254 PEGAWAI UNS TERIMA SATYALANCANA KARYA SATYA - HAL. 6
Foto: uns.ac.id
EDISI MEI 2019 | 16 HALAMAN FC
Lima Pilar Untuk UNS Mahasiswa UNS Juara Kompetisi Debat Konstitusi
Mengupas Peluang Karir Lulusan FMIPA
UNS Ikut Andil Penjaminan Produk Halal
EDISI MEI 2019
FOKUS UTAMA
Pemimpin Baru, Semangat Kerja Baru
foto: Dokumentasi
02
dari kiri,Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof Kuncoro Diharjo, Wakil Rektor UNS Bidang Akademik, Prof Ahmad Yunus, Rektor UNS, Prof Dr Jamal Wiwoho, SH, Mhum, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Dr Bandi dan Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama, Prof. Dr. rer.nat. Sajidan, M.Si.
menjadi pijakan untuk empat tahun kedepan. Pertama, mewujudkan akselesarasi profesionalisme dan kesejahteraan SDM. “Dalam hal ini, saya menghimbau kepada para dosen yang belum memiliki gelar guru besar untuk segera meraihnya. Kemudian bagi yang sudah mengantongi gelar Guru Besar dihimbau untuk tetap bekarya,” terang Prof Jamal di sela-sela acara Pelantikan Ketua dan Sekretaris Lembaga, Direktur dan Wakil Direktur Program Pascasarjana dan Wakil Dekan di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS, Senin (20/5/2019). Kedua, akselerasi publikasi dan inovasi. Dalam hal ini, Prof Jamal berharap keberadaan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS bisa menggawangi perkembangan penelitian dan pengabdian masyarakat serta melakukan publikasi, hilirisasi dan komersialisasi. Ketiga, akselerasi re-orientasi sistem pembelajaran yang sejalan dengan era revolusi industri 4.0. “Saya sangat berharap dengan Ketua LPPMP yang baru untuk bisa menggawangi dan menghadapi persaingan di era revolusi industri 4.0,” kata Prof. Jamal.
Keempat, pengembangan institusi dan penguatan literasi. Kelima, optimalisasi bidang hukum, kerja sama dan birokrasi. Terakreditasi Internasional Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho mengatakan bahwa saat ini UNS memiliki 11 dekan. Berbeda dengan periode sebelumnya, UNS hanya memiliki 10 dekan. “Kepada sebelas dekan ini, saya berharap bisa segera bersiap-siap untuk membawa UNS dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) BLU menjadi PTN Berbadan Hukum, sehingga tantangan ke depan semakin berat,” terang Prof Jamal. Prof Jamal menambahkan, pihaknya juga akan melakukan penilaian setiap tahun terhadap para dekan, termasuk di dalamnya apakah bisa merealisasikan janji-janjinya untuk mengembangkan UNS menjadi PT yang baik dan bermutu. Dan salah satu indikator PT bermutu adalah akreditasi. “Saya akan melakukan evaluasi terhadap Prodi-Prodi yang tidak memiliki akreditasi A, jajaran dekan harus segera mempersiapkan dengan baik supaya Prodi yang memiliki akreditasi C atau B bisa jadi A dan yang sudah A
segera memperoleh akreditasi internasional,” imbuh Prof Jamal. Saat ini, terdapat tiga fakultas yang sudah memiliki Prodi terakreditasi internasional, yaitu FEB, FT dan FMIPA. Pihaknya berharap fakultas lain bisa menyusul ketiga fakultas
tersebut. “Saya tidak ingin ada akreditasi B, apalagi C. Yang ada hanya A dan akreditasi internasional,” katanya. Dwi Hastuti
foto: Dokumentasi
T
ahun 2019 ini, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memiliki hajat besar yaitu suksesi pemilihan rektor beserta pejabat dibawahnya mulai dari Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan, Ketua dan Sekretaris Lembaga, Direktur dan Wakil Direktur Program Pascasarjana hingga pemilihan Kepala Program Studi (Kaprodi). Tahapan demi tahapan pemilihan berjalan dengan lancar tanpa ada konplik yang menyertai. Hingga akhirnya terpilih Prof Dr Jamal Wiwoho sebagai Rektor UNS periode 2019-2023. Prof Jamal resmi menjadi Rektor UNS setelah dilantik oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) pada Jumat (12/4/2019) lalu di Jakarta. Kemudian pada Senin (15/4/2019) bertempat di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS dilaksanakan Serah Terima Jabatan (Sertijab) Rektor UNS Periode 2015-2019, Prof Dr Ravik Karsidi, kepada Rektor UNS Periode 2019-2023, Prof Dr Jamal Wiwoho. Dalam memimpin UNS, Prof Jamal telah menyiapkan lima pilar utama di awal kepemimpinannya yang akan
Rektor UNS, Prof Dr Jamal Wiwoho, SH, Mhum saat melantik Ketua dan Sekretaris Lembaga, Direktur dan Wakil Direktur Program Pascasarjana dan Wakil Dekan di UNS. Pelantikan yang berlangsung di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS, Senin (20/5/2019)
FOKUS UTAMA
EDISI MEI 2019
03
Prof Jamal Wiwoho: Saya Siap Diingatkan
K
epada wartawan, Rektor UNS periode 2019-2023, Prof Dr Jamal Wiwoho, SH, MHum mengatakan bahwa dirinya mengaku sangat bersyukur karena prosesi pemilihan rektor di UNS berjalan dengan lancar. “Alhamdulillah prosesi pemilihan rektor di UNS berjalan dengan musyawarah mufakat. Suasananya kondusif sehingga ini perlu dicontoh oleh kampus lainnya,” ujar Prof Jamal.
Tidak hanya pemilihan Rektor, namun untuk pemilihan Wakil Rektor, Ketua Lembaga, Direktur Pascasarjana, Dekan, Wakil Dekan hingga Kaprodi di Lingkungan kampus UNS pun juga berjalan lancar dan kondusif. Menduduki posisi sebagai seorang Rektor tidak membuat Prof Jamal lupa diri. Beliau mengaku siap untuk diingatkan jika dalam memimpin UNS terdapat kekeliruan. “Jika memang saya
melenceng, silahkan diingatkan,” ujar Prof Jamal. Prof Jamal mengibaratkan, dirinya memimpin UNS ini seperti layaknya Sholat Berjamaah. Sebagai seorang Imam, sepanjang apapun bacaannya, makmum dalam hal ini yang dipimpin tidak boleh ramai sendiri. Namun sebagai seorang Imam yang baik, Prof Jamal juga harus mengetahui kondisi jamaahnya dalam hal ini yang dipimpin seperti apa.
“Kalau bacaan benar, rekaat benar maka makmum tidak boleh berisik. Kemudian imam juga harus tahu kondisi makmumnya, misalnya jika makmumnya sudah tua, maka bacaan sholat jangan panjang-panjang,” katanya. Kemudian jika Imam melakukan kesalahan, makmum pun harus mengingatkannya. Dan tentunya dalam mengingatkan ini juga ada caranya alias tidak asal mengingatkan. “Misal imam salah ya diingatkan
dengan baik. Kalau makmum perempuan yang dengan tepuk tangan, kalau makmum laki-laki dengan membaca subhanalloh. Jadi memang ada caranya untuk mengingatkan,” ujar Prof Jamal. Kemudian Prof Jamal juga membuka diri dengan para mahasiswa. Menurutnya mahasiswa ini merupakan customer, sehingga beliau siap mendengarkan aspirasi dari mahasiswa. Dwi Hastuti
Daftar Nama Pimpinan Universitas Sebelas Maret Periode 2019-2023 No.
Jabatan
Nama
No.
Jabatan
Nama
1
Rektor UNS
Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum.
29
Dr. Nooryan Bahari, M.Sn.
2
Wakil Rektor UNS Bidang Akademik
Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FSRD
3
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan
Dr. Bandi, M.Si., Ak.
30
Dekan Fakultas Hukum
4
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, S.T., M.T.
Prof.Dr. I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani, S.H.,M.M.
31
Wakil Dekan Bidang Akademik FH
Dr. Pujiyono, S.H., M.H.
5
Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama
Prof. Dr.rer.nat Sajidan, M.Si.
32
Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FH
Dr. Lego Karjoko, S.H., M.H.
6
Dekan FISIP
Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si.
33
Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum.
7
Wakil Dekan Bidang Akademik FISIP
Dra. Prahastiwi Utari, M.Si., Ph.D.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FH
34
Dekan FKIP
Dr. Mardiyana, M.Si.
8
Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FISIP
Dr. Ahmad Zuber, S.Sos., D.E.A
35
Wakil Dekan Bidang Akademik FKIP
Prof. Dr. Slamet Subiyantoro, M.Si.
36
Dr. Dewi Kusuma Wardani, M.Si.
9
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FISIP
Dr. Kristina Setyowati, M.Si.
Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FKIP
37
Dr. Djono, M.Pd.
10
Dekan FEB
Prof. Drs. Djoko Suhardjanto, M.Com. (Hons)., Ph.D., Ak.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FKIP
38
Dekan FIB
Prof. Dr. Warto, M.Hum.
11
Wakil Dekan Bidang Akademik FEB
Dr. Izza Mafruhah, S.E., M.Si.
39
Wakil Dekan Bidang Akademik FIB
Dr. Tri Wiratno, M.A.
12
Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FEB
Dr. Djuminah, M.Si., Ak.
40
Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FIB
Prof. Dr. Wakit, M.Hum
13
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FEB
Dr. Mugi Harsono, S.E, M.Si.
41
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FIB
Dr. Henry Yustanto, M.A.
14
Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Samanhudi, S.P., M.Si.
42
Dekan Fakultas Teknik
Dr. techn. Ir. Sholihin As’ad, M.T
15
Wakil Dekan Bidang Akademik FP
Dr. Ir. Eka Handayanta, M.P.
43
Wakil Dekan Bidang Akademik FT
Dody Ariawan, S.T., M.T., Ph.D.
16
Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FP
Dr. Ir. Sudadi, M.P.
44
Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FT
Dr. Wahyudi Sutopo, S.T., M.Si.
17
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FP
Dr. Agung Wibowo, S.P., M.Si.
45
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FT
Dr. Titis Srimuda Pitana, S.T., M.Trop., Arch.
