KLIPNG MEDIA BAGIAil flUI{AS $[IDA PURBAIilOOA
SateurrP*s'r N'tINGGU LEGI, 23 OKIOBER 2016
Selm bang ELIHAT kondisi wanita di
Kabupaten Purbalingga, ibunya. Sehingga, Mutmainah meanggota komisi 3 DPRD ngatakan, bagi wanita karir, sangat
Purbalingga, Siti Mutmainah SAg me- butuh pondasi yang kuat secara agarna.
ngaku sangat prihatin. Dia melihat Supaya kodrat dan posisi wanita dalam adanya fenomena yang "terbalik". Di rumah tangga tetap terjaga. mana banyak kaum perempuan di "Wanita yang memahami hukum Purbalingga, yang akhirnya menjadi agama, bisa mengatur waktu. Supaya
tulang punggung keluarga. Karena profesi inti kewajiban sebagai ibu rumah tuntutan hidup. tangga tetap terpenuhi dan berjalan "Prihatin sekali. Sekarang, mereka selaras dengan pekerjaan," kata dia. yang sudah mempunyai anak dan Wanita yang berprofesi sebagai Keseharusnya fokus pada pendidikan pala RA Diponegoro Kajongan i.i p* anak. Tapi karena harus sampai di mengungkapkan, tidak sedikit anaktempat kerja pagi sekitar jam 07.00 WIB, anak yang justru memanggil pengasuh mereka memilih meninggalkan anak atau neneknya dengan sapaan mama. yang masih tidur. Memang tidak se- Hal tersebut menurut dia, karena konmuamya seperti itu," kata Ketua Pim- disi ibunya yang masih mempunyai pinan Cabang Fatayat NU Purbalingga anak balita sudah ditinggal mencari tersebut.
nafkah.
Wanita-wanita tersebut pulang ke Kebanyakan pekerja wanita menurumah petang, kondisi badan sudah rutnya mereka mepunyai anak usia di lelah. Sementara menurutnya, anak- bawah satu tahun. Padahal dalam usia ''
itu, anak sangat mem,p,gtuhkan per-hatian seorang ibu. Ibu yang akan memberikan perhatian penuh, ASI eksklusif, pemenuhan gizi anak, pola makan dan asuh anak. Menurutnya, anak yang diasuh ibu dan pengasuh berbeda.
Mutmainah bagianaksangat
dini,mqrupakan Tapi justru banyak
antara ketuargaffi lingkungan, [J ya.ag.lebih bany Karertarnr*nd,i s!
<;,