Kabar vokasi edisi 1

Page 6

Dari Inspirasi Warisan Bangsa, Mahasiswa Ciptakan Mahakarya Busana

Menyaksikan warisan peninggalan sejarah dimusium atau menikmati keindahan bangunan kuno pening­ galan kerajaaan nusantara masa lalu diberbagai obyek wisata men­ jadi hal biasa yang sering dilakukan masyarakat. Namun apa jadinya ke­ tika ber­bagai hal yang berhubungan dengan herritage menjadi inspirasi dan tertuang dalam pola-pola de­ sain gaun pesta yang memukau. Keindahan gaun malam ber­ nuansa lokal yang dipadupadankan dengan berbagai motif batik dan kain nusantara inilah yang menjadi tema peragaan busana “New Light Herritage” karya Tugas Akhir maha­ siswa pendidikan teknik busana dan teknik busana Universitas Ne­geri Yogyakarta yang sukses digelar di auditorium kampus UNY, Jumat malam (25/5). 85 gaun pesta malam karya mahasiswa di­ dominasi paduan warna-warna trend 2012 seperti warna ungu, hijau dan orange yang hadir dalam bentuk gaun pesta panjang, mini dress dan gaun pesta muslim. “Sebelum merancang karya busana, mahasiswa terlebih da­ hulu diwajibkan banyak membaca literatur pustaka yang berhubungan dengan buku-buku warisan budaya Indonesia baik itu dari segi arsitek­ tur bangunan kuno, beragam corak kain batik nusantara hingga senjata tradisional yang dimiliki masingmasing suku dinusantara. Hal ini 6

KABAR VOKASI MEI 2012

penting agar dalam proses pem­ buatan desain pakaian, mahasiswa tidak hanya sekedar membuat pak­ aian yang komersil namun mampu memasukkan unsur-unsur budaya dan kearifan lokal dalam sentuhan pola yang tergambar dalam busana ready to wear tersebut,” ujar Koordi­ nator Program Studi Teknik Busana, Sri Emi Yuli, M.Si sesaat sebelum pagelaran busana dimulai. Dalam proses penciptaan karya yang terinspirasi dari beragam her­ ritage bumi nusantara, mahasiswa tak tanggung-tanggung memasuk­ kan beberapa unsur filosofi warna seperti yang terdapat dalam senjata tradisional bambu runcing khas kali­ mantan yang menjadi simbol kekua­ tan warga masyarakat kalimantan. Simbol-simbol bambu runcing yang tajam dan kuat dituangkan dalam desain pola pa­kaian menyerupai bambu run­cing di be­berapa bagian gaun malam yang ditampilkan para model-model profesional ini. Selain pola bambu runcing sebagai salah satu warisan budaya yang kini mulai surut ditelan arus globalisasi, yang tidak kalah me­ narik adalah sentuhan kain batik yang dikreasikan pada gaun pesta dengan teknik cutting spectacular dan teknik jahit halus yang sebagian besar penyelesaiannya mengguna­ kan tangan (handmade). Salah satu keunikan pada pagelaran busana bernuansa herrtitage kali ini adalah

para desainer tidak banyak meng­ hadirkan payet, kristal dan manikmanik untuk membuat kesan gla­ maour pada gaun-gaun malam hasil kreasi mahasiswa. Penggunaan payet digunakan dalam jumlah yang tidak terlalu banyak karena mahasiswa lebih dominan menggunakan pola jahit manuculating fabric. Sebuah pola menjahit dengan cara memanipulasi permukaan kain dengan kreasi unik yang lebih simpel dan tidak terke­ san glamour. Pola ini akan membuat wanita yang menggunakan gaun pesta malam terlihat lebih anggun, sederhana namun tetap menawan meski tidak banyak aksesoris pelengkap yang ditambahkan pada detail-detail gaun seperti mayoritas gaun yang ada saat ini. “Menjadi seorang desainer bukan hanya pandai membuat pa­ kaian yang indah dan laris manis terjual dipakaian. Seorang desainer juga harus mampu mengangkat halhal yang selama ini mulai dilupakan masyarakat salah satunya adalah warisan budaya yang memiliki nilainilai kearifan lokal yang ada di In­ donesia. Dengan adanya pagelaran busana ini diharapkan pengetahuan mahasiswa dan masyarakat tentang kekayaan warisan budaya akan ber­ tambah dan semakin bangga meng­ gunakan desain dengan corak etnik yang dipadukan dengan style mo­ dern seperti saat ini,” pungkasnya.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.