EDISI 2021
ISSN 2723-3219
1
MINING PHOTOGRAPHY
Aris Kurnia Regiansyah / 112160072
2
H
impunan Mahasiswa Teknik Pertambangan (HMTA) UPN “Veteran” Yogyakarta, pada Mei 2020 yang lalu merayakan hari ulang tahun ke-26 tahun. Sejak didirikan 27 Mei 1994 sampai sekarang HMTA tidak pernah kehabisan ide untuk melakukan pembaharuan baik internal maupun eksternal. Pembaharuan tersebut dilakukan guna mengasah kemampuan dan jiwa yang bertanggung jawab untuk anggotanya. Majalah Minerize merupakan salah satu bentuk usaha pembaharuan wawasan dalam menyikapi perubahan industri pertambangan. Minerize diambil dari kata “Miner” yang artinya penambang dengan ditambah imbuhan “-ize” yang memiliki arti sebuah proses, Minerize mengandung arti sebuah proses menjadi seorang penambang. Majalah Minerize edisi ini membahas mendalam mengenai seluk beluk nikel, mulai dari sisi geologi, ekonomi, sejarah, teknologi, hingga perkiraan nasib nikel di masa depan. Di samping membahas nikel, Majalah Minerize edisi ini juga membahas hal-hal lain mengenai industri pertambangan yang terjadi beberapa bulan belakangan, salah satunya dampak virus COVID-19 bagi industri pertambangan.
3
KATA SAMBUTAN Ketua Jurusan Assalaamu'alaikum wr wb... Pada kepengurusan Jurusan Teknik Pertambangan Periode 2020-2024, suasana nyaman (green mining) menjadi konsen capaian bersama-sama, termasuk di dalamnya keikutsertaan dan kontribusi dari kegiatan HMTA. Salah satu wujudnya adalah pengembangan kreativitas mahasiswa di bidang akademik, wa bil khusus penerbitan Majalah Ilmiah HMTA. Pada era 4.0, pengembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pertambangan memerlukan wadah untuk menampung berbagai hasil penelitian yang kreatif dan inovatif. Dalam hal ini, Majalah Ilmiah HMTA berperan sebagai tempat untuk menyalurkan berbagai ide dan inovasi di bidang pertambangan. Ketua Jurusan Dr. Ir. Eddy Winarno, S.Si, M.T
Seiring dengan penerbitan Majalah Ilmiah HMTA edisi ke-8 tahun 2021, saya ucapkan selamat dan teruslah berkembang dan berkreasi inovatif memunculkan ide-ide baru serta menjadi pusat majalah pertambangan di masa yang akan datang. Demikian, wassalaamu'alaikum wr wb.
Ketua Himpunan Assalamualaikum wr.wb. VIVA TAMBANG! Puji syukur kehadirat Allah swt atas terbitnya majalah Minerize edisi 8 tahun 2021. Saya harap dengan terbitnya majalah HMTA, anggota dapat terus menyalurkan pemikirian kreatif melalui karya tulisannya dan juga dengan terbitnya majalah ini dapat menjadi ilmu baru serta menjadi media informasi terkait kegiatan HMTA kepada seluruh pembaca
Ketua Himpunan M. Yogi Pratama
4
Akhir kata saya ucapkan terima kasih banyak kepada seluruh pihak yang mendukung majalah Minerize dan semoga majalah Minerize dapat diketahui oleh akademisi, praktisi, maupun masyarakat umum, sehingga kami dapat terpacu untuk terus berkarya melalui majalah minerize Wassalamualaikum wr.wb.
