Kabar kaltim rabu 19 oktober 2016

Page 1

K Bangun Sinergitas Untuk Kaltim Maju 2018

Rabu, 19 Oktober 2016

Penghargaan Bhumandala Award 2016

Kaltim Terbaik Pertama Tingkat Provinsi

Gubernur Awang Faroek Ishak menyunggingkan senyum saat menerima Penghargaan Bhumandala Award 2016 dari Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro, Senin lalu. (ist)

SAMARINDA - Pemprov Kaltim kembali meraih penghargaan Bhumandala Award 2016 sebagai Terbaik Pertama Tingkat Provinsi Kategori Simpul Jaringan Informasi Geospasial dalam pembangunan. Kaltim dianggap dianggap sebagai provinsi paling peduli terhadap informasi geospasial oleh Badan Informasi Geospasial (BIG). Tropi penghargaan Bhumandala Award 2016 diterima Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak yang diserahkan oleh Menteri PPN/Bappenas, Bambang Brojonogoro di Kantor Badan Informasi Geospasial Jalan Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong, Senin (17/10). Gubernur Awang Faroek Ishak sangat bersyukur karena hasil penelitian Badan Informasi Geospasial dari 34 provinsi ternyata Provinsi Kaltim menjadi terbaik pertama dalam rangka penerapan informasi geospasial. "Alhamdulillah, Kaltim telah memiliki Badan Informasi Geospasial pada tingkat daerah dan itu disinkronkan dengan program one data one map yang ada di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(Bappeda) Provinsi Kaltim," kata Awang Faroek Ishak, Selasa (18/10). Keberhasilan Kaltim meraih penghargaan Bhumandala Award 2016, lanjut Awang Faroek tentu tidak terlepas dari kerja keras jajaran Badan Informasi Geospasial Kaltim, serta dukungan dari SKPD terkait, sehingga pelaksanaannya dapat berjalan sesuai harapan. Pengelolan data geoaspasial sangat penting untuk membantu proses pembangunan daerah. "Selain itu pengelolaan data geospasial juga diperlukan untuk penyusunan tata ruang wilayah. Oleh karena itu, penghargaan yang diraih kiranya bisa terus dipertahankan dengan penataan ruang dengan segala peruntukannya bisa lebih baik lagi ke depan," pinta Awang Faroek. Sukses Kaltim ini disusul DKI Jakarta di peringkat kedua dan Jawa Barat di peringkat ketiga. Posisi keempat ditempati Kalimantan Selatan dan peringkat kelima Nusa Tenggara Barat (NTB). (mar/sul/es/adv)

Rapat Paripurna ke-25 DPRD Kaltim Pinjaman Hanya untuk Pelayanan Publik SAMARINDA - Pemprov Kaltim menegaskan rencana pinjaman kepada pihak perbankan hanya difokuskan untuk program strategis, khususnya pembangunan untuk infrastruktur yang erat kaitannya dengan pelayanan publik. Hal ini disampaikan Asisten Bidang Administrasi Umum Setprov Kaltim AS Fathur Rahman ketika memberikan penjelasan dihadapan anggota DPRD Kaltim pada Rapat Paripurna ke-25 agenda penyampaian Nota Keuangan dan Raperda tentang APBD Perubahan Kaltim 2016 di Gedung Utama DPRD Kaltim, Senin (17/10). Menurut Fathur, pelayanan publik dimaksud mulai infrastruktur transportasi komunikasi hingga infrastruktur kesehatan hingga peningkatan sumber daya manusia (SDM). “Pinjaman sebesar Rp337 miliar ini sangat beralasan, untuk menutupi defisit hingga mencapai

