjadi di arah Dermaga Ketapang (Lanal). Para wisatawan memarkirkan mobilnya di sekitar Dermaga Ketapang untuk menyeberang ke Pulau Pahawang. Sayangnya, jalan untuk dilintasi di jalur itu mulai banyak yang rusak. Jalan provinsi tersebut dirasakan rusak sejak sebelum simpang Pantai Mutun hingga markas Brigade Infanteri (Brigif) 3 Marinir, Piabung. Belum lagi jalan provinsi menuju destinasi wisata lain, seperti arah Liwa—Krui menuju wisata pantai di Pesisir Barat dan Liwa—Sukau ke arah Danau Ranau, kerap long-
sor dan menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi Pemprov Lampung. Ruas jalan provinsi di Kota Metro juga banyak rusak. Padahal, jalan itu menjadi alternatif perlintasan menuju objek wisata Taman Nasional Way Kambas (TNWK). Bahkan kerusakan jalan provinsi itu menjadi penyebab rusaknya jalan kota dan badan jalanjalan lingkungan. Pasalnya, truk bertonase besar memilih jalan lingkungan sebagai alternatif melintas. Mantan Ketua Bappeda yang kini menjabat Asisten II, Haidarmansyah, melalui pesan pendek, Sabtu (8/5), menuturkan data yang ada ruas jalan provinsi yang rusak di Metro, yaitu Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Veteran,
“
Kalau ada calo, laporkan. Kami membuka pospam di Pelabuhan Bakauheni. Jalan A Yani, dan ruas Jalan Budi Utomo. Sementara ruas jalan provinsi di Jalan Patimura, selain jalan juga jembatan mengalami kerusakan. Sejumlah warga di sekitar ruas jalan tersebut ditemui terpisah mengaku kondisi jalan rusak sudah dialaminya cukup lama. “Memang di sepanjang jalan ini sering banget rusak, biasanya perbaikan hanya tambal sulam, dibagusi, tak lama rusak lagi,” ujar warga yang tinggal di Jalan Budi Utomo, Wawan, kemarin (8/5). Padahal, Pemprov Lampung mengaku terus mendukung keberadaan destinasi wisata. Pengembangan
kawasan wisata di Lampung terus dikebut dibarengi dengan pembenahan infrastruktur. “Lampung sudah kerja sama dengan Gubernur Bali dalam pariwisata,” kata Ridho Ficardo saat bertemu 1.477 dokter bedah seIndonesia, beberapa waktu lalu.
Pantau Bakauheni Pada bagian lain, Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin langsung memantau arus kendaraan usai libur panjang, kemarin. Dengan helikopter, Kapolda memantau membeludaknya ribuan kendaraan pribadi, sepeda motor, dan penumpang pejalan kaki di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Ike mengatakan puncak arus balik libur panjang di Pelabuhan Bakauheni relatif aman, kendati ada kepadatan penumpang pejalan kaki, sepeda motor, maupun kendaraan pribadi. Dia memastikan tidak ada titik rawan di sepanjang jalan yang dilalui arus kendaraan usai libur panjang. “Kalau ada calo, laporkan. Kami membuka pospam di Pelabuhan Bakauheni,” katanya. (CAN/KRI/R5) ricky@lampungpost.co.id
Jodie Foster Menanti 40 Tahun... Hlm. 16
KOLOM PAKAR
Mantra Otonomi dan Pertambangan Ilegal
LAMPUNG POST/DOK.
Rudy Dosen Fakultas Hukum Unila KEGIATAN pertambangan adalah kegiatan perekonomian yang penting di Indonesia dan telah dilakukan jauh sebelum Indonesia merdeka. Hal ini disebabkan Indonesia merupakan
negara yang sangat kaya akan minerba. Kekayaan akan minerba menjadi pendorong bagi kegiatan pertambangan di seluruh negeri. Pertambangan di sisi lain menjadi penting karena hasil yang diberikan pun sangat memberikan keuntungan bagi peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat dan menjadi pemasukan negara yang sangat besar. Tidak bisa dipungkiri bahwa kemampuan Orde Baru membayar utang negara pasca-Orde Lama di-
dongkrak oleh pendapatan dari sektor pertambangan. Keterpurukan Indonesia pascakrisis ekonomi Asia pada 1997 dibangkitkan oleh sektor pertambangan. Bagi Indonesia, pertambangan adalah penyelamat perekonomian. Oleh karena itu, menjadi primadona. Namun, kegiatan pertambangan menyisakan sisi lain yang harus diperhatikan dan dikendalikan, yaitu pertambangan ilegal yang sangat masif. Pertambangan ilegal adalah pertambangan yang dilakukan tanpa
izin dan melanggar hukum. Pertambangan ilegal merugikan negara karena tidak memberikan sumbangsih penerimaan negara dari sektor pertambangan. Selain itu, hal yang tidak kalah pentingnya adalah kerugian karena kerusakan lingkungan sebagai akibat kegiatan pertambangan. Di Lampung sendiri, pertambangan ilegal mulai terkuak sejak akhir 2015. Mulai terkuaknya aktivitas pertambangan ilegal memberikan tekanan positif kepada pihak Kepolisian
Daerah (Polda) Lampung untuk melakukan penegakan hukum. Polda Lampung, misalnya, menutup dua tambang pasir ilegal di Lampung Timur, tambang ilegal di wilayah Gadingrejo, Pringsewu, dan menutup salah satu tambang emas ilegal di wilayah Way Kanan. Di Pelabuhan Panjang, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Bandar Lampung menggagalkan produk ekspor ilegal batu tambang jenis obsidian seberat 40 ton.