TIM REDAKSI MAJALAH MINERIZE 2021 KEPALA BIDANG INFOKOM HMTA Rezki Ramadhan PENANGGUNG JAWAB UMUM Jimmi Ramadhani PEMIMPIN REDAKSI Taufik Fuad Dermawan EDITOR Putu Bayu Alam Kresnawan DESAIN GRAFIS Muhammad Hisyam Derifqi Miko Dwi Ariputra FOTOGRAFER Aya Fitria Qolbi REPORTER Yahya Mushaffa KONTRIBUTOR Novriza Jellyta Irnadia Roxanne Aulia Putri Damarjati Sabrina Eka Bagus Gunandito Gede Gupta Rastika Alvonzo Vlimote Muhammad Arief Wicaksono Didit Adi Setiadji Syahrudin Muhammad Allifka Abdullah Ahmad Azkal Azkiya
SALAM REDAKSI Puji dan syukur kehadirat Allah swt karena dengan rahmat-Nya penyusunan Majalah dapat berjalan dengan baik. Terima kasih banyak juga kepada seluruh pihak yang telah membantu berjalannya proses penyusunan Majalah Minerize edisi 2021. Kritik dan saran akan selalu kami tunggu dari para pembaca karena melalui kritik dan saran itulah Majalah Minerize mampu terus berkembang menjadi lebih baik lagi kedepannya. Selamat membaca, Viva Tambang! Hormat kami, Tim Redaksi Majalah Minerize 2021
5
DAFTAR ISI
6
NIKEL, LOGAM ISTIMEWA DI INDUSTRI LOGAM DAN BATERAI
2
HASIL OLAHAN NIKEL PENDONGKRAK DEVISA NEGARA
10
PROFILE PERUSAHAAN : PT. VALE INDONESIA
12
ELECTRICAL VEHICLE TERHADAP PERMINTAAN NIKEL
16
KESEHATAN PARA PENAMBANG NIKEL
20
LARANGAN EKSPOR MENTAH NIKEL
26
TATA NIAGA NIKEL
28
PEMBUANGAN TAILING NIKEL BAWAH LAUT
34
APA KATA MEREKA : SEBERAPA PENTING INDUSTRI PERTAMBANGAN BAGI INDONESIA
42
HASIL DISKUSI PUBLIK IMPLEMENTASI PARADIGMA BARU “NEW NORMAL” DI SEKTOR MINERBA
50
Aris Kurnia Regiansyah / 112160072
MINING PHOTOGRAPHY
1
2
3
4
5
6
7
MINING PHOTOGRAPHY
Aris Kurnia Regiansyah / 112160072
8
9
10 10
1111
12
13
MINING PHOTOGRAPHY
Aris Kurnia Regiansyah / 112160072
14
15
16
17
18
MINING PHOTOGRAPHY
MINING
Aris Kurnia Regiansyah / 112160072
PHOTOGRAPHY
19
20
21
22
23
MIN
PHOTOG
24
NING
Aris Kurnia Regiansyah / 112160072
GRAPHY
25
26
27
28
29
30
31
#
32
Ardiansyah Rizal Ahimsa / 112160125
#SunGoesDown
MINING
PHOTOGRAPHY
33
34
35
36
37
38
39
Aris Kurnia Regiansyah / 112160072
40
MINING PHOTOGRAPHY
41
42
43
44
45
46
Aris Kurnia Regiansyah / 112160072
MINING PHOTOGRAPHY
47
48
49
HASIL DISKUSI PUBLIK IMPLEMENTASI PARADIGMA BARU “NEW NORMAL” DI SEKTOR MINERBA
P
enggunaan barang tambang merupakan bahan pokok dalam kebutuhan sehari-hari, mulai dari industri kosmetik, industri handphone, dan industri teknologi modern lainnya. Setiap orang pasti membutuhkan bahan tambang. Pandemi COVID-19 sangat mempengaruhi kondisi perekonomian dunia, bahkan IMF memprediksikaan pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan -4,9% di tahun 2020. Peta proyeksi (gambar 1) menggambarkan bahwa negara dengan perkembangan perekonomian yang diatas 0% pada umunya adalah negara berkembang. Namun, pada tahun 2021 pekernomoian global diproyekskan dapat pulih kembali hingga 5,4% karena adanya vaksin COVID-19.