18
Dekan Fakultas Kedokteran
Dr. Reviono, dr., Sp.P (K)
46
Dekan Fakultas Keolahragaan
Dr. Sapta Kunta Purnama, M.Pd.
19
Wakil Dekan Bidang Akademik FK
Paramasari Dirgahayu, dr., Ph.D.
47
Wakil Dekan Bidang Akademik FKOR
Dr. Rony Syaifullah, S.Pd., M.Pd.
20
Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FK
Dr. Diah Kurnia Mirawati, dr., Sp.S.
48
Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FKOR
Dr. Islahuzzaman Nuryadin, S.Pd., M.Or.
21
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FK
Dr. Selfi Handayani, dr., M.Kes.
49
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FKOR
Drs. Tri Aprilijanto Utomo, Ph.D.
22
Dekan Fakultas MIPA
Drs. Harjana, M.Si., M.Sc., Ph.D.
50
Direktur Program Pascasarjana
Prof. Drs. Sutarno, M.Sc., Ph.D.
23
Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas MIPA
Prof. Venty Suryanti, S.Si., M.Phil., Ph.D.
51
Wakil Direktur Bidang Akademik Program Pascasarjana
Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd.
24
Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Fakultas MIPA
Dr. Desi Suci Handayani, S.Si., M.Si.
52
Wakil Direktur Bidang Keuangan dan Umum Program Pascasarjana
Dr. Dwi Purnanto, M.Hum
25
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas MIPA
Dr. Fahru Nurosyid, S.Si., M.Si.
53
Ketua LPPM
Prof. Dr. Widodo Muktiyo, S.E., M.Com.
26
Dekan FSRD
Dr. Rahmanu Widayat, M.Sn.
54
Sekretaris LPPM
Dr. Eng. Syamsul Hadi, S.T., M.T.
27
Wakil Dekan Bidang Akademik FSRD
Dr. Deny Tri Ardianto, S.Sn., MA.
55
Ketua LPPMP
Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd.
28
Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FSRD
Dr. Sarwono, M.Sn.
56
Sekretaris LPPMP
Dr. Yudho Taruno Muryanto, S.H., M.Hum.
Koran Sebelas Maret @semarnews mediasebelasmaret@yahoo.com
Pelindung: Rektor UNS Pemimpin Redaksi: Andre Rahmanto Wakil PemimpinRedaksi: Deniawan Tommy Redaktur: Dwi Hastuti Reporter: Dwi Hastuti Desain Grafis: Caesar Candra M Sekretaris Redaksi: Lidyasari Rahmawati Alamat: Kantor Humas dan Kerjasama UNS Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta Percetakan: PT. Putra Nugraha Wartawan Sebelas Maret dibekali kartu pers selama bertugas dan dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
04
EDISI MEI 2019
KOMUNITAS
Rumahchemist
Foto: Dokumentasi Pribadi
Wadah Para Peneliti
K
Alfiyatul Fithri
eberadaan Rumahchemist di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memang masih tergolong baru. Ya, Rumahchemist ini didirikan oleh salah seorang Mahasiswa Program Studi (Prodi) Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNS, Alfiyatul Fithri. Kepada wartawan ia mengatakan
bahwa Rumahchemist ini didirikan untuk mewadahi para peneliti khususnya di lingkungan FMIPA UNS. Sselama ini banyak mahasiswa di Prodi Kimia FMIPA UNS yang hanya menjalankan rutinitasnya yaitu kuliah dan praktikum saja. “Dari situlah, setelah saya menerima Beasiswa Baktinusa, saya mendirikan Rumahchemist untuk mewadahi mahasiswa di Prodi Kimia yang memiliki ketertarikan dalam dunia penelitian,” terang Fithri. Di Rumahchemist ini, Fithri bisa menyalurkan ilmu yang ia miliki untuk teman-temannya. Karena hingga saat ini, Fithri memiliki
Foto: Dokumentasi Pribadi
Harus Bisa Bagi Waktu
karya penelitian yang patut untuk diacungi jempol. “Ya saya ingin memberikan manfaat untuk sesama melalui apa yang saya miliki,” katanya. Selama ini, kegiatan yang telah dilakukan oleh Rumahchemist diantaranya melakukan sosialisasi terkait dengan keberadaan Rumahchemist kepada mahasiswa di Prodi Kimia FMIPA UNS dari mulai angkatan 2016, 2017 dan 2018. Kemudian setelah dilakukan sosialisasi, digelar rekruitmen anggota. Banyak mahasiswa Prodi Kimia FMIPA UNS yang tertarik untuk bergabung menjadi anggota dari Rumahchemist. Hanya saja, mereka yang mendaftar diseleksi
terlebih dahulu lantaran Fithri hanya membuka kuota 20 anggota saja. “Iya memang tidak semua yang daftar kami terima, kami seleksi supaya yang diterima ini benar-benar tanggung jawab dan memiliki kemauan yang tinggi,” katanya. Kemudian untuk kelas Rumahchemist digelar di ruang perkuliahan di Prodi Kimia FMIPA. Untuk frekuensinya yaitu dalam sebulan tiga kali. Materi yang diberikan meliputi bagaimana menentukan ide penelitian, cara penulisan, cara memulai penelitian, bagaimana membagi waktu antara kuliah, penelitian dan mengikuti kompetisi-kompetisi
M
enjadi seorang mahasiswa sekaligus sebagai peneliti memang tidak mudah. Demikian disampaikan mahasiswa Program Studi (Prodi) Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNS, Alfiyatul Fithri. Sebagai seorang mahasiswa, Fithri memiliki ketertarikan dalam hal penelitian. Banyak penelitian yang sudah ia lakukan dengan dibimbing oleh dosennya Dr. rer. nat. Maulidan Firdaus, M.Sc. Tak heran, Fithri mengikuti berbagai kompetisi dan lolos untuk memperoleh dana penelitian. “Jadi saya itu senang melakukan penelitian, sehingga usai kuliah dan praktikum, saya manfaatkan untuk melakukan penelitian,” katanya. Untuk itu, Fithri harus bisa membagi waktu antara kuliah, praktikum, mengerjakan tugas serta penelitiannya. Usai melakukan perkuliahan maupun
penelitian. “Jadi kami itu memiliki gol bahwa tiap kelompok harus dapat juara ketika mengikuti perlombaan Karya Tulis Ilmiah (KTI), Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) maupun kompetisi lainnya,” kata Fithri. Fithri berharap, hadirnya Rumahchemist ini bisa melahirkan para peneliti-peneliti baru. Sehingga seorang mahasiswa khususnya Prodi Kimia FMIPA UNS tidak hanya disibukkan dengan perkuliahan dan praktikum saja, namun juga bisa membagi waktu untuk melakukan penelitian. Dwi Hastuti
praktikum, Fithri lebih memilih untuk membaca buku untuk mencari ide-ide supaya nantinya bisa melakukan penelitian. Tak heran, ia harus pulang malam dan menghabiskan hari-harinya di laboratorium. “Jadi untuk penelitian saya memakai laboratorium di Prodi. Sudah terbiasa pulang malam karena harus melakukan penelitian di laboratorium. Pernah juga sampai di kunci oleh satpam karena satpamnya tidak tahu, hingga akhirnya harus tidur di laboratorium,” ujar Fithri. Meski demikian, perjuangan yang dilakukan Fithri pun berbuah manis. Karya penelitian Fithri pun lolos mengikuti Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM), Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas), serta kompetisi penelitian lainnya. Fithri berharap akan terlahir banyak peneliti dari Prodi Kimia FMIPA UNS. Dwi Hastuti
OPINI
EDISI MEI 2019
05
Menuju Revitalisasi Kantin UNS
Foto: Dokumentasi Pribadi
Oleh: Bara Yudhistira STP, MSc / Dosen Prodi ITP FP UNS
P
Bara Yudhistira
angan merupakan salah satu kebutuhan biologis yang harus dipenuhi untuk keberlangsungan hidup umat manusia. Kebutuhan akan pangan tentu harus diimbangi dengan kuantitas yang cukup serta kualitas yang baik. Pangan yang berkualitas salah satunya harus memenuhi manajemen mutu pangan olahan aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) yang merupakan salah satu parameter terkait dengan kualitas pangan yang perlu dipenuhi. Kebutuhan pangan olahan dalam proses pemenuhannya dapat dilakukan secara mandiri maupun menggunakan jasa dari pihak lain, seperti misalnya restoran, kantin, warung makan dan penyedia jasa lainnya. UNS sebagai salah satu institusi pendidikan tentu berusaha menyediakan fasilitas yang terbaik bagi seluruh civitas akademika UNS, baik berupa fasilitas terkait dengan proses pembelajaran maupun fasilitas penunjang lainnya. Terkait dengan fasilitas pembelajaran tentu sudah tidak dapat disanksikan lagi UNS sebagai institusi pendidikan terus-menerus untuk senantiasa mengembangkan untuk menjadi
lebih baik, hal ini seiring dengan program UNS menuju World Class University. Akan tetapi, fokus UNS ternyata tidak hanya berkaitan dengan proses pendidikan atau pembelajaran saja melainkan pada fasilitas penunjang lainnya. Salah satu fasilitas yang saat ini sedang dikembangkan yaitu tekait dengan penyediaan sarana boga yang baik untuk warga kampus yang dalam hal ini yaitu fasilitas kantin. Revitalisasi kantin tersebut cukup penting untuk dilakukan mengingat beberapa kantin di lingkungan UNS yang kurang layak baik dari segi fasilitas fisik maupun manajemen higienitasnya. Pembangunan kantin di lingkungan UNS tentu perlu memperhatikan beberapa aspek dalam proses pengembangannya. Hal ini didasarkan bahwa kantin merupakan usaha boga komersial yang dapat dilakukan pendekatan sebagai rumah makan atau restoran. Jika kita menilisik lebih jauh ketika dilakukan pendekatan tersebut maka terdapat beberapa regulasi yang mengikutinya. Adapun jika kantin UNS dilakukan pendekatan sebagai warung makan makan ataupun restoran maka peraturan yang dapat dijadikan landasan dalam pengembangan selanjutnya yaitu Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098/Menkes/ SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran. Berdasarkan keputusan tersebut, rumah makan adalah setiap tempat usaha komersial
yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya, sedangkan restoran adalah salah satu jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan yang permanen di lengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan, penyajian dan penjualan makanan dan minuman bagi umum di tempat usahanya. Sehingga dalam pelaksanaan kegiatan operasional sepatutnya untuk memenuhi hygiene sanitasi makanan. Hygiene Sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan. Pelaksanaan manajemen hygiene sanitasi perlu dilakukan untuk mengimbangi dengan penyediaan fasilitas kantin yang baik. Hal ini sesuai dengan pasal 9 dalam peraturan yang sama yang menyatakan bahwa rumah makan dan restoran dalam menjalankan usahanya harus memenuhi persyaratan hygiene sanitasi. Proses revitalisasi kantin UNS untuk menyelaraskan dengan program UNS menuju kampus kelas dunia perlu dilakukan secara menyeluruh baik dari segi fisik, sumber daya manusia (pengelola), manajemen pengelolaan serta dari sisi konsumen juga. Pertama, dari segi fisik bangunan diperlukan adanya fasilitas hygiene sanitasi dengan jumlah yang cukup dan mudah diakses sehingga fasilitas
tersebut dapat digunakan baik oleh pengelola maupun konsumen. Selanjutnya terkait dengan sumber daya manusia (pengelola) perlu dilakukan edukasi terkait dengan pengelolaan kantin sesuai dengan peraturan yang ada, mengingat makanan yang mereka sajikan akan berkaitan dengan kesehatan konsumen langsung. Sehingga sebelum pengelola masuk maka dapat dilakukan edukasi, sehingga akan lebih siap ketika memulai usahanya. Ketiga, terkait manajemen pengelolaan perlu diupayakan dilakukan secara optimal baik dari pihak UNS maupun pihak penyedia jasa hal ini terkait dengan service terhadap konsumen agar dapat menghasilkan layanan yang prima. Kemudian dari segi konsumen perlu dilakukan edukasi juga mengingat keberjalanan operasional kantin didukung oleh peran serta dari konsumen
juga. Hal ini dianggap penting mengingat perilaku konsumen diperlukan dalam rangka untuk menjaga kebersihan dan lain sebagainya selama di kantin. Makanan dengan rasa enak dan harga murah yang selama ini melekat pada makanan yang dijual di kantin UNS harus senantiasa diimbangi dengan aspek makanan yang aman, sehat, utuh dan halal. Aspek keamanan tentu berkaitan dengan bebas kontaminasi baik kontaminasi fisik, kimia dan biologi maupun kontaminan berbahaya lainnya. Selain itu makanan yang dijual hendaknya mempunyai nilai gizi yang baik, serta tidak tercampur dengan bahan lain. Faktor kehalalan juga menjadi hal yang perlu diperhatikan mengingat konsumen dari kantin UNS terdapat juga dari muslim, artinya bahan serta pengolahan dilakukan sesuai dengan syariat Islam. (***)
Redaksi menerima kiriman artikel berupa opini atau tulisankenangan seputar kampus UNS dari segenap civitas akademika UNS. Kirimkan artikel anda melalui Email: dwihastuti146@gmail.com WA: 085647207865
!
06
EDISI MEI 2019
KABAR
Foto: uns.ac.id
Mahasiswa Antusias Hadiri Diskusi Bersama Rektor UNS
Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho saat melakukan diskusi dengan mahasiswa di Ruang Sidang 1 Gedung Rektorat, Kamis (2/4/2019).
SEBELAS MARET – Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta diperingati dengan cara yang berbeda oleh mahasiswa/ mahasiswi UNS. Dalam momentum Hardiknas tahun ini, Rektor UNS, Prof Dr Jamal Wiwoho mengadakan forum bersama mahasiswa/ mahasiswi UNS bertempat di Ruang Sidang 1 Gedung Rektorat dr. Prakosa, Kamis (2/4/2019) malam. Pada diskusi bersama mahasiswa/ mahasiswi UNS, Jamal didampingi oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNS, Prof Kuncoro Diharjo, Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni
UNS, Rohman Agus Pratomo, Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Lukman Hakim, Wakil Dekan III Fakuktas Ilmu Budaya (FIB), Supardjo, Staf Ahli Rektor Bidang Akademik, Dr Drajat Tri Kartono, serta Staf Ahli Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kerja Sama, dan Pengembangan Usaha, Dr Sutanto. Sedangkan dari perwakilan mahasiswa dihadiri oleh Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS, Faith Aqila Silmi, perwakilan BEM dari beberapa fakultas, serta perwakilan organisasi kemahasiswaan (Ormawa). Jalannya forum bersama dibuka langsung oleh Prof Jamal Wiwoho dengan
memperkenalkan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni yang baru, yaitu Prof Kuncoro. Selain memperkenalkan wakil rektor yang baru, Prof Jamal juga memaparkan sejumlah rencana program UNS dalam jangka waktu satu tahun ke depan. Pemaparan program meliputi konsep pembangunan UNS dalam bidang kemahasiswaan dan akademik. “Sebagai rektor baru, saya memiliki niat untuk membuka ruang-ruang komunikasi yang lebih baik dan intens kepada mahasiswa/ mahasiswi UNS selama masa kepemimpinan ini,” ujar Jamal seperti dikutip dari uns.ac.id.
Jamal juga menegaskan bahwa rencana UNS untuk menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) sudah bulat. Hal tersebut ditegaskannya karena kepercayaan pemerintah untuk menjadikan UNS sebagai PTNBH merupakan cara yang tepat untuk membawa UNS menjadi perguruan tinggi negeri yang lebih dewasa serta untuk mendorong UNS supaya mampu bersaing dengan perguruan tinggi lain di tingkat international. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof Kuncoro menambahkan bahwa keterlibatan mahasiswa/ mahasiswi UNS dalam kompetisi dibidang penalaran dan
keilmiahan perlu digenjot. Hal tersebut dimaksudkan agar dalam proses pemeringkatan, prestasi mahasiswa/ mahasiswi dapat terekognisi atau mendapat pengakuan. Senada dengan Prof. Kuncoro, Staf Ahli Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kerja Sama, dan Pengembangan Usaha, Dr Sutanto juga mendorong ditingkatkannya riset-riset kolaboratif antara mahasiswa dengan dosen. Dengan meningkatnya riset kolaboratif tersebut, Sutanto, berharap riset tersebut akan membantu mahasiswi/ mahasiswi dalam penulisan jurnal, baik ditingkat nasional maupun internasional. Dwi Hastuti
SEBELAS MARET – Bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Kamis (2/5/2019), Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan upacara penganugerahan Satyalancana Karya Satya kepada 254 pegawai. Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho mengatakan, bahwa Satyalancana Karya Satya adalah sebuah tanda penghargaan yang diberikan kepada PNS yang telah berbakti selama 10 atau 20 atau 30 tahun lebih secara terusmenerus dengan menunjukkan kecakapan, kedisiplinan, kesetian dan pengabdian sehingga dapat
dijadikan teladan bagi setiap pegawai lainnya. “Sebanyak 254 pegawai ini terdiri dari mereka yang telah mengabdi selama 10 tahun sebanyak 73 orang, pengabdian selama 20 tahun sebanyak 33 orang dan pengabdian 30 tahun sebanyak 148 orang,” terang Jamal. Dalam kesempatan tersebut, UNS juga menyerahkan sertifikat penghargaan kepada fakultas di UNS yang memenuhi kriteria Green Campus. Posisi pertama ditempati oleh Fakultas Teknik (FT), disusul di posisi kedua oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA),
kemudian di posisi ketiga yakni Fakultas Kedokteran (FK), terakhir Fakultas Pertanian (FP) dan FSRD sebagai Juara Harapan 1 dan 2. Prestasi lainnya juga diperoleh oleh para mahasiswa UNS dari berbagai bidang perlombaan baik tingkat nasional maupun internasional. Salah satunya, Sani Kamil Baldan, Mahasiswa FP UNS, yang memenangkan kategori Best Paper Best Poster, and Best Speaker dalam International Conference UI Youth Enviromental Action. Dwi Hastuti
Foto: uns.ac.id
Sebanyak 254 Pegawai UNS Terima Penghargaan Satyalancana Karya Satya
Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho sedang memberikan penganugerahan Satyalancana Karya Satya kepada 254 pegawai di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS.
AGENDA
EDISI MEI 2019
07
Foto: uns.ac.id
Leadership Camp Sambangi UNS
CIMB Niaga menyapa ratusan mahasiswa-mahasiswi dari berbagai perguruan tinggi di Aula Gedung F FKIP UNS dalam acara Leadership Camp #KEJARMIMPI.
