FAJAR BALI EDISI 14 AGUSTUS 2013

Page 6

PENDIDIKAN Akademi Keuangan dan Perbankan Denpasar Pilihan Tepat ke Depan untuk Berkarir

6

FAJA R BALI

Rabu, 14 Agustus 2013, Tahun XIV

IDE MULIA TOKOH PENDIDIKAN NASIONAL Dr., I KETUT PUTRA SUARTHANA, MM.,

Profil Direktur AKABA.

Dr., I Ketut Putra Suarthana, MM., adalah salaah satu tokoh pendidikan nasional di negeri ini. Beliau telah berhasil mendirikan dan mengembangkan berbagai lembaga pendidikan formal dan non formal. Suarthanatelahberjasadalamduniapendidikan, karena telah sukses membangun sekolahdasar,menengahdanperguruantinggi,dan telah menghasilkan manusia-manusia yang berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara. Kehebatan Suarthana dalam mengelola pendidikan, yakni menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan di luar negeri. Dedikasiyangsangattinggididuniapendidikan, telah membuatnya berhasil memperoleh berbagaipengharagaandibidangpendidikan, baik nasional maupun internasional.

Dr., Ir., I Putu Santika, MM., Direktur AKABA Denpasar, adalah seorang praktisi dan akademisi perbankan yang saat ini aktif mengajar dan mengelola lembaga pendidikan formal. Menyelesaikan Program Doktor Ilmu Ekonomi disalah satu universtas negeri di Indonesia. Di samping telah berpengalaman mengajar diberbagai institusi dan perguran tinggi di Indonesia, juga mempunyai pengalaman kerja disalah satu bank BUMN terbesar di Indonesia salama 22 tahun. Dengan level jabatan terakhir senior manajer dan ditugaskan sebagai salah satu branc manager di Indonesia tepatnya di Jakarta.

FB/DOK

Profil Pembina Yayasan.

MANGUPURA-Fajar Bali Perkembangan dunia perbankan di Indonesia kini tumbuh pesat, sejalan dengan perkembangan perekonomian yang terus meningkat. Perkembangan dunia perbankan yang menggmbirakan ini, tentu membutuhkan tenaga kerja profesional di bidang keuangan dan perbankan. Bertolak dari hal itu, maka Yayasan Bina Kompetensi Nasional Denpasar membuka program perbankan melalui Akademi Keuangan dan Perbankan (AKABA) Denpasar. Ketua Pembina Yayasan Bina Kompetensi Nasional Denpasar, Dr., I Ketut Putra Suarthana, MM., di ruang kerjanya Selasa (13/8) menjelaskan, AKABA dikelola tenaga-tenaga pofesional yang berpengalaman di bidang pendidikan dan praktisi perbankan. Saat ini pendaftaran sudah dibuka, dan bagi peminat yang akan bekerja di dunia perbankan atau perusahaan yang berkaitan dengan keuangan, AKABA merupakan satu-satunya yang dapat membantu melalui teori dan praktik. Menurut Suarthana, tujuan umum AKABA, menghasilkan tenaga profesional di bidang keuangan dan perbankan yang cerdas dan berkarakter, dalam menghadapi persaingan global. Sedangkan tujuan khusus,

I Putu Santika

setelah menyelesaikan pendidikan dan latihan di AKABA Denpasar para lulusan diharapkan dapat menjadi calon tenaga pimpinan menengah (madya) yang cerdas dan berkarakter. Serta menjadi tenaga pimpinan madya di bidang keuangan dan perbankan yang profesional dan kompeten. Selain juga menajdi calon tenaga pimpinan madya yang kreatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berkembang. Kurikulum yang diterpakan di AKABA Denpasar, dirancang sedemikian rupa berdasarkan konsep kurikulum berbasis kompetensi. Artinya mahasiswa selama perkuliahan dibekali dengan ilmu manajemen keuangan dan perbankan, yang dipadukan dengan manajemen kewirausahaan. Agar para lulusan tidak saja bisa bekerja diperusahaan, tetapi juga bisa berwira usaha atau entrepreneurer. Suarthana membenarkan, industri jasa dalam bidang perbankan dan keuangan, saat ini menempati posisi yang sangat strategis di dalam perekonomian di Indonesia. Lembaga keuangan dan perbankan pada saat ini bertumbuh dengan pesatnya sebagai akibat dari pertumbuhan ekonomi