Moderator Bapak Dr. Edy Nursanto, S.T., M.T., IPM
Bapak Prihadi Santoso (Peran Industri Tak Terbarukan Terhadap Keberlanjutan Pertumbuhan Ekonomi Nasional)
Bapak Ir. Rizal Kasli, IPM., MAusIMM (Implementasi Paradigma Baru “New Normal” di Sektor Pertambangan Minerba)
Bapak Prof. Dr. Ir. Irwandy Arif, M.Sc., DEA., IPU (Menghadapi Masa Transisi Menuju Masyarakat Produktif dan Aman COVID- 19 di Pertambangan Mineral dan Batubara)
Gambar 1. Pertumbuhan Ekonomi Dunia (IMF, 2020)
50
Fakta Industri Tambang Global Melawan COVID-19
Dampak COVID-19 Terhadap Industri Tambang
Peru (penghasil 12% tembaga dunia) telah Sektor pertambangan minerba merupakan menghentikan kegiatan penambangannya salah satu sektor yang terdampak pandemi COVID- 19 sehingga hal ini mengakibatkan selama masa karantina nasional terganggungnya kegiatan pertambangan dari hulu sampai hilir dan investasi di sektor Chili menurunkan produksi di Codeco minerba ini. Berikut ini dampak COVID-19 Australian Newcrst Mining telah yang timbul terhda[a industri pertambangan menghentikan sementara FIFO untuk Minerba dalam negeri: project tambang emas hilir di PNG Kondisi supply demand terganggu karena tambang adalah industri global Afrika Selatan (penghasil 40% palladium dan 75% platinum dunia) segera Beberapa tambang menurunkan tingkat mengambil tindakan untuk meredam produksi bahkan terhenti sementara waktu pandemic terutama karena kegiatan Pembangunan smelter mengalami penambangan bawah tanah. perlambatan (slow progress) hingga Italia menutup seluruh kegiatan tertunda penyelesaian kontruksinya akibat COVID-19 penambangannya di Kenaikan biaya operasi terutama untuk kebutuhan penanganan kesehatan tambang (HSE). Beberapa tambang di Kananda ditutup Penurunan harga komoditas terutama dan penurunan produksi pada Yamana batubara akibat turunnya permintaan Gold (tambang emas terbesar di dunia) dalam negeri, kecuali emas karena sebagai Rio Tinto telah menunda seluruh non- safe heaven investment essential operation di Proyek Oyu Tolgoi Penurunan harga akibat kebijakan China dan (Mongolia) India yang memprioritaskan penggunaan batubara domestik. Seluruh kegiatan penambangan Ekuador dihentikan sementara
51
Minerize
Alur Kondisi Sektor Minerba Akibat Covid 19 Januari -April 2020 penurunan harga komoditas mineral dan batubara, kecuali emas karena safe heaven investment di tengah ketidakpastian ekonomi pembangunan smelter dan investasi Minerba dalam rangka peningkatan efisiensi operasi pertambangan harus berhenti akibat terhentinya pengiriman perlatan tenaga kerja, dan pencarian pembangunan Belum ada dampak singnifikan pada penjualan mineral, kegiatan pertambangan, dan kegiatan pengolahan-pemurnian Jika pandemic selesai di akhir tahun, maka pembangunan smelter akan selesai pada tahun 2023 dan rencana investasi USD 3,7 Miyar akan beralih ke tahun 2021.
Mei 2020 Sudah ada dampak secara signifikan yang berupa turunnya eksport batubara sebanyak 20% dan permintaan batubara dalam negeri yang turun akibat penurunan penggunaan listrik oleh industri dalam negeri dan rumah tangga.