SEBELAS MARET – CIMB Niaga menyapa ratusan mahasiswamahasiswi dari berbagai perguruan tinggi di Aula Gedung F Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada Sabtu (27/4/2019) dalam acara Leadership Camp #KEJARMIMPI. Dalam kunjungannya ke UNS, Leadership Camp mengangkat tema “Lampaui Batas Dirimu dan Berani #KEJARMIMPI” dengan mengundang sejumlah pembicara inspiratif. Mereka diantaranya Director of Complience, Corporte Affairs, & Legal CIMB Niaga,
Fransiska Oei, aktris, Cut Mini, Pendiri Griya Schizophrenia, Triana Rahmawati, psikolog, Ajeng Raviando dan Gita Gutawa. Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS, Lukman Hakim, sebagai perwakilan dari pihak UNS mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak CIMB Niaga atas terselenggaranya acara ini. “Saya berpesan kepada mahasiswa/ mahasiswi yang hadir untuk terus bersemangat dalam menginspirasi sesama generasi muda,” terang Lukman seperti dikutip dari uns.ac.id. Acara Leadership Camp kali ini
dibagi menjadi beberapa sesi yaitu sharing session bersama Triana Rahmawati, Nadia La Tsaniya, dan Kurniawan Gunadi serta sesi Talkshow dan QnA. Sambil membuka acara, Cut Mini menyapa pertama kali seluruh mahasiwa/ mahasiswi yang hadir dengan sebuah pernyataan bahwa mimpi yang kita miliki semuanya dapat terwujud, namun terwujud atau tidak itu tergantung, dari diri kita sendiri. Dalam sesi QnA yang dipandu langsung oleh aktris, Cut Mini, masing-masing pembicara saling berbagi pengalaman pahit mereka
dalam upaya meraih mimpi. Seperti Triana Rahmawati, pendiri Griya Schizophrenia ini mengaku bahwa cita-citanya dulu bukanlah apa yang ia lakukan saat ini. Triana pada awalnya hanya bercita-cita menjadi seorang dosen. Namun, sebuah pertanyaan mulai muncul ketika ia bertanya apakah ia mampu menjadi orang yang berdampak bagi orang lain. Selain Triana, penyanyi sekaligus putri dari komposer Erwin Gutawa yaitu Gita Gutawa juga membagikan pengalaman hidupnya yang mampu menghantarkannya hingga ke
posisinya saat ini. Gadis berusia 26 tahun ini memang lahir di keluarga yang cukup berada, namun bukan berarti Gita Gutawa melalui perjalanan hidupnya tanpa satupun hambatan. Baginya karir dan pendidikan adalah dua hal yang penting. Karena itu, Gita Gutawa sejak kecil sudah dilatih untuk mengatur waktunya sendiri, baik saat hendak perform ataupun saat hendak ujian. Acara ditutup dengan penampilan Gita Gutawa yang menyanyikan sejumlah lagu, seperti Sempurna dan Parasit. Dwi Hastuti
Foto: uns.ac.id
UNS Ikut Andil dalam Penjaminan Produk Halal
Direktur Rumah Sakit (RS) UNS, Prof Zainal Arifin Adnan saat memberikan sambutan dalam Kuliah Halal bertempat di Ruang Seminar Masjid Nurul Huda pada Sabtu (4/5/2019).
SEBELAS MARET –Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Laboratorium Terpadu Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bekerjasama dengan Masjid Nurul Huda UNS menyelenggarakan Kuliah Halal bertempat di Ruang Seminar Masjid Nurul Huda pada Sabtu (4/5/2019). Kuliah halal pada tahun ini mengangkat tema “Peran Akademisi dalam Akselerasi Penyelenggara Produk Halalan Thoyiban”. Produk-produk halalan thoyiban memang sudah seharusnya menjadi jaminan bagi seluruh Muslim di Indonesia dalam mengolah dan mengonsumsi makanan sehari-hari. Namun pada faktanya, masih saja didapati produk-produk yang beredar di masyarakat yang belum memenuhi atau memiliki sertifikasi halal. Melihat banyaknya produkproduk yang diragukan kehalalannya, Direktur Rumah Sakit (RS) UNS, Prof Zainal Arifin Adnan dalam sambutannya menyinggung rendahnya pengetahuan pedagang
daging di sejumlah pasar tradisional di Kota Surakarta akan produk halal. Keprihatinan atas produk halal juga dirasakannya saat mengetahui maraknya penjualan daging ayam yang ternyata cara penyembelihannya tidak syar’i. Sejumlah pembicara utama hadir pada Kuliah Halal pada tahun ini. Mereka diantaranya adalah Ketua Presidium Takmir Masjid Nurul Huda UNS, Prof Sutarno, Kepala UPT Laboratorium Terpadu UNS, Dr Agus Supriyanto, serta Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama, Prof Sukoso. Prof Sukoso memulai pemaparan materinya dengan memaparkan sejumlah nama perusahaan di Indonesia yang pernah tersandung masalah sertifikasi halal. Ia tidak bisa memungkiri bahwa pada masa lalu terdapat perusahaan yang dalam proses produksi, baik main sistem maupun supporting sistem belum terjamin kehalalannya. Ia mencontohkan salah satu
perusahaan penyedap rasa yang diketahui mencampurkan gelatin babi pada proses produksinya. Sebagai Kepala BPJPH, Sukoso mengapresiasi berdirinya Halal Center di UNS yang dikepalai oleh Dr Agus Supriyanto. Hal tersebut merupakan sebuah langkah yang baik sebab dalam penyelenggaraan jaminan produk halal di Indonesia sangat diperlukan peran dari perguruan tinggi. Baik sebagai auditor maupun sebagai fasilitator dalam mensosialisasikan produk halal kepada masyarakat. Senada dengan Prof Sukoso, Dr Agus Supriyanto mengatakan bahwa peran UNS sebagai perguruan tinggi dalam andil penjaminan produk-produk halal di kota Surakarta memang sangat diperlukan. “Oleh karena itu, saat ini UNS telah memiliki laboratorium yang telah memenuhi persyaratan sebagai lembaga penjamin produk halal,” terang Agus seperti dikutip dari uns.ac.id. Dwi Hastuti
08
EDISI MEI 2019
PERSONA Berkat Doa & Restu Orangtua
Prof Dr Jamal Wiwoho, SH, MHum
Kerja Keras, Ibadah dan Sosial
K
erja keras, ibadah dan sosial senantiasa dipegang oleh Prof Dr Jamal Wiwoho, SH, MHum. Tiga hal tersebut merupakan pesan dari kedua orangtua Prof Jamal yang sampai sekarang menjadi pegangan hidupnya. Kepada wartawan Prof Jamal bercerita bahwa orangtuanya senantiasa mengajarinya untuk senantiasa bekerja keras, jangan lupa beribadah dan peduli dengan orang-orang sekitar. Pesan tersebut selalu diingat-ingat dan diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari. Sampai sekarang meski sudah menjadi orang nomor satu di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, tiga hal itu tak pernah dilupakan. Ya, Prof Jamal mulai mengawali karier di UNS sebagai dosen di Fakultas Hukum (FH) tahun 1988. Sebagai dosen baru di FH UNS, Prof Jamal senantiasa menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkin. Sebagai seorang dosen, Prof Jamal ingin terus meningkatkan kompetensinya. Ia terus memperkaya ilmunya dengan membaca. Tidak hanya membaca buku yang berkaitan dengan disiplin ilmunya, namun Prof Jamal juga senang membaca bukubuku kisah inspirasi. “Kebutuhan dosen itu seperti sapi perah, sapi perah manakala dikasih makanan bagus maka susunya banyak. Ibarat seorang dosen, kalau dosen itu banyak baca buku, maka outputnya juga bagus. Nah ini yang saya lakukan yaitu memperkaya ilmu dengan membaca,” terang Prof Jamal. Selain itu, untuk meningkatkan kompetensinya, Prof Jamal juga segera menempuh studi lanjut S-2 di Universitas Diponegoro. Gelar Magister diperoleh Prof Jamal tahun 1995. Usai lulus Magister,
Prof Jamal memiliki keinginan untuk bisa studi S-3. Dengan dorongan dari sang istri, akhirnya Prof Jamal melanjutkan studi doktor di Undip dan lulus tahun 2005. “Istri saya sangat mendorong saya untuk studi lanjut karena memang tuntutan seorang dosen itu harus berpendidikan hingga S3,” kata suami dari Budhi Widjajanti ini. Dan setelah lulus Doktor, Prof Jamal segera mengurus kelengkapan untuk meraih gelar guru besar. Dan Gelar Guru Besar di bidang Ilmu Hukum pada FH UNS pun ia raih. Berkat kerja keras, doa dan tentunya dukungan dari orang-orang disekitarnya membuat karier Prof Jamal di UNS cemerlang. Beliau pernah menjabat sebagai Ketua Kerjasama FH UNS tahun 2006-2007, Sekretaris Program Doktor Ilmu Hukum UNS tahun 2007-2011, Plh Rektor Universitas Negeri Manado tahun 2016,
Pembantu Rektor II UNS tahun 2011-2015, Wakil Rektor bidang Umum dan Keuangan UNS tahun 2015, Inspektur Jenderal Kemenristekdikti 2015- 2019 hingga sekarang menjadi Rektor UNS periode 2019-2023. Saat ini, Prof Jamal menjadi nahkoda baru di UNS. Beliau mengaku tidak bisa bekerja sendirian, melainkan butuh bantuan dari awak kapal lainnya dalam hal ini Wakil Rektor, ketua lembaga, Direktur Pascasarjana, Dekan, Wakil Dekan, Kepala Program Studi (Kaprodi), serta seluruh civitas akademika di UNS. Prof jamal berharap tim yang dipimpinnya ini bisa kompak dan tentunya bisa membawa UNS menjadi World Class University (WCU). “Saya akan menjalankan amanah sebagai Rektor ini dengan sebaik-baiknya,” pungkas Prof Jamal. Dwi Hastuti
Foto: Dok. Pribadi.