BEM UNR Gelar Lomba Penjor dan Gebogan

berkarir di bidang keuangan dan perbankan silahkan menghubungi lokasi pendaftaran di kampus pusat jalan Raya Puputan No.108. lantai IV Denpasar, telepon, 0361 224963. Peminat juga boleh mendaftarkan diri, di kampus Manajemen Pariwisata Indonesia (Mapindo), jalan Kubu Gunung, Tegal Jaya, Dalung, Kuta Utara, Mangupura, Badung, telepon, 0361 412971. Bagi 10 pendaftar pertama bebas biaya pendaftaran. Institusi ini juga menyediakan fasilitas berupa laboratorium komputer dan laboratorium akutansi, agar mahasiswa dapat melaksanakan praktik di kelas. Sementara dosen pengajar, di samping memiliki kemampuan akademis yang memadai juga praktisi keuangan dan perbankan yang memiliki pengalaman praktis yang komprehensif. Di antaranya, sejumlah pimpinan bank umum, pimnpinan bank BUMN dan pimpinan bank BPR, tutur Suarthana. Suarthana membenarkan, AKABA Denpasar memberikan peluang beasiswa bagi mahasiswa yang tidak mampu dan berprestasi di bidang akademik dan non akademik. Direktur A K A BA s a a t i n i D r. , I r. , I Putu Santika, MM., *

industri yang sangat baik. Sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) profesional di bidang ini, sangat banyak dibutuhkan. Oleh karena itu, yayasan Bina Kompetensi Nasional, melalui AKABA Denpasar, turut membantu menyiapkan tenaga-tenaga terampil melalui pendidikan dan latihan di bidang keuangan dan perbankan. Yang nantinya dapat mengisi lowongan-lowongan yang dibutuhkan oleh lembaga keuangan dan perbankan. AKABA Denpasar didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 80. I Putu Chandra, SH., dan Izin No. 211/DIKTI/ Kep./1992. Dalam tahun akademik 2013.2014, membuka Jurusan, Manajemen Keuangan dan Perbankan. Di samping membuka kelas pagi (kelas regular), AKABA Denpasar juga membuka kelas sore (kelas executive). Kelas sore dikhususkan bagi para pegawai di bidang keuangan dan perbankan dan bidang lainnya, yang ingin memperoleh pendidikan dan latihan di bidang manajemen keuangan dan pelatihan, ujar Suarthana. Fasilitas, AKABA Denpasar memiliki dua kampus yang terletak di tengah kota Denpasar. Bagi peminat yang ingin

FB/DOK

FB/DOK

I Ketut Putra Suarthana

Gedun mapindo sebagai tempat pendaftaran mahasiswa baru akademi keuangan dan perbankan Denpasar