Juli 2020 Penurunan produksi batubara sebesar 10% NilaI ekspor batubara turun 22%. Terpuruknya harga batubara. Harga komoditas tembaga, nikel, dan timah mulai naik dan stabil
Gambar 2. Perkembangan Harga Alumunium (LME, 2020)
52
e Magazine Gambar 3. Perkembangan harga Tembaga (LME,2020)
Gambar 4. Perkembangan harga Nikel (LME,2020)
Gambar 5. Perkembangan harga timah (LME, 2020)
Gambar 6. Perkembangan Harga Batubara (Ditjen Minerba, 2020)
Gambar 7. Perkembangan Harga Emas (LME,2020)
53
Sistematika New Normal di Sektor Mineral dan Batubara Sistematika new normal disampaikan oleh Prof. Irwandy dalam “Diskusi Publik: Revisi UU No. 4 Tahun 2009” Minerba (29/4). Berikut ini adalah sistematika pelaksanaan new normal:
M
Gambar 8. Skema New Normal di Sektor Minerba 1. 2. 3. 4. 5.
Pandemi COVID-19 merubah paradigma old normal menjadi new normal. Tujuan perubahan paradigma ini adalah penguatan atau dominasi security concern yang bersifat nasional daripada global approach sehingga semua kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintah harus bersifat nasionalis. Mindset ini juga akan dimiliki oleh kemitraan global sehingga pengelolaan mineral resources akan lebih dilihat ke arah security of nation juga. Hasil dari pemikiran tersebut akan memperkuat atau memperpanjang rantai hilirisasi mineral di dalam negeri sehingga global supply chain akan bergeser menjadi domestic supply chain. Perkuatan ini sejalan dengan langkah yang sudah diterapkan pemerintah dalam usaha meningkatkan nilai tambah mineral. Konsekuensinya adalah percepatan realisasi dari hilirisai mineral akan dipercepat Selain itu, penguatan peran pemerintah sebagai pelaku ekonomi melalui BUMN atau instansi lainnya dalam mengembangkan industri strategis. Kondisi yang terjadi saat ini adalah banyaknya industri hilir yang melakukan impor bahan baku secara netto lebih banyak dibandingkan dengan eksport karena industri di bidang jasa pertumbuhannya empat kali lipat daripada industri penghasil barang. Oleh karena itu, pengurasan devisa terjadi. Kondisi di Sektor Minerba akan diubah dengan menyesuaikan perkuatan hilirisasi mineral sehingga pemegang keuangan negara harus menjalankan kebijakan
Minerize Ma 54
Minerize Magazine 6. 7. 8.
capital control secara rasional dan pemberhentian bebas devisa akibatnya penurunan eksport bahan mentah bisa ditekan. Dari perencanaan tersebut, akan menghasilkan foreign exchange/devisa yang dihasilkan oleh sektor Minerba akan menurun. Kebijakan energi harus berbasis local karena pendapatan devisa dari eksport energi semakin terbatas sehingga eksport batubara menjadi andalan bagi eksport negri ini. Foreign Direct Investment (FDI) yang berarti investasi asing secara langsung, dalam pengembangan sektor Minerba harus dilakukan secara selektif karena pembukaan FDI secara luas akan menyebabkan income mismatch. FDI yang sejatinya tidak cocok untuk kegiatan ekonomi yang menghasilkan rupiah karena FDI hanya bisa diarahkan kepada industri yang berbasis eksport dengan tujuan foregin ecxchane earning. Skema tersebut sudah bisa menjelaskan bahwa perkuatan pengelolaan Minerba dalam menyokong perekonomian negara akan dilakukan karena ketergantuangan eksport pada sutau komoditas menyebabkan posisi Indenesia secara geo-politik kurang menguntungkan.
Berdasarkan skema new normal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa new normal yang akan dilaksanakan pemerintah di sektor minerba akan memperkuat hilirisasi mineral dalam negeri sehingga industri hilir dalam negeri harus dipersiapkan dengan baik agar dapat mendukung keberjalanan dari skema new normal ini. Strategi dalam menghadapi Masa Transisi Menuju Masyarakat Produktif dan Aman COVID- 19 di Pertambangan Mineral dan Batubara 1.