M
banyak belajar agama,” cerita Prof Jamal. Tidak hanya itu, Prof Jamal juga aktif mengikuti berbagai kegiatan keagamaan baik yang digelar di lingkungan tempat tinggalnya maupun di tempat kerja. “Kebetulan saya itu ketua pengajian di RT,” ujarnya. Sebagai bentuk tanggung jawab sosial sebagai warga masyarakat, Prof Jamal juga masih menyempatkan diri untuk mengikuti kerjabakti dan kegiatan warga lainnya. Kemudian dibalik kesibukannya sebagai seorang pejabat di Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Prof Jamal masih meluangkan waktu untuk menjalani hobi olahraganya. Prof Jamal masih aktif melakukan tenis, renang dan sepak bola. “Tidak hanya sekadar olahraga, namun dengan olahraga ini juga menjadi sarana untuk silaturahmi dengan teman-teman,” pungkasnya. Dwi Hastuti
P
rof Dr Jamal Wiwoho, SH, MHum lahir dari keluarga besar. Ya, Prof jamal merupakan putra ketujuh dari 9 bersaudara. Prof Jamal terlahir dari pasangan Alm Djuraemi Hardjo Perwito dan Alm Suratinah Harjo Perwito. Ayahandanya merupakan seorang guru, sehingga ketika putra-putrinya lulus dari bangku SMP, dianjurkan untuk melanjutkan di Sekolah Pendidikan Guru (SPG). Hanya saja, ketika lulus SMP, Prof Jamal tidak mau melanjutkan ke SPG. Prof Jamal meminta ijin kepada orangtuanya untuk melanjutkan ke SMA karena dirinya ingin kuliah. “Ya pada waktu itu orangtua saya bilang kalau kuliah tidak ada biaya mengingat saya masih memiliki adik dua. Namun saya meyakinkan orangtua supaya diijinkan akhirnya saya diijinkan masuk SMA,” katanya. Dan setelah lulus dari SMA di Yogyakarta, Prof Jamal diterima untuk studi lanjut S-1 di Fakultas Hukum (FH) UNS. Hidup di Solo dengan uang saku yang pas – pasan, membuat Prof Jamal harus berpikir otak supaya bisa bertahan. Prof Jamal memiliki hobi ke perpustakaan. Tak hanya itu, lantaran tidak bisa membeli buku, Prof Jamal memilih untuk meminjam buku ke temannya. “Jadi kalau teman saya sedang tidur,Foto: saya manfaatkan waktu itu Dok. Pribadi. untuk meminjam buku milik teman
saya lalu saya baca. Kemudian saya baca buku di perpustakaan, sampai petugas perpustakaan pun hafal dengan saya,” imbuhnya. Kemudian Prof Jamal juga pernah menjadi petugas karcis di Manahan ketika di sana ada event. Hal itu ia lakukan supaya bisa memperoleh uang saku tambahan. “Iya dulu saya dan teman-teman kalau ada event di Manahan dan ada kesempatan untuk jadi petugas jaga karcis saya daftar,” ujarnya. Meski demikian, prestasi Prof Jamal ketika menjadi mahasiswa patut untuk dibanggakan. Prof Jamal terpilih sebagai mahasiswa teladan di FH UNS tahun 1984. Kemudian diantara teman-temannya di FH UNS, Prof Jamal termasuk yang lulus tercepat. Usai memperoleh gelar Sarjana Hukum, Prof Jamal pernah bekerja di lembaga bimbingan belajar dan hingga akhirnya diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di UNS sebagai dosen di FH. “Jadi saya itu memiliki cita-cita untuk bisa membahagiakan kedua orangtua. Saat jadi mahasiswa, ketika semesteran pasti saya peroleh nilai yang bagus sehingga orangtua jadi bangga. Dan ketika bekerja pun saya berusaha untuk selalu membahagiakan orangtua. Apa yang telah saya raih sampai sekarang ini berkat doa dari orangtua khususnya ibu saya,” ujar bapak tiga anak ini. Dwi Hastuti
Foto: Dok. Pribadi.
Ingin Memperdalam Ilmu Agama eski sudah memiliki gelar sebagai Guru Besar di Fakultas Hukum (FH) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, namun Prof Dr Jamal Wiwoho, SH, MHum masih memiliki tekad yang kuat untuk terus belajar. Saat ini, pria kelahiran Magelang 8 November 1961 ingin lebih banyak mendalami ilmu agama. Setiap pagi, Prof Jamal senantiasa menyempatkan diri untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah di Masjid yang berada di lingkungan tempat tinggalnya. Usai menjalankan sholat Subuh berjamaah, Prof Jamal ditemani tetangga yang juga sebagai jamaah masjid setempat untuk melakukan jogging. “Sambil jogging saya memperoleh siraman rohani dari tetangga saya, kebetulan tetangga saya itu memiliki ilmu agama yang bagus. Disinilah menjadi momentum bagi saya untuk lebih
Foto: Dok. Pribadi.
Nama : Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum. TTL : Magelang, 8 November 1961 Alamat : Jl Manunggal I/ 43 Sukorejo, Kadipiro, Solo, Jawa tengah Website : www.jamalwiwoho.com E-mail : jamalwiwoho@yahoo.com & wiwoho@uns.ac.id
Pengalaman Jabatan
Riwayat Penghargaan
• • • • • •
Inspektur Jenderal Kemenristekdikti 2015-2019. Pembantu Rektor II Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011-2015. Wakil Rektor bidang umum dan keuangan UNS, 2015. Plh Rektor Universitas Negeri Manado 2016. Sekretaris Program Doktor Ilmu Hukum UNS, 2007-2011 Ketua Kerjasama FH UNS, 2006-2007
• • • • •
Mahasisawa Teladan FH UNS, Pemberi Dekan, 1984 Satya Lancana Karya Satya, Pemberi Presiden Susilo Bambang Y, 2005 Dosen Berprestasi FH UNS, Pemberi Dekan, 2006 Dosen Berprestasi UNS (4), Pemberi Rektor UNS, 2006 Peneliti Penyaji Terbaik, Pemberi Direktur DP2M Dikti, 2009
RAGAM
EDISI MEI 2019
09
Foto: uns.ac.id
Habib Hasan Hadir dalam UNS Bersholawat
Habib Hasan bin Alwi Alaydrus saat mengisi acara UNS Bersholawat di Aula Utama Masjid Nurul Huda UNS, Jumat (17/5/2019).
SEBELAS MARET – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Religi Universitas Sebelas Maret (Surakarta) menggelar UNS Bersholawat di Aula Utama Masjid Nurul Huda UNS, Jumat (17/5/2019). Diawali dengan sholawatan dari UKM Seni Religi, agenda spesial Bulan Ramadan tersebut menghadirkan Habib Hasan bin Alwi Alaydrus, Alumnus
Darul Musthofa, Yaman. Habib Hasan menyampaikan tentang keistimewaan sempat umur di Bulan Ramadan. “Nabi Muhammad itu tidak pernah atau jarang sekali meminta untuk dipanjangkan umurnya. Kecuali beberapa kali, salah satunya ketika berada di Bulan Syaban Nabi Muhammad memohon agar diberikan panjang
umur supaya dapat beribadah di Bulan Ramadan. Hal itu karena memang Ramadan adalah bulan khusus, yang sangat istimewa. Ketika diberikan sempat umur di Bulan Ramadan, berarti Allah ingin memuliakan kita agar lebih dekat lagi dengan Allah. Allah ingin mengingatkan kita, siapa tahu ini Ramadan terakhir kita. Jadi beribadahlah dengan senang hati,”
ujar Habib Hasan seperti dikutip dari uns.ac.id. Selain itu, tambah Habib Hasan, Ramadan juga merupakan sarana Allah membahagiakan hambanya. Pada Bulan Ramadan ini, Allah membukakan seluas-luasnya pintu langit dan melipatgandakan pahala ibadah umat-Nya. “Pintu-pintu langit dibukakan oleh Allah seluas-luasnya. Jadi
ini kesempatan yang luar biasa untuk kita memanjatkan doa dan permohonan kepada Allah. Lalu, Allah memberikan kebahagiaan bagi kita melalui momen berbuka puasa. Setelah seharian berpuasa kemudian ketika mendengar suara adzan maghrib tentu kita sangat bahagia kan? Bersyukur dengan apa yang kita lewati hari itu,” jelasnya. Dwi Hastuti
SEBELAS MARET– Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyelenggarakan Seminar KARIR di Auditorium Gedung C FMIPA pada Jumat (26/04/2019). Seminar ini membahas tentang peluang karir mahasiswa FMIPA di era revolusi industri 4.0. Acara ini mengundang pembicara pertama yaitu Dimas Irawan, S.Si., M.Si., Dissemination Division Manager di National Nuclear Energy Agency. Serta pembicara kedua yaitu Ketua Umum Aliansi Fisikawan Medik Indonesia, Supriyanto Ardjo Pawiro, M.Si., Ph.D. Pada kesempatan ini Dimas mengupas tentang peluang karir mahasiswa FMIPA di sektor riset, pengembangan serta aplikasi ilmu alam dan matematika. Dimas menjelaskan bahwa saat ini kebutuhan fisik manusia yang paling utama adalah masalah pangan. Suplai makanan yang terbatas mendorong para ilmuwan MIPA untuk berperan dalam mengembangkan aplikasi di sektor pertanian. Aplikasi pertanian yang dilakukan oleh para peneliti nantinya akan berfungsi untuk mencari varietas keanekaragaman hayati, mencari varietas adaptif, memaksimalkan usia dan produktivitas varietas, mendapatkan nilai ekonomi yang tinggi, serta menghasilkan pangan
yang sehat. “Selain itu, kita juga bisa berwirausaha dan bekerjasama dengan memanfaatkan disiplin ilmu yang ada di FMIPA seperti pemanfaatan teknologi radiasi untuk mengawetkan makanan yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Kimia dan Biologi,” terang alumnus Program Studi Fisika UNS yang pada Agustus tahun ini akan bertugas di Kementerian Luar Negeri sebagai Atase Ilmu Pengetahuan di Wina, Austria. Supriyanto, dalam materi selanjutnya tentang peluang berkarir menjadi fisikawan medik, juga mendukung adanya kolaboratif multiprofesi yang dilakukan oleh lulusan FMIPA. Dosen UI yang merupakan alumnus Medical University of Vienna ini menerangkan bahwa hal tersebut hanya akan terjalin apabila mahasiswa konsisten dalam menekuni bidang yang menjadi cita – citanya masing – masing kemudian membentuk sebuah usaha bersama. “Seperti contohnya di klinik, secara kasat mata memang para dokter yang bertugas di sana namun ternyata operator alat – alat medis merupakan lulusan Ilmu Fisika. Nah di situ lah peran fisikawan medik sebagai penengah,” papar Supriyanto seperti dikutip dari uns.ac.id. Dwi Hastuti
Foto: uns.ac.id
Mengupas Peluang Karir Lulusan FMIPA
Salah seorang pembicara saat memberikan materi dalam acara Seminar KARIR di Auditorium Gedung C FMIPA pada Jumat (26/4/2019).
10
EDISI MEI 2019
CIVITAS BICARA
Banyak Kegiatan Keagamaan
Foto: Humas/ Haryono
Di Bulan Ramadan tahun 1440 Hijriah ini, di Masjid Nurul Huda Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta banyak digelar kegiatan keagamaan. Mulai dengan pengajian, terawih dan masih banyak lagi. Sebagai mahasiswa yang tinggal di kost, kegiatan tersebut sangat bermanfaat untuk saya dalam rangka untuk meningkatkan ilmu agama. Rozik, FMIPA UNS
Banyak Penjual Takjil
Sebagai anak kost yang tidak pernah masak, ketika harus menyediakan makanan untuk buka puasa maupun sahur tidak perlu repot. Karena selama Bulan Ramadan ini banyak dijual eneka makanan untuk buka puasa di sepanjang boulevard UNS. Vita, FH UNS
Selamat untuk Dekan dan Wakil Dekan Terpilih
Selamat untuk Dekan dan Wakil Dekan terpilih di lingkungan kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta periode 2019-
2023. Semoga bisa membawa UNS menuju World Class University (WCU). Tifa, FT UNS
Nyaman di Perpustakaan
Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Di perpustakaan UNS memiliki fasilitas yang lengkap sehingga saya merasa nyaman berada di dalamnya. Misalnya mushola untuk sholat, kantin jika lapar serta ruangan yang bersih dan petugas yang ramah. Anton, FKIP UNS
!