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MAHENDRADATTA

VADIS LEMBAGA PERKREDITAN DESA ( LPD ) PROVINSI BALI

Peraih juara pada lomba penjor dan gebogan

FB/BLAS

DENPASAR-Fajar Bali Serangkaian merayakan odalan dan memperingati hari Saraswati Sabtu (10/8), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Ngurah Rai (UNR) Denpasar menggelar lomba penjor dan gebogan di kampus UNR Jumat (9/8). Kegiatan lomba ini diikuti mahasiswa semester 2,4 dan 6 Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNR Denpasar dan mahasiswa UNR Gianyar. Ketua BEM UNR, I Wayan Eka Dharmayasa, didampingi, Sekretaris, Kadek Yudhi Yasa dan Bendahara, Dewa Ayu Putriani, menjelaskan, kegiatan lomba penjor dan gebogan untuk meramaikan odalan dan hari Sarsawati sebagai dewa ilmu pengetahuan, agar keluarga besar mahasiswa UNR sense of belonging atau memiliki kebersamaan, sehingga tercipta atmosfir penuh keakraban. Terkait itu, maka dalam lomba membuat penjor dan gebogan mahasiswa antar-fakultas berkoalisi, sebagai aktualisasi tat wam asi serta one heart one University. Karena perguruan tinggi sebagai menara air yang selalu sejuk, karena air sebagai penyejuk. Setelah tercipta amosfir kampus yang sejuk, maka hubungan ekesternal juga akan tetap dalam kesejukan. Selain itu sebagai senior, harus memberikan teladan kepada mahasiswa baru atau yunior dalam bentuk character building, sekaligus ikut melestarikan budaya Bali serta aktif dalam kegiatan-kegitan budaya maupun spiritual, agar pada pergantian BEM, kegiatan ini akan terus dilaksanakan setiap tahun. Pada segi lain, ketika masih di bangku kuliah selain mengikuti learning and teaching, mahasiswa juga telah mengenal tentang berorganisasi secara internal di kampus, sebagai cermin calon-calon pemimpin. Dharmayasa juga menuturkan, selain aktif pada lomba penjor dan gebogan, BEM UNR juga akan aktif saat Masa Orientasi Mahasiswa Baru (MOMB) UNR tahun akademik 2013/2014. R008

Sebagai kesatuan masyarakat hukum adat yang mempunyai satu kesatuan tradisi dan tata krama pergaulan hidup masyarakat umat Hindu ,desa pekraman sering disebutkan sebagai jantungnya kebudayaan masyarakat Bali. Untuk itu, sebagai bagian dari aset budaya lokal Bali ,Prof. Ida Bagus Mantra meletakkan kebijakan yang sangat mendasar terkait dengan upaya untuk melestarikan dan mengembangkan unsur-unsur kebudayaan masyarakat Bali. Sebagaimana dinyatakan oleh Kluckhohn (1962) terdapat 7 (tujuh) unsur kebudayaan yang penting diantaranya : sistem teknologi dan peralatan, sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi,sistem organisasi kemasyarakatan,sistem bahasa,kesenian,sistem pengetahuan dan sistem relegi.Atas dasar hal tersebut dikembangkan kebijakan untuk membangun sistem kebudayaan lokal Bali dengan cara : membangun pura jagat natha dimasing –masing kabupaten, menyelenggarakan pesta kesenian Bali,memperkuat sistem subak, membangun art centre, mengembangkan Lembaga Perkredian Desa (LPD) disetiap desa

pekraman dan lain-lain. Lembaga Perkreditan Desa (LPD) merupakan lembaga keuangan milik desa pekraman yang bertempat diwilayah desa pekraman, yang merupakan usaha desa pekraman dalam rangka memperkuat ekonomi masyarakat diwilayah desa pekraman, membantu pelestarian adat dan budaya, serta sebagai lembaga sosial yang diharapkan dapat membantu masalah sosial anggota masyarakat dan sebagai partner pemerintah membangun masyarakat diwilayah desa pekraman tersebut. Dalam perjalanannya ,Lembaga Perkreditan Desa di Bali mengalami periode pasang surut sejalan dengan perkembangan lingkungan strategis .Sampai dengan tahun 2012 LPD di Bali sudah mencapai jumlah 1418 LPD atau 96,5% dari seluruh desa pekraman yang ada diBali . Jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 7.444 orang, total kekayaan LPD Rp.7,83 triliun,pinjaman yang diberikan Rp.5,68 triliun dengan jumlah debitur 424.727 orang . Dana krama desa yang dihimpun: tabungan Rp.3,31 triliun dengan jumlah penabung 1.423.406 orang, deposito Rp.3,16 triliun dengan jumlah deposan 111.680 orang. Modal Rp.1,22 triliun dan laba sebesar Rp.254,2 milyar. Dari sisi kwantitas perkembangan LPD seper-