Mengeluarkan 3 surat edaran yaitu: a. SE Dirjen Minerba nomor 02.E/04/DJB/2020 tanggal 23 Maret 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID- 19) b.SE Direktur Teknik dan Lingkungan/KaIT nomor 797/37.04/DBT/2020 tanggal 12 Maret 2020 tentang Upaya Pencegahan Penularan COVID-19 di Tempat Kerja c. SE Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral nomor 393/04/DBM.HK/2020 tanggal 27 Maret 2020 tentang Himbauan Peningkatan Kewaspadaan COVID-19
2.
Penjelasan surat edaran: a. Wajib dilakukannya upaya pencegahan penularan COVID-19 dan melaksanakan protokol kesehatan yang tercantum dalam Surat Edaran Menteri Kesehatan nomor HK.02.01/MENKES/199/200 tentang Komunikasi Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) b. Meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan COVID-19 secara konkret c. Alokasi sumberdaya tambahan berupa anggaran, sarana, tenaga medis dan non medis untuk pencegahan dan penanganan COVID-19. d. Melaksanakan kewajiban perusahaan dan melakukan pengaturan tugas untuk meminimalisir aktivitas kegiatan di kantor
agazine
55
e. Apabila terdapat pegawai mengalami gejala demam di atas 380C, pilek/ batuk/nyeri tenggorokan/sesak nafas agar segera menghubungi petugas kesehatan. f. Berupaya seoptimal mungkin untuk tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dengan alasan apapun termasuk apabila terjadi penurunan tingkat produksi. Dalam hal terdapat kebijakan dimana sebagian karyawan dirumahkan atau diminta bekerja di rumah, maka karyawan tersebut harus diberikan kompensasi yang sesuai dengan peraturan.
Pengawasan, Pengendalian, dan Evaluasi Penerapan Protokol Kesehatan di Masa Transisi Menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covud-19 di Pertambangan Minerba Sejak 7 Maret 2020, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara secara aktif melakukan: 1. Pengawasan, pengendalian, dan evaluasi terkait kebijakan-kebijakan yang su dah ditetapkan. 2. Evaluasi terhadap kebijakan yang sudah dibuat berdasarkan pelaporan harian, sedangkan pelaporan mingguan dijadikan bahan evaluasi dalam menentukan efektivitas dari kebijakan yang telah dibuat. Kendala yang Dihadapi kementerian ESDM dalam Menerapkan Strategi dalam Kegiatan Pertambangan Mineral dan Batubara 1. Memastikan pengecekan terhadap tempat, fasilitas, peralatan, pengaturan waktu, metode, tenaga kesehatan yang melaksanakan pemeriksaan kesehatan, dan seluruh kegiatan pemeriksaan kesehatan 2. Penentuan Item pemeriksaan disesuaikan dengan exposure MCU yang akan dilakukan yang diterima pekerja dalam pekerjaan di sektor pertambangan. 3. Pengkajian kembali karyawan yang menjadi prioritas terdahulu dalam MCU. 4. Kebijakan setiap Bandara yg berbeda untuk pemeriksaan COVID19 terhadap penumpang (pekerja tambang) yg akan mulai bekerja setelah cuti.
