K Senin, 31 Oktober 2016
Bangun Sinergitas Untuk Kaltim Maju 2018
Gubernur: Beri Kontribusi dengan Karya Nyata SAMARINDA - Dalam perjalanannya selama ini Gerakan Pemuda Asli Kalimantan (Gepak) telah menunjukkan gerakan dan kiprah yang baik. Dulu orang menganggap Gepak identik dengan premanisme, karena setiap ada demontransi pasti ada Gepak. "Sekarang Gepak harus bisa menunjukan jati diri yang sebenarnya dan harus tampil profesional dan tidak masuk dalam politik praktis. Silakan anggota Gepak masuk partai apa saja, tapi jangan jadikan Gepak alat dari partai," tegas Awang Faroek Ishak pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Gepak XV Tahun 2016 yang berlangsung di Pendopo Odah Etam Samarinda, Ahad kemarin (30/1). Gubernur sangat mendukung semua ormas yang mampu berkontribusi dalam pembangunan dengan karya nyata dengan aktivitas positif untuk pembangunan. Sekaligus memperkokoh persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat. "Untuk itu diharapkan agar masyarakat di Kalimantan tidak tinggal diam. Sebagai putra daerah Gepak harus bangkit bersama-sama, bersatu-padu membangun, bekerja dan berkarya sesuai tugas dan profesi masing-masing," kata Awang Faroek. Gubernur juga minta anggota Gepak dapat terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui berbagai jenjang pendidikan. Karena dengan SDM yang unggul dan kemampuan profesional sajalah yang akhirnya dapat menjadikan suku-suku asli di Kalimantan memiliki harkat dan martabat, wibawa dan kehormatan. Menurutnya, hanya dengan SDM unggul pulalah suku-suku asli Kalimantan mampu mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam (SDA) Kalimantan yang sangat melimpah ini. Sebaliknya, jika SDM kita lemah, maka suku-suku asli Kalimantan akan tersisih dan hanya menjadi penonton di tengah maraknya aktivitas pembangunan dan dinamika kehidupan masyarakat dewasa ini. "Oleh karena itu Gepak pada umumnya, harus rajin belajar, rajin bekerja dan berkarya, serta terus berusaha meningkatkan profesionalismenya agar mampu berperan di daerahnya sendiri," kata Awang Faroek. Gubernur juga mengimbau Gepak dan ormas lainnya, agar terus meningkatkan kepedulian, solidaritas, kerukunan dan saling tolong-menolong. Jangan merasa hebat sendiri, tetapi rangkul pula yang lain. Jangan merasa pintar sendiri, tapi ajari pula mereka yang bodoh dan ciptakan kader-kader penerus. (mar/sul/adv)
Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek bersama jajaran Gepak, para tokoh pemuda dan tokoh masyarakat Kaltim. (eno/humasprov kaltim)
Paguyuban Etnis Jangan Berpolitik Praktis
Istri Farid Wadjdy Tutup Usia Gubernur : Kaltim Kehilangan Tokoh Ibu Teladan
Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak dan Wagub HM Mukmin Faisyal saat shalat jenazah Almh Ruzaimah Farid Wadjdy. (seno/humasprov kaltim). Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak foto bersama pada Apel Gabungan Aparat Pemerintah, TNI dan Polri se-Kaltim di Convention Hall Samarinda. (johan/humasprov kaltim).
SAMARINDA – Mencegah terjadinya konflik sosial dan pertikaian antarmasyarakat bernuansa SARA (suku, agama, ras dan antar golongan) hendaknya paguyuban etnis tidak ikut terlibat berpolitik. Imbauan itu disampaikan Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak pada Apel Gabungan Aparat Pemerintah, TNI dan Polri se-Kaltim di Convention Hall Samarinda, Jumat (28/10). Menurut dia, Kaltim ini sama seperti Indonesia mini sebab berbagai suku bangsa ada serta semua agama dan semua golongan ada. “Saya mengimbau kepada banyak organisasi ataupun paguyuban-paguyuban etnis agar jangan terlibat dalam masalah politik,” tegasnya. Sebaiknya ujar Awang, paguyuan-paguyuban etnis cukuplah bergerak dalam kegiatan sosial kemasyarakatan dan jangan masuk ke wilayah politik. Hal ini penting dipahami seluruh organisasi kemasyarakatan maupun paguyuban etnis di Kaltim karena dikhawatirkan dapat memicu SARA. “Konflik sosial yang mengarah pada SARA merupakan hal yang tidak kita inginkan karena menggangu stabilitas daerah serta keamanan dan ketertiban masyarakat Kaltim,” ujarnya. Terlebih lagi lanjutnya, Kaltim harus mempersiapkan