Kirim komentar atau opini kamu soal UNS ke : SMS/WA : 085 647 207 865 Email : dwihastuti146@gmail.com FB : Koran Sebelas Maret
SAATNYA BERIKLAN di
Saya merasa betah berada Perpustakaan Universitas
Komunikasikan Produk atau Jasa Anda di Koran Ini. HUBUNGI :
Koran Sebelas Maret
085 647 207 865
!
KARYA
EDISI MEI 2019
11
SEBELAS MARET—Mahasiswa Program Studi (Prodi) Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil menciptakan Plester Luka dari Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Ikan Sidat atau disingkat Pulosakti. Penelitian yang dilakukan oleh Alfiyatul Fithri dan Wahyu Puji Pamungkas yang dibimbing oleh Dr rer nat Maulidan Firdaus MSc ini mendapatkan pendanaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) senilai Rp 20 juta. Kepada wartawan Fithri mengatakan bahwa untuk bisa lolos mendapatkan dana penelitian dari BPDPKS, ia harus bertarung dengan ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Dari 400 proposal penelitian yang masuk ke BPDPKS, hanya 20 proposal penelitian yang lolos dan memperoleh pendanaan dari BPDPKS. “Iya rasanya senang sekali karena proposal lolos dan memperoleh dana untuk melakukan penelitian,” terang Fithri, Selasa (14/5/2019). Alasan Fithri dan timnya melakukan penelitian tersebut yaitu FAO (Food and Agricultural Organization) menyatakan Indonesia dan Malaysia adalah
produsen dan eksportir minyak sawit terbesar di dunia. Sangat disayangkan, pemanfaatan kelapa sawit di Indonesia belum optimal karena tandan kosong kelapa sawit masih dianggap sebagai limbah sehingga perlu untuk memanfaatkan tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan dasar pembuatan hidrogel. Selain itu, ikan sidat mengandung albumin tinggi dan melimpah di Indonesia sehingga diperlukan pula pemanfaatan ikan sidat untuk komponen pembuatan hidrogel. “Jadi kan selama ini hanya diambil sawitnya saja sedangkan tandan kosong kelapa sawit ini hanya jadi limbah dan dibiarkan begitu saja, paling digunakan menjadi arang. Makanya saya dan tim memiliki inisiatif untuk mengubah tandan kosong kelapa sawit ini untuk dibuat plester luka dengan tambahan albumin dari ikan sidat yang memiliki khasiat cepat menyembuhkan luka,” kata Fithri. Fithri menambahkan Pulosakti ini merupakan plester luka modern berbasis hidrogel dengan sifat ramah lingkungan. Hidrogel dibuat dari limbah tandan kosong kelapa sawit. Sedangkan ikan sidat adalah komponen tambahan pada plester yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka karena
Foto: Humas/ Haryono
Pulosakti : Plester Luka dari Tandan Kosong Kepala Sawit
Alfiyatul Fithri sedang menunjukkan Pulosakti hasil penelitiannya.
tingginya kandungan albumin dalam ikan sidat. Cara penggunaan Pulosakti sangat sederhana hanya dengan menempelkan plester pada bagian luka, dimana sebelumnya luka dibersihkan dengan air atau alkohol untuk menghilangkan kotoran dan darah. Efektifitas Pulosakti diperoleh dari uji luka pada tikus putih. Kemampuan percepatan penyembuhan luka diamati dan dibandingkan dengan plester luka konvensional
komersil dan gel komersil. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Pulosakti memiliki kemampuan penyembuhan luka yang sangat baik dan lebih cepat dibandingkan plester konvensional komersil dan gel komersil. Berdasarkan hasil uji tersebut, Pulosakti efektif digunakan sebagai pertolongan pertama pada luka. Pulosakti ini memiliki keunggulan efektif mempercepat penyembuhan luka, ekonomis, ramah lingkungan, nyaman, tanpa
bahan kimia berbahaya dan mudah dilepas tanpa melukai kulit. Setelah penelitian berjalan selama enam bulan ini, Pulosakti sudah diuji dan hasilnya aman untuk digunakan. “Sudah ada produknya, bentuknya gel tapi padat seperti plester luka yang biasa diperoleh di pasaran. Setelah proses penelitian selesai, produk ini sudah siap dipasarkan. Dan kami pun telah memiliki Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk produk ini,” ujarnya. Dwi Hastuti
Foto: uns.ac.id
Mahasiswa UNS Juara Kompetisi Debat Konstitusi
Mahasiswa FH UNS raih juara 1 sekaligus best speaker dalam Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa XII AntarPerguruan Tinggi se-Indonesia Regional Tengah yang digelar di Kampus UKSW Salatiga.
SEBELAS MARET — Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta tampil sebagai juara satu sekaligus best speaker dalam Kompetisi Debat Konstitusi Mahasiswa XII Antar-Perguruan Tinggi se-Indonesia Regional Tengah yang digelar di Kampus Universitas Kristen Satya Wacana
(UKSW) Salatiga, Senin-Rabu (810/4/2019). Tim Debat UNS ini terdiri dari Firda Rizqika mahasiswa FH UNS angkatan 2017, Elisabeth Felita Silalahi mahasiswa FH UNS angkatan 2017 dan Ayuta Puspa Citra Zuama mahasiswa FH UNS angkatan 2016. “Pada kompetisi ini, UNS berhasil mengalahkan STHI
Jentera dan Universitas Jenderal Soedirman di babak penyisihan. Kemudian di babak perempat final mengalahkan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan berhasil mengalahkan Universitas Tarumanegara di Semifinal,” ujar Elisabeth. Sedangkan untuk juara kedua diraih tim Universitas
Mulawarman (Unmul) Samarinda serta juara ketiga diraih tim Universitas Tarumanegara setelah mengalahkan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Ajang yang digelar Mahkamah Konstitusi bekerjasama dengan FH UKSW Salatiga itu diikuti 24 perguruan tinggi di Jateng, DKI Jakarta, Yogyakarta, dan Kalimantan. Ke-24 perguruan tinggi itu, yakni UIN Syarif Hidayatullah, STHI Jentera, Universitas Tarumanegara, UII Yogyakarta, Universitas Tanjungpura Kalimantan Barat, Undip Semarang, Universitas Mulawarman Kalimantan Timur, UNS, UGM, UNIKA Soegijapranata Semarang, Universitas Negeri Yogyakarta, UIN Walisongo Semarang, IAIN Pekalongan, IAIN Salatiga, Universitas Bhayangkara Jakarta, Universitas Muria Kudus, Unnes Semarang, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, UIN Antasari Banjarmasin, Universitas Pancasila, UKI Jakarta, Universitas Al Azhar Indonesia, Universitas Lambung
Mangkurat Kalimantan Selatan, dan UKSW, sebagai tuan rumah. Dalam rilisnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Mahkamah Konstitusi, Prof. Dr. M. Guntur Hamzah, mengatakan bahwa kompetisi debat konstitusi ini merupakan yang kali ke-12 diselenggarakan. Selain di regional tengah, acara tersebut juga dihelat di regional barat dan timur. Pemenang dari masing-masing regional nantinya akan bertanding di tingkat nasional pada Agustus mendatang. Guntur menambahkan, melalui kegiatan ini, bertujuan untuk menyosialisasikan perubahan UUD Tahun 1945 dan menumbuhkan kesadaran berkonstitusi, meningkatkan kemampuan mahasiswa, mendalami dan memahami masalah-masalah Pancasila dan konstitusi, serta mendorong peningkatan kemampuan mahasiswa dalam menjelaskan teks konstitusi dengan perkembangan dan dinamika praktik ketatanegaraan masa kini. Dwi Hastuti
12
EDISI MEI 2019
PRESTASI
Foto: uns.ac.id
60 Mahasiswa UNS Menjadi PM Young Leader dari Dompet Dhuafa
Sebanyak 60 Mahasiswa UNS Menjadi PM Young Leader dari Dompet Dhuafa.
SEBELAS MARET – Dompet Dhuafa Pendidikan kembali meluncurkan program baru untuk menciptakan pemimpin-pemimpin berkualitas dan berkarakter. Setelah program beasiswa studi etos, beasiswa aktivis nusantara (Baktinusa), kini Dompet Dhuafa meluncurkan program baru bernama Youlead, singkatan dari Young Leader. Program Young Leader ini dirilis di berbagai kota, salah satunya di Kota Solo. Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menjadi universitas utama sasaran program Youlead di Solo. Sebanyak kurang
lebih 60 mahasiswa UNS menjadi Penerima Manfaat (PM) program ini. Berbeda dengan program beasiswa lainnya yang menawarkan manfaat berupa nominal uang, program Youlead ini sama sekali tidak memberikan manfaat dalam bentuk uang. Youlead merupakan program pembinaan untuk menciptakan pemimpin strategis dan berintegritas. Dari total 1.100 pendaftar di Indonesia terseleksi 561 mahasiswa dan 70 orang di antaranya di wilayah Surakarta. “Program young leader
ini bukanlah beasiswa yang menawarkan uang, tetapi pembinaan kepemimpinan. Nanti para penerima manfaat dibimbing langsung oleh penerima manfaat beasiswa Baktinusa, ” ujar Krisna Dwipayana, Manajer Baktinusa Regional Solo seperti dikutip dari uns.ac.id. Sebelum program dimulai, penerima manfaat Youlead diwajibkan untuk mengikuti kegiatan Youleadcamp. Youleadcamp Solo dikemas dengan rangkaian acara Inspiring Leaders Talk pada Sabtu, (4/5/2019) di Ruang Sidang 2 Rektorat UNS
dan Youlead Race pada Minggu, (5/5/2019) di wilayah UNS. Acara Inspiring Leaders Talk mengangkat tema kepemimpinan di era millennial. Dalam kegiatan tersebut mengundang beberapa pembicara antara lain Prof. Rer. Nat. Sajidan, M.Si selaku Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama UNS, Arif selaku General Manager Dompet Dhuafa Filantropi, Greget Kalla Buana Islamic Finance Specialist dari UNDP, Evi Baiturrohmah Program Developer Sahabat Kapas, Narendra Rangga Reswara Founder Komunitas Bismillah, Krisna
Dwipayana Manager Baktinusa Regional Solo, dan Faith Aqila Silmi PM Beasiswa Baktinusa. Dilanjut dengan keesokan harinya, diselenggarakan kegiatan Youlead Race dengan outbond berkeliling UNS. Penerima manfaat Youlead memasuki pospos yang berisikan games dan tugas-tugas tertentu. Meskipun outbond, dalam pos-pos tersebut ditanamkan nilai-nilai kepemimpinan, antara lain Iman, Ibadah, Adab, Visioner, Produktif, dan sebagainya. Dwi Hastuti
Foto: uns.ac.id
UNS Borong Kejuaraan di Ajang Pharmacito 2019
Mahasiswa Farmasi FMIPA UNS berhasil menyapu bersih gelar juara pada ajang Pharmacito 2019 di UMY.