Pesan dari Menteri ESDM Agar tetap produktif tetapi aman COVID-19. Protokol kesehatan wajib dilaksanakan dengan baik dan tanpa celah penularan, dengan tetap sesuai dengan arahan Menteri Kesehatan dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi. Implementasi pencegahan dan pengendalian COVID-19 agar tidak melakukan PHK dan mengalokasi sumberdata dalam pencegahan dan pengendalian COVID-19
Im
‘‘New Norm di Sektor M 56
Gambar 9. Peta Potensi persebaran Mineral dan batubara di Indonesia
Pengembalian Keekonomian di Sektor Minerba Sebaran potensi sumber daya mineral begitu besar dan harus dikembangkan dengan baik dan mengikuti peraturan yang berlaku. Indonesia barat → SDA nya kurang dari 30% SDA basional → menyumbang 80,15% perekonomian nasional Indonesia timur → memiliki potensi SDA, seperti batubara, nikel, perak, emas, dan tembaga → hanya menyumbang 19,85% Ketidaksesuaiian kontribusi perekonomian nasional dengan SDA yang tersedia dapat menyebabkan ketimpangan yang akan menimbulkan konsekuensi jangka panjang terhadap pembangunan perekonomian yang berkesinambungan untuk mempertahankan NKRI. Solusi: diadakan inventarisasi SDA di Kawasan Indonesia Timur agar SDA yang tersedia mampu berubah menjadi modal untuk membuat kebijakan2 yang baru bagi tiap daerah.
mplemetasi Paradigma Kesimpulan: 1. Industri Pertmbangan harus tetap produktif, walaupun investasi terhambat dan penurunan harga komoditas. 2. Pandemi covid-19 menyebabkan terjadi kenaikan biaya operasional perusahaan tambang akibat penerapan protocol kesehatan dan covid-19. 3. Perusahaan tambang harus menerapkan protocol kesehatan yang ketat dan melakukan efisiensi di segala bidang untuk menjamin kelangsungan hidupnya. 4. Mendorong pengembangan teknologi turunan batubara Daftar Pertanyaan:
lala_upn vyk_bapak prof. Irwandy_izin bertanya pak, pelaksanaan dari CSR pada saat COVID- 19 bagaimana ya pak? Apakah adanya treatment khusus untuk penyesuain dengan kondisi saat ini atau menyesuaikan keadaan dari masing-masing perusahaan?
mal’’ Minerba
Pelaksanaan CSR masih berjalan dan membantu masyarakat sekitar untuk melakukan pencegahan, RAPID, CPR, dan membantu pengobatan.
Fitrian Noor_UIN Antasari_bapak Prof. Irwandy_pertanyaan: 1. Apakah UU Minerba terbaru ini bertentangan dengan konstitusi Pasal 33 ayat 3? 2. Kenapa perusahaan tambang izinya diperpanjang dan bagaimana penyesuaian dengan regulasi pada lingkungan hiup?
Yang bisa memutuskan UU 3/2020 bertentangan dengan UUD adalah Mahkamah Konstitusi, menurut pak irwandy, UU 3/2020 tidak bertentangan dengan UUD Perusahaan tambang yang akan diperpanjang izinya harus meemnuhi persyaratan yang diteteapkan oleh UU/ Regulasi yang berlaku. Jadi tidak secara otomatis diperpanjang
57
Ricky_upnvyk_bapak prof. Irwandy_ perekonomian indonesia yang kurang begitu baik, lalu bagaimanakan peran dari pemerintah untuk mencapai target tahunan yang telah ditetapkan oleh kementerian ESDM untuk tahun 2020 pak?
Peran pemerintah untuk mencapai target: a. Tetap mengikuti protocol Kesehatan b. Perusahaan melakukan efisisensi c. Pemerintah memberikan kemudahan fiscal pada masa COVID-19 d. Mempermudah roses administrasi perusahaan tambang
Bagus_upnvyk_rizal kasli_jika terdapat perekonomian yang menurun di perusahaan tambang, mnrt bapak, apakah perlu dari pemerintah memberikan insentif untuk mendukung perekonomian perusahaan tambang saat COVID-19? jika perlu, insentif apa yang bisa diberikan oleh pemerintah Insentif ditentukan secara selsktif dan diberikan oleh peemrintah kepada perusahaan dan masyrakat. Pemangkasan pajak merupakan salah satu cara pemerintah memberikan insentif pada situasi pandemic ini, seperti bagi pembebasan Pajak Penghasilan (PPH) diberikan kepada karyawan dibawah 5 juta, Mengurangi pajak pendapatan perusahaan, mengurangi bea masuk.