ti tersebut diatas jelas sangat menggembirakan,namun demikian Kaplan dan Norton (1996) merumuskan berbagai tolak ukur dalam konteks keseimbangan penilaian kinerja suatu perusahaan yang tidak hanya diukur pada aspek keuangan saja.Pada umumnya masih banyak organisasi dan perusahaan yang menggunakan pengukuran kinerja hanya dari aspek keuangan,sering disebut dengan pengukuran kinerja tradisional. Kinerja seperti peningkatan kopetensi dan komitmen personil,peningkatan produktivitas serta proses bisnis yang dipergunakan untuk melayani pelanggan diabaikan. Untuk melaksanakan evaluasi dan upaya untuk mendorong pengembangan LPD dimasa yang akan datang penilaian kinerja LPD perlu mengadopsi metode yang dikembangkan oleh Kaplan dan Norton (Balance Scorecard ) yang meliputi: Perspektif Financial, Perspektif Pelanggan,Perspektif proses bisnis internal dan Perspektif pembelanjaran dan pertumbuhan. Disamping perlunya evaluasi metode penilaian kinerja ,hal prinsip perlu dicermati para pemangku kepentingan ( stake holders) meliputi akurasi data yang disajikan oleh pengelola LPD sampai saat ini. Sampai dengan tahun 2012 klasifikasi kredit yang tergolong kurang lancar,diragukan

dan macet mencapai 7,91 % dari total Rp.6 triliun lebih kredit yang disalurkan. Kemudian sebanyak 268 LPD atau 19% dari 1.418 LPD digolongkan dalan kondisi kurangsehat,tidak sehatdanmacet. Permasalahannya bukan hanya terletak pada jumlah persentase seperti tersebut diatas, tetapi lebih jauh dari itu sejauh mana akurasi dan akuntabilitas data yang dijadikan bahan untuk menilai tingkat kesehatan dan posisi kredit yang disalurkan oleh LPD, karena data yang disajikan tersebut sebagian besar unaudittable .Artinya data keuangan yang disajikan adalah data menurut yang disajikan oleh pengurus,belum teruji apakah data tersebut cukup valid dan disajikan sesuai dengan sistem akutansi keuangan yang berlaku umum. Permasalahan –permasalahan lainnya yang masih perlu dicermati dengan lebih mendalam lagi adalah: terkait dengan kecenderungan makin banyaknya informasi yang berkembang di mass media dengan adanya LPDLPD yang mengalami gejolak karena salah kelola oleh pengurusnya, ketaatan pengurus terhadap penegakan aturan pemberian kredit,seperti adanya kredit yang diberikan kepada orang yang bukan warga desa pekraman, belum berjalannya secara maksimal kerjasama antar LPD ,melemahnya rasa kebersamaan (kegotongroyongan) antar LPD yang sudah

FB/DOK

Dra. Ni Wayan Suartini,MM (Direktur LPD Economic Research and Development Center )

Ni Wayan Suartini maju dengan LPD yang masih lemah serta bentuk penyesuaian terhadap Undang-Undang Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang baru saja disahkan . Bebagai hal tersebut diatas merupakan ancaman ,kesempatan ,kelemahan dan sekaligus kekuatan LPD didalam menjawab perkembangan lingkungan strategis yang berkembang. Apabila kita mampu memaksimalkan potensi kesempatan dan kekuatan yang dimiliki ,serta mampu mengatisipasi segala bentuk ancaman dan kelemahan yang ada ,maka tujuan mulia untuk mewujudkan desa pekraman sebagai jantungnya kebudayaan Bali akan terwujud.Tetapi apabila justru yang muncul kepermukaan adalah segala bentuk ancaman dan kelemahan,maka tujuan mulia mengembangkan LPD justru akan menjadi ancaman langsung terhadap eksistensi desa pekraman itu sendiri.Untuk itu sudah menjadi kewajiban kita bersama seluruh pemangku kepentingan ( steak holder ) untuk menjawab Quo vadis LPD Bali ? *


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
FAJAR BALI EDISI 14 AGUSTUS 2013 by hu fajarbali - Issuu