SEBELAS MARET--Mahasiswa Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil menyapu bersih gelar juara pada ajang Olimpiade Farmasi Indonesia (Pharmacito 2019) yang diselenggarakan di Univesitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Dalam kesempatan tersebut, tim dari UNS berhasil mempertahankan gelar juara dimana pada tahun 2018 tim dari Farmasi UNS juga behasil menjadi Juara Pertama. Olimpiade yang diselenggarakan pada tanggal 11-13 April 2019, diikuti 17 Perguruan Tinggi Farmasi se-Indonesia. Tim Farmasi FMIPA UNS sukses menyapu bersih Juara 1, 2, dan 3 setelah menciptakan semua tim dari UNS masuk final dan menyingkirkan semifinalis lain. Ada tiga tim yang dikirimkan untuk mengikuti olimpiade ini, masing-masing tim terdiri dari tiga orang. Tim pertama terdiri dari Agung Putu, Cahya Permana, dan David Sarono, berhasil meraih Juara Pertama. Sedangkan Juara 2 diraih oleh tim yang beranggotakan Tiara Annisa, Dhea Aqila, dan Tita Kusuma. Sementara untuk Juara 3
diraih oleh tim yang beranggotakan Kezia Varadina, Wening Dyah, dan Febriani. Salah satu anggota tim Dhea Aqila, merasa senang karena bisa membawa S1 Farmasi UNS menjuarai lomba di tingkat Nasional. Dan yang lebih membanggakan lagi berhasil memborong Juara. “Awalnya tidak menyangka bisa berhasil memborong juara, karena saingannya perguruan tinggi terkenal seperti ITB dan UGM,” ujar Dhea. Sebelum tim dari UNS semuanya masuk final, tim telah melalui seleksi sebanyak empat tahap. Seleksi tahap pertama adalah mengerjakan soal pilihan ganda (CBT), tahap kedua ada konseling cara penggunaan alat, swamedikasi, dan konseling dengan dokter (PCE). Sedangkan untuk tahap ketiga adalah interprofessional education (IPE). Ditahap IPE, peserta berperan sebagai apoteker akan melakukan kunjungan ke pasien dan diskusi bersama dokter umum, dokter gigi, dan perawat untuk membahas masalah yg dialami pasien. Tahap keempatnya adalah
Lomba Cerdas Cermat (LCC). Selain menceritakan pengalaman kompetisi nasional, para mahasiswa ini membagikan beberapa kiat sukses untuk memenangkan kompetisi. Pertama, jangan mudah menyerah dan senantiasa mencoba. Kedua, perbaiki niat ketika mengikuti kompetisi. Ketiga, berlatih rutin dan konsisten. Keempat, kenali cara belajar yang efektif. Kelima, bersinergi dengan kelompok. Keenam, mengenali tipe dan gaya kompetisi yang akan diikuti. “Mengikuti lomba kalau kalah itu jangan mudah menyerah. Karena kita pun sebelumnya kalah di beberapa kali perlombaan. Selain itu, kita perbaiki niat ketika mengikuti perlombaan, misalnya niat untuk membawa nama baik UNS. Latihannya juga harus rutin dan konsisten. Kenali cara belajar yang membuat kita nyaman. Materi olimpiade ini banyak, jadi kita bagi tugas dengan anggota kelompok. Kita juga harus mengenali gaya tiap-tiap lomba seperti apa,” pesan Agung dan Cahya yang merupakan anggota tim. Dwi Hastuti
RISET
EDISI MEI 2019
13
Foto: Sebelas Maret/ Dwi Hastuti
Dosen FIB Lakukan Riset Sastra Jawa di Yerusalem
SEBELAS MARET– Selama dua bulan, Dosen Program Studi (Prodi) Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Siti Muslifah, S.S., M.Hum berada di Universitas Ibrani Yerusalem
(Hebrew University of Jerusalem). Keberadaan Siti di Yerusalem bukanlah untuk jalan-jalan melainkan untuk melakukan riset Sastra Jawa. Kepada wartawan, Siti mengatakan bahwa dirinya memperoleh informasi tentang
program riset internasional Sastra Jawa di Hebrew University of Jerusalem. Dari situlah, Siti mendaftar untuk mengikuti kompetisi tersebut dengan mengirimkan abtrak penelitiannya.
“Dan Alhamdulillah saya lolos untuk mengikuti program tersebut, ” terang Siti dengan penuh gembira. Setelah diumumkan lolos tersebut, surat dari Hebrew University of Jerusalem dikirimkan ke pihak kampus. Siti pun harus mengurus ijin serta administrasi untuk bisa berangkat ke Hebrew University of Jerusalem. “Akhirnya saya memperoleh ijin untuk berangkat selama kurang lebih dua bulan yaitu mulai 14 Januari sampai 8 Maret. Lantaran harus ditemani dengan muhrimnya, saya ditemani dengan suami selama berada disana, ” ujarnya. Dalam riset grup tersebut beranggotakan 10 orang. Dari Indonesia 1 orang, dari Leiden University 1 orang, dari Jerman 1 orang, Australia 1 orang, Austria 1 orang, Yerusalem 1 orang, Jepang 1 orang dan Amerika 1 orang. Selama dua bulan, 10 orang yang tergabung dalam riset grup tersebut melakukan penelitian sesuai dengan bidang masingmasing. Dalam kesempatan tersebut, Siti melakukan riset tentang Metafor dalam Serat Ringgit Purwa Lampahan Dora
Weca. Di Hebrew University of Jerusalem, Siti mentranslet serat tersebut dari tulisan jawa ke latin. Kemudian dipresentasikan di forum untuk kemudian diberikan masukan. Dan hasil dari riset ini, nantinya akan dipublikasikan ke dalam Jurnal internasional Wacana Universitas Indonesia (UI). Selain itu, peserta riset grup juga mengikuti seminar dengan menyampaikan tema yang berbeda. Dalam seminar ini Siti membawakan dua judul yang pertama Babat Sruni yaitu Kepemimpinan Tumenggung Kertinegara dalam Babat Sruni. Lalu kedua tentang Wayang Potehi yaitu akulturasi budaya Jawa dan China. Banyak hal yang diperoleh Siti selama berada di sana. Selain pengalaman riset, Siti juga belajar toleransi di negara tersebut. “Toleransi disana sangat tinggi. Dan ini sangat mengesankan bagi saya,” ujarnya. Selama di Yerusalem, seluruh akomodasi ditanggung pihak Hebrew University of Jerusalem. Bahkan setiap bulan Siti memperoleh gaji sebesar 3.000 dollar. Dwi Hastuti
SEBELAS MARET – Usaha kuliner pada saat ini merupakan salah satu bidang usaha yang cukup berkembang di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari mulai berjamurnya usaha yang menjual makanan ataupun minuman yang semakin populer apalagi didukung dengan perkembangan teknologi informasi seperti media sosial membuat pangsa pasar usaha kuliner semakin terbuka luas. Melihat fenomena tersebut tentu perlu adanya usaha kreatif dalam pengolahan kuliner agar dapat memberikan kepuasan terhadap produk yang dijual. Mahasiswa Program Studi Ilmu Teknologi Pangan (ITP) dan Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) 2019 saat ini tengah mengembangkan produk berbasis sayur. Hal tersebut dilatarbelakangi karena sayur merupakan komoditas yang mudah rusak (perishable) sehingga perlu penanganan lebih ekstra. Selain itu, konsumsi sayur mayur segar
yang cenderung masih rendah pada anak-anak sehingga perlu alternatif produk lain yang disukai oleh anak-anak. Adapun tim PKMK tersebut terdiri dari 5 mahasiswa yaitu Zenita Mulya Astuti, Anindya Nusara Abdi, Cisya Vidya Anggraini, Viska Wandhira Wimarnaya, dan Nurul Fadhilah dibawah dosen pembimbing, Bara Yudhistira, S.TP., M.Sc. Produk yang dikembangkan yaitu berupa es gabus. “Produk dapat dikonsumsi oleh orang dewasa maupun anak-anak,” ujar Bara, Selasa (30/4/2019). Agar lebih menarik dan bergizi, maka diperlukan pengembangan. Pengembangan yang dimaksud adalah menciptakan inovasi es gabus yang bernama EGAYUR (Es Gabus Sayur) Vegeice sebagai alternatif jajanan sehat di Indonesia. Bahan dasar dalam pembuatan es gabus adalah tepung kacang hijau, santan kelapa, dan gula yang dikombinasikan dengan sayuran seperti wortel, sawi dan ubi ungu yang diolah dengan teknologi sederhana. Proses pembuatan es gabus menggunakan metode pendinginan untuk menjaga kandungan gizinya. Kandungan zat warna dalam sayuran juga dimanfaatkan sebagai
Foto: uns.ac.id
Tim FP UNS Kembangkan Es Berbahan Sayur
Tim mahasiswa dari FP UNS yang mengembangkan es gabus berbahan sayur.
pewarna alami pada es gabus sayur. Wortel merupakan tumbuhan umbi-umbian. Wortel mengandung senyawa bioaktif, seperti karotenoid dan serat makanan, serta mengandung karbohidrat dan mineral Ca, Fe, Na, K, Mg, Cu, Zn, karoten, tiamin, riboflavin, niasin, dan vitamin C. Wortel baik bagi kesehatan mata. Sawi merupakan sayuran yang memiliki nilai gizi tinggi yakni serat, vitamin (A, B, B2, B6, C), Fe, Cu, Mg, K, P, dan protein.