‘Imp Parad
Chandra_upnyk_rizal kasli_jangka panjang yang beragam akan timbul di perusahaan akibat dari covid-19 berupa apa ya pak. Mungkin bisa dijelaskan.
Karena penyesauain-penyesuaian opersioanl sehingga teknologi perlu diterapkan di pertambangan, misalnya laporan-laporan akan sangat didorong secara online, penggunaan teknologi autonomos (operasional pertambangan digerakkan secara jarak jauh), dan survey pemetaan akan dilakukan melalui penggunaan drone (pembuatan peta kemajuan tambang). Vega_UPN_Ir. Rizak kasli_dampak apa yang terjadi dan efeknya dengan kestabilan ekonomi indonesia apablia seluruh tambang di Indonesia berhenti melakukan produksi selama belum ditemukan vaksin covid-19, seperti yang dilakukan oleh Italy.
Indonesia masih bergantung pada industri pertambangan untuk menghasilkan devisa sehingga jika perusahaan tambang dihentikan sama sekali, maka pendapatan negara akan hilang karena tidak adanya kegiatan pertambangan. Selain itu, ketika dilakukan pemberhentian kegiatan pertambanga, maka akan dilakukan PHK. Chanda Afriliani_UPNVYK_ Bapak Rizal Kasli_ Menurut bapak, apakah kebijakan indonesia yang tetap melaksankan produksi penambangan adalah langkah yang tepat? mengingat banyaknya negara yang saaat ini memberhentikan sementara produksinya serta bagaimana solusi kedepannya untuk mengatasi kondisi batubara yang saat ini oversupply?
di Sekto
58
Harus selektif, jika karyawan sudah terkena COVID-19, maka harus menghentikan kegiatan operasional sementara untuk mencegah perluasan penyebaran COVID-19. Solusinya adalah mengurangi produksi batubara (jangka pendek) dan harus menggunakan batubara untuk menghasilkan produk turunan (jangka panjang). Amalia_UIN WS_Rizal kasli_Indonesia memiliki kekayaan SDA Mineral di bagian Indonesia timur lalu bagaimanakah metode konservasi yang dilakukan pada kegiatan pertambangan tersebut? Metode konservasi sudah tertuang dalam GMP dan regulasi turunan yg dikeluarkan oleh Kementerian ESDM. Penggunaan teknologi merupakan kunci dalam melaksanakan konservasi, misalnya penggunaan hydrometallurgy untuk memanfaatkan nikel kadar rendah dan peningkatan mining recovery pada pertambangan batubara melalui penggunaan auger mining. Ricky_upnvyk_bapak prihadi santoso_apakah menurut bapak, insentif yang diberikan kapada perusahaan smelter nikel yang mendirikan smelter di Indoensia dapat berkontribusi bagi perekonomian nasional saat pandemi seperti ini, mengingat insentif yang diberikan tidak berkontribusi bagi perekonomian nasional (bebas pajak, bebas bea masuk, dan bebas bea keluar).
plementasi digma‘New Normal’’ or Minerba Invesntif tersebut perlu sebagai daya kejut untuk menghela sektor perekonomian daerah-daerah yang memiliki cadanagan nikel, tetapi infrastuktur kurang memadai. Sifatnya sementara disaaat pandemic COVID-19 melanda dunia. bertahap bila pandemic mulai sirna dan perekonomian darah serta dunia membaik, secara terukur insentive dikembalikan kepada pemerintah
59
60
61
DITERBITKAN OLEH BIDANG INFORMASI DAN KOMUNIKASI HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK PERTAMBANGAN UPN “VETERAN” YOGYAKARTA ALAMAT : Gedung Teknik Pertambangan, Kampus Pusat UPN “Veteran” Yogyakarta Jl. Padjajaran, Condong Catur 55238 Telp. 085742474094 Email : hmta_upnyk@yahoo.com Web : www.hmtaupyk.com
62