Rp238 miliar. Kondisi ini karena belanja daerah yang awalnya mencapai Rp11,096 triliun ternyata di anggaran perubahan menjadi Rp8,244 triliun, sehingga ada penurunan. Sedangkan pendapatan daerah direncanakan sebesar Rp10,296 triliun turun menjadi Rp7,680 triliun pada APBD Perubahan. Dengan begitu, belanja harus disesuaikan,” kata Fathur Rahman, Senin (17/10). Karena itu, untuk mengatasi defisit tersebut dilakukan pinjaman daerah jangka menengah atau dilunasi selama dua tahun anggaran tersisa selama kepemimpinan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dan Wagub Mukmin Faisyal. Yang jelas, alokasi pinjaman ini diperuntukan terhadap pelayanan publik. Sementara, di luar program prioritas tersebut akan dibiayai melalui sumber pendapatan yang lain. “Anggaran tersebut dipastikan untuk pembangunan jalan, pembangunan kesehatan hingga pendidikan,” jelasnya. (jay/sul/es/adv)

www kaltimprov go.id

Gubernur Lepasliarkan 5 Orangutan ke Hutan Kehje Sewen

Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak saat melepasliarkan 5 orangutan di halaman Kantor Gubernur. Kelima orangutan itu akan dilepasliarkan di Hutan Kehje Sewen, Kutai Timur.(johan/humasprov)

SAMARINDA - Lima orangutan dari Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo dalam Program Reintroduksi Orangutan dan Rehabilitasi Lahan Samboja Lestari akan menempati rumah baru di Hutan Kehje Sewen, Kutai Timur dan Kutai Kartanegara setelah dilepasliarkan kehabitat alamnya oleh Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak pada Selasa (18/10) di Halaman Kantor Gubernur Kaltim. Pelepasliaran kelima orangutan itu merupakan kerjasama antara Yayasan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOS) dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim. Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengatakan bahwa Pemprov Kaltim sangat mendukung pelestarian keanekaragaman hayati di Kaltim termasuk pelestarian satwa langka orangutan (pongo pygmaeus). "Berbicara tentang orangutan, maka perhatian kita saat ini akan tertuju pada potensi hutan dan nasib orangutan. Populasi orangutan saat ini terus berkurang. Kehidupannya sudah terusik karena maraknya eksploitasi hutan sejak puluhan tahun silam, pembukaan lahan perkebunan dan akibat terjadinya kebakaran hutan serta bencana alam lainnya. Karena itu, maka tidak ada upaya yang tepat bagi kita saat ini selain melakukan penyelamatan orangutan dan habitatnya," kata Gubernur Kaltim Awang Faroek ishak saat memberikan arahan dalam acara pelepasliaran orangutan. Dalam penyelamatan orangutan, Pemprov Kaltim memberi apresiasi khususnya kepada Yayasan BOS, PT. RHOI, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, BKSDA, para donor dalam dan luar negeri serta semua pihak yang selama ini sudah melakukan langkah-langkah penyelamatan orangutan. "Penyelamatan orangutan memerlukan kepedulian kita semua melalui berbagai upaya sesuai kemampuan kita masing-masing. Pemprov Kaltim sendiri saat dilaksanakannya Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII di Kaltim menetapkan orangutan sebagai salah satu dari tiga maskot PON selain pesut dan burung enggang karena orangutan merupakan satwa khas Kaltim yang saat ini populasinya sudah mulai berkurang," katanya. Awang berharap, masyarakat Kaltim maupun seluruh masyarakat di seluruh Indonesia akan tergugah untuk semakin peduli terhadap penyelamatan satwa-satwa langka dengan mengambil satwasatwa maupun flora langka dan khas Kaltim sebagai maskot suatu even berskala nasional maupun internasional. "Keragaman alam hayati dan ekosistemnya harus kita pertahankan, kita lestarikan dan kita wariskan hingga ke anak-cucu yang akan datang," katanya. Sementara itu pimpinan Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Jamartin Sihite menyebutkan bahwa kelima individu orangutan yang dilepasliarkan tersebut menambah jumlah orangutan di Hutan Kehje Sewen menjadi 49 orangutan. "Empat puluh sembilan orangutan tersebut adalah orangutan yang sudah kami lepasliarkan ke hutan Kehje Sewen yang luas lahannya mencapai 86 ribu hektar. Untuk kelima orangutan yang saat ini kita lepasliarkan berjenis kelamin betina dan jantan yang berasal dari Bengalon dan Sangkulirang di Kutai Timur dan Sebulu di Kutai kartanegara," katanya. (rus/sul/es/adv)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.