diri dalam pelaksanaan pesta demokrasi serentak yang telah diagendakan pemerintah pusat. Pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak diharapkan sukses terselenggara dan tidak terkendala akibat konflik masyarakat. “Saya minta para bupati dan walikota melakukan langkah-langkah antisipasi bersama jajaran TNI dan Polri guna menghadapi pilkada serentak. Kita tidak ingin permasalahan di daerah lain berpengaruh terhadap stabilitas kamtibmas di Kaltim,” harap Awang. Gubernur mengemukakan pada 2017 tidak ada Pilkada serentak di Kaltim tetapi sudah ada tahapan-tahapan penyelenggaraan karena pada 2018 akan ada pilkada serentak. “Pada 2018 akan ada pilkada serentak di Kaltim yakni pemilihan Gubernur Kaltim dan Bupati Penajam Paser Utara. Namun, akhir 2017 sudah ada tahapan-tahapan yang dilakukan dan kita masih menunggu ketetapan Mendagri,” ungkap Awang Faroek. Gubernur berharap agar kondisi Kaltim yang sudah kondusif ini tetap terjaga dan terpelihara. Salah satunya, pencegahan dini dengan mengimbau paguyuban etnis tidak ikut berpolitik, sehingga tidak terjadi konflik SARA. (yans/sul/adv)
SAMARINDA - Rakyat Kaltim berduka. Jumat (28/10), pukul 17.22 Wita Hj Ruzaimah binti H Zaidi Saleh, istri mantan Wakil Gubernur Kaltim periode 2008-2013 H Farid Wadjdy meninggal dunia di RSUD AWS Samarinda. Almarhumah disemayamkan di rumah duka di Jalan Langsat Nomor 71 Vorvo, Samarinda Ulu dan dikebumikan di Pemakaman Umum Sambutan Samarinda pada Sabtu (29/10). Almarhumah Ruzaimah lahir di Samarinda 10 Mei 1963 dan meninggal pada usia 53 tahun. Meninggalkan suami dan 3 anak, yakni Zainal Abidin Farid, Fatimah Farid dan Nurin Aqmarina Farid, 3 menantu serta 3 cucu. Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak ketika melayat ke rumah duka mengatakan, Ruzaimah merupakan ibu teladan yang patut ditiru oleh para ibu pejabat lainnya di Kaltim. Bahkan selama almarhumah Ruzaimah mendampingi Farid Wadjdy sebagai Wagub Kaltim selalu menunjukkan suri teladan yang baik. “Seorang sosok ibu yang patut menjadi suri teladan. Ruzaimah bersama istri saya Ence Amelia Suharni Faroek ketika kami bersama memimpin Kaltim menunjukkan sikap yang baik khususnya dalam organisasi TP PKK Kaltim,” kata Gubernur Awang Faroek. Awang mengaku mendiang almarhumah Ruzaimah ketika mendampingi Farid Wadjdy juga tidak pernah mencampuri urusan kedinasan. Sebab itu, sikap dan tindakan yang ditunjukkan Ruzaimah patut ditiru para istri pejabat sehingga mampu mendukung para suami yang menjabat sebagai pejabat di lingkungan Pemprov Kaltim maupun pemerintah kabupaten/kota. “Semoga almarhumah mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT,” tutup Awang. Bersama Gubernur Awang Faroek, tampak Sekprov Kaltim Dr H Rusmadi, Walikota Samarinda Sjaharie Jaang, Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari dan para pimpinan SKPD di lingkungan Pemprov Kaltim dan Pemkot Samarinda hingga tokoh agama maupun masyarakat di Kaltim. (jay/sul/adv)
Simposium Neurosains dan Pelantikan Pengurus Perawat Neurosains SAMARINDA - Dari symposium neurosains dan pelantikan pengurus Himpunan Perawat Neurosains Indonesia (Hipeni) Kaltim, Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak diwakili Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Rini Retno Sukesi meminta agar masyarakat Kaltim terus memperhatikan pola hidup. Dengan memperhatikan pola hidup, masyarakat dapat menjaga kesehatan. Karena saat ini dengan pola hidup yang kurang baik, masyarakat cenderung mengalami penyakit
Masyarakat Diminta Perhatikan Pola Hidup Menurut Rini, penyakit jantung dan gangguan ginjal, jantung, terutama hipertensi atau hipertensi dialami semua golongan masyarakat, pembuluh darah yang menyebabkan stroke. "Di Indonesia penyakit jantung dan mulai yang berada hingga kurang mampu. hipertensi penderitanya semakin bertambah. Penyakit tersebut semua bermula dari prilaku Bahkan penyakit jantung dan hipertensi seseorang, terutama kurang memperhatikan pola merupakan peringkat pertama menyebabkan hidup, khususnya menjaga kesehatan dan pola kematian," kata Rini Retno Sukesi saat mewakili makan. Memperhatikan pola hidup agar selalu Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak di symposium neuronsains dan pelantikan HIPENI sehat banyak cara yang dilakukan, mulai menjaga Kaltim di Gedung Utama RSUD AWS Samarinda, pola makan, tidak merokok, rutin berolahraga dan menjaga waktu istirahat. "Karena itu, Sabtu (29/10).
untuk terhindar dari penyakit tersebut, maka masyarakat diminta untuk mengenali gejala-gejala penyakit tersebut dan terus memperhatikan pola hidup dengan baik," jelasnya. Sementara kepada pengurus Hipeni Kaltim diharapkan sejak saat ini sudah memprogramkan bagaimana memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga pola hidup agar terhindar dari berbagai penyakit tersebut. (jay/sul/adv)