Selain itu pengembangan es gabus ini sendiri merupakan upaya untuk mengingatkan kembali terkait jajanan yang boleh dikatakan klasik, dikarenakan es gabus sendiri sempat populer pada era tahun 1990an sehingga kosumen yang mengkonsumsinya akan dapat terbawa pada era 90an terutama yang saat ini telah dewasa. Bahan yang digunakan dalam pembuatan es gabus ini sendiri menggunakan bahan lokal yang merupakan
komoditas lokal Karanganyar. Penggunaan komoditas lokal tersebut diharapkan mampu meningkatkan nilai ekonomis sayur lokal serta sebagai upaya pemberdayaan petani lokal. Pengembangan es gabus sayur ini diharapkan mampu dilaksanakan secara berkelanjutan dan mampu membawa tim PKMK es gabus ini untuk lolos ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) yang akan dilaksanakan di Universitas Udayana Bali. Dwi Hastuti
14
EDISI MEI 2019
ALUMNI
Komunitas AgriPro Wadahi Alumni FP UNS kiprahnya di sektor pertanian. Dengan komunitas ini kami menyasar
Fakultas Pertanian (FP) Universitas
mahasiswa agar menjadi mahasiswa
Sebelas Maret (UNS) Surakarta
prestatif, kontributif, inspiratif dan
mendirikan sebuah komunitas
nantinya memiliki jaringan, akses,
pertanian yang mewadahi pemuda
dan modal agar berani menjadi
untuk bekarya melalui berbagai
praktisi pertanian paska kampus,”
cara dengan tetap berada dalam
ujar Adie Bayu Putra, Founder
lingkup pertanian. Komunitas AgriPro
AgriPro.
ini resmi diluncurkan bersamaan
Tim penggerak komunitas ini terdiri
dengan diadakannya Talkshow
atas dirinya selaku alumni FP
dengan tema “Saatnya Generasi
dan 6 mahasiswa FP yang terbagi
Millenial Melek Pertanian” pada
menjadi beberapa divisi, yakni
Senin, (22/4/2019) di Aula FP UNS.
divisi teknologi, divisi media, divisi
kemandirian, divisi riset dan prestasi,
Komunitas AgriPro yang
merupakan singkatan dari Agri
dan divisi pengabdian. Adapun
Project ini bertujuan untuk
terkait anggota, Adie menyebut
mempersiapkan Sumber Daya
akan dilakukan open recruitment
Manusia (SDM) pertanian sebaik
dalam waktu dekat tetapi tidak
mungkin yang siap terjun di bidang
akan dalam jumlah banyak, hanya
pertanian secara keilmuan, dan
menyeleksi mereka yang benar-benar
jaringan.
berniat untuk memajukan pertanian
Indonesia dan bukan hanya dari
“Banyak mahasiswa pertanian
yang belum memiliki jaringan dan modal sehingga tidak melanjutkan
Foto: Dokumentasi
SEBELAS MARET – Adie Bayu Putra, alumni dari Agroteknologi
mahasiswa pertanian. Dwi Hastuti Alumni dan mahasiswa FP UNS usai meluncurkan Komunitas AgriPro.
Foto: Dokumentasi
Hakim Lulusan FH UNS Bentuk Paguyuban di Solo SEBELAS MARET – Sekitar seratusan hakim lulusan Fakultas Hukum (FH) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar pertemuan di Hotel UNS inn Solo, Sabtu (20/4/2019). Mereka berhasil membentuk sebuah paguyuban sebagai wadah silaturahim dan komunikasi. Ketua Panitia, Djuyamto mengatakan bahwa keberadaan paguyuban itu sebenarnya sudah digagas sejak lama. “Sudah sejak 2010 dengan membuat grup di media sosial,” katanya saat ditemui di sela-sela acara. Hanya saja, kesibukan mereka sebagai hakim membuat mereka kesulitan untuk mencari waktu merealisasikan rencana tersebut. “Apalagi tugasnya memang tersebar di seluruh Indonesia,” katanya. Rencana tersebut akhirnya baru dapat terealisasi pada April ini. “Kebetulan ada long weekend. Meski tidak semua hakim alumni FH UNS bisa hadir, tapi sebagian besar hadir dalam acara ini,” katanya. Dalam acara tersebut, mereka juga berhasil membentuk kepengurusan. Paguyuban tersebut dinahkodai oleh salah satu hakim tinggi di Pengadilan Tinggi Makassar, Dwi
Tomo yang juga mantan Ketua Pengadilan Negeri Surakarta. Menurut Djuyamto, paguyuban tersebut akan segera menyusun program kerja. Mereka akan bersinergi dengan pihak kampus serta organisasi alumni lain, seperti Ikatan Keluarga Alumni (IKA) FH UNS. “Kami ingin paguyuban ini bisa membawa manfaat kepada almamater,” katanya. Tujuan tersebut akan dijabarkan dalam programprogram kerja yang disusun oleh kepengurusan periode 20192022. Selama ini, lanjutnya, banyak hakim lulusan FH UNS yang dianggap berprestasi di bidang hukum. Salah satunya adalah Pandji Widagdo yang menjabat sebagai salah satu hakim tinggi di Mahkamah Agung. Selain itu, ada pula alumni yang menjadi salah satu punggawa dalam memperjuangkan peningkatan kesejahtetaan hakim. Acara pembentukan Paguyuban Hakim Alumni FH UNS itu dihadiri oleh Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho serta Ketua IKA FH UNS, Zudan Arief Fakhrullah. Acara tersebut diawali dengan makan pagi bersama Rektor UNS. Dwi Hastuti
DISPLAY
EDISI MEI 2019
Bukti Keberagaman dan Persahabatan dalam UNS Cultural Night 2019
Foto-foto : Humas/ Haryono
SEBELAS MARET– Acara tahunan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Cultural Night kembali hadir pada tahun ini. Dalam penyelenggaraannya yang ke-11, UNS Cultural Night 2019 menyuguhkan penampilan mahasiswa dan mahasiswi asing dari 11 negara yang menempuh studi di UNS, seperti Laos dengan tarian Hmong Lao, Rusia dengan tarian Kalinka, dan Jepang yang menampilkan kesenian Taiko. Acara UNS Cultural Night 2019 dibuka dengan penampilan memukau dari Komunitas Daerah (Komda) Kabar Minang yang menyuguhkan kesenian khas Sumatera Barat, yaitu tari Randai dan tari Piring. UNS Cultural Night 2019 tidak hanya menampilkan kesenian tradisional dari 11 negara saja, namun dalam perhelatannya pada tahun ini juga digelar peragaan busana oleh mahasiswa-mahasiswi asing yang berasal dari 13 negara, seperti Burundi, Tajikistan, Libya, Mesir, dan Rwanda. Selain peragaan busana dan kesenian tradisional dari berbagai negara, dalam UNS Cultural Night 2019 tahun ini penonton juga dapat mencoba berbagai sajian makanan dari 14 negara dengan menukarkan voucher yang sudah diberikan di stand-stand makanan yang sudah disediakan di dalam Gedung G. P. H Haryo Mataram. Dwi Hastuti
15
16
EDISI MEI 2019
KIPRAH
Foto: uns.ac.id
Semarak Ramadan dengan Buka Bersama 1.000 Anak Yatim
Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho saat memberikan santunan kepada anak Yatim di sela-sela kegiatan Buka Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa di Student Center UNS pada Minggu, (26/5/2019)
SEBELAS MARET – Dalam rangka mempererat silaturahmi, sekaligus menjadi salah satu rangkaian dalam kegiatan Kampus Ramadan, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyelenggarakan kegiatan Buka Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa yang diselenggarakan di Student Center UNS pada Minggu, (26/5/2019). Acara ini dihadiri oleh civitas akademika UNS, pimpinan Lazis UNS, anak-anak dari Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) binaan di sekitar kampus UNS, anak-anak Rumah Anak Pintar (RAP), serta anak-anak yatim dan dhuafa di sekitar kampus UNS. Menurut Tasya yang merupakan Koordinator Acara Buka Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa, acara ini tidak hanya diikuti oleh 1.000 anak yatim, tetapi lebih dari itu, terdapat
1.190 anak yatim dan dhuafa yang mengikuti kegiatan buka bersama ini. “Ini merupakan acara rutin yang diselenggarakan oleh Lazis UNS dengan panitia lebih dari 100 relawan Lazis UNS, tujuannya untuk menjalin silaturahmi antar lembaga binaan Lazis UNS dengan pihak kampus UNS,” ujar Tasya seperti dikutip dari uns. ac.id. Acara buka bersama ini dikemas dengan suasana santai dan menghadirkan Rahmad Junaedy yang merupakan juru kisah dan trainer nasional yang mendongeng kisah-kisah islami untuk anak-anak dilanjutkan dengan pembagian bingkisan yatim yang merupakan donasi dari Bank Tabungan Negara (BTN), dan donasi dari Universitas Islam Batik (Uniba) Surakarta berupa sarung dan
mukena. Ketua 2 Lazis UNS, Usman Sudarmaji, S.E, M.Acc mengungkapkan rasa haru dan bahagianya atas terselenggaranya acara buka bersama ini. Acara ini juga dihadiri oleh Rektor UNS, Prof Jamal Wiwoho. Prof Jamal memberikan apresiasi yang tinggi terhadap Lazis UNS yang mengambil peran membina anak yatim di bidang Pendidikan baik dari segi keagamaan maupun pengetahuan. “Saya berharap dengan adanya program pembinaan yatim dan dhuafa ini bisa menjadikan anak-anak yatim berprestasi dan dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” tutup Prof Jamal yang kemudian dilanjutkan dengan acara buka bersama. Dwi Hastuti