BERSAMBUNG KE HLM. 12
KASUS kekerasan terhadap anak bagai tak pernah berakhir di negeri ini. Belum tuntas kasus di satu daerah, di daerah lain kasus yang sama kembali terjadi. Kejadian paling menyita perhatian publik dalam dua pekan terakhir menimpa Yy (14), warga Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, pada Sabtu, 2 April lalu. Siswi kelas VII SMP itu diperkosa dan dibunuh oleh 14 pelaku saat pulang sekolah di tengah perkebunan karet. Jasad korban kemudian diikat dan dibuang di jurang sedalam 5 meter. Hasil visum menyebutkan Yuyun sudah meninggal saat pemerkosaan berlangsung. Kejadian tragis yang menimpa Yy segera menyedot perhatian publik. Simpati terhadap Yy mengalir dari semua kalangan. Hampir seluruh masyarakat, aktivis, dan pejabat yang terkait dengan perlindungan anak mendesak agar aparat hukum menindak tegas para pelaku. Beberapa aktivis dan pejabat ada yang menuntut para pelaku dijatuhi hukuman kebiri, bahkan hukuman mati. Mereka juga menilai Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2004 tentang Perlindungan Anak sudah tidak relevan lagi dalam melindungi anak-anak. Perlu aturan yang lebih keras terhadap para predator anak karena tindakan mereka sudah di luar batas perikemanusiaan. Kasus kekerasan terhadap anak di negeri ini memang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Komisi Perlindungan Anak Indonesia mencatat pada 2010 terdapat 171 kasus, pada 2011 naik menjadi 2.179 kasus, pada 2012 naik lagi menjadi 3.512 kasus, pada 2013 kembali meningkat menjadi 4.311, dan pada 2014 menjadi 5.066 kasus. Diduga data yang tercatat di KPAI tersebut hanyalah puncak gunung es. Lebih banyak lagi kekerasan terhadap anak yang tidak terungkap. Celakanya, korban kekerasan tidak lagi didominasi anak-anak perempuan. Para predator juga memangsa anak laki-laki. Data Badan Pusat Statistik lebih mengejutkan. Selama 2006, terjadi 2,81 juta kekerasan terhadap anak dan sekitar 2,29 juta anak pernah menjadi korban. Dari sejumlah kejadian, penganiayaan merupakan jenis kekerasan terbanyak, yaitu 53,7%, penghinaan 36,7%, penelantaran 10,3%, dan pelecehan 3,9%. Di Lampung, dalam lima bulan terakhir terjadi 12 kasus kekerasan seksual terhadap anak. Lokasi kejadian tersebar di Pesawaran, Bandar Lampung, Way Kanan, Lampung Utara, Lampung Tengah, dan Tanggamus. Kasus terbaru menimpa siswi taman kanak-kanak di Metro. Gadis cilik itu diduga dicabuli penjaga sekolah pada 7 April lalu. Sebulan sebelumnya, seorang siswi SD kelas II ditemukan tewas di persawahan Desa Sumbermarga, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur. Hasil visum menunjukkan pada kemaluan korban terdapat bekas luka pemerkosaan. Maraknya kasus kekerasan terhadap anak harus menjadi perhatian bersama seluruh elemen masyarakat. Tidak hanya pihak sekolah, tetapi juga lingkungan di sekitar tempat tinggal dan di internal keluarga. Mendidik anak agar mewaspadai setiap sentuhan tidak wajar dari orang lain dapat dilakukan sejak dini. Juga membekali anak ilmu bela diri serta memaksimalkan pengawasan dari lingkungan. Tidak kalah penting adalah menjaga keharmonisan keluarga karena jumlah kekerasan terhadap anak terbesar justru terjadi di dalam keluarga. Menjaga anak harus menjadi komitmen seluruh anak bangsa karena anak-anak itulah yang kelak menjadi tulang punggung negara ini.
OASIS
Cuka Apel dan Wasir WASIR merupakan salah satu penyakit yang membuat penderitanya merasa tidak nyaman. Wasir atau disebut juga hemoroid, terjadi ketika pembuluh darah pada dubur membesar karena mengalami peradangan sehingga menyebabkan rasa sakit, bahkan pendarahan. Namun, jangan cemas, ada bahan alami yang dapat mengurangi gejala wasir dalam waktu singkat, kurang dari 24 jam, yaitu cuka sari apel. Cuka sari apel memiliki kandungan disinfektan yang dapat mencegah terjadinya infeksi di daerah dubur sehingga mengurangi iritasi. Selain itu, kandungan antiinflamasi yang terdapat di dalamnya pun membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Bagaimana cara membuat ramuan tersebut? Anda cukup mengoleskan cuka sari apel pada daerah yang terinfeksi dengan menggunakan pembersih kapas agar lebih mudah. Ulangi terus hingga Anda merasa lebih baik. (MI/R5)